BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

Transkripsi

1 DAFTAR ISI LEMBARAN PENGESAHAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Perencanaan Manfaat Perencanaan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor: 1204/Menkes/SK/x/2004 Persyaratan Kesehatan Rumah Sakit Persyaratan konstruksi bangunan rumah sakit Ruang Bangunan Persyaratan Kualitas Udara Ruang Persyaratan Penghawaan Tata Laksana Penghawaan (ventilasi) dan Pengaturan Udara Klasifikasi Sistem Penghawaan Buatan (AC) Klasifikasi Berdasarkan Bentuk Ekpansi Langsung Sisitem Air Penuh (all water system) Klasifikasi Berdasarkan Tipe Tipe Jendela (window unit) Tipe Terpisah Unit Paket Sentral Unit Koil Kipas Udara 24 v

2 Unit Induksi Distribusi Udara di dalam Ruangan Lubang Isap dan Lubang Keluar Lubang Keluar Aliran Axial Lubang Keluar Aliran Radial Lubang Isap Karakteristik Lubang Keluar Distribusi Udara disekitar Luabang Isap Distribusi Udara didalam Ruangan dan Tingkat Kenyamanan Rencana Susunan Saluran Udara Sistem Saluran Udara Peti Sistem Saluran Udara Tunggal Sistem Saluran Udara Mlingkar Menara Pendingin Persyaratan Bagi Menara Pendingin Kondisi Nominal dari Menara Pendingin Penenpatan Menara Pendingin (cooling tower) Jenis Jenis Menara Pendingin Menara Pendingin Tarikan Paksa Menara Pendingin Aliran Melintang dari Plat baja Dasar Pemilihan Sistem Beban Kalor Rumus yang digunakan Pengkondisian Nilai EER (Energy Eficiency Rating). 52 BAB III METODOLOGI 3.1. Metode yang digunakan Surve Kondisi Termal dalam Gedung Fungsi Ruang dalam Gedung Data Gedung Data Temperatur vi

3 3.7. Perhitungan Beban Pendingin Sistem Pengkondisian Udara Optimalisasi pemakaian energy Pemakean energi < standar Selesai Perencanaan system AC BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA PERENCANAAN 4.1. Kondisi Ruang Perhitungan Beban Pendingin / Air Conditioning Perhitungan beban tiap ruangan yang Dikondisikan Perhitungan Beban Pendingin Lantai 1(satu) Ruang Dokter Ruang Admin Ruang Depo Obat Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang ECHO dan TREADALL Perhitungan Beban Pendingin Lantai 2(dua) Ruang Dokter Ruang Admin Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik vii

4 Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Ruang Poliklinik Perhitungan Beban Pendingin Lantai 3(tiga) IRNA Anak Kelas 1 (a) IRNA Anak Kelas 1 (b) IRNA Anak Kelas 1 (c) IRNA Anak Kelas 1 (d) IRNA Anak Kelas 1 (e) IRNA Anak Kelas 1 (f) IRNA Anak Kelas 1 (g) IRNA Kandungan Kelas 1 (a) IRNA Kandungan Kelas 1 (b) IRNA Isolasi (a) IRNA Anak Kelas 2 (a) IRNA Kandungan Kelas IRNA Anak Kelas 3 (a) IRNA Kandungan Kelas Ruang Konsultasi & Ruang Dokter Ruang Perawat (a) Ruang Dokter Ruang Perawat (b) Perhitungan Beban Pendingin Lantai 4(empat) IRNA Isolasi (b) IRNA Isolasi (c) IRNA Anak Kelas 3 (b) IRNA Anak Kelas 3 (c) IRNA Anak Kelas 3 (d) IRNA Anak Kelas 3 (e). 143 viii

5 IRNA Anak Kelas 3 (f) IRNA Anak Kelas 2 (b) IRNA Anak Kelas 2 (c) IRNA Anak Kelas 2 (d) IRNA Anak Kelas 2 (e) IRNA Anak Kelas 2 (f) Ruang Dokter Ruang Perawat (c) Pembahasan Analisa BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159 DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS LAMPIRA 1 PERHITUNGAN KALOR RUANGAN LAMPIRA 2 PRODUK AC YANG DIGUNAKAN GAMBAR DESAIN ix

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruang atau Unit Tabel 2.2. Indeks Kadar Gas dan Bahan Berbahaya dalam Udara Ruang Rumah Sakit Tabel 2.3. Standar Suhu, Kelembaban dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit Tabel 2.4. Perbandingan Kualitatif Antara Beberapa Sistem Penyegar Udara Tabel 2.5. Koefisien panas sinar matahari yang langsung Masuk melalui kasa satu lapis Tabel 2.6. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui Langit-langit dan lantai beton 46 Tabel 2.7. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui Dinding pasangan bata Tabel 2.8. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui Partisi-partisi kayu. 48 Tabel 2.9. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui Partisi pasangan batu. 48 Tabel Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui Jendela kaca, pintu kaca, jendela kaca diatap dan Dinding balok kaca Tabel Jumlah minimum ventilasi udara untuk macam-macan aktivitas.. 50 Tabel Perbandingan panas yang di hasilkan oleh Aktivitas yang dilakukan manusia pada ruangan yang dikondisikan 51 Tabel L.1.1. Ruang Ruang Yang Dikondisikan Tabel L.1.2 Perhitungan Kalor Ruang yang Dkondisikan Tabel L.2.1 Analisa Nilai EER (Energy Eficiency Rating) Tabel L.2.2 AC Sentral x

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Layout Plan. 2 Gambar 2.1. Sistem Kerja AC. 16 Gambar 2.2. Sistem Ekspansi Langsung. 17 Gambar 2.3. Sistem Air Penuh ( All Water System ) 18 Gambar 2.4. Sistem Udara Penuh ( All-Air System ).. 19 Gambar 2.5. Sistem Air-Udara (All-Water System ). 20 Gambar 2.6. Tipe Jendela ( Window Unit ). 21 Gambar 2.7. Tipe Terpisah.. 22 Gambar 2.8. Unit Paket Sentral Gambar 2.9. Unit Koil Kipas Udara 24 Gambar Unit Induksi. 25 Gambar Nosel 28 Gambar Punka Gambar Sudul Gambar Celah Gambar 2.15 Panci 30 Gambar 2.16 Difusor 30 Gambar 2.17 Jamur Gambar 2.18 Pancaran udara 30 Gambar 2.19 Salura peti Gambar 2.20 saluran tunggal 35 Gambar 2.21 saluran melingkar Gambar 2.22 Menara pendingin jenis tarikan paksa 39 Gambar 2.23 Menara pendingin jenis aliran berlawanan (terbuat dari bahan resin/ FRT).. 39 Gambar 2.24 Menara pendingin jenis aliran melintang Gambar 2.25 Contoh Beban Pendingin Ruangan. 44 Gambar 3.1 Perencanaan Teknis Sistem Pengkondisian Udara xi