LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012"

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN SLEMAN Jl. Parasamya Nomor 8, Tridadi, Sleman. Telp. (0274) , Faximile Kode Pos i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2012 ini dapat diselesaikan. Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2012 ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi sesuai dengan kebijakan dan program yang dijabarkan melalui kegiatan, sekaligus merupakan wujud tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam laporan ini sekaligus mencakup evaluasi yang dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Sleman, Januari 2013 Kepala Dinas H. Pranowo, SH.,MM NIP ii

3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Maksud dan Tujuan Laporan... 1 B. Ringkasan Organisasi... 1 C. Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan 13 Dan Koperasi serta Tantangan yang Masih Dihadapi... BAB II PELAKSANAAN TUGAS DESENTRALISASI.. 15 A. URUSAN WAJIB Urusan Kesehatan Urusan Pertanahan Urusan Sosial Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan 25 Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Urusan Statistik B. URUSAN PILIHAN Urusan Perdagangan Urusan Perindustrian BAB III PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN 35 BAB IV PRESTASI TAHUN iii

4 BAB I PENDAHULUAN A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN. 1. Memberikan informasi tentang pelaksanaan tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. 2. Memberikan informasi tentang kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas. 3. Menemukan alternatif pemecahan permasalahan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. B. RINGKASAN ORGANISASI. 1. Uraian Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : a. Tugas Pokok. Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan usaha kecil dan menengah. b. Fungsi : 1) Perumusan Kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 2) Pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 3) Penyelenggaraan pelayanan umum bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 4) Pembinaan dan pengembangan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan 5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1

5 c. Susunan Organisasi Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman berdasarkan Perda Nomor 9 tahun 2009 dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas. 2. Sekretariat. a. Tugas : Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. b. Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Sekretariat; 2) perumusan kebijakan teknis kesekretariatan; 3) penyelenggaraan urusan umum; 4) penyelenggaraan urusan kepegawaian; 5) penyelenggaraan urusan keuangan; 6) penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi; 7) pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi; dan 8) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 1) Tugas : Menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian 2) Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawaian; c) penyelenggaraan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga; 2

6 d) penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian; dan e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian. b. Sub Bagian Keuangan. 1) Tugas : Menyelenggarakan urusan keuangan. 2) Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan; c) pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan keuangan; dan d) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Keuangan. c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. 1) Tugas : Menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi. 2) Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan evaluasi; c) pengoordinasian penyusunan rencana kerja; d) penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; dan e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi. 3

7 3. Bidang Perindustrian. a. Tugas. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri b. Fungsi. 1) penyusunan rencana kerja Bidang Perindustrian 2) perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri 3) penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri 4) penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri 5) penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan registrasi dan pengendalian industri; dan 6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perindustrian. Bidang Perindustrian terdiri dari: a. Seksi Pengembangan Produksi Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi industri. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri. d) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana produksi industri. e) Penyelenggaraan dan pembinaan penerapan standar produksi. 4

8 f) Penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan komoditas industri; dan g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri. b. Seksi Pengembangan Usaha Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha Industri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha industri. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri. d) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kewirausahaan industri. e) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia usaha industri;dan f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha Industri. c. Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pelayanan registrasi dan pengendalian industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan pelayanan registrasi dan pengendalian industri. c) Penyelenggaraan pelayanan registrasi industri. 5

9 d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan industri. e) Penyelenggaraan pengendalian usaha dan produksi industri;dan f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri 4. Bidang Perdagangan. a. Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan b. Fungsi. 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perdagangan. 2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. 4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. 5) Penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan;dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perdagangan. Bidang Pedagangan terdiri dari a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri. 1) Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam negeri. 2) Fungsi. 6

10 a) Penyusunan rencana kerja Seksi Perdagangan Dalam Negeri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. c) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. d) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian informasi pasar dan stabilisasi harga. e) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian barang beredar dan jasa. f) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan erlindungan konsumen;dan g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Perdagangan Dalam Negeri. b. Seksi Perdagangan Luar Negeri. 1) Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan luar negeri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Perdagangan Luar Negeri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. c) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. d) Penyelenggaraan pengembangan dan fasilitasi ekspor;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Perdagangan Luar Negeri. c. Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. 1) Tugas. 7

11 Menyelenggarakan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. c) Penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan perdagangan;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. 5. Bidang Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah. a. Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan mengembangkan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. b. Fungsi. 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dan pembinaan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan koperasi dan usaha kecil dan menengah. 4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. 5) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah;dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 8

12 Bidang Koperasi terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan koperasi dan usaha kecil dan menengah 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan koperasi dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan manajemen koperasi. d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan kelembagaan koperasi;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b. Seksi Usaha Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. 9

13 d) Penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. c. Seksi Penyuluhan dan pelatihan Koperasi dan usaha kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Penyuluhan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan koperasi. d) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan usaha kecil dan menengah;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Penyuluhan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah BAGAN STRUKTUR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KEPALA DINAS Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bag. Umum Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Perenc. dan Evaluasi 10 Bidang Perindustrian Bidang Perdagangan Bidang Koperasi, dan UKM

14 2. Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi didukung oleh 67 orang. a. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut golongan adalah sebagai berikut : No Dinas/Bagian/Bidang Golongan IV III II I Jumlah 1 Kepala Dinas Sekretariat Bidang Perindustrian Bidang Perdagangan Bidang Koperasi dan UKM Pejabat Fungsional : - Penyuluh Perindag 6 6 Jumlah b. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : 11

15 No Dinas/Bagian/Bidang Pendidikan S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD Jumlah 1 Kepala Dinas Sekretariat Bidang Perindustrian Bidang Perdagangan Bidang Koperasi dan UKM Pejabat Fungsional : - Penyuluh Perindag Jumlah c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IIB, 1 orang pejabat eselon IIIA, 3 orang pejabat eselon IIIB dan 12 orang pejabat eselon IVA, serta 6 orang pejabat fungsional penyuluh Perindag. 3. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah sebagai berikut : Sarana dan Prasarana Dinas Perindagkop Tahun 2012 No Sarana/Prasarana Jumlah Satuan Keterangan 1 Gedung 1 Unit 2 Kendaraan Bermotor Roda Empat 5 Unit 3 Kendaraan Bermotor Roda Dua 11 Unit 4 Komputer 24 Unit 5 Laptop 4 Unit 6 LCD 1 Unit 7 Kamera 4 Unit 8 Mesin Ketik 11 Unit 9 AC 7 Unit Jumlah 68 Unit 4. Anggaran dan Realisasi Adapun jumlah anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Tahun 2012 beserta realisasinya adalah sebagai berikut : 12

16 Tabel 1.1 Anggaran dan Realisasi Tahun 2012 No Jenis Anggaran Realisasi % 1 Biaya Tidak Langsung , ,00 81,43% 2 Biaya Langsung : a. Pegawai , ,00 97,59% b. Barang/Jasa , ,00 89,07% c. Modal , ,00 100,00% Jumlah , ,00 86,17% C. VISI DAN MISI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI SERTA TANTANGAN YANG MASIH DIHADAPI 1. Visi Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah Terwujudnya Pelaku Usaha yang Mandiri dan Profesional. 2. Misi Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dalam rangka mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pelayanan dan tata kelola urusan perindagkop dengan mengoptimalkan SDM dan pengelolaan administrasi yang baik. b. Mewujudkan usaha ekonomi yang produktif, berdaya saing, tangguh dan berwawasan lingkungan yang bertumpu pada sumberdaya yang berkualitas. c. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi berlangsungnya investasi, produksi serta distribusi barang dan jasa. d. Mewujudkan penumbuhan, peningkatan dan pengembangan koperasi menuju koperasi yang berkualitas dan berdaya saing. 3. Tantangan yang Masih Dihadapi a. Kualitas sebagian besar SDM UMKM dan koperasi rendah. b. Kemampuan UMKM dan koperasi dari sisi permodalan masih rendah. c. Kemampuan daya saing UMKM di pasar global masih rendah. 13

17 d. Iklim usaha kurang kondusif. e. Kerjasama antarpelaku usaha lemah. 14

18 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DESENTRALISASI A. URUSAN WAJIB 1. URUSAN KESEHATAN. a. Program dan Kegiatan. 1) Program Pengawasan Obat dan Makanan. a) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Pengawasan Obat dan Makanan. a) Laporan hasil pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya terhadap industri pangan di Kab. Sleman sebanyak 25 buku. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan 1 Program Pengawasan obat dan makanan a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total (Rp) d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program ini diantaranya rendahnya pengetahuan dari pelaku industri makanan tentang bahaya penggunaan bahan tambahan makanan berbahaya, ketidaktahuan pelaku usaha industri makanan tentang ukuran penggunaan bahan tambahan makanan yang diijinkan (selama ini takaran yang digunakan lebih banyak berdasarkan perkiraan), serta masih banyak peredaran bahan tambahan makanan yang diijinkan belum mempunyai ijin edar atau MD dari BPOM. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program ini selain dilakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan sekaligus juga dilakukan pembinaan pada setiap temuan. 2. URUSAN PERTANAHAN. 15

19 a. Program dan Kegiatan. 1) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah. a) Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah. a) Laporan hasil monitoring dan evaluasi pensertifikatan tanah bagi UMK sebanyak 3 buku. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan 1 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah a. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total (Rp) d. Permasalahan dan Solusi Secara umum pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, dan tidak ditemui kendala maupun permasalahan yang berarti. Hal tersebut dikarenakan jalinan koordinasi yang baik antara Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Bank Rakyat Indonesia, pihak desa (pokmas), dan peserta pensertifikatan tanah serta Dinas Perindagkop Kab. Sleman sendiri. 3. URUSAN SOSIAL a. Program dan Kegiatan 1) Program Penanggulangan Kemiskinan. a) Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin. b. Pencapaian Kegiatan 16

20 1) Program Penanggulangan Kemiskinan. a) Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin sebanyak 46 orang. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi Total No Program, Kegiatan Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah (Rp) 1 Penanggulangan Kemiskinan a. Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin d. Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemui kendala maupun permasalahan yang berarti. Koordinasi dilakukan dengan pemerintah tingkat desa dalam pemilihan peserta untuk menghindari ketidaktepatan sasaran. Hanya saja, terbatasnya jumlah bantuan peralatan apabila dibandingkan dengan jumlah peserta menjadi kendala pada penempatan bantuan peralatan setelah pelatihan. Lokasi domisili peserta pelatihan yang pada saat pelatihan berada dalam satu kelompok sangat berjauhan (lintas dusun) sementara bantuan peralatan diberikan kepada kelompok. 4. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Program dan Kegiatan 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan jasa surat menyurat. b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan. c) Penyediaan jasa administrasi keuangan. d) Penyediaan jasa kebersihan kantor. e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja. f) Penyediaan alat tulis kantor. g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. h) Pnyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. i) Penyediaan makanan dan minuman rapat. 17

21 j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi. k) Penyediaan jasa keamanan kantor. l) Pengelolaan dokumen SKPD. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair. 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya. b) Pengkajian kompetensi kepegawaian. 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan. a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan. c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD. d) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD. e) Penyusunan profil data SKPD. 5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif. a) Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah. b) Pengkajian dampak regulasi/kebijakan nasional. 6) Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Dan Menengah. a) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM. (1) Temu usaha antara UKM, koperasi dan swasta. (2) Temu usaha makanan ringan dengan pusat oleh-oleh. (3) Temu usaha IK Mesin/alat tepat guna dengan IK pengolah hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. b) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan. (1) Diklat tentang jiwa kewirausahaan bagi UKM. (2) Pelatihan Perencanaan Pengembangan Usaha bagi IKM Kab. Sleman. c) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/kud. 18

22 (1) Diklat pengurus koperasi. (2) Diklat pengawas koperasi. (3) Bintek RAT. (4) Bintek kesehatan koperasi. (5) Bimbingan manajemen bagi koperasi pasif. 7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. a) Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah. (1) Fasilitasi gelar potensi koperasi. (2) Bantuan dalam rangka hari koperasi. (3) Promosi tetap produk Industri Kecil dan Menengah di Showroom Dinas. (4) Fasilitasi pasar lebaran. (5) Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG). 8) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. a) Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian. b) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi. (1) Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi. (2) Penilaian kesehatan KSP/USP. c) Fasilitasi Masalah dan Pembubaran Koperasi Bermasalah. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Terlaksananya pengelolaan surat menyurat selama 12 bulan. b) Pembayaran listrik 12 bulan, telepon 12 bulan, surat kabar/majalah 12 bulan, 2 media. c) Pembayaran bendahara 8 orang, pembuku 1 orang, pengelola barang 1 orang. d) Terlaksananya penyediaan sarana kebersihan kantor dan pembayaran tenaga kebersihan 12 bulan, 1 PTT. e) Pemeliharaan peralatan kerja komputer/laptop 31, mesin ketik 17, AC 4, jaringan LAN 1, fotocopy 1, soundsystem 3, camera 2. 19

23 f) Penyediaan ATK 61 jenis. g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 3 jenis. h) Pengadaan gordyn 40 m. i) Penyediaan makanan dan minuman tamu dan rapat 94 kali. j) Terfasilitasi koordinasi dan konsultasi perjalanan dinas dalam daerah 33 kali, perjalanan dinas luar daerah 19 kali. k) Terbayarnya jasa keamanan kantor selama12 bulan, 3 orang. l) Terlaksananya penataan arsip, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan dinas selama 12 bulan. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. a) Rehab sarana prasarana kerja bangunan 515 m2, cat marka halaman 1 kali, taman 1 unit. b) Pemeliharaan sarana dan prasarana kerja kendaraan roda 4 5 unit, kendaraan roda 2 15 unit. c) Perawatan meubelair 158 unit. 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. a) Pengiriman personil bintek, workshop, seminar, lokakarya sebanyak 1 orang. b) Laporan hasil PAK pejabat fungsional perindag sebanyak 6 buku 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan. a) Laporan bulanan 120 buah, laporan tahunan 10 buah, Lakip, 10 buah, capaian kinerja 5 buah. b) Laporan keuangan dan realisasi keuangan bulanan 12, semesteran 2. c) Program kerja 10 buah, target kinerja 5 buah, Renja SKPD 10 buah, DPA 10 buah, DPA Perubahan 10 buah. d) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD terhadap 50 kegiatan. e) Profil data SKPD lima tahun terakhir sebanyak 20 buku. 5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif. a) Jumlah formalisasi badan usaha kecil menengah yang diterbitkan sebanyak 45 koperasi. 20

24 b) Laporan kajian penataan pembukaan jaringan pelayanan koperasi simpan pinjam sebanyak 10 buku. 6) Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Dan Menengah. a) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM. (1) Jumlah peserta yang mengikuti temu usaha antara UKM, koperasi dan swasta sebanyak 68 orang. (2) Jumlah peserta yang mengikuti temu usaha makanan ringan dengan pusat oleh-oleh sebanyak 30 orang. (3) Jumlah peserta yang mengikuti temu usaha IK Mesin/Alat Tepat Guna dengan IK pengolah hasil pertanian, kehutanan dan perikanan sebanyak 30 orang. b) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan. (1) Jumlah peserta yang mengikuti diklat jiwa kewirausahaan sebanyak 60 UKM. (2) Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan Perencanaan Pengembangan Usaha bagi IKM sebanyak 25 IKM. c) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/kud. (1) Jumlah peserta yang mengikuti diklat pengurus koperasi sebanyak 30 orang. (2) Jumlah peserta yang mengikuti diklat pengawas koperasi sebanyak 30 orang. (3) Jumlah peserta yang mengikuti Bintek RAT sebanyak 30 orang. (4) Jumlah peserta yang mengikuti Bintek kesehatan koperasi sebanyak 32 orang. (5) Jumlah koperasi yang dibina dalam Bimbingan manajemen bagi koperasi pasif sebanyak 10 koperasi. 7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. a) Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah. 21

25 (1) Jumlah peserta yang mengikuti Gelar Potensi Koperasi sebanyak 6 UKM, 10 koperasi. (2) Sarasehan hari koperasi sebanyak 30 pengusaha. (3) Jumlah peserta pada promosi tetap produk industri kecil dan menengah di showroom Dinas sebanyak 50 pengusaha. (4) Jumlah peserta pada pasar lebaran sebanyak 20 pelaku usaha. (5) Jumlah peserta yang mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) sebanyak 2 IKM. 8) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. a) Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhanperkoperasian sebanyak 150 orang. b) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi. (1) Jumlah peserta pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi sebanyak 100 koperasi. (2) Penetapan koperasi sehat, cukup sehat, kurang sehat adn tidak sehat sebanyak 25 exp/sertifikat. 9) Jumlah permasalahan koperasi yang dapat fasilitasi sebanyak 5 kasus, dan jumlah koperasi bermasalah yang dibubarkan sebanyak 5 koperasi. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Anggaran (Rp) Realisasi Total Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah (Rp)

26 f. Penyediaan Alat Tulis Kantor g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor i. Penyediaan makanan dan minuman rapat j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi k. Penyediaan jasa keamanan kantor l. Pengelolaan Dokumen SKPD Peningkatan sarana dan prasarana aparatur a. pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor b. pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional c. pemeliharaan rutin/berkala meubelair 3 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur a. Bimbingan teknis, Workshop, seminar dan lokakarya : b. Pengkajian kompetensi kepegawaian Peningkatan pengembangan sistem a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi b. Penyusunan laporan keuangan dan realisasi c. Penyusunan perencanaan kerja SKPD d. Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD e. Penyusunan profil data SKPD Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang a. Fasilitasi Kemudahan Formalisasi Badan Usaha b. Pengkajian Dampak Regulasi / Kebijakan Nasional 6 Program Pengembangan Kewirausahaan dan a. Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan: c. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD:

27 7 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi a. Penyelenggaraan Promosi Poduk Usaha Mikro Kecil 8 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi a. Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Koperasi b. Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi c. Fasilitasi Masalah dan Pembubaran Koperasi d. Permasalahan dan Solusi Tidak sebandingnya jumlah koperasi yang harus dibina dengan jumlah personil yang ada menjadi kendala utama dalam pelaksanaan urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di antaranya dengan melibatkan praktisi dan akademisi untuk berperan dalam kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas SDM pengelola koperasi. 5. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN a. Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. a) Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kewenangan Perindagkop di Kecamatan. b) Pelayanan Perijinan. (1) Pelayanan perijinan usaha perdagangan (SIUP, IUTM) (2) Pelayanan penerbitan ijin usaha industri TDI dan IUI (3) Pelayanan permohonan perijinan API dan ETPIK c) Pengolahan perijinan d) Promosi pelayanan perijinan: sosialisasi Perbup IUTM 2) Program Penegakan Hukum a) Fasilitasi program anti korupsi. 24

28 b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. a) Capaian kegiatan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kewenangan Perindagkop di Kecamatan meliputi: (1) Jumlah kecamatan yang dikoordinir dalam koordinasi pelaksanaan kewenangan perindagkop di kecamatan sebanyak 17 kecamatan. (2) Jumlah urusan yang difasilitasi dalam pelaksanaan urusan perindagkop di kecamatan sebanyak 7 urusan. b) Capaian kegiatan pelayanan perijinan meliputi: (1) Jumlah ijin yang terbit: 800 SIUP, 50 IUTM. (2) Jumlah ijin yang terbit: TDI 77, IUI 4 (3) Jumlah ijin yang terbit: 5 API, 1 ETPIK c) Jumlah TDP dan TDG yang diolah 900 ijin. d) Jumlah peserta sosialisasi Perbup IUTM yang baru sebanyak 40 orang. 2) Program Penegakan Hukum a) Laporan hasil kajian program anti korupsi. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total 1 Program peningkatan kualitas pelayanan publik a. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kewenangan perindagkop di Kecamatan b. Pelayanan Perizinan c. Pengolahan Perijinan d. Promosi Pelayanan Perijinan: Sosialisasi Perbup IUTM (Rp) 2 Penegakan Hukum a. Fasilitasi Program Anti Korupsi

29 d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang muncul terkait dengan kegiatan pelayanan perizinan, baik di Bidang Perindustrian maupun Bidang Perdagangan dalam hal kelengkapan persyaratan yang bersifat teknis selama ini belum dipenuhi oleh para pemohon sehingga penerbitan izinnya tertunda. Langkah yang ditempuh dalam rangka mengatasi hal tersebut adalah meningkatkan koordinasi dengan KPP (Kantor Pelayanan Perizinan). 6. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa a) Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di pedesaan. (1) Verifikasi permohonan modal bergulir sektor industri. (2) Monitoring penguatan modal bergulir sektor industri. (3) Verifikasi permohonan modal bergulir sektor koperasi. (4) Monitoring penguatan modal bergulir sektor koperasi. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa a) Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di pedesaan. (1) Jumlah permohonan modal bergulir sektor industri yang diverifikasi sebanyak 23 permohonan. (2) Laporan hasil monitoring penguatan modal bergulir sektor industri sebanyak 4 buku. (3) Jumlah permohonan modal bergulir sektor koperasi yang diverifikasi sebanyak 40 permohonan. (4) Laporan hasil monitoring penguatan modal bergulir sektor industri sebanyak 5 buku. 26

30 c. Alokasi dan Realisasi Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi Total No Program, Kegiatan Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah (Rp) 1 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan a. Fasilitasi permodalan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah di pedesaan d. Permasalahan dan Solusi Minat terhadap penguatan modal bergulir sekor industri mulai berkurang disebabkan oleh salah satu kelengkapan administrasi (berupa sertifikat tanah harus berlokasi di Sleman) dipandang menyulitkan calon nasabah. Perlu penyederhanaan kriteria persyaratan pengajuan modal dana bergulir. Bagi koperasi non fungsional peminat mengalami penurunan dikarenakan persyaratan agunan dirasa memberatkan bagi koperasi, di samping itu bunga pinjaman masih dianggap tinggi (bunga yang berlaku sekarang 6% per tahun). 7. URUSAN STATISTIK a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah. a) Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah. (1) Pengolahan data industri kabupaten Sleman. (2) Penyusunan profil perusahaan legal tahun (3) Penyusunan buku direktori dan data base koperasi. (4) Pendataan usaha ekonomi kreatif. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah. a) Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah. (1) Tersedianya data industri Kab. Sleman sebanyak 40 buku. (2) Tersedianya profil perusahaan legal tahun 2011 sebanyak 150 buku. 27

31 (3) Tersedianya buku direktori dan data base koperasi sebanyak 70 buku. (4) Tersedianya data usaha ekonomi kreatif sebanyak 40 buku. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total 1 Program Pengembangan data / informasi / statistik daerah a. Pengolahan updating dan analisis data dan statistik daerah (Rp) d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang muncul yaitu adanya keterlambatan dalam penyampaian data dari beberapa desa dan kecamatan. Untuk mengatasi permasalahan dimaksud, Dinas lebih meningkatkan koordinasi dengan pihak kecamatan. B. URUSAN PILIHAN 1. URUSAN PERDAGANGAN a. Program dan Kegiatan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa. (1) Monitoring distribusi barang dalam pengawasan. (2) Monitoring barang rusak dan kedaluwarsa. (3) Monitoring harga sembako dan barang strategis lainnya. 2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor. a) Pengembangan data base informasi potensi unggulan. b) Membangun jejaring dengan eksportir. c) Pembangunan promosi perdagangan internasional. (1) TEI (Trade Ekspor Indonesia). (2) PRJ (Pekan Raya Jakarta). 28

32 (3) Pameran di pusat perbelanjaan. (4) INACRAFT. d) Pelatihan manajeman ekspor impor. 3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. a) Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional. (1) Kajian penyerapan produk Sleman pada pusat oleh-oleh. (2) Kajian usaha perdagangan jasa pengadaan. (3) Kajian eksistensi usaha industri. (4) Penyusunan draft raperda toko modern dan pusat perbelanjaan. b) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa. (1) Laporan monitoring distribusi barang dalam pengawasan sebanyak 4 buku. (2) Laporan monitoring barang rusak dan kedaluwarsa sebanyak 4 buku. (3) Laporan monitoring harga sembako dan barang strategis lainnya sebanyak 4 buku. 2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor. a) Tersedianya data base informasi potensi unggulan sebanyak 8 buku. b) Jumlah eksportir pemula yang didampingi dalam membangun jejaring dengan eksportir sebanyak 10 eksportir. c) Pembangunan promosi perdagangan internasional. (1) Jumlah peserta pada TEI (Trade Ekspor Indonesia) sebanyak 6 pengusaha. (2) Jumlah peserta pada PRJ (Pekan Raya Jakarta) sebanyak 21 UKM. 29

33 (3) Jumlah peserta pada pameran di pusat perbelanjaan sebanyak 6 pengusaha. (4) Jumlah peserta pada pameran INACRAFT sebanyak 6 pengusaha. d) Jumlah peserta pelatihan manajeman ekspor impor sebanyak 20 orang. 3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. a) Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional. (1) Laporan kajian penyerapan produk Sleman pada pusat oleholeh sebanyak 3 buku. (2) Laporan kajian usaha perdagangan jasa pengadaan sebanyak 30 buku. (3) Laporan kajian eksistensi usaha industri sebanyak 30 buku. (4) Draft raperda toko modern dan pusat perbelanjaan sebanyak 1 Raperda. b) Jumlah peserta pada pembinaan usaha retail tradisional sebanyak 80 orang. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan 1 Program Perlindungan Konsumen dan a. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total (Rp) Peningkatan dan pengembangan ekspor a. Pengembangan data base informasi potensi unggulan b. Membangun jejaring dengan eksportir c. Pembangunan promosi perdagangan internasional d. Pelatihan Manajemen ekspor impor

34 3 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri a. Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional b. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk d. Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan yang muncul terkait dengan pelaksanaan urusan perdagangan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Harga barang yang beredar di masyarakat khususnya barang dalam pengawasan belum sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. Terkait dengan hal tersebut, maka HET perlu untuk direvisi agar lebih rasional dengan keadaan pasar. 2. Dinamika gejolak harga menyangkut sembako dan barang strategis lainnya, belum dapat diintervensi Pemerintah Kabupaten Sleman. Penyelesaian masalah ini tidak bisa dilakukan secara parsial, namun perlu kebijakan nasional. 3. Masih ditemui barang kadaluwarsa yang beredar di wilayah Kabupaten Sleman. Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha tentang pemahaman bahaya mengkonsumsi barang kadaluwarsa. 4. Pelaksanaan pameran TEI di tahun 2012 ini buyer yang datang adalah buyers untuk produk industri, manufaktur dan jasa. Absennya buyer produk furniture dan kerajinan ini lah yang menyebabkan menurunnya jumlah buyers pada pameran TEI. Khusus untuk produk furniture dan kerajinan karena terjadi pergeseran market dan stressing produk yang ada, maka buyers mulai beralih ke pameran IFFINA yang dipandang lebihyer lengkap dan spesifik menampilkan produk-produk furniture dan kerajinan dari seluruh nusantara. Berkaitan dengan hal tersebut mengingat produk unggulan Kab. Sleman adalah furniture dan kerajinan, maka langkah yang dianggap lebih tepat adalah dengan mengalihkan keikutsertaan Kab. Sleman yang semula pada Pameran TEI menjadi Pameran IFFINA. 31

35 2. URUSAN PERINDUSTRIAN a. Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi. a) Pengembangan kapasitas pranata, standarisasi, pengujian dan kualitas. b) Pengembangan sistem inovasi teknologi. 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. a) Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta. b) Pelatihan ketrampilan dan pengelolaan manajemen usaha bagi IK/IRT di lingkungan pabrik rokok. (1) Pelatihan peningkatan pengelolaan manajemen usaha IKM (2) Pelatihan peningkatan ketrampilan IK batik. (3) Pelatihan peningkatan IK logam. (4) Pelatihan peningkatan ketrampilan dan teknologi finishing dan desain mebel kayu. (5) Pelatihan pengolahan tahu. (6) Pelatihan penerapan good manufacturing practice (GMP) pada industri hasil tembakau. b. Pencapaian Kegiatan 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi. a) Output kegiatan pengembangan kapasitas pranata, standarisasi, pengujian dan kualitas meliputi: (1) Jumlah peserta sosialisasi dan fasilitasi sertifikasi halal bagi IKM Sleman sebanyak 30 orang. (2) Jumlah peserta sosialisasi hak merk (HAKI) bagi IK sebanyak 32 orang. b) Output kegiatan pengembangan sistem inovasi teknologi meliputi: (1) Jumlah peserta pada pelatihan teknologi produksi bagi IK batik sebanyak 20 orang. 32

36 (2) Jumlah peserta pada pelatihan teknologi produksi bagi IK pengolah hasil pertanian sebanyak 20 orang. (3) Jumlah peserta pada pelatihan teknologi produksi bagi IK bambu dan kayu sebanyak 30 orang. 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. a) Jumlah peserta yang mengikuti kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta dalam pengadaan bahan baku sebanyak 60 orang. b) Output kegiatan pelatihan ketrampilan dan pengelolaan manajemen usaha bagi IK/IRT di lingkungan pabrik rokok meliputi: (1) Jumlah peserta pelatihan peningkatan pengelolaan manajemen usaha IKM sebanyak 60 orang. (2) Jumlah peserta pelatihan peningkatan ketrampilan IK batik sebanyak 20 orang. (3) Jumlah peserta pelatihan peningkatan IK logam sebanyak 10 orang. (4) Jumlah peserta pelatihan peningkatan ketrampilan dan teknologi finishing dan desain mebel kayu sebanyak 20 orang. (5) Jumlah peserta pelatihan pengolahan tahu sebanyak 50 orang (6) Jumlah peserta pelatihan penerapan good manufacturing practice (GMP) pada industri hasil tembakau sebanyak 30 orang. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No Program, Kegiatan 1 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem a. Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas b. Pengembangan sistem inovasi teknologi industri Pegawai Anggaran (Rp) Barang & Jasa Modal Jumlah Realisasi Total (Rp)

37 2 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah a. Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta b. Pelatihan ketrampilan dan pengelolaan manajemen usaha bagi IK/IRT di lingkungan pabrik rokok d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan urusan Perindustrian antara lain: 1. Dalam hal pengadaan bahan baku tertentu yang sulit didapatkan (bambu). Langkah yang ditempuh yaitu dengan mendatangkan bahan baku dari luar Kabupaten Sleman. 2. Upah tenaga kerja di Kab. Sleman yang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan daerah lain menyebabkan harga produk industri Sleman relatif lebih mahal. Tingginya upah tenaga kerja tersebut menyebabkan beberapa industri harus berpindah ke daerah lain (misalnya industri kerupuk). Namun, untuk produk yang segmentasi pasarnya menengah ke atas hal tersebut tidak menjadi permasalahan, karena konsumen lebih mempertimbangkan kualitas barang. 3. Bagi usaha industri yang baru tumbuh, permasalahan yang umum dihadapi adalah berkaitan dengan pemasaran produk. Langkah yang ditempuh diantaranya dengan melibatkan praktisi sebagai narasumber dalam pelatihan sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan pemasaran, di samping itu mengadakan temu usaha antar industri yang memungkinkan terciptanya peluang untuk pemasaran bagi produk industri tertentu. 4. Keterbatasan personil untuk pelaksanaan urusan Perindustrian sampai saat ini juga masih menjadi salah satu kendala. Untuk mengatasi hal tersebut dalam pelaksanaan kegiatan melibatkan praktisi, akademisi dan asosiasi. 34

38 BAB III PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN Pada tahun 2012 ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Dana Dekon Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. A. DASAR HUKUM 1. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan Nomor 66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan Negara; 2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 0198/ /14/2012, tanggal 9 Desember 2011; 3. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 339/KEP/2011, tanggal 30 Desember 2011 tentang Pengangkatan Pejabat Pengelola Kegiatan Dekonsentrasi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran B. INSTANSI PEMBERI Kementerian Koperasi dan UKM melalui Dana Dekon Pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta. C. PROGRAM DAN KEGIATAN Tugas pembantuan yang dilaksanakan meliputi: 1. Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUKM di Jakarta 2. Penyusunan Program Pemberdayaan KUKM Rapat Regional di Semarang 4. Pameran Hari Koperasi, yang pada tahun 2012 dipusatkan di Kab. Gunung Kidul. 5. Pasar Rakyat Jelang Lebaran 6. Penilaian Kesehatan KSP/USP 7. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan 35

39 8. Tim Enumeratur data base di kabupaten 9. Penilaian Koperasi Berprestasi 10. Koperasi berkualitas dan wira usaha baru 11. Monitoring perkembangan NRB Bantuan Perkuatan Kementerian Koperasi dan UKM 12. Diklat Perkoperasian bagi Pengurus Baru 13. Diklat Auditing bagi Pengawas Koperasi 14. Tangkas Trampil Perkoperasian bagi Kopsis. D. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Secara keseluruhan realisasi fisik program kegiatan adalah sebesar 100%, dengan realisasi anggaran sebesar 98,85%. E. JUMLAH ANGGARAN SERTA REALISASINYA Adapun jumlah anggaran beserta realisasi anggaran per kegiatan adalah sebagai berikut: NO KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 1 Rapat Koordinasi Pemberdayaan KUKM ,5 2 Penyusunan Program Pemberdayaan KUKM 3 Pelaksanaan Rapat Regional Di ,98 Semarang 4 Pameran Hari Koperasi ,82 5 Pasar Rakyat Jelang Lebaran ,98 6 Penilaian Kesehatan KSP/USP Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan 8 Tim Enumeratur Updating Data Base Penilaian Koperasi Berprestasi ,54 10 Koperasi Berkualitas dan Wirausaha Baru 11 Monitoring Perkembangan NRB Bantuan Perkuatan Kementerian Koperasi dan UKM 12 Diklat Perkoperasian Bagi Pengurus Baru 13 Diklat Auditing Bagi Pengawas Koperasi Workshop Pemberdayaan KUKM (Tangkas Terampil Perkoperasian Bagi Kopsis JUMLAH ,85 36

40 F. JUMLAH PEGAWAI, KUALIFIKASI PENDIDIKAN, PANGKAT DAN GOLONGAN Pelaksanaan tugas pembantuan ini didukung oleh 12 orang pegawai dari Disperindagkop Kab. Sleman. Berdasarkan tingkat pendidikan, personil pelaksana tugas pembantuan dengan pendidikan S2 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 7 orang, dan SLTA sebanyak 4 orang. Sedangkan berdasarkan golongan terdiri dari 1 orang golongan IV, 10 orang golongan III, 1 orang golongan II. G. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Kendala utama bagi pembinaan koperasi dan UKM di Kabupaten Sleman yaitu terbatasnya jumlah personil yang berkompeten dalam hal perkoperasian, jumlah personil yang ada sebanyak 12 orang, hal ini tidak sebanding dengan jumlah koperasi binaan yang jumlahnya mencapai 617. Langkah yang ditempuh yaitu dengan melibatkan praktisi, akademisi dan personil yang ada di Dinas Perindagkop. 37

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 Jl. Parasamya Nomor 8, Tridadi, Sleman. Telp. (0274) 865559, Fax. 865559 Kode Pos 55511 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD: DINAS KUKM DAN PERINDAG NO KODE Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UNTUK MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2016

PELAKSANAAN KEGIATAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UNTUK MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2016 PELAKSANAAN KEGIATAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UNTUK MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2016 1 Pengawasan Obat dan Makanan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 2 Pengawasan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SLEMAN

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SLEMAN LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan dan rahmat serta hidayah-nya,

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 01/04/ /12/ /01/ /12/ /01/ /12/2016

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 01/04/ /12/ /01/ /12/ /01/ /12/2016 RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : KABUPATEN SLEMAN : DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI TAHUN ANGGARAN : 2016 1 Pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013 Hal 1 dari RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : 2. - PERDAGANGAN Organisasi : 2.01. - DINAS

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tujuan Sasaran Renstra Target Rp Target Rp Target Rp

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 05 Tahun 2014 8 Desember 2014 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan INDIKATOR KELUARAN KEBUTUHAN USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TARGET NO KODE SASARAN PROGRAM KEGIATAN LOKASI DANA/PAGU PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR CAPAIAN

Lebih terperinci

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Diskoperindag Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Rp (ribu)

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Perdagangan diarahkan pada (1) peningkatan perlindungan konsumen sesuai ketentuan yang berlaku; (2) peningkatan pertumbuhan ekspor

Lebih terperinci

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000 RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 No. A SEKRETARIAT 1,949,470,000 1) Program Pelayanan Administrasi 1,082,400,000

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012 LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 202 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN Jl. KRT Pringgodiningrat No : 03 Beran Tridadi Sleman Yogyakarta Telp.0274 868362 202 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN LAMPIRAN I.2 : PERATURAN DAERAH NOMOR : 01 Tahun 2015 TANGGAL : 15 Juli 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi : 2. 06. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sub Unit Organisasi : 2. 06. 01. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI Kode Rekening : 1.15 : 1.15.01 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Realisasi % 1.15 1.15.01

Lebih terperinci

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY Tahun : 2014 No. Sasaran strategis Indikator Program/Kegiatan Anggaran Kinerja Realisasi Fisik Keuangan % % KOPERASI

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2013 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 203 Urusan Pemerintahan :. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi

Lebih terperinci

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM POHON KINERJA DINAS VISI Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, M yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, MISI Ke- 5 Menciptakan Pembangunan Eko TUJUAN RPJMD Ke-5 Menigkatkan daya saing perekonomian

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar BAB III DISKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Perumusan umum Program Prioritas Kota Bandung bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan Wajib

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN PASAR KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO NO INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA I. Informasi tentang Profil DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi, UKM,

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL Salah satu sumber dana utama guna memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan diperoleh melalui kegiatan penanaman modal atau investasi. Mengingat

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.15. - KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH : 1.15.01. - DINAS KOPERASI UMKM, PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN KODE REKENING 1.15.1.15.01.00.00.4. 1.15.1.15.01.00.00.8. 1.15.1.15.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12 LAPORAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT DAN OUTCOME KEGIATAN SKPD TAHUN 2014 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH TRIWULAN I (Posisi Maret 2015) DATA DASAR Kode Nama Program/ Kinerja B03,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah kota Prabumulih,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351) PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351) 895047 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 575,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 45,854,371, BELANJA LANGSUNG 62,808,897,451.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 575,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 45,854,371, BELANJA LANGSUNG 62,808,897,451.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 2.07 Urusan Pemerintahan Pilihan Perindustrian 2.07.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 575,000,000.00

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012 REPEH RAPIH KERTA RAHARJA Urusan Pemerintahan :.5. Organisasi Kode 5 Urusan Wajib Koperasi Usaha Kecil Menengah :.5.. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Lebih terperinci

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memegang peranan penting dalam peningkatan

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016 SKPD : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG VISI : MISI : TUJUAN : LAPORAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2016 "TERWUJUDNYA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN YANG BERDAYA SAING SEBAGAI SEKTOR PENGGERAK EKONOMI

Lebih terperinci

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai. Terbentuknya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai berawal dari terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

DATA RENCANA AWAL PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2011

DATA RENCANA AWAL PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2011 DATA RENCANA AWAL PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2011 NO SKPD KEGIATAN RINCIAN BELANJA PAGU ANGGARAN JUMLAH 1 2 3 4 5 6 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, 1. Penyediaan jasa kebersihan kantor 1.

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan : 3. 0 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017 RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017 URAIAN KEGIATAN TARGET RENCANA AKSI TARGET RENCANA AKSI TRIWULAN I II III IV ANGGARAN PENANGGUNG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.15 - KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG Nomor : 518/ /35.07.112/2017 Tanggal : Januari 2017 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 2. TUGAS : a. Melaksanakan Pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM 4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN 4.2.7.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode TOTAL 2.011.165.000 4.499.670.000

Lebih terperinci

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci