PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI PASAR XIII TANJUNG MORAWA Sarma Simamora dan Naeklan Simbolon *Mahasiswa Jurusan PPSD Prosi PGSD FIP UNIMED **Dosen Jurursan PPSD Prosi PGSD FIP UNIMED sarmasimamora76@gmail.com ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini ialah rendahnya hasil belajar siswa pada bahasa Indonesia khususnya dalam menyimak pada materi mengidentifikasi unsur-unsur cerpen yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan metode yang bervariasi. Subjek penelitian ini sebanyak 44 orang siswa kelas VA SD Negeri Pasar XIII Tanjung Morawa tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan tes dan observasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data menggunakan presentase. Berdasarkan tes yang digunakan di awal pembelajaran terdapat 5 orang (11,36%) yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata kelas 47,72. Pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar siswa sebesar 31,82% dengan rata-rata kelas 62,15. Pada siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 93,18% dengan rata-rata kelas 78,18. Dapat disimpulkan bahwa metode Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, model Discovery learning dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar. Kata kunci : Hasil belajar, metode pembelajaran discovery learning PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang membuat orang belajar. Dalam proses pembelajaran tersebut, peranan guru sebagai pendidik bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mudah. Di samping itu, siswa selaku peserta didik berusaha untuk mencari informasi, memecahkan masalah, dan mengemukakan pendapatnya. Proses pembelajaran dalam kelas merupakan inti yang paling pokok dari proses pendidikan. Untuk itu, dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dengan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Melalui pembelajaran di kelas, kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa akan berkembang. Sehingga hasil belajar diharapkan tinggi sebagai pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran saat ini ialah rendahnya hasil belajar. Dalam pembelajaran guru kurang menggunakan metode yang bervariasi sehingga anak didik cenderung pasif. Proses pembelajaran dikelas cenderung monoton dan berpusat pada guru sehingga membuar siswa kurang terangsang untuk berfikir. Akibatnya, siswa merasa bosan sehingga hasil belajar kurang memuaskan. Salah satu cara yang dapat meningkatkan 97

2 hasil pembelajaran ialah dengan mengaktifkan proses Tujuan akhir dari pembelajaran ialah meningkatnya pemahaman siswa tentang nilai psikomotorik, afektif dan kognitif dan siswa mencintai bahasa nasional. Salah satu mata pelajaran yang mengembangkan pemahaman siswa untuk mencintai bahasa nasional ialah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memberikan suatu pengetahuan dasar dan beberapa keterampilan berbahasa.salah satu keterampilan dalam Bahasa Indonesia adalah keterampilan membaca. Dengan meningkatnya pemahaman siswa maka siswa akan dapat menemukan inti atau kesimpulan dari setia bacaan. Di setiap akhir pembelajaran diharapkan nilai hasil belajar siswa tinggi sebagai pencapaian tujuan Sayangnya, pada kenyataan yang ada dilapangan tidak seperti yang diharapkan pencapaian tujuan Ketika peneliti melakukan observasi di SD Negeri Pasar XIII Tanjung Morawa di kelas VA terdapat fakta bahwa banyak siswa yang beranggapan bahwa Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang membosankan karena bersifat abstrak dan suda menjadi bahasa yang dipakai dalam keseharian. Berdasarkan wawancara peneliti kepada beberapa siswa kelas V SD N Pasar XIII Tanjung Morawa, terdapat beberapa siswa mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang penuh dengan cerita sehingga membosankan. Pada saat peneliti meninjau pembelajaran di kelas pada pelajaran Bahasa Indonesia guru menyajikan materi pelajaran secara monoton dan berpusat pada guru yang kurang menerapkan metode yang bervariasi sehingga siswa kurang semangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan atau di bawak KKM ( >70). Uapaya peningkatan hasil belajar tersebut, para pendidik harus menciptakan suatu kegiata belajar yang menyenangkan sehingga anak dapat semangat belajar sehingga hasil belajar anak didik dapat meningkat sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendesain kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pengajaran yang cocok untuk setiap materi yang akan diajarkan. Tidak semua metode atau teknik pembelajaran yang sesuai dengan setiap materi karena setiap materi dan metode memiliki karakteristik masing-masing. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik melakukan penelitan terhadap penerapan metode discovery learning pada pelajara Bahasa Indonesia. Metode ini akan membelajarkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran agar siswa dapat

3 menemukan sendiri makna dari Penelitian ini berjudul: Penerapan Metode discovery Learning Untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri Pasar XIII Tanjung Morawa. TINJAUAN TEORI Pembelajaran menurut Dimyati dan Mujiono (dalam Sagala, 2009:62) adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam hal ini guru sebagai pendidik akan mendesain pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sementara itu siswa sebagai subjek akan memiliki kepribadian, pengalaman, dan tujuan. Siswa tersebut akan mengalami perubahan atau perkembangan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Seperti yang diungkapkan oleh Bloom (dalam Hanafiah, 2009:20) perubahan tingkah laku dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran dilakukan adalah untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Menurut Bloom (dalam Suprijono 2009:6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam setiap proses pembelajaran, diharapkan hasilnya memuaskan sebagai pencapaian dari tujuan Menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Minat terhadap proses pembelajaran harus dilandasi dengan keinginan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Hasil belajar sering kali menjadi tolak ukur dari tingkat pemahaman bahan yang sudah dipelajari. Untuk mengetahui hasil belajar diperlukan alat evaluasi yang baik. Demikian juga menurut Winkel (dalam Purwanto 2008:45) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan perilaku akibat dari belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar untuk mecapai tujuan pengajaran. Hasil belajar juga dapat didefenisikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan Soedijarto (dalam Purwanto 2008:46). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran yang dibagi ke dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 99

4 Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri maupun dari luar diri siswa. Menurut Daryanto (2010 : 36) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : faktor intern meliputi, 1.jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), 2. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), 3.kelelahan. Faktor-faktor ekstern meliputi : 1. keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), 2.sekolah (metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), 3. masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, bentuk kehidupan masyarakat). Sehubungan dengan pendapat Daryanto di atas, Dimyati juga mengemukakan pendapatnya tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar (2009:238). Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar ialah: sikap terhadap belajar, motivasi belajar,konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi dan unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, inteligensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa. Dan faktor ekstern ialah: guru sebagai Pembina siswa belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah. Jadi, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, ialah faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal ialah faktor yang berada di luar diri siswa yaitu. Yang tergolong faktor internal ialah: faktor psiologis, faktor psikologis dan faktor kematangan fisik dan psikis sedangkan faktor eksternal ialah faktor sosial, budaya, lingkungan fisik dan faktor spiritual. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar diatas, peneliti menggunakan faktor eksternal berupa penerapan metode discovery learning. Penerapan metode ini menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2006:145). Jadi, metode yang digunakan bertujuan untuk merealisasikan teknik yang telah ditetapkan atau bisa dikatakan salah 100

5 satu cara atau jalan yang harus dilalui dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Sedangkan menurut Hamdani (2011:80) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Jadi, metode yang digunakan pada umumnya untuk membimbingan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan masingmasing siswa. Metode pembelajaran menekankan pada proses pembelajaran agar siswa aktif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) kesesuaian dengan tujuan yang akan dicapai, 2) waktu yang tersedia dalam membahas materi tertentu, 3) kelengkapan fasilitas, 4) latar belakang dan pengelompokan peserta didik, 5) jenis dan karakteristik Hal ini sangat mempengaruhi hasil dari Metode pembelajaran akan menekankan pada proses pembelajaran siswa yang aktif untuk memperoleh hasil belajar siswa yang memuaskan. Menurut Hammalik (dalam Ilahi, 2012:29) discovery adalah proses pembelajaran yang menitik beratkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan dilapangan. Mohammad Takdir Ilahi (2012:33) berpendapat bahwa discovery learning merupakan salah satu metode yang memungkinan para anak didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Dalam hal ini pembelajaran akan memberikan pengalaman tersendiri bagi anak didik agar terlibat langsung dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Keunggulan pembelajaran menggunakan discovery learning tidak hanya terletak pada keterampilan meneliti dan mencari pemecahan masalah. Tetapi juga anak didik didorong untuk mampu mengolah dan menggali informasi, serta mendapatkan data yang konkret yang berkenaan dengan metode Pada saat anak didik mampu mengolah dan menggali informasi, maka secara tidak langsung mereka akan menemukan sesuatu yang baru. Pada saat itulah akan lahir suatu kreativitas dalam menghadapi realitas kehidupan dan akhirnya akan berimplikasi pada pengembangan diri peserta didik. Secara garis besar tujuan penerapan metode discovery learning 101

6 ialah unutuk meningkatkan keterampilan hidup (life skill) anak didik dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Oleh sebab itu, penerapan metode discovery learning dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran, sehingga mampu memberikan pencerahan bagi anak didik. Jadi, guru harus mempunyai rencana terstruktur yang sesuai dengan tujuan Di bawah ini ada beberapa tujuan penerapan metode discovery learning antara lain: 1) untuk mengembangkan kreativitas (gaya hidup, karya tertentu, proses intelektual); 2) untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam belajar; 3) untuk mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan kritis; 4) untuk meningkatkan keaktifan anak didik dalam proses pembelajaran; 5) untuk belajar memecahkan masalah; 6) untuk mendapatkan inovasi dalam proses Dari tujuan penerapan metode discovery learning, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode discovery learning merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa. Adapun ciri-cirinya yaitu: (1) memecahkan masalah; (2) berpusat pada siswa; (3) menghubungkan dan menggabungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Dalam penerapan metode discovery learning ini guru akan berperan sebagai pembimbing yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif. Siswa lebihdituntut untu belajar mandiri dan menemukan arti pembelajaran itu sendiri. Penerapan metode discovery learning juga memungkinkan peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep dalan bahasa yang dimerngerti oleh mereka. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, masing-masing terdiri dari empat langkah: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi Hopkins (2011:92). Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VA SD N Tanjung Morawa T.A 2014/2015 dengan jumlah keseluruha nilai siswa 44 orang 18 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. Sementara objek pada penelitian ini yaitu, penerapan metode discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunaka dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi. Tes dilakukan di awal untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa sebelum belajar dan di akhir Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengetahui sejauh mana kesesuai pelaksanaan pembelajaran dengan skenario dan juga keseriusan siswa. Dokumentasi 102

7 berupa RPP dan rekaman foto saat pelaksanaan Adapun criteria keberhasilan meningkatnya hasil belajar siswa ialah apa bila hasil belajar mencapai KKM 70. Kemmis & Taggart (dalam Hopkins, 2011:92) mengemukakan bahwa dalam desain PTK seperti yang tertera di atas, peneliti akan melaksanakan penelitian dengan model siklus setiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu: rencana (planning), tindakan (acting), observasi dan refleksi (reflecting). Siklus I Perencanaan a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum. b. Membuat sarana yang mendukung proses pembelajaran seperti: Lembar Kerja Siswa (LKS), media, bahan ajar dan beberapa cerita pendek anak. c. Menyusun tes awal yang akan dikerjakan siswa sebelum pembelajaran dimulai. d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. e. Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan, yang akan dilakukan adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan pada kegiatan Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti akan memberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa sebelum menerapkan metode discovery learning. Adapun langkahlangkah yang akan dilakukan peneliti dalam meningkatkan hasil belajar pada materi mengidentifikasikan unsur-unsur cerpen ialah sebagai berikut: a. Mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran, dan memberi informasi tentang langkahlangkah pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan metode discoveri learning b. Guru mendeskripsikan materi mengenai unsur-unsur cerpen secara singkat dan memberikan penjelasan dan petunjuk yang akan dilakukan siswa dalam kelompok. c. Siswa dibentuk dalam tujuh kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa yang dibagi secara acak. d. Guru memberi pertanyaanpertanyaan sebagai identifikasi masalah yang akan didiskusikan jawabannya bersama kelompok. Dan membimbing jalannya diskusi agar tetap fokus pada pelajaran. e. Memberikan waktu pada siswa untuk 103

8 mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing. f. Guru memberikan LKS yang akan dikerjakan perindividu sebagai latihan siswa yang berisikan beberapa soal tentang unsur-unsur cerpen. g. Bersama siswa menyimpulkan materi h. Guru memberikan refleksi dan penguatan kepada siswa. i. Memberikan postes diakhir Jika pada hasil analisis dan refleksi pada siklus I kemampuan siswa dalam mengidentifikasikan unsur-unsur cerpen belum mencapai indikator keberhasilan dari segi hasil yang dicapai siswa belum maksimal maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus ini merupakan siklus perbaikan terhadap proses pembelajaran dalam mengidentifikasikan unsur-unsur melalui metode discovery. Observasi Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa selama proses Adapun aspek yang diamati adalah perilaku siswa antara lain : (1) kemampuan siswa mengikuti pelajaran yang menerapkan metode discovery learning; (2) keseriusan siswa dalam menerima materi; (3) keaktifan siswa di dalam kelas; (3) kerjasama dalam kelompok. Sedangkan yang akan diobservasi dari guru ialah kesesuaian pembelajaran dengan metode discovery learning. Refleksi Refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan. Refleksi dilakukan pada akhir siklus pembelajaran yang bertujuan untuk melihat, memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah tindakan yang telah dilakukan pada siklus I telah mecapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan atau belum mencapai indikator keberhasilan tersebut. Jika pada hasil analisis dan refleksi belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan maka dilakukan tindakan pada siklus berikutnya. Adapun kegiatan yang direfleksi adalah sebagai berikut: a. Waktu yang digunakan. b. Kesempatan belajar. c. Pengelolaan bahan ajar. d. Partisipan/kerjasama. Siklus II Perencanaan Pada Tahap pesiapan tindakan siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan atau penyempurnaan pada tindakan Siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan siklus II meliputi (1) menyusun rencana perbaikan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleski pada siklus I, (2) menyusun perbaikan instrumen berupa tes (3) menyiapkan bacaan yang berbeda, (4) mengadakan kolaborasi dengan 104

9 guru kelas tempat peneliti mengadakan penelitian. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II menitikberatkan pada materi mengidentifikasikan unsurunsur cerpen dengan menggunakan metode discovery learning. Sebelum siswa mulai mengidentifikasikan unsur-unsur cerpen, guru akan terlebih dahulu melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang telah dijelaskan sebelumnya dan menjelaskan kesalahan yang terjadi pada siklus I, kemudian guru meminta siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan materi. Di samping menjelaskan materi, peneliti juga menyiapkan cerpen anak yang berbeda dengan cerpen yang sebelumnya. Siklus II siswa mengidentifikasikan unsurunsur cerpen dalam secara perorangan/individual bukan didalam kelompok seperti siklus I. Observasi Dalam kegiatan observasi ini peneliti dibantu oleh observer untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati pada siklus II sama dengan aspek yang diamati pada siklus I. Refleksi Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keefektifan metode discovery learning dalam pembelajaran mengidentifikasikan unsur-unsur cerpen dan mengetahui keberhasilan dari perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II. Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan observer dan peneliti dan hasil pekerjaan siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data pada tes kondisi awal diperoleh data dari 44 orang siswa terdapat 36 orang yang tidak dapat mengidentifikasi unsur cerpen dalam bentuk presentase 88,64% dan 5 orang yang mampu mengidentifikasi unsur cerpen dalam bentuk presentase 11,36% dengan nilai rata-rata 47,72. Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa masih kurang. Dari tabel tersebut jumlah rata-rata afektif siswa adalah 68,63 dimana masih termasuk kategori kurang. Sementara itu siswa yang mendapat kategori sangat baik sebanyak 1 siswa (2,72%). Sebanyak 15 orang siswa (34,10%) yang termasuk dalam kategori baik. Sebanyak 2 orang siswa (4,54%) mendapat kategori cukup. Dan sebanyak 26 orang siswa (59,09%) lebih dari setengah jumlah siswa mendapat kategori kurang bahkan sangat kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer, siswa belum sepenuhnya serius dalam 105

10 melakukan kegiatan pembelajaran dan belum melakukan diskusi dengan baik. Menurut observer juga masih ada beberapa siswa yang kurang menanggapi atau kurang memberi perhatian pada N o 1 Pencapai an Hasil Belajar Nilai Ratarata Pretes 47,72 I 62, 15 Siklus II 78,18 Pada siklus I diperoleh data peningkatan hasil belajar siswa yaitu 14 orang siswa yang mampu mengidentifikasi unsur-unsur cerpen (31,82%) sedangkan siswa yang belum mampu mengidentifikasi unsur cerpen terdapat sebanyak 26 orang (68,18%) dengan nilai rata-rata 42,72. Data observasi yang diperoleh dari hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I hasil observasi kemampuan guru 70 dalam bentuk presentese 70 % dan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa terdapat 26 orang yang masih kurang (59,09%). Pada siklus II hasil belajar semakin meningkat dan telah sesuai dengan presentase yang ingin dicapai yaitu terdapat sebanyak 41 otang yang telah mampu mengidentifikasi unsur cerpen dalam bentuk presentase 93,18% sedangkan yang belum tuntas hanya 3 orang (6,82%). Data observasi yang diperoleh terdapat 43 orang yang mendapat nilai afektif dan psikomotorik yang baik dalam presentase 97,73%. Sedangkan observasi kemampuan guru terdapat 97,5 dalam bentuk presentase 97,5%. Adapun tabel peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini: p e r s e n t a s e 2 3 Jumlah Siswa yang Tuntas Persenta se Ketuntas an % ,36 % % 40, 90 % % Pretes Siklus I Siklus II Ketuntasa 93,18 % Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari 44 orang siswa yang tuntas sebelum melakukan tindakan (pretes) sebanyak 5 siswa (11,36%), dan yang tidak tuntas sebanyak 39 siswa (88,64%). Setelah diberi tindakan pada siklus I terdapat 18 siswa 106

11 (40,90%) yang masuk dalam kategori tuntas, dan 26 siswa (59,10%) belum tuntas. Dilakukan kembali siklus II hasilnya menunjukkan peningkatan yakni terdapat 41 siswa (93,18%) telah memenuhi kategori tuntas tetapi masih ada 3 orang siswa lagi (6,82%) belum tuntas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode discoveri learning dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen melalui penyelesaian soal-soal yang diberikan kepada siswa. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Pasar XIII Tanjung Morawa T.A 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasi belajar dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita dengan menerapkan metode discovery learning, sehingga metode tersebut merupakan salah satu strategi yang efektif untuk membelajarkan anak didik dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita di kelas V. Hal ini dapat diliha dari hasil pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 5 orang siswa (11,36%), dinyatakan tuntas dan 39 orang siswa (88,64%) dinyatakan tidak tuntas dengan kriteria ketuntasan 70 dan hasil pre test nilai rata-rata diperoleh 47,72. learning diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 18 orang (40,90%) dinyatakan tuntas dan 26 orang siswa (59,10%) dinyatakan tidak tuntas dengan nilai rata-rata pada post test tersebut adalah 62,72. Setelah pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar, dengan tingkat ketuntasan klasikal yaitu 41 orang siswa (93,18%) dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata 78,18. Dari kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran agar terus menggunaka metode yang efektif dan berfariasi dalam proses Agarhasil belajar maksimal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Penggunaan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran dapat ditingkatkan agar pembelajaran dapat lebih aktif dan supaya dapat mencapai tujuan Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis agar melakukan penelitian yang lebih sempurna, seperti melakukan dengan materi yang lebih mendalam yang sesuai dengan metode penemuan terbimbing. Serta lebih memperhatikan alokasi waktu yang ada agar seluruh tahapan-tahapan pembelajaran dapat diajarkan dengan baik sehingga penerapan metode discoveri learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah B.Indonesia siswa lebih optimal. Setelah pelaksanaan siklus I menerapkan metode discovery 107

12 SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Pasar XIII Tanjung Morawa T.A 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasi belajar dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita dengan menerapkan metode discovery learning, sehingga metode tersebut merupakan salah satu strategi yang efektif untuk membelajarkan anak didik dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita di kelas V. Hal ini dapat diliha dari hasil pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 5 orang siswa (11,36%), dinyatakan tuntas dan 39 orang siswa (88,64%) dinyatakan tidak tuntas dengan kriteria ketuntasan 70 dan hasil pre test nilai rata-rata diperoleh 47,72. Setelah pelaksanaan siklus I menerapkan metode discovery learning diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 18 orang (40,90%) dinyatakan tuntas dan 26 orang siswa (59,10%) dinyatakan tidak tuntas dengan nilai rata-rata pada post test tersebut adalah 62,72. Setelah pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar, dengan tingkat ketuntasan klasikal yaitu 41 orang siswa (93,18%) dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata 78,18. Dari kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran agar terus menggunaka metode yang efektif dan berfariasi dalam proses Agar hasil belajar maksimal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Penggunaan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran dapat ditingkatkan agar pembelajaran dapat lebih aktif dan supaya dapat mencapai tujuan Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis agar melakukan penelitian yang lebih sempurna, seperti melakukan dengan materi yang lebih mendalam yang sesuai dengan metode penemuan terbimbing. Serta lebih memperhatikan alokasi waktu yang ada agar seluruh tahapan-tahapan pembelajaran dapat diajarkan dengan baik sehingga penerapan metode discoveri learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah B.Indonesia siswa lebih optimal. DAFTAR RUJUKAN Daryanto Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Daryanto Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 108

13 Hanafiah Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Hopkins, David Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ilahi, Mohammad Takdir Pembelajaran Discovery Strategi & Mental Vocational Skill. Jogjakarta: DIVA Press. Purwanto, Ngalim Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suprijono, Agus Cooverative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 109

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD SRI RAHAYU Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com

Lebih terperinci

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA LAPANGAN, INKUIRI, DISKUSI PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 050670 PANTAI GEMI KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang

Lebih terperinci

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 155686 UNTEMUNGKUR II KECAMATAN KOLANG KABUPATEN TAPANULI TENGAH ROSMERIDA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN 020276 BINJAI TIMUR SYAMSUARNI* DAN FITRIANY SINAGA** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Ressearch) model Hopkins (1993). Metode

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Launa Yenny Abadi Simanjuntak Sekolah Dasar Negeri 173652 Tanjung Pasir Corresponding author: lona_joentax@yahoo.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH. 1. FEBBY DWINTY PUTRI 2. Drs. M. HIDAYAT, M.Pd 3. SRI PURWANINGSIH, S.Si, M.Si

ARTIKEL ILMIAH OLEH. 1. FEBBY DWINTY PUTRI 2. Drs. M. HIDAYAT, M.Pd 3. SRI PURWANINGSIH, S.Si, M.Si ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X 6 MAN MODEL

Lebih terperinci

Adventa Eklesiawati 1), Feby Sanjaya 2) Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Adventa Eklesiawati 1), Feby Sanjaya 2) Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemakaian Alat Peraga Manipulatif untuk Menghitung Luas Permukaan dan Volume Kubus serta Balok pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik

Lebih terperinci

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 2669 BINJAI SELATAN Herawati Bukit, Khairunnisa * Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Rongga Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. SD ini memiliki kondisi kelas cukup baik dengan lingkungan sekolah berada

Lebih terperinci

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Mujiono Email: mujiono63@gmail.com SMAN I Giri Banyuwangi Abstract The problem formulation of this study is whether by using the group discussion

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 064983 MEDAN WESLY SILALAHI* DAN EFRILLA YUSTIANA SIREGAR** *Dosen

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG CONTEXTUAL LEARNING STRATEGY FOR IMPROVING LEARNING OUTCOMES

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD 167648 KOTA TEBING TINGGI Sabaria Haloho Guru SD Negeri 167648 Kota Tebing Tinggi Surel : sabaria.haloho@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG *AKDEN SIMANIHURUK DAN **SYAUFAYURA *Dosen Jurusan PPSD

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Furchan dalam Hatimah, I (2007:81) adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KUSAMBI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK LITOSFER DAN PEDOSFER Sardila 1, Ramli

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN MEDAN DENAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN MEDAN DENAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN 6497 MEDAN DENAI Masta Ginting Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : mastaginting@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.2 (2016) : 95-102 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara strategis

Lebih terperinci

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Dovan Julinur Rahsyaputra

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD FARIJA ROSLAINI SIREGAR Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Pengertian prestasi belajar menurut Slameto (2003: 10) yaitu sebagai suatu perubahan yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar. Perubahan ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Endang Sutriani, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah menentukan model atau metode mengajar tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk membantu seseorang mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XII TKR A SMK YPT PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup Yunita

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran dan mengajar tidak lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR Oleh: Sri Wulan Djoni, Huber Yaspin Tandi, Yusdin Gagaramusu ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

Jasmanyah76.wordpress.com

Jasmanyah76.wordpress.com BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar Aunurrahman ( 2012 : 35 ) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering disebut metodologi yaitu cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci