Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem"

Transkripsi

1 Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi SPK ini adalah metode prototyping. Prototyping merupakan proses yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Hal tersebut dikarenakan prototype memberikan keuntungan-keuntungan diantaranya adalah adanya komunikasi yang baik antara user dengan sistem. Sistem dan user berperan aktif dalam pengembangan sistem, penentuan kebutuhan dalam pengembangan sistem lebih mudah diwujudkan dan mempersingkat waktu pengembangan sistem. Secara lengkap, alur model prototyping digambarkan seperti pada Gambar 3.1 (Sommerville, 1995). Pengumpulan Kebutuhan Perancangan Evaluasi Gambar 3.1 Bagan Prototype Model (Sommerville, 1995) Keuntungan dari metode Prototype ini, yaitu prototype lebih mengedepankan pada requirement sehingga mampu menghasilkan 26

2 sistem yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dari user. Aktivitas-aktivitas pada model ini adalah: Pengumpulan Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan analisa seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan perangkat lunak yang diinginkan oleh pengguna, meliputi analisa sistem, analisa kebutuhan bahasa pemrograman dan analisa kebutuhan antarmuka dalam membangun aplikasi sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah. Penulis melakukan pendekatan melalui proses wawancara dengan narasumber yaitu Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT dan mengumpulkan semua kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem yang membantu dalam proses pengambilan keputusan calon nasabah penerima kredit. Data-data yang dikumpulkan meliputi proses bisnis kredit, prosedur pengajuan kredit, teknik penilaian kredit, dan proses penyeleksian calon nasabah hingga didapatkan nasabah yang layak memperoleh kredit. Perancangan Pada tahap ini penulis membuat rancangan desain sistem dan perangkat lunak berupa diagram use case, diagram activity, diagram sequence, diagram class, perancangan database dan desain interface berdasarkan hasil pengumpulan kebutuhan yang telah dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan, proses pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah denga metode TOPSIS menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang telah ditentukan sesuai dengan hasil perancangan yang telah dilakukan. Sistem dirancang untuk dapat membantu pihak 27

3 PT Bank NTT dalam menentukan calon nasabah yang layak memperoleh kredit. Evaluasi Prototype Tahap evaluasi akan melakukan pengujian dan pengevaluasian terhadap sistem untuk mengetahui apakah sistem sudah benar-benar sesuai dengan apa yang telah dirancang pada tahap sebelumnya, apakah sistem tersebut berhasil menggunakan metode TOPSIS dengan benar. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan dalam proses merancang sistem. Sistem ini dibuat untuk membantu dalam proses penentuan calon nasabah yang layak memperoleh kredit pada PT Bank NTT. Proses perhitungan dalam penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah dalam penentuannya dapat menjadi lebih mudah, sehingga proses penyeleksian bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Hasil penyeleksian dapat digunakan untuk pendukung keputusan dalam penentuan calon nasabah yang layak memperoleh kredit. Penggunaan metode TOPSIS yang merupakan bagian dari Multi Attribute Decision Making diharapkan dapat memberikan hasil perhitungan yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Tahapan awal adalah tahapan dimana dilakukan wawancara dengan narasumber yaitu Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT yakni Bapak Hernimus Messack. Hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT adalah kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah 28

4 pada PT Bank NTT yang antara lain adalah kemampuan membayar kembali, nilai agunan, jangka waktu, dan status rumah Proses Bisnis Kredit Proses prosedur pemberian kredit bagi calon nasabah PT Bank NTT dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.2 Gambar 3.2 Proses Bisnis Kredit 29

5 Gambar 3.2 merupakan proses bisnis kredit pada PT Bank NTT. Proses prosedur pemberian kredit bagi calon nasabah adalah melakukan prosedur sebagai berikut: 1. Nasabah mengambil formulir permohonan kredit di PT Bank NTT. 2. Nasabah mengisi formulir permohonan kredit dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. 3. Setelah formulir pengajuan kredit diisi, nasabah mengembalikan formulir beserta persyaratannya ke pihak PT Bank NTT. 4. Pihak Bank NTT bagian kredit kemudian melakukan pemeriksaan berkas pengajuan kredit. Jika formulir dan persyaratan lengkap maka data nasabah akan dianalisa. Sebaliknya, jika formulir dan persyaratan tidak lengkap, maka nasabah harus melengkapi persyaratan yang berlaku. 5. Hasil dari analisa kemudian diberikan kepada Kepala PT Bank NTT untuk memperoleh persetujuan yaitu penandatanganan surat persetujuan kredit. 6. Nasabah memperoleh kredit Persyaratan Pengajuan Kredit Syarat pengajuan kredit bagi calon nasabah, maka nasabah harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Persyaratan itu antara lain: 1. Permohonan kredit 2. Lampiran surat permohonan kredit 3. Daftar perincian gaji bersih bulan terakhir 4. Surat rekomendasi dari kepala Dinas/Kepala Sekolah 30

6 5. Surat kuasa memotong gaji yang disahkan dan disetujui oleh Bendahara dan Kepala Instansi/Kepala Sekolah 6. Foto copy SK 80% dan SK pengangkatan 100% 7. Foto copy SK pengangkatan terakhir dan foto copy SK berkala terakhir 8. Foto copy SK gaji pokok baru 9. Foto copy kartu TASPEN 10. Foto copy KARPEG 11. Foto copy kartu tanda penduduk suami/istri yang masih berlaku 12. Pas foto suami/istri ukuran 3 x 4 masing-masing 1 lembar 13. Surat pernyataan Suami/istri 14. Kartu keluarga Prosedur Pengajuan Kredit Calon nasabah yang ingin mengajukan permohonan kredit, maka nasabah tersebut harus melalui prosedur sebagai berikut: 1. Nasabah mengambil formulir pengajuan kredit di PT Bank NTT. 2. Nasabah mengisi formulir tersebut. Formulir pengajuan kredit terdiri dari: a. Data Pemohon Kredit diantaranya, nama lengkap dan gelar, nama alias, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, nama gadis ibu kandung, nomor KTP/SIM/Pasport pemohon, status sipil, pendidikan, hubungan dengan Bank, alamat pemohon, kepemilikan rumah, lama menetap, nama dan alamat yang dihubungi dalam keadaan darurat, nomor telepon/handphone, nomor fax, NPWP. 31

7 b. Data Permohonan Kredit diantaranya, kebutuhan kredit, tujuan penggunaan, kemampuan angsuran per bulan, jangka waktu kredit. c. Data Pekerjaan diantaranya, nama Instansi/Perusahaan, alamat Instansi/Perusahaan, nomor telepon, nomor fax, bidang usaha, jabatan, mulai bekerja, usia pensiun, nama atasan langsung, penghasilan/bulan. d. Data Keluarga diantaranya, nama istri/suami, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, nomor fax, pekerjaan, penghasilan/bulan, keluarga yang ditanggung. e. Data Jaminan/Obyek yang dibiayai diantaranya, rumah (nama, alamat, luas (tanah/bangunan), nilai (Jt)), kendaraan (jenis kendaraan, nomor Polisi, nomor BPKB, tahun, An, nilai (Jt)), lainnya (jenis jaminan, lokasi, An, nilai (Jt)) f. Kondisi Keuangan Keluarga - Kekayaan Pribadi diantaranya, deposito, tabungan, giro, saham, nilai tunai asuransi Jiwa, tanah dan bangunan, kendaraan dan lain-lain. - Hutang diantaranya, jenis pinjaman, sisa hutang, masa berlaku, kreditur, agunan. - Sumber Dana (Pendapatan keluarga setiap bulan) diantaranya, sumber penghasilan (gaji yang diterima, usaha tambahan sendiri, sewa, penghasilan istri/suami). - Penggunaan (Pengeluaran Biaya) diantaranya, sewa pemeliharaan rumah, biaya hidup, perawatan kendaraan, premi asuransi, tunjangan kepada pihak ketiga, angsuran/tabungan, pengeluaran lain-lain. 32

8 g. Sisa pendapatan bersih 3. Nasabah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Adapun persyaratan tersebut antara lain: - Foto copy kartu tanda penduduk suami/istri - Foto copy surat nikah/cerai - Foto copy kartu keluarga - Surat kuasa memotong gaji/pensiunan yang disetujui oleh Bendahara dan Pimpinan Instansi/lembaga/perusahaan - Surat persetujuan dari suami/istri - Surat rekomendasi dari Pimpinan/Kepala Dinas - Surat pernyataan pembayaran angsuran di atas materai - Foto copy kartu pegawai dan Taspen - Daftar gaji yang ditandatangani oleh Bendahara Gaji dan Atasan 4. Nasabah yang telah mengisi formulir dan melengkapi persyaratan kemudian menyerahkan formulir dan persyaratan tersebut ke pihak Bank NTT bagian Kredit. Beberapa isi formulir dan persyaratan tersebut, akan digunakan sebagai acuan dalam proses penilaian untuk menentukan siapa saja nasabah yang layak atau tidak layak memperoleh pinjaman Teknik Penilaian Permohonan Kredit Teknik penilain permohonan kredit menggunakan empat kriteria yaitu kemampuan membayar kembali, nilai agunan, jangka waktu, dan status rumah. Terhadap penilaian dilakukan dengan pemberian skor tertentu terhadap data permohonan kredit pada setiap kriteria. Adapun skor yang diberikan mulai dari nilai 4 yang 33

9 mempunyai kriteria sangat baik, nilai 3 mempunyai kriteria baik, nilai 2 mempunyai kriteria cukup, dan nilai 1 mempunyai kriteria buruk. Total skor merupakan hasil penilaian yang diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil kali antara bobot nilai dengan skor kriteria yang bersesuaian (Afifudin, 2010). Total skor dari calon nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.1, sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Kriteria Nilai Skor untuk Calon Nasabah Range Keterangan 2,0 4,0 Diterima < 2,0 Ditolak Tabel 3.1 menunjukan nilai skor dari calon nasabah, yaitu total skor yang diterima adalah 2,0-4,0 dan nilai yang ditolak adalah < 2,0. Untuk penilaian total skor nilai 4,0 ada kemungkinan untuk ditolak atau diterima. Jika kredit ditolak pada total skor kurang dari < 2,0 dan kredit diterima pada total skor lebih besar sama dengan dari nilai total skor => 2,0-4,0. 1. Penilaian Kemampuan Membayar Kembali Penilaian kemampuan membayar kembali terhadap pendapatan/bulan calon nasabah. Syarat yang ditentukan oleh pihak PT Bank NTT mengenai kemampuan membayar kembali, yaitu nilai angsuran sama dengan 75% dari pendapatan. i adalah suku bunga, suku bunga yang ditetapkan pihak PT Bank NTT adalah 19%. Suku bunga yang ditetapkan dalam sistem menggunakan metode Anuitas. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Sebagai pedoman ditentukan rumus sebagai berikut: 34

10 Menghitung Angsuran Pokok Pinjaman/bulan menggunakan Rumus sebagai berikut: Angsuran Pokok/bulan = (3.1) Rumus perhitungan Bunga adalah sebagai berikut: Bunga = pinjaman x i x (30/360) (3.2) Menghitung besar Angsuran/bulan menggunakan Rumus sebagai berikut: Angsuran/bulan = Angsuran pokok + Bunga (3.3) Selanjutnya untuk menghitung Kemampuan Membayar Kembali menggunakan Rumus sebagai berikut: Kemampuan Membayar Kembali = 75% ==> 0,75 (3.4) Berdasarkan perumusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minimal peminjam yang mempunyai angsuran > 0,75 mendapat skor 1 ditolak dalam penilaian kemampuan membayar kembali. Tabel 3.2 Penilaian Kemampuan Membayar Kembali No Range Skor 1 < 0, ,25 0, ,50 0, > 0,75 1 Tabel 3.2 menunjukan skor untuk masing-masing range yang diperoleh dalam penilaian kemampuan membayar kembali. Range 35

11 kurang dari sama dengan 0,25 mendapat skor 4, untuk range sama dengan 0,25 sampai range sama dengan 0,50 mendapat skor 3, untuk range sama dengan 0,50 sampai range sama dengan 0,75 mendapat skor 2, dan untuk range lebih besar sama dengan 0,75 mendapat skor Penilaian Nilai Agunan Syarat minimal pedoman penilaian nilai agunan dalam perhitungan penilaian agunan yaitu 5,0 dari nilai agunan dan i adalah tingkat suku bunga. Nilai likuidasi adalah nilai yang ditetapkan oleh suatu bank untuk menentukan jumlah besar pinjaman yang bisa diberikan kepada peminjam. Nilai likuidasi yang ditetapkan oleh PT Bank NTT adalah 80%. Sebagai pedoman ditentukan rumus sebagai berikut: Untuk menghitung total pinjaman menggunakan Rumus sebagai berikut: Total pinjaman = Pinjaman x i x Jangka waktu (3.5) Untuk menghitung nilai agunan menggunakan Rumus sebagai berikut: Nilai agunan = Nilai agunan x Nilai likuidasi (3.6) Selanjutnya untuk menghitung penilaian agunan sebagai berikut: Penilaian agunan = (3.7) Berdasarkan perumusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa batas minimal nilai agunan peminjam > 5,0 mendapatkan skor 1 ditolak dalam penilaian nilai agunan. 36

12 Tabel 3.3 Penilaian Nilai Agunan No Range Skor 1 < 1, ,8 3, ,4 5,0 2 4 > 5,0 1 Tabel 3.3 menunjukan skor untuk masing-masing range yang diperoleh berdasarkan penilaian nilai agunan. Range kurang dari 1,8 mendapat skor 4, untuk range sama dengan 1,8 sampai range sama dengan 3,4 mendapat skor 3, untuk range sama dengan 3,4 sampai range sama dengan 5,0 mendapat skor 2, dan untuk range lebih besar sama dengan 5,0 mendapat skor Penilaian Jangka Waktu Perhitungan penilaian jangka waktu yaitu semakin lama jangka waktu pinjaman, maka nilai skor yang di dapat akan semakin tinggi. Tabel 3.4 Penilaian Jangka Waktu No Kriteria Skor 1 36 bulan bulan bulan bulan 1 Tabel 3.4 merupakan penilaian terhadap lamanya pinjaman kredit yang diajukkan oleh peminjam. Nilai skor yang diperoleh berdasarkan jangka waktu pinjaman kredit. Jangka waktu 36 bulan mendapat skor 4, jangka waktu 24 bulan mendapat skor 3, sedangkan jangka waktu 12 bulan mendapat skor 2, dan jangka waktu 6 bulan mendapat skor 1. 37

13 4. Penilaian Status Rumah Penilaian status rumah dapat dilihat sebagai pedoman atas status kepemilikan rumah peminjam yang ditinggali atau ditempati saat melakukan permohonan kredit. Tabel 3.5 Penilaian Status Rumah No Kriteria Skor 1 Milik Sendiri 4 2 Dinas 3 3 Kredit 2 4 Lain-lain 1 Tabel 3.5 merupakan penilaian terhadap status kepemilikan rumah peminjam saat melakukan permohonan kredit. Nilai skor yang diperoleh berdasarkan status rumah yang ditempati oleh peminjam. Status kepemilikan rumah milik sendiri mendapat skor 4, status kepemilikan rumah dinas mendapat skor 3, status kepemilikan rumah kredit mendapat skor 2, dan status kepemilikan rumah lain-lain mendapat skor Perhitungan Metode TOPSIS Pada perhitungan Metode TOPSIS, data-data yang diperlukan adalah alternatif-alternatif keputusan, kriteria-kriteria penilaian, dan bobot keputusan yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah Alternatif Alternatif yang digunakan pada pengambilan keputusan ini adalah calon nasabah yang menjadi pemohon kredit yang formulirnya 38

14 diisi dengan lengkap sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pihak PT Bank NTT Kriteria/Atribut Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan ini terdiri dari empat kriteria yang diambil berdasarkan pemeriksaan data calon nasabah yang dilakukan oleh pihak PT Bank NTT bagian Kredit. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya: C 1 = kemampuan membayar kembali C 2 = nilai agunan C 3 = jangka waktu pinjaman kredit C 4 = status rumah Bobot Keputusan Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT, nilai bobot keputusan dibagi menjadi 4 kategori nilai yaitu nilai 4 yang mempunyai kriteria sangat baik, nilai 3 mempunyai kriteria baik, nilai 2 mempunyai kriteria cukup, dan nilai 1 mempunyai kriteria buruk. Nilai bobot keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Bobot Keputusan Bobot keputusan Nilai Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Buruk 1 Contoh Perhitungan Diasumsukan ada data permohonan kredit seperti pada Tabel

15 Tabel 3.7 Permohonan Kredit Nama Pinjaman Jangka waktu Penghasilan/bulan Nilai agunan Status rumah A bulan Milik sendiri B bulan Dinas C bulan Milik sendiri Dari data permohonan kredit pada Tabel 3.7 dilakukan perhitungan terhadap penilaian masing-masing kriteria untuk masingmasing nasabah sesuai dengan rumus yang telah ditentukan, sebagai berikut: 1. Penilaian kemampuan membayar kembali Nasabah A Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 Angsuran pokok = = ,00 Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga = ,00 x 19% x (30/360) = ,00 Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = , ,00 = ,00 Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali = = 0,35 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah A, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,35 40

16 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel 3.2 Nasabah B Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 Angsuran pokok = = ,33 Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga = ,00 x 19% x (30/360) = ,00 Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = , ,00 = ,33 Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali = = 0,22 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah B, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,22 yang berarti memperoleh skor 4 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel 3.2 Nasabah C Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 Angsuran pokok = = ,22 Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga = ,00 x 19% x (30/360) = ,67 41

17 Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = , ,67 = ,89 Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali = = 0,31 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah C, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,31 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel Penilaian nilai agunan Nasabah A Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus 3.5 Total pinjaman = ,00 x 19% x 24 = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan = ,00 x 80% = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 Penilaian agunan = = 2,736 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah A, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 2,736 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel 3.3 Nasabah B Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus

18 Total pinjaman = ,00 x 19% x 36 = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan = ,00 x 80% = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 Penilaian agunan = = 2,565 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah B, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 2,565 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel 3.3 Nasabah C Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus 3.5 Total pinjaman = ,00 x 19% x 36 = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan = ,00 x 80% = ,00 Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 Penilaian agunan = = 3,99 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah C, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 3,99 yang berarti memperoleh skor 2 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel

19 3. Penilaian Jangka Waktu Berdasarkan penilaian jangka waktu pada Tabel 3.4 maka penilaian jangka waktu masing-masing nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Penilaian Jangka Waktu Nasabah Alternatif Jangka Waktu Skor Nasabah A 24 bulan 3 Nasabah B 36 bulan 4 Nasabah C 36 bulan 4 Tabel 3.8 merupakan penilaian jangka waktu masing-masing nasabah. Nasabah A dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 24 bulan mendapatkan skor 3, Nasabah B dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 36 bulan mendapatkan skor 4, dan Nasabah C dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 36 bulan mendapatkan skor Penilaian Status Rumah Berdasarkan penilaian status rumah pada Tabel 3.5 maka penilaian status rumah masing-masing nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Penilaian Status Rumah Nasabah Alternatif Status Rumah Skor Nasabah A Milik sendiri 4 Nasabah B Dinas 3 Nasabah C Milik sendiri 4 Tabel 3.9 merupakan penilaian status rumah masing-masing nasabah. Nasabah A dengan status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri mendapatkan skor 4, Nasabah B dengan status kepemilikan 44

20 rumah yaitu dinas mendapatkan skor 3, dan Nasabah C dengan status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri mendapatkan skor 4. Setelah didapat nilai rekomendasi masing-masing alternatif, kemudian dapat di buat rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria seperti pada Tabel 3.10 Tabel 3.10 Rating Kecocokan dari setiap Alternatif pada setiap Kriteria Alternatif Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 A B C Dimisalkan pembuat keputusan memberikan bobot keputusan setiap kriteria sebagai berikut: W = (sangat baik, cukup, baik, baik) Atau dapat juga ditulis seperti berikut: W = (4, 2, 3, 3) Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi berdasarkan Persamaan 2.1, sebagai berikut: x 1 = = 5,8309 r 11 = = = 0,5145 r 21 = = = 0,6860 r 31 = = = 0,5145 x 2 = = 4,

21 r 12 = = = 0,6396 r 22 = = = 0,6396 r 32 = = = 0,4264 Demikian seterusnya sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R: R = 2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot (matriks Y) dengan mengkalikan bobot wi dengan rating kerja r ij berdasarkan Persamaan 2.2, sebagai berikut: y 11 = w 1 r 11 = (4) (0,5145) = 2,058 y 12 = w 2 r 12 = (2) (0,6396) = 1,2792 y 13 = w 3 r 13 = (3) (0,4685) = 1,4055 y 14 = w 4 r 14 = (3) (0,6247) = 1,8741 y 21 = w 1 r 21 = (4) (0,6860) = 2,744 y 22 = w 2 r 22 = (2) (0,6396) = 1,2792 demikian seterusnya sehingga diperoleh matriks Y: Y = 3. Menentukan matriks solusi ideal positif (A + ) dan matriks solusi ideal negatif (A - ) berdasarkan rating bobot ternormalisasi y ij. Solusi ideal positif (A + ) dihitung berdasarkan Persamaan 2.3 sebagai berikut: y + 1 = max {2,058; 2,744; 2,058} = 2,744 y + 2 = max {1,2792; 1,2792; 0,8528} = 1,

22 y + 3 = max {1,4055; 1,8741; 1,8741} = 1,8741 y + 4 = max {1,8741; 1,4055; 1,8741} = 1,8741 A + = {2,744; 1,2792; 1,8741; 1,8741} Solusi ideal negatif (A - ) dihitung berdasarkan Persamaan 2.4 sebagai berikut: y - 1 = min {2,058; 2,744; 2,058} = 2,058 y - 2 = min {1,2792; 1,2792; 0,8528} = 0,8528 y - 3 = min {1,4055; 1,8741; 1,874} = 1,4055 y - 4 = min {1,8741; 1,4055; 1,8741} = 1,4055 A - = {2,058; 0,8528; 1,4055; 1,4055} 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal positif, dihitung berdasarkan Persamaan 2.5 sebagai berikut: D 1 + = D 2 + = 0,8308 = D 3 + = 0,4686 = = 0,

23 Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal negatif, dihitung berdasarkan Persamaan 2.6 sebagai berikut: D 1 - = D 2 - = 0,6336 = D 3 - = 0,9339 = = 0, Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i ). Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal dihitung berdasarkan Persamaan 2.7 sebagai berikut: V 1 = = 0,4327 V 2 = = 0,6659 V 3 = = 0,4507 Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa V 2 memiliki nilai terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif kedua (Nasabah B) yang akan lebih dipilih. Kemudian menyusul Nasabah C diperingkat ke dua dan Nasabah A di peringkat terakhir. 48

24 3.4 Analisa Spesifikasi Kebutuhan Hardware dan Software Analisis spesifikasi kebutuhan hardware dan software menjelaskan mengenai hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem yaitu: Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Komputer dengan Processor Pentium 4 berkecepatan 2.0GHz Memory RAM 512Mb Harddisk 80 GB Printer Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional SP2 Bahasa Pemrograman Visual Basic 2008 Database Microsoft SQL Server 2008 Crystal Reports 2008 Rational Rose (versi 2002) 3.5 Perancangan Sistem Sistem aplikasi dirancang dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML adalah notasi grafis berupa metamodel, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibagun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Dengan UML, masalah dapat didefinisikan dengan notasi grafis, sehingga akan mempermudah pemahaman akan sebuah sistem yang kompleks (Munawar, 2005). 49

25 3.5.1 Diagram Use case Diagram Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi typical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Berikut adalah diagram Use Case untuk sistem penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah yang digambarkan pada Gambar 3.3 Memasukkan Data Pegawai Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data User User Memasukkan Data Permohonan Kredit Admin Memasukkan Data Kriteria Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit Memasukkan Data Jaminan Melihat Report Memasukkan Bobot Keputusan Gambar 3.3 Diagram Use Case Pada Sistem Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah Gambar 3.3 menyatakan diagram use case untuk penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah pada PT Bank NTT. Use case ini menjelaskan mengenai hak akses yang dimiliki oleh user dan admin. User dapat Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan Kredit, Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit, dan Melihat Report. Di dalam memasukkan data calon nasabah terdapat tambah data berfungsi untuk menambah data calon nasabah, simpan data berfungsi untuk menyimpan data calon nasabah, hapus data 50

26 berfungsi untuk menghapus data calon nasabah. Di dalam memasukkan data permohonan kredit terdapat tambah data berfungsi untuk menambah data permohonan pinjaman, simpan data berfungsi untuk menyimpan data permohonan pinjaman, hapus data berfungsi untuk menghapus data permohonan pinjaman. Di dalam proses analisa data SPK kelayakan kredit berfungsi untuk melakukan analisa terhadap permohonan kredit, apakah calon nasabah layak memperoleh pinjaman atau tidak. Melihat report berfungsi untuk melihat data hasil analisa kredit. Sedangkan Admin mempunyai wewenang untuk melakukan perhitungan TOPSIS dengan Memasukkan Data Kriteria, Memasukkan Data Jaminan, Memasukkan Bobot Keputusan, dan Mengelolah Data User Diagram Activity Diagram activity adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Diagram activity merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari setiap level secara umum (Munawar, 2005) Diagram Activity User Diagram Activity User dapat dilihat pada Gambar

27 User Aplikasi Start Login Validasi salah Validasi benar Menampilkan Form Utama Pilih Menu Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data Permohonan Kredit Proses Analisa Data SPK Mencetak Laporan Logout End Gambar 3.4 Diagram Activity User Gambar 3.4 merupakan diagram activity user. Dalam activity ini dijelaskan bahwa untuk mengakses aplikasi, user harus melakukan login terlebih dahulu. User name dan password akan diperiksa oleh sistem. Apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login tapi apabila user name dan password benar maka, user dapat melakukan aktivitasnya sesuai pilihan menu. User dapat Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan Kredit, Proses Analisa Data SPK, dan Mencetak laporan. Setelah itu user keluar dari sistem. 52

28 Diagram Activity Tambah Data Diagram Activity Tambah Data dapat dilihat pada Gambar 3.5 User Aplikasi Start Login Validasi salah Validasi benar Menampilkan Form Utama Pilih Menu Menampilkan Data Menambah data Menyimpan Data End Logout Gambar 3.5 Diagram Activity Tambah Data Gambar 3.5 merupakan Diagram Activity Tambah Data. User terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user bisa mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan data. Kemudian user dapat menambahkan data yang baru dan sistem akan menyimpan data. Setelah itu user keluar dari sistem. 53

29 Diagram Activity Hapus Data Diagram Activity Hapus Data dapat dilihat pada Gambar 3.6 User Aplikasi Start Login Validasi salah Validasi benar Menampilkan Form Utama Pilih Menu Menampilkan Data Hapus Data Menghapus Data End Logout Gambar 3.6 Diagram Activity Hapus Data Gambar 3.6 merupakan Diagram Activity Hapus Data. User terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user bisa mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan data. Kemudian user dapat menghapus data dan sistem akan menghapus data. Setelah itu user keluar dari sistem. 54

30 Diagram Activity Admin Diagram Activity Admin dapat dilihat pada Gambar 3.7 Admin : User Aplikasi Start Login Validasi salah Validasi benar Menampilkan Form Utama Pilih Menu Memasukkan Data User Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data Permohonan Kredit Memasukkan Data Kriteria Memasukkan Data Jaminan Memasukkan Bobot Keputusan Proses Analisa Data SPK Mencetak Laporan Logout End Gambar 3.7 Diagram Activity Admin Gambar 3.7 merupakan diagram Activity Admin. Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem. Apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login tapi apabila user name dan password benar maka, admin dapat melakukan aktivitasnya sesuai pilihan menu. Admin dapat Memasukkan Data User, Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan 55

31 Kredit, Memasukkan Data Kriteria, Memasukkan Data Jaminan, Memasukkan Bobot Keputusan, Proses Analisa Data SPK, dan Mencetak Laporan. Setelah itu admin keluar dari sistem Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit dapat dilihat pada Gambar 3.8 Admin Aplikasi Start Login Menampilkan Form Utama Pilih Menu Menampilkan Data Menghitung dengan Metode TOPSIS Menampilkan Hasil Perhitungan End Logout Gambar 3.8 Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit Gambar 3.8 merupakan Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit. Pada aplikasi ini untuk mengakses, admin terlebih dahulu harus melakukan login. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka admin dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu 56

32 pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu proses. Kemudian admin dapat melakukan analisa data SPK kelayakan kredit, kemudian sistem akan menampilkan hasil analisa. Setelah itu admin keluar dari sistem Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa dapat dilihat pada Gambar 3.9 User Sistem Start Login pilih menu Validasi benar Validasi salah menampilkan menu analisa mengecek data hasil analisa menampilkan hasil analisa End Keluar Gambar 3.9 Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa Gambar 3.9 merupakan Diagram Activity mengecek data hasil analisa. Pada aplikasi ini untuk dapat mengakses, admin terlebih dahulu harus melakukan login. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu analisa. 57

33 Kemudian admin dapat mengecek data hasil analisa, kemudian sistem akan menampilkan hasil analisa. Setelah itu admin keluar dari sistem Diagram Activity Melihat Report Diagram Activity Melihat Report dapat dilihat pada Gambar 3.10 Admin Aplikasi Start Login Validasi salah Validasi benar Menampilkan Form Utama Pilih Menu Menampilkan Data Melihat Report Menampilkan Hasil Penilaian End Logout Gambar 3.10 Diagram Activity Melihat Report Gambar 3.10 merupakan Diagram Activity Melihat Report. Admin terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka admin dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu report. Kemudian admin dapat melihat hasil 58

34 report perhitungan menggunakan metode TOPSIS. Setelah itu admin keluar dari sistem Diagram Sequence Diagram Sequence digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram sequence menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case. Diagram sequence biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu (Munawar, 2005). 59

35 Diagram Sequence User Diagram Sequence User dapat dilihat pada Gambar 3.11 : User : Login : Form Menu Utama : Form Masukkan Data Calon Login( ) Nasabah : Tbl_Pemohon : Form Masukkan Permohonan Kredit : Tbl_CreditApply : Form Proses Analisa Data : Vw_rekap_penilaian : Form Report : Logout : DB_SPK_TOPSIS mengecek( ) valid( ) pilih menu( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) view rekap penilaian( ) menampilkan( ) rekam( ) link view data( ) rekam( ) Logout( ) Gambar 3.11 Diagram Sequence User 60

36 Gambar 3.11 menjelaskan mengenai proses antara user dengan sistem. User pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat user login itu benar dan sukses, sehingga dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, user dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini user memilih Form Memasukkan Data Calon Nasabah, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Calon Nasabah akan muncul. Pada tahap inilah, user dapat memulai menambahkan data calon nasabah lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data calon nasabah ditambahkan ke dalam Tbl_Pemohon yang mana database SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah user selesai dengan mengolah data, maka user dapat keluar dari Form Memasukkan Data Calon Nasabah sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. User dapat melakukan logout sehingga database SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama untuk keluar dari aplikasi. Diagram sequence untuk Memasukkan Data Permohonan Krdit, Proses Analisa Data, dan Melihat Laporan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Calon Nasabah. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh user. 61

37 Diagram Sequence Admin Diagram Sequence Admin dapat dilihat pada Gambar 3.12 : Admin : Login : Form Menu Utama : Form Input Data User Login( ) : Tbl_User : Form Input Data Calon Nasabah : Tbl_Pemohon : Form Input Credit Apply : Tbl_CreditApply : Logout : DB_SPK_TOPSIS mengecek( ) valid( ) pilih menu( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) Logout( ) Gambar 3.12 Diagram Sequence Memasukkan Data User, Calon Nasabah, dan Permohonan Kredit 62

38 Gambar 3.12 menjelaskan proses memasukkan data user, memasukkan data calon nasabah, dan memasukkan permohonan kredit. Admin pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Memasukkan Data Calon Nasabah, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Calon Nasabah akan muncul. Dari sinilah admin dapat memulai menambahkan data calon nasabah lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data calon nasabah ditambahkan ke dalam Tbl_Pemohon yang mana database SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Memasukkan Data Calon Nasabah sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. Admin dapat melakukan logout sehingga database SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama. Diagram sequence untuk Memasukkan Data User dan Memasukkan Data Permohonan Kredit kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Calon Nasabah. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin. 63

39 : Admin : Login : Form Menu Utama : Form Masukkan Data Jaminan : Tbl_Jaminan : Form Masukkan Data Kriteria : Tbl_Kriteria : Form Masukkan Bobot Keputusan : Tbl_Bobot : Logout : DB_SPK_TOPSIS Login( ) mengecek( ) valid( ) pilih menu( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) Logout( ) Gambar 3.13 Sequence Memasukkan Data Jaminan, Kriteria, dan Bobot Keputusan Gambar 3.13 menjelaskan proses memasukkan data jaminan, memasukkan data kriteria, dan memasukkan bobot keputusan. Admin 64

40 pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Memasukkan Data Kriteria, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Kriteria akan muncul. Admin dapat memulai menambahkan data kriteria lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data kriteria ditambahkan ke dalam Tbl_Kriteria yang mana database SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Memasukkan Data Kriteria sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. Admin dapat melakukan logout sehingga database SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama. Diagram sequence untuk Memasukkan Data Jaminan dan Memasukkan Data Bobot Keputusan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Kriteria. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin. 65

41 : Admin : Login : Form Menu Utama : Form Proses Analisa Data : Vw_rekap_p... : Form Report : Logout : DB_SPK_TOPSIS Login( ) mengecek( ) valid( ) link view data( ) view rekap penilaian( ) menampilkan( ) rekam( ) rekam( ) Logout( ) Gambar 3.14 Sequence Proses Analisa Data dan Report Gambar 3.14 menjelaskan Proses Analisa Data SPK dan Melihat Laporan. Admin pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu 66

42 Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Proses Data SPK, sehingga secara otomatis tampilan Form Proses Data SPK akan muncul. Admin dapat memulai memilih proses analisa data yang akan dicek oleh Vw_rekap_penilaian dan database SPK_TOPSIS ikut menampilkan. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Proses Data SPK sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. Tahap selanjutnya, admin dapat melakukan logout sehingga database SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama. Diagram sequence untuk Melihat Laporan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Proses Data SPK. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin Diagram Class Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi) (Munawar, 2005). 67

43 Tbl_CreditApply CreditNumber : varchar (50) No_KTP : varchar (50) TglAplly : date (50) Jumlah : decimal (16, 2) namejangkawaktu : int Keperluan : varchar (500) Gaji : money simpan() n Tbl_Jaminan CreditNumber : varchar (50) Item : varchar (50) Lokasi : varchar (50) LuasBangunan : varchar (15) NoPol : varchar (10) BPKB : varchar (20) Tahun : varchar (4) Owner : varchar (100) Nilai : money simpan() 1 1 n 1 Tbl_Bobot Periode : varchar (20) KodeKriteria : varchar (5) Bobot : int simpan() 1 Tbl_Kriteria KodeKriteria : varchar (5) Deskripsi : varchar (50) simpan() 1 1 n Vw_rekap_penilaian CreditNumber NoKTP NamaLengkap KepemilikanTT JangkaWaktu TanggalApply Jumlah Keperluan Gaji AngsuranBulanan AngsuranPokok bunga TotalPinjaman Agunan Periode menampilkan() n 1 1 Tbl_Pemohon NoKTP : varchar (50) NamaLengkap : varchar (100) TTL : varchar (100) Alamat : varchar (100) Pekerjaan : varchar (100) LamaBekerja : int KepemilikanT : varchar (20) Domisili : int Pendidikan : varchar (10) JenisKelamin : varchar (15) AwalBekerja : varchar (20) Status : varchar (20) Atasan : varchar (100) Jabatan : varchar (50) simpan() Tbl_User NIP : varchar (30) Username : varchar (50) Password : varchar (50) Status : varchar (10) simpan() 1 1 Tbl_Pegawai NIP : varchar (30) NamaLengkap : varchar (50) TTL : varchar (150) Alamat : varchar (100) Telp : varchar (14) Kelamin : varchar (10) Jabatan : varchar (200) Status : varchar (50) Gambar 3.15 Diagram Class Dari Database Kredit Bank Gambar 3.15 merupakan Diagram Class dari tabel database untuk kredit bank. Dalam database SPK_TOPSIS terdapat tujuh tabel yaitu Tbl_User, Tbl_Pegawai, Tbl_Pemohon, Tbl_CreditApply, Tbl_Kriteria, Tbl_Jaminan, dan Tbl_Bobot. Dalam penerapan metode TOPSIS, ada beberapa view tambahan yang dibuat guna menerapkan metode tersebut ke dalam aplikasi. View yang dimaksud adalah view rekap penilaian, view bobot TOPSIS, view matriks TOPSIS, view 68

44 maximal minimal, view hasil TOPSIS, dan view report. Dimana masing-masing tabel dan view memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, misalnya pada Tbl_Pemohon memiliki relasi satu ke banyak dengan Tbl_CreditApply karena satu pemohon dapat memiliki banyak credit apply. Tbl_User memiliki keterkaitan satu ke satu dengan Tbl_Pegawai karena satu pegawai hanya boleh memiliki satu user. Tbl_Pemohon memiliki keterkaitan satu ke banyak dengan Vw_rekap_penilaian karena satu pemohon memiliki banyak penilaian. Tbl_Kriteria memiliki keterkaitan satu ke banyak dengan Vw_rekap_penilaian karena satu kriteria memiliki banyak penilaian. Tbl_Kriteria memiliki keterkaitan satu ke satu dengan Tbl_Bobot karena satu kriteria memiliki satu bobot keputusan. Sedangkan pada Tbl_CreditApply memiliki keterkaitan satu ke satu dengan Vw_rekap_penilaian karena satu credit apply memiliki satu penilaian. Pada Tbl_CreditApply memiliki keterkaitan satu ke banyak dengan Tbl_Jaminan karena satu credit apply memiliki banyak jaminan. 3.6 Perancangan Tabel Setelah perancangan sistem menggunakan UML, langkah selanjutnya adalah membuat perancangan data fisik. Perancangan data fisik berupa perancangan tabel-tabel yang diperlukan oleh sistem. Salah satu komponen penting dalam membangun sebuah database adalah tabel. Pada aplikasi ini dibangun beberapa tabel yang diperlukan dalam aplikasi. Berikut ini adalah tabel-tabel yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS. 69

45 3.6.1 Tabel User Tabel User terdiri dari empat field yaitu NIP yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor induk pegawai. Username yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data username. Password yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk keamanan bagi user untuk mengakses aplikasi. Status yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menentukan status user sebagai admin atau karyawan. Struktur Tabel User ditunjukan pada Tabel 3.11 Tabel 3.11 Tabel User Field Type Length NIP Varchar 20 Username Varchar 20 Password Varchar 20 Status Varchar Tabel Pegawai Tabel Pegawai terdiri dari delapan field yaitu NIP yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor induk pegawai. NamaLengkap yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama lengkap pegawai. TTL yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat tanggal lahir pegawai. Alamat yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data alamat pegawai. Telp yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon pegawai. Kelamin yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jenis kelamin pegawai. Jabatan yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jabatan 70

46 pegawai. Status yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung dta status pegawai. Struktur Tabel Pegawai ditunjukan pada Tabel 3.12 Tabel 3.12 Tabel Pegawai Field Type Length NIP Varchar 20 NamaLengkap Varchar 30 TTL Varchar 20 Alamat Varchar 20 Telp Varchar 15 Kelamin Varchar 20 Jabatan Varchar 30 Status Varchar Tabel Pemohon Tabel Pemohon terdiri dari 22 field yaitu NoKTP yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor KTP pemohon. NamaLengkap yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama pemohon. TTL yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat dan tanggal lahir pemohon. Alamat merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung alamat pemohon. Telp merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon pemohon. Pekerjaan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pekerjaan pemohon. NPWP merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data. TelpInstansi merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon instansi pemohon. LamaBekerja merupakan field yang bertipe 71

47 int, berfungsi untuk menampung data lama bekerja pemohon. KepemilikanTT merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data kepemilikan tempat tinggal pemohon. Domisili merupakan field yang bertipe int, berfungsi untuk menampung data domisili pemohon. IbuKandung merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama ibu kandung pemohon. NamaPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama pasangan pemohon. PekerjaanPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pekerjaan pasangan pemohon. TTLPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat dan tanggal lahir pasangan pemohon. Pendidikan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pendidikan pemohon. JenisKelamin merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jenis kelamin pemohon. AwalBekerja merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data awal bekerja pemohon. BankRelation merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data relasi dengan Bank. Status merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data status pemohon. Atasan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama atasan pemohon. Jabatan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jabatan atasan pemohon. Struktur Tabel Pemohon ditunjukan pada Tabel

48 Tabel 3.13 Tabel Pemohon Field Type Length NoKTP Varchar 20 NamaLengkap Varchar 30 TTL Varchar 20 Alamat Varchar 20 Telp Varchar 20 Pekerjaan Varchar 30 NPWP Varchar 20 TelpInstansi Varchar 20 LamaBekerja Int KepemilikanTT Varchar 20 Domisili Int IbuKandung Varchar 30 NamaPasangan Varchar 30 PekerjaanPasangan Varchar 30 TTLPasangan Varchar 20 Pendidikan Varchar 10 JenisKelamin Varchar 15 AwalBekerja Varchar 20 BankRelation Varchar 30 Status Varchar 20 Atasan Varchar 30 Jabatan Varchar Tabel CreditApply Tabel CreditApply terdiri dari tujuh field yaitu CreditNumber merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor kredit pemohon. NoKTP merupakan field yang bertipe 73

49 varchar, berfungsi untuk menampung data nomor kartu tanda penduduk pemohon. TanggalApply merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tanggal permohonan kredit pemohon. Jumlah merupakan field yang bertipe decimal, berfungsi untuk menampung data jumlah permohonan kredit pemohon. JangkaWaktu merupakan field yang bertipe int, berfungsi untuk menampung data jangka waktu permohonan kredit pemohon. Keperluan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data keperluan permohonan kredit pemohon. Gaji merupakan field yang bertipe money, berfungsi untuk menampung data gaji/bulan pemohon. Tabel 3.14 Tabel Credit Apply Field Type Length CreditNumber Varchar 10 NoKTP Varchar 20 TanggalApply Date 20 Jumlah Decimal 16, 2 JangkaWaktu Int Keperluan Varchar 250 Gaji Money Tabel Jminan Tabel Jaminan terdiri dari sembilan field yaitu, CreditNumber yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor kredit pemohon. Item yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung jenis jaminan pemohon. Lokasi yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data lokasi jaminan seperti lokasi tanah dan bagunan 74

Bab 4. Hasil Dan Pembahasan

Bab 4. Hasil Dan Pembahasan Bab 4 Hasil Dan Pembahasan Setelah melakukan tahap perancangan aplikasi, maka pada bab ini akan dibahas tentang hasil dan pembahasan yang meliputi implementasi dari perancangan, pengujian, dan hasil analisa.

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan di dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode yang dapat digambarkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh: Elvin Djami NIM:

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh: Elvin Djami NIM: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Pemberian Kredit bagi Calon Nasabah Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus : PT Bank NTT) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pembelian dump truk bekas pada CV. Belawan Indah masih dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian Perancangan dan Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah Menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada pada Victory Education Center adalah sistem pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem evaluasi Prosedur Pembayaran Hutang yang diterapkan pada CV. Heru Computer masih dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu setiap pendataan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisa Sistem merupakan bentuk kegiatan yang menjabarkan rencana sistem yang akan dibuat berdasarkan identifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Serdang Tanjung Purba Kab. Deli Serdang adalah adanya kesulitan serta kesalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang berjalan saat ini dalam proses penentuan kelayakan penerima kredit usaha rakyat (KUR) pada PT. Mandiri Aek Kanopan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 57 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 27 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi pinjaman pada Koperasi Credit Union Harapan Kita dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 41 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bagian ini, penulis memaparkan tentang analisa sistem berjalan di KPP Pratama Medan Belawan mulai dari analisa dokumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 27 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengkonversi hasil analisis dan perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi gaji karyawan harian lepas pada PT. Daeng Mas Inti Perkasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memberikan solusi atas

Lebih terperinci

BAB III KONSEP APLIKASI. tahapan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (2005 : 433). Tahapan yang

BAB III KONSEP APLIKASI. tahapan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (2005 : 433). Tahapan yang BAB III KONSEP APLIKASI 3.1 Analisis Sistem Sebagai alternatif pemecahan masalah untuk dapat melengkapi dan memenuhi segala aspek dalam merancang sistem yang dipakai, penulis memakai tahapan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia 1 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Penjualan CV Kasih Karunia dilakukan dengan cara online, yaitu proses penjualan/transaksinya dilakukan tanpa ada interaksi langsung dari pihak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem pengolahan data yang saat ini sedang berjalan pada DISPENDASU UPT Medan Utara masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan dunia bisnis yang ada pada saat ini terutama nasabah perkreditan, dimana tiap-tiap nasabah selalu memiliki system masing-masing dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar penentuan kelayakan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggung maupun dalam penyelesaian klaim.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Ada Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam melakukan perhitungan PPh 21 dapat dilihat dari beberapa analisa yang penulis temukan berikut ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis pemetaan masyarakat miskin di kecamatan Medan Johor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Komponen komponen yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan dari suatu sistem yang akan dibangun antara lain sistem pendukung, diagram alir sistem,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan di gambarkan sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan di gambarkan sebuah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Aplikasi Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan dari tahapan analisis sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan di gambarkan sebuah perencanaan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, proses penentuan kelayakan pemberian kredit UMK masih kurang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 33 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan III.1.1. Analisa Input Berdasarkan pengamatan penulis proses simpan pinjam pada koperasi PT. Pacific Medan Industri sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom, Tbk Medan Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. CCBI Northern Sumatra adalah kesulitan dalam mencatat Akumulasi Penyusutan Aktiva yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan

Lebih terperinci

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8.

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8. BAB III METODOLOGI 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di Kardi Putera Motor, menemukan beberapa permasalahan seperti : human error yang menyebabkan kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Blue Bird Medan adalah kesulitan dalam mencatat dan membedakan Penyusutan Aktiva

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci