Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Kebun Binatang Tamansari Bandung. Service Quality Improvement Proposal at Kebun Binatang Tamansari Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Kebun Binatang Tamansari Bandung. Service Quality Improvement Proposal at Kebun Binatang Tamansari Bandung"

Transkripsi

1 Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Kebun Binatang Tamansari Bandung Service Quality Improvement Proposal at Kebun Binatang Tamansari Bandung Florensia Margaretta, Christina Wirawan Jurusan Teknik Industri - Universitas Kristen Maranatha florensiamargaretta@yahoo.com, meicylia@yahoo.com Abstrak Salah satu heritage di Bandung adalah Kebun Binatang Tamansari, yang merupakan sarana hiburan, tetapi juga sekaligus edukasi yang berada di kota Bandung. Masalah yang dihadapi oleh Kebun Binatang tersebut saat ini adalah penurunan jumlah pengunjung pada 6 tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah pemasukan yang menyebabkan kurangnya dana untuk pemeliharaan Kebun Binatang dan hewan. Model Servqual Parasuraman akan digunakan untuk menentukan variabel dari atribut penilaian kualitas jasa, mengukur kepuasan dan mencari penyebab ketidakpuasan pengunjung Kebun Binatang Tamansari. Model Kano kemudian dipakai untuk menentukan atribut yang menjadi perbaikan. Untuk mencari usulan digunakan analisis SWOT. Dari hasil pengukuran didapat 30 variabel yang tidak memuaskan bagi pengunjung. Usulan yang diberikan agar dapat meningkatkan pengunjung dan menarik pengunjung untuk datang kembali adalah penentuan kembali target, pencipataan diferensiasi, dan perancangan bauran pemasaran. Kata kunci: Servqual, Analisis SWOT Abstract Tamansari Zoo is one of Bandung s heritage. This zoo is an education entertainment in Bandung. The zoo facing problem of decreasing number of visitor in 6 years later. This problem caused shortage of fund for maintaining zoo and animals in it. Parasuraman s Servqual Model used in this research to identify quality atributs, measure visitor s satisfaction and identify cause of Tamansari Zoo s visitor dissatisfaction. Kano Model aims to determine atributs improvement priority and SWOT analysis used to generate improvement proposal. As results, Tamansari Zoo visitors dissatisfied about 30 atributs. Improvement proposals to increase Tamansari Zoo s visitor and to attract them to come again are retargeting, differentiation creation and marketing mix design. Keywords: Servqual, SWOT Analysis 1. Pendahuluan Kualitas jasa yang baik adalah memenuhi atau melebihi harapan konsumen terhadap jasa (Zeithaml et al, 1990). Berbeda dengan kualitas produk tangible yang dapat dinilai secara kuantitatif, kualitas jasa diukur melalui kepuasan konsumen, yaitu perbedaan antara harapan pelanggan dengan jasa yang dipersepsikan oleh konsumen (Zeithaml et al, 1990). Zeithaml et al (1990) telah mengembangkan model untuk mengukur kualitas jasa dan mencari penyebabnya. Noriaki Kano (1984) telah mengembangkan model yang bertujuan untuk 43

2 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: mengkategorikan atribut-atribut dari produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Atribut-atribut layanan dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, ekonomi, budaya, dan tingginya tekanan yang terjadi di masyarakat, maka kebutuhan masyarakat semakin berkembang dan beraneka ragam. Kebutuhan yang meningkat pesat di masyarakat dewasa ini adalah kebutuhan akan hiburan dan kebugaran. Dengan peningkatan kebutuhan ini, salah satu industri yang terimbas adalah industri pariwisata, yang memberikan jasa hiburan dan rekreasi bagi masyarakat. Di Bandung saat ini terdapat cukup banyak jenis industri pariwisata yang sudah didirikan, salah satunya ialah Kebun Binatang Tamansari yang berlokasi di Jln. Kebun Binatang No. 6, Bandung. Kebun binatang ini dapat menjadi salah satu alternatif sarana rekreasi pendidikan di Bandung dengan biaya cukup terjangkau. Lokasi Kebun Binatang Tamansari terletak di tengah kota Bandung, yaitu di jalan Tamansari, Bandung. Kebun binatang ini memiliki sekitar 218 jenis satwa dengan jumlah ekor dan juga terdapat berbagai jenis tumbuhan. Kebun Binatang Tamansari, berawal dari taman hewan bernama Bandoengsche Zoologisch Park (BZP), yang didirikan pada tahun 1933 oleh Hoogland dan kawan-kawan. Mereka adalah perkumpulan orang-orang pecinta satwa yang terdiri dari orang-orang Belanda dan pribumi, seorang diantaranya adalah R. Ema Bratakoesoema. Saat ini Kebun Binatang Tamansari dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) dengan subsidi terbatas dari pemerintah. Permasalahan yang terjadi sekarang adalah kondisi memprihatinkan dari Kebun Binatang Tamansari yang menderita kesulitan dana akibat penurunan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, yang mengakibatkan indeks kesejahteraan satwa atau animal welfare menurun, dan Kebun Binatang terancam ditutup. Penutupan Kebun Binatang Tamansari tidak diharapkan, karena selain merupakan sarana rekreasi yang mendidik, dan terjangkau oleh masyarakat, Kebun Binatang Tamansari juga merupakan salah satu heritage di Bandung, yang seharusnya menjadi untuk dilestarikan. Penurunan jumlah pengunjung terjadi selain karena banyaknya sarana rekreasi lain yang menarik bagi masyarakat dan juga kualitas layanan Kebun Binatang Tamansari yang buruk, terbukti dari berbagai keluhan yang muncul dari pengunjung tentang berbagai hal layanan, seperti sarana yang kotor, kurang terpelihara dan jumlahnya kurang, hewan yang kurang terawat dan jumlahnya sedikit, kurangnya sarana makanan dan permainan anak. Dengan kondisi seperti ini, maka perlu diukur tingkat kualitas layanan dengan mengukur kepuasan pelanggan, mencari penyebab ketidakpuasan bila ada dan memberikan usulan perbaikan agar Kebun Binatang Tamansari dapat meningkatkan kualitas layanan dan juga dapat menarik banyak pengunjung. 2. Tinjauan Pustaka Service quality merupakan ukuran penilaian pelanggan terhadap proses penyediaan jasa (Zeithamel et al, 1990). Pengukuran service quality difokuskan pada dimensi kualitas jasa, yaitu pada penilaian yang menggambarkan pelanggan terhadap elemen-elemen service dalam interaksi kualitas dan lingkungan fisik kualitas yang dibangun melalui pengalaman interaksi antara pelanggan dengan perusahaan penyedia jasa atau layanan secara bertahap. Dimensi Kualitas jasa (Zeithamel et al, 1990) terdiri dari bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tang (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty). Mengukur suatu kualitas dari jasa yang ada berarti membandingkan kinerja jasa tersebut dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Untuk model pengukuran Parasuraman dan kawankawan, telah membuat skala multi item yang diberi nama yaitu Servqual. Alat ini dimaksudkan untuk mengukur kualitas dari suatu jasa yang telah digunakan oleh pelanggan, dengan mengukur 44

3 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) tingkat kepuasan pelanggan, yaitu dengan cara mengukur kesenjangan () antara harapan dan persepsi konsumen. Pengukuran kualitas jasa ini dapat dilakukan dengan menggunakan skala Likert maupun bentuk semantik deferensial, dimana responden tinggal memilih derajat setuju atau tidak setujunya atas pernyataan yang ada mengenai penyampaian suatu kualitas jasa. Model konseptual kualitas kualitas jasa Parasuraman dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar ini digambarlam bahwa ketidakpuasan, yaitu adanya antara persepsi dan harapan pelanggan atau yang biasa disebut 5, disebabkan oleh 4 lainnya. Gap ini adalah Gap 1: kesenjangan antara harapan pelanggan dengan persepsi manajemen tentang harapan pelanggan, Gap 2: kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan pelanggan dengan standar spesifikasi yang disusun, Gap 3: kesenjangan antara standar spesifikasi dengan apa yang dilakukan oleh pemberi jasa (karyawan yang mengerjakan) dan Gap 4: kesenjangan antara komunikasi eksternal yang disampaikan pada konsumen dengan apa yang diterima konsumen. PELANGGAN Komunikasi Gelok Tular Kebutuhan Pribadi Pengalaman Masa Lalu GAP 5 Layanan yang Diharapkan Persepsi terhadap Layanan PEMASAR GAP 1 GAP 3 Penyampaian Layanan GAP 4 Komunikasi Eksternal kepada Pelanggan Spesifikasi Kualitas Layanan GAP 2 Persepsi Manajemen Atas Harapan Pelanggan Gambar 1. Model Konsep Kualitas Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakterisik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakterisik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Teknik sampling ada 2 yaitu Probability sampling (Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disporpotionate Stratified Random Sampling dan Cluster Sampling) dan Probability sampling (Sampling Sistemati, Sampling Kuota, Sampling Aksidental, Purposive Sampling, Sampling Jenuh dan Snowball Sampling). Untuk menentukan ukuran sampel digunakan Clifton. Pengujian validitas digunakan untuk menguji kesungguhan responden dalam mengisi kuesioner yang ada. Sedangkan pengujian reliabilitas dipakai untuk melihat kekonsistenan data dalam interval waktu tertentu (konsistensi responden dalam memberikan jawaban). Pengujian validitas instrumen dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu pengujian validitas konstruksi, pengujian validitas isi dan pengujian validitas eksternal. Pengujian ini dapat dilakukan dengan program CORREL. Pengujian 45

4 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: hipotesis adalah prosedur perumusan kaidah yang membawa kita pada penerimaan atau penolakan hipotesis tentang parameter populasi atau distribusi populasi. Sedangkan hipotesis statistik adalah suatu angan atau pernyataan yang mungkin benar atau tidak, mengenai satu populasi atau lebih. Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menarik kesimpulan mengenai hipotesa distribusi populasi atau parameter populasi (dapat diterima atau ditolak), berdasarkan nilai statistik sampel yang diperoleh. Model Kano dikembangkan oleh Noriaki Kano (Kano, 1984). Model Kano adalah model yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Atribut-atribut layanan dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Pada kategori must be atau basic needs, pelanggan menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh di atas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi. Dalam kategori one dimensional atau performance needs, tingkat kepuasan pelanggan berhubungan linier dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan pelanggan pula. Sedangkan pada kategori attractive atau excitement needs, tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan. Sementara reserve merupakan kategori kebalikan dari kategori one dimensional yaitu derajat kepuasan konsumen lebih tinggi jika layanan berlangsung tidak semestinya, dibandingkan layanan yang berjalan lebih baik. Terakhir, kategori questionable merupakan kondisi yang kadangkala konsumen merasa puas atau tidak puas jika layanan itu diberikan atau tidak diberikan. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi potensi bisnis dan daya saing perusahaan secara sistematis dan menyesuaikan (match) di antara faktor tersebut untuk merumuskan strategi perusahaan. 3. Metodologi Penelitian Untuk meningkatkan jumlah pengunjung Kebun Binatang Tamansari, perlu upaya peningkatan kepuasan pengunjung. Usaha ini akan dimulai dengan pengukuran kepuasan, lalu mengukur kesenjangan antara persepsi dengan harapan pengujung akan berbagai atribut kualitas jasa yang menjadi variabel dalam penelitian. Langkah-langkah ini akan dilaksanakan dengan metode Servqual. Selanjutnya, bila ditemukan adanya ketidakpuasan, maka dicari penyebab penyebabnya untuk kemudian diusulkan perbaikan. Skema metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 2. Pengukuran kepuasan dan kesenjangan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan variabel penelitian berdasar atribut dimensi kualitas jasa metoda Servqual. Variabel didapat dari hasil penelitian pendahuluan kepada pengunjung kebun binatang sebagai konsumen. Setelah terbentuk, variabel diuji dahulu dengan validasi konstruk untuk memastikan dapat mengukur kepuasan pelanggan. Setelah melakukan validitas konstruk, kuesioner responden disebarkan kepada 30 pengunjung KBB Tamansari Bandung untuk diuji validitas dan reliabilitasnya Populasi responden di sini adalah pengunjung KBB Tamansari, sebagai konsumen. Kuesioner disebar dengan teknik Purposive Sampling, pengunjung Kebun Binatang Tamansari, dengan syarat sudah berusia 17 tahun ke atas, pernah berkunjung 2 kali atau lebih ke Kebun Binatang Tamansari Bandung, pernah menerima brosur Kebun Binatang Tamansari Bandung, dan pernah menggunakan sarana permainan atau hiburan yang ada, dengan jenis teknik sampling yang digunakan. Persyaratan ditentukan untuk memastikan pengisi kuesioner pernah merasakan dan mengetahui kondisi yang sebenarnya, sehingga dapat menjawab dengan valid. Sampel yang diambil adalah 98 responden (pengunjung KBB Tamansari). Penentuan jumlah responden konsumen dan karyawan adalah dengan metode Clifton. 46

5 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Mulai Penelitian pendahuluan Tinjauan pustaka Definisi dan identifikasi masalah: 1. Pelayanan yang belum dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen. 2. Penyampaian informasi yang belum baik. 3. Ketidaktepatan strategi promosi yang digunakan sehingga hasilnya belum optimal. 4. Adanya tempat hiburan yang lain sehingga minat pengujung berkurang. Pembatasan masalah dan asumsi: 1. Populasi yang akan menjadi sampel ialah pengunjung kebun binatang yang sudah berusia 17 tahun ke atas yang sudah berkunjung lebih dari 2 kali ke Kebun Binatang Tamansari Bandung, pernah menerima brosur Kebun Binatang Tamansari Bandung, dan pernah menggunakan sarana permainan atau hiburan yang ada. 2. Tingkat kepercayaan diasumsikan sebesar 95% dan tingkat kesalahan diasumsikan sebesar 5% dan tidak terdapat perubahan manajemen pada saat penelitian berlangsung. Perumusan masalah Tujuan penelitian Penyusunan variabel penelitian Penentuan teknik sampling dan jumlah sampel A Gambar 2. Metodologi Penelitian 47

6 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: A Penyusunan kuesioner Validitas konstruk Valid? ya tidak Perbaikan kuesioner Penyebaran kuesioner ke-30 responden pertama Perbaikan kuesioner Uji validitas dan reliabilitas Valid? tidak ya Reliabel? tidak ya Penyebaran kuesioner ke-70 responden lainnya Penyebaran kuesioner ke pihak manajemen dan karyawan Pengujian dan analisis GAP 5 Pengolahan dan analisis perbaikan dengan Kano Pengujian dan analisis GAP 1, GAP 2, GAP 3, dan GAP 4 Analisis SWOT Perancangan icon dengan dasar analisis SWOT Usulan Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 2. Metodologi Penelitian (Lanjutan) 48

7 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Pernyataan Tabel 1. Variabel Kuesioner 1. Kesejukan udara lingkungan 2. Keanekaragaman jenis hewan Pernyataan Kesejukan Keanekaragaman udara lingkungan jenis tumbuhan Keanekaragaman jenis sarana hewan permainan Keanekaragaman Variasi pilihan tempat jenis makan tumbuhan Keanekaragaman Kapasitas tempat duduk sarana untuk permainan beristirahat Tangible 5. Variasi pilihan tempat makan Kapasitas Kesehatan tempat penampilan duduk fisik untuk hewan beristirahat Tangible Kesehatan Kebersihan penampilan kandang hewan fisik hewan Kebersihan kandang penampilan hewan fisik hewan Kebersihan penampilan sekitar jalan fisik setapak hewan tempat pengunjung melintas 10. Kebersihan sekitar jalan setapak tempat pengunjung melintas Kebersihan Kebersihan WC WC 12. Kebersihan tempat duduk untuk beristirahat 13. Ketertiban pegawai saat bekerja (tidak mengobrol dengan pegawai lain saat melayani pengunjung) 14. Ketepatan kasir dalam pengembalian uang kembalian Reliability 15. Kesesuaian harga tiket masuk dengan pengalaman yang didapat Kesesuaian harga tiket permainan/sarana masuk dengan pengalaman hiburan dengan yang didapat pengalaman yang didapat Pengetahuan Kesesuaian harga pegawai tiket mengenai permainan/sarana informasi hiburan Kebun Binatang dengan pengalaman Tamansari sesuai yang didapat dengan bagian pekerjaannya 18. Kejelasan petunjuk lokasi Competence 17. Pengetahuan pegawai mengenai informasi Kebun Binatang Tamansari sesuai dengan bagian pekerjaannya 19. Kelengkapan informasi pada papan penjelasan mengenai hewan yang ada 18. Kejelasan petunjuk lokasi Competence 20. Kelengkapan informasi pada papan penjelasan mengenai tumbuhan yang ada Kesopanan Kelengkapan pegawai informasi terhadap pada papan pengunjung penjelasan mengenai hewan yang ada Courtesy Keramahan Kelengkapan pegawai informasi yang pada memberikan papan penjelasan salam akrab mengenai saat pengunjung tumbuhan yang datang adaatau pulang Kejujuran Kesopanan pegawai dalam terhadap memberikan pengunjung informasi yang ada mengenai Kebun Binatang Tamansari Courtesy sesuai dengan bagian pekerjaannya Credibility 22. Keramahan pegawai yang memberikan salam akrab saat pengunjung datang atau pulang 24. Kejelasan informasi promosi yang ada (misalnya: pemberian diskon 20% dari harga tiket masuk untuk jumlah 23. pengunjung Kejujuran pegawai umum dalam yang lebih memberikan dari 30 orang, informasi dimana yang telah ada dilakukan mengenai pihak Kebun pengelola Binatang selama Tamansari ini) 25. Jaminan sesuai dengan keselamatan bagian pekerjaannya jiwa pengunjung dari ancaman amukan satwa yang ada di kandang Credibility 26. Jaminan keselamatan jiwa pengunjung saat menggunakan sarana hiburan Security 24. Kejelasan informasi promosi yang ada (misalnya: pemberian diskon 20% dari harga tiket masuk untuk jumlah 27. Jaminan pengunjung dari tindak kejahatan pengunjung umum yang lebih dari 30 orang, dimana telah dilakukan pihak pengelola selama ini) 28. Keamanan jalan setapak untuk dilalui jika sehabis hujan Kecepatan Jaminan keselamatan pelayanan (penjualan jiwa pengunjung karcis dari dilayani ancaman dengan amukan cepat) satwa yang ada di kandang Responsiveness Kesediaan Jaminan keselamatan pegawai dalam jiwa membantu pengunjung pengunjung saat menggunakan jika diminta sarana hiburan Security Ketangan Jaminan pengunjung pegawai dari dalam tindak membantu kejahatan pengunjung yang datang 32. Kemudahan untuk mencapai ke lokasi Kebun Binatang Tamansari (misalnya: pengunjung dapat dengan 28. Keamanan jalan setapak untuk dilalui jika sehabis hujan mudah memperoleh angkot atau mengetahui dengan pasti angkot yang ada untuk ke lokasi tersebut, atau Access 29. bagi Kecepatan yang datang pelayanan dengan (penjualan kendaraan karcis pribadi dilayani dapat dengan mengetahui cepat) dengan mudah jalan menuju lokasi) Responsiveness Kesesuaian Kesediaan pegawai jam buka dalam dan tutup membantu Kebun pengunjung Bianatang Tamansari jika diminta dengan kebutuhan pengunjung (8pagi-5sore) Ketersediaan Ketangan petunjuk pegawai dalam arah menuju membantu tempat pengunjung evakuasi jika yang terjadi datangkeadaan darurat 35. Kesesuaian lokasi hewan dengan petunjuk lokasi Communication 32. Kemudahan untuk mencapai ke lokasi Kebun Binatang Tamansari (misalnya: pengunjung dapat dengan 36. Keseriusan pihak KBB Tamansari dalam menangi keluhan dan saran dari pelanggan 37. Kesesuaian mudah memperoleh informasi angkot yang ada atau di mengetahui brosur dengan dengan kenyataan pasti angkot yang ada yang di ada Kebun untuk Binatang ke lokasi tersebut, atau Access Understanding to 38. Kesediaan bagi yang datang pegawai dengan dalam kendaraan membantu pribadi pengunjung dapat tanpa mengetahui diminta dengan mudah jalan menuju lokasi) customer Pemberian Kesesuaian promosi jam buka pada dan saat tutup waktu-waktu Kebun Bianatang tertentu Tamansari (misalnya: dengan di hari kebutuhan ulang tahun pengunjung Yayasan Kebun (8pagi-5sore) Binatang Tamansari, atau saat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia) 34. Ketersediaan petunjuk arah menuju tempat evakuasi jika terjadi keadaan darurat 35. Kesesuaian lokasi hewan dengan petunjuk lokasi Communication 36. Keseriusan pihak KBB Tamansari dalam menangi keluhan dan saran dari pelanggan 37. Kesesuaian informasi yang ada di brosur dengan kenyataan yang ada di Kebun Binatang Understanding to 38. Kesediaan pegawai dalam membantu pengunjung tanpa diminta customer 39. Pemberian promosi pada saat waktu-waktu tertentu (misalnya: di hari ulang tahun Yayasan Kebun Binatang Tamansari, atau saat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia) Metode Servqual dari Zeithaml dan Parasuraman dipakai untuk mengukur kepuasan siswa melalui pengukuran kesenjangan persepsi dan harapan pelanggan ( 5 model Parasuraman), dan untuk mengetahui penyebab terjadinya kesenjangan tersebut ( 1-4 model Parasuraman). Kuesioner yang disebarkan ada 6 bagian, yang pertama berupa profil singkat responden. Pada bagian kedua dan ketiga, berupa segmentasi pasar KBB Tamansari (antara lain: psikologis, demografi, dan perilaku) dan pertanyaan yang nantinya akan dipakai sebagai strategi pemasaran yang ada. Bagian keempat, berisikan pernyataan-pernyataan yang dipakai untuk mengukur harapan dan persepsi responden. Kelima, berupa pertanyaan bobot untuk kelima dimensi Servqual yang ada. Keenam, pernyataan Kano yang nantinya akan dipakai untuk perbaikan. Penyebaran kuesioner untuk pihak manajemen digunakan untuk mengecek GAP 1, 2, 3, dan 4. Terdapat 9 orang manajer yang menjadi responden untuk penelitian ini (sesuai dengan wewenangnya masing-masing). 49

8 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: Penyebaran kuesioner untuk pihak karyawan digunakan untuk mengecek GAP 3 dan 4. Terdapat sekitar 98 orang karyawan yang menjadi responden untuk penelitian ini (sesuai dengan tugasnya masing-masing). Untuk menentukan perbaikan, digunakan model Kano. Variabel-variabel diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu must be, untuk atribut yang memiliki tinggi dan one dimensional, attractive, indifferent, questionable atau reverse. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi potensi dan daya saing Kebun Binatang Tamansari. Dari analisis ini dan juga harisl pengukuran kepuasan yang sudah dilaksanakan, kemudian disusun usulan-usulan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung dan meningkatkan jumlah pengunjung di Kebun Binatang Tamansari, sebagai salah satu sarana hiburan terjangkau di kota Bandung. 4. Pengolahan Data dan Analisis Hasil pengukuran kepuasan menunjukkan bahwa untuk ke-5 dimensi, pengunjung tidak puas, seperti dapat dilihat pada tabel 2. Untuk ke-5 dimensi, ternyata pengunjung belum merasa puas. Tabel 2. Rangkuman Rata-rata Sqi Tiap Dimensi Dimensi Rata-rata Sqi Tangibles Reliability Assurance Responsiveness Emphaty Sumber: hasil pengolahan data Jumlah variabel yang dinyatakan tidak puas oleh pengunjung adalah sebanyak 30 variabel, seperti dapat dilihat pada tabel 3, dengan masing-masing kesenjangan () penyebab, hasil kategorisasi dengan model Kano juga ditunjukan dan ditentukan variabel yang menjadi perbaikan. Variabel yang menjadi perbaikan adalah variabel yang dinyatakan tidak puas oleh pengunjung, dan termasuk kategori must be, one dimensional dan attractive. Variabel yang menjadi adalah sebanyak 14 variabel. Sedangkan penyebab masing-masing variabel dapat dilihat pada gambar 3. Dengan adanya 14 variabel yang menjadi perbaikan, maka akan dibahas 14 variabel ini dan disusun usulan perbaikan layanan. 1. Kebersihan penampilan fisik hewan. Gap yang terjadi adalah pada 2 dan3, yaitu antara persepsi manajemen tentang harapan pelanggan dengan spesifikasi jasa yang disusun, dan antara spesifikasi dengan kinerja karyawan. o Usulan untuk menutup 2: Perbaikan spesifikasi layanan Spesifikasi saat ini: Gajah dan orang utan dibersihkan setiap hari, lainnya tidak dibersihkan. (karena gajah dan orang utan digunakan sebgai pertunjukkan, dimana gajah digunakan sebagai sarana tunggang dan orang utan untuk foto-foto). Spesifikasi usulan: Semua hewan yang seharusnya dibersihkan fisiknya dilakukan pembersihan secara berkala dan rutin (misalnya 1 minggu 2 kali). Hal ini dikarenakan, tidak hanya gajah dan orang utan saja yang dilihat oleh pengunjung, akan tetapi hampir semua hewan yang ada di KBB tersebut. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk melakukan perawatan kebersihan terhadap hewan yang lazim dibersihkan (misalnya: kuda). o Usulan untuk menutup 3: perbaikan kinerja layanan (Sosialisasi spesifikasi: lisan dan sudah dikomunikasikan) Kinerja saat ini: kurang memenuhi standar 50

9 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Tabel 3. Ringkasan, ketegorisasi model Kano dan No. Variabel Gap 5 Gap 1 Gap 2 Gap 3 Gap 4 Kano Prioritas 9 Kebersihan penampilan fisik hewan Ada Ada Ada Must be Prioritas 11 Kebersihan WC Ada Ada Must be Prioritas 27 Jaminan pengunjung dari tindak kejahatan Ada Ada Ada Must be Prioritas Keamanan jalan setapak untuk dilalui jika 28 Ada Ada sehabis hujan Must be Prioritas Ketangan pegawai dalam membantu 31 Ada Ada pengunjung yang datang Must be Prioritas Ketersediaan petunjuk arah menuju tempat 34 Ada Ada evakuasi jika terjadi keadaan darurat Must be Prioritas 7 Kesehatan penampilan fisik hewan Ada One Ada Ada dimensional Prioritas Ketepatan kasir dalam pengembalian uang One 14 Ada Ada kembalian dimensional Prioritas Jaminan keselamatan jiwa pengunjung dari One 25 ancaman amukan satwa yang ada di Ada Ada dimensional kandang Prioritas Jaminan keselamatan jiwa pengunjung saat One 26 Ada Ada menggunakan sarana hiburan dimensional Prioritas Kemudahan untuk mencapai ke lokasi One 32 Ada Ada Kebun Binatang Tamansari dimensional Prioritas Kebersihan sekitar jalan setapak tempat 10 Ada pengunjung melintas Attractive Prioritas Kesesuaian harga tiket permainan sarana 16 Ada hiburan dengan pengalaman yang didapat Ada Attractive Prioritas Kesediaan pegawai dalam membantu 30 Ada pengunjung jika diminta Attractive 2 Keanekaragaman jenis hewan Ada Ada Must be 6 Kapasitas tempat duduk untuk beristirahat Ada Ada 8 Kebersihan kandang hewan Ada Ada Ada 12 Kebersihan tempat duduk untuk beristirahat Ada Ada 13 Ketertiban pegawai saat bekerja Ada Ada Kesesuaian harga tiket masuk dengan 15 Ada pengalaman yang didapat Kejujuran pegawai dalam memberikan informasi yang ada mengenai Kebun 23 Ada Ada Binatang Tamansari sesuai dengan bagian pekerjaannya 24 Kejelasan informasi promosi yang ada Ada Kelengkapan informasi pada papan 19 penjelasan mengenai hewan yang ada Kecepatan pelayanan (penjualan karcis 29 dilayani dengan cepat) Kesesuaian jam buka dan tutup Kebun 33 Binatang Tamansari (7 pagi - 5 sore) Kesesuaian lokasi hewan dengan petunjuk 35 lokasi Keseriusan pihak KBB Tamansari dalam 36 menangi keluhan dan saran dari pelanggan Kesesuaian infomasi yang ada di brosur 37 dengan kenyataan yang ada di Kebun Binatang Kesediaan pegawai dalam membantu 38 pengunjung tanpa diminta Pemberian promosi pada saat waktu-waktu 39 tertentu Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Prioritas 51

10 Usulan: pengecekan secara rutin dan berkala yang dilakukan oleh Kabag. Satwa dan Nutrisi terhadap kebersihan hewan yang ada (disesuaikan dengan jadwal pembersihan hewan), serta pengarahan mengenai pentingnya kebersihan hewan yang ada bagi kepuasan pengunjung agar karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. 2. Kebersihan WC. Gap yang terjadi adalah 3, yaitu spesifikasi sudah ada, tertulis dan sudah dikomunikasikan, tetapi belum dipenuhi oleh karyawan, karena ternyata spesifikasi kurang jelas. Yang tertulis hanya memastikan WC bersih. Usulan: pengecekan secara rutin dan berkala yang dilakukan oleh Kabag. Jasa Usaha terhadap terhadap kebersihan WC yang ada (misalnya dalam 1 hari dicek 3 kali pada jam 10 pagi, 1 siang, dan 4 sore) dan penyuluhan (sosialisasi) spesifikasi yang lebih jelas kepada karyawan,serta pengarahan mengenai pentingnya kebersihan WC yang ada bagi kepuasan pengunjung agar karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. 3. Jaminan pengunjung dari tindak kejahatan. Gap yang terjadi adalah 2, kurang tepatnya spesifikasi yang ditulis oleh manajemen dan 3 kinerja layanan yang tidak sesuai standar spesifikasi. o Usulan untuk menutup 2: Perbaikan spesifikasi layanan (Sosialisasi spesifikasi: lisan dan sudah dikomunikasikan). Spesifikasi saat ini: Satpam KBB wajib mengontrol setiap pengunjung yang masuk saat melalui pintu masuk Spesifikasi usulan: Satpam KBB wajib melakukan pengamanan secara bergiliran di dalam area KBB. serta penyuluhan (sosialisasi) spesifikasi yang menjadi tertulis dan sudah dikomunikasikan karena tindak kejahatan bisa saja terjadi di dalam area KBB. o Usulan untuk menutup 3 : Perbaikan kinerja layanan Kinerja saat ini: kurang memenuhi standar Usulan: pengecekan secara rutin dan berkala yang dilakukan oleh Kabag. Umum terhadap kinerja satpam yang ada (misalnya dalam 1 hari dicek 3 kali pada jam 10 pagi, 1 siang, dan 4 sore), serta pengarahan mengenai pentingnya jaminan pengunjung dari tindak kejahatan yang ada bagi kepuasan pengunjung agar karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. 4. Keamanan jalan setapak untuk dilalui jika sehabis hujan. Gap yang terjadi adalah 2. Usulan untuk menutup 2: Perbaikan spesifikasi layanan (Sosialisasi spesifikasi: lisan tetapi belum dikomunikasikan) Spesifikasi saat ini: Perancangan puffing untuk jalan setapak Spesifikasi usulan: Pensosialisasian puffing untuk jalan setapak (realisasi program) serta penyuluhan (sosialisasi) spesifikasi yang menjadi tertulis dan sudah dikomunikasikan. 5. Ketangan pegawai dalam membantu pengunjung yang datang. Gap yang terjadi adalah 2. Usulan untuk menutup 2: Jenis realisasi standar yang ada saat ini berupa standar tertulis akan tetapi belum dikomunikasikan, padahal manajer menilai bahwa layanan ini sangat penting bagi pengunjung. Selain itu, juga terdapat perbedaan antara persepsi pengunjung dengan harapannya. Usulan: karyawan lebih memiliki inisiatif lagi dalam membantu pengunjung yang datang karena setiap pengunjung memiliki kebutuhan, pengetahuan, dan pengalaman yang berbedabeda serta jenis realisasi yang lebih sesuai lagi yaitu tertulis dan dikomunikasikan. 6. Ketersediaan petunjuk arah menuju tempat evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Gap yang terjadi adalah 2. Usulan untuk menutup 2: Perbaikan spesifikasi layanan (Sosialisasi spesifikasi: lisan tetapi belum dikomunikasikan) Spesifikasi saat ini: Pegawai harus memberikan arahan menuju pintu keluar terdekat jika terjadi keadaan darurat 52

11 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Spesifikasi usulan: Pemberian tanda menuju ke tempat evakuasi pada beberapa daerah yang umum seperti tengah-tengah area KBB ataupun juga di sekitar area hiburan serta meningkatkan sosialisasi yang ada menjadi tertulis dan dikomunikasikan. Hal ini dikarenakan apabila dalam keadaaan darurat biasanya orang bingung harus bertanya kepada siapa dan belum tentu pegawai KBB tetap pada lokasinya, bisa saja pegawai menyelamatkan dirinya terlebih dahulu. 7. Kesehatan penampilan fisik hewan. Gap terjadi pada 2 dan3, yaitu antara persepsi manajemen tentang harapan pelanggan dengan spesifikasi jasa yang disusun, dan antara spesifikasi dengan kinerja karyawan. o Usulan untuk menutup 2 : Spesifikasi saat ini: Pemberian makan untuk hewan karnivora: 1x/2hari di sore hari, reptil: 2x/bulan, pisces dan lainnya: 1x/hari di pagi hari, kenyataannya pemberian makan ini kurang. Spesifikasi usulan: Pemberian makan untuk hewan karnivora: 1x/hari hari, reptil: 4x/bulan, pisces dan lainnya: 2x/hari. Selain membuat pengunjung puas, hal ini juga dapat membantu pengelola dalam melestarikan hewan yang ada. Untuk karnivora, makanannya bisa dicarikan makanan subtitusi, contohnya dari hasil wawancara lisan dari petugas pakan diketahui bahwa dalam 1 kali makan seekor harimau menghabiskan 4 kg daging sapi. Kalau daging sapi terasa mahal, dapat digantikan dengan daging kambing yang relatif lebih murah. o Usulan untuk menutup 3 : Pengecekan secara rutin dan berkala yang dilakukan oleh Kabag. Satwa dan Nutrisi terhadap kesehatan hewan yang ada (misalnya 3 bulan sekali diperiksa kesehatannya dengan bantuan tim dari Poliklinik Satwa yang dimiliki KBB Tamansari) dan penyuluhan (sosialisasi) spesifikasi yang lebih jelas kepada karyawan, serta pengarahan mengenai pentingnya kesehatan penampilan fisik hewan yang ada bagi kepuasan pengunjung agar karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. 8. Ketepatan kasir dalam pengembalian uang kembalian. Gap yang terjadi pada 2 Usulan untuk menutup 2: Sosialisasi spesifikasi: tertulis tetapi belum dikomunikasikan Usulan: penyuluhan (sosialisasi) spesifikasi diberikan dalam bentuk tertulis dan dikomunikasikan. 9. Jaminan keselamatan jiwa pengunjung dari ancaman amukan satwa yang ada di kandang. Gap yang terjadi pada 2. Usulan untuk menutup 2: Spesifikasi saat ini: Pihak KBB memberikan asuransi jiwa bagi pengunjung yang kecelakaan di dalam area KBB. Spesifikasi usulan: Pihak KBB memberikan asuransi jiwa bagi pengunjung yang kecelakaan di dalam area KBB serta menjamin kekuatan kandang yang ada agar saat hewan mengamuk tidak membahayakan pengunjung. Hal ini dikarenakan mempertimbangkan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, dalam artian bahwa pengunjung harus dijaga keselamatannya dari ancaman amukan satwa yang kemungkinan suatu saat bisa keluar dari kandangnya akibat kekuatan kandang yang kurang baik. Dapat disimpulkan beberapa penyebab yang menjadi penyebab adanya kesenjangan dari GAP 2, GAP 3, dan GAP 5 seperti pada gambar 3. Untuk meningkatkan daya tarik KBB Tamansari, perlu adanya acara yang menarik dan unik. Untuk itu, dapat menggunakan icon hewan. Sehingga, perancangan dilakukan melalui pemanfaatan hewan-hewan yang ada ataupun hal-hal yang bertema fauna. 53

12 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: kurangnya komitmen manajemen untuk kualitas jasa - pihak KBB Tamansari tidak menyediakan berbagai sumber kebutuhan untuk kualitas layanan - manajer yang mengubah kualitas layanan tidak mungkin diberi penghargaan daripada manajer lainnya - pihak KBB Tamansari Bandung lebih banyak menekankan kepada penjualan daripada menekankan pelayanan konsumen Tangible: 7. Kesehatan penampilan fisik hewan 9. Kebersihan penampilan fisik hewan 10. Kebersihan sekitar jalan setapak tempat pengunjung melintas 11. Kebersihan WC kurangnya standarisasi tugas - pihak KBB Tamansari Bandung tidak efektif menggunakan otomatisasi untuk mencapai konsistensi dalam melayani konsumen persepsi untuk mengerjakan - jika pihak KBB Tamansari Bandung telah memberikan konsumen kami level layanan yang mereka benar-benar inginkan, mereka akan menjadi bangkrut GAP 2 Reliability: 14. Ketepatan kasir dalam pengembalian uang kembalian 16. Kesesuaian harga tiket permainan/sarana hiburan dengan pengalaman yang didapat kemampuan karyawan - karyawan tidak merasa nyaman di pekerjaannya dalam artian bahwa mereka tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik kurangnya pengontrolan - karyawan menghabiskan banyak waktu di pekerjaannya - mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah dimana mereka memiliki sedikit kontrol - mereka terkadang merasa kurang dalam mengontrol hasil pekerjaannya karena terlalu banyak permintaan layanan konsumen pada saat yang sama - salah satu kegagalan mereka dalam pekerjaan ialah saat mereka terkadang harus bergantung pada pekerja lainnya dalam melayani konsumennya GAP 3 GAP 5 Assurance: 21. Kesopanan pegawai terhadap pengunjung 25. Jaminan keselamatan jiwa pengunjung dari ancaman amukan satwa yang ada di kandang 26. Jaminan keselamatan jiwa pengunjung saat menggunakan sarana hiburan 27. Jaminan pengunjung dari tindak kejahatan 28. Keamanan jalan setapak untuk dilalui jika sehabis hujan Responsiveness: 30. Kesediaan pegawai dalam membantu pengunjung jika diminta 31. Ketangan pegawai dalam membantu pengunjung yang datang adanya konflik saat bertugas - jumlah pada daftar pekerjaan di pekerjaan mereka menjadikan itu berat bagi mereka untuk secara efektif melayani konsumennya - perusahaan ini memberikan begitu banyak perhatian pada penjualan ke konsumen sehingga sulit untuk melayani konsumen dengan baik Emphaty: 32. Kemudahan untuk mencapai ke lokasi Kebun Binatang Tamansari 34. Ketersediaan petunjuk arah menuju tempat evakuasi jika terjadi keadaan darurat Gambar 3. Penyebab Antar GAP 1. Strategi Persaingan: a. Menganalisis segmentasi pasar yang ada di Kebun Binatang Tamansari saat ini b. Menentukan target pasar yang akan dibidik. Target pasar yang akan dibidik ialah masyarakat yang berusia antara 23 tahun sampai 27 tahun, dengan usia anaknya 2 sampai 5 tahun, yang bekerja sebagai karyawan/pegawai pabrik ataupun kantor, memiliki budget rekreasi per kali per orang yang sekitar Rp ,- sampai Rp ,-, sumber motivasi yang mendominasinya ialah kemauan anak, kawanannya (yang menemani ke KBB Tamansari) yaitu keluarga, tidak mementingkan sarana permainan atau hiburan, yang tujuan ke KBB Tamansari Bandung untuk menghabiskan waktu atau hari libur, dan dengan media iklan yang paling berpengaruh ialah teman/keluarga. c. Melakukan penetapan posisi pasar. Dari hasil wawancara lisan yang ada diperoleh bahwa KBB Tamansari memiliki komitmen untuk melestarikan keanekaragaman hewan yang ada saat ini. Hal ini dapat digunakan sebagai keunggulan yang dapat digunakan untuk bersaing dengan pesaing lainnya yang ada, mengingat hal ini tidak dimiliki pesaing lain yang ada di Bandung. 2. Unsur Taktik Persaingan a. Diferensiasi, dengan cara merancang kegiatan yang sesuai dengan target yang akan dibidik. Dari hasil pengumpulan data dan pengamatan yang ada, maka dirancang beberapa icon yang dapat menjadi pertimbangan pihak KBB Tamansari, antara lain: 54

13 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Feeding the animal Kegiatan ini merupakan kegiatan memberi makan kepada hewan yang ada di KBB Tamansari, dimana hewan yang diberi makan merupakan hewan yang jinak seperti aves, primata, dan pisces. Jenis makanan yang bisa disiapkan: pisang, pelet ikan, pelet burung dengan biaya yang terjangkau bagi pengunjung yaitu sekitar Rp 2.000,- sampai Rp 3.000,- per paket makanan. Lokasi penjualan diletakkan di sekitar kandang hewan yang berkaitan. Give Emphaty Kegiatan ini merupakan kegiatan dimana pembeli ditawarkan baju yang bergambarkan hewan-hewan yang harus dilestarikan beserta tulisan yang mengajak orang untuk turut melestarikan hewan-hewan tersebut. Adapun baju yang ditawarkan berjenis kaos katun combined dimana biaya operasionalnya sekitar Rp ,-/unit sehingga harga jualnya bisa sekitar Rp ,-/unit (mengingat pengeluaran segmen pasar untuk per kali rekreasi yang dominan ialah Rp ,- sampai Rp ,- per orang). Ini dikarenakan pengunjung yang menginginkan bahan yang bagus dan harga yang terjangkau dari baju yang ditawarkan. Desain produk ini sebaiknya lebih banyak disesuaikan untuk anak-anak karena banyaknya pengunjung yang mengatakan ingin membelikan untuk anaknya jika produk ini ada. Rebirth Activity Kegiatan ini merupakan kegiatan dimana pihak KBB Tamansari melakukan penambahan jenis hewan secara berkala sesuai dengan permintaan dari pengunjung. Periode pertambahan jenis hewan dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dari pihak KBB sendiri (dari biaya yang akan dikeluarkan), dimana misalnya per tahun atau per 2 tahun sekali. Tempat makan atau tempat beristirahat yang menyerupai bentuk-bentuk hewan Kegiatan ini berupa merancang tempat makan atau beristirahat yang berbentuk hewan, seperti tempat duduk yang berbentuk harimau sedang tidur atau harimau sedang tiarap. Harimau dipilih karena merupakan lambing (logo) dari KBB ini. b. Merancang bauran pemasaran. Adapun kegiatan pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh pihak KBB Tamansari ialah sebagai berikut: Produk Jenis produk yang ditawarkan ialah dalam bentuk jasa (layanan), dimana jasa yang ditawarkan berupa pertontonan hewan-hewan yang ada dari berbagai negara. Di KBB Tamansari, pengunjung bisa melihat harimau Sumatera, Tapir, Komodo, Unta, Cenderawasih, dan lain sebagainya. Selain itu, pihak KBB Tamansari juga menyediakan asuransi jiwa bagi para pengunjung yang mengalami kecelakaan di dalam area KBB Tamansari seperti apabila pengunjung terjatuh ataupun terluka akibat hewan yang ada di KBB ini. biaya yang ditanggung maksimal sebesar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta tergantung besarnya kerugian (luka) yang diderita. Harga Harga yang dipatok oleh pihak KBB Tamansari untuk tiket masuk ialah Rp ,- per orang per kali kunjungan. Pemotongan harga akan diberikan kepada pengunjung umum yang berjumlahkan lebih dari 30 orang, dimana besara potongan harga yang diberikan ialah 20% untuk setiap karcis masuk KBB Tamansari. Sedangkan, untuk anak yang berusia kurang dari 3 tahun tidak dipungut biaya karcis masuk. Promosi Media promosi yang digunakan ialah orang. Dari pengumpulan data yang dilakukan, pengaruh teman/keluarga merupakan yang paling tinggi untuk mempegaruhi pengunjung. Oleh karena itu, pihak KBB Tamansari harus dapat menciptakan suasana yang baik agar dapat menimbulkan persepsi yang baik bagi pengunjung yang ada agar berita yang disampaikan ke orang lain mengenai kondisi layanan KBB ini dapat menciptakan pemikiran yang baik dipikiran orang yang mendengarkannya. Dengan demikian, orang lain tersebut dapat ikut mengunjungi KBB Tamansari juga. 55

14 JURNAL INTEGRA VOL. 3, NO. 1, JUNI 2013: Tempat Agar pengunjung dapat mencapai KBB Tamansari dengan mudah, pihak pengelola sebaiknya membuat lambang di depan KBB atau sekitarnya yang menunjukkan lokasi KBB ini. Selain itu, pihak KBB Tamansari harus segera berdiskusi dengan pemerintah kebersihan sekitar Jalan Kebun Binatang. Dengan demikian, pengunjung dapat dengan mudah mengenali tempatnya dan tidak merasa ragu untuk memasukinya. 5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat 30 atribut layanan Kebun Binatang Tamansari yang belum memuaskan pengunjung saat ini. 2. Atribut jasa yang perlu mendapat perbaikan pada layanan yang ada di Kebun Binatang Tamansari berdasarkan metode Kano: a. Atribut Must be Terdapat 7 atribut layanan yang termasuk ke dalam kategori ini. b. Atribut One Dimensional Terdapat 5 atribut layanan yang termasuk ke dalam kategori ini. c. Atribut Attractive Terdapat 3 atribut layanan yang termasuk ke dalam kategori ini. 3. Tidak terdapat kesenjangan antara harapan pengunjung dengan persepsi manajemen Kebun Binatang Tamansari. 4. Kesenjangan antara persepsi manajemen Kebun Binatang Tamansari dengan harapan pengunjung dan spesifikasi kualitas jasanya terdapat pada 11 atribut layanan. 5. Kesenjangan yang ada di Kebun Binatang Tamansari antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasanya terdapat pada 6 atribut layanan. 6. Tidak terdapat kesenjangan antara penyampaian jasa dengan komunikasi eksternal yang ada di Kebun Binatang Tamansari. 7. Perancangan kegiatan untuk Kebun Binatang Tamansari sehingga tertarik untuk berkunjung dan ingin kembali mengunjunginya: a. Feeding the animal b. Give Emphaty c. Rebirth Activity d. Tempat makan atau tempat beristirahat yang menyerupai bentuk-bentuk hewan Saran untuk KBB Tamansari adalah: 1. Mempertahankan kekuatan (strengths) yang dimiliki saat ini yang berasal dari fasilitas layanan yang ditawarkan kepada pengunjung (kesejukan udara lingkungan, keanekaragaman jenis tumbuhan, keanekaragaman sarana permainan, variasi pilihan tempat makan, dan berfoto dengan hewan), dari segi manajemen, dan dari segi karyawan. 2. Memperbaiki Kebun Binatang Tamansari Bandung saat ini karena adanya kelemahankelemahan (weaknesses) yang berasal dari fasilitas layanan yang ditawarkan kepada pengunjung. 3. Memanfaatkan peluang (opportunities) yang ada dari gaya hidup masyarakat saat ini. Selain itu, juga dapat dilihat dari peluang jumlah penduduk Indonesia terutama kota Bandung (tidak menutup kemungkinan juga untuk penduduk luar kota Bandung) yang semakin meningkat. 4. Mengatasi ancaman (threats) yang ada dari lingkungan sekitar KBB Tamansari Bandung. 6. Daftar Pustaka Ericson, C. A. (2000), Fault Tree Analysis, 56

15 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KEBUN BINATANG (Florensia Margaretta, et al.) Kotler, P. (2002), Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Penerbit Prenhallindo, Jakarta. Rangkuti, F. (2002), ANALISIS SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono (2006), Metodologi Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sulisworo (2009), Metode Kano Pemetaan Preferensi Pelanggan, Sunarta, M. (2008), Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan di PT Bayu Buana Tbk dengan Metoda Servqual, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Tjiptono, F. (2004), Prinsip-prinsip Total Quality Service, Penerbit Andi, Yogyakarta. Zeithaml, V. A., Parasuraman, A., Berry, L. L. (1990), Delivering Quality Service: Balancing Customer Perceptions and Expectation, The Free Press, New York. 57

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang ada, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Atribut layanan Kebun Binatang Tamansari yang belum memuaskan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Objek penelitian ini berlokasi di Kebun Binatang Tamansari yang beralamat di Jalan Kebun Binatang No. 6, Bandung. Masalah yang dihadapi oleh Kebun Binatang tersebut saat ini adalah penurunan jumlah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Kuesioner Pengunjung Dengan hormat, Saya mahasiswa Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21 ini, tidak hanya teknologi saja yang semakin berkembang, akan tetapi kebutuhan akan setiap individu juga semakin beranekaragam. Jika diperhatikan,

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym)

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym) Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym) Gym Customer Satisfaction Analysis Using Servqual Method (Case Study at Permata

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Rebel Gym merupakan salah satu tempat kebugaran di Kota Bandung yang menyediakan berbagai macam fasilitas antara lain fitness center, aikido, aerobics, yoga, pilates. Saat ini Rebel Gym memiliki

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 62 BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya yang berupa nilai kepuasan pelanggan. Pada Tugas Akhir ini nilai kepuasan pelanggan dilihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini sebagian besar masyarakat apabila dilihat secara umum, telah banyak menggunakan mobil pribadi sebagai sarana transportasi. Oleh karena itu, bengkel salah satu jasa pelayanan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO Niken Parwati 1, Ricky Martinus 1 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta 12110 niken.parwati@uai.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, bidang usaha jasa merupakan salah satu bidang usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian, yaitu untuk memenuhi berbagai kebutuhan,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah merupakan serangkaian prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan tahapan yang terstruktur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini kebutuhan akan transportasi menjadi sangat penting, terutama di kota-kota besar. Bagi kebanyakan orang yang memiliki kendaraan pribadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Tetapi

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri Mahmudatul Huda 1*, Heribertus Budi Santoso 2, Sri Rahayuningsih 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek kehidupan. Persaingan bisnis diantara perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v ABSTRAK Bengkel Alfa Motor bergerak dalam bidang jasa yaitu bengkel yang mengurus mobil-mobil mulai dari service sampai pelayanan cuci mobil. Bengkel ini ingin memaksimalkan kepuasan konsumen dan pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

IMPROVEMENT PROPOSAL OF SERVICE QUALITY IN PT. KANGSEN KENKO INDONESIA USING METHOD OF SERVQUAL (Case Study of PT. Kangsen Kenko Indonesia, Bandung)

IMPROVEMENT PROPOSAL OF SERVICE QUALITY IN PT. KANGSEN KENKO INDONESIA USING METHOD OF SERVQUAL (Case Study of PT. Kangsen Kenko Indonesia, Bandung) 1 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI PT. KANGSEN KENKO INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL (Studi Kasus di PT. Kangsen Kenko Indonesia, Bandung) IMPROVEMENT PROPOSAL OF SERVICE QUALITY IN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X (Minimizing Customer Satisfaction Gap Using Servqual and IPA Based Methods

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4.

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4. LAMPIRAN 1 Tabel Variabel Penelitian -5, 1, 2, 3, dan 4. Lampiran 1 Tabel Variabel Penelitian -5, -1, -2, -3, dan -4 L1-1 VARIABEL PENELITIAN GAP-5 5 Dimensi 10 Dimensi Tangible (berhubungan dengan penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym)

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym) Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Tempat Gym dengan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus di Permata Gym) Analysis of Customer Satisfaction to Gym Place Service Using Servqual Method (Case

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE Shanty Kusuma Dewi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person: Shanty Kusuma Dewi e-mail: shanty@umm.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA) Nito Prabowo Arifianto Jurusan Manajemen Industri Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan pesat seiring dengan langkah perkembangan dunia dalam era globalisasi. Kebanyakan orang senang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entertainment Plaza adalah perusahaan yang mendirikan sebuah produk jasa pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Semakin berkembangnya jaman, berpenampilan menarik pun menjadi sorotan paling utama untuk dilirik oleh orang-orang. Kota Bandung sendiri saat ini dikenal sebagai tempat wisata belanja, dimana tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Grapari Probolinggo yang terletak di Jalan Suroyo No. 16, Probolinggo. Penelitian awal dilaksanakan pada Bulan Januari

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis maka didapatkan beberapa hal yang dapat disimpulkan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan mengenai identifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Daerah dan Obyek Penelitian Daerah penelitian dilaksanakan di Kota Makassar, dengan obyek penelitian pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (Studi Kasus: Kantor Pos Gladak Solo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi Petunjuk Sitasi: Suhartini, & Prayogo, S. B. (2017). Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN Noviyarsi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Kampus III Universitas Bung Hatta, Jl. Gajah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL *

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.003 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR Ali Mustakim 1, Shanti Kirana Anggraeni 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO (Studi Kasus PT. Bank Negara Indonesia KCP. Biro Rektor USU Medan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. AXA Life Indonesia di Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Erlina Purnamawati Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstraksi Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL

ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL Leanika Adinata 1, Yesmizarti Muchtiar 2, M. Nursyaifi Yulius 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT.

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 1, 25 32 PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara e-mail: laricha_salomon@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data untuk Gap 5, secara keseluruhan pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan untuk tetap bersaing dan terus mengembangkan usahanya ditengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk terus

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1. Berisi: 1. Kuesioner Terbuka 2. Kuesioner Pelanggan 3. Kuesioner Pihak Manajemen 4. Kuesioner Pihak Karyawa

LAMPIRAN 1.1. Berisi: 1. Kuesioner Terbuka 2. Kuesioner Pelanggan 3. Kuesioner Pihak Manajemen 4. Kuesioner Pihak Karyawa LAMPIRAN. Berisi:. Kuesioner Terbuka. Kuesioner Pelanggan. Kuesioner Pihak Manajemen. Kuesioner Pihak Karyawa Kuesioner Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

#13 KEPUASAN PELANGGAN

#13 KEPUASAN PELANGGAN #13 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan, sebagai berikut: 1. Terjadi kesenjangan antara persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Juli-Agustus

Lebih terperinci

KEPUASAN PELANGGAN #12

KEPUASAN PELANGGAN #12 #12 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

#14 KEPUASAN PELANGGAN

#14 KEPUASAN PELANGGAN #14 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO Vera Devani, Aryo Adi Kuncoro Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE-PERFORMANCE MATRIX SEBAGAI DASAR PERBAIKAN STRATEGI PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA SIAK PEKANBARU Satriardi Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sumarmi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo hanacatur@umsida.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian adalah : Beberapa tahap akan saya gunakan untuk melakukan di dalam penelitian ini Tahap pertama : Penentuan data yang akan dipakai adalah data primer,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci