PATH ANALYSIS PENGARUH VARIABEL PELEPAH ABACA TERHADAP PRODUKSI SERAT BAHAN BAKU KERTAS (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PATH ANALYSIS PENGARUH VARIABEL PELEPAH ABACA TERHADAP PRODUKSI SERAT BAHAN BAKU KERTAS (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo)"

Transkripsi

1 PATH ANALYSIS PENGARUH VARIABEL PELEPAH ABACA TERHADAP PRODUKSI SERAT BAHAN BAKU KERTAS (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo) PATH ANALYSIS OF THE EFFECT OF ABACA STEM SHEATH VARIABLE TO THE FIBER PRODUCTION OF PAPER RAW MATERIAL (Case Study: PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo) Lalena Bunga Tanjung 1), Arif Rahman 2), Oke Oktavianty 3) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia 1), 2), 3) Abstrak PT Kertas Leces merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi pulp dan kertas yang mengalami kerugian Pada tahun 2013 PT. Kertas Leces (Persero) mulai melakukan perencanaan ke arah bisnis baru dengan memanfaatkan serat pisang abaca. Pada awal tahap perencanaan PT. Kertas Leces belum mengetahui variabel yang mempengaruhi jumlah serat dari pelepah abaca. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tinggi, lebar, dan tebal, sedangkan variabel dependen adalah massa pelepah dan massa serat. Pada penelitian menggunakan metode Path Analysis dengan mengusulkan diagram jalur keseluruhan yang dibagi menjadi dua sub struktural. Berdasarkan pengujian sub-struktur 1 dinyatakan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh langsung terhadap massa pelepah (Y). Pada pengujian substuktur 2 didapatkan variabel tinggi pelepah (X 1 ) dan massa pelepah (Y) berpengaruh terhadap massa serat (Z). Persamaan struktural tersebut bermanfaat bagi perusahaan untuk mengestimasi massa serat yang dihasilkan sebelum proses penyeratan atau decorticating selesai, sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah pelepah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat. Kata kunci: Path Analysis, Abaca, Persamaan Struktural, Estimasi Massa 1. Pendahuluan Setiap perusahaan manufaktur perlu melakukan perbaikan berkelanjutan di segala bidang untuk memenuhi keinginan pelanggan, tak terkecuali PT. Kertas Leces (Persero). PT. Kertas Leces merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang industri kertas yang berlokasi di Probolinggo Jawa Timur yang sedang mengalami keterpurukan (Iskan, 2012). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Direktur Utama PT. Kertas Leces (Persero), Kusmarwoto (2013), dalam catatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahwa PT. Kertas Leces sejak tahun 2004 hingga sekarang hanya satu kali mendapatkan keuntungan yakni di tahun 2004 sebesar Rp 16,7 Milyar, setelah itu setiap tahunnya terus mengalami kerugian, Tahun 2005 ( Rp 25,6 Milyar), tahun 2006 ( Rp 145,7 Milyar), tahun 2007 ( Rp 40,9 Milyar), tahun 2008 ( Rp 49,4 Milyar), tahun 2009 ( Rp 53,8 Milyar), tahun 2010 ( Rp 82,5 Milyar), dan tahun 2011 ( Rp 93, 5 Milyar). Berdasarkan data yang diperoleh, PT. Kertas Leces setiap bulan menerima permintaan yang relatif banyak. PT. Kertas Leces tidak mampu memenuhi target permintaan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan bahan baku. Kekurangan pasokan bahan baku disebabkan oleh semakin mahalnya bahan baku kayu dan juga keterlambatan pasokan (Wirasukma, 2013). Alasan inilah yang menyebabkan PT. Kertas Leces mencari alternatif pemenuhan bahan baku agar permintaan tiap bulan dapat dipenuhi. Pada Tahun 2013 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menugaskan PT. Kertas Leces untuk mengembangkan perkebunan pisang lokal jenis Abaca (Musa textilis Nee) di Simeulue sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas. Melalui komoditas ini diharapkan dapat menjadi pemulihan PT. Kertas Leces dari keterpurukan. Bagian tanaman pisang yang menghasilkan serat hanya terletak pada bagian batang (pelepah), batang pisang abaca memiliki karakteristik mengandung banyak air sehingga untuk mendapatkan serat dari pelepah perlu melalui proses penyeratan atau decorticating. Limbahnya cukup besar sekitar 95%, sehingga 648

2 rendemen seratnya hanya 5% (Santoso, 2011). Pengolahan serat abaca secara umum menggunakan mesin penyerat yang dinamakan decorticator, prinsip kerja dari alat ini adalah memisahkan serat dari impurities (non serat) yang ada di pelepah pisang abaca. Saat ini PT. Kertas Leces membutuhkan serat abaca dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Namun PT. Kertas Leces belum mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap jumlah serat dari pelepah abaca. Selain itu PT. Kertas Leces juga perlu mengetahui kebutuhan pelepah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat setiap periode. Pelepah pisang abaca memiliki beberapa variabel yang berpengaruh terhadap jumlah serat yang dihasilkan. Beberapa variabel tersebut adalah tinggi, lebar, tebal, dan jumlah pelepah per batang (Santoso, 2011). Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variabel pada pelepah pisang abaca terhadap produksi atau jumlah massa serat pisang abaca yang dihasilkan sebagai alternatif bahan baku kertas dengan menggunakan Path Analysis. Metode Path Analysis merupakan bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel, dimana variabelvariabel independen mempengaruhi variabel dependen baik secara langsung maupun tidak langsung melalui satu atau lebih perantara. Analisis ini memiliki kelebihan yaitu dapat mencari hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel (Kusnendi, 2008: 4). Dengan menggunakan metode ini nantinya akan diketahui variabel yang memberikan pengaruh terhadap massa serat, model diagram jalur antar variabel secara keseluruhan, dan juga besar pengaruh variabel independen terhadap massa serat. Salah satu hasil dari metode Path Analysis adalah berupa persamaan struktural yang dapat digunakan PT. Kertas Leces untuk mengestimasi massa serat yang dihasilkan setiap satu pohon pisang abaca serta untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi. 2. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angkaangka (score, nilai) atau pernyataan-pernyataan yang diangkakan (discore, dinilai), dan dianalisis dengan analisis statistik. 2.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah: 1. Pisang Abaca (Mussa Textilis Nee) 2. Mesin Decorticator (mesin penyerat) 3. Alat ukur massa (timbangan digital) 4. Alat ukur panjang (pita meter) 5. Caliper 6. SPSS versi Lembar pengamatan 2.2 Langkah-langkah Penelitian 1. Studi Lapangan 2. Studi Pustaka 3. Identifikasi Masalah 4. Perumusan Masalah 5. Penentuan Tujuan Penelitian 6. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, brainstorming, dan dokumentasi terkait topik penelitian yang diangkat. Oleh karena populasi dari pisang abaca tidak diketahui dan tak terhingga, sehingga pengambilan data jumlah pelepah menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan & Kuncoro (2008) sebanyak 96 data. Data primer yang diambil adalah: a. Data tinggi, tebal, lebar pelepah. b. Data massa pelepah. c. Data massa serat yang dihasilkan dari proses penyeratan (decorticating). 7. Pengolahan Data Setelah mendapatkan data primer selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan metode yang relevan dengan permasalahan. Berikut tahapan pengolahan data: a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural. b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). H 1 : yx 1 = yx 2 = yx 3 0 H 0 : yx 1 = yx 2 = yx 3 = 0 d. Menghitung koefisien jalur secara individu. H 1 : yx 1 > 0 H 0 : yx 1 = 0 e. Dari pengujian secara individu akan diketahui variabel-variabel yang 649

3 berpengaruh dan tidak berpengaruh. Untuk variabel yang tidak berpengaruh perlu dilakukan proses trimming. f. Tahap selanjutnya adalah menguji kesesuaian model analisis jalur. g. Dekomposisi antar variabel 8. Analisa dan Pembahasan 9. Kesimpulan Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan sehingga dapat menjawab tujuan penelitian. 2.3 Diagram Jalur Diagram jalur pengaruh variabel tinggi, tebal, dan lebar terhadap massa pelepah dan massa serat yang diusulkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Dengan keterangan sebagai Keterangan: X 1 = Tinggi pelepah X 2 = Tebal pelepah X 3 = Lebar pelepah Y = Massa pelepah Z = Massa serat yang dihasilkan Dari diagram jalur keseluruhan dibagi menjadi dua sub struktural. Sub struktural 1 menguji tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) terhadap massa pelepah (Y), sedangkan sub struktural 2 menguji tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), lebar pelepah (X 3 ) dan massa pelepah (Y) terhadap massa serat (Z). Kedua stuktural dapat dilihat pada Gambar 2. dan Gambar 3, Berikut adalah hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini. 1. Y (X 1, X 2, X 3 ) H 1 :Tinggi, tebal, dan lebar pelepah secara simultan (bersama) maupun individual berpengaruh terhadap massa pelepah. 2. Z (X 1, X 2, X 3, Y) H 2 :Tinggi, tebal, lebar, dan massa pelepah secara simultan (bersama) maupun individual berpengaruh terhadap massa serat yang dihasilkan 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pengujian Sub-struktur 1 Diagram jalur sub-struktur 2 secara keseluruhan terlihat pada Gambar 3. Persamaan strukural: Y = yx 1 X 1 + yx 2 X 2 + yx 3 X 3 (Pers. 1) Pengujian Simultan Sub-Struktur 1 Dari pengolahan data sub-struktur 1 menggunakan program SPSS, didapatkan hasil anova yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Anova Sub-Struktur 1 ANOVA b Sum of Mean Df Squares Sqr F Sig. 1 Regression 9, ,262 52,289,000 a Residual 5,739 92,062 Total 15, a. Predictors: (Constant), lebar, tinggi, tebal b. Dependent Variable: massa_ pelepah Hipotesis statistik dirumuskan sebagai H 0 : yx 1 = yx 2 = yx 3 = 0 H 1 : yx 1 = yx 2 = yx 3 0 H 0 : Tinggi, tebal, dan lebar pelepah secara bersama tidak berpengaruh terhadap massa pelepah. H 1 :Tinggi, tebal, dan lebar pelepah secara bersama berpengaruh terhadap massa pelepah. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 1. diperoleh nilai F sebesar 52,289 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Secara manual untuk mendapatkan nilai F dapat dihitung menggunakan rumus F hitung sebagai ( - - ) F = (Pers. 2) - = ( - - )0, -0, = 52,289 Berdasarkan tabel F dengan v 1 = 3; v 2 = = 92 dan = 0,05 diperoleh nilai 2,703 sehingga F hitung > F tabel (52,289 > 2,703), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi kesimpulannya adalah tinggi, tebal, dan lebar pelepah secara bersama berpengaruh signifikan terhadap massa pelepah dan oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. 650

4 X1 (tinggi) ε1 ε2 ρyx1 ρzx1 ρyε1 ρzε2 X2 (tebal) ρyx2 Y (massa pelepah) ρzy Z (massa serat) ρzx2 ρyx3 ρzx3 X3 (lebar) Gambar 1. Diagram jalur keseluruhan X1 (tinggi) ε1 ρyx1 ρyε1 X2 (tebal) ρyx2 Y (massa pelepah) ρyx3 X3 (lebar) Gambar 2. Diagram jalur sub-struktural 1 X1 (tinggi) ε2 ρzx1 ρzε2 X2 (tebal) Y (massa pelepah) ρzy Z (massa serat) ρzx2 ρzx3 X3 (lebar) Gambar 3. Diagram jalur sub-struktural 2 651

5 3.1.2 Pengujian Individu Sub-struktur 1 Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2. Coefficients Sub-Struktur 1 Coefficients a Unsta Sta Coeff Coeff t Sig. Std. B Beta error 1(Cons) -1,526,238-6,423,000 tinggi,006,001, ,488,000 Tebal,497,133, ,739,000 lebar,064,010, ,350,000 a. Dependent Variable: massa_ pelepah 1. Tinggi Pelepah (X 1 ) Terhadap Massa Pelepah (Y) H 0 : yx 1 = 0 H 1 : yx 1 > 0 H 0 :Tinggi pelepah tidak berpengaruh terhadap massa pelepah. H 1 :Tinggi pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 2. diperoleh nilai t sebesar 6,488 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tinggi pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa pelepah. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 92 hitung > t tabel (6,488 > 1,662), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tinggi pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. Koefisien 0,00121 artinya jika variabel tebal dan lebar nilainya tetap namun nilai tinggi ditingkatkan 1 cm maka massa pelepah akan meningkat sebesar 0,00121 kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga tinggi berpengaruh positif terhadap massa pelepah. 2. Tebal Pelepah (X 2 ) Terhadap Massa Pelepah (Y) H 0 : yx 2 = 0 H 1 : yx 2 > 0 H 0 :Tebal pelepah tidak berpengaruh terhadap massa pelepah. H 1 :Tebal pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 2. diperoleh nilai t sebesar 3,739 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tebal pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa pelepah. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 92 hitung > t tabel (3,739 > 1,662), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tebal pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. Koefisien 0,278 artinya jika variabel tinggi dan lebar nilainya tetap namun nilai tebal ditingkatkan 1 cm maka massa pelepah akan meningkat sebesar 0,278 kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga tebal berpengaruh positif terhadap massa pelepah. 3. Lebar Pelepah (X 3 ) Terhadap Massa Pelepah (Y) H 0 : yx 3 = 0 H 1 : yx 3 > 0 H 0 :Lebar pelepah tidak berpengaruh terhadap massa pelepah. H 1 :Lebar pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 2. diperoleh nilai t sebesar 6,350 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga lebar pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa pelepah. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 92 hitung > t tabel (6,350 > 1,662), maka H 0 652

6 ditolak dan H 1 diterima, sehingga lebar pelepah berpengaruh terhadap massa pelepah. Koefisien 0,0422 artinya jika variabel tinggi dan tebal nilainya tetap namun nilai lebar ditingkatkan 1 cm maka massa pelepah akan meningkat sebesar 0,0422 kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga lebar berpengaruh positif terhadap massa pelepah Persamaan Struktural Sub-struktur 1 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besar koefisien determinan (Rsquare) atau R 2 yang dapat dilihat pada Tabel 3. adalah sebesar = 0,630 = 63%. Jadi variansi yang terjadi pada variabel dependen sebesar 63% dapat dijelaskan secara bersama oleh variabel independen. Sehingga dapat dihitung besar pengaruh variabel lain yang tidak diobservasi atau tidak dijelaskan dalam sub struktur 1, yaitu: yε 1 = 1-0,630 = 0,370 = 37% atau (Pers. 3) - 0, 0 = 0,608 Tabel 3. Summary Sub-Struktur 1 R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1,794 a,630,618, Secara manual R 2 yx1x2x3 dapat dihitung sebagai R 2 yx1x2x3 = ( yx1 ) (r yx1 ) + ( yx2 ) (r yx2 ) + ( yx3 ) (r yx3 ) = (0,00121)(0,304) + (0,278)(0,582) + (0,0422)(0,635) (Pers. 4) = 0,630 = 63% Pada Lampiran 1. dapat dilihat diagram jalur hubungan kausal empiris tinggi, tebal, dan lebar terhadap massa pelepah. Kerangka hubungan kausal empiris antara X 1, X 2, dan X 3 terhadap Y dapat disusun menjadi sebuah persamaan struktural sebagai Struktur: Y = yx 1 X 1 + yx 2 X 2 + yx 3 X 3 + ε 1 (Pers. 5) = 0,00121 X 1 + 0,278 X 2 + 0,0422 X 3 + 0, Pengujian Sub-Struktur 2 Diagram jalur sub-struktur 2 secara keseluruhan terlihat pada Gambar 3. Persamaan strukural: Z = zx 1 X 1 + zx 2 X 2 + zx 3 X 3 + zyy (Pers. 6) Pengujian Simultan Sub-Struktur 2 Dari pengolahan data sub-struktur 2 menggunakan program SPSS, didapatkan hasil anova yang ditunjukkan pada Tabel 4 sebagai Tabel 4. Anova Sub-Struktur 2 1 ANOVA b Sum of Mean Df Squares Square F Sig. Regression,006 4,001 23,532,000 a 1 Residual,006 91,000 Total, a. Predictors: (Constant), massa_pelepah, tinggi, tebal, lebar b. Dependent Variable: massa_serat Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4. Anova. Hipotesis statistik dirumuskan sebagai H 0 : zx 1 = zx 2 = zx 3 = zy = 0 H 1 : zx 1 = zx 2 = zx 3 = zy 0 Sedangkan hipotesis berupa kalimat adalah sebagai H 0 :Tinggi, tebal, lebar, dan massa pelepah secara bersama tidak berpengaruh terhadap massa serat. H 1 :Tinggi, tebal, lebar, dan massa pelepah secara bersama berpengaruh terhadap massa serat. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 4. diperoleh nilai F sebesar 23,532 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Secara manual untuk mendapatkan nilai F dapat dihitung menggunakan rumus F hitung sebagai F = ( - - ) (Pers. 7) - = ( - - )0,50-0,50 = 23,532 Berdasarkan tabel F dengan v 1 = 3; v 2 = = 91 dan = 0,05 diperoleh nilai 2,471 sehingga F hitung > F tabel (23,532 > 2,471), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi kesimpulannya adalah tinggi, tebal, lebar, dan massa pelepah secara bersama berpengaruh 653

7 signifikan terhadap massa pelepah dan oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan Pengujian Individual Sub-Struktur 2 Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 5. Tabel 5. Coefficients Sub-Struktur 2 1 Coefficients a Unsta. Sta. Coeff Coeff t Sig. Std. B Beta Error (Cons) -,014,009-1,533,129 Tinggi,000,000, ,393,001 Tebal,007,005, ,570,120 1 Lebar,000,000,000086,605,547 massa_,012,003, ,602,001 pelepah a. Dependent Variable: massa_serat 1. Tinggi Pelepah (X 1 ) Terhadap Massa Serat (Z) H 0 : zx 1 = 0 H 1 : zx 1 > 0 H 0 :Tinggi pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. H 1 :Tinggi pelepah berpengaruh terhadap massa serat. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 5. diperoleh nilai t sebesar 3,393 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,001. Karena nilai sig 0,001 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tinggi pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 91 hitung > t tabel (3,393 > 1,662), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tinggi pelepah berpengaruh terhadap massa serat. Koefisien 0, artinya jika variabel tebal, lebar,dan massa pelepah nilainya tetap namun nilai tinggi ditingkatkan 1 cm maka massa serat akan meningkat sebesar 0, kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga tinggi berpengaruh positif terhadap massa serat. 2. Tebal Pelepah (X 2 ) Terhadap Massa Serat (Z) H 0 : zx 2 = 0 H 1 : zx 2 > 0 H 0 :Tebal pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. H 1 :Tebal pelepah berpengaruh terhadap massa serat. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 5. diperoleh nilai t sebesar 1,570 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,120. Karena nilai sig 0,120 > 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, sehingga tebal pelepah tidak berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 91 hitung < t tabel (1,570 < 1,662), maka H 0 dierima dan H 1 ditolak, sehingga tebal pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. 3. Lebar Pelepah (X 3 ) Terhadap Massa Serat (Z) H 0 : zx 3 = 0 H 1 : zx 3 > 0 H 0 :Lebar pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. H 1 :Lebar pelepah berpengaruh terhadap massa serat. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 5. diperoleh nilai t sebesar 0,605 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,547. Karena nilai sig 0,547 > 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, sehingga lebar pelepah tidak berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 91 hitung < t tabel (0,605 < t), maka H 0 diterima 654

8 dan H 1 ditolak, sehingga lebar pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. 4. Massa Pelepah (Y) Terhadap Massa Serat (Z) H 0 : zy = 0 H 1 : zy > 0 H 0 :Massa pelepah tidak berpengaruh terhadap massa serat. H 1 :Massa pelepah berpengaruh terhadap massa serat. ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan Tabel 5. diperoleh nilai t sebesar 3,602 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,001. Karena nilai sig 0,001 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga massa pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Berdasarkan tabel t dengan dk = = 91 hitung > t tabel (3,602 > 1,662), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga massa pelepah berpengaruh terhadap massa serat. Koefisien 0,0147 artinya jika variabel tinggi, tebal, dan lebar nilainya tetap namun nilai massa pelepah ditingkatkan 1 kg maka massa serat akan meningkat sebesar 0,0147 kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga massa pelepah berpengaruh positif terhadap massa serat Trimming Sub-Struktur 2 Hasil analisis membuktikan bahwa ada koefisien jalur yang tidak berpengaruh yaitu variabel tebal (X 2 ) dan variabel lebar (X 3 ), maka model perlu diperbaiki melalui metode trimming, yaitu mengeluarkan variabel tebal (X 2 ) dan variabel lebar (X 3 ) yang dianggap tidak berpengaruh. Metode trimming adalah metode penghitungan ulang pengujian sub struktur yang mana variabel yang tidak berpengaruh tidak diikutsertakan. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut: Tabel 6. Anova Sub-Struktur 2 2 ANOVA b Sum of Mean df Squares Square F Sig. 2 Regression,006 2,00344,466,000 a Residual,006 93,000 Total, a. Predictors: (Constant), massa_ pelepah, tinggi b. Dependent Variable: massa_serat Berdasarkan Tabel 6. diperoleh nilai F sebesar 44,466 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi kesimpulannya adalah tinggi dan massa pelepah secara bersama berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Tabel 7. Coefficients Sub-Struktur 2 2 Coefficients a Unsta Sta Coeff Coeffi t Sig. Std. B Beta Error (Constant) -,002,006 -,275,784 Tinggi 9,6E-5,000, ,974,004 2 massa_,016,002, ,621,000 pelepah a. Dependent Variable: massa_serat Berdasarkan Tabel 7. pengujian tinggi terhadap massa serat diperoleh nilai t sebesar 2,974 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,004. Karena nilai sig 0,004 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga tinggi pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Sedangkan pengujian massa pelepah terhadap massa serat juga menunjukkan hasil yang sama yaitu, nilai t sebesar 7,621 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga massa pelepah berpengaruh signifikan terhadap massa serat. Nilai koefisien tinggi 0, artinya jika variabel massa pelepah nilainya tetap namun nilai tinggi ditingkatkan 1 cm maka massa serat akan meningkat sebesar 0, kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga tinggi berpengaruh positif terhadap massa serat. Sedangkan koefisien massa pelepah 0,0161 artinya jika variabel tinggi pelepah nilainya tetap namun nilai massa pelepah ditingkatkan 1 kg maka massa serat akan meningkat sebesar 0,0161 kg. Nilai koefisien adalah positif sehingga massa pelepah berpengaruh positif terhadap massa serat. 655

9 3.2.4 Persamaan Struktural Sub-Struktur 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besar koefisien determinan (Rsquare) atau R 2 dari kedua model yang dapat dilihat pada Tabel 8. 1 adalah model summary untuk diagram jalur yang belum diperbaiki, sedangkan model 2 adalah model summary yang telah diperbaiki (trimming). Nilai koefisien determinan (Rsquare) atau R 2 model 2 adalah sebesar 0,489 = 48,9%. Jadi variansi yang terjadi pada variabel dependen sebesar 48,9% dapat dijelaskan secara bersama oleh variabel independen. Sehingga dapat dihitung besar pengaruh variabel lain yang tidak diobservasi atau tidak dijelaskan dalam sub struktur 2. zε 2 = 1-0,489 = 0,511 = 51,1% (Pers. 8) atau -0, = 0,715 Tabel 8. Summary Sub-Struktur 2 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,713 a,508,487, ,699 a,489,478, Pada Lampiran 1. dapat dilihat diagram jalur hubungan kausal empiris tinggi dan massa pelepah terhadap massa serat. Kerangka hubungan kausal empiris antara X 1 dan Y terhadap Z dapat disusun menjadi sebuah persamaan struktural sebagai Struktur: Z = zx 1 X 1 + zyy + ε 2 (Pers. 9) = 0, X 1 + 0,0161 Y + 0, Pengujian Kesesuaian Berikut adalah rangkuman model summary sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 yang tersaji pada Tabel 9. Tabel 9. Rangkuman Summary Sub-Struktur 1 dan Sub-Struktur 2 Substruktur R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 1,794 a,630,618, ,713 a,508,487, ,699 a,489,478, Pada Tabel 9. diketahui bahwa sub-struktur 1 tidak mengalami trimming atau perbaikan sedangkan sub-struktur 2 mengalami perbaikan model karena terdapat variabel yang tidak signifikan. Selanjutnya dilakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W dengan hipotesis sebagai H 0 = Matriks korelasi estimasi tidak berbeda dengan matriks korelasi sampel. H 1 = Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi sampel. Dengan menggunakan persamaan berikut, iperoleh statistik sebagai = 1 (1 ). (1 )... (1 ) (Pers. 10) = 1 (1 ).(1 ) = 1 (1 0,630). (1 0,508) = 1 (0,370). (0,492) = 1 0,182 = 0,818 Setelah model diperbaiki, diperoleh R 2 yang baru untuk sub-struktur 2 sebesar 0,489. Dengan demikian, dengan menggunakan persamaan berikut statistik M dapat ditentukan sebagai berikut: M = 1 (1 0,630). (1 0,489) (Pers. 11) = 1 (0,370). (0,511) = 1 0,189 = 0,811 Melalui rumus statistik Q dihitung sebagai berikut: Q = - - (Pers. 12) Q = - 0, -0, = 0, 0, = 0,963 Karena Q < 1, maka pengujian model fit dilakukan statistik uji W sebagai berikut: W = (n d) lnq (Pers. 13) = (96 2) ln 0,963 = (94). (-0,038) = 3,54 Dasar Pengambilan Keputusan: 1. Jika W hitung χ 2 (dk ; ) H 0 ditolak (berarti matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks korelasi estimasi), sehingga kedua model tersebut signifikan. 2. Jika W hitung χ 2 (dk ; ) H 0 diterima (berarti matriks korelasi sampel tidak berbeda dengan matriks korelasi estimasi), sehingga kedua model tersebut tidak signifikan. 656

10 Berdasarkan tabel distribusi χ 2 untuk dk = 2 dan = 0,05 diperoleh 5,991 sehingga W hitung χ 2 (2 ; 0,05) atau 3,54 < 5,991, maka H 0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model setelah diperbaiki menunjukkan fit dengan data. Artinya, model mampu mengestimasi matriks korelasi populasi yang tidak berbeda dengan matriks korelasi data sampel. Dengan kata lain, hasil estimasi parameter model dapat diberlakukan terhadap populasi dalam menjelaskan fenomena Y (massa pelepah) dan Z (massa serat). 3.4 Dekomposisi Antar Variabel Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1 dan sub struktur 2, maka dapat digambarkan secara keseluruhan diagram yang menggambarkan hubungan kausal empiris antar variabel X 1, X 2, X 3, dan Y terhadap Z sebagaimana ditampilkan pada Lampiran 1. Pengaruh Variabel Tabel 10. Dekomposisi Antar Variabel Pengaruh kausal Tidak Langsung Langsung (Melalui Y) Pengaruh Total X 1 - Y 0, ,00121 X 2 - Y 0,278-0,278 X 3 - Y 0,0422-0,0422 Y - Z 0,0161-0,0161 X 1 - Z 0, X 2 - Z - X 3 - Z - (0,00121) x (0,0161) = 0, (0,278) x (0,0161) = 0,00448 (0,0422) x (0,0161) = 0, , , = 0, , , Pada Tabel 10. merupakan rangkuman dekomposisi antar variabel dari diagram jalur keseluruhan. Tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap massa pelepah (Y). Sehingga tinggi rendahnya massa pelepah (Y) dipengaruhi oleh tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ). Besarnya pengaruh tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) terhadap massa pelepah (Y) masing-masing sebesar 0,00121, 0,278, dan 0,0422. Secara bersama sebesar 63% tinggi rendahnya massa pelepah (Y) dipengaruhi oleh tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa pelepah (Y) dipengaruhi oleh semua variabel independen yaitu tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ). 3.5 Pembahasan Pengaruh Independen Pada dasarnya struktur pelepah pisang abaca bersifat tidak pejal dan tidak homogen seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7. Struktur pisang abaca Untuk membuktikan bahwa dimensi tinggi, tebal, dan lebar adalah variabel independen yang memiliki pengaruh independen, maka dilakukan perhitungan volume untuk mecari nilai massa jenis. Dari perhitungan yang dilakukan,diketahu volume pelepah yang bervariasi. Setelah diketahui volume pelepah didapatkan massa jenis dengan membagi massa pelepah dengan volume pelepah. Dari perhitungan ini diketahui bahwa setiap pelepah memiliki massa jenis yang berbeda-beda. Rata-rata massa jenis dari 96 data didapatkan nilai 0, Kemudian rata-rata massa jenis (0,000379) dikalikan kembali dengan volume, dari hasil perhitungan didapatkan nilai yang signifikan berbeda dengan nilai massa pelepah (Y). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Dari dasar perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh independen masingmasing variabel lebih tinggi dibanding pengaruh interaksi antar variabel. Sehingga tingginya nilai X 1, X 2, dan X 3 tidak selalu berbanding lurus dengan nilai Y (massa pelepah). Sedangkan hubungan independen variabel X 1, X 2, dan X 3 terhadap massa serat 657

11 adalah tinggi pelepah mempengaruhi panjang serat, lebar pelepah mempengaruhi banyaknya serat, sedangkan tebal mempengaruhi berat daging pelepah dan banyaknya serat karena serat Hasil Penelitian Berdasarkan pehitungan analisis jalur dan juga hasil dekomposisi didapatkan nilai koefisien tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) terhadap massa pelepah (Y) yaitu sebesar 0,00121, 0,278, dan 0,0422. Sehingga dari ketiga variabel tersebut dapat dinyatakan berpengaruh langsung terhadap massa pelepah (Y). Dan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai Y = yx 1 X 1 + yx 2 X 2 + yx 3 X 3 + ε 1 = 0,00121 X 1 + 0,278 X 2 + 0,0422 X 3 + 0,608 Pehitungan analisis jalur dan juga hasil dekomposisi menyatakan bahwa variabel tinggi pelepah (X 1 ) signifikan terhadap massa serat (Z) dengan koefisien 0,000088, namun untuk variabel tebal pelepah (X 2 ) dan lebar pelepah (X 3 ) dinyatakan tidak berpengaruh terhadap massa serat (Z). Sehingga dari ketiga variabel yang diusulkan hanya tinggi pelepah (X 1 ) saja yang berpengaruh langsung terhadap massa serat. Sedangkan berdasarkan perhitungan dan dekomposisi didapatkan nilai koefisien massa pelepah (Y) sebesar 0,0161 yang menyatakan adanya pengaruh terhadap massa serat (Z). Sehingga terbukti bahwa massa pelepah (Y) berpengaruh terhadap massa serat (Z). Dari penjelasan sebelumnya menyatakan bahwa tinggi pelepah (X 1 ) dan massa pelepah (Y) sama-sama berpengaruh langsung terhadap massa serat (Z) sehingga dapat dirumuskan dalam sebuah persamaan sebagai Z = zx 1 X 1 + zyy + ε 2 = 0, X 1 + 0,0 Y + 0,7 5ε 2 Seperti yang terlihat pada Tabel 10. hasil dekomposisi bahwa variabel tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) memiliki hubungan tak langsung terhadap massa serat (Z). Didapatkan nilai koefisien variabel tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) terhadap massa serat (Z) masing-masing sebesar 0, , 0,00448, dan 0, Sehingga dapat dirumuskan menjadi sebuah persamaan struktural Z = zx 1 X 1 + zx 2 X 2 + zx 3 X 3 Z = 0, X 1 + 0,00448 X 2 + 0, X Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah berupa persamaan struktural yang menunjukkan seberapa berpengaruh variabel tinggi, tebal, dan tebal terhadap massa serat. Dengan mengetahui bahwa variabel tinggi adalah paling berpengaruh terhadap massa serat, diperoleh indikasi bahwa serat terbanyak terletak pada lapisan luar pelepah, sehingga tinggi tanaman berpengaruh terhadap massa serat. Hal ini juga dapat dijadikan referensi kepada peneliti di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) untuk melakukan percobaan guna memaksimalkan tinggi tanaman abaca pada usia panen agar serat yang dihasilkan lebih banyak. Selain itu persamaan struktural dapat dimanfaatkan PT. Kertas Leces (Persero) untuk mengestimasi jumlah massa serat yang dihasilkan sebelum proses penyeratan (decorticating) selesai. Proses penyeratan dan penjemuran pelepah hingga menjadi serat kering dan siap diproses menjadi pulp memerlukan waktu 2 hingga 3 hari. Dengan melakukan pengukuran terhadap tiga dimensi (tinggi, tebal, dan lebar pelepah) dan selanjutnya memasukkan nilai pada persamaan struktural, perusahaan sudah dapat mengetahui jumlah massa serat yang akan dihasilkan sebelum proses penyeratan tersebut selesai. Sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah pelepah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat. Saat jumlah serat sudah tercukupi, penebangan pohon dapat dihentikan sehingga dapat meminimasi jumlah pohon abaca yang ditebang untuk diambil seratnya. Dengan ini proses produksi serat dapat bersifat just in time, sehingga dapat meminimasi terjadinya penurunan kualitas serat akibat menumpuknya persediaan serat. Dalam aplikasinya nanti perusahaan dapat menggunakan bantuan software Microsoft Excel untuk perhitungan estimasi. Hasil estimasi massa pelepah dan massa serat dengan memasukkan variabel independen kedalam ketiga persamaan struktural diperoleh hasil yang hampir sama dengan nilai Y dan Z aktual. Sehingga persamaan struktural tersebut dapat digunakan untuk estimasi produksi serat abaca. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah diteliti maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 658

12 1. Berdasarkan perhitungan analisis jalur dan juga hasil dekomposisi didapatkan nilai koefisien tinggi pelepah (X 1 ), tebal pelepah (X 2 ), dan lebar pelepah (X 3 ) terhadap massa pelepah (Y) yaitu sebesar 0,00121, 0,278, dan 0,0422. Sehingga dari ketiga variabel tersebut dapat dinyatakan berpengaruh langsung terhadap massa pelepah (Y). Sehingga dapat dirumuskan dalam persamaan struktural Y = 0,00121 X 1 + 0,278 X 2 + 0,0422 X 3 + 0, Berdasarkan perhitungan analisis jalur dan juga hasil dekomposisi, variabel tinggi pelepah (X 1 ) dan massa pelepah (Y) berpengaruh langsung terhadap massa serat. Hasil yang didapat melalui proses trimming variabel tebal pelepah (X 2 ) dan lebar pelepah (X 3 ), karena kedua variabel secara statistik dinilai tidak berpengaruh terhadap massa serat. Variabel tinggi pelepah (X 1 ) berpengaruh terhadap massa serat (Z) dengan koefisien 0, dan nilai koefisien massa pelepah (Y) sebesar 0,0161 yang menyatakan adanya pengaruh terhadap massa serat (Z). Sehingga dapat dirumuskan dalam persamaan struktural Z = 0, X 1 + 0,0161 Y + 0, Hasil penelitian berupa persamaan struktural bermanfaat bagi perusahaan untuk mengestimasi massa serat yang dihasilkan sebelum proses penyeratan atau decorticating selesai, selain itu dapat mengetahui jumlah pelepah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat. Daftar Pustaka Algifari. (2011). Analisis Regresi, Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA. Kusnendi. (2008). Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta. Li, Ching Chun. (1975). Path Analysis a primer. United State of America: The Boxwood Press. Maiti, Ratikanta. (1997). World Fiber Crops. United State of America: Science Publishers, Inc. Priyatno, Duwi. (2009). SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gava Media. Riduwan & Kuncoro, Engkos Achmad. (2008). Cara Menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta. Santoso, Budi. & Purwati, Rully Dyah. (2011). Abaka (Musa Textille Nee) Bahan Baku Serat Alam Berkualitas Tinggi. Malang: Tunggal Mandiri Publishing. Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. 659

13 Lampiran 1. Hasil Path Analysis X1 (tinggi) ε1 0, ,608 X2 (tebal) 0,278 Y (massa pelepah) 0,0422 X3 (lebar) Gambar. Diagram jalur hubungan kausal empiris X 1, X 2, dan X 3 terhadap Y X1 (tinggi) ε2 0, ,715 Y (massa pelepah) 0,0161 Z (massa serat) Gambar. Diagram jalur hubungan kausal empiris X 1 dan Y terhadap Z ε1 X1 (tinggi) ε2 0, ,608 0, ,715 X2 (tebal) Y 0,278 0,0161 (massa pelepah) Z (massa serat) 0,0422 X3 (lebar) Gambar. Diagram jalur hubungan kausal empiris keseluruhan 660

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono TINJAUAN PENERAPAN ANALISA JABATAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI SEBAGAI PENGUKURAN MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN PENDEKATAN SPSS VS LISREL Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI Oleh Eddy Susanto 1200992034 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2013 I. Abstrak PT. SUMBER FAJAR

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2008-2012 Nama : Eko Hadi Hartoko NPM : 12212426 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

ARGEN PURNAREZKA EA01

ARGEN PURNAREZKA EA01 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN KREDIT PADA BANK PERMATA (Studi kasus Bank PERMATA Djuanda Pecenongan) ARGEN PURNAREZKA 11210014 3EA01 LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Citra Kurniawan, S.T., M.M Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi Teknik Malang ABSTRAK Penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), 2007-2012**. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation PBS/Private Plantation Jumlah Pertumbuhan (%) 2007 38.937 81.250

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari PT. Ria Sarana Perdana Engineering, dimulai dari sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada tanaman umumnya hanya mengkorelasikan sifat-sifat tanaman secara umum. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga akan didapat gambaran mengenai hubungan dan pengaruh rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Perusahaan 4.1.1 Profile & Kondisi Perusahaan PT. Bakrie Telecom,Tbk di dirikan pada bulan Agustus 1993 dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia ( Ratelindo ), sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO Sunarti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sunarti.panuntun@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pelajaran 2016/2017. Terdapat empat variabel yang dideskripsikan dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. pelajaran 2016/2017. Terdapat empat variabel yang dideskripsikan dalam penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di Kota Malang. Subjek Penelitiannya adalah siswa kelas

Lebih terperinci

Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital.

Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital. Prayoga Setioutomo 15210379 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital. Latar Belakang Masalah Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1 Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 2 Oleh Abdul Razak Munir, SE, M.Si Kasus. Seorang ahli psikologi merasa tertarik untuk mengungkapkan hubungan antara Authoritarianism,

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM) Nama : Eric Rahmana NPM : 12212524 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Anisah, SE., MM PENULISAN ILMIAH Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi

Lebih terperinci

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta) PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta) Nama : Selvian Nuriah NPM : 16212910 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID)

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID) PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID) Nama : Jordan Laditra NPM : 13212967 Dosen Pembimbing : Sri Nawangsari SE, MM.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang) Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974 bertempat di Jalan Batu Tulis Raya

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013 Tulus Yulianti 16210999 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kamera Digital DSLR Canon Di Institut Ilmu Sosial Dan Politik Jakarta. Latar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Bursa Efek Indonesia 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA Resky; Engkos Achmad Kuncoro Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H.

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH Nama : Arlinda Budiana NPM : 11212159 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Kartika Sari PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variable independen, yaitu nilai buku ekuitas, laba akuntansi dan opini audit

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS 3.1 MODEL ANALISIS JALUR Menurut Bohrnstedt (dalam Kusnendi,2005 dan Somantri & Mohidin,2006), Analisis Jalur (path

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPS (Earning Per Share), DPS (Deviden Per Share), dan DPR (Deviden Payout Ratio).

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pengujian Normalitas Organizational Behavior O_B.109 50.193.972 50.268 Job Attitudes J_A.128 50.039.944 50.019 Knowledge Sharing K_S.079 50.200 *.969 50.205 *. This is a lower

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Sederhana Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. bunga dan inflasi selama kurun waktu Februari sampai dengan Desember 2009.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. bunga dan inflasi selama kurun waktu Februari sampai dengan Desember 2009. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Dari hasil pengamatan diperoleh data kenaikan dan/atau penurunan tingkat bunga dan inflasi selama kurun waktu Februari sampai dengan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM PENGARUH HARGA, IKLAN INTERNET, PELAYANAN, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA TRANSPORTASI OJEK ONLINE PADA PT. GOJEK INDONESIA Nama : Bayu Aprian NPM : 11212383 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai mean, standar

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi BAB IV SIMULASI Data yang dipakai adalah untuk skripsi ini adalah data fiktif sebanyak 643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi.5. Misalkan ingin diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA Nama : Frisca Melinda Putri NPM : 13212055 Pembimbing : Christiana Wulandari, SE., M.I.Kom Latar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang berasal dari data hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR, MANFAAT (BENEFIT), DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PELAKU USAHA DALAM MEMILIH PAMERAN SEBAGAI SARANA PROMOSI PRODUK TANAMAN HIAS Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. A. Deskripsi Data Hasil Penelitian. Dalam bab ini akan dianalisis data data yang diperoleh dari lapangan, yaitu

ANALISIS DATA. A. Deskripsi Data Hasil Penelitian. Dalam bab ini akan dianalisis data data yang diperoleh dari lapangan, yaitu BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dianalisis data data yang diperoleh dari lapangan, yaitu berupa data data yang diperoleh dari lapangan, yaitu berupa data dat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN Nama : Fairuz Fuad NPM : 22211605 Pembimbing : Riyanti, SE.,MM I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE Nama : Muhammad Odi S NPM : 15212029 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas. LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO Yuliana Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo anay806@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci