PERKEMBANGAN ILMU ELEKTRONIKA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN ILMU ELEKTRONIKA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF"

Transkripsi

1 Muh. Yahya, Perkembangan Ilmu Elektronika pada Kurikulum Pendidikan Teknik Otomotif PERKEMBANGAN ILMU ELEKTRONIKA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF Muhammad Yahya Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui perkembangan ilmu elektronika pada kurikulum jurusan pendidikan teknik Otomotif, dan () untuk mengetahui spektrum kompetensi SMK yang dapat dipenuhi kurikulum jurusan PTO. Metode penelitian ini menggunakan model penelitian evaluasi. Data penelitian dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan observasi. Data yang terkumpul di analisis secara kualitatif. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) kurikulum jurusan PTO mengalami perkembangan ke arah ilmu elektronika, adalah sepektrum kompetensi teknik ototronik, () kurikulum jurusan PTO relevan dengan: (a) kompetensi kendaraan ringan sebesar 8%,l (b) kompetensi teknik sepeda motor sebesar 75%, (c) kompetensi teknik perbaikan bodi otomotif sebesar 55%, (d) kompetensi jurusan PTO kurang relevan dengan kompetensi alat berat dengan tingkat relevansi hanya 1,%, dan (e) kurikulum jurusan PTO tidak relevan dengan spektrum kurikulum kompetensi teknik ototronik dengan tingkat relevansi hanya 47%, Kata Kunci: Kurikulum PTO, Spektrum kompetensi SMK, Relevansi Kurikulum jurusan pendidikan teknik Otomotif (PTO) saat ini mengalami perkembangan ke arah ilmu elektro arus lemah, atau biasa disebut ilmu elektronika. Hal ini tidak dapat disangkal bahwa produk otomotif sebagian besar komponennya mengalami perkembangan kearah elektronika. Perkembangan tersebut mulai dari sistim bahan bakar (sistem EVI, VVT-I), sistim pengapian, chasis, sistim panel dan instrumen lainnya telah banyak menggunakan sistem elektronik. Konsekwensi perkembangan tersebut, menuntut adanya perubahan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan pengguna, terutama kebutuhan guru SMK otomotif yang mengusai ilmu elektronika. Jika hal ini tidak dilakukan maka tenaga guru yang dihasilkan tidak dapat memenuhi tuntutan pemenuhan kurikulum SMK. Kurikulum merupakan perangkat pendidikan yang dinamis, oleh karena itu kurikulum harus peka dan sekaligus mampu merespon beragam perubahan dan beragam tuntutan stakeholders yang menginginkan adanya peningkatan kualitas pendidikan. Sekarang ini baik negara-negara berkembang termasuk Indionesia maupun negara maju senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dengan merevisi kurikulum sesuai dengan tuntutan perkembangan. Menurut jemari Mardapi (4) paling tidak ada hal yang menjadi pertimbangan pemerintah Indonesia dalam menetapkan penerapan kurikulum disemua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi; yaitu: (1) adanya

2 Jurnal MEDTEK, Volume, Nomor 1, April 1 persaingan global yang terletak pada kemampuan sumber daya manusia sebagai hasil dari pendidikan, sehingga menuntut kompetensi lulusan disetiap jenjang pendidikan harus jelas, () memberi tantangan bagi setiap lembaga pendidikan agar setiap siswanya dapat mencapai criteria atau standar kompetensi yang telah ditetapkan sehingga setiap lulusan dapat memiliki kompetensi dibidangnya. Tantangan ini akan membangkitkan motivasi sekolah untuk dapat mencapai kriteria atau standar kompetensi tersebut, dan dengan melalui standar tersebut itu pula maka guru akan termotivasi akan meningkatkan lagi kualitas pembelajarannya. Seiring dengan hal tersebut, maka Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif (JPTO) sebagai salah satu subsistem dari pendidikan nasional merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga guru di SMK, mengembangkan sikap professional yang mampu menjawab tuntutan pengajaran di SMK, mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja, dan menjadi warga negara yang produktif dan kreatif, sehingga JPTO mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyiapkan lulusannya menjadi tenaga trampil dengan kualifikasi sebagai calon tenaga kerja yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang keahliannya. Perkembangan dunia otomotif semakin hari semakin maju, dengan munculnya desain-desain baru body kendaraan, mesin, chasis, system penggerak, asesoris body kendaraan dan lain sebagainya. Perkembangan tersebut tentunya menuntut maintenance yang berbeda pula, semakin menuntut skil yang tinggi, sehingga guru-guru dilembaga pendidikan diharapkan memberikan bekal keterampilan bagi peserta didiknya agar mampu mengatasi masalah tersebut. Permasalahan kurikulum JPTO-FT UNM saat ini belum di perbaharuhi sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Selain itu permasalahan lain adalah adanya ketidakrelevanan kurikulum JPTO dengan SMK yang membina jurusan otomotif, sehingga lulusannya diprediksi sulit memenuhi tuntutan dalam pembelajaran di SMK. Hal tersebut melatarbelakangi pentingnya penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat relevansi antara kurikulum jurusan PTO dengan SMK terutama ke arah ilmu elektronika. Istilah kurikulum memiliki beberapa penafsiran yang berbeda dari beberapa ahli pengembang kurikulum sejak dahulu sampai sekarang. Perbedaan penafsiran tersebut sesuai dengan titik berat inti dan pandangan dari ahli bersangkutan. Kurikulum berasal dari bahasa latin curriculae yang berarti tentang jarak yang harus ditempuh dalam perlombaan kereta pacu mulai dari star sampai finis. Menurut Oliva (199: 9), Curriculum is perceived as a plan or program for all the experiences, which the learner encounter under the direction of the school. Pengertian tersebut memandang kurikulum sebagai sebuah rencana atau program yang di dalamnya berisi sejumlah kegiatan yang harus dialami siswa di bawah arahan sekolah. Lebih lanjut Oliva mengatakan dalam prakteknya kurikulum memuat sejumlah rencana dalam bentuk format tertulis dengan ruang lingkup bervariasi, yang menggambarkan kegiatankegiatan pembelajaran yang diinginkan. Hamalik (1999: 17) memberikan pengertian kurikulum dalam tiga sudut pandang, dalam pandangan kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, kurikulum berarti sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Dalam pandangan kurikulum sebagai rencana pembelajaran, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa, dengan program tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dalam pandangan kurikulum sebagai pengalaman belajar, kurikulum tidak hanya terbatas pada kegiatan di kelas saja, melainkan mencakup

3 Muh. Yahya, Perkembangan Ilmu Elektronika pada Kurikulum Pendidikan Teknik Otomotif juga kegiatan di luar kelas, kurikulum diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara menggunakannya sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar. Curtis dan Crunkilton (1979: 7), curriculum is the sum of the learning activities and experience that a student has under the auspices or direction of school. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kurikulum merupakan sekumpulan aktivitas-aktivitas belajar dan pengalaman yang diperoleh siswa melalui arahan-arahan atau petunjuk dari sekolah. Mengingat pentingnya peran kurikulum bagi peserta didik dalam hubungannya dengan penyiapan SDM, maka diperlukan evaluasi. Evaluasi merupakan bagian integral dari keseluruhan program pendidikan yang tidak dapat dipisahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Sebagaimana pendapat Tyler (Farida Yusuf Tayibnapis, : ) bahwa evaluasi merupakan proses yang monentukan sejauhmana tujuan pendidikan dicapai. Menurut Worthen cit. Curtis & Crunkilton (1979:46) evaluasi kurikulum adalah upaya untuk menetapkan nilai dari kualitas kurikulum, dengan melalui langkahlangkah atau melalui proses pengumpulan informasi guna menentukan nilai kualitas kurikulum kualitas kurikulum, program atau materi kurikulum. METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kurikulum JPTO hubungannya dengan perkembangan SDM dan pendidikan teknologi kejuruan. Populasi dalam penelitian ini adalah wakasek bidang kurikulum, dan guru SMK di Kota Makassar. Data penelitian adalah kurikulum JPTO FT UNM, lalui Ketua jurusan kurikulum SMK yang digunakan, Spektrum kompetensi SMK. Sumber data yang digunakan untuk memperoleh data meliputi: Ketua Jurusan PTO dan Waksek SMK bidang kurikulum. Metode pengumpulan data yang dugunakan adalah dokumentasi dan observasi. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data langsung tentang kurikulum yang digunakan sekolah dan observasi dengan melakukan pengamatan tentang pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran di sekolah. Alat pengumpul data menggunakan lembar ceklist data dan pengamatan tulisan kesepadanan implementasi kurikulum yang dilaksanakan. Data hasil evaluasi merupakan data kualitatif, selanjutnya data di tabulasi data dilakukan sebagaimana cara Nasution () yaitu data dilakukan tiga tahapan: (1) tahap reduksi, () tahap display, dan () tahap verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan daftar mata kuliah yang dijalankan pada Jurusan PTO FT UNM, kemudian dianalisis kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ada pada spektrum SMK perkompetensi keterampilan, maka dapat dikemukakan hasil sebagai berikut: 1. Spektrum Teknik Kendaraan Ringan Spektrum teknik kendaraan ringan terdiri dari 19 kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta didik agar dapat memiliki keterampilan yang dapat mengatasi persoalan keterampilan kendaraan ringan. Matakuliah yang dapat mendukung spektrum ini terdiri dari 9 matakuliah wajib dan 4 matakuliah pilihan, 4 matakuliah wajib chasis, dan 5 mata kuliah pilihan chasis. Berdasarkan analisis relevansi matakuliah diperoleh 5 (8%) kompetensi teknik kendaraan ringan sudah terpenuhi, dan hanya 1 (17%) kompetensi yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurikulum JPTO-FT UNM sudah kendaraan ringan. Dengan demikian lulusan JPTO dapat mengajarkan spektrum kompetensi teknik kendaraan ringan dengan baik. Grafik berikut menggambarkan sebaran matakuliah pendukung spektrum teknik pemeliharaan kendaraan ringan. Gambar 1 menunjukkan bahwa sistem hidrolik belum terpenuhi dalam kurikulum

4 Jurnal MEDTEK, Volume, Nomor 1, April 1 JPTO. Sementara kompetensi lainnya terpenuhi dengan urutan tertinggi terpenuhi berturut-turut: (1) sistem pendingin, bahan bakar, engine, () casis dan pemindah tenaga, () kelistrikan, AC mobil, (5) dan pengelasan. Dari hasil tersebut kompetensi yang perlu dibenahi adalah sistem hidrolik. Kompetensi TKR Ac mobil Kelistrikan Casis & pemindan Sistem Pengelasan Sistem hidrolik Gambar 1. Grafik tingkat relevansi kurikulum JPTO dengan spektrum TKR- SMK. Spektrum Teknik Sepeda Motor (1) Hasil analisis secara umum diperoleh hasil bahwa spektrum kompetensi dasar teknik sepeda motor terpenuhi oleh kurikulum Jurusan Pendidikan Teknik Otomoti FT UNM. Namun tingkat pemenuhan tersebut masih rendah karena hanya ditunjang 1 mata kuliah utama yaitu teknik sepeda motor, sehingga kedalaman materi kurang. Berdasarkan analisis relevansi matakuliah diperoleh 6 (75%) kompetensi teknik sepeda motor sudah terpenuhi, dan hanya (5%) kompetensi yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurikulum JPTO-FT UNM sudah sepeda motor. Dengan demikian lulusan JPTO dapat mengajarkan spektrum kompetensi teknik sepeda motor. Grafik berikut menggambarkan sebaran matakuliah pendukung spektrum teknik sepeda motor. Gambar menunjukkan bahwa sistem hidrolik dan sistem transmisi otomatis Jumlah SKS Pendukung belum terpenuhi dalam kurikulum JPTO. Sementara kompetensi lainnya terpenuhi dengan urutan tertinggi kompetensi sistem pengisian, stater, perbaikan roda, ban, rantai, suspensi, sistem kelistrikan, engine, sistem bahan bakar, dan kepala selinder dan gas buang. Dari hasil tersebut kompetensi yang perlu dibenahi adalah sistem hidrolik dan transmisi otomatis. Kompetensi TSM Sistem kelistrikan Engine Sistem bahan Kepala selinder & gas Sistem transmisi Perbaikan s. hidrolik Gambar. Grafik tingkat relevansi kurikulum JPTO dengan -spektrum TKR- SMK. Spektrum Teknik Perbaikan Bodi Otomotif () Hasil analisis diperoleh 5 (55%) kompetensi teknik perbaikan bodi otomotif sudah terpenuhi, dan hanya (44%) kompetensi yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurikulum JPTO-FT UNM baru relevan 55% relevan dengan spektrum kompetensi teknik perbaikan bodi otomotif. Agar lulusan JPTO dapat mengajarkan spektrum kompetensi teknik perbaikan bodi dengan baik, maka kompetensi yang belum terpenuhi harus diajarkan. Grafik berikut menggambarkan sebaran matakuliah pendukung spektrum teknik perbaikan bodi otomotif. Gambar menunjukkan bahwa kelistrikan bodi, memperbaiki bodi, memasang sealer, menentukan harga belum terpenuhi dalam kurikulum JPTO Jumlah SKS pendukung

5 Muh. Yahya, Perkembangan Ilmu Elektronika pada Kurikulum Pendidikan Teknik Otomotif Sementara kompetensi lainnya terpenuhi dengan urutan tertinggi terpenuhi berturutturut: (1) perbaikan bodi pintu, () pengecatan, () las, pemotongan termal, (4) perbaikan kecil, dan perbaikan panel bodi. Kompetensi TPB Kelistrikan bodi Pengecatan Memperbaiki kaca Memasang sealer Perbaikan bodi, pintu Perbaikan kecil Perbaikan panel bodi Menentukan harga Las, pemotongan Gambar. Grafik tingkat relevansi kurikulum JPTO dengan spektrum teknik perbaikan bodi (TPB-SMK) 4. Teknik Alat Berat () Hasil analisis diperoleh 5 (1,%) kompetensi teknik alat berat sudah terpenuhi, dan 11 (68.7%) kompetensi yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurikulum JPTO-FT UNM belum alat berat. Agar lulusan JPTO dapat mengajarkan spektrum kompetensi alat berat dengan baik, maka kompetensi yang belum terpenuhi harus diajarkan. Grafik berikut menggambarkan sebaran matakuliah pendukung spektrum teknik alat berat. Gambar 4 menunjukkan bahwa kompetensi menggunakan special tools, workshop equipment, seal, bearing, coating, service literature, hydraulic system, under carriage, turbo carger, cylinder head group, merawat 1jam, 5jam, 5jam, jam belum terpenuhi dalam kurikulum JPTO. Sementara kompetensi lainnya terpenuhi dengan urutan tertinggi terpenuhi berturutturut: (1) pekerjaan power train, () pekerjaan dasar engine, () memperbaiki fuel injection pump, (4) pekerjaan dasar l istrik, dan Jumlah SKS Pendukung (5) memperbaiki radiator. Kompetensi TAB Merawat Memperbaiki fuel Pekerjaan power train Pekerjaan hydraulic Servis literature Menggunakan s. tools Gambar 4. Grafik tingkat relevansi kurikulum JPTO dengan spektrum alat berat (TAB-SMK) 5. Spektrum Kompetensi Teknik Ototronik Hasil analisis diperoleh hasil secara umum spektrum kompetensi dasar teknik ototronik ada 9 kompetensi dasar yang belum terpenuhi, 8 kompetensi dasar terpenuhi oleh kurikulum Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNM. Berdasarkan hasil analisis relevansi diperoleh 8 (47%) kompetensi teknik ototronik sudah terpenuhi, dan hanya 9 (5%) kompetensi yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurikulum JPTO-FT UNM baru relevan 47% ototronik. Agar lulusan JPTO dapat mengajarkan spektrum kompetensi teknik ototronik dengan baik, maka kompetensi yang belum terpenuhi harus diajarkan. Grafik berikut menggambarkan sebaran matakuliah pendukung spektrum teknik ototronik. Gambar 5 berikut menunjukkan bahwa kompetensi memperbaiki sistem navigasi, memperbaiki SRS, memperbaiki sistem suspensi aktif, memperbaiki sistem ABS, ASR/ETC dan ESP, memperbaiki sistem katup elektronik, belum terpenuhi dalam kurikulum JPTO. Sementara kompetensi lainnya terpenuhi dengan Jumlah SKS Pendukung

6 Jurnal MEDTEK, Volume, Nomor 1, April 1 urutan tertinggi terpenuhi berturut-turut: (1) membuat rangkaian elektronika terapan, () memperbaiki sistem pengapian elektronik, memperbaiki car audio video, memperbaiki sistem light-tronik, memperbaiki sistem alarm, central lock, dan control parkir. Komponen tersebut bekerja dengan sistem elektronika. Kompetensi TO Gambar 5. Grafik Tingkat Relevansi Kurikulum JPTO dengan spektrum ototronik (OT-SMK) SIMPULAN Memperbaiki sistem- Memperbaiki SRS (air- Memperbaiki car audio Membuat rangkaian Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) kurikulum PTO yang mengalami perkembangan kearah ilmu elektronik adalah spektrum ototronik, dan () kurikulum jurusan PTO relevan dengan spektrum kurikulum SMK adalah (a) kompetensi kendaraan ringan sebesar 8%, sehingga dapat memberikan keterampilan bagi lulusannya guna mengajarkan standar kompetensi kendaraan ringan, (b) kompetensi teknik sepeda motor sebesar 75%. Namun hanya didukung satu matakuliah sehingga dapat memberikan keterampilan yang kurang mendalam bagi lulusannya guna mengajarkan standar kompetensi teknik speda motor, (c) kompetensi teknik perbaikan bodi otomotif sebesar 55%, sehingga dapat memberikan keterampilan bagi lulusannya guna 1 Jumlah SKS penduku 9 mengajarkan kompetensi teknik perbaikan bodi otomotif, (d) kompetensi pengetahuan alat berat dengan tingkat relevansi hanya 1,%, sehingga tidak memberikan keterampilan bagi lulusannya guna mengajarkan standar kompetensi pengetahuan alat berat, (e) kompetensi teknik ototronik dengan tingkat relevansi hanya 47%, sehingga kurang memberikan keterampilan bagi lulusannya guna mengajarkan standar kompetensi teknik ototronik. DAFTAR PUSTAKA Brady, L. (199). Curriculum development. New York: Prentice Hall of Australia Pty Ltd. Farida Yusuf Tayibnapis. (1989). Evaluasi Program. Jakarta. Depdikbud. Dirjen Dikti. PPLPTP. Finch RC.R. R Crunkilton, J.R. (1984. Curiculum Development in Vocational and Technical Education. Boston. Allyn and Bacon, Inc. Oliva, P.F. (1977). Developing the curriculum; New York: Harper Collin Publisher. Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara. Depdiknas. (1995). Kurikulum pendidikan dasar, landasan program dan pengembangan. Jakarta. Dikti. BPPPGSD. Depdiknas. (7). Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Worthen, B.K., & Sanders, J.S. (197:19). Educational evaluation: theory and practice. Ohio State University.

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Teknik sepeda Motor Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Alat Berat Teknik Ototronik Kompetensi Utama

Lebih terperinci

: TEKNIK OTOTRONIK JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

: TEKNIK OTOTRONIK JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BIDANG : TEKNIK OTOTRONIK JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Komp. Utm Guru 1. Menguasai karakteristik 1.1 Mengindentifikasi bekal ajar peserta didik dari aspek awal peserta didik dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF

KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF A. KISI-KISI BIDANG PEDAGOGIK OTOMOTIF Standar Memahami konsep pengembangan profesionalisme guru Menerapkan media dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR No Standar Guru (SKG) Inti Guru Guru Mata 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,

Lebih terperinci

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK 268 STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK Rian O. Firmansyah 1, Inu H. Kusumah 2, Nana Sumarna 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK OTOTRONIK KODE KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Komp. Guru 1. Menguasai 1.1. Mengindentifikasi bekal karakteristik peserta ajar awal peserta didik dalam

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU MESIN OTOMOTIF SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA. Muhammad Akhyar

KEBUTUHAN DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU MESIN OTOMOTIF SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA. Muhammad Akhyar KEBUTUHAN DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU MESIN OTOMOTIF SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA Muhammad Akhyar Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNS ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata 1. Pedagogik Menguasai karakteristik peserta 2. Menguasai karakteristik peserta 3. Menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mendapat bonus demografi berupa populasi usia produktif yang paling besar sepanjang sejarah berdirinya negara ini. Bonus demografi ini adalah masa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Umum...6 2. Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI PEMELAJARAN...11 1.

Lebih terperinci

USAHA MENANGANI KETERBATASAN MEDIA PRAKTIK DI SMK

USAHA MENANGANI KETERBATASAN MEDIA PRAKTIK DI SMK USAHA MENANGANI KETERBATASAN MEDIA PRAKTIK DI SMK Disusun Oleh HENKY KURNIA DHANY, S.T. NIP. 19800408 201001 1 016 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR SMK NEGERI 10 KOTA

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SEBAGAI UPAYA MEMASUKI DUNIA KERJA Oleh : Hernie Kumaat Dosen Jurusan PKK FT Unima Abstrak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Matapelajaran (Kompetensi Dasar)

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Matapelajaran (Kompetensi Dasar) KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang Kompetensi Guru Materi Pokok : Teknik Otomotif : SMK/MAK : PEDAGOGIG : Guru Produktif Otomotif NO Kompetensi Inti Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional adalah bentuk pembangunan nasional yang berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

Agung Novianto 1, Amay Suherman 2, Ariyano 3

Agung Novianto 1, Amay Suherman 2, Ariyano 3 RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP Agung Novianto 1, Amay Suherman

Lebih terperinci

Personal Philosophy Pages

Personal Philosophy Pages Personal Philosophy Pages Oleh: Ridwan Daud Mahande #13702261009# Mahasiswa S3-PTK PPs UNY Pendidikan kejuruan merupakan salah satu istilah dalam penyelenggaraan pendidikan berorientasi kerja yang bertujuan

Lebih terperinci

METODE EVALUASI PENILAIAN PRATIKAN PEMBUATAN PANEL STATER MOTOR PADA MATA KULIAH PRAKTEK KONTROL DAN PROTEKSI MOTOR

METODE EVALUASI PENILAIAN PRATIKAN PEMBUATAN PANEL STATER MOTOR PADA MATA KULIAH PRAKTEK KONTROL DAN PROTEKSI MOTOR Hendro Agus Widodo & Urip Mudjiono, Metode Evaluasi Penilaian... 27 METODE EVALUASI PENILAIAN PRATIKAN PEMBUATAN PANEL STATER MOTOR PADA MATA KULIAH PRAKTEK KONTROL DAN PROTEKSI MOTOR Oleh: Hendro Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjun ke dunia kerja. Di SMK terdapat banyak bidang kejuruan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. terjun ke dunia kerja. Di SMK terdapat banyak bidang kejuruan, salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang memfokuskan siswa mempelajari satu bidang kejuruan tertentu dan menjadikan siswa siap terjun ke dunia kerja.

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MAKALAH DASAR-DASAR mesin MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Kompetensi Umum...6 2. Kompetensi Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10 SUBSTANSI

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (C3)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (C3) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa : Teknik Otomotif : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Lebih terperinci

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA - 1161 - E. KOMPETENSI INTI DAN PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata Pelajaran (KD) Indikator Pencapaian 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian iii

DAFTAR ISI BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian iii DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR SINGKATAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi saat ini, menuntut sumber daya manusia memiliki kualitas yang baik agar mampu bersaing dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA - 1605 - G. KOMPETENSI INTI DAN PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIDANG TEKNIK LISTRIK UNTUK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PT SUMMARECON AGUNG

ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIDANG TEKNIK LISTRIK UNTUK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PT SUMMARECON AGUNG ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIDANG TEKNIK LISTRIK UNTUK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PT SUMMARECON AGUNG 1) Muhamad Ali, 2) Joko Laras BT, 3) Totok Heru TM 4) Hartoyo Jurusan

Lebih terperinci

KISI KISI UKG 2015 TEKNIK OTOTRONIK

KISI KISI UKG 2015 TEKNIK OTOTRONIK KISI KISI UKG 2015 TEKNIK OTOTRONIK No Kompeten si Utama STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

Pertemuan I. Isniatun Munawaroh, M.Pd

Pertemuan I. Isniatun Munawaroh, M.Pd Pertemuan I Isniatun Munawaroh, M.Pd PENGERTIAN KURIKULUM Berawal dari currere yang diartikan sebagai lintasan pacu untuk perlombaan lari, istilah kurikulum kemudian digunakan dalam pendidikan dengan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terbagi menjadi beberapa jenis, seperti yang tercantum pada penjelasan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 15,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang saat ini menuntut para produsen mobil untuk membuat tampilan, kenyamanan dan keamanan terhadap mobil yang akan diproduksi menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Berbicara tentang proses

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT No Guru Mata (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Apalagi dengan program pemerintah yang mempercepat pencanangan era pasar bebas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber

Lebih terperinci

BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAFTAR ISI hal BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...... 1 B. Identifikasi Masalah... 23 C. Perumusan Masalah...... 27 D. Pembatasan Masalah...... 29 E. Pertanyaan Penelitian...... 32 F. Definisi

Lebih terperinci

RELEVANSI KURIKULUM SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI DI KABUPATEN SLEMAN

RELEVANSI KURIKULUM SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI DI KABUPATEN SLEMAN Jurnal Pendidikan Vokasi 1 RELEVANSI KURIKULUM SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI DI KABUPATEN SLEMAN Dwi Jatmoko Prodi PTK Pascasarjana UNY Yogyakarta jatmoko.uny@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi

Lebih terperinci

MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017

MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017 MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017 TEMA : PENINGKATAN KOMPETENSI CALON TENAGA KERJA DI KEBUMEN MELALUI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI ( PBK ) DI BLK A. Dasar Hukum UPTD Unit Balai Latihan

Lebih terperinci

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Body Otomotif Nomor Kode : OT 471. Semester : 6 Kelompok Mata Kuliah : MKKK

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Body Otomotif Nomor Kode : OT 471. Semester : 6 Kelompok Mata Kuliah : MKKK DESKRIPSI OT471, Bodi Otomotif: S-1, 3 SKS, Semester 7 Mata kuliah ini merupakan Mata kuliah bidang keahlian S-1 Pendidikan teknik mesin FPTK UPI. Tujuan Kurikuler mata kuliah ini adalah mahasiswa memahami

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN. Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN. Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah menyongsong era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi disetiap bidang.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN Oleh: Nasron Aziza, Bambang Sudarsono M.Pd. Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan pemerintah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional Indonesia berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan untuk berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya, SDM mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Syaad Patmanthara

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Syaad Patmanthara TEKNO, Vol 26 September 2016, ISSN : 1693-8739 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Syaad Patmanthara Abstrak: Untuk peningkatan kualitas

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNARUNGU

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNARUNGU - 779 - G. KOMPETENSI INTI DAN PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNARUNGU KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya didapat dari seringnya melakukan praktikum di lapangan dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya didapat dari seringnya melakukan praktikum di lapangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini menuntut terjadinya SDM yang berkualitas dan mampu bersaing. Mutu dan kualitas tersebut salah satunya didapat dari seringnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi yang mengandung unsur tempat, sedangkan subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat serta memberikan informasi

Lebih terperinci

Nomor : 812/E4.1/ Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif

Nomor : 812/E4.1/ Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif Nomor : 812/E4.1/2013 04 Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif Kepada Yth. : 1. Rektor Perguruan Tinggi 2. Dekan FPTK/FT/FKIP Perguruan Tinggi (Daftar Nama Terlampir)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Lebih terperinci

KESIAPAN UJI KOMPETENSI PROGRAM OTOMOTIF DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YOGYAKARTA. Samsul Hadi

KESIAPAN UJI KOMPETENSI PROGRAM OTOMOTIF DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YOGYAKARTA. Samsul Hadi KESIAPAN UJI KOMPETENSI PROGRAM OTOMOTIF DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YOGYAKARTA Samsul Hadi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa sam.otto@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin Semester : 6 Matakuliah : Body Otomotif SKS : 3 Kode Matakuliah : KB

Lebih terperinci

Kurikulum Dan Pembelajaran

Kurikulum Dan Pembelajaran Kurikulum Dan Pembelajaran Oleh : Dita Dwi Pamilasari (15105241012) A. Pengertian Kurikulum Menurut para ahli Istilah Kurikulum memiliki berbagai tafsiran. Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT UNM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT UNM Udin Sidik Sidin, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Software Aplikasi Komputer FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Oleh: Syamsu Duha, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Purworejo

Oleh: Syamsu Duha, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Purworejo EFEKTIFITAS PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PENGUKURAN TEKNIK PADA SISWA KELAS X SMK HASYIM ASY ARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Syamsu Duha, Suyitno.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dewasa ini sedang menghadapi beberapa keprihatinan nasional terutama di bidang ketenagakerjaan. Pertambahan penduduk

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KOMPETENSI SMK PROGRAM STUDI OTOMOTIF DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM 2013

IDENTIFIKASI KOMPETENSI SMK PROGRAM STUDI OTOMOTIF DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM 2013 IDENTIFIKASI KOMPETENSI SMK PROGRAM STUDI OTOMOTIF DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM 2013 Gunadi, Tawardjono Usman, Beni Setya Nugraha Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY Email: gunadi_2003@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong manusia untuk gigih mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus mampu dalam melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan kualitas tenaga. di pasar nasional, regional, maupun internasional.

I. PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan kualitas tenaga. di pasar nasional, regional, maupun internasional. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan perdagangan, telah memacu perubahan struktur ekonomi dan industri yang tentunya akan mempengaruhi jumlah kebutuhan tenaga kerja sebagai

Lebih terperinci

METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN

METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN sifat-sifat mekanis dari bahan Sifat mekanis dari suatu bahan adalah kemampuannya dalam menahan suatu beban, baik beban statis atau beban dinamis, pada keadaan suhu rendah

Lebih terperinci

Daftar Lengkap Passing Grade SMK Negeri DKI Jakarta

Daftar Lengkap Passing Grade SMK Negeri DKI Jakarta Daftar Lengkap Passing Grade SMK Negeri DKI Jakarta 2012 2013 Nama Sekolah Terendah Tertinggi Rata-rata Statistik/Seleksi SMK Negeri 2 Administrasi Perkantoran 8.075 8.788 8.26 Akuntansi 8.450 9.313 8.75

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat ditambah dengan arus globalisasi menimbulkan perubahan-perubahan di segala bidang kehidupan. Salah satunya

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia STUDI IMPLEMENTASI EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada SMKN 6 Bidang Keahlian Teknik Bangunan) Oleh: Suryana Deha, Ris R. Mulyana Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, FPTK UPI Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya dibidang otomotif, sekarang ini banyak kendaraan khususnya mobil telah dilengkapi dengan berbagai fitur dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa atau peserta didik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat untuk menghadapi era globalisasi, bukan hanya masyarakat terpencil saja bahkan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4 Salah satu kebijakan pemerintah tentang sekolah menengah adalah penggalakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dan sampai saat ini

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/OTO/OTO335/42 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 6 MATA KULIAH PROGRAM STUDI KODE MATA KULIAH SEMESTER DOSEN PENGAMPU : DIAGNOSIS KENDARAAN : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF : OTO335 : VI : NOTO

Lebih terperinci

MERANCANG ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA TEKNIK LAS BERORIENTASI PRODUK DI SMK

MERANCANG ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA TEKNIK LAS BERORIENTASI PRODUK DI SMK 33 MERANCANG ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA TEKNIK LAS BERORIENTASI PRODUK DI SMK Daniel Santoso 1, Wahid Munawar 2, Sriyono 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBERIAN TUGAS AWAL BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA KULIAH TERMODINAMIKA DALAM PENCAPAIAN NILAI MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNM

PENERAPAN PEMBERIAN TUGAS AWAL BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA KULIAH TERMODINAMIKA DALAM PENCAPAIAN NILAI MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNM Seminar Nasional 2015 Lembaga Penelitian UNM Optimalisasi Hasil-Hasil Penelitian Dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Ruang Teater Gedung PINISI UNM, 13 Juni 2015 PENERAPAN PEMBERIAN TUGAS AWAL BERBASIS

Lebih terperinci

SMK NEGERI 1 ADIWERNA dari Masa Ke Masa

SMK NEGERI 1 ADIWERNA dari Masa Ke Masa SMK NEGERI 1 ADIWERNA dari Masa Ke Masa Pada awalnya, berdasarkan SK Wali Kota Kepala Daerah Tingkat II Tegal Nomor : Sekr.VI/01/14/Kpts/78 tanggal 7 Januari 1978 berdiri STM Pemda Tegal yang beralamat

Lebih terperinci

Kompetensi yang Diharapkan

Kompetensi yang Diharapkan Kompetensi yang Diharapkan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami hakekat, konsep, dan program kurikulum penjasorkes serta dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun berkembang dengan cukup baik. Terbukti dari banyaknya produsen otomotif mancanegara

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang industri terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang industri terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang industri terutama dalam bidang permesinan, umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PETA KONSEP KETERAMPILAN UNTUK PENULISAN BUKU SD, SMP, DAN SMA. Disusun Oleh : Prof. Dr. Arifah A. Riyanto, M.Pd.

PEMBAHASAN PETA KONSEP KETERAMPILAN UNTUK PENULISAN BUKU SD, SMP, DAN SMA. Disusun Oleh : Prof. Dr. Arifah A. Riyanto, M.Pd. PEMBAHASAN PETA KONSEP KETERAMPILAN UNTUK PENULISAN BUKU SD, SMP, DAN SMA Disusun Oleh : Prof. Dr. Arifah A. Riyanto, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT PERBUKUAN 2009 PEMBAHASAN PETA KONSEP KETERAMPILAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Disampaikan Oleh: Badru Zaman, M.Pd (PG-PAUD UPI) A. KONSEP KURIKULUM Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (Wikipedia.com 23/05/2012). Pendidikan

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutu pendidikan merupakan konsekuensi langsung dari suatu perubahan dan perkembangan berbagai aspek kehidupan. Tuntutan terhadap mutu pendidikan tersebut

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN MEKANIK MADYA SEPEDA MOTOR LEVEL III berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN MEKANIK MADYA SEPEDA MOTOR LEVEL III berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN MEKANIK MADYA SEPEDA MOTOR LEVEL III berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan

Lebih terperinci

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI Mata Kuliah kelistrikan bodi merupakan ilmu dan ketrampilan yang sangat penting untuk masuk ke dunia kerja. Dengan memahami dasar-dasar kelistrikan Bodi, mahasiswa bias dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci

PENTINGNYA PERAN SERTA ORANG TUA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK

PENTINGNYA PERAN SERTA ORANG TUA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 43 PENTINGNYA PERAN SERTA ORANG TUA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK Oleh: Tugas Ali Gunadi SMK Negeri 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Abstrak. Untuk

Lebih terperinci

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI 199 KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI Fatra J. Purnama 1, Inu H. Kusuma 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta berkompeten di bidangnya masing-masing

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK Guru 1. Menguasai karakteristik 1.1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, peserta didik yang berkaitan moral,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Silvisius Rian, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Silvisius Rian, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang suatu peranan penting dalam suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa. Terdapat beberapa definisi mengenai arti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO Konsentrasi TEKNIK KOMPUTER, KENDALI dan ELEKTRONIKA (TK atau TKKE) GBRP MATA KULIAH 402D432 PERANCANGAN SISTEM KENDALI GAMBARAN UMUM Program Studi Teknik Elektro bertujuan

Lebih terperinci