BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Benny Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Dukungan Sosial a. Definisi dukungan sosial Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang di dapat lewat pengetahuan bahwa individu dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan juga merupakan anggota dalam kelompok yang mempunyai kepentingan bersama (Susilo, 2011; Thoits, 2009). b. Bentuk-bentuk dukungan sosial Dukungan sosial dibagi dalam lima bentuk, yaitu : 1) Emosional Aspek emosional melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga individu menjadi yakin bahwa orang lain mampu memberikan cinta dan kasih sayang. Dukungan ini dapat diungkapkan dengan rasa empati, peduli dan perhatian terhadap individu, sehingga individu merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Beberapa hal yang termasuk interaksi yang mendukung adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, menawarkan simpati dan menyakinkan kembali, membagi pengalaman pribadi dan menghindari konflik (Taylor, 2009). 2) Instrumen Aspek instrumen meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain, contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan meluangkan waktu untuk memberikan bantuan langsung. Dukungan ini dikenal juga dengan istilah dukungan pertolongan, dukungan nyata atau dukungan material (Taylor, 2009). 3) Informatif Aspek informatif berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah. Aspek informatif terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan,
2 7 dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan, sehingga individu dapat mengatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya (Taylor, 2009). 4) Penilaian atau penghargaan Aspek Penilaian atau penghargaanterdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi (persetujuan). Pemberian dukungan membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan (Taylor, 2009). 5) Integrasi sosial Bentuk dukungan integrasi sosial akan membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya. Sehingga individu akan merasa memiliki teman senasib. Pemberdaya masyarakat adalah pemberi dukungan, salah satu perannya adalah untuk menyediakan dan mengembangkan dukungan terhadap warga yang mau terlibat dalam struktur dan aktivitas komunitas. Dukungan tidak selalu bersifat ekstrinsik ataupun materil, tetapi dapat bersifat instrinsik seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata-kata, ataupun sikap dan perilaku yang menunjukkan dukungan pelaku perubahan terhadap apa yang dilakukan oleh masyarakat. Seperti menyediakan waktu bagi wanita usia subur bila mereka ingin berbicara dengannya guna membahas permasalahan yang mereka hadapi (Mubarak, 2012) c. Sumber-sumber dukungan sosial Dukungan sosial bersumber dari orang-orang yang memiliki hubungan berarti bagi individu. Dukungan sosial dapat dipenuhi dari keluarga, teman dekat, pasangan hidup, rekan kerja, tetangga, dan saudara.
3 8 teman atau persahabatan, keluarga, dokter (petugas kesehatan), psikolog, psikiater (Baron dan Byrne, 2003). Dalam penelitian ini yang disebut sumber dukungan sosial adalah dari: 1) Suami Dukungan suami dapat ditunjukkan melalui keterlibatan suami dalam menjaga kesehatan istrinya. Dukungan yang yang bisa diberikan berupa dukungan emosional, instrumental, informatif, penilaian atau penghargaan (Baron dan Byrne, 2003). 2) Orang tua Orang tuamerupakan orang terdekat yang mempunyai sumber dukungan dan bersedia memberikan bantuan dan dukungan ketika individu membutuhkan. Orang tua merupakan orang yang penting dalam memberikan dukungan emosional, instrumental, informatif, penilaian atau penghargaan (Baron dan Byrne, 2003). 3) Tenaga kesehatan khususnya bidan Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan perempuan dan sebagai pemberi pelayanan kesehatan, memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan perempuan.bidan juga sebagai pemberi asuhan kebidanan dalam program pendeteksian dini kanker payudara memiliki peran penting dalam memberikan dukungan. Bidan dapat memberikan dukungan dalam bentuk emosional, instrumental, informatif, penilaian atau penghargaan (Baron dan Byrne, 2003). 4) Sahabat dekat Tiga proses peranan sahabat atau teman dalam memberikan dukungan sosial. Proses yang pertama adalah membantu meterial atau instrumental. Sahabat dapat memberikan Pertolongan berupa informasi tentang cara mengatasi masalah atau pertolongan berupa uang. Proses kedua adalah dukungan emosional. Perasaan tertekan dapat dikurangi dengan membicarakan permasalahan dengan teman yang simpatik. Harga diri dapat meningkat, depresi dan kecemasan dapat dihilangkan dengan penerimaan yang tulus dari sahabat karib.
4 9 Proses yang ketiga adalah integrasi sosial. Menjadi bagian dalam suatu aktivitas waktu luang yang kooperatif dan diterimanya seseorang dalam suatu kelompok sosial dapat menghilangkan perasaan kesepian dan menghasilkan perasaan sejahtera serta memperkuat ikatan sosial (Taylor, 2009) d. Manfaat Dukungan Sosial Menurut Baron dan Byrne (2003) bahwa manfaat dukungan sosial diantaranya : 1) Dukungan sosial dihubungkan dengan pekerjaan akan meningkatkan produktivitas 2) Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri 3) Memperjelas identitas diri 4) Menambah harga diri 5) Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress dan tekanan. Menurut Ma et al (2012) bahwa faktor dukungan sosial itu dapat meningkatkan motivasi bagi perempuan untuk melakukan program skrining kanker payudara. Teori kognitif sosial (Social cognitive theory) yang dikemukakan oleh albert Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Perlakuan individu adalah hasil interaksi faktor dalam diri (kognitif) dan lingkungan. Perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambunganantara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial. 2. Perilaku Perilaku adalah suatu aktivitas atau kegiatan dari individu itu sendiri dari hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon. Perilaku dibagi dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif diukur dari pengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan (ketrampilan).
5 10 Perilaku manusia umumnya berupa perilaku yang dibentuk dan perilaku yang dipelajari. Perilaku tidak lepas dari keadaan individu dan lingkungan individu berada, sehingga manusia memperoleh motivasi untuk berperilaku (Susilo, 2011) Model teori Bandura deterministic resipkoral yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu perilaku, person atau kognitif dan lingkungan. Faktor ini bisa saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Faktor lingkungan mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi lingkungan, faktor person atau kognitif mempengaruhi perilaku (Feist dan Feist, 2006). Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person atau kognitif mempunyai peranan penting. Yang mencakup faktor kognitif yaitu selfefficasyatau efikasi diri. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah menghadapi tantangan, karena mempunyai kepercayaan dengan kemampuan dirinya (Feist dan Feist, 2006). Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Perilaku individu dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan, hal ini sangat berpengaruh pada pola belajar sosial (Feist dan Feist, 2006). Pembentukan perilaku, membutuhkan adanya suatu kondisi, yang disebut operant conditioning.prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning menurut Susilo (2011) adalah sebagai berikut : a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan dibentuk. b. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku yang dikehendaki. Dalam proses pembentukan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari individu. Faktor-faktor tersebut antara lain : susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, belajar, dan dukungan sosial.susunan syaraf pusat mempunyai peranan dalam perilaku manusia,
6 11 karena perilaku merupakan sebuah bentuk perpindahan dari rangsang yang masuk ke rangsang yang dihasilkan (Mubarak, 2012) Perubahanperilaku dalam individu dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan dapat di wujudkan dalam bentuk perilaku (Mubarak, 2012). Perilaku dapat timbul karena emosi. Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan dengan keadaan jasmani. Sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan). Dalam proses pencapaian perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan (Susilo, 2011). Pembentukan perilaku dapat terwujud dari adanya dukungan sosial. Dukungan sosial yang tinggi akan meningkatkan pembentukanperilaku. Orang yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi maka akan banyak mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental,dan informatif. Apabila dukungan emosional tinggi, individu akan merasa mendapatkan dorongan yang tinggi dari orang lain. Apabila penghargaan untuk individu besar, maka akan meningkatkan kepercayaan diri. Apabila individu memperoleh dukungan instrumental, akan merasa dirinya mendapat fasilitas yang memadai. Apabila individu memperoleh dukungan informatif yang banyak, akan indvidu itu merasa memperoleh perhatian dan pengetahuan (Adicondro, 2011). Perubahan perilaku dalam kesehatan adalah masalah pembentukandan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lainnya. Teori yang tentang perubahan perilaku (Kholid, 2012) diantaranya : a. Teori Stimulus-organisme-Respon (S-O-R) Teori yang mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinyaperubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan individu.
7 12 b. Teori Festinger (Dissonance Theory) Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang. c. Teori fungsi Teori yang berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu terjadi karena adanya kebutuhan. d. Teori Kurt Lewis Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Perubahan perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan kedua kekuatan tersebut. Dalam penelitian Lechner et al (2004) mengatakan bahwa tingginya prevalensi perempuan untuk mau melakukan pemeriksaan SADARI dengan benar karena adanya faktor pemicu, yaitu dari faktor dukungan sosial. Dengan adanya dukungan sosial perempuan merasa ada yang memperhatikan dari orang-orang yang ada disekitarnya. 3. Tinjauan Tentang Perilaku SADARI a. Pengertian Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya kanker payudara. SADARI adalah cara untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara (Maryanti, 2009; Triyani, 2012; Sulastri, 2012) b. Tujuan SADARI Tujuan SADARI adalah sebagai skrining kanker payudara yaitu untuk mendeteksi dini. Perempuan yang melakukan SADARI menunjukkan tumor yang lebih kecil dan masih pada stadium awal, akan memberikan penanganan yang baik (Maryanti, 2009) Menurut (Maryanti, 2009) tiga metode deteksi dini salah satunya adalah SADARI, sebagai berikut :
8 13 1) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan setiap bulan oleh semua perempuan berusia mulai dari 20 tahun. 2) Pemeriksaan payudara oleh tenaga kesehatan, dilakukan setiap 3 tahun untuk wanita usia 20 tahun-40 tahun dan setiap tahun untuk perempuan diatas 40 tahun. 3) Mamografi dilakukan dimulai usia 40 tahun. Penapisan mammografi rutin dilakukan setiap 1-2 tahun sekali untuk wanita usia tahun. c. Manfaat SADARI Manfaat SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada payudara. Perempuan mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila perempuan memeriksa payudara sendiri secara teratur, setiap bulan setelah haid perempuan dapat merasakan bagaimana payudara perempuan yang normal bila ada perubahan tentu perempuan dapat mengetahuinya dengan mudah (Maryanti, 2009) SADARI sangat efektif, memudahkan perempuan untuk menemukanperubahan pada payudara dari bulan ke bulan. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 7-14 setelah awal siklus menstruasi, karena pada masa itu payudara dalam keadaan lembut dan tidak membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah ditemukan. Jika sudah menopause maka memilih satu hari tertentu (Maulani, 2009) d. Pedoman SADARI Menurut Maulani (2009) pedoman SADARI sebagai berikut : 1) Pada wanita usia subur (WUS), SADARI harus dilakukan sebulan sekali, hari ke 7-14 setelah awal siklus menstruasi. SADARI tidak di lakukan pada waktu sebelum haid karena pada masa pertengahan siklus haid sampai menjelang haid, payudara membengkak akibat pengaruh kelenjar susu oleh hormon estrogen dan progesteron, pemeriksaan lebih sulit dilakukan secara akurat. SADARI dilakukan pada saat haid dan sesudahnya. 2) Bagi perempuan yang telah mengalami menopause, SADARI dilakukan kapan saja setiap bulan. Cara yang paling tepat adalah
9 14 dengan memilih tanggal lahir agar selalu ingat untuk melakukan SADARI secara rutin setiap bulan. 3) Dalam melakukan SADARI, mengamati kemungkinan perubahan yang terjadi dari bulan ke bulan. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan, segera mengkonsultasikan ke Dokter. 4) Kanker yang ditemukan masih dalam stadium dini, yaitu berukuran kurang dari 1 cm, penanganan yang tepat akan memberikan hasil yang memuaskan dan kesembuhan. e. Cara Melakukan SADARI Adapun teknik pemeriksaan SADARI adalah sebagai berikut : Melihat perubahan di hadapan cermin. Melihat di depan cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan : 1. Tahap 1 Gambar. 1. SADARI Tahap I Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah di samping badan (Maulani, 2009)
10 15 2. Tahap 2 Gambar. 2. SADARI Tahap II Pemeriksaan payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fasica dibawahnya (Maulani, 2009) 3. Tahap 3 Gambar. 3. SADARI Tahap III Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miring ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara (Maulani, 2009)
11 16 4. Tahap 4 Gambar. 4. SADARI Tahap IV Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkaca, pinggang atau tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla (Maulani, 2009) Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring. 1. Tahap 1 (Persiapan) Gambar. 5. SADARI Tahap I dengan Berbaring Dimulai dari payudara kanan. Berbaring menghadap kekiri dengan membengkokkan kedua lutut. Meletakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikkkan bagian yang akan diperiksa. Kemudian meletakkan tangan kanan di bawah kepala. Menggunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan, menggunakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Memeriksa payudara dengan menggunakan teknik vertical strip dan circular (Maulani, 2009)
12 17 2. Tahap 2 (pemeriksaan payudara dengan vertical strip) Gambar. 6. SADARI Tahap II dengan Berbaring Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak. Menggunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian memutar dan menekan kuat untuk merasakan benjolan. Menggerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk (Maulani, 2009) 3. Tahap 3 (pemeriksaan payudara dengan cara memutar) Gambar. 7. SADARI Tahap III dengan Berbaring Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar. Bergerak sekelilingpayudara dengan memperhatikan benjolan. Buat sekurangkurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara.
13 18 dilakukansebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Dan memeriksa bagian bawah areola mammae (Maulani, 2009) 4. Tahap 4 (periksa cairan di puting payudara) Gambar. 8. SADARI Tahap IV dengan Berbaring Menggunakan kedua tangan, kemudian menekan payudara untuk melihat adanya cairanabnormal dari puting payudara (Maulani, 2009) 5. Tahap 5 (memeriksa ketiak) Gambar. 9. SADARI Tahap V dengan Berbaring Meletakkan tangan kanan ke samping dan rasakan di ketiak dengan teliti, apakah terababenjolan abnormal atau tidak (Maulani, 2009) Payudara kiri. Sama halnya dengan payudara kiri hanya menggunakan ujung jari-jari tangan kanan (Maulani, 2009)
14 19 B. Penelitian yang Relevan 1. Katapodi et al, 2002, the influence of social support on breast cancer screening in a multicultural comunity sample. Menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling total sampling yaitu sebanyak 833 perkumpulan wanitausia 46,2 tahun. Dengan hasil terdapat perbedaan antara yang mendapat dukungan sosial dengan melakukan SADARI dan wanita yang tidak mendapatkan dukungan sosial tidak melakukan SADARI. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah dengan teknik sampling multistage sampling yaitu sebanyak 96 WUS. 2. Hodge, 2009, Breast cancer- screening behavior among rural california american indian women. Menggunakan desain penelitian survey analitik. Teknik sampling secara random sampling yaitu sebanyak 323 remaja perempuan. Dengan hasil skrining kanker payudara dengan SADARI dapat menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah menggunakan desain cross sectionaldan teknik sampling multistage sampling yaitu sebanyak 96 WUS. 3. Triyani, 2012, Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang kanker payudara dengan perilaku kader dalam deteksi dini pemeriksaan payudara sendiri di desa Madurejo Prambanan. Menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode ekspos fakto. Dan teknik sampling purposive sampling yaitu sebanyak 80 kader. Dengan hasil analisis data terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang kanker payudara dengan perilaku kader dalam deteksi dini pemeriksaan payudara sendiri di desa Madurejo Prambanan. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah dengan teknik sampling multistage sampling yaitu sebanyak 96 WUS. 4. Septiani, 2012, faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswa SMAN 62 jakarta Menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling simple random sampling yaitu sebanya 100 siswa. Dengan hasil analisis data SADARI dipengaruhi secara signifikan oleh dukungan orang tua, sedangkan variabel umur,
15 20 pengetahuan, sikap dan keterpaparan media tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku SADARI. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah dengan teknik sampling multistage sampling yaitu sebanyak 96 WUS.
16 21 1. Kerangka Berpikir Dukungan suami Dukungan orang tua Dukungan Nakes (Bidan) Dukungan sahabat dekat Emosional Instrumen Informatif Penilaian atau penghargaan Emosional Instrumen Informatif Penilaian atau penghargaan Emosional Instrumen Informatif Penilaian atau penghargaan Emosional Instrumen Informatif Penilaian atau pengharga an Integrasi sosial Mendapatkan Dorongan Percaya Diri Mendapatkan Fasilitas Mendapatkan Perhatian dan Pengetahuan Memperkuat Ikatan Sosial Perilaku positif Perilaku SADARI Perilaku negatif Pendidikan Pengetahuan Usia Rasa takut, Malu, Tabu Sosial Ekonomi Gambar. 10. Kerangka Berpikir
17 22 2. Hipotesis 1. Ada hubungan dukungan suami terhadap perilaku SADARI 2. Ada hubungan dukungan orang tua terhadap perilaku SADARI 3. Ada hubungan dukungan tenaga kesehatan (Bidan) terhadap perilaku SADARI 4. Ada hubungan dukungan sahabat dekat terhadap perilaku SADARI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.
25 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SADARI 2.1.1. Defenisi SADARI Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI adalah suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin timbulnya benjolan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari Parenchyma. Kanker payudara merupakan suatu penyakit dimana sel-sel
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciKUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.
KUESIONER Nama Responden :. Umur Responden :. Pendidikan terakhir Orang Tua : 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA c. Tamat SD/MI f. Tamat D1/D2/D3/PT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses
Lebih terperinciCARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penyampaian Informasi 1. Pengertian Suatu kegiatan atau suatu usaha menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya informasi tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut (WHO 2005), penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler, setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara
Lebih terperinciJurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id
Jurnal Kebidanan 07 (01) 1-114 Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Ardiani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang tidak
Lebih terperinciNama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :
EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 Nama : Usia : Usia pada
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL Subang Aini Nasution Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Korespondensi Penulis : subang_4ini@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel
35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1. Definisi Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari ilmu kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah penunjang bagi terlaksananya program-program
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Penderita kanker payudara sudah tidak
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciPERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan
Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Kelas :. Alamat :. Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat
Lebih terperinciA. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Mohon diisi dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar. 1. Di
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan dan Tindakan 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sutau objek tertentu. Pengindraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode noneksperimen dengan rancangan penelitian observasional yang bertujuan untuk menganalisis suatu hubungan antarvariabel.
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Dalam Upaya Pendeteksian Dini Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhasil, dan berharga menurut keahliannya dan nilai pribadinya (Coopersmith,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Harga Diri 1.1 Defenisi Harga Diri Harga diri merupakan hasil penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Penilaian ini menyatakan suatu sikap yang berupa penerimaan atau penolakan
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Promosi kesehatan merupakan proses meningkatkan kesehatan dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Kesehatan Promosi kesehatan merupakan proses meningkatkan kesehatan dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan kanker solid yang mempunyai insiden tertinggi nomer satu di negara barat/ maju. Di Indonesia, kanker
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN
HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Dewi Bauty 1), Tavip Dwi Wahyuni 2), Mia Andinawati 3)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Kanker Payudara a. Anatomi Payudara Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu kelompok penyakit yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di seluruh dunia dan menjadi
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara dengan Perilaku Sadari pada Perempuan Usia Pre-Menopause Correlation Between Knowledge Level of Breast Cancer and
Lebih terperinciPERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR
PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Negara maju, kejadian kanker payudara ditemukan pada stadium yang lebih awal sehingga dapat diberikan pengobatan yang sempurna. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengetahuan,
Lebih terperinciNah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.
Pijat bayi sebenarnya tidak hanya bermanfaat untuk fisik si kecil, tetapi juga bisa menjadi sarana dimana Anda dan bayi Anda bisa berduaan dalam suasana rileks dan menyenangkan. Bahkan, bagi para ibu baru
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian kanker payudara Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Sofya Azharni Tempat / Tanggal Lahir : Manna/ 7 April 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Dr.Picauly No.6 Medan 20154 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri 17
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. SADARI a. Pengertian SADARI (Periksa Payudara Sendiri) merupakan usaha untuk mendapatkan kanker payudara pada stadium yang lebih dini (down staging). Diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana ovarium berhenti menhasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti,
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur
The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir maupun batin. Bagian tubuh ini memainkan peran dalam identitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO
PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO Indah kurniawati, Hari Wujoso, Nunuk Suryani Magister Kedokteran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Yahidin, Syamsuriadi, dan Rini (2008) pengambilan keputusan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan 2.1.1 Definisi Menurut Yahidin, Syamsuriadi, dan Rini (2008) pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih suatu tindakan yang terbaik dari sejumlah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Karakteristik responden a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Responden dalam penelitian ini adalah pasien LBP yang sebagian besar berjenis kelamin
Lebih terperinciPada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan
Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker Payudara Di Masa Dewasa Tengah Qotrin Nida Rahmata Sari Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan dampak
Lebih terperinciCara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara
Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola asuh orang tua adalah sikap atau perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Perilaku yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu
Lebih terperinciPERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM
PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM 1211010055 Subject : Persepsi, Wanita Usia Subur, SADARI, Kanker Payudara DESCRIPTION:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55. Kondisi ini merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II. A. DUKUNGAN SOSIAL II. A. 1. Definisi Dukungan Sosial Menurut Orford (1992), dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. EFIKASI DIRI PARENTING 1. Pengertian Efikasi Diri Bandura merupakan tokoh yang memperkenalkan istilah efikasi diri (selfefficacy). Bandura (2001) mendefinisikan bahwa efikasi
Lebih terperinciPetunjuk pengisian: 1. Berilah tanda centang ( ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar 2. Keterangan: B = Benar S = Salah
72 Lampiran 1 Kuesier Pengetahuan Kanker Payudara Petunjuk pengisian: 1. Berilah tanda cang ( ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar 2. Keterangan: B = Benar S = Salah NO PERNYATAAN B S NILAI
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA. Nanang E.G. 15 Juli 2008
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA Nanang E.G. 15 Juli 2008 Siapakah remaja? Masa puber, Adolesensi atau akil baliq Secara biologis 12-21 tahun Banyak mengalami perubahan psikis dan fisik Anak-anak bukan,
Lebih terperinciBAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal seorang wanita dan suatu proses alamiah.
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011 Widiya Wijaya, 2011. Pembimbing I Dani, dr., M.Kes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pertemuan International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, 1994, yang diadakan oleh WHO dan lembaga dunia lainnya, diperoleh kesepakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hadirnya seorang anak merupakan harapan dari setiap orangtua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadirnya seorang anak merupakan harapan dari setiap orangtua. Kelahiran anak adalah saat-saat yang sangat di tunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri.
Lebih terperinciOleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PARA WANITA DEWASA AWAL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN KALANGAN KECAMATAN PEDAN KLATEN Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku sehat. untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka (Taylor,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku sehat 1. Pengertian Perilaku sehat Perilaku sehat sebagai usaha atau tindakan yang dilakukan individu untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI Friska Wulandari 1, Suci Musvita Ayu 2 1,2 Fakultas Kesehatan masyarakat, universitas Ahmad dahlan,
Lebih terperinciTeori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy
Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
Lebih terperinciMERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA
MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati
89 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati Desti Wahyuni 1, Edison 2, Wirsma Arif Harahap 3 Abstrak Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER Fitriana Putri fitput81@gmail.com Susi Wahyuning Asih fikes@unmuhjember.ac.id Dian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada dekade mendatang, kanker diprediksi sebagai penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengguna Narkoba. Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengguna Narkoba 1. Pengertian Pengguna Narkoba Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang menggunakan narkotika atau psikotropika tanpa indikasi medis dan tidak
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat menstruasi sebagian besar perempuan sering mengalami keluhan sensasi yang tidak nyaman seperti nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan
Lebih terperinci