BAB 2 DATA DAN ANALISA
|
|
- Farida Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber yaitu: Wawancara dengan Ibu Ratna (Pemilik dari resto PENDOPO 21). Wawancara dengan pihak lain dari PENDOPO 21: Tony (Supervisor), Vera (Marketing) dan karyawan PENDOPO 21. Wawancara dengan pengunjung PENDOPO 21. Kuesioner secara online dan langsung. Website : Hasil Wawancara Wawancara dilaksanakan dengan Ibu Ratna Prihatiningsih, selaku pemilik restoran PENDOPO 21. Kemudian wawancara dilanjutkan dengan Tony yang menjabat sebagai Supervisor dan Vera yang menjabat sebagai Marketing. Berikut hasil wawancara: PENDOPO 21 mulai didirikan pada tahun 2009 di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebuah restoran dengan masakan khas Jawa Tengah yang dioperasikan oleh keluarga besar dari Ibu Ratna Prihatiningsih. Tony dan Vera sudah menjabat selama 3 tahun. Yang dirasakan selama bekerja di PENDOPO 21 adalah bekerja dengan sangat enjoy, bersosialisasi dengan para tamu, mendapatkan banyak pengalaman, dan mempererat hubungan dalam keluarga. Total karyawan yang ada di PENDOPO 21 adalah kurang lebih 60 orang. Selama bekerja, mereka pun menemukan kendala yang dihadapi yaitu dalam hal menaikkan harga. Dalam benak konsumen, makanan tradisional adalah makanan yang pasti enak dan murah. Sehingga persaingan harga dihubungkan antara harga restoran dan kaki lima. Kebanyakan konsumen menuntut sebuah resto untuk memiliki harga yang setara dengan harga makanan di kaki lima. Namun, PENDOPO 21 memiliki kualitas makanan, kebersihan tempat serta pelayanan lebih baik, sehingga agak sulit untuk menaikkan lagi harga makanan dan minuman. Masalah lain yang dihadapi adalah penurunan penjualan. Pada situasi dan kondisi tertentu, biasanya PENDOPO 21 dapat mengalami masa kurang baik, sehingga dibutuhkan promosi yang unik dan menjanjikan, sehingga dapat menarik konsumen kembali. Saat ini, solusi yang digunakan adalah bekerjasama dengan perusahaan tertentu, seperti penggunaan voucher dan diskon apabila bertransaksi menggunakan kartu kredit BNI. Promosi lain
2 4 yang dilakukan adalah penyebaran flyer ke rumah-rumah, website dan iklan di majalah Yok Makan. Suasana restoran PENDOPO 21 pada hari kerja (Senin-Jumat) cukup ramai di jam makan siang dan makan malam saja, sedangkan pada akhir minggu (Sabtu dan Minggu) ramai dari siang hingga malam hari. Bahkan ketika akhir minggu menjelang, kesibukan para karyawan melebihi hari biasa karena jumlah pesanan delivery yang banyak dan jumlah orang yang makan dine in pada waktu yang bersamaan. Target konsumen rata-rata sudah berkeluarga dan orang kantoran di kawasan Kelapa Gading dan luar Kelapa Gading dengan kisaran usia dari tahun. Mayoritas yang mengkonsumsi makanan tradisional Jawa Tengah di PENDOPO 21 adalah makan keluarga, arisan, ulang tahun bahkan kerap kali dijadikan tempat untuk meeting. Total cabang PENDOPO 21 ada 3. Namun memiliki tujuan untuk membuat cabang kembali di luar Kelapa Gading, yaitu kawasan Jakarta Selatan. Menurut Tony dan Vera, desain sangat berperan penting dan berpengaruh dengan tingkat penjualan karena jika desain kurang mendukung, konsumen pun merasa kurang percaya dan malas untuk mencoba masakan tradisional karena kurang menjanjikan. Penampilan sangat penting dalam penjualan. Pelayanan dan penampilan dari karyawan pun sangat berperan penting. Omzet penjualan yang dihasilkan dari PENDOPO 21 adalah sekitar 6-7 juta per hari. Harga makanan dan minuman sekitar Rp ,- hingga Rp ,-. Untuk kompetitor dari PENDOPO 21 di kawasan Kelapa Gading itu sendiri adalah Dapur Mbok ku dan Soto Kudus Blok M. Sedangkan untuk diluar Kelapa Gading adalah Dapur Solo (Sunter), Dapur Selera (Semanggi, Jakarta Selatan), Gula Merah (Setiabudi, Jakarta Selatan), Restoran Remboelan (Plaza Senayan) dan Klangenan. Kelebihan PENDOPO 21 dengan restoran Jawa Tengah lainnya adalah memiliki keunikan sendiri, kualitas, etnik Jawa Tengah yang ditonjolkan dan resep makanan yang merupakan resep keluarga. PENDOPO 21 memiliki nilai yang wajib diterapkan hingga saat ini yaitu SQC (Service, Quality, Cleanliness). Selain itu, wawancara dilakukan dengan karyawan PENDOPO 21 yang menjabat sebagai kasir dan pramusaji. Mereka cukup puas dapat bekerja di PENDOPO 21 karena dapat berinteraksi langsung dengan tamutamu, memiliki banyak teman dan pastinya banyak dari para pegawai adalah tulang punggung keluarga. Tempat tinggal dari karyawan pun beragam, ada yang tinggal di kost dan ada juga yang berada di luar Kelapa Gading. Mereka cukup senang karena memiliki bos yang baik. Menurut mereka, ketika restoran sedang ramai, terutama di hari weekend, mereka dapat pulang lebih larut dari biasanya. Jam operasional restoran adalah dari pukul 9 pagi hingga 10 malam.
3 5 Selanjutnya wawancara dilakukan dengan pengunjung resto PENDOPO 21 bernama Stella (mahasiswa, 20 tahun) dan Learry (pengusaha, 31 tahun). Mereka sering makan di restoran PENDOPO 21 dikarenakan rasa dari makanannya yang enak dan tempatnya yang nyaman. Suasananya tradisional karena desain interiornya berupa kayu-kayu. Walau makanannya makanan tradisional, namun harganya cukup mahal. Dilihat dari segi desain, yang kurang mendukung adalah buku menu. Buku menu tidak memperlihatkan cukup foto dimana kita dapat melihat bagaimana kira-kira tampilan dari makanan yang akan dipesan. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak tahu persis bahwa makanan yang dipesan adalah makanan khas Jawa Tengah. Dari segi desain, sampai saat ini mereka masih menilai bahwa logo kurang diolah baik sehingga brand kurang melekat di benak konsumen dan terkadang mereka pun lupa nama restoran PENDOPO 21, tetapi ingat dengan cita rasa makanannya. Biasanya mereka makan bersama teman-teman organisasi pada saat weekend. Gambar Foto bersama setelah wawancara
4 Hasil Kuesioner Metode untuk memperoleh data tidak hanya melalui wawancara, namun dilakukan juga riset dengan memberikan kuesioner secara online dan langsung. Jumlah responden adalah 85 orang. Setelah melakukan kuesioner, didapatkan hasil secara kuantitas. Kuesioner dilakukan berhubungan erat dengan masalah yang akan dianalisa untuk mencapai tujuan. Terdapat sepuluh pertanyaan yang diajukan kepada 48 orang perempuan dan 37 orang laki-laki. Mayoritas adalah target yang berusia 22 hingga 35 tahun yang terdiri dari mahasiswa, karyawan kantoran dan orang yang sudah berkeluarga. 67% dari responden tidak tahu mengenai masakan Jawa Tengah. Karena dilatarbelakangi oleh kesibukan pekerjaan di Jakarta, maka mayoritas dari responden lebih sering pergi keluar makan sambil berkumpul bersama keluarganya daripada makan di rumah setiap minggunya. Namun dari hasil riset, 73% responden jarang makan makanan daerah dalam sebulan. Identitas visual atau brand image seperti logo, packaging dan desain keseluruhan sangat mempengaruhi para responden dalam memilih suatu restoran. Karena tanpa desain yang baik, kurang mengundang selera makan bagi para target konsumennya. Dari 69% dari responden tidak pernah ke restoran PENDOPO 21 dan bagi yang sudah pernah ke PENDOPO 21 pun merasa bahwa logo PENDOPO 21 pun kurang menarik. Faktor utama yang menjadi pertimbangan bahwa sebuah restoran berkualitas adalah cita rasa makanan, brand, desain, pelayanan serta kenyamanan dari restoran. Sedangkan faktor pendukung lainnya adalah kebersihan makanan, variasi menu makanan, harga, lokasi yang strategis dan suasana yang ramai. Dan pada kenyataannya, brand image sangat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Apabila tidak memiliki brand yang cukup kuat, maka target konsumen akan berpindah pada suatu brand yang lebih baik dan lebih memiliki gengsi yang tinggi. 2.2 Konsep Restoran Restoran merupakan salah satu bisnis yang meyediakan penjualan makanan dan minuman. Restoran dapat didefinisikan sebagai tempat bagi para konsumen untuk menikmati hidangan dimana tempat tersebut juga menyediakan jasa pelayanan dengan tarif tertentu untuk makanan beserta pelayanannya. Walaupun pada umumnya, restoran menyajikan makanan dan minuman di tempat, tidak jarang restoran juga menyediakan fasilitas delivery service untuk memudahkan konsumen mendapatkan hidangan tanpa harus repot untuk datang ke restoran. Usaha restoran dapat dilihat dari tempatnya, biasanya restoran menetap di tempat tertentu sehingga dapat memberikan pelayanan kepada para konsumennya. Terlebih restoran yang sudah berkembang, membuka lagi cabang restorannya di kawasan lain sehingga
5 7 dapat menarik perhatian target konsumen di kawasan lain untuk mengingkatkan penjualan. Restoran merupakan sebuah tempat makan dimana makanannya disajikan setelah konsumen melakukan pemesanan. Asal muasal nama restoran berasal dari bahasa Perancis yang diadaptasi oleh bahasa Inggris yaitu restaurant yang memiliki makna memulihkan. Menurut Torsina (2000) dan Ginting (2009) terdapat beberapa jenis dan bentuk restoran, yaitu: 1. Family Conventional Disebut juga sebagai restoran keluarga. Restoran tersebut mementingkan faktor suasana dan makanan yang enak. Harga juga merupakan faktor penting, harga yang ditawarkan cukup terjangkau serta dekorasi yang cukup sederhana pula. 2. Fast Food Jenis restoran ini memiliki keterbatasan menu yang disajikan, harga makanannya relatif mahal dan mengutamakan kecepatan hidangan yang disajikan dan banyaknya pelanggan. Makanan dapat dikonsumsi di tempat (dine in) atau dibungkus untuk dikonsumsi di luar restoran (take away). Contoh restoran fast food di Indonesia adalah KFC dan McDonald. 3. Cafetaria Cafetaria biasanya berada di lokasi-lokasi perkantoran atau pusat perbelanjaan. Menu yang disajikan berganti-ganti setiap harinya namun memiliki harga yang terjangkau. Menu-menu yang disajikan terbatas. 4. Gourmet Restaurant Yang diutamakan dalam restoran ini adalah penyajian, pelayanan makanan dan minuman yang sifatnya khusus. Restoran tersebut masuk dalam golongan mewah dan diperuntukkan bagi golongan VIP karena harga makanan dan pelayanan yang dihidangkan tergantung dari kualitas. 5. Speciality Restaurant Jenis restoran ini menyajikan menu yang khusus, khas, berkualitas dan menarik perhatian konsumen, sehingga harga yang ditawarkan relatif mahal. Tempat dan lokasinya jauh dari pusat kota dan keramaian. Target pasar yang ingin dicapai adalah para wisatawan atau untuk acara keluarga, teman dan acara kantor dalam suasana yang khas dan unik. 6. Etnik Masakan dari daerah (suku atau negara) merupakan faktor utama yang ingin ditonjolkan oleh pemilik restoran. Menu makanan yang
6 8 disajikan cukup spesifik, seperti masakan Jawa Tengah, Manado, Cina, India, Korea, Jepang, dan lain-lain. Pakaian seragam dari pelayannnya, dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana dari etnik tertentu. 7. Coffee Shop Restoran jenis ini memiliki ciri khas yaitu tempat duduk yang berganti-ganti dengan cepat sehingga memberikan kesan tidak formal dan pelayanan cepat saji. Lokasi utama dibangunnya coffee shop adalah di sekitar gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Menu yang disajikan yaitu coffee break. 8. Snack Bar Merupakan salah satu restoran yang menawarkan pesanan take out dan biasanya ditargetkan untuk orang yang ingin jajan dan makan makanan ringan. Dengan memanfaatkan tempat yang kecil, namun memiliki jumlah penjualan yang sangat banyak. 9. Drive In / Drive Thru or Parking Restoran ini menyediakan sistem pembelian antar hingga ke dalam mobil. Pesanan diantarkan ke dalam mobil untuk dimakan sementara di dalam mobil atau untuk take away. Lokasi sesuai dengan tempat parkir mobil dan motor. 10. Buffet Buffet menyediakan fasilitas makan sepuasnya dengan satu harga. Display makanan yang disajikan sangat berpengaruh pada penjualan dan promosi. PENDOPO 21 merupakan salah satu restoran dengan kategori etnik karena restoran PENDOPO 21 menyajikan makanan khas dari daerah Jawa Tengah dan menghadirkan suasana restoran yang berkonsep Jawa Tengah. Masakan yang disajikan berupa Soto Kudus, Nasi Pindang Ayam, sambel khas, dan lain-lain. 2.3 Makanan Tradisional Makanan Tradisional merupakan makanan khas dari daerah dan etnik tertentu. Resep makanan berasal dari warisan turun temurun. Sekarang ini, makanan tradisional sudah membudaya dan bersifat bersaing di kalangan masyarakat. Dapat dilihat dari perkembangannya saat ini, makanan tradisional merupakan komoditas yang memiliki suatu prospek yang baik untuk dikembangkan dan secara umum dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara umum.
7 9 Makanan tradisional dapat dijumpai dimana saja, termasuk di restoran. PENDOPO 21 merupakan salah satu restoran Jawa Tengah yang menjadikan kualitas dan mutu masakan tradisional menjadi lebih baik, sehingga memberikan nilai tambah dibandingkan makanan tradisional lainnya. 2.4 Wisata Kuliner Definisi wisata kuliner menurut Cholin Michael Hall (2003) dalam bukunya yang berjudul Food Tourism Around the world: development, management and markets, mengatakan bahwa wisata yang berhubungan dengan makanan merupakan kebutuhan yang berbeda diantara turis dimana mereka menghabiskan atau mengkonsumsi makanan adalah merupakan bagian dari pengalaman perjalanan wisata mereka dan pemilihan aktivitas, event dan destinasi yang dilakukannya tentunya juga dipengaruhi oleh ketertarikan mereka pada makanan setempat yang ada. Menurut Edward Inskeep (1991) pada bukunya yang berjudul Tourism Planning, An Integrated and Sustainable Development Approach di New York menyatakan bahwa masakan lokal mencerminkan sejarah dan kebudayaan daerah dan dapat dijadikan atraksi untuk banyak turis. Sebagai tambahan asalkan makanan yang disajikan berkualitas untuk turis, berupaya untuk promosi beberapa keunikan masakan daerah, sebagian besar turis menikmati atau paling tidak mencoba masakan lokal. Menurut Agus Listiyono dalam situs wisata kuliner adalah citarasa yang dimaknai dengan kepekaan lidah untuk merasai enak, lezat, atau tidaknya suatu makanan yang menjadi obyeknya.
8 Latar Belakang Perusahaan Logo Perusahaan Perusahaan : PENDOPO 21 Logo Perusahaan Gambar Logo Pendopo 21 Alamat : Kelapa Hybrida Raya Blok RBI No. 21 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara Indonesia Telepon : (021) ; (021) info@pendopo21.com Website : Cabang 1 : Food Sensation FC 05 Mall Kelapa Gading 1, Jakarta Utara Cabang 2 : Mall Artha Gading LT 2F/ A1 / Jakarta Utara
9 Sejarah Perusahaan PENDOPO 21 terwujud dari keinginan untuk membagi kelezatan masakan-masakan dari Jawa Tengah, khususnya Kudus dan Semarang yang ditujukan kepada para penggemar kuliner di Jakarta maupun perantauan dari Jawa Tengah yang merindukan masakan khas daerahnya. Semoga kehadiran PENDOPO 21 pada tanggal 31 Juli 2009 dapat memuaskan. Sajian utama dan andalan PENDOPO 21 adalah Nasi Soto Ayam Kudus dan Nasi Pindang Ayam, Nasi Liwet Semarang, Ayam Goreng Penyet 21, dan lain-lain. Menu yang kami buat berdasarkan resepresep istimewa dari daerahnya masing-masing. PENDOPO 21 juga menyediakan berbagai fasilitas tambahan berupa pelayanan catering dan lunch box Visi & Misi Perusahaan Visi Menjadi resto yang terkenal dengan ciri khas masakan dari Jawa Tengah. Misi - Memperkenalkan menu makanan unik khas Jawa Tengah dengan lengkap. - Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. - Komunikasi yang baik dengan pelanggan sehingga tercipta komunikasi dua arah yang baik. - Membuat promosi yang menarik. - Mengutamakan SQC ( Service, Quality, Cleanliness ) Filosofi Perusahaan Restoran PENDOPO 21 didirikan oleh seorang wanita yang sudah berkeluarga bernama Ratna Prihatiningsih. Ibu Ratna Prihatiningsih adalah seorang yang berasal di Semarang, Jawa Tengah. Nama restorannya diperkenalkan dengan nama PENDOPO 21. PENDOPO berasal dari nama sebuah aula ciri khas Jawa Tengah dimana tempatnya biasanya digunakan untuk kumpul dan bersantai bersama keluarga. 21 berasal dari tanggal lahir Ibu Ratna Prihatiningsih, angka kegemaran, nomor alamat dari restoran pusat dan kantor PENDOPO 21 serta nomor dari alamat cabang di Mall Artha Gading. Ibu Ratna Prihatiningsih sendiri sangat menggemari masakan yang berasal dari rumah asalnya di Semarang, Jawa Tengah dan ingin memperkenalkan masakan Jawa Tengah di Jakarta. Selain itu, Ibu Ratna Prihatiningsih ingin membuat suasana dalam restoran seperti di pendopo untuk menarik perhatian dari konsumen.
10 Suasana Restoran Gambar PENDOPO 21 Pusat Gambar Suasana PENDOPO 21 Pusat Gambar Suasana PENDOPO 21 Mall Artha Gading
11 Menu Utama PENDOPO 21 menghadirkan puluhan menu makanan sampai paket makanan, namun ada beberapa produk utama menu makanan dari restoran PENDOPO 21, sebagai berikut: Soto Ayam Kudus Ayam Penyet Pendopo 21 Nasi Pindang Ayam Nasi Liwet Semarang Gambar Foto Produk Makanan 2.6 Khalayak Sasaran Target Utama 1. Geografis : Domisili di Jakarta Utara, khususnya kawasan Kelapa Gading. 2. Demografis : tahun. SES B-A. Pria dan Wanita. 3. Psikografis : - Penggemar masakan Jawa Tengah. - Memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi, senang berkumpul bersama teman dan keluarga Target Sekunder 1. Geografis : Domisili di luar Kelapa Gading, kota-kota besar di Jakarta. 2. Demografis : diatas 35 tahun. SES B-A. Pria dan Wanita. 3. Psikografis : - Penggemar masakan Jawa Tengah, rindu dengan masakan kampung. - Memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi, senang berkumpul bersama keluarga.
12 14 - Makan bersama klien untuk urusan bisnis. 2.7 Analisa SWOT Strength ( Kekuatan ) - Sebuah resto yang memiliki nilai budaya dan resep khas turun temurun dari Jawa Tengah. - Pengalaman dalam bidang kuliner Jawa Tengah. - Makanan yang tersedia selalu fresh setiap hari. - Menghadirkan fasilitas lain, yaitu delivery, catering dan lunch box. - Kualitas, pelayanan serta kebersihan restoran yang menjanjikan. - Harga yang terjangkau dan tempat yang strategis. Weakness ( Kelemahan ) - Identitas visual yang kurang kompetitif dengan resto lain yang terletak di kawasan surga makanan. - Memiliki 3 buah logo. - Angka 21 pada nama restoran yang kurang memiliki konsep kuat. - Tagline pada brand yang menggunakan bahasa asing, bahasa Inggris. Authentic Javanese Foods. - Aplikasi tidak sintaktik. - Jumlah outlet yang masih sedikit sehingga brand kurang dikenal di masyarakat Jakarta secara umum. - Tidak adanya kemasan tertentu untuk makanan take away. Opportunities ( Peluang ) - Menjadi resto yang memiliki ciri khas unik, yaitu Jawa Tengah. Threat ( Ancaman ) - Kompetitor yang memiliki banyak outlet sehingga lebih dikenal oleh masyarakat di Jakarta. - Gaya hidup masyarakat di Jakarta yang memerlukan kebutuhan yang lebih besar.
13 Analisis Logo Gambar Logo PENDOPO 21 Logo PENDOPO 21 terdiri dari logogram dan logotype. Terdapat gambar atap dari pendopo (aula berkumpul untuk keluarga dan untuk bersantai). Terdapat tulisan Pendopo 21 yang berwarna orange dan font type sans-serif yang berbeda. Angka 21 pada logo berasal dari tanggal lahir pemilik resto, angka kegemarannya, nomor restoran pusat dan kantor PENDOPO 21 serta nomor dari alamat cabang di Mall Artha Gading. Tagline yang ditambahkan adalah Authentic Javanese Foods untuk memberikan informasi tambahan mengenai resto. Namun bahasa yang digunakan kurang efektif karena menggunakan bahasa asing, bahasa Inggris. Frame pada logo memberikan kesan batik tradisional Indonesia. Semua elemen dari logo diberikan efek glow. Pengaplikasiannya menggunakan 3 buah logo yang berbeda, sehingga brand kurang berdampak pada target konsumen.
14 Desain Gambar Menu Makanan Gambar Brosur khusus Catering
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi Menurut Sedarmayanti (2001 : 23), pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Restoran berasal dari bahasa Prancis yaitu restaurer. Kemudian kata tersebut di serap ke dalam bahasa Inggris menjadi restaurant yang berarti memulihkan atau
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data yang diperoleh untuk menunjang pembahasan serta kajian data dalam tugas akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut antara lain: Wawancara
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan
Lebih terperinciBAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :
3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian
Lebih terperinciKarakteristik Konsumen 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Etnis
KERANGKA PEMIKIRAN Rumah Makan Wong Solo merupakan salah satu restoran waralaba lokal yang memiliki peluang pasar yang baik dan sudah cukup dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Saat ini Rumah Makan Wong
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran 2.1.1. Definisi Restoran Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor 73/PW.105/MPPT/1985 dalam Christvelldy (2007), restoran adalah salah satu
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literature Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Media cetak (buku) Internet Survei lapangan 2.2Toodz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN 1. Daftar pertanyaan untuk informan kunci (pemilik)
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
31 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Konsep logo PENDOPO dilatarbelakangi oleh ide besar tentang restoran PENDOPO yaitu Suguhan Budaya dibalik Rasa. Pengertian dari ide besar tersebut adalah menyuguhkan
Lebih terperinci(Diferentiated Marketing)
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita lihat gaya hidup masyarakat kota yang semakin bervariasi. Sudah merupakan gaya hidup mereka
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Waroeng Taman Waroeng Taman berdiri pada tanggal 5 Mei 2001. Waroeng Taman merupakan jenis usaha perorangan dengan nama pemilik Ibu Dwi Jayanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu Tauhid adalah nama industri tahu yang berada di kota Lembang sejak tahun 1983. Berada di sebelah selatan Pasar Panorama, pabrik tahu tersebut tepatnya terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping sandang dan papan. Dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut, masyarakat memiliki selera berbeda, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang berkembang adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era globalisasi ini, persaingan antar
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literature
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.
LMPIRN-LMPIRN Wawancara terhadap owner Sate Tomang Bapak drio Wirjadi (uestion) (nswer) Bisa diceritakan secara singkat mengenai bisnis Sate Tomang? Sate Tomang merupakan bisnis yang bergerak dibidang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok dengan menciptakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota dengan berbagai predikat, banyak julukan yang dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan semakin ketat sehingga para pengusaha harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat dengan cepat terlihat dan terasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin menyadarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,
Lebih terperinciBAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton
BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON 2.I Tinjauan Umum. 2.1.1 Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton Awal mula berdirinya rumah makan Dapur Keraton adalah sebuah ide yang keluar dari benak Bapak Jutomo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga banyak diminati pasaran masyarakat era globalisasi. Gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejauh ini bisnis kuliner banyak diminati pelaku bisnis di Indonesia karena bisnis yang bergerak di bidang kuliner ini termasuk bisnis dengan profit yang besar dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wikipedia merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arti dari rumah makan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indon esia) adalah kedai tempat makan (menjual makanan). Rumah makan menurut Wikipedia merupakan istilah umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kota Padang menuju ibu kota provinsi yang lebih baik, telah banyak memberikan efek kepada pola kehidupan masyarakatnya. Sebagian besar masyarakatnya saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kuliner menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti masakan atau makanan yang secara harafiah berarti sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Produk makanan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis dalam bidang jasa semakin berkembang, itu terlihat dari bertambahnya jumlah bisnis jasa seperti contohnya penginapan atau indekos, restoran atau cafe,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan Rumah Makan Sepuasnya (All You
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk menjalankan suatu perusahaan dengan baik, dibutuhkan suatu strategi pemasaran dan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi yang menyeluruh di mana strategi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber : 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Bebek Kaleyo merupakan bisnis keluarga yang bergerak di bidang makanan. Restoran ini dikelola oleh empat pemilik yang terdiri dari dua keluarga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat, pemasaran merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat usaha yang kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEBAHASAN
A. Profil Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN Rumah Makan Ullan merupakan salah satu rumah makan yang khusus menyediakan menu makanan laut yang memiliki cita rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat menyebabkan perubahan pola konsumsi dari masyarakat. Kegiatan makan pada awalnya adalah hanya untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai buah dari usaha ekonomi nasional yang mandiri maka mengembangkan industri pariwisata merupakan suatu keniscayaan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rebranding Usaha Pindang Bandeng Presto Sari Rasa Pak Kumis
BAB I PENDAHULUAN Rebranding Usaha Pindang Bandeng Presto Sari Rasa Pak Kumis 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan ragam makanannya yang bervariasi. Setiap daerah memiliki budaya, kebiasaan,
Lebih terperinciVI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Engel, et al (1995), proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake
31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para pengusaha ataupun para individu yang ingin memulai bisnis karena diyakini memiliki prospek
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini, penulis mendapatkan data melalui: 1. Tinjauan pustaka/referensi. 2. Wawancara dengan pemilik dan konsumen Mochi Mochi.
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan segala aktivitas, karena dalam makanan terdapat komposisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini bisnis kuliner telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada lalu melakukan ekspansi, maupun kuliner moderen yang mengusung konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan disertai dengan selera konsumsi mereka yang semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi di berbagai bidang merupakan fenomena yang dihadapi berbagai negara diseluruh penjuru dunia. Tidak hanya kemajuan teknologi dibidang transportasi,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017. Ganesha Mocktail Cafe yang berdiri sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis di Indonesia semakin pesat. Dengan adanya globalisasi, segala bentuk dan jenis usaha dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang dimana hal ini ditandai oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Indonesia serta peningkatan jumlah
Lebih terperinciBAB.I PENDAHULUAN. untuk membentuk sebuah identitas (image) dan harga yang sekarang semakin
BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restoran sebuah bisnis yang sangat menarik dan tidak ada matinya sepanjang masa. Setiap hari semakin banyak tawaran untuk membuka bisnis ini baik lewat waralaba. Dengan
Lebih terperinciBAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha dalam bidang kuliner di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada kemudian melakukan ekspansi, maupun
Lebih terperinci2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia dijadikan komoditi andalan dalam membantu meningkatkan kelangsungan pemasukan ekonomi Negara. Wisata di dunia akan menjadi
Lebih terperinciVIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN
VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini melibatkan industri di bidang makanan dipicu oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha mikro ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih
Lebih terperinciVI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu
Lebih terperinciBAB 2 DATA & ANALISA
BAB 2 DATA & ANALISA Metode penelitian yang digunakan: Kepustakaan Media elektronik Wawancara 2.1 Definisi Makan adalah sebuah proses mengkonsumsi nutrisi, makanan, untuk tujuan mensuplai kebutuhan nutrisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi mendorong persaingan dalam dunia bisnis. Pebisnis pun dituntut untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki banyak pulau, sehingga banyak suku dan budaya yang tercipta. Indonesia juga memiliki variasi rempah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa ini, memungkinkan setiap individu atau kelompok menerima, menyerap dan mengkaji segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha modern terutama bidang usaha rumah makan dan restoran. Hal tersebut ditandai
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produsen 2.1.1 Sejarah Toko Kopi Lampung Carona Gambar 2.1 Kopi Lampung Carona adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan kopi. Veronica sang pemilik, tadinya
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya Pertumbuhan UKM di indonesia ternyata cukup di dominasi oleh industri makanan dan minuman. Sejak beberapa tahun yang lalu, perkembangan bisnis di bidang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan sangatlah berkembang dimana bisa dilihat semakin maraknya jasa restaurant maupun kafe yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Gambar 2.1 Pulau Umang logo Pulau Umang Resort merupakan sebuah tempat penginapan sekaligus tempat wisata alam yang terletak di bawah pulau Jawa dan berdekatan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Melimpahnya kekayaan alam yang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Café Double dipps dirikan pada tanggal 11 juli 2011 dibawah kepemilikian ibu Lisye Irawati, Café Double dipps merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis saat ini yang sangat cepat mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu bisnis yang banyak digeluti para pengusaha adalah bisnis rumah makan karena beranggapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, merupakan negara yang menjadi pasar potensial untuk pemasaran berbagai jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kuliner adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia. Indikatornya adalah banyaknya bermunculan rumah makan di Indonesia yang beragam akibat adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu
Lebih terperinci