BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Untuk memasuki pembasahan lebih lanjut, agar diperoleh suatu gambaran, maka dalam bab ini akan diuraikan beberapa pengertian dan istilah istilah yang berkaitan dengan masalah warisan dan bahasa pemrograman Gambas. 2.1 Pengenalan Gambas Gambas merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi pada grafis dan visual. Bahasa pemrograman yang bersifat object oriented dan berjalan dilingkungan linux ini dapat juga untuk membuat program text oriented ( berjalan di konsol ). Model bahasa yang dimiliki Gambas, mirip dengan bahasa pemrograman Visual Basic karena pada dasarnya Gambas memang dibuat sebagai interpreter bahasa basic. Walaupun mirip dengan Visual Basic dan file file bagian program memiliki kesamaan, Gambas tidak bisa membaca program yang dibuat dengan Visual Basic. Menurut pembuatnya, hal tersebut takkan pernah dilakukan. Arti Gambas itu sendiri adalah Gambas Almost Means Basic. Secara prinsip, Gambas sangat berbeda dengan Visual Basic. Walaupun memiliki kemiripin namun Gambas diturunkan ataupun merupakan cloning dari Visual Basic. Sedangkan perbedaan antara keduanya, dapat dirinci sebagai berikut : Visual Basic a. Berjalan pada system operasi Windows b. Merupakan program dengan lisensi proprietary atau komersil. Artinya untuk dapat menggunakan produk ini, programmer harus membeli atau membayar lisensi secara resmi. Bila programmer menggunakan produk bajakan, maka programmer bisa terkena sanksi hukum yang berlaku. c. Merupakan program yang bersifat tertutup, artinya program ini tidak dilengkapi kode sumbernya. 4

2 5 Gambas a. Berjalan pada sistem operasi linux b Merupakan program yang bersifat open source, pengguna diperbolehkan untuk memodifikasi hal hal yang diperlukan. c. Untuk mendapatkan program ini, pengguna tidak harus membeli. d. Programmer boleh menjual program karyanya yang dibuat dengan Gambas tanpa harus membayar lisensi ke pembuat Gambas, dan itu legal. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya, maka perbedaan antara visual basic dengan gambas adalah : Visual Basic a. Programmer dapat mengedit kode program ketika project sedang di run, tanpa harus mengakhiri project terlebih dahulu. b. Label dapat dibuat transparasi pada form. c. Tanda + dapat digunakan untuk menggabungkan 2 buah string. d. VB dapat menggunakan tanda titik dua (:) sebagai akhir baris perintah. e. VB menerima karakter garis bawah. Gambas a. Untuk dapat mengedit kode, harus keluar dahulu dari mode run. c. Label pada Gambas tidak dapat dibuat transparan. d. Tanda + pada Gambas dipakai untuk operasi penjumlahan. e. Untuk menuliskan perintan baru, harus menuliskan di baris baru. f. Untuk membuat jendela ke bentuk gambar yang mempunyai area transparan, tidak memerlukan API. g. Dapat membentuk control dan menu yang bersifat dinamis.

3 6 Versi Gambas yang keluar saat penulisan ini ditulis adalah Gambas versi dan merupakan versi yang stabil. Gambas seperti ini memiliki kelebihan kelebihan sebagai berikut : a.. Memiliki tampilan interface GUI yang familiar dan simple. b. Lingkungan Gambas dibuat dengan Gambas itu sendiri. c. Gambas dapat dijadikan dubagger yang baik. d. Komponen program Gambas diletakan dalam satu direktori, sehingga bila ingin menghapus Gambas dari system, bisa dilakukan hanya dengan menghapus direktori tempat gambas berada. e. Gambas sangat mudah untuk dapat diterjemahkan ke bahasa apapun. f. Gambas mampu mendukung database SQL, seperti PostgreSQL dan MySQL. Komponen yang diperlukan Gambas, yang harus ada dalam system linux : a.. Paket X11 Development b. Paket Qt3 Development c. Paket KDE Development d. Paket Database development untuk PoetgreSQL, MySQL, SQLite atau ODBC. e. Paket Libcurl versi ke atas, bila ingin bisa membangun komponen jaringan. f. Paket SDL an SDL_mixer development, bila ingin membangun komponen SDL. g. Paket GTK+ development, bila ingin membangun komponen GTK Komponen Gambas Pemrograman Gambas mempunyai komponen dan fungsi yang hampir serupa dengan Visual Basic yaitu : a. Startup Dialog, yaitu suatu tampilan pesan pada saat akan memulai bekerja pada gambas, dimana dalam pesan tersebut terdapat beberapa menu utama yaitu :

4 7 1. New Project, digunakan untuk memulai membuat suatu project baru Gambas. 2. Open Projek, digunakan untuk membuka objek yang telah dibuat sebelumnya. 3. Recent Projek, berisi objek objek lama yang oernah dibuka. 4. Example, berisi daftar projek projek contoh yang dibuat dengan Gambas. 5. Quit, digunakan untuk menutup atau keluar dari Gambas secara langsung. Berikut ini adalah gambar dari Startup Dialog : Gambar 1. Startup Dialog Gambas b. Menu bar, merupakan area kerja utama pembuatan aplikasi. Pada jendela ini terdapat menu File untuk membuat projek baru, membuka dan menyimpan projek. Menu Project adalah area kerja untuk melakukan kompilasi, package program dan penambahan komponen. Untuk melakukan fasilitas jendela lainnya dapat dilakukan melalui menu View, menu Help membantu kita untuk mempelajari lebih jauh tentang penggunaan Gambas.

5 8 Gambar 2. Menu bar Gambas c. Jendela Toolbox, adalah tempat untuk memilih objek yang akan digunakan dalam aplikasi, seperti label, text, table, combo, radio button, dll. Gambas secara default akan menyertakan paket komponen yang terdiri dari kelompok Special Form, Container dan Network. Gambar 3. Toolbox Gambas d. Properti, merupakan jendela untuk menyeting nilai suatu objek, jendela property dimiliki oleh kontrol kontrol yang terdapat dalam toolbox yang dimasukan

6 9 kedalam form, missal ukuran, warna, posisi, nama objek dll. Tiap objek dalam toolbox memiliki property yang belum tentu sama dengan objek lain, hal ini dikarenakan tiap objek memiliki fungsi yang berbeda dengan objek lainnya.. Gambar 4. Propertis Gambas e. Form deigner, adalah sebuah tempat untuk mendesain tampilan atau interface dari aplikasi yang sedang dibangun. Pada form desain ini, dapat ditambahkan kontrol kontrol yang terdapat dalam toolbox, grafis maupun teks yang bentuk dan ukurannya dapat diubah sesuai dengan keinginan dan gaya pemrogram menampilkan data hasil operasi,dengan kontrol yang mendukung untuk itu.. Gambar 5. Form designer

7 Diagram Alur ( Flowchart ) Yang banyak di pakai untuk membuat algoritma program adalah Diagram Alur ( Flowchart ). Diagram Alur dapat menunujukan secara jelas setiap langkah program atau procedure. Dalam urutan yang tepat, flowchart digunakan untuk memecahkan masalah ke dalam segment segment yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternative alternative dalam pengoperasian. Symbol symbol yang digunakan pada flowchart diantaranya adalah : Gambar 6 Simbol input dan output Gambar 7 ( Simbol arus flow ) Simbol penghubung antar Procedure atau proses Gambar 8.Simbol konektor untuk keluar atau masuk procedure atau proses pada halaman yang sama Gambar 9. Simbol konektor pindah halaman ( halaman yang berbeda ) symbol sub program adalah symbol untuk memanggil sub program Gambar 10 Gambar 11 Simbol proses / symbol yang menunjukan pengolahan yang dilakukan oleh computer.

8 11 symbol dokumen atau kertas Gambar 12 Gambar 13 symbol decision atau symbol untuk kondisi yang memungkinkan untuk menghasilkan beberapa jawaban atau aksi. Gambar 14 Terminal awal atau akhir. 2.4 Pengertian Ilmu Waris dan Warisan Adanya warisan disebabkan oleh peristiwa matinya seseorang yang meninggalkan harta harta benda kepunyaannya dan ahli warisnya yang masih hidup. Pengertian warisan menurut Wirjono Projo Dikoro : warisan adalah soal apakah dan bagaimanakah perbagai hak hak dan kewajiban tentang kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal dunia akan beralih kepada orang lain yang masih hidup.(pembagian Waris Meunurut Islam Hal : 33 ) Ilmu waris adalah ilmu yang membahas tentang cara pembagian warisan yang telah ditentukan dalam al - Qur an dan Al Hadist. Ilmu waris disebut juga ilmu faraidh yaitu ilmu yang membahas bagian bagian tertentu dalam membagi harta pusaka. Untuk dapat menerima warisan harus memenuhi beberapa rukun. Rukun waris ada 3 : a. Muwarrits / Pewaris, yakni orang yang meninggal dunia baik mati haqiqi maupun mati hukmi ( kematian yang dinyatakan oleh keputusan hakim ), dan ahli warisnya berhak untuk mewarisi harta peninggalannya.

9 12 b. Warits / Ahli waris, yakni mereka yang berhak menerima harta peninggalan pewaris dikarenakan adanya ikatan kekeluargaan, perkawinan, dan perwalian dengan si pewaris. c. Mauruts / Harta warisan, segala jenis benda atau kepemilikian yang ditinggalkan pewaris baik berupa uang, tanah dan sebagainya setelah diambil untuk biaya perawatan, melunasi hutang, dan melaksanakan wasiat. 2.5 Hukum Waris Ayat al Qur an yang menerangkan waris adalah : Firman Allah SWT dalam surat Annisa Allah mensyariatan bagimu tentang ( pembagian pusaka untuk ) anak anakmu. Yaitu, bagian seorang anak laki laki sama dengan dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari s\dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta. Dab untuk dua orang ibu bapak, bagi masing masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal mempunyai anak; jika yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. ( pembagian pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhiwasiat yang ia buat atau ( dan ) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang ) orang tuamu dan anak anakmu, kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat ( banyak ) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( An-Nisa : 11) Ayat Al Qur an yang menerangkan tentang pembagian Waris adalah : Surat An-Nisa ayat : 7, 8, 12, 33, 176 Surat Al Anfal ayat : 72, 75 Surat Al Ahzab ayat : 33

10 13 Hadist hadist mawaris : Diriwaatkan oleh Usamah ibn Zaid ra, bahwa belia berkata : Sesugguhnya Nabi Muhammad SAW telah bersabda : Orang mukmin tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim. ( HR. Al Bukhori dan Muslim). Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa beliau berkata : Rosululloh SAW bersabda : berikan harta pusaka kepada pemiliknya ( orang yang menerima fardlu). Sisa dari hartanya diberikan kepada orang lelaki yang paling dekat kepada orang yang meninggal. ( HR. Al Bukhori dan Muslim). Masih banyak Hadist Hadist yang lainnya. 2.6 Sebelum Harta Waris Dibagikan Sebelum dilaksanakan pembagian warisan terlebih dahulu harus di selesaiakn beberapa hak yang ada sangkut pautnya dengan harta peninggalan itu. a. semua keperluan dan pebiayaan pemakaman pw\ewaris hendaknya menggunakan harta miliknya, dengan catatan tidak boleh berlebihan. Keperluan keperluan pemakaman tersebut menyangkut segala sesuatu yang dibutuhkan mayit, sejak wafatnya hingga pemakamannya. Diantaranya biayay memandikan, pembelian kain kafan, biaya pemakaman, dan sebagainya hingga mayit sampai tempat peristirahatannya terakhir. b. Hutang piutang pewaris yang masih ditanggung pewaris ditunaikan terlebih dahulu. Artinya, seluruh harta peninggalan pewaris ridak dibenarkan dibagikan kepada ahli warisnya sebelum hutang piutangnya ditunaikan terlebih dahulu. c. wajib menunaikan seluruh wasiat pewaris selama tidak melebihi jumlah sepertiga dari seluruh harta peninggalannya. 2.7 Syarat Syarat Harta Waris Dibagikan 1. Matinya Muwarrist / pewaris, sebagai akibat kematian muwarrist adalah bahwa harta warisannya akan beralih dengan sendirinya kepada ahli warisnya. Untuk

11 14 menentukan kematian yang dimaksud disini, maka para ulama membaginya menjadi 3 macam yaitu : a. Mati Haqiqi ( sejati ), kematian yang dapat disaksikan oleh panca indra dan dapat dibuktikan dengan alat pembuktian, tanpa membutuhkan keputusan hakim. b. Mati Hukmy ( menurut keputusan hakim ), kematian muwarrist atas dasar keputusan hakim, baik pada hakikatnya seseorang benar benar masih hidup, maupun dalam dua kemungkinan antara hidup dan mati. Misalnya vonis mati terhadap orang murtad yang melarikan diri dan bergabung kepada musuh. Vonis mengharuskan demikian, karena menurut syariat islam, selama 3 hari ia tidak bertaubat, harus dibunuh. Begitu juga vonis mati terhadap orang yang hilang tanpa diketahui dimana keberadaannya setalah ditunggu beberapa tahun lamanya, maka harta benda kedua orang tersebut dapat diwarisi oleh ahlinya warisnya. c. Mati Taqdiri ( menurut dugaan ), kematian yang berdasarkan dugaan keras. Misalnya seorang ibu hamil dipkul perutnya atau dipaksa minum racun, maka kematian bayi terseut diduga keras akibat pemukulan atau terkena racun. 2. Hidupnya Waris di saat kematian Muwarits, Ahli waris yang akan menerima harta warisan disyaratkan ia benar benar hidup pada saat muwaritsnya meninggal dunia, baik mati haqiqi, hukmi maupun taqdiri. Masalah orang yang hilang yang sampai kematian muwarits belum mendapatkan vonis yang tetap dari hakim tentang kematiannya, makapenerimaan warisannya ditahan dahulu sampai batas yang telah ditentukan. 3. Diketahui Pertalian antara Pewaris dengan Muwarits, Diketahuinya hubungan abdara pewaris dengan muwarits akan memudahkan dalam memberi (menetukan) muwarits, seperti tidak terhalang oleh pewari lainnya.

12 Sebab Sebab Menjadi Ahli Waris 1. Pernikahan yaitu terjadinya akad nikah yang legal ( syar i ) antara seorang laki laki dan perempuan, sekalipun belum atau tidak terjadi hubungan intim antara keduanya, apabila diantara keduanya ada yang meninggal dunia pada waktu perkawinannya masih utuh atau dianggap utuh ( talak raj i yang masih dalam masa iddah ), maka perkawinan ini menyebabkan adanya saling mewarisi antara suami dan istri. 2. Kekerabatan/ Nasab, ialah hubungan nasab antara orang yang mewariskan dengan orang yang mewarisi yang isebabkan oleh kelahiran. Sebab sebab kekerabatan yang akan mendapatkan harta warisan dikelompkan dalam tiga kategori, yaitu a. Pertalian Ushul, yaitu pertalian kekerabatan lurus ke atas dari si mati seperti Ibu, nenek, Ayah, kakek, dan seterusnya. b. Pertalian Furu, yaitu pertalian lurus kebawah, yaitu anak turun si mati seperti anak, cucu, cicit dan seterusnya. c. Pertalian Hawasy, yaitu pertalian menyampng dari si mati seperti saudara, paman, keponakan dan seterusnya. 3. Wala, yaitu kekerabatan menurut hukum yang timbul karena membebaskan budak yang dilakukan oleh seseorang. Apabila seseorang pemilik budak telah membebaskan budaknya, berarti ia telah merubah status hokum orang yang semula tidak cakap bertindak menjadi cakap bertindak, termasuk memiliki dan mengelola harta bendanya sendiri Penghalang Seseorang Tidak Dapat Harta Waris Orang yang termasuk golongan ahli waris dari serang yang meninggal dunia tidak semuaya mendapat pusaka. Hijab secara syariat artinya menghalangi orang orang tertentu dari yang menerima pusaka semuanya atau bagiannya karena ada seseorang yang lain. Sebab yang menghalangi menurut hokum waris islam ada tiga yaitu :

13 16 a. Budak, seseorang yang berstatus sebagai budak tidak mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun dari saudaranya. Sebab segala sesuatu yang dimiliki budak, secara langsung menjadi milik tuannya.baik budak itu sebagai Qinnun (budak murni), Mudabbar ( budak yang telah dinyatakan merdeka jika tuannya meninggal ), atau Mukatab ( budak yang telah menjalankan perjanjian pembebaskan dengan tuannya, dengan persyaratan yang disepakati kedua belah pihak ). b. Pembunuhan, apabila seorang ahli waris membunuh pewaris ( misalnya seorang anak membunuh ayahnya ), maka ia tidak berhak mendapatkan warisan. Hal ini berdasarkan sabda Rosul ulloh SAW : Tidaklah seorang pembunuh berhak mewarisi harta orang yang dibunuhnya. c. Perbedaan Agama, seorang muslim tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi oleh orang non muslim, apapun agamanya. Hal ini telah ditegaskan oleh Rosululloh SAW dalam sabdanya : Tidaklah orang muslim mewarisi orang kafir, tidak pula orang kafir mewarisi muslim. ( HR. Bukhori dan Muslim) 2.10 Perincian Ahli Waris Perincian ahli waris di dasarkan pada Qs Annisa 7, 11, 12 serta hadist hadist Rosululloh, ahli waris terdiri laki laki dan perempuan. a. Ahli waris kelompok laki laki terdiri dari : 1. Anak laki laki. 2. Anak laki laki dari anak laki laki ( cucu laki laki ). 3. Ayah. 4. Ayah dari Ayah ( kakek). 5. Saudara laki laki seayah seibu.. 6. Saudara laki laki seayah. 7. Saudara laki laki seibu. 8. Anak Laki laki dari saudara laki laki seayah seibu ( keponakan ). 9. Anak Laki laki dari saudara laki laki seayah.

14 Saudara laki laki Ayah yang seayah seibu ( paman ). 11. Saudara laki laki ayah yang seayah ( paman ). 12. Anak laki laki paman yang seayah seibu dengan ayah ( saudara sepupu ). 13. Anak laki laki paman yang seayah dengan ayah ( saudara sepupu ). 14. Suami dari yang meninggal dunia. 15. Laki laki yang memerdekan orang yang meninggal. Jika kek 15 ahli waris ini ada maka yang memperoleh bagian hanya tiga ahli waris saja yaitu : Anak laki laki, Ayah dan Suami. b. Ahli waris kelompok perempuan terdiri dari 1. Anak perempuan 2. Anak perempuan dari anak laki laki ( cucu perempuan ) 3. Ibu 4. Ivu dari ayah 5. Ibu dari ibu 6. Saudara perempuan seayah seibu 7. Saudara perempuan seayah 8. Saudara perempuan seibu 9. Istri yang meninggal Perempuan yang memerdekakan yang meninggal Jika kesepuluh waris rersebut ada maka yang akan memperoleh bagian hanya lima ahli waris saja yaitu : 1. Istri 2. Anak Perempuan 3. Cucu Perempuan ( anak perempuan dari anak laki laki ) 4. Ibu 5. Saudara perempuan seayah seibu Dengan demikian jumlah daru keseluruh ahli waris adalah sebanyak 25 orang, dan seandainya ke 25 orang ahli waris itu masih hidup maka akan memperoleh bagian hanya lima saja yaitu :

15 18 1. Suami 2. Ayah 3. Ibu 4. Anak laki laki 5. Anak perempuan Hikmah Warisan Setiap pengalaman hukum islam senantiasa mengandung hikmah atau manfaat, untuk individu ataupun masyarakat. Demikian juga pelaksanaan hukum waris banyak mengandung hikmah dan manfaat bagi individu yang menerimanya meupun umat islam yang menerimanya. Diantara hikmah tersebut adalah : 1. Persamaan hak Yaitu laki laki dan perempuan sama sama mendapat warisan. 2. Mempererat persaudaraan Dengan meratanya pembagian harta warisan kepada ahli waris sesuai dengan hukum sayara maka ahli waris satu sama lain semakin merasakan ikatan saudara senasab. 3. Menjauhkan diri dari sifat serakah Dengan adanya system pembaguan harta warisan yang adil berdasarkan islam, maka masing masing ahli waris harus patuh pada ketentuan tersebut. Pada sistem ini masing masing ahli waris tidak mungkin mementingkan diri sendiri. 4. Menjunjung tinggai perintah Allah dan rosulnya. 5. Mewujudkan keadilan berdasarkan syariat islam.

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Pengertian Mawaris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH Untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata, maka pada bab ini akan di berikan contoh - contoh permasalahan pembagian warisan berdasarkan ketentuan ketentuan yang

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris 1 A. Pembagian Warisan Dalam

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN 2 PENGENALAN GAMBAS

BAHASA PEMROGRAMAN 2 PENGENALAN GAMBAS BAHASA PEMROGRAMAN 2 PENGENALAN GAMBAS 1. LATAR BELAKANG Gambas (Gambas Almost Means BASic) adalah sebuah bahasa pemrograman visual berbasis objek yang menyerupai visual basic yang berjalan di platform

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan BAB I PENDAHULUAN Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya. Aturan

Lebih terperinci

pusaka), namun keduanya tidak jumpa orang yang mampu menyelesaikan perselisihan mereka. Keutamaan Hak harta Simati

pusaka), namun keduanya tidak jumpa orang yang mampu menyelesaikan perselisihan mereka. Keutamaan Hak harta Simati ILMU FARAID 1 Firman Allah : "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembahagian pusaka untuk) anakanakmu. Iaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu

Lebih terperinci

3.1 Gambaran Umum Perancangan Aplikasi Pembuatan Folwchart a) Master Database b) Rekam Medis

3.1 Gambaran Umum Perancangan Aplikasi Pembuatan Folwchart a) Master Database b) Rekam Medis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PENGUJIAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda ARTI FAROIDH FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari TAKDIR atau KETENTUAN. Syar I : Bagian yang sudah merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN 12 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN A. Pengertian Harta Warisan Warisan berasal dari kata waris, yang berasal dari bahasa Arab, yaitu : warits, yang dalam bahasa Indonesia berarti ahli waris,

Lebih terperinci

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Waris Tanpa Anak WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Pertanyaan: Kami lima orang bersaudara: 4 orang laki-laki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah Analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan- kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo NIRSAL Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : nirsal_e@yahoo.co.id Abstrak: Banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Informasi Arti sistem : 1. Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu tatalitas. 2. Susunan yang teratur dari pandangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama yang mempunyai aturan yang lengkap dan sempurna, yang dalam ajarannya mengatur segala aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengggunakan referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Raditya Arief

Lebih terperinci

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM Pendahuluan Oleh : Drs. H. Chatib Rasyid, SH., MH. 1 Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil dari al-qur'an dan Hadist Rasulullah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengaturan Wasiat 1. Pengertian Wasiat Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat merupakan pesan terakhir dari seseorang yang mendekati

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi komputer adalah suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam. A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam

BAB II. Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam. A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam BAB II Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam 1. Pengertian Hukum Waris Hukum waris adalah suatu hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah

Lebih terperinci

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan: PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari: EJ, di Cirebon (nama dan alamat diketahui redaksi) (Disidangkan pada Jum at, 13 Zulqa'dah 1428 H / 23 November 2007 M) Pertanyaan: Sehubungan kami sangat awam masalah

Lebih terperinci

2.5 Sekilas tentang Visual Basic Keistimewaan Visual Baic 6.0

2.5 Sekilas tentang Visual Basic Keistimewaan Visual Baic 6.0 15 2.5 Sekilas tentang Visual Basic 6.0 Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu ( kamus komputer, 1996, Hal:20). Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam telah menerangkan dan mengatur hal-hal ketentuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam telah menerangkan dan mengatur hal-hal ketentuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu syari at yang diatur dalam ajaran Islam adalah tentang hukum waris, yakni pemindahan harta warisan kepada ahli waris yang berhak menerimanya. Hukum

Lebih terperinci

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis implementasi Hukum Islam terhadap ahli waris non-muslim dalam putusan hakim di Pengadilan Agama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hartanya kepada para ahli warisnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri atau diingkari oleh

BAB I PENDAHULUAN. hartanya kepada para ahli warisnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri atau diingkari oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia tidak bisa dipisahkan dari permasalahan waris. Karena setiap manusia yang meninggal dunia dan meninggalkan harta pasti akan mewariskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Apa itu Visual Basic? Kata Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini Anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk memperoleh gambaran mengenai pembahasan berikutnya, maka pada bab ini akan diuraikan beberapa definisi dan istilah-istilah yang berkaitan dengan metode tahsin dan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi Hukum Islam Dan Alasan Munculnya Bagian Sepertiga Bagi Ayah Dalam KHI Pasal 177 Hukum waris Islam merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARISAN KEPADA AHLI WARIS PENGGANTI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARISAN KEPADA AHLI WARIS PENGGANTI BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARISAN KEPADA AHLI WARIS PENGGANTI A. Analisis Terhadap Deskripsi Pembagian Warisan Oleh Ibu Senen dan Bapak Kasiran Kepada Ahli Waris Pengganti Di Desa Kasiyan

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dapat digunakan untuk menyusun dan membuat program aplikasi pada sistem operasi windows. Program aplikasi dapat berupa program

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Visual BASIC

Bab I Pengenalan Visual BASIC Bab I Pengenalan Visual BASIC 1. Pendahuluan Visual BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN 1 2 TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Penelitian di Pengadilan Agama Kota Gorontalo) Nurul Afry Djakaria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I. kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. mengikat untuk semua yang beragama Islam.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I. kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. mengikat untuk semua yang beragama Islam. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I 1. Pengertian Kewarisan Kewarisan secara umum dibagi menjadi 3 yaitu: kewarisan Islam, kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. Kewarisan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- Syafi i telah diuraikan dalam bab-bab yang lalu. Dari uraian tersebut telah jelas mengungkapkan

Lebih terperinci

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak.

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak. Visual Basic (VB) Tatik yuniati Tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Visual Basic adalah generasi ketiga -event bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dari Microsoft untuk perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID Dwija Wisnu Brata: Perancangan Aplikasi Mobile Al-Faraidh 31 PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID Dwija Wisnu Brata Dosen STMIK AsiA Malang ABSTRAK Hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama 58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Ahli Waris Pengganti menurut Imam Syafi i dan Hazairin. pengganti menurut Hazairin dan ahli waris menurut Imam Syafi i, yaitu:

BAB IV ANALISIS. A. Ahli Waris Pengganti menurut Imam Syafi i dan Hazairin. pengganti menurut Hazairin dan ahli waris menurut Imam Syafi i, yaitu: BAB IV ANALISIS A. Ahli Waris Pengganti menurut Imam Syafi i dan Hazairin Dari penjelasan terdahulu dapat dikelompokkan ahli waris yang menjadi ahli waris pengganti menurut Hazairin dan ahli waris menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu ( kamus komputer, 1996, Hal:20). Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ilmu Faraidh Ilmu faraidh adalah ilmu tentang harta waris, menurut bahasa arab faraidh yaitu jamak dari lafadz alfaridhoti, jelasnya yaitu alfardhu artinya bagian. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki Perkawinan atau pernikahan merupakan institusi yang istimewa dalam Islam. Di samping merupakan bagian dari syariah Islam, perkawinan memiliki hikmah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penjualan Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum Islam merupakan hukum Allah. Dan sebagai hukum Allah, ia menuntut kepatuhan dari umat Islam untuk melaksanakannya sebagai kelanjutan dari keimanannya kepada Allah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI

BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI A. Kewarisan dalam CLD KHI Dalam CLD KHI hukum kewarisan diatur pada buku II yang terdiri dari 42 pasal yaitu mulai Pasal 1 sampai dengan Pasal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan beberapa buku

Lebih terperinci

BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM 53 BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Sistem Pemerataan Harta Warisan di Desa Balongwono dalam Perspektif Hukum Islam 1. Al-Qur an Allah SWT telah menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA Dalam peradilan atau dalam hukum Indonesia juga terdapat hukum waris adat. Selama ini, khususnya sebelum munculnya UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Proses perjalanan kehidupan manusia yang membawa pengaruh dan akibat hukum kepada lingkungannya, menimbulkan hak dan kewajiban serta hubungan antara keluarga,

Lebih terperinci

MAKALAH PESERTA. Hukum Waris dalam Konsep Fiqh. Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I

MAKALAH PESERTA. Hukum Waris dalam Konsep Fiqh. Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I TRAINING TINGKAT LANJUT RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Jakarta, 3-6 Juni 2015 MAKALAH PESERTA Hukum Waris dalam Konsep Fiqh Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I Hukum Waris dalam Konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab, waris\a-yaris\u yang artinya mempusakai harta, 1 bentuk jamaknya adalah mawa>ris\,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Penarikan Kembali Hibah Oleh Ahli Waris Di Desa Sumokembangsri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS 23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS A. Pengertian Waris Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris kepada ahli waris dikarenakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 A. KELUARGA Untuk membangun sebuah keluarga yang islami, harus dimulai sejak persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana seharusnya suami dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 1.1 Mengenal Visual Basic Visual Basic 6 merupakan salah satu tool untuk pengembangan aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Visual

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Salah satu dampak menurunnya moral masyarakat, membawa dampak meluasnya pergaulan bebas yang mengakibatkan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) bersal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Mawaris Untuk Kasus Standar Dan Kasus Al-Gharawain Berbasis Desktop Menggunakan C++ Qt

Aplikasi Perhitungan Mawaris Untuk Kasus Standar Dan Kasus Al-Gharawain Berbasis Desktop Menggunakan C++ Qt Aplikasi Perhitungan Mawaris Untuk Kasus Standar Dan Kasus Al-Gharawain Berbasis Desktop Menggunakan C++ Qt Latar Belakang Harta warisan merupakan suatu harta peninggalan dengan nilai tertentu berasal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sutu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH Akh. Mufris 1 Abstrak: Fiqh Mawarits merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan di tingkat sekolah/madrasah, mengingat hukum mempelajarinya

Lebih terperinci

Pembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2)

Pembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2) Pembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2) Pertanyaan dari: Hasan Nasrullah, di Binjai (Disidangkan pada Jum at, 13 Zulqa'dah 1428 H / 23 November 2007 M) Pertanyaan: Melalui surat ini saya sampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Materi : HUKUM KEWARISAN Oleh : Drs. H.A. Mukti Arto, SH, M.Hum. PENDAHULUAN Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan ialah Hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB HANIFURROHMAN 41512110085 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 APLIKASI PEMBAGIAN HARTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bayi Pra Setahun, Remaja dan Anak Segala Usia Yang dimaksud dengan Bayi pra setahun adalah bayi yang berumur di bawah dari satu tahun. Remaja adalah anak yang berumur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RPL RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak / sistem dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM

BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM A. Pengertian Hukum Kewarisan Islam Kata waris berasal dari bahasa Arab yaitu warasa-yurisu-warisan yang berarti berpindahnya harta seseorang kepada seseorang setelah

Lebih terperinci

Endi Dwi Kristianto

Endi Dwi Kristianto Source Code VB Untuk Manipulasi File atau Folder Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB)

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) A. Definisi al-hujub Al-hujub dalam bahasa Arab bermakna 'penghalang' atau 'penggugur'. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Sekali-kali tidak sesungguhnya mereka pada

Lebih terperinci

Membangun Keluarga yang Islam

Membangun Keluarga yang Islam Membangun Keluarga yang Islam KELUARGA MAWARIS Persiapan Pernikahan Pelaksanaan Pernikahan Pembinaan Keluarga Pembagian Waris adalah Hak Allah Prinsip Kewarisan Dalam Islam Ketetapan Allah dan Rasul-Nya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa Arab mirats. Bentuk jamaknya adalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa Arab mirats. Bentuk jamaknya adalah BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari kata bahasa Arab mirats. Bentuk jamaknya adalah mawarits, yang berarti harta warisan atau harta peninggalan mayyit. 1 Ilmu

Lebih terperinci

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM 1 AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM Oleh : Drs. H. Chatib Rasyid, SH., MH. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Pendahuluan Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum waris merupakan salah satu dari bagian dari hukum perdata secara keseluruhan dan merupakan bagian terkecil dari hukum kekeluargaan. Hukum waris sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT)

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) 1 MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) Data Report merupakan sebuah desain untuk mencetak laporan dimana memiliki bagian-bagian seperti terlihat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Tampilan Data Report Maksud dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN A. Pengertian Hukum Waris Pengertian secara umum tentang Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa yang harus terjadi dengan harta kekayaan seseorang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusaka peninggalan mayit kepada ahli warisnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pusaka peninggalan mayit kepada ahli warisnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waris adalah perpindahan harta milik atau perpindahan pusaka.sehingga secara istilah ilmu waris adalah ilmu yang mempelajari tentang perpindahan harta pusaka

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan ; lamaran ;

BAB 2 DASAR TEORI. Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan ; lamaran ; BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan ; lamaran ; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang direka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG HUKUM KEWARISAN ISLAM. Kata waris berasal dari bahasa Arab Al-mīrath, dalam bahasa arab

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG HUKUM KEWARISAN ISLAM. Kata waris berasal dari bahasa Arab Al-mīrath, dalam bahasa arab BAB II LANDASAN TEORI TENTANG HUKUM KEWARISAN ISLAM A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab Al-mīrath, dalam bahasa arab adalah bentuk mas}dar dari kata waritha- yarithu- wirthan- mīrāthan,.

Lebih terperinci

Spirit Keadilan Dalam Warisan :Dirasah Hadis Edisi 37

Spirit Keadilan Dalam Warisan :Dirasah Hadis Edisi 37 Membaca hadis-hadis Nabi tentang hak waris bagi perempuan adalah membaca sebuah episode sejarah perubahan sosial yang revolusioner terhadap hak dan akses perempuan atas harta peninggalan keluarga. Betapa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. compansation), dan kompensasi secara tidak langsung (indirect compensation).

BAB III LANDASAN TEORI. compansation), dan kompensasi secara tidak langsung (indirect compensation). 3.1 Gaji BAB III LANDASAN TEORI Kompensasi/upah adalah imbalan atas jasa yang dapat berbentuk secara langsung (berbentuk uang), atau secara tidak langsung (misalnya asuransi kesehatan, fasilitas liburan).

Lebih terperinci