1. Pendahuluan 2. Metodologi yang diajukan 2.1. Metode Delphi
|
|
- Yulia Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Pendahuluan Permasalahan tranasportasi merupakan masalah yang krusial karena memberikan dampak yang luas bagi kehidupan manusia. Dalam menangani masalah transportasi membutuhkan koordinasi dari banyak pihak dan mempertimbangakan banyak kriteria serta perhitungan yang tepat dalam pengambilan keputusannya. Beberapa kriteria dan alternatif diajukan bahkan tahapan dalam penentuannya. Yelda & Shresta (2003) yang melakukan pemilihan alternatif untuk menciptakan sistem transportasi berkelanjutan di Delhi dengan mempertimbangkan kriteria kualitatif dan kuantitatif seperti ketersediaan teknologi, kemampuan beradaptasi, tantangan pengaplikasian, energi, lingkungan, serta biaya. Yelda & Shresta (2003) membandingkan hasil pengolahan data secara kualitatif, kuantitatif, dan mengintegrasikan keduanya dengan menggunakan metode AHP. Hasil pengolahan data membuktikan bahwa dengan mengintegrasikan kriteria kualitatif dan kuantitatif memberikan hasil yang lebih baik, akan tetapi belum dapat dipastikan bahwa perencanaan yang diambil merupakan solusi yang ideal. Pada tahun 2010, Ulengin et.al. mengajukan sebuah framework untuk menentukan perencanaan transportasi di Turkey dengan menggunakan multi metodologi. Kriteria yang digunakan adalah kriteria kuantitatif saja seperti energi, lingkungan, dan kesehatan. Padahal kriteria kualitatif juga memberikan kontribusi yang besar. Oleh sebab itu, di rasa penting untuk menginterasikan kriteria kualitatif dan kuantitatif sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan MCDM yang mampu mengakomodasi multi kriteria yang bertentangan serta memberikan solusi yang ideal. 2. Metodologi yang diajukan Penelitian ini mengajukan sebuah kerangka kerja yang akan membantu pengambil keputusan pada bidang transportasi dalam memprioritaskan perencanaan transportasi jangka panjang dengan menggunakan pendekatan MCDM. Metode yang digunakan dalam penentuan prioritas alternatif perencanaan transportasi antara lain metode Delphi, cognitive map, Analytical Network Process (ANP), dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan interview dengan para pakar untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah transportasi sebuah kota dan mengidentifikasi kriteria serta alternatif yang akan digunakan. Langkah kedua membentuk cognitive map untuk menunjukkan pemetaan dari sebuah permasalah dan menunjukkan hubungan tiap variabel. Pada langkah ketiga perhitungan tingkat kepentingan tiap kriteria dilakukan menggunakan metode ANP yang didapatkan dari hasil kuesioner dengan para pakar. Langkah keempat adalah melakukan perangkingan alternatif perencanaan berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan meotde TOPSIS dengan pertimbangan jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif. Gambar 1 adalah kerangka kerja pengembangan prioritas yang diajukan Metode Delphi Langkah pertama dari pengembangan model yang diajukan adalah melakukan pendekatan dengan pakar untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi sistem transportasi sebuah kota dan kriteria serta alternatif yang akan diajukan. Pendekatan dapat dilakukan dengan interview secara langsung atau menggunakan surat elektronik kemudian dilakukan perbandingan dan analisis terhadap tanggapan para pakar, dan
2 kemudian dilaporkan kembali pada partisipan untuk mendapatkan tanggapan (Graham, 2003). Penggunaan metode delphi dalam pengambilan keputusan dengan melakukan interview berulangkali semacam musyawarah untuk mufakat tertulis memungkinkan responden untuk mengemukakan pendapat tanpa ada paksaan dari pihak lain (Ciptomulyono, 1998). Pada penelitian ini, alasan dasar menggunakan metode delphi adalah kemudahan dalam mendapatkan informasi dan kebebasan berpendapat dari para pakar, serta tidak mengganggu aktivitasnya Cognitive map Cognitive map merupakan tampilan pemikiran mengenai sebuah masalah yang diikuti dengan proses mapping (Eden, 2004). Gunanya untuk menggambarkan masalah keputusan secara kualitatif dan untuk menganalisis pernyataan kausal yang dibuat oleh individu. Node yang nampak ditengah biasanya merupakan masalah atau isu-isu yang dimunculkan. Sedangkan bagian atas map merupakan tujuan yang akan dicapai, sedangkan bagian bawah adalah alternatif yang ditawarkan. Kelemahan dari penggunaan cognitive map ini adalah jawaban dari para pakar yang dilibatkan terkadang tidak konsisten dan sulit untuk diukur. Oleh sebab itu, perlu adanya metode pendukung untuk menganalisis dan menghitung konsistensi variabel yang teah diidentifikasi Analytical Network Process (ANP) ANP merupakan pengembangan dari model AHP yang telah dikembangkan oleh Saaty (1990). Jika pada model AHP struktur networknya adalah hierarkhi, maka berbeda dengan model network ANP. Hal tersebut disebabkan karena model ANP mengijinkan adanya interaksi Hiring pakar Interview Model Pemetaan masalah Mengidentifikasi kriteria dan alternatif Identifikasi tingkat kepentingan variabel Perankingan Kriteria Perankingan Alternatif Metode Delphi Cognitive Mapping ANP Matrik perbandingan TOPSIS Gambar 1. Kerangka kerja penentuan prioritas alternatif kebijakan dan umpan balik dari elemen-elemen dalam klaster (innerdependency) dan antar klaster (outerdependency). Model ANP digunakan untuk memprioritaskan sekumpulan variabel berdasarkan tingkat kepentingan menggunakan skala Saaty (1990). Penilaian tingat kepentingan tiap variabel dilakukan oleh pakar. Pada penelitian ini, metode ANP digunakan untuk memprioritaskan kriteria yang akan digunakan sebagai pertimbangan perencanaan transportasi jangka panjang. Pada dasarnya model ANP juga dapat memprioritaskan alternatif, akan tetapi hasil perankingannya masih bersifat subjektif. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil perankingan atau prioritas alternatif perencanaan yang objektif, peneliti menggunakan metode TOPSIS.
3 2.4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) TOPSIS adalah sebuah metode yang digunakan untuk perankingan alternatif berdasarkan jarak terpendek dari Positive Ideal Solution (PIS) dan jarak terjauh Negative Ideal Solution (NIS) atau titik terendah (Shih et. al., 2007). PIS adalah sebuah solusi yang memiliki kriteria keuntungan maksimal dan kriteria biaya yang minimal, sendangkan NIS memiliki kriteria biaya yang maksimal dan kriteria keuntungan yang minimal. Ringkasnya, solusi ideal positif disusun dari semua nilai terbaik yang dapat dicapai dari kriteria, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari semua nilai terburuk dari kriteria. 3. Hasil dan Diskusi Pada penelitian ini, objek yang digunakan untuk validasi model adalah Kota Surabaya. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi transportasi di Kota Surabaya, peneliti melakukan pendekatan dengan pakar, kemudian hasil interview tersebut dibentuk dalam sebuah cognitive map. Gambar 2 adalah hasil pemetaan permasalahan sistem transportasi Kota Surabaya yang didapatkan dari interview dengan para pakar. Kriteria dan alternatif yang diajukan pada penelitian ini didapatkan dari hasil interview dan studi literatur, sedangkan subkriteria yang digunakan sebagai indikator tiap-tiap kriteria didapatkan dari berbagai jurnal pendukung. Data yang diolah dalam penelitian ini didapatkan dari hasil kuesioner dengan para responden yang diminta untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan antar kriteria dengan menggunakan skala Saaty. Adapun kriteria, subkriteria dan alternatif yang diajukan pada penelitian ini terangkum pada tabel 1 dan tabel 2. Semua variabel yang terkumpul, dilakukan pembobotan untuk mendapatkan prioritas. Langkah awal adalah melakukan pembobotan antar kriteria dengan menggunakan software Super decision dan didapatkan bahwa kriteria lingkungan adalah kriteria yang mendapatkan prioritas tertinggi. Gambar 2. Pemetaan masalah (Cognitive map)
4 Tabel 1. Kriteria dan subkriteria perencanaan transportasi jangka panjang Kriteria Subkriteria Sumber Energi - Penggunaan energi per kapita Ulengin et. al. (2010) - Energy saving potential (ESP) Yelda & Srestha (2003) Lingkungan - Indeks Standar Pencemaran Udara Wang et. al. (2009) (ISPU) - Penggunaan lahan untuk perbaikan prasarana transportasi (land use) - Polusi suara (Kebisingan) Ekonomi - Pengeluaran masyarakat tiap bulan menggunakan transportasi umum Campos & Ramos (2005) - Biaya untuk remanufaktur atau Poh & Ang (1999) mengkonversi bahan bakar lain - Tarif angkutan umum Yelda & Shrestha (2003) - Besar biaya pada investasi awal Wang et. al. (2009) - Biaya operasional dan perawatan - Return of Investment (ROI) Sosial - Kesediaan masyarakat untuk beralih Wang et. al. (2009) pada perencanaan yang baru - Penciptaan lapangan pekerjaan - Tingkat kecelakaan Campos & Ramos (2005) - Kualitas kesehatan masyarakat Ulengin (2010) Teknologi - Jumlah transportasi yang beralih menggunakan teknologi bersih Campos & Ramos (2005) - Reliabilitas Wang et. al. (2009) Politik - Dukungan dari masyarakat - Kemudahan pengadaan dan operasional Rajan S. C. (2006) Kode Tabel 2. Alternatif perencanaan transportasi masa depan Alternatif Kebijakan 1 Penerapan Intelligent Transport System (ITS) 2 Perbaikan fasilitas angkutan umum 3 Pembangunan jalur sepeda (non motorize) 4 Pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) 5 Pengadaan Light Rail Transit (LRT) 6 Pengadaan transportasi sungai 7 Penerapan Electronic Road Pricing (ERP)
5 Hasil perankingan kriteria yang diolah menggunakan software Super Decision adalah seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 3. Perbandingan antar kriteria Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria lingkungan adalah kriteria pertama yang perlu dipertimbngkan dalam perencanaan transportasi jangka panjang. Kriteria selanjutnya adalah ekonomi, dengan arti bahwa pengadaan transportasi massal depan juga harus mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan dengan modal yang dimiliki. Kriteria tertinggi ke tiga adalah sosial, yang kemudian diikuti oleh kriteria teknologi, energi, dan politik. Metode ANP selain digunakan untuk menentukan prioritas kriteria, dapat juga digunakan untuk menentukan prioritas alternatif kebijakan. Akan tetapi masih bersifat subjektif karena perankingannya berdasarkan persepsi pakar. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan metode TOPSIS dalam melakukan perankingan alternatif untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif. Hasil perankingan ANP pada penelitian ini hanya digunakan sebagai pembanding dengan hasil perankingan TOPSIS. Tabel 3 di bawah ini adalah perbandingan hasil perankingan metode ANP dan kombinasi ANP- TOPSIS. Tabel 3. Perbandingan perankingan alternatif perencanaan transportasi Ranking ANP ANP-TOPSIS 1 Penerapan ITS Pembangunan jalur sepeda 2 Penerapan ERP Pengadaan LRT 3 Perbaikan fasilitas angkutan umum Pengadaan BRT 4 Pengadaan BRT Perbaikan fasilitas angkutan umum 5 Pembangunan jalur sepeda Penerapan ITS 6 Pengadaan LRT Penerapan ERP 7 Pengadaan transportasi sungai Pengadaan transportasi sungai
6 Berdasarkan tabel di atas terlihat perbedaan antara hasil perankingan menggunakan metode ANP dengan kombinasi ANP-TOPSIS. Hasil perankingan ANP dinilai lebih subjektif karena hanya berdasarkan penilaian responden saja, sedangkan perankingan pada metode TOPSIS memerlukan perhitungan jarak kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal positif dan solusi ideal negatif sehingga hasil perankingannya lebih valid. Selain itu, penerapan ITS sebagai perencanaan awal transportasi masa depan bukanlah solusi ideal yang mendukung lingkungan. Hal itu disebabkan karena ITS hanya berfungsi untuk mengatur kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi bottleneck dan polusi tidak terkumpul pada satu tempat. Tetapi penggunaan ITS tidak mengurangi konsumsi energi sehingga berkontribusi mencemari lingkungan. Pembangunan jalur sepeda pada penelitian ini menjadi prioritas pertama untuk dilakukan guna mengurangi pemanasan global dan konsumsi energi, bukan sebagai pengganti alat transportasi utama. Pembangunan jalur sepeda digunakan untuk mengakomodasi pengguna sepeda menuju ke tempat mereka beraktivitas dan atau kemudian beralih menggunakan angkutan umum massal seperti BRT atau LRT. 4. Kesimpulan Penelitian ini mengajukan sebuah kerangka kerja pengembangan model prioritas perencanaan dengan mempertimbangkan kriteria energi, lingkungan, sosial, ekonomi, teknologi, dan politik. Pengembangan yang diajukan berupa tahapan dalam penentuan prioritas perencanaan serta menambahkan beberapa kriteria dan alternatif perencanaan transportasi jangka panjang. Variabel yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari interview dengan para pakar dan hasil studi pustaka yang kemudian dibentuk dalam sebuah cognitive map. Penggunaan metode ANP adalah untuk menentukan prioritas kriteria kemudian metode TOPSIS digunakan untuk mendapatkan perankingan alternatif perencanaan yang lebih ideal. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa alternatif pembangunan jalur sepeda motor menjadi prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang. Dengan harapan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan, pemanasan global, serta meningkatkan kesehatan masyarakat. Uji sensitivitas yang telah dilakukan pada hasil perankingan metode TOPSIS menunjukkan bahwa perubahan bobot yang dilakukan pada seluruh subkriteria tidak mempengaruhi prioritas alternatif semula. Grafik 1 di bawah ini adalah contoh hasil uji sensitivitas terhadap subkriteria kesediaan masyarakat untuk beralih. Grafik 1. Sensitivitas subkriteria kesediaan masyarakat untuk beralih Pada saat nilai bobot dikurangi (dalam arti hanya ada sebagian orang yang bersedia untuk beralih) maka prioritas alternatifnya adalah pembangunan jalur sepeda untuk fasilitas pendukung pengadaan LRT dan BRT, kemudian perbaikan fasilitas umum. Perbaikan fasilitas angkutan umum dilakukan setelah pengadaan transporasi umum massal (LRT dan BRT) disebabkan karena angkutan umum dikelola oleh swasta dan tidak jarang satu kendaraan dioperatori oleh dua orang secara bergantian. Prioritas kelima adalah pengadaan ITS. Jadi, setelah
7 diadakan angkutan umum massal dan perbaikan fasilitas angkutan umum, untuk mengatur lalu lintasnya digunakan ITS. Alternatif ERP dan transportasi sungai menjadi prioritas terakhir untuk dilakukan karena melihat kondisi eksisting sungai yang ada di Kota Surabaya masih tidak memungkinkan untuk dijadikan angkutan umum. Untuk saat ini, transportasi sungai hanya dijadikan sebagai transportasi wisata saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan dengan kemajuan teknologi akan dijadikan angkutan umum. Penerapan ERP mungkin saja dilakukan di Kota Surabaya apabila seluruh sarana dan prasarana angkutan umum sudah diperbaiki. Penerapan ERP dilakukan untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi ke kota yang sangat berpotensi menyebabkan kemacetan dan polusi udara. Daftar Pustaka Campos, V. B., Ramos, R. A. R Sustainable mobility evaluation in urban areas. Advance OR and Al Methods in transportation, Poznan University of Technologu. Posnan, pp Ciptomulyono, U Integrasi metode Delphi dan prosedur analisi hierarkhis (AHP) untuk identifikasi dan penetapan prioritas objectif atau kriteria keputusan (IPTEK, ITS). Eden, C Analyzing cognitive maps to help structure issues or problems. Europan Journal of Operation Research 159 (3), Graham, B., Regher, G., & Wright, J. G Delphi as a method to establish consensus for diagnostic criteria. Journal on Clinical Epidemiologi 56, Poh, K. L., & Ang, B. W Transportation fuels and policy for Singapore: an AHP planning approach. Computers & Industrial Engineering 37, Rajan, S. C Climate change dilemma: technology, social change or both? An examination of long term transport policy choice in the United States. Energy policy 34, Saaty, T. L How to make a decision: The Analytic Hierarchi Process. European Journal of Operational Research 48, Shih, H. S., Shyur, H. J., & Lee, E. S An extention of TOPSIS for group decision making. Mathematical & Computer Modelling 45, Ulengin, F., Kabak, O., Onsel, S., Ulengin, B., Aktas, E A problem structuring model for analyzing transportation-environment relationship. European Journal of Operation Research 200, Wang, J. J., Jing, Y. Y., Zhang, C. F., & Zhao, J. H Review on multicriteria decision analysis aid in sustainable energy decision-making. Renewable and Sustainable Energy Reviews 13, Yelda, S., & Shrestha, R. M Multicriteria approach for selection of alternative options for environmentally sustainable transport system in Delhi. Transportation Research A 37,
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN TRANSPORTASI JANGKA PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN TRANSPORTASI JANGKA PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Oleh: Indah Apriliana Sari (2508.201.002) Pembimbing Ko-pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Angkutan umum memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian, untuk menuju keberlajutan angkutan umum memerlukan penanganan serius. Angkutan merupakan elemen
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Proses dalam meningkatkan usahanya, PT PLN (Persero) tidak dapat melepaskan perhatiannya
Lebih terperinciPENENTUAN PELANGGAN BERPRESTASI PADA APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENGGUNAKAN TOPSIS
PENENTUAN PELANGGAN BERPRESTASI PADA APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENGGUNAKAN TOPSIS Ari Basuki Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Jl Raya Telang Kamal, Bangkalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seringkali sebuah organisasi dihadapkan dengan suatu masalah dimana organisasi tersebut mengalami kesulitan dalam memilih suatu alternatif dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Virgeovani Hermawan 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciKOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Ahmad Abdul Chamid 1*, Alif Catur Murti 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciPenentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development
C481 Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development Virta Safitri Ramadhani dan Sardjito Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapi dengan masalah pengambilan keputusan yang bermacam-macam. Dari pengambilan keputusan yang melibatkan satu faktor saja
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
Sidang Tesis PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi NRP : 2509 203 011 Dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) adalah perusahaan joint venture antara PT. United Tractors Tbk (49%) dan PT. Komatsu Asia Pasific Pte. Ltd (51%) yang bergerak
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) Winda Sulistiana 1 dan Evi Yuliawati 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Pemilihan Campuran Biodiesel Terbaik Berdasarkan Penggabungan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Order Preference By Similarity to Ideal Solution (Topsis)
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG
ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciPDF Compressor Pro. Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Objek Wisata Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beasiswa merupakan bantuan studi yang diinginkan setiap siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Bantuan yang diberikan dalam bentuk uang atau barang ini mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga menuntut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dirinci menurut jenisnya
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan yang ada di Indonesia semakin meningkat. Menurut data terakhir, jumlah kendaraan di Indonesia pada tahun sudah mencapai
Lebih terperinciPENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO
PENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 1 aliaskaluku@gmail.com, 2 nikmasaripakaya@gmail.com
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS
Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS Sri Rahmawati Fitriatien Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI
PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi Minyak Sawit Dunia, Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Sawit Dunia, (FAO, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, dan minyak sawit merupakan sektor ekspor yang paling tinggi nilainya selama kurun
Lebih terperinciSistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS
Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 Jurusan Teknik Informastika Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekploitasi sumberdaya mineral atau bahan galian seperti pasir merupakan salah satu pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi pada dasarnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu melayani kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau daerah tertentu. Masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja diperdesaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat 13,33% dan sekitar 63,37% dari jumlah tersebut berada di perdesaan dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian (Badan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, metodologi penelitian merupakan suatu proses berpikir yang sistematis atau tahap-tahap penelitian yang diawali dengan mengidentifikasi masalah,
Lebih terperinciSELEKSI PENERIMAAN CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
SELEKSI PENERIMAAN CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sri Lestari IBI Darmajaya t4ry09@yahoo.com ABSTRACT One factor supporting human resource development is qualification. The selection of employees
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Proses Hirarki Analitik. Teknik analisis yang digunakan adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 Penelitian Terdahulu Sukarto (2006 melakukan penelitian mengenai pemilihan model transportasi yang sesuai dalam usaha memecahkan masalah kemacetan dengan udul penelitian Pemilihan
Lebih terperinciPEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS Juliyanti 1,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra
Lebih terperinciPENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak lembaga pendidikan yang mewajibkan siswa/mahasiswanya melakukan kegiatan Praktek (PKL) baik tingkat SMK/sederajat maupun universitas sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Parthasarathy (2007) menyatakan dengan semakin kompetitifnya bisnis dari waktu ke waktu, kebutuhan akan proses bisnis yang baru dan tujuan bisnis yang baru
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciDECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD
ZERO JURNAL SAINS MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 Page : 11-21 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN: 2580-5754 DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD Ismail
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK)
PEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK) Didien Suhardini, Adhitya Tuhagono Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik - Universitas 45 Surabaya Bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK Selama ini proses rekrutmen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN DI UKM MIKRO TEKNIK
PEMILIHAN STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN DI UKM MIKRO TEKNIK TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri KEVIN KUSNADI 15 16 08624 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciKEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN : Suatu Penerapan Metodologi yang Komprehensif Oleh: R. Aria Indra P Kasubdit Lintas Sektor dan Lintas Wilayah, Dit. Wilayah Tarunas, Ditjen Taru, Kemen PU Sustainability
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sektor transportasi, peningkatan mobilisasi dengan kendaraan pribadi menimbulkan peningkatan penggunaan kendaraan yang tidak terkendali sedangkan penambahan ruas
Lebih terperinciUsuslan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process
Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN METODE MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Faisal Piliang Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian Nuswantoro, membahas pemilihan pegawai
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Branding Space Jogja adalah salah satu PT yang bergerak di bidang penjualan rumah. Banyaknya rumah dan kriteria dari setiap rumah yang berbeda- beda yang ditawarkan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN METODE FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK EVALUASI PREFERENSI MODA TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SEMARANG
STUDI PENERAPAN METODE FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK EVALUASI PREFERENSI MODA TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SEMARANG Sriyanto*, Wiwik Budiawan, Farhania Aisyah Setiowati Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPeningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)
JURNAL TEKNIK POMITS 2014 1 Peningkatan Pelayanan Bus Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta) Hasrina Puspitasari 1 dan Sardjito 2 Program Studi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciMetode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP
Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin kuatnya persaingan antar perguruan tinggi di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, STT Telkom diharapkan dapat menjaga kualitasnya sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Robbins dan Coultier (2012) menyatakan bahwa manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciMODEL AHP/DEA UNTUK MENGUKUR EFISIENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI GAS BUANG RUMAH TANGGA RAMAH LINGKUNGAN
MODEL AHP/DEA UNTUK MENGUKUR EFISIENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI GAS BUANG RUMAH TANGGA RAMAH LINGKUNGAN Parwadi Moengin Lab. Sistem dan Simulasi Industri, Gedung F/G Jurusan Teknik Industri, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA
PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA Sumiyar Pantiharso, Ervina Ahyudanari, dan Hitapriya Suprayitno Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS E-mail : labmk_its@yahoo.com ABSTRAK Untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas pemasok terbaik untuk produkproduk yang paling laris dijual di Toko Besi Nusantara Semarang. Prioritas pemasok terbaik ditentukan
Lebih terperinciKOMBINASI METODE ANP DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS MEDIA PROMOSI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: STMIK AKAKOM YOGYAKARTA)
KOMBINASI METODE ANP DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS MEDIA PROMOSI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Sumiyatun 1), Retantyo Wardoyo 2) 1) Teknik Informatika STMIK AKAKOM Jln.
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DENGAN METODE FUZZY TOPSIS (STUDI KASUS : SENTRA INDUSTRI TAHU DESA WIROGUNAN)
C.21 PEMILIHAN LOKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DENGAN METODE FUZZY TOPSIS (STUDI KASUS : SENTRA INDUSTRI TAHU DESA WIROGUNAN) Anindya Rizky Kefaningrum *, I Wayan Suletra, Eko Liquiddanu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb);
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT
ZERO JURNAL MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN : 2580-5754 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciPEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Karna Rajasa, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN POLA TRANSPORTASI MAKRO DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciOleh: Putri Narita Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M. Eng. Sc
PEMILIHAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI KECIL MENENGAH POTENSIAL DI KABUPATEN BANGKALAN PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU DENGAN METODE DELPHI DAN ANP Oleh: Putri Narita 2505 100 117 Pembimbing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu bagian penting di dalam kehidupan manusia dimana terjadi pergerakan untuk menjangkau berbagai keperluan dan kebutuhan hidup manusia.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,
Lebih terperinciPenerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD.
Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD. Indo Multi Fish 1 Nalsa Cintya Resti 1 Sistem Informasi, Universitas Nusantara
Lebih terperinciJURNAL PEMILIHAN TATA LETAK KANDANG AYAM POTONG ELECTION LAYOUT CHICKEN BROILER COOP
JURNAL PEMILIHAN TATA LETAK KANDANG AYAM POTONG ELECTION LAYOUT CHICKEN BROILER COOP Oleh: OKTO FAJAR WIBISONO 12.1.03.03.0381 Dibimbing oleh : 1. FATKUR RHOHMAN, M.Pd 2. RINI INDRIATI, M.Kom PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
PEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Nofi Aditya Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi, Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a) Pada permasalahan pemilihan order
Lebih terperinciMODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN SEPEDA MOTOR DI JAKARTA
MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN SEPEDA MOTOR DI JAKARTA Febri Bernadus Santosa 1 dan Najid 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciPEMODELAN MULTI OBJECTIVE DECISION MAKING UNTUK PENYELEKSIAN PORTOFOLIO: SUATU PENDEKATAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMODELAN MULTI OBJECTIVE DECISION MAKING UNTUK PENYELEKSIAN PORTOFOLIO: SUATU PENDEKATAN METODE AHP DAN TOPSIS Vridayani Anggi Leksono 1), Udisubakti Ciptomulyono 2), dan I Ketut Gunarta 3) 1) Program
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM
IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan
Lebih terperinciStudi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP
BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan 1) Dari hasil kajian dan analisis terhadap berbagai literatur dapat ditarik satu kesimpulan sebagai berikut : a) Ada beberapa definisi tentang angkutan massal namun salah
Lebih terperinciTECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) PADA PROSES SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR JP2AB
TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) PADA PROSES SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR JP2AB Hartatik Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta email : hartatikamikom@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan
Lebih terperinci