FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT UNM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT UNM"

Transkripsi

1 Udin Sidik Sidin, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Software Aplikasi Komputer FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN SOFTWARE APLIKASI KOMPUTER MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT UNM Udin Sidik Sidin Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan software aplikasi komputer pada mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan angket, observasi dan dokumentasi. Dari 21 orang peserta atau 100% mahasiswa responden terdapat 9,5% yang mengatakan faktor tenaga pengajar sangat tinggi pengaruhnya, 42,9% yang mengatakan tinggi pengaruhnya, 42,9% yang mengatakan sedang pengaruhnya dan 4,8% yang mengatakan bahwa faktor tenaga pengajar berpengaruh terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Mengenai faktor materi yang diajarkan ditemukan 33,3% sangat tinggi pengaruhnya, 19,0% tinggi pengaruhnya, 38,1% sedang pengaruhnya dan 9,5% yang mengatakan bahwa faktor materi yang diajarkan berpengaruh terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Selanjutnya faktor sarana dan prasarana diperoleh 9,5% sangat tinggi pengaruhnya, 28,6% tinggi pengaruhnya, 52,4% sedang pengaruhnya dan 9,5% rendah pengaruhnya terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Kemudian hasil akhir yang dicapai mahasiswa ternyata bahwa dari 21 orang mahasiswa (peserta) atau 100% responden ada 7 mahasiswa atau 33,3% memperoleh nilai A (sangat baik) dan 14 orang mahasiswa atau 66,7% yang memperoleh nilai B (baik). Kata kunci: Software aplikasi komputer, Dosen, Materi, Sarana dan prasarana Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menuju negara maju, telah menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai salah satu azas pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan yang setinggi-tingginya bagi rakyat Indonesia. Memasuki era millenium ketiga, maka sasaran yang akan diwujudkan dalam bidang IPTEK adalah tercapainya kemampuan nasional berupa pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan IPTEK yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, ketangguhan dan daya saing bangsa. Faktor manusia akan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan IPTEK, untuk itu manusia Indonesia perlu memiliki ciri-ciri masyarakat IPTEK yaitu: (1) sehat, cerdas dan terampil, serta memiliki sikap disiplin tinggi dan menghargai waktu; (2) memiliki sikap dinamis, kreatif, inovatif dan produktif; (3) berupaya meningkatkan pengetahuan, khususnya yang mendukung keberhasilan

2 Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011 tugas serta memiliki sifat kompetitif dan pantang menyerah; (4) berwawasan luas dan menyadari manfaat dan dampak negatif IPTEK yang dikuasai; (5) menyadari IPTEK yang dikuasai bukan semata-mata untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompok, namun harus berorientasi demi kesejahteraan masyarakat secara umum atau untuk kesejahteraan umat secara global. (Purnomo, 1994). Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka perlu adanya dukungan yang kuat dari tenaga-tenaga terampil di berbagai bidang baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara secara khusus dinyatakan, bahwa sistem pendidikan nasional perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian, keterampilan serta sekaligus meningkatkan produktivitas, mutu dan jenis pendidikan latihan kerja kejuruan perlu ditingkatkan dalam rangka mempercepat dipenuhinya tenaga-tenaga terampil yang cakap. Dalam pembangunan nasional sangat dibutuhkan tenaga-tenaga terampil sebagai motor penggerak dalam menunjang dan mempercepat proses serta hasil pembangunan yang berkualitas. Untuk memperoleh hasil yang berkualitas sangat diperlukan perencanaan sebagai landasan dalam pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidikan. Salah satu pendidikan kejuruan tingkat menengah yang dimaksud adalah Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Dalam rangka mengoptimalkan hasil yang dicapai oleh pendidikan kejuruan, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah mutu tenaga pendidik. Semakin tinggi kualitas tenaga pendidik yang dimiliki akan semakin berkualitas tenaga pendidik yang dimiliki akan semakin berkualitas pula lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan kejuruan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT UNM) sebagai bagian dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), yang diserahi tanggung jawab mencetak tenaga pendidik, hendaknya mampu menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang berorientasi pada kemajuan teknologi dan memiliki keahlian sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya. Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar di samping sebagai penghasil tenaga pendidik di bidang kejuruan, juga berorientasi pada dunia industri. Di mana lulusan yang dihasilkan tidak hanya dimaksudkan sebagai tenaga pengajar, tetapi juga diharapkan mampu menjadi tenaga profesional di bidang industri. Oleh karena itu, Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar perlu menciptakan suatu sistem pengajaran yang berorientasi pada dunia kerja di bidang industri. Selanjutnya, apa yang telah diuraikan di atas, maka antara dunia pendidikan dan industri harus ada keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Upaya untuk mensejajarkan keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dan industri mustahil akan tercapai jika sasaran pendidikan teknologi dan kejuruan tidak diarahkan pada tiga hal sebagai berikut : 1. Pengajaran dan kurikulum pendidikan kejuruan harus berorientasi kepada kebutuhan pasar kerja dan memiliki daya fleksibilitas terhadap perkembangan dunia kerja. 2. Pendidikan bukan saja berorientasi kepada pemerataan tetapi terutama harus mengacu pada peningkatan mutu. 3. Harus terjadi kemitraan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar telah melakukan upayaupaya ke arah peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengadaan sarana praktek berupa laboratorium pada semua jurusan yang bernaung di bawah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang sampai saat ini terdiri dari enam jurusan yaitu: 1) Teknik Bangunan; 2) Teknik Mesin; 3) Teknik Elektro; 4) Teknik

3 Udin Sidik Sidin, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Software Aplikasi Komputer Otomotif; 5) Teknik Elektronika; 6) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Selain laboratorium praktek pada tiap jurusan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar juga memiliki laboratorium komputer yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari semua jurusan sesuai dengan proporsi kurikulum yang dimiliki. Pengadaan laboratorium komputer dimaksudkan agar mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dapat memiliki kemampuan dan keterampilan serta penguasaan di bidang aplikasi program komputer, sehingga mampu beradaptasi terhadap perkembangan dunia informatika yang semakin canggih. Oleh karena itu, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar diharapkan dapat memanfaatkan sarana laboratorium komputer sebagai wadah pengembangan kreativitas dan pembentukan keahlian mahasiswa, khususnya dalam bidang teknologi komputer. Ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat beradaptasi terhadap tuntutan teknologi pada masa mendatang. Namun demikian kenyataan yang ada menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar belum dapat memanfaatkan secara optimal fasilitas laboratorium komputer yang ada. Hal ini terlihat dari kurangnya mahasiswa yang melakukan kegiatan pada laboratorium komputer di luar jam perkuliahan. Mahasiswa memasuki laboratorium komputer dan mengadakan kegiatan hanya pada saat jadwal perkuliahan. Melihat fenomena ini, maka tidak heran jika mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar khususnya jurusan Teknik Elektro kurang menguasai tentang software aplikasi program komputer. Ini disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat diidentifikasi oleh kondisi lingkungan dan sistem pendidikan yang ada. Faktor-faktor yang berasal dari sistem pendidikan dan kondisi lingkungan adalah: kondisi peralatan yang masih kurang (perangkat komputer), materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen, dan tenaga pengajar dalam menyajikan materinya. Seseorang yang menerapkan kemampuannya dalam melakukan sesuatu akan dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri (faktor intern) dan faktor dari luar dirinya (faktor ekstern). Faktor intern ini bersifat selektif, dalam arti daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar yang menjadi minat perhatiannya. Minat perhatian seseorang banyak dipengaruhi oleh kebutuhan, keadaan lingkungan, latar belakangnya, pengalaman, kepribadian, kecerdasan dan sebagainya. Faktor ekstern diperoleh dari hasil interaksi sosial, misalnya interaksi seseorang dengan hasil kebudayaan yang sampai kepadanya melalui alat-alat komunikasi. Faktor-faktor yang menunjang penguasaan mahasiswa terhadap software aplikasi komputer mutlak dibutuhkan alat dan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan yang dimaksud ditentukan berdasarkan jenis laboratorium dan kegiatan yang diselenggarakan. Tanpa tersedianya peralatan yang memadai, maka pengajaran keterampilan tidak mungkin mencapai sasaran karena salah satu faktor yang sering menjadi penghambat dalam mengembangkan keterampilan seseorang adalah kurangnya peralatan, bahan dan media yang tersedia di laboratorium Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan di dalam suatu tempat praktek pada umumnya dan praktek komputer pada khususnya, bahkan dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan peralatan yang lengkap pekerjaan dapat dianggap selesai. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan peralatan yang lengkap akan memudahkan terlaksananya proses pekerjaan, sehingga hasil yang dicapai baik dalam bentuk kualitas maupun kuantitasnya akan jauh lebih baik sesuai dengan yang diharapkan dengan tidak menggunakan peralatan (Gani, 1983).

4 Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011 Faktor yang juga menjadi penunjang penguasaan software aplikasi program komputer mahasiswa yaitu faktor tenaga pengajar dalam hal ini adalah dosen di mana dalam mengajar harus dapat membangkitkan perhatian mahasiswa kepada mata kuliah yang telah diajarkannya. Dosen merupakan faktor utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Berarti dosen adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pendidikan. Dalam hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang ini menjadi Menteri Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa: dari titik tolak maupun pendidikan hendaknya dimulai, sistem dan struktur mengajar yang bagaimanapun hendak dipilih akhirnya masalah tenaga pelaksana terutama guru merupakan penentu terhadap keberhasilan atau kegagalan. Dalam Mahfud (1993: 32), Paturungi Parawansa mengemukakan bahwa kalau kita berbicara mengenai pencerdasan bangsa, maka tanggung jawab ke arah itu, sebagian besar berada di tangan guru. Dalam lembaga pendidikan tinggi, dosen yang berfungsi sebagai guru bagi mahasiswa, merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan proses pendidikan atau belajar mahasiswa. Berarti berhasil tidaknya seorang mahasiswa dalam proses belajarnya sebagian besar ditentukan oleh dosen. Hubungan antara dosen dengan mahasiswa akan memberikan pengaruh terhadap keaktifan dan motivasi belajar mahasiswa. Hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa memungkinkan terciptanya interaksi yang optimal dalam proses belajar mengajar, sehingga menumbuhkan keaktifan yang penuh dalam diri mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya, hubungan antara dosen dengan mahasiswa yang disharmoni akan menyebabkan mata kuliah yang diasuhnya kurang disenangi oleh mahasiswa. Akibatnya akan berpengaruh terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. Sehingga menyebabkan mahasiswa mengalami hambatan dalam belajar yang berdampak terhadap penyelesaian studinya. Tugas dosen merupakan tugas profesional, karena itu seorang dosen dituntut untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Seorang dosen harus menguasai materi kuliah yang diajarkannya. Seorang dosen harus memiliki ilmu pengetahuan, kecakapan serta keterampilan tertentu yang menyangkut profesi keguruannya. Kecakapan seorang dosen akan menimbulkan rasa hormat dan percaya dari seorang mahasiswa. Karena itu mahasiswa akan terangsang untuk belajar dan bertanya, bila dosen menguasai materi kuliah dan memiliki kharisma dalam mengajar. Sebaliknya, seorang dosen yang kurang cakap atau kurang menguasai materi yang diajarkan, metode mengajar yang digunakan kurang tepat, tidak menggunakan keterampilan dalam menggunakan media pengajaran dan lain-lain akan menyebabkan kurang berwibawa serta kepercayaan mahasiswa akan menipis terhadap kemampuan yang dimiliki dosen. Hal ini tentu akan menimbulkan sikap acuh tak acuh mahasiswa terhadap mata kuliah yang diasuh oleh seorang dosen. Akibatnya, mahasiswa kurang bergairah dan terangsang untuk belajar dengan baik. Sehingga menyebabkan timbulnya hambatan dalam belajar dan prose penyelesaian studi mahasiswa. Sehubungan dengan hal di atas, maka seorang dosen atau tenaga pengajar dalam menyajikan suatu mata kuliah dapat menarik perhatian yaitu dengan menggunakan media yang dapat merangsang mahasiswa untuk berpikir atau menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan isi ajaran. Selain itu, dosen dalam proses belajar mengajar harus berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi belajar. Dalam hubungan ini, dosen mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Ada

5 Udin Sidik Sidin, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Software Aplikasi Komputer empat hal yang harus dikerjakan dosen dalam memberikan motivasi yaitu: 1. Membangkitkan dorongan kepada mahasiswa untuk belajar. 2. Menjelaskan secara konkret kepada mahasiswa, apa yang dapat dilakukan pada akhir pelajaran. 3. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 4. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai. Sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang sebaik-baiknya, begitu juga diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga mahasiswa dapat belajar secara efektif. Secara terperinci tugas dosen berpusat pada tiga hal yang pokok yaitu: 1. Mendidik dengan titik berat memberi arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. 3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti; sikap, nilai-nilai kepercayaan diri. Slameto (1991) mengemukakan bahwa dalam mengajar, seorang dosen harus mempertimbangkan bahwa mengajar yang efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Penguasaan isi ajaran Dosen harus menguasai isi ajaran sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan pengajaran dengan baik, memerlukan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan mambatasi bahan, membimbing mahasiswa ke arah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya. 2. Cinta kepada yang diajarkan Dosen yang mencintai mata kuliah yang diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif, agar isi ajaran itu dapat berguna. Dosen yang cinta pada pekerjaannya, akan menyadari pula bahwa mengajar adalah profesinya sehingga pantang mundur walaupun banyak mengalami kesulitan dalam tugasnya. Dosen berusaha untuk mengatasi dengan penuh ketekunan, kesabaran dan ketelatenan. 3. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa. Pengetahuan yang dibawa mahasiswa dari lingkungannya dapat memberi sumbangan yang besar bagi dosen untuk mengajar. Latar belakang kebudayaan, sikap dan kebiasaan, minat, perhatian dan kesenangan berperanan pula terhadap materi kuliah yang akan diberikan. 4. Variasi metode Waktu dosen mengajar bila hanya menggunakan salah satu metode akan membosankan, mahasiswa tidak tertarik perhatiannya pada materi kuliah yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar mahasiswa. 5. Seorang dosen harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua materi kuliah. Maka seorang dosen harus selalu menambah ilmunya dan mengadakan diskusi ilmiah dengan teman seprofesi, agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya. 6. Bila dosen mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang aktual akan menarik minat mahasiswa, sehingga menimbulkan rangsangan yang efektif bagi belajar mahasiswa. 7. Dosen harus berani memberi pujian. Pujian yang diberikan dengan tepat, dapat mengakibatkan mahasiswa mempunyai sikap yang positif daripada dosen selalu mengkritik dan mencela. 8. Seorang dosen harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual. Masing-masing mahasiswa mempunyai perbedaan dalam pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadi yang lain, sehingga dapat

6 Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011 memberikan kebebasan dan kebiasaan pada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan penuh inisiatif dan kreatif dalam pekerjaannya. Di masyarakat modern mengajar yang efektif dituntut dengan sendirinya pada para pengajar, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah maju dengan pesat. Dosen harus memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk meningkatkan mengajat supaya efektif. Itulah konsekuensi dosen yang menanggapi pembaruan dalam dunia pengajaran. Dalam memberikan mata kuliah maka yang juga perlu diperhatikan adalah kurikulum. Sebagaimana diketahui bahwa peranan kurikulum bagi dunia pendidikan adalah mutlak keberadaannya. Lembaga pendidikan formal maupun non formal tidak dapat berjalan tanpa adanya kurikulum. Kurikulum berfungsi sebagai pengarah dan patokan untuk mencapai tujuan suatu pendidikan. Suatu usaha tanpa pengarah dan patokan yang handal tidak akan mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang direncanakan diperlukan kurikulum yang handal. Kehendak kurikulum dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengantisipasi perkembangan IPTEK yang selalu dinamis. Saat ini kemajuan IPTEK dirasakan sangat pesat. Hal ini menyebabkan kurikulum secara periodik harus diadakan penyesuaian. Dalam peraturan akademik Universitas Negeri Makassar disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mendukung tercapainya tujuan program pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Finch dan Crunkilton dalam Siswanto mengatakan: kurikulum adalah seluruh aktivitas dan pengalaman belajar yang dirancang oleh sekolah siswa (Siswanto, 1989: 3). Sedangkan menurut Krug, Curriculum Planning dalam Sukamto menyatakan bahwa kurikulum adalah serangkaian strategi pengajaran yang dipergunakan di sekolah untuk menyediakan kesempatan terwujudnya pengalaman belajar bagi anak didik untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. (Sukamto, 1988:4). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah segala kegiatan dan pengalaman belajar yang dirancang dan diselenggarakan oleh lembaga bagi anak didiknya dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan. Albert Pauntler dalam Oemar Hamalik (1990) menciptakan langkah-langkah pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan dunia pekerjaan. Model yang memadai adalah yang berdasarkan pada apa dan siapa yang terlibat dalam pengembangan kurikulum itu. Pada pengembangan program pendidikan harus memberikan arah yang jelas pada kurikulum yang sedang dikembangkan itu dalam rangka tujuan-tujuan pendidikan yang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat industri. (Oemar Hamalik, 1990 : 79). Menurut Sukamto (1988 : 68) dalam batasan kurikulum terkandung prinsipprinsip dalam proses perencanaan dan pengembangan kurikulum yang terpenting, adalah: 1. Perencanaan kurikulum pada hakekatnya adalah upaya untuk membantu anak didik atau dengan kata lain fokus upaya perencanaan kurikulum tidak lain adalah anak didik dan pengalaman belajar yang diperolehnya. 2. Dalam proses, pengembangan kurikulum melibatkan banyak pihak dan dilakukan dalam berbagai tingkat atau hirarki vertikal, sesuai dengan jenis dan kuantitas informasi yang terlibat di dalamnya. 3. Karena luasnya dimensi kurikulum sekolah, perencanaan kurikulum harus mengkaji banyak aspek dan persoalan, disamping yang terutama tentang isi dan proses belajar mengajar. 4. Dengan banyaknya tahapan dan dinamika pendidikan dalam masyarakat yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan dan pengembangan kurikulum harus dipandang sebagai proses yang berkesinambungan dan

7 Udin Sidik Sidin, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Software Aplikasi Komputer berjalan terus menerus tanpa mengenal ujung pemberhentian dan bukan sebagai usaha yang selesai dalam segala tindakan. Perencanaan dan pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan tiga hal sebagai dasar pengembangan kurikulum, yakni: 1. Filsafat demokrasi. Memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menikmati pendidikan. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan tinggi. Dalam hal ini pendidikan teknologi dan kejuruan yang menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan anak didik dapat memenuhi kebutuhannya sebagai persiapan bagi kehidupan yang layak. 2. Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya terutama kebutuhan dasar, misalnya makanan, pakaian, perumahan. Masyarakat dan sistem pendidikan bertanggung jawab mengarahkan individu anak didik melalui program latihan mempersiapkan mereka agar dapat pekerjaan dan jabatan dalam dunia kerja. 3. Ciri-ciri masyarakat. Para perencana program kejuruan harus menitikberatkan perhatiannya pada masa kini dan masyarakat masa datang. Kondisi masyarakat, baik secara nasional, regional dan daerah harus menjadi pertimbangan dalam pengembangan kurikulum untuk mengantisipasi pada urbanisasi, mobilisasi, perubahanperubahan yang lajunya sangat cepat, mekanisme yang semakin meningkat dalam berbagai aspek kehidupan yang mencakup juga spesialisasi pekerjaan. Menurut Oemar Hamalik, pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan keterampilan berdasarkan kebutuhan dan saran-saran masyarakat industri serta melihat proyeksi potensi manusia baik nasional, maupun daerah dalam proses pembuatan keputusan. (Oemar Hamalik, 1990 : 180). Sedangkan menurut Soekamto, pada dasarnya aspek yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan adalah orientasi pendidikan, justifikasi untuk eksestensinya, fokus kurikulumnya, kriteria keberhasilannya, kepekaannya terhadap perkembangan masyarakat, perbekalan logistiknya dan hubungan dengan industri atau perusahaan. (Soekamto, 1990 : 34). Dari beberapa uraian tersebut di atas, nampak bahwa antara pendidikan dan pekerjaan adalah merupakan sesuatu hal yang sama sekali tidak dapat dipisahkan. Pendidikan teknologi dan kejuruan yang diharapkan lulusannya dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja pada berbagai perusahaan atau industri selain sebagai tenaga pengajar yang handal. Faktor yang juga sangat menentukan dalam penguasaan aplikasi program komputer adalah materi yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Materi yang dirasakan sukar bagi mahasiswa akan menyebabkan penguasaan software aplikasi program komputer mahasiswa menjadi kurang. Jika materi yang diberikan dirasakan mudah bagi mahasiswa maka mahasiswa akan lebih cepat menguasai program komputer yang diberikan kepadanya. METODE Penelitian ini dilakukan di laboratorium FT UNM Makassar jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Berdasarkan bentuk rumusan permasalahannya, penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif persentase yang bersifat ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang memprogramkan mata kuliah Software Aplikasi Komputer yang berjumlah 21 orang. Jumlah ini sangat terbatas sehingga penelitian ini merupakan penelitian sampel total atau studi populasi. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah; faktor tenaga pengajar, faktor materi, faktor sarana prasarana dan hasil akhir yang dicapai oleh mahasiswa.

8 Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011 Pengumpulan data dilakukan dengan cara; angket, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data digunakan teknik analisis deskriptif persentase disertai dengan tabulasi sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 21 orang peserta atau 100% mahasiswa responden terdapat 9,5% yang mengatakan faktor tenaga pengajar sangat tinggi pengaruhnya, 42,9% yang mengatakan tinggi pengaruhnya, 42,9% yang mengatakan sedang pengaruhnya dan 4,8% yang mengatakan bahwa faktor tenaga pengajar berpengaruh terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Mengenai faktor materi yang diajarkan ditemukan 33,3% sangat tinggi pengaruhnya, 19,0% tinggi pengaruhnya, 38,1% sedang pengaruhnya dan 9,5% yang mengatakan bahwa faktor materi yang diajarkan berpengaruh terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Selanjutnya factor sarana dan prasarana diperoleh 9,5% sangat tinggi pengaruhnya, 28,6% tinggi pengaruhnya, 52,4% sedang pengaruhnya dan 9,5% rendah pengaruhnya terhadap penguasaan software aplikasi komputer. Kemudian hasil akhir yang dicapai mahasiswa ternyata bahwa dari 21 orang mahasiswa (peserta) atau 100% responden ada 7 mahasiswa atau 33,3% memperoleh nilai A (sangat baik) dan 14 orang mahasiswa atau 66,7% yang memperoleh nilai B (baik). meningkatkan kualitasnya agar pemahaman mahasiswa tentang mata kuliah software aplikasi komputer dapat ditingkatkan. Materi pelajaran mata kuliah software aplikasi komputer seyogyanya selalu mendapatkan revisi yang tepat untuk mengikuti perkembangan komputer yang sangat cepat. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan mata kuliah software aplikasi komputer perlu ditambah baik kuantitas maupun kualitasnya, kuantitas komputer diperhitungkan dapat melayani tiap jurusan per orang. DAFTAR PUSTAKA Hamalik,Oemar, Pendidikan Tenaga Kerja Nasional.Bandung Trasito Sugiono,1997. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, bandung Sukamto, Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Jakarta P2LPTK SIMPULAN Hasil temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 21 orang peserta atau 100% mahasiswa responden sebagian besar tidak mengalami pengaruh yang sangat tinggi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan software aplikasi komputer. Hasil akhir yang dicapai mahasiswa rata-rata memuaskan (33,3% sangat baik dan 66,7% baik). Dari hasil penelitian ini kepada tenaga pengajar mata kuliah software aplikasi komputer agar senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Lebih terperinci

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala 108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran untuk menunjang kelancaran jalannya

Lebih terperinci

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan pengalaman di masa lalu yakni historis atau sejarah, fakta atau kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu dari tiga aspek penting dalam kehidupan selain kesehatan dan ekonomi.fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, strategi, media dan yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional, bab II pasal 3, menyatakan pendidikan memiliki fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya pembangunan suatu organisasi yang berkesinambungan, sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat vital dalam proses pencapaian tujuan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menjamin kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah adalah suatu lembaga yang bertujuan membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan tangguh yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah faktor kunci yang utama untuk menghadapi persaingan dalam dunia kerja di era globalisasi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMK Otomotif merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu yaitu bidang otomotif. Pada prinsipnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengupayakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di zaman sekarang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Oleh: Dina Sri Nindiati* *Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Palembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi negara Indonesia, pendidikan merupakan hal yang sangat penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Meningkatkan kecerdasan akan lebih mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era global ini pendidikan masih dianggap sebagai kekuatan utama dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang. Pendidikan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya berkembang sangat pesat. Perubahan yang sangat cepat dalam bidang ini merupakan fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian keseluruhan dalam pembangunan. Perkembangan dan meningkatnya kemampuan siswa selalu muncul bersamaan dengan situasi dan kondisi lingkungan,

Lebih terperinci

bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan

bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang. Perkembangan suatu bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditetapkannya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai Badan Hukum (BH-UPI) menunjukkan bahwa lembaga ini siap dalam mengantisipasi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan dalam membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas perkembangan

Lebih terperinci

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat ditempuh melalui lembaga pendidikan formal dan non formal. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas mempersiapkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan yang secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk mengikuti laju perkembangan ilmu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran berupa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan nyata sehari-hari

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Banyudono Boyolali Tahun Ajaran 2007/2008) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Karena pendidikan merupakan sarana yang paling penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia. Ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di sektor perbankan semakin tajam. Manajamen bank harus proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap negara-negara di dunia. Globalisasi telah menjadikan negara-negara dunia saling berinteraksi, bergantung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi modern menuntut penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi peningkatan harkat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Tanpa adanya pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di mana pun berada. Pendidikan sangat penting artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, bidang pendidikan harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses interaksi bertujuan, interaksi ini terjadi antara guru dan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri.

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan juga makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan majunya perkembangan dunia pada saat ini diharapkan lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam konteks pembangunan bangsa dan negara, masih mengalami permasalahan yang serius. Kunandar (2011:7), menjelaskan bahwa bangsa Indonesia kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Secara etimologi pengertian metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). metode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat tercipta generasi yang cerdas, berwawasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pokok di setiap jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan berkomunikasi secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini teknologi dan industri berkembang pesat, perkembangan tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk menghadapi perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami banyak perkembangan dan ini merupakan hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 Halaman : 1 dari 13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 KATA PENGANTAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II ARAH KEBIJAKAN 5 Umum 5 Pendidikan 5 Penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Budaya orgnanisasi berpengaruh

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana fungsi pendidikan nasional

Lebih terperinci

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia ketertinggalan dari segala aspek kehidupan dan menyelesaikan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci