PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Launa Yenny Abadi Simanjuntak Sekolah Dasar Negeri Tanjung Pasir Corresponding author: Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Index Card Match di kelas IV SD Negeri Tanjung Pasir Kec.Parmaksian Kab.Toba Samosir.Subyek penelitian ini berjumlah 23 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data berupa tes. Kriteria ketuntasan belajar siswa didasarkan ketuntasan secara perorangan dengan nilai 65. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila mendapatkan nilai 65. Penelitian ini terdiri dari dua Siklus yaitu Siklus I dan Siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada Siklus I peneliti memberikan pretest kepada 23 orang siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan. Berdasarkan hasil belajar pretest terdapat 19 (82,61%) siswa yang belum tuntas dengan dan 4 (17,39%) siswa yang masuk dalam kategori tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 49,13. Pada saat dilaksanakan Siklus I dapat diketahui bahwa dari 23 siswa orang siswa sebanyak 9 orang siswa (39,13%) yang mendapat hasil belajar tidak tuntas dan sebanyak 14 orang siswa (60,87%) yang masuk dalam kategori tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 63,48. Jika dibandingkan dengan nilai tes awal, maka telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan tes Siklus II dapat diketahui sebanyak 2 orang siswa (8,70%) yang belum tuntas dalam belajar dan sebanyak 21 orang siswa (91,30%) yang tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata kelas sebesar 79,57. Setelah dilakukan pembelajaran dan tes pada Siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dan sekaligus menandakan bahwa tidak perlu lagi diadakan Siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Strategi Pelajaran Index Card Match Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan Peta Di Kelas IV SD Negeri Tanjung Pasir T.A 2015/2016. Kata kunci : strategi pembelajaran, hasil belajar, index card match. PENDAHULUAN Rendahnya mutu pendidikan memberikan dampak langsung terhadap rendahnya mutu sumber daya manusia, karena untuk melahirkan sumber daya manusia yang bermutu dapat dicapai melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesiapan sumber daya manusia dalam mengikuti dan mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, kreatif dan aktif sesuai dengan perkembangan dan tuntutan Zaman. Salah satu penyebab lambatnya peningkatan kualitas pendidikan adalah proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Sekolah masih kurang dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di sekitarnya untuk menunjang proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik. Sekolah Dasar adalah salah satu lembaga pendidikan formal, jadi diharapkan sekolah dapat menghasilkan siswa yang terampil dan berkompetensi di bidangnya masing-masing. Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri Tanjung Pasir dapat disimpulan bahwa pemahaman siswa pada sub pokok bahasan peta masih rendah. Dimana hasil belajar yang diharapkan oleh guru kelas IV SD Negeri Tanjung Pasir pada pokok bahasan peta tersebut dari 23 siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang diharapkan. Guru kelas IV mengemukakan standar ketuntasan belajar yang dibuat guru minimal 70 % dari keseluruhan siswa, dengan mendapatkan nilai standar ketuntasan minimal (KKM) 65. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil dari pembelajaran melalui peningkatan penguasaan materi, penggunakan metode pembelajaran yang tepat, menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dan sebagainya. Salah satu masalah yang ada ialah lemahnya daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat ceramah atau menggunakan strategi pembelajaran konvensial (ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas dan latihan). Kegiatan belajar mengajar ini hanya berpusat pada guru dan kurang adanya partisipasi dari siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa akan belajar jika diberikan tugas dan latihan saja oleh guru. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, akan tetapi guru kurang menggunakan media pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga mengakibatkan proses belajar mengajar kurang menarik dan bersifat satu arah saja atau hanya berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar yang didapatkan oleh setiap siswa. 235

2 Berbagai upaya dilakukan untuk meningkat hasil belajar IPS siswa, salah satunya adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar IPS, dibutuhkan suatu strategi belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan membantu siswa untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih melekat dalam ingatan dengan suasana belajar yang tidak monoton. Ada beberapa strategi pembelajaran diantarannya Strategi Pembelajaran Index Card Match. Index Card Match (ICM) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar IPS, dalam strategi pembelajaran ini kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan materi yang diajarkan lebih mudah diingat oleh siswa karena siswa tidak hanya duduk diam sebagai pendengar, tetapi siswa dituntut untuk dapat berpartisipasi dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran Index Card Match dapat membantu siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari, menguji sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan, serta mengetahui sejauh mana perkembangan siswa saat ini. Sejalan dengan Silberman (dalam Raisul,2006:249 ) Stategi Pembelajaran Index Card Match adalah salah satu teknik intruksional dari belajar aktif dan menyenangkan yang termasuk dalam Riviewing Strategy (Strategi pengulangan atau peninjauan kembali) dengan menggunakan kartu index. Strategi pembelajaran Index Card Match dapat membantu guru untuk menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan dan siswa dituntut untuk lebih aktif. Pembelajaran Index Card Match ini menggunakan kartu index, dimana kartu index terbagi menjadi kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Kemudian siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu jawaban demikian sebaliknya. Dalam strategi pembelajaran index card match kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan tidak bosan karena siswa dituntut untuk berpartisipasi secara langsung sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian hasil belajar IPS siswa diharapkan juga dapat ditingkatkan. PEMBAHASAN Pengertian Strategi Pembelajaran Kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif memanfaatkan informasi yang akan diterima dari guru, informasi tersebut kemudian direalisasikan dalam kehidupan nyata siswa. Kegiatan pembelajaran di sekolah diharapkan dapat lebih interaktif, antara guru dan siswa terjalin interaksi yang edukatif dimana kegiatan pembelajaran telah direncanakan oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga siswa dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas. Sudrajat (dalam menguraikan bahwa Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya Djamarah (2006:5) mengatakan bahwa Strategi Pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan), termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini strategi disusun sebatas penyusunan rencana kerja belum pada tahap tindakan. Kemudian strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya bahwa strategi disusun karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Suatu kegiatan pembelajaran tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, salah satunya adalah agar materi yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk itu, guru harus menyusun strategi pembelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Namun sebelum menyusun strategi pembelajaran yang akan digunakan, guru terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran. Karena melalui tujuan yang jelas dapat diketahui apakah kegiatan pembelajaran berhasil dilakukan dan untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dengan mengimplementasikan strategi yang akan disusun. Sanjaya (2009:130) menyatakan bahwa sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaanpertanyaan yang dapat diajukan adalah : a) Pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek koqnitif, afektif, atau psikomotor?, b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah?, c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?. 2). Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran; a) Apakah materi pembelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?, b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?, c) Apakah tersedia bukubuku sumber untuk mempelajari materi tersebut?. 3) Pertimbangan dari sudut siswa; a) Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?, b) Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan bakat, minat dan kondisi siswa?, c) Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?. 4) Pertimbangan lainnya; a) Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?, b) Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya strategi yang dapat digunakan?, c) Apakah strategi memiliki nilai efektifitas dan afisiensi? Menurut Djamarah (2006:5) ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu: 1). Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, 2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, 3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya, 4) Menetapkan norma-norma dan batasan minimal 236

3 keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Sebagai salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran maka guru harus jeli dalam memilih strategi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar menuntut adanya perubahan tingkah laku dari siswa sebagai hasil dari implementasi strategi pembelajaran. Agar suatu strategi dapat berjalan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai maka harus dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan belajar mengjar, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang paling tepat dan efektif. Suatu strategi dikatakan berhasil setelah dilakukan evaluasi, karena itu guru membutuhkan norma-norma atau kriteria keberhasilan untuk menilai sejauh mana keberhasilan tugas yang dilakukannya. Jadi, sebelum memilih strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengjaar, guru harus mempertimbangkan beberapa hal diantarannya: tujuan pembelajaran, sifat bahan atau materi yang akan disampaikan, bagaimana tingkat kesiapan dan kematangan siswa, strategi lain yang dapat mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi penggunaan strategi. Ada beberapa jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu, Strategi pembelajaran Kontekstual, Strategi pembelajaran Berdasarkan masalah, Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Strategi Pembelajaran Index Card Match. Pengertian Hasil Belajar Setiap proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai dan ingin menghasilkan hasil belajar yang baik. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu Hasil dan Belajar. Hasil merupakan akibat dari yang ditimbulkam karena berlangsungnya suatu proses kegiatan, sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengamatan individu dalam interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi belajar mengajar, guru perlu mengetahui hasil yang dicapai oleh siswa dalam setiap belajar, agar guru dapat mengetahui kemampuannya dalam mentransfer ilmu kepada siswa. Hasil berkaitan dengan apa yang telah dicapai seseorang melalui apa yang telah dikerjakannya, berarti hasil belajar berkaitan dengan sesuatu yang diperoleh seseorang setelah belajar mengajar misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahn sikap, keterampilan dan lain sebagainya. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar. Sehingga hasil belajar senantiasa dijadikan tolak ukur pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu prestasi belajar yang berarti hasil dari kemampuan seseorang dalam belajar. Menurut Sudjana (2009:22) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dengan kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi koqnitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah koqnitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Menurut Djamarah (2006:106) yang menjadi indikator suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil adalah : 1). Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok, 2). Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) yang telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok. Untuk itu dalam mengukur keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guru, baik pemahaman siswa secara individu maupun pemahaman siswa secara kelompok. Selain itu, dapat juga diukur berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sejauh mana kegiatan belajar mengajar mempengaruhi tingkah laku siswa. Hasil belajar yang dicapai dapat berupa ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dan sebagainya sesuai dengan kemampuannya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Strategi Pembelajaran Index Card Match Belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri, kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun gagasan dan pemahamannya sendiri secara lancar dan termotivasi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus mempertanyakan, menjelaskan dan sebagainya. Belajar aktif tidak dapat terjadi tanpa adanya partisipasi peserta didik. Proses pembelajaran aktif dalam memperoleh informasi, keterampilan, dan sikap akan terjadi melalui proses pencarian dari diri siswa. Para siswa hendaknya lebih dikondisikan berada dalam bentuk pencarian dari pada sebuah reaktif. Yakni, mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan baik yang dibuat oleh guru maupun yang ditentukan oleh mereka sendiri. Menurut Kurniawati (dalam Com/2009/02/Komparasi-Strategi-Pembelajaran- Make.Html) mengatakan bahwa: Strategi pembelajaran index card match merupakan suatu strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. 237

4 Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan kegiatan peninjauan ulang atau riview apakah materi yang disampaikan dapat dipahami siswa. Menurut Silberman (dalam Raisul, 2006:249) bahwa:untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat didalam pikiran ketimbang materi yang tidak dibahas. Itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa memikirkan kembali informasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpan kedalam otak. Menurut Silberman (dalam Raisul, 2006:250) Index Card Match adalah salah satu teknik intruksional dari belajar aktif dan menyenangkan yang termasuk dalam Riviewing Strategy (Strategi pengulangan atau peninjauan kembali) dengan menggunakan kartu index. Strategi Pembelajaran Index Card Match dapat membantu guru untuk menjadi suasana belajar lebih menyenangkan dan siswa dituntut untuk lebih aktif. Pembelajaran index card match menuntut siswa untuk saling bekerjasama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap apa yang dipelajarinya dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melempar pertanyaan kepada pasangan lainnya serta menjawab yang diperoleh dari pasangan lainnya. Kegiatan belajar ini dapat memacu siswa untuk lebih berperan aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat dicapai dan guru juga dapat melakukan evaluasi terhadap kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses belajar mengajar. Index Card Match merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan kartu index, dimana kartu terbagi dua yaitu kartu jawaban dan kartu soal. Setiap siswa akan mendapatkan masing-masing satu kartu, dapat berupa kartu soal maupun kartu jawaban. Kemudian setiap pasangan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tersebut kepada pasangan lain. Silberman (dalam Raisul, 2006:250) mengemukakan prosedur pelaksanaan index card match sebagai berikut : 1) Pada kartu index yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang materi yang diajarkan dikelas. Buatlah kartu pertanyaan setengah dari jumlah siswa. 2) Pada kartu yang lainnya, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan yang telah dibuat. 3) Campurkanlah dua kumpulan kartu tersebut dan kocoklah beberapa kali, agar kartu benar-benar tercampur aduk. 4) Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa kartu ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapat kartu pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya. 5) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangannya. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama dan jangan mengungkapkan kepada pasangan lain tentang apa yang ada dalam kartu mereka. 6) Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawaban. Berdasarkan langkah-langkah pembelajarn index card match di atas maka penulis akan membuat variasi pembelajaran sebagai berikut : a) Pada kartu terpisah ditulis pertanyaan dan jawaban; b) Masing-masing siswa diberikan satu kartu (ada yang mendapat pertanyaan dan ada yang mendapat kunci jawaban); c) Siswa yang mendapat pertanyaan membacakan pertanyaan yang dimilikinya dan siswa lain menjawabnya; dan d) Setelah siswa lain memberikan jawaban maka siswa yang memperoleh kartu jawaban dari pertanyaan tersebut membacakan jawaban yang ada di kartunya untuk memastikan kebenaran jawaban siswa, demikian seterusnya. Setiap siswa harus siap untuk tampil karena dipilih secara acak oleh guru, secara tidak langsung siswa akan berusaha untuk mengingat dengan baik materi yang telah diajarkan oleh guru dan mencoba menjawab pertanyaan yang diperoleh. Hal ini akan mengakibatkan siswa belajar aktif apabila siswa yang mendapatkan tugas untuk menyelesaikan pertanyaan tidak dapat menyelesaikannya, maka pasangan yang melemparkan pertanyaan yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut. Karena keterbatasan waktu, maka tidak semua pertanyaan akan ditampilkan. Pertanyaan yang tidak ditampilkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dijadikan tugas dirumah kemudian kegiatan akhir pembelajaran adalah guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang diperoleh. Strategi pembelajaran index card match sebagai salah satu aternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran selama proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: a) Rata-rata nilai pada Test Awal sebesar 49,13, jumlah siswa yang berhasil sebanyak 4 orang (17,39%) dan jumlah siswa yang tidak berhasil 19 orang (82,61%); b) Rata-rata nilai pada Siklus I sebesar 63,48, jumlah siswa yang berhasil sebanyak 14 orang (60,87%) dan jumlah siswa yang tidak berhasil sebanyak 9 orang (39,13%); c) Rata-rata nilai pada Siklus II sebesar 79,57, jumlah siswa yang berhasil sebanyak 21 orang (91,30%) dan jumlah siswa yang tidak berhasil sebanyak 2 orang (8,7%). Dari poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran index card match. REFERENSI Arikunto, Suharsimi,dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Dimyanti dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 238

5 Djamarah.S.B, dkk Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dewi, Rosmala Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED. Handayani aktif.html. Diakses tanggal 04 April Kurniawati, Diakses 05 Februari Sudijono, Anas Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada Sudrajat, Diakses 04 Februari Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Silberman, Melvin.L Strategis to Teach Any Subject. Terjemahan Raisul Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Tim BKG Buku IPS untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga 239

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG p-issn 2355-5343 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar Article Received: 24/12/2014; Accepted: 24/02/2015 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(1) 2015, 90-98 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v2i1.1335 PENGGUNAAN METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN HEWAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI OLEH: Dian Sukmawati

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Oleh Riyanti Tueno. Diajukan sebagai salah satu persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Oleh Riyanti Tueno. Diajukan sebagai salah satu persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Pasangan Kartu Index Card Match (ICM) Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Di Kelas II SDN No. 104 Kota

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MACTH DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD N 3 KAHUMAN, POLANHARJO, KLATEN

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MACTH DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD N 3 KAHUMAN, POLANHARJO, KLATEN PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MACTH DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD N 3 KAHUMAN, POLANHARJO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Teknik Index Card Match a. Pengertian Teknik Index Card Match Index Card Match merupakan salah satu teknik belajar aktif yang dapat membantu siswa mengingat apa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 5-6) bahwa hasil belajar itu berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Menurut UU SISDIKNAS NO.20 tahun 2003 sebagaimana yang dikutip oleh Sri Hartini bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama 9 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Teoritis 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide Cooperative berarti bekerja sama dan learning yang berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika. memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto (2003:

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika. memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto (2003: BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya,

Lebih terperinci

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh

Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337-8085 Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Silvia Haryunice*),

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

Fitrah Dewi Mustikasari 10, Suratno 11, Dwi Wahyuni 12

Fitrah Dewi Mustikasari 10, Suratno 11, Dwi Wahyuni 12 PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.E MAN 2 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Fitrah Dewi Mustikasari 10, Suratno

Lebih terperinci

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 2669 BINJAI SELATAN Herawati Bukit, Khairunnisa * Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar...

Lebih terperinci

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Integrasi dengan IPA Terpadu) Siraj, M.Pd 1) 1 Dosen STKIP

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas dan kewajiban untuk mewujudkan tugas pendidikan nasional. Inti dari kegiatan pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG Febrianda Yenni Syafei 1), Suherman 2), Yusmet Rizal 3) 1 ) FMIPA UNP, Febrianda@yahoo.co.id 2,3

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Hisyam Zaini menjelaskan bahwa strategi pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA LAPANGAN, INKUIRI, DISKUSI PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 050670 PANTAI GEMI KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2 BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Di dalam proses pembelajaran hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN Yeyen Setiya Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG *AKDEN SIMANIHURUK DAN **SYAUFAYURA *Dosen Jurusan PPSD

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat tercipta kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Peran guru sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berupa mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELASX DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG SEMESTER GENAP TA 2014/2015 Popi Radyuli, Inkha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab II Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI X IPS 2 SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Michael Ricy Sambora Program Studi

Lebih terperinci

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang 721 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan undang undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landaan Teori 2.1.1 Pengertian Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Hamalik (2005:27) menyimpulkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 6163 BANDAR KLIPPA Masta Ginting Surel : mastaginting1@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasilnya suatu pendidikan yang berada di negara tersebut. Berhasilnya

BAB I PENDAHULUAN. berhasilnya suatu pendidikan yang berada di negara tersebut. Berhasilnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dan kemajuan suatu negara dapat kita lihat dengan berhasilnya suatu pendidikan yang berada di negara tersebut. Berhasilnya suatu pendidikan

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015 Volume 17, Nomor 2, Hal. 44-49 ISSN: 0852-8349 Juli Desember 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI KELAS VIII SMP NEGERI 37 KERINCI Nofyta Arlianti STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa, karena pendidikan siswa menjadi maju dengan bekal ilmu pengetahuan. Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini. Merupakan hal yang wajar karena setiap orang berkepentingan dan terlibat dalam proes pendidikan.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah salah satunya dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada sub bab ini, peneliti akan membahas mengenai teori - teori yang berkaitan dengan variabel yang sudah ditentukan. Adapaun teori yang berkaitan dengan variabel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru. Kemudian dijelaskan lebih

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 064983 MEDAN WESLY SILALAHI* DAN EFRILLA YUSTIANA SIREGAR** *Dosen

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index Asmanidar, Zulfa Amrina 1, Khairudin 2 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Bagi negara kita, yang pada saat ini masih termasuk kedalam negara berkembang

Lebih terperinci

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM)

Lebih terperinci

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No. Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGGUNAAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT MAGNET DI KELAS V SDN SUKAJAYA KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Terkadang orang yang pendidikannya rendah memiliki kehidupan yang rendah juga jika tidak didukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak kemajuan yang dialami dari masa ke masa misalnya kemajuan dalam bidang pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat. BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat. Seiring perkembangan tersebut manusia dituntut untuk memiliki sumber daya yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG Watrimet ¹, Zulfa Amrina¹ Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif juga merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Yelma Yenti 1, Erman Har 1, Muhammad Sahnan 1. 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA Silvianita Merizal 1, Edrizon 1, Erwinsyah Satria 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Arnot Pakpahan Surel :

Arnot Pakpahan Surel : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar Lusi Hidayati dan Sukati Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS V

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa

II. TINJAUAN PUSTAKA. pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pencocokan Kartu Indeks Salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa

Lebih terperinci

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian. Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com

Lebih terperinci

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3 1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Pada Materi Pajak Kelas VIII A SMP Negeri 2 Wonosari Opin Ahmad

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk

Lebih terperinci

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE MAKE-A MATCH BERBANTUAN MEDIA KOMIK INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Hilman Talihan Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci