Hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Penonton pada Tindak Kejahatan dan Penipuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Penonton pada Tindak Kejahatan dan Penipuan"

Transkripsi

1 Hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Penonton pada Tindak Kejahatan dan Penipuan Windy Grahita 1, Lukiati Komala Erdinaya 2, Priyo Subekti 3 Departemen Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author : Windygrahita@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study was to determine the correlation between exposure of Reportase Investigasi TRANS TV with the housewife s perception on crimes and fraud. This study is based on the cultivation theory. The method used is the quantitative approach with correlation analysis to find a correlation between two or more variables.the study population were all the housewives in Bandung aged years of or older or exactly 251 people using Cluster Sampling technique 72 samples are obtained.the results of these studies show that there is a significant correlation between two variables, which are the exposure of Reportase Investigasi TRANS TV with the housewife s perception on crimes and fraud. Analysis of studies have shown that exposure which consists the duration, frequency, message structure, message styles, and messages can affect the attractiveness of knowledge and understanding of the housewives in crime and fraud. Keywords: the housewife s perception on crimes and fraud Pendahuluan Salah satu faktor terkuat yang melatarbelakangi tindak kriminal ialah kemiskinan. Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia memicu sejumlah oknum licik untuk menghalalkan berbagai cara demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan modal serendah-rendahnya dalam pekerjaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Berangkat dari pemikiran picik inilah oknum-oknum tak bertanggungjawab tersebut mengintai dan hadir dalam keseharian masyarakat, Menebar benih kejahatan yang bermuara pada kriminalitas dan penipuan. Tak hanya merugikan secara kualitas, namun kelicikan yang terjadi ini juga membahayakan kesehatan para konsumen. 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Utama Page 1 of 11

2 Berangkat dari adanya ancaman bagi masyarakat luas terkait oknum-oknum jahil tersebut, maka perusahaan media, dalam penelitian ini berfokus pada televisi, mengangkat fenomena kriminalitas ke dalam program acara tersendiri. Program berita khusus kriminal yang ditayangkan televisi bertujuan untuk memberikan peringatan, menguak modus kejahatan, sekaligus mencerdaskan pemirsanya agar dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Program berita kriminal ini disajikan kepada pemirsa di rumah dengan kemasan dan cara penyampaian yang berbeda beda sesuai dengan ciri khasnya masing-masing. Pada awalnya berita kriminal hanya menjadi salah satu kemasan berita yang diselipkan dalam sebuah rangkaian program berita. Namun pada perkembangannya, mayoritas stasiun televisi merasa perlu untuk menyediakan porsi tersendiri untuk menayangkan beritaberita khusus kriminal. Pertama kali berita kriminal yang disajikan dalam format eksklusif sebagai program acara sendiri hanya ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta, Indosiar, dengan program acara bertajuk Patroli. Acara yang berdurasi 30 menit ini ditayangkan pada pukul WIB dan berhasil mendapatkan rating yang tinggi 1 sehingga memicu berbagai stasiun televisi lainnya membuat program serupa dengan ciri khas yang berbeda. Tetapi program yang menampilkan berita berita tentang kekerasan, perampokan, pembunuhan hingga penipuan ini dianggap terlalu vulgar, baik dari sisi visual maupun katakata yang digunakan. Sampai pada perkembangannya, muncul program acara yang mengungkap secara khusus tentang satu peristiwa kriminal yang ditampilkan dengan kemasan yang berbeda, yakni lebih mendalam dan bersifat investigatif. Indepth Reporting (berita mendalam) di televisi nasional menjadi inovasi baru yang menarik perhatian. Pemirsa tak hanya disuguhi isu sebatas yang terlihat di permukaan, tetapi juga membedah peristiwa secara menyeluruh. Indepth reporting (laporan mendalam) pada televisi menayangkan penelusuran penelusuran lebih mendalam tentang kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Dalam program acara ini, peristiwa kriminalitas disajikan dengan lebih lengkap dengan menguak latar belakang kejadian, pelaku, korban, modus operandi, serta komentar dan pandangan orang-orang di sekitar pelaku, juga narasumber yang terkait dengan kasus tersebut. Ulasan dan komentar pakar kriminal dan hukum juga 1 html://digilib.uns.ac.id/upload/documen/ html Page 2 of 11

3 turut disajikan. Seperti Sidik kasus investigasi, program acara berita mengenai investigasi yang ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu pukul WIB di stasiun televisi swasta MNC TV. Sigi Investigasi (SCTV) yang tayang pada hari Rabu pada pukul WIB, serta Reportase Investigasi TRANS TV yang tayang pada Sabtu dan Minggu pukul WIB. Tindak kriminalitas yang sedang berkembang baik kejahatan maupun penipuan terus meningkat setiap bulannya dikota Bandung. No Bulan Penip Penc Keke Lain uan urian rasan Lain 1 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Sumber : data satreskrim kota Bandung tahun 2011 Tayangan investigasi tersebut mengungkapkan berbagai kasus yang sedang marak terjadi di masyarakat. Seperti tindakan anarkis sebagian oknum, hipnotis, penipuan terhadap konsumen, penggunaan bahan berbahaya, hingga praktek kecurangan di masyarakat. Dengan berbagai ciri khasnya masing-masing dari beberapa program tersebut, Reportase Investigasi mendapat perhatian paling tinggi dari masyarakat 2. Dikarenakan jam tayang yang tepat dan penyajian berita yang menarik. Salah satu warga mengaku setia menonton tayangan Reportase 2 Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa warga di kelurahan Pasir Endah Bandung Investigasi pada setiap minggunya dibadingkan dengan program acara serupa di televisi swasta lain 3. Berdasarkan pra Observasi penelitian, mayoritas ibu ibu yang berdomisili di Kelurahan Pasir Endah mengaku sangat tertarik dengan program acara Reportase Investigasi dan mengaku familiar dengan program acara tersebut hal ini terbukti dengan frekuensi menonton yang tinggi dalam sebulan. Reportase Investigasi adalah program buletin dari Divisi News TRANS TV, yang tayang setiap sabtu dan minggu sore selama 30 menit, dari pukul sampai dengan pukul WIB. Reportase Investigasi mengungkap suatu kasus penyimpangan, dari pelakunya langsung. Topik yang dipilih adalah yang menjadi kepentingan masyarakat. Misalnya, tentang bakso yang mengandung boraks, kosmetik yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan, praktek ilegal, hipnotis dan sebagainya. 4 Reportase Investigasi mempunyai tagline Lebih dekat dan berbeda. Karena Reportase Investigasi hadir dengan berita yang mendalam dan langsung kepada nara sumber. Salah satu ciri khas yang menonjol dari tayangan Reportase Investigasi tersebut adalah penelusuran mendalam yang dilakukan oleh tim investigasi langsung dari tempat kejadian dan wawancara langsung dengan pelaku serta dampak yang terjadi akibat penipuan dan manipulasi yang dilakukan. Dalam setiap episodenya, Reportase Investigasi mengangkat topik yang sedang 3 Hasil wawancara dengan ibu Nenden kusdini warga di Ujung Berung 4 administrator Reportase Investigasi ( Page 3 of 11

4 hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Topik yang sedang hangat menjadi perbincangan tentunya menarik perhatian tersendiri bagi penontonnya. Apalagi yang berhubungan dengan kasus penipuan dan manipulasi terhadap makanan dan kosmetik. Mencampurkan zat berbahaya pada produk (makanan, kosmetik) dan mengganti sebagaian bahan baku yang tidak layak pakai sering dilakukan sebagian oknum. Seperti menambahkan lilin pada permen karet rekondisi, menambahkan zat pewarna tekstil pada makanan, menambahkan boraks pada bakso, mencampurkan zat berbahaya pada kosmetik dan produk kecantikan lainnya serta penggunaan kemasan bekas pada air mineral dan minuman botol lainnya. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat, oleh karena itu tim investigasi TRANS TV mengulik lebih dalam lagi bagaimana para sebagian oknum yang melakukan manipulasi dan tindak kejahatan. Tujuan tayangan Reportase Investigasi adalah agar para masyarakat dapat berhati hati dan lebih waspada pada tindak penipuan yang dilakukan oknum oknum tersebut. Segala keunikan penyajian ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektifkah (terpaan) format program acara kriminal yang disajikan secara mendalam dapat bermanfaat bagi pemirsanya. Keresahan ini memicu penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang terpaan RI pada pembentukan persepsi pemirsanya, apakah sudah sesuai dengan yang dicanangkan para jurnalis di ruang redaksi atau tidak. Setelah menonton tayangan Reportase Investigasi saya dapat mengetahui makanan yang dijual pada anak anak memakai zat berbahaya atau alami. Karena banyak pedagang di sekolah dasar yang menjajakan dagangan mereka tanpa mengutamakan kebersihan dan kesehatannya. 5 Ibu ibu memang sering menjadi target sasaran para oknum penipuan, karena ibu ibu sering kali tergiur dengan harga miring dan tampilan yang lebih menarik. Ibu ibu juga lebih perduli dengan isi pesan dalam tayangan Reportase Investigasi. Terutama ibu ibu rumah tangga yang memilki anak yang sering menjadi target para oknum penipuan. Ibu ibu rumah tangga umumnya banyak menghabiskan waktu dirumah dan biasanya waktu senggang mereka dihabiskan dengan menyaksikan acara berita kriminal yang memang banyak ditayangkan oleh stasiun televisi pada siang dan sore hari, waktu utama dimana mayoritas orang orang beristirahat sejenak dari aktivitas mereka. Dalam tayangannya, Reportase Investigasi mengambil sudut pandang salah satu pedagang yang menjadi narasumber serta pelaku penipuan yang bersedia mengungkapkan segala rahasia yang sebagian pedagang lakukan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan cara picik. Manipulasi yang dilakukan bisa membahayakan konsumen, karena berpeluang memakai zat zat berbahaya yang tidak terjamin dari segi kesehatan. Menurut salah satu orang tua murid SDN Ujung Berung Bandung dan juga seorang ibu rumah tangga, akibat seringnya menonton tayangan tersebut 5 hasil wawancara dengan ibu Euis guru SDN Ujung Berung Bandung Page 4 of 11

5 membuat tingkat kecemasan menjadi lebih tinggi, dan lebih sering mengingatkan anak dan keluarga agar berhati hati, karena kita tahu bagaimana kecurangan yang dilakukan oleh pedagang dengan bahan bahan yang tidak layak konsumsi. 6 Rasa kepedulian yang tinggi dan kerentanan terhadap kejahatan dan penipuan melahirkan rasa cemas, bahkan takut, membuat individu tanpa sadar mempunyai pemikiran yang negatif dan pada akhirnya persepsi pun lahir. Tidak percaya dengan sebagian orang bahkan memandang orang dengan prasangka buruk, dan mendefenisikan orang lain dari bahasa tubuhnya. Apabila khalayak terlalu sering menyaksikan tayangan berita kejahatan dan penipuan maka akan berdampak pada rasa takut berlebihan ( fear of crime ) akan tindak penipuan yang terjadi. Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis 1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususnya ilmu hubungan masyarakat (humas) yang berhubungan dengan kajian riset publik dan analisis media massa, terutama mengenai efek televisi, serta dapat membantu penelitian-penelitian lain dengan topik yang relevan. 2. Dapat memberikan keterangan yang berguna bagi pengembangan studi 6 hasil wawancara dengan ibu Tia Wijayanti tentang peranan media massa dan efek yang dapat ditimbulkannya terhadap sikap masyarakat. Kegunaan Praktis 1. Secara praktis, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi media massa terkait, yakni TRANS TV agar bisa menayangkan tayangan yang lebih baik sehingga penonton pun mendapat pembelajaran yang lebih baik. 2. Memberikan masukan kepada masyarakat, untuk bisa lebih cerdas dalam menyikapi tayangan yang ada di televisi, terutama tayangan berita mengenai kejahatan dan penipuan. Kerangka Teoritis Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kultivasi dikembangkan sebagai salah satu cara untuk menjelaskan pengaruh televisi terhadap masyarakat. Hipotesis ini pertama kali diperkenalkan oleh George Gerbner pada tahun Hipotesis Kultivasi menyatakan bahwa khalayak yang mengkomsumsi tayangan di televisi dengan waktu yang lama ( heavy viewer) memandang dunia nyata sesuai dengan apa yang mereka lihat di televisi. Pengkonsumsian siaran televisi dalam waktu yang lama ( heavy viewing) dapat mengkultivasi persepsi seseorang akan realitas sehingga sesuai dengan gambaran yang ditampilakn oleh program televisi. (Signorielli, 1990). Analisis Kultivasi adalah teori yang memprediksikan dan menjelaskan formasi dan pembentukan jangka panjang dari persepsi, pemahaman, dan keyakinan Page 5 of 11

6 mengenai dunia sebagai akibat dari konsumsi akan pesan-pesan media. Terdiri dari latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian Kajian Pustaka Terpaan Tayangan Terpaan tayangan diartikan sebagai penggunaan media oleh khayalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan, jenis isi media serta hubungan antara khalayak dengan media yang dikonsumsi atau media secara keseluruhan (Rakhmat, 2001:66). Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda beda. oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang di bentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. selain itu, satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara subtansil bisa sangat berbeda dengan realitas. (Rakhmat, 2001 : 51) Metode Penelitian Hipotesis Utama Ho :Terdapat hubungan antara terpaan tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan persepsi ibu ibu rumah tangga di Kelurahan Pasir Endah RW 05 pada tindak kejahatan dan penipuan. Hi :Tidak terdapat hubungan antara terpaan tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan persepsi ibu ibu rumah tangga di Kelurahan Pasir Endah RW 05 pada tindak kejahatan dan penipuan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengadakan jenis penelitian korelasional, yaitu Metode korelasional bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lain. (Rakhmat, 2009: 27). Teknik Analisis data Teknis analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kuantitatif. Pengertian dari teknik analisis data yaitu langkah-langkah di dalam mengelola dan mengupas data hasil penelitian/hasil penjaringan kuesioner untuk memperoleh data dalam membuat kesimpulan hasil penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menganalisa data menggunakan pengolahan data yaitu Coding Book dan Coding Sheet. Coding Data yang diperoleh dalam penelitian ini, diakumulasikan dan disusun secara sistematis, kemudian dianalisis dengan menggunakan: Page 6 of 11

7 1. Teknik Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai latar belakang responden dan memaparkan datadata perhitungan statistik yang telah dikelompokan dan ditabulasikan. 2. Teknik Analisis Statistik Inferensial (Korelasi Pangkat Spearman) Analisa statistik inferensial ditujukan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui derajat hubungan (koefisien korelasi) di antara variabel-variabel (bebas dan terikat) diperlukan sebuah prosedur statistik yang dinamakan analisis hubungan, dengan menggunakan ukuran asosiasi yang disesuaikan dengan jenis (skala pengukuran) data. Untuk menghitung korelasi antara X dan Y maka digunakan rumus : r s Kemudian untuk menghitung koefisien signifikan : t r 2 2 x y s ( x N 2 1 r 2 s y d ) 2 i Bahas deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data, cara mendapatkan data primer dan sekunder, teknik analisis data, teknik pemeriksaan keabsahan data, Untuk tahu seberapa besar hubungan variabel X dan Y digunakan kriteria Guliford (Rakhmat, 2009 :29), sebagai berikut: Besarnya nilai r s Tabel 1.1 Tabel Koefisien Guilford Kategori < 0, 20 Hubungan rendah sekali 0,20 0,40 Hubungan rendah tapi pasti > 0,40 0,70 Hubungan yang cukup berarti > 0,70 0, 90 Hubungan yang kuat > 0,90 Hubungan yang sangat tinggi Uji Validitas Kuesioner yang baik memiliki dua ciri utama yang harus dipenuhi yaitu valid dan reliabel. Validitas mempunyai arti sejauh mana keepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya yang relatif konsisten, alat ukur tersebut reliabel. (Ardianto, 2011: 189) Page 7 of 11

8 Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi penelitian ini adalah ibu ibu rumah tangga di Kelurahan Pasir Endah RW 05 Bandung. Jumlah Warga pada Kelurahan Pasir Endah RW 05 Bandung berjumlah 251 kepala keluarga yang menjadi populasi penelitian. Sampel yang diperoleh melalui teknik Simple Random Sampling yakni pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dan didapat sebesar 72 responden sebagai sampel. Hasil dan Pembahasan Penelitian Koefisien korelasi antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga pada Tindak Kejahatan dan Penipuan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga dimana hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang positif dan cukup berarti. Korelasi antara Intensitas Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga pada Tindak Kejahatan dan Penipuan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Intensitas Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga dimana hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang positif dan rendah tapi pasti. Korelasi antara Isi Pesan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga pada Tindak Kejahatan dan Penipuan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Isi Pesan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga dimana hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang positif dan cukup berarti. Dapat disimpulkan bahwa Terpaan tayangan Reportase Investigasi memiliki hubungan dengan Persepsi Ibu ibu rumah tangga pada tindak kejahatan dan penipuan. Walaupun hubungan intensitas dengan persepsi memiliki derajat keeratan rendah namun pasti. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan tayangan Reportase Investigasi dengan persepsi ibu ibu rumah tangga pada tindak kejahatan dan penipuan. Terpaan media tidak hanya menyangkut apakah sesorang cukup dekat dengan kehadiran media massa, tetapi apakah seseorang itu benar benar terbuka terhadap pesan pesan media tersebut. Terpaan media merupakan kegiatan mendengarkan, melihat dan membaca pesan media massa ataupun mempunya pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut, yang dapat terjadi pada tingkat individu ataupun kelompok. (Shore, 1985: 26) Berdasarkan kutipan dari Shore ditegaskan bahwa terpaan media tergantung pada individu itu sendiri, apakah mereka terbuka dengan informasi informasi yang disampaikan oleh media atau tidak. Menurut Freed Wibowo (2007:76) program berita adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki Page 8 of 11

9 nilai berita (unusual, factual, esencial) dan disiarkan melalui media secara periodik. Dalam hal ini berita berita yang diteliti adalah berita investigasi yaitu berita mendalam yang menyikap hal hal yang ditutupi dan menyelidiki fakta fakta yang tersembunyi. Analisis kultivasi adalah sebuah teori yang memprediksikan dan menjelaskan informasi dan pembentukan jangka panjang dari persepsi, pengetahuan dan pemahaman mengenai dunia sebagai akibat dari konsumsi akan pesan pesan media. Garis pemikiran Gerbner dalam analisis kultivasi menunjukan bahwa komunikasi massa terutama televisi megkultivasi keyakinan tertentu mengenai kenyataan yang dianggap sebagai sesuatu yang umum oleh konsumen komunikasi massa. Sebagaiman ayang diamati oleh Gerbner Gebanyakan dari apa yang kita ketahui, atau kita pikir kita ketahui, sebenarnya tidak pernah kita alami sendiri secara pribadi. Kita mengetahui hal ini karena adanya cerita cerita yang kita lihat dan kita dengar dimedia. (Richard West dan Lyyn H. Turner, 2008 : 82) Persepsi merupakan suatu reaksi terhadap suatu pengalaman tertentu. Persepsi sendiri biasanya disebabkan oleh kondisi stimulus yang khusus. Stimulus yang dimaksud adalah stimulus dari luar seperti apa yang dilihat dan dirasakan. Tayangan program berita investigasi dapat menjadi stimulus yang cukup kuat untuk menimbulkan persepsi. Kesimpulan dan Saran Menurut hasil penelitian kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa hipotesis Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini membuktikan adanya hubungan antara terpaan tayangan Reportase Investigasi dengan persepsi ibu ibu rumah tangga pada tindak kejahatan dan penipuan. Hal ini secara umum menunjukan bahwa semakin jelas informasi yang diberikan tentang kejahatan dan penipuan, maka semakin kuat persepsi ibu-ibu rumah tangga pada tindak kejahatan dan penipuan. 1. Sebaiknya cara pembuatan produk yang dicampurkan zat kimia berbahaya tidak perlu dipraktekan secara spesifik cukup secara garis besarnya saja. Hal ini dapat dicontoh bagi pedagang lainnya yang ingin memperoleh keuntungan yang serupa 2. Sebaiknya isi pesan tayangan Reportase Investigasi yang disampaikan sebaiknya lebih diperjelas lagi 3. Diharapkan selanjutnya Reportase Investigasi dapat melakukan investigasi yang lebih mendalam dan spesifik tentang pengaruh terpaan tayangan Reportase Investigasi. Page 9 of 11

10 DAFTA PUSTAKA Ardianto, Elvinaro & Erdinaya, Lukiati Komala. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Public Serta Ilmu ilmu sosial Lainnya. Jakarta : Kencana, Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti, Kamus Komuikasi. Bandung: CV Mandar Maju, 1989 Kaplan, Robert M. dan Dennis P. Saccuzzo. Psychological Testing Principles, Application, and Issues. California: Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Groove, Kusumah, Mulyana W. Kejahatan dan Penyimpangan Yayasan LBH Jakarta, dalam perspektif Kriminologi. McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga, Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Severin, Warner J., Tankard, James W. Jr. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode & Terpaan di Dalam Media Massa,,(5th ed). Jakarta : Prenada Media Group Signorielli, Nancy dan Michael Morgan. Cultivation Analysis : New Direction in Media Effects. California: Sage Publication Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES, Wahyudi, J.B. Dasar dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, West, Richard & Turner, Lynn H. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasinya. Jakarta : Salemba Humanika Wibowo, Fred. Tehnik Produksi Program TV. Jakarta: Erlangga Page 10 of 11

11 Yusuf, Pawit. Teori Komunikasi Masyarakat Suatu Pengantar. Bandung, Remaja Rosda Karya, Page 11 of 11

BAB I PENDAHULUAN. Group, 2006) hal Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi; dalam Kehidupan Sehari-hari, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Group, 2006) hal Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi; dalam Kehidupan Sehari-hari, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat massal juga. 1 Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan Faktor Penyiar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Mulyana (2001: 169) media televisi merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektif untuk memberikan informasi kepada khalayak dibandingkan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV dengan Citra Polri di Mata Masyarakat Relations Watching "86 NET TV" With The Image of The Police in The Public Eye 1

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menuntut teknologi media penunjang informasi. Dalam media

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menuntut teknologi media penunjang informasi. Dalam media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, media penyiaran televisi telah mengalami peningkatan signifikan akibat semakin berkembangnya pola pikir manusia yang menuntut teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN ACARA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV. Oleh: Ardis Sofyan R ( ) BC

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN ACARA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV. Oleh: Ardis Sofyan R ( ) BC OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN ACARA REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV Oleh: Ardis Sofyan R (070610165) BC Blackaprilsi_25@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berjudul Opini Masyarakat Surabaya

Lebih terperinci

Prosiding HubunganMasyarakat ISSN:

Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara TayanganReportaseInvestigasiTRANS TV denganpersepsipenonton Studi Korelasional Reportase Investigasi dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga RW

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan

Lebih terperinci

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Erlyna Dewi 1, Agus Setiaman 2, Ilham Gemiharto 3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Adinda Mirza Ramadhania 1, Jenny Ratna Suminar 2, Uud Wahyudin 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reportase Investigasi merupakan acara news jenis feature yang membahas suatu topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

Sebrina Mentari ABSTRAK

Sebrina Mentari ABSTRAK Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan (Studi Korelasional Pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan di Kalangan Mahasiswa FKM USU)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga

Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga 1 Fariz Firdaus, 2 Wulan Trigartanti 1,2 Bidang Kajian Public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pola perilaku remaja saat ini. Salah satu media yang sangat berpengaruh yaitu televisi. Televisi adalah media

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Acara Dr Oz Indonesia di Trans TV dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap Gaya Hidup Sehat The Relation between Watching Dr Oz Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pasti berhadapan dengan media massa, setidaknya mereka pernah mendengarkan radio, membaca koran atau majalah, ataupun menonton televisi. Setiap hari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medium massa dominan untuk hiburan dan berita (Vivian, 2008:224).

BAB I PENDAHULUAN. medium massa dominan untuk hiburan dan berita (Vivian, 2008:224). BAB I PENDAHULUAN Televisi merupakan salah satu media massa yang lebih digemari oleh sebagian masyarakat. Karakteristiknya yang lengkap, mencakup audio dan visual, membuat televisi mendapat tempat di hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

EFEK PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP PERSEPSI IBU-IBU RW 22 HARAPAN JAYA BEKASI UTARA

EFEK PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP PERSEPSI IBU-IBU RW 22 HARAPAN JAYA BEKASI UTARA EFEK PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP PERSEPSI IBU-IBU RW 22 HARAPAN JAYA BEKASI UTARA SKRIPSI Oleh: Ika Defianti 201110415022 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan, terhadap ibuibu anggota PKK di desa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemirsa, penulis menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. pemirsa, penulis menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Guna menjawab permasalahan pokok penelitian, yakni mengenai efek berita kriminal kasus perampokan mini market di program berita Topik terhadap khalayak pemirsa,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yang menggabungkan audio dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yang menggabungkan audio dan 1111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yang menggabungkan audio dan visual, sehingga orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangakan, melainkan dapat mendengar

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah IKLAN dan MINAT BELI (Studi korelasional tentang pengaruh iklan XL versi Mawar dan Marwan terhadap minat konsumen untuk membeli di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal) PUTRI KANIA 070904042

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

Hubungan Tayangan Para Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia

Hubungan Tayangan Para Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Tayangan Para Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia 1 Haifa Vidyati Fa za, 2 Wulan Tri Gartanti 1.2 Prodi Public Relations,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA NIM: 14030110130108 ABSTRAKSI Jumlah perokok remaja di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa tanpa mencari atau menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif, maka penelitian ini menganalisis tentang hubungan

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan

Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan Fajri Julriano 1, Lukiati K. Erdinaya 2, Heru Ryanto B. 3 Departemen Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Sinetron Komedi Kelas Internasional Net, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel variabel melalui pengajuan

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Oleh : ITANG SEPTIAN G 06220275 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social yang berarti adalah manusia yang saling berinteraksi dengan lingkungannya, lebih spesifik

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat membantu kita untuk

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Penelitian ini merupakan peelitian mengenai motif dan kepuasan khalayak terhadap program berita Pawartos Ngayogyakarta di Jogja TV. Peneliti ingin mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041

Lebih terperinci