BAB I PENDAHULUAN Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero)"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap PT. PINDAD (Persero) Gambaran Umum Perusahaan PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Pabrik dan kantor utamanya terletak di Jl. Gatot Subroto No. 517 Bandung. Pabrik lainnya terdapat di Turen, Malang, Jawa Timur yang memproduksi berbagai jenis amunisi dan bahan peledak militer, sedangkan kantor pemasarannya terdapat di jakarta. Kegiatan usaha produk komersial dijalankan oleh empat divisi di Bandung, yaitu : 1. Divisi Mesin Industri dan Jasa yang menyediakan jasa permesinan, rem kereta api, peralatan kapal laut, jasa uji kalibrasi, dan pemeliharaan mesin dan elektrik. 2. Divisi Kendaraan Fungsi Khusus memproduksi panser dan kendaraan militer lainnya. 3. Divisi Tempa dan Cor memproduksi komponen tempa dan cor. 4. Divisi Rekayasa Industri dan Jasa yang menyediakan jasa Engineering Procurement and construction (EPC) untuk pabrik minyak goreng dan pabrik pengolahan kelapa sawit Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial.Kegiatan PT. PINDAD (Persero) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan pabrikan serta perawatan.pt. PINDAD (Persero) berlokasi di Bandung - Jawa Barat dan Turen - Jawa Timur.Area pabrik dan perkantoran di Bandung seluas 66 ha dengan karyawan, sedangkan di Turen area pabrik dan perkantoran seluas 159 ha dengan karyawan. Berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel 1

2 peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan setelah mengalami perubahan nama menjadi Artillerie Inrichtingen (AI), pengelolaan kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun Pada tahun 1942, masa penjajahan Jepang, perusahaan ini berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan pada tahun 1947 diganti namanya menjadi Leger Productive Bedrijven (LPB). Pemerintah Belanda pada tanggal 29 April 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga namanya menjadi Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD). PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Prakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero). Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung dibawah pembinaan Kementrian BUMN. Dengan keputusan Menteri Keuangan No.178/KMK.016/1998 tanggal 28 Februati 1998, Jabatan Direktur Utama PT. PINDAD (Persero) telah diserah terimakan dari Prof.Ing.B.J Habibie kepada Dr.Ir Budi Santoso.Seiring dengan peristiwa ini berdasarkan SK direksi PT. PINDAD (Persero) No. SKEP/13/P/BD/VI/1998 tanggal 15 Juni 1998 telah ditetapkannya Direksi yang terdiri dari Direktur Utama, Direksi Produk Militer, Direktur Produk Komersial, Direktur Administrasi dan Keuangan serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan. 2

3 1.1.3 Visi dan Misi PT. PINDAD (Persero) Menurut Solihin (2012 : 12) Visi dibuat oleh perusahaan terutama untuk menjawab what will our business be?, pernyataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson dalam buku Solihin (2012 : 19) menyebutkan bahwa pernyataan misi yang dibuat perusahaan setidaktidaknya mengandung tiga komponen yaitu sensitivitas terhadap keinginan pelanggan (sensitivity to customer wants), perhatian terhadap masalah mutu/kualitas (concern for quality), dan pernyataan visi perusahaan (statements of company vision). Adapun Visi dan Misi yang ada di PT. PINDAD (Persero) Bandung adalah : Visi :Menjadi Produsen Peralatan Pertahanan dan Keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2020, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik. Misi:Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung Pertahanan dan Keamanan Negara Makna Logo PT. PINDAD (Persero) Bandung Logo perusahaan bermakna sebagai identitas diri bagi suatu perusahaan yang akan memperkenalkan keberadaan produknya kepada masyarakat. Adakalanya logo dapat berisi tentang visi dan misi yang diusung oleh perusahaan. Bahkan logo ini bisa berperan sebagai mesin penggerak atau dengan kata lain sebagai penyemangat bagi owner dan pegawai untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dengan kata lain, makna logo terutama berperan menjadi pegangan dalam mencapai tujuan perusahaan. 3

4 Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero) Bandung Sumber : (Sabtu8 November 2014 : 17:37) Makna Logo PT. PINDAD (Persero) Bandung : 1. Pengertian Logo PT. PINDAD (Persero) adalah lambing perusahaan berupa senjata cakra dengan bintang bersudut lima dan bertuliskan Pindad. 2. Arti dan Makna Logo a. Cakra, adalah senjata pamungkas kresna. Keampuhannya memiliki kemampuan untuk menghancurkan dan atau sebaliknya menambarkan (menetralisir) bahaya senjata yang datang mengancamnya, sehingga dengan demikian memiliki potensi untuk mendukung perang ataupun menciptakan kedamaian. b. Bintang bersudut lima. Melambangkan bahwa gerak dan laju PT. PINDAD (Persero) berlandaskan pancasila, falsafah / dasar / ideology bangsa dan Negara Indonesia di dalam ikut serta mewujudkan terciptanya masyarakat adil dan makmur. 4

5 c. Pisau Frais, melambangkan industri, dengan : 1) 4 (empat) buah lubang Spi, melambangkan kemampuan teknologi untuk mengelola, meniru, merubah, dan menciptakan suatu bahan atau produk. 2) 8 (delapan) buah pisau cakra, melambangkan kemampuan untuk memproduksi sarana militer / hankam dan sarana sipil / komersil dalam rangka ikut serta mendukung terciptanya ketahanan nasional bangsa Indonesia yang bertumpu pada 8 (delapan) gatra (aspek). d. Batang dan ekor Melambangkan pengendalian gerak dan laju PT. PINDAD (Persero) secara berdaya dan berhasil dan berhasil guna, 4 (empat) helai sirip ekor, melambangkan keserasian gerak antara unsurunsur manusia, modal, metoda, dan pemasaran. e. Warna 1) Senjata cakra : Biru Laut 2) Bintang : Kuning Emas 3) Tulisan Pindad : Kuning Emas Strategi Pengembangan Bisnis PT. PINDAD (Persero) Bandung Di samping bertujuan untuk memperoleh bisnis baru yang menguntungkan dan kompetitif, pengembangan bisnis pada dasarnya adalah usaha untuk menyempurnakan dan atau memperbaiki bisnis yang ada dengan menggunakan metoda dan teknologi mutakhir, sehingga mendapatkan bisnis yang kompetitif dengan biaya dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan pasar. Mengikuti tuntutan alamiahnya guna dapat bertahan dan terus berkembang di dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, telah dilakukan upaya 5

6 reorientasi dan pengembangan usaha agar perusahaan lebih dapat menanggapi dengan baik perubahan lingkungan eksternalnya. Melanjutkan upaya pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2001 telah dibangun usaha-usaha bisnis baru, seperti berdirinya divisi Mesin Industri dan Jasa yang menyediakan jasa permesinan, rem kereta api, peralatan kapal laut, jasa uji kalibrasi, dan pemeliharaan mesin dan elektrik. Diharapkan usaha-usaha bisnis baru ini akan memberikan kontribusi cukup besar pada perusahaan ditahun yang akan datang Strukutur Organisasi PT. PINDAD (PERSERO) Bandung STRUKTUR ORGANISASI PT. PINDAD (PERSERO) DIREKTUR UTAMA PI KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERN SP KEPALA SEKRETARIAT PERUSAHAAN PM KEPALA PUSAT PENGAMANAN QA KEPALA PUSAT QUALITY ASSURANCE MO DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN DS DIREKTUR PRODUK SISTEM SENJATA DM DIREKTUR PRODUK MANUFAKTUR KU DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DEPUTI DIREKTUR PENELITIAN & PENGEMBANGAN DEPUTI DIREKTUR PEMASARAN & PENJUALAN DEPUTI DIREKTUR ADMINISTRASI DEPUTI DIREKTUR KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN MU KEPALA DIVISI MUNISI JT KEPALA DIVISI SENJATA MI KEPALA DIVISI MESIN INDUSTRI & JASA TC KEPALA DIVISI TEMPA & COR KK KEPALA DIVISI KENDARAAN KHUSUS HK KEPALA DIVISI BAHAN PELEDAK KOMERSIAL PERUSAHAAN PATUNGAN JOINT OPERATION Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung Sumber : (Rabu, 12 November 2014 : 11:45) Struktur organisasi yang dibuat perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri, dengan demikian lalu lintas kegiatan dalam organisasi tersebut sesuai dengan kegiatannya.struktur organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan wujud sinergi dari kridebilitas para staf dengan 6

7 fungsi manajer (Direktur Utama) yang memiliki peranan penting dalam menentukan penggunaaan kebijakan / keputusan yang dibantu dengan beberapa staf dalam mewujudkan objek (tujuan) perusahaan. Struktur organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu sistem, dimana satu departemen lain memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi dalam proses pencapaian objek perusahaan melalui kerjasama. (Sumber : Struktur organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PINDAD (Persero) Bandung Nomor : SKEP/1/P/BD/VII/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai organisasi dan tugas perusahaan PT. Pindad(Persero) Bandung dimana PT. PINDAD (Persero) Bandung mempunyai struktur organisasi yang berbentuk staf dan garis. Hal ini terlihat dengan adanya pembagian tugas antara satu bidang dengan bidang lainnya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisai PT. PINDAD (Persero) Bandung adalah sebagai berikut : 1) Direksi a. Direktur Utama (Dirut) b. Direktur Administrasi Dan Keuangan (Dirku) c. Direktur Perencanaan Dan Pengembangan (Direnbang) d. Direktur Produk Manufaktur (Dirprodman) 2) Pejabat Teras a) Unit Unit Pusat a. Kepala Satuan Pengawasan Intern (Ka SPI) b. Kepala Sekretariat Perusahaan (Ka Setper) c. Kepala Pusat Pengamanan (Ka Puspam) d. Kepala Pusat Quality Assurance (Kapus QA) e. Deputi Derektur Pengembangan Usaha Ditrenbang (Dedir Bangus) f. Deputi Derektur Pengembangan Sumber Daya (Dedir SD) g. Deputi Direktur Penelitian Dan Pengembangan Ditsista (Dedir Litbang) h. Deputi Direktur Pemasaran Dan Penjualan Ditsista (Dedir Pp) 7

8 i. Deputi Direktur Ditprodman (Dedir Sar) j. Deputi Direktur Administrasi Ditku (Dedir Min) k. Deputi Direktur Keuangan Ditku (Dedir Ku) b) Unit Unit Usaha a. Kepala Divisi Munisi (Kadiv Mu) b. Kepala Divisi Senjata (Kadiv Jat) c. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv Mijas) d. Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC) e. Kepala Divisi Kendaraan Khusus (Kadiv KFK) f. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial (Kadiv Handakom) Deskripsi Jabatan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas masing-masing unsur yangterlibat. Secara garis besar tugas pokok direksiadalah : a) Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan. b) Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan perusahaan. c) Mewakili perusahaan di dalam dan diluar pengadilan serta melakukan segala perbuatan dan tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal : 1. Mengadakan pinjaman jangka pendek dengan Bank atau lembaga keuangan lainnya atau meminjakan uang atas nama perusahaan, dengan terlebih dahulu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mendapat persetujuan dari Komisaris. 2. Atas sepengatuhan Dewan Komisaris dan persetujuan dari RUPS untuk melepas atau menjaminkan barang-barang modal, perjanjian kerjasama, lisensi, manajemen, bantuan teknik dan hal lain yang sejenis. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing unsur yang berada di pusat adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama (Dirut) memiliki tugas : 8

9 a) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan. b) Mengambil kebijakan untuk kepentingan perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 2. Kepala Satuan Pengawasan (SPI) menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksan laporan keuangan operasional maupun pemeriksaan khusus berdasarkan undang-undang. 3. Kepala Pusat Pengamanan (PUSPAM), bertanggungjawab atas semua aspek menyangkut keamanan perusahaan. 4. Kepala Sekretariat Perusahaan, melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan perizinan asuransi mengelola kesekertariatan kantor pusat dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan protokoler. 5. Direktur Perencanaan dan Pengembangan, melakukan kajian, menyususn dan melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha, menyusun dan memonitor program penelitian dan pengembangan. 6. Direktur Produk Militer : a) Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak dengan pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan. b) Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan kepada Direktur Utama. 7. Direktur Produk Komersial, menyusun potensi pasar untuk produk komersial, melakukan kontrak dengan pelanggan dan melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Dirut serta memonitor program penelitian dan pengembangan. 8. Direktur Administrasi dan Keuangan : a) Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan debitur dan mengadministrasikan kegiatan perusahaan. 9

10 b) Membina hubungan dengan lembaga atau instasi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan. c) Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama. 9. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bidang Pengembangan Usaha, melakukan kajian atas dinamika pasae dan menyusun langkah pokok pengembangan usaha, serta menyelenggarakan hubungan kerjasama usaha dan membina keberadaan akan perusahaan. 10. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bidang Pengembangan Sumber Daya, melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan serta melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitasnya, antara lain melalui pelatihan. 11. Deputi Direktur Produk Militer Bidang Penelitian dan Pengembangan, melakukan penelitian dan pegembangan atas produk-produk militer, meneliti kualitas produk agar bisa bersaing di pasar, serta merancang produk baru. 12. Deputi Direktur Produk Militer Bidang Pemasaran dan Penjualan, melakukan riset pasar produk militer, membuat strategi pemasaran produk militer dan melakukan kegiatan pelayanan purna jual, membina hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan, serta membuat kontrak penjualan. 13. Deputi Direktur Produk Komersial Bidang Pemasaran, melakukan riset pasar, membuat rencana strategis pemasaran, melakukan ekstensi pasar dan membina hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan. 14. Deputi Direktur Administrasi dan Keuangan Bidang Administrasi, merencanakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan serta menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi perusahaan. Deputi Direktur Administrasi dan Keuangan Bidang Keuangan : a. Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan, mengupayakan tersedianya dana, melakukan analisa biaya dan keuangan dan melakukan kegiatan akuntansi dan perpajakan. 10

11 b. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi produksi, pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang dipimpinnya. Adapun Divisi Mesin Industri dan Jasa yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa semula bernama Divisi Mekanik yang berdiri tanggal 1 Januari Barulah sekitar pertengahan tahun 2004 Divisi Mekanik resmi berganti nama menjadi Divisi Mesin dan Jasa. Seluruh kegiatan dari divisi ini berada dibawah tanggung jawab Direktur Produk Komersil. Struktur Organisasi Divisi Mesin Industri dan Jasa yang dapat terlihat dalam lampiran diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PINDAD (Persero) Nomor : SKEP/11/P/BD/XI/2009 tanggal 12 November Gambar 1.3 Struktur Organisasi Divisi Mesin Industri& Jasa PT. PINDAD (Persero) Bandung Sumber : Data perusahaan Divisi Mesin Industri dan Jasa PT. PINDAD (Pesero) Bandung 11

12 Unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisasi Divisi Mesin Industri dan Jasa secara garis besar terdiri dari : 1. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa 2. Unit Pengembangan Produk 3. Biro Pengadaan 4. Kasir 5. Departemen Administrasi dan keuangan tersusun atas : a. Subdepartemen Akuntansi Keuangan b. Subdepartemen Akuntansi Biaya c. Subdepartemen Administrasi dan Umum d. Sistem Informasi Dalam Divisi ini terdapat beberapa departemen produksi, dimana setiap departemen menghasilkan jenis produk yang berbeda-beda terdiri dari : 1. Departemen Produk Alat dan Peralatan Kapal laut 2. Departemen Pemesinan 3. Departemen Sarana Kereta Api 4. Departemen Pemeliharaan Mesin Listrik 5. Departemen Laboratorium Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari beberapa unit yang terdapat dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa : A. Biro Pengadaan Membuat Daftar Penawaran Harga Melakukan negosiasi dengan pihak rekanan Membuat dokumen pembelian Menghasilkan material dalam jumlah yang dipesan, kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan, dan harga yang wajar dengan jadwal pengiriman yang tepat waktu. Membuat laporan pertanggungjawaban pengadaan 12

13 Membuat laporan realisasi pengadaan Membuat daftar rekanan Melakukan evaluasi terhadap kinerja rekanan Menjalin relasi yang baik dengan rekanan Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi usul kepada Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa B. Sub Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi/Planing Product Control (SubDepRendalProd/PPC). Sub DepRendalProd/PPC terdapat di setiap Departemen Produksi, yang mana tugasnya yaitu : Membuat jadwal produksi Membuat rencana produksi yang mencakup kebutuhan jam orang, jam mesin, serta kebutuhan material perkakas. Membuat harga pokok produksi Menyiapkan perintah pengerjaan produksi Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan produksi Membuat laporan dan evaluasi produksi Menyelenggarakan kegiatan administrasi produksi Memeriksa pengiriman material dan jasa serta kelengkapan dokumen pengirimnya Membuat buktri material kas Membuat berita acara penerimaan material Meminta first article sebagai contoh pengerjaan dari vendor (First Article adalah material atau produk yang dikirim vendor sebagai contoh material dan jasa yang akan dipasoknya) C. Sub Departemen Mutu Terdapat dalam setiap Departemen Produksi yang memiliki tugas : Membuat petunjuk pemeriksaan proses dan pemeriksaan akhir 13

14 Melaksanakan pemeriksaan mutu material masuk, produk dalam proses, dan produk akhir Menyelenggarakan first article infection (pemeriksaan terhadap first article) Merencanakan, menyusun, dan mengawasi spesifikasi mutu yang dipakai sebagai dasar penerimaan produk oleh pelanggan Membuat laporan dan evaluasi mutu reject rate Membuat jadwal dan memonitor pelaksanaan kalibrasi alat-alat ukur Mengkoordinasikan kegiatan implementasi ISO D. Departemen Administrasi dan Keuangan Adapun tugas dari departemen ini yaitu : Menyusun rencana anggaran divisi serta mengendalikan pelaksanaannya Menyelenggarakan kegiatan akuntasi keuangan dan analisa data keuangan Mengatur liquiditas keuangan Menyelenggarakan administrasi pergudangan Menyelenggarakan administrasi kepegawaian Membuat rencana kebutuhan SDM Membina disiplin dan tata tertib pegawai Menyelenggarakan kegiatan K3LH Melaporkan semua kegiatan serta memberikan saran atau usul kepada Kepala Divisi E. Kasir Bertanggung jawab atas semua masalah kebutuhan uang cash dan non cash untuk keperluan. Job Desk KADEP APKL Departemen Alat dan Peralatan Kapal Laut (APKL), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS), PT. PINDAD (PERSERO) : a. Melaksanakan kegiatan intenifikasi pasar. b. Membuat rencana dan target penjualan. 14

15 c. Melakukan peninjauan atas pesanan yang diterima. d. Melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan harga. e. Menyiapkan konsep kontrak penjualan. Job Desk SUBDEP RENDALPRODSES APKL Departemen Alat dan Peralatan Kapal Laut (APKL), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS), PT. PINDAD (PERSERO): a. Menyiapkan perintah pengerjaan produksi dan penutupan kegiatan produksi. b. Membuat jadwal produksi. c. Menyelenggarakan perencanaan produksi yang mencakup kebutuhan jam orang, jam mesin, serta kebutuhan material. d. Menghitung harga pokok produk (HPP). e. Mengendalikan pelaksanaan produksi. Job Desk Gudang APKL Departemen Alat dan Peralatan Kapal Laut (APKL), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS), PT. PINDAD (PERSERO) : a. Menyiapkan sarana untuk pelaksanaan proses pergudangan. b. Melaksanakan kegiatan proses pergudangan. c. Mengendalikan pelaksanaan proses pergudangan. d. Melaksanakan tata letak pergudangan. e. Melaksanakan administrasi pergudangan Aspek-aspek kegiatan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung PT. PINDAD (Persero) adalah perusahaan multi bisnis / produk yang terdiri dari bisnis / produk militer dan bisnis / produk komersial.kegiatan PT.PINDAD (Persero) Bandung adalah untuk memproduksi peralatan militer dan barang-barang militer.pada awal berdirinya kegiatan perusahaan adalah untuk memasok kebutuhan Departemen Hankam.Setelah menjadi BUMN, PT.PINDAD (Persero) Bandung mempunyai fungsi ganda sebagai penunjang pertahanan dan keamanan nasional dalam hal pengembangan industri kemiliteran dan juga 15

16 sebagai penyelenggara produksi komersial. Kegiatan usaha dan produksi dilakukan di Turen Malang dan di Bandung yang sekaligus sebagai kantor pusat, dimana kegiatan produksi dibagi menjadi dua bidang pokok, yaitu : 1. Bisnis Produk / Militer Bisnis / Produk Militer dilaksanakan oleh Divisi Munisi yang berlokasi di Turen Malang dan Divisi senjata yang berlokasi Bandung Jawa Barat. Alat dan peralatan yang diproduksi adalah berbagai senjata dan amunisi untuk keperluan TNI dan Polri. 1) Divisi Senjata (Divjat) Divisi ini memproduksi dan menjual produk sebagai berikut : a. Senjata ringan, antara lain : SS1 berbagai variant, SS2 berbagai variant, Sabhara, SPG, SPR-1, Shot Gun. b. Senjata genggam, antara lain : Pistol P2 Kal. 9 mm, Pistol P3 Kal. 7,65 mm, Revolver, Pistol P3A, Pistol Isyarat. c. Senjata berat, antara lain : Senapan Mesin-3 (SM-3), Mortir 60 CO, Mortir 60 LR, Mortir 81 2) Divisi Munisi (Divmu) Divisi ini memproduksi dan menjual berbagai macam munisi sebagai berikut: a. Munisi Kaliber Kecil (MKK), antara lain : MU Kal. 9 mm, MU Kal 7,62 mm, MU Kal. 12,7 mm, MU Kal. 5,56 mm, MU Kal. 38 SP, MU Kal. 45 mm, MU Kal. 7,65 mm. b. Munisi Kaliber Besar (MKB), antara lain : GL Kal. 40 mm HE, GMO Kal. 60mm CO, GMO Kal. 60mm LR, GMO Kal. 81mm SB. c. Munisi Khusus (Musus), antara lain : Gas air mata super seven, Granat tangan air mata, Granat tangan asap, Detonator listrik, Sumbu ledak, dll. 16

17 3) Pelanggan Produk Militer TNI, POLRI, Departemen Kehakiman, Departemen Kehutanan, Dirjen Bea & Cukai, Ekspor. 2. Bisnis / Produk Komersil Bisnis / Produk Komersial dilaksanakan oleh Divisi Mesin Industri dan Jasa (Div. Mijas), Divisi Rekayasa Industri (Div. Rekin), Divisi Tempa dan Cor (Div. T&C), Unit Kendaraan Fungsi Khusus (Unit KFK) dan Unit Handakom. 1) Divisi Mesin Industri dan Jasa (Div. Mijas) Divisi ini memproduksi atau menjual produk untuk kebutuhan : Sarana kereta api, Peralatan kapal laut, Jasa permesinan, Produk Dedicated Machines, Harsintrik (Generator, Traction motor, Electrical machinery), Jasa laboratorium. 2) Divisi Tempa dan Cor (Div. T&C) Divisi ini memproduksi dan menjual produk sebagai berikut : Produkproduk tempa, pengecoran dan stamping, Generator KAP 1MW s/d 10MW, Voccum circuit breaker, Motor traksi, Mesin perkakas, Air brake, Mesin derek, Dek kapal (Deck Machinery / DM), Industri pompa air, dll. 3) Divisi Rekayasa Industri (Div. Rekin) Divisi ini memproduksi dan menjual produk untuk kebutuhan sebagai berikut: a. EPC (Enginering Procurement Dab Construction) antara lain : Palm Industri PKS Bio Diesel b. Jasa Pabrikasi antara lain : Pembuatan peralatan pabrik beton ringan. 17

18 3. Unit Kendaraan Fungsi Khusus (Unit KFK) Unit ini memproduksi dan menjual produk-produk sebagai berikut : Panser 6x6 Pindad, Truk 2 ½ ton, Ranpur lapis baja 6x6, dll. 4. Unit Handakom Unit ini memproduksi dan menjual produk-produk bahan peledak komersial antara lain : Bahan peledak, Jasa peledakan, Jasa pemusnahan, Jasa transportasi, dll. 5. Pelanggan Produk Komersil PT. KAI (Pesero), PT. INKA (Persero), PT. PLN (Persero), Departemen Perhubungan, Galangan Kapal Nasional, Industri Pertambangan Nasional, Industri Perminyakan dan Gas Nasional, Industri Agro Nasional, Industri Elektronik Nasional Produk-produk tersebut dijual secara umum kecuali produk-produk militer yang dijual hanya kepada TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.Sedangkan untuk produk-produk non militer dijual hingga keluar negeri, seperti DM dengan jenis SG Pemda Jepang yang dijual ke Jepang. Berikut ini beberapa rekanan yang menjadi langganan PT.PINDAD (Persero) yaitu : PT.PAL, PT.Roda Mas Bandung, PT. Yorishima Gunna Ind. Adapun yang menjadi kegiatan di Divisi Mesin dan Jasa adalah untuk : 1. Memproduksi mesin-mesin perkakas dan sekitar tahun 1999 mulai dikembangkan mesin perkayuan dan saat ini sudah membuat mesin pengupas kulit kayu dan mesin equator (multi fungsi). 2. Memproduksi sistem pengereman Kereta Api melalui kerjasama dengan produsen Air Brake System terkenal dari Jerman. PT.PINDAD (Persero) adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mendapat lisensi dari Knorr. 18

19 3. Memproduksi alat pelayaran kapal laut untuk menunjang program pemerintahan dalm meningkatkan industri maritime. Contonhnya : Deck Machinery, Finishing Equipment dan kursi kapal cepat. 4. Memproduksi perkakas industri dengan kualitas tinggi. Disamping itu fasilitas yang ada di divisi ini juga dipakai untuk menunjang kebutuhan perkakas unit produksi yang ada di lingkungan PT.PINDAD (Persero). 1.2 Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Industrialisasi tidak terlepas dari sumber daya manusia, yang mana setiap manusia diharapkan dapat menjadi sumber daya siap pakai dan mampu membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan. Setiap organisasi atau perusahaan memberikan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan dan tindakan. Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia merupakan modal yang menentukan keunggulan kompetitif dan keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009:1). Luce Neni dalam tulisan (I Jati K. 2010:8) mengatakan, pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan terletak pada orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Apabila tenaga kerja diperlakukan secara tepat dan sesuai dengan harkat dan martabatnya, perusahaan akan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa faktor sumber daya manusia memegang peranan yang paling penting dan utama dalam proses produksi, karena alat produksi tidak akan berjalan tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya manusia. 19

20 Maju mundurnya suatu industri sangat ditunjang oleh peranan tenaga kerja. Dalam membangun tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas, maka perlu adanya manajemen yang baik, khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mempunyai tujuan pokok dalam mewujudkan kesejahteraan para buruh/tenaga kerja. K3 dikatakan modal utama kesejahteraan buruh/tenaga kerja secara keseluruhan (Rachmawati, 2008: ). Karyawan yang memiliki kesejahteraan buruk akan mempengaruhi produktivitasnya. Lebih lanjut, mereka tidak mempunyai motivasi dan minat, apatis dalam bekerja, serta loyalitas terhadap pekerjaan akan berkurang (Rachmawati, 2008:176). Menurut Ardana dkk (2012:208) keselamatan dan kesehatan kerja dapat ditinjau dari dua aspek yakni filosofis dan teknis. Secara filosofis K3 adalah konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja pada khusunya dan setiap insan pada umumnya, beserta hasil-hasil karya dan budayanya dalam upaya membayar masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Secara teknis K3 adalah upaya perlindungan yang ditunjukkan agar tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Menurut Hariandja (2007:8) K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas karyawan. Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan kerja dapat menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan sehingga berakibat pada produktivitas yang menurun. Faktor-faktor produksi dalam perusahaan seperti modal, mesin, dan material dapat bermanfaat apabila telah diolah oleh SDM.SDM sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja. Hasibuan (2007:188) mengungkapkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah tindakan contol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik. Tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah akan 20

21 mengakibatkan banyaknya terjadi kecelakaan, banyaknya karyawan yang menderita, jumlah absensi yang meningkat, produksi yang menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Hal tersebut akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan itu sendiri, karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja disebabkan cacat anggota badan dan perusahaan terancam kehilangan karyawannya. Peraturan Pemerintah tentang kegiatan pelaksanaan rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tertuang dalam RI No. 50 Tahun 2012 Pasal 11 Ayat 2, bertuliskan tentang semua hal yang menyangkut kegiatan pelaksanaan rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Beberapa faktor penerapan program keselamatan dan kesehatan menurut (Mangkunegara, 2009:162) adalah keadaan tempat lingkungan kerja, pengaturan udara dan suhu, pengaturan penerangan, pemakaian peralatan kerja, kondisi fisik dan mental pegawai. Faktorfaktor tersebut lah yang akan penulis jadikan variabel dalam penelitian ini. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia adalah PT. PINDAD (Persero) Bandung. PT. PINDAD (Persero) merupakan salah satu perusahaan strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan utama PT.PINDAD (Persero) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, dan pabrikan serta perawatan untuk kelancaran produk yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan di PT. PINDAD (Persero) pada Divisi MIJAS, Departemen. SARKA karena program penerapan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan sangat penting di PT. PINDAD, mengingat kegiatan utama dan alat-alat produksi untuk menghasilkan produk memerlukan penanganan khusus dan keselamatan serta kesehatan kerja yang tinggi, serta tingkat kecelakaan di Divisi MIJAS khususnya Departemen SARKA masih sering terjadi kecelakaan kerja maka masih perlu adanya perhatiaan khusus meskipun pada tahun 2012 dan 2014 tidak tercatat adanya kecelakaan kerja akan tetapi kenyataan dilapangan kecelakaan kerja masih terjadi meskipun bukan jenis kecelakaan kerja serius atau berat dan berupa kecelakaan kerja ringan seperti tergores kater dan keseleo. 21

22 PT. PINDAD (Persero) termasuk ke dalam perusahaan BUMN, maka dari itu sebagai perusahaan BUMN yang mengelola kekayaan dan sumber daya alam Indonesia demi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan perekonomian Indonesia, PT. PINDAD (Persero) harus menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik dan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh karyawannya. Produktivitas perusahaan PT. PINDAD (Persero) menerapkan program K3 bagi karyawannya, berkaitan dengan gangguan produktivitas perusahaan PT. PINDAD (Persero) mengalami beberapa jumlah kecelakaan kerja dan jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. Jam kerja yang hilang maksudnya disini adalah hilang nya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dalam memproduksi produk sehingga produk tidak terselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan sehingga pengiriman dan pembuatan produk mengalami hambatan. Tabel 1.1 menjelaskan jumlah kecelakaan kerja dan jam kerja yang hilang pada tahun Tabel 1.1 Data Kecelakaan Dalam Hubungan Kerja Tahun Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) PT. PINDAD (Persero) Bandung No. Nama (Inisial) Umur NPP Tgl/ Jam Kejadian Jam dan Hari Hilang 1 AJS 46 TH K Nov :00 6 Hari (48 Jam) 2012 Tidak ada terjadi kecelakaan - 22 Feb Hari 3 RM 20 TH K :30 (32 Jam) (Bersambung) 22

23 (Sambungan) 4 LA 25 TH AS 18 TH PKL 21 Juni :30 15 Juli :00 2 Hari (16 Jam) 6 Hari (48 Jam) 6 DM 29 TH K TD 47 TH Des :00 20 Sep :00 4 Hari (32 Jam) 3 Hari (24 Jam) Tidak ada terjadi kecelakaan - Keterangan : (Tertera pada lampiran 6) 1 Hari bekerja selama 8 Jam. Pukul 08:00-16:00 Sumber : Data kecelakaan Dep SARKA, Div.MIJAS Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya di PT. PINDAD (Persero) Bandung masih terjadi kecelakaan dalam hubungan kerja. Kecelakaan terbanyak pada tahun 2013, yaitu berjumlah 5 kecelakaan, dengan jumlah hari hilang sebanyak 6 hari 48 jam. Meskipun terjadi penurunan jumlah kecelakaan pada tahun selanjutnya dan tidak ada kecelakaan sama sekali, namun hal ini dapat mengganggu kelancaran proses produksi dan pencapaian tujuan perusahaan. Standard kerja pada perusahaan PT. PINDAD (Persero) Bandung adalah zero accident dimana perusahaan bertujuan menurunkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada perusahaan serta perusahaan ingin menciptakan kondisi lingkungan perusahaan yang aman dan sehat. Melalui pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal diharapkan dapat menurunkan 23

24 angka terjadinya kecelakaan dan penurunan kondisi kesehatan sehingga akan menciptakan dan menghasilkan produktivitas yang baik dan dapat mencapai tujuan perusahaan. ( Rabu, 12 November 2014 : 11:45) Berdasarkan urain latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui mengetahui dan menganalisis faktor apa saja yang menjadi prioritas utama dalam penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawan bagian produksi Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) di PT. PINDAD (Persero) Bandung. Dengan mengadakan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Karyawan Bagian Produksi Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) di PT. PINDAD (Persero) Bandung. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi prioritas utama dalam penerapan program K3 pada karyawan bagian produksi Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) PT. PINDAD (Persero) Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui dan menganalis faktor-faktor apa saja yang menjadi prioritas utama dalam penerapan program K3 pada karyawan bagian produksi Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) PT. PINDAD (Persero) Bandung. 24

25 1.5 Kegunaan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan a. Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan dengan program pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan bagian produksi pada Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) PT. PINDAD (Persero) Bandung. b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, sudah sesuai atau belum sesuai dengan prosedur standart yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun menurut para ahli. Dengan cara menganalisis faktor-faktor penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan bagian produksi pada Departemen Sarana Kereta Api (SARKA), Divisi Mesin Industri dan Jasa (MIJAS) PT. PINDAD (Persero) Bandung. 2. Bagi Penulis Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru khususnya dalam bidang ilmu sumber daya manusia. 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat membantu dalam penelitian selanjutnya. 25

26 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai materi dan hal yang dibahasa dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan, yaitu teori manajemen sumber daya manusia, keselamatan kerja, kesehatan kerja, kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, manfaat keselamatan dan kesehatan kerja, strategi-strategi peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, perlengkapan dan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja, kendala dalam program keselamatan dan kesehatan kerja, Landasan hukum program K3. Pada BAB II ini juga berisi tentang daftar penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini akan menguraikan mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian 26

27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihakpihak lain yang membutuhkan. 27

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung

BAB II. GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung. 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung BAB II GAMBARAN UMUM PT.PINDAD (Persero) Bandung 2.1 Sejarah Singkat PT.PINDAD (Persero) Bandung PT.PINDAD (Persero) Bandung pada mulanya adalah suatu usaha komando TNI AD yang bergerak dalam bidang instalasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH. bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT PINDAD mencakup desain dan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH 2.1 Gambaran Umum PT PINDAD (Persero) 2.1.1 Sejarah Singkat PT PINDAD (Persero) PT PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Pindad adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat-alat persenjataan, munisi serta manufaktur alat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI AD yang bergerak dalam bidang instasnsi industri. Oleh karena itu, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber: wikipedia, 2013 PT Pindad adalah perusahaan industri manufaktur Indonesia

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Penelitian Tugas Akhir Objek tugas akhir ini adalah mengenai akuntansi penggajian serta prosedur penggajian yang dilakukan pada perusahaan PT. Pindad (Persero)

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI-AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT. PINDAD

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero)

BAB II. Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) BAB II Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero) 2.1 Sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) PT. PINDAD (Persero) Bandung merupakan suatu usaha komando TNI- AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. PT.

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Sumber yang dipergunakan untuk membuat profil PT PINDAD adalah www.pindad.com dan www.wikipedia.org. Dengan menggunakan kedua website tersebut sebagai sumber,

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan BAB II Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah Perusahaan PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT. PINDAD mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016

BAB I PENDAHULUAN Logo Perusahaan. Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber : PT Pindad (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT Perindustrian Angkatan Darat (Persero) yang lebih dikenal dengan PT Pindad (Persero) adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Perusahaan PT PINDAD (Persero) Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Perusahaan PT PINDAD (Persero) Bandung BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT PINDAD (Persero) Bandung PT. PINDAD (Persero) Bandung pada mulanya adalah suatu usaha komando TNI AD yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di semua bidang pasca krisis moneter yang melanda beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perkembangan industri alat perang di Indonesia saat ini mengalami peran penting dalam meningkatkan ketahanan pemerintahan diberbagai bidang, diantaranya bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Pindad (Persero) PT. Pindad (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Periode Sebelum Tahun 1942 Dalam upaya memperkuat pertahanan Perancis dalam perang melawan Inggris, maka dibentuklah pertahanan militer di Kawasan India

Lebih terperinci

Bab III Gambaran Umum PT. X

Bab III Gambaran Umum PT. X Bab III Gambaran Umum PT. X PT. X adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang terletak di Jawa Barat serta bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT. X mencakup desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya PT. PINDAD hanya bengkel perbaikan senjata di Semarang dan Surabaya yang dimiliki oleh pemerintah Belanda pada tahun 1808 dengan nama Artilleriee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk melakukan segala sesuatu terhadap informasi dengan tujuan untuk memudahkan aktifitas kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan batas-batas, hak-hak, dan kedaulatan yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda yaitu NV. De Bromo (1865),

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda yaitu NV. De Bromo (1865), BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Boma Bisma Indra (Persero) berdiri pada tahun 1989, sejarah perusahaan ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda yaitu NV. De Bromo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama PT. Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian, khusunya produk senjata dan produk produk pendukung lainnya. Kegiatan utama PT. Pindad

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015)

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan komponen persediaan (inventori) dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindarkan, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, perkantoran maupun dalam unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industrialisasi saat ini berkembang pesat dan bersaing hebat, hal ini memicu perusahaan untuk selalu melakukan perkembangan teknologi, inovasi produk,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada dua kelompok besar badan usaha di negara Republik Indonesia, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMN merupakan badan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT X

BAB IV GAMBARAN UMUM PT X BAB IV GAMBARAN UMUM PT X IV.1. Sejarah Singkat PT X PT X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur (industri logam dan jasa). PT X adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksi maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, kemajuan suatu perusahaan sangat tergantung pada usaha perusahaan tersebut menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan lainnya, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor industri telah menjadi salah satu tulang punggung dalam perkembangan dunia ekonomi dan pembangunan di negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Produk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT Pindad (Persero) adalah salah satu BUMN industri strategis berbentuk perseroan, berkantor pusat di Bandung. PT Pindad (Persero) memiliki tugas pokok mencapai

Lebih terperinci

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero) Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang

1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang 1.1 Latar Belakang PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produk militer dan produk komersil yang kegiatannya mencakup desain dan pengembangan, rekayasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami persaiangan yang cukup ketat di segala bidang, baik dalam bidang industri maupun jasa. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi membuat persaingan antar perusahaan terus semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk menerapkan standar kualitas pada produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahaya, sekaligus kesempatan bagi organisasi. Menurut pakar perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahaya, sekaligus kesempatan bagi organisasi. Menurut pakar perubahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan publik yang memberi sumbangan bagi perkembangan ekonomi/pendapatan negara, perintis kegiatan usaha dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang dengan pesatnya dunia usaha di era globalisasi ini, dan semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perjalanan sejarahnya, angkutan kereta api di tanah air membuktikan peranannya yang berarti pada sektor perhubungan disamping menunjang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan sebuah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Barata Indonesia (Persero) didirikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN I-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang begitu pesat mengharuskan perusahaan untuk memiliki strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing untuk mempertahankan pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia perusahaan atau badan usaha tidak hanya dimiliki oleh swasta, tetapi ada juga badan usaha yang dimiliki oleh negara. Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat berubah. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Pada periode tahun 1808-1850 didirikan bengkel peralatan militer bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang berfungsi mengadakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk tetap memiliki kinerja yang optimal. Dalam melakukan hal tersebut diperlukan manajemen

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Tidak terkecuali di Indonesia, Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Tidak terkecuali di Indonesia, Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Pada era globalisasi sekarang ini pertumbuhan ekonomi semakin pesat seiring dengan terbentuknya iklim persaingan yang ketat di antara para pelaku pasar dalam

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja Praktik dilaksanakan di PT. Rekadaya Elektrika, sebuah perusahaan EPC Nasional yang bergerak di sektor energi khususnya ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Freight Express Medan (PT. FEM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. PT FEM merupakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO)

STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO) STRUKTUR ORGANISASI PT.PINDAD (PERSERO) DIREKTUR UTAMA SATUAN PENGAWASAN SEKRETARIAT PUSAT DIREKTUR PERENCANAAN & DIREKTUR PRODUK DIREKTUR PRODUK DEPUTI DIREKTUR BIDANG DEPUTI DIREKTUR BIDANG DEPUTI DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia PT Leoco Indonesia didirikan pada tahun 1981, Leoco adalah produsen kelas dunia interkoneksi dan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan yang dihadapi oleh perusahaan khususnya perusahaan domestik semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (ASEAN-China

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia sekarang ini tak lepas dengan transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting karena dapat menghubungkan satu daerah ke daerah lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Tinjauan Umum Obyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Tinjauan Umum Obyek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian Berdasarkan surat keputusan direksi PT. XYZ nomor: SKEP/1/P/BD/VII/2009 yang diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2009 tentang struktur organisasi dan tata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perum Bulog, sebagai salah satu perusahaan BUMN memegang peranan penting dalam mengelola stabilitas ketahanan komoditas pangan strategis di indonesia, khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ATAU SUSUNAN ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama Postpaarbank pada masa pemerintah Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Bank Tabungan Negara berikut ini: Sejarah pada Bank Tabungan Negara secara singkat dapat dilihat dalam tabel No. Tahun Keterangan Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung 4.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Tugas Pokok Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring era globalisasi dimana perkembangan perusahaan di dunia sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat ketat. Pada

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR

PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK ) PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR MELALUI KEGIATAN PEMBINAAN DI LINGKUNGAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DI WILAYAH IHT BIDANG INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te No.1133, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penggunaan Senjata Api Dinas. Ditjen Bea dan Cukai. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG PENGGUNAAN SENJATA

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS Pengendalian atas penerimaan kas akan membantu perusahaan untuk mencapai tingkat penerimaan kas sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : 1. 2. 3. Menetapkan : bahwa pengusahaan pertambangan

Lebih terperinci