BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang diiginkan untuk dipecahkan. Masalah ini menjadi penyebab sehingga sasaran tidak tercapai. Analisis sistem dilakukan guna untuk mengetahui gambaran umum sistem yang sedang berjalan pada kantor Perhubungan Syahbandar Utama Belawan tentang pemberian bonus dan dana pensiun pegawai. Pada saat melakukan penelitian penulis mengamati ada beberapa kelemahan dalam melakukan penentuan siapa pegawai yang berhak mendapatkan bonus dan dana pensiun. Maka analisis sistem ini dilakukan guna mempermudah dalam penentuan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendukung keputusan dalam penentuan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai. Untuk mencapai kinerja yang baik dari suatu pekerjaan diperlukan adanya perbaikan sistem yang lama dengan membuat suatu rancangan sistem yang baru yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama. Dimana sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu dalam melakukan pengambilan keputusan. 46

2 47 III.2. Penerapan Metode TOPSIS Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan metode TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) pada penentuan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai. Dengan cara mencari jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Atau secara garis besarnya adalah membandingkan antara nilai kriteria masingmasing pemohon dengan bobot yang ditentukan. Secara umum, prosedur atau langkah-langkah dalam metode TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) meliputi: 1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi ditunjukkan pada persamaan (1). r ij = ; dengan i=1,2,,m; dan j = 1,2, n... (1) 2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot ditunjukkan pada persamaan (2). = ; dengan i = 1,2,,m; dan j = 1,2,,n... (2) 3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif ditunjukkan pada persamaan (3) dan persamaan (4).

3 48 = (,,, ) dengan i = 1,2,,m; dan j = 1,2,,n... (3) = (,, ) dengan i = 1,2,,m; dan j = 1,2,,n... (4) dengan max i j ij ; jika j adalah atribut keuntungan = min i j ij ; jika j adalah atribut biaya min i j ij ; jika j adalah atribut keuntungan = max i j ij ; jika j adalah atribut biaya j=1,2, n. 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Kemudian untuk menentukan jarak antara setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif dapat ditunjukkan pada persamaan (5) dan persamaan(6). Jarak antara alternatif A i dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai : 2... (5) Dengan i = 1,2,,m Jarak antar alternatif A i dengan solusi ideal negative dirumuskan sebagai : 2... (6) Dengan i = 1,2,,m 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

4 49 Untuk menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif ditunjukkan dengan persamaan (7). Nilai dari prefersensi untuk setiap alternatif(v i ) diberikan sebagai: dengan i = 1,2,,m...(7) Nilai V i yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif A i lebih dipilih. III.2.1 Flowchart Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah, khususnya yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Penggambaran flowchart dari penerapan metode TOPSIS dapat dilihat pada gambar III.1 berikut ini.

5 50 Start Kriteria : Usia, Golongan, Masa Kerja dan Jumlah Tanggungan. Hitung matriks keputusan yang ternormalisasi Hitung matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot Hitung matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif Hitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Hitung nilai preferensi untuk setiap alternatif Hasil penilaian End Gambar III.1. Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus dan Dana Pensiun Pegawai Pada Kantor Perhubungan Syahbandar Utama Belawan Menggunakan Metode TOPSIS Adapun kriteria-kriteria yang digunakan untuk proses seleksi untuk penentuan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai adalah sebagai berikut :

6 51 Kode C1 C2 C3 C4 Tabel III.1. Kriteria Pegawai Kriteria Usia Golongan Masa Kerja Jumlah Tanggungan Berikut adalah tabel-tabel Kriteria yang harus dimiliki pegawai : 1. Usia Tabel III.2. Usia Usia (tahun) Bobot Pangkat/Golongan Tabel III.3. Pangkat /Golongan Pangkat/Golongan Bobot Juru Muda (IA) 2 Juru Muda Tk.I (IB) Juru(IC) Juru Tk.I (ID) Pengatur Muda (IIA) Pengatur Muda Tk.I (IIB) Pengatur (IIC) Pengatur TK.I (IID) 3 Penata Muda (IIIA) Penata Muda Tk.I (IIIB) Penata (IIIC) Penata Tk.I (IIID) 4 Pembina (IVA) 5

7 52 Pem bina Tk.I (IVB) Pembina Utama Muda (IVC) Pembina Utama Madya (IVD) Pembina Utama (IVE) 3. Masa Kerja Tabel III.4. Masa Kerja Masa Kerja (tahun) Bobot Jumlah Tanggungan Tabel III.5. Jumlah Tanggungan Jumlah Tanggungan (Anak) Bobot >2 3 Bobot preferensi yang diberikan untuk setiap kriteria yaitu : Tabel III.6. Bobot Kriteria Pegawai Kode Kriteria Bobot C1 Usia 3 C2 Golongan 4 C3 Masa Kerja 5 C4 Jumlah Tanggungan 2

8 53 Contoh Kasus : Dalam kasus ini penulis akan mengambil 5 contoh perhitungan kandidat atau pegawai yang akan dilakukan penilaian dengan langkah-langkah sebagai berikut: Berikut adalah contoh pegawai (alternatif) yang akan dilakukan penilaian : Tabel III.7. Data Pegawai Nama Pegawai Usia Golongan Masa Kerja Jumlah Tanggungan Edward Hutabarat 57 tahun Pengatur 29 tahun 3 anak Tk.I (IID) Sirwan Beba 53 tahun Penata 33 tahun 2 anak Muda Tk.I (IIIB) Zulkifli 46 tahun Pengatur 22 tahun 3 anak Tk.I (IID) Irfan 41 tahun Pengatur 18 tahun 4 anak Tk.I (IID) Dedy Syahputra 34 tahun Pengatur (IIC) 13 tahun 0 anak Nilai bobot ditentukan dengan skala angka 1-5 berdasarkan tingkat kepentingan kriteria yang ada. Tabel III.8. Nilai Pembobotan Pegawai Kode C1 C2 C3 C4 A A A A A Keterangan : A1 = Alternatif orang pertama A2 = Alternatif orang kedua A3 = Alternatif orang ketiga A4 = Alternatif orang keempat A5 = Alternatif orang kelima

9 54 C1 = Untuk kriteria pertama (Usia) C2 = Untuk kriteria kedua (Golongan) C3 = Untuk kriteria ketiga (Masa Kerja) C4 = Untuk kriteria keempat (Jumlah Tanggungan) Berikut ini proses penilaian untuk kelima alternatif pada penilaian pegawai : 1. Membentuk matriks keputusan ternormalisasi terbobot. R11 = R21 = R31 = R41 = R51 = = 0,31 R12 = = 0,42 R22 = = 0,55 R32 = = 0,42 R42 = = 0,42 R52 = = 0,42 R13 = R23 = R33 = R43 = R53 = = 0,31

10 55 R14 = 0,40 R24 = 0,67 R34 = 0,40 R44 = 0,40 R54 = 0,27 R = 0,52 0,42 0,52 0,40 0,52 0,55 0,52 0,67 0,42 0,42 0,42 0,40 0,42 0,42 0,42 0,40 0,31 0,42 0,31 0,27 Maka dilanjutkan perkalian dengan bobot R = 0,52 0,42 0,52 0,40 0,52 0,55 0,52 0,67 Bobot Kriteria 0,42 0,42 0,42 0,40 ( ) 0,42 0,42 0,42 0,40 0,31 0,42 0,31 0,27 2. Memberi pembobotan pada setiap kriteria. R = 1,56 1,68 2,60 0,80 1,56 2,20 2,60 1,34 1,26 1,68 2,10 0,80 1,26 1,68 2,10 0,80 0,93 1,68 1,55 0,54 3. Menentukan solusi ideal positif (y max) dan solusi ideal negatif (y min). = MAX ( 1,56; 1,56; 1,26; 1,26; 0.93) = 1,56 = MAX (1,68; 2,20; 1,68; 1,68; 1,68) = 2,20 = MAX (2,60; 2,60; 2,10; 2,10; 1,55) = 2,60 = MAX ( 0,80; 1,34; 0,80; 0,80; 0,54) = 1,34 = (1,56; 2,20; 2,60; 1,34)

11 56 = MIN (1,56; 1,56; 1,26; 1,26; 0.93) = 0,93 MIN (1,68; 2,20; 1,68; 1,68; 1,68) = 1,68 MIN (2,60; 2,60; 2,10; 2,10; 1,55) = 1,55 MIN (0,80; 1,34; 0,80; 0,80; 0,54) = 0,54 = (0,93; 1,68; 1,55; 0,54) 4. Menghitung jarak dengan solusi ideal positif. 0,75 = = 0 0,95 0,95 1,55 5. Menghitung jarak dengan solusi ideal negatif. 1,25 = = 1,55 0,69

12 57 = = 0, Menentukan nilai preferensi pada setiap alternatif. Tabel III.9. Hasil Akhir Kode C1 C2 C3 C4 V A ,62 A A ,42 A ,42 A Dengan spesifikasi bonus yang memiliki nilai sebagai berikut : Tabel III.10. Spesifikasi Bonus Batas Bawah Batas Atas Bonus Rp.0 0,10 0,39 Rp ,00 0,40 0,69 Rp ,00 0,70 1 Rp ,00

13 58 Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai yang mendapat bonus adalah sebagai berikut : Tabel III.11. Bonus Pegawai Nama Pegawai Nilai Akhir (V) Bonus Edward Hutabarat 0,62 Rp ,00 (A1) Sirwan Beba (A2) 1 Rp ,00 Zulkifli (A3) 0,42 Rp ,00 Irfan (A4) 0,42 Rp ,00 Dedy Syahputra (A5) 0 Rp.0 Hasil tersebut sesuai dengan nilai preferensi yang dihitung dengan menggunakan sistem pemberian bonus dan dana pensiun pegawai yang akan dibangun. III.3. Desain Sistem Untuk membantu mempermudah dalam pengambilan keputusan penulis membangun rancang bangun sistem pendukung keputusan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai, dalam pembuatan sebuah sistem dengan menggunakan aplikasi pemrograman yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahan datanya. Dengan menggunakan VB.Net 2010 dan database SQL Server 2008 R2 dan merancang sistem menggunakan bahasa pemodelan uml. Pada perancangan sistem ini terdiri dari 4 tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Class Diagram 3. Perancangan Sequence Diagram 4. Perancangan Activity Diagram

14 59 III.3.1. Use Case Diagram Diagram yang menggambarkan actor, use case, dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk actor. Suatu model data yang berbentuk diagram yang menjelaskan suatu alur program sistem yang akan dibangun, usecase diagram tersebut dapat dilihat pada gambar III.2 berikut : Login Mengelola Data Pangkat Mengelola Data Pegawai Admin <<include>> <<include>> Mengelola Data Bobot <<include>> Mengelola Data Bonus <<include>> Melakukan Proses Penilaian <<include>> <<include>> Cetak Laporan Hasil Penilaian Terima Laporan Data Pegawai Terima Laporan Hasil Penilaian Kepala Syahbandar Cetak Laporan Data Pegawai Gambar III.2. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus dan Dana Pensiun Pada Kantor Syahbandar Utama Belawan Menggunakan Metode TOPSIS

15 60 III.3.2 Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi), Bentuk class diagram yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar III.3 berikut : tbladmin username password +Save +Update +Delete +Clear tblpangkat kodepangkat pangkat golongan bobot +Save +Update +Delete +Clear tblbobot 1 1 kodebobot bobotusia bobotpangkat bobotmasakerja bobotjlhtanggungan +Save +Update +Delete +Clear * 1 * tblpegawai nip nama tgllahir usia tglpns jk kodepangkat masakerja jlhtanggungan status +Save +Update +Delete +Clear tblbonus kodebonus batasbawah batasatas bonus +Save +Update +Delete +Clear * 1 * 1 tblpenilaian kodepenilaian nip kodebobot nilaiakhir kodebonus username tahun +Save +Clear 1 Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus dan Dana Pensiun Pegawai Pada Kantor Perhubungan Syahbandar Utama Belawan Menggunakan Metode TOPSIS III.3.3. Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan

16 61 perilaku sistem untuk aktivitas, berikut beberapa gambar Activity Diagram yang akan dibangun : 1. Activity Diagram Login Login Input Username dan Password Tidak Ya Mengecek Username dan Password Form Utama Gambar III.4. Activity Diagram Login

17 62 2. Activity Diagram Data Pangkat Form Menu Utama Input Data Pangkat Simpan Ya Masukkan Data Pangkat Simpan Data Baru Tidak Edit Ya Tampil Data Pangkat Edit Data Pangkat Tidak Hapus Ya Tampil Data Pangkat Hapus Data Pangkat Tidak Bersih Ya Tampil Data Pangkat Tampil Tabel Pangkat Tidak Gambar III.5. Activity Diagram Data Pangkat 3. Activity Diagram Data Pegawai Form Menu Utama Input Data Pegawai Simpan Ya Masukkan Data Pegawai Simpan Data Baru Tidak Edit Ya Tampil Data Pegawai Edit Data Pegawai Tidak Hapus Ya Tampil Data Pegawai Hapus Data Pegawai Tidak Bersih Ya Tampil Data Pegawai Tampil Tabel Pegawai Tidak Gambar III.6. Activity Diagram Data Pegawai

18 63 4. Activity Diagram Data Bobot Form Menu Utama Input Data Bobot Simpan Ya Masukkan Data Bobot Simpan Data Baru Tidak Edit Ya Tampil Data Bobot Edit Data Bobot Tidak Hapus Ya Tampil Data Bobot Hapus Data Bobot Tidak Bersih Ya Tampil Data Bobot Tampil Tabel Bobot Tidak Gambar III.7. Activity Diagram Data Bobot 5. Activity Diagram Data Bonus Form Menu Utama Input Data Bonus Simpan Ya Masukkan Data Bonus Simpan Data Baru Tidak Edit Ya Tampil Data Bonus Edit Data Bonus Tidak Hapus Ya Tampil Data Bonus Hapus Data Bonus Tidak Bersih Ya Tampil Data Bonus Tampil Tabel Bonus Tidak Gambar III.8. Activity Diagram Data Bonus

19 64 6. Activity Diagram Proses Penilaian Proses Penilaian Input Data Pangkat Ya Input Data Pegawai Melakukan Proses Perhitungan TOPSIS Simpan Tidak Simpan Ya Tampil Data Pegawai Masukkan Data Pegawai Tidak Bersih Ya Tampil Data Pegawai Hapus Data Pegawai Simpan Data Baru Tidak Tampil Tabel Penilaian Pegawai Gambar III.9. Activity Diagram Proses Penilaian 7. Activity Diagram Cetak Laporan Data Pegawai Form Menu Utama Cetak Laporan Ya Tampil Laporan Data Pegawai Tidak Gambar III.10. Activity Diagram Cetak Laporan Data Pegawai

20 65 8. Activity Diagram Cetak Laporan Hasil Penilaian Form Menu Utama Cetak Laporan Ya Tampil Laporan Data Penilaian Tidak Gambar III.11. Activity Diagram Cetak Laporan Hasil Penilaian III.3.4. Sequence Diagram Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya, sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk mengahsilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram, berikut beberapa gambar sequence diagram : 1. Sequence Diagram Login Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form login dapat dilihat pada gambar III.12 :

21 66 Admin Form Admin Proses Login tbladmin Tampilkan Form () Validasi username dan password () Invalid () Login sukses () Gambar.III.12. Sequence Diagram Login 2. Sequence Diagram Data Pangkat Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data pangkat dapat dilihat pada gambar III.13:

22 67 Admin Form Menu Utama Form Data Pangkat Proses tblpangkat Tampilkan Fom () File () Klik form Data Pangkat () Simpan data () Koneksi database () Edit data () Koneksi database () Hapus data () Koneksi database () Keluar form () Gambar III.13. Sequence Diagram Data Pangkat 3. Sequence Diagram Data Pegawai Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data pegawai dapat dilihat pada gambar III.14:

23 68 Admin Form Menu Utama Form Data Pegawai Proses tblpegawai Tampilkan Fom () File () Klik form Data Pegawai () Simpan data () Koneksi database () Edit data () Koneksi database () Hapus data () Koneksi database () Keluar form () Gambar III.14. Sequence Diagram Data Pegawai 4. Sequence Diagram Data Bobot Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data bobot dapat dilihat pada gambar III.15:

24 69 Admin Form Menu Utama Form Data Bobot Proses tblbobot Tampilkan Fom () File () Klik form Data Bobot () Simpan data () Koneksi database () Edit data () Koneksi database () Hapus data () Koneksi database () Keluar form () Gambar III.15. Sequence Diagram Data Bobot 5. Sequence Diagram Data Bonus Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data bonus dapat dilihat pada gambar III.16:

25 70 Admin Form Menu Utama Form Data Bonus Proses tblbonus Tampilkan Fom () File () Klik form Data Bonus () Simpan data () Koneksi database () Edit data () Koneksi database () Hapus data () Koneksi database () Keluar form () Gambar III.16. Sequence Diagram Data Bonus 6. Sequence Diagram Proses Penilaian Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form proses penilaian dapat dilihat pada gambar III.17:

26 71 Admin Tampilkan Fom () Form Menu Utama Form Proses Penilaian Proses tblpenilaian tblpegawai tblbobot tblbonus Klik form Proses Penilaian() Pilih Bulan Tampilkan Koneksi database () Koneksi database () Hitung TOPSIS () Koneksi database () Koneksi database () Simpan Koneksi database () Hapus Koneksi database () Keluar form () Gambar III.17. Sequence Diagram Proses Penilaian 7. Sequence Diagram Cetak Laporan Data Pegawai Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai laporan data pegawai dapat dilihat pada gambar III.18 :

27 72 Admin Form Menu Utama Form Laporan tblpegawai Data Pegawai Cetak Laporan Data Pegawai Laporan Data Pegawai Koneksi () Keluar Form Gambar III.18. Sequence Diagram Cetak Laporan Data Pegawai 8. Sequence Diagram Cetak Laporan Penilaian Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai laporan hasil penilaian dapat diterangkan pada gambar III.19 :

28 73 Admin Form Menu Utama Data Hasil Penilaian Form Laporan tblpenilaian Cetak Laporan Data Hasil Penilaian Laporan Data Hasil Penilaian Koneksi () Keluar Form Gambar III.19. Sequence Diagram Cetak Laporan Data Penilaian III.4. Desain Database Desain database berguna untuk menyimpan data data yang akan diinputkan oleh program aplikasi nantinya. Dalam perancangan database dibentuk satu File MDB yang berguna untuk menyimpan tabel tabel yang diperlukan sebagai basis penyimpanan suatu data.

29 74 III.4.1. Kamus Data Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan.dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem. Berikut kamus data dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus dan Dana Pensiun Pegawai Pada Kantor Syahbandar Utama Belawan Menggunakan Metode TOPSIS. 1. Kamus Data Tabel Admin tbladmin Keterangan : [*username + password] : *username : Primary Key 2. Kamus Data Tabel Data Pegawai tblpegawai :[*nip + nama + tgllahir + usia + tglpns + jk + kodepangkat + masakerja + jlhtanggungan + status] Keterangan : *nip : Primary Key 3. Kamus Data Tabel Pangkat kodepangkat : Foreign key tblpangkat Keterangan : [*kodepangkat + pangkat +golongan+bobot] : *kodepangkat : Primary Key 4. Kamus Data Tabel Bobot tblbobot :[*kodebobot + bobotusia + bobotpangkat + bobotmasa Kerja +bobotjlhtanggungan] Keterangan : *kodebobot : Primary Key

30 75 5. Kamus Data Tabel Bonus tblbonus Keterangan : [*kodebonus + batasbawah+batasatas+bonus] :*kodebonus : Primary Key 6. Kamus Data Tabel Penilaian tblpenilaian : [*kodepenilaian + nip + kodebobot + nilaiakhir +kodebonus+username+tahun] Keterangan : *kodepenilaian : Primary Key **nip : Foreign Key **kodebobot : Foreign Key **kodebonus : Foreign Key **username : Foreign Key III.4.2. Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. 1. Bentuk tidak Normal (Unnormalized) Bentuk tidak normal (unnormalized) mencantumkan semua field data pada tabel. username password kodepangkat pangkat golongan bobot nip nama tgllahir usia tglpns jk kodepangkat masakerja jlhtanggun gan status kodebobot bobotusia bobotpangk at bobotmasa Kerja bobotjlhtang gungan kodebonus batasbawah batasatas bonus

31 76 kodepenilaia n username nip kodebobot nilaiakhir kodebonus tahun 2. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF/First Normal Form) Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Berikut adalah bentuk normal pertama. username* password kodepangkat* pangkat golongan bobot nip* nama tgllahir usia tglpns jk kodepangkat masakerja jlhtanggun gan status kodebobot* bobotusia bobotpangk at bobotmasa Kerja bobotjlhtang kodebonus* batasbawah batasatas bonus gungan kodepenilaia nip kodebobot nilaiakhir kodebonus n* username tahun 3. Bentuk Normal Kedua ( 2NF ) Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama. a. Tabel Normal Kedua Admin username* password

32 77 b. Tabel Normal Kedua Pangkat kodepangkat* pangkat golongan bobot c. Tabel Normal Kedua Pegawai nip* nama tgllahir usia tglpns jk kodepangkat masakerja jlhtanggungan status d. Tabel Normal Kedua Bonus kodebonus* batasbawah batasatas bonus e. Tabel Normal Kedua Penilaian kodepenilaian* nip kodebobot nilaiakhir kodebonus username tahun 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF) a. Tabel Normal KetigaAdmin username* password b. Tabel Normal Ketiga Pangkat kodepangkat* pangkat golongan bobot c. Tabel Normal Ketiga Pegawai nip* nama tgllahir usia tglpns jk kodepangkat** masakerja jlhtanggungan status

33 78 d. Tabel Normal Ketiga Bonus kodebonus* batasatas batasbawah bonus e. Tabel Normal Ketiga Penilaian kodepenilaian* nip** kodebobot** nilaiakhir kodebonus** username** tahun III.4.3. Desain Tabel Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang : 1. Tabel Admin Tabel admin digunakan untuk menyimpan data username, password, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.12 di bawah ini: Tabel III.12. Rancangan Tabel Admin Nama Database dbpensiun Nama Tabel tbladmin No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. username varchar(35) Tidak Primary Key 2. password varchar(35) Tidak - 2. Tabel Pangkat Tabel Pangkat digunakan untuk menyimpan data kodepangkat, pangkat, golongan, bobot selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.13 di bawah ini:

34 79 Tabel III.13. Rancangan Tabel Pangkat Nama Database dbpensiun Nama Tabel tblpangkat No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. kodepangkat varchar(10) Tidak Primary Key 2. pangkat varchar(35) Tidak - 3. golongan varchar(5) Tidak - 4. bobot int Tidak - 3. Tabel Pegawai Tabel Pegawai digunakan untuk menyimpan data nip, nama, tgllahir, usia, tglpns, jk, kodepangkat, masakerja, jlhtanggungan, status selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.14 di bawah ini: Tabel III.14. Rancangan Tabel Pegawai Nama Database dbpensiun Nama Tabel tblpegawai No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. nip varchar(20) Tidak Primary Key 2. nama varchar(35) Tidak - 3. tgllahir date Tidak - 4. usia int Tidak - 5. tglpns date Tidak - 6. jk varchar(10) Tidak - 7. kodepangkat varchar(10) Tidak Foreign Key 8. masakerja int Tidak - 9. jlhtanggungan int Tidak status int Tidak Default (0)

35 80 4. Tabel Bobot Tabel Bobot digunakan untuk menyimpan data kodebobot, bobotusia, bobotpangkat, bobotmasakerja, bobotjlhtanggungan selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.15 di bawah ini: Tabel III.15. Rancangan Tabel Bobot Nama Database dbpensiun Nama Tabel tblbobot No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. kodebobot varchar(10) Tidak Primary Key 2. bobotusia int Tidak - 3. bobotpangkat int Tidak - 4. bobotmasakerja int Tidak - 5. bobotjlhtanggungan int Tidak - 5. Tabel Bonus Tabel Bonus digunakan untuk menyimpan data kodebonus, batasbawah, batasatas, bonus selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.16 di bawah ini: Tabel III.16. Rancangan Tabel Bonus Nama Database dbpensiun Nama Tabel tblbonus No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. kodebonus varchar(10) Tidak Primary Key 2. batasbawah float Tidak - 3. batasatas float Tidak -

36 81 4. bonus money Tidak - 6. Tabel Penilaian Tabel Penilaian digunakan untuk menyimpan data kodepenilaian, nip, kodebobot, nilaiakhir, kodebonus, username, tahun selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.17 di bawah ini: Tabel III.17. Rancangan Tabel Penilaian Nama Database dbpensiun Nama Tabel tblpenilaian No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. kodepenialain varchar(20) Tidak Primary Key 2. nip varchar(20) Tidak Foreign Key 3. kodebobot varchar(10) Tidak Foreign Key 4. nilaiakhir float Tidak - 5. kodebonus varchar(10) Tidak Foreign Key 6. username varchar(35) Tidak Foreign Key 7. tahun varchar(4) Tidak - III.4.4 ERD ( Entity Relationship Diagram ) Perancangan ERD dilakukan untuk mengetahui bentuk database yang akan dibuat. ERD untuk sistem pendukung keputusan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai seperti gambar III.20 dibawah ini:

37 82 nip nama tgllahir username password admin Mengolah 1 m pegawai data 1 usia tglpns jk kodepangkat bobotpangkat Memiliki data masakerja JlhTanggung an kodebobot bobotusia bobotmasakerja bobotjlhtanggun gan 1 kodepangkat pangkat bobot 1 Memiliki 1 pangkat golongan 1 kodebonus bobot m bonus batasatas batasbawah Perhitungan KodePenilaian bonus 1 nip TOPSIS kodebobot nilaiakhir kodebonus username tahun Gambar III.20. ERD Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus dan Dana Pensiun Pegawai Menggunakan Metode TOPSIS III.5 Desain User Interface Pada tahap ini merupakan tahap perancangan tampilan yang akan dibangun yaitu mulai dari tahap rancangan tamiplan secara keseluruhan sampai laporan.

38 83 1. Tampilan Form Login Desain sistem ini merupakan tampilan awal dalam menjalankan aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus dan dana pensiun. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada gambar III.21 dibawah ini : Gambar III.21. Perancangan Desain Tampilan Form Login 2. Tampilan Form Menu Utama Setelah melakukan login maka akan muncul form menu utama yang berfungsi untuk pembuka sistem aplikasi. Adapun form menu utama dapat dilihat pada gambar III.22 berikut ini : Gambar III.22. Perancangan Desain Tampilan Form Menu Utama

39 84 3. Tampilan Form Data Admin Form menu input data Admin merupakan form yang berfungsi untuk mengelola data admin. Adapun rancangan form input data admin dapat dilihat pada gambar III.23 berikut ini : Gambar III.23. Perancangan Desain Tampilan Form Data Admin 4. Tampilan Form Data Pangkat Form tampilan data pangkat merupakan form yang berfungsi untuk mengelola data pangkat pegawai. Adapun rancangan form input data pangkat dapat dilihat pada gambar III.24 berikut ini:

40 85 Gambar III.24. Perancangan Desain Tampilan Form Data Pangkat 5. Tampilan Form Data Pegawai Form tampilan data pegawai merupakan form yang berfungsi untuk penginputan data-data pegawai. Adapun form input data pegawai dapat dilihat pada gambar II.25 berikut ini :

41 86 Gambar III.25. Perancangan Desain Tampilan Form Data Pegawai 6. Tampilan Form Data Bobot Form tampilan data bobot merupakan form yang berfungsi untuk mengelola data bobot kriteria pegawai. Adapun form data bobot dapat dilihat pada gambar III.26 berikut ini :

42 87 Gambar III.26. Perancangan Desain Tampilan Form Data Bobot 7. Tampilan Form Data Bonus Form menu input data bonus merupakan form yang berfungsi untuk mengelola data bonus pegawai. Adapun form data bonus dapat dilihat pada gambar III.27 berikut ini : Gambar III.27. Perancangan Desain Tampilan Form Data Bonus

43 88 8. Tampilan Form Penilaian Form penilaian sistem pendukung keputusan pemberian bonus dan dana pensiun pegawai merupakan form yang berfungsi untuk memproses nilainilai pegawai berdasarkan kriteria bobot yang telah ditentukan. Adapun tampilan form proses penilaian dapat dilihat pada gambar III.28 berikut ini: Gambar III.28. Perancangan Desain Tampilan Form Proses Penilaian

44 89 9. Desain Form Laporan Data Pegawai Pada tampilan ini admin membuat laporan data pegawai. Adapun tampilan form laporan data pegawai dapat dilihat pada gambar III.29 dibawah ini: Gambar III.29. Perancangan Desain Tampilan Laporan Data Pegawai 10. Desain Form Tampilan Pilih Tahun Pada tampilan ini admin memilih tahun dan bulan data pegawai sebelum melakukan pencetakka laporan hasil penilaian. Adapun tampilan form pilih tahun dapat dilihat pada gambar III.30 dibawah ini: Gambar.III.30. Perancangan Desain Tampilan Pilih Tahun

45 Desain Form Laporan Data Penilaian Pada tampilan ini admin membuat laporan penilaian pegawai yang menerima bonus. Adapun tampilan form laporan data pegawai dapat dilihat pada gambar III.31 dibawah ini: Gambar III.31. Perancangan Desain Tampilan Laporan Penilaian

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Saat ini proses sertifikasi guru SD Negeri wilayah 5 kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam membudidayakan ikan lele belum dilakukan secara baik dan benar. Karena para peternak lele sering menebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem, yang mana sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem, yang mana sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Setiap instansi pemerintahan maupun non pemerintahan memiliki suatu sistem, yang mana sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemajuan suatu sekolah tidak lepas dari pengaruh bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber daya yang ada pada sekolah tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 36 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis pada SMP Harapan Mekar Medan khususnya pada bagian Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya ketelitian dalam Melihat hasil penjualan minuman pada kedai kopi Uleekareng & Gayo untuk menentukan minuman yang paling diminati

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang berjalan saat ini dalam proses penentuan kelayakan penerima kredit usaha rakyat (KUR) pada PT. Mandiri Aek Kanopan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati merupakan suatu organisasi bisnis yang berkembang di Indonesia. Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati bergerak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum penilaian hasil kerja security pada STMIK Potensi Utama yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada SMK Swasta Yapim Indrapura. Adapun penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem yang ada di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Pada Saat Ini Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Alokasi Dana Bos Pada SD Negeri 060944 Medan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi penentuan pajak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan pada sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, dalam melakukan seleksi penerimaan petugas Sensus Ekonomi pada kantor Badan Statistik Aceh Tamiang masih dilakukan dengan tidak terbuka.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem. Adapun pengolahan pengendalian surat masuk dan surat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Penataan atau penempatan stok barang selama ini yang dilakukan oleh kedai Kopi Uleekareng dan Gayo sangatlah tidak tertata dengan baik dan rapi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengolahan Pembayaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian data akuntansi masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem evaluasi Prosedur Pembayaran Hutang yang diterapkan pada CV. Heru Computer masih dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu setiap pendataan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Srikandi Inti Lestari adalah sebuah perusahaan penyedia layanan jasa tenaga kerja siap pakai (outsourcing), yang menyediakan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Sistem Informasi Perhotelan pada Hermes Palace Hotel Medan yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya permintaan pasar terhadap produk coca-cola membuat PT. Coca-Cola harus menyediakan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pemilihan bibit jambu madu terbaik Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan pada Politeknik Ganesha dalam pengumpulan data pengguna Smartphone hanya berdasarkan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sebuah perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya apabila dikelola secara baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi pembayaran biaya pemeriksaan pasien unit radiologi RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. CCBI Northern Sumatra adalah kesulitan dalam mencatat Akumulasi Penyusutan Aktiva yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dijelaskan sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci