OPTIMALISASI PENDAPATAN USAHATANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
|
|
- Yuliani Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMALISASI PENDAPATAN USAHATANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH Sofya A. Rasyid dan Abubakar M. Lahjie 2 Faperta Universitas Muhammadiyah, Palu. 2 Laboratorium Politik, Ekonomi dan Sosial Kehutanan, Fahutan Unmul, Samarinda ABSTRACT. Income Optimization of Community Forest Farm in Parigi Moutong District of Central Sulawesi Province. The research purposes were to determine the optimum benefit on the commodity forests, how extensive (field capacity), the rest of the optimum production inputs (capacity) on optimum revenue, the earnings per hectare sensitivity value and input production in commodity forest. The research was conducted in Suli, Balinggi, Parigi Moutong, Central Sulawesi from March to June 2 on the community forest. The results showed that the net income optimum of community forest was Rp,299,,,- or per month amounted to Rp,,,- in 2 years cycle and 7 ha. The earning optimum of community forest was reached by combination of farming system of nyatoh 2. ha, nyatoh and cacao in agroforestry system. ha, palapi. ha, agroforestry palapi and cacao. ha and cacao ha. The optimum earning reached at the time when all existing production facilities were used completely. The optimum income would not change if nyatoh farming income was Rp2,9,,- increased to Rp32,99,99,- or decreased to Rp.2,72,,-. The nyatoh and cacao agroforestry system income was Rp32,9,,- increased to Rp392,22,3,- or decreased to Rp2,9,,-. The palapi monoculture farming income was Rp 227,7,,- increased to Rp2,9,,-. The palapi and cacao agroforestry system income was Rp2,7,,- increased to Rp32,9,,-. The cocao monoculture system income was Rp,3,,- increased to Rp,222,73,33,-. The changes of increase or decrease in revenue were influenced by the price of timber in the market and the potential outcome of stands per hectare during the cycle. The sensitivity value indicated that the increase in unit of production facilities for seeds, cacao seeds, making holes, planters, manure, insecticides, maintenance 3x a year, NPK, Urea, KCL, TSP, cacao harvesting and harvesting did not change the optimum value of income due to the addition of unit production of any means of production would only be a residual value stock. It is suggested that the farmers should use the existing production facilities of stock remaining value as optimum as possible according to the land capacity and better use agroforestry to manage their land than monoculture system and pay attention to the standing crops selection and plant combination, so it can increase the revenue. Kata kunci: pendapatan optimum, agroforestri, kakao, palapi, nyatoh Hutan rakyat mempunyai peran positif baik secara ekonomi maupun secara ekologi. Secara ekonomi hutan rakyat dapat meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja dan memacu pembangunan daerah, sedangkan dari aspek ekologi, hutan rakyat mampu berperan positip dalam mengendalikan erosi dan limpasan permukaan, 73
2 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 7 memperbaiki kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan tata air. Lahan kritis di Sulawesi Tengah seluruhnya seluas 2.32, ha. Dari luas tersebut ±22.333,33 ha terletak di dalam kawasan hutan dan ±.99,7 ha berada di luar kawasan hutan. Di Kabupaten Parigi Moutong, lahan kritis seluruhnya seluas ,3 ha, dengan rincian seluas ,97 ha terletak di dalam kawasan hutan dan seluas 7.7,3 ha terletak di luar kawasan hutan. Berdasarkan data tersebut lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan atau kawasan budidaya Areal Penggunaan Lain (APL) mencapai 33,3% dari seluruh kawasan budidaya APL seluas ha (Anonim, 29). Salah satu pola rehabilitasi lahan adalah dengan membangun hutan rakyat. Melalui pembangunan hutan rakyat akan terjadi peningkatan produktivitas lahan serta menunjang konservasi tanah dan air (Andayani, 99). Pada lahan yang sempit tersebut petani harus mendapatkan bahan-bahan untuk pemenuhan kebutuhan seharihari. Kendala lain yang dihadapi petani ialah rendahnya tingkat pendidikan petani terutama dalam penguasaan teknologi budidaya hutan. Pengetahuan yang dimiliki petani hutan rakyat adalah hasil budaya turun temurun, akibatnya pengelolaan lahan dilakukan secara sederhana, baik dari segi pengaturan pola tanam maupun teknologi konservasi (Sudiana, 2). Pengembangan hutan rakyat pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi kekurangan kayu yang tidak dapat dipenuhi dari hutan alam sebagai akibat lebih besarnya permintaan dibandingkan dengan penawaran kayu. Selain itu juga untuk penghijauan, membantu masyarakat desa memenuhi kebutuhan kayu bangunan, kayu bakar, kebutuhan bahan baku industri, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan (Anonim, 99). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pendapatan optimum (Z) usahatani hutan rakyat, mengetahui berapa luas (kapasitas lahan) pada saat pendapatan optimum, mengetahui berapa nilai sisa penggunaan sarana produksi pada saat pendapatan optimum, mengetahui nilai sensitivitas pendapatan per hektar usahatani hutan rakyat dan mengetahui nilai sensitivitas sarana produksi usahatani hutan rakyat. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah menjadi informasi bagi petani hutan rakyat untuk mengetahui performa usahatani hutan rakyat sekarang, apakah kondisi sekarang sudah mencapai kondisi produksi yang optimal atau belum berproduksi optimal, sehingga petani dapat menentukan alternatif kombinasi usahatani yang dihasilkan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa Suli Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan yakni bulan Maret sampai dengan Juni 2 yang meliputi persiapan penelitian, pengambilan data primer dan sekunder. Objek utama yang ditelaah dalam penelitian ini adalah petani pemilik hutan hutan rakyat di Desa Suli yang mengusahakan tanaman agroforestri nyatoh, palapi dan kakao, dengan meliputi input sarana produksi dan optimalisasi pendapatan yang
3 7 Rasyid dan Lahjie (2). Optimalisasi Pendapatan Usahatani diterima dari usahatani hutan rakyat tersebut. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta lokasi, kuesioner dan format isian, global positioning system (GPS), kamera foto dan video untuk merekam kegiatan dan objek observasi, terutama objek-objek penting yang diseleksi dan ditampilkan dalam hasil penelitian ini serta software LINDO (linear interactive and discrete optimizer) adalah suatu bahasa program yang digunakan dalam suatu persamaan linear dengan n variabel. Jenis data penelitian yang dikumpulkan meliputi data primer yang dihasilkan dari penelitian dan wawancara langsung dengan objek penelitian meliputi, pelaksanaan pengelolaan lahan, input sarana produksi meliputi bibit, pupuk, tenaga kerja dan besarnya produksi masing-masing jenis tanaman. Data sekunder yaitu data atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan atau dokumentasi berupa data statistik maupun hasil penelitian yang diperoleh dari dinas/instansi atau lembaga yang terkait dalam keperluan penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Input Sarana Produksi Berdasarkan Persediaan dan Jangka Waktu. Tahapan kegiatan penggunaan sarana produksi nyatoh, palapi, kakao, berdasarkan persediaan dan jangka waktu dengan pola tanam monokultur Tahapan dalam kegiatan penggunaan sarana produksi dalam pengusahaan nyatoh, palapi dan kakao berdasarkan persediaan dan jangka waktu selama daur 2 tahun adalah sebagai berikut: Nyatoh (Palaquium sp.) Sarana produksi yang digunakan dalam pengusahaan hutan rakyat jenis nyatoh selama daur 2 tahun dapat terlihat pada Tabel. Tabel. Sarana Produksi dan Jangka Waktu Pengolahan Nyatoh Sarana produksi Jangka waktu (tahun) Persediaan (ha) Unit Bibit NPK Penebangan s/d s/d s/d s/d 3 dan Liter Palapi (Heritiera sp.) Sarana produksi yang digunakan dalam pengusahaan hutan rakyat jenis palapi selama daur 2 tahun dapat dilihat pada Tabel 2.
4 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 7 Tabel 2. Sarana Produksi dan Jangka Waktu Pengolahan Palapi Sarana produksi Jangka waktu (tahun) Persediaan (ha) Unit Bibit NPK Penebangan s.d s.d s.d s.d 3 dan Liter Kakao (Theobroma cacao L.) Sarana produksi yang digunakan dalam pengusahaan hutan rakyat jenis kakao selama daur tahun dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Sarana Produksi dan Jangka Waktu Pengolahan Kakao Sarana produksi Jangka waktu (tahun) Persediaan (ha) Unit Bibit Urea KCL TSP s.d s.d s.d s.d s.d s.d s.d Liter 2. Tahapan kegiatan penggunaan input produksi nyatoh, palapi, kakao berdasarkan persediaan dan jangka waktu dengan pola agroforestri Tahapan dalam kegiatan penggunaan input sarana produksi agroforestri nyatoh, palapi dan kakao berdasarkan persediaan dan jangka waktu selama daur 2 tahun adalah sebagai berikut: Agroforestri Nyatoh dan Kakao Sarana produksi yang di gunakan dalam pengusahaan hutan rakyat jenis agroforestri nyatoh dan kakao selama daur 2 tahun dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Produksi dan Jangka Waktu Pengolahan Agroforestri Nyatoh dan Kakao Sarana produksi Jangka waktu (tahun) Persediaan (ha) Unit Bibit nyatoh Bibit kakao NPK s/d s/d s/d s/d Liter
5 77 Rasyid dan Lahjie (2). Optimalisasi Pendapatan Usahatani Tabel (lanjutan) Urea KCL TSP Penebangan kakao nyatoh s/d s/d s/d dan s/d Agroforestri Palapi dan Kakao Sarana produksi yang digunakan dalam pengusahaan hutan rakyat jenis agroforestri palapi dan kakao selama daur 2 tahun dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Sarana Produksi dan Jangka Waktu Pengolahan Agroforestri Palapi dan Kakao Sarana produksi Jangka waktu (tahun) Persediaan (ha) Unit Bibit palapi Bibit kakao NPK Urea KCL TSP Penebangan kakao s/d s/d s/d s/d 3 s/d s/d s/d dan s/d Liter B. Analisis Program Linear (LP) Perumusan model Perumusan model program linear untuk perencanaan yang ditampilkan memiliki variabel-variabel keputusan dan kendala-kendala, dalam hal ini sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan seluruh jenis produksi pada masingmasing industri dengan satu fungsi tujuan yaitu memaksimumkan pendapatan. Pendapatan dan biaya usahatani hutan rakyat Pendapatan usahatani hutan rakyat diperoleh dari penjualan kayu hasil tebangan dan penebangan hasil hutan rakyat serta hasil panen kakao. Besarnya pendapatan usahatani hutan rakyat dapat dihitung berdasarkan kepada banyaknya rata-rata panen dari bentuk produk pohon berdiri per satuan luas dikalikan dengan nilai uang yang berlaku sekarang. Jenis pendapatan usahatani hutan rakyat ditampilkan pada Tabel. Pada tabel tersebut diketahui bahwa pendapatan total untuk jenis usahatani rakyat adalah sebesar Rp.23..,-/ha selama daur 2 tahun, untuk usahatani agroforestri nyatoh dan kakao pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani rakyat monokultur. Hal ini membuktikan bahwa usahatani dengan sistem agroforestri mempunyai prospek yang baik dalam
6 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 7 pengembangan usahatani hutan rakyat, namun lebih besar dalam menggunakan biaya. Tabel. Pendapatan Usahatani Hutan Rakyat Per Hektar (Daur 2 Tahun) Jenis Unit Pendapatan (Rp/ha) Nilai (Rp) Nyatoh Penebangan I Penebangan II 3 m 3 m 3 23 m Pendapatan A 2.9. Agroforestri Nyatoh dan Kakao Penebangan I Penebangan II kakao 3 m 3 m 3 23 m kg Pendapatan B Palapi Penebangan I Penebangan II m 3 m 3 m Pendapatan C Agroforestri Palapi dan Kakao Penebangan I Penebangan II kakao 3 m 3 m 3 m kg Pendapatan D 2.7. Kakao kakao. kg Pendapatan A+B+C+D+E.23.. Total pendapatan dengan kombinasi usahatani hutan rakyat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Pendapatan dan Kombinasi Jenis Usahatani Hutan Rakyat Selama Daur 2 Tahun Jenis usahatani Luas (ha) Pendapatan (Rp/ha) Pendapatan total (Rp) Nyatoh Agroforestri nyatoh dan kakao Palapi Agroforetri palapi dan kakao Kakao 2,,,, Jumlah Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa pendapatan optimum usahatani hutan rakyat sebesar Rp.9..,- dengan menghasilkan jenis usahatani selama daur 2 tahun adalah 7 ha. Biaya adalah input yang digunakan untuk menghasilkan output. Penggunaan biaya-biaya dalam usahatani hutan rakyat dapat dilihat pada Tabel.
7 79 Rasyid dan Lahjie (2). Optimalisasi Pendapatan Usahatani Tabel. Biaya Usahatani Hutan Rakyat Per Hektar (Daur 2 Tahun) Jenis Unit Harga (Rp) NiIai (Rp) Nyatoh Bibit (batang) Pembuatan lubang() an () (kg) (liter) () NPK(kg) Penebangan () () Biaya A 3.9. Agroforestri Nyatoh dan Kakao Bibit (batang) Pembuatan lubang() an () (kg) (liter) () NPK(kg) Urea (kg) KCL (kg) TSP (kg) Penebangan () kakao () () Biaya B Palapi Bibit (batang) Pembuatan lubang() an () (kg) (liter) () NPK(kg) Penebangan () ( Biaya C 3.9. Agroforestri Palapi dan Kakao Bibit (batang) Pembuatan lubang() an () (kg) (liter) () NPK(kg) Urea (kg) KCL (kg) TSP (kg) Penebangan () kakao () () Biaya D 2.27.
8 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 Tabel (lanjutan) Kakao Bibit kakao (batang) Pembuatan lubang() an () (kg) (liter) () Urea (kg) KCL (kg) TSP (kg) kakao () Jenis Unit Harga (Rp) NiIai (Rp) Biaya E 7.3. Biaya A+B+C+D+E 37.. Pada Tabel menunjukkan bahwa total biaya jenis usahatani hutan rakyat adalah sebesar Rp37..,-/ha selama daur 2 tahun. Pada usahatani kakao biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari usahatani hutan rakyat sistem agroforestri nyatoh dan kakao, hal ini dikarenakan banyaknya penggunaan sarana produksi selama proses produksi. Total biaya produksi usahatani hutan rakyat dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Biaya Produksi Usahatani Hutan Rakyat Setelah Pendapatan Optimum Selama Daur 2 Tahun Jenis usahatani Luas (ha) Biaya (Rp/ha) Biaya total (Rp) Nyatoh Agroforestri nyatoh dan kakao Palapi Agroforetri palapi dan kakao Kakao 2,,,, Jumlah Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa biaya optimum usahatani hutan rakyat sebesar Rp..3.,- dengan menghasilkan jenis usahatani selama daur 2 tahun adalah 7 ha. Pendapatan bersih merupakan pengurangan dari total pendapatan dan total biaya. Pendapatan bersih usahatani hutan rakyat dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel. Pendapatan Usahatani Hutan Rakyat Setelah Optimum Selama Daur 2 Tahun Jenis usahatani Luas (ha) Pendapatan total (Rp) Biaya total (Rp) Pendapatan bersih (Rp) Nyatoh Agroforestri nyatoh dan kakao Palapi Agroforetri palapi dan kakao Kakao 2,,,, Jumlah
9 Rasyid dan Lahjie (2). Optimalisasi Pendapatan Usahatani Tabel menunjukkan bahwa pendapatan bersih dari jenis usahatani rakyat adalah sebesar Rp.299..,-. Artinya jika kepala keluarga memiliki lahan seluas 7 ha, maka pendapatan per bulan adalah Rp..,-. Hal ini membuktikan bahwa usahatani dengan sistem kombinasi mempunyai prospek yang baik dalam pengembangan usahatani hutan rakyat. Nilai sisa sarana produksi saat pendapatan optimum Sarana yang digunakan petani dalam penelitian ini berbentuk bahan baku fisik. Pada saat usahatani mencapai pendapatan optimum, sarana produksi yang digunakan belum semua terpakai jadi masih terdapat nilai sisa, namun jika sarana produksi tersebut habis terpakai, maka terdapat nilai penambahan pendapatan optimum setiap unit (Tabel ). Tabel. Rekapitulasi Sarana Produksi Usahatani Hutan Rakyat Selama Daur 2 tahun No Sarana produksi Sisa persediaan Kenaikan pendapatan (Rp) Luas lahan Bibit Bibit kakao NPK Urea KCL TSP Penebangan kakao Pada Tabel terlihat, bahwa pada saat petani mencapai pendapatan yang optimum semua bahan baku habis, tetapi untuk luas lahan jika ditambahkan ha maka pendapatan optimum naik menjadi Rp ,- dan untuk penebangan jika ditambahkan maka pendapatan optimum naik menjadi Rp ,- Analisis sensitivitas nilai fungsi tujuan Analisis sensitivitas menjelaskan sampai sejauh mana parameter-parameter program linier, yaitu koefisien fungsi tujuan boleh berubah tanpa harus mempengaruhi jawaban optimal atau penyelesaian optimal. Dinamakan demikian karena analisis ini dikembangkan dari penyelesaian optimal, dalam penelitian ini fungsi tujuan yaitu pendapatan usahatani hutan rakyat dan jawaban optimalnya adalah pendapatan optimum. Dari nilai sensitivitas ini petani dapat mengetahui sampai di mana pendapatan dapat diturunkan atau dinaikkan seperti terlihat pada Tabel 2.
10 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 2 Tabel 2. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan Usahatani Hutan Rakyat Selama Daur 2 Tahun No 2 3 Jenis usahatani Nyatoh Agroforestri nyatoh dan kakao Palapi Agroforestri palapi dan kakao Kakao Pendapatan (Rp/ha) Batas kenaikan pendapatan (Rp) Batas penurunan pendapatan (Rp) Pada Tabel 2 terlihat, bahwa pendapatan optimal tidak akan berubah jika nyatoh dengan pendapatan Rp2.9.,- dinaikkan menjadi Rp ,- atau diturunkan menjadi Rp2.72.,-. Agroforestri nyatoh dan kakao dengan pendapatan Rp32.9.,- dinaikkan menjadi Rp ,- atau diturunkan menjadi Rp2.9.,-. Palapi dengan pendapatan Rp22.7.,- dinaikkan menjadi Rp2.9.,-. Agroforestri palapi dan kakao dengan pendapatan Rp2.7.,- dinaikkan menjadi Rp32.9.,-. Kakao dengan pendapatan Rp.3.,- dinaikkan menjadi Rp ,-. Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas nilai fungsi tujuan adalah: a. Harga kayu di pasaran. Jika harga kayu per m 3 tiap jenis pohon diasumsikan naik atau turun maka akan mempengaruhi pendapatan per hektar naik ataupun turun. Perubahan harga kayu tiap jenis pohon di pasaran juga mempengaruhi pendapatan per hektar. b. Potensi tegakan per hektar selama daur. Jika potensi tegakan per hektar (m 3 ) yang didapat pada saat tebang antara (penebangan pertama dan kedua) serta pemanenan di akhir daur meningkat, maka akan meningkat pula pendapatan per hektar, begitu pula jika potensi tegakan menurun maka menurun pula pendapatan per hektar selama daur. Analisis sensitivitas nilai ruas kanan (persediaan) Analisis sensitivitas menjelaskan sampai sejauh mana parameter-parameter program linier, yaitu nilai ruas kanan (persediaan) tanpa harus mempengaruhi nilai keuntungan setiap penambahan unit sarana produksi atau dinamakan demikian karena analisis ini dikembangkan dari penyelesaian optimal, dalam penelitian ini nilai ruas kanan adalah persediaan. Dari nilai sensitivitas ini petani dapat mengetahui sampai di mana persediaan sarana produksi dapat dinaikkan atau dapat diturunkan tanpa harus mengalami kerugian seperti terlihat pada Tabel 3. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai persediaan luas lahan sebesar 7 ha, jika dinaikkan atau diturunkan akan mengubah nilai optimum, yang mana setiap kenaikan persediaan luas lahan ha maka pendapatan optimum bertambah sebesar Rp ,- dan jika diturunkan, maka pendapatan akan turun. Untuk bibit, bibit kakao, pembuatan lubang, penanam, pupuk kandang, insektisida, pemeliharaan 3x setahun, NPK, Urea, KCL, TSP, pemanenan kakao dan pemanenan, jika dinaikkan sebesar tidak terbatas maka tidak akan mempengaruhi nilai pendapatan optimum karena setiap penambahan persediaan akan menjadi nilai sisa persediaan. Untuk penebangan, nilai tidak dapat dinaikkan ataupun diturunkan.
11 3 Rasyid dan Lahjie (2). Optimalisasi Pendapatan Usahatani Tabel 3. Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan (Persediaan) Usahatani Hutan Rakyat Selama 2 Tahun (Daur) No Sarana produksi Luas lahan Bibit Bibit kakao NPK Urea KCL TSP Penebangan kakao Jumlah persediaan Batas kenaikan persediaan Batas penurunan persediaan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pendapatan bersih optimum (Z) usahatani hutan rakyat adalah sebesar Rp.299..,- atau per bulan sebesar Rp..,- dengan luas lahan 7 ha selama daur 2 tahun. Pendapatan optimum usahatani hutan rakyat selama daur dicapai dengan kombinasi model usahatani nyatoh dengan luas lahan sebesar 2, ha, agroforestri nyatoh kakao dengan luas lahan sebesar, ha, palapi dengan luas lahan sebesar, ha, agroforestri palapi kakao dengan luas lahan sebesar, ha dan kakao dengan luas lahan sebesar ha. Pendapatan optimum tidak akan berubah, jika pendapatan usahatani nyatoh sebesar Rp2.9.,- naik menjadi Rp ,- atau turun menjadi Rp2.72.,-. Agroforestri nyatoh dan kakao dengan pendapatan sebesar Rp32.9.,- naik menjadi Rp ,- atau turun menjadi Rp2.9.,-. Palapi dengan pendapatan sebesar Rp227.7.,- naik menjadi Rp2.9.,-. Agroforestri palapi dan kakao dengan pendapatan Rp2.7.,- naik menjadi Rp32.9.,-. Kakao dengan pendapatan sebesar Rp.3.,- naik Rp ,-. Perubahan kenaikan atau penurunan pendapatan dipengaruhi oleh harga kayu di pasaran serta hasil potensi tegakan per hektar selama daur. Nilai sensitivitas menunjukan bahwa kenaikan unit sarana produksi untuk bibit, bibit kakao, pembuatan lubang, penanam, pupuk kandang, insektisida, pemeliharaan 3x setahun, NPK, Urea, KCL, TSP, pemanenan kakao dan pemanenan tidak mengubah nilai pendapatan optimum karena penambahan unit produksi setiap sarana produksi hanya akan menjadi nilai sisa persediaan.
12 JURNAL KEHUTANAN TROPIKA HUMIDA (2), OKTOBER 2 Saran Petani dalam mengkombinasikan usahatani sebaiknya nilai sisa persediaan sarana produksi yang ada digunakan seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitas lahan, selanjutnya sebaiknya petani dalam mengelola lahannya menggunakan sistem agroforestri dari pada sistem monokultur dan sebaiknya perlu memperhatikan pemilihan tegakan pokok dan kombinasi tanaman agar dapat meningkatkan pendapatan misalnya memilih sistem agroforestri lain dengan tanaman jati, jabon, jati putih. DAFTAR PUSTAKA Andayani. 99. Hutan Rakyat dan Peranannya dalam Pembangunan Daerah. Majalah Kehutanan Indonesia. Anonim. 99. Manual Pengembangan Pengelolaan Hutan Rakyat. Dephut, Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Jakarta. Anonim. 29. Statistik Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah 2. Palu. Sudiana, E. 2. Identifikasi Kelompok Tani dalam Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kabupaten Ciamis. Prosiding Dialog Stakeholders: Dinas Kehutanan Kabupaten Ciamis. Proyek ITTO PD.27/.REV.3(F).
13
OPTIMALISASI PENDAPATAN HUTAN TANAMAN JENIS MERANTI MERAH, SENGON, MAHONI, PULAI DAN BAYUR DALAM KOMBINASI PENGELOLAAN DI KALIMANTAN TIMUR
Jurnal Hutan Tropis Volume 3 No. 2 September 202 ISSN 424645 OPTIMALISASI PENDAPATAN HUTAN TANAMAN JENIS MERANTI MERAH, SENGON, MAHONI, PULAI DAN BAYUR DALAM KOMBINASI PENGELOLAAN DI KALIMANTAN TIMUR Optimizing
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI PERMODELAN LAHAN HUTAN DENGAN SISTEM AGROFORESTRI LANDSKAP Forest Land Investment Analysis with Modeling Agroforestry Landscape
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 1 Maret 2013 ISSN 2337-7771 E-ISSN 2337-7992 ANALISIS INVESTASI PERMODELAN LAHAN HUTAN DENGAN SISTEM AGROFORESTRI LANDSKAP Forest Land Investment Analysis with Modeling
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL SISTEM AGROFORESTRI JATI, SUNGKAI DAN RUMPUT GAJAH DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
ANALISIS FINANSIAL SISTEM AGROFORESTRI JATI, SUNGKAI DAN RUMPUT GAJAH DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Budi Setiawan dan Abubakar M. Lahjie Laboratorium Politik, Ekonomi dan Sosial Kehutanan,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) yang berlokasi di Jalan KH Abdul Hamid Km 3, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang,
Lebih terperinciMAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 198-203, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA Profit Maximization Of Seaweed
Lebih terperinciPENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANADO 2016 PENDAHULUAN
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDAPATAN DALAM KOMBINASI PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 20 Halaman 2-64 ISSN ELEKTRONIK 23-34 OPTIMALISASI PENDAPATAN DALAM KOMBINASI PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Optimalization Of Revenue In Forest
Lebih terperinciKAJIAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN AGROFORESTRY BERSAMA DENGAN MASYARAKAT DI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BANDUNG SELATAN
KAJIAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN AGROFORESTRY BERSAMA DENGAN MASYARAKAT DI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BANDUNG SELATAN Triyono Puspitojati dan Idin Saefudin Balai Penelitian Teknology Agroforestry. Jl.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA OPTIMALISASI PENDAPATAN HUTAN TANAMAN DALAM PERMODELAN KOMBINASI PENGELOLAAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kode / Nama Rumpun Ilmu : 193 / Manajemen Hutan LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA OPTIMALISASI PENDAPATAN HUTAN TANAMAN DALAM PERMODELAN KOMBINASI PENGELOLAAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN KE
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN PADA SUB DAS SEPAUK KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT
PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN PADA SUB DAS SEPAUK KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT Ria Rosdiana Hutagaol 1 dan Sigit Hardwinarto 2 1 Faperta Jurusan Kehutanan Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Operation Research (OR) digunakan dalam penyelesaian masalahmasalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas, atau efisiensi. Metode dalam Teknik
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 1 (4) : 391-398, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Sensitivity Analysis Of Cocoa
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rinadya Yoghurt yang berlokasi di Bukit Asri Ciomas Blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL HUTAN TANAMAN RAKYAT KARET DAN SENGON DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI
ANALISIS FINANSIAL HUTAN TANAMAN RAKYAT KARET DAN SENGON DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Ahyauddin 1, Abubakar M. Lahjie 2 dan Siti Balkis 3 1 Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU Gibson F. Ginting, Hiras M.L. Tobing dan Thomson Sebayang 085372067505, franseda19@rocketmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciPOTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN
POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN (FARMER CAPITAL POTENCIES FOR REPLANTING RUBBER PLANTATION IN MUSI RAWAS REGENCY SOUTH SUMATERA) Maya Riantini
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan) ZIKRINA, MOZART B. DARUS, DIANA CHALIL Program Studi Agribisnis
Lebih terperinci226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN
226 ANALISIS USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA HAMPALIT KECAMATAN KATINGAN HILIR KABUPATEN KATINGAN (Analysis of oil palm farming in Hampalit Village, Katingan Hilir Sub district, Katingan District) Asro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan lingkungan. Fungsi hutan terkait dengan lingkungan, sosial budaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Fungsi hutan terkait dengan lingkungan, sosial budaya dan ekonomi. Fungsi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA DEWI SAHARA, DAHYA DAN AMIRUDDIN SYAM 1) Balai Pengkajian Teknologi Sulawesi Tenggara ABSTRACT Cocoa is Southeast
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Marga dan Hutan Rakyat 1. Hutan Marga Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
Lebih terperinciNILAI EKONOMI AIR HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR
NILAI EKONOMI AIR HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR Syahrir Yusuf Laboratorium Politik, Ekonomi dan Sosial Kehutanan Fahutan Unmul, Samarinda ABSTRACT. Value of Water Economic of
Lebih terperinciVII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL
VII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL 7.1 Keputusan Produksi Aktual Keputusan produksi aktual adalah keputusan produksi yang sudah terjadi di P4S Nusa Indah. Produksi aktual di P4S Nusa Indah pada
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN
183 KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN (Feasibility Farm Onion Leaves (Allium Fistulosum) In Pinang Habang
Lebih terperinciFakultas Pertanian Unlam ABSTRACT
Optimalisasi Kombinasi Cabang Usahatani Tanaman Pangan untuk Memperoleh Pendapatan Maksimum di Wilayah Transmigrasi Km 38 Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Provinsi Kalimantan Tengah Masniati,
Lebih terperinciOPTIMASI USAHATANI SAYURAN DENGAN SISTEM DIVERSIFIKASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
OPTIMASI USAHATANI SAYURAN DENGAN SISTEM DIVERSIFIKASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI Ade Maulana Farid 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian maulanafarid93@gmail.com Hj. Enok Sumarsih
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Jurnal Galung Tropika, 4 (3) Desember 2015, hlmn. 137-143 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Analysis
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO
Prosiding BPTP Karangploso No. 02 ISSN: 1410-9905 PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN BALAI
Lebih terperinciAnalisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract
Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Abstract This research aimed to determine the risk of production and income in a group of farmers who use local seeds and farmers
Lebih terperinciFeasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province
Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN
digilib.uns.ac.id ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Hutan sebagai sumberdaya alam mempunyai manfaat yang penting bagi
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai sumberdaya alam mempunyai manfaat yang penting bagi kehidupan manusia baik secara ekonomi, ekologi dan sosial. Dalam Undangundang Nomor 41 Tahun 1999 disebutkan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI SAYURAN
ANALISIS USAHATANI SAYURAN Meta Sianturi, Diana Chalil, Thomson Sebayang Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan Hp. 085275910600, E-Mail: metasianturi@yahoo.com
Lebih terperinciD. 9. Ahad Fitriadi 1, Abubakar M. Lahjie 2 dan Rochadi Kristiningrum 3
D. 9 Produksi Kayu Bulat dan Nilai Harapan Lahan Hutan Tanaman Rakyat Gaharu (Aquilaria microcarpa) Di Desa Perangat Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara Ahad Fitriadi 1, Abubakar M. Lahjie
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN
Jurnal Ziraa ah Vol. 12 Nomor 1: 12-17, Februari 2005, ISSN 1412-1468 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode valuasi ekonomi. Konsep metode valuasi ekonomi ini merupakan suatu konsep penghitungan digunakan
Lebih terperinciPENENTUAN PRODUKSI OPTIMAL USAHATANI JAGUNG, CABAI DAN KACANG PANJANG DENGAN PENDEKATAN MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
Produksi Optimal Usahatani Jagung, Cabai dan Kacang Panjang (Tetty Wijayanti) 1 PENENTUAN PRODUKSI OPTIMAL USAHATANI JAGUNG, CABAI DAN KACANG PANJANG DENGAN PENDEKATAN MAKSIMISASI KEUNTUNGAN (The Determination
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertanian dan sektor-sektor yang terkait dengan sektor agribisnis
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian dan sektor-sektor yang terkait dengan sektor agribisnis merupakan sektor yang paling penting di hampir semua negara berkembang. Sektor pertanian ternyata dapat
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU
30 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno 1), Pujiharto 2), dan Sulistyani
Lebih terperinciAnalisis Sensitivitas Produksi Kopi Sambung
PRISMA (08) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Analisis Sensitivitas Produksi Kopi Sambung Ulfasari Rafflesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)
159 ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Analysis of Sugarcane and Sugar Production in PT. Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) Derry Candia Apriawan 1, Irham 1, Jangkung
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS
ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS (Studi Kasus : Desa Ujung Saribu, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun) Asmui Gabriel Cibro*), Meneth Ginting**),
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Pipihnuraeni01@gmail.com Betty Rofatin 2) Fakultas Pertanian
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010. Lokasi penelitian berada di PT Perikanan Nusantara Cabang Benoa, Bali (Peta lokasi kantor PT Perikanan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN DAN POLA TANAM DI LAHAN HUTAN NEGARA DAN LAHAN MILIK INDRA GUMAY FEBRYANO
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN DAN POLA TANAM DI LAHAN HUTAN NEGARA DAN LAHAN MILIK Studi Kasus di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung INDRA GUMAY
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciVARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)
VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul) Retno Utami H. dan Eko Srihartanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS
Agros Vol. 18 No.2, Juli 216: 149-157 ISSN 1411-172 ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS COMPARATIVE ANALYSIS BETWEEN CASSAVA MONOCULTURE AND INTERCROPPING
Lebih terperinciPerbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli I PUTU AJUS HERYANA, I MADE SUDARMA, I GEDE SETIAWAN ADI PUTRA Prodi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciMK. Biometrika Hutan Hari, tanggal : 16 Desember 2013 Kelas : Kamis ( ) Kelompok : 11
MK. Biometrika Hutan Hari, tanggal : 16 Desember 2013 Kelas : Kamis (07.00-10.00) Kelompok : 11 MODEL PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT NYAMPLUNG DENGAN SISTEM AGROFORESTRI SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU BIOFUEL Disusun
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar, ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi secara sengaja
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi (khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan kawasan konservasi memiliki korelasi yang kuat. Suatu kawasan konservasi memiliki fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial sedangkan manusia memiliki peran
Lebih terperinciVIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least
VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU 8.1. Pendugaan dan Pengujian Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dapat dimodelkan ke
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi, persaingan antarbangsa semakin ketat. Hanya bangsa yang mampu mengembangkan daya sainglah yang bisa maju dan bertahan. Produksi yang tinggi harus
Lebih terperinciFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi nasional tekanan terhadap sumber daya hutan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan di Indonesia mempunyai peranan baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun secara ekologis. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN PETANI LADA MELALUI PERBAIKAN SISTEM USAHATANI
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI LADA MELALUI PERBAIKAN SISTEM USAHATANI DEWI SAHARA, YUSUF DAN SUHARDI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara ABSTRACT The research on increasing farmer
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciPENDAPATAN USAHA TANI AGROFORESTRI TRADISIONAL PADA BEBERAPA KEMIRINGAN LAHAN DI KELURAHAN KINALI KABUPATEN MINAHASA
PENDAPATAN USAHA TANI AGROFORESTRI TRADISIONAL PADA BEBERAPA KEMIRINGAN LAHAN DI KELURAHAN KINALI KABUPATEN MINAHASA Mildsty Tarore (1), Semuel P Ratag (1), Hengki D Walangitan 1), Euis F S Pangemanan
Lebih terperinciPOLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati
POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati Ringkasan Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Kelompok Tani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Agroforestri Sistem agroforestri memiliki karakter yang berbeda dan unik dibandingkan sistem pertanian monokultur. Adanya beberapa komponen berbeda yang saling berinteraksi dalam
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 185-191, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Input Efficiency Analysis
Lebih terperinciOleh :KetutSiswaMitra Program StudiManajemenSumberDayaPerairan JurusanPerikanan Dan IlmuKelautan FakultasPertanian UniversitasWarmadewa Denpasar
ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMI (Osphronemus goramy Lac.) (STUDI KASUS PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA MEKAR DESA ANGKAH, KECAMATAN SELEMADEG BARAT, KABUPATEN TABANAN) Oleh :KetutSiswaMitra Program
Lebih terperinciVI. GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT Sejarah Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat
73 VI. GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT 6.1. Sejarah Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat Hutan sebagai asset dan modal pembangunan nasional memiliki potensi dan
Lebih terperinci22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN
22 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI CIHERANG PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Financial Analysis Of Ciherang Rice Farming
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI HUTAN RAKYAT POLA WANAFARMA DI MAJENANG, JAWA TENGAH
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI HUTAN RAKYAT POLA WANAFARMA DI MAJENANG, JAWA TENGAH (The Financial Analysis of Private Forest Farming of Wanafarma Cropping Pattern in Majenang, Central Java) Tri Sulistyati
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciKata kunci : Kesesuaian lahan, Padi gogo, Lahan kering.
ABSTRAK EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI GOGO PADA LAHAN KERING DI UATULARI, DISTRITO VIQUEQUE-TIMOR LESTE Pertambahan penduduk dengan pola konsumsi pangan masyarakat Timor Leste sangat tergantung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciKOMPOSISI TEGAKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM
KOMPOSISI TEGAKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM Muhdi Staf Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Hutan Departemen Kehutanan USU Medan Abstract A research was done at natural tropical
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pengolahan kayu merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Hal ini terlihat dengan nilai ekspor produk kayu dan barang dari
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
AGRISE Volume XIII No.2 Bulan Mei 2013 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU (ALLOCATIVE EFFICIENCY
Lebih terperinciJurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 1 Maret 2012 ISSN
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 1 Maret 2012 ISSN 1412-4645 EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN JATI PADA AREAL GERAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN Evaluation of plant growth in Teak on National Movement for
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya pemanfaatan sumber daya alam khususnya hutan, disamping intensitas teknologi yang digunakan. Kehutanan
Lebih terperinciKERAGAAN PRODUKTIFITAS BEBERAPA KLON UNGGUL KARET RAKYAT DI PROPINSI BENGKULU. Some variability Productivity Superior Rubber Clone People in Bengkulu
KERAGAAN PRODUKTIFITAS BEBERAPA KLON UNGGUL KARET RAKYAT DI PROPINSI BENGKULU Afrizon, Dedi Sugandi, dan Andi Ishak (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu) afrizon41@yahoo.co.id Pengkajian Keragaan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aksi Agraris Kanisius Bercocok Tanam Lada. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Aksi Agraris Kanisius. 980. Bercocok Tanam Lada. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Asrini, D. 06. Analisis Daya Saing dan Integrasi Pasar Lada Indonesia di Pasar Internasional [skripsi]. Sekolah
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya
Lebih terperinciPROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
ANALISIS FINANSIAL DAN POLA BUDIDAYA TANAMAN KARET (Hevea braziliensis MUELL Arg.) SEBAGAI MODEL HUTAN RAKYAT DI DESA LUMBAN DOLOK KECAMATAN SIABU KABUPATEN MANDAILING NATAL SKRIPSI Oleh : RAHMAT ADITYA
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia
ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT Vera Anastasia Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl.Prof.A.Sofyan No.3 Medan HP: 85296624812 E-mail:
Lebih terperinciKUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN
Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK
ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun Bill Clinton Siregar*), Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si**), Ir. M. Jufri, M.Si**)
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG
ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG Nidya Diani *), Iskandarini **), Luhut Sihombing ***) *) Alumni
Lebih terperinciAnalisis Usahatani Kakao Pola Swadaya Di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi
Analisis Usahatani Kakao Pola Swadaya Di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analysis of Cocoa Farming of Self-Help Pattern In Talontam Village Benai Sub District Kuantan Singingi
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT
Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
J. Agroland 22 (2) : 147-153, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Analysis Of
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi lahan kering untuk menunjang pembangunan pertanian di Indonesia sangat besar yaitu 148 juta ha (78%) dari total luas daratan Indonesia sebesar 188,20 juta ha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciKata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat
ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENDAPATAN USAHA TANI KARET RAKYAT DENGAN USAHA TANI KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA BUNTU BAYU KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN Selly Natalia 1), Salmiah 2) dan Sinar Indra
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciABSTRACT
AGRISE Volume XV No. 1 Bulan Januari 2015 ISSN: 1412-1425 PENGARUH TEKNOLOGI P3S (PEMANGKASAN, PEMUPUKAN, PANEN SERING DAN SANITASI) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (STUDI KASUS DI KECAMATAN
Lebih terperinciBPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 201
6. PERTANIAN 6.1. Tanaman Bahan Makanan Meskipun DKI Jakarta bukan daerah agraris, namun bidang pertanian masih dapat dijumpai di kota metropolitan ini. Luas lahan tanah pertanian tinggal sekitar 10 persen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tingkat Produksi Kedelai Peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negeri masih terbuka
Lebih terperinci