MANAJEMEN PERSONALIAA
|
|
- Doddy Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANAJEMEN PERSONALIAA MODUL PENGEMBANGAN SDM Oleh Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec. Laboratorium Manajemen Sistem Industri (MSI) Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 2003
2 BAB I KONSEP PENGEMBANGAN SDM A. Aktivitas pengembangan suraber daya manusia Esensi dari manajemen sumber daya manusia adalah meletakkan bahwa sumber daya manusia sebagai aset sumber daya (resource) sehingga nilainya harus selalu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan yang sistimatik dan koheren. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar senantiasa siap memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang demi tercapainya keseimbangan yang dinamis. Pengembangan personalia merupakan suatu strategi kunci untuk menjaga pertumbuhan dan mempertahankan suatu lembaga. Hal ini untuk menstimulasi dan mengarahkan proses pengembangan individu yang esensial menurut suatu pola karir. Pengembangan sumber daya manusia dapat dijelaskan sebagai suatu proses yang terdiri dari sederetan pengalaman yang mengarahkan kepada seseorang untuk belajar pengetahuan, kemampuan dan perilaku baru. Konsep pengembangan sumber daya manusia bila dilihat dari kerangka perencanaan sumber daya manusia, pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk mempertahankan sumber daya manusia agar tetap bertahan di perusahaan, sehingga labor turn over dapat ditekan, stabilitas sumber daya manusia bisa mantap. Pokok bahasan tentang pengemnbangan sumber daya manusia terletak dalam aliran antara (internal flow). Dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas. Berbagai alat untuk pengembangan sumber daya manusia dapat digambarkan secara ringkas sebagaimana pada Gambar 1.
3 Gambar 1. Aktivitas dalam pengembangan sumber daya manusia Aktivitas pengembangan sumber daya manusia sering kali hanya diartikan secara sempit sebagai suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan. Tentu saja pendapat ini sangat menyesatkan. Pendek kata, pengembangan sumber daya manusia adalah serangkaian akti vitas yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Bimbingan yang intensif dari seorang pimpinan kepada anak buah merupakan salah satu alat penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Demikian pula memberikan tugas temporer kepada pekerja agar memiliki pengalaman yang berbeda.
4 Orientasi pimpinan dalam mengawasi anak buah harus berubah. Pendekatan lama yang biasa digunakan adalah pimpinan harus mengawasi anak buah dan berkedudukan sebagai seorang wasit. Pendekatan ini sangat keliru karena sebagai seorang wasit maka yang terjadi hanyalah sebatas menyalahkan anak buah tanpa memberikan alternatif solusi. Ujung-ujung dan pendekatan ini adalah terciptanya disiplin karena takut pimpinan. Oleh karena itu, pendekatan lama tadi harus diubah menjadi pendekatan seorang pimpinan sebagai seorang pelatih. Sebagai pelatih, pimpinan selalu mengamati anak buah, memberikan alternatif solusi bila anak buah melakukan kesalahan. B. Manfaat Pengembangan SDM Manfaat pertama pengembangan sumber daya manusia adalah melakukan perluasan (enlarging) dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia berdasarkan kepentingan lembaga / organisasi saat in dan yang akan datang. Manfaat lain dari proses pengembangan sumber daya manusia ini adalah sebagai suatu investasi yang memiliki manfaat sebagai berikut: a. Suatu tanda bahwa keberadaan mereka sangat penting bagi perusahaan. Ini amat penting bagi tenaga kerja untuk memahami diri mereka sendiri di dalam lembaga. b. Motivasi untuk mendapatkan keahlian-keahlian baru, sehingga pekerja senantiasa meningkat kemampuan baik itu pengetahuan (knowledge) maupun ketrampilan (skill). Peningkatan kemampuan ini akan mendapat perhatian dan penghargaan dari suatu lembaga. c. Sebagai suatu komitmen lembaga dalam melakukan komunikasi kepada pekerja untuk mengidentifikasi fakta yang sebenarnya atas nilai-nilai lembaga, misalnya tingkat kualitas produk, tingkat pelayanan untuk pelanggan dan lain-lain. Komunikasi ini merupakan satu kesempatan membuka komunikasi dua arah. d. Mengidentifikasi persepsi segenap sumber daya manusia yang ada tentang visi. misi, tujuan perusahaan dan kebijakan. Ini penting bagi perusahaan dalam memahami perilaku pekerja (human behavior). e. Secara umum, setiap pekerja mempunyai kebutuhan akan rasa puas dalam bekerja. Pelatihan dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai tingkat kepuasan kerja tersebut.
5 f. Pengayaan jabatan (job enrichment) melalui pengembangan kemampuan sangat memungkinkan seseorang berlatih menghadapi tanggungjawab yang lebih besar. g. Perubahan manajemen (change management), pendidikan dan pelatihan merupakan hal yang sangat penting dalam program perubahan manajemen. Hal ini akan membantu seseorang untuk memahami kenapa diperlukan perubahan serta manfaat yang akan diperolehnya. Pendek kata, pengembangan sumber daya manusia akan memberdayakan seluruh karyawan dalam lembaga atau organisasi untuk meningkatkan kontribusi untuk kesuksesan melalui peningkatan keahlian dan kemampuan did secara simultan. C. Pelatihan dan Pengembangan SDM Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia harus berdasar pada manajemen perilaku (Behavior Management) maupun kepemimpinan (leadership). Pengembangan sumber daya manusai yang berlandaskan manajemen perilaku harus dapat "memperlihatkan secara jelas apa tujuan" pengembangan itu. Kemudian, selama proses pengembangan hendaknya dilakukan dengan semangat "memberi pujian" dan "memarahi" secara proporsional dan adil. Konsep kepemimpinan yang diawali dengan "rasa membutuhkan", "rasa simpati", "keinginan yang kuat" serta "kepercayaan" hendaknya diaplikasikan pula dalam setiap aktivitas pengembangan sumber daya manusia. Menurut Armstrong (1999), pengembangan sumber daya manusia meliputi penggunaan pendekatan pelatihan sistimatis dan terencana; mengadopsi kebijakan pengembangan yang berkesinambungan (kontinyu), menciptakan dan mempertahankan suatu pembelajaran organisasi (learning organization)', menjamin bahvva keseluruhan aktivitas pelatihan mempunyai saling keterikatan; serta memberikan perhatian khusus pada pengembangan manajemen dan perencanaan karir (careerplanning). Pelatihan sistematis (systematic training) adalah pelatihan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan. Pelatihan ini direncanakan dan dilaksanakan oleh orang yang mengetahui kiat-kiat melatih (know how). Dampak pelatihan dievaluasi secara cermat.
6 Memahami pelatihan tidak bisa diartikan hanya pelatihan yang bersifat klasikal atau off the job training. Pengalaman empiris industri di Jepang justru banyak menggunakan jonsep pelatihan sambil bekerja atau magang (on the job training). Oleh karena itu, konsep pelatihan hendaknya selalu diartikan sebagai suatu kombinasi antara on the job training dengan off the job training. Gambar 2 berikut memperlihatkan empat tahap pengembangan kemampuan sebagai suatu petunjuk pengembangan diri dan pendidikan yang biasa diterapkan industri di Jepang. 1. Mempunyai spirit untuk diri sendiri 2. Berketetapan untuk mengerjakan 3. Menimbun dan menumpuk usaha 4. Melakukan perubahan / perbaikan Gambar 2. Empat tahap pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan Pelatihan sambil bekerja atau On the Job Training (OJT) memiliki beberapa keunggulan antara lain : 1. Pelatihan dilakukan dengan langsung memperlihatkan di tempat kerja dengan mengerjakannya secara nyata dalam praktek 2. Menerangkan dengan cara lebih mudah dimengerti, karena tidak berdasarkan sesuatu yang teoritis, tetapi sesuatu yang praktis. 3. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba, sehingga diharapkan materi pelatihan tidak saja diketahui tetapi bisa difahami. 4. Materi pelatihan dikerjakan peserta sambil diterapkan pendekatan manajemen perilaku dengan kombinasi memberi pujian dan marah secara proporsional. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sumber daya manusia adalah upaya pembentukan kelompok kerja (team work). Pelatihan tidak hanya akan menghasilkan individu-individu berkualitas saja, tetapi mereka
7 hendaknya mampu secara sinergi bersatu dalam satu kelompok kerja. Berikut ini beberapa langkah penting dalam pembentukan kelompok kerja yang efektif: 1. Mempunyai sasaran bersama. Kebersamaan dalam mencapai sasaran inilah yang perlu dimunculkan agar pekerja bersatupadu. 2. Pembagian peran antar pekerja. Sebagai suatu kelompok kerja, maka peran harus dibagi agar tidak terjadi duplikasi atau peran yang tak terpegang. 3. Melakukan kerjasama, saling pengertian atas segala perbedaan. 4. Tidak menganggap orang lain sebagai manusia yang sempurna. Masing-masing menyadari kelemahan dan kelebihan. Sebagai satu tim, maka kelemahan harus saling tertutupi dan kelebihan senantiasa dipupuk supaya menghasilkan sinergi yang optimal. 5. Berperilaku dengan penuh kasih sayang. Pendekatan manajemen perilaku dan kepemimpinan yang baik harus tetap dipegang. 6. Melakukan penggantian (rechange-out) bila perlu, agar masing-masing semakin memahami kelemahan dan kelebihannya. Demikian pula langkah ini perlu untuk memberikan kesempatan seseorang melakukan rugas yang berbeda. 7. Bukan bersifat persaingan tetapi perlornbaan. Persaingan rnemberikan konotasi menghalalkan segala cara, pokoknya menang. Perlombaan rnernegang teguh prinsip sportifitas dan kejujuran. D. Langkah-Iangkah Kunci Satu hal lagi yang penting dalam mensukseskan pengembangan sumber daya manusia adalah pemahaman atas langkah-langkah kunci yang dapat rnengantarkan seseorang berhasil dalarn rnenyelesaikan pekerjaan. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Berketetapan untuk tetap rnenyelesaikan pekerjaan meskipun pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sulit. Jangan menunda atau menghindar dari pekerjaan yang sulit, bila pekerjaan tersebut rnemang telah menjadi kewajibannya. 2. Mempunyai keinginan kuat untuk "haras rnenyelesaikan pekerjaan". Keharusan rnenyelesaikan ini penting untuk memompa semangat kerja. 3. Selalu memikirkan kesuksesan. Pekerja tidak boleh selalu terbayang atau terancam kegagalan. Sebaliknya, pekerja harus selalu memikirkan bagaimana upaya untuk selalu sukses.
8 4. Melakukan persiapan dan pemeriksaan dengan seksama. Pekerja yang melakukan persiapan rnatang sebelum melakukan sesuatu pekerjaan berarti telah setahap lebih maju ke arah kesuksesan. Persiapan dan pemeriksaan merupakan penjabaran dari konsep manajerial PDCA : Plan (perencanaan) -Do (pelaksanaan) - Check (pemeriksaan, pengedalian) - Action (tindakan penyesuaian). 5. Bebas menetapkan cara kerja secara bijaksana. Pekerja sangat memerlukan kebebasan dalarn bertindak. Kebiasaan selalu mendikte pekerja dengan seperangkat petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun petunjuk teknis (juknis) tidak selalu baik. Kebiasaan ini justru kontra produktif bila dilihat dari kaca mata pengembangan sumber daya manusia. 6. Berfikiran bahwa kegagalan atau hal yang tak diharapkan sebagai sesuatu keberhasilan yang tertunda. Kegagalan harus selalu diikuti kebangkitan kembali untuk tetap semangat. 7. Instropeksi dan melakukan perubahan untuk perbaikan kegagalan. Di sinilah konsep pengembangan sumber daya manusia itu sangat dinamis. Kegagalan harus dievaluasi dan harus diperbaiki untuk tidak terulang di masa yang akan datane.
9 BAB II EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Disain pelatihan yang sistimatis dan terencana di atas perlu dievaluasi secara periodik, agar pelatihan sebagai salah satu mata rantai proses perencanaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana. Salah satu pendekatan evalusai program pelatihan dapat dilakukan dengan melibatkan desain kajian atas rangkaian empat proses berikut: (1) penyampaian masukan program (program inputs); (2) untuk menghasilkan sejumlah keluaran program (program outputs) tertetnu, berupa pelaksanaan tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan dan prosedur-prosedur tertentu; (3) yang pada gilirannya diharapkan akan menghasilkan akibat-akibat (program effects) tertentu sesuai dengan tujuan-tujuan program (program goals/objectives) yang telah ditetapkan; dan (4) yang pada akhirnya diharapkan akan menghasilkan dampak program (program impacts) tertentu sesuai dengan desain program. Berdasarkan kerangka desain penelitian yang demikian, secara teoretis keberhasilan suatu program intervensi sosial hanya mungkin terjadi sejauh proses transformasi dari suatu proses ke proses yang lain berlangsung sesuai dengan tuntutan sejumlah asumsi tertentu. Di dalam penyajian formal, keberhasilan suatu program intervensi sosial hanya akan terjadi sejauh proses-proses itu terjadi sebagaimana dipaparkan di dalam Gambar 3. Dengan kerangka konseptual seperti diuraikan di atas, keberhasilan program-program pelatihan hanya akan terjadi sejauh hubungan antara varabel-variabel berikut berkembang sesuai dengan hipotesa-hipotesa berikut: a. Analisa tentang masalah (target problems) dan tujuan program (program goals/objectives) secara teoritis dan empiris dirumuskan dengan syahih. b. Perencanaan program (program planning) untuk mengkonversikan tujuan umum (program goals) menjadi tujuan operasional (program objectives), penentuan dan pemilihan kelompok sasaran program (target groups), dan penentuan jenis intervensi program, dilakukan dengan benar.
10 Gambar 3. Konsep kerangka pikir evaluasi program pengembangan Sumber daya manusia c. Masukan program (program inputs) aiberikan kepada kelompok sasaran (target groups), dan hanya kepada kelompok sasaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. d. Monitoring untuk memantau sejauh mana intervensi program dilakukan sesuai dengan desain program dan mencapai kelompok sasaran yang benar dilakukan dengan seksama. e. Semua itu dilakukan melalui suatu sistem organisasi pelayanan (service delivery system) yang secara teoritis syahih dan secara empins sesuai dengan tuntutan kondisi sosial, kultural, dan politis masyarakat tempat program diselenggarakan.
BAB I. 1.7 Latar Belakang Penelitian Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Penelitian Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat khususnya pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya
Lebih terperinciPELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA
PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA Pengertian Menurut Gomes (1997 : 197), Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya,
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan
Lebih terperinciFakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan The secret of business is to know something that nobody else knows -Aristotle Onassis Rahasia dari bisnis adalah mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain -Aristotle
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan persaingan bisnis dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dan dukungan karyawan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas kerja karyawan pada PDAM
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciJAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.
JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM :
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSONALIAA
MANAJEMEN PERSONALIAA MODUL ALIRAN SDM Oleh Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec. Laboratorium Manajemen Sistem Industri (MSI) Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 2003 A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional. Karena dengan pendidikan yang baik dapat menciptakan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciPPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )
PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri, yakni sektor-sektor industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Tempat dan Kedudukan Perusahaan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal
117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan
Lebih terperincitugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dilakukan dengan cara mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi sekarang ini bisa mendatangkan berbagai manfaat, tapi tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki dampak
Lebih terperinciCUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi
MODUL 4 CUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi PELANGGAN INTERNAL DAN MENDENGARKAN PELANGGAN Tujuan instruksional: Setelah selesai pembahasan materi ini, diharapkan mahasiswa
Lebih terperinciStrategic Human Resource Management
Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Dosen Pengampu: Dr. Udik Budi Wibowo, M. Pd Disusun Oleh: Moh Khoerul Anwar, S. Pd 14713251002
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciModul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.
Modul ke: 11 KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id I. Pengantar : Pengorganisasian dan Pengelolaan SDM
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Modul ke: 12 Drs. Fakultas EKONOMI & BISNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Ali Mashar, MM Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Tujuan Pelatihan Metode-metode Pelatihan Evaluasi
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap organisasi atau perusahaan baik pemerintah maupun swasta untuk bekerja sama dalam rangka mencapai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang pengaruh kegiatan perbaikan berkelanjutan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan
112 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Manajemen Sekolah Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan dengan menata ulang aktifitasnya sesuai dengan persyaratan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM
KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM Peran kepemimpinan dalam membangun Total Quality Manajemen adalah unsur terpenting, sebab setiap organisasi harus memiliki seorang pemimpin dan pemimpin harus memiliki visi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan persepsi..., Reza Baizuri, FE UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembahasan tentang kepemimpinan telah menjadi pembahasan hangat di berbagai ranah disiplin ilmu, ilmu sosial (social science), humaniora, ilmu politik, psikologi,
Lebih terperinciPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber daya manusia sebab pada saat ini karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MUTU? Expectation & Importance MANAJEMEN MUTU TERPADU Standard & Performance KONSEP MUTU Menurut Tjiptono dan Diana (2003): Unjuk kerja terhadap standar yang diharapkan pelanggan Menemukan kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah anggaran atau penganggaran (budgeting) sangat dipahami dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan. Sebagai organisasi, aparat pemerintahan
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MANAJEMEN MUTU TERPADU DIKLAT TEKNIS PELAYANAN PRIMA TURWELIS Widyaiswara Madya Badikltda Jabar www.themegallery.com Nama : Dra. Turwelis, S.Pd Tempat/tgl Lahir : Bandung, 26 Pebruari 1964 Jabatan : Widyaiswara
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orientasi pasar yang dilakukan Divisi HBL BRI dapat dihasilkan kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian penerapan dan komponen pendukung strategi orientasi pasar yang dilakukan Divisi HBL BRI dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut. a.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang
BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciDASAR-DASAR MANAJEMEN EFEKTIF
DASAR-DASAR MANAJEMEN EFEKTIF By Nina Triolita, SE, MM. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuaan ke 9 Pengantar Bisnis MANAJEMEN EFEKTIF EFEKTIVITAS Pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
Lebih terperinci9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS
Nama : I Made Adi Tiarmarta Nim : 08.11.2173 Kelas : S1 TI 6E 9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS LATAR BELAKANG Banyak sekali orang yang menginginkan untuk memulai usahanya sendiri karena beragam alasan,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
BAB II PERENCANAAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA A. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut sejarah, istilah manajemen sumber daya manusia masih tergolong relatif "baru" karena baru muncul sekitar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA Sumberdaya manusia merupakan investasi yang sangat penting dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, pengembangan sumberdaya manusia juga penting demi menjaga produktivitasnya.
Lebih terperinciLOGO TIP FTP - UB
www.themegallery.com LOGO TIP FTP - UB Pendahuluan Aspek manajemen, organisasi dan SDM merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan
Lebih terperinciadalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.
BAB V KESIMPULAN, ILPIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan pada Bab IV penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kepemimpinan kepala sekolah harus didukung oleh nilai-nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciKADERISASI ORGANISASI (Tulisan lepas disampaikan pada diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI Tulungagung tanggal 27 April 2014)
KADERISASI ORGANISASI (Tulisan lepas disampaikan pada diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI Tulungagung tanggal 27 April 2014) Oleh: Drs. Muniri, M.Pd Dosen Tadris Matematika IAIN Tulungagung Kaderisasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian saat ini nampaknya persaingan merupakan suatu tantangan yang perlu mendapat perhatian yang serius dari seorang manajer apabila
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRATEGI: STAFFING DAN DIRECTING TUJUAN PEMBELAJARAN CIS-UBAYA-PD-PHB
IMPLEMENTASI STRATEGI: STAFFING DAN DIRECTING DR. Johannes Buku : Manajemen Stratejik - bab 8 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami hubungan stragegi dan keputusan stafing. 2. Menyesuaikan kecakapan manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat kritis sebagai aset utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala keunikannya yang sangat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua
Penempatan Pegawai School of Communication & Business Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua Definisi Pengembangan SDM Pengembangan SDM (HR Development) dapat dipahami sebagai penyiapan individu pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan adalah kinerja dan produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Modul ke: 09 Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB IX METODE PELATIHAN ON THE JOB TRAINING Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Definisi On the Job Training Method
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pelayanan jasa rumah sakit yang profesional menjadi harapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan jasa rumah sakit yang profesional menjadi harapan bagi seluruh masyarakat. Masyarakat selaku pengguna jasa kesehatan rumah sakit menginginkan
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI
MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI 1 Pendahuluan globalization free trade market, globalization in Berdirinya Perguruan tinggi Baru Masyarakat Semakin Cerdas Orientasi persaingan
Lebih terperinciPenerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan
Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang strategis dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciNama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian
PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam organisasi karena manusia inilah yang mampu menggerakkan seluruh komponen yang berada dalam organisasi.
Lebih terperinciBAB IV KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAB IV KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA A. Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Lembaga Kebijakan dapat diartikan sebagai suatu garis-garis haluan jalannya suatu lembaga / organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai motor penggerak bagi kehidupan organisasi, manusia yang mengatur dan menjalankan sarana dan prasarana yang ada dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan
Lebih terperinciKUESIONER SISTEM HORENSO
KUESIONER SISTEM HORENSO Yth. Bapak/ Ibu Di PT Nissan Motor Indonesia Jakarta Mohon maaf sebelumnya telah mengganggu waktu Bapak/ Ibu. Saya mahasiswa tingkat akhir Universitas Bina Nusantara di Jakarta,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA A. PENGERTIAN DAN MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu cara untuk menngkatkan cara kerja, karena seseorang itu tidak akan mampu
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK) Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai tujuan yang sama yang ingin dicapai. Dan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciManfaat Penggunaan Balanced Scorecard
Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi atau acuan untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari
digilib.uns.ac.id 44 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Quality Control Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada arah kebijakan kerja guru dalam Permenpan RB No 16 tahun 2009 yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan tidak hanya tentang pengaturan keuangan, pengelolaan product
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana
Lebih terperinciORIENTASI PELATIHAN, PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
KELOMPOK 2 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Anggota : 1. Rizdhianty Savitri 2. Rafaeli Zefanya 3. Seva Nopia Rada 4. Egi Sastra Andika 5. Muhammad Marwan 6. Syamsu Bahri Manajemen A 2013 Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Budaya orgnanisasi berpengaruh
Lebih terperinciII. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia.
II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan harkat
Lebih terperinciUNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya
Halaman : 1 dari 13 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 Halaman : 2 dari 13 Halaman : 3 dari 13 Halaman : 4 dari 13 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Penjaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang demikian pesat pada akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang demikian pesat pada akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya globalisasi. Fenomena globalisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perancangan balanced scorecard ini, diharapkan dapat membantu perusahan untuk menilai kinerjanya terhadap inisiatif dan strategi perusahaan dengan target-target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan daya,
Lebih terperinci/
Dirancang untuk memungkinkan para pembelajar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini Melibatkan pembelajaran yang melampaui lingkup pekerjaan saat ini Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan dunia informasi, teknologi, dan industri telah mendorong setiap organisasi perusahaan untuk memasuki babak baru. Persaingan yang kompleks.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : NURUL KUSUMA WARDHANI F 100 030 219
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah sumber daya manusia yang ada di dalamnya, karena peran sumber daya manusia dalam suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.
Lebih terperinci