PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY"

Transkripsi

1 PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY Wikaria Gazali 1 ; Ngarap Im Manik 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat wikaria@binus.edu, manik@binus.edu ABSTRACT Due to the development of technology and the increasing requirement of goods delivery from one country to another, BG Express feels the need to improve its performance by using a computer program. This program will be used for optimizing the storage process in a container. The method used in designing this program is the Greedy Algorithm. Greedy Algorithm is a step by step solution where in each step there are many choices which can be further explored. Due to this feature, it is important to take the best decision upon determining the choice. Hopefully, by implementing this program, we can raise added value in Information Technology so that it can solve storage problems and gain an edge over competitors. Keywords: greedy algorithm, container, simulation ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan pengiriman barang antar negara, maka BG Ekspress merasa perlu untuk meningkatkan kinerjanya dengan pemanfaatan program komputer. Adapun program tersebut dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pengisian barang dalam kontainer. Metode yang dimanfaatkan dalam merancang program ini adalah Greedy. Algoritma Greedy sendiri merupakan solusi langkah per langkah di mana pada setiap langkahnya banyak pilihan yang perlu dieksplorasi oleh sebab itu harus dibuat keputusan yang terbaik dalam menentukan pilihan. Diharapkan dengan implementasi program optimasi ini dapat memberikan nilai tambah di bidang Teknologi Informasi sehingga mampu menyelesaikan masalah pengiriman barang serta unggul dalam persaingan. Kata kunci: algoritma greedy, kontainer, simulasi 100 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

2 PENDAHULUAN Sejak dimulainya revolusi industri yang terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sampai sekarang telah bermunculan berbagai macam industri yang memproduksi suatu produk secara massal. Seiring dengan perkembangan zaman dan ketatnya persaingan dalam dunia industri, setiap industri dituntut untuk dapat efisien dengan tujuan mendapatkan laba yang maksimal. Salah satu bidang yang membutuhkan keefisienan tersebut adalah pengiriman barang. Pengiriman barang menjadi kendala disebabkan oleh besar barang yang dikirim berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga dibutuhkan pemikiran matang agar barang yang disusun untuk dikirim dapat ditempatkan secara optimal dengan jumlah intensitas pengiriman yang minimal. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menempatkan barang dan itu bukan hal yang mudah karena petugas di lapangan akan mencoba-coba meletakkan posisi barang dan menggeser barang lainnya agar optimal. Hal ini menyebabkan banyak waktu yang terbuang dan tenaga petugas akan terkuras sehingga penghematan biaya akan sulit tercapai bahkan akan mengeluarkan biaya lebih. Misalkan pengiriman barang dengan menggunakan kontainer, jika tidak dapat mengoptimalkan luas kontainer dengan jumlah barang yang akan dikirim maka akan dibutuhkan kontainer berikutnya untuk mengangkut barang tersebut. Namun lain halnya jika dapat mengoptimalkan luas kontainer dengan jumlah barang yang akan dikirim. Setelah sampai di tempat yang dituju maka barang akan dikeluarkan, pada prosesnya akan terjadi masalah yang serius. Jika pada saat awal memasukkan barang terlihat mudah, seringkali pada saat mengeluarkannya justru terlihat sangatlah sulit. Hal ini disebabkan proses memasukkan barang bersifat coba-coba dan tanpa perhitungan. Masalah lain dalam pengiriman barang adalah banyaknya ruang kosong yang seharusnya dapat digunakan untuk menampung barang yang lain. Penyusunan awal yang tidak optimal adalah sebab banyaknya ruang kosong, akibatnya intensitas pengiriman barang akan bertambah dan pengeluaran perusahaan akan semakin besar. Oleh sebab itu, optimalisasi tata letak pengiriman barang sangatlah penting selain dapat menghemat biaya juga dapat menghemat waktu dan tenaga. Untuk itu penulis ingin membuat suatu program simulasi untuk dapat membantu mengoptimalisasi penyusunan barang khususnya dalam kontainer. Program ini dapat mengoptimalisasi barang dengan mengatur tata letaknya dalam suatu kontainer ruang tiga dimensi dengan bidang berupa balok yang memiliki panjang, lebar dan tinggi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah program perangkat lunak yang dapat mengoptimalkan letak penyusunan barang dalam kontainer dan juga langkah-langkah penyelesaiannya, sehingga dapat memudahkan penyelesaian masalah yang terjadi pada keadaan nyata dan juga dapat menekan biaya pengiriman barang. Diharapkan juga aplikasi perangkat lunak yang akan penulis buat membuka peluang bagi munculnya pengembangan yang lebih lanjut dalam penelitian ini dan mendapatkan hasil yang lebih optimal dengan metode yang lain. Sedangkan untuk penyelesaiannya dilakukan dengan algoritma Greedy (Greedy Algorithm) menggunakan bahasa pemrograman Visual C Kontainer METODE Kontainer diberikan dalam bentuk tiga dimensi. Gambar 1 menggambarkan bagian kiri, depan dan bagian lainnya. Penggambaran satu set kotak direpresentasikan dalam bentuk vector. Tinggi kontainer didefinisikan sebagi hc, lebar kontainer didefinisikan sebagai wc dan panjang kontainer didefinisikan sebagai lc. Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 101

3 Gambar 1 Kontainer dalam Sistem Koordinat Tiga Dimensi Berbagai asumsi telah dibuat dalam rangka untuk menyederhanakan, memformulasikan dan menyelesaikan masalah penyusunan barang pada kontainer ini. Beberapa asumsi yang dimaksud adalah sebagai berikut ; Bidang yang digunakan berbentuk persegi panjang (kotak atau balok) dengan ukuran yang berbeda-beda, Kotak tersebut harus diatur sedemikian rupa di dalam kontainer dan paralel dengan bagian dinding-dindingnya, Kotak tersebut dapat dirotasi maupun tidak, tergantung kebutuhan dan keadaan yang terjadi. Rotasi tersebut memiliki enam kemungkinan posisi. Posisi tersebut diantaranya akan diperlihatkan pada gambar berikut: Gambar 2 Enam Kemungkinan Posisi Barang Kotak dengan ukuran paling besar harus disusun terlebih dahulu yang diikuti dengan kotak yang lebih kecil, Kotak tersebut diseimbangkan dengan cara mengisi bagian-bagian yang kosong dengan busa. (Pisinger, 1998), Kotak yang berada paling atas didukung oleh kotak-kotak yang ada di bawahnya. Model matematika umum untuk memaksimalkan volume kontainer yang digunakan dapat diformulasikan sebagai berikut : (Juraitis dkk.,2003). 102 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

4 Di mana: i = Kotak ke-1 sampai dengan kotak ke-n j = Kontainer ke-1 sampai dengan kontainer ke-n Si = Ukuran kotak ke-1 sampai dengan ke-n Vi = Volume kotak ke-1 sampai dengan ke-n Smax = Ukuran kontainer Metode Greedy Pengisian barang dalam kontainer ruang tiga dimensi merupakan suatu permasalahan NP- Hard (Pisinger,1998). Sampai sekarang ini, hanya ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Terno dkk. (2000) mengembangkan model umum untuk solusi yang tepat dalam ruang multi-dimensi. Martello et al, (2000) memperkenalkan metode Branch & Bound (B&B) untuk pengisian barang dalam kontainer dalam ruang tiga dimensi. Metode yang akan digunakan pada pengisian kontainer ini adalah metode greedy yang dapat diartikan rakus, tamak. Di mana prinsip dari metode ini sendiri adalah take what you can get now. Algoritmanya sendiri merupakan solusi langkah per langkah dan pada setiap langkahnya banyak pilihan yang perlu dieksplorasi oleh karena itu pada setiap langkah perlu dibuat keputusan yang terbaik dalam menentukan pilihan. Pada setiap langkah juga didapat hasil yang dinamakan optimum lokal (local optimum) yang diharapkan langkah sisanya akan mengarah ke optimum global (global optimum). Time windows sering dikarakteristikkan sebagai time interval, namun dalam formulasi matematika yang akan digunakan time windows t i merupakan single time dan merepresentasikan rentang waktu secara keseluruhan. Gambar 3 Karakteristik Geometrik Kontainer dan Barang Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 103

5 Untuk mempertimbangkan kompatibilitas di antara produk yang berbeda, maka digunakan relasi ekivalen dimana relasi tersebut merupakan relasi yang sesuai, dinotasikan dengan C. Relasi ini dapat dipresentasikan dengan q by q compatibility matrix yang dinotasikan dengan Z, di mana q merupakan jumlah kategori yang dipertimbangkan, sebagai contoh jika z 13 = 0, maka itu berarti barang kategori 1 tidak sesuai dengan barang kategori Gambar 3 menunjukkan karakteristik geometrik kontainer dan barang. x ijk = (x i, y i, z i ) yang merupakan koordinat tiga dimensi dari barang yang akan dimasukkan ke dalam kontainer. Selain itu, terdapat E ij yang merupakan bagian dari kontainer j (vehicle j) untuk barang tertentu. Setiap kontainer terbagi menjadi beberapa potongan, yang dinamakan N j jumlah potongan dalam kontainer tersebut. Potongan dikarakteristikkan dengan lebar. Gambar 4 memberikan penjelasan lebih detil tentang potongan itu. (Lai dan Chan, 2001). Gambar 4 Representasi Potongan Pada Kontainer Masalah dalam pengisian barang dalam kontainer untuk meminimalkan tempat kosong dapat dideskripsikan dengan persamaan matematika berikut ini : (1) Persamaan (1) digunakan untuk meminimasi tempat kosong pada kontainer. (2) Persamaan (2) digunakan untuk memastikan bahwa barang-barang yang akan disusun dalam kontainer tidak melebihi berat maksimal yang dapat ditampung oleh kotainer tersebut. 104 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

6 (3) Persamaan (3) digunakan untuk memastikan bahwa volume barang-barang yang akan disusun dalam kontainer tidak melebihi volume maksimal yang dapat ditampung oleh kotainer tersebut (4) Persamaan (4) membuat barang-barang tidak mungkin untuk disusun di luar dari kontainer, dengan kata lain semua barang berada di dalam kontainer (5) (6) (7) Persamaan (7) memastikan bahwa semua barang yang akan dimasukkan itu compatible. barang i compatible dengan barang j, artinya keduanya berada dalam satu kontainer. =1, jika (8) Persamaan (8) tidak mengizinkan setiap barang yang berbeda overlapping di dalam satu kontainer. (9) (10) Persamaan (6) dan (9) berdasarkan letak barang untuk memperhatikan time windows. Sedangkan untuk persamaan (5) dan (10) digunakan untuk membatasi tiap barang untuk diletakkan hanya pada satu kontainer. (Bischoff, 2004). (11) Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 105

7 (12) (13) Pertidaksamaan (11) berpotensial digunakan untuk meletakkan barang kurang dari satu kontainer berdasarkan pertimbangan beratnya dan pertidaksamaan (12) mempertimbangkan barang mana yang tingginya melebihi tinggi kontainer, barang mana yang lebarnya melebihi lebar kontainer dan barang mana yang panjangnya melebihi panjang kontainer. Dalam pertidaksamaan (13) diasumsikan bahwa berat barang lebih besar dari berat maksimal kontainer sebaliknya dalam kasus non-geometric, solusi yang didapat merupakan sebuah pilihan. Sistem Pengiriman Barang Pada BG Ekspress Penerapan program ini dilaksanakan pada sebuah perusahaan jasa pengiriman yang lebih dikenal dengan nama BG ekspres yang terletak di Jalan Pluit Mas Jakarta Utara. Saat mendapat pesanan untuk pengiriman barang dari suatu negara ke negara lain maka BG Ekspress akan mengikuti alur proses pengiriman barang seperti pada Gambar 5. Gambar 5 Proses Pengiriman Barang pada BG Ekspress Identifikasi Masalah Dari permasalahan yang sudah disebutkan di atas maka dirancang program aplikasi untuk menerima input dari user berupa: Panjang, lebar, tinggi dan berat kontainer; Panjang, lebar, tinggi dan berat barang yang akan dimasukkan ke dalam container; Jumlah barang yang akan dimasukkan ke dalam kontainer. Dengan input tersebut maka akan dihasilkan sebuah gambar tiga dimensi yang dapat diputar juga dapat diperbesar dan diperkecil. Unified Modeling Language (UML) Pada program pengisian barang ke dalam kontainer ini, digunakan konsep Object Oriented Programming untuk mengembangkannya oleh karena itu dipilih Unified Modeling Language (UML) untuk merancang arsitektur program. UML digunakan meliputi: (Pressman, 2005). 106 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

8 Use Case Diagram Gambar 6 Use Case Diagram Seperti yang terlihat dari use case pada gambar 6, jelas bahwa user dapat memasukkan data kontainer maupun barang dan juga dapat menghapus, menyimpan data kontainer maupun barang. Selain itu data kontainer dapat diubah, juga dapat melihat hasilnya dalam bentuk tiga dimensi. Pada data kontainer yang dimasukkan oleh user adalah jenis kontainer yang akan digunakan untuk menampung barang, panjang kontainer, lebar kontainer, tinggi kontainer, toleransi kontainer dan berat kontainer. Gambar 7 menunjukkan flowchart program, dan Gambar 8 adalah rancangan layar dari program. Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 107

9 Flowchart Gambar 7 Flowchart Input Perancangan Layar Gambar 8 Rancangan Layar Menu Utama 108 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

10 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Untuk mengimplementasikan aplikasi ini diperlukan beberapa komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan program ini. Spesifikasi hardware, program aplikasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sbb:. Processor: Intel Pentium 2.5 Ghz ; Memory RAM: 512 Mbyte ;Video Graphic Adapter :ATI Radeon 9600 Pro; Monitor :S SyncMaster 753 DFX. Cara Penggunaan Program Untuk menggunakan program ini dapat mengikuti langkah-langkah seperti berikut; masuk ke Microsoft Windows (Versi 98/2000/XP atau lainnya), double click pada KnapSackLoad.exe, setelah program berjalan akan tampil beberapa form seperti Gambar 9 dan 10 di bawah ini: Gambar 9 Tampilan Layar Utama Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 109

11 Gambar 10 Tampilan Layar setelah Menerima Inputan Data Barang Jika ingin melihat gambar tiga dimensinya user dapat menekan tombol Output. Seperti akan diperlihatkan pada gambar 11. Gambar 11 Tampilan Tiga Dimensi 110 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

12 Apabila volume atau berat barang melebihi volume atau berat maksimal kontainer maka akan ada konfirmasi ke user bahwa ruang kontainer tidak cukup. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini: Pembahasan Evaluasi dilakukan dengan menggunakan data lama perusahaan BG Ekspres, di mana pada data ini perusahaan tidak dapat mengoptimalkan tempat yang ada. Barang dikirim dari Gunagzhou, China ke Jakarta, Indonesia menggunakan kontainer berukuran 20 feet. Tabel 1 dan Tabel 2 berisikan data kontainer dan barang yang digunakan. Tabel 1 Data Kontainer Perusahaan Jenis Kontainer Panjang Lebar Tinggi Berat 20 Feet Feet Tabel 2 Data Barang Perusahaan Nama Barang Panjang Lebar Tinggi Berat Jumlah T T S KL JI P ZE AA Hasil perhitungan dengan menggunakan program yang telah dirancang ditunjukkan dalam Gambar 12. Gambar 12 Hasil Perhitungan menggunakan Data Perusahaan Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 111

13 Data perusahaan sebelumnya menunjukkan bahwa barang dengan nama ZE118 tidak dapat dimuat ke dalam kontainer, tetapi dengan menggunakan progam ini semua barang berhasil dimasukkan semua ke dalam kontainer. Hasil perhitungan diperlihatkan di Tabel 3. Tabel 3 Hasil Perhitungan Menggunakan Program No. Urut [p, l, t] [x,y,z] Barang Dalam Kontainer 1 [110, 95, 100] yes 2 [110, 95, 100] yes 3 [80, 80, 200] yes 4 [68, 52, 80] yes 5 [68, 52, 80] yes 6 [68, 52, 80] yes 7 [74, 68, 90] yes 8 [74, 68, 90] yes 9 [74, 68, 90] yes 10 [74, 68, 90] yes 11 [150, 88, 100] yes 12 [150, 88, 100] yes 13 [75, 71, 85] yes 14 [75, 71, 85] yes 15 [75, 71, 85] yes 16 [75, 71, 85] yes 17 [75, 71, 85] yes 18 [75, 71, 85] yes 19 [110, 88, 98] yes 20 [110, 88, 98] yes 21 [110, 88, 98] yes 22 [110, 88, 98] yes 23 [110, 88, 98] yes 24 [110, 88, 98] yes 25 [110, 88, 98] yes 26 [110, 88, 98] yes 27 [76, 70, 88] yes 28 [76, 70, 88] yes 29 [76, 70, 88] yes 30 [76, 70, 88] yes 31 [76, 70, 88] yes 32 [76, 70, 88] Yes 112 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 2 Juli 2010:

14 PENUTUP Berdasarkan hasil perancangan program ini didapat bahwa: Algoritma Greedy dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mencari solusi optimal dalam permasalahan Three Dimensional Container Loading Problem. Program ini tidak hanya dapat diterapkan pada kontainer melainkan dapat diterapkan pula di truk bahkan di mobil box, karena pada prinsipnya kerjanya sama hanya bentuknya saja yang berbeda, asalkan diketahui panjang, lebar, tinggi maupun berat tempat yang akan digunakan untuk memasukkan barang. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses optimalisasi berbanding lurus dengan jumlah barang yang akan dimasukkan. Pada proses penyusunan barang dalam ruang tiga dimensi user harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Beban maksimal yang dapat ditampung oleh kontainer. Volume maksimal yang dapat ditampung oleh kontainer. Keseimbangan posisi barang terhadap barang yang ada dibawahnya agar tumpukan barang tidak roboh dan menyebabkan kehancuran pada barang. DAFTAR PUSTAKA Bischoff, E.E. (2004). Three dimensional packing of items with limited load bearing strength. European Journal of Operational Research, Vol. 168, pp Juraitis M., Riškus A., dan Stonys, T. (2003) A Randomized Heuristic for the Container Loading Problem. Information technology and control, Kaunas Technologija, No.1 (26), Lai, K.K. dan Chan W.M. (2001). An Evolutionary algorithm for the rectangular cutting stock problem. International Journal of Industrial Engineering, 4, Martello, S., Pisinger, D. and Toth, P. (2000) New trends in exact algorithms for the 0 1 knapsack problem, European Journal of Operational Research, Vol. 123, pp Pisinger, D. (1998) Heuristics for the container loading problem. European Journal of Operational Research, Vol. 141, pp Pressman, R.S. (2005). Software Engineering A Practitioner s Approach. Sixth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc, New York. Terno, J., Scheithauer G., Sommerweiß U., dan Riehme J.. (2000).An Efficient Approach for the Multi- Pallet Loading Problem. Institute for Numerical Mathematics, Technical University Dresden, Dresden, Germany. Perancangan Program... (Wikaria Gazali; Ngarap Im Manik) 113

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan tangan (manual). Dibutuhkan waktu yang lama dan jumlah pekerja yang tidak sedikit untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Best Global Ekspress yang terletak di Jalan Pluit Mas Blok L no 1, Pluit, Jakarta Utara didirikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Problem, algoritma, optimasi, simulasi 2.1.1 Definisi problem Problem (permasalahan) adalah suatu tujuan dinyatakan dalam konteks yang jelas tetapi tidak dapat dengan serta merta

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dan usaha, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam segala bidang dengan menerapkan prinsip ekonomi yaitu

Lebih terperinci

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat, perkembangan industri distribusi juga semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMALISASI TATA LETAK PENYIMPANAN BARANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak. Kedua kelompok tersebut dijabarkan di bawah ini:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak. Kedua kelompok tersebut dijabarkan di bawah ini: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem sistem pendukung yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan NP-Hard dan NP-Complete Salah satu ukuran biaya dalam pengeksekusian sebuah algoritma adalah lamanya waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk mengimplementasikan aplikasi ini diperlukan adanya beberapa komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: optimasi, pengiriman, pengepakan barang, pivoting, algoritma best-fit decreasing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: optimasi, pengiriman, pengepakan barang, pivoting, algoritma best-fit decreasing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Suatu badan jasa penerimaan dan pengiriman barang dapat dikatakan telah memegang peranan penting dalam perkembangan hidup manusia saat ini. Tanpa adanya badan jasa ini, pertukaran barang yang sering

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tujuan dari tahap analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari aplikasi baru dan mengembangkan sebuah sistem dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu sehingga siswa merasa seperti berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 RANCANGAN APLIKASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE ALGORITMA A* (A-STAR) Sunbara lukito

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Website Media Pembelajaran, SMK Teknik Komputer dan Jaringan, Use Case, Flowchart, ERD, AJAX, PHP, MySQL.

ABSTRAK. Kata Kunci : Website Media Pembelajaran, SMK Teknik Komputer dan Jaringan, Use Case, Flowchart, ERD, AJAX, PHP, MySQL. ABSTRAK Metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Teknik Komputer dan jaringan (TKJ) PGRI Cibaribis untuk kelompok mata pelajaran kompetensi kejuruan dirasakan belum cukup untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kehidupan sekarang ini, game menjadi suatu bagian penting bagi kita. Kita memerlukan game bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang di sela-sela

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Optimalisasi Optimalisasi merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan suatu solusi agar ditemukannya solusi terbaik dari sekumpulan alternatif solusi yang ada dengan menggunakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMASI PEMOTONGAN BAJA DENGAN METODE FIRST

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER

APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER APLIKASI PENGENALAN TULISAN TANGAN UNTUK EKSPRESI MATEMATIKA BERBASISKAN KOMPUTER Wikaria Gazali 1 ; Nilo Legowo 2 ; Harry Tedja Sukmana 3 1,2 Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang industri pengiriman

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang industri pengiriman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang industri pengiriman express, ekspedisi (delivery services), maupun freight forwarding (pengiriman kargo) belakangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyampaian sebuah pesan multi chatting kedalam media LAN. Ada

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TATA LETAK PENYIMPANAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA TREE SEARCH

OPTIMALISASI TATA LETAK PENYIMPANAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA TREE SEARCH OPTIMALISASI TATA LETAK PENYIMPANAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA TREE SEARCH Ngarap Im Manik 1 ; Eric Karsono 2 ; Malem Sendah S. 3 ABSTRACT Arrange storage goods is important problem for some companies,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Tujuan dari tahap analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari aplikasi baru dan mengembangkan sebuah sistem dalam menentukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Lulita L Kadarusman 0600656431

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, kebutuhan manusia pun semakin bertambah, sehingga perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini penulis akan menganalisis kebutuhan-kebutuhan dalam membuat aplikasi ini, karena dengan melakukan analisis akan membuat lebih terarah dan jelas alur aplikasinya.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TIC-TAC-TOE SKALA 9X9

IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TIC-TAC-TOE SKALA 9X9 IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TIC-TAC-TOE SKALA 9X9 Dicky Herman Firmansyah zudenks@yahoo.co.id Pembimbing I : Nana Juhana, S.T., M.T. Pembimbing II : Irfan Maliki, S.T. Fakultas Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X)

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) Rienna Oktarina Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl. Cikutra 204 Bandung 40125 E-mail: rienna.oktarina@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER

APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER APLIKASI PERUBAHAN CITRA 2D MENJADI 3D DENGAN METODE STEREOSCOPIC ANAGLYPH BERBASISKAN KOMPUTER Wikaria Gazali; Michael Ivan; Ngarap Imanuel Manik Mathematics & Statistics Department, School of Computer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode perancangan sistem dengan menggunakan Prototype

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm

Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm Rosalinda 1) Lely Hiryanto 2) Gunadi Gan 3) 1) 2) 3) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Informasi

Lebih terperinci

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin ISSN: 2089-3787 689 Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin Artoni, Akhmad Irfani, Nidia Rosmawanti STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru thonibjm@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sistem yang yang ada saat ini, secara umum banyak pengguna fasilitas email yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis sistem Analisis sistem merupakan tahap yang paling penting dalam suatu pengembangan sebuah aplikasi, karena kesalahan pada tahap analisis sistem akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis dari Rancang dan Bangun Game Goldminer adalah dengan menggunakan desain dan ActionScript untuk bahasa pemograman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang berhubungan dengan CNS/ATM khususnya bagian ADS-B Flight Monitoring. Observasi dan wawancara

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENYUSUNAN BARANG PADA PETI KEMAS MENGGUNAKAN ALGORITMA THREE-DIMENSIONAL FIRST-FIT DECREASING SKRIPSI LEONARDO SILAEN

OPTIMALISASI PENYUSUNAN BARANG PADA PETI KEMAS MENGGUNAKAN ALGORITMA THREE-DIMENSIONAL FIRST-FIT DECREASING SKRIPSI LEONARDO SILAEN i OPTIMALISASI PENYUSUNAN BARANG PADA PETI KEMAS MENGGUNAKAN ALGORITMA THREE-DIMENSIONAL FIRST-FIT DECREASING SKRIPSI LEONARDO SILAEN 091402079 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Dalam perancangan dan pengimplementasian perangkat lunak diperlukan perancangan sistem terlebih dahulu yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjadwalan liga olahraga khususnya sepakbola merupakan masalah kompleks yang sulit untuk dipecahkan.hal ini disebabkan oleh banyaknya aturan dan kepentingan

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunakdan instalasi. Diagram

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jepang menggunakan berbagai jenis karakter untuk sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jepang menggunakan berbagai jenis karakter untuk sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang menggunakan berbagai jenis karakter untuk sistem penulisannya. Salah satu jenis huruf Jepang adalah kana, yaitu karakter fonetis yang melambangkan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree Menggunakan Blob Code

Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree Menggunakan Blob Code Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree Menggunakan Blob Code 1 Astria Hijriani, 2 Wamiliana dan 3 Ady Candra 1 Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung 2 Jurusan Matematika Universitas Lampung 3

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Program ini dibuat dengan menggunakan software 3D Max. Software 3D Max ini lebih berorientasi kepada pembuatan animasi 3D presentasi dan juga dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pembahasan mengenai gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi perusahaan saat ini. 3.1.1 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan pemakaian barang, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa manusia kepada peradaban yang lebih baik. Banyak manfaat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB Aditya Permana; Frederick L. Musa Kaban; Septiadi Mahardika; Gintoro, S.Kom., MM Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Rancangan ini dibuat dan diuji pada konfigurasi hardware sebagai berikut. Processor: Intel Pentium 4 1500 MHz. Memory: 256 Mbytes.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN BOUNDED KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING (Studi Kasus: CV. Mulia Abadi)

PENYELESAIAN BOUNDED KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING (Studi Kasus: CV. Mulia Abadi) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 2 Edisi Juli 2013 35 PENYELESAIAN BOUNDED KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING (Studi Kasus: CV. Mulia Abadi) Sandi Kosasi Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa

Lebih terperinci

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang ABSTRAK

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang   ABSTRAK OPTIMASI PENGANGKUTAN PETI KEMAS DALAM PENYELESAIAN KNAPSACK BERDASARKAN PERBANDINGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA GREEDY Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang Email

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi berbasis jaringan internet dimana aplikasi ini digunakan untuk membantu seorang admin dalam mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PT. SATRIA RAKSA BUMINUSA BERBASIS WEB DENGAN WEB ENGINEERING

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PT. SATRIA RAKSA BUMINUSA BERBASIS WEB DENGAN WEB ENGINEERING REKAYASA PERANGKAT LUNAK PT. SATRIA RAKSA BUMINUSA BERBASIS WEB DENGAN WEB ENGINEERING Aryan Ompukusuma 1, Baibul Tujni 2, Iin Seprina 3. Mahasiswa Universitas Bina Darma 1 Dosen Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adita Motor adalah salah satu showroom sepeda motor yang berada di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Showroom tersebut mempunyai 2 orang karyawan yang bertugas membantu

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Danny Manongga, Theophilus Wellem, Kasih Septi Fakultas Tekonologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Dipenogoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah upaya yang bertujuan untuk memperoleh gambaran rancangan sistem yang akan dibangun mulai dari apa saja proses yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2003/2004 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai 15 BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai perbandingan kriteria, nilai perbandingan sub kriteria menurut kriteria

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam penyusunan skripsi ini adalah bagainama merancang simulasi 3 dimensi mengenai gedung perguruan PAB 1 Helvetia

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Kata Kunci: Sistem Infromasi, Transaksi Pengiriman Barang, Lacak, Optimalisasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Kata Kunci: Sistem Infromasi, Transaksi Pengiriman Barang, Lacak, Optimalisasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Teknologi Informasi sampai saat ini semakin dibutuhkan, salah satunya adalah CV. Labatrans. CV. Labatrans bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya kontrol

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENERIMAAN SISWA BARU PADA LEMBAGA PENDIDIKAN BIMBINGAN BELAJAR ETT (EDUCATION TRAINING TECNIQUES) PLAJU PALEMBANG

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENERIMAAN SISWA BARU PADA LEMBAGA PENDIDIKAN BIMBINGAN BELAJAR ETT (EDUCATION TRAINING TECNIQUES) PLAJU PALEMBANG APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENERIMAAN SISWA BARU PADA LEMBAGA PENDIDIKAN BIMBINGAN BELAJAR ETT (EDUCATION TRAINING TECNIQUES) PLAJU PALEMBANG APRHOS RANI MARINDA ZANIAL MAZALISA Manajemen Informatika ABSTRAK

Lebih terperinci

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 202 4.12.34 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 203 4.12.35 Layar Print Laporan Analisis ABC Berdasarkan Pemakaian Gambar 4.71 Layar Print

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak. Diagram UML untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem aplikasi yang kami kembangkan adalah sistem pengklasifikasian jenis kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatur dan mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam pengembangan aplikasi penyederhanaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perancangan simulasi ini yaitu tentang simulasi rel kereta api Medan - Danau Toba yang akan digambarkan secara 3 dimensi. Selain itu juga terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi ini diperlukan adanya beberapa komponen pendukung, yaitu konfigurasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, komputer memiliki peranan yang sangat penting dalam segala bidang pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan

Lebih terperinci