BORDIR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BORDIR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI"

Transkripsi

1 KURI KULUM BERBASI SKOMPETENSI BOR DI R KEMENTERI AN PENDI DI KAN NASI ONAL DI REKTORATJENDERALPENDI DI KAN ANAK USI A DI NI,NONFORMALDAN I NFORMAL DI REKTORATPEMBI NAAN KURSUSDAN PELATI HAN 2011 KEMENTERI AN PENDI DI KAN NASI ONAL DI REKTORATJENDERALPENDI DI KAN ANAK USI A DI NI,NONFORMALDAN I NFORMAL DI REKTORATPEMBI NAAN KURSUSDAN PELATI HAN 2011

2 KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BORDIR KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN 2011

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Rasional... 1 B. Tujuan... 3 C. Hakekat Sulam / Bordir Mesin... 3 D. Hubungan Dengan Program Lain... 4 BAB II RUANG LINGKUP... 5 A. Struktur Program... 5 B. Program Kegiatan Belajar... 8 C. Pendekatan Pembelajaran D. Evaluasi Dan Penilaian E. Profil Lulusan BAB III KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR BAB IV PENUTUP i

4 BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL Keterbatasan sumber daya alam mendorong suatu negara untuk melakukan alternatif lain guna mendapatkan devisa. Namun di sisi lain keterbatasan sumberdaya alam, bahkan telah membuat beberapa negara menjadi negara kaya jalan memajukan industri yang bersumber pada potensi lain seperti industri busana. Perancis, Cina dan Hongkong adalah 3 negara yang berhasil menunjukkan bahwa industri busana dapat dijadikan sumber devisa bagi negaranya. Hal ini mungkin terjadi, mengingat busana Busana merupakan kebutuhan primer manusia dalam berinteraksi orang lain. Balutan busana yang dikenakan seseorang mampu memberikan image positif maupun negatif bagi dirinya. Busana dipercaya dapat meningkatkan rasa percaya diri Di Indonesia, potensi pengembangan industri busana masih cukup besar. Jika Perancis dapat menjadi pusat mode busana khususnya mode-mode bernuansa barat, Indonesia pun memiliki potensi membuat busana sentuhan tenun / kain khas daerah, mode yang bernuansa ketimuran, atau menghias busana tekni sablon, lukis, rajut, atau bordir. 1 54

5 BAB IV PENUTUP Kurikulum Berbasis Kompetensi ini disusun sebagai pedoman bagi penyelenggara kursus dan pelatihan bidang sulam dan bordir. Dengan adanya kurikulum yang terstandar ini, diharapkan akan terdapat standar kompetensi lulusan kursus di seluruh Indonesia. Oleh karena itu setiap lembaga diharapkan mengacu pada kurikulum ini dalam penyelenggaraan pelatihan, baik dalaam pengembangan silabus, pengelolaan maupun evaluasi program kegiatan dand hasil belajar peserta didik Semoga adanya kurikulmu ini, kualitas lulusan kursus dan pelatihan bordir lebih baik dan terstandar. Menyulam dan membordir merupakan salah satu menghias permukaan benda/kain yang sudah sangat tua. Temuan arkeologi menjelaskan bawa karya yang indah sudah ada pada masa Assyria dan Persia, jadi masa sebelum masehi. Seni ini mendunia, dan hampir setiap negara memiliki seni sulam/bordir yang khas, misalnya Sulaman Cina menggunakan benang sutra denga tusuk pipih, motif naga, bunga atau pemandangan. Selanjutnya Richellieu dari Perancis motif berlubang dan jembatan-jembatannya. Sulaman India menggunakan tusuk rantai, dll. Di Indonesia beberapa daerah memiliki khas baik sulam tangan maupun bordir mesin; seperti Aceh, Gorontalo, Padang, Lampung atau Tasikmalaya. Keindahan suatu karya sulam / bordir terbentuk dari perpaduan antara pilihan utama, materi penunjang baik benang, pita, payet, pilihan warna dan kombinasi tusuk dan yang digunakan. Temuan baru di bidang tekstil dan - penunjang membordir membuat pekerjaan menyulam / membordir menjadi semakin rumit,namun berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi suatu industri. Dengan demikian orang perlu belajar secara khusus untuk mendapatkan hasil atau bordir yang berkualitas baik menggunakan tangan maupun mesi.. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, tampaklah bahwa untuk memampukan orang membordir, perlu diadakan suatu program pembelajaran khusus semisal kursus Bordir, baik menggunakan tangan maupun mesin yang memiliki standar. Dengan adanya standar kualifikasi yang dimiliki oleh pekerja di bidang bordir, maka akan memberi kemudahan bagi pelaku industri, dalam hal ini 53 2

6 pengusaha, untuk mendapat tenaga kerja yang industri yang mereka kembangan. B. TUJUAN Oleh karena itu, perlu di susun kurikulum kursus berbasisnkompetensi untuk sulam / bordir yang baku atau standar yang secara umum bertujuan agar lulusannya memiliki kompetensi kebutuhan industri atau dapat digunakan untuk berusaha mandiri. Dengan demikian akan meningkatkan kualitas pelaku dan pekerja di industri sulam / bordir. Secara khusus tujuan adanya kurikulum berbasis kompetensi ini dapat dikembangkan : 1. Silabus disetiap lembaga kurusus yang lebih terarah kepada standar kompetensi lulusan 2. pendekatan dan metoda pembelajaran yang lebih terarah karakteristik materi pokok kursus sulam dan bordir 3. media pembelajaran yang lebih interaktif, yang dapat membantu instruktur di seluruh daerah dalam kegiatan pelatihan sulam / bordir 4. model evaluasi yang terstandar baik teori dan praktik 5. buku ajar yang terstandar sehingga kualifikasi lulusan lebih terstandar 3.4. Menentukan strategi pemasaran. TOTAL WAKTU asi desainer iklan dalam pembuatan iklan Menyebutkan macammacam strategi pemasaran Memilih strategi pemasaran yang Strategi pemasaran Macam strategi pemasaran. 40 JAM C. HAKIKAT SULAM/BORDIR MESIN Bordir tangan dan bordir mesin adalah suatu karya seni aplikatif yang awalnya bertujuan untuk meningkatan kualitas penampilan seseorang melalui keindahan busananya. Bordir 3 52

7 3.1. Menentukan harga jual Memasarkan Produk bordir / Memilih model promosi untuk suatu mengerti Menyebutk Variabel an variabel biaya biaya Produksi si Menghitung Harga Pokok harga pokok Menghitung Laba laba Menghitung Harga Jual harga jual Menyebutkan macam- distribusi Sistem macam sistem distribusi bordir Menggamb Siklus arkan suatu distribusi siklus distribusi bordir Memilih Model suatu model penjualan penjualan untuk menjual hasil sulam Menyebutkan Promosi bermacam cara promosi Memilih Cara salah satu promosi cara promosi yang bordir Berkomunik Iklan Produk berawal dari tangan, merupakan salah satu menghias permukaan benda / kain. Ada banyak dalam bordir tangan / bordir mesin, yang perlu dikan utama, disain, warna maupun penunjang yang selalu berkembang. Jadi selalu ada pengembangan baru dalam penerapan, yang dikan model busana atau lenan rumahtangga agar yang dihasilkan suatu industri sulam / bordir tren. D. HUBUNGAN DENGAN PROGRAM LAIN Lulusan maupun peserta didik bordir tangan, bordir mesin perlu pula mengembangkan kompetensinya pada program-program yang relevan, artinya program yang dapat menunjang kualitas atau industrii bordir tangan dan,bordir mesin d Program yang relevan diikuti adalah kursus tata busana, merancang busana, atau merancang asesories dan suvenir dari kurus hantaran. Selain itu pengelola kursus sulam / bordir perlu membiasakan peserta didik untuk berkunjung keusaha / industri bordir, penjual / penyedia perlengkapan bordir guna memperluas wawasan peserta kursus dalam upaya meningkatkan kualitas mereka. 51 4

8 A. STRUKTUR PROGRAM BAB II RUANG LINGKUP NO KUALIFIKASI JABATAN 1. LEVEL I Asisten Bordir / Sulaman. 2. LEVEL II Pembuat Bordir / Pembuat Sulaman 3. LEVEL III Pengawas Produksi Dari KODE STANDAR UNIT KOMPETENSI - 1. Melaksanakan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 2. Melaksanakan layanan prima 3. Membuat tusuktusuk dasar Mengklasifikasi desain tekstil 2. Terampil mengerjakan berbagai sulam. 3.Mengkombinasikan beberapa model kerancang pada Mengawasi proses / prosedur 2.2. Menempatka n hiasan pada lenan rumah tangga / busana Mengkomunik ansikan yang akan di buat kepada bawahan. pakaian Menentukan hiasan struktur lenan rumah tangga / busana Memilih jenis kain fungsi lenan rumah tangga / busana Memilih bodir yang tepat jenis kain dan juga fungsi benda Membuat perintah kerja secara tertuls Menjelaskan perintah kerja secara lisan maupun tulisan kepada bawahan Memastikan kepada bawahan akan perintah yang di berikan, mengerti atau tidak Penentuan hiasan struktur lenan rumah tangga / busana Jenis kain Macam Teknik bordir Membuat perintah kerja Menjelaskan perintah kerja Memastikan perintah yang diberikan. 5 50

9 pasar 1.3. Menyusun struktur tenaga kerja 1.4. Merencanakan alat-alat si 2.1. Merancang kebutuhan pasar. yang sesui tuntutan pasar Menentukan struktur tenaga kerja Membuat struktur tenaga kerja Mengenal alat-alat si fungsinya Merinci alat-alat si yang akan di gunakan Menjumlah semua kebutuhan alat yang akan di beli Mendeskripsikan tren sulam yang sedang berlaku Mengidentifi kasi karakteristik setiap sulam Menghitung kebutuhan kain untuk suatu lenan rumah tangga / Struktur tenaga kerja Susunan struktur tenaga kerja Fungsi Alat si Alat-alat si Jumlah pembelian Trend sulam Karakteristik Bordir / sulam Kebutuhan si 1jam Hasil Bordir / Sulam 4. LEVEL IV Konsultan Bordir / Sulaman. 5. LEVEL V Tenaga Pendidik Bordir / Sulaman. 6. PAKET I Paket Bordir / Sulaman Produksi sulam. 2. Memeriksa Produk sulam, proses finishing dan pengemasan. 3. Membuat laporan kegiatan pengawasan - 1. Menerapkan pengetahuan desain dan bordir pada lenan rumah tangga / pakaian yang di sulam pesanan. 2. Menganalisis dan menegosiasikan pesanan - 1. Menciptakan suatu kegiatan pembelajaran kompetensi. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas. 3. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memahami 49 6

10 Tradisional Indonesia. 7. PAKET II Ragam Kreasi Bordir Bahan Jadi (tam). 8. PAKET III Ragam Kerancang, Aneka Terawang. 9. PAKET IV Wirausaha Bordir/Sulaman. tradisional Indonesia. 2. Membuat minimal 5 karya tradisional daerah Memahami karakter tam untuk meningkatkan kreasi hasil bordir /. 2. Membuat ragam kreasi berbagai aksesoris Memahami ragam kerancang / terawang. 2. Menghasilkan beragam pada motif berlubang Merencanakan usaha sulam. 2. Membuat bermacam. 3. Memasarkan hasil si. terawang. TOTAL WAKTU Mengerjaka n kerancang / terawang yang sudah di pilih Membuat Kerancang / terawang. 4 jam 40 JAM 1. Waktu : 40 Jam 2. Paket : IV 3. Jabatan : Wirausaha Bordir / Sulaman 4. Deskripsi Jabatan : Mampu merencanakan usaha sulam membuat berbagai macam bordir / serta memasarkan hasil yang sudah di si. KOMPETENSI DASAR 1.1. Menganalisis pasar untuk 1.2. Menentukan jenis usaha tuntutan INDIKATOR Mendeskripsikan kebutuhan pasar akan bordir / Memilih kelompok sasaran konsumen untuk Menyebutkan jenis usaha Memilih jenis usaha MATERI POKOK Kebutuhan Pasar Sasaran Konsumen Jenis Usaha Memilih jenis usaha TEORI WAKTU PRAKT IK 7 48

11 kerancang / terawang model Mengembangkan inovasi baru model kerancang / terawang Menggambarkan desain motif kerancang / terawang yang akan dibuat Memilih yang tepat untuk suatu kerancang / terawang Membuat suatu lenan rumah tangga atau busana kerancang / kerancang / terawang Membuat kerancang / terawang langkahlangkah pembuatan Mengenali inovasiinovasi baru dalam mengemban gkan suatu model kerancang / terawang Menciptakan model kerancang / terawang menjadi suatu inivasi baru Memilih desain motif Memindahka n motif pada Mengenali Menentukan yang di buat Menyiapkan alat dan yang di butuhkan Menentukan yang di gunakan Membuat Kerancang / terawang Inovasi kerancang / terawang Penciptaan model baru Desain motif Memindahkan motif Bahan Macam Alat dan Teknik Kerancang / Terawang. 4 jam 3 jam 4 jam B. Pogram Kegiatan Belajar Program Kegiatan belajar dilakukan secara berjenjangdalam level-level dan paket, yang masing-masing diakhiri uji kompetensi, agar peserta didik memiliki sertifikat. Program berjenjang terdiri dari level I sampai level V dan program paket terdiri dari 4 paket. Level I dan level II adalah level yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, sampai memperoleh sertifikat. Peserta didik yang telah memperoleh sertifikat level I dan II diijinkan mengikuti program-program paket, yang dapat dipilih kebutuhan atau tren yang sedang berkembang. Program kegiatan dituangkan dalam suatu kurikulum kursus yang berbasis kompetensi, meliputi Standar Kompetensi, Kompeensi Dasar dan indikator dan materi pokok bidang bordir tangan/bordir mesin mencakup : 1. materi umum guna mengembangan kompetensi kepribadian dan sosial yang menunjang pembentuk sikap, etika dan etos kerja yang baik, serta kemampuan bekomunikasi, agar tercipta kualitas hubungan kerja yang optimal, baik di dalam lingkungan kerja maupun pelanggan, 2. materi khusus adalah materi yang berkaitan indikator-indikator ketercapaian kompetensi, guna menunjang kualitas kerja seorang ahli Bordir tangan dan Bordir Mesn, dan jugamenjadi seorang wirausaha di bidang bordir tangan dan bordir mesin, 3. materi Inti yang berkaitan komptensi profesional, yang harus dimiliki agar mampu menghasilkan pekerjaan atau karya bordir tangan/ bordir mesin yang berkualitas 47 8

12 yang didistribusikan dalam Kompetensi-kompetensi Dasar dan indikator - indikator. Kegiatan belajar dilakukan secara multi entri-multi exit, dimana peserta didik dapat memulai dan berhenti sementara selama program berlangsung,ntuk kemudian masuk lagi. Selain itu mereka dapat menyesuaikan materi pokok yang perlu mereka ambil atau tidak di setiap level kemampuan yang telah dikuasai. Siapa saja dapat megikuti kursus menyulam/bordir tanpa batasan usia, jenis kelamin dan kewarganegaraan. Namun pendidikan formal peserta didik minimal Sekolah Menengah Pertama atau sederajat untuk peseta level I dan II minimal Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Hal ini penting demi kesiapan peserta didik di dunia kerja. Struktur kurikulum kursus bordir tangan/menyulam dan bordir mesin di setiap level dan paket terdiri dari standar kompetensi yang bersifat umum, inti dan Khusus. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pelatihan di setiap level dan paket terdiri dari 50 jam 100 jam pelajaran. Satu jam Pelajaran dilaksanakan selama 60 menit Menilai hasil fungsi benda. TOTAL WAKTU bordir / Menyusun format penilaian Memeriksa hasil bordir / yang sudah jadi Aspek dan pembobotan nilai Kriteria penilaian hasil sulam. 40 JAM 1. Waktu : 40 Jam 2. Paket : III 3. Jabatan : Ragam Kerancang, Aneka Terawang 4. Deskripsi Jabatan : Mampu meghasilkan ragam kerancang / terawang pada motif berlubang memahami ragam kerancang / terawang. KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengidentifik asi kerancang / terawang model Mengikhtisark an langkahlangkah pembuatan INDIKATOR Mengenal macam Kerancang / terawang Memilih Kerancang / terawang model Memahami langkahlangkah membuat MATERI POKOK Kerancang / terawang Macam Kerancang / terawang Langkah langkah pembuatan TEORI WAKTU PRAKT IK 9 46

13 2.1. Merancang kebutuhan pasar Menempatkan hiasan pada lenan rumah tangga / busana Mengkombina si berbagai tam dan aksesoris pada gunakan Mengenali yang kebutuhan pasar Menentukan yang kebutuhan pasar Menentukan desain hiasan pada lenan rumah tangga / busana Menentukan letak hiasan pada lenan rumah tangga / busana Mengenali macammacam tam dan aksesoris pada Memilih dan assesoris untuk di kombinasik an Membuat Macam kebutuhan pasar Produk buatan kebutuhan pasar Menentukan Desain hiasan Letak hiasan Macam kombinasi dan Aksesoris Kombinasi dan Aksesoris Produk bordir /. Level : I 1. Kompetensi Umum 1. - Melaksanakan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ). 2. Kompetensi Inti 1. - Membuat tusuk-tusuk dasar. 3. Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Melaksanakan Layanan Prima Level : II 1. Kompetensi Umum Kompetensi Inti 1. - Terampil Mengerjakan Berbagai Teknik Bordir/Sulaman 2. - Mengkombinasikan Beberapa Model Kerancang Pada Produk 45 10

14 3. Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Mengklasifikasi Desain dan Tekstil Sesuai Teknik Bordir/Sulaman. Level : III 1. Kompetensi Umum 1. - Mengawasi Proses/Prosedur Produkasi Bordir/Sulam 2. - Membuat Laporan Kegiatan Pengawasan 2. Kompetensi Inti Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Memeriksa Produk Bordir/Sulam, Sesuai Proses Finishing dan Pengemasan KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengidentifika si tam seperti perca, benang, payet, batu-batuan 1.2. Memilih aksesoris seperti manikmanik, payet, kristal, batubatuan, kaca, hiasan Menjelaskan penerapan - tam untuk suatu karya. INDIKATOR Menyebutka n macam tam Menentukan tam yang akan di gunakan Mengenali macammacam aksesois Memperkirakan aksesoris yang akan di gunakan Menyebutka n langkahlangkah penerapan tam Membadaka n penerapan untuk suatu karya terhadap yang akan di MATERI POKOK Macam Tamban a. Perca b. Payet c. Batu-batuan d. Benang Bahan tam Macammacam Aksesoris. a. manik-manik b. Payet c. Kristal d. Kaca e. Batu-batuan Pemilihan Aksesoris Teknik penerapan - tam Perbedaan penerapan pada tam. WAKTU TEORI PRAKT IK 3 jam 11 44

15 2.5. Memsi tradisional (minimal 5 karya bordir yang berbeda) TOTAL WAKTU Menentukan penunjang yang akan di buat Menyiapkan alat dan utama dan penunjang yang akan di pergunakan tenik Memindahkan motif pada utama Mengerjakan tradisional pembuatan Bahan penunjang Alat dan penunjang Pemindahan Motif Teknik tradisional. 40 JAM Level : IV 1. Kompetensi Umum Kompetensi Inti 1. - Menerapkan Pengetahuan Desain dan Teknik Bordir pada Lenan Rumah Tangga/Pakaian Yang Di Bordir/Sulam Sesuai Pesanan 3. Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Menganalisis dan Menegosiasikan Pesanan Level : V 1. Kompetensi Umum 1. Waktu : 40 Jam 2. Paket : II 3. Jabatan : Ragam Kreasi Bordir Bahan Jadi (Tam) 4. Deskripsi Jabatan : Mampu membuat ragam kreasi sulam berbagai tam, mampu memahami karakter - tam untuk meningkatkan kreasi Mengevaluasi Kegiatan Pembelajaran Bordir/Sulaman 2. Kompetensi Inti 1. - Melaksanakan Kegiatan 43 12

16 3. Kompetensi Khusus / Pilihan Pembelajaran Dalam Kelas Bordir/Sulaman 1. - Menciptakan Suatu Kegiatan Pembelajaran Sesuai Kompetensi Bordir/Sulaman Paket : I 1. Kompetensi Umum 1. - Memahami Teknik Bordir / Sulaman Tradisional Indonesia. 2. Kompetensi Inti 1. - Membuat minimal 5 karya tradisional daerah. 3. Kompetensi Khusus / Pilihan ciri bordir/sulama n daerah tekni pembuatan bordir/ Mengenali karakteristik karya tradisional daerah 2.2. Merancang motif dan benda yang dihias 2.3. Menentukan utama bordir/sulam traditional yang dipilih Memilih penunjang sulam tradisional yang dipilih Mengemban gkan motif bordir yang sudah di pilih Mengenal karakteristik karya bordir / tradisional Membedakan karakteristik karya tradisional Menentukan letak hiasan / motif yang akan di buat Memilih motif tradisional Mengenali yang di gunakan untuk bordir/sulam tradisional Memilih yang akan di buat Mengenali macam penunjang yang bordir / tradisional. tradisional Pengembangan motif. tradisional Karakteristik tradisional Perbedaan karya tradisional Letak hiasan / Motif Pemilihan motif tradisional Pengelompokkan Bahan utama. a. Katun b. Sutra c. Woll d. Sintetis Bahan utama Macam Bahan penunjang

17 1. Waktu : 40 Jam 2. Paket : I 3. Jabatan : Paket Bordir / Sulaman Tradisional Indonesia. 4. Deskripsi Jabatan : Mampu memahami sulam tradisional dapat membuat minimal 5 karya tradisional daerah. KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengelompok kan berbagai macam bordir / tradisional Indonesia Membedakan karakteristik sulam tradisional dari suatu daerah daerah lain Memodifikasi motif INDIKATOR Mengenal macam tradisional Indonesia Mengidentifikasi desain tradisional Indinesia Menyebutka n masingmasing karakteristik tradisional dari suatu daerah daerah lainnya Menganalisa karakteristik bordir/sulam an dari masingmasing daerah Menentukan motif MATERI POKOK Macammacam bordir / tradisional Indonesia Desain tradisional sulam Indonesia Karakteristik tradisional Indonesia Karakteristik tradisional Indonesia Motif bordir / TEORI WAKTU PRAKT IK Paket : II 1. Kompetensi Umum 1. - Memahami Karakter Bahan-Bahan Tam Untuk Meningkatkan Kreasi Hasil Bordir / Sulaman. 2. Kompetensi Inti 1. - Membuat Ragam Kreasi Produk Bordir / Sulaman Berbagai Bahan Tam Assesoris 3. Kompetensi Khusus / Pilihan Paket : III 1. Kompetensi Umum Kompetensi Inti 1. - Menghasilkan Beragam Bordir / Sulaman Pada Motif Berlubang

18 3. Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Memahami Ragam Kerancang / Terawang Paket : IV 1. Kompetensi Umum 1. - Memasarkan Hasil Produksi 2. Kompetensi Inti 1. - Membuat Bermacam Produk Bordir/Sulam. 3. Kompetensi Khusus / Pilihan 1. - Merencanakan Usaha Bordir/Sulam C. PENDEKATAN PEMBELAJARAN Pembelajaran dilakuka secara tatap muka, bimbingan personal dari sumber belajar dan instruktur. Tujuan utama dari pembelajaran di kursus selain penguasaan kompetensi, adalah kemandirian peserta didik. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik meliputi aspek sikap, nilai, menskor dan menilai hasil belajar (tes) peserta didik Menyusun laporan pencapaian hasil belajar peserta didik Menilai kegiatan program pembelajaan yang telah dilakukan. TOTAL WAKTU penskoran dan penilaian Menghitung skor rumus Merinci skor mentah menjadi nilai akhir Menjelaskan fungsi dan tujuan pelaporan hasil belajar Menyusun indikatorindikator yang di perlukan dalam membuat laporan hasil belajar Menggeneralisasikan peran evaluasi program dalam kegiatan pembelajaran Mengidentifikasi indikatorindikator evaluasi program Menganalisis program pembelajara n yang telah di lakukan indikatorindikator evaluasi program. Nilai Rumus skor dan nilai Perincian skor Fungsi dan tujuan pelaporan Laporan Hasil Pembelajaran Program evaluasi pembelajaran Indikator evaluasi program pembelajaran Analisis program pembelajaran. 3 jam 100 JAM 15 40

19 non formal 2.3. Melakukan kegiatan pembelajara n pendidikan non formal Menyusun alat / instrumen evaluasi hasil belajar tujuan pembelajaran. kelas skenario pembelajaran Menyiapkan siswa untuk menerima pembelajaran Menganalisis skenario pembelajaran yang telah di buat Mengontrol tutur bahasa (Volume, intonasi, pemilihan kata) yang tepat, sopan dan jelas Menggambark an kaitan evaluasi tujuan dan kegiatan pembelajaran Mengidentifik asi macammacam alat evaluasi Membedakan rancangan tes tertulis dan tes perbuatan (performace) Memsi suatu instrumen tes kompetensi bidang bordir / Penyiapan siswa 3 jam Analisis skenario Tutur bahasa. pembelajaran Evaluasi dan kegiatan pembelajaran Macammacam alat Evaluasi Rancangan tes tertulis dan tes perbuatan Instrumen tes 3 jam penegetahuan, pemahaman,keterampilan dan minat. Jadi beberapa materi perlu disajikan secara teori, materi lain disajikan secara praktik atau materi lain on the job training di suatu industri bordir, guna memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang dipilih adalah pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan, penyajian yang kontekstual. Metoda yang dipilih perlu disertakan media yang tepat. Beberapa metoda yang dapat diterapkan antara lain : metoda ceramah bervariasi, media benda sebenarnya, metoda demonstrasi tentang proses membuat kerancang atau tusuk-tusuk hias, metoda simulasi, dimana peserta didik meragakan cara membuat sesuatu, metoda diskusi dan metoda praktik atau studi mandiri. Dengan demikin terjadi hubungan komunikasi nara sumber belajarpeserta didik, juga sesama peserta didik. Peserta didik Nara Sumber (instruktur indudtri) Peserta didik Peserta didik 3.2. Mampu Membedakan Skor dan 39 16

20 D. EVALUASI dan PENILAIAN 1. Portofolio : berupa dokumentasi tugas dan hasil praktik peserta didik 2. Tes-tes formatif terutama berbentuk praktik, selama proses pembelajaran, untuk semua level. Dengan demikian akan diperoleh informasi yang cepat tentang masalah yang dihadapi peserta didik, untuk dicarikan upaya peningkatan kinerja peserta didik selanjutya 3. Tes sumatif baik Teori dan praktik untuk semua level, sebagai persiapan mengikuti uji kompetensi nasional, prosentase bobot 30 % untuk teori dan 70 % praktik E. PROFIL LULUSAN Lulusan program kursus atau pelatihan bordir tangan/borir mesin yang telah menyelesaikan pelatihan dari level I sampai V, kompeten : 1. bekerja standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. memahami situasi darurat ditempat kerja serta upaya penaggulangannya 3. berkomunikasi baik dan efektif rekan sekerja, atasan dan pelanggan 4. memahami dan mendeskripsikan kebutuhan pelanggan 1.5. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP) untuk pembelajara n teori dan praktik 2.1. Mengkonstruksi ajar kompetensi yang akan di capai Mengelola kelas prinsipprinsip pembelajara n pendidikan media tujuan pembelajaran Mengisi komponenkomponen model RPP yang dipilih Merancang skenario pembelajaran (kegiatan belajar) waktu dan jenis ranah pembelajaran Menyusun diagram alur pengembang an ajar Menggunakan sumbersumber pengembang an materi ajar (buku, majalah, internet) Menulis ajar aturan-aturan penulisan Mengidentifikasi prinsipprinsip pengelolaan kelas Mengatur Macam media pembelajaran Komponen RPP Skenario Pembelajaran (kegiatan belajar) Diagram ajar Kiat-kiat Pengembangan materi ajar Penulisan Bahan Ajar aturanaturan penulisan Prinsipprinsip pengelolaan kelas Mengatur kelas. 4 jam 3 jam 3 jam 17 38

21 1.2. Merumuskan Indikator ketercapaian kompetensi pembelajara n, materi dalam kurikulum border/sulam Memilih metode pembelajara n kompetensi yang akan di capai Menyiapkan media pembelajaran Mengelompo kkan kompetensi dasar dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor Menyusun kalimat untuk indikator ketercapaian kompetensi mengacu pada taxionomy setiap ranah Mengklasifikasikan metodemetode pembelajaran Mengidentifikasi karakteristik setiap metode Memilih metode pembelajara n yang tepat kompetensi yang akan di capai Menjelaskan tujuan penggunaan media Membuat berbagai media pembelajara n langkahlangkah kerja Memilih Kompetensi dasar Indikator ketercapaian Metode Pembelajaran Karakteristik tiap metode Macammacam metode pembelajaran Media Pembelaja- Ran Langkah kerja membuat media pembelajara n 5. membuat berbagai sulam bebrbagai sulam seperti aplikasi, kerancang, fantasi, terawang 6. mengembangkan disain hiasan bordir bentuk struktur benda yang akan disi 7. memadu padankan warna sehingga menghasilkan kombinasi yang harmonis 8. memilih penunjang yang tepat untuk suatu bordir 9. memiliki wawasan dalam pengembangan usaha di bidang border 10. mengelola usaha mandiri di bidang sulam/border 11. menjadi pelatih/pengajar sulam / border 12. mengelola lembaga kursus dan pelatihan sulam/bordir Mereka juga mampu meningkatkan kemampuan pribadi aktif mengikuti kegiatan seperti mengikuti seminar, workshop, atau aktif di organisasi profesi

22 BAB III KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Kurikulum Berbasis Kompetensi 1. Waktu : 100 Jam 2. Level : I 3. Jabatan : Asisiten Bordir / Sulam 4. Deskripsi Jabatan : Mampu melayani klien baik dan membuat tusuk-tusuk dasar memperhatikan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) KOMPETENSI DASAR 1.1. Memahami konsep kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja Mengenali situasi darurat yang potensial di tempat kerja Mengkonstruk si tindakan untuk menguasai situasi INDIKATOR Menyebutkan unsur K Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja Mengidentifikasi situasi darurat yang potensial di tempat kerja Memerinci tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaandalam bekerja Mengenali situasi darurat prosedur. MATERI POKOK Unsur-unsur K3. a. Kesehatan b. Keselamatan c. Kerja Prosedur K Macammacam situasi darurat Standarstandar operasional prosedur situasi darurat Tindakan yang prosedur K3. TEORI WAKTU PRAKT IK 4 jam 3 jam 4 jam 2.4. Memsi Pesanan. TOTAL WAKTU pesanan pada klien Menyiapka n alat dan yang akan di si Membuat pesanan yang akan di si. pesanan Penyiapan alat dan si Pembuatan Produk pesanan. 100 JAM 1. Waktu : 100 Jam 2. Level : V 3. Jabatan : Tenaga Pendidik Bordir / Sulaman 4. Deskripsi Jabatan : Mampu membuat rancangan kegiatan pembelajaran, menyangkut tujuan pembelajar, metode dan media yang akan di pergunakan, kegiatan pembelajaran yang akan di lakukan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran prinsip-prinsip pembelajaran non formal. KOMPETENSI DASAR 1.1. Memahami kurikulum pendidikan non formal bidang bordir / sulam. INDIKATOR Menjelaskan fungsi kurikulum dalam konteks pembelajaran Membedakan silabus RPP Memberikan contoh penerapan komponenkomponen silabus dan RPP. MATERI POKOK Fungsi Kurikulum Silabus dan RPP Komponen - komponen silabus dan RPP. TEORI WAKTU 4 jam 4 jam PRAKT IK 19 36

23 1.3. Mengkombinasikan warna prinsipprinsip penggunaan warna Mengidentifikasi karakteistik pesanan klien secara tepat Menegosiasikan Pesanan 2.3. Menyimpulkan jenis Pesanan Mendefinikan prinsip warna Memilih warna prinsip warna Mengenali karakteristik pesanan klien secara tepat Menganalisa karakteristik pesanan klien Memastikan keinginan pesanan klien Mendiskusikan harga Menjelaskan pada klien jenis pesanan yang di inginkan Memastikan jenis Prinsip warna Dimensi warna dan Kombinasi warna. a. Dimensi warna - Hue - Value -Intensitas b. Kombinasi warna -Monokromatis - Analogus - Kontras Karakteristik Pesanan Analisa karakteristik Pemesanan Harga Jenis pesanan Pemastian Jenis 3 jam 6 jam 5 jam 3 jam 4 jam 3 jam 6 jam 4 jam 4 jam darurat prosedur Mengenali konsep layanan prima Melakukan pekerjaan konsep layanan prima Mendeskripsi kan standar prosedur berkomunikasi klien Melokalisasi data-data klien dalam Mendemonstrasikan tindakan darurat pada suatu situasi prosedur / SOP Menjelaskan konsep layana prima Menjabarkan ruang lingkup layanan prima Tindakan pada situasi darurat Konsep layanan prima Ruang lingkup layanan prima Menjabarkan Klasifikasi ruang lingkup pekerjaan layanan prima. layanan Mensimulasik prima. -an suatu Bekerja konsep layanan konsep prima. layanan Mendefinisikan standat prosedur berkomunikasi klien Menunjukkan standar prosedur kepada klien Menerapkan cara berkomunikasi yang baik klien berdasarkan standar prosedur Membuat buku pesanan prima Standar prosedur Berkomunikasi Standar prosedur klien Penerapan komunikasi standar prosedur Komponen komponen dalam Buku 4 jam 35 20

24 buku pesanan Mengidentifik asi jenis tusuk Mengenali bermacam alat-alat dan. untuk klien Mengumpulk an data-data klien pesanan Menyimpan data-data klien teliti dan benar Menyebutkan jenis- jenis tusuk dasar pada sulam Memilih tusuk-tusuk dasar yang akan di buat pada. Pesanan Pendataan pesanan klien Teknik Pengarsipan Jenis tusuk Dasar. a. Jelujur b. Pipih c. Balut / Isi Teknik membuat tusuk Syarat-syarat penggunaan tusuk dasar yang di buat Mengkategori kan alat-alat digunakan Alat-alat yang yang di untuk gunakan mem dalam sulam. membuat a. Pemidangan b. Bermacam. gunting Memilih c. Jarum jahit, macam jarum mesin tekstil d. Karbon yang dapat / kapur digunakan e. Kertas dalam gambar. membuat Macam tekstil. sulam. a. Katun Meragakan b. sutra c. Woll penggunaan d. Sintetis alat pada tekstil. 3 jam 3 jam 1jam dari laporan TOTAL WAKTU laporan kegiatan Membuat laporan kegiatan yang sudah di simpulkan Refleksi dan penulisan laporan akhir ( mingguan / bulanan). 3 jam 100 JAM 1. Waktu : 100 Jam 2. Level : IV 3. Jabatan : Konsultan Bordir / Sulaman 4. Deskripsi Jabatan : Mampu menerapkan pengetahuan desain dan bordir mengalisis dan menegosiasikan pesanan. KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengenal hiasan / motif untuk lenan rumah tangga / busana yang tepat Memodifikasi motif dalam berbagai hias. INDIKATOR MATERI POKOK WAKTU Membedakan ciri motif untuk pada Lenan rumah tangga / busana Merancang desain hiasan yang memiliki daya saing Mengenal macam modifikasi pada motif Menciptakan motif baru Kegunaan hiasan Lenan Rumah Tangga / busana Karakteristik motif / desain hiasan Karakteristik desain berdaya jual Macam Modifikasi pada motif Pembuatan Motif baru. TEORI 3 jam 3 jam PRAKT IK 7 jam 5 jam 5 jam 13 jam 21 34

25 2.4. Mengemas hasil si Merinci semua kegiatan Menulis / mengisi buku laporan Menarik kesimpulan an finishing standar Memilih kemasan untuk hasil si Menganalisa bentuk kemasan Membuat kemasan bordir bektuk Menyusun kegiatan proses si Memeriksa rincian daftar kegiatan proses si Menulis kembali semua kegiatan proses si Membuat buku laporan kegiatan berdasarkan rincian Menyimpulkan rincian Bahan- kemasan tekstil / bordir Analisa kemasan. - Tampilan motif - Daya tarik kemasan Teknik pengemasan Daftar Kegiatan proses si Rincian daftar kegiatan si Proses si Kegiatan harian berdasarkan rincian Analisis laporan. 5 jam 3 jam 3.3. Menggunakan mesin sulam dan perlengkapan nya Menyiapkan motif pada benda Menjelaskan macam mesin bordir Mengoperasikan mesin bordir yang kebutuhan Memilih motif yang diinginkan Menyiapkan macam alat untuk memindahka n motif pada benda Melaksanaka n cara pemindahan motif pada Teknik penggunaan alat. 4 jam Macam mesin bordir. a. Mesin bordir manual b. Mesin bordir highspeed c. Mesin bordir Komputer Teknik penggunaan Mesin untuk bordir Macam Motif pada benda. a. Alam. - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda alam lainnya. b. Distilasi. - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda alam lainnya Alat memindahkan motif. - Pensil - Karbon / - Kapur Cara Memindahkan motif. a. Melicinkan b. Meletakkan 3 jam 3 jam 33 22

26 3.5. Memsi karya sulam menggunaka n tusuk-tusuk hias dasar. TOTAL WAKTU Menentukan benda yang akan di bordir / sulam Membuat menggunakan tusuk hias dasar. Karbon di atas c. Meletakkan Motif di atas karbon d. Menjiplak motif menggunakan pensil Klasifikasi benda yang di sulam. a. Lenan rumah tangga b. Busana Langkah kerja mem menyulam. 1. Waktu :100 Jam 2. Level : II 3. Jabatan : Pembuat Bordir / Pembuat Sulaman. 4. Deskripsi Jabatan : Terampil mengkombinasikan desain dan model kerancang sulam. KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengidentifikasi macam hiasan pada lenan rumah tangga / busana. INDIKATOR Mengklasifik asi pola hiasan. MATERI POKOK Klasifikasi Polapola hiasan. a. Pola serak b. Pola berdiri c. Pola bergantung 100 JAM WAKTU 5 jam TEORI PRAKT IK 2.1. Mengenali macammacam kerusakan Menangani Kerusakan Mengawasi Finishing. ga pengemasan Menganalisa macammacam penyebab kerusakan pada Menghindari penyebabpenyebab kerusakan pada Membuat daftar diagram kerusakan Memerinci yang rusak Membukuk an yang rusak pada daftar diagram kerusakan Memperba iki yang rusak kebutuhan yang harus di perbaiki Mengurutkan mekanism e finishing Melaksana kan pelaksana pengemasan Penyebab kerusakan pada Penyebab kerusakan pada Diagram Kerusakan Pemisahan kerusakan Pembukuan daftar kerusakan Teknik Perbaikan Jenis pekerjaan bidang finishing Urutan kerja Standar kualitas kerja finishing. 3 jam 23 32

27 1.2. Mengorganisi r kegiatan si sulam / bordir pada busana dan lenan rumah tangga Mengarahkan pelaksanaan si diagram mekanisme kerja Mengawasi Proses Produksi Memeriksa tekstil syarat untuk di sulam Menentukan macam benang bordir dan sulam Memilih penunjang bordir /sulam Membuat daftar pelaksanaa n si Melakukan pelaksanaa n si diagram mekanisme kerja Mengenali kegiatan proses si yang akan di lakukan Melaksanakan pemeriksaan dari awal pembuatan hing Bahan Tekstil untuk di bordir / sulam. a. Bahan katun b. Bahan Lenan c. Bahan sutra d. Bahan woll Macam bordir / sulam Macam penunjang; Perca, payet, pita, borci, dll Teknik pembuatan jadwal dan skema Langkah Pelaksaan si Pengenalan Kegiatan pengawas proses si Pemeriksaan proses si dari awal pembuatan hingga 4 jam 3 jam 1.2. Menyelaraskan desain / motif, letak dan fungsi benda Meletakkan hiasan pada benda bentuk benda Memilih sumber ide untuk desain atau motif yang akan dibuat Merengga bentuk dasar d. Pola memanjat e. pola berjalan Letak hiasan pada benda. a. Lenan Rumah tangga. - Hiasan sudut - Hiasan tepi - Hiasan Memancar - Hiasan pusat. b. Busana. - Dada - Pinggang - Panggul - Tepi rok / celana - Pangkal lengan - Ujung lengan Desain bordir / sulam. a. Alam - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda alam lainnya. b. Distilasi. - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda alam lainnya Teknik merengga / stilirasi

28 2.1. Mendeskripsi kan macam bordir/sulam an yang akan di buat Mengenali tekstil, motif / hiasan untuk. menjadi ragam hias Menyusun ragam hias hias Merancang ragam hias fungsi benda Menyebutkan macam bordir/sulam. a. Strip bersususn b. Aplikasi sederhana c. Kerancang sederhana d. Sulaman timbul Memilih bordir/sulama n yang akan di buat Menyebutka n tekstil Menentukan motif / hiasan Karakteristik ragam hias sulam Langkah kerja mencipta desain sulam Teknik Bordir/sulam Pemilihan Teknik Bordir/sula man Bahan tekstil a. Katun b. Sutra c. Woll d. Sintetis Pemilihan Motif a. Alam : - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda - alam lainnya b. Distilisasi : - Hewan - Tumbuhan - Manusia - Benda alam TOTAL WAKTU Mengetahui Tekstur tekstur. yang a. Lembut di si. b. Kasar Mengetahui Cara Cara Pemeliharapemeliharaan an. nya. a. Mencuci b. Menyetrika c. Menyimpan 100 JAM 1. Waktu : 100 Jam 2. Level : III 3. Jabatan : Pengawas Produksi Dari Hasil Bordir / Sulam 4. Deskripsi Jabatan : Mampu melakukan fungsi sebagai pengawas si, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan hasil dan membuat laporan KOMPETENSI DASAR 1.1. Membuat diagram mekanisme kerja pengrajin. INDIKATOR Mengidentifi kasi jenis pekerjaan bidang sulam / bordir Merancang diagram kerja. MATERI POKOK Jenis-jenis pekerjaan bidang sulam / bordir Diagram mekanisme kerja. WAKTU TEORI PRAKT IK 3 jam 25 30

29 3.4. Membuat desain pada benda kerancang dasar, bordir kain tula Memelihara si bodir / yang tepat. Kerancang dasar dan bordir kain tula Memilih desain yang akan dibuat Memindahkan desain pada Mengerjakan kerancang dasar desain yang sudah dipilih denga bordir kain tula Mengenali sifat yang di si. dasar dan bordir kain tula Desain / Motif Pemindahan desain pada Proses pembuatan kerancang dasar. a. Memindahkan ragam hias pada kain tula : - Menjelujur tepi - Membalut tepi - Merentangkan Benang - Penyelesaian Sifat Tekstil. a. Sifat teksil untuk lenan rumah tangga : - Tembus / tipis - Tebal - Polos - Ragam teratur b. Sifat tekstil untuk pakaian : - Tipis - Tebal - Polos - Bermotif 4 jam 5 jam 6 jam 2.3. Menerapkan bermacam warna dan kombinasi warna Membuat bordir / Mengikhtisarkan arti, dan macammacam kerancang dasar serta alat dan perlengkapan yang di perlukan Menggolong kan warna Mengkombin asikan warna Memilih sulam yang akan di buat Memindahka n motif pada Menyiapkan alat-alat dan mesin Mengerjaka n yang sudah di pilih Menyelesaian sulam yang sudah di buat Menyebutkan pengertian kerancang Menjabarkan Macammacam kerancang dasar Mengenali lainnya Warna. - Primer - Sekunder - Tersier Kombinasi warna Produk Bordir / sulam. a. Lenan rumah tangga b. Pakaian Teknik pemindahan motif Persiapan mesin Langkah Pengerjaan Teknik Finishing Pengertian Kerancang Macam kerancang dasar. a. Kerancang bulat dan mata itik b. Kerancang susun Teknik kerancang 3 jam 3 jam 29 26

30 kerancang dasar Merekonstru ksi ragam hias kerancang. dasar. - Aplikasi tempel - Aplikasi Timbul Kapas / woll, melekat. - Aplikasi Fantasi / Terpisah Syarat ragam hias kerancang Menunjukkan pembuatan bentukbentuk dadar kerancang Memilih kerancang dasar yang akan dibuat Mempersiap -kan alat yang di perlukan Macam Kerancang. a. Kerancang bulat dan mata itik b. Kerancang susun Alat dan Perlengkapannya. a. Mesin dan Pelengkapanya. b. Pemidang an c. Gunting d. Pita ukur e. Karbon f. Bahan tekstil g. Benang hias h. Alat tulis 2jam Membuat bentukbentuk dasar kerancang pada tekstil Langah kerja membuat kerancang mata itik, tetes air mata, kerancang kotak Memilih untuk membuat benda kerancang dasar dan bordir kain tula Menentukan yang akan di keracang Memilih benda yang akan di kerancang Bahan kerancang Benda /. a. Lenan rumah tangga b.busana Memilih Teknik kerancang 27 28

Standar Kompetensi Lulusan. Bordir

Standar Kompetensi Lulusan. Bordir Standar Kompetensi Lulusan Bordir Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 3 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 3 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 3 BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.:SIL/TBB/SBS 330 Revisi : 00 Tgl. 01 April 2008 Hal 1 dari7 SILABUS MATA KULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : RAGAM HIAS TEKSTIL : SBS 330 (1 SKS TEORI, 2 SKS PRAKTEK) : GASAL

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. Kompetensi Umum...5 2. Kompetensi Kejuruan...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10 SUBSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut. Dalam busana menghias berarti memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA BUSANA JENJANG 2 DAN 3 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA BUSANA JENJANG 2 DAN 3 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA BUSANA JENJANG 2 DAN 3 BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab, dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

DASAR SENI DAN DESAIN

DASAR SENI DAN DESAIN 1 3DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 DASAR SENI DAN DESAIN BAHAN AJAR KURSUS

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL III berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL III berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL III berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL III berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL III berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SULAM LEVEL III berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (Kerajinan) : VII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN 11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN TEKNIK LEKAPAN Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian teknik lekapan,desain dan prinsip teknik lekapan, jenis bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia, tidak ada seorang pun yang dapat hidup secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan.

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Kompetensi guru Pedagogik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan. Memahami berbagai teori belajar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan berperan penting dalam pembangunan nasional Indonesia terutama sebagai Negara yang sedang berkembang, Tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI GURU 2015 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru. Indikator Esensial

UJI KOMPETENSI GURU 2015 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru. Indikator Esensial UJI KOMPETENSI GURU 2015 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural,emosional,

Lebih terperinci

HASIL OBSERVASI IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA DI SMK N 2 GODEAN

HASIL OBSERVASI IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA DI SMK N 2 GODEAN HASIL OBSERVASI IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA DI SMK N 2 GODEAN Mata Diklat : Membuat Hiasan Busana Hari/Tanggal : Selasa/ 5 Februari 2008 Tempat : Lab

Lebih terperinci

BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN

BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN Dalam seni menghias kain kita mengenal berbagai teknik menghias kain yang masing masing teknik mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dengan ciri-ciri tersebut kita dapat membedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Industri kreatif merupakan kelompok industri kecil yang mengeksploitasi ide atau kekayaan intelektual dibidang handicraft, sehingga memiliki nilai ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi disusun berdasarkan seluruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi disusun berdasarkan seluruh BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang penerapan hasil belajar membuat hiasan busana pada A. Kesimpulan

Lebih terperinci

Indikator Esensial Mengindentifikasi tahapan dalam membuat benda kerajinan

Indikator Esensial Mengindentifikasi tahapan dalam membuat benda kerajinan KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KETRAMPILAN (KERAJINAN) Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang meliputi apresiasi dan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni reka bentuk kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha

BAB I PENDAHULUAN. seni reka bentuk kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Embroidery adalah memberi hiasan pada kain yang telah ditenun dengan cara menusuk menggunakan jarum. Emboridery atau sulaman, merupakan suatu seni reka bentuk

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BUNGA KERING DAN BUNGA BUATAN LEVEL I, II, III, dan IV berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BUNGA KERING DAN BUNGA BUATAN LEVEL I, II, III, dan IV berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BUNGA KERING DAN BUNGA BUATAN LEVEL I, II, III, dan IV berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga pendidikan yang memiliki sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Kegiatan inti dari sekolah

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TATA BUSANA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TATA BUSANA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TATA BUSANA No Kompetensi Utama Kompetensi Inti Guru (KI) Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) A

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K Diusulkan Oleh : Ahmad Solikin 4411412048 2012 Aulia Nuanza Alam 4411412055 2012 Siti Rofiatus Saadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia pada busana semakin meningkat sesuai dengan perkembangan zaman, tren, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Tekstil sebagai material

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNOLOGI BUSANA I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNOLOGI BUSANA I MATAKULIAH : TEKNOLOGI BUSANA I KODE MATAKULIAH : BSN 210 ( 2 SKS Praktek ) SEMESTER : GASAL PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA DOSEN PENGAMPU : NANIE ASRI YULIATI, DRA. I. DESKRIPSI MATAKULIAH Mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi perkembangan era globalisasi yang semakin pesat. Globalisasi membawa dampak besar khususnya bagi para

Lebih terperinci

Jenjang Pendidikan. Kompetensi Utama Kompetensi Inti. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas

Jenjang Pendidikan. Kompetensi Utama Kompetensi Inti. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Mata Pelajaran Jenjang Pendidikan : Desain dan Produk KriyaTekstil : SMK Kompetensi Pedagogik Guru Menguasai karakteristik Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, peserta didik yang berkaitan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci pertama dan utama bagi segala usaha pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 15 BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI A. Gambaran Umum Memotong Bahan (Cutting) Kompetensi memotong bahan merupakan mata pelajaran standar kompetensi

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses optimalisasi potensi anak ke arah pencapaian kemampuan sebagai standar atau output hasil belajar, sesuai dengan

Lebih terperinci

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY TEKNIK BORDIR SASAK Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY Pendahuluan Membordir merupakan salah satu teknik menghias kain yang dikerjakan menggunakan mesin jahit atau mesin bordir. Namun seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi berkembangnya sebuah negara dan menunjang program pembangunan nasional. Sebuah negara dapat berkembang

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 BAB II STRUKTUR KURIKULUM

Lebih terperinci

MENGGAMBAR DESAIN HIASAN BUSANA

MENGGAMBAR DESAIN HIASAN BUSANA MENGGAMBAR DESAIN HIASAN BUSANA Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SITEM DAN STANDART PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang disusun bedasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Manfaat Hasil Pelatihan Sulaman

Lebih terperinci

Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu. Netty Juliana

Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu. Netty Juliana Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu Netty Juliana Abstrak Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menciptakan kreasi baru ragam hias Gorga Desa Naualau namun tidak menghilangkan bentuk aslinya. Ornamen

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang produktif, kreatif, inovatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Pendidikan pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP : MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN ( Teknologi Pengolahan) KELAS/SEMESTER : VII/I ALOKASI WAKTU : 4 X 40 menit (2 X Pertemuan) A. STANDAR KOMPETENSI: 8. Menerapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang fashion. Kebutuhan manusia akan fashion semakin meningkat,

Lebih terperinci

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Perkembangan bisnis fashion yang semakin bervariatif, ternyata mendorong para muslimah di Indonesia untuk berkarya menciptakan kreasi jilbab baru dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan ini, diharapkan memberi peluang tumbuhnya potensi untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. Kompetensi Umum...5 2. Kompetensi Kejuruan...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI

Lebih terperinci

JENJANG PENDIDIKAN. Kompetensi Utama. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas. Kompetensi Inti. Pedagogik

JENJANG PENDIDIKAN. Kompetensi Utama. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas. Kompetensi Inti. Pedagogik MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : DESAIN DAN PRODUK KRIA KULIT : SMK Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik dari aspek peserta didik yang berkaitan fisik,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 A. Pendahuluan Tamatan SMK diharapkan mampu berwirausaha mandiri dan memberikan peluang lapangan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI FASHION ORNAMENT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI FASHION ORNAMENT Mata Kuliah : FASHION ORNAMENT Kode Mata Kuliah : BSN 3 Semester : 1 Program Studi :PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA Dosen Pengampu : Dra. ENNY ZUHNI KHAYATI. M.Kes. I. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis, organisasi,

Lebih terperinci

Ragam Hias Kain Sulam dan Terapan Lainnya

Ragam Hias Kain Sulam dan Terapan Lainnya BAHAN DASAR TEKSTIL NUSANTARA 71 Ragam Hias Kain Sulam dan Terapan Lainnya A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari asal usul kain yang ragam hiasnya dibentuk dengan cara teknik sulam. Di samping

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN XIV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MENJAHIT PAKAIN

SALINAN LAMPIRAN XIV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MENJAHIT PAKAIN SALINAN LAMPIRAN XIV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MENJAHIT PAKAIN I. Latar Belakang Manusia membutuhkan pakaian untuk menutupi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : TEKNOLOGI BORDIR : BSN 232 (2SKS PRAKTEK) : Gasal : PT. Busana : I. DESKRIPSI MATAKULIAH Mata kuliah ini membahas tentang kemampuan

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017 EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Netty Juliana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan fashion semakin berkembang, seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga menuntut para pelaku usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Indonesia tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh wilayahnya. Setiap daerah di Indonesia memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan potensi bangsa Indonesia yang mampu membangun dirinya dan bertanggung jawab pada pembangunan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah banyak mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti banyak tercipta program yang lebih

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan mempersiapkan lulusannya sebagai calon tenaga kerja yang potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya yang mampu membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan mode (trend) di dunia. Menurut buku Perancangan Buku Ilustrasi Motif Navajo pada Pelaku

Lebih terperinci

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) TAILOR MADE PELAKSANAAN PLPG PSG RAYON 107 UNIVERSITAS LAMPUNG UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Panitia Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kain Tenun Ikat di Kampung Tenun (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geograf Indonesia (IGI) sepakat merumuskan

Lebih terperinci

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA Made Diah Angendari Universitas Pendidikan Ganesha dekdiahku@yahoo.com ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Kompetensi guru Pedagogik 1. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan. 2.Memberikan perlakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Kria

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tgl. 03 Agustus 29 Hal 1 dari 6 MATAKULIAH : DEKORASI RUANG RIAS KODE MATAKULIAH : KEC 236 / 2 SKS SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : TATA RIAS DAN KECANTIKAN DOSEN PENGAMPU : TRIYANTO, M. A. I. DESKRIPSI

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI HANTARAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI HANTARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI HANTARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 0 B A B I PENDAHULUAN A. Rasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. KOMPETENSI UMUM...5 2. KOMPETENSI KEJURUAN...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...8 SUBSTANSI

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam suku dan kebudayaan. Ragam kebudayaan dan kesenian yang ada di Indonesia tersebut salah satunya adalah busana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Alam. :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta

Lebih terperinci