Meisa Yasmita Pradani, Mimiep S. Madja dan Lathiful Anwar Universitas Negeri Malang
|
|
- Liani Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBELAJARAN MELALUI STRATEGI REACT BERBANTU CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI DIMENSI TIGA (JARAK) SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 10 MALANG Meisa Yasmita Pradani, Mimiep S. Madja dan Lathiful Anwar Universitas Negeri Malang dwymei_zha@yahoo.co.id, lathiful_anwar@yahoo.com Abstrak: Hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang pada materi dimensi tiga masih rendah dan perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini menerapkan pembelajaran melalui srtategi REACT berbantuan Cabri 3D untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dari Kemmis & Mc Taggart dengan tahapan; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan selama dua siklus dengan materi jarak. Hasil belajar siswa diukur melalui nilai tes yang dilakukan setiap akhir siklus. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif (berupa kata atau kalimat) dan kuantitatif (data berupa angka). Data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data secara lengkap. Sedangkan data kuantitatif digunakan sebagai data pendukung yang ditampilkan dalam bentuk angka. Data disajikan dalam bentuk uraian singkat, tabel, dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara perlahan. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat sebesar 17,2% dari nilai awal siswa, dengan ketuntasan klasikal meningkat dari 21,1% menjadi 42,7% yaitu meningkat dari taraf Sangat Rendah menjadi Rendah. Sedangkan pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat sebesar 28% dari nilai awal siswa, dengan ketuntasan klasikal meningkat dari 21,1% menjadi 78,8%, yaitu meningkat dari taraf Sangat Rendah menjadi Baik. Kata Kunci: pembelajaran, strategi REACT, Cabri 3D, hasil belajar, jarak Geometri dimensi tiga merupakan bagian dari geometri yang membahas mengenai bangun ruang. Objek-objek dalam dimensi tiga seperti titik, garis, dan bidang merupakan benda yang tidak dapat didefinisikan (undefined terms), dengan kata lain benda tersebut bersifat anstrak. Hal tersebut mengakibatkan siswa-siswa pada jenjang SMA masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dimensi tiga, karena dimensi tiga bukanlah suatu materi yang mudah untuk dipelajari. Observasi awal dilakukan dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang. Pada saat observasi, materi dimensi tiga yang sedang dipelajari adalah proyeksi. Pembelajaran di kelas tersebut masih dilakukan secara konvensional (teacher centered). Dalam pembelajaran tersebut,, siswa masih terlihat mengalami kesulitan dalam mempelajari proyeksi titik, garis, dan bidang. Siswa sulit membayangkan objek dalam dimensi tiga yang masih bersifat abstrak. Penggambaran objek dimensi tiga pun masih menggunakan media papan tulis, sehingga gambar yang dihasilkan memberi kesan tidak tiga dimensi. Kemudian peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Mereka mengatakan bahwa dimensi tiga merupakan materi yang sulit dipelajari. Selain itu, guru matematika di SMA Negeri 10 Malang juga mengatakan bahwa materi dimensi tiga merupakan materi yang
2 banyak dikeluhkan siswa yang tercermin dari hasil tes tulis. Letak kesalahan terbanyak siswa pada ujian akhir pun ada pada materi dimensi tiga. Setelah dilakukan tes pada materi proyeksi (materi sebelum jarak), hasil tes menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa masih dalam kriteria sangat rendah, yaitu dengan prosentase 21,1% dan rata-rata kelas adalah 58. Hal di atas menjadi pertimbangan peneliti untuk menerapkan pembelajaran dengan strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring), karena strategi tersebut dapat membangun kemampuan berfikir siswa dalam pencapaian pemahaman mendalam, pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi, dan siswa menemukan konsep yang dipelajari karena siswa aktif belajar selama pembelajaran. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Baharudin (2006), hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi REACT dapat memahamkan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Volume Limas dan Kerucut. Selain itu, siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari dan dapat pula mentransfernya kedalam konteks baru. Kemudian, respon siswa terhadap pembelajaran dengan strategi REACT sangat positif. Siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran dan mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga menyatakan bahwa belajar kelompok itu lebih menyenangkan dari pada belajar individu. Selain pembelajaran melalui strategi REACT, peneliti juga menggunakan program bantu berupa software Cabri 3D yang interaktif yang mampu memvisualisasikan objek-objek dalam dimensi tiga menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan Cabri 3D, siswa dapat melihat gambar-gambar ruang dalam berbagai posisi sehingga gambar ruang dapat dilihat dengan lebih jelas karena dalam Cabri 3D tersebut, gambar-gambar ruang dapat diputar ke segala arah. Media pembelajaran juga dapat merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2002). Dengan adanya media Cabri 3D dalam proses pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar, mempermudah siswa membayangkan benda tiga dimensi, lebih memahamkan siswa mengenai materi yang diberikan yang berdampak hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian terdahulu mengenai pembelajaran berbantuan sortware juga pernah diterapkan oleh Petrus Harjanto (2011) dalam tesisnya yang berjudul Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual Berbantu Program Wingeom Untuk Membangun Pemahaman Konsep Jarak Siswa Kelas X SMAK Kolese Santo Yusup Malang. Dalam penelitian tersebut, metode yang digunakan dapat membangun pemahaman siswa tentang konsep jarak yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar juga. Berdasarkan hal di atas, peneliti bermaksud ingin memberikan pembelajaran melalui strategi REACT berbantuan software Cabri 3D untuk meningkatkan hasil belajar materi dimensi tiga siswa kelas X semester genap SMA N 10 Malang. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc taggart dan berdasarkan kriteria yang ditetapkan penelitian
3 ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan kegiatan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Malang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X-7 semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada pada pertengahan Februari hingga pertengahan Maret Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data hasil validasi, data mengenai keterlaksanaan RPP, data mengenai aktivitas guru dan siswa, serta data hasil belajar siswa. Dalam upaya pengumpulan data-data tersebut, dibutuhkan instrumen penelitian, antara lain lembar validasi, lembar keterlaksanaan RPP, lembar penilaian aktivitas guru dan siswa, serta lembar tes tulis. Data utama yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data menganai hasil belajar siswa. Data ini diukur menggunakan lembar tes yang diberikan di akhir tiap siklus. Nilai siswa pada tiap akhir siklus ini dibandingkan dengan nilai awal siswa sebelum dilaksanakan tindakan, sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar yang dialami siswa. Selain itu, dikumpulkan juga data tambahan berupa data hasil observasi keterlaksanaan RPP serta kegiatan guru dan siswa yang diamati selama kegiatan pembelajaran. Data tersebut berupa prosentaseprosentase yang dapat di interpretasikan secara naratif yang berfungsi sebagai salah satu penentu kriteria keberhasilan tindakan serta refleksi di akhir siklus. Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif (berupa kalimat dan kata) dan kuantitatif (berupa angka). Paparan data dilakukan untuk menyajikan data dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk paparan, tabel, grafik, dan foto sehingga didapatkan kesimpulan sementara yang berupa temuan penelitian. Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa meningkat sebesar 20% dari nilai awal siswa. Kemudian, ketuntasan klasikal siswa harus meningkat dari taraf Sangat Rendah menjadi minimal Cukup. Selain itu, dilihat juga pada hasil observasi selama pembelajaran harus dalam kategori minimal Baik. HASIL Pembelajaran pada konsep jarak melalui strategi REACT berbantuan program Cabri 3D bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi dimensi tiga pada konsep jarak. Berdasarkan hasil temuan dan analisis data pada setiap siklusnya, menunjukkan adanya kemajuan tentang hasil belajar pada konsep jarak oleh siswa kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang. Kemajuan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata skor tes siswa terhadap nilai awal siswa pada siklus I dan siklus II. Tabel 5.1 berikut menunjukkan perkembangan rata-rata skor siswa pada setiap siklusnya.
4 Table 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Rata-rata dan Ketuntasan Tes Nilai Awal (sebelum Tindakan) Jenis Nilai Nilai Tes Siklus I Nilsi Tes Siklus II Rata-rata kelas ,3 Ketuntasan klasikal (dalam prosen) 21,1% 42,7% 78,8% Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pada siklus I meningkat sebesar 17,2% dari nilai awal siswa, dengan ketuntasan klasikal meningkat dari 21,1% menjadi 42,7% yaitu meningkat dari taraf Sangat Rendah menjadi Rendah. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II meningkat sebesar 28% dari nilai awal siswa, dengan ketuntasan klasikal meningkat dari 21,1% menjadi 78,8%, yaitu meningkat dari taraf Sangat Rendah menjadi Baik. Untuk lebih jelasnya, peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut rata rata ketuntasan klasikal (prosen) nilai awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Selain analisis pada hasil belajar siswa, dilakukan juga analisis mengenai hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran, yaitu observasi pada keterlaksanaan RPP, observasi terhadap aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Observasi terhadap Keterlaksanaan RPP Prosentase Keterlaksanaan Kategori 85% Baik Siklus II Prosentase Kategori Keterlaksanaan 86,75% Baik Aktivitas Guru 82,6% Baik 90% Sangat Baik Aktivitas Siswa 72,9% Cukup 81,25% Baik
5 Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat bahwa keterlaksanaan RPP, Aktivitas guru dan siswa juga mengalami peningkatan prosentase dari siklus I menuju ke siklus II. Namun, hasil observasi yang diharapkan bukanlah terjadi peningkatan pada kegiatan observasi tersebut, melainkan prosentase akhir masuk dalam kategori baik. PEMBAHASAN Pembelajaran yang diterapkan di kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang dilakukan melalui strategi REACT dengan bantuan program Cabri 3D. Pembelajaran melalui strategi REACT ini memiliki lima aspek, yaitu Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring. Kelima aspek tersebut tidak harus dilakukan secara berurutan, namun harus ada dalam pembelajaran yang menggunakan strategi REACT. Aspek Relating. Pada aspek ini guru mengawali pembelajaran dengan memberikan permasalahan awal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sebagai masalah pengantar terhadap materi yang akan dipelajari. Misalnya, dalam membelajarkan jarak antara dua titik, guru mengaitkan jarak seorang anak yang sedang menonton televisi dengan ujung antena televisi tersebut. Hal ini didukung dengan pendapat Johnson (2007:21), bahwa pengetahuan tidah hanya tersaji dalam materi ajar atau buku teks saja, melainkan dapat didapatkan pada konteks yang beragam (sekolah, keluarga, masyarakat), Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi semakin berkualitas. Selain itu, siswa akan lebih mudah memahami suatu materi, karena materi tersebut dihubungkan dengan sesuatu yang tidak asing bagi siswa. Aspek Experiencing. Dalam aspek experiencing ini, siswa mendapatkan suatu pengalaman belajar. Pengalaman yang dialami siswa diperoleh ketika mengerjakan worksheet yang diberikan oleh guru. Dalam pembelajaran ini, siswa menggunakan program Cabri 3D yang dapat membantu siswa memvisuaisasikan benda tiga dimensi, sehingga siswa dapat mengeksplorasi, mengotak-atik masalah menggunakan bantuan program Cabri 3D tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa benar-benar memahami tentang materi yang dipelajari. Seperti halnya dengan yang dijelaskan Johson(2007:56), bahwa ketika guru melibatkan siswa dalam kegiatan fisik yang mendukung kegiatan pelajaran, mereka akan meningkatkan kemungkinan para siswa itu untuk mengingat apa yang dipelajari. Aspek Applying. Aspek ini dilakukan siswa bersamaan dengan dilakukannya Aspek experiencing. Aspek applying berarti siswa menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya. Penerapan tersebut didapatkan siswa ketika siswa mengerjakan worksheet. Dalam worksheet tersebut, terdapat latihan-latihan soal yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari. Sedangkan jenis permasalahan yang diberikan dalam worksheet tidak hanya masalah yang bersifat rutin, tetapi juga permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Hal ini sesuai dengan CORD (1997: 27) bahwa menerapkan konsep yang telah dipelajarinya ke dalam konteks pemanfaatannya dalam kehidupan nyata dapat menanamkan sikap pada siswa untuk percaya diri belajar matematika dan berfikir bahwa mereka membutuhkan matematika.
6 Aspek Cooperating. Pada Aspek ini, peneiti membagi siswa menjadi kelompok-kelompok dengan jumlah anggota 4-5 siswa per kelompok. Di dalam kelompok tersebut, siswa diharapkan untuk dapat bekerjasama satu sama lain dalam memecahlan masalah yang terdapat dalam worksheet. Setelah diskusi kelompok selesai dilakukan, setiap kelompok dituntut untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas, untuk dibahas bersama-sama. Seperti halnya yang diungkapkan oleh CORD (1999: 27), bahwa cooperating merupakan suatu aspek di mana siswa melakukan sharing, merespon, dan berkomunikasi satu sama lain. Dengan bekerja sama dengan teman sebayanya, siswa akan lebih merasa leluasa untuk bertanya tanpa ada rasa malu. Johnson (2007:73) juga mengungkapkan bahwa dengan bekerja sama, para siswa akan terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. Aspek Transferring. Aspek transferring berarti siswa menggunakan pengetahuan yang telah diterima atau baru diperoleh untuk digunakan dalam konteks baru (CORD, 1999:30). Peran guru dalam aspek ini adalah mengajarkan materi yang akan dipelajari siswa dengan cara menghubungkan materi yang sudah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari. Misalnya dalam membelajarkan jarak antara titik dan garis, serta jarak antara titik dan bidang, guru mengaitkan materi tersebut dengan materi proyeksi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam sudut pandang lain, pada aspek transferring ini siswa di arahkan untuk menganalisis, memecahkan dan mentransfer suatu permasalahan dengan dengan permasalahan baru yang lebih kompleks, namun masih berhubungan dengan materi yang dipelajari. Penerapan pembelajaran melalui strategi REACT berbantuan Cabri 3D dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai tes siswa mulai dari nilai awal siswa menuju nilai tes siklus II. Peningkatan ini terjadi karena dengan menggunakan strategi REACT, siswa dapat menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari, siswa mengalami sendiri pembelajaran dengan melakukan kegiatan eksplorasi, inovasi dan invensi. Kemudian siswa menerapkan konsep yang diperolehnya dengan beberapa permasalahan yang diberikan guru secara berkelompok, serta mentransfer konsep baru tersebut ke dalam situasi atau konteks baru. Selain itu, dengan adanya Cabri 3D, siswa dapat memvisualisasikan objek dimensi tiga menjadi lebih konkrit. Peningkatan hasil belajar di atas sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petrus Harjanto dalam tesisnya yang berjudul Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual Berbantu Program Wingeom Untuk Membangun Pemahaman Konsep Jarak Siswa Kelas X SMAK Kolese Santo Yusup Malang pada tahun Dalam penelitian tersebut, metode yang digunakan dapat membangun pemahaman siswa tentang konsep jarak yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar juga. Penelitian lain yang relevan juga dilakukan oleh Baharudin dalam tesisnya yang berjudul Pembelajaran Dengan Strategi REACT Tentang Volume Limas dan Kerucut pada siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar tahun Pembelajaran melalui strategi REACT yang dilakukan Baharudin juga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP 13 Makassar.
7 KESIMPULAN Penerapan pembelajaran melalui strategi REACT dilaksanakan melalui lima aspek yaitu relating (mengaitkan), experiencing (mengalami), applying (menerapkan), cooperating (bekerjasama), transferring (mentransfer). Pada aspek experiencing, siswa menggunakan media Cabri 3D sebagai alat bantu pembelajaran.. Pembelajaran melalui strategi REACT berbantuan Cabri 3D dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 10 Malang. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai tes siswa mulai dari nilai awal siswa hingga nilai tes siklus I dan siklus II. Selain itu, keterlaksanaan RPP beserta aktivitas guru dan siswa sudah dalam kategori baik. SARAN Penerapan pembelajaran melalui strategi REACT berbantuan Cabri 3D dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran matematika khususnya materi dimensi tiga. Hal ini dikarenakan pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini belum terjadi secara signifikan karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di lain kesempatan bagi peneliti untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Peneliti lain dapat juga melajutkan atau mengembangkan pembelajaran melalui strategi REACT berbantuan media Cabri 3D pada pokok bahasan yang berbeda atau level sekolah yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Baharudin.2006.Pembelajaran dengan Strategi REACT Tentang Volume Limas dan Kerucut pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar Tesis.Universitas Negeri Malang CORD.1999.Teaching Mathematics Contextually:The Cornerstone of Tech Prep.Waco,Texas: CORD Communication, Inc. Harjanto,Petrus.2011.Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Berbantu Program Wingeom Untuk Membangun Konsep Jarak Siswa Kelas X SMAK Kolese Santo Yusup Malang.Tesis.Universitas Negeri Malang Johnson,E.B.2007.Contextual Teaching and Learning:Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasikkan dan Bermakna.Bandung:Mizan Learning Center (MLC) Sadiman,Arief dkk.2002.media Pendidikan,Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya.Jakarta:Pustekkom Dikbut dan PT Raja Grafindo Persada.
8 Artikel oleh Meisa Yasmita Pradani ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I, Dra. Mimiep S. Madja, M.Kom NIP Pembimbing II, Lathiful Anwar, S.Si, M.Sc NIP Penulis, Meisa Yasmita Pradani NIM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis merupakan kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa dalam pencapaian kurikulum. Keberhasilan pembelajaran
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang kemampuan relating siswa, kemampuan experiencing siswa, kemampuan
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama dua kali pertemuan melalui tes, pengamatan (observasi) dan wawancara, diperoleh
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI
PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI NIM 608311454749 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada kelas VIII I SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 dan uraian pembahasan,
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEP JARAK PADA TOPIK DIMENSI TIGA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN GOOGLE SKETCHUP
PEMAHAMAN KONSEP JARAK PADA TOPIK DIMENSI TIGA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN GOOGLE SKETCHUP Syaiful Hamzah Nasution 1), Cholis Sa dijah 2) 1) Universitas Negeri Malang, Jl
Lebih terperinciFirda Nurul Aini, Suprakarti, Puspita Sari Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA UNJ. Abstrak
PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING,COOPERATING, TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DI KELAS VII-2 SMP NEGERI 47 JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari manusia tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari proses berpikir. Proses berpikir manusia sangat berpengaruh dari tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting: (1) sebagai kekuatan awal bagi siswa dalam merumuskan konsep, (2)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika pada umumnya dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa, karena mata pelajaran matematika identik dengan angkaangka dan rumus-rumus, selain
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REACT PADA SISWA KELAS XI IPA3 SMAN BERNAS KABUPATEN PELALAWAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REACT PADA SISWA KELAS XI IPA3 SMAN BERNAS KABUPATEN PELALAWAN Sri Lindawati SMA Negeri 4 Pekanbaru; srilinda_w@yahoo.com
Lebih terperinciAbstrak
PEMBELAJARAN TEOREMA PHYTAGORAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,TRANSFERRING (REACT) PADA SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI 1 Rohati, 2 Sri Winarni dan 3 Rice
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Karena selain dapat mengembangkan penalaran logis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Bacin Kecamatan Bae Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 11 terdiri dari siswa laki-laki sebanyak
Lebih terperinciPeningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Konsentrasi Larutan dan Perhitungan Kimia Kelas X Teknik Gambar Bangunan A SMK Negeri 3 Palu Tahun Pelajaran
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:
PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciMirza Azizah, Cholis Sa dijah, dan Abdul Qohar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
PENERAPAN STRATEGI REACT DENGAN SETTING TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERSAMAAN GARIS LURUS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 BLITAR Mirza Azizah, Cholis Sa dijah, dan Abdul Qohar
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI
Vol. 3 No. 1 (214) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal. 26-3 PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI Fadhila El Husna 1),
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA MOBIL MAINAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
PENGGUNAAN MEDIA MOBIL MAINAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Dyah Tri Wahyuningtyas Abstrak: Penggunaan Media Mobil Mainan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi
Lebih terperinciPenerapan Model Student Team Achievement Division dengan Strategi REACT untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Penerapan Model Student Team Achievement Division dengan Strategi REACT untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Fimmatur Rizka Ardina Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar
Lebih terperinciRizka Warna Kaliantin Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 1 KARANGPLOSO MALANG Rizka Warna Kaliantin Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation).
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI Fitrianty Munaka 1, Zulkardi 2, Purwoko 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan sumber dari segala disiplin ilmu dan kunci ilmu pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa
Lebih terperinciMUSLIKA 49. Kata Kunci : REACT, Hasil Belajar. 49 Muslika, S.Pd adalah Guru di SMP Negeri 1 Mumbusari Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 MUMBULSARI JEMBER PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DENGAN MODEL REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) TAHUN 2012/2013
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK MATERI DIMENSI TIGA KELAS X
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK MATERI DIMENSI TIGA KELAS X Dwi Sulistyaningsih 1, Martyana Prihaswati 2 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLAYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA LABORATORIUM UM Oleh: *Nurullah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. matematika dengan kehidupan sehari-hari. Keterkaitan inilah yang disebut
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Koneksi Matematis Matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antartopik dalam matematika saja, tetapi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang simpulan dari keselurughan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Selain itu, dalam bab ini peneliti akan memberikan saran dalam upaya membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL)
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-E SMP NEGERI 3 MALINAU BARAT PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN ARTIKEL Oleh: Roy Sepdoni NIM 608311454736
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan
Lebih terperinciSyafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL Oleh: APNORMI 608311454735 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada buku pedoman pengembangan silabus matematika Sekolah Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada buku pedoman pengembangan silabus matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP), kurikulum berbasis kompetensi, didefinisikan matematika sekolah atau matematika sebagai
Lebih terperinciDesy Hosenainy Universitas Negeri Malang Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN PENOMORAN NHT TERHADAP INTERAKSI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMAN 9 MALANG Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang E-mail:
Lebih terperinciMedia Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra Ni Made Dwijayani 1), Ni Putu Meina Ayuningsih 2) STIKOM BALI Jl. Raya Puputan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemiss dan MC Taggart. PTK ini terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdapat
Lebih terperinciPENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG Sarismah (sarismahsyaputri@gmail.com) Pembimbing (I) Santi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diajarkan di bangku sekolah dasar. Hal tersebut secara jelas tertuang dalam Undang-undang
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS X
PENERAPAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS X Indah Oktriani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya Email: indahoktriani@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki dan diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI SMPN 2 SEBUKU KELAS VIII KABUPATEN NUNUKAN KALTIM ARTIKEL
MENNGKATKAN HASL BELAJAR BANGUN RUANG MELALU PENGGUNAAN ALAT PERAGA D SMPN 2 SEBUKU KELAS V KABUPATEN NUNUKAN KALTM ARTKEL Oleh: Rostiani 608345475 UNVERSTAS NEGER MALANG FAKULTAS MATEMATKA DAN LMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH II MELALUI PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA Kuswari Hernawati 1, Ali Mahmudi 2, Himmawati Puji Lestari 3 1,2,3) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang
16 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang berlokasi di Jl. Raya Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Subjek
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang memuat konsep mengenai titik, garis, bidang, dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar IPA 2.1.1.1 Pembelajaran IPA Gagne (1992:3) menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
Maret 2017 Vol. 1, No. 1, Hal.150 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT Nurul Afifah Rusyda 1), Dwi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode PTK (penelitian tindakan kelas). PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dari hasilnya. dengan April / semester II / 2011/2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2006:12) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBMELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MEMAHAMKAN MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII BL-1 SMP NEGERI 2 SAMARINDA
PENERAPAN PEMBMELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MEMAHAMKAN MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII BL-1 SMP NEGERI 2 SAMARINDA Zulfia Murni, Cholish Sa dijah, dan Hery Susanto Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Menurut Reber ( Suprijono, 2013) belajar adalah the process of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Belajar secara umum diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai ilmu dasar, matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah memberikan
Lebih terperinciWidiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 KEPANJEN Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar,
Lebih terperinciPembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar Nur Saidah 148620600068/Semester 6/B1 Saidahn51@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan zaman serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat berperan penting dalam upaya meningkatan kualitas sumber daya manusia. Tanpa disadari
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG Umar Wirahadi Kusuma Universitas Negeri Malang Pembimbing
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Yanti, Anna Fauziah, Drajat Friansah STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi. Untuk proses belajar biologi diperlukan
Lebih terperinciFachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa
Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli Fachry Erick Mohammad, Baharuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita rasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dalam proses pendidikan tersebut manusia mengalami beberapa perubahan yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Akan tetapi, matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh
Lebih terperinciMETODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI SD Negeri 02 Rembun
Lebih terperinciTitis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya/usaha yang dilakukan untuk memanusiakan manusia. Maksud memanusiakan manusia adalah berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam
Lebih terperinciMENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL
MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL Nur Ummah Widyanti *), Hery Susanto **) Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami makna pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dahar (1996) menyatakan bahwa
Lebih terperinciMohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV Wacana Prima, 2007), hlm 4.
BAB III METODE PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN MASTERY LEARNING A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya memiliki tujuan spesifik, yaitu membantu seseorang agar memiliki. itulah yang disebut dengan istilah pembelajaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika Aktifitas belajar pada dasarnya merupakan sebuah proses yang bersifat individual, namun demikian dalam prosesnya belajar juga dapat terjadi dalam bentuk
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa
Penggunaan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Kelas 1 SD Negeri 6 Tolitoli dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Penjumlahan Dan Pengurangan Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa Mahasiswa
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciKonseling dan Pendidikan
Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 67-73 Info Artikel: Diterima 02/02/2016 Direvisi 14/02/2016 Dipublikasikan 28/02/2016
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini menyajikan materi kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER
PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER GENAP DI SDN PETUNG 02 SUMBERBARU JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Siti Rahayu 23 Abstrak. Penelitian
Lebih terperinciAkhmad Fauzi Program Studi S-2 Pendidikan Sains, PPs Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231)
IMPLEMENTASI STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN THE
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinci