Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem"

Transkripsi

1 26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali pengguna mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output detail. Dalam situasi seperti ini salah satu model yang cocok digunakan adalah model prototype. Secara lengkap, tahapan prototyping model akan digambarkan seperti pada Gambar 3.1 (Pressman, 2001).

2 Gambar 3.1 Bagan Prototyping Model (Pressman, 2001) 27

3 Tahapan yang dilakukan dengan metode ini adalah : 1. Pengumpulan Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan narasumber yang ahli dan mengerti tentang spesifikasi mobil dan calon pembeli untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya. Kebutuhan yang di dapat pada tahapan ini antara lain data tentang spesifikasi mobil, data tentang standar keamanan dan kenyamanan mobil, kebutuhan input sistem, batas atas dan batas bawah dari setiap himpunan pada variabel fuzzy yang digunakan. 2. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan software dan hardware, pemodelan dalam bentuk Unified Model Language (UML), menentukan data yang akan dijadikan variabel fuzzy, serta perancangan sistem. 3. Evaluasi Prototyping Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengujian sistem oleh narasumber dan kuisioner terhadap calon pembeli mobil. Jika masih terdapat beberapa perubahan yang berhubungan dengan kebutuhan pada aplikasi maka akan diperbaiki lagi. Jika aplikasi yang dibuat sudah bisa memenuhi, maka proses-proses pada model ini selesai. 28

4 Deskripsi Kebutuhan Sistem Perancangan Data a. Kebutuhan Input Terdapat dua kebutuhan input sistem, yaitu : - Input Fuzzy Terdapat lima input fuzzy pada sistem ini, yaitu : 1. Kapasitas Mesin Kapasitas Mesin merupakan input fuzzy pada sistem untuk user memasukkan besarnya kapasitas mesin mobil yang dipilih (dalam cc). 2. Torsi Maksimal Torsi Maksimal merupakan input fuzzy pada sistem untuk user memasukkan besarnya torsi maksimal yang dikeluarkan mobil (dalam Kgm/rpm). 3. Daya Maksimal Daya Maksimal merupakan input fuzzy pada sistem untuk user memasukkan besarnya daya maksimal yang dikeluarkan mobil (dalam Ps/rpm). 4. Berat Kosong Berat Kosong merupakan input fuzzy pada sistem untuk user memasukkan berat kosong mobil (dalam Kg). 5. Harga Harga merupakan input fuzzy pada sistem untuk user memasukkan Harga mobil (dalam Rp).

5 30 - Input Non-fuzzy Terdapat tiga input non-fuzzy pada sistem ini, yaitu : 1. Data Safety Data Safety merupakan input non-fuzzy pada sistem untuk memasukkan data fasilitas keamanan pada mobil, antara lain ABS, EBD, airbag, seat belt, keyless door, corner sensor, back sensor, dan remote lock. 2. Data Comforts Data Comforts merupakan input non-fuzzy pada sistem untuk memasukkan data fasilitas kenyamanan pada mobil, antara lain GPS, air conditioning, music player, video player, power window, sun roof, foot rest, dan electric mirror control. 3. Identitas Mobil Identitas mobil merupakan input non-fuzzy pada sistem untuk memasukkan data merk, nama, tipe, dan tahun perakitan mobil. b. Kebutuhan Output Hasil akhir dari sistem ini adalah berupa kesimpulan untuk membantu pengguna dalam menentukan kelayakan harga mobil dengan spesifikasi serta faktor keamanan dan kenyamanan yang didapat.

6 Kebutuhan Pengguna Sistem Gambaran umum sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Diagram Sistem Berdasarkan diagram sistem pada Gambar 3.2, sistem mempunyai dua pengguna, yaitu administrator dan user yang mempunyai hak akses masing-masing. Administrator dapat melihat (view), melakukan penambahan (insert), pengubahan (edit) serta penghapusan (delete) data pada database. Seorang administrator harus melakukan login terlebih dahulu untuk mendapatkan hak sebagai admin. Sedangkan user hanya dapat melihat (view) data dari database dan memasukkan (input) parameter yang dibutuhkan, lalu sistem melakukan proses fuzzy terhadap input yang dilakukan oleh user. Output yang dihasilkan adalah kesimpulan untuk membantu user dalam menentukan kelayakan harga mobil menurut spesifikasi sesuai dengan input user. Hasil yang diperoleh merupakan hasil akhir setelah data diproses dengan menggunakan metode fuzzy.

7 Kebutuhan Hardware dan Software Berikut adalah hardware dan software yang digunakan dalam pembuatan sistem ini. Adapun spesifikasi hardware yang digunakan dalam perancangan sistem adalah : - Prosesor Intel Core i5 - RAM 2 GB GB SATA HDD - VGA Card 1GB Spesifikasi software yang digunakan dalam perancangan pembuatan sistem adalah : - Microsoft Visual Studio Microsoft SQL Server Rational Rose - Image Processor (Adobe Photoshop CS3) - Microsoft Windows 7 Professional operating system 3.2 Perancangan Sistem Aplikasi ini ditujukan untuk menerapkan metode fuzzy dalam menentukan kelayakan harga mobil menurut spesifikasinya. Sistem ini dirancang untuk menentukan spesifikasi mobil dalam bahasa yang umum (dimengerti orang awam). Sistem pendukung keputusan kelayakan harga mobil ini memiliki dua komponen utama, yaitu knowledge base (basis pengetahuan) dan inference engine (mesin inferensi).

8 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan adalah tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dua unsur dasar dalam basis pengetahuan adalah fakta dan aturan. Basis pengetahuan menyimpan inhalamanasi data, aturan, dan relasi antara data dengan aturan dalam pengambilan kesimpulan. Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan. Representasi dimaksudkan untuk menangkap sifatsifat penting masalah dan membuat inhalamanasi itu dapat diakses mengikuti prosedur pemecahan masalah. Pengetahuan dalam kaidah produksi yang diterapkan dalam aplikasi ini direpresentasikan dalam bentuk : JIKA [premis] MAKA [konklusi]. (Arina, 2010) Inference Engine (Mesin Inferensi) Otak dari sistem yang memiliki fungsi berpikir dan memiliki pola-pola penalaran sistem yang dimiliki oleh seorang pakar merupakan pengertian dari mesin inferensi. Mekanisme yang menganalisa suatu masalah tertentu dan kemudian mencari solusi atau kesimpulan terbaik. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam database (Azis, 1994). Metode inferensi yang digunakan dalam sistem ini adalah dengan menggunakan logika Fuzzy. Cara kerja mesin ini adalah menggolongkan data spesifikasi dengan perhitungan menggunakan logika Fuzzy, hasil akhir program ini nanti menjadi sebuah kesimpulan tentang kelayakan harga mobil sesuai spesifikasinya.

9 Use Case Diagram Gambar 3.3. Diagram use case sistem untuk admin dapat dilihat pada Gambar 3.3 Use Case Diagram Admin Gambar 3.3 menjelaskan fungsi admin pada sistem ini. Admin mempunyai hak untuk melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan data pada database. Penjelasan masing-masing use case dari use case diagram tersebut terlihat pada Tabel 3.1.

10 35 Login Use Case Lihat data spesifikasi Olah data spesifikasi Tambah spesifikasi Edit spesifikasi Hapus spesifikasi Lihat data mobil Olah data mobil Tambah mobil Edit mobil Hapus mobil Lihat data comforts Olah data comforts Tambah comforts Edit comforts Hapus comforts Atur fuzzifikasi kesimpulan Lihat data safety Olah data safety Tambah safety Edit safety Hapus safety Tabel 3.1 Tabel Rincian Use Case Admin Keterangan Untuk validasi admin guna mendapat hak-hak dalam sistem sebagai admin Untuk melihat data spesifikasi Untuk mengolah data spesifikasi Untuk menambah data spesifikasi Untuk mengubah data spesifikasi Untuk menghapus data spesifikasi Untuk melihat data mobil Untuk mengolah data mobil Untuk menambah data mobil Untuk mengubah data mobil Untuk menghapus data mobil Untuk melihat data comforts Untuk mengolah data comforts Untuk menambah data comforts Untuk mengubah data comforts Untuk menghapus data comforts Untuk mengatur aturan fuzzy Untuk melihat data safety Untuk mengolah data safety Untuk menambah data safety Untuk mengubah data safety Untuk menghapus data safety

11 36 Logout Untuk keluar dari admin Gambar 3.4. Diagram use case sistem untuk user dapat dilihat pada Gambar 3.4 Use Case Diagram User Gambar 3.4 menjelaskan fungsi dari user pada sistem ini. Penjelasan masing-masing use case dari use case diagram tersebut terlihat pada Tabel 3.2. Use Case Login Input parameter spk Input comforts Input safety Proses fuzzy Tabel 3.2 Tabel Rincian Use Case User Keterangan Untuk Mengakses halaman Home Untuk memasukkan parameter SPK Untuk memasukkan data kenyamanan Untuk memasukkan data keamanan Proses fuzzy terhadap data masukan user

12 37 Hasil output SPK Lihat hasil Hasil akhir keluaran SPK Untuk melihat akhir keluaran SPK Activity Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity diagram rancangan sistem untuk admin dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Activity Diagram Admin Gambar 3.5 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin pada sistem. Aktifitas yang dilakukan oleh seorang admin yaitu login, lihat data mobil, olah data mobil, lihat

13 38 data spesifikasi, olah data spesifikasi, lihat data comforts, olah data comforts, atur fuzzifikasi kesimpulan, lihat data safety, olah data safety, dan logout. Aktifitas yang dilakukan admin dapat memperbarui isi data pada database yang dibuat untuk sistem. Untuk aktifitas-aktifitas user pada sistem dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Activity Diagram User Gambar 3.6 menggambarkan aktifitas user pada sistem ini. User melakukan login dan akan langsung memasuki halaman home, kemudian user bisa melakukan aktifitas input data mobil, input comforts, input safety, input parameter SPK, dan lihat hasil. Sistem

14 39 akan menyimpan dan update data ke database saat user melakukan aktifitas input data mobil, input comforts, input safety. Selain itu, sistem akan melakukan proses fuzzy saat user memasukkan parameter SPK, lalu sistem menampilkan hasil akhir Class Diagram Sistem memiliki class diagram seperti pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Class Diagram Sistem Pada Gambar 3.7 dijelaskan bahwa class diagram terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel spesifikasi menyimpan data spesifikasi mobil dan mempunyai relasi Many To One dengan tabel mobil. Di mana satu spesifikasi boleh memiliki banyak mobil tetapi satu mobil hanya bisa dimiliki satu spesifikasi. Tabel safety dan comforts juga mempunyai relasi dengan tabel mobil yaitu Many to One. Dimana satu fasilitas comforts dan safety bisa memiliki banyak mobil. Relasi tabel mobil dengan tabel kesimpulan adalah One to Many. Di mana pada mobil bisa diisi dengan banyak

15 40 id dari tabel kesimpulan. Sedangkan tabel users berdiri sendiri tanpa berelasi dengan tabel lainnya Desain Database Sistem Berikut adalah tabel-tabel yang digunakan Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Harga Mobil Menurut Spesifikasinya Menggunakan Metode Fuzzy : 1. Tabel Mobil Tabel mobil kerusakan digunakan untuk menyimpan data-data mobil. Field id merupakan primary key dan juga sebagai kunci yang menghubungkan dengan tabel kesimpulan. Terdapat spesifikasi_id, comforts_id dan safety_id sebagai foreign key. Struktur tabel mobil terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Mobil Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Spesifikasi_id Int (10) Foreign key Comforts_id Int (10) Foreign key Safety_id Int (10) Foreign key Merk Varchar (50) Nama Varchar (50) Tipe Varchar (50) Tahun Varchar (10) 2. Tabel Comforts Tabel comforts digunakan untuk menyimpan data-data fasilitas kenyamanan yang ada pada mobil. Field id adalah primary key dan sebagai kunci yang menghubungkan dengan tabel mobil. Struktur tabel comforts terlihat pada Tabel 3.4.

16 41 Tabel 3.4 Tabel Comforts Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Jenis_comforts Varchar (50) 3. Tabel Safety Tabel safety digunakan untuk menyimpan data-data fasilitas keamanan yang ada pada mobil. Field id adalah primary key serta sebagai kunci yang menghubungkan dengan tabel mobil. Struktur tabel safety terlihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Tabel safety Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Jenis_safety Varchar (50) 4. Tabel Spesifikasi Tabel spesifikasi digunakan untuk menyimpan data-data spesifikasi mobil. Field id merupakan primary key dan juga sebagai kunci yang menghubungkan dengan tabel mobil. Struktur tabel kriteria kerusakan terlihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Tabel Spesifikasi Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Kapasitas Varchar (10) Torsimax Varchar (10) Dayamax Varchar (10) Berat Varchar (10) Harga Decimal (10,0) 5. Tabel Kesimpulan

17 42 Tabel diagnosa digunakan untuk menyimpan daftar kesimpulan hasil perhitungan fuzzy. Field id sebagai primary key. Foreign key pada tabel ini adalah mobil. Struktur tabel kesimpulan terlihat pada Tabel Tabel 3.7 Tabel Kesimpulan Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Mobil_id Int (10) Foreign key Kesimpulan Varchar (250) 6. Tabel Users Tabel users digunakan untuk menyimpan data users untuk login. Primary key tabel ini adalah field id. Struktur tabel users terlihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Tabel Users Field Type Keterangan Id Int (10) Primary key Username Varchar (10) Password Varchar (10) 3.3 Fungsi Keanggotaan Pada sistem ini, setiap variabel fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan trapesium sebagai pendekatan untuk memperoleh derajat keanggotaan suatu nilai dalam himpunan fuzzy. Berikut adalah variabel dengan fungsi keanggotaannya : a. Variabel Kapasitas Mesin Variabel Kapasitas Mesin memiliki tiga himpunan fuzzy, yaitu : KECIL, SEDANG, dan BESAR. Representasi grafik variabel Kapasitas Mesin dapat dilihat pada Gambar 3.8.

18 43 Gambar 3.8 Representasi Grafik Variabel Kapasitas Mesin Domain Kapasitas Mesin = [1000, 1500, 2000, 3000] Fungsi keanggotaan Kapasitas Mesin adalah (dalam cc) : 1; x 1000 µkecil[x] = ( x) / ( ); 1000 < x < ; x ; x 1000 (x ) / ( ); 1000 < x < 1500 µsedang [x]= 1 ; 1500 x 2000 ( x) / ( ); 2000 < x < ; x ; x 2000 µbesar [x]= (x ) / ( ); 2000 < x < ; x 3000 b. Variabel Torsi Maksimal Variabel Torsi Maksimal memiliki tiga himpunan fuzzy, yaitu : KECIL, SEDANG, dan BESAR. Representasi grafik variabel Torsi Maksimal dapat dilihat pada Gambar 3.9.

19 44 Gambar 3.9 Representasi Grafik Variabel Torsi Maksimal Domain Torsi Maksimal = [10, 15, 20, 30] Fungsi keanggotaan untuk Torsi Maksimal adalah (dalam ratusan Kgm/rpm) : 1; x 10 µkecil[x] = (15 - x) / (15-10); 10 < x< 15 0; x 15 0; x 10 (x - 10) / (15-10); 10 < x < 15 µsedang[x] = 1; 15 x 20 (30 - x) / (30-20) 20 < x < 30 0; x 30 0; x 20 µbesar[x] = (x - 20) / (30-20); 20 < x < 30 1; x 30 c. Variabel Daya Maksimal Variabel Daya Maksimal memiliki tiga himpunan fuzzy, yaitu : KECIL, SEDANG, dan BESAR. Representasi grafik variabel Daya Maksimal dapat dilihat pada Gambar 3.10.

20 45 Gambar 3.10 Representasi Grafik Variabel Daya Maksimal Domain Daya Maksimal = [80, 100, 150, 250] Fungsi keanggotaan untuk variabel Daya Maksimal adalah (dalam Ps/rpm) : 1; x 80 µkecil[x] = (100 - x) / (100-80); 80 < x < 100 0; x 100 0; x 80 (x - 80) / (100-80); 80 < x < 100 µsedang[x] = 1; 100 x 150 (250 - x) / ( ); 150 < x < 250 0; x 250 0; x 150 µbesar[x] = (x - 150) / ( ); 150 < x < 250 d. Variabel Berat Kosong 1; x 250

21 46 Variabel Berat Kosong memiliki tiga himpunan fuzzy, yaitu : RINGAN, SEDANG, dan BERAT. Representasi grafik variabel Berat Kosong dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.11 Representasi Grafik Variabel Berat Kosong Domain Berat Kosong = [900, 1200, 1500, 2000] Fungsi keanggotaan untuk Berat Kosong adalah (dalam Kg) : 1; x 900 µringan[x] = ( x) / ( ); 900 < x < ; x ; x 900 (x - 900) / ( ); 900 < x < 1200 µsedang[x] = 1; 1200 x 1500 ( x) / ( ); 1500 < x < ; x ; x 1500 µberat[x] = (x ) / ( ); 1500 < x < 2000 e. Variabel Harga Mobil 1; x 2000

22 47 Variabel Harga Mobil memiliki tiga himpunan fuzzy, yaitu : MURAH, SEDANG, dan MAHAL. Representasi grafik variabel Harga Mobil dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.12 Representasi Grafik Variabel Harga Mobil Domain Harga Mobil = [ , , , ] Fungsi keanggotaan untuk Harga Mobil adalah (dalam juta rupiah) : 1; x 100 µmurah[x] = (250 - x) / ( ); 100 < x < 250 0; x 250 0; x 100 (x - 100) / ( ); 100 < x < 250 µsedang[x] = 1; 200 x 350 (500 - x) / ( ); 350 < x < 500 0; x 500 0; x 350 µmahal[x] = (x - 350) / ( ); 350 < x < 500 1; x 500

23 Perhitungan Fungsi Keanggotaan Fuzzy untuk Mendapatkan Kesimpulan Perhitungan Fuzzy dilakukan untuk mencari kesimpulan dari data masukan user. Parameter yang dimasukkan oleh user akan dihitung fungsi keanggotaannya. Contoh mobil yang akan diuji bisa dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Tabel Contoh Mobil Mobil Keterangan Merk Toyota Nama Fortuner Tipe 2.7 V A/T 4x4 Tahun 2011 Spesifikasi mobil yang ada di Tabel 3.9 bisa dilihat pada Tabel Tabel 3.10 Tabel Contoh Spesifikasi Spesifikasi Keterangan Kapasitas Mesin cc Torsi Maksimal 24,6 Kgm / rpm Daya Maksimal 160,4 Ps / rpm Berat Kosong Kg Harga Rp

24 49 Fasilitas keamanan yang dimiliki mobil di Tabel 3.10 bisa dilihat pada Tabel Tabel 3.11 Tabel Contoh Fasilitas Keamanan Fasilitas Keamanan Keterangan ABS Ada EBD Tidak ada Airbag Ada Safety belt Ada Keyless door Ada Corner sensor Ada Back sensor Ada Remote lock Ada Fasilitas kenyamanan yang dimiliki mobil di Tabel 3.11 bisa dilihat pada Tabel Tabel 3.12 Tabel Contoh Fasilitas Kenyamanan Fasilitas Kenyamanan Keterangan GPS Tidak ada Air conditioning Ada Audio player Ada Video Player Ada Power window Ada Sun roof Tidak ada Foot rest Ada Electric mirror control Ada

25 50 Berikut adalah perhitungan fungsi keanggotaan dari masingmasing variabel fuzzy dari data mobil di atas: a. Variabel Kapasitas Mesin (2694 cc) Perhitungan fungsi keanggotaan Kapasitas Mesin adalah : 0 ; (x ) / ( ); 1000 < x < 1500 µsedang [x]= 1 ; 1500 x 2000 ( ) / ( ); 2000 < x < ; x ; x 2000 µbesar [x]= ( ) / ( ); 2000 < x < ; x 3000 Nilai 2694 termasuk dalam domain [2000,3000]. Untuk himpunan fuzzy BESAR nilai derajat keanggotaannya adalah 0,694 yang diperoleh dari ( ) / ( ). b. Variabel Torsi Maksimal (24,6 Kgm/rpm) Perhitungan fungsi keanggotaan Torsi Maksimal : 0; x 10 (x - 10) / (15-10); 10 < x < 15 µsedang[x] = 1; 15 x 20 (30-24,6) / (30-20) 20 < x < 30 0; x 30 0; x 20 µbesar[x] = (24,6-20) / (30-20); 20 < x < 30 1; x 30 Nilai 24,6 termasuk dalam domain [20,30]. Untuk himpunan fuzzy SEDANG maka nilai derajat keanggotaannya adalah 0,54 yang diperoleh dari (30-24,6) / (30-20).

26 51 c. Variabel Daya Maksimal (160,4 Ps/rpm) Perhitungan fungsi keanggotaan Daya Maksimal adalah : 0; x 80 (x - 80) / (100-80); 80 < x < 100 µsedang[x] = 1; 100 x 150 ( ,4) / ( ); 150 < x < 250 0; x 250 Nilai 160,4 termasuk dalam domain [150,250]. Maka nilai 160,4 nilai derajat keanggotaannya adalah 0,896 yang diperoleh dari ( ,4) / ( ). d. Variabel Berat Kosong (1825 Kg) Perhitungan fungsi keanggotaan Berat Kosong : 0; x 900 (x - 900) / ( ); 900 < x < 1200 µsedang[x] = 1; 1200 x 1500 ( ) / ( ); 1500 < x < ; x ; x 1500 µberat[x] = ( ) / ( ); 1500 < x < ; x 2000 Nilai 1825 termasuk dalam domain [1500,2000]. Untuk himpunan fuzzy BERAT nilai derajat keanggotaannya adalah 0,65 yang diperoleh dari ( ) / ( ).

27 52 e. Variabel Harga Mobil (Rp ) Perhitungan fungsi keanggotaan Harga Mobil (dalam juta) : 0; x 100 (x - 100) / ( ); 100 < x < 200 µsedang[x] = 1; 200 x 350 ( ) / ( ); 350 < x < 500 0; x 500 0; x 350 µmahal[x] = ( ) / ( ); 350 < x < 500 1; x 500 Nilai 485 termasuk dalam domain [350,500]. Untuk himpunan fuzzy MAHAL maka nilai derajat keanggotaannya adalah 0,9 yang diperoleh dari ( ) / ( ). 3.5 Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka merupakan rancang bangun dari interaksi pengguna dengan komputer. Perancangan berupa input data atau output data untuk menampilkan data kepada pengguna. 1. Form Login Form Login merupakan form yang pertama kali muncul saat sistem dibuka atau digunakan. Rancangan antarmuka form login dapat dilihat pada Gambar 3.13.

28 53 Gambar 3.13 Desain Form Login Form login seperti terlihat pada Gambar 3.13 memiliki textbox yang dapat diisi sesuai dengan label yang tertera di atasnya. Tombol OK berfungsi untuk melanjutkan proses login, sedangkan tombol Cancel akan membatalkan proses login. 2. Menu Utama User Menu Utama User merupakan menu yang muncul ketika seorang pengguna berhasil melakukan login. Rancangan antarmuka Menu Utama User dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.14 Desain Menu Utama User Menu Utama User seperti terlihat pada Gambar 3.14 memiliki menu Program yang berisi submenu Logout dan Exit, dan menu Help yang berisi submenu Help dan About.

29 54 Tombol Menu SPK berfungsi untuk menampilkan halaman aplikasi SPK, sedangkan tombol Lihat Data berfungsi untuk menampilkan data mobil yang sudah pernah dimasukkan oleh pengguna. 3. Menu SPK Menu SPK merupakan menu yang muncul ketika tombol Menu SPK ditekan. Rancangan antarmuka Menu SPK dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.15 Desain Menu SPK Menu SPK seperti terlihat pada Gambar 3.15 memiliki beberapa parameter input yang harus diisi oleh pengguna. Parameter input yang pertama adalah data mobil, yang berisi merk, nama, tipe, dan tahun pembuatan mobil. Combobox untuk input merk berisi merk-merk mobil yang harus dipilih salah satu, jika merk tidak

30 55 termasuk, maka pengguna harus memilih Pilih Lain di combobox dan memasukkan data di textbox Merk Lain. Data spesifikasi adalah parameter SPK yang diisi melalui textbox, dan data keamanan dan kenyamanan dimasukkan melalui checkbox. Ketika tombol OK ditekan, data akan diproses sampai didapatkan hasil keluaran program dan menampilkan halaman hasil. 4. Halaman Hasil Rancangan antarmuka Halaman Hasil keluaran program dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.16 Desain Halaman Hasil Halaman Hasil seperti terlihat pada Gambar 3.16 memiliki menu File yang berisi submenu Lihat Laporan dan Exit. Hasil keluaran program akan ditampilkan dalam bentuk label. Tombol Berat, Daya, Harga, Kapasitas, dan Torsi berfungsi untuk menampilkan grafik sesuai dengan tombol yang ditekan. 5. Halaman Grafik

31 56 Rancangan antarmuka Halaman Grafik dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.17 Desain Halaman Grafik Tombol Lihat yang terdapat di Halaman Grafik seperti terlihat pada Gambar 3.17 berfungsi untuk menampilkan range fungsi keanggotaan fuzzy dari masukkan pengguna. 6. Menu Utama Admin Menu Utama Admin merupakan menu yang muncul ketika seorang admin berhasil melakukan login. Rancangan antarmuka Menu Utama Admin dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.18 Desain Menu Utama User Menu Utama Admin seperti terlihat pada Gambar 3.18 memiliki

32 57 menu Program yang berisi submenu Logout dan Exit, dan menu Help yang berisi submenu Help dan About. Tombol Menu SPK berfungsi untuk menampilkan halaman aplikasi SPK, tombol Lihat Data akan menampilkan data mobil yang sudah pernah dimasukkan oleh pengguna, tombol keamanan akan menampilkan Halaman Keamanan, dan tombol Kenyamanan berfungsi untuk menampilkan Halaman Kenyamanan. 7. Halaman Keamanan Halaman Keamanan merupakan menu dimana admin bisa melakukan manipulasi terhadap data keamanan. Rancangan antarmuka Halaman Keamanan dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.19 Desain Halaman Keamanan Halaman Keamanan seperti terlihat pada Gambar 3.19 memiliki parameter input berupa textbox untuk menambahkan data keamanan, dan tombol Save untuk menyimpan data baru. 8. Halaman Kenyamanan

33 58 Halaman Kenyamanan merupakan menu dimana admin bisa melakukan manipulasi terhadap data kenyamanan. Rancangan antarmuka Halaman Kenyamanan dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.20 Desain Halaman Kenyamanan Halaman Kenyamanan seperti terlihat pada Gambar 3.20 memiliki parameter input berupa textbox untuk menambahkan data kenyamanan, dan tombol Save untuk menyimpan data baru.

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan 59 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembahasan Aplikasi 4.1.1 Prototype Pertama Prototype pertama dibangun setelah kebutuhan data didapat dan perancangan sistem selesai. Berikut adalah hasil rekaman dari

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Analisa Kebutuhan Pada penelitian tugas akhir ini diperlukan komponen-komponen pendukung dalam membangun program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen tersebut

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Dalam membangun aplikasi ini metode yang digunakan adalah Prototyping Model. Prototyping Model membangun sebuah model dari sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 77 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Intraco Agro Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak. Masalah yang dihadapi PT. Intraco Agro Industry pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Pada saat ini belum ada aplikasi berbasis mobile yang menyampaikan informasi mengenai kebudayaan di Indonesia. Sehingga untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman)

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman) 37 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi desktop berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman visual studio C# 2008 yang diberi nama Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Sistem Pembuatan sistem kamus bahasa Sunda online, memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut. Adapun perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Setelah melakukan analisa dan perancangan aplikasi, langkah selanjutnya adalah pengkodean (implementasi) dan pengujian. implementasi merupakan desain (perancangan)

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan Sistem

Bab 3 Metode Perancangan Sistem Bab 3 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini dibahas mengenai metode perancangan yang dipergunakan dalam membuat Sistem Informasi Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Roemah Emak Backpacker 4H/3M,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 57 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem transaksi adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil form login admin dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 40 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem ng Sedang Berjalan III.1.1 Formulir Input Bentuk yang digunakan PT. PS Maju Bersama, sebagai dasar Sistem Informasi Stok Barang yaitu berupa Daftar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

19

19 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan

Lebih terperinci

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

2.2 Konsep Sistem Pakar 9 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii vi v vi viii ix

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan dari Sistem Aplikasi Rental Studio Berbasis Web. Aplikasi ini dibuat agar memudahkan para calon konsumen dapat memesan studio band dimanapun dan kapanpun

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Gambar 4-1. Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada pembangunan aplikasi manajemen operasi pada unit dagang pupuk organik berbasis web menggunakan cakephp ini adalah Prototyping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1. Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA III.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai 15 BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai perbandingan kriteria, nilai perbandingan sub kriteria menurut kriteria

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Adapun analisa masalah pada Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi pada Koperasi PT.Inalum yaitu : 1. Dalam menginput data Karyawan

Lebih terperinci

35

35 3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis atau bisa juga disebut analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi pengelompokan obat pada rumah sakit siti hajar medan menggunakan metode k-means

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xx ABSTRACT... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Akutansi Estimasi Pembiayaan Bahan Baku Pada PT. Nitori

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis, perancangan,

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Dari hasil survey dan observasi, maka dapat diketahui sistem apa yang akan dibutuhkan oleh UD. Panca Usaha untuk mengatasi permasalahan yang ada. Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari penerapan konsep CRM pada perusahaan Sky Motosport berbasis web dan media sosial.. 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem akuntanasi piutang pada PT. Pertamina UPMS 1 Medan adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Anggrek Phalaenopsis dengan Metode Dempster

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

3.2 Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC Waterfall menurut Roger S. Pressman. Dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.2 Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC Waterfall menurut Roger S. Pressman. Dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan Pada saat penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung dalam perancangan sistem maupun implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Dalam penelitian pembuatan

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` 3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pupuk Pada Tanaman Kopi Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Algoritma Apriori Jurusan Yang Paling Diminati Calon Mahasiswa Di Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). Model SDLC yang dipakai dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). Model SDLC yang dipakai dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk pembangunan sistem, penelitian menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Model SDLC yang dipakai dalam penelitian adalah model Waterfall.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini di bangun bertujuan untuk memudahkan bagian klinik Widyatama dalam hal perekaman data pasien khususnya data mahasiswa, pegawai,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan berikut : Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pakar Analisis Kepribadian Dasar Siswa pada SMK Harapan Mekar 1 Menggunakan Metode Case Based Reasoning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode Teorema

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi 62 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Stock Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Membuat Prosedur Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ini belum memiliki aplikasi yang dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar Wilayah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap pengubahan hasil analisis dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman sehingga menghasilkan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci