ANALISIS AMBIGUITAS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN ACUAN SMART REQUIREMENTS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS AMBIGUITAS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN ACUAN SMART REQUIREMENTS"

Transkripsi

1 ANALISIS AMBIGUITAS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN ACUAN SMART REQUIREMENTS I Wayan Muliawan, Daniel Oranova Siahaan, Sarwosri Jurusan Teknik Informatika ITS muliawan@cs.its.ac.id ABSTRAK Kegagalan dalam suatu proyek pengembangan perangkat lunak berakar dari kesalahan yang terjadi pada proses penspesifikasian kebutuhan. Pada prakteknya, spesifikasi kebutuhan dinyatakan dalam bahasa alamiah. Hal ini membuat spesifikasi tersebut menjadi tercemar oleh berbagai bentuk ambiguitas, yang pada akhirnya berkontribusi pada kegagalan kritis dalam tahapan proses pengembangan berikutnya. Untuk itu, perlu suatu metode untuk mendeteksi sedini mungkin ambiguitas yang mungkin muncul atau terkandung di dalam suatu spesifikasi kebutuhan. Dalam penelitian ini diajukan sebuah metode untuk menganalisis ambiguitas kebutuhan perangkat lunak berdasarkan kriteria kebutuhan yang spesifik dalam acuan SMART Requirements dengan menggunakan teknik pengolahan bahasa alamiah (Natural Language Processing - NLP) dan dibantu oleh WordNet sebagai repositori kata-kata yang tidak diinginkan (non-desired words) yang bersifat andal dan dinamis, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan sistem yang akan dibangun. Dengan pendekatan ini diharapkan ruang lingkup dari daftar kata-kata yang tidak diinginkan menjadi lebih luas. Penelitian ini menghasilkan sebuah metode yang dapat mengidentifikasi kebutuhan yang bersifat ambigu maupun tidak ambigu dengan indeks Kappa = , lebih baik dari penelitian sebelumnya. Kata kunci: Ambiguitas Kebutuhan Perangkat Lunak, SMART Requirements, Natural Language Processing (NLP), WordNet PENDAHULUAN Analisis kualitas kebutuhan perangkat lunak merupakan fase penting dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak (Bucchiarone et al., 2008). Kebutuhan perangkat lunak dapat dikatakan berkualitas jika kebutuhan tersebut bersifat Specific, Measurable, Attainable, Realisable, dan Traceable (SMART) (Mike & Berry, 1995). Menciptakan kebutuhan perangkat lunak yang berkualitas adalah langkah awal untuk menciptakan perangkat lunak yang berkualitas pula (Giuseppe, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh The Standish Group di tahun 1995 (Standish, 1995) menunjukkan bahwa kegagalan dalam suatu proyek pengembangan perangkat lunak berakar dari kesalahan yang terjadi pada proses penspesifikasian kebutuhan. Pada prakteknya, spesifikasi kebutuhan dinyatakan dalam bahasa alamiah. Hal ini membuat spesifikasi tersebut menjadi tercemar oleh berbagai bentuk ambiguitas, yang pada akhirnya berkontribusi pada kegagalan kritis dalam tahapan proses pengembangan berikutnya. Untuk itu, perlu suatu metode untuk mendeteksi sedini mungkin ambiguitas yang mungkin muncul atau terkandung di dalam suatu spesifikasi kebutuhan. Bagi seorang pengembang perangkat lunak, memeriksa secara manual satu demi satu pernyataan kebutuhan yang sedang disusun merupakan pekerjaan yang memakan banyak waktu dan tenaga. Oleh karena itu para peneliti giat melakukan penelitian untuk

2 menciptakan kakas bantu yang mampu mendeteksi ambiguitas kebutuhan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang sebaik mungkin. Automated Requirements Measurement (ARM) merupakan sebuah kakas bantu yang mampu menganalisis kualitas kebutuhan perangkat lunak secara otomatis yang dikembangkan oleh Software Assurance Technology Center (SATC) NASA. Pengembangnya, (Wilson, 1997) dan (Wilson et al., 1996) membuat 9 kategori indikator kualitas kebutuhan perangkat lunak, yaitu: 1. Keharusan (imperatives), 2. Kelanjutan (continuances), 3. Arahan (directives), 4. Pilihan (options), 5. Frasa lemah (weak phrases), 6. Ukuran (size), 7. Kedalaman spesifikasi (specification depth), 8. Keterbacaan (readability), dan 9. Struktur teks (text structure) Lima pertama dari kategori tersebut berdasarkan frekwensi munculnya kata-kata tertentu dalam konteks ambiguitas. Sedangkan empat sisanya berhubungan dengan pengorganisasian dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). Kelemahan kakas bantu ini yaitu mengabaikan penggunaan metode-metode NLP terkini (misal: analisis morfologi dan analisis sintaktik) yang tentunya bisa meningkatkan performa kakas bantu tersebut dalam menganalisis ambiguitas kebutuhan perangkat lunak. Sekelompok peneliti dari Formal Method and Tool (FMT) Group memperkenalkan kakas bantu yang bernama Quality Analyzer of Requirements Specifications (QuARS) (Fabbrini et al., 2001)(Giuseppe, 2005). QuARS didasarkan pada model kualitas yang mengukur kemampuan untuk dapat diuji (testability), kelengkapan (completeness), kemampuan untuk dapat dimengerti (understandability), dan konsistensi (consistency) dari spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang ditulis dalam bahasa alamiah. Kakas bantu ini menganalisis struktur dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak serta sintaktik dan semantik dari tiap-tiap pernyataan kebutuhan. Struktur dokumen dibandingkan terhadap dokumen standar SKPL dari Rational Unified Process (RUP), sedangkan kepatuhan sintaktik dan semantik diperiksa terhadap satu set kata kunci yang telah ditetapkan yang merupakan kata-kata yang tidak diinginkan. Tiap-tiap domain permasalahan membutuhkan repositori khusus yang memuat kata-kata yang tidak diinginkan pada ruang lingkup permasalahan tersebut. Hal ini sekaligus sebagai kelemahan kakas bantu ini karena ruang lingkup repositori katakata yang tidak diinginkan bersifat terbatas. Requirements Specification Ambiguity Checker (ReqSAC) dikembangkan oleh (Hussain, 2007). Di dalam buku tesisnya ia menuliskan bahwa tujuan dari penelitiannya adalah untuk menghasilkan sebuah metode beserta kakas bantu yang mampu mendeteksi secara otomatis ambiguitas kebutuhan pada fase elisitasi. Untuk mendeteksi ambiguitas digunakan metode klasifikasi teks dengan menggunakan algoritma C4.5 di dalamnya. Kualitas, kuantitas, dan ruang lingkup data latih akan sangat menentukan performa ReqSAC dalam menganalisis ambiguitas kebutuhan perangkat lunak. Jumlah ahli yang terlibat akan menentukan kualitas data latih (Hussain, 2007). Sedangkan di dalam penelitiannya (Hussain, 2007) hanya melibatkan tiga orang ahli untuk membentuk data latih pada analisis tingkat kalimat (sentence-level analysis). Ditinjau dari sisi kuantitas dan ruang lingkup data latih yang digunakan masih bersifat terbatas C-28-2

3 pada 25 buah topik proyek perangkat lunak. Kemudian yang tak kalah menariknya adalah repositori kata-kata yang bersifat ambigu diciptakan secara otomatis berdasarkan data latih yang digunakan. Hal ini sekaligus sebagai kelemahan ReqSAC karena repositori yang dihasilkan tersebut tentu saja belum andal dan ruang lingkupnya masih bersifat terbatas. METODA Pengidentifikasian Acuan SMART Requirements Tahap ini adalah tahap pengidentifikasian acuan SMART Requirements yang bertujuan untuk menghasilkan aturan SMART. Aturan SMART ini nantinya akan disimpan di dalam repositori aturan SMART menggunakan DBMS MySQL. Contoh aturan SMART (difokuskan pada aturan spesifik) yang dibangun adalah sebagai berikut: Acuan: Avoid ambiguities such as some, several, many (Mike & Berry, 1995). Berdasarkan acuan tersebut maka aturan SMART yang perlu dibangun adalah: 1. Jika terdapat struktur some/jj + NNS, maka struktur tersebut dapat dikategorikan ambigu. Contoh kalimat berikut Part of Speech (POS)-nya: The/DT system/nn provides/vbz some/jj languages/nns./.. 2. Jika terdapat struktur several/jj + NNS, maka struktur tersebut dapat dikategorikan ambigu. Contoh kalimat berikut POS-nya: The/DT system/nn provides/vbz several/jj languages/nns./.. 3. Jika terdapat struktur many/jj + NNS, maka struktur tersebut dapat dikategorikan ambigu. Contoh kalimat berikut POS-nya: The/DT system/nn provides/vbz many/jj languages/nns./.. Pada saat makalah ini ditulis, telah dihasilkan 27 buah aturan SMART. Perancangan Metode Perancangan Metode adalah tahap inti dalam penelitian ini yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis ambiguitas kebutuhan perangkat lunak berdasarkan kriteria kebutuhan yang spesifik dalam acuan SMART Requirements Arsitektur sistem yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1. Arsitektur Sistem C-28-3

4 Daerah yang berwarna abu-abu adalah ruang lingkup dari penelitian ini. Berikut dijelaskan tiap-tiap komponen dalam arsitektur sistem di atas. Preprocessing Stanford POS Tagger digunakan untuk menandai POS setiap kata pada pernyataan kebutuhan agar bisa diproses lebih lanjut oleh Modul SMART. Contoh masukan: The system provides several languages.. Keluaran yang dihasilkan: The/DT system/nn provides/vbz several/jj languages/nns./. Repositori Aturan SMART Repositori aturan SMART dibuat menggunakan DBMS MySQL. Kata-kata yang bersifat ambigu beserta POS-nya disimpan dalam sebuah tabel yang bernama aturansmart (gambar 2.2). Field pos2 menunjukkan pasangan POS yang membuat sebuah kalimat menjadi ambigu. Contoh: several/jj + languages/nns. Isi field pos nantinya digunakan oleh Modul SMART dalam proses pemilihan aturan yang tepat dalam rangka menganalisis ambiguitas sebuah pernyataan kebutuhan. Gambar 2. Tabel aturansmart WordNet Menggunakan RiTa WordNet yang telah dilengkapi dengan WordNet dictionary. RiTa WordNet bertugas untuk memberikan rekomendasi berupa sinonim dari kata-kata yang bersifat ambigu yang ada di dalam tabel aturansmart. Dalam implementasinya akan menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman. Kemudian untuk mencari sinonim digunakan metode getallsynonyms. Gambar 3. Metode getallsynonyms Modul SMART Modul SMART adalah modul utama yang bertugas untuk menganalisis ambiguitas setiap pernyataan kebutuhan yang telah diproses sebelumnya. Proses analisis C-28-4

5 dibantu oleh repositori aturan SMART dan WordNet. Modul SMART memiliki 6 tugas utama, yaitu memilih aturan yang tepat, mendeteksi frase ambigu, mendeteksi ambiguitas tanpa bantuan sinonim dari WordNet, menanyakan sinonim kata ambigu kepada WordNet, mendeteksi ambiguitas dengan bantuan sinonim dari WordNet, dan mencetak hasil analisis yang disertai dengan catatan mengapa sebuah pernyataan kebutuhan dinilai ambigu dengan menunjukkan bagian mana yang bersifat ambigu. Hasil analisis berupa kesimpulan apakah pernyataan kebutuhan yang telah dianalisis bersifat ambigu atau tidak ambigu. Jika ambigu, maka akan disertai catatan mengapa sebuah pernyataan kebutuhan dinilai ambigu dengan menunjukkan bagian mana yang bersifat ambigu. Hasil analisis kemudian dikoreksi oleh seorang ahli rekayasa kebutuhan, yaitu Dr. Daniel Oranova Siahaan dari Jurusan Teknik Informatika ITS. Pengujian Untuk mengetahui performa metode yang diajukan di dalam penelitian ini, maka pengujian dilakukan dengan cara membandingkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ahli dengan keluaran yang dihasilkan oleh kakas bantu. Ahli bertindak sebagai penguji pertama, kakas bantu bertindak sebagai penguji kedua. Sedangkan analisis terhadap hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan Kappa Statistics (Cohen, 1960). Kappa Statistics digunakan untuk menganalisis hasil pengujian karena tidak adanya data set dalam penelitian ini. Disamping itu, subyektivitas dari seorang ahli rekayasa kebutuhan sebagai penguji pertama adalah pertimbangan lain mengapa Kappa Statistics digunakan untuk menganalisis hasil pengujian. Gambar 4. Kakas Bantu C-28-5

6 Dalam pengujian menggunakan 30 buah kalimat pernyataan kebutuhan. Terjadi 1 kali misclassification dalam mendeteksi ambiguitas, dimana kalimat yang ambigu menurut ahli, dideteksi sebagai kalimat yang tidak ambigu oleh kakas bantu. HASIL Kappa Statistics digunakan untuk menganalisis hasil pengujian. κ P(A) P(E) = indeks Kappa = proporsi berapa kali para penguji diamati setuju = proporsi berapa kali para penguji diharapkan setuju Kakas Bantu Kakas Bantu Ambigu Ahli Ambigu 19 1 Tidak Ambigu Ahli Tidak Ambigu 0 10 Gambar 5. Jawaban Ahli dan Kakas Bantu Setiap pernyataan kebutuhan diuji oleh seorang ahli dan sebuah kakas bantu. Ahli maupun kakas bantu memiliki dua kemungkinan jawaban: ambigu atau tidak ambigu. Berdasarkan gambar 5 di atas terlihat bahwa 19 buah pernyataan kebutuhan dinyatakan ambigu oleh ahli maupun kakas bantu dan 10 buah pernyataan kebutuhan dinyatakan tidak ambigu. Berdasarkan data tersebut maka P(A) = ( ) / 30 = Kemudian untuk menghitung P(E) dilakukan dengan cara sebagai berikut: Ahli menjawab ambigu sebanyak 19 kali dan tidak ambigu sebanyak 1 kali, maka prosentase ahli menjawab ambigu = % Kakas bantu menjawab ambigu sebanyak 19 kali dan tidak ambigu sebanyak 10 kali, maka prosentase kakas bantu menjawab ambigu = % Probabilitas para penguji menjawab ambigu adalah * = Probabilitas para penguji menjawab tidak ambigu adalah * = P(E) = = Setelah itu nilai κ (indeks Kappa) dapat ditentukan dengan mudah: κ = ( ) / ( ) = / = ( lebih tinggi dari pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Hussain, 2007)). KESIMPULAN Berdasarkan indeks Kappa yang telah didapat serta dengan melihat indeks Kappa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Hussain, 2007), maka dapat disimpulkan bahwa metode yang diajukan dalam penelitian ini memiliki performa yang lebih baik dalam mendeteksi ambiguitas yang terkandung di dalam kalimat pernyataan kebutuhan. C-28-6

7 DAFTAR PUSTAKA Cohen, J. (1960). A coefficient of agreement for nominal scales. Educational and Psychological Measurement. Mannion, M., Keepence, B. (1995). SMART Requirements. ACM Sigsoft. The Standish Group International, Inc. (1995). The CHAOS Report. Wilson, W., Rosenberg, L., & Hyatt, L. (1996) Automated Quality Analysis of Natural Language Requirement Specifications. Proceedings 14 th Annual Pacific Northwest Software Quality Conference, Portland, Wilson, W. (1997). Writing Effective Requirements Specifications. USAF Software Technology Conference, Utah. Fabbrini, F., Fusani, M., Gnesi, S., dan Lami, G. (2001). An Automatic Quality Evaluation for Natural Language Requirements. Seventh International Workshop on Requirements Engineering: Foundation for Software Quality (REFSQ'01) Interlaken, Switzerland. Lami, G. (2005). QuARS: A Tool for Analyzing Requirements. Technical Report CMU/SEI-2005-TR-014 ESC-TR Hussain, H. M. I. (2007). Using Text Classification to Automate Ambiguity Detection in SRS Documents. Tesis di Departemen Computer Science & Software Engineering, Universitas Concordia, Canada. Bucchiarone, A., Fantechi, A., Gnesi, S., Lami, G., dan Trentanni, G. (2008). QuARS Express - An Automatic Analyzer of Natural Language Requirements. Proceeding ACM International Conference on Automated Software Engineering, , L'Aquila, Italy. C-28-7

KAKAS BANTU ANALISIS KERANCUAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS ATURAN

KAKAS BANTU ANALISIS KERANCUAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS ATURAN KAKAS BANTU ANALISIS KERANCUAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS ATURAN Yunata Dede Pratiwi 1, Daniel Oranova S 2, Sarwosri 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR Yunata Dede Pratiwi KAKAS BANTU ANALISIS AMBIGUITAS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS ATURAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR Yunata Dede Pratiwi KAKAS BANTU ANALISIS AMBIGUITAS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS ATURAN PRESENTASI TUGAS AKHIR Yunata Dede Pratiwi 5108100072 1 [JUDUL TUGAS AKHIR] KAKAS BANTU ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK [DOSEN PEMBIMBING] Daniel O. Siahaan, S.Kom., M.Sc., P.D.Eng. Sarwosri, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis kualitas kebutuhan perangkat lunak merupakan fase penting dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak (Bucchiarone et al., 2008). Kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai garis besar tugas akhir, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Pembuatan Tugas Akhir, Metodologi Pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang (subbab 1.1), tujuan penelitian (subbab 1.2), perumusan dan pembatasan masalah (subbab 1.3), metodologi penelitian (subbab 1.4), serta penjelasan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58

Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58 Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58 Praktikum Analisis dan Perancangan REKAYASA KEBUTUHAN 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM : a) Mahasiswa mampu memahami konsep rekayasa kebutuhan b)

Lebih terperinci

1. Introduction. tertentu memegang peran penting dalam. Abstract

1. Introduction. tertentu memegang peran penting dalam. Abstract Perbandingan Metode Latent Semantic Analysis, Syntactically Enhanced Latent Semantic Analysis, dan Generalized Latent Semantic Analysis dalam Klasifikasi Dokumen Berbahasa Inggris Gilbert Wonowidjojo Bina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam penelitian. Desain penelitian dibuat untuk memudahkan pelaksanaan tahaptahap

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram)

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-71 Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era digital berkembang ditandai dengan munculnya tiga teknologi, yaitu: komputer, komunikasi, dan multimedia. Hal tersebut membawa kepada perubahan besar yang pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pengertian Dasar Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering

Lebih terperinci

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Klasifikasi Dokumen Karya Akhir Mahasiswa Menggunakan Naïve Bayes Classifier (NBC) Berdasarkan Abstrak Karya Akhir Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat sistem operasi yang berkembang antara lain mobile phone

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat sistem operasi yang berkembang antara lain mobile phone 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era komputerisasi informasi telah berkembang dengan pesat. Terdapat sistem operasi yang berkembang antara lain mobile phone dan smartphone. Smartphone

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Spesifikasi kebutuhan adalah sekumpulan fungsi, atribut, properti, dan batasan yang diperlukan dalam sistem. Spesifikasi kebutuhan berisi sebuah pernyataan yang mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi sudah semakin maju. Beberapa aplikasi text mining awal menggunakan penyajian sederhana yang disebut dengan bag-ofwords' ketika

Lebih terperinci

pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem (system requirements) dengan mendefinisikan konsep sistem beserta interface yang

pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem (system requirements) dengan mendefinisikan konsep sistem beserta interface yang 7 dan bahkan dengan perangkat lunak lainnya. Tahap ini sangat menekankan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem (system requirements) dengan mendefinisikan konsep sistem beserta

Lebih terperinci

EKSTRAKSI METADATA DOKUMEN SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION (SRS).

EKSTRAKSI METADATA DOKUMEN SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION (SRS). Abstraksi EKSTRAKSI METADATA DOKUMEN SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION (SRS). Himmatul Azizah - Sarwosri, S.Kom., M.T., Daniel Oranova Siahaan, S.Kom., M.Sc., PD.Eng. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Dalam praktek di

BAB I PENDAHULUAN. gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Dalam praktek di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi merupakan bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Sebagian dari masyarakat kita sumber makanannya dapat berasal dari jagung, sorghum, dan sagu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi dibidang pendidikan dinilai cenderung meningkat. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103 Tahun 2014

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER Wikaria Gazali 1 ; Nilo Legowo 2 ; Harry Tedja Sukmana 3 1,2 Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science,

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

Evaluasi Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Berdasarkan Software Quality Model

Evaluasi Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Berdasarkan Software Quality Model Evaluasi Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Berdasarkan Software Quality Model Cahya Bagus Sanjaya Abstraksi Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) adalah proses memformailisasikan sekumpulan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE

IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE Novario Jaya Perdana 1, Diana Purwitasari 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

REKAYASA ULANG SIM AKADEMIK ITS

REKAYASA ULANG SIM AKADEMIK ITS REKAYASA ULANG SIM AKADEMIK ITS AGUS BUDI RAHARJO 5109100164 DOSEN PEMBIMBING UMI LAILI YUHANA, S.KOM., M.SC. DR. IR. SITI ROCHIMAH, M.T. LATAR BELAKANG PROSES PEMELIHARAAN TIDAK BAKU DOKUMENTASI WAKTU

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN NON-FUNGSIONAL DALAM SPESIFIKASI TEKSTUAL BERDASARKAN ATRIBUT ISO/IEC 9126

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN NON-FUNGSIONAL DALAM SPESIFIKASI TEKSTUAL BERDASARKAN ATRIBUT ISO/IEC 9126 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN NON-FUNGSIONAL DALAM SPESIFIKASI TEKSTUAL BERDASARKAN ATRIBUT ISO/IEC 9126 Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember Jl. Karimata No.

Lebih terperinci

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Twitter Twiter adalah sebuah layanan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk menulis maksimal 140 karakter, yang dikenal sebagai Tweet. Twitter didirikan oleh Jack Dorsey

Lebih terperinci

Kata Kunci : Aplikasi E-Learning, ISO , Model Kualitas

Kata Kunci : Aplikasi E-Learning, ISO , Model Kualitas Penilaian Kualitas Sistem Elearning Dengan Menggunakan ISO 19796-1 Andharini Dwi Cahyani, Daniel Oranova Siahaan, Sarwosri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PRIORITAS DALAM EVALUASI SKPL BERDASARKAN ATRIBUT KUALITAS

PRIORITAS DALAM EVALUASI SKPL BERDASARKAN ATRIBUT KUALITAS PRIORITAS DALAM EVALUASI SKPL BERDASARKAN ATRIBUT KUALITAS Cahya Bagus Sanjaya ABSTRAK Pembuatan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) merupakan langkah awal dalam perancangan sebuah perangkat lunak

Lebih terperinci

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL Rudy Adipranata 1), Meliana Ongkowinoto 2), Rolly Intan 3) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA

EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Arna Fariza Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak 1 Tujuan Mengetahui bagaimana melakukan rekayasa terhadap sebuah perangkat lunak Mengetahui software

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Desain penelitian dibuat untuk memudahkan peneliti

Lebih terperinci

PENJAMINAN KUALITAS SOFTWARE pada SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PROTOTYPING

PENJAMINAN KUALITAS SOFTWARE pada SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PROTOTYPING PENJAMINAN KUALITAS SOFTWARE pada SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PROTOTYPING M. Nasrullah (5209100704) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, maka kegunaan komputer dirasa makin besar. Komputer berperan penting dalam mempermudah pekerjaan sehari hari. Salah satu manfaat

Lebih terperinci

Software Requirements Specification

Software Requirements Specification Software Requirements Specification untuk Aplikasi Desktop Untuk Logistik Alat Tulis Kantor Berbasis RMI Java (Client - Server Middleware). Versi 1.10 Oleh : Made Andhika 23510307 I Putu Agus Eka Pratama

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT Novi Sofia Fitriasari Jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia Jalan Terusan Sariasih No 54 Bandung, Telp: (022)2009562, Fax :(022)2009568, e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terkadang juga tidak mengikuti jam mata kuliah. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan terkadang juga tidak mengikuti jam mata kuliah. Salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan segala aktifitas yang kian padat menjadikan sebagian orang

Lebih terperinci

PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL

PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL I Wayan Hendra Maha Putra¹, Imelda Atastina², Alfian Akbar Gozali³ ¹Teknik

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari semakin banyak inovasi, perkembangan, dan temuan-temuan yang terkait dengan bidang Teknologi Informasi dan Komputer. Hal ini menyebabkan semakin

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Impact Analysis Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website adalah salah satu layanan yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian berbagai informasi, sehingga sangat dibutuhkan untuk keperluan pengguna dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan bukti bahwa manusia senantiasa

Lebih terperinci

Requirement? Teknik Informatika S1. Definisi. Rekayasa Perangkat Lunak. Pengertian Requirement. Pengertian Requirement Engineering

Requirement? Teknik Informatika S1. Definisi. Rekayasa Perangkat Lunak. Pengertian Requirement. Pengertian Requirement Engineering Teknik Informatika S1 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak Requirement Engineering Requirement? Pengertian Requirement Pengertian Requirement Engineering Sesuatu pada produk yang harus dilakukan atau sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Chatbot adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan sebuah percakapan atau komunikasi yang interaktif kepada pengguna (manusia) melalui bentuk

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Konsep dan Prinsip Analisis Dan Pemodelan Analisis.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Tahap Analisis : yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natural Language Processing (NLP) adalah area penelitian dan pengaplikasan yang mengekplorasi bagaimana caranya sebuah komputer dapat digunakan dan memanipulasi berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

Ekstraksi Fitur dari Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Ekstraksi Fitur dari Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak KNTIA 2011 F1 Ekstraksi Fitur dari Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak 1 Daniel Siahaan, 2 Sarwosri, 3 Himmatul Azizah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstract SRS document is one of artifacts

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat yang mampu menjembatani penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa untuk dapat berkomunikasi satu sama lainnya.

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak metode pembelajaran yang bisa diterapkan untuk menambah ilmu pengetahuan seseorang. Salah satu metode pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Pencarian Suffix Cactus Library

Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Pencarian Suffix Cactus Library Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Pencarian Suffix Cactus Library Yamza Febrina Sari 1, Yesi Novaria Kunang 2, Edi Supratman 3 Program studi system informasi, fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan

Lebih terperinci

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) Software Proses Planning Implementation Analysis Design Pengembangan Perangkat Lunak Sebuah Lapisan Teknologi Model Proses Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 APLIKASI MOBILE LEARNING VOCABULARY UNTUK PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS BERBASIS APLIKASI

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK

SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL Nur Rosyid M, Entin Martiana, Damitha Vidyastana, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1310

ISSN : e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1310 ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1310 PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATERI MENULIS DALAM MATA KULIAH BAHASA INGGRIS (STUDI

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP)

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Versi 1.0 4 Oktober 2007 Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Untuk : Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS Dyah Wardhani Kusuma 5107 201

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Melalui mata ajar ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era perkembangan teknologi sekarang ini menuntut semua perubahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era perkembangan teknologi sekarang ini menuntut semua perubahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan teknologi sekarang ini menuntut semua perubahan dan perkembangan yang sangat pesat dan maju dalam mencapai tujuan. Penggunaan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jiménez-Peris, dkk dalam paper-nya yang berjudul New Technologies in

BAB I PENDAHULUAN. Jiménez-Peris, dkk dalam paper-nya yang berjudul New Technologies in BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi dan Informasi telah berkembang sedemikian hebatnya. Kemajuan di bidang komputer dan internet khususnya, semakin mempercepat terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini berkembang semakin pesat dan membawa dampak besar bagi aspek kehidupan. Sama halnya dengan teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Algoritma Genetika, Pemrosesan Bahasa Alami, Twiter, Tweet, Semantic Relatedness. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Algoritma Genetika, Pemrosesan Bahasa Alami, Twiter, Tweet, Semantic Relatedness. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dengan munculnya berbagai media sosial, banyak orang yang menuliskan bermacam-macam hal, salah satunya memberikan menuliskan motivasi. Dengan demikian, dibuatlah penelitian untuk membuat sebuah

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah membantu sektor manufaktur dalam memproduksi barang mulai dari bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masih banyak kaum muslimin yang tidak paham dan menguasai, bahkan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. Masih banyak kaum muslimin yang tidak paham dan menguasai, bahkan tidak tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masih banyak kaum muslimin yang tidak paham dan menguasai, bahkan tidak tahu tentang ilmu hukum waris. Sebagian besar umat muslim, menentukan besaran pembagian

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Informatika

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Informatika Dokumen Kurikulum 03-08 Program Studi : Magister Fakultas : Sekolah Teknik Elektro & Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur03-S-IF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan sebuah sistem penilaian atau evaluasi. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan (Wikipedia, 2007: Komputer). Komputer berkembang mulai

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi Mata Kuliah Deskripsi Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak pada prinsipnya menekankan pada tahapan-tahapan pengembangan suatu perangkat lunak yakni: Analisis, Desain, Implementasi, Testing dan Maintenance. 17/03/2014

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS.

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS. RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS. Dosen Pembimbing : Daniel Oranova Siahaan, S.Kom, M.Sc, Pd.Eng Nurul Fajrin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan maraknya penggunaan internet saat ini, tidak sedikit lembaga media mendistribusikan informasi berita secara online. Tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teladan terutama dalam mencontoh sifat para nabi. Dalam ajaran islam

BAB 1 PENDAHULUAN. teladan terutama dalam mencontoh sifat para nabi. Dalam ajaran islam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita kisah nabi dalam islam merupakan cerita yang bisa dijadikan teladan terutama dalam mencontoh sifat para nabi. Dalam ajaran islam diwajibkan untuk mengenal

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK SEMESTER: 3 KODE: SKS: 3 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF-ITS DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : Mahasiswa memiliki pengetahuan terhadap metodologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata kunci (keyword) merupakan kata-kata singkat yang dapat menggambarkan isi suatu artikel ataupun dokumen (Figueroa,et al. 2014). Kata kunci memberikan kemudahan

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN:

SNIPTEK 2014 ISBN: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5-7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MAKAM BARU MENGGUNAKAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS (Studi kasus pada Taman Pemakaman Umum Joglo Jakarta Barat) Dyah Asrining

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Elicitation (1) Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS

Lebih terperinci

PENGKOMBINASIAN POHON KEPUTUSAN DATA PENCILAN KELAS DAN POHON KEPUTUSAN DATA NORMAL UNTUK PENINGKATAN AKURASI PREDIKSI CACAT PERANGKAT LUNAK

PENGKOMBINASIAN POHON KEPUTUSAN DATA PENCILAN KELAS DAN POHON KEPUTUSAN DATA NORMAL UNTUK PENINGKATAN AKURASI PREDIKSI CACAT PERANGKAT LUNAK PENGKOMBINASIAN POHON KEPUTUSAN DATA PENCILAN KELAS DAN POHON KEPUTUSAN DATA NORMAL UNTUK PENINGKATAN AKURASI PREDIKSI CACAT PERANGKAT LUNAK Utomo Pujianto 1, Daniel Oranova Siahaan 2 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

POB-ALSI-003. Nomor Revisi TUJUAN. oleh sistem. tersebut. dikeluarkan. oleh. tiap unit di IPB. Pada. menghemat CASE

POB-ALSI-003. Nomor Revisi TUJUAN. oleh sistem. tersebut. dikeluarkan. oleh. tiap unit di IPB. Pada. menghemat CASE 1. TUJUAN 1.1. Mengoptimalkan penggunaan dan pengelolaan fasilitas e-learning yang telah dikembangkan IPB.dokumen yang mendefinisikan fungsi-fungsi yang harus disediakan oleh sistem. 1.2. Perencanaan acceptance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang dirasakan semakin cepat dan pesat, pada saat ini khususnya dalam perkembangan teknologi komputer. Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjanan Komputer Semester Ganjil 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjanan Komputer Semester Ganjil 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjanan Komputer Semester Ganjil 2010/2011 RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI TRACKING BARANG DAN INFO HARGA BERBASIS SMS PADA EKSPEDISI ESL EXPRESS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : SUSI SETYOWATI

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : SUSI SETYOWATI POS TAGGER TWITTER BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN STANFORD NLP TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan profesional (hardskills) dan keterampilan personal (softskills) tidak lagi dipandang sebagai dua satuan terpisah, akan tetapi merupakan kesatuan

Lebih terperinci

Requirements Engineering. TIM RPL Program Studi Teknik Informatika

Requirements Engineering. TIM RPL Program Studi Teknik Informatika Requirements Engineering TIM RPL Program Studi Teknik Informatika 1 Requirements Engineering Membantu Software Engineer lebih memahami masalah yang mereka coba pecahkan. Menghasilkan pemahaman tertulis

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KEMIRIPAN DIAGRAM KASUS PENGGUNAAN TERHADAP SKENARIO

PEMERIKSAAN KEMIRIPAN DIAGRAM KASUS PENGGUNAAN TERHADAP SKENARIO PEMERIKSAAN KEMIRIPAN DIAGRAM KASUS PENGGUNAAN TERHADAP SKENARIO Reza Fauzan 1, Djoko Pramono 2 1 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kecepatan proses transaksi menjadi sebuah standar bagi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Proses transaksi menjadi sebuah kelemahan ketika proses

Lebih terperinci

Luh Putu Ary Sri Tjahyanti

Luh Putu Ary Sri Tjahyanti Skema Sistem Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) Berbasis Konstruktivisme Presentasi Tesis Luh Putu Ary Sri Tjahyanti 5108201003 Pembimbing : Daniel Oranova Siahaan, S.Kom, M.Sc, P.D.Eng.

Lebih terperinci

APLIKASI PIRANTI LUNAK PENGANALISIS SINTAKSIS KALIMAT BAHASA INDONESIA

APLIKASI PIRANTI LUNAK PENGANALISIS SINTAKSIS KALIMAT BAHASA INDONESIA APLIKASI PIRANTI LUNAK PENGANALISIS SINTAKSIS KALIMAT BAHASA INDONESIA Sablin Yusuf Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

SOFTWARE ENGINEERING (REKAYASA PERANGKAT LUNAK)

SOFTWARE ENGINEERING (REKAYASA PERANGKAT LUNAK) SOFTWARE ENGINEERING (REKAYASA PERANGKAT LUNAK) SOFTWARE Software merepresentasikan masalah di dunia nyata Masalah di dunia nyata lebih komplek dari pertukaran dua nilai Software program Software meliputi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK 3 Langkah Perencanaan : I. Pendefinisian masalah, II. Pengembangan strategi solusi, III. Rencana proses pengembangan. 2 I. Pendefinisian Masalah 1. Nyatakan masalah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Hidrologi dan Tata Air merupakan badan pemerintah yang mengelola data hidrologi di Indonesia. Badan ini memiliki fungsi untuk melakukan penyusunan program, pengumpulan,

Lebih terperinci

PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM.

PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM. PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM. 1208605026 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Chapter 2 What is Software Quality?

Chapter 2 What is Software Quality? Chapter 2 What is Software Quality? 2.1 Definisi Software Software: Program komputer, prosedur, dan dokumentasi dan data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer. Keempat komponen yang

Lebih terperinci