ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERHITUNGAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERHITUNGAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO"

Transkripsi

1 ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERHITUNGAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Melisa. Mohamad 1, Rio Monoarfa 2, Lukman Pakaya 3 Universitas Negeri Gorontalo, Jurusan Akuntansi Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui apakah pemberlakuan UKT sudah mencukupi biaya operasional BLU pada UNG (2) Untuk mengetahui pada tingkat nilai berapa pendapatan UKT mampu menutupi biaya operasional BLU pada UNG. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analisis deskriptif dan analisis break event point dalam menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan UKT pada tahun 2013 belum mencukupi dalam memenuhi kebutuhan biaya operasional BLU UNG. Kemudian, dengan menggunakan analisis break event point pada data tahun 2014 dihasilkan contribution margin ratio sebesar 11 % dan break event point sebesar Rp kemudian dalam melakukan perencanaan penjualan pada tahun 2015 dihasilkan bahwa pada tahun 2015 total rencana penjualan adalah sebesar Rp dengan margin of safety sebesar Rp. 5,5% agar dapat memenuhi kebutuhan operasional BLU UNG. Kata Kunci : Analisis Break Event Point, Uang Kuliah Tunggal, UNG 1 Melisa Mohamad, Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2 Rio Monoarfa. SE., Ak., M.Si Dosen pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3 Lukman Pakaya, S.Pd., MSA Dosen pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 1

2 PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat diartikan secara luas, dan merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat dilakukan dimana saja. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal sudah dilakukan sejak manusia lahir, sedangkan pendidikan formal diselenggarakan di sekolah yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Indrajit dan Djokopranoto (2006:3) mengemukakan bahwa Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Sebaliknya perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Ditjen Dikti mengeluarkan surat edaran no. 97/E/KU/2013. Dalam surat tersebut Ditjen Dikti meminta kepada pimpinan PTN untuk menghapus uang pangkal dan melaksanakan uang kuliah tunggal bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2013/2014 dan seterusnya. Uang kuliah tunggal (UKT) merupakan tarif uang kuliah yang mengintegrasikan tiga komponen pembayaran yaitu SPMA, SPP, dan BOP. UKT merupakan besaran biaya yang harus dibayarkan oleh mahasiswa pada setiap semester. Dalam Permendikbud No. 73 tahun 2014 UKT ditentukan berdasarkan kelompok ekonomi masyarakat yang dibagi dalam 8 (delapan) kelompok dari yang terendah hingga yang tertinggi yaitu kelompok I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII. Tujuan diberlakukannya UKT adalah untuk mempermudah proses pembayaran biaya kuliah dan menghilangkan tambahan-tambahan biaya lain (uang pangkal, gedung, administrasi, dll) yang sulit diawasi oleh Negara. Kebijakan UKT yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti wajib dilaksanakan oleh seluruh PTN termasuk Universitas Negeri Gorontalo (UNG). UNG mulai memberlakukan sistem UKT sejak tahun Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah bagian dari lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam pengelolaan keuangan Universitas Negeri Gorontalo memiliki dua sumber pendanaan yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Badan Layanan Umum (BLU). Fenomena di lapangan saat ini dengan berubahnya sistem penerimaan jasa layanan kepada masyarakat dari sistem lama menjadi sistem UKT, mahasiswa hanya perlu membayar satu biaya saja yang besarannya tetap sesuai dengan kategori yang dimiliki yang telah disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua atau penanggung biaya kuliah mahasiswa tersebut. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan pagu PNBP yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasional universitas. Di satu sisi universitas dituntut untuk menghasilkan output yang baik dan bermutu tinggi tentunya memerlukan biaya yang cukup besar, namun disisi lain universitas harus melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan biaya yang terbatas. Horngren, et al.(2008:75) mengemukakan bahwa titik impas (break even point) adalah jumlah penjualan output yang akan menyamakan pendapatan total 2

3 dengan biaya total yaitu, jumlah penjualan output yang akan menghasilkan laba operasi $0 (nol). Manajer tertarik pada titik impas karena ingin menghindari rugi operasi (operating loss). Titik impas menjelaskan berapa banyak output harus terjual agar tidak menanggung rugi operasi. Teori tersebut yang kemudian menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian tentang uang kuliah tunggal yang cenderung berdampak pada penurunan anggaran operasional PNBP. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan judul penelitian yakni Analisis Break Even Point Dalam Perhitungan Uang Kuliah Tunggal Pada Universitas Negeri Gorontalo. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah (1) mengetahui apakah pemberlakuan UKT sudah mencukupi biaya operasional BLU pada UNG dan (2) Untuk mengetahui pada tingkat nilai berapa pendapatan UKT mampu menutupi biaya Operasional BLU pada UNG. KAJIAN TEORITIS Menurut Mulyadi (dalam Halim, 2001:65) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam suatu standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai alat koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi (Hansen dan Mowen, 2000). Sumarsan (2013:103) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Menurut Cohn et al.1979 (dalam Fattah, 2009:23) bahwa biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 55 Tahun 2013 tertanggal 23 Mei 2013 disebutkan bahwa uang kuliah tunggal merupakan sebagian biaya kuliah yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Halim (2012:406) mengemukakan bahwa titik break even dapat didefinisikan sebagai titik pada saat pendapat penjualan cukup untuk memenuhi semua biaya produksi dan penjualan tetapi tidak ada laba yang diperoleh. Penelitian terdahulu merupakan dasar bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai judul ini. Yakni penelitian Irawaty Siska (2013) Rinda Christina (2009). Berdasarkan latar belakang, teori dan penelitian terdahulu. Maka peneliti tertarik untuk menggunakan analisis break even point dalam perhitungan uang kuliah tunggal pada Universitas Negeri Gorontalo. METODOLOGI PENELITIAN Tempat yang dipilih sebagai lokasi penelitan sesuai dengan judul penelitian dan sangat relevan dengan permasalahan yang diajukan adalah Universitas Negeri Gorontalo yang merupakan merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang berada di daerah tempat peneliti yang menggunakan sistem UKT 3

4 dalam pembayaran biaya kuliah. Penelitian ini dalam menjawab rumusan masalah yang pertama menggunakan teknik metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya, penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya dalam perhitungan uang kuliah tunggal. Dalam menjawab rumusan masalah yang kedua Analisis data yang akan digunakan adalah analisis break even point. analisis break even point adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) pejualan dan volume produksi berapakah suatu perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba (Bustami & Nurlela, 2006:208). Halim (2012: ) dalam menghitung titik impas dapat dinyatakan sebagai berikut: Pendapatan penjualan = biaya produksi + biaya penjualan Analisis break even mendasarkan analisisnya pada pemisahan biaya menurut tingkat variabilitas. Umumnya biaya dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, sehingga persamaan break even ditulis sebagai berikut: Pendapatan penjualan = biaya tetap + biaya variabel Persamaan break even secara matematis adalah Total biaya tetap Volume penjualan break even = 1 total biaya variabel total volume penjualan Ratio contribution margin dan margin of safety Contribution margin adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan total biaya variabel. Margin of safety menunjukkan turunnya jumlah penjualan yang diperoleh sebelum perusahaan menderita kerugian. Margin of safety dihitung dengan membagi selisih antara total penjualan dan penjualan break even dengan total penjualan. Ratio contribution margin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ratio contribution margin = Margin of safety dapat dihitung sebagai berikut: Margin of safety (M S) = Total penjualan biaya variabel Total penjualan total penjualan volume penjualan break even total penjualan Kemudian untuk meramalkan total jumlah pendapatan yang harus diperoleh pada tahun 2015 digunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Menurut Mulyadi (dalam wijayanti,et al, 2013) Metode kuadrat terkecil menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan volume kegiatan berbentuk hubungan garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a +bx, dimana y sebagai variabel tidak bebas yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh 4

5 perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas, a menunjukkan biaya tetap dalam y sedangkan b menunjukkan tingkat variabel. HASIL PENELITIAN Deskripsi UKT dalam mencukupi biaya operasional BLU pada UNG Tabel 4.2 Realisasi Penerimaan dan Belanja BLU UNG Tahun Realisasi Realisasi Belanja Surplus/ (Defisit) Penerimaan ( ) ( ) Berdasarkan Data pada tabel 4.2 Realisasi Penerimaan dan Belanja BLU UNG pada tahun 2013 terlihat bahwa realisasi penerimaan sebesar Rp ,- sedangkan realisasi belanja cenderung lebih besar yakni Rp ,- sehingga hal ini menimbulkan defisit sebesar Rp ,-. Karena terjadi defisit maka untuk memenuhi belanja operasional BLU pada Universitas Negeri Gorontalo tersebut digunakan dana cadangan yaitu surplus anggaran pada tahun tahun sebelumnya. Hal ini dapat membuktikan bahwa pemberlakuan UKT belum mencukupi biaya operasional BLU pada UNG. Jika hal ini terus menerus terjadi dan dana cadangan yang digunakan untuk menutupi biaya operasional yang masih harus di bayarkan telah habis, maka UNG terpaksa harus berhutang pada pihak lain untuk mendapatkan sejumlah uang untuk membiayai belanja operasional BLU dalam menyelesaikan program kerja yang telah direncanakan pada tahun tersebut. Analisis Break Even Point dalam Perhitungan UKT Untuk menentukkan tingkat break even point maka terlebih dahulu memisahkan biaya tetap dan biaya variabel. Dalam BLU UNG biaya pada tiaptiap unit kerja yang ada di Universitas Negeri Gorontalo selama tahun 2014 diklasifikasikan berdasarkan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) yang berlaku pada sistem pengeluaran BLU UNG. MAK tersebut terdiri atas: 1. Belanja Barang dan Jasa BLU a Belanja Gaji dan Tunjangan b Belanja Barang Operasional dan Non Operasional c Belanja Jasa d Belanja Pemeliharaan e Belanja Perjalanan f. Belanja Penyedia Barang dan Jasa Lainnya 2. Belanja Modal a Belanja Modal Tanah b Belanja Modal Peralatan dan Mesin c Belanja Modal Gedung dan Bangunan d Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan e Belanja Modal Fisik Lainnya Untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang pengklasifikasian biaya tetap dan biaya variabel pada BLU UNG 2014 maka ditampilkan tabel 4.3 Rekapitulasi Seluruh Biaya Kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel Tiap MAK BLU UNG Tahun

6 Tabel 4.3 Rekapitulasi Seluruh Biaya Kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel Tiap MAK BLU UNG Tahun 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran UNG (data diolah)sumber : Laporan Realisasi Anggaran UNG (data diolah) 6

7 Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Tiap Unit Kerja Sumber : Laporan Realisasi Anggaran UNG, data diolah 7

8 Analisis Break Even Point dengan Menggunakan Rumus Matematik menghitung break even point. Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan batas standar minimal suatu penerimaan dana masyarakat atau UKT yang diperkenankan pada Universitas Negeri Gorontalo. Total biaya tetap Volume penjualan break even = total biaya variab el 1 total volume penjualan Total biaya tetap dapat diketahui dengan melihat tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Tiap Unit Kerja. Dimana total biaya tetap dari seluruh unit kerja BLU UNG adalah sebebsar Rp ,- dan juga dapat diketahui total biaya variabel dari seluruh unit kerja BLU UNG sebesar Rp ,-. Kemudian untuk mengetahui total volume penjualan dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Rekapitulasi PNBP UNG Periode 31 Desember 2014 Sumber : PNBP 2014 Dengan melihat tabel 4.5 Rekapitulasi PNBP UNG Periode 31 Desember 2014 dapat diketahui bahwa total pendapatan PNBP UNG adalah sebesar Rp ,80 yang dalam rumus BEP akan digunakan sebagai total volume penjualan. Volume penjualan break even= ,80 = ,45 Break even point (BEP) menunjukkan Penerimaan PNBP UNG tidak mendapatkan laba maupun tidak mendapatkan rugi. Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui break even point dalam rupiah sebesar Rp Apabila Penerimaan BLU UNG kurang dari BEP maka UNG akan mengalami Defisit dan sebaliknya jika Penerimaan BLU UNG melebihi BEP maka UNG akan mengalami surplus. 8

9 Contribution Margin (CM) Perhitungan margin kontribusi dimaksudkan untuk mengetahui jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan biaya variabel. Perhitungan tampak sebagai berikut : Contribution Margin = Pendapatan Biaya Variabel Total Dengan melihat Tabel 4.5 Rekapitulasi PNBP UNG Periode 31 Desember 2014 dapat diketahui bahwa total pendapatan PNBP UNG adalah sebesar Rp ,80. Dan Pada Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Tiap Unit Kerja dapat diketahui total biaya variabel dari seluruh unit kerja BLU UNG sebesar Rp ,-. Sehingga untuk menghitung Contribution Margin adalah sebagai berikut : Contribution Margin = Pendapatan Biaya Variabel Total = , = ,8 Kemudian untuk menghitung Contribution Margin Ratio digunakan rumus sebagai berikut : Contribution Margin Ratio = contribution margin penjualan atau Total Pendapatan BLU UNG ,8 = ,80 = 0,11atau 11 % Menentukan Margin of Safety (MoS) Manajemen perlu melakukan perhitungan margin pengaman dalam melakukan perencanaan laba karena berguna dalam mengevaluasi ketepatan penjualan. Batas keselamatan yaitu jarak dari penjualan nyata dengan tingkat break even. Hal ini memberikan informasi mengenai berapa jumlah volume penjualan minimum agar perusahaan tidak menderita rugi. Jika angka impas dihubungkan dengan angka pendapatan penjualan yang dianggarkan atau pendapatan penjualan tertentu akan diperoleh informasi berapa volume penjualan yang dianggarkan atau pendapatan penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi. Selisih antara volume penjualan yang dianggarkan dengan volume penjualan impas merupakan angka margin of safety. total penjualan volume penjualan break even Margin of safety (M S) = total penjualan = , , ,80 = 6 % Berdasarkaan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Universitas Negeri Gorontalo beroperasi dengan tingkat keamanan yaitu sebesar 6% menunjukkan bahwa jumlah penjualan yang nyata berkurang atau menyimpang lebih besar dari 6% ( dari penjualan yang direncanakan) perusahaan akan menderita rugi. Karena margin of safety secara langsung berhubungan dengan laba bersih, rasio M/S dapat digunakan untuk menghitung laba bersih sebagai berikut : Laba bersih = rasio contribution margin x ratio margin of safety = 11 % x 6 % = 0, 66% 9

10 Menentukan Perencanaan Penjualan Menggunakan Least Square Method tahun 2015 Perencanaan penjualan memiliki kegunaan yaitu sebagai dasar untuk menyusun anggaran pada tahun berikutnya karena jumlah penerimaan oleh Universitas Negeri Gorontalo ditentukan oleh berapa banyak Universitas Negeri Gorontalo mampu memperoleh pembayaran dari mahasiswa. Perhitungan perencanaan penjualan menggunakan least square method lebih mudah dalam perhitungannya karena dianggap lebih sederhana dari metode lainnya. Syarat dalam menggunakan metode ini adalah x=0. Perencanaan penjualan pada tahun 2015 dapat dihitung dengan menggunakan data-data yang ada ada periode Tabel 4.6 Perencanaan Penjualan Universitas Negeri Gorontalo periode 2015 Tahun Volume Penjualan X X 2 XY (y) ( ) , ,80 Total , ,80 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran UNG (data diolah) a= Σy n a= ,80 3 a = ,93 b= Σxy X 2 b = ,80 2 b = ,4 Kemudian dihitung dalam persamaan y= a+bx maka diperoleh hasil: Y = , ,4 (3) = , ,2 = ,13 PEMBAHASAN Berdasarkan Hasil Penelitian Diketahui bahwa pada tahun 2013 BLU UNG memperoleh penerimaan sebesar Rp ,- dengan realisasi belanja sebesar Rp ,- sehingga menimbulkan deficit anggaran sebesar Rp ,- dimana hal ini terjadi akibat terlalu banyak jumlah mahasiswa UKT dibandingkan jumlah mahasiswa non UKT. Dimana mahasiswa UKT sebesar 3005 orang dan Non UKT sebesar 1849 orang dengan jumlah secara keseluruhan mahasiswa pada tahun 2013 sebesar orang Untuk itu agar defisit anggaran tidak terjadi lagi maka peneliti menyarankan untuk lebih meningkatkan jumlah pembayaran UKT pada Kategori menengah keatas guna 10

11 mengimbangi jumlah kebutuhan biaya operasional BLU UNG. Kemudian pada tahun 2014 terjadi surplus anggaran sebesar Rp ,80,- dimana jumlah mahasiswa baru pada tahun 2014 didominasi oleh mahasiswa Non UKT sejumlah 2788 orang sedangkan mahasiswa UKT hanya sejumlah 1532 orang. Dengan demikian pada tahun 2014 disarankan agar pihak universitas dapat menyesuaikan jumlah mahasiswa UKT dan Non UKT, sehingga anggaran dapat ideal dengan kebutuhan operasional BLU. Selanjutnya dengan menggunakan analisis break even point di peroleh angka ramalan jumlah penerimaan yang harus dicapai oleh BLU UNG pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,13 dengan margin of safety sebesar 6% dengan melihat jumlah rata-rata penerimaan mahasiswa baru universitas, maka disimpulkan mahasiswa baru yang dapat di terima universitas pada tahun akademik 2015/2016 adalah sekitar mahasiswa namun dengan meningkatkan jumlah mahasiswa yang harus membayar jumlah UKT pada kategori menengah keatas karena disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan operasional BLU UNG yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. UNG juga harus berupaya untuk meningkatkan pendapatan internal antara lain melalui pengembangan model penerimaan mahasiswa baru yang tidak hanya sebatas SMPTN, tetapi juga melalui berbagai jalur khusus lainnya seperti Jalur Non Subsisi atau Kemitraan yang pada intinya adalah peningkatan penerimaan SPP dan DPP. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan realisasi tahun 2013 mencerminkan bahwa realisasi penerimaan yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Operasional BLU UNG. Dimana BLU UNG mengalami defisit anggaran sebesar Rp ,-. Yang kemudian harus menggunakan dana cadangan untuk menutupi biaya operasional tersebut. 2. Dengan melakukan analisis break even point pada data tahun 2014 dihasilkan margin Of Safety sebesar 6 %. Dengan break even sebesar Rp ,45. Kemudian dalam Perencanaan Penjualan Universitas Negeri Gorontalo periode 2015 diupayakan dapat mencapai Rp ,13 agar dapat memenuhi kebutuhan operasional BLU UNG. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada Universitas Negeri Gorontalo yaitu : 1. peneliti menyarankan untuk lebih meningkatkan jumlah pembayaran UKT pada Kategori menengah keatas guna mengimbangi jumlah kebutuhan biaya operasional BLU UNG. UNG juga harus berupaya untuk meningkatkan pendapatan internal antara lain melalui pengembangan model penerimaan mahasiswa baru yang tidak hanya sebatas SMPTN, tetapi juga melalui berbagai jalur khusus lainnya seperti Jalur Non Subsisi atau Kemitraan yang pada intinya adalah peningkatan penerimaan SPP dan DPP. 2. Hendaknya UNG melakukan pengklasifikasian biaya berdasarkan perilaku biaya karena hal ini akan diperlukan dalam melakukan perencanaan dengan menggunakan analisis break even point. UNG mempertimbangkan untuk menggunakan analisis break even point sebagai alat perencanaan karena alat ini mengupas tentang keterkaitan antara biaya, volume penjualan dan pengaruhnya terhadap penerimaan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional BLU UNG. 11

12 DAFTAR PUSTAKA Andriani, Andi Implementasi Strategi Penganggaran Berbasis Kinerja Pada Universitas Hasanuddin. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar. Brigham, Eugene dan Joel F. Houston Manajemen Keuangan II.Jakarta:Salemba Empat. Bustami, Bastian dan Nurlela Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu. Christina, Rinda Analisis Hubungan Break Even Point dengan Perencanaan Laba Jangka Pendek pada CV. Adi Putra Utama Palembang. Skripsi. S1 Akuntansi. Palembang. Ditjen Dikti Surat Edaran No. 97/E/KU/2013. Elpramawidya Teori Penelitian Deskriptif. Elpramawidya.wordpress.com. 14 desember Ependi, Usman Pengembangan E-Musrenbang Perencanaan Pengembangan Daerah. Seminar Nasional Informatika. Fattah, DR. Nanang Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat. Halim A, Supomo Bambang Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Halim, Abdul Dasar-Dasar Akuntansi Biaya Edisi 4. Yogyakarta:BPFE Hanson, D.R, M.M. Mowen Akuntansi Manajemen. 7 ed. Jakarta : Salemba Empat. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Bandung : Fokusmedia. Horngren, Charles T, Srikant M.D, George F Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial. Indonesia: PT. Macanan Jaya Cemerlang. diakses tanggal 12 Maret 2014 jam AM Indrajit, R.Eko dan R. Djokopranoto Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Yogyakarta:CV.Andi Offset (Penerbit Andi) Kuswandi Meningkatkan laba melalui pendekatan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.jakarta : PT. Ramedia Kompotindo. Lukman, S.E., M.Ec., Ph.d, Mediya Badan Layanan Umum. Jakarta : Bumi Aksara Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. 2 ed. Yogyakarta : Penerbit Andi. Mulyadi Akuntansi Biaya. Bandung : Liberty Ofset. Munawir Analisa laporan keuangan. Yogyakarta : liberty. Nazir,M.1998.Metode Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia Nazir,M.2002.Metodologi Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Permendikbud No. 55 Tahun 2013 tanggal 23 Mei 2013 Permendikbud No. 73 Tahun 2014 tanggal 22 Juli 2014 Prof. DR. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Siska, Irawaty Penerapan Break Even Point Untuk Perencanaan Laba pada Pia Ramayana Kota Gorontalo. Makalah. Program Diploma III Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Soemita A.K, R Kalkulasi Harga Pokok. Bandung : Penerbit Tarsito. 12

13 Standar Operasional Prosedur Sistem akuntansi Badan Layanan Umum Universitas Negeri Gorontalo Supriyono Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Supriyono, R.A Akuntansi Biaya : Perencanaan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Yogyakarta : BPFE. Syamsudin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo UNG.2014.Laporan Realisasi Anggaran. Wijayanti, Suci Mulya, dkk Analisis Break Even Point Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan Penjualan Dan Laba (Studi Pada Pt. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk). Wiwoho, SH, M.Hum; Prof Dr Jamal UKT : Ability To Pay Dalam Sistem Pembayaran Uang Kuliah diakses tanggal 28 februari diakses tanggal 25 oktober

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk) Suci Mulya Wijayanti Darminto Muhammad Saifi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik yang kian memanas, dapat diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Break Even Point 2.1.1. Pengertian Break Even Point Break even point atau titik impas merupakan suatu tingkat penjualan dimana laba operasinya adalah nol: Total pendapatan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI COST VOLUME PROFIT ANALYSIS AS A TOOL FOR PROFIT PLANNING IN PIA LATIEF KEDIRI Oleh: ANA NOFITASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan semakin berkembangnya lembaga

Lebih terperinci

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan Metode Break Even Point (BEP) Untuk Menentukan Besarnya SPP Mahasiswa pada Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Suyanto Erni Setyawati Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda erniez_mubarak@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Harga Jual Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Rossy Marvita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PT Indo Tambangraya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR) ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR) Bregas Adi Luhur R. Rustam Hidayat Devi Farah Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR, TBK)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR, TBK) ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR, TBK) Fajri Razak Suhadak Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks pula masalah yang akan dihadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 126 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh, maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Pemisahan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

Vol.10, No Februari 2015 ISSN

Vol.10, No Februari 2015 ISSN COST VOLUME PROFIT (CVP) DALAM PERENCANAAN LABA PADA GRAND HYATT NUSA DUA - BALI Vebryan Aditya Chandra Pandapotan Lumban Tobing Christimulia Purnama Trimurti Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) Yesy Okviana Ika Pratiwi Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut. Oleh sebab

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA PT. ASAM JAWA MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan ABSTRAK

ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA PT. ASAM JAWA MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan ABSTRAK ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA PT. ASAM JAWA MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Break Even Point (BEP) 2.1.1 Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Menurut Herjanto (2007: 151) analisis Break Even Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGASAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI LEMBAR PENGASAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR ABSTRAK Kebijakan dari pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik, telepon dan terutama BBM berdampak dalam industri. Ini menyebabkan naiknya biaya bahan baku serta biaya lainnya bagi sektor industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA PRODUKSI ES BALOK PADA PT. YANAGHI HISTALARAYA 1) Sabrin 2) ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA PRODUKSI ES BALOK PADA PT. YANAGHI HISTALARAYA 1) Sabrin 2) ABSTRAK Volume XVI Tahun 8, Desember 2015 hal 27-33 Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA PRODUKSI ES BALOK PADA PT. YANAGHI HISTALARAYA 1) Sabrin 2) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia dan dunia yang melemah dewasa ini serta minimnya tingkat pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh krisis ekonomi, menyebabkan

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA UD. RASI BINTANG COKLAT KEDIRI JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR UNTUK MENGOPTIMALKAN PROFITABILITAS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA RAMAN AJI

ANALISA BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR UNTUK MENGOPTIMALKAN PROFITABILITAS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA RAMAN AJI ANALISA BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR UNTUK MENGOPTIMALKAN PROFITABILITAS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA RAMAN AJI SURYADI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10 Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10 BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Kemampuan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya Akuntansi secara umum adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK Siti Nurhayati. 022113016. Analisis Break Even Point terhadap Hasil Penjualan Kain pada PT Ricky Putra

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di Indonesia, saat ini seluruh manajemen di perusahaan manapun dituntut untuk dapat melihat kesempatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break

Lebih terperinci

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat Oleh Ni Ketut Ranti Aji1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam pemenuhan keinginan, manusia selalu disertai oleh pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-isn 1410-9794 Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba Rian Andriani 1, Nugraha 2 1 Universitas Pendidikan Indonesia, rian.rrn@upi.edu 2 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak Bab I:Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Munculnya era globalisasi yang membuat adanya tantangan dengan banyaknya kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi misi dan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, namun

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri )

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri ) PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri ) Endah Tri Setiyowati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAKSI Koperasi

Lebih terperinci

Melda Darika Dua Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Melda Darika Dua Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENERAPAN COST VOLUME PROFIT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN PADA TINGKAT LABA YANG DIHARAPKAN (Studi pada Perusahaan Paving Block CV ETERNA Mergosono Malang) Melda Darika Dua Sri Mangesti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan

Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan Noer Rafikah Zulyanti Universitas Islam Lamongan Email: rafikahalie@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 451-465 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION CVP (COST VOLUME PROFIT) PLANNING FOR PROFIT ON UD. TIDAR KEDIRI Oleh: TRI

Lebih terperinci

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 106-112 PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah Oleh Hendra Setiawan dan Wahyudi Dosen Tetap

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII Analisis Break Even Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Break Even Adalah suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (total revenues) secara persis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract Vol. 4, No. 1, April 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) TERHADAP LABA PERUSAHAAN M. Yusuf Universitas Pamulang yusuf_zidan96@yahoo.com Abstract Break event point

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi paling penting diantara semua fungsi manajemen. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap perusahaan dan manajemen

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Biaya Modul ke: Cost Behaviour Analysis Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Akuntansi Biaya Input

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai, salah satunya yaitu mendapatkan laba yang maksimal dan dapat bertahan dalam persaingan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Biaya-Volume-Laba, Titik Impas, Laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Biaya-Volume-Laba, Titik Impas, Laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis biaya-volume-laba sebagai alat bantu manajemen dalam perencanaan laba, dengan mengambil objek penelitian pada YAP COMPUTER yaitu distributor

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN Suharto Bidang Rekayasa PP TELIMEK LAMPUNG-LIPI (Rekayasa TELIMEK-LIPI) ABSTRACT: The purpose of an established

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD. MAJU BERSAMA DI PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang ilmu dan teknologi merupakan modal utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang ilmu dan teknologi merupakan modal utama dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara berkembang ilmu dan teknologi merupakan modal utama dalam memajukan negara tersebut, sebab dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi, dapat

Lebih terperinci

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) TERHADAP PERENCANAAN LABA PADA SWISS-BELHOTELPAPUA JAYAPURA

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) TERHADAP PERENCANAAN LABA PADA SWISS-BELHOTELPAPUA JAYAPURA ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) TERHADAP PERENCANAAN LABA PADA SWISS-BELHOTELPAPUA JAYAPURA Muthmainnah, SE., M.Si.Ak Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua Abstrak Perkembangan pesat dalam bisnis

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPMI Maros email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi paling penting diantara semua fungsi manajemen. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan. 49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis data yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil dari penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

Lamia Azmi Moch Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Lamia Azmi Moch Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK PENERAPAN COST VOLUME PROFIT ANALYSIS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENJUALAN (Studi Pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) Lamia Azmi Moch Dzulkirom AR

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT DASAR PERENCANAAN LABA PADA PT KHARISMA KARYA SAMUDRA PALEMBANG

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT DASAR PERENCANAAN LABA PADA PT KHARISMA KARYA SAMUDRA PALEMBANG IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT DASAR PERENCANAAN LABA PADA PT KHARISMA KARYA SAMUDRA PALEMBANG Damayanti *1, Rizal Effendi 2, Trisnadi Wijaya

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013 ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013 Luh Eka Sri Widiantini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat seiring dengan kemampuan dalam mengelola usaha. Perkembangan yang pesat tersebut membuat

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha bisnis menjadi semakin kompleks, terutama dengan perusahaan lain yang bergerak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah mulai banyak masyarakat yang menciptakan usaha terlebih dalam tingkat usaha kecil dan menengah. Hal itu diharapkan agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN TERHADAP PERENCANAAN VOLUME PENJUALAN DAN LABA (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang Periode 20112013) Retno Ariyanti Sri

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi OLEH: ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL SEBAGAI ALAT KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN LABA BERSIH PADA UD. SMS (SYAEBA MANDIRI SUKSES) DI NGADILUWIH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Halim dan Supomo (2000:3) menyatakan bahwa akuntansi manajemen adalah Suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi

Lebih terperinci

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN VARIABEL COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DI BAWAH HARGA NORMAL (Studi Kasus pada CV Tri Mulya Onix Tulungagung) Imroatus Sholikah Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari bermunculannya perusahaan-perusahaan baru, baik perusahaan besar maupun perusahaan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan

Lebih terperinci