ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN TAHUN 2008 Irina Yanuarisma Yuvinasari 1, Herawati 1, Dandes Rifa 2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta irina_yanuarisma@yahoo.co.id 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Abstract The purpose of this study was to determine the level of profitability state-owned enterprises before and after the enactment of Tax Reform Variables used to measured the performance is profitability ratios are proxied by Net Profit Margin, Return On Asset and Return on Equity. The sampling method used was puposive sampling as many as 15 stateowned enterprises with the observation period two years before and two years after from the year and the analysis used in this study is a paired samples T-test. The results of hypothesis testing showed that there was no significant difference at the level profitability of state-owned enterprises before and after the enactment of Tax Reform 2008 based on Net Profit Margin, Return on Asset and Return on Equity. Key words : Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity, Profitability, Tax Reform Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Jurusan Akuntansi Universitas Bung Hatta, Padang. 1 Pembimbing-1 Skripsi 2 Pembimbing-1 Skripsi 1

2 Pendahuluan Undang-Undang Perpajakan yang dikeluarkan pemerintah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Perubahan tersebut merupakan penyempurnaan Undang-Undang Perpajakan yang ada dan merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang ada di Departemen Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak. Reformasi perpajakan yang terjadi merupakan perubahan yang mendasar di segala aspek perpajakan termasuk reformasi UU perpajakan itu sendiri. Reformasi pajak dilakukan agar sistem perpajakan dapat lebih efektif dan efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi yang menuntut daya saing tinggi dengan negara lain. Tentu saja dengan memperhatikan prinsip-prinsip perpajakan yang sehat seperti persamaan (equality), kesederhanaan (simplicity), dan keadilan (fairness), sehingga tidak hanya berdampak terhadap peningkatan kepastian fiskal, melainkan terhadap perkembangan kondisi ekonomi makro. Perubahan ini juga dilakukan untuk merangsang investasi, meningkatkan profitabilitas dan efisiensi perusahaan. Dengan berlandaskan pada arah dan tujuan penyempurnaan tersebut perlu dilakukan perubahan Undang-Undang Perpajakan Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Perpajakan Nomor 17 Ta hun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Perpajakan Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan melakukan Perubahan Keempat atas Undang-Undang Perpajakan Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yaitu Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan yang mulai diberlakukan 1 Januari 2009, (Penjelasan atas Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Tahun 2008) yang terdiri dari : 1. Tarif WP Badan Dalam Negeri (Pasal 17 ayat (1) huruf b) Ketentuan Sebelum Perubahan (Undang-Undang Pajak tahun 2000) No. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak 1. Sampai dengan Rp ,- 10% 2. Di atas Rp ,-s.d Rp ,,- 15% 3. Di atas Rp ,- 30% 2

3 Ketentuan Perubahan (Undang-Undang Pajak Tahun 2008) yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009 : 1. WP badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% untuk tahun pajak WP badan dalam negeri mulai tahun pajak 2010 diturunkan menjadi 25%. Penerapan tarif tunggal dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan prinsip kesederhanaan dan international best practice (mengimbangi tarif PPh yang berlaku di negara-negara tetangga yang relatif lebih rendah, meningkatkan daya saing di dalam negeri, mengurangi beban pajak dan meningkatkan kepatuhan WP). 2. Tarif WP Perseroan Terbuka (Pasal 17 ayat (2b) WP badan dalam negeri berbentuk perseroan terbuka yang telah go publik diberikan pengurangan tarif sebesar 5% dari tarif normal dengan kriteria paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. Insentif ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan yang masuk bursa sehingga akan meningkatkan good corporate governance dan mendorong pasar modal sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. 3. Pemotongan/Pemungutan a. Pembedaan tarif pemotongan/pemungutan Jenis Pot/Put Tarif untuk yang tidak memiliki NPWP Pasal 21 Pengenaan tarif 20% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP yang menerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 Pasal 22 Pengenaan tarif 100% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP yang menerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 22 Pasal 23 Pengenaan tarif 100% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP yang menerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23 b. Perluasan Objek PPh Pasal 22 WP yang membeli barang yang tergolong sangat mewah dipungut PPh Pasal 22 sebagai pembayaran PPh tahun berjalan. c. Perubahan tarif PPh Pasal 23 Tarif PPh Pasal 23 yang semula hanya 15% dari penghasilan neto dirubah menjadi sebagai berikut : 3

4 - 15% dari peredaran bruto atas dividen, bunga, royalti, dan hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya. - 2% dari peredaran bruto atas jasa-jasa seperti sewa, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lainnya. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memberikan keseragaman pemotongan pajak yang sebelumnya ada yang didasarkan pada penghasilan bruto dan sebagian didasarkan pada penghasilan neto. Dengan metode ini, penerapan perpajakan diharapkan dapat lebih sederhana dan tarif relatif lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kepatuhan WP. 4. Fasilitas Perpajakan bagi UMKM (Pasal 31 E) WP badan dalam negeri dengan peredaran bruto s.d Rp. 50 miliar mendapat fasilitaas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif normal yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp. 4,8 miliar. Pemberian insentif tersebut dimaksudkan untuk mendorong berkembangnya UMKM yang pada kenyataannya memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian di Indonesia. Pemberian insentif juga diharapkan dapat mendorong kepatuhan WP yang bergerak di bidang UMKM. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atau investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan adalah untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu, untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu, untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri dan untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Sedangkan manfaat yang diperoleh adalah untuk mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalan satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri, dan mengetahui 4

5 produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Adapun tujuan penelitian dari penelitian ini untuk membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Net Profit Margin (NPM), terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat perofitabilitas perusahaan BUMN yang terdapat di Bursa Efek untuk periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Return On Asset (ROA), terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Return On Equity (ROE). Pada tahun 2000 reformasi pajak dilakukan dengan cara mencari objek pajak yang potensial dalam rangka menghimpun dana dan mendorong pemulihan perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan tarif berbeda pada wajib pajak perorangan dan wajib pajak badan, di samping itu untuk wajib pajak badan, lapisan pajak yang dikenakan juga berbeda. Diharapkan dengan perubahan yang ketiga ini, wajib pajak badan dapat lebih diuntungkan sehingga penerimaan dari wajib pajak badan lebih meningkat, Radianto (2004). Sedangkan pada tahun 2008 UU Perpajakan No. 36 yang resmi diundangkan pada tanggal 23 September 2008 dan berlaku efektif mulai tanggal i Januari 2009, yang juga merupakan perubahan keempat, perubahannya berupa penurunan tarif secara bertahap, pembedaan tarif serta penyederhanaan lapisan kena pajak (hanya dikenakan tarif tunggal/single rate) yang berarti bahwa berapapun penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak Badan dan Badan Usaha Tetap maka tarif yang dikenakan adalah sama, dengan tujuan untuk memberikan beban pajak yang lebih proporsional bagi tiap-tiap golongan wajib pajak sehingga kemungkinan jumlah beban pajak menjadi lebih kecil. Perubahan yang terjadi dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Badan berkaitan dengan pengakuan penghasilan dan biaya yang ada pada laporan laba rugi, sehingga kalau ada perubahan hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya laba rugi perusahaan. Pembayaran pajak yang dilakukan sangat tergantung pada perolehan laba selama satu tahun pajak. Apabila perolehan laba (profitabilitas) semakin besar (tinggi) maka pembayaran pajak akan semakin besar, sehingga kontribusi kepada pendapatan negara juga semakin besar. 5

6 Disamping itu perubahan ini juga memberikan dampak yang positif kepada perusahaan sebagai wajib pajak karena adanya stimulus yang memberikan kemudahan dalam perhitungan, penyetoran dan pelaporannya. Dengan adanya stimulus ini diharapkan profitabilitas perusahaan akan semakin meningkat dan kalau profitabilitas meningkat maka pembayaran pajak juga akan mengalami perubahan. Dengan demikian UU terbaru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi posotif bagi perusahaan yaitu dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan yang nantinya akan meningkatkan nilai (value) perusahaan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham karena adanya beberapa perubahan yang dapat berakibat langsungpada tinggi rendahnya laba bersih setelah pajak antara lain perubahan tarif pajak, perluasan biaya sebagai pengurang penghasilan bruto, perluasan penghasilan yang merupakan objek pajak dan pengenaan tarif tunggal terutama bagi perusahaan yang memilki penghasilan kena pajak diatas Rp. 100 juta, namun perubahan ini dapat memperkecil jumlah pajak terutang per perusahaan apabila menerapkan biaya-biaya fiskal yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. H4 Dari uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian atas perubahan Undang-Undang Perpajakan Tahun 2000 menjadi Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008, yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas antara sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun perbedaan yang mendasar dari penelitian sebelumnya adalah, Radianto (2004), Ika (2005), Wijayanto (2010), dan Ewi (2006) meneliti kinerja perusahaan sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2000 sedangkan Sulastri (2009) meneliti kinerja perusahaan sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data Penelitian termasuk penelitian data sekunder yaitu data eksternal berupa data laporan keuangan yang berasal dari Indonesian Stock Exchange. Populasi dari penelitian ini yaitu perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menggunakan metode Purposive Sampling sebagai teknik pengambilan sampel dengan kriteria : 6

7 a. Perusahaan termasuk dalam perusahaan BUMN yang berorientasi laba dan berbentuk Perseroan Terbuka (non perbankan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2007 sampai dengan tahun b. Perusahaan menerbitkan Laporan Keuangan selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai dengan 2010 yang telah diaudit serta diumumkan di Bursa Efek Indonesia dengan tahun buku yang berakhir 31 Desember c. Laporan keuangan menyediakan data yang lengkap tersedia dan dapat dihitung rasio keuangannya. Diperoleh hasil yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 15 perusahaan BUMN dengan window period data yang diambil adalah 2 tahun sebelum (2007,2008) dan 2 tahun sesudah (2009,2010) berlakunya Undang-Undang tersebut. Metode Penelitian adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan membandingkan suatu keadaan pada satu periode dengan periode lainnya kemudian menganalisis perbedaan yang terjadi sebagai hubungan sebab akibat atas suatu kejadian atau fenomena (Sekaran, 2011). Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah mengunjungi situs dan mengunduh data laporan keuangan perusahaan yang sudah ditentukan sebagai sampel serta studi Kepustakaan. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah 3 rasio profitabilitas yang terdiri dari Margin Laba Bersih (Net Profit Margin/NPM)) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur/menilai seberapa jauh penjualan mampu menghasilkan laba bersih, Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur/menilai kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan, Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur pengembalian atas investasi pemegang saham dan juga mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia untuk pemegang saham. Metode Analisis dengan menggunakan software versi 11.5 for windows. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji normalitas dengan alat uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan hipotesis apabila probabilitas > dari alpha 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi dan apabila probabilitas < dari alpha 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi (Ghozali, 2011). Sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan alat uji beda t-test yang bertujuan untuk membandingkan antara dua nilai ratarata yaitu tahun sebelum dengan tahun sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan tahun 2008 dengan standar error dari rata-rata perbedaan dua sampel dengan hipotesis apabila hasil nilai Sig (2 tailed) < nilai signifikansi 0,05 berarti H1 diterima artinya menunjukkan 7

8 perbedaan yang signifikan dan apabila hasil nilai Sig (2 tailed) > nilai signifikansi 0,05 berarti H1 ditolak artinya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Ghozali, 2011). Analisis Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Proses Pengumpulan Data Berdasarkan sumber data yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung tetapi melalui media perantara atau pihak lain. Keuntungan dari penelitian ini relatif lebih cepat dan murah dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Tipe data sekunder dari penelitian ini adalah data eksternal berupa data laporan keuangan yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Diperoleh hasil perhitungan masing-masing rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity) dari tahun disajikan pada tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.1 Net Profit Margin Perusahaan Sampel No. Kode Nama Perusahaan NPM TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 20,8% 16,6% 16,8% 16,8% 2. PTPP PT PP (Persero) Tbk 2,89% 3,09% 3,88% 4,58% 3. TINS PT Timah (Persero) Tbk 21% 15% 4% 11% 4. KRAS PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 2,13% 2,23% 2,93% 7,15% 5. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 42,63% 14,26% 6,94% 19,25% 6. PGAS PT Perusahaan Gas (Persero) Tbk 13,24% 4,94% 34,56% 31,56% 7. ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2,24% 1,23% 2,15% 3,34% 8. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1,09% 5,04%.5,70% 2,64% 9. SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 18,5% 20,7% 23,1% 25,3% 10. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 2,21% 2,05% 2,19% 4,36% 11. PTBA PT Bukit Asam (Persero) Tbk 18,3% 28,0% 33,8% 25,4% 12. SMFP PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk 78,98% 80,49% 74,69% 43,53% 8

9 13. WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 3,01% 2,38% 2,87% 4,73% 14. JMPD PT Jasa Marga (Persero) Tbk 10,41% 21,11% 26,89% 27,26% 15. ISAT PT Indosat (Persero) Tbk 12,10% 9,78% 7,96% 3,27% Sumber : Data Laporan Keuangan BEI Tabel 4.2 Return On Asset Perusahaan Sampel No. Kode Nama Perusahaan ROA TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 15,9% 11,7% 11,7% 11,6% 2. PTPP PT PP (Persero) Tbk 4,43% 4,37% 3,96% 3,70% 3. TINS PT Timah (Persero) Tbk 36% 23% 6% 16% 4. KRAS PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 2,82% 2,99% 3,87% 6,04% 5. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 52,95% 12,28% 5,99% 15,13% 6. PGAS PT Perusahaan Gas (Persero) Tbk 5,69% 2,48% 21,73% 19,44% 7. ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2,6% 1,6% 5,9% 6,5% 8. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1,28% 6,37% 6,88% 3,77% 9. SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 20,8% 23,8% 25,7% 23,3% 10. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 3,76% 3,83% 3,99% 8,37% 11. PTBA PT Bukit Asam (Persero) Tbk 18,3% 28,0% 33,8% 23,0% 12. SMFP PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk 7,86% 6,09% 4,85% 3,02% 13. WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 3,12% 2,70% 3,32% 4,53% 14. JMPD PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2,01% 4,83% 6,14% 6,30% 15. ISAT PT Indosat (Persero) Tbk 9,98% 9,16% 5,84% 6,58% Sumber : Data Laporan Keuangan BEI Tabel 4.3 Return On Equity Perusahaan Sampel No. Kode Nama Perusahaan ROE

10 1. TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 39,2% 31,5% 29,5% 26,0% 2. PTPP PT PP (Persero) Tbk 38,66% 40,10% 42,43% 19,02% 3. TINS PT Timah (Persero) Tbk 53% 35% 9% 23% 4. KRAS PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 6,18% 8,45% 8,52% 41,43% 5. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 78,56% 16,27% 7,46% 18,99% 6. PGAS PT Perusahaan Gas (Persero) Tbk 167,17% 188,42% 99,87% 92,21% 7. ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk 32,3% 19,3% 27,1% 33,2% 8. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 12,06% 71,35% 31,69% 14,91% 9. SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 26,8% 31,3% 32,6% 30,3% 10. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 5,75% 5,84% 6,28% 12,45% 11. PTBA PT Bukit Asam (Persero) Tbk 27,1% 42,7% 47,1% 31,2% 12. SMFP PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk 5,51% 4,14% 6,91% 5,44% 13. WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 10,00% 11,27% 12,34% 15,81% 14. JMPD PT Jasa Marga (Persero) Tbk 4,65% 10,77% 13,82% 15,42% 15. ISAT PT Indosat (Persero) Tbk 19,46% 17,89% 27,19% 27,32% Sumber : Data Laporan Keuangan BEI Dari hasil pengumpulan dan perhitungan rasio profitabilitas yang telah dilakukan dan diperoleh dari 15 perusahaan BUMN yang menjadi sampel selama 4 tahun ( ), terlihat pada tabel 4.1 nilai NPM tertinggi pada tahun 2007 sebesar 78,98% dimiliki PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk dan terendah 1,09% dimiliki Garuda Indonesia (Persero) Tbk, tahun 2008 nilai NPM tertinggi sebesar 80,49% dimiliki PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk dan terendah 1,23% dimiliki PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, tahun 2009 nilai NPM tertinggi sebesar 74,69% dimiliki PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk dan terendah 2,15% dimiliki PT. Adhi Karya (Persero) Tbk serta tahun 2010 nilai NPM tertinggi sebesar 43,53% juga dimiliki PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk dan terendah 2,64% dimiliki Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pada tabel 4.2 nilai ROA tertinggi tahun 2007 sebesar 52,95% dimiliki oleh PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk dan terendah 1,28% dimiliki Garuda Indonesia (Persero) Tbk, tahun 2008 nilai ROA tertinggi sebesar 28,0% dimiliki oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk dan terendah 1,6% dimiliki oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, tahun 2009 nilai ROA tertinggi sebesar 33,8% dimiliki PT.. Bukit Asam (Persero) Tbk dan terendah 3,32% dimiliki PT. 10

11 Wijaya Karya (Persero) Tbk serta tahun 2010 ROA tertinggi sebesar 23,3% dimiliki PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan terendah 3,02% dimiliki oleh PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. Kemudian pada tabel 4.3 untuk hasil perhitungan rasio ROE, nilai rasio pada tahun 2007 tertinggi sebesar 167,17% dimiliki PT. Perusahaan Gas (Persero) Tbk dan terendah 4,65% dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk, pada tahun 2008 nilai ROE tertinggi sebesar 188,42% dimiliki PT. Perusahaan Gas (Persero) Tbk dan terendah 4,14% dimiliki PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk, tahun 2009 nilai ROE tertinggi sebesar 99,87% dimiliki PT. Perusahaan Gas (Persero) Tbk dan terendah 6,28% dimiliki PT. Kimia Farma (Persero) Tbk serta tahun 2010 nilai ROE tertinggi sebesar 92,21% dimiliki PT. Gas Perusahaan Gas (Persero) Tbk dan terendah 5,44% dimiliki PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 2. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik One Sampel Kolmogrov (K-S) dengan asumsi jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka data tidak terdistribusi normal Diperoleh hasil pengujian normalitas meliputi seluruh data yang ada untuk variabel Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Untuk NPM, ROA, dan ROE N Asymp. Sig (2-tailed) Alpha Keterangan Net Profit Margin (NPM) ,05 Normal Return On Asset (ROA) 60 0,880 0,05 Normal Return On Equity (ROE) 60 0,398 0,05 Normal Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder Tahun 2013 Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, menggambarkan bahwa nilai Asymp. Sig (2- tailed) untuk masing-masing rasio Profitabilitas lebih besar dari 0,05. Diantaranya nilai Net Profit Margin 0,867 > 0,05, Return On Asset 0,880 > 0,05 dan Return On Equity 0,398 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, sehingga pengujian statistik dapat dilakukan. 3. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 11

12 Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang dikemukakan dalam bab sebelumnya, dengan menggunakan Uji T-test sampel berpasangan untuk menganalisis data berdasarkan perhitungan dengan menggunakan komputer program SPSS, maka diperoleh hasil perbandingan untuk Net Profit Margin, Return On Asset dan Retun On Equity sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan pada BUMN seperti dalam tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji T-Test Berpasangan untuk Net Profit Margin, Return On Asset dan Return On Equity Sig. T hitung Alpha Keterangan (2-tailed) Net Profit Margin (NPM) 0,176 0,862 0,05 Tidak Signifikan Return On Asset (ROA) 0,392 0,699 0,05 Tidak Signifikan Return On Investment (ROE) 0,641 0,114 0,05 Tidak Signifikan Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder Tahun Hasil Pengujian Hipotesis Satu Berdasarkan uji T-test sampel berpasangan pada tabel 4.5 dari hasil perhitungan NPM terhadap tingkat profitabilitas secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah diberlakukannya Undang- Undang Perpajakan Tahun Hal ini terbukti dari nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,862, dimana nilai ini lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 sehingga H1 ditolak, artinya hipotesis satu tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan BUMN untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan tahun 2008 sehingga hipotesis tersebut tidak dapat diterima Hasil Pengujian Hipotesis Dua Berdasarkan uji T-test sampel berpasangan pada tabel 4.5 dari hasil perhitungan ROA terhadap tingkat profitabilitas secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah diberlakukannya Undang- Undang Perpajakan Tahun Hal ini terbukti dari nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,699, dimana nilai ini lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 sehingga H2 ditolak, artinya hipotesis dua tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan BUMN untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah 12

13 diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 sehingga hipotesis tersebut juga tidak dapat diterima Hasil Pengujian Hipotesis Tiga Berdasarkan uji T-test sampel berpasangan pada tabel 4.5 dari hasil perhitungan ROE terhadap tingkat profitabilitas secara statistik juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan tahun Hal ini terbukti dari nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,114, dimana nilai ini lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 sehingga H3 ditolak, artinya hipotesis tiga juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan BUMN untuk periode dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan tahun 2008 sehingga hipotesis tersebut juga tidak dapat diterima. Dari seluruh pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa nilai NPM, ROA dan ROE yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat penjualan, total aktiva yang digunakan serta modal yang telah dikeluarkan mampu menghasilkan laba bersih setelah dikurangi beban pajak tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan BUMN antara sebelum dengan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 yang juga berarti bahwa perubahan Undang-Undang Perpajakan berupa penurunan tarif pajak, pembedaan tarif serta penyederhanaan lapisan kena pajak dari 3 lapisan menjadi single rate (tarif tunggal) yang berlaku untuk perusahaan belum dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan sehingga perubahan tersebut tidak berpengaruh pada peningkatan nilai (value) perusahaan pada umumnya dan kesejahteraan para pemegang saham pada khususnya. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Radianto (2004) yang meneliti tingkat efisiensi perusahaan perbankan dengan menggunakan seluruh rasio khusus perbankan dan penelitian Wijayanto (2010) yang meneliti profitabilitas dan nilai pasar perusahaan manufaktur dengan menggunakan dua rasio profitabilitas. Hasil dari penelitian tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun Namun tidak mendukung penelitian yang dilakukan Ika (2005) yang menggunakan seluruh rasio keuangan serta Ewi (2006) yang menggunakan dua rasio profitabilitas untuk tingkat efisiensi perusahaan manufaktur. Hasil dari penelitian 13

14 menununjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk periode sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun Kesimpulan Dan Keterbatasan dan Saran 1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas antara sebelum dengan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008, dimana yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) sebagai alat ukurnya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode , dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Setelah dilakukan analisis maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pada hipotesis pertama disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan BUMN tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Net Profit Margin (NPM). 2. Pada hipotesis kedua juga menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas antara sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Return On Asset (ROA). 3. Pada hipotesis ketiga mendapatkan hasil yang sama bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas antara sebelum dan sesudah berlakunya Undang- Undang Perpajakan Tahun 2008 berdasarkan Return On Equity (ROE). 2. Keterbatasan Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang dihadapi peneliti, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian : 1. Peneliti hanya mengambil sampel pada perusahaan BUMN saja dan tidak mewakili perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak memungkinkan memperoleh keberagaman sampel. 2. Dikarenakan perusahaan BUMN yang listing di BEI terbatas sehingga peneliti memperoleh sampel yang sedikit. 3. Periode pengujian yang pendek yaitu 4 tahun sehingga menyebabkan sedikitnya perolehan data penelitian. 3. Saran 14

15 selanjutnya : Sehubungan dengan keterbatasan di atas, maka disarankan untuk penelitian 1. Diharapkan dapat memperluas populasi dan kriteria sampel sehingga hasil yang diperoleh dapat digunakan secara generalisasi sebagai perbandingan dari penelitian sebelumnya. 2. Diharapkan dapat menggunakan jenis data yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu jenis data primer agar sampel yang diperoleh lebih proporsional. 3. Diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian dari penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka Ewi Perbedaan Tingkat Efisiensi Perusahaan Manufaktur Aneka Industri yang Terdaftar di BEJ pada Sebelum dan sesudah Reformasi Undang-Undang Perpajakan tahun 2000, http/journal uii.ac.id/index.php/sinergi/article/view, diakses tanggal 10 Mei Maret html:1 Maret Ika, Siti Rochman Analisis Efisiensi Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Perpajakan Makalah SNA VIII. Solo. Mariwan dan Zainal Arifin Analisis Kinerja dan Usaha pada Periode Sebelum dan Sesudah Reformasi Pajak Tahun 2000 (Studi Kasus Pada Badan Usaha di Wilayah kabupaten Sleman Kulonprogo dan Gunung Kidul). tersedia di http//journal uii.ac.id/index.php/sinergi/article/view/939/870, diakses tanggal 1 Maret Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Tahun Peraturan Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak tentang Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPH). 2009, Jakarta; PT Sekala Jalma Karya. Pratolo Good Governance dan Kinerja BUMN Di Indonesia; Aspek Audit Manajemen Dan Pengendalian Intern Sebagai Variabel Eksigen Serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan. Makalah SNA X. Unhas Makassar. Radianto Analisis Efisiensi Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Perpajakan Makalah SNA. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian. Jakarta; Bumi Aksara. Sulastri, Made Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Perpajakan 1994, http/journal uii.ac.id/index.php/sinergi/article/view, diakses tanggal 10 Mei Sumarsan, Thomas Perpajakan Indonesia (Edisi Pedoman Perpajakan yang Lengkap Berdasarkan Undang-Undang Terbaru), Jakarta; PT Indeks. Syamsuddin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. Wijayanto, Eko Profitabilitas dan Nilai Pasar Perusahaan Manufaktur Yang Masuk dalam LQ-45 Sebelum dan Sesudah Berlakukannya Undang-Undang Perpajakan 15

16 Tahun 2000, http//journal uii.ac..id/index.php/sinergi/article/view, diakses tanggal 10 Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah 19 perusahaan BUMN yang tercatat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. Jika Perusahaan BUMN tersebut seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari  dan  Yaitu dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2015 s.d Juni 2016. Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah terjadi reformasi undang-undang (UU) perpajakan tahun 1994,

BAB I PENDAHULUAN. Setelah terjadi reformasi undang-undang (UU) perpajakan tahun 1994, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setelah terjadi reformasi undang-undang (UU) perpajakan tahun 1994, pemerintah Indonesia kembali mengadakan reformasi perpajakan pada tahun 2000. Reformasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia adalah perseroan yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

b. Bagi WP badan, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan, yaitu 10%, 15% dan 30% menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010.

b. Bagi WP badan, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan, yaitu 10%, 15% dan 30% menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010. Tarif- tariff baru PPh 2009Undang-undang pajak penghasilan yang baru kini sudah disahkan oleh DPR. Beberapa tarif pajak dipotong sehingga diperkirakan potential lost pajaknya mencapai Rp 40 triliun. Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari peranan penerimaan pajak bagi pembiayaan pengeluaran negara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari peranan penerimaan pajak bagi pembiayaan pengeluaran negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin hari peranan penerimaan pajak bagi pembiayaan pengeluaran negara semakin besar sehingga berbagai usaha dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii MOTTO... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR...xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia kembali melakukan reformasi pajak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia kembali melakukan reformasi pajak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia kembali melakukan reformasi pajak dengan mengeluarkan beberapa undang-undang pajak baru yaitu undang-undang No 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan

Lebih terperinci

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA), (STUDI PADA BANK UMUM GO PUBLIC YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2011) Henry

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SUMBER DATA Menurut Sarwono (2006 : 8), dilihat dari sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

Oleh: ASRI WIYATI B

Oleh: ASRI WIYATI B ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian komparatif yakni penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat karena dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyak investor yang mengalokasikan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia adalah perseroan yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Data Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Privatisasi BUMN pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika Manajemen

Jurnal Dinamika Manajemen JDM Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 27-33 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Ibnu Khajar Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan menjual saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang berdaulat, sehingga dalam memberi kepastian hukum dan jaminan pada warga negaranya dibuatlah berbagai peraturan undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disederhanakan dengan memerhatikan asas keadilan, pemerataan, manfaat, dan

BAB I PENDAHULUAN. disederhanakan dengan memerhatikan asas keadilan, pemerataan, manfaat, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang- undang perpajakan di Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai dengan perubahan ekonomi. Untuk itu sistem perpajakan terus di sempurnakan dan disederhanakan

Lebih terperinci

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. (Studi kasus BUMN yang terdaftar di BEI) Disusun oleh

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. (Studi kasus BUMN yang terdaftar di BEI) Disusun oleh Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan serta dampaknya pada Harga Saham (Studi kasus BUMN yang terdaftar di BEI) Disusun oleh Pembimbing: Dr. LIES HANDRIJANINGSIH Nama : FIFI

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal study. Causal study adalah penelitian yang melihat hubungan sebab akibat apakah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011) Choirul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan captive market yang selama ini dimiliki BUMN menjadi competitive

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan captive market yang selama ini dimiliki BUMN menjadi competitive BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apabila pemerintah membebaskan pasar dalam negeri dari proteksi dan mengalihkan captive market yang selama ini dimiliki BUMN menjadi competitive market maka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

2015 PENGUJIAN TRADE OFF THEORY & PECKING ORDER THEORY DALAM PENENTUAN STRUKTUR MODAL

2015 PENGUJIAN TRADE OFF THEORY & PECKING ORDER THEORY DALAM PENENTUAN STRUKTUR MODAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama setiap perusahaan adalah memakmurkan kekayaan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan setinggi-tingginya, sedangkan nilai perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan obyek penelitian yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan CSR pada perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of the merger against the company's financial performance in the companies who listed on the Stock Exchange. Performance of financial corporate is

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (3) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS KINERJA PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH REFORMASI PAJAK TAHUN 2008 Desti Yanuwanti Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio

Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-01-28 Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham (stock) merupakan salah satu alternatif investasi dapat menghasilkan keuangan dalam bentuk dividen dan capital gain. Apabila seorang investor membeli saham, maka

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014 HUBUNGAN ANTARA PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2014 Oleh Zulkifli Musannip Efendi Siregar Dosen Tetap Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian 4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak dikenal luas oleh masyarakat. Investasi dalam saham melalui pasar modal merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : TRI PUJI SANTOSO NPM YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

SKRIPSI OLEH : TRI PUJI SANTOSO NPM YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR PENGARUH RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN BUMN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja saham perusahaan BUMN dalam beberapa waktu terakhir mulai menurun. Ini sebagai dampak gejolak ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian. Bahkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Perpajakan (UUP) di Indonesia telah mengalami perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan agar wajib pajak dapat

Lebih terperinci

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan/ kinerja perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN 2014-2015 Anita Suwandani, Suhendro, Anita Wijayanti anita.suwandani@yahoo.com FE UNIBA Surakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara, berupa iuran yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) yang tidak mendapat balas jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut: 1. perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Compare Analysis the Financial Ratios Before and After Implementation of PSAK 55 (Revised 2011) on the Banks Listed on the Indonesian Stock Exchange period 2009-2013 This study aimed to compare

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini menguji mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini menguji mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menguji mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan pengungkapan CSR dalam suatu perusahaan. Objek penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX)

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF GOVERNMENT REGULATION NO. 51 YEAR 2008 TO GOVERNMENT REGULATION NO

ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF GOVERNMENT REGULATION NO. 51 YEAR 2008 TO GOVERNMENT REGULATION NO ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF GOVERNMENT REGULATION NO. 51 YEAR 2008 TO GOVERNMENT REGULATION NO. 40 YEAR 2009 ON CONSTRUCTION SERVICE ON PROFITABILITY RATE OF COMPANY : A SURVEY ON COMPANIES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan laba atau keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada purposive

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU Ibnu Sutomo Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya Malinda (2011:1),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return)

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia berfungsi sebagai sarana pembentukan modal untuk membiayai pembangunan dan juga untuk pemerataan pendapatan. Masyarakat dapat ikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian Data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian 2010-2014. Data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank Dunia menilai bahwa para birokrat (pemerintah) tidak mampu mengelola bisnis dengan baik, hal tersebut disebabkan bukan karena tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian. Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian. Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan meningkatnya persaingan yang ketat di dunia usaha. Persaingan bisnis yang ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian remunerasi gaji dan fasilitas direksi terhadap kinerja perusahaan BUMN Non Perbankan. Selain itu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) SKRIPSI Oleh: Bima Sakti Purbantoro 0708102011 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC Fitria Susilowati fitria.susilowati@rocketmail.com Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk para investor dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. Pengembangan pasar modal sangat diperlukan

Lebih terperinci

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period ABSTRACT The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2014 This study tries to identify the variables that are affected

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dan Aktiva Pajak Tangguhan

ABSTRAK. Kata kunci: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dan Aktiva Pajak Tangguhan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas berpengaruh baik simultan maupun parsial terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2008 Indah Nurmalasari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci