RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT
|
|
- Handoko Herman Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT Untuk Memenuhi Tugas Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., CA Disusun oleh: Annisa Sabrina Djunaedy PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MEI 2015
2 1. Definisi Earnings Management Copeland (1968) dalam Utami (2005) mendefinisikan earnings management sebagai, some ability to increase or decrease reported net income at will. Ini berarti earnings management mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai dengan keinginan manajemen. Scott (2003) mendefinisikan earning management sebagai sebuah tindakan yang dilakukan melalui pilihan kebijakan akuntansi untuk memperoleh tujuan tertentu, misalnya untuk memenuhi kepentingan sendiri atau meningkatkan nilai pasar perusahaan. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Earning Management merupakan suatu tindakan manajemen yang dapat berupa campur tangan dalam proses penyusunan laporan keuangan dalam maksud untuk meningkatkan kesejahteraannya secara peronel (pribadi) maupun untuk meningkatkan nilai perusahaan. Earning Management dipandang dari dua perspektif, yaitu: a. Pelaporan keuangan : untuk mencapai ramalan laba analisis, menciptakan aliran laba yang smooth dan bertumbuh selama waktu tertentu b. Pengontrakan : untuk memproteksi dari konsekuensi atas peristiwa tak diharapkan ketika kontrak sulit dipenuhi dan tak sempurna Earning Management yang terlalu banyak, dapat menurunkan kemampuan investor menginterpretasikan laba neto sekarang, terutama jika Earning Management tersembunyi dalam laba inti atau sebaliknya tidak diungkapkan secara penuh. Memahami Earning Management dapat meningkatkan pemahaman tentang kemanfaatan laba bersih, baik untuk pelaporan kepada investor maupun untuk pengontrakan. Pada hakekatnya praktik manajemen laba menyebabkan reliabilitas dari laba tereduksi, karena di dalam manajemen laba terdapat pembiasan pengukuran laba sehingga pelaporan laba menjadi tidak seperti yang seharusnya dilaporkan. Perilaku manajemen laba dapat dijelaskan melalui Positive Accounting Theory (PAT) dan Agency Theory. 2. Dasar Pemahaman dalam Earnings Management Tiga hipotesis Positive Accounting Theory (PAT) yang dapat dijadikan dasar pemahaman tindakan manajemen laba yang dirumuskan oleh Watts dan Zimmerman (1986 dalam Scott, 2009) adalah: a) The Bonus Plan Hypothesis Para manajer yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan rencana bonus akan berusaha mengatur laba yang dilaporkannya dengan tujuan dapat memaksimalkan jumlah
3 bonus yang akan diterimanya. Manajer perusahaan akan lebih memilih metode akuntansi yang dapat menggeser laba dari masa depan ke masa kini sehingga dapat menaikkan laba saat ini. Hal ini dikarenakan manajer lebih menyukai pemberian upah yang lebih tinggi untuk masa kini. b) The Debt to Equity Hypothesis (Debt Covenant Hypothesis) Hipotesis ini menyatakan bahwa semakin dekat suatu perusahaan pada waktu pelanggaran perjanjian utang maka para manajer akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang dapat memindahkan laba perioda mendatang ke periode berjalan dengan harapan dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami pelanggaran kontrak utang. c) The Political Cost Hypothesis (Size Hypothesis) Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan dengan skala besar dan industri strategis cenderung untuk menurunkan laba guna mengurangi tingkat visibilitasnya terutama saat periode kemakmuran yang tinggi. 3. Tujuan Earning Management Pihak manajemen melakukan Earning Management untuk beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Penentuan bonus, jika laba sebagai basis b. Mencapai ekspektasi laba investor, berpengaruh pada harga saham c. Penentuan kontrak utang, jika laba bersih sebagai basis d. IPO, informasi laba mengawali penentuan harga saham. 4. Faktor-Faktor yang Memotivasi Manajer dalam melakukan Earning Management Beberapa faktor yang dapat memotivasi manajer melakukan manajemen laba (Scott: 2009), yaitu: a) Motivasi Kontraktual Lainnya Manajemen laba adalah contoh dari motivasi kontraktual, dimana insentif untuk manajemen laba timbul dari karakteristik skema bonus, yang merupakan kontrak antara perusahaan dengan manajernya yang menetapkan basis kompensasi manajerial. b) Motivasi Kontrak Utang Jangka Panjang (Debt covenant) Manajemen laba dengan tujuan untuk memenuhi perjanjian utang timbul dari kontrak utang jangka panjang. Perjanjian utang bertujuan melindungi peminjam terhadap tindakan manajer. Pelanggaran terhadap covenant mengakibatkan cost yang tinggi
4 terhadap perusahaan. Oleh karena itu manajer berusaha untuk menghindari terjadinya pelanggaran terhadap covenant. c) Motivasi Politik (Political motivation) Perusahaan besar yang aktivitasnya berhubungan dengan publik atau perusahaan yang bergerak dalam industri strategis seperti minyak dan gas akan sangat mudah untuk diawasi, sehingg perusahaan seperti ini cenderung untuk mengelola labanya. d) Motivasi Perpajakan (Taxation Motivation) Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Penelitian Maydew (1997) membuktikan bahwa penghematan pajak menjadi insentif bagi manajer (khususnya manajer yang mengalami net operating loss pada tahun ) untuk mempercepat pengakuan biaya dan menunda pengakuan pendapatan. e) Pergantian CEO (Chief Executive Officer) Manajemen laba juga terjadi disekitar waktu pergantian CEO. Hipotesis program bonus memprediksi bahwa ketika waktu mendekati pengunduran diri CEO maka tindakan yang dilakukan adalah memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonus mereka. Sedangkan CEO yang kinerjanya buruk akan melakukan manajemen laba untuk memaksimalkan laba mereka dengan tujuan mencegah atau menunda pemberhentian mereka. f) Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) Nampaknya informasi akuntansi keuangan yang dimasukkan dalam prospektus bermanfaat sebagai sumber informasi. Terdapat kemungkinan bahwa manajer perusahaan go public akan mengelola prospektusnya dengan harapan dapat menaikkan harga saham. 5. Pola Manajemen Laba Menurut menurut Scott (2009), pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara: a) Taking a bath - Selama periode ada tekanan organisasional atau reorganisasi - Menghapus (writeoffs) aset demi biaya mendatang harapan b) Income minimization - Selama periode profitabilitas tinggi, di U.S pertimbangan pajak - Sama dengan di atas hanya kurang ekstrem c) Income maximization - Selama laba sebagai ukuran bonus, penyimpangan dari perjanjian kredit - Penggunaan akrual d) Income smoothing
5 - Selama manajer berharp kompensasi yang besarnya konstan, untuk pengontrakan kompensasi efisien - Meratakan laba dapat mengirimkan informasi pihak dalam perusahaan kepada pasar tentang kekuatan laba 6. Teknik Manajemen Laba Adapun beberapa teknik dalam manajemen laba yang seringkali dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a) Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi. Cara manajemen untuk mempengaruhi laba melalui judgement terhadap estimasi akuntansi antara lain: estimasi tingkat piutang tidak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, dan estimasi biaya garansi. b) Mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. Strategi manajemen laba dengan pemilihan metode akuntansi dan pengaturan waktu transaksi mempengaruhi manajemen laba dengan proksi akrual kelolaan (Rahmawati dkk., 2010). c) Menggeser periode biaya atau pendapatan. Beberapa orang menyebut rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional (Fischer dan Rosenzweig: 1995). Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian sampai periode akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland: 1993), mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi berikutnya, kerja sama dengan vendor untuk mempercepat atau menunda pengiriman tagihan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai (Bartov: 1993). 7. Sisi Baik Earning Management Alasan lain untuk perkembangan manajemen laba adalah bahwa ada "baik" sisi untuk itu. Seperti disebutkan, kita dapat mempertimbangkan sisi baik dari manajemen laba baik dari kontraktor dan perspektif pelaporan keuangan. Dari perspektif kontrak sejauh mana laba manajemen bisa baik berhubungan dengan kontrak yang efisien versus oportunistik bentuk teori akuntansi positif. Berdasarkan kontrak yang efisien, maka diinginkan untuk
6 memberikan manajer beberapa kemampuan untuk mengelola pendapatan di dalam menghadapi kontak lengkap dan kaku. Kita harus berhati-hati untuk tidak selalu menafsirkan bukti manajemen laba untuk bonus, perjanjian hutang, dan alasan-alasan politik sebagai buruk. Manajemen laba bisa menjadi alat untuk menyampaikan informasi kepada pasar, sehingga harga saham dapat lebih mencerminkan prospek masa depan perusahaan. 8. Sisi Buruk Earning Management Sisi buruk managemen laba, antara lain : 1. Menurut Healy (1999), manajemen laba mengaburkan informasi kinerja ekonomis perusahaan karena ada kondisi dimana manajer perusahaan memiliki akses informasi secara langsung sementara sebagian stakeholder tidak. Ada sebagian informasi yang tidak tersampaikan ke stakeholder. Manajer disisi lain, memang dapat menggunakan kebijakan untuk membuat laporan keuangan lebih informatif, mencerminkan kinerja perusahaan sesungguhnya, misalnya melalui pemilihan metode akuntansi atau estimasi untuk memberikan sinyal yang memadai agi penilaian kinerja perusahaan. Akan tetapi kebijakan akuntansi untuk membuat laporan keuangan lebih informatif kepada pengguna tidak masuk dalam definisi. 2. Kontroversi muncul ketika manajemen laba dikaitkan dengan moral/etika, apakah tindakan manajer melakukan manajemen laba tidak akan menyesatkan pemakai laporan keuangan. Apalagi karena laba merupakan komponen penting yang dipantau para pemakai laporan keuangan. Ditinjau dari legalitas, tidak ada yang dilanggar karena pemilihan metode akuntansi tidak melanggar standar akuntansi yang berlaku di samping merupakan kewenangan manajer untuk memilih metode akuntansi yang akan dipakai. Menilai etis atau tidaknya manajemen laba dapat dilihat dari sudut pandang pencapaian keseimbangan antara kepentingan individu (manajer) dengan kewajiban terhadap pihakpihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholder). Penilaian tersebut hanya dapat dilakukan kalau manajer melakukannya secara sadar, artinya menyadari implikasi jangka panjang yang ditimbulkan. Tekanan persaingan untuk menghasilkan laba yang tinggi bisa menyebabkan perilaku tidak etis, terutama untuk perusahaan yang menggunakan angka akuntansi untuk penilaian kinerja secara mutlak. Manajer dengan kinerja keuangan yang buruk dan perusahaan dengan laba rendah lebih mudah melakukan tindakan tidak etis dibandingkan manajer dengan kinerjakeuangan baik dan perusahaan dengan laba.
TEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI
TEORI AKUNTANSI RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI 1315351050 (32) PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 Manajemen Laba Informasi laba sangatlah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan yang dijelaskan oleh Jensen dan Meckling (1976) merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu mengelola perusahaan miliknya sendiri, sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara
digilib.uns.ac.id 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara prinsipal (pemilik atau pemegang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Kontemporer EARNINGS MANAGEMENT
Modul ke: Akuntansi Keuangan Kontemporer EARNINGS MANAGEMENT Fakultas Pasca Sarjana Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi ister Akuntansi ww.mercubuana.ac.id Earning Management 1 Pengertian Earning Management,
Lebih terperinciScott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM)
Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM) Pendahuluan EM: pilihan manajer atas kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan tertentu EM dipandang dari dua perspektif: Pelaporan keuangan: unt mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Manajemen Laba 2.1.1.1. Defenisi Manajemen Laba Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran
Lebih terperinciPENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan
1 PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan eksternal. Bagi pihak internal, laba digunakan untuk menilai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. digunakanuntukmemahamimanajemenlabadan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 LandasanTeoridanKonsep 2.1.1 TeoriKeagenan Teorikeagenanmerupakandasar digunakanuntukmemahamimanajemenlabadan kepemilikan manajerial.teorikeagenanmengungkapkanbahwaperusahaanmerupakantempatbert
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Muliati (2011) mengatakan bahwa hubungan antara pemilik dan pemegang saham (prinsipal) dengan manajer (agen/investor)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Agensi Teori keagenan (Agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia ekonomi ditandai dengan banyaknya alternatif perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya dunia ekonomi ditandai dengan banyaknya alternatif perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan diharuskan melakukan pencatatan dan pelaporan yang wajib dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Yustisia dan Andiyani, 2006). Jensen dan Meckling (1976) dalam Sunarto (2009)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba)
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Earnings Management (Manajemen Laba) II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba) Adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Good Corporate Governance Indaryanto (2004) yang dikutip oleh Setyaningrum mendefinisikan Corporate governance suatu mekanisme atau aturan yang mengarahkan dan mengontrol
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan Penelitian mengenai Manajemen laba ini dilandasi oleh teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan mengasumsikan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. TEORI KEAGENAN Masalah keagenan (agency problem) pada awalnya diekplorasi oleh Ross (1973), sedangkan eksposisi teoritis secara mendetail dari teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak untuk
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dan media komunikasi utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
Lebih terperinciPENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA ( STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholders tentang kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Manajemen Laba a. Pengertian Manajemen Laba Earning Management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
10 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan dan Problem Keagenan Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori keagenan Teori keagenan merupakan hubungan antara pemilik (principal) dan manajer (agent) dalam suatu organisasi yang memiliki konflik kepentingan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya Modal Ekuitas Menurut Mardiyah (2002), cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source financing). Santoso
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mendapatkan manfaat privat manajer atau meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut menyangkut posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. antara pihak pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Menurut Jensen dan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Agensi Pada kepemilikan perusahaan yang tersebar terdapat hubungan keagenan antara pihak pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Menurut Jensen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. merupakan sumber dalam mengevaluasi kinerja manjemen. Dalam laporan keuangan biasanya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Laba Laporan keuangan adalah cerminan dari kondisi perusahaan karena memuat informasi mengenai laporan kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Manajemen laba didasari oleh adanya teori keagenan yang menyatakan bahwa setiap individu cenderung untuk memaksimalkan utilitasnya. Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Agency theory diperkenalkan oleh Berle dan Means (1932) dalam Herris (2012), yang menyatakan bahwa sebuah organisasi yang mempekerjakan
Lebih terperinciMANAJEMEN LABA MAKALAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi. Disusun oleh : Kelompok 2
MANAJEMEN LABA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Disusun oleh : Kelompok 2 CEPI NUR M. ISKANDAR 3403100072 GUGUM GUMILAR 3403100080 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (2008) mendefinisikan perencanaan pajak (tax planning) sebagai proses
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Perencanaan Pajak (Tax Planning) Perencanaan pajak (tax planning) merupakan bagian manajemen pajak dan merupakan langkah awal di dalam melakukan manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan pada periode tertentu dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Laba Perilaku manajemen laba dapat dijelaskan melalui Positive Accounting Theory (PAT) dan Agency Theory. Tiga hipotesis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory (Mursalim, 2005) yang membuat suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Gambaran Umum Industri Properti dan Real Estate
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Industri Properti dan Real Estate Aktivitas pengembangan subsektor industri properti dan real estate menurut BAPPEPAM adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan seharusnya dapat memberikan gambaran kinerja ekonomi dan keuangan perusahaan yang sebenarnya kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat terjadinya berbagai transaksi saham yang fair. Pasar modal sebagai sarana yang efektif dalam mempercepat pertumbuhan profitabilitas
Lebih terperinciPERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI
PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Agresivitas Pajak Perusahaan Perusahaan menganggap pajak sebagai sebuah tambahan beban biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. manajer (agent) dengan pemilik perusahaan (principal) ( Jensen dan Meckling,
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan(Agency Theory) Hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak yang terjadi antara manajer (agent) dengan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri informasi antara manajer dengan investor atau calon investor. Manajer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Earning atau laba merupakan komponen keuangan yang menjadi pusat perhatian sekaligus dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual (accruals accounting). Akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini khususnya pada saat krisis financial global, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
Lebih terperinciP, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses menghasilkan laba melalui penjualan dan aktivitas lainnya, perusahaan akan membutuhkan ringkasan dari aktivitas-aktivitas tersebut yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan gambaran kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Perusahaan yang menerapkan sistem pengolahan informasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilihat pada kasus Enron Corporation di Amerika Serikat (Isnaeni, 2015) perusahaan agar saham tetap diminati investor.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen laba merupakan upaya yang dilakukan pihak manajemen untuk melakukan intervensi dalam penyusunan laporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pelaku bisnis di Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud adalah peluang
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA (Ditinjau dari Laporan Keuangan Tahunan Periode Tahun 2006-2008) Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah telah menjadi budaya perusahaan (corporate culture) yang dipraktikan semua UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindakan manajemen laba merupakan hal yang tidak asing bagi para praktisi, para akademis dan pihak-pihak yang relevan menggunakan laporan keuangan. Manajemen laba seolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Manajemen Laba 2.1.1. Definisi Manajemen Laba Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan (Agency Theory) Praktik manajemen laba tidak dapat dipisahkan dari adanya teori keagenan dan asimetri informasi. Teori keagenan adalah teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Teori Keagenan Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda. Pada model
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang dilakukan pihak yang berwenang seperti manajer dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII. No. 1 Tahun 2010 Hal EARNINGS MANAGEMENT DALAM HUBUNGAN KEAGENAN. Oleh: Amanita Novi Yushita*)
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII. No. 1 Tahun 2010 Hal. 53-62 EARNINGS MANAGEMENT DALAM HUBUNGAN KEAGENAN Oleh: Amanita Novi Yushita*) Abstrak Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. operasi yang netral dari proses tersebut). Menurut Scott (2009), manajemen laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen laba Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. teori keagenan mendeskripsi pemegang saham sebagai principal dan manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Jensen dan Meckling (1976) dalam Sukartha (2007) menyatakan bahwa teori keagenan mendeskripsi pemegang saham sebagai
Lebih terperinciBAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi yang
6 BAB II DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA 2.1 Laporan keuangan SFAC No. 1 menegaskan tentang tujuan pelaporan keuangan perusahaan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut bisa diperoleh melalui dua sumber yaitu dari luar perusahaan (eksternal
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya modal (cost of capital) Perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan operasionalnya pasti akan memerlukan modal. Modal yang diperlukan untuk membiayai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai suatu titik temu antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang diinginkan atas laba yang dilaporkan. yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Laba Menurut Assih dan Gudono (2000) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Accepted Accounting Principles
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory (Mursalim,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory (Mursalim, 2005) yang membuat suatu model kontraktual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri
BAB II Rerangka Teori dan Hipotesis 2.1 Teori Stakeholder Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antar negara di dunia saat ini dapat dikatakan tidak memiliki batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi. Globalisasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba bisa diartikan sebagai metode yang dipilih oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangannya dimana usaha manajer untuk meningkatkan atau menurunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dalam sebuah penelitian tentunya ada teori teori yang menunjang penelitian tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan dengan penelitian dibahas sebagai berikut, Jao dan Pagalung (2011)
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan evaluasi dan referensi yang berkaitan dengan penelitian dibahas sebagai berikut, Jao dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan manajemen kepada pihak luar perusahaan. Informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori teori 1. Pengertian Teori Asimetri Informasi Dalam bidang ekonomi, asimetri informasi terjadi jika salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki informasi lebih banyak atau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN MASALAH
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN MASALAH 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Hanafi dan Halim (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan
Lebih terperinci