BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN"

Transkripsi

1 BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN 2.1. Keadaan Geografis Letak Geografis Seperti yang telah dimuat di dalam bab sebelumnya bahwa Kabupaten Banyuasin mempunyai wilayah seluass ,99 km 2 dan terbagi menjadi 19 kecamatan. Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Banyuasin II dengan wilayah seluas 3.632,40 km 2 atau sekitar 30,70% dari luas wilayah Kabupaten Banyuasin. Kecamatan dengann luas terkecil adalah Kecamatan Sumber Marga Telang dengan wilayah seluas 174,89 km 2 atau sekitar 1,48% dari luas wilayah Kabupaten Banyuasin. Gambar 2.1. Persentase Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun % 2.63% 2.54% 5.89% 2.89% 1.48% 7.75% 4.71% 3.00% 2.64% 3.80% 7.51% 1.58% 2.78% 5.48% 2.49% 1.66% 6.78% 3.71% Rantau Bayur Betung Suak Tape Pulauu Rimau Tungkal Ilir Banyuasin III Sembawa Talang Kelapa Tanjung Lago Banyuasin I Air Kumbang Rambutan Muaraa Padang Muaraa Sugihan Makarti Jaya Air Saleh Banyuasin II Muaraa Telang Sumber Marga Telang Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012 Secara administratif, Kabupaten Banyuasin mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan Selat Bangka; Sebelah Timur : Kecamatan Pampangan dan Air Sugihan (Kabupaten OKI); Sebelah Barat : Kabupaten Musi Banyuasin; Sebelah Selatan : Kecamatan Jejawi (Kabupaten OKI), Kota Palembang, Kecamatan Sungai Rotan, dan Talang Ubi (Kabupaten PALI). 7

2 Topografi, Hidrologi, Klimatologi, dan Jenis Tanah Kondisi topografi Kabupaten Banyuasin didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang, yaitu terdiri dari 80% luas dataran rendah basah berupa pesisir pantai, rawa pasang surut dan lebak serta 20% luasan merupakan dataran berombak sampai bergelombang dengan kisaran ketinggian 0 60 m di atas permukaan laut. Topografi datar atau sedikit bergelombang 0-12 dan Mpdl menyebar di seluruh kecamatan sedangkan topografi berombak sampai bergelombang dan Mdpl berada di sebagian kecil Banyuasin II, Tungkal Ilir serta selatan bagian timur Kabupaten Banyuasin serta sebagian kecil wilayah Betung dan Banyuasin III untuk Mdpl. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kabupaten Banyuasin dapat dibedakan menjadi daerah dataran kering dan daerah dataran basah yang sangat dipengaruhi oleh pola aliran sungai. Aliran sungai di daerah datarah basah pola alirannya rectangular dan di daerah dataran kering pola alirannya dendritic. Beberapa sungai besar seperti Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Calik, Sungai Telang, Sungai Upang dan yang lainnya berperan sebagai sarana transportasi air berupa alur pelayaran pedalaman yang dapat menghubungkan pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lingkungan, antar pusat pelayanan lokal serta antar pusat pelayanan lingkungan. Pola aliran di wilayah ini, terutama didaerah rawa-rawa dan pasang surut umumnya rectangular, sedangkan untuk daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut aliran sungainya adalah subparali, dimana daerah bagian tengah di setiap daerah sering dijumpai genangan air yang cukup luas. Wilayah Kabupaten Banyuasin memiliki tipe iklim B1 menurut Klasifikasi Oldemand dengan suhu rata-rata 26,10 0 C 27,40 0 C dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4% - 85,5% dengan rata-rata curah hujan mm/tahun. Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Banyuasin terdiri dari 4 jenis, yaitu: a. Organosol : terdapat di dataran rendah/ rawa-rawa b. Klei Humus : terdapat di dataran rendah/ rawa-rawa c. Alluvial : terdapat di sepanjang sungai d. Polzoik : terdapat di daerah berbukit-bukit 8

3 Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banyuasin No Kecamatan Luas Wilayah (km 2 ) 1 Rantau Bayur 556,91 2 Betung 354,41 3 Suak Tapeh 312,70 4 Pulau Rimau 888,64 5 Tungkal Ilir 648,14 6 Banyuasin III 294,20 7 Sembawa 196,14 8 Talang Kelapa 439,43 9 Tanjung Lago 802,42 10 Banyuasin I 186,69 11 Air Kumbang 328,56 12 Rambutan 450,04 13 Muara Padang 917,60 14 Muara Sugihan 696,40 15 Makarti Jaya 300,28 16 Air Saleh 311,57 17 Banyuasin II 3.632,40 18 Muara Telang 341,57 19 Sumber Marga Telang 174,89 Jumlah ,99 Sumber : Banyuasin Dalam Angka Wilayah Administrasi Sejak akhir tahun 2012, jumlah kecamatan di Kabupaten Banyuasin mengalami pemekaran dari 17 kecamatan menjadi 19 kecamatan. Kecamatan yang mengalami pemekaran tersebut antara lain Kecamatan Banyuasin I pecah menjadi Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Air Kumbang, Kecamatan Muara Telang pecah menjadi Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Sumber Marga Telang. 9

4 Gambar 2.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun Rantau Bayur Betung Suak Tape Pulau Rimau Tungkal Ilir Banyuasin III Sembawa Talang Kelapa Tanjung Lago Banyuasin I Air Kumbang Rambutan Muara Padang Muara Sugihan Makarti Jaya Air Saleh Banyuasin II Muara Telang Sumber M. Telang Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012 Masing-masing kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan, sedangkan setiap desa-desa dan kelurahan di dalamnya tersusun atas dusun, lingkungann maupun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun tetangga. Jumlah desa di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2012 yaitu sebanyak 304 desa/ kelurahan, terdiri dari 288 desa dan 16 kelurahan Penduduk Penduduk Kabupaten Banyuasin tahun 2011 berjumlah jiwa, sedangkan jumlah penduduk tahun 2012 adalah jiwa atau naik 2,59% dari tahun Rasio jenis kelamin Kabupaten Banyuasin pada tahun 2012 sebesar 104,34% %. Hal ini berarti dari setiap 100 penduduk perempuan terhadap 104 penduduk laki-laki. 10

5 Gambar 2.3. Nilai Sex Rasio Per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012 Untuk wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin di atas 104, dimiliki oleh kecamatan Muara Padang 111,93%, Air Saleh 113,29%, Tanjung Lago sebesar 112,44%, Tungkal Ilir 112,27%, Muara Sugihan 106,73%, Pulau Rimau 106,54%, Makarti Jaya 105,44% dan Banyuasin I 104,72%. Kacamatan Banyuasin III dan Sembawa memiliki rasio jenis kelamin paling kecil, yaitu sama- sama sebesar 95,94% Gambaran Umum Kawasan Pesisir Kabupaten Banyuasin Berdasarkan Peraturan daerah kabupaten Banyuasin Nomor 28 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin tahun wilayah pesisir adalah 5 kecamatan dan 13 desa pesisir yang dimuat dalam tabel berikut: No Kecamatan 1 Muara Sugihan 2 Tanjung Lago 3 Banyuasin II 4 Makarti Jaya 5 Air Saleh 110,52%, Betung 108,24%, Suak Tapeh Tabel 2.2. Kecamatan dan Desa yang Berada di Kawasan Pesisir Desa Juru Taro, Kuala Sugihan, Gilirang Bunga Karang Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III, Sungsang IV, Muara Sungsang, Tanah Pilih Upang Makmur Solok Batu Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin ,23%, Rambutan 11

6 Profil Kecamatan Muara Sugihan Keadaan Geografis Kecamatan Muara Sugihan terletak antara 21,19 10 o sampai dengan 21,35 30 o Bujur Timur dan 105,4 05 o sampai dengan 105,36 45 o Lintang Selatan. Kecamatan Muara sugihan memiliki luas wilayah 535,39 km 2. Batas batas wilayah Kecamatan Muara Sugihan adalah: Sebelah Utara : Selat Babel Sebelah Selatan : Kecamatan Muara Padang Sebelah Timur : Kecamatan Air Saleh Sebelah Barat : Kabupaten OKI Gambar 2.4 Peta Wilayah Kecamatan Muara Sugihan Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan Topografi Wilayah Kecamatan Muara Sugihan sebagian besar merupakan daerah rawa-rawa dan di aliran sungai. Kecamatan Muara Sugihan beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu mm per tahun dengan variasi cukup merata setiap bulan. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Muara Sugihan sangat beragam, berbagai tanaman pertanian seperti padi dan palawija, serta tanaman perkebunan seperti kelapa tumbuh subur. Di Kecamatan Muara Sugihan ini juga terdapat hutan bakau yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam. 12

7 Tabel 2.3. Keadaan Kecamatan Muara Sugihan No Kecamatan/Desa Luas ( km 2 ) Persentase (%) Jarak Kec. dengan Desa/ Kel Letak Geog 1.Pesisir/ Tepi Laut 2.Bukan Pesisir Topografi Wilayah 1. Aliran Sungai/ Lereng 2. Punggung Bukit 3. Dataran Ketinggian dari Permukaan Laut (Meter) 1 Daya Murni , Daya Bangun Rejo 40,0 9, Sumber Mulyo 36,0 8, Margo Mulyo 1 Jalur 16 40,0 9, Sugih Waras 15,0 3, Indrapura 25,5 5, Cendana 11,0 2, Argo Mulyo 10,0 2, Rejosari 19,0 4, Tirtoharjo 22,4 5, Daya Kesuma 19,5 4, Margo Rukun 15,0 3, Ganesha Mukti 25,0 5, Gilirang 16,0 3, Tirta Mulyo 10,0 2, Beringin Agung 15,0 3, Jalur Mulya 16,0 3, Timbul Jaya 14,0 3, Juru Taroh 17,0 3, Kuala Sugihan 9,5 2, Mekar Jaya 10,0 2, Sido Makmur 12,0 2, Total 431,6 100,0 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, Pemerintahan Kecamatan Muara Sugihan sebelumnya terdiri dari 20 desa, seiring dengan perkembangan daerah dan aspirasi masyarakat dengan tujuan efektifitas pembangunan, maka wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan bertambah menjadi 22 desa/kelurahan. Sampai dengan akhir tahun 2012, wilayah Kecamatan Muara Sugihan terdiri dari 22 desa dengan ibu kota Kecamatan terletak di Desa Tirta Harja. Menurut klasifikasi pedesaan/perkotaan ( rural urban) semua desa/kelurahan di desa/kelurahan di kecamatan termasuk dalam kategori desa perdesaan. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Muara Sugihan adalah rukun tetangga (RT) yang seluruhnya berjumlah 307 RT Kependudukan Kecamatan Muara Sugihan merupakan kecamatan dengan wilayah yang tidak begitu luas dan dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak dibandingkan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Banyuasin. Pada pertengahan tahun 2011, jumlah penduduk Kecamatan Muara Sugihan sebanyak jiwa dengan tingkat kepadatan ratarata 70,19 jiwa/km 2. Desa terpadat di Kecamatan Muara Sugihan adalah Desa Cendana dengan kepadatan penduduk sebesar 181,17 jiwa/km 2 dan desa Argo Mulyo dengan 13

8 kepadatan penduduk sebesar 152,83 jiwa/km 2. Sedangkan desa dengan penduduk terjarang adalah Desa Daya Bangun Harjo dengan kepadatan penduduk sebesar 34,44/km 2. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Muara Sugihan tahun 2011 sebesar 107,37. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata dari 100 penduduk perempuan terdapat 107 sampai dengan 108 penduduk laki-laki. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan Pertanian A. Pertanian dan Tanaman Pangan Lebih dari setengah luas wilayah Kecamatan Muara Sugihan dipergunakan untuk lahan pertanian. Lahan pertanian di Kecamatan Muara Sugihan sebagian besar berupa lahan pasang surut yang cocok bagi tanaman padi dan palawija, dari luas lahan panen ha. Kecamatan Muara Sugihan menyumbang produksi padi sebesar ton bagi produksi padi di Kabupaten Banyuasin. Selain dari tanaman padi, petani juga menanam sayur yang terdiri dari kacang panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, kangkung, bayam dan lain sebagainya. Tabel 2.4. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan di Kecamatan Muara Sugihan Uraian Jenis Lahan Luas Lahan (ha) Jenis Lahan Sawah Tadah Hujan - Pasang Surut Jenis Lahan Bukan Sawah Perkarangan,Bangunan,Halaman Tegal/ Kebun - Ladang/ Huma - Pengembalaan/ Padang Rumput 140 Rawa rawa - Tambak Kolam/Tebat - Sementara tdk diusahakan 18 Hutan Rakyat - Hutan Negara Perkebunan - Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka,

9 Tabel 2.5. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Tanaman Luas Panen (ha) Produksi (ton) Padi sawah Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 Tabel 2.6. Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Mangga 2,3 39 Jeruk 4,8 74,5 Pepaya 0,3 2,0 Sawo 3,3 131,7 Durian 0,7 39,5 Duku 0,1 5 Nangka/Cempedak Jambu Biji 2,1 102 Rambutan 51,6 16 Pisang 4,3 251,4 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kecamatan Muara Sugihan Jenis sayuran Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Kacang Pajang ,5 Cabe Tomat Terong Ketimun Kangkung Bayam 36 5 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Muara Sugihan terutama tanaman kelapa dengan produksi pada tahun 2011 sebanyak ton. Tanaman perkebunan lainnya yang tumbuh di Kecamatan Muara Sugihan adalah tanaman kelapa sawit dan karet. 15

10 Jenis Tanaman Perkebunan Tabel 2.8. Luas Area dan Produksi Perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan Belum Menghasilkan Luas Area (Ha) Menghasilkan Tua/Rusak Jumlah Produksi ( Ton ) Karet Kelapa sawit Kelapa(Kopra) Kopi Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 C. Peternakan Jenis peternakan yang diusahakan di Kecamatan Muara Sugihan meliputi peternakan besar seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi serta peternakan unggas yang meliputi ayam petelur, ayam pedaging, ayam buras dan itik. Berikut ini adalah tabel populasi ternak dan unggas di Kecamatan Muara Sugihan. Tabel 2.9. Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak di Kecamatan Muara Sugihan No Jenis Ternak Populasi (ekor) 1 Kerbau Domba Babi Ayam Petelur - 5 Ayam Pedaging - 6 Ayam Buras Itik Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 D. Perikanan Potensi untuk perikanan umum hampir merata di setiap kecamatan, sedangkan jenis perikanan laut hanya terdapat di Kecamatan Banyuasin II dan Air Salek. Untuk jenis perikanan budidaya terdapat di Kecamatan Tanjung Lago, Muara Padang, Muara Sugihan dan Muara Telang. Berikut ini tabel produksi perikanan menurut jenis usaha perikanan di Kecamatan Muara Sugihan. 16

11 Tabel Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha Perikanan di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Usaha Perikanan Produksi (Ton) Perikanan Laut 4.109,22 Perikanan Perairan Umum 305,85 Perikanan Budidaya Keramba - Perikanan Budidaya Tambak 3.418,34 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 Tabel Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Kecamatan Muara Sugihan Perikanan Laut Jumlah Perikanan Darat 460 Perairan Umum 456 Kolam 53 Tambak 403 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012 Tabel Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan Laut dan Darat di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Perahu Luas Area ( Ha ) Perahu Tanpa Motor 172 Laut 172 Motor Tempel 75 Kapal Motor 180 Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, Profil Kecamatan Tanjung Lago Keadaan Geografis Batas Wilayah Tanjung Lago terletak antara sampai dengan Bujur Timur dan sampai dengan Lintang Selatan. Kecamatan Tanjung Lago memiliki luas wilayah 829,40 km 2. Batas batas wilayah Kecamatan Tanjung Lago adalah : Sebelah Utara : Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan BA II Sebelah Selatan : Kecamatan Talang kelapa dan Kecamatan BA III 17

12 Sebelah Timur Sebelah Barat : Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Makarti Jaya : Kecamatan Pulau Rimau Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Tanjung lago sebagian besar terdiri dari dataran rendah, beberapa desa berada di pinggir aliran anak sungai musi. Ketinggian wilayah berkisar antara 0 4 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Tanjung Lago beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu berkisar mm per tahun dengan variasi cukup merata setiap bulan dengan suhu rata-rata antara 26,10 0 C 32,50 0 C. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Tanjung lago sangat beragam, seperti kayu meranti, pulai, jelutung, sungkai dan lain-lain. Berbagai jenis buah-buahan seperti nangka, durian, mangga, rambutan dan berbagai tanaman pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, karet, kelapa dan kelapa sawit. Di Kecamatan Tanjung Lago ini juga terdapat hutan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam ( hutan suaka). Sedangkan fauna yang banyak dijumpai di Kecamatan Tanjung lago diantaranya: Harimau, rusa, babi hutan, kancil, beruang, buaya, napo, ular tringgiling, burung punai, murai batu dan sebagainya. Tabel 2.13 Keadaan Kecamatan Tanjung Lago No Desa/Kelurahan Luas Wilayah (dlm km 2 ) Persentase (%) Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km 2 ) Letak Geografis Topografi Wilayah 1 Sebalik 84,97 10,24 11,0 Bukan Pantai Aliran Sungai 2 Tanjung Lago 138,10 16,93 0,7 Bukan Pantai Aliran Sungai 3 Manggar Jaya 35,63 4,37 31,0 Bukan Pantai Dataran Rendah 4 Banyu Urip 14,37 1,76 11,0 Bukan Pantai Dataran Rendah 5 Suka Damai 18,04 2,21 3,0 Bukan Pantai Dataran Rendah 6 Muara Sugihan 14,39 1,76 11,0 Bukan Pantai Dataran Rendah 7 Sukatani 19,20 2,35 3,5 Bukan Pantai Dataran Rendah 8 Sri Menanti 15,31 1,88 12,0 Bukan Pantai Aliran Sungai 9 Bangun Sari 21,10 2,59 8,5 Bukan Pantai Dataran Rendah 10 Sumber MM 18,17 2,23 13,5 Bukan Pantai Dataran Rendah 11 Kuala Puntian 313,60 38,44 20,5 Bukan Pantai Aliran Sungai 12 Telang Sari 13,89 1,70 15,0 Bukan Pantai Dataran Rendah 13 Mulya Sari 18,83 2,31 12,5 Bukan Pantai Dataran Rendah 14 Porwosari 7,23 0,89 17,5 Bukan Pantai Dataran Rendah 15 Bunga Karang 96,57 11,84 21,5 Bukan Pantai Aliran Sungai Jumlah 829, Sumber : Kecamatan Tanjung Lago Dalam Angka,

13 Pemerintah Kecamatan Tanjung lago terdiri dari 15 desa defenitif yang dipimpin oleh Kepala Desa membawahi dusun dan RT. Jumlah RT/dusun di Kecamatan Tanjung Lago yaitu 243 RT/dusun yang terdiri dari 209 RT dan 44 dusun Kependudukan Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Tanjung Lago sejumlah KK dengan jumlah jiwa orang dengan jumlah penduduk terbesar berada di desa Tanjung Lago yaitu jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di desa Sri Menanti yaitu hanya 922 jiwa. Kecamatan Tanjung Lago terdapat 15 desa dengan luas 829,40 km 2, sehingga rata-rata kepadatan penduduknya sebesar 43,74 jiwa/km 2. Penduduk kecamatan Tanjung Lago masih tergolong penduduk muda, karena pada umumnya masih berada pada usia sekolah Pertanian Secara rata-rata 40,33% luas wilayah Kecamatan Tanjung Lago digunakan untuk lahan pertanian, 54,97% luas wilayah sebagai lahan usaha non pertanian termasuk hutan rakyat, 4,73% digunakan untuk permukiman dan fasilitas umum lainnya termasuk jalan. Lahan pertanian di Kecamatan Tanjung Lago meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. A. Pertanian dan Tanaman Pangan Jumlah produksi dan luas panen padi sawah di Kecamatan Tanjung Lago sebesar ton dengan luas panen ha atau rata-rata 4,94 ton/hektar. Tanaman palawija yang terdapat di Kecamatan Tanjung Lago meliputi tanaman ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung. Produksi tanaman palawija terbanyak jagung mencapai ton, ubi kayu sebanyak ton, ubi jalar sebanyak 150 ton, kacang hijau sebanyak 90 ton dan kedelai sebanyak 30,6 ton. Dari sektor hortikultura, sayuran dan buah-buahan yang diproduksi oleh kecamatan Tanjung Lago meliputi kacang panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, kangkung, bayam, semangka, pepaya, mangga, pisang, nangka, cempedak, duku, sawo, jambu dan rambutan. Jumlah produksi sayuran tertinggi pada tahun 2011 adalah ketimun sebesar 56,65 ton, sedangkan untuk buah-buahan, semangka memberikan kontribusi jumlah produksi terbesar yaitu sebesar 55,12 ton. 19

14 Tabel 2.14 Produksi dan Luas Panen Palawija di Kecamatan Tanjung Lago No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Jagung ,9 2 Ubi kayu Ubi Jalar Kedelai 30, Kacang Hijau Sumber : Kecamatan Tanjung Lago dalam Angka, 2012 B. Perkebunan Jenis tanaman yang diusahakan petani di Kecamatan Tanjung Lago antara lain, sawit dan karet. Untuk tanaman karet selain mengusahakan secara budidaya penuh untuk produksi, juga sebagai petani hanya usaha pembibitan. C. Peternakan Secara umum petani mengusahakan ternak hanya sebagai usaha sampingan dan tabungan, jenis ternak yang diusahakan antara lain: unggas (ayam kampung, itik/entok), ternak kecil dan ternak besar. Meskipun hanya usaha sampingan, populasi ternak di Kecamatan Tanjung Lago cukup tinggi, prospek pesat cukup baik dengan harga yang signifikan. D. Perikanan Usaha perikanan di Kecamatan Tanjung Lago terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan budidaya terbagi dua, budidaya air tawar dan budidaya air payau. Jenis ikan yang dipelihara pada budidaya air tawar antara lain : nila, patin dan lele. Jumlah kolam secara keseluruhan termasuk tambak dan kolam gantung di Kecamatan Tanjung Lago berkisar 92 Ha. Tabel 2.15 Luas Usaha, Produksi dan Perikanan Darat di Kecamatan Tanjung Lago No Komoditi Produksi (Ton) Luas Usaha (Ha) 1 Kolam 114,91 21,25 2 Perikanan Umum 836,22-3 Tambak 1,58 310,97 Jumlah 952,71 332,22 Sumber : Kecamatan Tanjung Lago Dalam Angka,

15 Profil Kecamatan Banyuasin II Keadaan Geografis Kecamatan Banyuasin II mempunyai wilayah seluas 905,03 km 2 dan terbagi menjadi 21 desa. Desa terluas yaitu Desa Rimau Sungsang dengan luas wilayah 231,75 km 2 atau sekitar 25,61% dari luas wilayah Kecamatan Banyuasin II. Desa dengan luas terkecil adalah Karang Sari dengan luas wilayah seluas 12 km 2 atau sekitar 1,33% dari luas wilayah Kematan Banyuasin II. Batas batas wilayah Kecamatan Banyuasin II adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Selat Bangka. : Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Muara Telang. : Berbatasan dengan Selat Bangka Muara Padang dan Muara Sugihan. : Berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan Propinsi Jambi. Kecamatan Banyuasin II dengan Ibukota Kabupaten Banyuasin di Pangkalan Balai menempuh jarak sekitar 120 km dari kantor camat Banyuasin II. Jarak wilayah tersebut dapat ditempuh melalui sarana angkutan air menuju kota Palembang kemudian memakai angkutan darat melalui kota Pangkalan Balai Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Banyuasin II sebagian besar lahan rawa pasang surut dan sebagian lagi daerah aliran sungai dengan sebaran ketinggian 0 2 meter di atas permukaan laut. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kecamatan Banyuasin II berada pada daerah daratan basah yang pola alirannya rectangular yang sangat dipengaruhi oleh pola aliran sungai. Pola aliran sungai di wilayah ini berperan sebagai sarana transportasi air sepanjang aliran sungai yang ada di Kecamatan Banyuasin II. Wilayah Kecamatan Banyuasin II memiliki suhu rata-rata berkisar 26, ,40 0 dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4%-85,5% dengan rata-rata curah hujan 2,723 mm/tahun, sedangkan jenis tanah di Kecamatan Banyuasin II diantaranya adalah Orgosol dan Klei Humus yang terdapat di dataran rendah atau rawa-rawa serta aluvial yang terdapat di sepanjang aliran sungai. 21

16 Nama Kel/Desa Luas Wilayah (km 2 ) Tabel Keadaan Kecamatan Banyuasin II Jarak Kec. dengan Kel (km) Transportasi Topografi Wilayah Jumlah RT/Dusun Jumlah penduduk Teluk Payo 30,40 20 Perairan/darat Bukan Pantai Muara Baru 24,00 23 Perairan Bukan Pantai Sungai Semut Perairan Bukan Pantai Sungsang III 20 0,8 Darat Pantai Sungsang I 28,50 0,0 Darat Pantai Sungsang II 65,30 0,5 Darat Pantai Sumber Rejeki 60,30 75 Perairan Bukan Pantai Sri Agung 19,57 75 Perairan Bukan Pantai Majuria Perairan Bukan Pantai Tabala Jaya 28,28 79 Perairan Bukan Pantai Sungsang IV 28,89 81 Perairan Pantai Tanah Pilih 65,51 1,2 Perairan Pantai Jati Sari 41, Perairan Bukan Pantai Prajen Jaya 20,60 79 Perairan Bukan Pantai Rimau 50,00 17 Perairan Bukan Pantai sungsang Tanjung Baru 231, Perairan Bukan Pantai Tanjung Mas Perairan Bukan Pantai Muara 23,50 15 Perairan/darat Bukan Pantai Sungsang Marga 74,25 5 Darat Pantai Sungsang Mekar Sari 36,15 0,7 Perairan Bukan Pantai Jumlah 905, Sumber : Kecamatan Banyuasin II Dalam Angka, Pemerintahan Wilayah administrasi Kecamatan Banyuasin II terdiri dari 21 desa defenitif dan menurut klasifikasi rural urban semua desa di kecamatan tersebut termasuk dalam kategori perdesaan. Kecamatan Banyuasin II dengan ibukota Sungsang memiliki lembaga pemerintahan yang dikenal dengan pemerintah desa yang diatur oleh kepala desa. Setiap kepala desa membawahi rata-rata 15 RT dan 4 dusun. Satuan lingkungan setempat terkecil adalah Rukun Tetangga (RT) yang seluruhnya berjumlah 318 RT Kependudukan Pada pertengahan 2012 jumlah penduduk Kecamatan BA II sebesar jiwa. Desa sungsang I merupakan desa dengan jumlah penduduk yang paling besar dibandingkan dengan desa lainnya. Jumlah penduduk di desa tersebut adalah sekitar 5,66 ribu jiwa atau sekitar 12,33 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan desa dengan jumlah penduduk 22

17 yang rendah adalah desa Tanah Pilih dengan jumlah penduduk sekitar 751 jiwa atau sekitar 2,34 persen dari total jumlah penduduk. Salah satu tujuan pembangunan menyangkut kependudukan adalah meningkatkan pemerataan penyebaran penduduk, melalui pemerataan pendududuk secara umum dapat membantu dalam usaha peningkatan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu, dalam usaha pemerataan penduduk idealnya adalah komposisi jumlah penduduk sejalan dengan luasan wilayah keruangan suatu wilayah Pertanian Lebih dari setengah luas wilayah Kecamatan Banyuasin II dipergunakan untuk lahan pertanian, sedangkan sisanya kurang dari setengah luas wilayah sebagai lahan usaha non pertanian, termasuk untuk lahan bangunan, perkarangan dan jalan. Lahan pertanian di Kecamatan Banyuasin II meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. A. Pertanian Tanaman Pangan Sebagian besar wilayah Kecamatan Banyuasin II merupakan dataran rendah pesisir yang terletak di pinggiran Selat bangka dan bagian hilir aliran Musi. Wilayahnya pada umumnya berupa lahan basah yang terpengaruh pasang surut sehingga sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian pangan yaitu padi dan palawija. B. Perkebunan Tanaman perkebunan yang tumbuh di Kecamatan BA II adalah tanaman kelapa dan kopi. Produksi kelapa cukup besar mencapai 372 ton selama tahun 2012 sedangkan tanaman kopi hanya mencapai 71 ton di tahun yang sama. C. Peternakan Populasi ternak dan unggas di Kecamatan Banyuasin II pada Tahun 2012 untuk ternak sapi sebanyak 273 ekor dan kambing sebanyak 919 ekor, sedangkan populasi unggas ayam buras sebanyak 46,88 ribu ekor dan itik 2,46 ribu ekor. D. Perikanan Dengan kondisi geografis yang dikelilingi laut dan sungai Kecamatan Banyuasin II memiliki potensi yang sangat besar pada sub sektor perikanan terutama perikanan tangkap. Jumlah produksi perikanan di Kecamatan BA II selama tahun 2012 sebanyak ,22 ton. 23

18 Tabel Jumlah Produksi Perikanan dan Rumah Tangga Perikanan di Kecamatan Banyuasin II Jenis Produksi (Ton) Jumlah Rumah Tangga Perikanan Perikanan Laut , Perikanan Perairan Umum 632,94 89 Perikanan Budidaya Kolam 19,13 - Perikanan Budidaya Tambak/Keramba 1.919, Jumlah , Sumber : Kecamatan Banyuasin II Dalam Angka, Profil Kecamatan Makarti Jaya Keadaan Geografis Kecamatan Makarti Jaya terletak antara 104,87 sampai dengan 105,08 Bujur Timur dan 2,33 sampai dengan 2,82 Lintang Selatan. Kecamatan ini memiliki luas 497,50 km 2. Batas-Batas wilyah Kecamatan Makarti Jaya adalah : - Sebelah Utara : Selat Bangka, Kecamatan Banyuasin II - Sebelah Selatan : Kecamatan Banyuasin II - Sebelah Timur : Kecamatan Air Salek, Kecamatan Banyuasin I - Sebelah Selatan : Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Muara Telang, Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Talang Kelapa - Sebelah Barat : Kecamatan Banyuasin II Tabel Keadaan Kecamatan Makarti Jaya No Desa/ Kelurahan Luas (km 2 ) Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km) Transportasi Letak geografis Kondisi wilayah 1 Upang Jaya 70,65 51,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai 2 Upang 39,71 30,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai 3 Upang 78,19 6,5 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai Makmur 4 Pangestu 15,33 4,0 Ojek Bukan pesisir Dataran Rendah 5 Makarti Jaya 31, Bukan pesisir Dataran Rendah 6 Tirta Kencana 33,58 3,5 Sped Boat Bukan pesisir Dataran Rendah 7 Tirta Mulya 27,17 1,0 Sped Boat Bukan pesisir Dataran Rendah 8 Pendowo 14,52 14,0 Ojek Bukan pesisir Dataran Rendah Harjo 9 Upang Mulya 43,25 19,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai 24

19 10 Upang Ceria 46,65 25,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai 11 Upang 27,58 20,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai Cemara 12 Upang Karya 23,08 35,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai 13 Purwosari 9,81 9,0 Ojek Bukan pesisir Dataran Rendah 14 Upang Marga 36,81 28,0 Sped Boat Bukan pesisir Aliran Sungai Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Makarti Jaya sebagian besar merupakan daerah dataran rendah dan berada di aliran sungai. Tipologi lahannya adalah lahan gambut yang mengalami pelapukan dan di samping itu ada sebagian tanah mineral yeng terbentuk dari hasil endapan air sungai dari pasang air laut. Kecamatan Makarti jaya beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu berkisar mm per tahun setiap bulan dengan variasi cukup merata di setiap bulan. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Makarti Jaya sangat beragam, berbagai tanaman pertanian seperti padi dan palawija serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tumbuh subur. Selain itu terdapat pula hutan bakau di daerah ini Pemerintahan Wilayah Makarti Jaya terdiri dari 13 desa defenitif dan 1 kelurahan dengan ibu kota kecamatan terletak di kelurahan Makarti Jaya. Menurut klasifikasi pedesaan/ perkotaan (rural urban) semua desa/ kelurahan di Kecamatan Makarti Jaya termasuk dalam kategori perdesaan. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Makarti Jaya adalah Rukun Tetangga (RT) yang berjumlah 192 RT Kependudukan Jumlah penduduk Kecamatan Makarti Jaya sebanyak jiwa, dengan tingkat kepadatan rata-rata jiwa/km 2. Penduduk terpadat terletak pada desa-desa yang merupakan daerah eks transmigrasi seperti Kelurahan Makarti Jaya, Tirta Kencana dan Tirta Mulya. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Makarti Jaya tahun 2011 menunjukkan angka di bawah 100. Hal tersebut berarti penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Nilai rasio jenis di Kecamatan Makarti Jaya adalah sebesar 96,71, berarti secara rata-rata terdapat sekitar 96 penduduk laki-laki dalam penduduk perempuan. 25

20 Pertanian Tanaman Pangan A. Pertanian Lahan pertanian di Kecamatan Makarti Jaya sebagian besar berupa lahan pasang surut yang cocok bagi tanaman padi dan palawija. Kecamatan Makarti Jaya menyumbang produksi padi sebesar ton bagi produksi di Kabupaten Banyuasin yang sebesar ton. Tabel Produksi dan Luas Panen Padi Sawah dan Palawija di Kecamatan Makarti Jaya No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau - - Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012 B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Makarti Jaya terutama tanaman kelapa dengan produksi pada tahun 2011 sebanyak 552 ton. Tanaman perkebunan lainnya yang tumbuh di Kecamatan Makarti Jaya adalah kelapa sawit, karet, kakao dan kopi. Tabel Produksi dan Luas Panen Sayur-sayuran di Kecamatan Makarti Jaya No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Kacang Panjang 4, Cabe Tomat Terung Ketimun Kangkung Bayam Buncis - - Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka,

21 Tabel Produksi dan Luas Panen Tanaman Buah-buahan di Kecamatan Makarti Jaya No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Alpokat Pepaya 0,6 2,2 3 Mangga 2,5 5,5 4 Pisang Rambutan 2 26,9 6 Jeruk 65,5 11,9 7 Sawo 9,7 1,1 8 Durian 18,8 1,2 9 Jambu Biji 11,5 5,9 10 Nangka/Cempedak 19,6 12,4 Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012 C. Peternakan Peternakan seperti sapi, kambing dan kerbau belum mendapat perhatian dari penduduk, sedangkan ternak unggas seperti bebek, entok dan ayam kampung buras hanya sebatas untuk konsumen keluarga dan belum diusahakan secara intensif untuk tujuan komersil. Untuk ternak unggas baru mencapai 30% penduduk yang mengembangkannya, sebatas untuk pemenuhan gizi keluarga. D. Perikanan Sektor perikanan belum mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat, dalam hal ini sudah sejak lama dilakukan dan menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan masyarakat. Jenis-jenis ikan yang didapat dari hasil penangkap diantaranya adalah ikan juaro, patin, baung, dan udang serta ikan belanak. Tabel Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Makarti Jaya No Jenis Ternak Populasi 1 Sapi 86 2 Kerbau 7 3 Kambing Babi Domba Ayam Petelur - 7 Ayam Pedaging Ayam Buras Itik Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka,

22 Tabel Luas Usaha dan Produksi Perikanan Darat di Kecamatan Makarti Jaya No Jenis Luas (ha) Produksi (Ton) 1 Kolam 1,533,18 282,54 2 Perikanan Sawah Perikanan Umum Tambak/Keramba 630,98 237,97 Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012 No Tabel Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Kecamatan Makarti Jaya Tempat Penangkapan/Pemeliharaan Jumlah Rumah Tangga Perikanan 1 Perairan Laut 41 2 Perairan Umum Kolam 25 4 Keramba/Tambak 78 Jumlah Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, Profil Kecamatan Air Saleh Keadaan Geografis Luas Wilayah Kecamatan Air Saleh sekitar 289,79 Km 2 dan terbagi menjadi 12 desa. Desa terluas yaitu desa Air Solok Batu dengan luas wilayah 87,50 km 2, sedangkan desa dengan luas trekecil adalah desa Saleh makmur dengan luas wilayah 5,96 km 2. Secara administratif Kecamatan Air Saleh terletak antara 105 o sampai dengan 105 o 04 Bujur Timur dan 21 o 47 sampai dengan 42 o 55 Lintang Selatan. Batas-batas wilayah Kecamatan Air Saleh adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Bangka - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyuasin - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Muara Padang dan Muara Sugihan - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Makarti Jaya 28

23 Tabel Keadaan Kecamatan Air Saleh No Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (dlm km 2 ) Persentase (%) Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km 2 ) Letak Geografis Topografi Wilayah 1 Srimulyo 26,90 9,28 10,0 Bukan Pesisir Dataran Rendah 2 Srikaton 25,00 8,63 8,00 Bukan Pesisir Aliran Sungai 3 Sidoharjo 18,76 6,47 2,50 Bukan Pesisir Dataran Rendah 4 Bintaran 20,12 6,94 2,00 Bukan Pesisir Dataran Rendah 5 Damarwulan 19,39 6,69 10,00 Bukan Pesisir Dataran Rendah 6 Enggalrejo 16,52 5,70 8,00 Bukan Pesisir Aliran Sungai 7 Air Solok Batu 87,50 30,19 27,00 Pesisir Aliran Sungai 8 Saleh Agung 22,42 7,74 2,00 Bukan Pesisir Aliran Sungai 9 Saleh Mukti 16,00 5,52 0,10 Bukan Pesisir Aliran Sungai 10 Saleh Jaya 16,00 5,52 10,00 Bukan Pesisir Dataran Rendah 11 Saleh Mulya 15,22 5,25 12,00 Bukan Pesisir Aliran Sungai 12 Saleh Makmur 5,96 2,06 4,50 Bukan Pesisir Aliran Sungai Jumlah 289, Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Air Saleh sebagian besar lahan rawa pasang surut dan sebagian lagi daerah aliran sungai dengan sebaran tertinggi 1-2 meter di atas permukaan laut. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kecamatan Air Saleh berada pada daerah dataran basah yang pola aliran rectangular yang sangat dipengaruhi oleh pola air sungai. Pola aliran sungai di wilayah ini berperan sebagai sarana transportasi air disepanjang aliran sungai yang ada di Kecamatan. Wilayah Kecamatan Air Saleh memiliki suhu rata-rata berkisar 26,10 0 C 27,40 0 C dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4%-85,5% dengan rata-rata curah hujan mm/tahun. Sedangkan jenis tanah di Kecamatan Air Saleh diantaranya adalah Organosol dan Klei Humus yang terdapat di dataran rendah atau rawa-rawa serta Alluvial yang terdapat di sepanjang aliran sungai Pemerintahan Kecamatan Air Saleh terdiri dari 12 Desa jumlah 207 rukun tetangga (RT), seiring dengan perkembangan daerah dan aspirasi masyarakat dengan tujuan efektifitas pembangunan. Wilayah administrasi Kecamatan Air Saleh sampai akhir tahun 2011 terdiri 29

24 dari 12 desa definitif dan menurut klasifikasi pedesaan/perkotaan (rural urban) semua desa di Kecamatan tersebut termasuk dalam kategori pedesaan. Kecamatan Air Saleh dengan ibukota di desa Air Saleh Mukti memiliki lembaga pemerintahan yang dikenal dengan pemerintahan desa yang diatur oleh Kepala Desa tujuan untuk melaksanakan pemerintah desa sesuai dengan peraturan yang ada. Setiap desa juga memiliki Badan Perwakilan Desa di Kecamatan (BPD) yang tersusun dalam perangkat desa. Jumlah Kepala Desa di Kecamatan Air Saleh sebanyak 12 orang dengan pendidikan rata-rata SLTA, setiap Kepala Desa membawahi rata-rata 17 RT dan 4 RW atau Dusun. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Air Saleh adalah Rukun Tetangga (RT) yan g seluruh Kecamatan berjumlah 207 RT Kependudukan Penduduk menjadi sangat penting dalam proses pembangunan wilayah, karena penduduk selain sebagai objek pembangunan penduduk tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan penduduk. Penduduk juga merupakan subjek pembangunan, proses pembangunan akan berjalan cepat apabila sumberdaya manusia (p enduduk) yang ada di daerah tersebut berkualitas. Tetapi menjadi penghambat pembangunan jika penduduk yang ada di daerah tersebut tidak berkualitas. Kecamatan Air Saleh merupakan Kecamatan dengan wilayah yang tidak begitu luas dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan beberapa Kecamatan lainnya di Kabupaten Banyuasin. Pada pertengahan tahun 2011 jumlah penduduk Kecamatan Air Saleh sebesar jiwa yang terdiri dari laki-laki orang perempuan orang. Desa Srimulyo merupakan desa dengan jumlah penduduk paling besar dibandingkan dengan luasnya. Jumlah penduduk di desa tersebut adalah sekitar 2,68 ribu jiwa atau sekitar 17,70% dari total jumlah penduduk. Salah satu tujuan pembangunan menyangkut kependudukan adalah meningkatkan pemerataan persebaran penduduk, melalui pemerataan penduduk secara umum dapat membantu dalam usaha peningkatan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu dalam usaha pemerataan penduduk idealnya adalah komposisi jumlah penduduk sejalan dengan luas wilayah keruangan suatu wilayah. Kecamatan Air Saleh terdapat 12 desa yang secara total luasnya adalah sekitar 289,79 Km 2 dengan rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2011 sebesar 132,86 jiwa/km 2. 30

25 Tabel Jumlah RT, RW dan Dusun Menurut Desa di Kecamatan Air Saleh Kode Nama Desa RT RW Dusun Total Srimulyo Srikaton Sidoharjo Bintaran Damarwulan Enggalrejo Air Solok Batu Saleh Agung Saleh Mukti Saleh Jaya Saleh Mulya Saleh Makmur Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, Pertanian A. Pertanian Sebagian besar wilayah Kecamatan Air Saleh merupakan dataran rendah pesisir yang terletak di bagian hilir aliran Sungai Musi, Sungai Upang dan Sungai Saleh. Wilayahnya pada umumnya berupa lahan basah yang terpengaruh pasang surut sehingga sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian yaitu padi dan palawija. Jumlah produksi padi di Kecamatan Air Saleh sebanyak 64,81 ribu ton dengan luas panen sekitar 16,18 ribu atau rata-rata 4,01 ton per hektar. Tanaman palawija yang terdapat di Kecamatan Air Saleh meliputi tanaman ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung. Dari seluruh jenis tanaman palawija produksi terbanyak adalah ubi kayu mencapai ton. Dari jenis sayuran yang memiliki produksi terbesar adalah cabe sebesar 1,3 ton, sedangkan buah-buahan yang memiliki produksi terbesar adalah pisang 224,1 ton. 31

26 Tabel Produksi dan Luas Panen Padi Sawah dan Palawija di Kecamatan Air Saleh No Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi (ton) 1 Padi Sawah Padi Ladang Jagung 16 62,4 4 Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah 1 1,3 7 Kedelai 18 28,8 8 Kacang Hijau 3 3,9 Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012 B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Makarti Jaya adalah tanaman kelapa, kelapa sawit, tanaman karet dan kopi. Tabel Produksi dan Luas Panen Sayur-sayuran di Kecamatan Air Saleh No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Kacang Panjang 1, Cabe 1, Tomat 2,2 2 4 Terung 0,3 8 5 Ketimun 0, Kangkung 1, Bayam 1 13 Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012 Tabel Produksi dan Luas Panen Tanaman Buah-buahan di Kecamatan Air Saleh No Komoditi Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) 1 Pepaya 15,1 1,5 2 Mangga 3,5 2,2 3 Pisang 224,1 27,0 4 Nangka/Cempedak 18,3 19,9 5 Duku/Langsat 0,2 0,1 6 Salak Jeruk 8,7 7,4 8 Sawo 1,0 1,7 9 Durian 3,2 0,3 10 Jambu Biji 1,3 1,4 11 Rambutan 57,6 33,0 Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka,

27 C. Peternakan Perhatian pemerintah terhadap peternakan cukup tinggi bantuan ternak unggas seperti sapi dan itik digelontorkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Populasi ternak di Kecamatan Air Saleh meliputi sapi, kambing, domba, ayam buras dan itik. Tabel Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Air Saleh No Jenis Ternak Populasi 1 Sapi Kambing Domba 45 4 Ayam Buras Itik Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012 D. Perikanan Kecamatan Air Saleh memiliki produksi ikan sebanyak 17,9 ton. Produksi sektor perikanan ini diperoleh dari hasil budidaya kolam dan perikanan darat. Tabel Produksi Perikanan Darat di Kecamatan Air Saleh No Jenis Produksi (Ton) 1 Perikanan Laut - 2 Perikanan Umum 31,1 3 Kolam 17,9 4 Keramba - Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka,

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI (P2MKT) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUASIN

BAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUASIN BAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUASIN 4.1 Analisis Sektor Unggulan di Kabupaten Banyuasin Sektor ekonomi unggulan (basis) merupakan sektor yang memiliki peranan dalam suatu perekonomian

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

DISTRIK MOSKONA TIMUR DALAM ANGKA 2014 MOSKONA TIMUR DISTRICT IN FIGURES, 2014 Nomor Katalog / Catalog Number : 1102001.9104101 Nomor Publikasi / Publication Number : 9104.14.16 Ukuran Buku / Books Size

Lebih terperinci

DISTRIK FAFURWAR DALAM ANGKA 2013 DATARAN FAFURWAR DISTRICT IN FIGURES, 2013 Nomor Katalog / Catalog Number : 1102001.9104010 Nomor Publikasi / Publication Number : 9104.13.20 Ukuran Buku / Books Size

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 5001500 mdpl. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA.

KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA. KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 ii ii KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 ii KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 No. Publikasi : 1706.1428 Katalog BPS : 1102001.1706030 Ukuran Buku

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

Profil Kabupaten Aceh Tamiang Profil Kabupaten Aceh Tamiang Ibukota : Karang Baru Batas Daerah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota langsa dan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 42 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Provinsi Lampung merupakan penghubung utama lalu lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 kota. Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Singkil Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar.. Daftar Isi. Daftat Tabel. Daftar Gambar i-ii iii iv-vi vii-vii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang. 1 I.2. Dasar Hukum...... 4 I.3. Tujuan..... 5 I.4. Manfaat......

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kelurahan Kalampangan Kelurahan Kalampangan secara Geografis terletak pada 20 0 16 00-20 0 19 20 LS dan 113 0 58 20-114 0 03 50 BT. Kelurahan ini secara administrasi termasuk

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersedianya data dan informasi yang memberi gambaran akurat tentang potensi wilayah sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi Pemerintah kalangan pertanian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

Katalog BPS: 0200.70300 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA KECAMATAN ENGGANO DALAM ANGKA 206 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA KECAMATAN ENGGANO DALAM ANGKA 206 ISSN : No. Publikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kabupaten Batu Bara Pada pertengahan tahun 2007 berdasarkan UU No. 5 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis 33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

4 GAMBARAN UMUM LOKASI 21 4 GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terletak terletak di bagian selatan dengan jarak kurang lebih 153 kilometer dari

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 615 5 No. Publikasi : 18 Katalog BPS : 1101002.1404020 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1412 6885 INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jalan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Barat

Profil Kabupaten Aceh Barat Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat : Meulaboh : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Pidie Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

1.1. Geographycal Location

1.1. Geographycal Location KEADAAN GEOGRAFIS BAB I KEADAAN GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHYCAL SITUATIONS 1.1. Letak Geografis 1.1. Geographycal Location Letak suatu wilayah yang strategis akan memberikan kontribusi pengaruh terhadap

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEMIN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEMIN 2015 ISSN/ISBN : No. Publikasi : 3403150.15.09 Katalog BPS : 1101002.3403150 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : iv + 11 halaman

Lebih terperinci

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi 70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04 ' 27 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI KABUPATEN BANYUASIN BANYUASIN GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN Kec. Tungkal Ilir Kec. Betung Kec. Suak Tapeh Kec. Pulau Rimau Kec. Tanjung Lago Kec. Kec. Banhyuasin Sembawa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Aspek Geografi Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan yang secara geografis terletak

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1 MAKMUR AMAN CERDAS DAN BERMARTABAT 1 Sambutan BUPATI Musi Rawas Utara Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya jualah, buku dapat diselesaikan. Buku ini

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

PROFIL KECAMATAN ANGKONA PROFIL KECAMATAN ANGKONA Link Website Kecamatan Angkona 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Angkona terletak 32 km di jazirah timur ibukota Kabupaten LuwuTimur. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Nuha

Lebih terperinci

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua Disusun Oleh : Ridha Chairunissa 0606071733 Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Daerah Aliran Sungai

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan

Lebih terperinci

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan 1 A. GAMBARAN UMUM 1. Nama Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 2. Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Terletak di Kawasan a. Jumlah Transmigran (Penempatan) Penempata 2009 TPA : 150 KK/563

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah 46 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari Kecamatan Batanghari yang merupakan lokasi penelitian ini merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2.522 i MARGO TABIR DALAM ANGKA TAHUN 24 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN ii MARGO TABIR DALAM ANGKA TAHUN 24 ISBN : 9786232626 Nomor Publikasi : 52.427 Katalog BPS : 2.5266 Ukuran

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci