SITE REPORT - KOTA BENGKULU TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SITE REPORT - KOTA BENGKULU TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM"

Transkripsi

1 SITE REPORT - KOTA BENGKULU TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP) dapat diperkuat dan diselaraskan di tingkat lokal dan kota? Mekanisme apa yang dapat menjadi lebih efektif untuk pengkoordinasian dan pengkomunikasian di antara berbagai pihak yang terlibat di berbagai tingkatan. MASYARAKAT Koordinasi dan komunikasi dilakukan dan difasilitasi oleh lurah secara aktif. Monitoring dilakukan dengan koordinasi pihak kecamatan dan kelurahan Sepengetahuan masyarakat belum ada atau terbentuk KBK. KOTA BENGKULU KBP telah terbentuk namun tidak ada keaktifan. Pertemuan KBP pernah dilakukan pada awal pembentukan sebanyak 2 X, namun selanjutnya tidak pernah lagi dilakukan. Forum sebatas pada pertemuan dalam ruang. Difasilitasi oleh Korkot. Terakhir kali pertemuan KBP membahas masalah kemiskinan dan peran pemda dalam program kemiskinan di bapelkes. Hadir PJOK, wakil Dinkes, Diknas, LSM, Perguruan Tinggi. Forum pertemuan koodinasi SKPD dilakukan setahun 2 kali. Salah satu pertemuan membahas rencana anggaran APBD untuk setiap sektor. Tim Koordinasi Pelaksana P2KP dibentuk dengan SK Kepala Bappeda dengan beranggotakan unsur Bappeda, PU, BPMPKB dan UKM. Koordinasi dan komunikasi dengan Konsultan, dilakukan secara intensif hanya dengan pihak Bappeda. Koordinasi dengan dinas teknis sangat minim bahkan belum dilakukan. koordinasi yang sifatnya untuk memanfaatkan kompetensi teknis dinas-dinas teknis untuk keberlanjutan program P2KP belum terlaksana. Dilain pihak, dinas juga telah melakukan program-program Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan yang serupa dengan P2KP, begitupula dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. PJOK lebih banyak berhubungan dengan Senior faskel yang mengurus BAPPUK dan laporan. Laporan juga tidak rutin diterima PJOK, kemungkinan langsung diserahkan ke Korkot tidak ada copy ke PJOK. Upaya untuk meningkatkan koordinasi antar SKPD pemerintah kota telah membuat Master Plan kawasan perkantoran kota Bengkulu di atas lahan seluas 73 Ha. Proses koordinasi dalam Musrenbang baru sebatas memilah-milah program untuk menetapkan sumber dana yang akan dipakai untuk pelaksanaan, belum melakukan perencanaan bersama antara pemerintah (SKPD) dan masyarakat (BKM). Hingga saat ini Satker PU melakukan koordinasi baru sebatas dengan Korkot Bengkulu dalam rangka mempelajari dan memahami P2KP. 1

2 Ketika pengalihan tugas dari Satker lama tidak ada alih informasi/ pengetahuan (file, data, fasilitas, dsb). SATKER PBL PROPINSI Koordinasi dalam pelaksanaan PNPM Perkotaan dilakukan melalui TKPP Kota Bengkulu, dengan susunan: Ketua: Kepala Bappeda; Wakil ketua: Kepala Dinas PU; Anggota: Dinas-dinas terkait. Koordinasi dalam pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di tingkat Provinsi dilakukan melalui TKPKD Provinsi Bengkulu, dengan susunan: Ketua: Wakil Gubernur Bengkulu; Pelaksana Harian: Badan Pemberdayaan Masyarakat; Anggota: Bappeda dan Dinas-dinas terkait. Satker PBL Provinsi telah melaksanakan tugas untuk melakukan sosialisasi melalui lokakarya tingkat provinsi dengan peserta dinas-dinas di tingkat Provinsi serta kota/kabupaten pelaksana PNPM Perkotaan/P2KP. Selanjutnya bersedia menjadi nara sumber dalam acara sosialisasi tingkat kota/kabupaten. Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan (yang bermacam-macam) dapat diistilahkan Cintaku terbagi-bagi, misalnya : Hanya menjadi bagian dari kegiatan utama sebagai pejabat struktural; pejabat struktural penanggungjawab kegiatan pemberdayaan mutasi ke bagian lain sehingga tidak ada yang melanjutkan. KONSULTAN Peran Lurah dalam pelaksanaan PNPM masih terbatas pada fasilitasi tempat serta aktif hadir dalam kegiatan BKM dan membubuhkan tanda tangan untuk pencairan BLM, namun belum secara substansi (seperti memberikan data untuk kepentingan memadukan/integrasi program, pemahaman kepada masyarakat, memfasilitasi kesalahfahaman di masyarakat, dsb) Koordinasi belum berjalan, seperti ada kegiatan yang telah dianggarkan dengan dana BLM, tiba-tiba di lokasi yang sama dilaksanakan kegiatan oleh PU. SKPD yang terlibat dalam PNPM masih terbatas (Bappeda, Satker, dan PPK). TKPKD dan KBP sudah terbentuk, namun belum berfungsi. Agar pelaksanaan nangkis dapat berjalan dengan baik, sebaiknya ditangani oleh lembaga fungsional, karena kalau ditangani pejabat struktural hanya menjadi prioritas ke sekian (hanya kalau ada waktu luang). Sering terjadi pergantian pejabat terkait, sehingga perlu penjelasan yang berulang-ulang sebagai upaya agar koordinasi dapat berjalan. Dalam proses koordinasi sering dihadiri oleh staf bukan penentu kebijakan. 2

3 Belum pernah dilakukan monitoring (ke lapangan) bersama dinas terkait, karena takut disalahkan jika terjadi masalah dan tidak mengambil tindakan Koordinasi dalam konsultan belum baik, terjadi kesalahfahaman pengertian channeling di tingkat faskel, dan dibiarkan oleh KMW (dana BLM dititipkan ke pihak ke III, hasil jasa dimanfaatkan untuk santunan). Penanganan nangkis sangat tergantung pada pimpinan daerah terpilih. Pada tahun 2006 telah disusun SPKD berdasarkan hasil pemetaan orang miskin per nama dan alamat di Provinsi Bengkulu berdasarkan (9) kriteria setempat (dilakukan bersama BPS), namun ketika terpilih gubernur baru (beserta jajarannya) semuanya jadi berubah sesuai dengan janji politiknya ketika kampanye. Ketika datang dana 2 milyar untuk sensus dalam rangka BLT, BPS tidak menggunakan data di atas, padahal indikator yang dipakai sama. TKPKD sudah terbentuk, namun tidak aktif. KBP sulit diaktifkan, terutama di jajaran aparat pemerintah (tidak ada alat untuk menekan, TKPKD yang formal saja tidak dapat aktif). Jika diundang untuk pertemuan tidak dapat hadir jika tidak ada perintah/ijin atasan. Koordinasi yang kurang baik pelaku di tingkat pusat membingungkan pelaku dan menyebabkan kekacauan di lapangan (surat tentang komposisi penggunaan dana BLM yang seharusnya untuk BKM lama di wilayah UPP2 salah kirim ke UPP3. PP2: Sejauh mana pemahaman kebijakan pro-miskin dan perencanaan pemberdayaan antara pengelola manajemen program dan pemerintah tingkat kota di satu sisi dan diantara tingkat kota dan tingkat pusat di sisi lainnya. MASYARAKAT Format-format yang harus dilaksanakan oleh masyarakat terlalu rumit, sedangkan kemampuan masyarakat (awam) masih rendah. Masyarakat masih beranggapan semua proyek pemerintah sepenuhnya dibiayai pemerintah, sehingga partisipasi dan swadaya rendah. Bahkan masih ada kecenderungan untuk mengambil material pelaksanaan kegiatan. KOTA BENGKULU Pemerintah Kota Bengkulu melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan dengan 3 pilar (sesuai janji kampanye Walikota): yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan. Selain itu juga diluncurkan program Parduki Payah dimana setiap warga kota yang meninggal diberi santunan uang sebesar Rp 300 Ribu dengan hanya menunjukan identitas KTP kota dan Kartu keluarga. 3

4 Kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan Jemput Sehat dimana kegiatannya Puskesmas melakukan kunjungan lapangan memberikan penyuluhan, pendidikan dan pemeriksaan kesehatan diluar jam dinas dengan sasaran masyarakat miskin dan sulit diakses. Selain itu layanan Jamkesmas dan Jamkeskot. Untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan bidang kesehatan selain jemput sehat yaitu program gizi, program pencegahan penyakit menular. Dalam APBD sudah sinkron untuk mendukung 3 pilar tersebut, termasuk prasarana penunjangnya (anggaran untuk pendidikan hampir sama dengan anggaran PU). Proses perencanaan dari bawah versi PNPM sudah bagus, namun masih ada masyarakat yang dominan. Capaian pekerjaan fisik yang direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat secara partisipatif lebih efisien jika dilaksanakan oleh kontraktor, namun ketersediaan tenaga ahli teknis di masyarakat masih terbatas. Masyarakat lebih merasa memiliki program yang dilaksanakan sendiri dibandingkan dengan yang disediakan oleh pemerintah. Dana yang langsung diberikan kepada masyarakat menjadi bermasalah jika masyarakat tidak dipersiapkan dengan matang, akibatnya terjadi konflik di antara masyarakat. Pemerintah kota (dibantu tenaga ahli setempat) telah melakukan kajiankajian dampak program nangkis, serta menyusun (review SPKD lama yang hanya terfokus pada ekonomi) SPKD baru yang lebih komprehensif. Hasil penelitian tentang dampak dari pelaksanaan P2KP dapat menjadi dasar agar APBD dapat melanjutkan program sejenis Bingung diundang ke Jakarta untuk membahas masalah kemiskinan di hotel berbintang 4. Sistem pelaksanaan program oleh 2 lembaga yang berbeda dapat mengurangi peluang penyelewengan. Belum semua dinas ikhlas mengalokasikan anggaran untuk program pemberdayaan, karena anggaran besar namun tidak bisa menyentuh. Pemerintah kota tidak serius menyediakan dana pendamping untuk pelaksanaan PNPM. Seharusnya dibutuhkan Rp. 70 juta (minimal) untuk BOP dan Rp. 3,5 milyar untuk pendamping BLM. Namun hanya dianggarkan Rp. 517 juta. Kekurangan akan dimasukkan APBD Perubahan (namun tidak yakin akan berhasil, karena APBD-P hanya akan dipenuhi dari sisa anggaran) Kalau tidak dapat dianggarkan, baru dapat dilaksanakan tahun 2010 (demikian juga untuk NUSSP). DPRD juga kurang pro poor, karena banyak caleg yang bermotivasi agar dapat hidup selama 5 tahun (menjadi golput dalam 2 kali pemilu legislatif). Proses pemberdayaan belum utuh sampai ke masyarakat, masih terjadi pertikaian di antara masyarakat dan belum dapat menyelesaikan secara 4

5 musyawarah. Langsung mengadukan (tuduhan penyelewengan dana) ke polisi, ternyata tidak terjadi seperti yang dilaporkan. Partisipasi masyarakat masih rendah, hanya mau bantuan saja ( Ini kan bantuan pemerintah ), masyarakat beranggapan ini dana hibah jadi tidak perlu dikembalikan. KONSULTAN Kesadaran masyarakat masih rendah, jumlah relawan menurun dibandingkan pada awal pelaksanaan PNPM. Masyarakat belum dapat merubah sikap yang hanya menerima proyek pemerintah. Partisipasi rendah, bahkan terjadi keributan antar kelompok warga karena kecurigaan pada pelaksana kegiatan PNPM. SKPD terkait belum pro poor. PU dengan anggaran Rp. 57 milyar tidak mau menyisihkan untuk pendamping BLM Rp. 3,5 milyar, namun hanya menyediakan Rp. 517 juta (termasuk BOP Rp. 70 juta). Kekurangan masih tarik ulur dimasukkan dalam APBD-P, sehingga Walikota belum berani mencantumkan angka dalam kesediaan menyediakan dana pendamping BLM (menunggu Oktober). Aparat terlibat dalam pelaksanaan PNPM belum mendalami substansi, namun masih terbatas hanya membubuhkan tanda tangan untuk pencairan BLM dokumen yang telah disiapkan. Apatis karena tidak mendapatkan apa-apa Ada kejadian, kegiatan yang dilaksanakan oleh BKM difoto untuk diakui sebagai kegiatan mereka, karena sudah tercantum dalam anggaran SKPD Pemahaman (kepedulian) masyarakat masih rendah, tidak menggunakan hasil RK & PS untuk menyusun PJM. Masyarakat di wilayah tidak miskin minta jatah wilayahnya juga dibangun dengan dana BLM SATKER PBL PROPINSI Sistem perencanaan bottom up sudah bagus, namun dalam pelaksanaan belum baik, karena belum semua pelaku memahami konsep tersebut (contoh: ketika ada pengaduan masyarakat, tidak diselesaikan secara partisipatif, namun langsung diadukan ke kepolisian dan kejaksaan). Melalui program pemberdayaan telah terjadi perubahan dalam masyarakat (sikap-perilaku, cara pandang, kemampuan menyusun rencana dan melaksanakan program, sinergi sesama warga), namun masih banyak yang perlu disempurnakan. Kemitraan baru akan dilaksanakan melalui PAKET-P2KP. Telah membantu memasarkan BKM dengan menampilkan produk BKM dalam acara jambore pemuda. 5

6 PP3: Apakah kebutuhan peningkatan kapasitas dari aparat pemerintah di kelurahan dan badan-badan penting pemerintah maupun manajemen program di level kota atau kabupaten. MASYARAKAT Pemahaman mendalam mengenai program PNPM Perkotaan untuk kelurahan. Selama ini telah menerima pelatihan 2 x yaitu yang dilaksanakan oleh Korkot KMW 7 dan Pemda. Dalam posisi sebagai pembina masyarakat pada tingkat kelurahan mengharapkan. Channeling dengan badan usaha lain. KOTA BENGKULU Pembinaan masyarakat agar siap melaksanakan kegiatan secara benar, baik dari segi pemahaman pemanfaatan dana, administrasi, dan teknis. Komitmen. Tidak perlu pelatihan, cukup dengan langsung terjun ke lapangan untuk melihat dan mengatasi permasalahan. Pelatihan-pelatihan. KONSULTAN Perlu pelatihan untuk Lurah tentang pemahaman dan proses PNPM Perkotaan, serta penekanan tentang daftar negatif (sebetulnya telah dilakukan beberapa kali pelatihan untuk Lurah, tapi tidak tahu siapa yang datang). Design pelatihan. Penguatan kelembagaan. PJM. Pelatihan. SATKER PBL PROPINSI Sosialisasi yang lebih intensif tentang konsep pemberdayaan masyarakat kepada semua pelaku (Aparat pemerintah kota, Camat, Lurah, masyarakat) agar mempunyai pemahaman yang sama. PP4: Sejauh mana hambatan struktural, lembaga dan kebijakan mempengaruhi mobilisasi dan kontinuitas dukungan pemerintah pada pemberdayaan masyarakat. MASYARAKAT Peran Lurah dalam PNPM/P2KP 6

7 a) Program P2KP adalah proyek masyarakat. Oleh sebab itu lurah hanya sebatas sebagai pengawas untuk memantau pelaksanaan P2KP. Sebagai contoh ada masyarakat yang datang mengadu tentang kualitas bangunan/bestek P2KP yang tidak bagus kualitasnya. Lurah kemudian mendatangi penitia pelaksana dan meninjau bangunan, meminta untuk dibenahi (misalnya campuran semen adukan 1:10 yang seharusnya 1:6). b) Selain itu Lurah juga memberikan motivasi masyarakat untuk memelihara bangunan jalan yang telah selesai. c) Pada beberapa hal Lurah juga berperan untuk menjembatani perbedaan pendapat yang tidak segera ditangani bisa berpotensi konflik dalam masyarakat. Pada saat proses pencairan di pemerintah kota Bengkulu (PU) dipandang sebelah mata karena bukan proyek, waktu minta tanda tangan dari pukul 8.00 baru selesai pukul Selama ini peran PJOK lebih banyak hanya pada tugas pencairan dana dengan memberikan tanda tangan pada dokumen untuk dimajukan ke PPK. Dana untuk monitoring sangat minim. Dalam setahun diperoleh dana monitoring untuk 5 hari monitoring. Sedangkan dana BOP tidak diperoleh. Karena itu seringkali kebutuhan untuk fotocopi laporan harus diambilkan dari dana pribadi atau tidak dilakukan sama sekali. Sesuai dengan tupoksi, PJOK melakukan tugas-tugas memfasilitasi hubungan antara BKM dan PPK kota dalam pencairan dana, melakukan koordinasi dengan BKM untuk kegiatan P2KP kelurahan serta monitoring pelaksanaan P2KP kelurahan. Tupoksi ini tidak bisa dilaksanakan secara maksimal terkait dengan kendala-kendala komunikasi dengan BKM dan kota. KOTA BENGKULU Pengganggaran dana pendamping PNPM dari APBD tidak dapat sinkron dengan pencairan dana APBN, karena pemberitahuan dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan proses penyusunan anggaran di Kota Bengkulu (perlu waktu untuk proses pensyahan APBD). DPRD dominan dalam penetapan anggaran, rencana yang telah disusun berbulan-bulan mentah oleh DPRD (untuk kepentingan partai maupun individu). Kebijakan. Kepala Dinas hanya menyerahkan tugas (penunjukan) sebagai Satker tanpa SK, tanpa pembekalan tentang substansi PNPM (kepala Dinas juga tidak memahami substansi P2KP) Sudah berusaha mengurus SK Satker (agar dapat menjalankan tugasnya), namun hingga 2 bulan hanya bolak-balik Dinas PU Setda, belum sampai ke Walikota. Keberlanjutan program nangkis sangat tergantung komitmen walikota dan DPRD 7

8 Peningkatan kapasitas yang diperlukan antara lain meningkatkan pemahaman PNPM Perkotaan kepada seluruh SKPD. KONSULTAN Ketokohan dalam masyarakat masih dominan, sehingga para relawan yang tidak dilibatkan lagi dalam kegiatan BKM mengundurkan diri. Belum semua lembaga pemerintah kota yang terkait dengan PNPM mendukung (BKM masih harus menyediakan amplop/uang photo copy/tunjangan hari raya untuk memperlacar pencairan dana). Sosialisasi P2KP ke pemerintah kota lemah, jika dibandingkan dengan program yang dilaksanakan oleh Depdagri yang gaungnya sudah sampai ke tingkat kelurahan. Merasa kurang dilibatkan, Lurah (sebagian tergantung dari pribadi Lurah) merasa terusik atas kegiatan liar dari P2KP yang langsung terjun ke masyarakat untuk melakukan PS dsb. Dapat diibaratkan para pelaku PNPM kota Bengkulu di seluruh tingkatan masih dalam kategori pra-berdaya. Proses recruitment faskel pengganti (yang keluar) tidak melalui prosedur yang benar, tiba-tiba turun SK pengangkatan faskel dari Satker PBL Provinsi. Faskel pengganti tidak mengikuti pelatihan, namun hanya melalui coaching dan cenderung meniru faskel lama yang belum tentu utuh pemahaman tentang pemberdayaan (terdapat + 50% faskel belum ikut pelatihan). Proses pendampingan tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena keterbatasan waktu, dan cenderung hanya memenuhi kebutuhan administratif Kalau administratif tidak dipenuhi, gaji tidak dibayar. Di sisi lain, pelaksanaan di lapangan sangat tergantung dengan waktu yang tersedia dari para relawan Proses pemilihan relawan tidak alamiah karena harus memenuhi quota (10% penduduk dewasa, 30% perempuan) untuk mengisi SIM (kalau tidak SIM merah) Format-format yang harus diterapkan di lapangan seolah-olah semua BKM akan menjadi Bank dan menjadi kontraktor, padahal tidak semua BKM dapat merintis menjadi Bank karena dana bergulir sangat kecil untuk dapat membayar manajer profesional Pola pendekatan komunal untuk nangkis kurang cocok diterapkan bagi penduduk Bengkulu yang bersifat individual. Lebih cocok diterapkan peningkatan kualitas perorangan untuk mensejahterakan mereka. TL & TA KMW yang berasal dari P. Jawa sering tidak berada di Bengkulu Faskel yang keluar sebagian besar karena pindah ke program lain. Design program yang tidak terencana dengan baik mengacaukan pelaksanaan di lapangan. 8

9 Pendampingan P2KP tahun 2006 menyampaikan P2KP sebagai suatu program pembelajaran tanpa embel-embel BLM, dan berjalan cukup baik, PJM tidak hanya terbatas pada BLM. Namun ketika mulai pelaksanaan PNPM 2007, masyarakat sudah tahu dari lokasi 2006 ada BLM, ketika faskel mulai sosialisasi masyarakat termasuk Lurah tidak mau mendengarkan dan hanya bertanya: kelurahan kami dapat bantuan berapa? Ada beberapa Lurah sudah menyiapkan BKM dan menempatkan orang-orangnya. Seharusnya siklus P2KP dimulai dari aparat, kalau aparat belum disadarkan gampang sekali dirusak oleh paradigma lama (ada Lurah yang ikut meminjam dana bergulir dan tidak mengembalikan, malah menyampaikan kepada masyarakat dana pemerintah yang tidak perlu dikembalikan). Pelatihan tentang PNPM untuk Lurah baru diselenggarakan pada tahun 2008, padahal P2KP sudah dimulai tahun 2006 Dalam kegiatan sosialisasi yang ada sekarang lebih banyak menyangkut teknis (% keterlibatan masyarakat), dan kurang untuk perubahan paradigma. Substansi pelatihan (tentang Musrenbang) dibuat tidak berdasarkan realita lapangan, sehingga tidak dapat diterapkan di lapangan. Pemerintah pusat tidak konsisten antara ketetapan persyaratan pencairan yang selanjutnya harus dilanggar karena harus memenuhi target pencairan. Dana APBD tidak dapat selaras dengan pencairan dana APBN. Tidak semua staf WB memahami pemberdayaan, ketika melakukan supervisi berlaku seperti auditor, tidak memberikan saran perbaikan, namun malah mematahkan semangat relawan. Perubahan kebijakan (pendamping PAKET menjadi dana tunai) merusak semangat yang sudah dibangun (KBP Kabupaten Kaur sekarang menjadi tidak bersemangat akibat penundaan pelaksanaan PAKET akibat belum mendapat NOL dari WB) Staf proyek yang arogan menyampaikan (di depan masyarakat banyak) tentang daerah yang keberatan untuk menyediakan dana pendamping: Ya tinggalkan saja, sehingga para pendamping di lapangan mengalami kesulitan untuk mendekati kembali wilayah dampingan. Menko Infokom baru saja melakukan sosialisasi PNPM kepada aparatur pemerintah (padahal PNPM sudah mulai sejak 2007). Peran aparat dalam pelaksanaan sangat minim Ketika ada kegiatan peningkatan kapasitas (sosialisasi, pelatihan) yang hadir staf (bukan penentu kebijakan) dan berganti-ganti, untuk acara 4 hari hanya datang 2 hari (karena tidak mendapatkan apapun sehingga tidak antusias untuk mengikuti acara selanjutnya). Penugasan tenaga pendamping tidak disiapkan dengan matang: 9

10 a) Pemandu nasional (8 orang) yang telah disiapkan untuk pendampingan di provinsi Bengkulu berasal dari P Jawa dan Sulawesi, saat ini tinggal 1 orang, yang lain kembali ke daerah asalnya. b) Korkot yang berangkat dari lapangan (berasal dari SF) tidak dibekali dengan kemampuan penentuan kebijakan di tingkat kota/kabupaten, akibatnya kurang percaya diri, dan lebih memilih melakukan kegiatan di tingkat masyarakat. c) Faskel banyak yang baru lulus, belum punya pengalaman dan belum mengikuti pelatihan, sehingga bicara saja masih susah, apalagi ketrampilan teknik provokasi, agitasi, dsb. KMW sudah menyampaikan surat kepada Satker PBL: Siapapun yang akan ditugaskan sebagai faskel harus disiapkan terlebih dahulu, dan mengupayakan relawanrelawan yang potensial untuk diajukan sebagai faskel. P2KP eksklusif, tidak mempersiapkan membuka peluang kerja sama dengan lembaga-lembaga lain, misalnya: a) Kerja sama dengan perguruan tinggi setempat: sosialisasi melalui KKN mahasiswa. b) Kerja sama dengan lembaga-lembaga lokal (kesenian, radio, koran lokal, dsb) untuk sosialisasi. SATKER PBL PROPINSI Kebijakan pusat yang sering berubah-ubah (salah satu contoh: persyaratan PAKET dari pendamping program atau dana tunai menjadi harus dana tunai ) merepotkan kota/kabupaten karena merubah APBD yang tidak mudah dan memerlukan waktu lama Upaya untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dilakukan dengan cara: a) Mengundang pemerintah pusat (yang terkait sebagai nara sumber) untuk menjelaskan kepada kota/kabupaten pelaksana PNPM Perkotaan/P2KP, seperti masalah pajak, kesalahan pencantuman no sumberdana (loan) dalam DIPA, pelaksanaan P2KP advance, dsb. b) Melakukan diskusi dengan KMW. c) Meminta keterangan yang disampaikan secara lisan dilengkapi dengan surat resmi. PP5: Bagaimana dukungan pemerintah ditingkat kota bagi proses pemberdayaan masyarakat dapat diarus utamakan agar menjadi lebih berkesinambungan. MASYARAKAT Dalam proses pencairan dana BLM tidak mengalami masalah, karena Faskel telah memberi proposal yang benar dan lengkap. BKM tinggal menandatangani dokumen proposal. BKM terima bersih dari Faskel, dimana yang mengerjakan adalah Faskel. keterlibatan masyarakat 10

11 terutama pada proses penyusunan proposal antara lain menyampaikan ide-ide dan pendapat. Format format cukup menyulitkan masyarakat untuk mengerjakan sendiri disebabkan oleh SDM yang ada. PJOK merasa kurang komunikasi dan koordinasi dengan BKM. BKM lebih banyak berhubungan dengan Faskel. Upaya-upaya untuk menghimbau BKM bertemu PJOK seperti mengirim surat ke BKM agar sering koordinasi ke PJOK tetapi tidak pernah terjadi dengan alasan sibuk. Koordinasi PJOK pada akhirnya lebih banyak dilakukan dengan pihak kelurahan. Pada awal P2KP PJOK sering diundang untuk menghadiri pertemuan musyawarah masyarakat. Pada 2 tahun terakhir ini tidak pernah lagi mendapat undangan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan di tingkat masyarakat. Dalam peran sebagai PJOK P2KP kecamatan, dikeluhkan pejabat ka.si PMK kecamatan ini seringnya waktu yang sangat pendek untuk mempelajari BAPPUK yang harus ditandatangani dahulu untuk diajukan ke tingkat Pemko. Ia sering didesak untuk segera menandatangani karena sudah deadline untuk maju ke pencairan. Demikian pula dengan laporan yang dibawa oleh faskel, setelah dipelajari ternyata laporan lebih banyak bersifat narrative sedangkan yang menggambarkan angka-angka berkaitan dengan volume dan dana tidak terinci. Oleh karena itu, PJOK meminta BKM untuk memperbaiki laporan dengan memasukkan informasi terkait dana sosial dan dana simpan pinjam. Dengan laporan lebih terinci, PJOK berharap bisa mendeteksi lebih awal jika terjadi masalah-masalah dalam penggunaan dan penyaluran dana P2KP. BOP minim sehingga untuk melaksanakan kegiatan operasional harus mengeluarkan biaya sendiri. Belum pernah terlibat dalam Musrenbang (PJM Kelurahan dibawa langsung oleh FK ke tingkat kota). Perlu dukungan sosialisasi bagi masyarakat yang hingga saat ini masih beranggapan semua proyek pemerintah ada uangnya (para pelaksana masih dicurigai). Perlu pengarahan dan informasi untuk channeling. KOTA BENGKULU Hanya walikota yang dapat mem veto jumlah anggaran yang berfihak untuk nangkis. Agar mengikat SKPD untuk mengganggarkan kegiatan yang berfihak untuk nangkis perlu dibuat dalam bentuk Perda agar mengikat. Keadaan keuangan kota Bengkulu belum mampu menyediakan dana untuk keberlanjutan pendampingan masyarakat, di sisi lain masyarakat belum siap jika harus mengelola dana sendiri tanpa pendampingan. Belum semua pelaku mendukung 3 pilar janji Walikota. Faktor politik sangat dominan. 11

12 Dalam program apapun belum dapat berjalan di Bengkulu tanpa pendampingan konsultan, karena kondisi masyarakat yang masih rendah kualitasnya. KONSULTAN Tim Faskel: BKM masih sering mengeluh BOP yang sangat minim dan tidak ada bantuan dari pemerintah kota. KMW: Keberlanjutan. SATKER PBL PROPINSI Kesinambungan. kebijakan. 12

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP)

Lebih terperinci

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA Logical Framework PERAN PEMERINTAH DAERAH PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana koordinasi antara berbagai badan pemerintah dengan KBP dapat diperkuat

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN KAJIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PNPM P2KP TIM 7 KAJIAN PERAN PEMDA PT. DWIKARSA ENVACOTAMA KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN 1 KESIMPULAN UMUM KOORDINASI (PP1)!! Koordinasi antar dinas hanya sebatas instansi

Lebih terperinci

SITE REPORT KOTA GORONTALO TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

SITE REPORT KOTA GORONTALO TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM SITE REPORT KOTA GORONTALO TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP)

Lebih terperinci

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA 1 A. PROSES DAN METODOLOGI Proses Koordinasi di lapangan SKPD/ TKPKD FASKEL BKM PROP SNVT PROP BAPEDA RELAWAN KORKOT KMW Proses

Lebih terperinci

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif 1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)

Lebih terperinci

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009 HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009 15 SEPTEMBER 2009 Hasil Diskusi Kajian Peran Pemda Sebagian masukan dari Meja 1 s/d Meja 4 sudah terakomodir dalam laporan dan analisa Tim

Lebih terperinci

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU) PNPM Mandiri Perkotaan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri Nasional oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

a. Gambaran Umum Kelurahan Tanjung Mulia Hilir

a. Gambaran Umum Kelurahan Tanjung Mulia Hilir 1 LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MEDAN TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA (1) Gambaran Umum Wilayah Studi Kota Medan memiliki luas 26.510 Ha (3,6% dari

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) 1 LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA (1) Hasil Temuan Lapangan Wawancara semi-struktur dilakukan terhadap Relawan,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara LAMPIRAN 111 PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara Nama Responden : Jabatan : Tanggal : Pertanyaan Mengenai Peranan Bappeda 1. Bagaimana kemiskinan di kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimana pemerintah

Lebih terperinci

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN Non Pro Poor Policies Pro-Poor Policies Pro-Poor Program & Budgeting Good Local Governance PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Merubah cara pandang terhadap pendekatan pembangunan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH...

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH... FINAL REPORT A STUDY ON NATIONAL AND LOCAL GOVERNMENT S ROLE AND REQUIRED CAPACITY BUILDING IN PNPM UPP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK Periode Juni-Juli 2010 No PROPINSI Kab/ Kota 1 NTB 1 Kabupaten Lombok Timur 2 KALTENG 2 Kabupaten Palangkaraya 3 NAD 3 Kota LANGSA 4 Kota SABANG 4 D I Y 5 Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya agar keterlibatan pemerintah provinsi dalam PNPM Mandiri Perkotaan meningkat dari waktu

Lebih terperinci

Yogyakarta, 13 Desember 2013

Yogyakarta, 13 Desember 2013 Yogyakarta, 13 Desember 2013 Banyaknya Fasilitator kelurahan yang masuk-keluar (turn over); terutama Faskel Infrastruktur - karena faktor-2 : gaji yang relatif lebih rendah (dibanding program sejenis lain),

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) A. LATAR BELAKANG Program KOTAKU sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MAKASSAR

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MAKASSAR Sosialisasi Masih ada kawasan yang belum tersentuh sehingga tampak kumuh Masih ada kesimpangsiuran kebijakan dari pusat kepada pelaku PNPM (Faskel) dalam menentukan kegiatan sosial Keterlibatan masyarakat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS

Lebih terperinci

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 18 26 Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur A. Ringkasan Hasil Sangat Sementara Kedua kelurahan ini merupakan sasaran dari program PNPM tahun 2007. Dilihat

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian

Lebih terperinci

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08 : KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status

Lebih terperinci

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENDAMPING PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Lebih terperinci

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2

KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan proyek P2KP II tahap 1, yang dimulai pada bulan Oktober

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran

Lebih terperinci

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP I. PENDAHULUAN Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah suatu lembaga milik

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Maret 2011 1 P a g e 1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah Rembug/Rapat

Lebih terperinci

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009 datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan

Lebih terperinci

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian penelitian yang dilakukan tentang Program Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

Pertanyaan Penelitian 1 : Bagaimana Pola kegiatan sosial yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BKM?

Pertanyaan Penelitian 1 : Bagaimana Pola kegiatan sosial yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BKM? Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 8 Juni-17 Juni 2009 Lokasi : Kota Gorontalo Propinsi Gorontalo A. Ringkasan Hasil Sangat Sementara Kedua kelurahan ini merupakan sasaran dari program P2KP tahun

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Daerah Cakupan VIII Tahun 2012 Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat SOSIALISASI DAN TRAINING FASILITATOR KEGIATAN PENDAMPINGAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Salah satu prioritas pembangunan saat ini adalah penanggulangan kemiskinan dengan target pada tahun 2009,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP KMW 13 (KALIMANTAN TIMUR) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KOTA BONTANG No. KONDISI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) 1 LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA (1) Gambaran Umum Wilayah Studi Kota Gorontalo terletak di kawasan Teluk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

PAKET. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu. Pengertian dan Tata Cara DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PERKOTAAN MANDIRI

PAKET. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu. Pengertian dan Tata Cara DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN PAKET Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Pengertian dan Tata Cara Daftar

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN A. Pengertian 1. Musrenbang Desa/ Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah, STRATEGI MEMASUKKAN PJM-PRONANGKIS DALAM ALUR PEMBANGUNAN DAERAH Oleh : Sudrajat 1 A. Pendahuluan Masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah mendasar yang segera ditangani. Penanggulangan kemiskinan

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Implementasi Tugas Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang dalam Menanggulangi HIV/ AIDS Tahun

Lebih terperinci

Seleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut:

Seleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut: 2.1. PENETAPAN LOKASI SASARAN Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan 2008 meliputi 8.813 kelurahan/desa di 955 Kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1

Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1 Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2008 Monitoring and Evaluation Program to Support BOS Program INTERIM INDEPENDENT MONITORING NAMA PROPINSI:... Salam pembuka,...

Lebih terperinci

Frequently Asked Questions (F.A.Q) Seputar Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri

Frequently Asked Questions (F.A.Q) Seputar Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri Frequently Asked Questions (F.A.Q) Seputar Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri 1. Permintaan Penambahan besaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Besarnya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk masing-masing

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK Pelaku Tingkat Pusat 1. Project Management Unit PMU P2KP adalah unit kerja yang bertanggung atas keberhasilan pelaksanaan program PLP BK

Lebih terperinci

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 13 Juli 23 Juli 2009 Lokasi : Bengkulu Propinsi Bengkulu

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 13 Juli 23 Juli 2009 Lokasi : Bengkulu Propinsi Bengkulu Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 13 Juli 23 Juli 2009 Lokasi : Bengkulu Propinsi Bengkulu A.Ringkasan Hasil Sangat Sementara Kelurahan Panorama, Gading Cempaka Bengkulu Kelurahan ini merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 1 Seri E.7 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

Lebih terperinci

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci