Koreksi Faktor Daya Kegunaan dan Pembaca Referensi
|
|
- Iwan Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Koreksi Faktor Kegunaan dan Pembaca Referensi Aplikasi PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian KVARh pada pelanggan industri, jika rata-rata faktor dayanya (cos ǿ) kurang dari 0.8. Untuk memperbaiki faktor daya sehingga tidak membayar denda, adalah aplikasi dari kapasitor / Varplus dari SCHNEIDER Selain itu, pemasangan kapasitor dapat menanggulangi : Trafo kelebihan beban (overload), sehingga memberikan tambahan daya yang tersedia Voltage drop pada titik ujung instalasi Kenaikan arus/suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi-rugi energi yang terbuang menjadi panas Untuk pemasangan tumpuk kapasitor (Capasitor bank) diperlukan : Kapasitor, dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan Regulator, untuk pengaturan daya tumpuk kapasitor (capacitor bank) otomatis Kontaktor, untuk switching daya ke kapasitor Pemutus Tenaga, untuk proteksi termal dan hubung singkat tumpuk kapasitor Berikut menunjukkan langkah dalam memilih kapasitor SCHNEIDER : Konstruksi Tipe Keterangan Digunakan untuk Kondisi Maksimal Kapasitor Standard - Jaringan yang jarang terdapat beban NLL < _ 10% untuk jaringan tanpa/ (sedikit) harmonik non-linear - Kemungkinan arus lebih (overcurrent), Imax 1. In - Temperatur kerja maksimal 0 C (Class D) - Frekuensi switching normal 000/ tahun - Nilai Total Harmonic THD(i) / THD(u) <% / <3% VarPlus Box VarPlus Box Detuned Reactor /Box VarPlus + DR Kapasitor Heavy-Duty untuk jaringan dengan polusi harmonik Heavy-duty Capasitor Detuned Reactor - Jaringan yang terdapat sedikit beban NLL < _ 20% non-linear - Kemungkinan arus lebih (overcurrent), Imax 1.8 In - Temperatur kerja maksimal 0 C (Class D) - Frekuensi switching normal 7000/ tahun - Nilai Total Harmonik THD(i) / THD(u) <8% / <% - Jaringan dengan beban non-linear sangat NLL _ < 30% banyak - kemungkinan arus lebih (overcurrent), Imax 1.8 In - Temperatur kerja maksimal 0 C (Class D) - Frekuensi switching normal 7000/ tahun - Nilai Total Harmonik THD(i) / THD(u) <20% / <% Catatan : - NLL = Gh / Sn ; Gh : Total daya peralatan yang menghasilkan harmonik, Sn : Total daya trafo - Kondisi temperatur yang baik diharapkan sekitar 3º C untuk kapasitor yang lebih tahan lama - THD(i) / THD(u) diukur pada sisi sekunder trafo saat full load. Idealnya, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor. Hasil pengukuran sebaiknya dalam satu range tipe kapasitor. Contoh: Sebelum kapasitor terpasang, THD(i) =.%. Sesudah dipasang Kapasitor Hduty, THD(i) = 7.%, sehingga masih dalam satu range harmonik untuk Hduty ( %<THD(i)<8%) - Untuk alasan performa yang lebih baik, pemilihan kapasitor dapat didasarkan pada THD tertinggi. Contoh: Hasil pengukuran sebelum pemasangan kapasitor adalah THD(i) = 6%, THD(u) = 2.%, maka kapasitor Hduty lebih menjadi pertimbangan - Saat kondisi dimana jaringan memiliki THD(i) > 20% dan THD(v) >%, hubungi kami di 1000 Pembacaan referensi: Contoh : BLRCH104A12B40 = Varplus Can HeavyDuty, 400V, 10 kvar pada 0 Hz dan 12. kvar pada 60 Hz -2
2 Koreksi Faktor Cara Menghitung Reaktif Menghitung daya reaktif yang diperlukan untuk suatu sistem kompensasi Ada 3 cara termudah untuk menentukan daya kapasitor yang dibutuhkan (Qc) : Sebelum Kompensasi: energi reaktif seluruhnya disuplai oleh trafo 1. Metode Sederhana Metode ini digunakan agar dengan cepat bisa menentukan Qc. Angka yang harus diingat : 0.84 untuk setiap kw beban. Yaitu diambil dari : Aktif Reaktif Perkiraan rata-rata faktor daya suatu instalasi : 0.6 Faktor daya yang diinginkan : 0.9 Maka dari tabel cos φ (halaman -4) didapat angka : 0.84 CONTOH: Untuk menghindari denda PLN suatu instalasi dengan beban 100 kw memerlukan daya reaktif (Qc) sebesar = 0.84 x 100 kw = 84 kvar 2. Metode Kwitansi PLN Sesudah Kompensasi: energi reaktif sebagian/ seluruhnya disuplai oleh tumpuk kapasitor Aktif Persedian Tumpuk kapasitor Reaktif Metode ini memerlukan data dari kwitansi PLN selama satu periode (misalnya 1 tahun). Kemudian data penghitungan diambil dari pembayaran denda kvarh yang tertinggi. Data lain yang diperlukan adalah jumlah waktu pemakaian. CONTOH: Suatu pabrik yang beroperasi 8 jam/hari, membayar denda pemakaian kvarh tertinggi pada tahun yang lalu untuk 6304 kvarh. Maka diperlukan capacitor bank dengan daya: kvarh tertinggi Qc = kvar = waktu pemakaian 6304 kvarh 8 jam x 30 hari / bulan = 26 Kvar 3. Metode Cos φ Metode ini menggunakan tabel cos φ (lihat pada halaman -4). Data yang diperlukan adalah : Beban total dan faktor (cos φ). CONTOH : Sebuah instalasi pabrik memiliki faktor daya : 0.70 untuk beban puncak 600 kw. Untuk meningkatkan faktor daya menjadi 0.93 diperlukan daya kapasitor sebesar : Dari tabel (hl -4) didapat angka : 0.62 Maka Reaktif yang diperlukan = 0.62 x 600 kw = 372 kvar Jika tidak memiliki data untuk daya beban dapat juga dihitung menggunakan rumus: Beban = V x I cos φ x 3, dengan : V I Cos φ = Tegangan Jaringan/Instalasi = Arus Jaringan/Instalasi = Faktor Jaringan/Instalasi -3
3 Koreksi Faktor Tabel Cos ϕ Tabel cos ϕ, untuk mendapatkan faktor pengali setiap kw beban SEBELUM SESUDAH KOMPENSASI (Faktor yang diinginkan) KOMPENSASI Cos ϕ tg ϕ
4 Kapasitor Tegangan Rendah Spesifikasi Teknik Standar : IEC dan 2 (Internasional) Desain internal kapasitor adalah tiga (3) fasa untuk berbagai aplikasi di industri, gedung, dan lain sebagainya. Beberapa fitur keselamatan yang dimiliki antara lain : self-healing + pressure-sensitive-disconnector + self-discharge Tipe (Standard Duty) (Heavy Duty) Varplus Box (Heavy Duty) Konstruksi Alumunium alumunium Aluminium dengan enclosure lapis baja (steel) 10<kVar<2 VarPlus Box 2<kVar<0 10<kVar<0 Dielectric Bahan Pengisi Film polypropylene berlapis metal dengan campuran Zn/ Alloy Non-PCB, Biodegradable soft resin Film polypropylene berlapis metal dengan campuran logam Zn/Al yang dipotong bergelombang Non-PCB, sticky (dry) Biodegradable resin VarPlus Box Kode Dimensi W1 (mm) W2 (mm) W3 (mm) H (mm) D (mm) Berat (kg) GB IB Kode Dimensi Diameter d (mm) Tinggi h (mm) Tinggi h + t (mm) Berat (kg) MC NC SC RC TC YC Film polypropylene berlapis metal dengan campuran logam Zn/Al yang dipotong bergelombang Non-PCB, sticky (dry) Biodegradable resin Pemasangan Tegak Lurus (vertikal) Tegak lurus, Horisontal Tegak lurus, Horisontal Proteksi IP 20, Indoor IP 20, Indoor IP 20, Indoor Case Code: MC, NC, RC, SC Case Code: TC Case Code: YC Case Code: GB Case Code: IB Catatan : Untuk detail spesifikasi teknis dan manual pemasangan silahkan menghubungi kami -
5 Kapasitor Tegangan Rendah Pemasangan 1. Instalasi dalam ruangan pada dudukan yang kuat 2. Temperatur ruangan di sekitar kapasitor diharapkan tidak melebihi 3ºC selama setahun, 4ºC selama 24 jam dan maksimum ºC (berdasarkan IEC untuk -2/D kategori temperatur) 3. Menjaga jarak minimal sebesar 30 mm antar kapasitor dan 30 mm antara kapasitor dan panel untuk sirkulasi udara yang lebih baik. 4. Kapasitor berada dalam area yang bebas debu (material-material konduktor) dan jauh dari sumber panas. Menjaga jarak bagian atas kapasitor minimal sebesar 30 mm 6. Menggunakan kontaktor kapasitor atau kontaktor standard dengan koil induktor yang diseri untuk mengurangi inrush current 7. Pastikan tidak ada benda yang menghalangi terminal kapasitor, agar pressure safety disconnector bekerja sempurna 8. Untuk panel kapasitor, harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik dan sirkulasi dari bawah ke atas 9. Bila menggunakan Detuned Reactor, perlu dibuatkan ruangan terpisah dengan kapasitor Panel Kapasitor tanpa Detuned Reactor Panel Kapasitor dengan Detuned Reactor Aturan Umum Kelistrikan 1. Pastikan tidak ada kabel yang bersentuhan antar fasa, atau material konduktor yang memungkinkan hubung singkat antar terminal 2. Pastikan bodi kapasitor terhubung pentanahan (grounding) 3. Menjaga jarak kelistrikan antara fasa minimal 30 mm. 4. Rekomendasi penampang kabel Rating kvar AI (mm2) Cu (mm2) Ukuran sepatu kabel (Cable lug) x 3 2 x x 0 2 x 0 M/M6/M8 tipe pin, garpu atau ring bergantung pada terminal komponen M/M6/M8 tipe garpu atau ring. Secara berkala, perlu dilakukan pengecekan harmonik, kapasitansi kapasitor, temperatur dan terminasi 6. Beberapa Kombinasi Switching pada controller Catatan : Untuk detail pemasangan silahkan menghubungi kami di
6 Kapasitor (Standard Duty) Kapasitor Untuk Jaringan Normal Aplikasi Kapasitor jenis standar sangat tepat digunakan pada jaringan yang tidak terlalu terpolusi oleh harmonik (NLL < 10%). NLL = Gh/ Sn. Gh : Total Power Non-Linear Load ; Sn : Installed transformer rating Tegangan Jaringan : 400 V Reaktif (kvar) 380 V 400 V 41 V Karakteristik Teknis Standar Toleransi kelebihan tegangan Toleransi kelebihan arus Tegangan Frekuensi Arus Inrush Puncak Suhu Pemasangan Toleransi kapasitansi Kode dimensi Referensi Harga (Rp) SS MC BLRCS104A12B40 1,246, NC BLRCS12A10B40 1,4, NC BLRCS10A180B40 1,614, SC BLRCS200A240B40 1,894, SC BLRCS20A300B40 2,261,600 1 IEC / x Un ( 8 Jam / hari ) 1. x In 380/400/41 Vac 0 / 60 Hz 200 x In -2º - ºC Tegak Lurus, Indoor -%, +10% Harga sudah termasuk PPN 10% -7
7 Kapasitor VarPlus (Heavy Duty) Kapasitor Untuk Jaringan Berharmonik Aplikasi Kapasitor jenis Heavy duty didisain khusus untuk jaringan 380/400/41 V, yang terpolusi oleh Harmonik Tersedia dalam 2 pilihan bentuk : (silinder) dan VarPlus Box (kotak) (Hduty), Tegangan Jaringan 400 V Reaktif (kvar) 380 V 400 V 41 V Kode dimensi Referensi Harga (Rp) SS MC BLRCH104A12B40 1,32, RC BLRCH12A10B40 1,802, RC BLRCH10A180B40 1,884, TC BLRCH200A240B40 2,318, TC BLRCH20A300B40 2,61, YC BLRCH00A000B40,140,300 1 VarPlus Box (Hduty), Tegangan Jaringan 400 V Reaktif (kvar) 380 V 400 V 41 V Kode dimensi Referensi Harga (Rp) SS VarPlus Box GB BLRBH20A300B40 4,706, IB BLRBH417A00B40 6,216, IB BLRBH00A000B40 7,308,400 2 Karakteristik Teknis Standar Toleransi kelebihan tegangan Toleransi kelebihan arus Tegangan Frekuensi Arus Inrush Puncak Suhu Pemasangan Toleransi kapasitansi IEC / x Un (8 Jam/hari) 1.8 x In 380/400/41 Vac 0 / 60 Hz 20 x In -2º - ºC Tegak Lurus (Can/Box) atau mendatar (Can), Indoor -%, +10% -8 Harga sudah termasuk PPN 10%
8 Kontaktor Kapasitor Penggunaan Peningkatan Unjuk Kerja Kontaktor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Dalam pemilihannya harus melihat arus puncak yang terjadi pada saat penyambungan. Arus puncak (Ipeak) ini bisa mencapai 200 kali arus nominal kapasitor. Dengan penambahan coil, arus puncak tersebut bisa dibatasi mencapai 100 In. Dengan kontaktor Schneider, yang merupakan kontaktor khusus dengan kutub tersambung lebih dulu, fenomena arus puncak tersebut dapat diatasi sehingga tidak lagi memerlukan lilitan (coil). Sementara, kehandalannyapun semakin ditingkatkan. Contohnya : kontaktor LC1-DWK12 yang tadinya hanya untuk daya sampai 0 kvar (pada 400 V), kini mampu bekerja pada daya 60 kvar. Kontaktor LC1-D K dari Schneider memiliki daya tahan untuk kali operasi Tabel Penggunaan kontaktor khusus DAYA REAKTIF KONTAK Referensi Harga (Rp) SS temperatur rata-rata 0 drjt celcius 220/240 V 400/440 V 660/690 V N/0 N/C kvar kvar kvar LC1-DFK 886, LC1-DGK 991, LC1-DLK 1,27, LC1-DMK 1,340, LC1-DPK 2,4, LC1-DTK 2,83, LC1-DWK12 2,707,100 1 Catatan : Gantikan dengan tegangan kontrol koil pada tabel di bawah Pengecualian SS = Selain kontaktor dgn koil M7 = 2 Kontaktor special diatas dapat menerima arus puncak sampai 200 In saat terjadi penyambungan Untuk pemasangan dengan kontaktor standard bisa memperhatikan tabel berikut : (dengan catatan perlu menggunakan koil induktor, silahkan menghubungi kami ) DAYA REAKTIF (kvar) Arus puncak Ukuran Suhu rata-rata o celcius maksimum kontaktor 220/240 V 400/440 V 600/690 V (A) LC1-D LC1-D LC1-F LC1-F LC1-F LC1-F LC1-F400 Untuk ketersediaan koil, silahkan cek di bagian kontaktor tesys F Skema Koneksi Kontaktor Khusus Kode Teg. Koil AC B7 24 E7 48 F7 110 M7 220 Q7 380 Tidak tersedia untuk LC1DGK11, LC- 1DLK11, LC1DMK11, LC1DTK12 Harga sudah termasuk PPN 10% -11
9 Pemutus Tenaga Penggunaan Penggunaan Pemutus tenaga pada sistem koreksi faktor daya otomatis digunakan untuk menghindari bilamana terjadi hubung singkat, beban lebih dan kontak tanah (earth fault) Kapasitas pemutusan dari alat ini harus sama dengan arus hubung singkat maksimum yang mungkin terjadi pada sekitar pangkal tumpuk kapasitor Untuk menghitung besarnya arus tersebut, dapat digunakan rumus sebagai berikut : Inc = Qc U 3 dimana : Inc = arus nominal kapasitor (dalam ampere) Qc = daya kapasitor (dalam var) U = tegangan jaringan 3-fase (dalam Volt) Pemilihan pemutus tenaga dan Setting termal (Inb) harus sesuai berikut : 1. In untuk aplikasi kapasitor saja tanpa Detuned Reactor 1.19 In untuk aplikasi kapasitor dengan Detuned Reactor 7% Proteksi hubung singkat sebesar 10 x Inb Contoh : 1. Kapasitor tanpa penggunaan Detuned Reactor 10kvar/400v 0Hz Capacitor --> Us = 400V; Qs = 10 kvar Kapasitor yg digunakan --> Un = 400V; Qn = 10kvar Inc = 10000/400 3 = 216A Rating pemutus tenaga = 216 A x 1. = 324 A Pilih pemutus tenaga (breaker) dengan rating di atas 324 A, contoh 400A Dengan setting termal = 216x 1. = 324A, dan setting magnetis (hub. singkat) = 324 x 10 = 3240A 2. Kapasitor dengan penggunaan Detuned Reactor Kapasitor yang digunakan --> Us = 2V ; Qs = 40.1 kvar (Lihat halaman -9) Pada jaringan 400v - 0 Hz dengan Detuned Reactor (7%) --> Un : 400V; Qn= 2kVar Inc = 2000/400 3 = A Rating pemutus tenaga = A x 1.43 = 1.9 A Faktor 1.43 didapat dari Standard IEC yang menyatakan 30% Overcurrent Capacitor yang diperbolehkan dikali dengan 10% capacitance maksimum yang diperbolehkan: 1.3 * 1.1 = 1.43 Pilih pemutus tenaga (breaker) paling optimal adalah 0 A (3% dibawah nilai rekomendasi 1.9 A masih bisa ditoleransi) Pemutus tenaga dengan setting termal = 36.08*1.19 = A, Setting magnetis (hub. Singkat) = A Us = Tegangan jaringan, Qs = kvar yang diperlukan di jaringan pada tegangan Un Un = Tegangan kapasitor, Qn = nilai kvar kapasitor pada tengangan Un -12
Koreksi Faktor Daya. PDF created with FinePrint pdffactory trial version
Bab 10 Koreksi Faktor Daya Apa yg dimaksud faktor daya arus listrik yang digunakan oleh hampir semua perlengkapan arus listrik bolak-balik dapat dibedakan menjadi dua bagian : q arus listrik yang dikonversikan
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciPEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT
RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto (091321063) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF
BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perhitungan dalam analisa data, terlebih dahulu harus mengetahui data data apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan. Data data yang dikumpulkan
Lebih terperinci. KW memerlukan daya reaktif ( Q c ) sebesar 0,84 x i00 KW : 84 KVAR. a. Metode sederhana. b. Metode kwitansi PLN BAB V HASIL DANI PEMBAHASAN
BAB V HASL DAN PEMBAHASAN \r.1. N{enghitung Daya Reaktif yang di Perlukan Perhitungan day'a reaktif harus dilakukan dengan cenrat. Kelebihan kompensasi akan rnenyebabkan jaringan menjadi kapasitif, selain
Lebih terperinciAnalisis Pemasangan Kapasitior Daya
Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan selama 2 bulan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 30 Desember
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK
57 BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK 4.1. Sistem Instalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciTEORI LISTRIK TERAPAN
TEORI LISTRIK TERAPAN 1. RUGI TEGANGAN 1.1. PENDAHULUAN Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban, berbanding terbalik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Daya Aktif, Daya Reaktif & Daya Semu Daya aktif (P) adalah daya beban listrik yang terpasang pada jaringan distribusi termasuk rugi-rugi yang ditimbulkan oleh kabel, trafo dan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB V PERHTUNGAN DAN ANALSA 4.1 Sistem nstalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Dinas Teknis Kuningan menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN.
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG
M. Fahmi Hakim, Analisis Kebutuhan Capacitor Bank, Hal 105-118 ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG Muhammad Fahmi Hakim
Lebih terperinci² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri
1 Efisiensi Daya Pada Beban Dinamik Dengan Kapasitor Bank Dan Filter Harmonik Bambang Wahyono ¹, Suhariningsih ², Indhana Sudiharto 3 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Parameter Besaran listrik Parameter Besaran listrik adalah segala sesuatu yang mencakup mengenai besaran listrik dan dapat dihitung ataupun diukur. Parameter besaran listrik bermacam-macam,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 3.1 TAHAP PERANCANGAN DISTRIBUSI KELISTRIKAN Tahapan dalam perancangan sistem distribusi kelistrikan di bangunan bertingkat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciBAB III METODE PENGOLAHAN DATA
BAB III METODE PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data Salah satu kegiatan studi kelayakan penggunaan dan penghematan energi listrik yang paling besar dan paling penting adalah pengumpulan data dan data yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum
BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Sistem distribusi listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi listrik bertujuan menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik atau pembangkit
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciMETODE PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK UNTUK MENGURANGI DAYA REAKTIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI
METODE PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK UNTUK MENGURANGI DAYA REAKTIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI M. Khairil Anwar - 23211007 email : anwardz12@gmail.com Sekolah
Lebih terperinciDari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN
Lebih terperinciINSTALASI CAHAYA. HASBULLAH, S.Pd. MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI
INSTALASI CAHAYA HASBULLAH, S.Pd. MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI JENIS INSTALASI LISTRIK Menurut Arus listrik yang dialirkan 1. Instalasi Arus Searah (DC) 2. Instalasi Arus Bolak-Balik (AC) Menurut Pemakaian
Lebih terperinciBAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)
BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT) 3.1 Definisi Trafo Arus 3.1.1 Definisi dan Fungsi Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Sistem distribusi listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi listrik bertujuan menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik atau pembangkit
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinci1.KONSEP SEGITIGA DAYA
Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS
BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS 4.1 Perancangan UPS 4.1.1 Menghitung Kapasitas UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sumber energi cadangan yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciGenset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.
LVMDP / PUTR Low Voltage Main Distribution Panel / Panel Utama Tegangan Rendah = Pemutus sirkit utama tegangan rendah, kapasitas dalam ampere. Trafo Transformator step down dari tegangan menengah ke tegangan
Lebih terperinciLesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD.
Lesita Dewi Rizki Wardani 2211 105 046 Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Juni, 2013 CONTENT 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 3. Metode Pengambilan Data 4.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya dari suatu negara, perkembangan tersebut hampir menyeluruh disegala bidang terutama dibidang kelistrikan. Sejak berkembangnya
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciBAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon
BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem distribusi tenaga listrik di gedung Fakultas Teknik UMY masuk pada sistem distribusi tegangan menengah, oleh karenanya sistim distribusinya menggunakan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar MCB MCB (Miniature Circuit Breaker) atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik
Lebih terperinciDAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK DASAR TEORI Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya
BAB IV ANALISA DATA Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya Genset di setiap area pada Project Ciputra World 1 Jakarta, maka dapat digunakan untuk menentukan parameter setting
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 4.1 Hasil 4.1.1 Proses Perancangan Diagram Satu Garis Sistem Distribusi Tenaga Listrik Pada Hotel Bonero Living Quarter Jawa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciCURRENT TRANSFORMER DAN POTENSIAL TRANSFORMER
CURRENT TRANSFORMER DAN POTENSIAL TRANSFORMER Apa yang dilakukan oleh Trafo Pengukuran? - Mengukur Arus dan Tegangan di Transmisi Tegangan Tinggi dan Switchgears dalam keadaan normal maupun gangguan -
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Elektrikal Listrik sangat membahayakan dan dapat membuat kebakaran serta membahayakan jiwa orang apabila jaringan listrik tersebut tidak baik. Sekitar 60% kasus kebakaran gedung
Lebih terperinciDAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA
DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik Disusun oleh : Alto Belly Asep Dadan H Candra Agusman Budi Lukman 0806365343 0806365381 0806365583
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN KONSTRUKSI CORE PADA TRANSFORMATOR. DISTRIBUSI 20/0,4 kv, 315 kva. (Aplikasi Di PT Trafoindo Prima Perkasa)
BAB IV PEMBAHASAN KONSTRUKSI CORE PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20/0,4 kv, 315 kva (Aplikasi Di PT Trafoindo Prima Perkasa) 4.1. Penentuan dimensi core Transformator Distribusi 20 / 0,4 kv dengan Konstruksi
Lebih terperinciSTUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL
STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL Ifhan Firmansyah-2204 100 166 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan Oeh : INDRIANA ZELLA MARGARETA D 400 130 001 JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TEKEP ISOLATOR SEBAGAI PENGGANTI DISTRIBUTION TIE TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DI PENYULANG KUBU
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TEKEP ISOLATOR SEBAGAI PENGGANTI DISTRIBUTION TIE TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DI PENYULANG KUBU I Gusti Ketut Abasana, I Wayan Teresna Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL
PERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : IGNATIUS
Lebih terperinciKegiatan Belajar 2 : Memahami cara mengoperasikan peralatan pengendali daya tengangan rendah
Kegiatan Belajar 2 : Memahami cara mengoperasikan peralatan pengendali daya tengangan rendah I. Capaian Pembelajaran *Peserta mampu memahami cara mengoperasikan peralatan pengendali daya tegangan rendah
Lebih terperinciPERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL
PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta maryonoam@yahoo.com http://maryonoam.wordpress.com Tujuan Kegiatan Pembelajaran : Siswa memahami macam-macam kriteria pemilihan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk
BAB IV ANALISA DATA 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) ETAP merupakan program analisa grafik transient kelistrikan yang dapat dijalankan dengan menggunakan program Microsoft Windows 2000,
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK
Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor
Lebih terperinciPERANAN KAPASITOR DALAM PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK. Oleh: Fitrizawati ABSTRACT
PERANAN KAPASITOR DALAM PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK Oleh: Fitrizawati ABSTRACT Electrics energy is one of energies which is used most by the consumers. The value or load of electrics which is used by the
Lebih terperinciLaporan Evaluasi Kelayakan Capacitor Bank Untuk Pemasangan ESP. Oleh : Saiful Adib
aporan Evaluasi Kelayakan apacitor Bank Untuk Pemasangan EP Oleh : aiful Adib UNIT BINI PT. PERTAMINA-EP (UBEP) ANGAANGA & TARAKAN FIED ANGAANGA 009 Evaluasi Kelayakan apacitor Bank Untuk Pemasangan EP
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG
STUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG Feasibility Study of Control Panel Installation at Electrical Power Laboratorium, Polytechnic
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan
BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada konsumen rumah tangga, perkantoran maupun industri seperti penggunaan rectifier, converter,
Lebih terperinciBAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)
BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT) 9.1. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH/ KURANG 9.1.1 Pendahuluan. Relai tegangan lebih [ Over Voltage Relay ] bekerjanya berdasarkan kenaikan
Lebih terperinciDAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH
DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH Diah Suwarti Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Jln. Babarsari No 1, Sleman, Yogyakarta diah.w73@gmail.com Intisari Arester
Lebih terperinciIII PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Umum Berdasarkan standard operasi PT. PLN (Persero), setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kva dilayani melalui jaringan tegangan menengah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran
Lebih terperinci50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga
PENGGUNAAN FILTER HIBRID KONFIGURASI SERI UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA FILTER PASIF DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREDUKSIAN HARMONISA PADA SISTEM KELISTRIKAN DI RSUP SANGLAH Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA
BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA 3.1 UMUM Pada suatu industri, untuk menghasilkan suatu produk dibutuhkan peralatan yang memadai. Dalam pemakaian peralatan
Lebih terperinciCONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban
Lebih terperinciBAB III KEBUTUHAN GENSET
BAB III KEBUTUHAN GENSET 3.1 SUMBER DAYA LISTRIK Untuk mensuplai seluruh kebutuhan daya listrik pada bangunan ini maka direncanakan sumber daya listrik dari : A. Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) B.
Lebih terperinci4.3 Sistem Pengendalian Motor
4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Energi listrik disalurkan melalui penyulang-penyulang yang berupa saluran udara atau saluran kabel tanah. Pada penyulang distribusi ini terdapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang terpasang baik di dalam maupun diluar bangunan untuk menyalurkan arus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:
PENDAHULUAN Dalam perancangan dan analisis sebuah sistem tenaga listrik, sebuah software aplikasi sangat dibutuhkan untuk merepresentasikan kondisi real.hal ini dikarenakan sulitnya meng-uji coba suatu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN GENSET. Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi
BAB III PERANCANGAN GENSET 3.1 SPESIFIKASI GENSET Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi listrik cadangan adalah terdiri dari 2 ( dua ) unit generating set yang memiliki
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciStarter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)
Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah (Separate Winding) 1. Tujuan 1.1 Mengidentifikasi terminal motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi
Lebih terperinciReduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy
Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Oleh: Marselin Jamlaay 2211 201 206 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Ir. Mochamad
Lebih terperinciAnalisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan
Jurnal JE-Unisla Vol 2 No 1 Maret 2017 ISSN : 2502-0986 11 Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan Ulul Ilmi 1, Sukardi 2 1) Program
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN
ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN 1. Ir. H. Mohammad Amir., M.Eng 2. Aji Muharam Somantri Konsentrasi Teknik Tenaga Listrik, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinci