GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN
|
|
|
- Leony Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI KABUPATEN BANYUASIN BANYUASIN
3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN Kec. Tungkal Ilir Kec. Betung Kec. Suak Tapeh Kec. Pulau Rimau Kec. Tanjung Lago Kec. Kec. Banhyuasin Sembawa III Kec. Rantau Bayur Kec. Banyuasin II Kec. Talang kelapa Kota Palembang Kec. Makarti Jaya Kec. Sumber Marga Telang Kec. Air Saleh Kec. Muara Telang Kec. Banyuasin I Kec. Muara Padang Kec. Air Kumbang Kec. Rambutan Kec. Muara Sugihan SUMSEL BANYUASIN Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, Letak Geografis Kabupaten Banyuasin terletak pada posisi antara 1,30-4,0 Lintang Selatan dan Bujur Timur yang terbentang mulai dan bagian tengah Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan bagian Timur dengan luas wilayah seluruhnya ,99 Km2 atau Ha. Kabupaten Banyuasin terbagi menjadi 19 kecamatan yang terdiri dari 288 desa dan 16 kelurahan BATAS ADMINISTRASI Kabupaten Banyuasin: - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan Selat Bangka. - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Pampangan dan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir. - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kota Palembang, Kecamatan Sungai Rotan dan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim. - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Lilin, Sungai Lais dan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin. 22
4 SEBARAN PERMUKIMAN PERKOTAAN PETA POLA RUANG RTRW KAB. BANYUASIN TAHUN Kawasan permukiman perkotaan 1. PKWp Sungsang 2. PKL Pangkalan Balai 3. PPK Betung 4. PPK Mariana 5. PPK Sukajadi 6. PPK Telang Jaya 7. PPK Sungai Pinang 8. PPK Makarti Jaya
5 ISU-ISU STRATEGIS TERKAIT PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERMUKIMAN KUMUH Kaw. Perdagangan Betung Kaw. Pusat Pemerintahan KI gasing Kaw. Strategis Provinsi KI Mariana RTRW KAB. BANYUASIN TAHUN KI Berbasis Perkebunan Kaw. Suaka Marga Satwa Padang Sugihan ISU-ISU STRATEGIS 1. Kabupaten Banyuasin berbatasan langsung dengan kota Metropolitan Palembang yang sangat pesat perkembangannya 2. Berkembangnya kawasan kumuh di daerah perkotaan terutama didaerah Bom berlian Kelurahan Pangkalan balai, terdapat 63 KK yang berada pada kawasan illegal dan Rawan Bencana. 3. Warga pada kawasan kumuh bom berlian RT 25 sudah lama menyetujui untuk direlokasi. 4. Adanya wacana dari Pemda Banyuasin untuk pengembangan Kawasan Wisata air dan RTH pada kawasan Bom Berlian. 5. Sudah disiapkan lahan oleh pemda untuk merelokasi kawasan kumuh bom berlian (RT 25). 6. Menurunnya kualitas infrastruktur Lingkungan seperti jalan lingkungan. 7. Belum memadainya infrastruktur Drainase. 8. Kondisi Sanitasi yang belum terkelola dengan baik, masih dibuang kesaluran kota. 9. Masih banyaknya MBR khususnya dikawasan kumuh. 10. PDAM Tirta Betuah Kabupaten Banyuasin sebagai perusahaan penyedia air minum saat ini baru dapat melayani ± 20,38 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Banyuasin. 11. Kawasan Ruang Terbuka Hijau yang masih sedikit, khususnya pada permukiman perkotaan.
6 DUKUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUASIN SURAT DUKUNGAN KESIAPAN LAHAN
7 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN BANYUASIN
8 ULTIMATE (TENTATIVE) KEK TAA DAN KAWASAN INTERKONEKSINYA, 2025
9 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
10 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
11 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
12 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
13 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
14 POTENSI KABUPATEN BANYUASIN
15 Tahapan Yang Telah Dilaksanakan KEGIATAN SOSIALISASI APRIL 2016 HOTEL WERDAPURA SANUR DENPASAR, BALI FGD MEI 2016 RUANG RAPAT DINAS CIPTA KARYA KAB. BANYUASIN PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUAN 04 APRIL 2016 RUANG RAPAT CIPTA KARYA SUMSEL FGD AGUSTUS 2016 RUANG RAPAT DINAS CIPTA KARYA KAB. BANYUASIN KONSOLIDASI TINGKAT PROVINSI 30 MEI 2016 RUANG RAPAT CIPTA KARYA SUMSEL PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA 14 SEPTEMBER 2016 HOTEL GRAND DUTA PALEMBANG RAPAT PENCARIAN DATA BASELINE 11 AGUSTUS 2016 DIKAWASAN KUMUH FGD SEPTEMBER 2016 RUANG RAPAT DINAS CIPTA KARYA KAB. BANYUASIN 14
16 KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN SK BUPATI BANYUASIN
17 SURAT PERNYATAAN MINAT, SK POKJANIS DAN SK KAWASAN KUMUH KABUPATEN BANYUASIN Kawasan Permukiman yang teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Banyuasin terdapat sebanyak 8 (delapan) lokasi di 7 (tujuh) desa/kelurahan, 4 (empat) Kecamatan dengan luas total kawasan permukiman kumuh sebesar Ha, yang berdasarkan hasil analisis teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh kategori berat sanpai dengan ringan. 21
18 VERIFIKASI KAWASAN KUMUH
19 VERIFIKASI LOKASI KAWASAN KUMUH DAN PENAMBAHAN KAWASAN KUMUH BARU Lokasi Kumuh Berdasarkan SK Walikota/Bupati Lokasi Kumuh Berdasarkan Verifikasi RP2KPKP 2016 No. Lokasi* Luasan (Ha) Lokasi* Luasan (Ha) Koordinat Kategori Kumuh 1 Kaw. Kumuh Betung Kec. Betung 11,79 Kaw. Kumuh Betung Kec. Betung Kaw. Kumuh Bom Berlian Kec. Banyuasin III 25.7 Kaw. Kumuh Bom Berlian Kec. Banyuasin III Kaw. Kumuh Kampung Manggus Kec. Banyuasin III Kaw. Kumuh Kampung Manggus Kec. Banyuasin III 4 Kaw. Kumuh Sri Cinta Kec. Banyuasin III 6.4 Kaw. Kumuh Sri Cinta Kec. Banyuasin III Kaw. Kumuh Gasing Kec. Talang Kelapa Kaw. Kumuh Sukajadi Kec. Talang Kelapa Kaw. Kumuh Pangkalan Benteng Kec. Talang Kelapa Kaw. Kumuh Pangkalan Benteng Kec. Talang Kelapa 7 Kaw. Kumuh Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kaw. Kumuh Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kaw. Kumuh Sungai Dua Kec. Rambutan Kaw. Kumuh Sungai Pinang Kec. Rambutan 23,03 9 Kaw. Kumuh Karang Petai Kec. Banyuasin III 6.64 Kaw. Kumuh Karang Petai Kec. Banyuasin III Kaw. Talang kebang Kec. Banyuasin III Kaw. Talang Kebang Kec. Banyuasin III Kaw. Kumuh Mariana Kec. Banyuasin I Kaw. Kumuh Mariana Kec. Banyuasin I TOTAL 161,89 TOTAL 179,21 2"50'52,343"S 104"13'34,296"E 2"52'51,173"S 104"24'12,49"E 53'8,595"S 104"24'46,956"E 2"52'55,844"S 104"23'44,014"E 2 54' " S ' " E 2"52'9,887" 104"39'17,696"E 53'34,535"S 104"46'25,345"E 3 1' " S ' 4.754" E 2 51' " S ' " E 2 54' " S ' " E 2 58' " S ' " E Kumuh Sedang Kumuh Sedang Kumuh Ringan Kumuh Ringan Kumuh Sedang Kumuh Ringan Kumuh Sedang Kumuh Berat Kumuh Sedang Kumuh Sedang Kumuh Ringan Setelah diverifikasi terdapat 2 Kawasan yang masih pedesaan yaitu kawasan Gasing dan Sungai Dua. dan ditambah kawasan perkotaan lainnya yaitu kawasan kumuh Karang Petai, Kawasan Kumuh Talang Gebang, Kawasan Kumuh Sukajadi, Kawasan Kumuh Sungai Pinang dan Kawasan Kumuh Mariana untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel diatas.
20 SEBARAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KABUPATEN BANYUASIN HASIL VERIFIKASI KAW. KUMUH SUKAJADI (16.48 Ha) KAW. KUMUH BETUNG (15.12 Ha) KAW. KUMUH PANGKALAN BENTENG (9.37 Ha) KAW. KUMUH KENTEN LAUT (37.52 Ha) KOTA PALEMBANG KAW. KUMUH KAMPUNG MANGGUS (10.85 Ha) KAW. KUMUH BOM BERLIAN (17.57 Ha) KAW. KUMUH SRI CINTA (5.73 Ha) KAW. KUMUH KARANG PETAI (6.64 Ha) KAW. KUMUH TALANG GEBANG (18.58 Ha) KAW. KUMUH SUNGAI PINANG (23.03 Ha) KAW. KUMUH MARIANA (18.32 Ha)
21 PETA HASIL VERIFIKASI LOKASI KAWASAN KUMUH PETA HASIL VERIFIKASI Bom Berlian Bom Luas Berlian 25.7 Ha Sri Cinta Pangkalan Benteng Kampung manggus Kampung Luas manggus Ha Kenten Laut Betung
22 PETA HASIL VERIFIKASI LOKASI KAWASAN KUMUH PETA HASIL VERIFIKASI Talang Kebang Sungai Pinang Sukajadi Karang Petai Kenten Laut Luas Ha Mariana
23 SK BUPATI TENTANG PERMUKIMAN KUMUH KABUPATEN BANYUASIN (VERIFIKASI)
24 KONDISI INFRASTRUKTUR KAWASAN KUMUH
25 A. NAMA KAWASAN BOM BERLIAN B. KELURAHAN PANGKALAN BALAI C. KECAMATAN BANYUASIN III D. LUAS KAWASAN (Ha) ± E. TIPOLOGI/KARAKTERISTIK DATARAN RENDAH & DIATAS RAWA F. KOORDINAT 2"52'51,173"S 104"24'12,49"E Kondisi Kawasan Kumuh Bom Berlian Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Masyarakat masih meggunakan wc cemplung 3 Sudah ada PDAM, tetapi belum memadai & airnya sering mati 4 6 Masih banyak terdapat Rumah tidak Layak Huni, yang terdiri dari bangunan semi permanen Belum ada TPS dan masyarakat membuang sampah pada lahan kosong 5 6 Masih ada jalan lingkungan/pelantar dari kayu Belum adanya drainase pada beberapa jalan lingkungan
26 Kondisi Kawasan Permukiman Kumuh sungai Pinang Desa Sungai Pinang Kondisi drainase yang tersumbat oleh limbah rumah tangga, dan belum terintegrasi dengan baik Rata-rata masyarakat sudah memiliki MCK dirumah masig-masing Sudah terlayani air PDAM, tetapi kondisinya sering belum memadai sehingga masyarakat masih ada yang menggunakan air sumur Sebagian besar masyarakat masih membakar sampah 5 6 Masih terdapat jalan lingkungan yang belum terbangun Masih terdapat rumah tidak layak huni atau rumah semi permanen
27 A. B. C. D. E. F. NAMA KAWASAN KELURAHAN/DESA KECAMATAN LUAS KAWASAN (Ha) TIPOLOGI/KARAKTERISTIK KOORDINAT Kondisi Kawasan Kumuh Betung Kelurahan Betung Kecamatan Betung BETUNG BETUNG BETUNG ± DATARAN RENDAH 2"50'52,343"S 104"13'34,296"E 1 2 Air limbah RT masih Dibuang Kesaluran drainase Permukiman masih didominasi rumah semi permanen Sebagian besar kawasan sudah mendapatkan air PDAM 4 Tanah kosong digunakan untuk tempat pembuangan sampah karena belum ada TPS 5 6 Masih terdapat beberapa jalan lingkungan yang berupa tanah Drainase belum terbangun dibeberapa kawasan permukiman
28 Kondisi Kawasan Permukiman Kumuh Talang Gebang Kelurahan Pangkalan Balai Rata-rata masyarakat sudah memiliki MCK dirumah masig-masing Drainase belum terbangun, sehingga air meluber ke jalan 3 4 Sudah terlayani air PDAM, tetapi kondisinya sering mati dan belum memadai Belum terdapat TPS sehingga masyarakat masih membakar sampah Masih terdapat jalan lingkungan yang belum terbangun dengan kondisi tanah Masih terdapat rumah tidak layak huni berupa rumah semi permanen
29 PENENTUAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PRIORITAS
30 Hasil Penilaian dan Penetapan Skala Prioritas NO. KAWASAN JUMLAH NILAI PENILAIAN KRITERIA DAN INDIKATOR KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN PERTIMBANGAN LAIN LEGALITAS LAHAN JUMLAH NILAI KUMUH KUMUH KUMUH ASPEK TIDAK BERAT SEDANG RINGAN PERTIMBANGAN TINGGI SEDANG RENDAH LEGAl LEGAL LAIN (71-95) (45-70) (19-44) (11-15) (6-10) (1-5) NILAI (+) NILAI (-) KLASIFIKASI SKALA PRIORITAS 1 BETUNG 48 X 11 X X B1 PRIORITAS SRI CINTA 44 X 3 X X C5 PRIORITAS BOOM BERLIAN 55 X 11 X X B2 PRIORITAS KARANG PETAI 55 X 3 X X B5 PRIORITAS MANGGUS 34 X 3 X X C5 PRIORITAS TALANG GEBANG 56 X 11 X X B1 PRIORITAS SUKAJADI 48 X 7 X X B3 PRIORITAS PANGKALAN BENTENG 44 X 3 X X C5 PRIORITAS KENTEN LAUT 48 X 5 X X B3 PRIORITAS SUNGAI PINANG 72 X 13 X X A2 PRIORITAS MARIANA 41 X 13 X X C1 PRIORITAS 3 5 URUTAN PENANGANAN
31 PETA SEBARAN DAN URUTAN PERMUKIMAN KUMUH PRIORITAS BERDASARKAN HASIL PENILAIAN TERHADAP KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN PRIORITAS Urutan Skala Prioritas 1. Kawasan Sungai Pinang - (Prioritas 1) 2. Kawasan Bom Berlian - (Prioritas 2) 3. Kawasan Talang Gebang - (Prioritas 2) 4. Kawasan Betung (Prioritas 2) 5. Kawasan Mariana (Prioritas 3) 6. Kawasan Kenten Laut (Prioritas 5) 7. Kawasan Sukajadi - (Prioritas 5) 8. Kawasan Karang Petai - (Prioritas 8) 9. Kawasan Pangkalan Benteng- (Prioritas 9) 10. Kawasan Sri Cinta - (Prioritas 9) 11. Kawasan Kampung Manggus (Prioritas 9)
32 PETA STRATEGI SKALA KOTA/PERKOTAAN STRATEGI PENCEGAHAN Meningkatkan sistem regulasi daerah terhadap kualitas pembangunan dan peningkatan lingkungan perumahan dan permukiman melalui perda, perbup, aturan dan standar teknis berlaku. Sosialisasi ke masyarakat tentang Izin mendirikan Bangunan dan zonazona yang diperbolehkan untuk permukiman STRATEGI PENINGKATAN KOTA PALEMBANG Penyediaan Rumah Layak Huni untuk masyarakat yang terkena dampak pada kawasan kumuh Penyediaan Kasiba Lisiba Kawasan Kumuh Betung Berada pada Kelurahan Betung yang mana adalah kawasan perdagangan dan jasa, dan juga terletak pada jalan uatama lintas timur sumatera. yang mana menjadi pintu gerbang provinsi sumatera selatan Kawasan Kumuh Pangkalan Balai Berada pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyuasin dan juga berada pada jalur utama lintas timur Sumatera Kawasan Kumuh Sukajadi, Pangkalan Benteng, Kenten Laut, Mariana & Sei Pinang berada pada Hinterland Kota Metropolitan Palembang yang mana perkembangannya sangat pesat. Penyediaan Perbaikan Rumah maupun infrastruktur pada daerah yang terkena dampaknya Penyediaan perbaikan/rehabilitasi rumah lama yang tidak layak Penyediaan sarana dan prasarana dasar yang terintegrasi
33 konsep Desain Kawasan Permukiman Kumuh
34 KONSEP DESAIN KAWASAN KUMUH BOM BERLIAN PENGEMBANGAN WISATA AIR & RTH BEFORE AFTER Permukiman yang akan direlokasi lebih kurang 63 KK 1.PINTU GERBANG 2.TAMAN DAN TEMPAT OLAHRAGA 3.RIVERFRONT 4.PARKIR 5.JEMBATAN 6.KANTOR PENGELOLA 7.KAWASAN WISATA AIR 8.GAZEBO 9.NORMALISASI SUNGAI
35 VIDEO ANIMASI PENANGANAN KAWASAN KUMUH
36 RENCANA LOKASI PERMUKIMAN KEMBALI RT 25 (PERMUKIMAN KUMUH BOM BERLIAN) Rencana Rumah Untuk Relokasi Lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah untuk relokasi warga RT 25, yang mana lokasi tersebut tidak jauh dari permukiman warga semula. Dan dibangun kembali rumah layak huni. Kawasan Kumuh Bom Berlian RT 25 yang akan direlokasi lebih kurang 63 KK, yang mana warga sudah mengajukan surat untuk direlokasi dan sudah ada persetujuan dari masing-masing kepala keluarga.
37 VIDEO ANIMASI RENCANA RELOKASI RT 25 BOM BERLIAN
38 PEMBANGUNAN TAHAP I DAN RENCANA BIAYA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH
39 DAFTAR RENCANA PEMBANGUNAN TAHAP 1 REKAPITULASI RAB PEMBANGUNAN TAHAP I No. LOKASI KEGIATAN TOTAL HARGA 1 SUNGAI PINANG Rp 14,400,660, BOM BERLIAN Rp 14,137,793, TALANG KEBANG Rp 9,012,962, BETUNG Rp 5,118,423, TOTAL Rp 42,669,839, RENCANA BIAYA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH KAB. BANYUASIN TAHUN PENANGANAN BIAYA 2017 Rp 42,669,839, Rp 41,823,000, Rp 37,568,250, Rp 19,244,250, TOTAL Rp 141,305,339,871.00
40
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN
MEMORANDUM INDIKASI PROGRAM UTAMA TATA RUANG KABUPATEN BANYUASIN
MEMORANDUM INDIKASI PROGRAM UTAMA TATA RUANG KABUPATEN BANYUASIN 2013-2018 KECAMATAN : BETUNG No 1 Penyusunan Dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Betung APBD Kab Bapedda&PM dan PU Cipta Karya Kab
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa
DAFTAR ISI. Kata Pengantar..
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar.. Daftar Isi. Daftat Tabel. Daftar Gambar i-ii iii iv-vi vii-vii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang. 1 I.2. Dasar Hukum...... 4 I.3. Tujuan..... 5 I.4. Manfaat......
1.1. Geographycal Location
KEADAAN GEOGRAFIS BAB I KEADAAN GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHYCAL SITUATIONS 1.1. Letak Geografis 1.1. Geographycal Location Letak suatu wilayah yang strategis akan memberikan kontribusi pengaruh terhadap
DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)
KABUPATEN / KOTA : OGAN KOMERING ULU 16.01 OGAN KOMERING ULU 192.831 182.28 35.109 1 16.01.0 SOSOH BUAY RAYAP.332 6.820 14.152 2 16.01.08 PENGANDONAN 5.292 5.13 10.465 3 16.01.09 PENINJAUAN 25.186 23.13
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Selatan 202.414 23.805 44.545 48.706 46.376 48.865 42.493 30.682 43.325 261.667 537.401 2 Banyu Asin 74.354 6.893 15.232 9.133 8.357 11.370 14.914 10.561
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Selatan 175.517 14.520 28.238 30.943 30.415 63.437 80.416 47.113 57.176 280.562 537.423 2 Banyu Asin 63.171 4.322 5.770 9.872 11.440 16.385 28.658 11.966
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Selatan 178.423 31.968 30.373 48.437 35.571 58.619 50.807 24.344 67.668 248.151 537.808 2 Banyu Asin 58.327 11.485 7.424 12.266 9.755 15.582 18.133 7.698
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Selatan 288.456 16.926 22.384 34.827 30.181 29.824 34.511 41.041 28.541 192.768 532744 2 Banyu Asin 82.159 4.192 5.041 8.043 11.345 18.010 18.343 12.742
Lampiran I.16 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
Lampiran I.6 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 98/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BETUAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN Menimbang : a. bahwa dalam
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Selatan 227.724 25.153 21.877 14.691 14.496 30.225 49.463 44.048 49.214 174.800 539.158 2 Banyu Asin 91.654 6.116 2.488 1.867 3.120 7.882 13.631 16.095 18.375
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI (P2MKT) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu kelangkaan air menyebutkan bahwa pada tahun 2020 air baku yang bisa diperbaharui tidak akan mampu mencukupi kebutuhan industri, penduduk dan pertanian. Menurut
PEM ERI NTAH K AB U PAT EN B AL ANG AN
D I R E K T O R AT P E N G E M B A N G A N K AW A S A N P E R M U K I M A N D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PEM ERI NTAH K AB U PAT
Jasa. 70 orang Palembang APBD April Juli 250,000 Belanja Jasa Pembinaan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi. Jasa. Jasa
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Bidang Bina Konstruksi Dinas Umum Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan Alamat : Jalan Ade Irma Nasution Palembang mengumumkan Rencana Umum Barang/
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Banyuasin 1. Kondisi geografis Kabupaten Banyuasin selain secara geografis mempunyai letak yang strategis yaitu terletak di jalur lintas
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)
FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA
SKPD : DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 VISI : Terwujudnya penataan ruang, tata bangunan dan lingkungan permukiman yang berkualitas MISI : 1 Mewujudkan pengelolaan
DAFTAR ISI PERNYATAAN TELAH DIREVIU INSPEKTORAT... KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR TABEl... DAFTAR GAMBAR... i ii iv viii x xiv BAB I PENDAHULUAN...
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,
Presiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PALEMBANG, DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI BANYUASIN DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN RAHMAT
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin Jl. Lingkar No. 05 Pangkalan Balai Tekp. (0711) Kode Pos 30753
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin Jl. Lingkar No. 05 Pangkalan Balai Tekp. (0711) 7690007 Kode Pos 30753 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan
GUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN
Lambang Kabupaten Banyuasin
Lambang Kabupaten Banyuasin i PETA ADMINISTRASI KABUPATEN BANYUASIN ii YAN ANTON FERDIAN, SH Bupati Banyuasin Periode 2013-2018 iii Ir. S.A Supriono, MM Wakil Bupati Banyuasin Periode 2013-2018 iv ARTI
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PALEMBANG, DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI BANYUASIN DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman Permukiman Kumuh : RPJPN 2005-2024 TANTANGAN BERTAMBAHNYA LUASAN PERMUKIMAN KUMUH*: 2004 = 54.000 Ha 2009 =
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau
TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM
BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG Bambang Hidayat Fuady Program Pascasarjana UNSRI BKU Transportasi Jln. Padang Selasa No. 524 Palembang-Sumatera Selatan
07. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA SELATAN
07. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA SELATAN 82 Kecamatan Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha
IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )
IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK ) Bagus Ahmad Zulfikar 1) ; Lilis Sri Mulyawati 2), Umar Mansyur 2). ABSTRAK Berdasarkan hasil
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
1.1 LATAR BELAKANG Lahirnya Undang-Undang Penataan Ruang nomor 26 tahun 2007 sebagai pengganti Undang-Undang nomor 24 tahun 1992, membawa perubahan yang cukup mendasar bagi pelaksanaan kegiatan penataan
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas
KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014
PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas
POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016
POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Persentase prasarana aparatur
3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS
3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS 3.3.1. Analisis Kedudukan Kawasan A. Analisis Kedudukan Kawasan Kawasan prioritas yaitu RW 1 (Dusun Pintu Air, Dusun Nagawiru, Dusun Kalilangkap Barat, dan Dusun Kalilangkap
PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN
Pengendalian Konversi Lahan Pertanian sebagai Upaya Sinergis Program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Pengendalian Konversi Lahan Pertanian sebagai Upaya Sinergis Program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Rizky Rangga Wijaksono 1 Ardy Maulidy Navastara 2 1 Mahasiswa
Nomor : B/ 484 / VIII / 2015 Klasifikasi : Biasa Lampiran : Dua Lembar Perihal : Mengiriman Bahan Bincang Radio Kepada
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN Jalan Mayor Zein Sei Lais Palembang, 309 Palembang, 7 Agustus 05 Nomor : B/ 484 / VIII / 05 Klasifikasi : Biasa
Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya
C389 Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya Elpidia Agatha Crysta dan Yanto Budisusanto Departemen Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN
BAB GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN Kabupaten Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang terbentuk berdasarkan
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA
1.1 LATAR BELAKANG Proses perkembangan suatu kota ataupun wilayah merupakan implikasi dari dinamika kegiatan sosial ekonomi penduduk setempat, serta adanya pengaruh dari luar (eksternal) dari daerah sekitar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penduduk dapat ditampung dalam ruang-ruang sarana sosial dan ekonomi, tetapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang
LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com
BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) KOTA TERNATE BAB PENDAHULUAN
PENDAHULUAN. Latar Belakang Aspek Sanitasi adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan, pola
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: C-52
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 C-52 Pengendalian Perubahan Pemanfaatan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Untuk Mendukung Program
BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN
BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN 5.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENGEMBANGAN Maksud dan Tujuan pengembangan dikawasan Ekowisata Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman ialah menggali potensi-potensi wisata unik yang ada dikawasan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama penataan/pengembangan wilayah kabupaten dalam jangka waktu perencanaan
KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah
1 Halaman 1. Kabupaten Banyuwangi
K ondisi permukiman kumuh di Kabupaten Banyuwangi secara umum barada pada kawasan pesisir. Pada umumnya tingkat kepadatan bangunan dapat diklasifikasikan ke dalam kepadatan sedang. Kawasan permukiman kumuh
Dalam acara MUSI RAWAS, 24 MEI 2017
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBNAN Dalam acara PENGEMBANGAN USAHA KEMITRAAN PEKEBUNAN Ir.H.Rudi Arpian,M.Si MUSI RAWAS, 24 MEI 2017 Kementerian Pertanian 1 www.pertanian.go.id SEBARAN KOMODITAS KARET TAHUN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG TAHUN 2017 PEMERINTAH DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG Jl. Lintas Sumatera KM.7 Kotabaru Selatan/Martapura M A R T A P U R A KEPUTUSAN
BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN
BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN 2.1. Keadaan Geografis 2.1.1. Letak Geografis Seperti yang telah dimuat di dalam bab sebelumnya bahwa Kabupaten Banyuasin mempunyai wilayah
BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH Bab IV tediri dari ; Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh sampai dengan pencapaian kota
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas
Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya
Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
APA ITU PROGRAM KOTAKU? pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana
KOTAKU? APA ITU PROGRAM Sumber Photo : Istimewa Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dipaparkan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan infrastruktur permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar
POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV
POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT (Rp) SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Meningkatnya
KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI
BAB 4 KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI Program Relokasi di Kelurahan Sewu dilatar belakangi oleh beberapa kondisi, diantaranya kondisi banjir yang tidak dapat di prediksi waktu terjadi seperti
PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS
BAB 4 PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS Kawasan prioritas yang terpilih selanju Permukiman Kumuh Bandar Kidul yang kawasan sentra industri Bandar Kidul (C Kawasan Prioritas Pakalan-Jagalan (Kaw Kawasan
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BANYUASIN DENGAN KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN 2013-2032 APA ITU RTRW...? Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan Pola Ruang Wilayah Kota DEFINISI : Ruang : wadah yg meliputi
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN, DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN, DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG Bambang Hidayat Fuady Mahasiswa Pascasarjana UNSRI BKU Transportasi Jl. Padang Selasa No.524 Palembang - Sumatera Selatan
ANALISIS HUJAN JUNI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2016 DI SUMATERA SELATAN
ANALISIS HUJAN JUNI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2016 DI SUMATERA SELATAN KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Juni 2016 dan Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DESA MONTONG TEREP LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT 01 Pembangunan IPAL Gampong Jawa PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH). Dalam rangka mewujudkan sasaran RPJMN 2015-2019
RDTR KAWASAN PERKOTAAN SUNGAILIAT DAN PERATURAN ZONASI TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA
RDTR KAWASAN PERKOTAAN SUNGAILIAT DAN PERATURAN ZONASI 2014-2034 TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN SILATURAHIM PEMKAB BANGKA DAN PEMKAB SERANG SUNGAILIAT, 5 NOVEMBER 2014 VISI : BANGKA BERMARTABAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota menurut Alan S. Burger The City yang diterjemahkan oleh (Dyayadi, 2008) dalam bukunya Tata Kota menurut Islam adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan
PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS OUTLINE
Bupati Bengkulu Utara. Disampaikan :
Bupati Bengkulu Utara Disampaikan : Arga Makmur, 10 Oktober 2016 KONDISI UMUM BENGKULU UTARA PETA ADMINISTRASI Letak Geografis 101º32-102º8 BT 2 º15-4ºLS Pulau Enggano (Luas 397,2 Km 2 ) Pulau Mega (Luas
KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian
IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun
BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di wilayah perkotaan. Salah satu aspek
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Sosialisasi Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan
PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman BALIKPAPAN, 19 MEI 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 DI SUMATERA SELATAN
ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 DI SUMATERA SELATAN KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Desember 2015 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April
5.1. Area Beresiko Sanitasi
5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup
Uji Validasi Alih Fungsi Lahan Sawah Pada Kota Palembang Dan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
Uji Validasi Alih Fungsi Lahan Sawah Pada Kota Palembang Dan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Validation Functions Over Rice Field Area In City And District Banyuasin Palembang South Sumatra Yuana
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO Provinsi Jawa Timur 1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIDOARJO KONDISI GEOGRAFIS Wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah
Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO
Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DITJEN CIPTA KARYA SNVT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN JATENG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO Kerangka Penyajian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) wilayah seluruhnya ,99 Km2 atau Ha.
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, Letak Geografis
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1996 TENTANG PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II OGAN KOMERING ILIR, MUSI BANYUASIN, MUARA ENIM DAN MUSI RAWAS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1996 TENTANG PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II OGAN KOMERING ILIR, MUSI BANYUASIN, MUARA ENIM DAN MUSI RAWAS
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik sebesar 1,49% pada tahun 2015 dengan
Nama anggota: ANGGI DWI SAPITRI MARYA ULFA NITTA BELLA SATRIA WIRA BUANA VIENTI MELIANTY
Nama anggota: ANGGI DWI SAPITRI MARYA ULFA NITTA BELLA SATRIA WIRA BUANA VIENTI MELIANTY BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu permasalahan dalam perkembangan di kota yaitu munculnya arus urbanisasi
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN 3 (TIGA) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN 3 (TIGA) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang