PERNYATAAN KEASLIAN...
|
|
- Glenna Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix RINGKASAN... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian Manfaat Penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan (Agency Theory) Manajemen Laba Positive Accaounting Theory Pergantian CEO dan Manajemen Laba Pergantian CEO Rutin Pergantian CEO Non Rutin 21 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penentuan Sampel dan Sumber Data Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Teknik Analisis Data Uji Normalitas Uji Hipotesis... 39
2 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Statistik deskriptif Uji Normalitas Uji Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran... 62
3 Abstrak MANAJEMEN LABA PADA SAAT PERGANTIAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER (CEO) Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris praktik manajemen laba terjadi pada saat adanya fenomena pergantian chief executive officer (CEO) yang terjadi satu tahun sebelum pergantian CEO rutin, satu tahun sebelum pergantian CEO non rutin, di tahun pertama menjabatnya CEO baru pada pergantian non rutin, di tahun pertama menjabatnya CEO baru pada pergantian rutin, dan di tahun kedua menjabatnya CEO baru pada pergantian non rutin. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian CEO periode amatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian berjumlah 39 yang terdiri dari 26 perusahaan yang melakukan pergantian CEO rutin dan 13 melakukan pergantian CEO non rutin. Manajemen laba diproksikan dengan discretionary accruals (DA) yang dihitung dengan menggunakan model Jones modifikasian. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test. Analisis menunjukkan bahwa bahwa terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO lama dengan pola income increasing satu tahun sebelum pergantian CEO rutin dan yang dilakukan oleh CEO baru di tahun pertamanya menjabat dengan pola income increasing. Namun, hasil pengujian tidak dapat membuktikan jika CEO lama pada pergantian CEO non rutin melakukan praktik manajemen laba dengan pola income increasing satu tahun sebelum dilakukannya pergantian CEO, justru CEO lama memilih pola income decreasing, begitu juga di tahun pertamnya menjabat CEO baru tidak terbukti melakukan praktik manajemen laba dengan pola income decreasing dan di tahun keduanya menjabat CEO lama tidak terbukti memilih pola income increasing. Kata Kunci: manajemen laba, akrual diskresioner, pergantian CEO, pergantian rutin, pergantian non rutin, bursa efek Indonesia
4 ABSTRACT EARNINGS MANAGEMENT DURING THE CHANGES OF CHIEF EXECUTIVE OFFICER (CEO) This study aims to prove empirically whether earnings management occurs at the time of the phenomenon of the change of chief executive officer (CEO) which occurred: a) one year before the turn of the CEO routine, b) one year before the turn of the non-routine CEO, c) in the first year as new CEO at a non-routine turnover, d) in the first year as new CEO at routine turnover, and e) in the second year he was the new CEO at a non-routine turnover. The population of this study are manufacturing companies that performs the turn of CEO of observation period listed in Indonesia Stock Exchange (BEI). The sample of research is 39, consist of 26 companies that make routine turnover and 13 do non-routine turnovers. Earnings management is proxy by discretionary accruals (DA) and calculated using modified Jones models. The data analysis technique used was Independent Sample t-test. The results prove that the earnings management practice by CEO to be replaced with the income increasing method one year before the turn of the CEO routine and conducted by the new CEO in his first year served with income increasing method. However, the test results can not prove if the old CEO at the non-routine turnover making earnings management practice with the income increasing method in one year before CEO turnover, the old CEO chose income decreasing method, As well as in the first year of the new CEO is not proven to earnings management practice with income decreasing method and in the second year as a new CEO is not proven to choose income increasing method. Keywords: earnings management, discretionary accrual,ceo turnover, routine turnover, non routine turnover, Indonesia stock exchange
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban pihak perusahaan yang diwakili oleh manajemen atau agen kepada pihak eksternal maupun internal perusahaan atas pencapaian kinerja perusahaan dalam satu periode. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan reliabel yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh para investor dan kreditor yang mencakup keputusan investasi, kredit, keputusan yang berhubungan dengan prediksi arus kas dan keputusan tentang sumber pendanaan. Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement Financial Accounting Concept (SFAC) NO.8 menyatakan bahwa laporan keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai suatu perusahaan secara langsung tetapi informasi yang disediakan dalam laporan keuangan digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Agar konten informasi secara keseluruhan yang terkandung dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, maka ada beberapa syarat kualitas fundamental yang harus dipenuhi dalam laporan keuangan seperti yang sudah dijabarkan pada Statement Financial Accounting Concept (SFAC) NO.8. Syarat kualitas laporan keuangan adalah laporan keuangan haruslah relevan (memiliki nilai prediktif dan nilai konfirmatori) dan memiliki representasi yang tepat (disajikan secara lengkap, netral dan bebas dari kesalahan). Ada berbagai macam item yang disajikan dalam laporan keuangan dan item dalam laporan keuangan yang biasanya atau paling sering diperhatikan oleh para pengguna laporan keuangan dalam menilai keberhasilan capaian kinerja dan prospek masa depan suatu perusahaan adalah laba.
6 Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan laba yang dihasilkan dengan metode akrual. Dechow (1994), menyatakan bahwa laba akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas dari aktivitas operasi. Dikatakan lebih baik karena dalam akuntansi berbasis akrual suatu transaksi ekonomi yang dilakukan oleh suatu entitas diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, sehingga dapat menyediakan informasi yang komprehensif karena pencatatannya sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya entitas (PSAK, Revisi 2009, Paragraph 26). Manajer dalam perusahaan memiliki fleksibilitas dalam memilih metode dan kebijakan akuntansi dalam menyusun laporan keuangan yang diperbolehkan menurut Standar akuntansi keuangan (SAK). Fleksibilitas itulah yang biasanya dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengatur laporan keuangan dalam satu periode yang disebut dengan praktik manajemen laba (earnings management), sehingga menarik minat investor untuk melakukan investasi pada perusahaan maupun untuk tujuan lainnya yang berkaitan dengan kontrak-kontrak yang didasarkan pada angka akuntansi. Angka laba bisa dikatakan menjadi motivasi bagi pihak manajemen untuk melakukan praktek manajemen laba, karena dengan mengetahui laba para investor biasanya mampu mengetahui tingkat profitabilitas dari perusahaan dan mampu meramalkan return yang akan diperoleh dari investasi dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu perusahaan. Gambaran tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Budiasih (2007), dan Yasa dan Prabayanti (2008) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh pada manajemen laba. Selain angka laba, adanya asimetri informasi (antara agen dan principle) juga bisa dikatakan sebagai penyebab terjadinya praktik manajemen laba oleh manajemen. Kelebihan informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen tersebut bisa dimanfaatkan untuk lebih mendahulukan kepentingannya sendiri dalam memaksimalkan utilitasnya yang bisa
7 mendorong agent melakukan moral hazard yang jelas hanya akan menguntungkan dirinya sendiri, pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Halim dkk., (2005) yang menemukan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Richardson (1998) dalam Rahmawati dkk., (2005) berpendapat bahwa terdapat hubungan yang sistematis antara magnitut asimetri informasi dan tingkat manajemen laba. Jika pihak manajemen hanya ingin memaksimalkan utilitasnya saja tanpa mempedulikan utilitas dari pemilik maupun pemegang saham, bisa dikatakan manajemen laba yang dilakukannya akan bersifat oportunistik. Manajemen laba yang bersifat oportunistik tidak lepas dari konsep Teori Keagenan (Agency Theory). Teori ini menyatakan bahwa antara pihak Principle dan Agent sama-sama memiliki dorongan untuk mendahulukan kepentingannya sendiri yang berpotensi menimbulkan konflik yang disebut dengan konflik keagenan (agency conflict). Penelitian ini menggunakan event pergantian chief executive officer selanjutnya disebut CEO yang mendorong manajer melakukan praktek manajemen laba satu tahun sebelum pergantian CEO, di tahun pertama menjabatnya CEO baru dan di tahun kedua menjabatnya CEO baru. Pergantian CEO dilihat juga dari tipe pergantiannya, apakah pergantian CEO tersebut bersifat rutin atau non-rutin. Riset Pricewaterhouse Coopers (PwC) terbaru bertajuk "2015 CEO Success Study" menemukan fakta bahwa sepanjang 2015 sebanyak 17 persen dari perusahaan publik terbesar di dunia mengganti CEO mereka. Selain itu, riset juga menemukan fakta bahwa selama beberapa tahun terakhir semakin banyak perusahaan besar yang dengan sengaja memilih untuk mengangkat CEO baru dari luar perusahaan sebagai bagian dari rencana suksesi. Hal ini mengisyaratkan bahwa mempekerjakan orang luar telah menjadi sebuah pilihan kepemimpinan yang disengaja dan tidak lagi sekedar kebutuhan (kompas, 2016).
8 Event pergantian CEO dapat memotivasi dilakukannya praktik manajemen laba yang berkaitan dengan perilaku oportunistik CEO dalam memanipulasi laba (McNichols, 2000), kondisi ini disebabkan oleh CEO (presiden direktur atau direktur utama) merupakan orang yang merumuskan visi dan misi dari suatu perusahaan, karena hanya para eksekutif atau direktur utama (CEO) yang memiliki potensi melakukan praktik manajemen laba dan potensi tersebut tidak dimiliki oleh karyawan selain bagian direksi dan juga dipercaya dalam melakukan pengambilan keputusan penting dalam perusahaan. Kaplan dan Minton (2006) menyatakan bahwa CEO memiliki risiko kehilangan pekerjaan yang semakin meningkat. Risiko tersebut timbul jika buruknya kinerja CEO yang tercermin dari kinerja perusahaan yang biasanya dinilai atau dilihat dari angka laba yang dicapai. Keadaan seperti itu akan memberikan insentif bagi pihak principle untuk melakukan pergantian CEO karena pada dasarnya kinerja dari CEO akan dinilai berdasarkan capaian kerja yang tercermin dari laporan keuangan atau angka-angka akuntansi, sedangkan dari pihak CEO keadaan seperti ini memberikan insentif untuk melakukan manajemen laba dengan tujuan menghindari pergantian ataupun ingin memaksimalkan utilitasnya dengan harapan memperoleh bonus dan kompensasi yang tinggi di akhir masa jabatannya, hal tersebut pada umumnya akan dilakukan satu tahun sebelum pergantian CEO oleh CEO lama dan pola ini bisa digunakan pada saat pergantian dilakukan baik secara rutin maupun non-rutin. Ada empat teknik atau pola yang bisa digunakan oleh CEO dalam melakukan praktek manajemen laba. Pola income increasing dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah laba perusahaan, pola income decreasing dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan jumlah laba, pola big bath dilakukan oleh CEO pada saat kondisi perusahaan sedang mengalami kerugian, pola income smoothing dilakukan dengan tujuan untuk meratakan angka laba perusahaan dari tahun ke tahun agar tidak berfluktuasi.
9 CEO bisa memilih salah satu dari empat pola yang ada tergantung tujuan yang ingin diperoleh oleh CEO setelah melakukan praktik manajemen laba dan juga tergantung kapan manajemen laba akan dilakukan oleh CEO. Teknik atau pola income increasing (peningkatan laba) cenderung dipilih oleh CEO lama satu tahun sebelum pergantian CEO baik secara rutin maupun non-rutin dengan cara menggeser penjualan yang seharusnya diakui pada periode berikutnya, tetapi diakui pada periode saat ini, sehingga tindakan tersebut akan memperbesar angka penjualan dan akan mengurangi angka piutang perusahaan. Pola manajemen laba yang dilakukan di tahun pertama menjabatnya CEO baru adalah pola income decreasing, pola ini dilakukan oleh CEO baru karena ia tidak mau bertanggung jawab penuh atas buruknya kinerja periode sebelumnya dibawah kepemimpinan CEO lama, pola ini dilakukan dengan cara tidak melaporkan jumlah laba yang sebenarnya dan mengakui biayabiaya yang belum memenuhi syarat untuk diakui pada periode saat ini. Pola ini akan dipilih oleh CEO baru apabila pergantian dilakukan secara non-rutin. Sedangkan pada pergantian rutin, di tahun pertama menjabat sebagai CEO baru, pola manajemen laba yang dipilih adalah income increasing yang tujuannya mempertahankan trend kinerja perusahaan. Sedangkan di tahun kedua menjabat sebagai CEO baru, pola manajemen laba yang cenderung dipilih oleh CEO baru adalah pola income increasing dan tindakan ini akan terjadi jika pergantian dilakukan secara non-rutin dimana CEO baru akan melakukan normalisasi atas beberapa pengakuan terhadap biaya-biaya yang berpotensi terjadi (sebenarnya belum bisa diakui sebagai biaya tetapi sudah diakui pada periode tersebut) pada tahun pergantian CEO yang bertujuan untuk menurunkan laba perusahaan. Pada periode ini perusahaan diprediksi akan memperoleh laba yang tinggi, hal tersebut dikarenakan pada periode ini jumlah pendapatan perusahaan bisa lebih tinggi
10 dibandingkan jumlah biaya. karena biaya-biaya yang seharusnya terjadi atau diakui saat ini sudah diakui pada periode sebelumnya tetapi tidak pada pendapatan perusahaan. Motivasi penelitian ini adalah pertama, memperluas penelitian di bidang manajemen laba khususnya yang dilandasi oleh adanya fenomena pergantian CEO. Kedua, adanya kecenderungan CEO baru (pada pergantian non-rutin) melakukan praktik manajemen laba di tahun pertamanya menjabat yang dapat dijelaskan menggunakan teori keagenan dan teori akuntansi positif. Ketiga, menginvestigasi praktik manajemen laba yang dilakukan CEO satu tahun sebelum pergantian CEO, di tahun pertama menjabatnya CEO baru dan di tahun kedua menjabatnya CEO baru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO lama satu tahun sebelum event pergantian CEO rutin? 2) Apakah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO lama satu tahun sebelum event pergantian CEO non-rutin? 3) Apakah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun pertama menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO non-rutin? 4) Apakah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun pertama menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO rutin? 5) Apakah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun keduan menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO non-rutin? 1.3 Tujuan Penelitian
11 Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO lama satu tahun sebelum pergantian CEO rutin. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO lama satu tahun sebelum pergantian CEO non-rutin. 3) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun pertama menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO non-rutin. 4) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun pertama menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO rutin. 5) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO baru di tahun kedua menjabat sebagai CEO pada pergantian CEO non-rutin. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah: 1) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini, mampu memberikan bukti empiris mengenai praktik manajemen laba yang dilakukan oleh seorang CEO perusahaan publik dan mampu memberikan kontribusi empiris terhadap teori keagenan, kontribusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan pengadopsian teori keagenan untuk menjelaskan fenomena praktik manajemen laba maupun fenomena baru. Kontribusi lainnya, hasil penelitian ini mampu mengkonfirmasi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh CEO yang berawal dari adanya konflik kepentingan antara agent (CEO) dan principle, dan hasil penelitian ini memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu yang akan memperkuat atau memperlemah teori keagenan.
12 2) Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai motivasi dilakukannya praktik manajemen laba oleh seorang CEO dalam suatu perusahaan dan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Bagi regulator, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menguatkan kebijakankebijakan akuntansi yang dapat meminimalkan peluang dilakukannya praktik manajemen laba melalui aturan-aturan akuntansi yang telah dikeluarkan.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Untuk
Lebih terperinciPeran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan
Tugas S2 matrikulasi: Ekonomi Bisnis & Financial Dosen: Dr. Prihantoro, SE., MM Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi. yang telah dipercayakan kepadanya (Lako, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan yang berhubungan dengan informasi akuntansi merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap tindak lanjut para pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B
HUBUNGAN MANAJEMEN LABA (EARNING MANAGEMENT) DENGAN KINERJA OPERASI DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 1998 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi bagi pihak eksternal yang dapat membantu dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba adalah laporan keuangan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan yaitu pihak pemilik dan pengelola, yang berkontribusi dalam modal, keahlian, serta tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan tersebut, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan informasi yang lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuk sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu informasi yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian negara yang tidak menentu dan ketatnya persaingan didunia usaha mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. laporan laba rugi, menurut Financial Accounting Standard Board atau FASB
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi merupakan sarana dimana perusahaan mengkomunikasikan posisi keuangan mereka kepada pengguna informasi akuntansi, baik pengguna internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS)
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dari perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini disebabkan karena baik buruknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang sangat ketat menjadi suatu pemicu yang kuat bagi manajemen suatu perusahaan untuk menampilkan kinerja terbaik dari perusahaan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga merupakan pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian. informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini dalam memasuki era pasar bebas mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan jenis ciri akuntansi yang menyajikan informasi berupa data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi (return) berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor dapat melakukan investasi di pasar modal dalam bentuk surat berharga atau saham. Aktivitas investasi yang dilakukan bertujuan untuk memaksimumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang dinamis dan memasuki era globalisasi, pengumpulan dana dari investor memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu perusahaan. Pelaporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan laba tentu saja tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Laba merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan apakah akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. of Directors. Menurut Neumann dan Voetmann (1999) dalam Setiawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer memiliki beberapa tingkatan atau level, yaitu: manajer tingkat pertama, manajer tingkat menengah, dan manajer puncak. Manajer puncak terdiri dari beberapa direktur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajer perusahaan merupakan pihak yang mengelola suatu perusahaan yang secara langsung banyak mengetahui informasi internal perusahaan di banding dengan pemegang saham.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini khususnya pada saat krisis financial global, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk berinvestasi, para investor terlebih dahulu memperhitungkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memberikan peluang kepada calon investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tertentu dalam waktu singkat dengan harapan mendapatkan return
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengaruh globalisasi saat ini telah menghilangkan batasan-batasan geografis dalam kegiatan perekonomian dan menuntut adanya suatu sistem akuntansi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menuntut adanya persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan ini mendorong para manajer untuk mempertahankan dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI HUBUNGAN PRAKTEK MANAJEMEN LABA TERHADAP REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 OLEH ARI SYAHPUTRA 090522054
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi. Operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan atau conflict of interest antara principal dan agent. Pada bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan keagenan terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau conflict of interest antara principal dan agent. Pada bentuk kepemilikan menyebar,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja perusahaan pada periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat di mana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manajer perusahaan berusaha untuk menampilkan performa perusahaan yang terbaik untuk menarik minat investor dalam berinvestasi. Namun, selain itu manajer juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Menurut
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak membawa perubahan, kemajuan teknologi dan perkembangan dunia usaha dalam memasuki pasar bebas mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan para stakeholdersnya. Kinerja keuangan, tanggungjawab manajer kepada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laporan keuangan berfungsi sebagai sarana komunikasi antara manajemen dengan para stakeholdersnya. Kinerja keuangan, tanggungjawab manajer kepada pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya dunia bisnis yang semakin ketat, laporan keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi minat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan Penelitian mengenai Manajemen laba ini dilandasi oleh teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan mengasumsikan bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang berkembang saat ini dapat dijadikan lahan bisnis dan memberikan peluang keuntungan yang sangat besar bagi para investor. Untuk itu dapat dipastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan adalah informasi mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menghadapkan perusahaan dengan persaingan yang ketat untuk mempertahankan eksistensinya di pasar global. Agar dapat terus bersaing, perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah memperlihatkan pertumbuhan yang cukup tinggi yang ditandai dengan masuknya dana-dana asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk pengambilan keputusan adalah laba dalam income statement.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba merupakan indikator penting dan sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan, pada era globalisasi
Lebih terperinciLABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
PERBEDAAN ABNORMAL RETURN ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan konvergensi standar akuntansi keuangan dengan IFRS (International Financial Reporting Standard).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik income smoothing (perataan laba) bukanlah hal baru yang terjadi di tengah perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan karena
Lebih terperinciSkripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nita 05.60.0039 Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan UKDW. membutuhkannya. Konsep dari International Accounting Standars Board (IASB)
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Investor akan memerlukan laporan keuangan yang berguna dan berkualitas untuk melakukan investasi dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah informasi keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak eksternal maupun pihak-pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan sebagai produk akuntansi yang merupakan salah satu sarana bagi prinsipal (pemilik sumber daya) untuk memonitor kegiatan yang dilakukan agen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi asimetri adalah suatu keadaan atau kondisi adanya ketidakseimbangan informasi yaitu ketika salah satu atau beberapa pihak yang terlibat dalam suatu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manager
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manager kepada masyarakat, khususnya para pemegang saham. Laporan keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi agar dapat bertahan hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Manajemen harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2015 tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2015 tumbuh sebesar 4,7% secara tahunan atau turun dibandingkan pada kuartal I tahun 2014 sebesar 5,2%.
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Maksimum profit atas produk atau jasa yang dihasilkan adalah harapan setiap perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik (SPAP), SA Seksi 431 (2001: 431.1), disebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), SA Seksi 431 (2001: 431.1), disebutkan bahwa pengungkapan informatif dalam laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan menyiapkan laporan keuangan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7, laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui. informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer suatu perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk berkomunikasi dengan pemegang saham perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan menyajikan data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut PSAK No. 1 (revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut PSAK No. 1 (revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi dan kinerja keuangan suatu entitas dalam suatu periode.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teori keagenan sebagai grand theory, serta
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Penelitian ini menggunakan teori keagenan sebagai grand theory, serta pengertian-pengertian yang berhubungan dengan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi stakeholder (pemangku kepentingan) dalam menilai kinerja suatu perusahaan, selain itu laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak mengetahui informasi-informasi yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusahaan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini adalah manajemen laba. Alasannya, pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sebuah wujud pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam dua dasawarsa belakangan ini, pasar modal telah menjadi salah satu instrumen yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara-negara di dunia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan
Lebih terperinci