PENGARUH HARGA JUAL PRODUK TERHADAP MARJIN KOTOR (GROSS MARGIN) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH HARGA JUAL PRODUK TERHADAP MARJIN KOTOR (GROSS MARGIN) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH HARGA JUAL PRODUK TERHADAP MARJIN KOTOR (GROSS MARGIN) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: NAMA : DIAN MEYLINA SIHALOHO NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI PROGRAM STUDI : S-1 Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2007

2 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor (Gross Margin) pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Adalah benar hasil karya saya sendiri, dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas apa adanya. Dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan perusahaan. Medan, 16 November 2007 Yang membuat pernyataan, Dian Meylina Sihaloho NIM:

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bapaku yang baik, yang selalu setia menyertai penulis, hingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Skripsi ini penulis persembahkan khusus untuk kedua orangtuaku yang kusayangi, Bapak S. Sihaloho, AAAIJ, dan Mama L. Sidabalok, yang selalu sayang, selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis. Terimakasih untuk doa-doanya tiap hari untuk didi. Juga untuk adik-adikku yang luar biasa, ganteng2, cantik, dan pinter2, Rizalfian Sihaloho, Rizky Meiasri Sihaloho, dan Rivai Sihaloho. Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis, yakni kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak., selaku Sekretaris Depertemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang selama penelitian ini berlangsung telah memberikan bimbingan dan masukan hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

4 4. Bapak Drs. Abikusno Dharsuky, MM, Ak., selaku Dosen Penguji dan Pembanding I dan Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak., selaku dosen Penguji dan Pembanding II yang telah memberikan kritikan yang membangun bagi penulis. 5. Bapak Drs.Idhar Yahya, MBA, Ak selaku Dosen Wali penulis selama mengikuti pendidikan di Departemen Akuntansi USU. 6. Seluruh karyawan departemen Akuntansi USU, khususnya Bang Chairil, Bang Oyong, dan Kak Dame. 7. Pimpinan dan seluruh staf bagian SDM dan bagian Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset dan memberikan data-data yang penulis perlukan. 8. Bapauda Zainal Silalahi, yang telah memberikan bantuan kepada penulis sejak awal penelitian. 9. Kakak sekaligus ibu rohaniku, Kak Joyce dan K Ratna, untuk semua dukungan, semangat dan doa-doa kakak. Juga kakak-kakak sekaligus sahabat-sahabat terbaikku, K Titi, K Tinonk, K Agnes, K Riana, K Hema, K Nelia, semua anak-anak Celeb, Yayan, Lulu, Dian dan semua anak-anak selku yang kucintai. 10. Sahabat-sahabat penulis selama masa kuliah, Laura Sinuraya, SE., Mutiara Pinta, SE., Mami Merda, SE (temenku bersusah-susah nyari perusahaan walau akhirnya ga sama juga), Lisbeth (eda) Simangunsong, SE., Ester

5 Butar-Butar, SE., Christine Hutapea, SE., Yohana Sinurat, SH., Yosua Simorangkir untuk kebersamaan kita selama ini. 11. Teman-teman seperjuangan Akuntansi 03, Omelina, Mak Riris, Mak Dora, Jeng Erika, Sari, Sri Lestari, Yulisbeth, Feny, Janeria Rumahorbo, Iyos Manikkot Rumahorbo, Samuel, Andy, Amister, Mano, Edwin, Dany, dan semua wanita-wanita dan pria-pria lainnya, yang tak bisa disebutkan satu per satu, yang hampir tiap ari wisata kuliner, yang akapela (akka pelawak & akka pelancong). Keep on fighting!! Terimakasih untuk setiap dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Tuhan memberkati. Medan, 16 November 2007 Penulis, Dian Meylina Sihaloho NIM:

6 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara harga jual produk terhadap gross margin atau marjin kotor perusahaan, dengan judul: Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor (Gross Margin) Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Penelitian yang dilakukan adalah berbentuk asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara harga jual produk perusahaan terhadap marjin kotor perusahaan berdasarkan teori-teori yang mendukung dalam menganalisis data yang diperoleh di lapangan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan bantuan perangkat statistik SPSS 15 di mana data yang menjadi sample adalah data harga jual dan marjin kotor minyak sawit dan inti sawit selama 5 tahun dalam periode triwulan. Hasil regresi linear menunjukkan variabel harga jual minyak sawit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap marjin kotor minyak sawit, di mana t-hitung(-0,209)<t-tabel(2,093) pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel harga jual inti sawit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap marjin kotor inti sawit, di mana t-hitung(-0,134)<t-tabel(2,093) pada tingkat kepercayaan 95%. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,002 dan 0,001, artinya 0,2% marjin kotor minyak sawit dapat dijelaskan oleh variabel harga jual minyak sawit, sedang sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi. Dan 0,1% marjin kotor inti sawit dapat dijelaskan oleh variabel harga jual inti sawit, sedang sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi. Kata kunci: Harga Jual, Marjin Kotor

7 ABSTRAC This research intends to know how far selling price affect gross margin of the company, which title is: The Influence of Selling Price to Gross Margin at PT. Perkebunan Nusantara IV, Medan The form of this research is associative, which purpose is to know the influence of the two variables or more. The objective of this research is to show the relationship between selling price and gross margin of the company based on the supporting theory in analyzing data from the company. The analyzing method use statistic method with SPSS 15. The samples are selling price data and gross margin data of crude palm oil and palm kernel in 5 years. The result of the linear regression shows crude palm oil selling price don t have a significant influence to palm oil gross margin, which t-test(-0,209)<ttable(2,093) at 95% confidence interval. The palm kernel selling price also don t have a significant influence to palm kernel gross margin, which t-test(-0,134)<ttable(2,093) at 95% confidence interval. R square is 0,002 and 0,001 means 0,2% palm oil gross margin is defined by palm oil selling price, and the residue is defined by other variables that not include in the estimated model. And 0,2% palm kernel gross margin is defined by palm kernel selling price, and the residue is defined by other variables that not include in the estimated model. Keyword: Selling Price, Gross Margin

8 DAFTAR ISI PERNYATAAN......i KATA PENGANTAR......ii ABSTRAK..v ABSTRAC..vi DAFTAR ISI.....vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR.xi DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang..1 B. Perumusan Masalah..4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.5 D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis.5 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA D. Laporan Laba Rugi 7 1. Pengertian Laporan Laba Rugi Format Laporan Laba Rugi.9 E. Harga Jual Produk Pengertian Harga Jual Konsep-Konsep Dasar Dalam Penentuan Harga Strategi Penentuan Harga..15

9 F. Gross Margin (Marjin Kotor)..17 G. Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Gross Margin...19 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 21 B. Jenis Data 21 C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data...22 D. Model Analisis Data...22 E. Jadwal dan Lokasi Penelitian..24 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara IV.25 a. Sejarah Singkat Perusahaan 25 b. Struktur Organisasi Perusahaan..28 c. Operasional Perusahaan Laporan Laba Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV Harga Jual Produk PT. Perkebunan Nusantara IV Marjin Kotor PT. Perkebunan Nusantara IV.38 B. Analisis Hasil Penelitian Analisis pengaruh harga jual minyak sawit terhadap gross margin minyak sawit Analis pengaruh harga jual inti sawit terhadap gross margin inti sawit...43

10 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.47 B. Saran 48 DAFTAR PUSTAKA...50 LAMPIRAN

11 DAFTAR TABEL Tabel Judul Hal Tabel 1.1 Marjin Kotor Minyak Sawit dan Inti Sawit per tahun ( ) 3 Tabel 4.1 Volume Produksi Olahan PT.Perkebunan Nusantara IV 36 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Harga Jual Minyak Sawit per kg PT. Perkebunan Nusantara IV Tahun Harga Jual Inti Sawit per kg PT. Perkebunan Nusantara IV Tahun Marjin Kotor Minyak Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Tahun Marjin Kotor Inti Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Tahun Tabel 4.6 Correlations 40 Tabel 4.7 Model Summary 41 Tabel 4.8 Coefficients 41 Tabel 4.9 Correlations 43 Tabel 4.10 Model Summary 44 Tabel 4.11 Coefficients 45

12 DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Hal Gambar 1.1 Bagan Kerangka Konseptual 5

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Lampiran 1 Laporan Laba Rugi per Komoditi periode Lampiran 2 Lampiran 3 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Hasil Output Statistik

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan ikhtisar dan analisis kondisi keuangan sebuah perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dan tujuan utamanya adalah untuk menyajikan rincian informasi tentang keadaan kinerja dan keuangan sebuah perusahaan yang sangat bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan penting karena laporan ini objektif dan mengukur serta menyajikan konsekuensi ekonomis suatu aktivitas usaha. Hal yang paling penting dalam laporan keuangan adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba ditahan selama periode tertentu (seperti triwulanan atau tahunan), dan neraca menunjukkan nilai buku dari semua aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada waktu tertentu. Sangat mungkin bagi perusahaan untuk melaporkan laba yang tinggi pada laporan laba rugi padahal menurut laporan neraca keuangan perusahaan sangat lemah. Juga sangat dimungkinkan bagi perusahaan untuk menyajikan laba yang rendah atau malah merugi pada laporan laba rugi padahal menurut laporan neraca keuangan perusahaan sangat kuat. Karena adanya dua pernyataan laporan yang berbeda karakteristiknya, laporan keuangan harus dianalisis lebih lanjut untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh. Analisis ini dapat mempertajam informasi

15 yang disajikan oleh laporan keuangan, sehingga dapat memberikan informasi untuk diagnosa, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Salah satu objek analisis laporan keuangan adalah analisis laporan laba rugi, yang merupakan media untuk mengetahui keberhasilan dan efektifitas operasional perusahaan, keadaan usaha, dan kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba. Adapun ukuran yang digunakan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yakni, rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan, misalnya gross margin, dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi, misalnya ROI dan ROE. Bersama-sama, rasio-rasio ini akan menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan. Marjin kotor (gross margin) berbeda dengan laba kotor (gross profit). Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari total penjualan dengan harga pokok penjualan, sedangkan marjin kotor merupakan rasio dari laba kotor dengan penjualan. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan Badan Usaha Milik Negara yang turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan sektor pertanian pada khususnya. PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki 31 kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit, kakao, dan teh termasuk di dalamnya Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, Inti Sawit, Kakao, dan Teh ditambah 3 unit rumah sakit, 1 unit

16 pabrik pengolahan kelapa sawit, 1 unit pabrik fraksionasi, dan 1 unit perakitan/ Erection Pabrik. Adapun produk utama perusahaan adalah kelapa sawit yang kemudian diolah menjadi minyak sawit dan inti sawit. Untuk mengurangi tingkat kerugian perusahaan dari komoditi yang tidak menguntungkan, perusahaan telah mengambil langkah-langkah perbaikan, di antaranya dengan melakukan konversi tanaman. Adapun tanaman yang dikonversi adalah kakao menjadi tanaman kelapa sawit. Setelah melakukan pengamatan dan pengelolaan terhadap laporan laba rugi kurun waktu , penulis menemukan fluktuasi marjin kotor pada kedua produk utama perusahaan yaitu minyak sawit dan inti kelapa sawit. Tabel 1.1 Majin Kotor Minyak Sawit dan Inti Sawit per Tahun Marjin Kotor Minyak sawit 41,20% 36,40% 40,81% 35,32% 37,48% Inti kelapa sawit 35,98% 29,69% 40,92% 25,69% 16,91% Sumber : data olahan Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa untuk produk minyak sawit terjadi penurunan persentase marjin kotor dari tahun sebesar 4,8%. Selanjutnya mengalami kenaikan dari tahun sebesar 4,41%. Akan tetapi terjadi penurunan lagi dalam rentang waktu 2004 sampai 2005, hingga akhirnya meningkat lagi sebesar 2,16% dari tahun

17 Sedangkan untuk produk inti kelapa sawit, terjadi penurunan persentase marjin kotor sebesar 6,29% dari tahun 2002 sampai Persentase ini selanjutnya mengalami kenaikan, yakni 29,69% pada tahun 2003 menjadi 40,92% pada tahun Akan tetapi dari tahun marjin kotornya mengalami penurunan yang cukup tajam yakni sebesar 15,23%, dan kembali menurun dari tahun 2005 sampai Salah satu faktor yang mempengaruhi majin kotor suatu perusahaan adalah harga jual. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menetapkan harga jual. Biaya, permintaan pasar, situasi persaingan, jangkauan waktu, dan strategi merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan, dan semuanya penting. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh harga jual kedua produk tersebut terhadap marjin kotornya dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor (Gross Margin) pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan B. Perumusan Masalah Untuk memperdalam penelitian ini, penulis perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini difokuskan pada kedua produk utama perusahaan, yakni minyak sawit dan inti sawit. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

18 1. Apakah harga jual minyak sawit berpengaruh secara signifikan terhadap marjin kotor minyak sawit pada PT. Perkebunan Nusantara IV? 2. Apakah harga jual inti sawit berpengaruh secara signifikan terhadap marjin kotor inti sawit pada PT. Perkebunan Nusantara IV? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara harga jual beberapa produk perusahaan terhadap marjin kotor produk-produk tersebut. Manfaat penelitian ini adalah: 1. Diharapkan dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang cara menganalisis laporan keuangan dalam kaitannya dengan marjin kotor suatu perusahaan. 2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan, terutama dalam hal melakukan kebijakan harga. 3. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitianpenelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan dengan marjin kotor suatu perusahaan. D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Gambar 1.1 Bagan Kerangka Konseptual

19 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Laporan Laba Rugi Marjin Kotor Minyak Sawit Marjin Kotor Inti Sawit Minyak Sawit Harga Jual Inti Sawit 2. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban dari permasalahan yang diteliti. Jawaban permasalahan dicapai setelah penelitian selesai atau setelah dilakukan pengolahan data. Adapun hipotesis yang dirumuskan dari permasalahan di atas adalah: 1) Minyak sawit Ho : bi = 0 (harga jual minyak sawit tidak berpengaruh terhadap marjin kotor minyak sawit) Ha : bi 0 (harga jual minyak sawit berpengaruh terhadap marjin kotor minyak sawit) 2) Inti sawit Ho : bi = 0 (harga jual inti sawit tidak berpengaruh terhadap marjin kotor inti sawit) Ha : bi 0 (harga jual inti sawit berpengaruh terhadap marjin kotor inti sawit)

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Laba Rugi 1. Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:193) laporan laba rugi merupakan ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, diakhiri dengan laba atau kerugian bersih untuk periode tersebut. Laporan laba rugi terutama menyajikan informasi kinerja. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.14) dinyatakan bahwa laporan laba rugi yang lengkap minimal harus mencakup pos-pos sebagai berikut: a. pendapatan; b. laba rugi usaha; c. beban pinjaman; d. bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas; e. beban pajak; f. laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan; g. pos luar biasa; h. hak minoritas; dan

21 i. laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.15) menyarankan agar perusahaan menyajikan rincian beban di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan. Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni: 1. Laba kotor Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu periode akuntansi. Laba kotor = Pendapatan dari penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya. 2. Laba operasi Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya. 3. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan. 4. Laba bersih

22 Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan. 5. Laba dari operasi berjalan Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian. 2. Format Laporan Laba Rugi Ada dua format laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan keuangan perusahaan, yakni: a. Single-Step Income Statement Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian menghasilkan laba operasi. Berikut ini adalah contoh single-step income statement:

23 PT. CAHAYA Laporan Laba Rugi Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 Pendapatan Penjualan Bersih Rp Pendapatan Sewa Total Pendapatan Rp Beban Harga Pokok Penjualan Rp Beban Penjualan Beban Administrasi Beban Bunga Beban Lain-Lain Bersih Total Beban Rp Laba Sebelum Pajak Rp Pajak Rp Laba Bersih Rp Sumber: Data Olahan, 2007 b. Multiple-Step Income Statement Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil. Berikut ini adalah contoh multiple-step income statement:

24 PT. CAHAYA Laporan Laba Rugi Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 Pendapatan Penjualan Penjualan Bersih Rp Dikurangi: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Diskon Penjualan Pendapatan Penjualan Bersih Rp Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp Pembelian Beban Angkut Barang Tersedia Untuk Dijual Rp Dikurangi: Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan Rp Laba Kotor Rp Beban Operasi Beban Penjualan: Gaji Bagian Penjualan Rp Beban Iklan lanjutan Beban Penjualan Lain-Lain Beban Administrasi dan Umum Gaji Karyawan dan Bagian Kantor Beban Asuransi Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Piutang Tak Tertagih Beban Umum Lainnya Total Beban Operasi Rp Laba Operasi Rp Pendapatan dan Keuntungan Lain-Lain Pendapatan Bunga Rp Keuntungan Atas Penjualan Investasi Rp Beban dan Kerugian Lain-Lain Beban Bunga Rp Kerugian Atas Penjualan Peralatan Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp Pajak Penghasilan Rp Laba Bersih Rp Sumber: Data Olahan, 2007

25 B. Harga Jual Produk 1. Pengertian Harga Jual Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan kekuatan untuk memuaskan keinginan konsumen. Pilihan masing-masing individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa tertentu bagi konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai tukar sebuah barang atau jasa menjadi faktor utama yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan dapat memberikan laba yang maksimal. Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan memaksimalisasi nilai perusahaan. Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya, keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk akan sama dengan harga dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan per unit yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima namun akan menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah. Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara lain:

26 a. Penentuan harga jual normal Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal, yakni taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah biaya penuh masa yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya (mark up). Perhitungannya adalah sebagai berikut: Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan b. Penentuan harga jual dalam cost type contract Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk atau jasa di mana pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut. c. Penentuan harga jual pesanan khusus Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan regular perusahaan. Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar sehingga harga yang diminta berada di bawah harga jual normal, yaitu di bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan mendapatkan laba kontribusi sebab seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan. d. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa yang akan datang ditambah laba yang diharapkan. Produk dan jasa yang

27 mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, antara lain bahan bakar, minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya. 4. Konsep-Konsep Dasar Dalam Penentuan Harga Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menetapkan harga. Biaya, permintaan pasar, situasi persaingan, jangkauan waktu, dan strategi merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan, dan semuanya penting. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar ekonomi yang mempengaruhi harga: a. Permintaan pelanggan Secara umum, para pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva permintaan tradisional yang menunjukkan relasi yang berlawanan antara harga dan kuantitas. Pada tingkat harga yang lebih rendah pelanggan akan membeli lebih banyak barang. Selain itu, permintaan pelanggan juga dipengaruhi oleh pendapatan pelanggan, kualitas produk yang dijual, ketersediaan barang pengganti, permintaan untuk barang-barang pelengkap, baik untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk kemewahan, dan lain sebagainya. b. Elastisitas harga permintaan Suatu faktor penting yang menentukan di mana perubahan harga akan menghasilkan perubahan kuantitas, atau suatu tingkat penentuan di mana

28 jumlah barang yang diminta berubah sesuai dengan perubahan harga disebut sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga permintaan dapat bervariasi dari yang elastis sampai tidak elastis. Ketika permintaan tidak elastis, suatu perubahan harga memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Hal yang sebaliknya terjadi pada permintaan elastis. c. Struktur pasar Struktur pasar mempengaruhi tingkat kebebasan perusahaan untuk mengubah harga. Perusahaan-perusahaan harus awas terhadap struktur pasar di mana mereka beroperasi, agar mereka memahami pilihan-pilihan harga mereka. 5. Strategi Penentuan Harga Perusahaan menentukan harga produk mereka dengan pertimbangan biaya produksi, suplai persediaan, dan harga persaingan. a. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi Dalam strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini digunakan, perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi produksi sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya untuk memastikan bahwa biaya produksi dapat tertutupi. b. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan

29 Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi persediaan. c. Penentuan harga berdasarkan harga pesaing Perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produk mereka. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk bersaing melawan produk-produk lain, antara lain: 1) Penentuan harga penetrasi Jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa ia dapat menjual produknya, maka perusahaan tersebut akan menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi ini tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis akan sangat responsif terhadap perubahan harga. Namun perusahaan tidak perlu menggunakan strategi ini jika produk mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah. 2) Penentuan harga defensif Jika perusahaan menyadari bahwa harga sebuah produk kompetitif telah diturunkan, maka perusahaan akan menggunakan strategi penentuan harga defensif, yakni tindakan menurunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

30 3) Penentuan harga prestise Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka dimaksudkan untuk meraih kesan lini yang terbaik. C. Gross Margin (Marjin Kotor) Gross margin is ratio of gross profit to sales revenue. The gross margin is not an exact estimate of the company s pricing strategy, but it does give a good indication of financial health. ( Menurut Martin Fridson dan Fernando Alfarez (2002 : 282) gross margin, which is particularly important in analyzing retailers, measures management s skill in buying and selling at advantages prices. Marjin kotor berbeda dengan laba kotor. Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari total penjualan dengan harga pokok penjualan, sedangkan marjin kotor merupakan rasio dari laba kotor dan penjualan. Adapun elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor adalah: 1. Elemen pendapatan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya: a. Harga jual satuan b. Kuantitas atau volume penjualan 2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya: a. Harga pokok penjualan setiap produk b. Kuantitas atau volume penjualan Perhitungan laba kotor disajikan seperti contoh berikut:

31 Pendapatan Penjualan Penjualan Bersih Rp Dikurangi: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Diskon Penjualan Pendapatan Penjualan Bersih Rp Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp Pembelian Barang Tersedia Untuk Dijual Rp Dikurangi: Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan Rp Laba Kotor Rp Sumber: Data Olahan, 2007 Marjin kotor digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan bersih, di mana laba kotor diperoleh dengan cara mengurangkan antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi dan ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah bila dibanding dengan penjualan. Sebaliknya, semakin kecil rasio marjin kotornya, maka semakin kurang baik pula operasional perusahaan. Marjin kotor merupakan variabel yang sangat penting dalam memahami kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Adalah sangat penting untuk mengetahui faktor apa saja yang mengendalikan rasio ini. Rasio marjin kotor dipengaruhi oleh penjualan dan harga pokok penjualan ataupun biaya produksi. Rasio yang rendah bisa disebabkan oleh penjualan turun lebih besar dari turunnya biaya-biaya, dan sebaliknya. Atau lebih jelasnya, apabila rasio ini bertambah tinggi antara satu periode dengan periode selanjutnya, berarti hal ini mengindikasikan perusahaan berhasil menekan biaya produksi seefisien

32 mungkin. Sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin kotor, maka hal ini menunjukkan bertambahnya biaya produksi. Analisis marjin kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun teknik ini juga bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan. Analisis menggunakan data penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, kita dapat menghitung marjin kotor dengan rumus: Marjin kotor = Penjualan bersih Harga pokok penjualan x 100% Penjualan bersih Untuk lebih memahami rumus tersebut, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan pendapatan penjualan PT.Y sebesar Rp , harga pokok penjualannya Rp , sehingga laba kotornya adalah Rp maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung marjin kotornya adalah sebesar 60%. Rasio ini memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah dikurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rasio tersebut merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya. D. Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Gross Margin Marjin kotor mencerminkan harga, volume, dan biaya yang terjadi pada suatu periode perolehan marjin tersebut. Pada perusahaan manufaktur, perubahan pada marjin kotornya mencerminkan perubahan terhadap harga jual produk

33 perusahaan, tingkat biaya pabrikasi atau perubahan volume penjualan produk tersebut. Pada perusahaan dagang atau jasa, perubahan terhadap marjin kotor mencerminkan perubahan terhadap harga jual produk atau jasa tersebut, besarnya jumlah yang dibayarkan untuk membeli produk dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa. Dalam organisasi perdagangan/ jasa, marjin kotor dapat dipengaruhi oleh kombinasi perubahan dalam: 1. Harga jual yang dibebankan untuk produk/ jasa yang diberikan 2. Harga beli yang dibayarkan untuk barang yang dibeli dari luar 3. Biaya jasa yang diberikan oleh sumber internal dan eksternal 4. Setiap perubahan volume dalam bauran produk/ jasa perusahaan Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara teoritis bahwa harga jual mempunyai pengaruh yang positif terhadap marjin kotor produk. Hal ini dibuktikan dengan kondisi di mana setiap kenaikan maupun penurunan marjin kotor perusahaan dipengaruhi oleh keputusan manajemen perusahaan untuk menaikkan ataupun menurunkan harga jual produk perusahaan tersebut.

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah berbentuk asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara harga jual produk perusahaan terhadap marjin kotor perusahaan berdasarkan teori-teori yang mendukung dalam menganalisis data yang diperoleh di lapangan. B. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif dan terdiri dari data primer dan sekunder. 1. Data primer, merupakan data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari responden selaku objek penelitian. Dalam hal ini, data yang dipeoleh adalah hasil wawancara berupa tanya jawab maupun diskusi dengan pihak terkait terutama bagian akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IV. 2. Data sekunder, merupakan data yang telah diolah yang dikumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain: a. Laporan keuangan perusahaan berupa laporan laba rugi 5 tahun terakhir ( ) b. Daftar harga jual, volume penjualan minyak sawit dan inti sawit ( )

35 c. Sejarah ringkas PT. Perkebunan Nusantara IV d. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang berupa : 1. Wawancara, yakni teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung maupun diskusi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini bagian akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IV. 2. Dokumentasi, yakni teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap dokumen perusahaan, dalam hal ini laporan laba rugi, daftar harga jual, dan volume penjualan PT. Perkebunan Nusantara IV. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan pengolahan statistik dengan bantuan SPSS 15. D. Model Analisis Data 1. Analisis regresi sederhana Analisis regresi digunakan untuk meramalkan suatu variabel dependen (Y) berdasarkan suatu variabel independen (X) dalam suatu persamaan linear. Untuk melihat seberapa besar pengaruh harga jual minyak sawit dan inti sawit dengan marjin kotor minyak sawit dan inti sawit, digunakan regresi sederhana, dengan rumus: Y = a + bx Di mana:

36 Y = variabel dependen, dalam hal ini marjin kotor minyak sawit dan inti sawit a b X = Nilai Y bila X=0 (harga konstan) = koefisien regresi = variabel independen, yaitu harga jual minyak sawit dan inti sawit 2. Uji t-satistik c. Merumuskan hipotesis: 1) minyak sawit Ho : bi = 0 (harga jual minyak sawit tidak berpengaruh terhadap marjin kotor minyak sawit) Ha : bi 0 (harga jual minyak sawit berpengaruh terhadap marjin kotor minyak sawit) 2) inti sawit Ho : bi = 0 (harga jual inti sawit tidak berpengaruh terhadap marjin kotor inti sawit) Ha : bi 0 (harga jual inti sawit berpengaruh terhadap marjin kotor inti sawit) d. Kriteria uji t yang akan dilakukan adalah: Terima Ho : bila t hitung t tabel (α) Terima Ha : bila t hitung t tabel (α) e. Peluang kesalahan (α) yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = n-1

37 f. Menetukan besarnya t hitung dengan bantuan pengolahan data melalui komputer (SPSS 15) g. Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh Jika Ho diterima berarti variabel bebas yaitu harga jual minyak sawit dan inti sawit tidak signifikan pengaruhnya terhadap marjin kotor minyak sawit dan inti sawit, dan sebaliknya, jika Ha diterima berarti variabel bebas yaitu harga jual minyak sawit dan inti sawit berpengaruh secara signifikan terhadap marjin kotor minyak sawit dan inti sawit. E. Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak Juli 2007 sampai selesai, bertempat di kantor pusat PT. Perkebunan Nusantara IV yang beralamat di Jl.Suprapto No.2 Medan.

38 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara IV a. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui, pada awalnya keberadaan perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut: 1) Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing Belanda dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No.19 Tahun ) Tahun 1967, Tahap Regrouping I Pada tahun selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet, dan PPN Serat.

39 3) Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Dengan Kepres No.144 Tahun 1968, Persahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumut dan Aceh diregrouping ulang menjadi PNP I s.d IX. 4) Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan Dengan dasar Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX. 5) Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, semua PTP yang ada di Indonesia diregrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN 1 s.d XIV. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari tiga perusahaan, yakni PT. Perkebunan VI, PT. Perkebunan VII, dan PT. Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII yang ada di luar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing propinsi. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH, notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT Thn.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I

40 Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No.001/BH.2.15/IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No.18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar Perusahaan (dari lembar saham prioritas dan lembar saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi lembar saham). Akta Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2002 tanggal 23 Oktober Maksud dan tujuan perusahaan menurut akta pendirian antara lain: 1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di subsektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasrkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. 2. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain: a. Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

41 b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. d. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha, dan agro bisnis. e. Mendirikan/ menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi adalah suatu kerangka atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan kerja yang bersifat formal, yang menunjukkan kedudukan dan jabatan secara hirarki. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi dalam suatu organisasi, yang sifatnya relatif permanen tanpa menutup kemungkinan adanya reorganisasi, baik yang bersifat pemekaran maupun

42 penyederhanaan organisasi sesuai dengan tuntutan dari perkembangan orang tersebut. Struktur organisasi secara umum merupakan suatu susunan tentang tingkat pekerjaan dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat dalam perusahaan mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah. Struktur organisasi yang telah ada merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan perusahaan yang akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan pengawasan oleh perusahaan. Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan belum dapat memberikan jaminan tentang loyalitas setiap individu untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah digariskan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dengan baik banyak dipengaruhi oleh mengerti atau tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi untuk memahami fungsi dan tugasnya dalam organisasi tersebut. Dengan demikian struktur organisasi yang baik bukanlah menjadi tujuan utama perusahaan, namun lebih sebagai alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV menggunakan struktur organisasi garis dan staf, di mana masing-masing bagian mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda satu dengan yang lainnya. PT. Perkebunan Nusantara IV telah mengalami restrukturisasi organisasi dengan membentuk Group Unit Usaha (GUU) menjadi 5 GUU Perkebunan dan 1 GUU Rumah Sakit. Setiap GUU dikepalai oleh seorang direktur GUU yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Dan masing-masing kebun dikepalai oleh seorang manager unit yang

43 bertanggung jawab kepada direktur GUU. Adapun group usaha yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut: 1. GUU I, berkedudukan di Kantor Bah Jambi, yang terdiri dari: Kebun Bah Jambi Kebun Marihat Kebun Dolok Sinumbah Kebun Tonduhan Kebun Pasir Mandoge Kebun Sei Kopas Kebun Balimbingan 2. GUU II, berkedudukan di Kantor Bah Jambi, yang terdiri dari: Kebun Dolok Ilir Kebun Laras Kebun Gunung Bayu Kebun Mayang Kebun Bukit Lima Kebun Tanah Itam Ulu 3. GUU III, berkedudukan di Kantor Pabatu, yang terdiri dari: Kebun Air Batu Kebun Adolina Kebun Pabatu Kebun Tinjowan Sawit-I Kebun Tinjowan Sawit-II

44 Kebun Tinjowan Kakao Kebun Sawit Langkat 4. GUU IV, terdiri dari: Kebun Berangir Kebun Pulau Raja Kebun Ajamu I Kebun Ajamu II Kebun Sosa Unit PKS Sosa 5. GUU V, berkedudukan di Kantor Bah Jambi, yang terdiri dari: Kebun Sidamanik Kebun Bah Butong Kebun Bah Birung Ulu Kebun Marjandi Kebun Tobasari Kebun Sibosur 6. GUU VI, berkedudukan di Kantor Pabatu, yang tgerdirir dari: Unit Rumah Sakit Laras Unit Rumah Sakit Pabatu Unit Rumah Sakit Balimbingan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27 Agustus 2003 uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab masingmasing bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

45 1. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan Tugas pokoknya adalah membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalm melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang sekretariat, aspek legal (corporate law) dan kepatuhan (compliance), aspek manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (corporate communication), hubungan masyarakat, dan protokoler. 2. Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern Membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direktur Utama dalam melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan perusahaan di bidang penggunaan sumber daya operasional serta sistem dan prosedur untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi perusahaan. 3. Kepala Bagian Tanaman Bertugas untuk membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang produksi tanaman, antara lain dengan mengembangkan teknik/ manajemen tanaman secara inovatif guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas. 4. Kepala Bagian Teknik Membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang teknik, memonitor dan mengevaluasi kinerja bidang instalasi, traksi, sipil, dan listrik, serta mengembangkan teknik/ manajemen bidang keteknikan secara inovatif. 5. Kepala Bagian Pengolahan

46 Membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang pengolahan, menyusun program kegiatan, dan mengevaluasi kinerja bidang pengolahan. 6. Kepala Bagian Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Tugas pokoknya adalah melaksanakan analisis bisnis dalam rangka penyusunan perencanaan perusahaan yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta merumuskan kebijakan dalam rangka antisipasi terhadap resiko perusahaan (risk management), termasuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pengembangan dan pengelolaan data secara elektronik dan sistem informasi manajemen di perusahaan serta pengembangan teknologi informasi. 7. Kepala Bagian Keuangan Bertugas membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang keuangan, antara lain merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi sumber dana dan pengalokasian dana untuk mencapai sasaran keuangan perusahaan. 8. Kepala Bagian Akuntansi Menyelenggarakan akuntansi keuangan (financial accounting), akuntansi biaya (cost accounting), verifikasi, dan penyusunan laporan keuangan serta administrasi PIR dan administrasi penyertaan modal anak perusahaan, termasuk melaksanakan kegiatan administrasi aktiva tetap dan investasi. 9. Kepala Bagian Pemasaran

47 Bertugas menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang pemasaran, antara lain melaksanakan analisa pasar, promosi, dan survey kebutuhan/ kepuasan pelanggan secara periodik, merumuskan strategi pemasaran, melakukan pengujian mutu produk, serta melakukan kegiatan penjualan produk/ komoditi yang dihasilkan. 10. Kepala Bagian Pengadaan Bertugas melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang pengadaan, yakni menyelenggarakan pergudangan untuk persediaan barang yang digunakan dalam proses produksi. 11. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Bertugas merumuskan sistem dan prosedur administrasi kepersonaliaan, menyelenggarakan recruitment karyawan untuk semua unit usaha, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan, membuat pemetaan personil untuk keperluan penempatan dan pengembangan, dan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan sumber daya manusia perusahaan 12. Kepala Bagian Umum Mempunyai tugas pokok membantu dan memberikan saran/ pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen di bidang rumah tangga perusahaan, hukum, pertanahan perusahaan, dan keamanan. 13. Kepala Bagian Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan Bina Lingkungan (PUKK/KBL)

48 Bertugas menyusun dan melaksanakan sistem dan prosedur penyaluran kredit untuk usaha kecil dan koperasi beserta pola pengembaliannya, serta membina kerjasama dengan instansi lainyang terkait dengan PUKK/KBL. Seluruh kepala bagian dalam struktur organisasi di atas harus membina kerjasama yang baik dengan Bagian, Grup Unit Usaha, dan Unit usaha terkait sehingga tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat dilaksanakan dengan baik. c. Operasional PT. Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengelola tiga budidaya perkebunan yang berupa tanaman kelapa sawit, kakao, dan teh dengan 31 unit kebun yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa 16 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit Pabrik Pemurnian Minyak Sawit, 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 4 unit Pabrik Pengeringan Biji Kakao, 6 unit Pabrik Pengolahan Teh, 1 unit Perbengkelan, dan 3 unit Rumah Sakit. Kegiatan usaha perusahaan terletak di atas lahan seluas Ha areal konsesi, yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Asahan, Labuhan Datu, Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, dan Kota Madya Medan. Untuk mengurangi tingkat kerugian perusahaan dari komoditi yang tidak menguntungkan, perusahaan telah mengambil langkah-langkah perbaikan, diantaranya dengan melakukan konversi tanaman. Adapun tanaman yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1996 tentang

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Jurusan Akuntansi NPM : 00057058 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL PULP TERHADAP LABA PADA PT TOBA PULP LESTARI Tbk SOSOR LADANG PORSEA OLEH: : ESTA MINDO TAMBUN NIM :

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL PULP TERHADAP LABA PADA PT TOBA PULP LESTARI Tbk SOSOR LADANG PORSEA OLEH: : ESTA MINDO TAMBUN NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL PULP TERHADAP LABA PADA PT TOBA PULP LESTARI Tbk SOSOR LADANG PORSEA OLEH: NAMA : ESTA MINDO TAMBUN NIM

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah semua jenis kegiatan yang berbentuk usaha dengan atau tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja untuk menghasilkan barang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

Lebih terperinci

S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP

S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP S K R I P S I ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

S K R I P S I. O l e h : : SRI MARTHA H. S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

S K R I P S I. O l e h : : SRI MARTHA H. S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BIDANG INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: ATMA NATANAEL SAGALA 060503233 PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

MARTHA ANNA SIAGIAN NIM

MARTHA ANNA SIAGIAN NIM SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MARTHA ANNA SIAGIAN NIM 070503111

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: STEVIANA AGUSTIN 070503155 PROGRAM

Lebih terperinci

S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT

S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: NAMA

Lebih terperinci

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN 20000 OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN 080522154 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

S K R I P S I AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA (STUDI KASUS PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I)

S K R I P S I AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA (STUDI KASUS PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN AKUNTANSI S K R I P S I AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA (STUDI KASUS PADA PT. PELABUHAN

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. GOLD COIN INDONESIA CABANG MEDAN SKRIPSI OLEH : NAMA : DINA SINTA CLARA SINAGA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III Medan Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Perkebunan Nusantara III Medan. PT Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH: SAMUEL RONALDI MARPAUNG 060503109 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil

Lebih terperinci

PERLAKUAN SELISIH KURS ATAS PIUTANG VALUTA ASING DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT SARI MAKMUR TUNGGAL MANDIRI SKRIPSI.

PERLAKUAN SELISIH KURS ATAS PIUTANG VALUTA ASING DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT SARI MAKMUR TUNGGAL MANDIRI SKRIPSI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN PERLAKUAN SELISIH KURS ATAS PIUTANG VALUTA ASING DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT SARI MAKMUR TUNGGAL MANDIRI SKRIPSI Diajukan oleh: NAMA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan)

PERBANDINGAN PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S-1 FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN AKUNTANSI SKRIPSI PERBANDINGAN PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (Studi Kasus pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI (S1)

SKRIPSI. Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI (S1) SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR MODAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH UTARA) OLEH DWI INSANI PUTRI

SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR MODAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH UTARA) OLEH DWI INSANI PUTRI SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR MODAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH UTARA) OLEH DWI INSANI PUTRI 070503006 PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan devisa Negara. Telah banyak

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH

SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH NURLENI SIMAMORA 070503244 PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE SKRIPSI PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH FRETTY SIAGIAN 070503084

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARTCRAFT INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARTCRAFT INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 REGULER MEDAN SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARTCRAFT INDONESIA OLEH: NAMA : WHIL HELMINA BR.

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : NESYA ZWIALMI BR.HTB PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SKRIPSI OLEH : NESYA ZWIALMI BR.HTB PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN MARGIN LABA KOTOR (GROSS PROFIT MARGIN) DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN (SALES GROWTH) SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9001:2000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RASIO PROFITABILITAS PADA PT.HILON SUMATERA MEDAN OLEH LISNA RIANY SILAEN PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RASIO PROFITABILITAS PADA PT.HILON SUMATERA MEDAN OLEH LISNA RIANY SILAEN PROGRAM STUDI AKUNTANSI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RASIO PROFITABILITAS PADA PT.HILON SUMATERA MEDAN OLEH LISNA RIANY SILAEN 070522082 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN, NILAI PERSEDIAAN, DAN PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERSUHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI CPO TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL CPO PADA PT.MUTIARA UNGGUL LESTARI OLEH:

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI CPO TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL CPO PADA PT.MUTIARA UNGGUL LESTARI OLEH: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI CPO TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL CPO PADA PT.MUTIARA UNGGUL LESTARI OLEH: NAMA : SUCI DEVIANTI NIM : 060503177

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

FAKULTAS EKONOMI MEDAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Menghasilkan keuntungan biasanya menjadi prioritas utama bagi perusahaan sehingga dapat memberikan

Lebih terperinci

Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi PENGARUH CURRENT RATIO TOTAL ASSETS TURNOVER DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2010-2014 Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan 11 BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV A. Sejarah Ringkas Perusahaan PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang

Lebih terperinci

SKRIPSI KOREKSI FISKAL PPH TERHADAP TRANSFER PRICING DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA (STUDI KASUS: PT. PSPI) Oleh :

SKRIPSI KOREKSI FISKAL PPH TERHADAP TRANSFER PRICING DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA (STUDI KASUS: PT. PSPI) Oleh : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI KOREKSI FISKAL PPH TERHADAP TRANSFER PRICING DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA (STUDI KASUS: PT. PSPI) Oleh : NAMA : RAMSESS BANGUN NIM : 050503053 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: FELIK HENDARTA G 060503227 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun Oleh: ARI BURJU 090503067 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EXTENSI MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. PROFIL PERUSAHAAN PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI LATEKS PEKAT PADA PT. GOTONG ROYONG JAYA MEDAN

PENERAPAN SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI LATEKS PEKAT PADA PT. GOTONG ROYONG JAYA MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN PROPOSAL SKRIPSI PENERAPAN SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI LATEKS PEKAT PADA PT. GOTONG ROYONG JAYA MEDAN Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: NAMA : RIYOFA D

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh : SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Oleh : MEGA PUSPITA SARI 120522034 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, INVESTASI AKTIVA TETAP, DAN RETURN SPREAD TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN: STUDI PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK SUMUT SYARIAH MEDAN

SKRIPSI ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK SUMUT SYARIAH MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1-EKSTENSI MEDAN SKRIPSI ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK SUMUT SYARIAH MEDAN Oleh NAMA : LENI MARLINA NIM : 070522137 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA TETAP SESUAI PSAK PASAL 16 & 17 SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EFISIENSI PADA PT

SKRIPSI EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA TETAP SESUAI PSAK PASAL 16 & 17 SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EFISIENSI PADA PT SKRIPSI EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA TETAP SESUAI PSAK PASAL 16 & 17 SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EFISIENSI PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II TANJUNG MORAWA OLEH : ANCILLA T 070503021 PROGRAM

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya.

LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya. PENGARUH CURRENT RATIO, GROSS PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 LAPORAN AKHIR Dibuat untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH WILLIANOVE 090503053 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TERASI PADA UD. SUMBER NELAYAN TANJUNG BALAI. Oleh: : LIU LIANI NIM :

SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TERASI PADA UD. SUMBER NELAYAN TANJUNG BALAI. Oleh: : LIU LIANI NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 REGULER MEDAN SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TERASI PADA UD. SUMBER NELAYAN TANJUNG BALAI Oleh: NAMA : LIU LIANI NIM : 060503063

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PIUTANG USAHA TERHADAP LAPORAN ARUS KAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH : MONA ILEVENTY LS NIM :

SKRIPSI PENGARUH PIUTANG USAHA TERHADAP LAPORAN ARUS KAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH : MONA ILEVENTY LS NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S-1 EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI SKRIPSI PENGARUH PIUTANG USAHA TERHADAP LAPORAN ARUS KAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH NAMA : MONA ILEVENTY LS NIM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Jungjung U M Manurung 060503208 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI MURNIATY CHANDRA S

SKRIPSI MURNIATY CHANDRA S SKRIPSI ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN OLEH: MURNIATY CHANDRA S 070503133 PROGRAM STUDI STRATA

Lebih terperinci

S K R I P S I. O l e h : NAMA : C O R Y NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

S K R I P S I. O l e h : NAMA : C O R Y NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSETS TURN OVER, RETURN ON INVESTMENT, RETURN ON EQUITY,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: ANLOVANA RIZKY NASUTION 090522048 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH GRACE D C PURBA 100503080 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : NABILA ANDINA 090522081 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH DANIEL BUTAR BUTAR 080503124 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MARIA FRANSISCA

SKRIPSI. Oleh: MARIA FRANSISCA SKRIPSI PENGARUH INVENTORY TURNOVER RATIO, ACCOUNT PAYABLE TOCOST OF GOODS SOLD RATIO, NET WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET RATIO, DAN DEBT RATIO TERHADAP GROSS PROFIT MARGIN Oleh: MARIA FRANSISCA 110503227

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI MINYAK SAWIT PADA PTPN IV UNIT/KEBUN PABATU

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI MINYAK SAWIT PADA PTPN IV UNIT/KEBUN PABATU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN S K R I P S I PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI MINYAK SAWIT PADA PTPN IV UNIT/KEBUN PABATU Oleh : Nama : ROBIE MAULANA N

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK OLEH

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK OLEH SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK OLEH ARNETA MARTCIESA 070503068 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stake holder.

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DISUSUN OLEH : : SRI RAHMA AGUSTINA LUBIS

SKRIPSI PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DISUSUN OLEH : : SRI RAHMA AGUSTINA LUBIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-I EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DISUSUN OLEH : NAMA : SRI RAHMA AGUSTINA

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN SEI SEMAYANG MEDAN

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN SEI SEMAYANG MEDAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN SEI SEMAYANG MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh BETTY GABRIELA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan. pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

SKRIPSI. Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan. pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) Pemerintah Kabupaten Toba Samosir

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI

SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI 090522128 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH GARRY EDWARD FERDYAN

SKRIPSI OLEH GARRY EDWARD FERDYAN SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH GARRY EDWARD FERDYAN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : JEAN WINDI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

SKRIPSI OLEH : JEAN WINDI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 SKRIPSI PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN CODE OF CONDUCT (PEDOMAN PERILAKU) TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN OLEH : JEAN WINDI 140522031 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM REGULER MEDAN SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI OLEH: : RIZA HIDAYAT LUBIS NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI OLEH: : RIZA HIDAYAT LUBIS NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN DENGAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci