Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Pencarian Suffix Cactus Library

Transkripsi

1 Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Pencarian Suffix Cactus Library Yamza Febrina Sari 1, Yesi Novaria Kunang 2, Edi Supratman 3 Program studi system informasi, fakultas ilmu computer, universitas bina darma Jl. Ahmad yani no. 12 palembang yamzafebrinasari@gmail.com ABSTRAK Repository adalah tempat penyimpanan. Dalam konteks kepustakawanan repository adalah suatu tempat dimana dokumen, informasi atau data disimpan, dipelihara dan digunakan. Dokumen yang dikelola dalam repositori lebih khusus dari pada yang dikelola di perpustakaan. Penyelenggara repositori lebih mengkhususkan diri untuk mengelola dokumen yang belum diterbitkan oleh perusahaan penerbitan atau penerbitan komersial. Salah satu bagian informasi adalah menyajikan data hasil pencarian dengan cara mengelompokkan (clustering) seluruh dokumen hasil pencarian sesuai dengan kemiripan antar dokumen. Agar tingkat kemiripan dokumen tinggi maka dokumen harus dibaca dengan memperhatikan struktur frasa-frasa penyusun dokumen (semantis). Pembacaan secara semantis inilah yang kemudian membutuhkan representasi isi dokumen secara tepat. Implementasi struktur data suffix cactus memungkinkan pencarian string relatif lebih cepat dibandingkan query biasa. Suffix cactus bisa dikonstruksi dari suffix tree ataupun dari suffix array. Kinerja suffix cactus berada di antara keduanya. Pada penelitian ini, suffix cactus dikonstruksi berdasarkan pada informasi yang didapat dari suffix tree, sedangkan clustering diimplementasikan pada judul dokumen yang dianggap representasi dokumen berbahasa Indonesia. Hasil pencarian dokumen berupa grupgrup dokumen dan ditampilkan frasa-frasa baru yang memiliki kedekatan dengan keyword yang diinputkan. Kata kunci: Repository, clustering, suffix tree, suffix cactus 1 Pendahuluan Saat ini penggunaan teknologi informasi merupakan salah satu bagian penting bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya di bidang pendidikan. Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan. Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital. Pemanfaatan layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat dan akurat. Perpustakaan digital diarahkan memberi kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital secara terpadu dan lebih dinamis[1]. Dalam mengelola dan melestarikan hasil karya civitas akademik berupa skripsi, jurnal, artikel/paper, dan makalah, maka dibutuhkan tempat penyimpanan digital ( Repository), keberadaan dari repository institusi sebagai wadah atau tempat penyimpanan hasil karya dari civitas akademik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma. Untuk memudahkan para civitas akademik dalam mencari informasi di repository, maka dibutuhkan sebuah tool yang dilengkapi suatu metode pencarian Algoritma Suffix Cactus untuk mencari informasi lebih efisien. 2 Algoritma Suffix Cactus Algoritma adalah susunan langkah-langkah sistematis dan logis dalam pemecahan suatu masalah. Algoritma Suffix Cactus Library adalah bentuk hybrid dari Suffix Tree dan Suffix Array. Suffix Tree merupakan salah satu dari struktur data yang paling penting pada stringology[1]. 1

2 Suffix Tree adalah struktur semacam index yang dibentuk dari sebuah string yang memungkinkan banyak query yang cepat terhadap string[2]. Sedangkan, Suffix Array adalah sebuah sebuah struktur data, mirip dengan Suffix Tree, yang mengijinkan pencarian cepat pada sebuah teks[2]. Suffix Cactus dapat dideskripsikan sebagai versi compact (rapat) Suffix Tree atau juga sebagai sebuah Suffix Array yang diperbesar dengan adanya beberapa informasi tambahan. Sehingga Suffix Cactus dapat disebut sebagai persilangan atau hibrid antara Suffix Tree dan Suffix Array[2]. Suffix Cactus memberikan sudut pandang baru yang menarik pada keluarga struktur data suffix. Struktur dari Suffix Cactus memiliki kesamaan dengan struktur pada Suffix Tree maupun pada Suffix Array. Terdapat tiga fase untuk algoritma pengelompokkan string pada Suffix cactus, yaitu : 1. Fase pertama adalah pembentukan Suffix Tree dari kumpulan string dokumen yang cocok dengan mode pencarian. 2. Fase kedua adalah identifikasi cluster kata kata pembanding dengan pembacaan Suffix Tree untuk mendapatkan nilai DEPTH (nilai terdekat dan terjauh berdasarkan kata yang dicari) dan SUFFIX 3. Fase ketiga adalah penggabungan kata kata pembanding. Metode ini didahului dengan pembacaan tiap kata dari file sampel. Sehingga input dari algoritma ini adalah sebuah kata yang kemudian dilakukan pemeriksaan semua kemungkinan bentuk kata. Setiap kata dalam Bahasa Indonesia umumnya maksimal memiliki dua awalan (prefiks) dan tiga akhiran (sufiks). Linear waktu algoritma konstruksi pohon akhiran Farach serta beberapa algoritma paralel dan eksternal didasarkan pada pembagian berikut : 1. Membangun suffix tree dari mulai posisi suffix. Ini dilakukan dengan reduksi untuk pembangunan suffix tree dari sebuah string setengah panjang, yang diselesaikan secara rekursif. 2. Membangun suffix tree dari suffix yang tersisa menggunakan hasil langkah pertama. 3. Menggabungkan dua suffix tree menjadi satu. Langkah pertama algoritma mengurutkan suffix S dengan i mod 3 0 di antara suffix itu sendiri. Untuk tujuan ini, pertama kali menemukan leksikografi nama S [1, 2n/3] untuk tiga kali lipat s [, + 2] dengan i mod 3 0, yaitu, angka dengan properti yang S Sj dan hanya 2

3 jika S [, + 2] s [j, j + 2]. Hal ini dapat dilakukan dalam waktu linier dengan semacam radix dan memindai urutan diurutkan dari tiga kali lipat jika kelipatans tiga S[i, i + 2] adalah k -th berbeda tiga muncul di diurutkan urut, kami menetapkan S =k. Langkah kedua adalah mudah. Suffix S dengan i mod 3 = 0 diurutkan dengan menyortir pasangan (s [i], Si +1). Karena urutan suffix Si +1 sudah tersirat dalam, itu sudah cukup untuk secara stabil mengurutkan entri-entri [j] yang mewakili suffix Si +1, i mod 3 = 0, sehubungan dengan s [i]. Hal ini dimungkinkan dalam waktu linier dengan semacam radix. Dan pada langkah ketiga adalah cukup mudah. Kita harus menggabungkan dua suffix array untuk mendapatkan suffix array lengkap SA. Untuk membandingkan sebuah suffix Sj dengan j mod 3 = 0 dengan sebuah suffix S dengan i mod 3 0, kita membedakan dua kasus : Jika mod 3 = 1, kita menulis S sebagai (s [ ], S + 1) dan Sj sebagai (s[j], Sj + 1). Sejak +1 mod 3 = 2 dan j + 1 mod 3 = 1, urutan relatif Sj + 1 dan S + 1 bisa ditentukan dari posisi di. Demikian pula, jika mod 3 = 2, kita membandingkan tiga kali lipat (s [ ], s [ + 1], S + 2) dan (S [j], s [j + 1], Sj + 2) menggantikan Si + 2 dan Sj + 2 dengan nama leksikografi di [3]. 3 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. [5] menyatakan, bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan penelitian ini melalui 1) observasi, 2) wawancara, 3) studi literature. Metode Pengembangan Sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode RUP (Rational Unifed Process). RUP adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur ( architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven)[3]. RUP memiliki empat buah tahap/fase yang dapat dilakukan pula secara iteratif. Berikut ini adalah gambar alur hidup RUP, yaitu : 1) inception ; Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan ( business modelling) dan mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat ( requirements). 2) elaboration ; Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur system yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype). Langkah-langkah yang dilakukan penulis pada tahap ini meliputi: perancangan database, perancangan alur sistem yang akan dibuat, perancangan antar muka, analisa dan desain teknis. 3) Construction ; Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur yang ada pada sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program.langkah-langkah yang dilakukan penulis pada tahap ini meliputi, pembuatan tampilan (layout) pada program dan pembuatan kode program. 4) Transition ; Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem yang sudah berhasl dibuat agar dapat dimengerti oleh user. Langkah-langkah yang dilakukan penulis pada tahap ini meliputi, pengujian program aplikasi[4]. 4 Hasil Hasil implementasi menampilkan antarmukaa Sistem Informasi Pencarian Judul Skripsi Mahasiswa Menggunakan Metode Suffix Pada Universitas Bina Darma Palembang. Antarmuka aplikasi ditampilkan dengan menggunakan browser. 4.1 Halaman Utama Halaman utama akan tampil apabila pengguna berhasil login.. Berikut adalah tampilan antarmuka Halaman Utama Pengguna dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 3

4 4.2 Halaman File Gambar 1 Tampilan Halaman Utama Halaman File digunakan untuk menampung data file skripsi seperti penambahan file baru, pengubahan, atau menghapus data file skripsi. Berikut adalah tampilan antarmuka Halaman File dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2 Tampilan Halaman File Gambar 3 Tampilan Halaman Input File 4.3 Halaman Pencarian Halaman Pencarian ini digunakan untuk mencari informasi file berdasarkan parameter judul skripsi. Berikut adalah tampilan antarmuka Halaman Pencarian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4 Tampilan Halaman Pencarian 4

5 Jika Anda mengklik tombol Proses maka akan muncul tampilan hasil pencarian. Anda lihat seperti gambar berikut ini: 4.4 Penerapan Algoritma Pencarian Suffix Gambar 5 Tampilan Halaman Hasil Pencarian Pencarian string dengan metode Suffix pada bahasa pemrograman PHP akan tampak seperti gambar di bawah ini : <?php Function Suffix($input){ //Array for($i=0;$i<strlen($input);$i++) { //Fungsi For... untuk membuat perulangan jumlah teks pada variabel input //Posisi nilai variabel j sesuai dengan nilai pada variabel i for ($j=$i;$j<strlen($input);$j++) { $hasil =.$hasil..$input($j). ; } } }?> $hasil substr($hasil,0,strlen($input)-1); Return $hasil; $data = $data,$hasil ; $indeks = indeks, $j ; //Sort A-Z Sort ($data); Hasil pengujian algoritma diatas jika string adalah SISTEM maka tampilan pada layar seperti di bawah ini : Gambar 6 Algoritma Suffix dalam PHP 5

6 5 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, Pengolahan Dokumen papengolahan string dengan berbagai operasi sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Salah satu cara mudah mengolah string adalah dengan menggunakan suffix tree. Namun ternyata, kompleksitas suffix tree masih terlalu rumit. Suffix array hadir sebagai salah satu solusi untuk mengoptimalkan fungsi yang dapat dilakukan oleh suffix tree. Daftar Rujukan 1. Fathoni Muhammad : Penghantar Algoritma Dan Pemrograman, Saintikom, Jogjakarta (2008) 2. FX. Arunto & Widodo : Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Dokumen Berbasis Web Menggunakan Metode Suffix Cactus, Maxikom, Surabaya (2003) 3. Juha Karkkainen and Peter Sanders : Simple Linear Work Suffix Array Construction, Germany (2003) 4. S, Rosa dan Shalahuddin : Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Informatika Bandung, Bandung ( 2013) 5. Sugiyono : Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung (2005) 6