Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm"

Transkripsi

1 Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm Rosalinda 1) Lely Hiryanto 2) Gunadi Gan 3) 1) 2) 3) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Informasi Universitas Tarumanagara Jl. Letjen. S. Parman No. 1, Jakarta Indonesia 1) Rosalinda.darmanto@gmail.com, 2) lely@fti.untar.ac.id, 3) gunadiawn07@yahoo.co.id ABSTRACT This paper presentmaximalspace algorithmtosolve the problem ofloadingcargointo containers.this algorithmis presentedin two phases, that isconstructive phasesandimprovementphases. With constructivephase, optimal resultsareobtainedin the use ofphaseimprovement.the result of this experiment is the objection objective of this application has been achieved. It s because the data testing can load cargo to container successfully. However, the size of each cargo can affect the rest of the container volume. Key words Container loading; 3D packing; maximal space; GRASP; heuristics 1. Pendahuluan Dalam melakukan pengiriman muatan, digunakan berbagai alat dalam melakukannya.salah satunya dengan menggunakan mobil kontainer untuk melakukan pengiriman pada jalur darat.dalam melakukan penyusunan muatan ke dalam kontainer terdapat berbagai masalah yang membatasi penyusunan muatan. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ukuran muatan yang akan dimuat, seperti panjang, lebar, tinggi, dan berat. 2. Tujuan muatan yang dikirim. Muatan yang akan dikirim akan disusun ke dalam kontainer berdasarkan tujuan pengirimannya. Untuk satu benda yang sama memiliki tujuan yang sama. 3. Ruang kontainer yang diperhatikan agar muatan yang dapat dimasukkan menjadi lebih banya tanpa merusak muatan. 4. Sifat dari muatan yang akan dikirim. Dengan muatan yang bersifat fragile tidak boleh disusun dibawah muatan bersifat cair dan nonfragile. Begitu juga benda cair tidak boleh disusun dibawah benda nonfragile. 5. Terdapat beberapa benda yang bersifat fragile tidak dapat dilakukan rotasi. Untuk menghindari benda tersebut akan rusak karena di lakukan rotasi dan tertimpa oleh muatan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penempatan muatan di dalam kontainer sehingga mencapai muatan yang optimal.penggunaan ruang kontainer yang digunakan maksimal dan muatan yang dimasukkan berjumlah optimal.untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode maximal space untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada percobaan sebelumnya, dilakukan percobaan dengan menggunakan metode Hybrid genetic algorithm[1]dan algoritma heuristik[2]untuk mendapatkan hasil pemuatan ke dalam kontainer yang optimal.begitu juga dengan penelitian ini, dengan melakukan percobaan, didapatkan hasil yang optimal dengan memanfaatkan ruang kosong dalam kontainer sehingga jumlah muatan yang dimasukkan menjadi lebih optimal dan lebih banyak. 2. Maximal Space Algorithm Maximal space memiliki dua tahapan yang terjadi yaitu tahap Constructive dan tahap improvement [3].Tahap constructive dan Tahap improvement merupakan tahapan yang mengadopsi algoritma GRASP [4].Namun perbedaan dari algoritma GRASP adalah pada tahap constructiveyang menggunakan konsep maximal space dalam melakukan pemuatan ke dalam Seperti yangterlihat dalam alur kerja algoritma maximal space pada gambar 1. Gambar 1 Alur maximal space Algorithm 165

2 2.1 Tahap Constructive Tahap constructive digunakan sebagai algoritma untuk memasukkan muatan ke dalam kontainer serta memilih kandidat muatan yang akan dimasukkan kedalam Terlihat pada gambar 2, dibutuhkan inisialisasi terhadap input untuk melakukan proses tahap constructive. Pada tahap ini dicari ruang yang dapat menghasilkan nilai minimum terhadap sudut ruang Berikut merupakan penjelasan dari tahap constructive[3]: 1. Inisialisasi Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menginisialisasi list L, list B, q i, dan p dengan : L = {C}, memasukkan maximal space yang kosong dalam kontainer B = {b 1,b 2,..,b n }, muatan yang ingin dimasukkan ke dalam kontainer q i = jumlah muatan yang ingin dimasukkan ke dalam kontainer p = jumlah muatan yang telah dimasukkan ke dalam container 2. Memilih maximal space di L Pada tahap ini hitung jarak, antara setiap sudut ruang kosong yang tersedia dengan sudut Untuk menghitung, dapat digunakan formula sebagai berikut : harus memenuhi kontainer dengan baik, berat dari muatan tersebut tidak melebihi berat kontainer, sifat muatan tersebut harus diurutkan menurut prioritas dari muatan tersebut. Muatan yang diprioritaskan diletakkan pada posisi bawah adalah muatan yang bersifat nonfragile, cair dan fragile.selain itu tujuan dari muatan tersebut mempengaruhi penempatan muatan tersebut dalam Proses rotasi muatan dimungkinkan jika muatan tersebut tidak cukup jika dimasukkan secara horisontal atau vertical sehingga muatan yang masuk menjadi lebih banyak dan ruang kosong yang tersisa dalam kontainer menjadi lebih banyak. Selain itu,berat dari muatan juga mempengaruhi penempatan muatan tersebut. Dimana muatan yang lebih berat berada pada posisi bawah dan muatan yang lebih ringan berada pada posisi bawah. Kemudian benda yang bersifat fragile khusus yang posisinya tidak bias dirotasi maka tidak akan terjadi rotasi., =,, (1) Dengan: = sudut ruang kosong yang tersedia = sudut kontainer = sudut ruang pada koordinat x = sudut kontainer pada koordinat x = sudut ruang pada koordinat y = sudut kontainer pada koordinat y = sudut ruang pada koordinat z = sudut kontainer pada koordinat z 3. Mencari jarak terkecil Tentukan jarak setiap muatan dengan mencari jarak terkecil dari jarak, yang telah dihitung untuk dimasukkan ke dalam Rumus yang digunakan adalah : = min {,} (2) = jarak terkecil dari,, = jarak antara ruang kosong dengan container 4. Memilih muatan yang akan dipack Bentuk muatan yang akan dimuat ke dalam kontainer dalam kasus ini dibatasi hanya berbentuk kubus dan balok. Jika q i (jumlah muatan yang ingin dimasukkan) lebih dari 1 maka muatan yang akan dimasukkan dapat dipilih secara acak. Muatan yang akan dipilih Gambar 2 Alur tahap Constructive 166

3 Kemudian hitung kembali nilai q i dengan formula : = (3) r i = jumlah muatan yang dimasukkan kedalam 5. Memperbaharuilist L, list B, q i, p Setelah memasukkan muatan tersebut, list L akan diperbaharui sesuai dengan ruang kosong yang tersedia di List B akan diperbaharui sesuai dengan muatan yang belum masuk ke dalam q i akan diperbaharui dengan nilai q i yang dihitung pada tahap sebelumnya. p akan diperbaharui sesuai dengan jumlah muatan yang masuk ke dalam 6. Mengecek kondisi henti Kondisi henti yang harus dipenuhi, antara lain saat kondisi q i =0 dan B=0 atau saat sisa ruang kontainer tidak mampu untuk memuat muatan lainnya yang belum masuk kedalam 2.2 Tahap Improvement Pada tahap improvement ini akan dilakukan pengoptimalan dari proses tahap constructive jika masih terdapat muatan yang belum termuat ke Proses pengoptimalan dilakukan dengan menggunakan local search. Local search yang digunakan adalah Simulated Annealing (SA)[5]. Pada tahap ini terjadi proses pemasukkan muatan ke dalam kontainer sehingga muatan yang ingin dimasukkan bias menjadi lebih banyak. Pada tahap ini juga jika dapat terjadi proses rotasi, maka dilakukan rotasi sehingga muatan dapat termuat sesuai ruang kosong yang tersedia sesuai dengan panjang, lebar, tinggi muatan.berikut algoritma yang digunakan dalam tahap improvement : 1. Inisialisasi t, t f, F(S 0 ),, N move, dan N iter. Tahap awal yang harus dilakukan adalah inisialisasi t, t f, F(S 0 ),, N move, dan N iter. = Suhu awal atau volume kontainer awal. = Suhu akhir atau target sisa volume kontainer yang diinginkan (default=1). F(S 0 ) = Fitness kontainer awal sebelum terjadi pertukaran. = penurunan temperatur yang digunakan untuk menurunkan volume kontainer dengan menggunakan formula : = 1 ln!ln "#/% &'() * (4) % &'() = jumlah muatan yang telah dimasukkan ke dalam N max = jumlah iterasi yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil solusi yang optimal (default=1). Gambar 3 Alur Tahap Improvement 2. Hitung Nilai fitness keseluruhan kontainer nilai fitness setiap muatan. Hitung terlebih dahulu nilai fitness semua benda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian hitung total fitness awal sebelum ada perpindahan muatan dengan menggunakan formula: +, = / (5) F 1 = Fitness muatan ke-1 F 2 = Fitness muatan ke-2 F n = Fitness muatan ke-n 3. Mencari ruang kosong yangtersedia pada Jika muatan tersebut dapat dimuat pada ruang kosong tersebut, masukkan muatan tersebut ke dalam Kemudian lakukan juga proses pertukaran dua muatan yang bervolumesama.kemudian hitung nilai fitness akhir setelah pertukaran dengan formula : + = / (6) 167

4 + = nilai fitness akhir setelah pertukaran F 1 = Fitness muatan ke-1 F 2 = Fitness muatan ke-2 F n = Fitness muatan ke-n Kemudian bandingkan nilai fitness awal dan nilai fitness setelah melakukan pertukaran.jika nilai fitness awal lebih kecil dari nilai fitness akhir maka pertukaran muatan diterima.jika tidak maka pertukaran muatan tidak diterima. berdasarkan data yang tersimpan di basis data kontainer yang berstatus aktif. Jika user telah selesai memilih user harus menekan tombol lanjut agar user dibawa pada modul selanjutnya. Data yang dimasukkan nantinya akan disimpan pada tabel pemesanan. 4. Tambahkan nilai N iter Lakukan pertambahan nilai dari N iter dengan formula: N iter =N iter +1 (7) N iter = jumlah iterasi yang telah dilakukan Lakukan perbandingan antara N iter dengan N max.jika nilai dari N iter sudah sama dengan N max maka lanjutkan ke tahap selanjutnya. Jika belum, maka Lakukan kembali daritahappertukaran muatan sampai didapat nilai N iter sama dengan N max. Nilai default dari N max =3. 5. Hitung nilai t Hitung nilai t dengan formula : Gambar 4 Pemesanan kontainer 3.2. Modul Pemilihan Barang Setelah memilih kontainer yang ingin digunakan, user harus memilih pelanggan yang memesan pengiriman muatan, muatan yang ingin dikirim, jumlah muatan yang ingin dikirim, serta kota muatan tersebut dikirim. Data yang telah dimasukkan oleh user. = (8) Nilai t diturunkan dengan menggunakan. Dengan nilai tetap yang ditentukan pada tahap inisialisasi. 6. Bandingkan nilai t dengan t f. Jika nilai t masih lebih besar dari t f maka lakukan kembali proses dari tahap inisialisasi hingga tahap perbandingan N iter. Lakukan tahap improvement ini hingga didapatkan hasil t<t f. 3. Rancangan dan Pembuatan Program aplikasi container loading problem menggunakan beberapa modul Input dan modul output. Modul Input berguna untuk memasukkan data ke dalam sistem. Sedangkan modul output berguna untuk menampilkan hasil dari optimalisasi. Terdapat sebuah modul utama yang menjadi wadah utama yang menyajikan semua modul yang tersedia. Dalam melakukan optimalisasi digunakan dua buah modul untuk melakukan proses. Adapun dua modul tersebut adalah sebagai berikut. 4. Hasil Pengujian Gambar 5 Modul Pemilihan Barang Dilakukan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Adapun percobaan yang dilakukan sebanyak 10 kali dengan menggunakan computer yang berbasis Windows seven dengan menggunakan RAM 2048 Mbytes dan 1.6GHz. Dalam melakukan percobaan, dilakukan percobaan sebanyak 10 kali. Dengan hasil tampilan 3 dimensi yang dihasilkan dari aplikasi ini, sebagai berikut : 3.1. Modul Pemesanan Kontainer Modul ini digunakan untuk pemesanan kontainer yang akan digunakan untuk mengirim muatan pelanggan. Pada modul ini user hanya perlu memilih kontainer yang dipakai untuk mengirim serta memilih tanggal pengiriman. Daftar kontainer ini disediakan Gambar 6 Tampilan 3 dimensi 168

5 Selain Tampilan visualisasi, diberikan juga report hasil optimalisasi Dilakukan 10 kali percobaan dataasli dan 2 kali percobaan data asli perusahaan untuk melihat hasil dari tahap constructive dan improvementmemiliki hasil pengolahan yang dapat menghasilkan sisa volume kontainer seminimal mungkin. Hasil tersebut dapat dilihat pada table 1 dan table 2. Melihat data hasil percobaan 12 kali tersebut, dapat diperlihatkan bahwa semakin besar jumlah muatan yang dimasukkan maka semakin lama waktu proses yang dibutuhkan serta menghasilkan sisa volume kontainer yang seminimal mungkin dengan nilai fitness yang semakin besar. Pada aplikasi ini disediakan pengiriman muatan ke berbagai kota namun aplikasi ini masih belum dapat memisahkan muatan-muatan yang sama ke beberapa kota yang berbeda. Serta waktu proses yang dibutuhkan cukup besar untuk dapat menghasilkan optimalisasi pada jumlah muatan yang besar. Tabel 1 Percobaan dengan menggunakan data asli Tahap Constructive muatan test yang ingin berhasi dimasu l Fitnes Waktu Proses Tahap Improvement Fitnes Wakt u Sisa Volume Kontainer kkan masuk s m s m s m s m s m s m s m s m s m bo 1950 x s m 3 test Tabel 2 Percobaan dengan menggunakan data asli perusahaan muatan yang ingin dimasu kkan Tahap Constructive berhasil masuk Keterangan : s = second (detik) Fitnes Waktu Proses 193 s Tahap Improvement Fitnes Waktu Sisa Volume Kontainer m s m 3 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan melalui data testing. Aplikasi ini sudah dapat digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya walaupun terjadi perubahan dalam tampilan rancangan awal. Adapun kelebihan dan kekurangan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Fungsi dari setiap form aplikasi sudah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan. 2. Tujuan dari pembuatan aplikasi telah tercapai. Hal ini terbukti melalui percobaan data testing, setiap muatan yang ingin dimasukkan berhasil dimasukkan namun ukuran setiap muatan yang dimasukkan dapat mempengaruhi sisa volume 3. Kelemahan pada aplikasi ini ialah tujuan untuk satu macam muatan hanya memiliki tujuan pengiriman yang sama. Namun untuk beberapa macam muatan dapat memiliki tujuan yang berbeda. 4. Dalam kasus percobaan data testing, ditemukan bahwasetiap muatan yang dimasukkan berhasil diproses hanya dengan menggunakan tahap constructive dan didapatkan hasil yang optimal hanya dengan menggunakan tahap constructive. muatan test yang ingin berhasil dimasu masuk kkan Tabel 3 Percobaan dengan data simulasi Tahap Constructive 1950 Fitnes Waktu Proses Tahap Improvement Fitnes Waktu Sisa Volume Kontainer s m s m s m s s s s s s s s 1.2 m s 0.7 m s 2.2 m s 1.8 m m m m 3 Berdasarkan Kesimpulan yang didapatkan melalui data testing, diperoleh beberapa saran antara lain: 1. Tampilan 3D pada aplikasi dapat diperbaikisehingga memudahkan user melihat muatan dengan baik. Kemudian kontainer yang ditampilkan dapat diputar 360 o. Serta ditambahkan fitur edit sehingga user dapat mengubah penyusunan muatan secara manual. 2. Bentuk muatan yang dapat diproses dapat lebih beragam tidak terbatas pada balok dan kubus. Serta 169

6 sifat muatan dapat lebih beragam tidak terbatas hanya pada non fragile, cair dan fragile. 3. Tujuan dari muatan dapat ditambah menjadi lebih beragam. Untuk muatan yang sama dengan jumlah yang banyak dapat memproses ke tujuan yang berbeda. Seperti seratus paket pakaian dapat dikirim ke tujuan yang berbeda-beda. REFERENSI [1] A. Bortfeldt, Gehring, H Smith, 1992, A Hybrid Genetic Algorithm for Solving the Container Loading Problem, European Journal of Operational Research Volume 131, [2] Amelia Utama, 2002, Analisis Perancangan Algoritma Heuristic untuk Optimalisasi Penempatan Benda pada Kontainer untuk Studi Kasus: UD. Wijaya,Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara (Skripsi tidak dipublikasikan). [3] F. Parreno, J.F. Olivera, J.M. Tamarit, Valdes, R. Alvarez, 2008, A Maximal-Space Algorithm For The Kontainer Loading Problem, INFORMS Journal on Computing volume 20. [4] A.Moura, J.F.Oliveira, 2005, A GRASP approach to the Kontainer Loading Problem. IEEE Intelegent Systems. [5] E. Aycan, T. Ayav, 2009, Solving the Course Scheduling Problem Using Simulated Annealing, Advance Computing Conference. Rosalinda, merupakan mahasiswa program Sarjana S1, Program Studi Teknik Informatika, universitas Tarumanagara. Lely Hiryanto, memperoleh gelar S.T. dari Universitas Tarumanagara, Indonesia tahun Kemudian tahun 2006 memperoleh M.Sc dari Curtin University of Technology, Australia.Saat ini sebagai staf Pengajar Fakultas Teknology Informasi, Universitas Tarumanagara. Gunadi Gan, memperoleh gelar B.Sc dan M.Sc majoring in Operations Research dari Naval Postgraduate School, Monterey, California tahun 1983.Saat ini sebagai staf Pengajar Fakultas Teknology Informasi, Universitas Tarumanagara. 170

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISASI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISASI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC Irawati Djajadi 1) Lely Hiryanto 2) Gunadi Gan 3) 1)2)3) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Optimalisasi Optimalisasi merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan suatu solusi agar ditemukannya solusi terbaik dari sekumpulan alternatif solusi yang ada dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING

PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING Mariana 1) Lely Hiryanto 2) 1)2) Teknik Informatika Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dan usaha, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam segala bidang dengan menerapkan prinsip ekonomi yaitu

Lebih terperinci

Optimasi Masalah Pemuatan Peti Kemas Pada PT. Trias Sentosa

Optimasi Masalah Pemuatan Peti Kemas Pada PT. Trias Sentosa Optimasi Masalah Pemuatan Peti Kemas Pada PT. Trias Sentosa Hans Marsha 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: PT. Trias Sentosa is a flexible packaging film manufacturing company. Customers who buy from

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS William Kwesnady Anggara Hayun Anujuprana Bernadus Gunawan Sudarsono Binus

Lebih terperinci

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat, perkembangan industri distribusi juga semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dilakukan di PT. Bella Agung Citra Mandiri Kota Sidoarjo. Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA Helmy Thendean, M.Kom 1) Albert, S.Kom 2) Dra.Chairisni Lubis, M.Kom 3) 1) Program Studi Teknik Informatika,Universitas

Lebih terperinci

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fuzzy Evolutionary Algorithm (FEA) merupakan salah satu model hybrid yang menggabungkan dua buah model soft computing yaitu algoritma genetika dan logika fuzzy. FEA

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Sri Kusumadewi, Hari Purnomo Teknik Informatika, Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta cicie@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI Eddy Triswanto Setyoadi, ST., M.Kom. ABSTRAK Melakukan optimasi dalam pola penyusunan barang di dalam ruang tiga

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK Hanafi Agam 1, Arna Fariza 2, Ira Prasetyaningrum 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 111 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi otomatisasi penjadwalan yang dibuat merupakan aplikasi desktop. Dalam pengoperasiannya, dibutuhkan perangkat keras dan piranti lunak dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum terjadi revolusi industri setiap produk dibuat dengan menggunakan tangan (manual). Dibutuhkan waktu yang lama dan jumlah pekerja yang tidak sedikit untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan sistem yang dibuat menggunakan metode SLDC(Waterfall) yang terdiri dari Analisis, Rancangan, Implementasi dan Evaluasi. Urutan langkah yang dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN PADA SEKOLAH ATHALIA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN PADA SEKOLAH ATHALIA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN PADA SEKOLAH ATHALIA Steven Lawton Jurusan Teknik Komputer, School of Computer Engineering, Bina Nusantara University Indonesia Jln. U No. 28, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan, namun akan lebih menyenangkan bila kita dapat memainkannya secara bersamaan dengan dua komputer

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA Yunita 1) Lely Hiryanto 2) 1) 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. genetik yang dibuat. Dalam mengimplementasi program aplikasi diperlukan syarat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. genetik yang dibuat. Dalam mengimplementasi program aplikasi diperlukan syarat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini, penulis akan menguraikan hasil implementasi dan evaluasi terhadap program aplikasi optimasi penjadwalan penggunaan ruang menggunakan teori algoritma genetik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak. Kedua kelompok tersebut dijabarkan di bawah ini:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak. Kedua kelompok tersebut dijabarkan di bawah ini: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem sistem pendukung yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

OPTIMASI PENATAAN SILINDER DALAM KONTAINER DENGAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENATAAN SILINDER DALAM KONTAINER DENGAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENATAAN SILINDER DALAM KONTAINER DENGAN ALGORITMA GENETIKA Novita Wulan Sari 1, Yuliana Setyowati 2, S.Kom, M.Kom, Ira Prasetyaningrum 2, S. Si, M.T 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Politeknik

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X)

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) Rienna Oktarina Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl. Cikutra 204 Bandung 40125 E-mail: rienna.oktarina@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan sistem keamanan dalam pengiriman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Permasalahan TSP merupakan suatu masalah klasik yang telah ada sejak tahun 1800-an, sejauh ini telah cukup banyak metode yang diciptakan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF

FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF Halimatus Sa dyah ), Diana Purwitasari 2), Nanik Suciati 3),2,3 Jurusan Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk SKRIPSI Oleh : ARY NANDO HARYONO PUTRA NPM : 0634010042 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA. Abstract

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA. Abstract PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA Kusrini 1, Jazi Eko Istiyanto 2 Abstract There are plenty well-known algorithms for solving Travelling

Lebih terperinci

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI Hendrawan Armanto 1), C. Pickerling 2), Eka Rahayu Setyaningsih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan dari tempat satu ke tempat yang lain merupakan kegiatan yang sehari hari kita lakukan. Perjalanan ini memiliki rute tertentu dengan jarak tertentu

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat dan peningkatan permintaan pelayanan lebih dari pelanggan. Dalam memenangkan persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang ABSTRAK

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang   ABSTRAK OPTIMASI PENGANGKUTAN PETI KEMAS DALAM PENYELESAIAN KNAPSACK BERDASARKAN PERBANDINGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA GREEDY Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang Email

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Langkah implementasi merupakan langkah yang dilaksanakan sebagai bentuk integrasi dari perancangan sistem yang akan diaplikasikan pada sistem yang dirancang.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pujawan dan Mahendrawati (2010) telah menjelaskan bahwa fungsi dasar manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya yang terdiri dari:

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI OPTIMASI PENYUSUNAN BARANG DALAM KONTAINER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY Wikaria Gazali 1 ; Ngarap Im Manik 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... ABSTRAK Salah satu algoritma yang dapat dipakai untuk memecahkan permasalahan penjadwalan kuliah adalah algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan teknik pencarian pemecahan masalah yang berusaha

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap pengubahan hasil analisis dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman sehingga menghasilkan aplikasi.

Lebih terperinci

Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Algoritma Genetika dan Algoritma Pencarian Tabu

Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Algoritma Genetika dan Algoritma Pencarian Tabu JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Genetika dan Pencarian Tabu Maya Sagita Walalangi, Arif Djunaidy

Lebih terperinci

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Adidtya Perdana Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Jhoni No. 70 C Medan adid.dana@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Danny Manongga, Theophilus Wellem, Kasih Septi Fakultas Tekonologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Dipenogoro

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini merupakan pembuatan sistem yang membutuhkan proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang 1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha

Lebih terperinci

UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH

UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH Dian Savitri, S.Si, M.Si Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unesa dee_11januari@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV REKAYASA SISTEM

BAB IV REKAYASA SISTEM 38 BAB IV REKAYASA SISTEM Bab ini akan memberikan gambaran umum mengenai kondisi analisa aplikasi dan proses pada pengiriman pesan dan simulator yang digunakan dalam proses pengiriman yang dititikberatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTICS DAN BASIS DATA Kusrini 1, Jazi Eko Istiyanto 2 1 Staf Pegajar STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini fungsi komputer semakin dibutuhkan, baik bagi perusahaan besar maupun kecil. Adapun fungsi dari komputer itu sendiri adalah mengolah data-data yang ada menjadi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. xviii. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. xviii. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMANJUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

GENERATOR TEKA TEKI SILANG MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DAN MULTITHREADING UNTUK MENGHITUNG FITNESSNYA

GENERATOR TEKA TEKI SILANG MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DAN MULTITHREADING UNTUK MENGHITUNG FITNESSNYA GENERATOR TEKA TEKI SILANG MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DAN MULTITHREADING UNTUK MENGHITUNG FITNESSNYA Donny Kurniawan Widodo Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang dny65@gmail.com

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tugas akhir ini membahas mengenai perbandingan pencarian string dalam dokumen dengan menggunakan metode algoritma brute force, Boyer Moore dan DFA (Deterministic Finite Automata). Penyelesaian

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI GERAKAN BERJALAN DENGAN MENGGUNAKAN MAXSCRIPT

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI GERAKAN BERJALAN DENGAN MENGGUNAKAN MAXSCRIPT PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI GERAKAN BERJALAN DENGAN MENGGUNAKAN MAXSCRIPT TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Studi Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Rumusan Masalah Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Data Model

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS)

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) Devie Rosa Anamisa, S.Kom, M.Kom Jurusan D3 Teknik Multimedia Dan Jaringan-Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan tentang penerapan metode NN dan kelima metode heuristik dalam menyelesaikan kasus Sequential Two Dimensional Loading Capacitated Vehicle

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil perancangan aplikasi pembelajaran dongkrak hidrolik menggunakan algoritma greedy, yang telah dilakukan pada bab analisa dan perancangan, selanjutnya

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS PADA PT. MAYORA INDAH, TBK MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS PADA PT. MAYORA INDAH, TBK MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI ANDROID 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS PADA PT. MAYORA INDAH, TBK MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI ANDROID Irwan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. 0878 8860 1919. wan.lynnfield@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi dapat dilakukan melalui server atau client dan membutuhkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi dapat dilakukan melalui server atau client dan membutuhkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem yang digunakan untuk pembuatan Katalog Pemasaran Mobil Online Berbasis Manajemen Hubungan Rekanan Pada Hermasari Motor berbasis web. Implementasi

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika Hermawan Andika, S.Kom., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 5, No. 1, Juni 2013 : 18-23 PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA Leo Willyanto Santoso*, Johan Saputra**, dan Rolly Intan*** *, **, ***Jurusan Teknik Informatika FTI Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE

IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE 1112001029 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Lingkungan Implementasi Setelah dilakukan analisa dan perancangan aplikasi secara rinci, tahap selanjutnya adalah implementasi. Implementasi adalah tahap untuk membuat

Lebih terperinci

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN BABVI KESIMPULAN DAN SARAN BABVI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembentukan konfigurasi rute pengiriman

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Hari Murti 1, R. Soelistijadi 2, Sugiyamto 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Email sudah digunakan orang sejak awal terbentuknya internet dan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada saat itu. Tak jarang orang menyimpan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada analisis dan perancangan sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

MINIMASI WAKTU PENGERJAAN PRODUK MELANIE SLEIGH CHANGING TABLE MELALUI PENDEKATAN SIMULASI DAN TABU SEARCH

MINIMASI WAKTU PENGERJAAN PRODUK MELANIE SLEIGH CHANGING TABLE MELALUI PENDEKATAN SIMULASI DAN TABU SEARCH MINIMASI WAKTU PENGERJAAN PRODUK MELANIE SLEIGH CHANGING TABLE MELALUI PENDEKATAN SIMULASI DAN TABU SEARCH Natalia Sofyan, Meifani, dan I Gede Agus W. Laboratorium Optimasi dan Simulasi, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kartina Diah KW1), Mardhiah Fadhli2), Charly Sutanto3) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1 Rumbai-Pekanbaru-Riau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya jenis penelitian, sumber data, tahap analisis, blok diagram, dan system flow,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 Infrastruktur Aplikasi Toko Buku TBODELISA Berbasis Android Setelah melakukan analisis perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan perancangan. Sebuah sistem yang telah

Lebih terperinci

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR Herry Christian Palit, *), Sherly ) ) Industrial Engineering

Lebih terperinci