BAB III ULTRASONIK FLOWMETER TIPE CLAMP-ON
|
|
- Yandi Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ULTRASONIK FLOWMETER TIPE CLAMP-ON 3.1 Pendahuluan Jenis ultrasonik flowmeter tipe clamp-on Ultrasonik flowmeter tipe clamp-on memiliki keunggulan tidak perlu adanya shutdown proses, pekerjaan pipa dan tidak mempengaruhi proses dalam pemasangan. Beberapa applikasi ultrasonic flowmeter clamp-on di industri perminyakan diantaranya: a. Keluaran separator, ultrasonic flowmeter dipasang dikeluaran tanki separator (tanki pemisah air, minyak mentah dan gas) untuk mengukur jumlah produksi atau alokasi hasil produksi yang dihasilkan. b. Keluaran pompa, ultrasonic flowmeter dipasang dikeluaran pompa untuk mengetahui jumlah volume media yang ditransfer kedalam sebuah proses atau tanki. c. Water Injection, Ultrasonic flowmeter dipasang dimasukan air yang diinjeksikan kedalam tanah untuk menjaga tekanan di sumur minyak terjaga. Didalam tugas akhir ini, penulis akan membahas efisiensi performansi pompa berdasarkan hasil keluaran pompa. Dengan keunggulan yang dimiliki maka Ultrasonik Flowmeter Tipe Clamp-on dapat memudahkan dalam pengevalusian laju alir dalam sebuah proses industri. Efisiensi pompa merupakan salah satu applikasi didalam proses industri yang dapat memanfaatkan fungsi dari ultrasonik flowmeter tipe clamp-on. Keuntungan yang didapat dalam penggunaan ultrasonik flowmeter untuk melakukan evaluasi efisiensi pompa adalah tidak adanya kehilangan waktu produksi dan hasil produksi. Maka ultrasonik flowmeter tipe 28
2 29 clamp-on adalah salah satu alat yang sangat membantu dalam memecahkan permasalahan pompa. 3.2 Titik Pengukuran Titik pengukuran pemasangan sensor ultrasonik flowmeter adalah salah satu hal yang sangat krusial untuk mendapatkan pengukuran yang stabil dan akurat. Pengukuran menggunakan ultrasonik flowmeter dapat diilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a. Signal ultrasonik dapat merambat didalam media yang diukur (telah dijelaskan di bab 3.2.1). b. Flow profil terbentuk secara ideal (telah dijelaskan di bab 3.2.2) Pemilihan titik pengukuran dan posisi sensor ultrasonik akan menjamin perambatan signal ultrasonik akan optimal. Dikarenakan aplikasi proses industri sangat beragam maka tidak ada referensi standard dalam pemasangan posisi sensor transducer. Pemasangan posisi sensor transducer yang benar akan dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: a. Ukuran diameter pipa. b. Ketebalan pipa. c. Lining d. Material pipa e. Media yang diukur. f. Gelembung udara didalam pipa. Jika pengukuran didaerah gas atsmosfir sensor dan trasnmitter harus sesuai dengan kondisi tersebut untuk menghindari potensi ledakan yang diakibatkan oleh percikan api yang timbul dari sensor dan transmitter ultrasonik flowmeter Perambatan Signal Perambatan signal merupakan bagian terpenting daalm penggunakan ultrasonik flowmeter. Dengan adanya gangguan perambatan signal maka pengukuran tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, titik pipa yang akan dipasang sensor transducer harus bisa merambatkan signal optimal. Perambatan signal yang optimal harus menghindari dari halhal yang menganggu atau melemahkan perambatan signal.
3 30 Gangguan perambatan signal didalam pipa dan media sangat tergantung dari: a. Kinematic viscoity dari media. b. Kandungan bubble dan solid partikel dalam media. c. Pengendapan media didalam pipa. d. Material pipa. Kondisi yang harus dipenuhi dalam pengukuran laju alir menggunakan ultrasonik flowmeter, diantaranya: a. Pipa harus berisi penuh oleh media yang mau diukur. b. Tidak ada pengendapan media didalam pipa. c. Tidak ada akumulasi gelembung udara didalam pipa. Horizontal Pipa Pemilihan dititik disamping pipa memungkinkan signal merambat dengan optimal menghindari pengendapan media dibawah dalam pipa dan udara didalam atas pipa. Benar Salah Benar Salah Gambar 3.1 Rekomendasi Posisi Sensor
4 Flow profil Flow profil adalah kondisi ideal laju alir sebuah media didalam pipa untuk diukur oleh sebuah flowmeter. Flow profil akan berubah jika mendapat gangguan dari elbow, T- elbow, pompa, diffuser dan Reducer. Pemilihan titik pengukuran yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari atau mengurangi dari efek gangguan laju alir. Sensor transducer harus dipasang dengan minimal jarak tertentu untuk mengasumsikan bahwa gangguan flow sudah berkurang atau hilang. D l : Nominal Diameter Pipa : Rekomendasi Jarak Gangguan Flow Pompa l : > 50D Gambar 3.2 Rekomendasi Jarak Titik Pengukuran Dari Gangguan Flow. 3.3 Spesifikasi Ultrasonik Flowmeter Tipe Clamp-on Transmitter Transmitter Flowmeter tipe clamp-on merupakan bagian untuk memproses dan menghitung dalam pengukuran laju alir.
5 32 Transmitter Ultrasonik flowmeter terbagi kedalam 2 (jenis), diantaranya: a. Stationary unit (tipe permanen) b. Portabel unit Penggunaan jenis transmitter tergantung dari kebutuhan dalam mengukur laju alir. Tipe permanen digunakan dengan pengamatan laju alir yang terus menerus (continuously) sedangkan tipe portabel digunakan untuk pengecekan, membandingkan, atau pengamatan sebuah laju alir dalam waktu yang singkat kurang dari 10 jam. Gambar 3.3 Jenis Jenis Transmitter Flowmeter Tipe Clamp-on Spesifikasi transmitter flowmeter tipe clamp-on secara umum adalah Prinsip Kerja : Transit Time dan Efek Doppler Kecepatan Aliran : m/s untuk liquid Accuracy : ±0.5% dari pembacaan. Resolusi : m/s Repeatibility : 0.15% dari pembacaan.
6 Sensor Transducer Sensor transducer ini merupakan bagian yang mengirimkan dan menerima signal dipancarkan melewati media yang akan diukur. Sensor transducer mempunyai satu pasang dan masing-masing sensor berfungsi sebagai transmitter dan receiver signal. Sensor transducer memiliki frekuensi yang berbeda-beda tergantung dari range pipa yang akan diukur (grafik range pipa). Pemasangan sensor transducer diikatkan diluar pipa yang akan diukur sehingga tidak ada resiko kebocoran di pipa dan tidak memerlukan shutdown proses. Setiap pasang (set) sensor transducer sudah terkalibrasi di pabrik. Hasil kalibrasi akan tersimpan didalam sensor transducer dan akan terbaca secara langsung oleh transmitter jike terkoneksi transmitter. Spesifikasi Sensor Transducer untuk pengukuran liquid secara umum, adalah Temperature : -30 degc 130 degc Temperature Tinggi : -30 degc 200 degc Material : Stainless Steel dengan PEEK Klasifikasi Hazardous : ATEX Zone 1, ATEX Zone 2 dan FM Class1 Div2 Range Pipa : Diperlihatkan Gambar 3.3 Gambar 3.4 Range Pipa Sensor Transducer
7 Design Installasi Ultrasonik Flowmeter Design installasi Ultrasonik Flowmeter secara umum, sebagai berikut: Gambar 3.5 Design Installasi Ultrasonik Flowmeter Secara Umum 3.5 Konfigurasi Konfigurasi dilakukan sebelum melakukan pemasangan sensor transducer diluar pipa. Konfigurasi ini adalah memasukan data-data proses yang akan diukur, diantaranya: 1. Diameter Pipa. 2. Ketebalan Pipa. 3. Material Pipa. 4. Media yang diukur. 5. Temperature Media. 6. Jumlah soundpath. 7. Quantity yang mau diukur. 8. Satuan unit. gambar 3.6. Untuk lebih detail konfigurasi ultrasonik flowmeter tipe clamp on terlampir di
8 35 Gambar 3.6 Konfigurasi Ultrasonik Flowmeter Tipe Clamp-on 3.6 Pemasangan Transducer Setelah dilakukan konfigurasi sesuai bab 3.5 maka dilakukan pemasangan sensor transducer: 1. Tentukan titik pengukuran sesuai informasi bab Bersihkan pipa dan pastikan permukaan pipa halus dan sensor transducer bisa menempel datar. 3. Pastikan posisi sensor sudah benar sesuai dengan rekomendasi 3.2.1
9 36 Gambar 3.7 Posisi Transducer 4. Masukan sensor transducer kedalam magnetik mounting dan atur jarak sesuai dengan rekomendasi flowmeter ultrasonik flowmeter. Gambar 3.8 Mounting Sensor Ultrasonik Flowmeter Tipe Clamp on Menggunakan Magnet 5. Setelah selesai memasangkan kedalama mounting maka sensor ditempelkan di pipa dan pengukuran sudah bisa dilakukan.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Evaluasi performansi efesiensi pompa dilakukan untuk mengetahui efisiensi sebuah sistim pemompaan sehingga bisa dilakukan penghematan energi. 4.2 Pemasangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian
Lebih terperinciPengukuran Aliran Udara Dalam Pipa Menggunakan Gelombang Ultrasonik Dengan Metoda Korelasi Silang
Pengukuran Aliran Udara Dalam Pipa Menggunakan Gelombang Ultrasonik Dengan Metoda Korelasi Silang Abstrak B. Suwandhika, D. Kurniadi dan A. Trisnobudi Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol Fakultas
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciBAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau
BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK 3.1 Gelombang Ultrasonik Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau gelombang bunyi dengan persamaan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN
BAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium
Lebih terperinciGambar 1.1 Diagram skematis proses eksplorasi dalam industri perminyakan
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perminyakan di Indonesia semakin berkembang pesat, begitu juga perkembangan teknologi yang digunakan dalam rangkaian eksplorasi. Penggunaan teknologi-teknologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. tersebut diaplikasikan untuk pendeteksian cacat dalam pada material baja. Dengan
BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium adalah dengan pulse echo single probe. Pulse echo single probe adalah salah satu probe ultrasonik
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Pompa 2.1.1 Pendahuluan Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar
Lebih terperinci5. Turbine Meters. 4. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Prinsip Operasi. Spesifikasi Umum. Kelebihan & Kekurangan
4. Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday s Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai
Lebih terperinciTugas Akhir (MO )
Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2000-an berkembang isu didunia internasional akan dampak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000-an berkembang isu didunia internasional akan dampak dari konsumsi bahan bakar minyak yang menjadi topik utama di berbagai media massa. Salah satu dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri pembuatan peralatan dengan material benda padat baik secara otomatis menggunakan mesin maupun yang masih menggunakan tenaga manusia, tidak bisa
Lebih terperinciBAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA. Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 5.1 Desain Sistem Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini menggunakan beberapa bagian penting sehingga dapat digunakan untuk mengetahui waktu tempuh
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksploitasi energi skala besar berakibat menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar fosil merupakan energi non-konveksional
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suatu kasus yang akan menjadi alasan dilakukan penelitian ini, yang akan diuraikan pada Latar Belakang. Atas dasar masalah yang telah dikemukakan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN Penelitian yang di gunakan oleh penulis dengan metode deskritif kuantitatif. Yang dimaksud dengan deskritif kuantitatif adalah jenis penelitian terhadap masalah masalah berupa
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pompa Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar 25-50% (US DOE,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Langkah-langkah penelitian peralatan tanki atau vessel Amonia Peralatan Vessel Amonia Vessel diukur ketebalannya dengan Ultrasonic Thickness Gauge
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out (FWKO) ke pump suction diberikan pada Gambar 3.1 Mulai Perumusan Masalah
Lebih terperinciPERANCANGAN ISOLASI ENCLOSURE DAN BARRIER UNTUK SISTEM REFINERY PADA PERUSAHAAN MIGAS
PERANCANGAN ISOLASI ENCLOSURE DAN BARRIER UNTUK SISTEM REFINERY PADA PERUSAHAAN MIGAS Indah Budiar Pratiwi 6506040013 Pembimbing 1. Emie Santoso ST, MT 2. Joko Endrasmono ST, MT Abstrak PT. X merupakan
Lebih terperinciBAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN III.1 DATA III.1.1 Pipeline and Instrument Diagram (P&ID) Untuk menggambarkan letak dari probe dan coupon yang akan ditempatkan maka dibutuhkan suatu gambar teknik yang menggambarkan
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR PENGUJIAN MODEL WATER HEATER FLOW BOILING DENGAN VARIASI GELEMBUNG UDARA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Univesitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3
III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Dalam pengambilan data untuk laporan ini penulis menggunakan mesin motor baker 4 langkah dengan spesifikasi sebagai berikut : Merek/ Type : Tecumseh TD110 Jenis
Lebih terperinciMETER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN
METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN JENIS METER GAS INDUSTRI Meter gas industri yang umum digunakan dalam transaksi perdagangan adalah : Positif Displacement ( yang banyak digunakan adalah tipe rotary piston
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan air sebagai HTF dan paraffin wax sebagai PCM. Sifat fisik paraffin wax RT52 disajikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Sifat fisik paraffin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah merambah disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan termasuk rekayasa enginering,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin maju peradaban manusia, kebutuhan akan energi akan semakin meningkat. Salah satu energi yang selalu diandalkan oleh umat manusia adalah energi dari sektor
Lebih terperinciBAB II PENGUKURAN ALIRAN. Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang
BAB II PENGUKURAN ALIRAN II.1. PENGERTIAN PENGUKURAN Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat
Lebih terperinciPemeriksaan secara visual dengan mata, kadang kadang memakai kaca pembesar. 2.
III. PENGUJIAN TANPA MERUSAK (N D T) 1. Pengertian NDT NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya adalah pengujian tak merusak. Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor (http://www.world-nuclear.org/, September 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aliran multifase merupakan salah satu fenomena penting yang banyak ditemukan dalam kegiatan industri. Kita bisa menemukannya di dalam berbagai bidang industri seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Penelitan Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka dilakukan pengujian untuk mengukur kadar asap yang dapat disepositkan menggunakan alat ini. Percobaan
Lebih terperinciOLEH: RIZKY HIJRAH PERMANA DOSEN PEMBIMBING : Ir. Witantyo. M.Eng. Sc
OLEH: RIZKY HIJRAH PERMANA 2107100074 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Witantyo. M.Eng. Sc Pentingnya boiler sebagai penghasil produksi uap untuk kebutuhan Utilities dan Process Train dalam pabrik Beberapa kali
Lebih terperinciBAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN Penelitian mengenai nyala difusi pada medan aliran berlawanan ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah meneliti mengenai limit stabilitas nyala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Dalam melakukan penelitian dan pengujian, maka dibutuhkan tahapantahapan yang harus dijalani agar percobaan dan pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dengan
Lebih terperinciAlat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makanan, air, pengolahan limbah, dll.
BAB III. ALAT UKUR ALIRAN FLUIDA LEARNING OUTCOME Bab III ini adalah mahasiswa diharapkan dapat:. memahami jenis dan prinsip kerja alat ukur aliran,. melakukan analisis kuantitatif pada alat ukur aliran
Lebih terperinciBab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan
Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan Pada bab ini akan dilakukan pemodelan dan analisis tegangan sistem perpipaan pada topside platform. Pemodelan dilakukan berdasarkan gambar isometrik
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciPengukuran Aliran Gas menggunakan Ultrasonik Flowmeter 3- Lintasan Akustik Transduser-Ganda dengan Metoda Waktu- Tempuh Simultan
Pengukuran Aliran Gas menggunakan Ultrasonik Flowmeter 3- Lintasan Akustik Transduser-Ganda dengan Metoda Waktu- Tempuh Simultan Abstrak 1,2 K. Amri *), 1 L.F. Wiranata, 1 F. Fitria, 1 R. Michael, 1 Suprijanto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Separator minyak dan pipa-pipa pendukungnya memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pengilangan minyak. Separator berfungsi memisahkan zat-zat termasuk
Lebih terperinci4.1 ANALISA PENGUJIAN KEKERASAN MATERIAL
xxxiii BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA PENGUJIAN KEKERASAN MATERIAL Dari pengujian kekerasan material dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan material master block, wing valve dan loop spool berada dalam rentang
Lebih terperinciGROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR) 2.1 Gelombang Elektromagnetik Gelombang adalah energi getar yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Selain radiasi elektromagnetik,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah
Lebih terperinciPengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. Rotary Vacuum Filter Oleh : Ellen Tantono (0606076311) Fabian Eka Krishna (0606076324) Fadli Yusandi (0606076330) Falah Fakhriyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan sumber daya alam yang berlimpah. Kondisi sumber daya alam Indonesia saat ini, sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana telah diciptakan suatu peralatan yang modern dalam hal mempercepat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, dimana telah diciptakan suatu peralatan yang modern dalam hal mempercepat dan mempermudah suatu
Lebih terperinciLaju Pendidihan. Grafik kecepatan Pendidihan. M.Sumbu 18. M.Sumbu 24. Temperatur ( C) E.Sebaris 3 inch. E.Susun 3 inch. E.Sususn 2 inch.
Temperatur ( C) Laju Pendidihan Grafik kecepatan Pendidihan 120 100 80 60 40 M.Sumbu 18 M.Sumbu 24 E.Sebaris 3 inch E.Susun 3 inch 20 0 0 20 40 60 80 E.Sususn 2 inch Waktu (menit) Kesimpulan 1. Penggunaan
Lebih terperinciHASIL, KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 HASIL, KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dibagi menjadi tiga sub bab tersendiri yaitu : 1. Hasil Hasil yang didapatkan setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap hasil pengujian. Berikut hasil
Lebih terperinciSISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK
IATMI 2005-36 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat khususnya pada bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat khususnya pada bidang elektronika. Hampir semua peralatan menggunakan komponen elektronika, bahkan peralatan rumah tangga
Lebih terperinciWATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian
1.1 Tujuan Pengujian WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN a) Mempelajari formulasi dasar dari heat exchanger sederhana. b) Perhitungan keseimbangan panas pada heat exchanger. c) Pengukuran
Lebih terperinciKOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN
KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN FITTING TEE FITTING REDUCER ALAT YANG DIBUTUHKAN WELDING MACHINE
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
47 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Bab ini menampilkan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan masing-masing variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hasil pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengurangi emisi gas karbondioksida (CO 2 ) yang terbuang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Pertamina EP Asset 3 Subang Field memiliki Fasilitas Produksi yang mengelola gas bumi menjadi gas berbahan bakar dengan komposisi yang sesuai standar baku
Lebih terperinciBAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI
BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI III. 1 DATA DESAIN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan data dari sebuah offshore platform yang terletak pada perairan Laut Jawa, di utara Propinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri. Namun bagi pengemudi yang belum berpengalaman tentunya akan terasa sulit untuk mengendarai
Lebih terperinciPOLA ALIRAN DUA FASE (AIR+UDARA) PADA PIPA HORISONTAL DENGAN VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL AIR
57 POLA ALIRAN DUA FASE (AIR+UDARA) PADA PIPA HORISONTAL DENGAN VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL AIR Agus Dwi Korawan Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu Keywords :
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan SENSOR SUHU (GSC )
Petunjuk Penggunaan SENSOR SUHU (GSC 410 03) Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-727 2755 (Hunting) Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: contact@pudak.com - Website: www.pudak.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Multimas merupakan salah satu Industri pengolahan CPO (Crude
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah PT. Multimas merupakan salah satu Industri pengolahan CPO (Crude Palm Oil) menjadi minyak goreng RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil), minyak sawit
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -
BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa alat rancang bangun fire and gas and emergency shutdown integration. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 RANCANGAN ALAT PENGUJIAN Pada penelitian ini alat uji yang akan dibuat terlebih dahulu di desain sesuai dengan dasar teori, pengalaman dosen pembimbing
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE ( TOR ) Pemasangan Sensor Flow Line Extraction HPH 5, 6, 7 PLTU Paiton Unit 2
I. Pendahuluan Nama Program : Pemasangan Flowmeter Line Extraction HPH Klasifikasi Program : Mutu dan Kehandalan Lokasi : PLTU Paiton unit 2 Kapasitas : 400 MW II. III. Latar Belakang HPH merupakan salah
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)
JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL) A. TUJUAN Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menguji piranti hardware sensor ultrasonik. 2) Mengukur sinyal keluaran
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Disusun oleh: Dhyna Analyes Trirahayu Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus
BAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian serta analisis hasil pengujian yang dilakukan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama. Kebutuhan energi tersebut setiap hari terus meningkat. Maka dari itu, energi yang tersedia di bumi
Lebih terperinciBab II Dasar Teori (2.1)
Bab II Dasar Teori 2.1. Gelombang ulrasonik Untuk dapat mengamati perubahan yang terjadi pada udara, dapat dilakukan dengan mengamati kejadian fisis akibat suatu pengkondisian tertentu yang memberikan
Lebih terperinciAnalisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321
Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Stainless Steel, 310, dan 321 pada Aliran Reject 1st Cleaner to 2nd Cleaner OCC Line Voith Unit SP 3-5 di PT. PAKERIN (Pabrik Kertas Indonesia) Budi
Lebih terperinciSIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )
SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI Arif Rahman H (4305 100 064) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc 2. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Materi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:
Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN
BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Peralatan Yang Digunakan Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu reaktor berskala pilot plant. Reaktor ini mempunyai ukuran panjang 3,4 m, lebar 1,5 m, dan kedalaman air
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. suatu beton. Standar atau prosedur dalam menggunakan metode pengujian ini
PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan khusus Ultrasonic pulse velocity adalah metode yang digunakan untuk mengukur kecepatan hantaran dari gelombang (pulse velocity) ultrasonik yang melewati suatu beton. Standar
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan
Lebih terperinciPembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara
Abstrak Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara Ghina A. Nurdiani, Syafri Firmansyah, Farida I. Muchtadi, Faqihza Mukhlish Program D3 Metrologi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS
19 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS 3.1 Kawasan Perumahan Batununggal Indah Kawasan perumahan Batununggal Indah merupakan salah satu kawasan hunian yang banyak digunakan sebagai rumah tinggal dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SENSOR LEVEL UNTUK SISTEM KONTROL PADA PROSES PENGENDAPAN CaCO 3 DALAM AIR DENGAN METODE MEDAN MAGNET
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2014) 1-5 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SENSOR LEVEL UNTUK SISTEM KONTROL PADA PROSES PENGENDAPAN CaCO 3 DALAM AIR DENGAN METODE MEDAN MAGNET Maylita Martani,
Lebih terperinciSUBSEA PROCESSING SEBAGAI SOLUSI BARU PADA TEKNOLOGI MIGAS LEPAS PANTAI
SUBSEA PROCESSING SEBAGAI SOLUSI BARU PADA TEKNOLOGI MIGAS LEPAS PANTAI Oleh : M. Ridwan Ansyori, ST. MT *) ABSTRAK Teknologi offshore di bidang migas yang telah dimulai beberapa puluh tahun yang lalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini listrik tegangan tinggi banyak digunakan dalam berbagai bidang. Listrik tegangan tinggi digunakan dalam bidang sistem tenaga listrik, medis, industri, dan
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciPertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol
Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
56 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisa Varian Prinsip Solusi Pada Varian Pertama dari cover diikatkan dengan tabung pirolisis menggunakan 3 buah toggle clamp, sehingga mudah dan sederhana dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Lebih terperinciBab 2 Aliran Multifasa pada Jaringan Pipa Produksi
5 Bab 2 Aliran Multifasa pada Jaringan Pipa Produksi Pada bab ini akan dibahas permasalahan fisis dari aliran multifasa (gas dan liquid) pada jaringan pipa produksi, antara lain jaringan pipa produksi
Lebih terperinci