BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
|
|
- Yuliani Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Kebutuhan Pembangunan Sektor Sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya untuk 5 tahun mendatang sebesar Rp (Seratus Dua Puluh Tujuh Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah). Anggaran pendanaan sanitasi Kabupaten Aceh Jaya yang meliputi pendanaan air limbah, persampahan, drainase dan PHBS diprediksi meningkat dari tahun 2014 hingga tahun Dari ke empat sub sektor tersebut, pendanaan drainase memiliki pendanaan yang paling besar yaitu Rp 60, ,- dan yang terendah adalah PHBS yaitu Rp 8, ,-. Sumber pendanaan sanitasi ini berasal dari APBD Kabupaten Aceh Jaya, APBD Provinsi Aceh, APBN dan Masyarakat serta beberapa kegiatan yang masuk dalam Daftar Tunggu. Untuk Drainase pada tahun 2018 memiliki pendanaan yang besar yaitu Rp 23, ,-. total Pendanaan Drainase ini menjadi sektor yang memiliki pendanaan yang besar karena terdapat program dan kegiatan yang membutuhkan dana yang besar yaitu yang terkait antara lain dengan akan dilakukannya pembangunan drainase primer dan drainase sekunder. Berikut disajikan tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per sumber Anggaran untuk 5 tahun di Kabupaten Aceh Jaya dan Tabel 4.2: Rekapitulasi Anggaran Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS terkait sanitasi No. Uraian Kegiatan Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per Sumber Anggaran Jumlah A. Pemerintah 1 APBD Kab/Kota 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37,874 2 APBD Provinsi 2,274 6,192 11,040 12,870 21,913 54,289 3 APBN 5,500 4,200 15,965 4,025 4,350 34,040 Jumlah A 17,464 20,382 33,766 22,396 32, ,203 B Non-Pemerintah 1 CSR Swasta 2 Masyarakat ,143 Jumlah B ,143 (A + B) 17,536 21,141 33,870 22,500 32, ,346 60
2 No. Uraian Kegiatan Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran Jumlah A. Air Limbah 3,814 3,499 11,924 1, ,715 B. Persampahan 8,868 6,244 8,118 7,270 5,950 36,450 C. Drainase 4,854 8,122 9,806 14,564 23,328 60,674 D. PHBS Terkait Sanitasi - 2,076 1,997 2,177 2,257 8,507 Jumlah Anggaran Sanitasi 17,536 19,941 31,845 25,725 32, , Rencana Anggaran Pemerintah APBD Kab/Kota Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Jaya pada 5 tahun mendatang sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Tujuh Milyard Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi berasal dari APBD Kabupaten Aceh Jaya mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun Diantara keempat yang sektor Sanitasi ini, sektor drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBD Kabupaten Aceh Jaya. pendaaan untuk sub sektor drainase hingga tahun 2018 mencapai Rp ,- sedangkan sektor sanitasi yang membutuhkan dana terkecil di duduki oleh Air Limbah yakni sebesar Rp ,-. Berikut Tabel 4.3: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Jaya untuk menggambarkan secara lebih rinci. Tabel 4.3 Rekapitulasi APBD Kabupaten Aceh Jaya A. Air Limbah 1,542 1, ,927 B. Persampahan 3,294 2,062 1,648 1,210 1,460 9,674 C. Drainase 4,854 4,897 2,766 1,719 2,015 16,251 D. PHBS Terkait Sanitasi 0 1,776 1,647 1,782 1,817 7,022 Jumlah Anggaran Sanitasi 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37, APBD Provinsi Pendanaan APBD Provinsi Aceh untuk Kabupaten Aceh Jaya pada 5 tahun mendatang sebesar Rp. 54, ,- (Lima Puluh Empat Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi yang berasal dari APBD Provinsi Aceh untuk Kabupaten Aceh Jaya mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun Diantara keempat sektor sanitasi, sektor drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBD Provinsi Aceh. pendaaan untuk 61
3 Drainase hingga tahun 2018 mencapai Rp. 31, ,- sedangkan anggaran sanitasi yang membutuhkan dana terkecil dari sumber pendanaan Provinsi diduduki oleh PHBS yakni sebesar Rp ,-. Berikut Tabel 4.4: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBD Provinsi untuk menggambarkan secara lebih rinci. Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi Aceh A. Air Limbah 2,200 2,240 2, ,160 B. Persampahan 74 1,182 2,470 6,060 4,490 14,276 C. Drainase 0 2,470 5,740 6,295 16,863 31,368 D. PHBS Terkait Sanitasi ,485 Jumlah Anggaran Sanitasi 2,274 6,192 11,040 12,870 21,913 54, APBN Pendanaan APBN pada 5 tahun mendatang membutuhkan dana sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Empat Milyar Empat Puluh Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi yang berasal dari APBN mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun Diantara keempat sektor sanitasi, Drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBN. pendaaan untuk Persampahan hingga tahun 2018 mencapai Rp ,- sedangkan sektor sanitasi yang membutuhkan dana terkecil diduduki oleh PHBS yakni sebesar Rp. 0,-. Berikut Tabel 4.5: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBN untuk menggambarkan secara lebih rinci. Tabel 4.5 Rekapitulasi APBN A. Air Limbah - - 8, ,540 B. Persampahan 5,500 3,000 4, ,500 C. Drainase 0 1,200 3,225 3,225 4,350 12,000 Jumlah Anggaran Sanitasi 5,500 4,200 15,965 4,025 4,350 34,040 62
4 4.3 Rencana Anggaran Non-Pemerintah Potensi Kontribusi Swasta dan BUMN/D Pendanaan sanitasi yang bersumber dari swasta atau dana Coorporate SociaL Responsibility (CSR) di Kabupaten Aceh Jaya masih belum terlihat jelas partisipasinya oleh karena belum adanya Komitmen dari pihak swasta di Kabupaten Aceh Jaya yang mau dan tertarik dalam melakukan pedanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya, hal ini juga di pengaruhi masih kurangnya pihak swasta yang terlibat dalam melakukan investasi di Kabupaten Aceh Jaya. Sumber pendanaan sanitasi terkait keterlibatan Pihak Swasta dan BUMN/D yakni Rp. 0,- hal ini bisa dilihat sebagai berikut, Tabel 4.6: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan dari Partisipasi Swasta. Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta A. Air Limbah B. Persampahan C. Drainase Jumlah Anggaran Sanitasi Potensi Kontribusi Masyarakat Pendanaan dari peran masyarakat terkait sanitasi di Kabupaten Aceh jaya terdapat dalam kegiatan Air Limbah yaitu Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK ++ (SLBM) pada tahun 2014 sampai dengan 2018 serta Pemeliharaan Drainase tersier, terkait anggaran pendanaan masyarakat yang lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut, Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat. Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat A. Air Limbah B. Persampahan C. Drainase ,055 Jumlah Anggaran Sanitasi ,143 63
5 4.4 Antisipasi Funding-Gap Pada data kemampuan anggaran dan komitmen Kabupaten Aceh Jaya pada penganggaran pembangunan sanitasi dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan sanitasi yang direncanakan terjadi Funding Gap. Funding Gap karena jumlah anggaran yang dibutuhkan lebih besar daripada yang tersedia oleh karena anggaran pendapatan dari APBD daerah masih minim. Kebutuhan Sanitasi yang direncanakan selama 5 tahun mendatang sebesar Rp ,- dan sedangkan ABPD Kabupaten Aceh Jaya yang tersedia dana sebesar Rp ,- sehingga mengalami kekurangan pendanaan sebesar Rp ,-. Funding Gap APBD Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut. Tabel 4.8 Funding Gap APBD Kabupaten/Kota No. Uraian Anggaran 1 Kebutuhan Pendanaan 17,536 21,141 33,870 22,500 32, ,346 2 Kemampuan 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37,874 Pendanaan 3 Selisih (Rp) 7,846 11,151 27,109 16,999 26,367 89,472 4 Selisih (%) 45% 53% 80% 76% 82% 70% 64
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Kebutuhan Pembangunan Sektor Sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya untuk 5 tahun mendatang sebesar Rp. 121.954.000.000 (Seratus Dua Puluh
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Kebutuhan Pembangunan Sektor Sanitasi di Kabupaten Pesawaran untuk 5 tahun mendatang sebesar Rp. 39.937.000.000 (Tiga puluh sembilan
Lebih terperinciMemorandum Program Sanitasi Kabupaten Belu, Tahun 2014
BAB IV Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi 4.1. Rekapitulasi Anggaran Bab ini menjelaskan tentang rancangan dan komitmen pendaaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Kebutuhan biaya untuk sanitasi hingga tahun 2018 di Kota Metro adalah sebesar Rp. 75.814.000.000,- Dari besaran pendanaan di atas, pendanaan
Lebih terperinciBAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran Sesuai dengan undang-undang maka Sanitasi merupakan urusan wajib daerah sehingga prioritas utama pendanaan sanitasi adalah APBD Kabupaten/Kota,
Lebih terperinciBAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 207-202, baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, PHLN, swasta/csr dan
Lebih terperinciBAB V. Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi
BAB V Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Dalam Bab ini akan memperlihatkan kebutuhan pendanaan sanitasi dari Tahun 2017 sampai 2021 dari masing-masing sub sektor, yaitu sub sektor air limbah,
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI 5.1. Ringkasan Rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, baik berdasarkan sumber
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMERINTAH BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1 RINGKASAN Untuk kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun kedepan dibutuhkan biaya sebesar Rp.125.761.000.000,- yang dibagi menjadi 3 sektor dan 1 sektor
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI 5.1. Ringkasan Program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi Kabupaten Luwu disusun untuk mengatasi masalah sanitasi di Kabupaten Luwu dalam
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI TINJAUAN : TABEL REKAP DAK BELUM ADA Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas Pembangunan Sanitasi Kabupaten Purworejo Tahun
Lebih terperinciTinjauan BAB V : Tabel Rekap Sumber Pendanaan DAK tidak ada.
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN Tinjauan BAB V : Tabel Rekap Sumber Pendanaan DAK tidak ada. Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Tegal Tahun
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi
Lebih terperinciBAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Untuk rekapitulasi total anggaran khususnya sektor Sanitasi pada jangka waktu 5 tahun ke depan adalah sebesar Rp....,-. Untuk lebih jelasnya
Lebih terperinciBAB 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi
BAB 4 Rencana Pembangunan Sanitasi Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai
Lebih terperinciBab 4 Rencanaa Anggaran Pembangunan Sanitasi
Bab 4 Rencanaa Pembangunan Sanitasi Program dan Kegiatan dalam am dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Anggaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun Rp. 687.745.000.,-, baik berdasarkan sumber anggaran
Lebih terperinciBAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1. Rekapitulasi Pembangunan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru Program dan kegiatan sanitasi akan dijabarkan dalam ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber
Lebih terperinciBAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI. MPS Kabupaten Kotawaringin Barat [Year]
BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI Rencanaanggaranpembangunansanitasiinimerupakanhasilkonsolidasidanintegrasid ariberbagaidokumenperencanaanterkaitpengembangansektorsanitasidariberbagaikelemb
Lebih terperinciBAB 05 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI SANITASI
BAB 05 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI SANITASI Dalam Bab V ini diuraikan secara detail Rekapitulasi Kebutuhan Investasi Pembangunan Sanitasi Jangka Menengah tahun 206 hingga 2020 di Kota Bandung. Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KAB. BULELENG
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KAB. BULELENG 5.. Ringkasan Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan
Lebih terperinciMEMORANDUM MORANDUM PROGRAM SANITASI BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
MEMORANDUM MORANDUM PROGRAM SANITASI BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1. Rekapitulasi Anggaran Pembangunan sanitasi Kabupaten kampar jangka menengah 5 (lima ) tahun kedepan tahun 2015 sampai
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten
Lebih terperinciBAB 5 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik sinkronisasi
Lebih terperinciMEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN ENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
Bab 4 ENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI Dalam rangka optimasi dan dan kepastian implementasi, maka telah dilakukan internalisasi dan sinkronisasi terkait semua usulan Program dan Kegiatan Prioritas,
Lebih terperinciBAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI Pelaksanaan program sanitasi, pengaturan dan mekanismenya disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan
Lebih terperinciRencana Anggaran Pembangunan Sanitasi
Rencana Pembangunan Sanitasi.1. Rekapitulasi Ringkasan Program dan Kegiatan sanitasi akan dijabarkan dalam ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk
Lebih terperinciBAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI 5.1. Ringkasan Indikasi Pendanaan Sanitasi Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi
Lebih terperinciBAB IV. Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi
BAB IV Rencana Pembangunan Sanitasi 4.1 Rekapitulasi Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor dari berbagai
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten
Lebih terperinci4.1 Rekapitulasi Anggaran
4.1 Rekapitulasi Anggaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun Rp.278.108.000.000,- baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kota Tangerang, APBN, dan CSR
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)
4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian
Lebih terperinciBAB V PROGRAM,KEGIATAN DAN INDIKA SI PENDANAANSA NITASI
BAB V PROGRAM,KEGIATAN DAN INDIKA SI PENDANAANSA NITASI 5.1 Ringkasan Dalam pelaksanaan program sanitasi, pengaturan dan mekanismenya disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan
Lebih terperinciBab 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi
Bab 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi 4.1 Rekapitulasi Anggaran Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dengan total nilai sebesar Rp.102.101.000.000
Lebih terperinciBAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, baik berdasarkan sumber pendanaan
Lebih terperinciBab 5 Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015-2019 Bab 5 Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pendanaan sanitasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
1 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA BANJARBARU PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciTabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun
Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun 1 Air Limbah Domestik Tahun ( x Rp. 1 Juta ) 29,609 33,728 35,459 39,827 43,976 182,599 2 Persampahan 5,725 4,908 8,559
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 43 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 768 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 43 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 768 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 180 TAHUN 2010 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciSTARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan pemenuhan
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
1 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN UNTUK PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PADA PERSEROAN TERBATAS BANK NTB, PERUSAHAAN DAERAH BPR NTB DAN PERSEROAN TERBATAS GERBANG NTB EMAS
Lebih terperinciIV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian
BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Toba Samosir tahun 2011-2015 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta
Lebih terperinci3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI percepatan pembangunan sanitasi merupakan langkah untuk mewujudkan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi Misi Sanitasi. merumuskan strategi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Tahun
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin baik menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA
BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA 4.1 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Tujuan Umum pembangunan sanitasi di Kota Batu adalah terciptanya kondisi kota dan lingkungan yang bersih yang akan berdampak
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : B.36/43/08/2017B. 38/31/11/2014
KEPUTUSAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : B.36/43/08/2017B. 38/31/11/2014 TENTANG PENERIMA HIBAH UANG DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) KALIMANTAN
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI. Tabel 4.1 : Rencana program dan kegiatan saat ini (tahun n+1)
BUKU PUTH SANTAS BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANTAS SAAT N DAN YANG DRENCANAKAN 4.1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene. Rencana program dan kegiatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Lebih terperinciTabel Deskripsi Program / Kegiatan
Lampiran E. Deskripsi Program & Kegiatan Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Komponen Air Limbah Program Penyusunan Masterplan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN DAN PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK ROKOK KEPADA KABUPATEN/KOTA DALAM WILAYAH ACEH BERDASARKAN REALISASI PENERIMAAN BULAN DESEMBER 2015 DAN
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU UTARA DENGAN
Lebih terperinciProgram dan Kegiatan Percepatan Pembangunan
Bab 4: Sanitasi Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan 4. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program dan kegiatan sanitasi yang menjadi prioritas Pembangunan Sanitasi Kabupaten Takalar tahun
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 56, 1991 (ANGGARAN. APBN. Tahun 1990/1991 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3449) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran
RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH KOTA PASURUAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR, TBK., PT. BANK PERKREDITAN
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI
RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA MATARAM KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH
Lebih terperinciPEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016
Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PASAL 29 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Lebih terperinciBUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN SETORAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT TAHUN 2013-2016 DENGAN
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAJENE DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015 Kabupaten Gunungkidul melakukan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Gunungkidul dilakukan karena usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SSK PEMUTAKHIRAN 2016 POKJA SANITASI KOTA TOMOHON. of Sanitation (IYOS) pada tahun 2008, yang menghasilkan komitmen pemerintah dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santasi yang baik dan layak merupakan salah satu faktor penunjang kesehatan masyarakat, akan tetapi belum seluruh stakeholder memberikan perhatian memadai terhadap
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 13 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KOTA DEPOK
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 13 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KOTA DEPOK KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA
Lebih terperinci2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa
No.773, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi Definitif. PBB. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI DEFINITIF PAJAK BUMI DAN
Lebih terperinciBUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAHKABUPATEN KUNINGAN NOMOR 5 TAHUN2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH
Lebih terperinci5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/250/KEP/429.011/2015 TENTANG ALOKASI DISTRIBUSI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
Lebih terperinciMODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI
MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN MODUL 4 KONTRAK PEKERJAAN LATIHAN PENYUSUNAN KONSTRUKSI DAN KONTRAK PEKERJAAN KONSULTANSI KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI OUTLINE Latihan Penyusunan Rancangan Kontrak Pekerjaan Konstruksi
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G
BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1990 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1989/1990 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 ASPEK ANGGARAN Untuk mewujudkan sasaransasaran yang telah ditetapkan, maka terdapat berbagai program
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010
PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PASAL 29 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI DAN PAJAK PENGHASILAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM/KEGIATAN INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciPendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
Pendahuluan 1 BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru 51
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 39 TAHUN 1991 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk lebih
Lebih terperinciNO NARASI TOLOK UKUR TARGET KINERJA
Program dan Kegiatan di Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah 1. Program Dalam tahun anggaran 2012, program yang dilaksanakan oleh Bagian Pembangunan, meliputi : a. Program Peningkatan Dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi
BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I K A R A W A N G, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG
NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 9 TAHUN 2011 SERI E TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR PADA PDAM
Lebih terperinci