BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini
|
|
- Veronika Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Setiap pelaku usaha dituntut untuk mampu melihat peluang dan tantangan dalam pengembangan usaha ke arah yang lebih luas dengan meningkatkan produktifitas dan efisiensi yang tinggi agar perusahaan tetap eksis, tumbuh dan berkembang. PT Pindad adalah salah satu BUMN yang menyadari akan kebutuhan untuk menetapkan strategi dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan memperhatikan efektivitas agar perusahaan tetap eksis. PT Pindad (Persero) merupakan BUMN yang menjalankan usahanya dalam produksi peralatan militer untuk mendukung kebutuhan Hankam/ABRI, disamping produk komersial. Pada awal tahun 1996, untuk mampu mengimbangi peluang dan tantangan serta perkembangan teknologi yang terus meningkat secara global, PT Pindad melaksanakan restrukturisasi dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar kepada unit-unit produksi sebagai unit-unit usaha yang berperan sebagai pusat laba. Beberapa organ semula yang semula merupakan fungsi pendukung, pada saat ini menjadi unit-unit usaha dan unit-unit mandiri yang tugasnya bukan saja mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pindad, tetapi juga 1
2 dapat melayani kebutuhan luar perusahaan secara langsung sehingga dapat membiayai unitnya sendiri. Dengan melayani kebutuhan eksternal, unit-unit usaha bisa memperkuat link antar perusahaan. Hal ini cenderung akan mendatangkan banyaknya peluang usaha bagi perusahaan pada kesempatan mendatang. Selain itu, langkah ini juga cenderung mendorong penciptaan nilai (value creation), dimana perusahaan harus terus menciptakan nilai tambah bagi dirinya. Restrukturisasi semacam ini memiliki dimensi operasional dan strategis sekaligus. Proses pembentukan unit-unit organisasi tersebut merupakan strategi diversifikasi melalui proses divisionalisasi yang merupakan pembentukan divisidivisi yang diberi peran sebagai pusat laba. Manajer divisi yang dibentuk diserahi fungsi produksi dan fungsi pemasaran, serta diberi tangung jawab untuk menghasilkan laba yang memadai sepadan dengan investasi yang ditanamkan dalam bisnis divisi, Keputusan untuk membentuk unit-unit organisasi ini dilakukan oleh manajemen puncak untuk alasan bahwa (1) keputusan dilakukan oleh manajer yang dekat dengan masalah yang dihadapi, keputusan yang diambil akan lebih tepat dan cepat mengenai bisnis divisinya dibandingkan dengan manajemen puncak, karena manajer divisi memiliki informasi yang lebih lengkap dan teliti, dan (2) diversifikasi dapat memotivasi manajer tingkat bawah untuk meningkatkan kinerjanya (Mulyadi,2001:380). Pengertian penilaian kinerja menurut menurut Mulyadi (2001, 419) adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. 2
3 Adanya proses divisionalisasi tersebut diharapkan agar perusahaan mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal dari segi mutu pelayanan, perolehan laba, perluasan pasar, kesejahteraan pegawai serta tanggung jawab sosial, sehingga perusahaan berada pada posisi unggul dalam menghadapi persainga dan atraktif bagi penarikan sumber daya eksternal. Beberapa unit organisasi (divisi) di PT Pindad yang difungsikan sebagai pusat laba yaitu Divisi Senjata, Divisi Mekanik, Divisi Elektrik, Divisi Tempa dan Cor, Divisi Rekayasa Industri, Divisi Kendaraan Fungsi Khusus (KFK), dan Divisi Munisi (tahun 2004 Divisi Mekanik, Divisi Elektrik, Divisi Rekind dan Jasa dilebur menjadi Divisi Mesin Industri dan Jasa, dan Divisi Rekayasa Industri), ukuran efisiensi dan ukuran efektivitas haruslah diperhitungkan manakala mengevaluasi pusat laba karena manajernya bertanggung jawab atas kinerja pendapatan dan biaya segmen. Manajer pusat laba memakai analisis marjin kontribusi, biaya standard, anggaran fleksibel, dan selisih penjualan untuk mengendalikan laba. Manajer pusat laba tidak mengambil keputusan menyangkut investasi aktiva tetap pada pusat laba yang dikendalikanya, kinerja Divisi-divisi yang ada pada PT. Pindad (Persero) dalam kurun waktu lima tahun, dari tahun mengalami peningkatan dan penurunan, peningkatan dan penurunan ini disebabkan karena peningkatan dan penurunan laba yang di peroleh Divisidivisi selama kurun waktu tersebut. Difungsikan sebagai pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang atau jasa, karena tidak seluruh unit usaha dilengkapi dengan fasilitas yang sama dan adanya keterbatasan kemampuan 3
4 serta pertimbangan efisiensi. Jadi adakalanya unit usaha yang satu harus memakai barang atau jasa dari unit usaha yang lain. Apabila suatu pusat laba memberikan barang atau jasanya kepada pusat lain di dalam organisasi, maka hal ini akan menimbulkan masalah pada akuntansi, yaitu untuk menilai barang atau jasa yang ditransfer. Bila divisi-divisi diperlukan sebagai pusat laba, maka divisi tersebut dievaluasi berdasarkan laba operasi dan pengembalian investasi. Oleh karena itu, nilai barang yang ditransfer merupakan laba bagi divisi yang mengirim (divisi penjualan) dan biaya bagi divisi yang menerima (divisi pembeli). Harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antardivisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan biaya divisi pembelian (buying division) disebut harga transfer (Simamora, 2002:288). Harga transfer mempunyai peran ganda. Di satu sisi, harga transfer berperan sebagai salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Di sisi lain, harga transfer menetapkan dengan tegas hak masing-masing manajer divisi untuk mendapatkan laba. Dalam penentuan harga transfer, masing-masing divisi yang terikat merundingkan berbagai unsur yang membentuk harga transfer, karena setiap unsur yang membentuk harga transfer akan berdampak terhadap perolehan laba yang dipakai sebagai pengukur kinerja mereka. Karena laba adalah divisi bagi pengukuran kinerja dalam pusat laba, penetapan harga transfer adalah penting bagi para manajer, diharapkan dengan adanya penerapan harga transfer, suatu pusat laba akan termotivasi untuk memaksimalkan laba yang diperoleh 4
5 dengan cara mengendalikan pendapatan dan biaya sebaik-baiknya, sehingga akan berdampak pada meningkatnya kinerja pusat laba tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rujukan dari penelitianpenelitian terdahulu seagai berikut. Tabel 1.1 Rujukan Penelitian Terdahulu Peneliti 3. Mochammad A. Abdullah (2004) Asal penelitian UNPAD Judul Variabel Hasil Pengaruh Independen Penerapan harga penerapan penerapan transfer harga transfer harga mempunyai terhadap transfer pengaruh yang kinerja suatu Dependen signifikan unit usaha kinerja unit terhadap kinerja sebagai pusat usaha Bank-Bank unit laba sebagai usaha Bisnis pusat laba Bandung sebagai suatu pusat laba Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini dilakukan pada Divisi-divisi yang ada di PT Pindad (perusahaan manufaktur) yang difungsikan sebagi pusat laba dimana dalam penetapan harga transfernya menggunakan metode cost based transfer pricing dengan pendekatan full costing ditambah margin laba. Untuk menilai kinerja divisi, ukuran yang digunakan adalah Return on Investmen (ROI), karena Return on investment menunjukkan kemampuan unit usaha sebagi suatu pusat laba dengan keseluruhan investasi 5
6 (asset) yang digunakan dalam operasinya untuk menghasilakan laba aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja suatu pusat laba, maka perolehan laba perlu dihubungkan dengan investasi atau aset yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Hal ini dikarenakan laba yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya tidak dapat berdiri sendiri sebagai ukuran kinerja pusat laba. Dengan mempertimbangkan aset yang digunakan, maka akan menunjukkan bagaimana unit usaha tersebut menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan laba. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH HARGA TRANSFER TERHADAP KINERJA UNIT USAHA SEBAGAI PUSAT LABA PADA PT. PINDAD (PERSERO). 1.2 Idenifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: Apakah harga transfer berpengaruh terhadap kinerja unit usaha sebagai pusat laba pada PT Pindad (Persero). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penerapan harga transfer dan pengaruhnya terhadap kinerja 6
7 unit usaha sebagai pusat laba, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah harga transfer berpengaruh terhadap kinerja unit usaha sebagai pusat laba. 1.4 Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan oleh: 1.Penulis Berguna untuk menambah dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan penulis tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih luas dan lebih jelas mengenai kesesuaian fakta lapangan degan teori yang ada serta memberikan penulis pengalaman yang sesungguhnya dalam dunia kerja. 2. Perusahaan Diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan bahan pertimbangan serta saran yang berarti bagi kemajuan perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. 3. Pihak Lain Sebagai sumber informasi dan bahan referensi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta sebagai titik tolak bagi penelitian lebih lanjut yang lebih luas dan lebih mendalam. 1.5 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan masalah adalah kinerja unit usaha sebagai pusat laba hanya meliputi aspek keuangan, yaitu menggunakan 7
8 Return on Investment (ROI), Karena Return on Investment (ROI) menunjukkan kemampuan unit usaha sebagai suatu pusat laba dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya untuk menghasilkan laba. 1.6 Kerangka pemikiran Suatu perusahaan yang berkembang dan menghadapi kompleksitas lingkungan bisnis, biasanya melakukan strategi diversifikasi untuk menghadapinya. Diversifikasi ditempuh melalui proses divisionalisasi yang merupakan pembentukan divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba. Manajer divisi yang dibentuk diserahi fungsi produksi dan fungsi pemasaran dan diberi tanggung jawab untuk menghasilkan laba yang memadai sepadan dengan investasi yang ditanamkan dalam bisnis divisi. Pada banyak organisasi yang melakukan diversifikasi, seperti halnya PT Pindad, melalui proses divisionalisasi output dari salah satu divisi mungkin digunakan sebagai input pada divisi lainnya atau dengan kata lain terjadi transfer barang antar divisi/pusat laba, karena tidak seluruh unit usaha dilengkapi dengan fasilitas yang sama dan mengingat adanya keterbatasan dalam kemampuan serta pertimbangan efisiensi. Hal ini menimbulkan masalah pada akuntansi yang memuaskan untuk transfer barang dan jasa dari pusat laba yang lain dalam perusahaan. Apabila suatu pusat laba memberikan barang atau jasa kepada pusat laba lainnya didalam organisasi, maka harus ada satuan uang yang mengukur nilai barang atau jasa yang diberikan itu. Nilai yang diberikan kepada Barang dan jasa 8
9 dalam suatu transaksi dimana setidaknya ada satu pusat laba yang terlibat di dalamnya disebut harga transfer. Transfer price is the value placed on a transfer of goods or services in transaction in which at least one two parties involved as a profit center. (Anthony-Govindarajan, 2004:244). Menurut Simamora harga transfer adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan(selling divisional) dan biaya divisi pembelian (buying divisional).harga transfer mengukur nilai produk yang diserahkan oleh sebuah pusat laba kepada pusat pertanggung jawaban lainnya dalam sebuah perusahaan (2002:288). Dalam merancang suatu sistem transfer, masalah yang paling mendasar adalah bagaimana menyeimbangkan tujuan perusahaan menyangkut efisiensi dan efektivitas sistem terebut dengan tujuan divisi mengenai evaluasi kinerja dan otonomi manajerial.salah satu cara untuk mengevaluasi efektifitas sistem harga transfer adalah degan menukur apakah sistem tersebut dapat menghasilkan peningkatan kinerja perusahaan ataupun kinerja unit bisnisnya. penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya Mulyadi (2001, 419). Ada beberapa tujuan dari penentuan harga transfer, diantaranya: 1. Untuk menstranmisikan data keuangan diantara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain. 9
10 2. Untuk mengevaluasi kinerja segmen dan dengan demikian, memotivasi divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan yang selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan (Simamora, 2002:288). Pertukaran internal antara divisi yang diukur oleh harga transfer menghasilkan (1) pendapatan bagi divisi yang menyerahkan, yakni divisi penjualan, dan (2) biaya bagi divisi yang menerima, yakni divisi pembelian. Oleh karena itu harga transfer mempengaruhi laba divisi penjualan maupun divisi pembeli. Dimana laba terebut dipakai sebagai ukuran kinerja suatu unit usaha atau divisi sebagai pusat laba. Karena laba adalah vital bagi pengukuran kinerja dalam pusat laba, maka penetapan harga transfer adalah penting bagi para manajer. Dalam penentuan harga transfer, masing-masing divisi yang terlibat merundingkan berbagai unsur yang membentuk harga transfer, karena setiap unsur yang membentuk harga transfer akan berdampak terhadap laba yang dipakai sebagai ukuran kinerja suatu unit usaha sebagai pusat laba. Ada tiga metode yang lazim digunakan dalam penetapan harga transfer, berdasarkan pasar, negoisasi, dan berdasarkan biaya (Hansen- Mowen,1997:92).Masing-masing metode memberikan kontribusi laba yang berbeda-beda baik untuk divisi penjual maupun untuk divisi pembeli. Yang terpenting adalah bagaimana metode tersebut dapat memuaskan masig-masing unit usaha serta meningkatkan konerja mereka. Metode penetapan harga transfer yang digunakan PT Pindad (Persero) adalah metode penetapan harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer 10
11 price) dengan pendekatan full costing ditambah dengan margin. Margin laba dari penjualan intern memberikan kontribusi laba terhadap laba keseluruhan yang diperoleh divisi yang dipakai sebagai ukuran kinerja suatu unit usaha atau divisi sebagai puast laba. Margin laba ini merupakan selisih antara penjualan intern dengan biya penuh. Dalam mengukur kinerja suatu pusat laba, maka laba perlu dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Hal ini dikarenakan laba yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya tidak dapat berdiri sendiri sebagai ukuran kinerja pusat laba. Menurut Mulyadi: Untuk mengukur kinerja pusat laba, umumnya digunakan dua ukuran yang menghubungkan laba yang diperoleh dengan investasi yang digunakan uantuk menghasilkan laba, yaitu ROI yang merupakan salah satu ukuran profitabilitas dan RI ( Residual Income).(2001:440) Return on investment menunjukkan kemampuan unit usaha sebagi suatu pusat laba dengan keseluruhan investasi (asset) yang digunakan dalam operasinya untuk menghasilakan laba aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rumus umumnya adalah sebagi berikut : Laba ROI = Investasi Return on Investment (ROI) sebagai pengukur kinerja pusat laba memliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : (Mulyadi, 2001:449) 11
12 1. Return on Investment (ROI) mendorong manajer pusat laba menaruh perhatian yang seksama terhadap hubungan antara pendapatan penjualan, biya, dan investasi 2. Retrurn on Investmen (ROI) mendorong manajer pusat laba melaksanakan efisiensi biaya 3. Return on Investmen (ROI) mencegah manajer pusat laba melakukan investasi yang berlebihan di dalam pusat laba yang dipimpinnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa harga transfer sangat berperan dalam operasi suatu unit usaha sebagai suatu pusat laba, dimana harga transfer tersebut berpengaruh terhadap perolehan laba yang menunjukkan kinerja suatu pusat laba 12
13 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Profit center (Divisi Penjualan) Transfer barang atau jasa Profit center (divisi pembelian) Harag transfer (nilai transfer berdasarkan biaya dengan pendekatan full costing ditambah margin laba ) Penjualan Intern Biaya Penuh ` Kontribusi Laba ` Terdapat pengaruh Kinerja pusat laba ROI Keterangan: : : alur kerangka pemikiran : : berpengaruh 13
14 Berdasarakan kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh dari harga transfer terhadap kinerja unit usaha sebagai pusat laba. 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini minimal terdapat 2 variabel yang dihubungkan, hubungan variabelnya adalah hubungan kausal yaitu hubungan sebab akibat (Sugiyono, 2004:11) Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, yaitu: Pengaruh harga transfer terhadap kinerja unit usaha sebagai puast laba. Maka terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu : 1. Harga transfer sebagai variabel independent (X) atau variabel bebas, yang keberadaannya bebas tanpa dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. 2. Kinerja unit usaha sebagai variabel dependent (Y) atau variabel terikat, dimana keberadaannya dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel ini diukur dengan Return on Investment (ROI) Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis statistik parametrik, karena teknik ini menggunakan variabel yang diukur setidak-tidaknya dalam skala interval atau rasio. Berdasarkan ukuran variabel dimana keduanya sudah 14
15 merupakan data kuantitatif dengan skala rasio, maka pengujian hipotesisnya secara parsial (Uji t), Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh harga transfer sebagai variabel independent terhadap kinerja unit usaha sebagai variabel dependent 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Pindad yang terletak di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 517 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan selesai.. 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen 2.1.1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen membantu
Lebih terperinciPusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi
Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi PUSAT LABA Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam rung lingkup laba (yaitu selisih antara pendapatan dan beban) maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang semakin maju sekarang ini hanya perusahaan yang dapat memberikan value yang lebih tinggi bagi para konsumennya yang akan tetap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu dari sudut akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan dari sudut akuntansi manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Biaya Kualitas 2.1.1.1. Pengertian Biaya Kualitas Biaya kualitas merupakan kegiatan penting dalam produksi perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di semua bidang pasca krisis moneter yang melanda beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik dipasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional. Persaingan bisnis tidak akan ada habisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal, dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk tetap memiliki kinerja yang optimal. Dalam melakukan hal tersebut diperlukan manajemen
Lebih terperinciBAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI
BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI 1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur hasil dari masing-masing pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Ruang Lingkup Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu konsep dari akuntansi manajemen dan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori Pada perusahaan yang sederhana pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan seorang diri. Dengan semakin besar dan berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam industri
Lebih terperinciAli Ridho,SE. M.Si.
MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN HARGA TRANFER PENGERTIAN DAN TUJUAN HARGA TRANSFER, METODE HARGA TRANSFER, PENETAPAN HARGA SERVICE DARI KANTOR PUSAT, DAN ADMINISTRASI HARGA TRANSFER Fakultas
Lebih terperinciAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Penelitian Terdahulu Rina MS dan Farid D (2012) Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Studi Kasus Bagian PT. PAL Surabaya-Divisi Kapal Perang).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan publik yang memberi sumbangan bagi perkembangan ekonomi/pendapatan negara, perintis kegiatan usaha dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di posisi tiga besar setelah China dan India bukanlah isapan jempol tapi memang benar adanya, hal ini dibuktikan
Lebih terperinciHARGA TRANSFER KONSEP HT :
HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :
Lebih terperinciHARGA TRANSFER KONSEP HT :
HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disusun sekarang dalam satuan moneter dan harus diwujudkan periode yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada sebuah perusahaan, anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian untuk mencapai kinerja yang baik mengenai kegiatan organisasi yang disusun sekarang
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA TRANSFER
PENENTUAN HARGA TRANSFER PENGERTIAN HARGA TRANSFER PERTUKARAN INTERNAL YANG DIUKUR OLEH HARGA TRANSFER, MENGHASILKAN: 1. PENDAPATAN BAGI PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG MENYERAHKAN (DIVISI PENJUALAN) 2.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur berdasarkan analisis ROI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi membawa perubahan di bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia baik industri maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Menghasilkan keuntungan biasanya menjadi prioritas utama bagi perusahaan sehingga dapat memberikan
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) TRANSFER PRICING (Harga Transfer) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 15-2 Laba residu adalah perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan internasional semakin cepat. Hal ini akan mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk Akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian UKM Di Indonesia pengertian mengenai usaha kecil masih sangat beragam. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari baik oleh pribadi maupun perusahaan, sehingga perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan
II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini tentunya merupakan hal yang menggembirakan bagi iklim bisnis di Indonesia, pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan jaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membawa dampak yang cukup
Lebih terperinciBAB 5 : PUSAT INVESTASI
BAB 5 : PUSAT INVESTASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com CHAPTER 5 PUSAT INVESTASI PENGERTIAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG KINERJA PIMPINANNYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa memulihkan keadaan ekonomi negara sepenuhnya. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era ekonomi global, yaitu tahun 2003 (AFTA) dan 2020 (APEC), lalu lintas barang, jasa, serta kreativitas manusia (hak cipta intelektual) akan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama perbankan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita dihadapkan pada suatu fenomena yang sering dibicarakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dewasa ini kita dihadapkan pada suatu fenomena yang sering dibicarakan orang yaitu era globalisasi. Hampir seluruh aspek kehidupan terkena imbas fenomena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciPELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
Pert 9 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntasi pertanggung jawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu investasi ditinjau dari sudut pandang manajemen keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini, kinerja perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. Ada beberapa indikator ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam menghadapi era globalisasi berbagai macam. problem yang dihadapi perusahaan, dalam mengatasi berbagai problem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dalam menghadapi era globalisasi berbagai macam problem yang dihadapi perusahaan, dalam mengatasi berbagai problem tersebut perusahaan haruslah mampu melakukan
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang semakin berkembang dan terus menerus berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam berbisnis, penguasaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Divisi Tempa dan Cor adalah salah satu unit usaha yang berada di PT Pindad (Persero). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Tempa dan Cor adalah menghasilkan produk tempa dan produk cor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,
Lebih terperinciB a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga
B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga terkena imbas terjadinya krisis ekonomi yang terjadi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian negara Indonesia saat ini dalam keadaan yang kurang menguntungkan, dimana terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan yang sampai sekarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian pada masa sekarang ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor produksi maupun
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) DECENTRALIZATION AND SEGMENTED REPORTING (Desentralisasi dan Laporan Segmen ) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di era globlisasi saat ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sangat sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan dunia usaha atau bisnis. Hal itu dikarenakan, semua kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang begitu pesat menyebabkan perkembangan dunia usaha yang begitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak berdiri berbagai bentuk perusahaan baik yang bergerak dibidang perdagangan, jasa maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang terdiri atas struktur tata hubungan diantara beberapa komponen dan proses kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan internasional semakin cepat. Hal ini akan mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengarah pada persaingan untuk menempati posisi yang lebih baik dalam dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini, yang mengarah pada persaingan untuk menempati posisi yang lebih baik dalam dunia bisnis, maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan yang semakin kompetitif dan terintegrasi serta disertai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan yang semakin kompetitif dan terintegrasi serta disertai dengan semakin ketatnya persaingan telah membentuk suatu perekonomian global yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, menyebabkan persaingan diantara pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa transfer pricing dilakukan antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perusahaan multinasional membuat transfer sumber daya (baik berupa barang, jasa, laba, maupun aset) tidak hanya dilakukan antardivisi namun juga antarperusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Slamet Sugiri (2004:194) menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah penyusunan laporan prestasi yang dikaitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pengelolaan perusahan diharapkan akan mencapai hasil yang baik sebagai sistem perencanaan, pengawasan dan koordinasi dalam perusahann untuk
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN KINERJA UNTUK PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat) Oleh : NUZULLIANA WINERY
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
Lebih terperinciPERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat berubah. Perusahaan dituntut
Lebih terperincikinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor dalam melakukan investasi tentu akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang baik menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. MINERVA MOTOR INDONESIA (PT. MMI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua. Pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh
Lebih terperinciIMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PENUH
INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi
Lebih terperinci