On Job Training (OJT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "On Job Training (OJT)"

Transkripsi

1 Kumpulan Panduan Diskusi On Job Training (OJT) PROGRAM NASIONALPEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

2

3 1

4 TUJUAN Peserta memahami tentang aturan bersama kelompok Peserta mampu merumuskan aturan bersama kelompok yang di tanda tantangi oleh wakil wakil anggota kelompok 12. Tutup kegiatan, sepakati pertemuan selanjutnya, kapan dan dimana? PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan Diskusi Aturan kelompok. 1. Mengapa harus ada aturan kelompok.? 2. Apa manfaat dari aturan kelompok itu? 3. Apa saja langkah-langkah merumuskan aturan kelompok? 1. Lakukan dialog dengan peserta, apakah dalam sebuah kelompok diperlukan aturan kelompok? Mengapa demikian? 2. Tulislah jawaban peserta. 3. Lakukan kembali dialog dengan peserta, apa manfaat dari aturan kelompok agar bisa dijalankan dengan baik? 4. Berilah penguatan Lanjutkan kegiatan dengan melakukan dialog, apa saja langkahlangkah merumuskan aturan kelompok? Hal-hal apa saja yang harus disepakati dalam kelompok? 6. Bahas dan simpulkan bersama 7. Simpulkan serta berilah penguatan Kemudian ajak peserta untuk menyusun aturan kelompok melalui musyawarah bersama, aturan apa saja yang harus menjadi kesepakatan dalam kelompok?, ingatkan lima aturan dasar kelompok (Pancasutra). 9. Mintalah salah satu anggota kelompok menuliskan seluruh pendapat peserta. 10. Lakukan penyepakatan bersama mengenai aturan-aturan tersebut, serta ajak untuk berkomitmen melaksanakan bersama aturan Manfaat aturan kelompok : Aturan merupakan syarat penting dari keberadaan kelompok Aturan dibuat agar ditaati dan ditegakkan oleh semua anggota kelompok Aturan dibuat agar dalam mencapai tujuan kelompok lebih efektif dan efisien ( berdaya guna dan berhasil guna) Untuk menjaga ketertiban kelompok Apa yang akan terjadi jika tidak ada aturan kelompok? Akan mengakibatkan lemahnya dalam pengendalian kelompok dan menimbulkan perpecahan anggota kelompok Beberapa hal aturan yang perlu disepakati dalam kelompok diantaranya menyepakati aturan kelompok, yaitu : 1. Tabungan Rutin mingguan, sebagai proses pembelajaran dalam menolong dirinya sendiri melalui kegiatan menabung (self-help) dan menolong sesama anggota kelompok melalui kegiatan pinjaman (mutual help). Tabungan rutin dapat berbentuk uang atau lainnya, sesuai kemampuan dan kesepakatan anggota KSM. Dalam pertemuan pertama disepakati bentuk dan besarnya tabungan. 2. Pertemuan rutin mingguan, yang ditentukan oleh anggota kelompok secara demokratis dengan tempat pertemuan secara bergantian di tempat anggota. Semua anggota siap memimpin pertemuan bila rumahnya menjadi tempat pertemuan. Ini sebagai pembelajaran dalam kepemimpinan kelompok kecil. tersebut. 3. Pembukuan rutin. Pembukuan/adminstrasi kegiatan dan keuangan Dokumentasikan kedalam berita acara penyusunan aturan kelompok dilakukan rutin melalui : 3 PENGUATAN 1 PENGUATAN 2

5 Pelaksanaan perguliran pinjaman dalam kelompok. Kelompok dapat memulai pinjaman dalam kelompok segera setelah ada permintaan dari anggotanya, bahkan dapat dimulai dari pertemuan pertama. Melaksanakan pengembalian pinjaman dalam kelompok 4. Penguatan kapasitas KSM. Semua anggota Kelompok dipastikan siap untuk mengikuti pelatihan penguatan organisasi dan keuangan kelompok bagi KSM yang lolos menjadi KSM untuk Pilot antara lain manajemen Ekonomi Rumah Tangga (ERT); Manajemen organisasi dan keuangan kelompok, pelatihan ketrampilan (vocational training) sesuai kebutuhan (kelompok usaha dan kelompok pekerja). 5. Kesiapan menerima penilaian kinerja KSM setelah terlaksananya pertemuan rutin mingguan selama empat (4) kali berturut-turut sesuai dengan indikator kinerja kelulusan sebagai KSM peserta program- sesuai dalam format KPK (Kartu Perkembangan Kelompok). Indikator kinerja kelulusan KSM adalah sebagai berikut: Min 90% kehadiran anggota pada pertemuan rutin Min 75% anggota kelompok menabung secara rutin 100% pembukuan dilaksanakan secara tepat waktu 100% agenda pertemuan rutin terpenuhi 4 5

6 TUJUAN PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES Peserta memahami pentingnya mengelola ekonomi keluarga Peserta mampu mengatur pemasukan dan pengeluaran keluarga Peserta mampu merencanakan perubahan ke depan Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan pengelolaan ekonomi rumah tangga. 1. Apa saja yang menjadi tujuan keuangan keluarga? 2. Apakah pendapatan yang diperoleh oleh keluarga mencukupi semua pengeluaran? 3. Apa yang di maksud dengan mengelola ekonomi rumah tangga? 4. Apa saja manfaat dari mengelolaan ekonomi rumah tangga? 5. Sikap apa yang diperlukan dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga, agar berjalan dengan baik? Dalam kegiatan ini, LK-1 tidak dikumpulkan dan dibacakan didepan peserta, karena khawatir sensitif, untuk membahas pendapatan dan pengeluaran maka dianjurkan kepada peserta untuk mengisi lebih detail di rumah, biarkan mereka mengisi dan mendiskusikannya dirumah bersama keluarga. Lembar kerja ini hanya untuk menjadi media untuk melihat pendapatan dan pengeluaran keluarga, kemudian di keluarga dilakukan analisa bersama 5. Memberikan penugasan kepada peserta agar praktek tersebut dapat dilanjutkan di rumah didiskusikan dengan keluarga, sampaikan pula bahwa pada pertemuan selanjutnya harapannya hasil analisa dari LK-1 sudah tergambar. 6. Memberikan penguatan 2 : mengenai sistem keuangan keluarga yang sehat 7. Kemudian disepakati untuk rencana pertemuan berikutnya kapan, dimana dan apa yang dibahas 1. Dialog dengan peserta mengenai beberapa hal sebagai berikut : Apa saja yang menjadi tujuan keuangan keluarga? pakah pendapatan yang diperoleh oleh keluarga mencukupi semua pengeluaran? Manfaat dari mengelola ekonomi rumah tangga degan baik, diantaranya : Apa yang di maksud dengan mengelola ekonomi rumah tangga? kebutuhan ekonomi seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi Apa saja manfaat dari mengelolaan ekonomi rumah tangga? secara optimal Sikap apa yang diperlukan dalam pengelolaan ekonomi rumah menjaga stabilitas kehidupan ekonomi keluarga tangga, agar berjalan dengan baik? pertumbuhan ekonomi keluarga. 2. Catat point penting ke dalam kertas plano 3. Memberikan penguatan 1 : mengenai manfaat, sikap dasar dan Sikap dasar mengelola keuangan rumah tangga : gambar ilustrasi ERT a. Mendahulukan kebutuhan daripada keinginan 4. Mengajak peserta praktek memetakan pengeluaran dan pendapatan b. Terbuka dan bekerjasama dengan keluarga keluarga dengan menggunakan LK-1 c. Semangat untuk meningkatkan potensi ekonomi keluarga d. Kesadaran dan motivasi kuat untuk menabung 6 e. Disiplin dalam melakukan pencatatan keuangan secara teratur 7 PENGUATAN 1

7 ILUSTRASI MENGELOLA EKONOMI KELUARGA LAPORAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK (Dalam 1 Bulan) LEMBAR KERJA 1 Diskusikan dalam keluarga mengenai beberapa hal sebagai berikut : Apabila pendapatan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari atau menabung, maka apa yang harus dilakukan oleh keluarga : a. Pengeluaran yang harus di hemat atau di tahan :

8 b. Bagaimana meningkatkan pendapatan keluarga : Berikut adalah ciri-ciri keuangan keluarga yang sehat: Pengeluaran rutin Normalnya, pengeluaran rutin tidak melebihi dari 60% pendapatan Anda. Pengeluaran ini biasanya datang dari komponen biaya makan, rumah, biaya transportasi, biaya anak, biaya dokter, zakat, dll. Tabungan, Sebaiknya mengutamakan untuk menabung dari setiap pendapatan yang diperoleh minimal 10 % dari pendapatan, sehingga tabungan dikatogerikan kedalam komponen pengeluaran rutin. Cicilan/hutang Tidak semua pengeluaran bisa dan harus dibayar dengan uang yang Anda miliki saat ini. Ada kalanya berhutang merupakan cara yang terbaik yang dilakukan khususnya untuk memenuhi kebutuhan mendasar bagi keluarga, misalnya: membeli rumah dan pendidikan anak. Namun perlu diingat bahwa total cicilan hutang Anda tidak boleh melebihi 30% dari total pendapatan. Pengeluaran tidak rutin Pengeluaran ini lebih didorong oleh keinginan daripada kebutuhan. Diantaranya biaya liburan, sumbangan hajatan, jajan anak, dan baju. Pengeluaran tidak rutin jangan melebihi 10% pendapatan Anda. (referensi P2B) PENGUATAN

9 12 13

10 TUJUAN Peserta memahami struktur organisasi / kepengurusan kelompok Peserta mampu menyusun struktur kepengurusan kelompok Peserta memahami peran dan fungsi kepengurusan kelompok berita acara pemilihan pengurus kelompok yang di tanda tantangi oleh wakil wakil kelompok 12. Tutup kegiatan, sepakati pertemuan selanjutanya, kapan dan dimana? PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan Diskusi Manajemen Organisasi. 1. Mengapa pengurus kelompok harus ada? 2. Bagaimana cara memilih pengurus kelompok.? 3. Apa saja syarat menjadi pengurus kelompok.? 4. Apa peran dan tugas kepengurusan kelompok? Mengapa dalam kelompok harus ada pengurus kelompok? Pengurus kelompok (Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota) bertujuan mengatur jalannya kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama kelompok. Manfaat dari kepengurusan kelompok adalah kelompok akan lebih terarah karena ada pembagian tugas dan peran yang jelas,terjadi keteraturan kerja kelompok serta akan memperlancar dalam mencapai tujuan bersama. Manfaat dari kepengurusan kelompok : 1. Kegiatan kelompok akan lebih terarah karena ada pembagian tugas dan peran 2. Efektif 3. Ada pendelegasian 4. Adanya keteraturan karena mekanismenya sudah disepakati bersama 5. Pembagian kerja yang jelas 1. Lakukan dialog dengan peserta, apakah dalam sebuah kelompok diperlukan pengurus kelompok? Mengapa demikian? 2. Tulislah jawaban peserta. 3. Lakukan kembali dialog dengan peserta, bagaimana cara memilih pengurus kelompok agar nantinya bisa berjalan dengan baik? 4. Berilah penguatan Lakukan dialog dengan peserta setelah membahas cara memilih pengurus, siapa yang berhak menjadi pengurus dan apa saja tugasnya? Cara pemilihan pengurus kelompok: 6. Bahas bersama hasil dari pendapat peserta, Pemilihan pengurus kelompok dapat dilakukan dengan cara musyawarah. 7. Simpulkan serta berilah penguatan Lanjutkan kegiatan dengan melakukan musywarah pembentukan Siapakah pengurus kelompok itu? kelompok, yaitu musyawarah pemilihan ketua, sekretaris, bendahara atau seksi lainnya. Pengurus kelompok adalah orang yang juga menjadi anggota kelompok 9. Bangun kesepakatan, per berapa periode rotasi kepengurusan ini yang diberi kepercayaan oleh seluruh anggota kelompok untuk harus dilakukan? melaksanakan tugas, wewenang dan tanggunjawabnya sebagai pengurus 10. Simpulkan bersama hasilnya. sesuai dengan kedudukannya dalam kepengurusan kelompok melalui Setelah musyawarah pemilihan pengurus, dokumentasikan kedalam proses musyawarah kelompok dan berkomitmen untuk melaksanakan 15 PENGUATAN 1 PENGUATAN 2

11 segala tugas, tanggungjawabnya selama menjabat sebagai pengurus kelompok. Syarat menjadi pengurus kelompok termasuk Kelompok Jujur dan amanah. Mempunyai keterampilan dan kemampuan mengelola kelompok. Bersedia mematuhi aturan kelompok yang disepakati. Diterima dan diakui keberadaannya oleh anggota. Peran dan tugas kepengurusan kelompok Berdasarkan struktur organisasi kelompok maka tugas-tugas masingmasing pengurus adalah sebagai berikut : Tugas Ketua Kelompok antara lain mengkoordinasikan, mengorganisasikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelompok, Tugas Sekretaris Kelompok bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan dengan rincian. Tugas Bendahara Kelompok bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan kelompok dengan rincian tugas Jika diperlukan dapat dibentuk seksi-seksi dalam kelompok sesuai dengan keperluannya kelompok dapat menetapkan beberapa seksi

12 TUJUAN PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES Peserta memahami pentingnya pencatatan keuangan kelompok Peserta memahami alur pencatatan dan pelaporan keuangan Peserta memahami jenis kartu, buku dan laporan yang diperlukan Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan kelompok Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan OJT pencatatan keuangan kelompok, jelaskan kepada peserta tentang tujuan dari modul ini. 1. Pernahkah melihat pembukuan/pencatatan keuangan kelompok atau menjadi petugas pembuku? 2. Apa pengertian dan tujuan pencatatan keuangan/pembukuan kelompok? 3. Apa resikonya jika tidak ada pencatatan keuangan/pembukuan dalam sebuah kelompok yang mengelola keuangan anggota? 4. Catatan keuangan/buku apa saja yang diperlukan? plano dan simpulkan dampak/resiko yang ditimbulkan. 4. Berilah penguatan 1 mengenai pengertian, tujuan, manfaat dan prinsip. 5. Lakukan dialog kembali, tanyakan kepada peserta.. kalau begitu catatan keuangan apa saja yang harus ada di kelompok yang mengelola tabungan dan pinjaman? Catat di kertas plano dan simpulkan kebutuhan catatan keuangan/pembukuan yang minimal dipunyai oleh kelompok. 6. Berilah penjelasan mengenai alur pencatatan dan jenis buku kartu dan laporan yang diperlukan dengan menggunakan penguatan 2 7. Ajaklah peserta untuk melakukan pencatatan langsung pembukuan keuangan kelompok dengan menggunakan transaksi yang sudah dilakukan oleh kelompok berdasarkan pemahaman yang mereka miliki. 8. Sampaikan, bahwa pencatatan keuangan/pembukuan dan pelaporan tersebut sangat sederhana.. suatu saat nanti bisa bertambah sesuai kebutuhan kelompok sejalan dengan tahap perkembangan kelompok. 9. Sampaikan kembali kepada peserta, apakah sudah jelas atau masih ada yang ingin ditanyakan kembali. Jika masih ada yang belum jelas, peserta diminta untuk menyampaikan dan jelaskan kembali sampai seluruh peserta merasa sudah memahaminya. 1. Tanyakan kepada peserta, apakah diantara peserta ada yang pernah melihat pencatatan keuangan/pembukuan kelompok atau bahkan menjadi petugas pembuku? Kemudian pilih beberapa peserta yang pernah melihat atau menjadi pembuku untuk menceritakan pengalamannya. Pengertian Pembukuan Adalah suatu proses mencatat, menggolongkan 2. Lakukan dialog dengan peserta apa pengertian dan tujuan pencatatan dan meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh keangan/pembukuan kelompok? Tulis pendapat peserta dalam kertas kelompok secara teratur dan menyusunnya dalam bentuk laporan hasil plano dan simpulkan sampai peserta lebih jelas tentang pengertian usaha dan posisi keuangan kelompok dalam jangka waktu tertentu. dan tujuan pembukuan kelompok. 3. Lakukan dialog kembali, tanyakan kepada peserta apa resikonya jika Tujuan : tidak ada pencatatan keuangan/pembukuan dalam sebuah kelompok 1. Memastikan semua transaksi yang terjadi di kelompok, seperti; 18 yang mengelola keuangan anggota? Tulis jawaban peserta di kertas tabungan, pinjaman, penerimaan dana BLM sosial dan penggunaannya, 19 PENGUATAN 1

13 serta semua kegiatan yang terkait dengan pengelolaan keuangan kelompok harus dicatat tepat dan akurat. 2. Memastikan keseluruhan dana kelompok dikelola dan digunakan sesuai dengan tujuan yang disepakati kelompok 3. Memastikan aset yang dimiliki oleh kelompok aman dan diketahui oleh semua anggota PENGUATAN 2 Manfaat: Secara umum: Tersedianya informasi tentang keadaan keuangan kelompok pada saat-saat tertentu, baik bagi anggota maupun pihak luar yang membutuhkan. Manfaat secara khusus adalah: 1. Alat bagi pengurus kelompok dalam mengambil keputusan. 2. Alat untuk memonitor perkembangan kelompok terutama dalam hal keuangan. 3. Alat untuk mengendalian keuangan kelompok. 4. Alat untuk mengevaluasi (menilai) pencapaian tujuan Prinsip : 1. Sistematis; Harus disusun secara sistematis dengan menggunakan kaidah-kaidah umum (prinsip-prinsip pembukuan yang berlaku). 2. Kronologis; Harus dicatat secara runtut menurut tanggal kejadian transaksi maupun jenis buku yang akan digunakan. 3. I nformatif; Disajikan secara lugas, jelas, sederhana dan mudah dipahami oleh anggota maupun pihak lain. 4. Transparan; Laporan keuangan kelompok harus diketahui oleh anggota maupun pihak lain 5. Akuntable; Laporan keuangan kelompok dicatat dan 20 dipertanggungjawabkan dengan benar dan akurat Auditable; Laporan keuangan kelompok harus dapat diperiksa atau ditelusuri kembali oleh pihak luar baik pada proses maupun bukti pendukungnya.

14 LANGKAH - LANGKAH PEMBAYARAN ANGSURAN DAN PENYIMPANAN TABUNGAN 22 23

15 Penjelasan Pegisian: 1. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 2. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 3. Nomor Urut (Kolom 3) : diisi dengan no urut transaksi 4. Transaksi Pemasukan (Kolom 4) : diisi apabila ada penerimaan uang kas 5. Transaksi Pengeluaran (Kolom 5) : diisi apabila ada pengeluaran uang kas 6. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 4 dengan kolom 5 (untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara : saldo pada baris 1 ditambah kolom 4 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 5 pada baris kedua, demikian seterusnya 7. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing-masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Pemasukan dikurangi dengan jumlah kolom di Pengeluaran menjadi Saldo Kas. Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya. Penjelasan Pengisian 1. Kolom 1 Cicilan ke : diisi dengan urutan pembayaran pinjaman anggota KSM yang ke berapa. 2. Kolom 2 Tanggal : diisi dengan tanggal pada saat anggota KSM melakukan pembayaran angsuran. 3. Kolom 3 Pokok : diisi dengan sejumlah angsuran pokok yang dibayarkan oleh anggota KSM. 4. Kolom 4 Jasa : diisi dengan jumlah angsuran jasa yang dibayarkan oleh anggota KSM

16 5. Kolom 5 Seharusnya : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara Besar Pinjaman anggota KSM dikurangi dengan Angsuran Pokok yang seharusnya dibayarkan oleh anggota KSM. Untuk baris ke-2 dan seterusnya saldo (seharusnya) pada baris ke-1 dikurangi dengan Angsuran pokok yang seharusnya dibayarkan oleh anggota KSM. 6. Kolom 6 Realisasi : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara Besar Pinjaman anggota KSM dikurangi dengan Angsuran Pokok yang dibayarkan (kolom 3) anggota KSM pada baris yang sama. Untuk baris ke-2 dan seterusnya saldo (realisasi) pada baris sebelumnya (baris ke-1) dikurangi dengan Angsuran pokok yang dibayarkan oleh anggota KSM (kolom 3) pada baris yang sama. 7. Kolom 7 Pokok : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara mengurangkan (kolom 5 dengan kolom 6) pada baris yang sama. Untuk baris ke-2 dan seterusnya saldo tunggakan (pokok) pada baris sebelumnya ditambah dengan kolom 5 dan dikurangi kolom 6 pada baris yang sama. 8. Kolom 8 Jasa : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara mengurangkan jasa yang seharusnya dibayarkan oleh anggota KSM dengan kolom (4) pada baris 1. Untuk baris ke 2 dan seterusnya diisi dengan cara, tunggakan jasa pada baris sebelumnya (baris 1) ditambah dengan angsuran jasa yang seharusnya dibayarkan dikurangi dengan kolom 4 pada baris yang sama. Penjelasan Pengisian 9. Kolom 9 : diisi dengan tanda tangan bendahara (penerima) setelah 1. Kolom 1 Tanggal : Diisi dengan tanggal pada saat anggota KSM melakukan adanya pembayaran angsuran dari anggota. pembayaran angsuran. 2. Kolom 2 Uraian : Diisi dengan penjelasan informasi transaksi 3. Kolom 3 Urut : Diisi dengan nomor bukti transaksi. 4. Kolom 4 Menabung : Diisi dengan jumlah uang tabungan yang dibayarkan oleh anggota kelompok 5. Kolom 5 Tarik tabungan : Diisi dengan jumlah uang tabungan yang ditarik oleh anggota kelompok 6. Kolom 6 Sisa Tabungan : Diisi dengan sisa tabungan anggota yang masih ada di kelompok. 7. Kolom 7 Bendahara : Dibubuhi tanda tangan bendahara kelompok (ketika ada transaksi) Kolom 8 Penyetor : Dibubuhi tanda tangan penyetor tabungan (ketika ada transaksi). 27

17 28 29

18 Penjelasan Pengisian: Kolom 1 No : Diisi nomor urut (cukup jelas) Kolom 2 Nama : Diisi dengan nama anggota yang mempunyai pinjaman /tabungan kepada kelompok Kolom 3 Alamat : Diisi dengan alamat peminjam/ penabung Kolom 4 Jumlah sisa pinjaman s/d tgl : Diisi dengan sisa pinjaman yang masih belum dibayar sampai dengan tanggal yang dituliskan Kolom 5 Jumlah tunggakan s/d tgl : Diisi dengan jumlah tunggakan yang masih belum dibayar sampai dengan tanggal yang dituliskan Kolom 6 Jumlah sisa tabungan s/d tgl : Diisi dengan jumlah tabungan yang dimiliki anggota sampai dengan tanggal yang ditulis Kolom 7 dan Kolom 15 : cara pengisiannya sama dengan kolom 4 Kolom 8 dan Kolom 16 : cara pengisiannya sama dengan kolom 5 Kolom 9 dan Kolom 17 : cara pengisiannya sama dengan kolom 6 Nama Kelompok :... Kelurahan :... Kecamatan :... Kota/Kab :... LAPORAN PENERIMAAN & PENGELUARAN Periode : Saldo bulan lalu Rp... Penerimaan: 1. Penarikan dari Bank Rp Angsuran Anggota Rp Tabungan Anggota Rp Rp Rp... Jumlah Penerimaan Rp... (a) Pengeluaran: 1. Setoran ke Bank Rp Pinjaman ke Anggota Rp Pembayaran Tabungan Rp Rp Rp Rp... Jumlah Pengeluaran Rp.... (b) Saldo sampai... Rp.... (c = a-b) 30 31

19 Mengetahui, Ketua..., Bendahara (...) (...) 32 33

20 TUJUAN PEMBUKAAN 1. Peserta memahami pentingnya pertemuan rutin 2. Peserta memahami pentingnya kehadiran dalam pertemuan rutin 3. Peserta memahami pentingnya dinamisasi dan diskusi dalam pertemuan kelompok 4. Peserta mampu meningkatkan partisipasi dalam pertemuan kelompok 5. Peserta mengerti pentingnya membuat kesepakatan dalam kelompok 6. Peserta mampu mambuat aturan bersama berdasarkan kesepakatan kelompok 7. Peserta dapat menumbuhkan rasa saling percaya antara nggota kelompok. Buka pertemuan dengan salam singkat dengan mengumpulkan seluruh peserta untuk saling berkenalan dan menyebutkan nama satu per satu. Uraikan kepada peserta mengenai pentingnya pertemuan rutin, jelaskan kepada peserta tentang tujuan modul pertemuan rutin a. Minta anggota kelompok untuk menyebutkan motivasi mereka untuk berkelompok? b. Apa tujuan berdirinya kelompok ini? Apa manfaatnya bagi peserta?, Apakah pertemuan rutin menjadi bagian dari manfaat berkelompok? c. Minta pendapat mereka mengenai apa saja agenda yang diperlukan dalam pertemuan rutin? d. Apa yang terjadi dalam pertemuan rutin jika ada anggota yang tidak dapat hadir? e. Apa saja yang bisa mendorong tujuan kelompok bisa tercapai? f. Apa saja yang bisa membuat tujuan kelompok tidak tercapai? g. Hal-hal tersebut diatas bisa menjadi dasar penetapan aturan kelompok Tulislah pendapat peserta, simpulkan bersama hasilnya. Pertemuan rutin merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam berkelompok, dimana partisipasi aktif semua anggota merupakan kriteria utama KSM yang baik. PERTANYAAN KUNCI PROSES Untuk pertemuan rutin selanjutnya Melalui diskusi, peserta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya Mengulas kembali beberapa materi yang telah dilakukan pada diri dan saling mengenal satu sama lain. pertemuan sebelumnya. Hal ini membantu mengingatkan peserta Pastikan jumlah peserta yang bisa membaca, menulis dan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang telah disepakati menghitung tersebar rata di antara kelompok. Minta peserta untuk saling membantu satu-sama lain. Arahkan peserta untuk menjalankan agenda yang disepakati Mintalah peserta mengisi daftar nama anggota kelompok dan sebelumnya mendokumentasikanya. Mintalah peserta mengisi jadwal kosong yang akan dijadikan jadwal pertemuan rutin kelompok. Kemudian tentukan hari dan jam apa yang bisa dijadikan waktu pertemuan mingguan kelompok. 34 Sosialisasikan ketentuan jadwal dan pertemuan rutin selanjutnya 35

21 PENGUATAN 1) Relawan berperan untuk mengarahkan dan mengingatkan kepada anggota bahwa seluruh alur kegiatan dipegang oleh pengurus kelompok/ketua kelompok 2) Relawan menjelaskan bahwa adanya tata tertib ini dalam rangka menjaga kedisiplinan anggota dalam mengikuti pertemuan kelompok. Berikut contoh tata tertib yang disepakati bersama oleh anggota dalam pertemuan kelompok, antara lain: (i) Jadwal dan waktu pertemuan anggota kelompok tidak dapat dirubah (tetap seperti jadwal yang telah disepakati bersama) (ii) Anggota kelompok yang tidak hadir 3 kali berturut-turut tanpa alasan yang dibenarkan, dikenakan sanksi, misalnya di coret dari keanggotaan kelompok dan bisa diganti dengan anggota yang baru (iii) Apabila anggota maupun relawan terlambat hadir akan dikenakan sanksi. Sanksi ditetapkan sesuai kesepakatan kelompok (iv) Alasan yang dibenarkan untuk ketidakhadiran seperti: sakit, urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan (v) Ingatkan peserta bahwa aturan dibuat untuk dijalankan. Maka perlu ada kesepakatan mengenai sanksi.beri tahu bahwa Sanksi perlu disepakati dengan mekanisme pengawasan bersama. 3) Untuk pertemuan selanjutnya, kegiatan pertemuan rutin dibuka dengan pembacaaan tata tertib kelompok. Ketentuan dalam jadwal Pertemuan Kelompok harus meliputi: Tempat pertemuan Waktu pertemuan Agenda pertemuan/notulensi rapat Absensi anggota Langkah-Langkah Pertemuan Kelompok Prosesi kelompok yang dilakukan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan, membaca doa 2. Pembacaan janji kelompok 3. Laporan kehadiran anggota oleh ketua kelompok 4. Merealisasikan simpanan dan pinjaman (jika ada) Penyerahan pinjaman Mengumpulkan simpanan, Mencatat transaksi simpanan dan pinjaman 5. Materi dari relawan atau anggota kelompok serta diskusi 6. Doa penutup 36 37

22 38 39

23 TUJUAN PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES 1. Peserta memahami pinjaman dalam kelompok menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah. 2. Peserta menyepakati aturan pengelolaan pinjaman dalam kelompok. Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan kepada peserta bahwa pertemuan hari ini kita akan membicarakan tentang pinjaman dalam kelompok, tujuannya adalah: 1. Bapak dan ibu memahami pinjaman dalam kelompok menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah. 2. Perlunya penyepakatan aturan pengelolaan pinjaman dalam kelompok Ingatkan kepada peserta, pertemuan hari ini merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan sebelumnya (Pengelolaan ERT dan pengelolaan tabungan kelompok). Ulas sedikit mengenai tabungan kelompok yang sudah disepakati, ingatkan kembali bahwa tabungan dapat menjadi alat penolong untuk memenuhi kebutuhan. 1. Bolehkah tabungan kelompok dipinjam oleh anggotanya? Alasannya? 2. Apa saja syarat anggota yang layak diberikan pinjaman? 3. Bagaimana caranya untuk menetapkan prioritas pemberian pinjaman dalam kelompok? 4. Apa saja yang perlu disepakati dalam aturan pinjaman dalam kelompok? d. Bolehkah pinjamannya tersebut dipakai untuk membayar sekolah? e. Bolehkah pinjamannya tersebut dipakai untuk biaya berobat? f. Bolehkah pinjamannya tersebut dipakai untuk biaya kawinan? g. Kalau begitu, mungkinkah itu terjadi pada diri Bapak dan Ibu sebagai anggota kelompok kemudian memutuskan untuk pinjam kepada kelompok? 2. Cermati setiap jawaban yang disampaikan, apakah semuanya setuju atau tidak? jika ada yang berbeda minta mereka menyampaikan alasannya. 3. Tanyakan kembali; Apa saja syaratnya bahwa anggota tersebut layak diberikan pinjaman? Informasi apa saja yang perlu diketahui oleh kelompok, jika ada anggota kelompok yang mengajukan pinjaman untuk rencana kegiatan usaha? Informasi yang perlu diperoleh kelompok ; 1. Jenis kegiatan usaha yang sekarang dilakukan. 2. Rencana kegiatan usaha yang akan dilakukan. 3. Jumlah pinjaman yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana usaha tersebut. 4. Jumlah dana(modal) sendiri yang dimiliki. 5. Sisa pengeluaran per-bulan saat ini. 6. Jumlah pinjaman yang dibutuhkan dalam kelompok. 7. Perkiraan penghasilan perbulan yang akan diterima. 8. Jumlah angsuran pokok per-minggu atau bulannya. 9. Jumlah angsuran bunga/jasa per-minggu atau bulannya (jika ada). 1. Tanyakan kepada mereka dan minta tanggapannya (min 2-3 orang): a. Bolehkah tabungan kelompok dipinjam oleh anggotanya? Alasannya? b. Bolehkah pinjamannya tersebut dipakai untuk makan? c. Bolehkah pinjamannya tersebut dipakai untuk membayar listrik 10. Jumlah pendapatan perbulan. 40 dan air? 11. Jumlah pengeluaran perbulan. 41

24 12. Jumlah tabungan (anggota) dalam kelompok. 5. Berikan penguatan atau pemahaman mengenai pinjaman, peruntukan pinjaman dalam kelompok, aturan main pinjaman dalam kelompok dan informasi peminjam. Bagaimana cara menetapkan prioritas pemberian pinjaman kepada anggota, jika ada contoh kasus berikut ini? 6. Akhiri pertemuan dengan tercapainya kesepakatan bahwa pinjaman diinternal kelompok sangat diperlukan dan aturan pinjaman dalam kelompok disepakati. Kata Kredit berasal dari bahasa latin credere yang artinya kepercayaan. Dalam masyarakat, pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya seseorang mendapat kredit berarti mendapat pinjaman. Dalam pemberian kredit/pinjaman, unsur kepercayaan tidak terbatas pada penerima kredit/pinjaman tetapi terjaganya kepercayaan akan kejujuran dan kemampuan dalam mengembalikan pinjaman seseorang untuk memperoleh kredit/pinjaman. PENGUATAN Contoh Kasus: 1. Pa Amin seorang pengangguran, mengajukan pinjaman kepada kelompok sejumlah 500 ribu rupiah untuk modal usaha dan akan memulai usaha (pedagang asongan). 2. Pa Margo seorang pedagang asongan, mengajukan pinjaman kepada kelompok sejumlah 500 ribu rupiah untuk biaya berobat anaknya yang masih balita. Jaminan yang paling penting untuk dipercaya dan mendapatkan bantuan pinjaman bukan barang yang dimiliki, tetapi kemampuan untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan yang diperjanjikan. Pada dasarnya peruntukan pinjaman dalam kelompok bisa digunakan untuk apa saja, selama ada kesepakatan yang disusun secara bersama. Bisa jadi dalam keadaan mendesak mereka akan menggunakan dana pinjamannya untuk memenuhi kebutuhan, seperti: Biaya pengobatan anggota keluarga Jalan keluar agar tidak perlu meminjam kepada lintah darat Sebagai modal usaha 4. Ingatkan kembali kepada mereka, bahwa sekarang Bapak dan Ibu sudah bergabung dalam kelompok (KSM) sehingga apa pun keputusannya harus diambil berdasarkan keputusan kelompok. Yang sekarang perlu didiskusikan adalah apa saja yang perlu disepakati Pemenuhan kebutuhan mendesak jika terjadi bencana, seperti banjir, 42 dalam aturan pinjaman dalam kelompok? kebakaran, pencurian, dll. 43

25 Dalam pengelolaan dana pinjaman dikelompok sangat penting ditetapkan aturan main atau ketentuan pengelolaannya, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aturan pinjaman kelompok: 1. Syarat jika ingin mengajukan pinjaman di kelompok 2. Besar maksimal pinjaman yang boleh diberikan 3. Jangka waktu pengembalian (mingguan/bulanan) 4. Bagaimana cara menetapkan putusan pemberian pinjaman Ingat pinjaman yang dikelola dalam kelompok ini berbeda dengan pinjaman PNPM Mandiri Perkotaan yang selama ini sudah berjalan di BKM. Pinjaman yang dilakukan oleh BKM yang dikelola oleh UPK diperuntukan untuk kepentingan usaha KSM (anggota KSM) dan FORM PERMOHONAN DAN PUTUSAN PINJAMAN FORM PERMOHONAN DAN PUTUSAN PINJAMAN Kelurahan :... KSM :... I. PERMOHONAN PINJAMAN Nama : Tempat, tanggal lahir : Pekerjaan : Nama Suami/Istri : Jumlah Tanggungan : No.Induk (KTP) : Alamat : Penghasilan : Penghasilan Suami/Istri : Jumlah Penghasilan : Biaya Rumah Tangga : Pengasilan Bersih : Jumlah Pinjaman : Tujuan penggunaan Pinjaman : Pinjaman diangsur : minggu/bulan..., PENGUATAN 2 Suami/Istri Pemohon, (...). (...) II.PUTUSAN PINJAMAN - Pinjaman disetujui : Rp (...) - Jasa Pinjaman :...%/Minggu/Bulan - Jangka waktu pinjaman :...(...) Minggu/Bulan - Jumlah Angsuran : Rp... (Pokok Rp... Bunga Rp...)..., Ketua KSM Bendahara KSM Anggota KSM Anggota KSM Anggota KSM anggota KSM Anggota KSM Anggota KSM Anggota KSM anggota KSM Anggota KSM Anggota KSM 44 45

26 PENJELASAN PEGISIAN I. Permohonan Pinjaman 1. Kelurahan : diisi nama kelurahan tempat KSM berada 2. KSM : diisi nama KSM 3. Nama : diisi nama calon peminjam 4. Tempat, tanggal lahir : diisi tempat dan tanggal lahir calon peminjam 5. Nomor induk (KTP) : diisi nomor indik KTP 6. Nama Suami/Istri : diisi nama suami atau istri peminjam 7. Alamat : diisi tempat tinggal saat ini secara lengkap 8. Penghasilan : diisi penghasilan peminjam 10. Penghasila suami/istri : diisi penghasilan suami/istri peminjam 11. Jumlah Penghasilan : diisi jumlah penghasilan peminjam ditambah penghasi;lan suami/istri peminjam 12. Biaya Rumah tangga : diisi biaya rumah tangga termasuk biaya sekolah anak 13. Penghasilan bersih : diisi penhasilan bersih sebagai penguruang antara penghasilan dengan biaya 14. Jumlah Pinjaman : diisi jumlah pinjaman yang dibutuhkan peminjam 15. Jangka waktu pinjaman : diisi jumlah hari/minggu/bulan sesuai kemampuan peminjam mengembalikan pinjaman 16. Tujuan pengg. pinjaman : diisi keperluan pinjaman untuk membiayai apa. 17. Tanda tangan : diisi tandatangan dan suami/istri peminjam SURAT PENGAKUAN PINJAMAN Nomor:... Yang bertanda tangan di bawah ini adalah : Nama :... Tempat dan tanggal lahir :... Pekerjaan :... Nomor identitas (KTP) :... Alamat tinggal sekarang :... Posisi dikelompok :... Pada hari... tanggal......bulan... tahun..., dengan ini saya mengaku telah menerima pinjaman uang dari kelompok yang bernama KSM......sebesar Rp...(....) untuk keperluan Ii. Putusan Pinjaman 1. Pinjaman Disetujui : diisi jumlah pinjaman yang disetujui 2. Jasa Pinjaman : diisi jasa pinjaman yang harus dibayar peminjam 3. Jangka waktu pinjaman : diisi jangka waktu pinjaman yang ditetapkan 4. Jumlah angsuran : diisi jumlah kewajiban angsuran peminjam pokok dan bunga 5. Tanda tangan : diisi tanda tangan ketua, bendahara dan anggota yang tidak sebagai peminjam, apabila yang pinjam ketua atau bendahara, maka ketua atau bendahara hanya menandatangani dipermohonan sedangkan di putusan ditandatangani anggota lainnya. Pasal 1 Seluruh Pinjaman akan dibayar kembali, sampai lunas dalam jangka waktu: (... ) hari/minggu/bulan, terhitung mulai tanggal... sampai dengan tanggal..., dengan cara angsuran harian/mingguan/bulanan, baik pokok maupun jasa yaitu sebesar Rp.... (Pokok Rp... + Jasa Rp...) pada setiap tanggal :.., selambatlambatnya akhir bulan. Pasal 2 Peminjam akan membayar angsuran pinjaman secara tertib dan disetor 46 kepada bendahara kelompok, apabila terjadi keterlambatan pembayaran 47

27 bersedia membayar denda jasa sebesar...% dari jumlah pinjaman yang terlambat dibayar. Pasal 3 Apabila terjadi perselisihan berkenaan dengan hak serta kewajiban yang timbul atas pinjam meminjam ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kata sepakat. Apabila tidak dapat dicapai kata sepakat, maka peminjam setuju akan diselesaikan di Kantor Paniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota di.. Demikian pengakuan pinjam meminjam ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun dan peminjam membubuhkan tanda tangan dalam surat pengakuan pinjaman. Menyetujui (...) Yang membuat pernyataan Mengetahui: Penjelasan pegisian 1. Nomor : Nomor register Peminjam 2. Nama : diisi nama lengkap peminjam 3. Tempat dan tanggal lahir : diisi tempat dan tanggal lahir peminjam 4. Pekerjaan : diisi pekerjaan utama dan tambahan peminjam 5. Nomor Identitas (KTP) : diisi nomor KTP Peminjam 6. Alamat : diisi tempat tinggal saat ini 7. Nomor : Nomor register Peminjam 2. Nama : diisi nama lengkap peminjam 3. Tempat dan tanggal lahir : diisi tempat dan tanggal lahir peminjam 4. Pekerjaan : diisi pekerjaan utama dan tambahan peminjam 5. Nomor Identitas (KTP) : diisi nomor KTP Peminjam 6. Alamat : diisi tempat tinggal saat ini 7. Posisi di Kelompok : diisi Ketua/Bendahara/ Anggota Kelompok sesuai jabatannya 2. Pada hari ini dst : diisi nama hari, tanggal, bulan, tahun dengan huruf, jumlah pinjaman dan keperluan pinjam untuk apa 3. Pasal 1 : diisi berapa lama jangka waktu pinjaman, tanggal awal setor sampai dengan tanggal lunas, jumlah angsuran pokok dan bunga dan tanggal setor. 4. Pasl 2 : diisi prosentase denda sesuai kesepakatan 5. Pasal 3 : diisi nama kota tempat Pengadilan berada. 6. Tanda tangan : diisi nama dan tanda tangan peminjam, suami atau istrri peminjam dan Ketua KSM. (...) (...) Ketua Kelompok Suami/Istri/Famili/

28 50 51

29 TUJUAN PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI Peserta mampu mengidentifikasi dirinya apakah minat untuk melakukan usaha atau sebagai pekerja/karyawan/buruh Peserta mampu menyusun rencana usaha Peserta mampu merumuskan kesiapan kerja Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan menyusun rencana usaha dan merumuskan kesiapan kerja. Sampaikan bahwa pada pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai ERT salah satunya bahwa diantara cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga adalah; 1) membuka usaha atau 2) memanfaatkan keterampilan,bakat dan minat untuk bekerja pada bidang tertentu sebagai pekerja/karyawan/buruh. Sesi -1 (identifikasi minat) 1. Untuk meningkatkan pendapatan keluarga, apakah Bapak/Ibu/Sdr memilih untuk membuka usaha atau bekerja sebagai pekerja/ buruh/ karyawan? 2. Apa yang dimaksud dengan rencana usaha? 3. Mengapa rencana usaha itu perlu dibuat? 4. Apa saja yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah rencana usaha? Sesi-4 (diskusi kelompok dan praktek) 1. Bagaimana cara merencanakan pemasaran usaha? 2. Bagaimana cara merencanakan pembiayaan usaha? Sesi-1 1. Sampaikan pertanyaan kepada seluruh peserta Untuk meningkatkan pendapatan keluarga, apakah Bapak/Ibu/Sdr memilih untuk membuka usaha atau bekerja sebagai pekerja/ buruh/karyawan? 2. Mintalah peserta mengacungkan tangan antara yang berniat membuka usaha dan bekerja sebagai pekerja. 3. Jelaskan kepada peserta bahwa apapun pilihan dari mereka semuanya membutuhkan perencanaan atau kesiapan yang matang, baik untuk membuka usaha atau menjadi pekerja/karyawan/buruh. 4. Lakukan dialog dengan peserta mengenai rencana usaha, berikan pertanyaan kunci sebagai berikut : Apa yang dimaksud dengan rencana usaha? Apa manfaat dibuat rencana usaha? Apa saja yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah rencana usaha? Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam menyusun rencana usaha? 5. Catat jawaban dari seluruh peserta pada kertas plano 6. Berikan penguatan 1 : mengenai maksud, manfaat, latar belakang untuk membuat rencana usaha dan langkah-langkah menyusun rencana usaha. Sesi-2 (praktek) 1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam menyusun rencana usaha? Sesi-2 Sesi-3 (diskusi) 1. Ajak peserta untuk praktek menyusun rencana usaha berdasarkan 1. Apa yang dimaksud dengan kesiapan kerja? langkah-langkah yang sudah dipahami. Gunakan LK Apa yang harus dipersiapkan untuk masuk dunia kerja? 2. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jenis usaha yang 53 PROSES

30 berbeda. 3. Mintalah masing-masing kelompok menjelaskan, beri kesempatan kelompok lain memberikan masukan. 4. Berikan penugasan kepada tiap peserta agar praktek tersebut dapat dilanjutkan di rumah didiskusikan dengan keluarga, sampaikan pula bahwa pada pertemuan selanjutnya harapannya hasil dari LK-1 sudah tergambar rencana usaha yang akan dilakukan masing-masing peserta. 5. Berikan penguatan 2 : mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana usaha. Sesi-3 1. Sesi ini akan mengajak peserta untuk memahami kesiapan kerja dan hal apa saja yang perlu disiapkan agar seseorang memiliki kesiapan kerja. 2. Lakukan dialog dengan peserta mengenai apa yang dimaksud kesiapan kerja? Tuliskan jawaban peserta di kertas plano, kemudian simpulkan bersama-sama berikan penguatan Lanjutkan dialog dengan peserta dengan pertanyaan penggerak tentang Apa yang harus dipersiapkan untuk masuk dunia kerja?. 4. Lakukan diskusi kelompok dengan menggunakan LK Beri kesempatan kelompok untuk menjelaskan hasil diskusi dan peserta lain memberikan pertanyaan atau masukan. 6. Bahas bersama-sama, simpulkan dan beri penguatan 3. Apa yang dimaksud Rencana Usaha itu? Rencana Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu. Rencana usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah usaha untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Manfaat rencana usaha : Sesuai sasaran pekerjaan dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas. Menghindari pekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Rencana usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Pertimbangan dalam menyusun Rencana Usaha 1. Indentifikasi peluang usaha. Ide usaha banyak disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal. Sesi-4 (diskusi kelompok dan praktek) 1. Bagaimana cara merencanakan pemasaran usaha? 2. Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan kepribadian Anda. 2. Bagaimana cara merencanakan pembiayaan usaha? Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun 54 dari segi kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima. 55 PENGUATAN 1

31 Misal apakah peluang usaha minuman keras atau apakah usaha menuntut Anda untuk mobile (selalu tidak ditempat) atau harus menjadi seperti orang tinggal didesa. Dari segala aspek usaha-usaha tersebut sebetulnya dapat menjanjikan keuntungan yang besar, namun mungkin secara kepribadian Anda tidak merasa cocok dengan usaha-usaha tsb. 3. Ketersedian bahan baku, barang atau jasa. Faktor ketersediaan bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan faktor penting, artinya tanpa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau tidak dapat berproduksi. 4. Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen. Faktor lain yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk dipilih juga penawaran usaha begitu banyak. Begitu juga target pasar atau konsumen begitu melimpah. 5. Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan mental. Kemampuan Anda dan orang-orang yang terlibat dalam menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka. Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut menjadi suatu rencana kegagalan. Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsung dan tidak langsung dalam Anda memulai dan menjalankan usaha. Hubungi mereka, cari tahu apa yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka, kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi efisiensi usaha Anda. 7. Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika kurang. Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai, mengoperasikan, memproduksi dan lainnya. Kurang teliti dalam perhitungan ini akan menghambat jalan usaha Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam untuk tidak segera memulai usaha. 8. Dokumentasi dan membuat proposal usaha. Hasil-hasil indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau rencana program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik dan sesuai latar belakang yang kuat yaitu suatu rencana usaha yang benar-benar dibuat berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat hasil perencanaan yang matang dll. 6. Faktor external yang terlibat. Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau 56 lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda. 57

32 LEMBAR KERJA 1 LATIHAN MEMBUAT RENCANA USAHA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan usaha meliputi sebagai berikut: PENGUATAN 2 Jenis Usaha Lokasi Usaha Tempat Usaha Perlengkapan usaha (Peralatan produksi) Tenaga Kerja Saluran distribusi Alur produksi: - persiapan bahan baku, - proses produksi, finishing, - pengiriman barang kepada pembeli 1. Memilih lokasi Memilih lokasi usaha harus mengacu pada kedekatan dan kemudahan dengan pembeli. 2. Tempat Usaha Tempat usaha tidak identik dengan lokasi atau wilayah usaha, tetapi akan menentukan apakah usaha anda akan berkembang atau tidak. Memilih tempat usaha harus diperhatikan lahan juga sesuai dengan peruntukannya, misalnya pembagian fungsi atau tata ruangnya dan sebagainya. Rencana Pembiayaan: - modal Lihat form RAB - bahan baku - peralatan - tenaga kerja Rencana pemasaran: 3. Perlengkapan usaha Perlengkapan usaha disebut juga alat-alat produksi yang harus ditetapkan jenis, jumlah dan kualitasnya (standar pokok) selain bahan bakar dan sumber daya manusianya. Memiliki peralatan, baik jenis maupun jumlah dan kualitasnya sangat penting karena akan menentukan kondisi barang yang dihasilkan. i. Penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam menentukan tempat usaha juga perlu diperhatikan adanya kesediaan tenaga kerja di daerah tersebut yang meliputi kemampuan dalam kualitas dan kuantitas sehingga dapat diperoleh tenaga kerja yang memadai dengan upah relatif murah. ii. Menentukan Saluran Distribusi Distribusi menyangkut bagaimana menyampaikan barang supaya 58 dapat dikonsumsi konsumen. 59

33 iii. Memuat alur produksi Alur produksi untuk usaha kecil dalam penggunaan peralatan disesuaikan dengan jumlah, jenis, dan klasifikasinya. a) Memuat Alur Produksi, mulai dari persiapan bahan baku, proses produksi, finishing, dan pengiriman barang kepada pembeli. b) Menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan dalam setiap tahapan dalam alur tersebut. Hal ini sangat penting agar konsumen mampu membeli barang yang kita tawarkan. Hal yang harus dipertimbangkan antara lain: biayabiaya usaha, besarnya keuntungan yang mungkin diperoleh dan daya beli konsumen serta perusahaan pesaing. iv. Rencana Pemasaran Pemasaran adalah bagaimana cara memenuhi suatu kebutuhan pembeli. Kegiatan pemasaran sangat menentukan keberhasilan usaha. Oleh sebab itu diperlakukan strategi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ini. Untuk merumuskan strategi yang digunakan dalam kegiatan pemasaran dan menyusun rencana pemasaran diperlukan : a) Melakukan survei pasar yang dilakukan tersebut. b) Mengenal persaingan yang dihadapi, perhatikan siapa pesaing kita, berapa lama mereka telah berusaha dan berapa persen mereka mengusasai pasar. v. Rencana Perluasan Pada tahap persiapan kita harus memperhatikan kemungkinan perluasan usaha. Hal ini penting karena akan memperjelas cakrawala dari kegiatan usaha yang akan dilakukan. vi. Perencanaan Biaya Membuat Perencanaan biaya dilakukan dengan menyusun anggaran belanja perusahaan untuk periode tertentu dengan skala prioritas sekaligus merencanakan sumber-sumber pembiayaan atas dana yang 60 diperlukan. Perencanaan harga pokok dan harga jual 61

34 LEMBAR KERJA 2 LATIHAN MERUMUSKAN KESIAPAN KERJA Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk masuk dunia kerja: a. Keterampilan yang dibutuhkan : LATIHAN MENYUSUN STRATEGI PEMASARAN Jenis Usaha :... Produk yang dipasarkan :... Cara memperkenalkan produk (promosi) LEMBAR KERJA 3 PENGUATAN 3 b. Sikap yang harus diterapkan Pengertian kesiapan kerja adalah suatu kondisi seseorang untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan tenaga dalam usaha untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu dan memperoleh bayaran atau upah. Media yang akan dipergunakan untuk memperkenalkan Cara pengemasan barang/produk Upaya mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan itu meliputi: Persiapan profesional atau persiapan dalam bidang pendidikan dan keterampilan. Persiapan sikap dan kepribadian atau persiapan bidang psikologis Persiapan hubungan dengan orang lain dan kerja sama atau persiapan dalam bidang sosial

35 PENGUATAN 4 Beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas: Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu. Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para knsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet (fb, blog,dll). Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar

36 TUJUAN PEMBUKAAN PERTANYAAN KUNCI PROSES 1. Peserta memahami manfaat tabungan dan bagaimana menabung dengan benar. 2. Peserta memahami kelebihan dan kekurangan jika menabung dalam kelompok dan menabung sendiri. 3. Peserta menyepakati adanya tabungan rutinan kelompok. Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan kepada peserta bahwa pertemuan hari ini kita akan membicarakan tentang tabungan, tujuannya adalah: 1. Kita menyadari kalau tabungan itu ada manfaatnya. 2. Kita menjadi tahu bagaimana menabung dengan benar. 3. Kita mempunyai kesepakatan menabung secara rutin di kelompok. Ingatkan kepada peserta, pertemuan hari ini ada kaitannya dengan pembahasan Pengelolaan ERT yang kemarin pernah dibahas. 1. Pembelajaran apa yang didapat dari pembahasan ERT kemarin? 2. Apa saja manfaat tabungan? 3. Bagaimanakah cara menabung dengan benar? 4. Apa manfaat lebih jika kita menabung dalam kelompok? 5. Berapa besarnya tabungan yang akan disisihkan anggota peminggunya? 1. Tanyakan kepada mereka dan minta tanggapannya (min 2-3 orang): a. Pembelajaran apa yang didapat dari pembahasan ERT kemarin? b. Apakah bapak atau ibu, tahu apa itu tabungan? Apa saja manfaat tabungan? Bagaimanakah cara menabung dengan benar? 3. Pemandu membacakan lembar kasus Janda miskin ber-qurban dari hasil menabung setiap hari, kemudian tanyakan kepada mereka: Apa pekerjaan Bu Rasma? Berapa penghasilan per harinya? Dengan cara bagaimana Bu Rasma dapat membeli hewan qurban? Berapa tabungan yang disisihkan setiap harinya? 4. Ingatkan kepada mereka, bahwa sekarang mereka sudah bergabung dalam kelompok (KSM) kemudian tanyakan: Apa saja kelebihan dan kekurangan jika kita menabung sendiri? Apa saja kelebihan dan kekurangan jika kita menabung dalam kelompok? Berapa besarnya tabungan yang akan Bapak dan Ibu sisihkan perminggunya atau perharinya? 5. Berikan penguatan atau pemahaman mengenai tabungan, berapa besarnya tabungan yang harus disisihkan, kapan kita mulai menabung, bagaiamana cara menabung dengan benar, manfaat menabung dalam kelompok dll. 6. Akhiri pertemuan dengan tercapainya kesepakatan adanya tabungan kelompok, dan sampaikan menabungnya mulai minggu depan saja, karena nanti akan sekalian belajar bagaimana cara mencatatkannya oleh bendahara. 2. Catat point penting ke dalam kertas plano atau kertas metaplan (untuk 66 dijadikan bahan ulasan atau penguatan) 67

PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA

PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA Tujuan Peserta mampu mengidentifikasi dirinya apakah minat untuk melakukan usaha atau sebagai pekerja/karyawan/buruh Peserta mampu menyusun rencana

Lebih terperinci

PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK

PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK Tujuan Pembukaan Pertanyaan Kunci Proses Peserta memahami pentingnya pencatatan keuangan kelompok Peserta memahami alur pencatatan dan pelaporan keuangan Peserta

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok Peserta memahami perlunya nilai dan aturan dasar dalam membangun kelompok Peserta meyakini bahwa nilai nilai luhur kemanusiaan dan lima aturan dasar Kelompok

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM

TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM Materi Tujuan TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM Membangun nilai dan lima aturan dasar Peserta memahami perlunya nilai dan aturan dasar dalam membangun kelompok Peserta meyakini bahwa nilai nilai

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BAB 10 Membeli Rumah

BAB 10 Membeli Rumah BAB 10 Membeli Rumah Menggali informasi secara rinci dan lengkap tentang dana yang harus disiapkan sebelum membeli rumah secara kredit merupakan suatu keharusan. Bisa jadi apa yang disampaikan pengembang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 930 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI UNTUK PINJAMAN BERGULIR BAGI

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE SALINAN WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM Topik Pengelolaan Keuangan LKM Peserta memahami kebijakan dan alur pengelolaan keuangan LKM. Peserta mampu menyusun Rencana Angaran Pendapatan dan Biaya (RAPB)

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1 1. Anggota BUMDES adalah warga masyarakat desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka 2.

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul - ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,--- dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI USAHA MIKRO DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian. Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT A. Profil Pelaksanaan Perjanjian dalam Program Nasional

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR NANGGROE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program

Lebih terperinci

KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUWU LIMPAS,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) PODHO JOYO DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015 PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA JALAN CENDANA NO.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG DUKUNGAN DANA PERKUATAN MODAL KEPADA LEMBAGA USAHA EKONOMI PEDESAAN (LUEP) DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G MEKANISME PENCAIRAN, PENYALURAN DAN PENGEMBALIAN DANA BERGULIR BAGI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU SURAT PEMBORONGAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU PELAJARAN DAN BUKU PEGANGAN GURU MATA PELAJARAN --------------------------------------

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia 112 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM 113 114 115 116 117 118 119 Lampiran 2. Contoh Kuitansi Penerimaan Angsuran 120 Lampiran 3. Laporan Perhitungan Tingkat Pengembalian dan

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN 5.1 Faktor Internal Menurut Pangestu (1995) dalam Aprianto (2008), faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Tempat dan tanggal lahir : Pendidikan terakhir : Jenis kelamin : Agama : Alamat : No. KTP / SIM : Telepon :

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Lebih terperinci

AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA

AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Agenda Perencanaan Keuangan Keluarga membantu Anda untuk mengontrol keuangan keluarga. Agenda ini akan membantu Anda mengelompokan jenis aset, merancang tujuan keuangan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT ` WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 37 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang : a.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah. DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Aisyah Khoirun Nisa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 30 Maret 1996 3. Alamat : Ds. Kadengan Rt.02 Rw. 01 Randublatung-Blora, Jawa Tengah. 4. No. HP

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N No.1490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Pengelolaan Barang Bukti. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB)

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) A. LATAR BELAKANG Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir (PDB)/Keuangan Mikro menjadi penting dikelola dengan baik dan terukur mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota Semarang didirikan pada 10 Juli 2001 dan beranggotakan seluruh karyawan PDAM Tirta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan pada Koperasi Warga Sauyunan, penulis memperoleh data dan informasi mengenai gambaran koperasi khususnya

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi Tabel Triangulasi Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP 1. M.Basuki Sutopo (ketua UPK) 2. Kholidah (Kader SPP) 3. Suranti (Ketua Badan Pengawas UPK) Dana yang dikeluarkan

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo Penyuluh Perikanan Ahli Madya Disampaikan pada: Temu Teknis Penyuluh Perikanan di Merauke 21 November 2012 JENIS

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa koperasi, usaha

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Living, Breathing Asia SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Dana Bantuan Sahabat telah disetujui. Harap membaca Syarat

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA REVOLVING KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DAN ALIH PROFESI PENAMBANG PASIR KABUPATEN BANTUL TAHUN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci