Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

Transkripsi

1 Rencana Pembangunan Sanitasi.1. Rekapitulasi Ringkasan Program dan Kegiatan sanitasi akan dijabarkan dalam ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan sumber pendanaan baik dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBN, Swasta/CSR atau dari masyarakat. indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 tahun dalam sektor air limbah, persampahan dan drainase ke depan berkisar Rp Sumber pendanaan yang bersumber dari pemerintah berkisar Rp sedangkan pendanaan yang bersumber dari non pemerintah berkisar Rp.1,30. Berikut adalah tabel ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 tahun mendatang. Tabel.1 Rekapitulasi per Sumber (Jutaan Rupiah) Sumber Tahun A. Pemerintah 1 APBD Kab/Kota 15,8 22,05 33,507 27,010 38, ,113 2 APBD Provinsi 6,85 26,555 6,005 38,055 30,55 18,005 3 APBN 6,00 29,50 51,625 38,60 9, ,75 Jumlah A 28,333 78, , ,525 78,58 19,593 B. Non-Pemerintah 1 CSR Swasta Masyarakat Jumlah B ,30 (A + B) 28,333 78, ,17 103,890 78,998 20,933 POKJA SANITASI 63

2 Sedangkan untuk ringkasan indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun mendatang berdasarkan masing-masing sektor terbesar adalah pada sektor air limbah yang mencapai Rp , kebutuhan terbesar kedua di sektor drainase yaitu sebesar Rp dan selanjutnya pada sektor persampahan sebesar Rp uraian kebutuhan pertahun anggaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel.2 Rekapitulasi per Sektor Sanitasi (Jutaan Rupiah) No Tahun 1 Air Limbah 23,278 2,895 65,957 62,55 89, ,288 2 Persampahan 12,020 17,260 16,295 1,230 13,825 73,630 3 Drainase 13,170 1,130 19,125 1,125 19,125 79,675 Jumlah 8,68 56, ,377 90, ,563 19, Indikasi Pendanaan Pemerintah.2.1. APBD Kab/Kota Indikasi kebutuhan pendanaan /pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Kota Ternate sebesar Rp Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan datang diperkirakan besarannya akan berfluktuasi yakni berkisar Rp pada tahun 2015, dan tahun 2016 meningkat menjadi Rp Di tahun 2017 kembali meningkat menjadi Rp , serta di tahun 2018 kembali mengalami penurunan menjadi Rp menurunnya indikasi biaya di tahun 2018 karena harapannya kegiatan peningkatan sarana dan prasarana sanitasi tidak lagi harus dialokasikan lebih besar, serta adanya rencana kegiatan review masterplan dan DED drainase. Di tahun 2019 meningkat kembali menjadi Rp Indikasi pembiayaan tertinggi yaitu pada tahun 2019 sebesar Rp hal ini dipengaruhi oleh besarnya kebutuhan pembiayaan sub sektor air limbah. Indikasi kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBD Kota Ternate dapat dilihat pada tabel.3 dibawah ini. POKJA SANITASI 6

3 Tabel.3 Rekapitulasi APBD Kota Ternate (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Air Limbah 7,838 8,735 19,717 17,585 26,733 80,608 2 Persampahan 2,0 7,180 5,165 3,300 2,75 20,830 3 Draianse 5,170 6,130 8,625 6,125 8,625 3,675 Jumlah 15,8 22,05 33,507 27,010 38, , APBD Provinsi Indikasi kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Provinsi berkisar Rp dari indikasi anggaran sanitasi yaitu Rp Dengan indikasi pembiayaan yang bersumber dari APBD Provinsi pada sub sektor air limbah sebesar Rp sub sektor persampahan sebesar Rp ,00 sub sektor drainase sebesar Rp dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan diperkirakan besarannya akan berfluktuasi. Indikasi pembiayaan tertinggi yaitu pada tahun 2017 dan 2018, hal ini karena direncanakan adanya kegiatan peningkatan sarana dan prasarana TPA pada tahun 2017, selain itu direncanakan kegiatan pembangunan drainase/gorong-gorong yang rutin di laksanakan dari tahun 2016 sampai 2019 dengan indikasi biaya setiap tahunnya sebesar Rp yang bersumber dari APBD Provinsi. Indikasi Kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari APBD Provinsi mengenai hal tersebut terdapat dalam tabel. Tabel. Rekapitulasi APBD Provinsi (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Air Limbah 6,00 9,000 33,200 27,900 21,700 97,80 2 Persampahan ,055 11,305 1,155 1,85 25,165 3 Draianse - 7,500 1,500 9,000 7,000 25,000 Jumlah 6,85 26,555 6,005 38,055 30,55 18,005 POKJA SANITASI 65

4 .2.3. APBN Indikasi kabutuhan sumber pendanaan/ pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan yang bersumber dari APBN yaitu berkisar Rp dari total indikasi anggaran sanitasi yaitu Rp yakni untuk rencana pendanaan sub sektor air limbah sebesar Rp , sub sektor persampahan berkisar Rp , serta pendanaan sub sektor drainase diperkirakan sebesar Rp Tingginya indikasi biaya pada sub sektor drainase karena direncanakan kegiatan pembangunan drainase/gorong-gorong rutin dilaksanakan dari tahun 2016 sampai 2018 dengan indikasi biaya sebesar Rp tiap tahun. Indikasi pembiayaan sanitasi tertinggi yang bersumber dari APBN yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp , ini karena direncanakan di tahun ini akan di lakukan pembangunan TPA baru dengan perkiraan anggaran sebesar Rp ,00 sebagaimana dijabarkan dalam tabel.5 dibawah ini. Tabel.5 Rekapitulasi APBN (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Air Limbah 6,00 12,300 32,00 27,200 9,900 87,80 2 Persampahan - 12,150 12,725 2,760-27,635 3 Draianse - 5,000 6,500 8,500-20,000 Jumlah 6,00 29,50 51,625 38,60 9, ,75.3. Rencana Pendanaan Non-Pemerintah Di dalam usulan program kegiatan sanitasi Kota Ternate terdapat upaya capaian target prosentasi dalam pengelolaan sanitasi karenanya memerlukan pendanaan yang sangat besar. Dan pendanaan itu tidak akan mungkin mampu hanya ditangani oleh pendanaan pemerintah saja baik dari pendanaan APBD kota, APBD provinsi dan juga APBN/Pusat, oleh karena itu Kota Ternate bersama Pokja Sanitasinya mengupayakan usulan pendanaan juga kepada pihak swasta melalui kontribusinya pada Community Social Responsibility (CSR) beserta potensi swadaya langsung dari masyarakat. POKJA SANITASI 66

5 .3.1. Potensi Kontribusi CSR Berikut adalan rekapitulasi Potensi Kontribusi Swasta melalui CSR yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ditampilkan dalam Tabel.6 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui Potensi Kontribusi CSR. Tabel.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Air Limbah Persampahan Draianse Jumlah Potensi Partisipasi Masyarakat Berikut adalah rekapitulasi Potensi Partisipsi Masyarakat yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ditampilkan dalam Tabel.7 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui Potensi Partisipasi Masyarakat. Tabel.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Air Limbah Persampahan Draianse Jumlah Funding-Gap Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang tersedia. Mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut di Kota Ternate melalui pokja sanitasi telah mengupayakan terus untuk mendapatkan dukungan pendanaan dengan membentuk tim, meskipun secara resminya belum mendapatkan SK dari Walikota. Namun sudah ada upaya dalam mengatasi keterbatasan alokasi pendanaan dalam mengatasi masalah sanitasi di Kota Ternate. Berikut adalah uraian Funding Gap yang terjadi di Kota Ternate. POKJA SANITASI 67

6 Tabel.8 Funding Gap APBD Kota Ternate (Jutaan Rupiah) Tahun 1 Kebutuhan Pendanaan 36,700 97, , ,750 90, ,50 2 Kemampuan Pendanaan 28,333 78, ,17 103,890 78,998 20,933 3 Selisih (Rp) 8,367 18,905 33,883 8,860 11,502 81,517 Selisih (%) Dari Tabel diatas diketahui bahwa untuk menangani permasalahan sanitasi di Kota Ternate masih dibutuhkan alokasi pembiayaan sebesar Rp , hal ini menjadi tanggungjawab pemerintah baik di Daerah, Provinsi dan Nasional dalam melakukan pelayanan bagi masyarakatnya. Upaya-upaya yang bisa dilakukan diantaranya adalah : 1. Meningkatkan proporsi pendanaan sanitasi melalui APBD Kota dengan melakukan advokasi kepada pengambil keputusan dan anggota Legislatif. 2. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi melalui menggalakkan dan meningkatkan jangkauan kegiatan pemicuan. 3. Membangun Komitmen dengan sektor Swasta dalam mengalokasikan pendanaan CSR pada sektor Sanitasi. Menyusun Prioritasi kegiatan untuk penyiapan readiness criteria yang bisa dijadikan proposal atau permohonan kepada sumber pendanaan. Tabel.9 Daftar pendek sumber pendanaan negara-negara donor, lembaga-lembaga keuangan internasional, LSM dan lain-lain yang potensial Lembaga Donor Potensi kegiatan yang sesuai untuk didanai 1. USAID 2. UNICEF Peningkatan Sanitasi pada sarana pendidikan dasar 3. Mercy Corps. Word Vision 5. Save The Children POKJA SANITASI 68

7 Tabel..10. Daftar Perusahaan Penyelenggara CSR yang memiliki potensi berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi kabupaten Kota No Nama Perusahaan (CSR) Alamat Potensi Kegiatan 1. Bank BRI Cab. Ternate 2. Bank BNI Cab. Ternate 3. Bank Mandiri Cab. Ternate. PT. Nusa Halmahera Minerals 5. PT. Weda Bay Nikel POKJA SANITASI 69