PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN"

Transkripsi

1 MODUL kelas XII PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI

2 STANDAR KOMPETENSI Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru KOMPETENSI DASAR Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan menegakkan Kemerdekaan ( ) Nilai-nilai Spiritual Santa Angela yang dikembangkan : Kedisiplinan, Kejujuran dan Kegigihan. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat : Menganalisis perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa pemerintahan kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga tahun DI/TII 2. PKI Madiun Andi Aziz 4. RMS 5. PRRI / PERMESTA

3 PETA KONSEP A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI DAERAH (PERJUANGAN FISIK) Penyerahan kekuasaan Jepang kepada Sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

4 AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia adalah: 1. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang 2. membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu 3. melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya 4. menjaga keamanan dan ketertiban (law and order) 5. menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang. Tentara Sekutu yang ditawan oleh Jepang Pada awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan Sekutu dengan senang. Akan tetapi setelah diketahui NICA ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA di Indonesia didorong oleh keinginan menegakkan kembali Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia. Datangnya pasukan Sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Berikut ini berbagai perlawanan terhadap Sekutu yang muncul di daerah-daerah.

5 Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan, ternyata bangsa Indonesia masih mengalami berbagai macam rongrongan atau gangguan yang baikdari dalam maupun luar. Sejak 1945 hingga tahun 1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia dengan pihak belanda yang dibantu oleh pasukan sekutu (AFNEI - Inggris.) Pejuang Pertempuran Surabaya 10 november 1945 Pertempuran di Surabaya melawan pasukan sekutu tidak lepas kaitannya dengan peristiwa yang mendahuluinya, yaitu usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan jepang yang dimulai sejak tanggal 2 september Pada tanggal 25 oktober 1945, brigade 49 dibawah pimpinan brigadier jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya dengan tujuan melucuti serdadu jepang dan menyelamatkan para interniran sekutu.

6 Setelah diadakan pertemuan antara wakil wakil pemerintah RI dengan Brigadir A.W.S. Mallaby berhasil mencapai suatu kesepakatan yaitu : 1. Inggris berjanji bahwa diantara mereka tidak terdapat angkatan perang Belanda 2. disetujuinya kerja sama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketentraman 3. akan segera dibentuk kontak biro sehingga kerja sama dapat terlaksana dengan sebaik baiknya. 4. Inggris hanya akan melucuti senjata jepang saja melihat kenyataan seperti itu, komandan pasukan sekutu mengubungi presiden Soekarno untuk mendamaikan perselisihan antara bansa Indonesia dengan sekutu inggris di Surabaya. Tetapi setelah bung Karno, bung Hatta dan Amir Syarifuddin beserta Hawthorn kembali ke Jakarta, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi dan menyebabkan terbunuhnya brigadier jenderal A.W.S. Mallaby, 30 Oktober1945. Tanggal 9 november 1945,inggris mengeluarkan ultimatum berisi ancaman bahwa pihak inggris akan menggempur kota Surabaya dari darat,laut,dan udara.ultimatum itu ternyata tidak ditaati. Pada tanggal 10 november 45 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat. 2. Pertempuran Ambarawa Magelang Pertempuran di ambarawa terjadi pada tanggal 20 november 1945 dan berakhir pada tanggal 15 desember pertempuran itu terjadi antara pasukan TKR bersama rakyat Indonesia melawan pasukan sekutu inggris.tetapi kedatangan tentara seku inggris diikuti oleh orang orang NICA (Nederland Indische Civil Administration) yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan itu. Pada tanggal 26 oktober 1945 terjadi insiden di kota magelang. Insiden itu berhenti setelah presiden soekarno dan brigadier jenderal bethel datang ke Magelang tanggal 2 november mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang dituangkan dalam 12 pasal.

7 Naskah persetujuan itu antaranya berisi : a. pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di magelang untuk melindungi dan mengurus evakuasi APWI (Allied Prisoners War and Interneers atau tawanan perang dan Interniran Sekutu). Jumlah pasukan sekutu sesuai dengan keperluan itu. b. jalan ambarawa magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia sekutu c. sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan badan yang berada di bawahnya. Pihak sekutu ternyata mengingkari janjinya. Pada tanggal 20 november 1945 di ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan tentara sekutu. Para komandan pasukan kemudian mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel Holland Iskandar. Rapat itu menghasilkan pembentukan komando yang disebut markas pimpinan pertempuran dan bertempat di magelang sejak saat itu, ambarawa dibagi atas empat sektor, yaitu : sektor utara, sektor selatan, sektor barat, sektor timur. Pada tanggal 12 desember 1945 dini hari pasukan pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing masing. Dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung musuh di dalam kota. Kota ambarawa dikepung selama empat hari. Apabila musuh menguasai kota ambarawa, mereka dapat mengancam 3 kota utama di jawa tengah yaitu, surakarta, magelang, dan terutama yogyakarta yang menjadi pusat kedudukan markas tertinggi TKR. 3. Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 November 1945, pasukan sekutu dibawah pimpinan brigadir jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Sumatra utara yang diikuti oleh pasukan NICA.selanjutnya mereka ditempatkan di binjai, tanjung

8 lapangan. Sehari setelah mendarat, tim RAPWI mendatangi kamp kamp tawanan yang ada di medan atas persetujuan Gubernur M.Hasan. kelompok itu langsung dibentuk menjadi Medan Batalyon KNIL. Pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuk TKR sumatera Timur dengan pimpinannya Achmad Tahir. Selanjutnya diadakan pemanggilan bekas giyugun danheiho ke Tumatera timur. Disamping TKR, terbentuk juga badan badan perjuangan yang sejak tanggal 15 oktober 1945 menjadi pemuda republic Indonesia sumatera timur dan kemudian berganti nama menjadi pesindo. Sementara itu pada tanggal 18 oktober 1945, brigadier jenderal T.E.D Kelly memberi ultimatum agar para pemuda medan menyerahkan senjatanya kepada sekutu.pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu inggris memasang papan papan yang bertuliskan fixed boundaries medan area di daerah daerah pinggiran kota medan.dan pada taggal 10 agustus 1946, diselenggarakan suatu pertemuan di tebing tinggi antara para komando pasukan yang berjuang di Medan area.pertemuan itu memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama komando resimen lascar rakyat Medan area. 4. Bandung Lautan Api Pasukan sekutu Inggris kota Bandung sejak pertengahan Oktober menjelang November 1945, pasukan NICA semakin merajalela di Bandung dengan aksi terornya.untuk meredakan ketegangan diadakan perundingan dengan keputusan diplomasi tanggal 25 november 1945, bandung kemudian di bagi menjadi dua bagian. Meskipun pihak Indonesia telah mengosongkan sejauh 11 km. hal itu menyebabkan rakyat Bandung marah. Mereka kemudian melakukan aksi pertempuran dengan membumihanguskan segenap penjuru bandung selatan. Bandung terbakar hebat dari batas timur Cicadas sampai barat andir. Satu juta jiwa penduduk mengungsi ke luar kota pada tanggal 23 dan 24 maret 1946 meninggalkan bandung yang telah menjadi lautan api.

9 Peristiwa Bandung Lautan Api 5. Peristiwa Merah Putih di Manado Peristiwa merah putih terjadi tanggal 14 Februari 1946 di Manado. Para pemuda tergabung dalam pasukan KNIL kompeni VII bernama laskar rakyat dari barisan pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan di Manado, Tomohon, dan minahasa. Pada tanggal 16 Februari 1946 mereka mengeluarkan surat selebaran yang menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado telah berada di tangan bangsa Indonesia. Bendera merah putih dikibarkan diseluruh pelosok minahasa hampir selama satubulan yaitu sejak tanggal 14 Februari Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai gubernur sulawesi bertugas untuk memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi.

10 6. Pertempuran Margarana (20 November 1946) Pada tanggal 2 dan 3 maret 1946, lebih kurang dari tentara belanda mendarat di pulau bali. Di ikuti oleh tokoh tokoh bali yang pro terhadap belanda.ketika belanda mendarat di pulau bali, pimpinan laskar bali, letnan colonel I Gusti Ngurah Rai, sedang menghadap ke markas tinggi TKR di Yogyakarta. Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti ngurah rai menemukan pasukannya porak poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Setelah berhasil menghimpun dan mempersatukan kembali pasukannya, pada tanggal 18 november 1946, Ngurah Rai bersama pasukannya melakukan serangan terhadap markas Belanda yang ada di kota Tabanan.tanggal 20 November selalu diperingati sebagai hari pahlawan, yaitu untuk memperingati pengorbanan para jasa pahlawan tersebut. Dengan senjata dan peralatan rampasan dari Jepang,pejuang kita melawan sekutu (AFNEI) dan NICA

11 B. PERJUANGAN DIPLOMASI/ PERUNDINGAN Tanggal 1 Oktober 1946, Letjend Sir Philliph Christison pimpinan AFNEI/Sekutu yang kewalahan menghadapi pasukan (rakyat) Indonesia, sehingga ia akhirnya harus mengakui secara de facto Republik Indonesia dan memprakarsai agar diadakan perundingan damai antara Indonesia Inggris (sbg penengah) Belanda. Beberapa perundingan antara lain : Pertemuan Hoge Valuwe, April 1946 Perundingan Jakarta 7 Oktober 1946 Perundingan Linggarjati Perundingan Renville Perundingan Roem-Royen Konfrensi Inter Indonesia Konfrensi Meja Bundar HogeValuwe : Perlawanan hebat dari rakyat dan para pemuda Indonesia, untuk mempertahankan kemerdekaan menyebabkan inggris menarik suatu kesimpulan bahwa sengketa antara Indonesia dengan belanda tidak mungkin dapat diselesaikan dengan kekuatan senjata, melainkan dengan cara diplomasi. Indonesia menginginkan sebuah Negara yang berdaulat penuh atas wilayah bekas jajahan hindia belanda. Untuk itu pemerintah republic Indonesia bersedia membayar semua hutang pemerintah hindia belanda sebelum tanggal 6 maret 1942, namun pemerintah belandah menolak konsesi itu.

12 Perundingan dilanjutkan dinegeri belanda, di kota hooge veluwe bulan April Dalam perundingan itu, belanda menolak usul yang dilakukan archibald clark kerr tentang pengakuan kedaulatan secara de facto wilayah Indonesia yang terdiri dari sumatera dan jawa. Pihak Indonesia dipimpin oleh dr. sudarsono, jenderal soedirman dan jenderal oerip soemohardjo. Inggris mengirim lord killearn sebagai penengah setelah komisi gencatan senjata terbentuk. Pertemuan Jakarta 7 Oktober 1946 Pertemuan awal yang diprakarsai Inggris supaya RI dan Belanda mau berunding, PM.Sutan Syahrir mewakili R.I, sedangkan delegasi Belanda diwakili oleh Dr. H.J.Van Mook. Penengah dan pemimpin perundingan dari pihak Inggris, yaitu Sir Archibald Clark. Soekarno, Schermerhorn, Lord Killearn, Hatta dan Van Mook dalam Perundingan Linggajati

13 Perjanjian Linggarjati Perundingan Linggarjati, dilaksanakan pada tanggal November, 1946.perundingan Linggarjati merupakan tindak lanjut dari perundingan tanggal 7 Oktober, antara Indonesia dan Belanda. Dalam perundingan Linggarjati, delegasi Indonesia, dipimpin oleh PM.Sutan Syahrir, sedangkan delegasi Belanda diwakili oleh Prof. S.Schermerhorn dan Dr. H.J.Van Mook. Penengah dan pemimpin perundingan dari pihak Inggris, yaitu Lord Killearn. Hasil perundingan diumumkan pada tanggal 15 november 1946, dan telah tersusun sebagai naskah persetujuan yang terdiri atas 17 pasal, antara lain hasilnya berisi sebagai berikut: 1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa, MAdura, dan Sumatera.Untuk keperluan itu, Belanda harus meninggalkan daerah de facto, paling lambat tanggal 1 Januari Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara Indonesia Serikat dengan salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia. 3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan bersatu menjadi Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala Uni. Naskah perundingan Linggarjati disahkan tanggal 25 Maret Agresi Militer Belanda 1 dan Perjanjian Renville Sebab sebab munculnya agresi Sesudah perjanjian Linggarjati ditandatangani, hubungan Indonesia- Belanda justru makin memburuk, hal ini terjadi karena :

14 1. Belanda ingin membentuk pemerintahan federal sementara di seluruh wilayah ex Hindia Belanda, sebelum RIS terbentuk, ini menandakan bahwa RI dianggap tidak ada. 2. Belanda ingin membentuk Gendarmeri (pasukan keamanan) bersama yang juga akan masuk kewilayah RI. 3. Urusan luar negeri RI diatur oleh Belanda RI menolak rencana Belanda tersebut! Sebagai akibatnya Belanda melakukan tindakan militer kepada Indonesia yang dikenal dengan sebutan Politionale Actie atau kita menyebutnya Agresi Militer Belanda pada tanggal 21 Juli Wilayah RI seperti di Jawa Barat, Sumatera Timur, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Madura jatuh ke tangan Belanda. Belanda melakukan Agresi Militer

15 Belanda melakukan agresi terbuka pada tanggal 21 juli 1947 yang menimbulkan reaksi hebat dari dunia internasional. Pada tanggal 30 juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar agenda dewan keamanan PBB.tanggal 1 agustus 1947 dewan keamanan PBB memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak dan mulai berlaku sejak tanggal 4 agustus sementara itu untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata, dewan keamanan PBB membentuk komisi konsuler dengan anggota anggotanya terdiri dari para konsul jenderal yang berada di wilayah Indonesia. PBB membentuk KTN / Committee of Good Offices for Indonesia (Goodwill Commission) yang akan menengahi persoalan RI-Belanda dalam perundingan lanjutan. Suasana perundingan diatas kapal USS Renville sementara belanda menuntut mempertahankan garis van mook, yaitu suatu garis yang dihubungkan pucuk pucuk pasukan pasukan belanda yang dimajukan setelah keluar perintah dewan keamanan PBB untuk menghentikan tembak menembak. Kemudian mereka mengeluarkan

16 pernyataan dari tempat perundingan di kaliurang yang isinya sebagai berikut : a. dilarang melakukan sabotase b. dilarang melakukan intimidasi c. dilarang melakukan pembalasan dendam. Selanjutnya KTN pun juga mengajukan usul politik yang didasarkan pada persetujuan linggarjati, yaitu : 1. kemerdekaan bagi bangsa Indonesia 2. kerjasama Indonesia belanda 3. suatu Negara yang berdaulat ats dasar federasi 4. uni antara Indonesia serikat dan bagian lain kerajaan belanda. Sebagai balasan usul KTN, pihak belanda mengajukan 12 prinsip politik untuk disampaikan kepaada pihak Indonesia. Prinsip belanda tersebut adalah pengurangan pasukan dan penghidupan kegiatan ekonomi. Tetapi dalam usulan tersebut tidak disebutkan masalah penarikan tentara belanda. Untuk mengatasi sikap keras kepala pihak belanda dr. frank graham mengajukan 6 prinsip tambahan agar dapat mencapai penyelesaian politik.pemerintah republic Indonesia mendapat jaminan KTN, bahwa kekuasaan republic Indonesia tidak akan berkurang selama masa peralihan sampai diserahkannya kedaulatan belanda kepada Negara Indonesia. Oleh KTN, apabila pihak republic Indonesia menyetujui sampai batas waktu yang ditetapkan yaitu tanggal 9 januari akhirnya pada tanggal 17 januari 1948 kedua belah pihak bertemu kembali di atas kapal U.U.S. Renville untuk menanda tangani persetujuan gencatan senjata dan prinsip prinsip politik yang telah disetujui bersama. Penandatangani ini disaksikan juga olek KTN. Pada saat perundingan berlangsung diadakan reshuffle (perombakan) dalam cabinet Amir Syarifuddin untuk memperkuat cabinet tersebut guna menghadapi perundingan dengan belanda.

17 Agresi militer Belanda II Pihak belanda yang masih ingin menguasai wilayah Indonesia, mencari cari cara untuk mengingkari persetujuan yang sudah disepakati. Sebelum macetnya perundingan itu sudah ada tanda tanda bahwa pihak belanda akan melanggar persetujuan renville. Oleh karena itu, pemerintah republic Indonesia dan TNI sudah memperhitungkan bahwa sewaktu waktu belanda akan melakukan aksi militernya untuk menghancurkan republic Indonesia dengan kekuatan senjata. Seperti yang telah diduga sebelumnya, akhirnya belanda pun melakukan aksi militernya yang kedua. Serangan dibuka pada tanggal 19 desember belanda melancarkan serangan di semua front republic Indonesia. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta beserta sejumlah menteri, kepala staf angkatan udara komodor S. Suryadarma dan yang lainnya juga ikut ditawan tentara belanda. Namun, sebelum pihak belanda

18 sampai ke istana presiden, presiden soekarno telah berhasil mengirimkan radiogram yang berisi mandat kepada menteri kemakmuran, syafruddin prawiranegara yang sedang melakukan kunjungan ke sumatera untuk membentuk pemerintahan darurat republic Indonesia (PDRI). Beberapa bulan sebelum belanda melakukan serangan, jenderal soedirman (panglima Besar Angkatan Perang) menderita sakit paru paru yang sangat parah, sehingga harus dirawat di rumah sakit dan kemudian dirawat dirumahya. Selanjutnya.. dalam waktu 1 bulan, pasukan TNI telah berhasil menyelesaikan konsolidasinya dan mulai memberikan pukulan pukulan secara teratur kepada musih. Serangan umum yang dilaksanakan terhadap kota kota yang paling dikenal adalah serangan umum 1 maret 1949 terhadap kota yogyakarta. Serangan umum itu dipimpin oleh komandan Brigade X Letnan Kolonel Soeharto. Pasukan TNI berhasil menduduki kota yogyakarta selama 6 jam. Sementara itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX menolak tawaran kerja sama dari pihak belanda. Disamping itu, perjuangan dalam rangka dalam rangka memegakkan kedaulatan republic Indonesia juga dilakukan di luar negeri.dengan modal sumbangan pesawat rakyat aceh, w. supono membentuk armada udara komersial itulah yang dijadikan modal untuk membiyai perwakilan republic Indonesia diluar negeri. Juga dibuka komunikasi radio antara wonosari, bukit tinggi, Rangoon, dan new delhi. Aksi militer belanda yang kedua ini ternyata menarik perhatian PBB, karena belanda secara terang terangan tidak mengakui lagi persetujuan renville di depan komisi tiga Negara yang ditugaskan oleh PBB. Pada tanggal 24 januari 1949, dewan keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar republic Indonesia dan belanda segera menghentikan permusuhan. Kegagalan belanda di medan pertempuran serta tekanan dari amerika serikat

19 yang mengancam akan memutuskan bantuan ekonomi dan keuangan, memaksa belanda untuk kembali ke meja perundingan. Pemerintah Darurat Republik Indonesia a. latar belakang pembentukan pemerintahan darurat Indonesia (PDRI) Pada hari minggu 19 desember 1948, belanda melakukan agresi militer II dengan serangan utama diarahkan ke kota yogyakarta. Serangan pagi itu dilakukan dengan mengebom beberapa bangunan penting di antaranya radio republic Indonesia (RRI) dengan tujuan melumpuhkan komunikasi republic Indonesia dengan dunia luar. Presiden dan wakil presiden beserta pejabat lainnya memilih untuk ditawan oleh belanda. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian Negara Negara lain dunia. b. Susunan pemerintahan PDRI Mr. Syafruddin Prawinegara membentuk PDRI dan langsung menjadi ketuanya, merangkap sebagaian menteri pertahanan, menteri penerangan, menteri luar ada interim. Untuk jabatan menteri luar negeri kemudian diserahkan kepada Mr. A.A. Maramis. c. perjuangan PDRI Dalam perjuangan mempertahankan Negara republic Indonesia, PDRI tetrus melakukan perjuangan gerilya. PDRI memiliki alat pemancar radio YBJ-6 yang dapat menjalin hubungan dengan pejuang pejuang di jawa dan luar negeri. Pemancar YBJ-6 dapat berhubungan langsung dengan pemancar VWX 2 yang ada di India. Kenyataan ini menyadarkan dunia bahwa apa yang pernah diberitahukan oleh pihak belanda belanda ternyata bohong. Oleh karena itu, belanda terpaksa menerima resolusi dewan keamanan PBB, walaupun pihak Indonesia masih kurang puas terhadap

20 resolusi itu karena PBB tidak memberikan sanksi terhadap belanda dan pengosongan daerah untuk militer hanya terhadap kota yogyakarta. Penyerahan Manfaat Kembali Yogyakarta kembali menjadi ibukota Negara Republik Indonesia ditandai dengan kembalinya para pimpinan ibukota Negara republic Indonesia ditandai dengan kembalinya para pimpinan republic Indonesia ke yogyarkata setelah diasingkan atau bergerilya selama enam bulan. Dalam pemerintah cabinet hatta II, ditetapkan bahwa sri sultan hamengku buwono IX sebagai wakil perdana memteri I dan mr.syafruddin prawinegara sebagai wakil perdana menteri II yang berkedudukan di kotaraja (aceh). Pada perkembangan selanjutnya, terselenggara konferensi meja bundar (KMB). Ternyata KMB memberikan hasil yang cukup memuaskan sehingga belanda angkat kaki dari bumi Indonesia. B. Perjuangan Mewujudkan Kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Masa-masa revolusi merupakan masa yang cukup berat bagi bangsa Indonesia karena di samping harus berjuang mempertahanka kemerdekaan yang telah diraihnya harus juga berjuang mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1. Negara-negara Boneka Bentukan Belanda Berbagai macam cara telah dilakukan Belanda untuk menanamkan kekuasaannya kembali ke Indonesia. Cara yang dilakukan di antaranya dengan membonceng pasukan sekutu Inggris dan juga melaui pembentukan negara-negara dalam wilayah Republik Indonesia. Pembentukan negara-negara boneka

21 yang dilakukan oleh Belanda di wilayah Indonesia bertujuan untuk mengepung kedudukan pemerintahan Republik Indonesia atau mempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia. 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia yang utuh. Atas inisiatif Komisi PBB untuk Indonesia, maka pada tanggal 14 April 1949 diselenggarakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, Anggota Komisi dari Amerika Seruikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. H.J. Van Royen. Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh Mr. Moh. Roem, yang berisi antara lain. a. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya. b. Kerja sama dalam pengembalian perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban. c. Turut serta dalam KMB yang bertujuan untuk mempercepat penyeraha kedaulatan yang lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesi Serikat. Kemudian pernyataan delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. H.J. Van Royen yang berisi antara lain. a. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Kepresidenan Yogyakarta b. Pemerintah Belanda membebaskan secara tak bersyarat pemimpin-pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember c. Pemerintah Belanda setuju bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.

22 d. Konfrensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta. Pada tanggal 22 Juni 1949, diselenggarakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, BFO dan Belanda. Perundingan itu diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley menghasilkan tiga keputusan yaitu : a. Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni b. Perintah penghentian perang gerilya. c. KMB akan dilaksanakan di Den Haag. 3. Konfrensi Inter-Indonesia Hasil Konfrensi Inter-Indonesia yang disetujui bersam di Yogyakarta antara lain. a. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat) b. RIS akan dikepalai oleh seorang presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada presiden. c. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari Kerajaan Belanda d. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional, dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS. e. Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan inti dari TNI dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya. 4. KMB (Konfrensi Meja Bundar) dan Pengakuan Kedaulatan Pada tanggal 4 Agustus 1949 pemerintah Republik Indonesia menyusun delegasi untuk menghadiri KMB yang terdiri dari Drs. Moh. Hatta (ketua), Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda, dr. Sukiman, Mr.

23 Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel TB Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949, KMB dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi berlangsung sampai tanggal 2 November 1949 dengan hasil yang dicapai sebagai berikut. a. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara merdeka dan beraulat. b. Status Kepresidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan. c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda bedasarkan kerja sama sukarela dan sederajat. d. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda. e. RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun Peran PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Dalam sidang tersebut Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui semua negara,yaitu: a. Membebaskan presiden dan wakil presiden serta pemimpin-pemimpin Republik Indonesia yang ditangkap pada tanggal 19 Desember b. Memerintahkan KTN agar memberikan laporan lengkap mengenai situasi di Indonesia sejak 19 Desember Hasil-hasil keputusan lainnya yang berhasil dicapai oleh PBB di antaranya adalah : a. Piagam Pengakuan Kedaulatan (27 Desember 1949) b. Pembentukan RIS. c. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda. d. Pembubaran tentara KNIL dan KL yang diintegrasikan ke dalam APRIS. e. Piagam tentang kewarganegaraan. f. Persetujuan tentang ekonomi keuangan. g. Masalah Irian Barat akan dibicarakan kembali setahun kemudian.

24 6. Kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Hasil persetujuan dalam KMB yang berakhir pada tanggal 2 November 1949 adalah dibentuknya satu negara federal di Indonesia yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 19 Mei 1950, diadakan persetujuan antara RIS dengan RI untuk mempersiapkan prosedur pembentukan negara kesatuan. Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno menandatangani Rancangan Undang-Undang Dasar menjadi Undang- Undang Dasar Sementara (UUDS) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kemudian lebih di kenal dengan sebutan UUDS Jendral Soedirman kembali dari Perang Gerilya

25 C. Perjuangan Menghadapi Pergolakan Dalam Negeri 1. Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948 Akibat Persetujuan renville, Kabinet Amir Syarifuddin jatuh karena dianggap terlalu menguntungkan Belanda. Persetujuan Renville dianggap tidak menjamin secara tegas kedudukan dan kelangsungan hidup Republik Indonesia. Hasil persetujuan Renville membuat posisi Indonesia bertambah sulit. Wilayah Republik Indonesia juga semakin berkurang sehingga wilayah kekuasaan Indonesia menjadi sempit. Presiden kemudian menunjuk Moh. Hatta untuk membentuk kabinet. Hatta menyusun kabinet tanpa campur tangan golongan sayap kiri atau sosialis. Kabinet Hatta, sekalipun mendapat serangan dari kaum Komunis, tetap melaksanakan program reorganisasi dan rasionalisasi. Cara yang ditempuh antara lain : a. Melepaskan para prajurit dengan sukarela untuk meninggalkan ketentaraan dan kembali kepada pekerjaan semula. b. Mengambil 100 ribu orang laskar dari masyarakat dan menyerahkan penampungan kepada Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Dengan bantuan rakyat, pada tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil direbut kembali oleh pasukan TNI. Dalam pelariannya, Musso dan Amir Syarifuddin tewas tertembak. Selanjutnya dilakukan operasi pembersihan di daerah daerah lain. Pada awal Desember 1948, operasi itu dinyatakan selesai. 2. Gerakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI / TII ) Di Daerah Jawa Barat Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, Sukarmadji Maridjan ( SM ) Kartosuwiryo telah mempunyai cita cita untuk mendirikan Negera Islam Indonesia. Akhirnya pada tahun 1960 dilaksanakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI bersama rakyat. Pasukan Kartosuwiryo semakin terdesak dan bertambah lemah, sehingga banyak yang menyerah. Kartosuwiryo sendiri terkurung

26 dan kemudian tertangkap di puncak Gunung Geber pada tanggal 4 Juni 1962 dan selanjutnya dijatuhi hukuman mati. Di Daerah Sulawesi Selatan Kemunculan gerakan DI / TII Pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan disebabkan Kahar Muzakar menempatkan laskar laskar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ). Selain itu, Kahar Muzakar berkeinginan untuk menjadi Pimpinan APRIS di daerah Sulawesi Selatan. Penumpasan gerakan Kahar Muzakar itu mengalami berbagai kesulitan. Tetapi akhirnya pada bulan Februaru 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak mati oleh satuan satuan pasukan TNI. Dengan demikian, pemberontakan yang dipimpinnya itu berakhir. Di Aceh Gerakan Di / TII yang terjadi di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. Setelah perang kemerdekaan berakhir dan negara Indonesia kembali ke dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950, daerah Aceh yang sebelumnya menjadi daerah istimewa diturunkan statusnya menjadi daerah karesidenan di bawah pimpinan Sumatera Utara. Kebijakan Pemerintah itu ditentang oleh Daud Beureueh, dan sebagai realisasinya pada tanggal 21 September 1953 ia mengeluarkan Maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Pada tanggal Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Musyawarah itu diselenggarakan atas inisiatif Kolonel Jasin, Pangdam I dan tokoh tokoh pemerintah daerah. Melalui Musyawarah itu akhirnya berhasil dicapai penyelesaian secara damai. Di Kalimantan Selatan Di Daerah Kalimantan Selatan juga muncul pemberontakan di bawah pimpinan Ibnu Hajar. Mereka menamakan gerakannya dengan sebutan

27 Kesatuan Rakjat Jang Tertindas ( KRJT ). Pemerintah akhirnya berhasil mengatasi gerakan yang dilakukan oleh Ibnu Hajar pada tahun Ibnu Hajar bersama dengan anak buahnya akhirnya menyerahkan diri secara resmi. Pada bulan Maret 1965 pengadilan militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu hajar. 3. Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) dipimpin oleh Kapten Westerling. Gerakan ini didasari adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang Ratu Adil yang akan membawa mereka ke suasana yang aman dan tentram serta memerintah dengan adil dan bijaksana. Tujuan Gerakan APRA yang sebenarnya adalah mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara negara bagian RIS. Kemudian diketahui, bahwa dalang gerakan APRA adalah Sultan Hamid II, seorang Menteri Negara pada Kabinet RIS. Rencana sebenarnya dari gerakan itu adalah menculik Menteri Pertahanan Keamanan, Sri Sultan Hamengku Buwon IX, Sekjen Pertahanan Mr. Ali Budiarjo, dan pejabat Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel T.B. Simatupang. Dengan keberhasilan pasukan APRIS menumpas Gerakan APRA, maka keamanan di wilayah Jawa Barat berhasil dipulihkan kembali. 4. Gerakan Republik Maluku Selatan ( RMS ) Gerakan Republik Maluku Selatan dipelopori oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil ( mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur ) dibantu oleh Manusama. Soumokil tidak setuju atas terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, ia sendiri tidak menyetujui penggabungan daerah daerah negara Indonesia Timur menjadi kekuasaan Republik Indonesia. Ia berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah dari NIT ( Negara Indonesia Timur ) yang menjadi bagian dari RIS. Manusama menghasut para Rajapati ( Kepala Desa ) untuk setuju mendirikan RMS, melalui rapat umum di Kota Ambon tanggal 18 April Ketika jalan damai tidak menghasilkan apa apa,

28 Pemerintah RIS memtuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Pimpinan ekspedisi adalah Kolonel A.E. Kawilarang ( Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur ). Melalui ekspedisi militer itu secara perlahan wilayah wilayah gerakan RMS berhasil dikuasai kembali oleh pasukan APRIS. Beberapa anggotanya melarikan diri ke negeri Belanda. Gerakan RMS berhasil diatasi sehingga keamanan di wilayah Maluku Tengah pulih kembali. 5. Gerakan Pemerintah Revolusioner republik Indonesia / Perjuangan Rakyat Semesta ( PRRI / Permesta ) Gerakan PRRI / Permesta muncul di tengah keadaan politik yang sedang tidak stabil dalam pemerintahan. Hubungan yang tidak mesra antara pemeritah pusat dengan beberapa daerah menjadi salah satu pemicu timbulnya gerakan ini. Keadaan itu disebabkan oleh ketidakpuasan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan dari Pemerintah Pusat. Untuk memulihkan kembali keadaan negara, Pemerintah dengan KSAD memutuskan untuk melaksanakan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi 17 Agustus. Untuk menghadapi kekuatan Permesta, Pemerintah melancarkan Operasi Sapta Marga pada bulan April Ternyata gerakan Permesta mendapat bantuan dari pihak asing. Terbukti dengan tertembak jatuhnya pesawat asing yang dikemudikan oleh A.L. Pope ( Warga Negara Amerika Serikat ), pada tanggal 18 Mei 1958 di Kota Ambon. Gerakan Permesta baru dapat dilumpuhkan sekitar bulan Agustus 1958, tetapi sisa sisanya baru dapat ditumpas secara keseluruhan tahun 1961.

29 Evaluasi Soal Pilihan Ganda 1. Pada bulan dan tahun berapakah seorang PKI kawakan Musso kembali keindonesia a. Agustus 1948 b. Agustus 1949 c. September 1948 d. Mei 1950 e. Januari Program apakah yang ditentang keras oleh Musso dan FDR karena program itubanyak mengurangi jumlah kader komunis TNI a. GOM I b. PEPOLIT c. RERA d. GOM II e. Biro Perjuangan 3. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan dari program RERA adalah a. Memerangi Inflasi b. Penghematan c. Menertibkan angkatan perang d. Menyederhanakan e. Pemborosan 4. Ketika menumpas pemberontakan RMS Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur dalam memperebutkan benteng a. Nieuw Victoria b. Vander Wijk c. Duurstede d. Fort De Kock e. Raiders 5. Siapakah yang memproklamasikan berdirinya RMS a. Kolonel A.E Kawilarang b. Mr. Dr. Robert Steven Soumokil c. Letnan Kolonel Lembong d. Mayor H.V. Worang e. Mayor Jendral Scheffelaar

30 6. Siapa pemimpin pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi a. H.V. Worang b. Dr. J. Leimana c. Kolonel A.E. Kawilarang d. Letkol Hassan Basry e. Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta 7. Siapakah yang memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia a. Kolonel Zulkifli b. Acmad Husein c. Kolonel Simbolon d. Kolonel Dachlan Djambek e. Allan Pope 8. PKI yang terjadi di Madiun dipimpin oleh a. Kolonel Sungkono b. Musso c. Amir Syarifuddin d. Kolonel Gatot Subroto e. Westerling 9. Dipimpin oleh siapakah Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah a. Ibnu Hajar b. Amir Fatah c. Kahar Muzakar d. Kartosuwiryo e. Daud Beureuh 10. Salah satu ultimatum yang disampaikan PRRI/Permesta kepada pemerintah pusat adalah a. Meminta presiden kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional b. Syafrudin Prawiranegara harus diangkat sebagai perdana menteri oleh presiden c. Pemerintah pusat harus mengakui kedaulatan PRRI d. Presiden harus mencabut mandate cabinet juanda

31 e. Presiden harus membubarkan NKRI dan kembali ke bentuk Negara RIS Soal Uraian 1. Jelaskan yang dimaksud dengan AFNEI? apa tugasnya di Indonesia? 2. Mengapa kedatangan AFNEI di tolak rakyat Indonesia? 3. Apa yang dimaksud dengan NICA? apa tujuan NICA datang ke Indonesia? 4. Bagaimana peristiwa Bandung Lautan Api terjadi? mengapa kota Bandungdibakar dan menjadi Lautan Api? 5. Jelaskan tentang pertempuran Medan Area? 6. Mengapa pertempuran Surabaya diperingati sebagai haripahlawan? 7. Jelaskan latar belakang terjadinya pertempuran Surabaya 10 November 1945? 8. Jelaskan bagaimana Pertempuran Margarana terjadi? 9. Mengapa Belanda membatalkan perjanjian perundingan Linggajati? Apa alasannya Belanda menyerang R.I. dengan melakukan Agresi Militer I? 10. Sebutkan pokok-pokok perundingan Renville? 11. Sebutkan pokok-pokok perundingan Roem Royen? 12. Sebutkan pokok-pokokperundingan KMB? 13. Sebutkan ultimatum yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat kepada PRRI 14. Sebutkan pemberontakan DI/TII yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia 15. Apakah tujuan pemberontakan PRRI/Permesta? 16. Jelaskan latar belakang pemberontaka Andi Azis 17. Jelaskan penyebab terjadinya pemberontakan RMS 18. Sebutkan perwira-perwira TNI AD yang duduk dalam pimpinan gerakan separatis 19. Apa tanggapan dari sidang Dewan Menteri mengenai ultimatum yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat kepada PRRI?

32 20. Bagaimana usaha yang dilakukan TNI untuk menaggulangi PRRI/Permesta 21. Bagimana proses munculnya RMS? 22. Mengapa terjadi pemberontakan Andi Azis? 23. Sebutkan tujuan dari gerakan APRA? Mengapa Amir Fattah memberontak? 25. Gerakan DI/TII yang terjadi di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh. Mengapa Daud Beureuh memberontak? Sumber acuan : Darmawan, Wawan Cakrawala Sejarah: Sejarah untuk SMA Kelas 3 IPS. Bandung: PT. Sinerji Pustaka Indonesia. Djoened, Mawarti, Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta : Balai Pustaka Gonggong, Anhar, Sejarah Indonesia III. Jakarta: Depdikbud Internet : - Wikipedia.com - Finnme6.blogdetik.com - Suwandi-sejarah.blogspot.com - Jagoips.wordpress.com

Materi Sejarah Kelas XII IPS

Materi Sejarah Kelas XII IPS 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MODUL kelas XII PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1949 DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI STANDAR KOMPETENSI Menganalisis Perjuangan Bangsa

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis

Lebih terperinci

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) DOSEN PEMBIMBING : ARI WIBOWO,M.Pd Disusun Oleh : Rizma Alifatin (176) Kurnia Widyastanti (189) Riana Asti F (213) M. Nurul Saeful (201) Kelas : A5-14

Lebih terperinci

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Page1 BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA I. Perjuangan Bersenjata Setelah Perang Pasifik, Indonesia ditangani oleh Pasukan Sekutu yang bernama Allied Forces

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) Disusun Oleh : Rizma Alifatin (14144600176) Kurnia Widyastanti (14144600189) Riana Asti F (14144600213) M. Nurul Saeful (14144600201) Sejarah Singkat RIS Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) D alam Bab sebelumnya telah dibahas upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan penyelesaikan permasalahan dengan Belanda melalui perjanjian-perjanjian yang disepakati

Lebih terperinci

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS SMAN 1 CIGUGUR Jl.Sukamulya no 12 Cigugur Kuningan Tlp. 0232873840 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI EVALUASI Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.

Lebih terperinci

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI DAERAH II SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menganalisis

Lebih terperinci

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA 3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN. Kata Kunci

BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN. Kata Kunci BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN AN INDONESIA Tujuan Pembelajaran Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit )

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit ) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode D) ferryandriyanto, S. Pd. 1. Kekecewaan Kahar Muzakar karena keinginannya menggabungkan

Lebih terperinci

Kata pengantar. Daftar Isi. Halaman Judul...(i) Kata pengantar... (ii) Daftar Isi... (iii) BAB I

Kata pengantar. Daftar Isi. Halaman Judul...(i) Kata pengantar... (ii) Daftar Isi... (iii) BAB I Makalah Sejarah Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah berikan rahmat dan karunianya pada kami hingga kami sukses merampungkan makalah ini yang alhamdulillah pas pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia mendapat gangguan dari pihak Belanda. Hal ini terbukti dengan adanya pasukan Belanda yang ikut membonceng pasukan sekutu. Belanda ingin menjajah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa mengenal lelah. Terlebih-lebih mereka mengalami penderitaan yang amat sangat dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara selain memiliki wilayah dan Penduduk, sebuah negara juga harus memiliki sebuah Angkatan Bersejanta untuk mengamankan wilayah kedaulatan negaranya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal. SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9 1. Soekarno dan Mohammad Hatta disebut tokoh Dwi tunggal Tri Tunggal Catur Tunggal Panca Tunggal Jika menyebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode E) Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Preanger Stelsel mewajibkan rakyat Indonesia untuk menanam

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT Nama Kelompok 1. Anisa Khafida (14144600207) 2. Rahardhika Adhi Negara (14144600182) 3. Zafitria Syahadatin (14144600195) a) Strategi perjuangan bangsa Indonesia secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember 1949

Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember 1949 Konferensi Meja Bundar Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember KMB ="Konferensi Meja Bundar" Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 70 71 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Salatiga 02 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester

Lebih terperinci

BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PETA KONSEP KATA KUNCI

BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PETA KONSEP KATA KUNCI BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia PETA KONSEP MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Lebih terperinci

BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN

BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN Pada Bab sebelumnya telah dibahas mengenai Serangan Umum 1 Maret yang dilaksanakan oleh TNI sebagai pembuktian masih adanya kekuatan Militer Indonesia kepada pihak Belanda.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku Mongondow adalah merupakan penduduk Kerajaan Bolaang Mongondow yang pada tahun 1954 secara resmi

Lebih terperinci

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN A. Latar Belakang Terjadinya Agresi Militer Belanda I Pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Republik Indonesia telah diproklamirkan. Perseteruan antara pihak

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERJUANGAN MENGHADAPI PERGOLAKAN DALAM NEGERI SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13 Standar Kompetensi 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

Perjuangan Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara

Perjuangan Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan terjadinya pergolakan yang mengancam proses integrasi bangsa; 2. menjelaskan upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi disintegrasi bangsa;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi Perundingan yang dilakukan pemimpin Republik Indonesia bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum pembelajaran adalah suatu prilaku individu yang dilakukan secara sadar atau sengaja untuk mencapai perubahan tingkah laku dan bertambahnya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 telah menandai akhir Perang Dunia II. Dalam situasi demikian, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu 11 Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu runtutan peristiwa yang didalamnya terdapat bagian- bagian tertentu yang saling berhubungan dalam suatu perubahan. Pengambilalihan

Lebih terperinci

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A PR IPS 11. Sebutkan 10 macam rumah adat beserta provinsinya! Jawab: 1) Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD). Rumah Adat : Rumah Krong Bade 2) Provinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu disusun dan direkam, selain mencantumkan penyerahan tanpa syarat Jepang terhadap Sekutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Bangsa Gayo menurut daerah kediaman dan tempat tinggalnya dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut Tawar, Gayo Linge yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

Konflik dan Pergolakan di Indonesia

Konflik dan Pergolakan di Indonesia Konflik dan Pergolakan di Indonesia 1948-1965 Tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. Sedangkan tahun 1965 merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1 L A M P I R A N 79 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1 80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama sekolah : SD N Blotongan 01 Mata pelajaran Kelas/semester

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD SEJARAH PERKEMBANGAN UUD [18 Agustus 1945 dan Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959] Dr. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 2017 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XII / Ganjil Bentuk Soal

Lebih terperinci

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL

LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL 1. Sejak kembali menjadi Negara kesatuan, Indonesia masuk pada era demokrasi parlementer. Jalannya pemerintahan pada masa ini tetap tidak stabil karena a. Para menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU A. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia Konstitusi (Constitution) diartikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : MAKNA PROKLAMASI DAN KEHIDUPAN SOSIAL MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA Fredy Hermanto, S. Pd., M.Pd. PPG DALAM JABATAN

Lebih terperinci

PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL

PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan Disusun Oleh : Dwi Hatmoko, S.Pd http://dwihatmoko.wordpress.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifatya pribadi, politis, maupun ideologi yang melatar belakanginya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifatya pribadi, politis, maupun ideologi yang melatar belakanginya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pembrontakan Pembrontakan terjadi karena adaya konflik, konflik antar kelompok sering kali timbul karena adanya sejarah persaingan, prasangka, dan rasa benci, baik itu

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Kelompok Eksperimen. Sekolah : SD Negeri Dukuh 02. Kelas/ Semestar:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Kelompok Eksperimen. Sekolah : SD Negeri Dukuh 02. Kelas/ Semestar: 49 Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelompok Eksperimen Sekolah : SD Negeri Dukuh 02 Mata Pelajaran : Kelas/ Semestar: Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial V

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950- BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) TUGAS AKHIR SKRIPSI

PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) TUGAS AKHIR SKRIPSI PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1) LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1) I. Satuan Pendidikan : SDN Lempuyangan I Yogyakarta Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V (lima) / II (dua) Pertemuan ke- :

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar : 1. Menganalisis Perjuangan sejak Proklamasi hingga Lahirnya 1.1. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci