BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Sesuai dengan undang-undang maka Sanitasi merupakan urusan wajib daerah sehingga prioritas utama pendanaan sanitasi adalah APBD Kabupaten/Kota, bila APBD Kab./Kota tidak mampu maka prioritas berikutnya adalah APBD Provinsi sesuai dengan Tupoksinya, bila Kabupaten/Kota dan Provinsi tidak mampu maka prioritas berikutnya adalah bantuan dari Pusat. Namun demikian tidak menutup kemungkinan bantuan atau parisipasi dari pihak-pihak lain seperti dari CSR, Swasta, BUMN, LSM dsb. Untuk rencana implementasi dari program dan kegiatan dapat didanai dari berbagai sumber pendanaan baik pemerintah (APBD Kab./Kota, APBD Prov. dan APBN (Murni dan PHLN) maupun non-pemerintah. Sedangkan untuk mendapatkan dukungan dari stakesholder terkait Program, kegiatan dan penganggaran dari pemerintah Kabupaten/Kota maka perlu dilakukan Internalisasi oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota. Keterbatasan anggaran pemerintah untuk pendanaan sanitasi menyebabkan adanya gap pendanaan yang harus dicarikan solusi dengan meng-akses sumber-sumber nonpemerintah untuk menutup funding gap tersebut agar target dan sasaran pengembangan/pelayanan sanitasi dapat tercapai sesuai yang diharapkan sehingga diperlukan akses sumber pendanaan non-pemerintah. Pengganggaran Program kegiatan Sanitasi untuk jangka menengah yaitu tahun 2015 sampai dengan 2019, Kabupaetn Nunukan membutuhkan pendanaan untuk pembangunan Sanitasi di 4 sektor yaitu Air limbah, Sampah, Drainase dan PHBS. Adapun Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka 5 (lima) tahun adalah sebesar Rp (enam puluh enam milyar lima ratus tiga puluh satu juta seratus ribu rupiah), dengan perincian per sumber sebagai berikut : 1. APBD Kabupaten Nunukan Rp (delapan belas milyar sembilan ratus delapan puluh tiga seratus ribu rupiah).

2 2. ABPD Propinsi Kalimantan Timur Rp (tiga milyar lima ratus lima puluh juta rupiah). 3. APBN Rp (empat puluh tiga milyar sembilan ratus empat puluh empat juta rupiah). 4. CSR Swasta Rp Masyarakat Rp ( Lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah). Sedangkan total kebutuhan pendanaan per sub sektor program dan kegiatan pembangunan sanitasi, dengan perincian sebagai berikut : 1. Air limbah Rp ( tiga puluh dua milyar delapan ratus enam juta rupiah) 2. Persmpahan Rp ( dua puluh milyar seratus lima puluh juta lima ratus ribu rupiah). 3. Drainase Rp (sebelas milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah 4. PHBS Rp (satu milyar tujuh ratus dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah). Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per Sumber Anggaran A Sumber Anggaran Pemerintah Total Anggaran 1 APBD Kab/Kota APBD Provinsi APBN Jumlah A B Non-Pemerintah CSR Swasta Masyarakat Jumlah B TOTAL (A+B)

3 Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran Sumber Anggaran 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah RencanaAnggaranPemerintah APBD Kabupaten Nunukan Pembangunan sanitasi di 4 (empat) sektor yaitu ail limbah, persampahan, drainase dan PHBS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ( ), Kabupaten Nunukan membutuhkan anggaran sebesar (delapan belas milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta seratus ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut : 1. Air Limbah Rp (tujuh milyar seratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) 2. Persampahan Rp ,000 (tujuh milyar enam ratus dua puluh lima juta rupiah). 3. Drainase Rp (tiga milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah). 4. PHBS Rp (delapan ratus tujuh puluh juta enam ratus ribu rupih) Tabel 4.3 Rekapitulasi APBD Kabupaten Nunukan 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah APBD Provinsi Anggaran APBD Propinsi Kalimantan Timur untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Nunukan untuk 5 (lima) tuhun adalah sebesar (tiga milyar lima ratus lima puluh juta rupiah), dengan perincian sebagai berikut : 1. Air Limbah Rp (lima ratus lima puluh juta rupih) 2. Persampahan Rp. 0

4 3. Drainase Rp (tiga milyar rupiah) 4. PHBS Rp. 0 Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah APBN Anggaran APBN yang dibutuhkan oleh Kabupaten Nunukan dalam pembangunan sanitasi di 3 (tiga) sektor pembangunan sanitasi sebessar Rp (empat puluh tiga milyar sembilan ratus empat puluh empat juta rupiah), dengan perincian sebagai berikut : 1. Air Limbah Rp (dua puluh lima milyar seratus delapan belas juta lima ratus ribu rupiah). 2. Persampahan Rp (dua belas milyar lima ratus dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) 3. Drainase Rp (lima milyar lima ratus juta rupiah) 4. PHBS Rp (delapan ratus ribu rupiah) Tabel 4.5 Rekapitulasi APBN Sumber Anggaran 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah

5 4.3 Rencana Anggaran Non-Pemerintah Potensi Kontribusi Swasta dan BUMN/D Anggaran yang didapat dari potensi kontribusi swasta dan BUMN/D Kabupaten Nunukan tidak dianggarkan karena belum adanya komitmen antara pemerintah kabupaten dengan pihak swasta dalam penganggaran pembangunan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan. Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah Potensi Kontribusi Masyarakat Anggaran yang didapat dari potensi kontribusi masyarakat Kabupaten Nunukan dalam penganggaran pembangunan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan sebesar Rp (lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat 1 Air Limbah Persampahan Drainase PHBS Jumlah AntisipasiFunding-Gap Mengenai kemungkinan terjadinya Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar dari pada yang tersedia. Di bagian akhir dijelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut

6 Tabel 4.8 Funding Gap APBD Kabupaten Nunukan Sumber Anggaran Total Anggaran 1 Kebutuhan Pendanaan Kemampuan Pendanaan Selisih (Rp) Selisih (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

7 REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH A. SEKTOR AIR LIMBAH B. SEKTOR PERSAMPAHAN C. SEKTOR DRAINASE D. SEKTOR PHBS