MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI"

Transkripsi

1 MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI Oleh: NURFAIZI SUWANDI NIM : T PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2015 to user i

2 MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR Oleh: Nama Mahasiswa : Nurfaizi Suwandi NIM : T Program Studi : Doktor Ilmu Ekonomi Minat : Manajemen Sumber Daya Manusia Menyetujui KOMISI PEMBIMBING Pada Tanggal Promotor (Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek) Ko Promotor Ko Promotor (Prof. Dr. Sangidu, M.Hum) (Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU) Mengetahui Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi UNS (Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek) PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit SURAKARTA to user 2015 ii

3 MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR Nama Mahasiswa : Nurfaizi Suwandi NIM : T Program Studi : Ilmu Ekonomi Minat : Manajemen Sumber Daya Manusia KOMISI PROMOTOR: Promotor Ko- Promotor Ko- Promotor : Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek. : Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. : Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU DEWAN PENGUJI: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (Ketua) 2. Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd (Sekretaris) 3. Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek (Anggota) 4. Prof. Dr. Sangidu, M.Hum (Anggota) 5. Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU (Anggota) 6. Dr. Wisnu Untoro, MS (Anggota) 7. Dr. Mugi Harsono, M.Si (Anggota) 8. Dr. Fahmi Lukman, M.Hum (Anggota) Tanggal Ujian Terbuka : SK Penguji : iii

4 HALAMAN MOTTO Pengetahuan tiada bertepi, ilmu tiada berujung. Melangkah pasti tujuan tak berhingga, mengharap selalu ridha Ilahi. iv

5 PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam naskah Disertasi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata didalam naskah Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Disertasi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (DOKTOR) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 2 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70). Surakarta, 2 September 2015 Mahasiswa Nurfaizi Suwandi NIM. T v

6 HALAMAN PERSEMBAHAN Disertasi ini saya persembahkan kepada khazanah ilmu pengetahuan yang semakin dalam. Kita mencoba mencari dan mengenali hakikat suatu masalah yang terasakan semakin luas dan dalamnya tiada bertepi dengan tujuan tiada akhir dari peradaban manusia. Mendalami hakikat suatu masalah, kemudian mengenalinya dalam penelusuran relung-relung kehidupan, laksana terjun dalam ruang makna kehidupan yang dicoba untuk membuka tabirnya. Menyelami kehidupan penelitian, terasa menampakkan tujuan tiada akhir, serasa menoleh kebelakang terekam dalam keterbatasan pemikiran yang selalu harus terlengkapi. Pengalaman menjalani kehidupan menyiratkan niat dan usaha mengabadikan temuan-temuan yang akan selalu melengkapi menuju kesempurnaan dalam memaknai kehidupan, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Untuk itulah, disertasi ini disusun sebagai persembahan dalam upaya memaknai kehidupan sebagai suatu perbaikan diri sendiri dan kemungkinan untuk dimanfaatkan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi kemaslahatan kehidupan. Disertasi ini juga merupakan wujud persembahanku kepada civitas academika dan segenap masyarakat dimanapun berada yang selalu beruapa mempertahankan dan melanjutkan kehidupannya serta senantiasa berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sehat, sejahtera lahir dan batin. Dengan penelitian dan pengenalan hakikat suatu masalah, diharapkan perbaikan penerapan kebijaksanaan ke depan dapat lebih komprehensif dan tepat sasaran serta merupakan bahan untuk penyempurnaan berikutnya. Semoga persembahan ini bermanfaat sesuai dengan tujuan yang terkandung di dalamnya. Semoga Allah SWT. meridhai selruh langkah ini. Amin Penulis, Nurfaizi Suwandi NIM T vi

7 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga penyusunan disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini dapat kami selesaikan atas bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor UNS yang telah memberikan kesempatan dalam menempuh program doktor. 2. Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur Program Pasca Sarjana UNS periode yang telah memberikan kesempatan dalam menempuh pendidikan doktor. 3. Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pasca Sarjana UNS periode yang telah memberikan kesempatan dalam menempuh pendidikan doktor. 4. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS periode yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dalam menempuh pendidikan doktor. 5. Dr. Hunik Sri Running S, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS periode yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dalam menempuh pendidikan doktor. 6. Prof. Dr.Tulus Haryono, M.Ek Ketua PDIE Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS dan selaku Promotor yang telah memberikan ijin dan bimbingan sehingga disertasi ini selesai tepat waktunya. 7. Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU dan Prof. Dr. Sangidu, M.Hum selaku ko- Promotor yang dengan sabar dan teliti memberikan bimbingan sehingga disertasi ini dapat selesai dengan baik. 8. Kepada Mas Edi Cahyono, Mbak Ariyani Wahyu Wijayanti dan saudara Cecep Taufikurrohman yang telah membantu kami dalam memenuhi beberapa persyaratan dan melengkapi informasi yang sangat bermanfaat, sehingga dengan fikiran, upaya dan kerja keras bersama, disertasi ini dapat terselesaikan. vii

8 9. Bapak Nugroho Y. Aribhimo (Counsellor Protkions KBRI Cairo), Dr. Fahmy Lukman, M.Hum. (Atase Pendidikan KBRI Cairo) dan saudara Puji Basuki (Sekretaris III Protkons) yang telah membantu penulis dalam mencari bahanbahan yang sangat bermanfaat. 10. Kepada keluargaku: Istri, anak dan cucu-cucuku yang selalu menyertaiku dalam harapan dan do a 11. Segenap staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo dan seluruh masyarakat Indonesia serta Mesir di Cairo yang telah memberikan inspirasi, sehingga menggugah penulis dalam menyelesaikan disertasi ini. Saya menyadari sepenuhnya, bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna. Namun langkah yang saya ambil, setidaknya merupakan satu dari beberapa bagian langkah yang tidak terpisahkan dalam rangka mengenali suatu masalah dalam upaya memperbaiki nasib para buruh migran Indonesia, terutama yang berada di Mesir. Surakarta, 2 September 2015 Penulis, Nurfaizi Suwandi NIM T viii

9 DAFTAR ISI Halaman Sampul... Halaman Pengesahan Pembimbing... Halaman Pengesahan Tim Penguji... Halaman Motto... Pernyataan Orisinalitas Disertasi... Halaman Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... Abstrak... i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A.Latar Belakang Penelitian... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Kontribusi Penelitian... 8 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka B. Penelitian terdahuu C. Pengembangan hipotesis D. Model Penelitian ix

10 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian B. Unit Penelitian C. Tahap I: Pendekatan Kualitatif D. Tahap II: Pendekatan Kualitatif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis deskriptif B. Uji Instrumen Penelitian C. Uji Hipotesis D. Hasil Wawancara E. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Keterbatasan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Data jumlah TKI ke berbagai Negara berdasarkan jenis kelamin dari tahun Tabel III.1 Goodness of-fit Indices Tabel IV.1 Deskripsi Karakteristik Responden Tabel IV.2 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Norma Subjektif Tabel IV.3 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Sikap terhadap Profesi TKW Tabel IV.4 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Persepsi Pengendalian Perilaku Tabel IV.5. Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Niat menjadi TKW Tabel IV.6 Hasil Confirmatory Factor Analysis (CFA) Tabel IV.7 Hasil Uji Reliabilitas Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas Tabel IV.9 Jarak Mahalanobis Data Penelitian Tabel IV.10 Hasil Goodness of-fit Model Tabel IV.11 Regression Weights Tabel IV.12 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Tabel IV.13 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar II. 1 Model Penelitian Gambar III.1 Strategi Eksplanatoris Sekuensial Gambar III.2 Model Analisis Interaksi Gambar IV.1 Alur Pemberangkatan TKW dari Indonesia ke Mesir xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner penelitian Lampiran 2: Data mentah TKW PLRT di Mesir Lampiran 3: Transkrip wawancara dengan user TKW indonesi di Mesir Lampiran 4: Wawancara dengan mahasiswa indonesia di Mesir yang mengetahui seluk beluk pengiriman TKW ke Mesir Lampiran 5: Transkrip wawancara dengan TKW secara umum Lampiran 6: Hasil output pengolahan data xiii

14 MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR NURFAIZI SUWANDI Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Fenomena tenaga kerja Indonesia Penata Laksana Rumah Tangga khususnya tenaga kerja wanita yang bekerja di Mesir (yang selanjutnya disingkat TKW-PLRT) menarik untuk diteliti. Mesir bukanlah negara tujuan pengiriman TKW-PLRT dari Indonesia ke luar negeri, tetapi Mesir sendiri merupakan Negara pengirim tenaga kerja keluar negeri. Indonesia dan Mesir tidak ada perjanjian pengiriman tenaga kerja ataupun MoU (Memorandum of Understanding) yang layaknya dilakukan Indonesia dengan negara tujuan TKW-PLRT, tetapi masih terdapat ribuan TKW-PLRT di Mesir, baik yang tercatat maupun tidak tercatat di KBRI Cairo Mesir, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan mereka menjadi TKW-PLRT adalah illegal (melanggar hukum Mesir). Selain itu, undang-undang Mesir tidak mencantumkan masalah TKW-PLRT sebagaimana negara tujuan pengiriman Indonesia ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan rentannya status dan kondisi TKW-PLRT yang bekerja di Mesir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan mereka berada dan bekerja di Mesir. Penelitian ini menguji model perilaku migrasi TKW PLRT Indonesia di Mesir. Model tersebut disusun berdasarkan Theory Planned of Behaviour (TPB) yang dikombinasikan dengan Teori Migrasi. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix methods) dengan menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial (squential explanatory strategy). Populasi dalam penelitian ini adalah semua TKW PLRT di Mesir. Sampel yang diambil sejumlah 209 responden dengan menggunakan teknik Convenience sampling. Teknis analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa responden yang tidak memiliki status pekerjaan sebelumnya, akan cenderung memiliki persepsi atau sikap yang lebih baik terhadap profesi TKW PLRT. Dorongan dari lingkungan sekitar baik sponsor/calo, keluarga maupun teman yang menyetujui, mengharapkan, menganjurkan, maupun mengajak untuk menjadi TKW merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan niat menjadi TKW khususnya di Mesir. Kata kunci: Theory Planned of Behaviour, Teori Migrasi, Tenaga Kerja Wanita Indonesia, Mesir xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingginya tingkat pengangguran merupakan fenomena empiris yang terjadi di Indonesia. Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran (Wijaya, 2008). Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada bulan Agustus tahun 2013 mencapai 6.25 %, mengalami peningkatan dibandingkan TPT bulan Februari tahun 2013 sebesar 5.92 % dan TPT bulan Agustus tahun 2012 sebesar 6.14 % (BPS, 2013). Artinya bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih tergolong tinggi karena suatu negara dikatakan mempunyai tingkat pengangguran yang rendah atau tingkat penggunaan tenaga kerja penuh apabila dalam perekonomian tingkat pengangguran tidak lebih dari 4% (Sukirno, 2010). Hal ini mendorong orang-orang untuk melakukan migrasi, baik internal (dalam satu negara) maupun internasional. Migrasi merupakan fenomena umum yang dapat kita temui dimanapun, baik di dunia maupun di Indonesia. Pada awal meluasnya fenomena migrasi keluar negeri, angka tertinggi terjadinya migrasi bila dilihat dari jenis kelamin adalah para kaum pria. Tetapi beberapa tahun terakhir ini mulai terjadi pergeseran. Pria tidak lagi mendominasi angka tertinggi terjadinya migrasi keluar negeri tersebut, saat ini angka tertinggi arus migrasi mulai didominasi kaum wanita (Suryaningsih, 2011). Berdasarkan data dari BNP2TKI, jumlah TKI ke berbagai commit to Negara user sejumlah orang dari 1

16 2 tahun 2006 sampai tahun Dari jumlah tersebut, orang TKI berjenis kelamin wanita dan sisanya sebesar orang TKI berjenis kelamin pria. Artinya, dari sekian banyak TKI yang berada diluar negeri didominasi oleh tenaga kerja wanita. Berikut adalah tabel jumlah TKI ke berbagai Negara dari tahun : Tabel I.1 Data Jumlah TKI ke Berbagai Negara Berdasarkan Jenis Kelamin dari Tahun Tahun Pria Wanita Jumlah Sumber: data BNP2TKI yang diolah, 2014 Kedatangan tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri pada abad 20 mayoritas dari mereka merupakan korban sindikat penyelundupan manusia (human trafficking) yang didatangkan secara ilegal. Banyak permasalahan yang dialami oleh para TKW informal khususnya penata laksana rumah tangga (yang selanjutnya disebut TKW PLRT) di wilayah Timur Tengah. Misalnya: gaji yang tidak dibayar, tindak kekerasan, pelecehan seksual, pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum, bahkan ancaman kematian, seperti yang dialami oleh TKW Wiwin Widaningsih (20 tahun) yang tewas di Saudi Arabia tahun 1999 (Daulay, 2001). Tetapi kenyataan ini tidak menyurutkan keinginan tenaga kerja wanita Indonesia untuk mencari peluang kerja hingga ke luar negeri.

17 3 Fenomena yang menarik terjadi di Mesir sebagai salah satu negara tujuan TKW. Di Mesir tidak terdapat aturan pekerja asing sektor domestik (penata laksana rumah tangga-plrt) dan pemerintah Indonesia juga tidak menetapkan Mesir sebagai Negara tujuan pengiriman TKI informal, tetapi ternyata masih banyak ditemukan TKW PLRT. KBRI Cairo Mesir per April tahun 2013 mencatat sejumlah orang adalah TKW informal undocumented/ilegal. TKW informal tersebut berada di Mesir tanpa perlindungan hukum sama sekali, misalnya dengan kondisi tidak ada kontrak kerja, ijin kerja, asuransi, dan dokumen ketenagakerjaan dengan gaji hanya berkisar 1 juta 1.5 juta per bulan dan dalam beberapa kasus tidak digaji (KBRI Cairo Mesir, 2013). Hal ini menjadi menarik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk menjadi TKW PLRT di Mesir. Niat berperilaku penting untuk diteliti karena niat merupakan faktor penentu utama seseorang untuk menampilkan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Berdasarkan telaah penelitian terdahulu tentang migrasi tenaga kerja wanita keluar negeri, sebagaian besar meneliti dalam konteks TKW formal (Fischlmayra dan Kollinger (2010); Harrisona dan Michailova (2012); Hutchings et al., (2008); Kittler et al., (2011); Linehan dan Scullion. 2001; Linehan dan Scullion (2002); Tzeng (2006); Volkmar dan Westbrook (2005); Walsh (2008)). Sedangkan publikasi penelitian tentang migrasi dalam konteks tenaga kerja wanita informal masih jarang ditemukan. Untuk mengisi kesenjangan penelitian tersebut, penelitian ini dilakukan dalam konteks TKW informal khususnya PLRT di Mesir.

18 4 Penelitian mengenai keputusan untuk melakukan migrasi salah satunya dapat dijelaskan dengan teori perilaku. Teori perilaku yang cukup populer digunakan adalah theory of planned behavior (TPB). Teori tersebut menjelaskan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku merupakan tiga faktor penentu utama niat berperilaku. TPB telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kajian 1. Hasil berbagai penelitian tersebut menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif dan persepsi pengendalian perilaku berpengaruh pada niat berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa TPB sangat fleksibel digunakan dalam berbagai bidang kajian dan diasumsikan bisa digunakan untuk memprediksi niat menjadi TKW PLRT khususnya di Mesir. Disisi lain, teori yang populer digunakan untuk migrasi adalah teori migrasi yang dikemukakan oleh Lee (1966). Penelitian ini mencoba menggabungkan teori TPB dengan teori migrasi Lee (1966) untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai model migrasi TKW PLRT di Mesir. Baruch et al., (2007) menggabungkan teori push-pull factors dan theory of reasoned actions (TRA) yang menguji pengaruh proses penyesuaian pada universitas, kepuasan dengan universitas, dukungan sosial, ikatan keluarga, persepsi karir, perbedaan persepsi pasar tenaga kerja, dan budaya negara asal pada niat untuk tinggal di negara tempat mereka kuliah. Hasil penelitian menunjukkan semua faktor tersebut berpengaruh signifikan pada niat untuk tinggal di negara tempat mereka kuliah. 1 Kolvereid (1996) mengaplikasikan TPB untuk memprediksi niat memilih status pekerjaan, Chiou (1998); Alam dan Sayuti, 2011; Kim dan Chung, 2011; Albayrak et al., 2013 mengaplikasikan TPB untuk memprediksi niat membeli, Do Paco et al., (2011); Solvesik (2013) mengaplikasikan TPB untuk memprediksi niat berwirausaha.

19 5 Cieri et al., (2009) melakukan penelitian tentang national identity, karakteristik demografis (usia, gender, status pernikahan, adanya tanggungan, pendidikan), faktor motivasi (kualitas hidup, kemajuan karir, personal network, konteks sosial), faktor situasional (lokasi, lamanya berada diluar negeri, pekerjaan) sebagai faktor penentu niat untuk kembali ke negara asal. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik demografis tidak berpengaruh signifikan pada niat. Azjen (2005) menjelaskan bahwa secara umum background factors (termasuk karakateristik demografis) dapat berpengaruh pada niat dan perilaku, tetapi pengaruhnya dimediasi oleh keyakinan dan sikap yang lebih spesifik tentang perilaku yang diinginkan. Penelitian ini tetap menggunakan karakteristik demografis (yang terdiri dari: usia, jumlah tanggungan keluarga, status perkawinan, pendapatan sebelum jadi TKW PLRT, dan status pekerjaan sebelum menjadi TKW PLRT) yang merupakan bagian dari faktor personal dalam teori migrasi dari Lee (1966), namun bukan sebagai determinan langsung dari niat menjadi TKW PLRT melainkan determinan dari sikap terhadap TKW PLRT. Dalam penelitian ini, ada beberapa alasan yang mendasari penggabungan theory of planned behavior (Ajzen, 1991) dengan teori migrasi (Lee, 1966). Pertama, karena model yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan porsi yang lebih besar pada individu sebagai sosok yang memberikan pengaruh penting dalam proses internal yang dinamis dalam pengambilan keputusan migrasi dan penentuan niat untuk menjadi TKW PLRT. Kedua, dalam konteks TKW PLRT khususnya di Mesir, faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk menjadi TKW PLRT di mesir

20 6 dalam theory of planned behavior dianggap kurang lengkap. Sehingga, teori migrasi push-pull factor digunakan untuk melengkapi kekurangan tersebut karena adanya keterkaitan antara subjective norm (sebagai bagian dari TPB) yang juga merupakan push-pull factors dalam teori migrasi. Norma subyektif dapat didefinisikan sebagai dukungan orang-orang sekitar, termasuk jaringan sosial. Jaringan sosial memainkan peran penting, terutama dengan kecenderungan orang melakukan migrasi ke wilayah di mana jaringan mereka saling terinterkoneksi satu sama lain (Jones 2009). Ketiga, adanya keterkaitan karakteristik demografi (sebagai faktor individu dari teori migrasi) terhadap pembentukan sikap (sebagai bagian dari TPB). Penelitian ini juga menindaklanjuti saran dari penelitian Cieri et al., (2009) dan Baruch et al., (2007) yaitu supaya menggunakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara untuk memperoleh data yang lengkap mengenai alasan individu untuk pengambilan keputusan dalam karirnya (Cieri et al., 2009). Menindaklanjuti saran tersebut, penelitian ini akan menggunakan metode penelitian campuran yaitu dengan mengkombinasikan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif untuk mempertajam hasil temuan penelitian. Strategi ini diterapkan dengan pengumpulan dan analisis data pendekatan kuantitatif pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data pendekatan kualitatif pada tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal pendekatan kuantitatif (Creswell, 2010).

21 7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah karakteristik demografis (usia, status pernikahan, jumlah tanggungan, pendapatan sebelum menjadi TKW PLRT, dan status pekerjaan sebelum menjadi TKW PLRT) berpengaruh pada sikap terhadap profesi TKW PLRT? 2. Apakah sikap terhadap profesi TKW PLRT berpengaruh pada niat menjadi TKW PLRT? 3. Apakah norma subyektif berpengaruh pada niat menjadi TKW PLRT? 4. Apakah persepsi pengendalian perilaku berpengaruh pada niat menjadi TKW PLRT? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka terdapat dua tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum studi ini bertujuan untuk menguji model migrasi TKW PLRT di Mesir yang merupakan pengembangan theory of planned behavior (Ajzen, 1991) dengan menggunakan teori migrasi Lee (1966). Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menguji pengaruh karakteristik demografis (usia, status pernikahan, jumlah tanggungan, pendapatan commit sebelum to user menjadi TKW PLRT, dan status

22 8 pekerjaan sebelum menjadi TKW PLRT) pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. 2. Menguji pengaruh norma subjektif pada niat menjadi TKW PLRT. 3. Menguji pengaruh sikap terhadap profesi TKW PLRT pada niat menjadi TKW PLRT. 4. Menguji pengaruh persepsi pengendalian perilaku pada niat menjadi TKW PLRT. D. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan dua kontribusi, yaitu kontribusi teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan kontribusi terhadap penelitian dan kajian selanjutnya, baik yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) maupun ketenaga kerjaan khususnya dalam pengujian dan pengembangan teori Push-Pull factor (Lee, 1966) dan Theory Planned of Behavior (Ajzen, 1991). Tulisan ini diharapkan pula menjadi perbendaharaan pengetahuan serta bahan bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi tentang pertimbangan di dalam mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia. Sementara itu, kontribusi praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomedasi atau masukan dan saran untuk kebijakan pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan di bidang tenaga kerja. Khususnya dalam bidang penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

23 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Theory of Planned Behavior Theory of planned behavior (TPB) adalah teori yang didesain untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia dalam kasus khusus (Ajzen, 1991). Menurut Ajzen (1991), TPB merupakan perluasan dari theory of reasoned actions (TRA) dengan menambahkan persepsi pengendalian perilaku (perceived behavioral control) dalam memprediksi niat, disamping dua faktor yang sudah digunakan untuk memprediksi niat dalam teori reasoned action, yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), dan norma subyektif (subjective norms). Lebih lanjut Ajzen (1991) menjelaskan bahwa dalam TPB, faktor utama penentu perilaku adalah niat berperilaku. Niat berperilaku adalah kemungkinan seseorang untuk menampilkan suatu perilaku. Ajzen (2005) menjelaskan niat yang telah dibentuk akan tetap menjadi kecenderungan tingkah laku sampai pada waktu dan kesempatan yang tepat, dimana sebuah usaha dilakukan untuk merealisasikan niat tertentu menjadi tingkah laku tertentu. Dalam TPB, niat adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yang bersifat personal, sosial, dan kontrol. Yang bersifat personal ialah sikap, yang bersifat sosial disebut norma subjektif, dan yang bersifat kontrol disebut perceived behavior control (PBC). Asumsi dasar TPB adalah bahwa manusia adalah makluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang 9

24 10 mungkin baginya, secara sistematis. Individu memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu (Ajzen, 1991). a. Niat Berperilaku Niat berperilaku adalah indikasi kesiapan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dan niat berperilaku dipertimbangkan sebagai anteseden langsung perilaku. Semakin kuat intensi seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu, diharapkan semakin berhasil untuk melakukannya. Niat berperilaku bisa berubah seiring berjalannya waktu. Semakin lama jarak antara intensi dan perilaku, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan perilaku. Niat berperilaku didasarkan pada sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku, yang setiap prediktor memiliki bobot penting untuk intensi dalam hubungan perilaku dan ketertarikan suatu populasi (Ajzen, 2006). b. Determinan Niat Berperilaku 1) Sikap terhadap Perilaku (Attitude Toward Behavior) Sikap didefinisikan sebagai kecenderungan untuk menanggapi hal hal yang bersifat evaluatif, disenangi atau tidak disenangi terhadap obyek, orang, institusi atau peristiwa (Ajzen, 2005). Sikap memiliki dua aspek pokok, yaitu keyakinan perilaku (behavioral belief) dan evaluasi hasil (evaluation of outcome). Keyakinan perilaku adalah keyakinan akan akibat dari tingkah laku yang akan dilakukan, sedangkan evaluasi hasil adalah nilai

25 11 yang diberikan terhadap atribut atau hasil suatu perilaku (Ajzen, 1991). 2) Norma Subyektif (Subjective Norms) Norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi seseorang akan tekanan sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu tingkah laku dengan pertimbangan tertentu (Ajzen, 2005). Konsep ini mempunyai dua unsur yaitu keyakinan normatif (normative belief) dan motivasi kepatuhan (motivation to comply). Keyakinan normatif adalah keyakinan tentang apakah setiap rekanan setuju atau tidak setuju terhadap suatu perilaku, sedangkan motivasi kepatuhan adalah motivasi untuk melakukan setiap pemikiran rekanan (Ajzen, 1991). 3) Persepsi Pengendalian Perilaku (Perceived Behavioral Control) Ajzen (2005) mendefinisikan persepsi pengendalian perilaku sebagai perasaan self efficacy atau kesanggupan seseorang untuk menunjukkan tingkah laku yang diinginkan. Konsep ini mempunyai dua unsur yaitu keyakinan pengendalian (control beliefs) dan persepsi kekuasaan (perceived power). Keyakinan pengendalian adalah persepsi kemungkinan terjadinya suatu kondisi yang mendukung atau menghambat suatu perilaku, sedangkan persepsi kekuasaan adalah persepsi individu terhadap seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam bertingkah laku (Ajzen, 1991).

26 12 c. Faktor Faktor Latar Belakang (Background Factors) Ajzen (2005) mendefinisikan background factors sebagai semua faktor yang dapat mempengaruhi keyakinan perilaku, keyakinan normatif, dan keyakinan pengendalian, dan hasilnya dapat mempengaruhi niat dan tindakan yang kita lakukan. Lebih lanjut Ajzen (2005) menjelaskan bahwa seseorang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosial yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan orang tersebut dapat memperoleh informasi yang berbeda-beda pula mengenai berbagai macam permasalahan. Informasi tersebut dapat menjadi dasar dari keyakinan mereka mengenai konsekuensi suatu perilaku, mengenai harapan normatif dari pihak lain yang penting, serta berbagai hambatan yang dapat mencegah mereka untuk melakukan suatu tingkah laku. Background factors ini antara lain meliputi, kepribadian, nilainilai, kecerdasan emosi, karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, etnis, ras, pendidikan, penghasilan, dan agama), serta pengalaman, pengetahuan, dan tayangan media. Secara umum background factors dapat berpengaruh pada niat dan perilaku, tetapi pengaruhnya dimediasi oleh keyakinan dan sikap yang lebih spesifik tentang perilaku yang diinginkan (Ajzen, 2005). 2. Teori Migrasi Teori migrasi yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari artikel Lee (1966) yang berjudul A Theory of Migration. Lee (1966)

27 13 berpendapat bahwa volume migrasi di suatu wilayah berkembang sesuai dengan tingkat keragaman daerah-daerah di wilayah tersebut, di mana konsep daerah yang digunakan mengacu pada daerah asal dan daerah tujuan dari Imigran. Secara keseluruhan Lee (1966) membagi faktorfaktor yang mempengaruhi arus migrasi menjadi empat, yaitu: a. Faktor personal. b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal, seperti: keterbatasan kepemilikan lahan, upah di desa rendah, jeda antara masa tanam dan masa panen bagi petani, sempitnya lapangan pekerjaan di desa, serta keterbatasan jenis pekerjaan di desa. c. Faktor di daerah tujuan, seperti: tingkat upah yang tinggi, serta luasnya lapangan pekerjaan yang beraneka ragam. d. Rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan, seperti: sarana transportasi dan jarak antar wilayah. 3. Migrasi dan Tenaga Kerja Wanita a. Definisi Migrasi Lee (1966) menyatakan bahwa migrasi merupakan perubahan tempat tinggal yang bersifat permanen maupun semi permanen. Bila seseorang mengalami perubahan tempat tinggal (untuk jarak dekat atau jauh, untuk jangka waktu yang lama atau sebentar) maka orang tersebut dikatakan mengalami perpindahan (migrasi). Yang membedakannya hanyalah apakah perpindahan yang dilakukan tersebut bersifat permanen atau tidak. Migrasi dikatakan permanen apabila tujuan perpindahan tersebut adalah untuk menetap di daerah

28 14 tujuan. Sedangkan migrasi tidak permanen merupakan perpindahan sementara, pada saat tertentu orang yang melakukan migrasi kembali ke daerah asal. Berdasarkan dimensi ruang atau wilayah, migrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu migrasi internal dan migrasi internasional. Migrasi internal adalah migrasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang ruang lingkupnya masih berada di dalam negeri. Istilah migrasi masuk dan migrasi keluar mengacu pada gerakan penduduk (individu atau kelompok) yang masuk dan keluar dari daerah asal ke daerah tujuan yang masih berada dalam satu negara. Sementara, migrasi internasional lebih mengacu pada migrasi lintas batas negara. Proses migrasi internal dan internasional terjadi sebagai akibat dari berbagai perbedaan antara daerah asal dan daerah tujuan. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan lingkungan (Safrida, 2008). b. Tenaga Kerja Wanita (TKW) 1) Definisi TKW Perempuan yang bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep. 104 A/MEN/2002 yang dimaksud dengan TKI yaitu warga negara Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembagian kerja melalui prosedur penempatan TKI.

29 15 Selama krisis ekonomi kecendrungan migrasi internasional menjadi meningkat. Buchori & Amalia (2006) menyebutkan bahwa sejak tahun 1980-an, migrasi perempuan sebagai pekerja, terutama sektor domestik, mulai terjadi dalam jumlah yang signifikan akibat adanya kebijakan Pemerintah yang mulai mengintegrasikan ekspor buruh ke luar negeri dalam rencana pembangunan. Banyak perempuan tertarik bekerja ke luar negeri dengan persepsi sebagai berikut: 1) Memberikan harapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang tinggi; 2) Negara tujuan adalah negara kaya (Arab), sehingga tidak susah memperoleh uang; 3) Merupakan jalan yang terbaik untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga; 4) Selain mendapat upah juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman; 5) Ladang bagi tenaga kerja untuk mendapat penghasilan yang dapat mendukung kehidupan ekonomi keluarga (Vadlun, 2010). 2) Definisi TKW Legal dan TKW Ilegal TKW yang bekerja di luar negeri dapat dikelompokan menjadi TKW legal dan TKW ilegal. TKW legal adalah tenaga kerja wanita Indonesia yang hendak mencari pekerjaan di luar negeri dengan mengikuti prosedur dan aturan serta mekanisme secara hukum yang harus ditempuh untuk mendapatkan izin bekerja di luar negeri, para pekerja juga disertai dengan suratsurat resmi yang menyatakan izin bekerja di luar negeri. Sementara TKW ilegal tenaga kerja wanita Indonesia yang

30 16 bekerja di luar negeri namun tidak memiliki izin resmi untuk bekerja di tempat tersebut, para TKW ini tidak mengikuti prosedur dan mekanisme hukum yang ada di Indonesia dan negara penerima. B. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Mengenai TKW Linehan dan Scullion (2001) melakukan penelitian mengenai tantangan atau hambatan yang dihadapi manajer wanita dalam perkembangan karir mereka ke posisi manajerial internasional. Penelitian ini menggambarkan hambatan tentang kepercayaan bahwa kesempatan karir internasional untuk perempuan terbatas. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa hambatan ini memiliki implikasi dalam pengelolaan sumber daya manusia internasional dalam praktek dan membuat rekomendasi untuk kebijakan manajemen sumber daya manusia internasional di masa mendatang. Linehan dan Scullion (2002) juga melakukan penelitian mengenai pemulangan manajer internasional senior wanita di Eropa Barat. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa manajer internasional wanita mengalami lebih banyak kesulitan daripada rekan-rekan pria mereka karena peran perintis mereka. Akhirnya, penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa home-based mentors dan akses ke jaringan di luar negeri merupakan faktor penting dalam memberikan kontribusi bagi keberhasilan pemulangan manajer internasional.

31 17 Volkmar dan Westbrook (2005) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menilai perubahan selama dekade terakhir mengenai prestasi kerja, dan penerimaan profesional wanita barat yang bekerja di Jepang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa meskipun peningkatan praktek bisnis barat di Jepang dan representasi dari wanita Jepang di posisi manajemen yang lebih besar, namun tidak ada perubahan signifikan yang ditemukan selama periode sepuluh tahun. Tzeng (2006) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji bagaimana ekspatriat perempuan menghadapi stereotip gender dan diskriminasi di negara asal dan tuan rumah serta bagaimana mereka mengelola konflik antara kewajiban rumah tangga (keluarga) dan bekerja. Hasilnya meskipun stereotip gender dan diskriminasi bukan merupakan fenomena yang signifikan dalam perusahaan tuan rumah, hasil ini harus hati-hati ditafsirkan karena informan tidak memiliki informasi yang lengkap, dan menganggap bahwa tugas di luar negeri berada di bawah perlindungan undang-undang anti-diskriminasi. Di negara-negara tuan rumah, penelitian ini menemukan bahwa stereotip gender dan diskriminasi mungkin intra-etnis. Selain itu, kehidupan seorang wanita mempengaruhi usahanya untuk membangun karir di luar negeri, dan wanita asing yang sudah menikah dan membesarkan anak-anak harus menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan pekerjaan. Hutchings et al., (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gender dan individu seta aspek sosial kerja asing, yang menekankan bagaimana isu eksternal organisasi berdampak

32 18 pada pengalaman ekspatriat wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan gender berhubungan signifikan di ketiga daerah dengan kontradiksi penting dalam persepsi dan praktek perusahaan multinasional (MNC) dalam mengelola ekspatriat mereka. Sementara penelitian sebelumnya tentang persepsi perlakuan organisasi terhadap ekspatriat wanita untuk menjadi setara dengan laki-laki, menunjukkan bahwa manajer internasional wanita tidak menganggap perlakuan yang sama pada tugas internasional. Fischlmayra dan Kollinger (2010) melakukan penelitian yang menekankan tentang situasi keseimbangan kehidupan kerja ekspatriat wanita pada tugas asing. Setelah mewawancarai 10 ekspatriat wanita, hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya waktu luang, jaringan sosial, olahraga dan keyakinan pribadi. Selain itu, keseimbangan kehidupan kerja memiliki arti masing-masing, langkah-langkah dukungan yang ditawarkan oleh perusahaan wajib disesuaikan secara individual. Penelitian ini melaporkan wawancara dengan ekspatriat wanita dan memberikan wawasan yang lebih dalam subjek keseimbangan kehidupan kerja manajer wanita internasional, dengan meninjau literatur tentang keseimbangan kehidupan kerja ekspatriat wanita dan menanyakan bagaimana wanita menghadapi stres dan tekanan yang timbul dari tugas internasional. Kittler et al., (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis empat aspek utama dari peran kerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap penyesuaian kerja asing di Eropa Tengah dan Timur (CEE) dan Rusia. Hasil penelitian tersebut mendukung hubungan negatif

33 19 dari hipotesis yang diajukan tentang penyesuaian kerja dengan konflik peran dan mendukung hubungan positif dengan kejelasan peran. Hubungan positif antara penyesuaian kerja dengan fleksibilitas peran dan hubungan negatif dengan peran baru tidak didukung dalam penelitian ini. Harrisona dan Michailova (2012) melakukan penelitian tentang pengalaman ekspatriat wanita Barat yang bekerja di Uni Emirat Arab (UEA), sebuah negara Arab Muslim di Timur Tengah. Penelitian ini mengungkapkan interpretasi ekspatriat tentang penyesuaian/adaptasi mereka, pelatihan lintas-budaya (CCT) dan ikatan sosial dan dukungan pengalaman. Berdasarkan survei dari 86 ekspatriat wanita dari Australia, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat dan wawancara berikutnya dengan 26 dari mereka, penelitian ini menemukan bahwa wanita Barat berhasil menyesuaikan diri dengan kehidupan mereka dan bekerja di UAE meskipun ada perbedaan budaya yang signifikan antara Negara tuan rumah mereka dan UEA. Salah satu hasil yang menarik dalam penelitian ini yaitu ekspatriat wanita Barat tidak menemukan pelatihan lintas budaya yang penting untuk melakukan tugas-tugas mereka. Mereka melihat pelatihan tentang budaya dibenarkan karena fakta bahwa mereka jarang berinteraksi dengan warga negara tuan rumah dan lebih sering bertemu dengan warga Barat lainnya dan perwakilan dari budaya lain saat melakukan tugas-tugas mereka. Temuan penelitian ini memiliki implikasi bagi perusahaan multinasional (MNC) yang beroperasi di UAE dan ekspatriat wanita Barat yang menganggap negara ini sebagai tujuan tugas mereka.

34 20 Penelitian Wirawan (2006) yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi wanita untuk memutuskan menjadi TKW baik secara legal maupun ilegal. Penelitian ini menguji teori Voluntaristic Action sebagai teori pengambilan keputusan migrasi di tingkat individu. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 150 TKW legal dan 150 TKW ilegal dari 15 desa di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, usia, status perkawinan, kondisi sosial ekonomi keluarga dan kondisi situasional berpengaruh pada pengambilan keputusan migrasi baik secara legal atau ilegal. Ada perbedaan yang rasional dalam membuat keputusan untuk bermigrasi sebagai TKW legal dan ilegal. Faktor dominan yang mempengaruhi pekerja perempuan dalam memutuskan untuk berimigrasi secara ilegal adalah tidak mungkin mereka bisa memenuhi syarat minimal pendidikan (SLTP) yang ditentukan oleh Depnakertrans RI dalam waktu singkat, juga karena tidak mampu membayar biaya pelatihan, biaya migrasi, dan memiliki skill, tetapi keinginan kuat untuk merubah nasib telah didukung oleh kondisi yang bersifat situasional seperti; gencarnya promosi dan rayuan para Teikong, atau calo TKI dan atau saudara yang membawanya ke luar negeri serta pengaruh sukses TKW yang mudik dari luar negeri. Sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi wanita untuk menjadi TKW secara legal adalah adanya jaminan kepastian keamanan dan kenyamanan baik selama bekerja di luar negeri maupun setelah kembalinya mereka dari bekerja sebagai TKW.

35 21 Vadlun (2010) meneliti mengenai faktor-faktor yang mendorong wanita bermigrasi untuk ketahanan ekonomi keluarga. Responden dalam penelitian ini adalah TKW yang berasal dari Palu Barat dan Palu Utara. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etik dan emik. Hasil daripada penelitian adalah wanita bermigrasi mempunyai persepsi sebagai berikut : (1) memberikan harapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang tinggi, (2) negara tujuan adalah negara (Arab), sehingga tidak susah memperoleh uang. (3) merupakan jalan yang terbaik untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. (4) selain mendapat upah juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. (5) ladang bagi tenaga kerja untuk mendapat penghasilan yang dapat mendukung ekonomi keluarga. Faktor pendorong adalah karena (1) kebutuhan yang sangat mendesak, (2) ingin memperbaiki rumah atau membangun rumah, (3) untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, (4) ingin memberangkatkan orang tua naik haji, (5) karena alasan suami tidak punya pekerjaan, tidak memberi nafkah, suami kawin lagi, anak-anak tidak tahan dengan ibu tiri. Faktor penarik bermigrasi di negara Arab: (1) Negara tujuan kaya, mudah memberikan gaji yang tinggi, (2) banyak lapangan kerja yang tersedia, (3) memberikan kesempatan naik haji (Umroh), (4) negara Islam. 2. Penelitian Terdahulu Mengenai Migrasi dengan Menggunakan Teori Perilaku Baruch et al., (2007) melakukan penelitian mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri untuk

36 22 kembali ke negara asal atau tetap tinggal di negara tempat dia belajar. Penelitian ini dilakukan pada 949 mahasiswa manajemen yang sedang belajar di Inggris dan Amerika Serikat. Penelitian ini menggabungkan teori push-pull factors dan theory of reasoned actions (TRA) yang menguji pengaruh proses penyesuaian pada universitas, kepuasan dengan universitas, dukungan sosial, ikatan keluarga, persepsi karir, perbedaan persepsi pasar tenaga kerja, dan budaya negara asal pada niat untuk tinggal di negara tempat mereka kuliah. Hasil penelitian menunjukkan semua faktor memiliki pengaruh pada niat untuk tinggal di negara tempat mereka kuliah. Cieri et al., (2009) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang yang sedang bekerja di luar negeri untuk kembali ke negara asal. Responden dalam penelitian ini adalah 563 pekerja profesional Australia yang sedang bekerja di luar negeri. Penelitian ini menggunakan identity theory. Dalam penelitian ini, faktor faktor yang mempengaruhi seseorang untuk kembali ke negara asal adalah national identity, karakteritik demografis (usia, gender, status pernikahan, adanya tanggungan, pendidikan), faktor motivasi/push-pull factors (kualitas hidup, kemajuan karir, personal network, konteks sosial), faktor situasional (lokasi, lamanya berada di luar negeri, pekerjaan). Hasil penelitian menunjukkan faktor faktor yang memiliki pengaruh pada niat untu kembali ke negara asal adalah national identity, kualitas hidup, lokasi, lamanya di luar negeri dan pekerjaan.

37 23 Sejauh yang teramati baru dua penelitian tersebut yang menggunakan teori perilaku untuk memprediksi niat migrasi. Penelitian Cieri et al., (2009) menyarankan untuk menggunakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara untuk memperoleh data yang lengkap mengenai alasan individu untuk pengambilan keputusan dalam karirnya. C. Pengembangan Hipotesis 1. Pengaruh Karakteristik Demografis pada Sikap terhadap Profesi TKW PLRT a. Pengaruh Usia pada Sikap terhadap Profesi TKW PLRT Cieri et al. (2009) menyatakan bahwa identifikasi terhadap generasi memiliki dampak terhadap attitude toward behavior yang menentukan adanya minat untuk kembali ke negara asal dari ekspatriat (tenaga kerja sektor formal). Perbedaan generasi memunculkan adanya perbedaan dalam sikap mereka terhadap pembentukan perilaku dalam bekerja, seperti antara generasi X dan generasi Y (Arsenault, 2003). Generasi X mulai masuk ke dunia kerja pada tahun 1980an menuju awal tahun 1990, dalam masa transisi dari restrukturisasi perekonomian pasca krisis moneter yang menghadirkan tantangan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial (Bogdanowicz dan Bailey, 2002). Generasi ini menurut Cieri et al. (2009) memiliki kecenderungan untuk bersikap fleksibel dan siap untuk menerima perubahan yang terjadi secara konstan, dengan di picu oleh

38 24 kebutuhan untuk bertahan hidup (need for survival). Generasi Y yang hadir di era berikut nya berada di dunia kerja yang lebih nyaman di bandingkan dengan Generasi X, sehingga pemicu kebutuhan berubah dari kebutuhan untuk bertahan hidup menjadi pencarian kemapanan (sense of comfort). Generasi di era ini memiliki rasa optimistic dan kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan generasi di era sebelum nya, dengan diikuti oleh pilihan pengembangan karier yang lebih beragam (Salt dalam Cieri et al., 2009). Perbedaan karakteristik antara kedua generasi tersebut menunjukkan ada nya perbedaan cara pandang (dalam hal ini bisa didefinisikan sebagai attitude toward behavior) terhadap suatu pekerjaan dari tingkatan usia yang berbeda. Hasil penelitian Paas & Halapuu (2012) menunjukkan bahwa usia berpengaruh negatif pada sikap terhadap migrasi, hal ini berarti seseorang yang berusia lebih muda memiliki sikap yang lebih baik tentang profesi menjadi TKW dibandingkan dengan seseorang yang berusia lebih tua. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H 1 : Usia berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. b. Pengaruh Status Pernikahan dan Jumlah Tanggungan pada Sikap terhadap Profesi TKW PLRT Penelitian yang dilakukan oleh Leonard dan Cronan (2005) dalam konteks perilaku etis dalam penggunaan sistem informasi

39 25 menunjukkan bahwa lingkungan personal (yang dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman, maupun kolega) serta nilai personal (yang meliputi pengalaman dan pencapaian nya di masa lalu) merupakan faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yang mengarah pada perilaku tertentu. Pengalaman untuk bekerja ke luar negeri menurut Cieri et al., (2009) seringkali menarik minat bagi mereka yang belum memiliki keterikatan secara personal. Hal ini disebabkan adanya potensi untuk pengembangan karier yang lebih optimal. Pekerja yang sudah terikat perkawinan di sisi lain seringkali menyukai kestabilitasan dalam bekerja dan bermasyarakat. Logika yang sama juga berlaku bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga untuk dinafkahi (Pringle dan Mallon, 2003). Seseorang yang telah menikah dan mempunyai anak akan cenderung memilih untuk tetap bekerja di tempat yang dekat dengan keluarga. Hasil kajian dari beberapa literatur tersebut mendasari pengukuran pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga dan status perkawinan pada pembentukan sikap dalam penelitian ini. Penjelasan tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Status pernikahan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. H 3 : Jumlah tanggungan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT.

40 26 c. Pengaruh Pendapatan dan Status Pekerjaan pada Sikap terhadap Profesi TKW PLRT Menurut Lee (1966) faktor utama yang melatarbelakngi migrasi tenaga kerja kesuatu daerah tujuan adalah faktor makro atau kontekstual yang seringkali dilihat sebagai faktor daya tarik dari negara tujuan dan daya dorong dari negara asal (push dan full factor). Secara umum faktor-faktor pendorong dapat terjadinya perpindahan penduduk dari satu daerah kedaerah lain terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lapangan kerja yang hampir tidak ada dan pendapatan yang rendah. Penelitian Vadlun (2010) menunjukkan hasil bahwa faktor-faktor yang mendorong wanita untuk melakukan migrasi adalah karena (1) kebutuhan yang sangat mendesak, (2) ingin memperbaiki rumah atau membangun rumah, (3) untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, (4) ingin memberangkatkan orang tua naik haji, (5) karena alasan suami tidak punya pekerjaan, tidak memberi nafkah, suami kawin lagi, anakanak tidak tahan dengan ibu tiri. Hasil penelitian Wirawan (2006) menunjukkan bahwa pendapatan dan status pekerjaan sebelum jadi TKW berpengaruh negatif pada keputusan untuk menjadi TKW. Seseorang yang belum bekerja akan cenderung memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Demikian juga dengan tingkat pendapatan, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, mereka akan memilih tetap berada di negara asal atau dengan kata lain seseorang dengan pendapatan lebih rendah akan memiliki sikap yang

41 27 lebih baik terhadap profesi TKW. Menurut Azjen (2005), secara umum background factors, termasuk karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, etnis, ras, pendidikan, penghasilan, dan agama) dapat berpengaruh pada niat dan perilaku, tetapi pengaruhnya dimediasi oleh sikap yang lebih spesifik tentang perilaku yang diinginkan. Penjelasan tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Pendapatan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. H 5 : Status pekerjaan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. 2. Pengaruh Norma Subyektif, Sikap terhadap Profesi TKW PLRT dan Persepsi Pengendalian Perilaku pada Niat untuk menjadi TKW PLRT Ajzen (1991) menjelaskan bahwa niat adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu sikap, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku (PBC). Sikap terhadap perilaku mencerminkan evaluasi positif atau negatif seseorang tentang perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini berkaitan dengan tingkat evaluasi positif atau negatif seseorang mengenai gagasan menjadi TKW. Norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi seseorang akan tekanan sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu tingkah laku dengan pertimbangan tertentu (Ajzen, 2005). Dalam penelitian ini berkaitan dengan persepsi seseorang mengenai pandangan orang orang di

42 28 sekitarnya (misalnya, keluarga, teman) tentang TKW dan dapat memotivasi orang tersebut untuk menjadi TKW. Persepsi pengendalian perilaku didefinisikan sebagai persepsi seseorang mengenai kesulitan atau kemudahan untuk melaksanakan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini berkaitan dengan kesulitan atau kemudahan untuk menjadi TKW. Theory of planned behavior (TPB) telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kajian, antara lain untuk memprediksi niat beli (Alam & Sayuti, 2011; Kim & Chung, 2011; Albayrak et al., 2013), perilaku untuk melakukan permainan online (Lee, 2009), keterlibatan karyawan (Tang et al., 2010), perilaku berbagi pengetahuan (Tohidinia dan Mosakhoni, 2010), serta niat berwirausaha (Solesvik, 2013). Hasil berbagai penelitian tersebut menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif dan persepsi pengendalian perilaku berpengaruh pada niat berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa TPB sangat fleksible untuk digunakan dalam berbagai bidang kajian. Fenomena yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini adalah niat seseorang untuk menjadi TKW PLRT dipengaruhi oleh sikap terhadap profesi TKW PLRT, norma subyektif, dan persepsi pengendalian perilaku. Penjelasan tersebut menghasilkan beberapa hipotesis sebagai berikut: H 6 : Sikap terhadap profesi TKW PLRT berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT. H 7 : Norma subyektif berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT.

43 29 H 8 : : Persepsi pengendalian perilaku berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT. D. Model Penelitian Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan, pengaruh antara sembilan variabel yang diteliti dapat digambarkan dalam bentuk model penelitian berikut ini: Gambar II.1 Model Penelitian Sumber: Ajzen (1991) dan Lee (1966) Model dalam penelitian ini mencoba mengaplikasikan TPB (Ajzen, 1991) yang digabungkan dengan teori migrasi (Lee, 1966) untuk konteks tenaga kerja informal yaitu tenaga kerja wanita penata laksana rumah tangga (TKW PLRT) di Mesir. Model penelitian ini akan mengeksplorasi posisi individu dalam bangunan teori migrasi. TPB (Theory of Planned Behaviour) disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia

44 30 berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia serta dapat melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang tersebut secara pribadi. Jika pada teori klasik tentang migrasi lebih banyak berbicara migrasi dalam cakupan makro, maka model yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih berfokus dalam cakupan mikro. Dalam hal ini adalah pada individu-individu sebagai aktor yang memilih untuk melakukan migrasi. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa ketidakpuasan terhadap posisi individu dapat mendorong revisi atas teori migrasi, terutama dengan penekanan terhadap individu (Farwick, 2009). Individu dilihat sebagai aktor utama, yang latar belakangnya mempengaruhi persepsinya, dan kemudian akan menentukan pilihan yang dipilihnya atau tindakan yang akan dilakukannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai kritik atas teori klasik, yang walaupun menempatkan individu sebagai individu yang rasional dan memiliki kalkulasi ekonomis ketika melakukan migrasi, namun individu dalam konteks ini dilihat sebagai sekumpulan individu yang dianggap memiliki latar belakang yang sama dan karenanya cenderung akan bergerak ke arah yang sama. Hasil penelitian Cieri et al., (2009) menunjukkan bahwa karakteristik demografis tidak berpengaruh pada niat. Penelitian ini tetap menggunakan karakteristik demografis, namun bukan sebagai determinan langsung dari niat melainkan determinan dari sikap. Seperti yang

45 31 dikemukakan Azjen (2005), secara umum background factors (termasuk karakteristik demografis) dapat berpengaruh pada niat, tetapi pengaruhnya dimediasi oleh keyakinan dan sikap yang lebih spesifik tentang perilaku yang diinginkan.

46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods), yaitu pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif (Creswell, 2010). Strategi metode campuran yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial (sequential explanatory strategy). Strategi ini diterapkan dengan pengumpulan dan analisis data pendekatan kuantitatif pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data pendekatan kualitatif pada tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal pendekatan kuantitatif (Creswell, 2010). Langkahlangkah dari strategi ini dapat diilustrasikan dalam gambar di bawah ini: Gambar III.1 Strategi Eksplanatoris Sekuensial 32

47 33 B. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu karena jawaban setiap responden mewakili dirinya sendiri, yang pada penelitian ini adalah tenaga kerja wanita penata laksana rumah tangga (TKW PLRT) di Mesir. C. Tahap I: Pendekatan Kuantitatif Tahap pertama dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menguji model penelitian yang telah dijelaskan pada bab Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah semua TKW PLRT di Mesir. Jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi dengan menggunakan teknik structural equation modelling (SEM) sebanyak 5 kali indikator, karena dalam penelitian ini menggunakan 25 indikator maka sampel minimal didapat 125 sampel (Ferdinand, 2005). Untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang rusak dan untuk memenuhi kecukupan sampel penelitian, maka kuesioner yang disebar sebanyak 250 kuesioner. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan desain nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sekaran dan Bougie, 2009). Dengan melihat karakteristik populasi yang ada pada penelitian ini, maka penentuan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada

48 Tenaga Kerja Wanita Penata Laksana Rumah Tangga (TKW PLRT) di Mesir. Proses penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Juni September 2014, salah satunya dilakukan pada saat pemilu presiden 2014 pada bulan Juli Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 250 dan kuesioner yang kembali 209 (83,6%). Semua kuesioner diisi dengan lengkap sehingga data yang bisa dianalisis sebanyak Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik, maka berikut ini akan disampaikan beberapa definisi operasional dari masingmasing variabel yang berkaitan dan akan dibahas dalam penelitian ini. Setiap item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan skala Likert dengan 5 alternatif pilihan, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS); kecuali yang disebutkan lain. a. Karakteristik Demografis Karakteristik demografis yang digunakan dalam penelitian ini ada lima, yaitu usia, jumlah tanggungan, status pernikahan, pendapatan sebelum jadi TKW, serta status pekerjaan sebelum menjadi TKW. Untuk usia, jumlah tanggungan, serta pendapatan sebelum menjadi TKW diukur dengan skala rasio. Status pernikahan menggunakan variabel dummy, 0 untuk responden yang tidak/belum menikah dan 1 untuk responden yang menikah. Sedangkan untuk status pekerjaan sebelum menjadi TKW juga menggunakan variabel dummy, 0 untuk responden yang tidak bekerja dan 1 untuk responden yang bekerja.

49 35 b. Sikap terhadap profesi TKW Sikap didefinisikan sebagai kecenderungan untuk menanggapi halhal yang bersifat evaluatif, disenangi atau tidak disenangi terhadap obyek, orang, institusi atau peristiwa (Ajzen, 2005). Sikap terhadap profesi TKW merupakan penilaian individu untuk menyenangi atau tidak menyenangi perilaku untuk menjadi TKW. Pengukuran sikap terhadap profesi TKW dalam penelitian ini menggunakan 3 item pernyataan yang diadopsi dari Ajzen (2006). c. Norma subjektif Norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi seseorang akan dukungan sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu tingkah laku dengan pertimbangan tertentu (Ajzen, 2005). Dalam penelitian ini berkaitan dengan keyakinan atau persepsi seseorang untuk mematuhi arahan, anjuran, maupun ajakan orang orang penting di sekitarnya (misalnya, keluarga, teman) tentang profesi menjadi TKW dan dapat mempengaruhi keputusan orang tersebut untuk menjadi TKW. Pengukuran norma subjektif dalam penelitian ini menggunakan 6 item pernyataan yang diadopsi dari Ajzen (2006). d. Persepsi pengendalian perilaku (Perceived behavior control) Persepsi pengendalian perilaku didefinisikan sebagai persepsi seseorang mengenai kesulitan atau kemudahan untuk melaksanakan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini berkaitan dengan kesulitan atau kemudahan untuk menjadi TKW. Pengukuran persepsi

50 36 pengendalian perilaku dalam penelitian ini menggunakan 5 item pernyataan yang diadopsi dari Ajzen (2006). e. Niat berperilaku (menjadi TKW) Niat berperilaku adalah probabilitas subjektif individual yang terikat dalam perilaku (Ajzen, 1991). Niat berperilaku adalah niat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (menjadi TKW). Pengukuran niat berperilaku dalam penelitian ini menggunakan 6 item pernyataan yang diadopsi dari Ajzen (2006). 3. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya dengan tujuan yang spesifik (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner yang disebar. Sedangkan untuk data sekunder yang berupa data TKW PLRT di Mesir diperoleh dari KBRI Cairo Mesir. 4. Tehnik Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskritif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004).

51 37 b. Pengujian Instrumen 1) Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran, 2006). Untuk uji validitas akan digunakan confirmatory factor analysis (CFA). Item pernyataan dikatakan valid jika memiliki factor loading 0,50 (Ferdinand, 2005). 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen (Sekaran, 2006). Nilai reliabilitas yang diterima adalah > 0,70. Uji reliabilitas dalam SEM diperoleh dari rumus: Construct Reliability = ( std loading) 2 ( std loading)² + e.j Keterangan : 1). Standart loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap indikator yang di dapat dari hasil perhitungan komputer. 2). e.j adalah measurement error dari tiap indikator. c. Uji Hipotesis

52 38 Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hal-hal yang diperhatikan dalam melakukan pengujian dengan pendekatan SEM yaitu asumsi model, analisis kesesuaian model dan analisis koefisien jalur. Penjelasan dari masing-masing analisis adalah sebagai berikut: 1) Asumsi Model a) Normalitas data Asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate adalah normalitas, yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal (Hair et al., 2010). Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan penyimpangan normalitas tersebut besar, maka akan mengakibatkan hasil uji statistik yang bias. Normalitas dibagi menjadi dua, yaitu: (1) univariate normality (2) multivariate normality Untuk menguji asumsi normalitas, maka dapat digunakan nilai statistik z untuk skewness dan kurtosisnya. Curran et al. (dalam Ghozali dan Fuad, 2005) membagi distribusi data menjadi tiga bagian: (1) Normal, apabila nilai z statistik (Critical Ratio atau C.R.) skewness < 2 dan nilai C.R. kurtosis < 7.

53 39 (2) Moderately non-normal, apabila nilai C.R. skewness berkisar antara 2 sampai 3 dan nilai C.R. kurtosis berkisar antara 7 sampai 21. (3) Extremely non-normal, apabila nilai C.R. skewness > 3 dan nilai C.R. kurtosis > 21. b) Evaluasi outlier Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair et al., 2010). Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2005). 2) Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit) Model struktural dikategorikan sebagai good fit, bila memenuhi beberapa persyaratan berikut ini: a) Memiliki degree of freedom (df) positif (Hair et al., 2010). b) Nilai level probabilitas minimum yang disyaratkan adalah 0,1 atau 0,2, tetapi untuk level probabilitas sebesar 0,05 masih diperbolehkan (Hair et al., 2010). c) Mengukur chi-square ( 2 ) statistic untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan antara commit matriks to user kovarian data sampel dan matriks

54 40 kovarian populasi yang diestimasi. Model yang diuji akan dipandang baik bila nilai 2 -nya rendah dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p > 0.05 atau p > 0.1, sehingga perbedaan matriks aktual dan yang diperkirakan adalah tidak signifikan (Hair et al.; Hulland et al. dalam Ferdinand, 2005). d) CMIND/DF, adalah statistik chi-square dibagi DFnya, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model. Nilai yang diterima adalah kurang dari 2 atau bahkan kadang kurang dari 3 (Arbuckle dalam Ferdinand, 2005). e) Menguji kesesuaian model dengan beberapa indeks tambahan, seperti: Goodness of Fit Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI), Tucker-Lewis Index (TLI), Comparative Fit Index (CFI), dan Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model dapat diringkas dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Goodness-of-fit Indices Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Chi-square ( 2 ) Diharapkan kecil Degrees of freedom Positif Significance Probability (p) 0,05 CMIN/DF 2,00 GFI 0,90 AGFI 0,90 TLI 0,90 CFI 0,90 RMSEA 0,08 Sumber: Ferdinand (2005), Ghozali (2008)

55 41 3) Analisis Koefisien Jalur Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model. Kriteria bahwa jalur yang dianalisis signifikan adalah apabila memiliki nilai C.R. nilai t tabel atau tingkat signifikansi (p) yang lebih kecil dari 5% (Ferdinand, 2005). D. Tahap II: Pendekatan Kualitatif Setelah didapatkan hasil dari pendekatan kuantitatif dengan pengujian model penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan kualitatif untuk melengkapi dan mendukung hasil dari pendekatan kuantitatif. 1. Sumber Data Data penelitian dalam penelitian kualitatif bukan sebagai alat dasar pembuktian, tetapi sebagai modal dasar bagi pemahaman masalah (Sutopo, 2002). Data dalam penelitian ini berupa informasi yang sebagian besar bersifat kualitatif. Pencarian informasi tersebut akan dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi, yaitu mencari informasi dari berbagai sumber (informan dan dokumen yang mendukung). a. Informan, merupakan nara sumber yang memiliki informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini informan adalah TKW PLRT di Mesir sebagai informan inti, serta pengguna TKW PLRT dan juga orang yang mengetahui proses pengiriman TKW ke Mesir sebagai informan pendukung.

56 42 b. Untuk melengkapi informasi yang diberikan oleh informan maka catatan, dokumen, arsip dan sejenisnya sangat membantu dalam mempermudah pemahaman. 2. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Sifat wawancara tidak terstruktur, lentur, dalam suasana informal, dan dapat dilakukan berulang. Pertanyaan makin lama makin terfokus, sehingga informasi yang diperoleh juga semakin mendalam. Kelenturan dalam wawancara ini berusaha untuk menggali kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka tentang manfaat yang diperoleh dan resiko yang harus ditanggung. Untuk mendukung validitas informasi hasil wawancara digunakan alat bantu perekam atau voice recorder. 3. Penentuan Informan Untuk memperoleh informasi yang tepat, penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive dan snowball. Purposive yaitu pemilihan informan didasarkan pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan, baik informan inti (TKW PLRT di Mesir) maupun informan pendukung (pengguna TKW PLRT dan orang yang mengetahui proses pengiriman TKW PLRT ke Mesir) memiliki cukup informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan fenomena yang ingin dijelaskan dari hasil pendekatan kuantitatif. Tehnik snowball digunakan untuk mendukung

57 43 diperolehnya informan yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai tahap pemilihan. Jumlah informan dalam penelitian ini menyesuaikan kebutuhan. 4. Tehnik Analisis Data Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya (Sutopo, 2002). a. Reduksi data, merupakan komponen pertama dalam analisis, terdiri dari proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus selama penelitian, dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan (Sutopo, 2002). b. Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi dan dapat dilengkapi dengan jaringan kerja, gambar atau bagan, tabel dan matriks yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistimatis, mudah dipahami dan memungkinkan peneliti untuk menganalisis berdasarkan pemahaman tersebut.

58 44 c. Penarikan simpulan dan verifikasi dilakukan mulai dari tahap awal pengumpulan data, sehingga konklusi-konklusi yang belum lengkap atau kurang jelas bisa segera dicari jawabnya. Tahap ini dilakukan secara terus menerus, semakin meningkat secara eksplisit, dan memiliki landasan yang semakin kuat sampai proses penelitian berakhir. Sejalan dengan itu, verifikasi juga perlu terus dilakukan terhadap simpulan yang diambil agar hasil akhir yang diperoleh lebih mantab dan benar-benar bisa dipertangung jawabkan. Model analisis interaksi berjalan berbentuk siklus antar komponen pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan dan verifikasi (Sutopo, 2002). Gambar III.2 menunjukan hubungan antar komponen dalam model analisis interaksi. Gambar III.2 Model Analisis Interaksi

59 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, yang meliputi analisis deskriptif, uji instrumen penelitian, uji hipotesis dan pembahasan. A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden. Pembahasan analisis deskriptif adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi usia, status pernikahan, jumlah tanggungan, pendapatan sebelum menjadi TKW dan status pekerjaan sebelum menjadi TKW. Deskripsi responden berdasarkan usia bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persentase responden dilihat dari golongan usia. Deskripsi responden berdasarkan status pernikahan bertujuan untuk mengetahui status responden sudah menikah atau belum menikah. Deskripsi responden berdasarkan jumlah tanggungan bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jumlah tanggungan yang dimiliki oleh responden. Deskripsi responden berdasarkan pendapatan sebelum menjadi TKW bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan responden sebelum menjadi TKW, karena semakin sedikit pendapatan responden akan menjadi salah satu 45

60 46 faktor pendorong untuk menjadi TKW. Deskripsi responden berdasarkan status pekerjaan sebelum menjadi TKW bertujuan untuk mengetahui status responden bekerja atau tidak bekerja sebelum menjadi TKW. Hasil penelitian tentang deskripsi karakteristik responden disajikan dalam tabel IV.1 berikut: Tabel IV.1 Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Usia 22 s/d 30 th s/d 39 th s/d 48 th s/d 57 th Status Pernikahan Menikah Tidak Menikah Kepemilikan Tanggungan Memiliki Tidak Memiliki Jumlah Tanggungan 0 (Tidak Memiliki) Pendapatan sebelum menjadi TKW 0 (Tidak Memiliki) < Status Pekerjaan sebelum menjadi TKW Bekerja Tidak Bekerja Sumber: Hasil olahan data, 2014 Tabel IV.1 memberikan informasi bahwa responden dengan usia tahun sebanyak 45 orang, tahun sebanyak 86 orang, dan 40-48

61 47 tahun sejumlah 64 orang sedangkan responden dengan usia tahun sejumlah 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia dibawah 49 tahun yang berarti bahwa responden masih dalam usia produktif dan masih senang untuk mencari pengalaman kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dilihat dari status pernikahan diperoleh informasi bahwa responden yang sudah menikah sebanyak 107 orang dan responden yang tidak menikah sebanyak 102 orang. Deskripsi ini menunjukkan informasi bahwa proporsi yang hampir sama tentang status pernikahan responden. Dilihat dari kepemilikan tanggungan dan jumlah tanggungan diperoleh informasi bahwa mayoritas responden memiliki tanggungan. Responden yang memiliki tanggungan sebanyak 205 orang sedangkan yang tidak memiliki tanggungan hanya 4 orang responden. Artinya, mayoritas responden memiliki tanggungan keluarga, suami, atau anak. Jumlah tanggungan yang dimiliki oleh responden bervariasi, yaitu antara 1 sampai 6 orang. Dilihat dari pendapatan sebelum menjadi TKW di Mesir diperoleh informasi bahwa responden dengan pendapatan < sebanyak 145 orang, dan ada 48 orang responden yang tidak memiliki pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan yang rendah (< Rp ) sebelum menjadi TKW di Mesir. Artinya, rendah nya tingkat pendapatan responden menjadi salah satu faktor pendorong untuk mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih baik.

62 48 Dilihat dari status pekerjaan sebelum menjadi TKW diperoleh informasi bahwa responden yang berstatus bekerja sebanyak 161 orang dan sisanya 48 orang tidak bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berstatus bekerja sebelum menjadi TKW di Mesir. Persepsi bahwa menjadi TKW bisa memperbaiki kualitas hidup sudah melekat dibenak responden. Meskipun mayoritas dari responden sudah memiliki pekerjaan sebelum menjadi TKW di Mesir, banyak dari mereka yang rela meninggalkan pekerjaannya untuk pekerjaan yang baru yaitu menjadi TKW di Mesir. 2. Tanggapan Responden Deskripsi tanggapan responden dapat dikelompokkan sesuai dengan variabel yang dibahas dalam penelitian ini. Deskripsi tanggapan responden disajikan nilai mean dari masing-masing indikator. Deskripsi tanggapan responden diuraikan sebagai berikut: a. Deskripsi tanggapan responden variabel norma subjektif Deskripsi tanggapan responden variabel norma subjektif disajikan pada tabel IV. 2 berikut:

63 49 Indikator 1. Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) menyetujui saya untuk menjadi TKW di Mesir 2. Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) mengharapkan saya untuk menjadi TKW di Mesir 3. Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) menganjurkan saya untuk menjadi TKW di Mesir 4. Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) mengajak saya untuk menjadi TKW di Mesir 5. Kebanyakan orang seperti saya, bekerja sebagai TKW di Mesir 6. Kebanyakan orang dapat sukses dengan menjadi TKW Tabel IV.2 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Norma Subjektif Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS Mean Rata rata Sumber: Hasil olahan data, Berdasarkan Tabel IV.2 diperoleh informasi bahwa nilai mean tanggapan responden atas indikator 1 sampai 6 sebesar 2.42 sampai Nilai mean rata-rata sebesar Ini menunjukkan tingkat norma subjektif yang cukup tinggi. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator 6 yaitu kebanyakan orang dapat sukses dengan menjadi TKW dan terendah pada jawaban indikator 2 yaitu kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) mengharapkan saya untuk menjadi TKW commit di to Mesir. user Hal ini berarti sebagian besar

64 50 responden melihat banyak orang dapat menjadi sukses dengan menjadi TKW tetapi sebagian besar responden juga merasa orang-orang yang penting bagi mereka (keluarga, teman, dll) tidak mengharapkan, menganjurkan maupun mengajak responden untuk menjadi TKW. b. Deskripsi tanggapan responden variabel sikap terhadap profesi TKW Deskripsi tanggapan responden tentang sikap terhadap profesi TKW disajikan pada Tabel IV.3 berikut: Indikator 1. Menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang benar 2. Menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang baik 3. Menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang bermanfaat Tabel IV.3 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Sikap terhadap Profesi TKW Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS Mean Rata rata Sumber: Hasil olahan data, Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diperoleh informasi bahwa nilai mean tanggapan responden atas indikator 1 sampai 3 sebesar 3.19 sampai Nilai mean rata-rata sebesar Ini menunjukkan bahwa tingkat sikap positif terhadap profesi TKW tinggi. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator 3 yaitu menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang bermanfaat dan terendah pada jawaban indikator 1 yaitu menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang benar. Secara umum dapat dilihat bahwa responden memiliki

65 51 sikap yang positif terhadap profesi TKW. Namun, masih terdapat sebagian responden yang menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju dan netral dengan nilai tertinggi yang menjawab tidak setuju pada item menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah keputusan yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua responden menganggap keputusan menjadi TKW adalah keputusan yang benar. c. Deskripsi tanggapan responden variabel persepsi pengendalian perilaku Deskripsi tanggapan responden untuk variabel persepsi pengendalian perilaku disajikan pada Tabel IV.4. Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diperoleh informasi bahwa nilai mean tanggapan responden atas indikator 1 sampai 5 sebesar 2.38 sampai Nilai mean ratarata sebesar Ini menunjukkan bahwa tingkat persepsi pengendalian perilaku cukup tinggi. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator 4 yaitu menjadi TKW di Mesir sepenuhnya adalah tergantung saya dan terendah pada jawaban indikator 2 yaitu saya mengetahui prosedur (proses dan alur) untuk menjadi TKW di Mesir. Artinya bahwa mayoritas responden tidak mengetahui prosedur termasuk proses dan alur menjadi TKW di Mesir. Hal ini dikarenalan responden adalah TKW illegal yang hanya mengetahui atau mempersepsikan bahwa akan mendapat pekerjaan yang lebih baik yaitu menjadi TKW di Mesir, sehingga mereka tidak tahu bagaimana proses bisa menjadi TKW di Mesir.

66 52 Indikator 1. Saya mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menjadi TKW di Mesir 2. Saya mengetahui prosedur (proses dan alur) untuk menjadi TKW di Mesir 3. Saya mengetahui hal-hal yang harus dilakukan selama menjadi TKW di Mesir 4. Menjadi TKW di Mesir sepenuhnya adalah tergantung saya 5. Jika saya memiliki kesempatan untuk menjadi TKW di Mesir, saya siap melakukannya Tabel IV.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Pengendalian Perilaku Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS Mean Rata rata Sumber: Hasil olahan data, 2014 d. Deskripsi tanggapan responden variabel niat menjadi TKW 2.67 Tabel IV.5 menunjukkan informasi bahwa nilai mean tanggapan responden atas indikator 1 sampai 6 sebesar 2.87 sampai Nilai mean rata-rata sebesar Ini menunjukkan bahwa tingkat niat menjadi TKW tinggi. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator 3 yaitu sebelum bekerja di Mesir, saya berniat menjadi TKW dan terendah pada jawaban indikator 2 yaitu sebelum bekerja di Mesir, saya ingin menjadi TKW di Mesir. Hal ini berarti bahwa mayoritas responden yang sebenarnya mempunyai niat untuk menjadi TKW, tetapi banyak responden yang mengungkapkan bahwa bukan Mesir yang menjadi tujuan utamanya commit to untuk user menjadi TKW.

67 53 Indikator 1. Sebelum bekerja di Mesir, saya ingin menjadi TKW 2. Sebelum bekerja di Mesir, saya ingin menjadi TKW di Mesir 3. Sebelum bekerja di Mesir, saya berniat menjadi TKW 4. Sebelum bekerja di Mesir, saya berniat menjadi TKW di Mesir 5. Sebelum bekerja di Mesir, saya berencana menjadi TKW 6. Sebelum bekerja di Mesir, saya berencana menjadi TKW di Mesir Tabel IV.5 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Niat menjadi TKW Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS Mean Rata rata Sumber: Hasil olahan data, B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan pada empat variabel utama dalam penelitian ini. Hasil CFA untuk item-item pernyataan Norma Subjektif yang berjumlah 6 item menunjukkan bahwa tersisa 5 item pernyataan yang memiliki validitas baik. Untuk item-item Persepsi Pengendalian Perilaku yang berjumlah 5 item menunjukkan bahwa tersisa 3 item pernyataan yang memiliki validitas baik, sedangkan untuk item-item sikap terhadap profesi TKW dan Niat menjadi TKW yang masing-masing berjumlah 3 dan 6 menunjukkan bahwa semua item memiliki validitas yang baik. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.6 commit berikut: to user

68 54 Tabel IV.6 Hasil Confirmatory Factor Analysis (CFA) Variabel Item Factor Loading Keterangan Sikap terhadap profesi S Valid TKW S Valid S Valid Norma subjektif NS Valid NS Valid NS Valid NS Valid NS Valid Persepsi pengendalian perilaku Niat untuk menjadi TKW Sumber: Hasil olahan data, 2014 PBC Valid PBC Valid PBC Valid N Valid N Valid N Valid N Valid N Valid N Valid 2. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Hasil pengujian reliabilitas masing-masing variabel sebagai berikut: Variabel Tabel IV.7 Hasil Uji Reliabilitas Construct Reliability Sikap terhadap profesi TKW Norma Subjektif Persepsi Pengendalian Perilaku Niat menjadi TKW Sumber: Hasil olahan data, 2014

69 55 Nilai batas yang digunakan untuk menilai adalah sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,7. Dengan demikian maka berdasarkan Tabel IV.7, keempat variabel dinyatakan reliabel. C. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hal-hal yang diperhatikan dalam melakukan pengujian dengan pendekatan SEM yaitu asumsi model, analisis kesesuaian model dan analisis koefisien jalur. Penjelasan dari masing-masing analisis adalah sebagai berikut: 1. Asumsi Model a. Normalitas Data Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini. Tabel IV.8 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, hampir semua item pernyataan menunjukkan nilai > 2. Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis, terdapat 2 item pernyataan menunjukkan nilai > 7. Dengan demikian secara univariate tidak terdistribusi normal.

70 56 Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. S,000 1,000 1,285 7,587 -,348-1,026 P, ,000,497 2,936,936 2,762 JT,000 6,000,102,602 -,283 -,835 SP,000 1,000,048,282-1,998-5,895 USIA 22,000 57,000,315 1,858 -,425-1,253 N6 1,000 5,000 -,185-1,090 -,923-2,725 N5 1,000 5,000 -,354-2,087 -,772-2,278 N4 1,000 5,000 -,133 -,783-1,114-3,287 N3 1,000 5,000 -,481-2,837 -,842-2,485 N2 1,000 5,000 -,165 -,976 -,925-2,730 N1 1,000 5,000 -,327-1,930-1,142-3,371 PBC3 1,000 5,000,175 1,031-1,261-3,722 PBC2 1,000 5,000,377 2,225-1,180-3,483 PBC1 1,000 5,000,395 2,330-1,146-3,382 NS5 1,000 5,000,197 1,162-1,088-3,211 NS4 1,000 5,000,406 2,399-1,019-3,007 NS3 1,000 5,000,311 1,833 -,802-2,367 NS2 1,000 5,000,426 2,516 -,866-2,554 NS1 1,000 5,000,172 1,013-1,304-3,848 S3 1,000 5,000 -,480-2,832 -,790-2,331 S2 1,000 5,000 -,247-1,460 -,910-2,686 S1 1,000 5,000 -,067 -,397-1,095-3,232 Multivariate 44,411 9,879 Sumber: Hasil olahan data, 2014 Nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada Tabel IV.8 menandakan bahwa data dalam penelitian ini juga tidak terdistribusi normal secara multivariate dengan nilai C.R kurtosis Analisis terhadap data tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan interpretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Namun demikian, teknik Maximum Likelihood commit Estimates to user (MLE) yang digunakan dalam

71 57 penelitian ini tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap data yang tidak normal (Ghozali dan Fuad, 2005) sehingga analisis selanjutnya masih dapat dilakukan. Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perilaku dan merupakan data primer berdasarkan jawaban responden yang bervariasi dipengaruhi oleh opini responden, sehingga sulit untuk memperoleh data yang mengikuti distribusi normal secara sempurna. b. Evaluasi Outliers Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2005). Jika dalam penelitian ini digunakan 22 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari 2 (22; 0,001) = 48,268 adalah multivariate outlier. Tabel IV.9 menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya kasus yang dapat dikategorikan sebagai outlier karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 48,268.

72 58 Tabel IV.9 Jarak Mahalanobis Data Penelitian Observation number Mahalanobis d-squared p1 p ,091,001, ,473,002, ,881,004, ,868,004, ,724,004, Sumber: Hasil olahan data, Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit) Tabel IV.10 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini nilai 2 menghasilkan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan nilai 2 sebesar menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan belum memenuhi. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel, sehingga diperlukan indikator-indikator lainnya untuk menghasilkan suatu justifikasi yang pasti mengenai model fit (Ghozali dan Fuad, 2005). Nilai CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, CFI dan RMSEA dalam model penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang kurang baik. Secara umum model yang diajukan menunjukkan tingkat kesesuaian yang kurang baik. Hal ini berarti model yang diajukan kurang tepat untuk menggambarkan migrasi tenaga kerja wanita penata laksana rumah tangga di Mesir, karena responden yang diteliti sebagian besar tidak commit berfikir to user secara rasional tetapi cenderung

73 59 emosional, mereka memutuskan menjadi TKW karena didorong oleh faktor luar antara lain faktor ekonomi yang lemah/kurang mampu serta adanya masalah dengan keluarga maupun pekerjaan. Mereka sebagian besar juga tidak punya informasi tentang TKW di Mesir serta tidak merencanakan untuk ke Mesir dan bahkan ada yang tidak tahu kalau akan ditempatkan di Mesir. Kondisi tersebut tidak bisa memenuhi atau tidak sesuai dengan asumsi dasar TPB yang menjelaskan bahwa manusia adalah makluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi secara sistematis. Individu memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Tabel IV.10 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model Chi-Square ( 2 ) Degrees of freedom Probability level (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA Sumber: Hasil olahan data, 2014 Diharapkan kecil Positif 0,05 2,0 0,90 0,90 0,90 0,90 0,08 651, ,000 3,520 0,781 0,700 0,824 0,859 0,110 Tidak Fit Fit Tidak Fit Tidak Fit Tidak Fit Tidak Fit Tidak Fit Tidak Fit Tidak Fit

74 60 3. Analisis Koefisien Jalur Tabel IV.11 Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Sikap thd Profesi TKW <--- Usia,003,009,364,716 Sikap thd Profesi TKW <--- Status Pernikahan,015,136,108,914 Sikap thd Profesi TKW <--- Jumlah Tanggungan -,055,056 -,991,322 Sikap thd Profesi TKW <--- Sikap thd Profesi TKW <--- Niat utk menjadi TKW <--- Pendapatan sebelum menjadi TKW Status Pekerjaan sebelum menjadi TKW Sikap thd Profesi TKW,000,000 1,288,198 -,512,258-1,984,047,088,073 1,196,232 Niat utk menjadi TKW <--- Norma Subyektif,166,080 2,074,038 Niat utk menjadi TKW <--- Sumber: Hasil olahan data, 2014 Persepsi Pengendalian Perilaku,022,070,318,750 Hasil pengujian pada Tabel IV.11 menunjukkan bahwa dari 8 jalur yang dianalisis, terdapat 2 jalur yang memiliki hubungan yang signifikan, terlihat dari besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih kecil dari 5%. Hal ini juga menunjukkan bahwa model yang diajukan kurang tepat jika digunakan untuk mengukur niat untuk menjadi tenaga kerja wanita penata laksana rumah tangga di Mesir. Hasil dari analisis pengaruh langsung (direct effect), pengaruh tidak langsung (indirect effect) dan pengaruh total dari satu variabel terhadap variabel lainnya dapat dilihat pada Tabel IV.12 berikut ini:

75 61 Tabel IV.12 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Variabel Pengaruh (β) Independen Dependen Langsung Tidak langsung Total Usia Status Pernikahan Jumlah Tanggungan Pendapatan sebelum Sikap terhadap menjadi TKW Profesi TKW Status Pekerjaan sebelum menjadi TKW Usia Status Pernikahan Jumlah Tanggungan Pendapatan sebelum menjadi TKW Status Pekerjaan Niat menjadi sebelum menjadi TKW TKW Sikap terhadap Profesi TKW Norma Subjektif Persepsi Pengendalian Perilaku Sumber: Hasil olahan data, 2014 Berdasarkan data pada Tabel IV.12 diketahui bahwa jalur yang memiliki pengaruh langsung yang paling besar adalah pengaruh Status pekerjaan sebelum menjadi TKW pada Sikap terhadap Profesi TKW, yaitu sebesar Sedangkan jalur yang memiliki pengaruh tidak langsung paling besar adalah pengaruh Status pekerjaan sebelum menjadi TKW pada Niat menjadi TKW, yaitu sebesar

76 62 D. Hasil Wawancara 1. Wawancara dengan TKW a. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai pekerjaan di luar negeri? 1) Dari teman/tetangga (SA, Indramayu; SU, Jawa Tengah; YA, Lombok) 2) Dari sponsor/calo/agensi (SR, Lombok; IM, Sukabumi; E, Serang; M, Lombok Timur; R, Bekasi; K, Bekasi; T, Indramayu; RI, Bandung) 3) Dari internet (A, Lampung) b. Mengapa anda tertarik untuk bekerja di luar negeri? 1) Sebab saat itu saya terlilit utang dan satu-satunya jalan untuk membayar utang saya adalah bekerja ke luar negeri (SA, Indramayu). 2) Saya butuh biaya untuk sekolah anak-anak saya. Saya juga masih membiayai orang tua saya (SR, Lombok). 3) Saya bekerja di luar negeri sebagai pelarian, atas kekecewaan saya pada pekerjaan saat itu, dan juga mencari pengalaman (IM, Sukabumi). 4) Saya ingin mendapatkan pengalaman baru dan karena bujukan dari sponsor (E, Serang). 5) Karena di kampung halaman, saya susah mencari pekerjaan. Saya juga melihat kondisi ekonomi keluarga saya yang sangat susah (M, Lombok Timur).

77 63 6) Karena terdesak kebutuhan ekonomi (R, Bekasi). 7) Saya terdesak kebutuhan keluarga. Saya harus membiayai orang tua dan adik saya (SU, Jawa Tengah). 8) Saya ingin tahu pengalaman kerja di luar negeri. Di samping itu, saya juga butuh dana untuk bantu keluarga (YA, Lombok). 9) Karena terpengaruh orang lain. Katanya gajinya lebih besar (K, Bekasi). 10) Saya ingin mencari pengalaman baru, suasana baru, dan ingin mandiri. Selain bekerja saya juga melanjutkan sekolah di Hongkong dan Taiwan. Tertarik ke Mesir karena bujukan agen/calo yang mengajak untuk bekerja di negara muslim dan dijanjikan gaji $500 - $600 dengan kenaikan gaji setiap 3 bulan (A, Lampung). 11) Saya tertarik bekerja di Mesir karena bujukan dari agen/sponsor yang datang ke rumah (T, Indramayu). 12) Saya tertarik bekerja di Mesir karena bujukan dari agen/sponsor yang datang ke rumah (RI, Bandung). c. Bagaimana proses anda sampai ke Mesir? 1) Setelah lebih 4 tahun bekerja di Riyadh, saya diberi cuti untuk pulang ke Indonesia 6 bulan. Sebelum cuti saya habis, ada sponsor yang membujuk saya untuk mendapatkan pekerjaan lain di luar negeri. Setelah saya bersedia, saya dibawa ke PT Bagus di Pondok Gede Bekasi. Selama 2 minggu saya disuruh bekerja

78 64 di rumahnya sponsor. Setelah itu saya diambil pihak lain untuk diberangkatkan ke Mesir. Pertama saya dibawa ke Batam untuk membuat paspor baru. Dari batam saya dibawa ke Singapura menggunakan kapal. Lalu dari sana saya dibawa ke Johor Malaysia. Dari sana saya dibawa ke Kuala Lumpur, karena tidak bisa terbang dari Johor. Di Kuala Lumpur saya ketemu calon TKW lain dari Philipina. Di sana saya 10 hari. Dari sana saya dikembalikan ke Singapura. Lalu dari singapura saya diterbangkan ke Dubai. Di Dubai, saya dijemput seseorang. Saya diberi uang 100 Dinar. Lalu saya diterbangkan ke Mesir (SA, Indramayu). 2) Sponsor awalnya menjanjikan saya untuk bekerja di Arab Saudi tetapi ternyata saya diberangkatkan ke Mesir. Saya ditampung di kawasan Condet. Dari Jakarta, kami naik kapal laut ke Batam. Dari Batam, kami naik pesawat ke Dubai. Dari Dubai, kami melanjutkan perjalanan ke Cairo. Waktu itu saya berempat. Semuanya berasal dari Jawa (SR, Lombok). 3) Setelah pulang dari Arab Saudi, saya pengen punya pengalaman baru dengan bekerja di negara lain. Kemudian sponsor memberangkatkan saya ke Mesir. Saya tahu bahwa kerja di Mesir adalah illegal tapi saya tetap bersikeras pergi ke Mesir (IM, Sukabumi). 4) Setelah pulang dari Brunei, ada sponsor yang datang ke rumah saya dan membujuk saya untuk bekerja lagi di luar

79 65 negeri. Akhirnya sponsor memberangkatkan saya ke Mesir (E, Serang). 5) Awalnya saya sendiri yang minta ke orang tua untuk bekerja di luar negeri. Kemudian saya difasilitasi oleh sponsor di kampung saya dan dibawa ke PT Anugerah Super Rezki di Kalibata. Sebelum diberangkatkan ke Mesir, selama 1 minggu saya dipekerjakan di rumah sponsor saya di Jakarta (M, Lombok Timur). 6) Sepulang dari Qatar, saya kerja di Jakarta dapat gaji Rp 800 ribu. Karena kebutuhan mendesak, saya mendatangi sponsor yang pernah memberangkatkan saya ke Qatar. Ke sponsor itu saya bertanya apakah saya bisa kerja lagi di Qatar. Awalnya saya di iya kan oleh dia. Lalu berkas-berkas saya mulai diurusnya lagi. Saya menunggu sekitar 3 minggu. Setelah 3 minggu, saya dikabari bahwa saya harus ke penampungan di Jakarta. Setelah di penampungan, saya dikabari bahwa saya tidak bisa ke Qatar lagi, sebab saya keluar dari Qatar belum mencapai 2 tahun. Lalu saya ditawari ke Mesir. Saya sempat takut, karena setahu saya, Mesir sedang rusuh dan tidak aman. Tapi saya pun menerima, hingga saya disuruh siap-siap berangkat, padahal di paspor saya belum ada visa mesir. Saya terbang ke batam. Di sana saya menginap dua malam. Lalu saya pergi ke Singapura lewat laut. Dari sana barulah saya terbang ke

80 66 Yordania. Di sana saya nginap satu malam. Dari Yordan, saya terbang lagi ke Cairo (R, Bekasi). 7) Awalnya saya bekerja di Dubai tapi oleh majikan, saya dibawa ke Mesir dan tidak diajak kembali ke Dubai. Akhirnya saya bekerja di Mesir (SU, Jawa Tengah). 8) Awalnya saya bekerja di Arab Saudi, kemudian saya minta cuti selama 3 bulan. Karena ada masalah keluarga, sebelum cuti habis saya pergi ke penampungan TKW di Jakarta. Oleh sponsor akhirnya saya diberangkatkan ke Mesir (YA, Lombok). 9) Awalnya saya kerja di Arab Saudi selama 2 tahun dengan gaji besar, sehingga saya bisa membangun rumah di Indonesia. Habis kontrak dari Arab Saudi, saya kerja di Libia. Di Libia saya dipindah pindah, dari satu majkan ke majikan lain. Saya juga tidak dapat gaji. Akhirnya saya ketemu Mr. Jamil dan saya dibawa ke Mesir (K, Bekasi). 10) Sebelum ke Mesir saya bekerja di Hongkong, Kanada, dan Taiwan melalui agensi resmi. Dari Taiwan saya pulang ke Indonesia. Setelah 3 bulan di rumah saya menemui seorang agen/calo bernama Pak Karim tetapi tidak melalui agensi yang biasanya memberangkatkan saya. Awalnya saya minta bekerja di Itali, kemudian Pak Karim membujuk saya untuk bekerja di negara muslim karena selama ini saya bekerja di negara non muslim. Pak Karim juga mengatakan kalau gaji yang saya

81 67 terima antara $500 - $600 dengan kenaikan gaji setiap 3 bulan. Akhirnya saya tertarik ke Cairo, Negara muslim. Saya berminat karena percaya dengan kata-kata Pak Karim. Diproses sampai 2 bulan bolak-balik Jakarta-Lampung. Setelah itu, saya nunggu dirumah, dirumah belum satu minggu ada panggilan suruh nunggu di Jakarta tinggal di rumah Pak Karim. Terus diantar ke agensi kedua, namanya Pak Ali, dari Pak Ali diantar ke Mr. Abdurahman, dari dia saya diberangkatkan lewat PT yang tidak jelas. Didalam rumah itu ada TKW sekitar TKW di Daerah Jakarta Timur Duren Sawit. Saya diberangkatkan dari Jakarta lewat Bandung, malamnya di terbangkan ke Cairo dari bandara Soekarno-Hatta. Suruh berangkat sendiri hanya diberi tiket dan paspor. Naik pesawat dari Singapura ke Dubai, dari Dubai ke Cairo. Tiga kali naik pesawat. Jam 3 malam sampai Cairo. Di Cairo di jemput oleh majikan yang bernama Mbak Neneng kapten, jendral polisi. Rumahnya besar, pembantunya hanya saya sendiri. Nama panggilannya Hamdi. Mereka punya akses masuk bandara, menantunya Jendral. 10 bulan kerja disana sendiri. Rumah besar ngepel pake tangan, makanan bekas dikasih. Terkurung banget tidak boleh kemana-mana, taunya hanya di dapur. 2 bulan minta pulang. Digaji tidak sesuai dijanjikan di Indonesia sebesar $250. Minta pulang tidak boleh. Bertahan lagi, tiga kali nuntut naik gaji, tidak boleh. Bertahan

82 68 sampai 9 bulan. Terus saya lari dari rumah majikan (A, Lampung). 11) Ada agen/sponsor yang datang ke rumah, menawarkan saya untuk bekerja di Mesir. Akhirnya saya bersedia berangkat, semua syarat-syarat yang diperlukan diurus oleh agen/sponsor. Saya diberangkatkan langsung ke Cairo, setelah di Cairo saya ditampumg di rumah seorang agen bernama Mr. Adel, setelah itu baru dibawa ke majikan. Di majikan pertama saya bekerja selama 9 bulan, hanya digaji 5 bulan sebesar $200 per bulan. Setelah itu saya bekerja di majikan kedua selama 1,5 tahun dengan gaji $250 per bulan. Majikan kedua cerewet dan rumahnya banyak anjing, saya tidak betah, akhirnya saya kabur (T, Indramayu). 12) Sebelum ke Mesir saya bekerja di Riyad selama 2 tahun dan di Abu Dhabi selama 2 tahun. Setelah itu saya pulang, selama 10 bulan di rumah ada sponsor yang menawarkan untuk bekerja di luar negeri lagi. Awalnya pengen ke Qatar, tapi malah diberangkatkan ke Cairo. Di Cairo selama 3 bulan, belum digaji dan pekerjaan berat. Akhirnya saya kabur dari rumah majikan (RI, Bandung). 2. Wawancara dengan User/Pengguna TKW a. Dari mana anda mulai mendapatkan informasi tentang adanya TKW yang dapat bekerja dengan anda? Dari tetangga.

83 69 b. Bagaimana cara mendapatkan TKW Indonesia? Saya mendapatkan TKW Indonesia dari tetangga saya, ketika tetangga saya tersebut akan pindah dari Mesir. Saya tidak pernah berhubungan dengan penyalur. c. Kenapa anda memilih TKW asal Indonesia? Bagi saya, para pekerja asal Indonesia adalah orang-orang yang sangat terhormat. Mereka sangat jujur dan dapat dipercaya. Mereka juga sangat bertanggung jawab pada pekerjaan mereka, sehingga saya tidak ragu menitipkan rumah saya kepada mereka dan mempercayakan mereka mendampingi anak saya. 3. Wawancara dengan Mahasiswa yang Mengetahui Proses Pengiriman TKW ke Mesir a. Bagaimana informasi yang anda dapatkan, terkait mekanisme rekruitmen calon TKW dari Indonsia? Pada dasarnya, keberadaan TKW di Mesir ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: Pertama, datang langsung ke Mesir dari Indonesia, dimana Mesir dari awal menjadi target tempat para TKW bekerja. Biasanya TKW yang datang langsung ke Mesir dan dari awal menjadikan Mesir sebagai tujuan mereka bekerja adalah para TKW yang sudah memiliki jaringan kerja di Mesir, baik tetangga, sanak saudara mapun penyalur yang berdomisili di Mesir. Kedua, datang ke Mesir karena dibawa sang majikan. Pada awalnya para TKW tersebut bekerja di rumah majikannya yang berkewarganegaraan Arab non-egypt (seperti Negara-negara Teluk: red), lalu sang

84 70 majikan membawa TKW tersebut ke Mesir saat mereka berlibur di salah satu villa yang mereka miliki. Pada saat mereka kembali ke negara asalnya, TKW tersebut tidak dibawa kembali, tetapi tetap tinggal di Mesir. Ketiga, para TKW yang bekerja di Mesir tanpa keinginan mereka sendiri, tetapi dikirimkan secara sepihak oleh para broker. Memang benar, bahwa para penyalur TKW (baik legal maupun illegal) tidak bekerja sendirian. Mereka memiliki jaringan yang cukup kuat dan rapi. b. Bagaimanakah jaringan pengiriman TKW ke Mesir? Jaringan dan pola kerja mereka sangat rapih. Ada yang berupa jaringan individual, ada juga yang sudah berupa jaringan kuat. Di dalam jaringan ini ada WNI dan warga negara Mesir yang terlibat, terutama sebagai penyalur. Bahkan, ada juga oknum mahasiswa yang terlibat dalam pengiriman TKW, baik secara individu maupun bagian dari jaringan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, yang meliputi TKW, pengguna TKW, dan mahasiswa yang mengetahui proses pengiriman TKW ke Mesir, maka dapat digambarkan alur/proses pemberangkatan TKW dari Indonesia ke Mesir sebagai berikut:

85 71 Gambar IV.1 Proses Pemberangkatan TKW dari Indonesia Ke Mesir Gambar IV.1 tersebut menjelaskan bahwa alur atau proses pemberangkatan TKW dari Indonesia ke Mesir. Dimulai dari keberadaan TKW Indonesia dengan latar commit belakang to user ekonomi lemah, ingin bekerja tetapi

86 72 kesulitan untuk mencari pekerjaan di daerah asal, mencari pengalaman kerja, serta karena bujukan sponsor. Kemudian mereka ada yang mencari informasi mengenai pekerjaan di luar negeri melalui tetangga yang pernah menjadi TKW, calo atau sponsor atau agensi yang dekat rumah calon TKW, serta ada yang mencari dari internet. Ada juga yang mendapatkan informasi karena didatangi oleh sponsor atau calo, yang salah satunya adalah para sindikat penyaluran TKW Indonesia ke Mesir. Tim sponsor bekerja keras untuk meyakinkan para calon TKW dan keluarganya, dengan menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik. Apabila tim sponsor tersebut berhasil meyakinkan calon TKW dan keluarganya, selanjutnya mereka akan segera membantu menguruskan dokumen-dokumen yang diperlukan agar yang bersangkutan bisa segera memiliki paspor. Dalam hal ini mereka seringkali melakukan pemalsuan data (misalnya: apabila calon TKW masih dibawah umur). Terkait dengan biaya pengurusan dokumen tersebut, ada yang dibebankan kepada calon TKW dan ada pula yang ditanggung oleh Calo tersebut, yang dananya diperoleh dari calon majikan/user di Mesir. Proses selanjutnya setelah dokumen pemberangkatan lengkap, para calo membantu pemberangkatan calon TKW dengan menggunakan berbagai modus pemberangkatan. Banyak diantara mereka yang diberangkatkan tidak melalui bandara Sukarno-Hatta melainkan menggunakan bandara di daerah. Selain itu, mereka tidak menggunakan penerbangan langsung ke Cairo, tetapi dengan menerbangkan para calon TKW ke Kuala Lumpur. Disana mereka ditampung selama 2-3 hari, kemudian diterbangkan ke Negara lain yang mendekati Mesir, setelah itu baru diterbangkan ke Cairo Mesir. Ada juga

87 73 TKW yang sebelumnya bekerja di negara Timur Tengah selain Mesir, seperti Arab Saudi, Dubai. Kemudian majikannya membawa TKW ke Mesir, ketika kembali ke negara asal, majikan tidak membawa serta TKW. Akhirnya TKW bertemu dengan calo/sponsor di Mesir dan mereka kemudian dicarikan majikan baru di Mesir. Setelah tiba di Cairo Mesir, para calon TKW tidak bisa masuk dengan mudah melintasi imigrasi Mesir, karena penjagaan dan prosedur yang sangat ketat di imigrasi tersebut. Untuk dapat membantu mengeluarkan calon TKW dari imigrasi, mereka harus dijemput oleh pihak-pihak yang memiliki kekebalan hukum, baik orang Indonesia maupun pihak Mesir. Tanpa bantuan tersebut, mereka tidak akan bisa masuk ke Mesir. Selanjutnya, TKW diantar ke rumah majikan atau dibawa ke tempat penampungan sampai ada yang menjemput untuk mempekerjakannya. E. Pembahasan Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian hipotesis yang disajikan pada Tabel IV.13 dan pembahasan untuk masing-masing hipotesis. Tabel IV.13 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Hasil H 1 : Usia berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. Tidak didukung H 2 : Status pernikahan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi Tidak TKW PLRT. didukung H 3 : Jumlah tanggungan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi Tidak TKW PLRT. didukung H 4 : Pendapatan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap Tidak

88 74 terhadap profesi TKW PLRT. H 5 : Status pekerjaan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. H 6 : Sikap terhadap profesi TKW PLRT berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT. H 7 : Norma subyektif berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT. H 8 : Persepsi pengendalian perilaku berpengaruh positif pada niat untuk menjadi TKW PLRT. didukung Didukung Tidak didukung Didukung Tidak didukung 1. Pengaruh usia pada sikap terhadap profesi TKW. Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R. Usia pada sikap terhadap profesi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,003 memiliki tingkat signifikansi p>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa usia bukan variabel penting untuk membentuk sikap terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Paas & Halapuu (2012). Dalam penelitian ini, rentang usia responden adalah 22 tahun sampai 57 tahun dan mereka sebagian besar memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Artinya, responden dengan usia muda maupun tua memiliki sikap terhadap profesi TKW yang relatif sama. Hal ini menunjukkan bahwa usia bukan merupakan faktor pembentuk sikap terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut:

89 75 Menjadi TKW karena ingin mencari pengalaman baru, suasana baru, serta ingin mandiri ( A TKW usia 24 tahun). Menjadi TKW keluar negeri karena penasaran ingin keluar negeri. Jadi, saya suka ke luar negeri jika ada kesempatan ( YA TKW usia 24 tahun). Menjadi TKW atas kemauan sendiri. Banyak tetangga yang menjadi TKW ( R TKW usia 30 tahun). Saya menjadi TKW atas kemauan sendiri, sebab saat itu saya terlilit utang dan satu-satunya jalan untuk membayar utang saya adalah bekerja ke luar negeri ( SA TKW usia 45 tahun). Menjadi TKW atas kemauan saya sendiri. Karena saya pernah sukses menjadi TKW selama 3 tahun, lalu ada tawaran ke luar negeri ( K TKW usia 55 tahun). Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden yang berusia antara 24 tahun sampai 55 tahun, dapat disimpulkan bahwa usia tidak berpengaruh pada sikap atau persepsi mereka mengenai TKW. Mereka mengakui bahwa menjadi TKW adalah atas kemauan sendiri dan suka bekerja di luar negeri. 2. Pengaruh status pernikahan pada sikap terhadap profesi TKW. Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R. status pernikahan pada sikap terhadap profesi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,015 memiliki tingkat signifikansi p>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa status pernikahan bukan variabel penting untuk membentuk sikap

90 76 terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Cieri et al., (2009). Responden dalam penelitian ini sebanyak 107 memiliki status menikah dan 102 responden adalah tidak menikah, serta sebagian besar mereka memiliki sikap positif terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Menjadi TKW keluar negeri karena penasaran ingin keluar negeri. Jadi, saya suka ke luar negeri jika ada kesempatan ( YA TKW yang belum menikah). Saya bekerja di luar negeri sebagai pelarian, atas kekecewaan saya pada pekerjaan saat itu, dan juga mencari pengalaman ( IM TKW yang berstatus janda). Menjadi TKW karena ingin punya uang untuk biaya anak sekolah. Saya senang menjadi TKW demi mendapatkan uang dan demi anak ( SR TKW yang sudah menikah). Hasil wawancara dengan beberapa responden, baik responden yang memiliki status menikah maupun tidak menikah juga menunjukkan bahwa mereka memiliki sikap yang relatif sama mengenai profesi TKW. Mereka beranggapan bahwa bekerja mejadi TKW merupakan pilihan yang baik untuk mengatasi masalah kehidupan ekonomi maupun sosialnya.

91 77 3. Pengaruh jumlah tanggungan pada sikap terhadap profesi TKW. Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R. jumlah tanggungan pada sikap terhadap profesi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar -0,055 memiliki tingkat signifikansi p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah tanggungan bukan variabel penting untuk membentuk sikap terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Cieri et al., (2009). Di satu sisi, banyaknya tanggungan keluarga membatasi ruang gerak seseorang untuk tidak bekerja jauh dari rumah, namun di sisi lain, banyaknya tanggungan keluarga menyebabkan seseorang harus mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik meskipun harus bekerja jauh dari rumah. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Menjadi TKW atas kemauan saya sendiri serta terinspirasi oleh tetangga yang sukses setelah menjadi TKW. Akhirnya memutuskan untuk menjadi TKW ke luar negeri dengan dibantu oleh sponsor ( M TKW dengan 1 jumlah tanggungan). Menjadi TKW keluar negeri karena penasaran ingin keluar negeri. Jadi, saya suka ke luar negeri jika ada kesempatan ( YA TKW dengan 2 jumlah tanggungan). Saya menjadi TKW atas kemauan sendiri dan saya masih mau menjadi TKW. Saya mendapat informasi tentang TKW dari teman, dan teman banyak yang sukses ( SU TKW dengan 3 jumlah tanggungan).

92 78 Saya berangkat menjadi TKW atas kemauan saya sendiri. Karena saat itu saya sedang terlilit hutang dan satu-satunya jalan untuk membayar hutang adalah bekerja ke luar negeri ( SA TKW dengan 4 jumlah tanggungan). Menjadi TKW karena ingin punya uang untuk biaya anak sekolah. Saya senang menjadi TKW demi mendapatkan uang dan demi anak ( SR TKW dengan 5 jumlah tanggungan). Hasil wawancara dengan responden yang tidak memiliki tanggungan maupun yang memiliki tanggungan baik sedikit maupun banyak, cenderung memiliki sikap yang sama terhadap profesi TKW. Fenomena ini yang menjadikan jumlah tanggungan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada sikap terhadap profesi TKW. 4. Pengaruh pendapatan sebelum menjadi TKW pada sikap terhadap profesi TKW Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R pendapatan sebelum menjadi TKW pada sikap terhadap profesi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,000 memiliki tingkat signifikansi p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa pendapatan sebelum menjadi TKW bukan variabel penting untuk membentuk sikap terhadap profesi TKW. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Wirawan (2006). Tingkat pendapatan seseorang sebelumnya bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi pembentukan sikap terhadap commit suatu to user profesi atau pekerjaan. Seseorang

93 79 dengan tingkat pendapatan tinggi tidak selalu memiliki persepsi yang buruk terhadap profesi lain, demikian juga dengan seseorang yang memiliki pendapatan rendah tidak selalu memiliki persepsi yang baik terhadap profesi lain. Hal ini dimungkinkan karena sikap atau persepsi seseorang terhadap profesi bisa jadi lebih dipengaruhi oleh pengetahuan mereka mengenai profesi tersebut dan juga kondisi pekerjaan yang dimilikinya yang dinilai bukan hanya dari sisi pendapatan saja tetapi juga dalam hal kenyamanannya. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Menjadi TKW atas kemauan saya sendiri serta terinspirasi oleh tetangga yang sukses setelah menjadi TKW. Akhirnya memutuskan untuk menjadi TKW ke luar negeri dengan dibantu oleh sponsor ( M TKW yang tidak punya penghasilan). Menjadi TKW keluar negeri karena penasaran ingin keluar negeri. Jadi, saya suka ke luar negeri jika ada kesempatan ( YA TKW yang punya penghasilan dibawah 1 juta rupiah). Menjadi TKW atas kemauan saya sendiri. Saya senang menjadi TKW karena ingin punya pengalaman baru ( IM TKW yang punya penghasilan diatas 1 juta rupiah). Menjadi TKW karena ingin punya pengalaman ke luar negeri, walaupun gaji sama dengan di Indonesia ( E TKW yang punya penghasilan diatas 1 juta rupiah). Hasil wawancara dengan beberapa responden yang memiliki variasi tingkat pendapatan sebelum menjadi TKW juga menunjukkan bahwa mereka memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Meskipun

94 80 mereka mengetahui tingkat pendapatan menjadi TKW lebih kecil atau sama dengan pendapatan mereka sebelum menjadi TKW, mereka tetap memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Mereka mengakui bahwa menjadi TKW adalah karena atas kemauan sendiri, ingin punya pengalaman baru bekerja keluar negeri dan suka bekerja menjadi TKW ke luar negeri. Artinya, dalam penelitian ini pendapatan sebelum menjadi TKW bukan merupakan faktor utama pembentuk sikap terhadap profesi TKW. 5. Pengaruh status pekerjaan sebelum menjadi TKW pada sikap terhadap profesi TKW Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R status pekerjaan sebelum menjadi TKW pada sikap terhadap profesi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar -0,512 memiliki tingkat signifikansi p<0,05 dan berpengaruh negatif, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 didukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Wirawan (2006). Status pekerjaan sebelum menjadi TKW diukur menggunakan variabel dummy, 0 untuk responden yang tidak bekerja dan 1 untuk responden yang bekerja, sehingga pengaruh negatif ini berarti seseorang yang tidak memiliki status pekerjaan sebelumnya akan cenderung memiliki persepsi atau sikap yang lebih baik terhadap suatu profesi tertentu dibandingkan dengan seseorang yang sudah bekerja. Hal ini dimungkinkan karena mereka akan melihat profesi tersebut sebagai peluang untuk mereka

95 81 mendapatkan pekerjaan. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Saya menjadi TKW karena di Indonesia saya tidak mempunyai pekerjaan. Saya menjadi TKW atas kemauan sendiri dengan bantuan sponsor ( M, TKW asal Lombok, NTB). Di Indonesia saya tidak bekerja, setelah mendapat informasi dari teman yang pernah menjadi TKW, saya memutuskan menjadi TKW untuk membiayai keluarga (orang tua dan adik) ( SU, TKW asal Jawa Tengah). Sebelum menjadi TKW, saya bekerja di pabrik sepatu. Saya menjadi TKW lebih karena bujukan sponsor dan ingin punya pengalaman ke luar negeri ( E TKW asal Serang, Banten). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa TKW yang memiliki dan tidak memiliki pekerjaan sebelum menjadi TKW, maka dapat disimpulkan bahwa responden yang belum bekerja cenderung memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Mereka mengganggap menjadi TKW adalah solusi untuk mendapatkan pekerjaan, karena mereka merasa di Indonesia tidak memiliki peluang untuk bekerja. 6. Pengaruh sikap terhadap profesi TKW pada niat menjadi TKW Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R sikap terhadap profesi TKW pada niat menjadi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,088 commit memiliki to user tingkat signifikansi p>0,05, maka

96 82 dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa sikap terhadap profesi TKW bukan variabel penting untuk membentuk niat menjadi TKW. Hasil yang diperoleh tidak mendukung penelitian sebelumnya, yang menjelaskan bahwa niat adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu sikap, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku (PBC) (Ajzen, 1991). Hubungan yang tidak signifikan ini menunjukkan bahwa seseorang yang menganggap atau mempersepsikan menjadi TKW merupakan keputusan yang baik, benar dan banyak memberikan manfaat tidak selalu diikuti dengan meningkatnya niat menjadi TKW. Deskripsi responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW tetapi dari tanggapan responden mengenai niat menjadi TKW, meskipun sebagian besar memiliki niat menjadi TKW tetapi juga terdapat beberapa responden yang tidak berniat menjadi TKW. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Saya menjadi TKW hanya sebagai pelarian karena ada masalah di Indonesia dan ingin mencari pengalaman baru. Selama bekerja menjadi TKW di Mesir saya diperlakukan kurang baik oleh majikan sehingga saya ingin kembali ke Indonesia ( IM, TKW asal Sukabumi). Saya menjadi TKW karena di Indonesia saya tidak mempunyai pekerjaan. Saya menjadi TKW atas kemauan sendiri dengan bantuan sponsor ( M, TKW asal Lombok, NTB). Saya sebenarnya tidak commit berencana to user menjadi TKW. Saya ditawari untuk bekerja di Jakarta tapi ternyata saya dijadikan TKW. Pada

97 83 awalnya saya menolak tapi akhirnya saya pasrah untuk menjadi TKW karena kondisi keluarga saya, orang tua saya sudah bercerai dan saya punya 2 orang adik yang masih kecil ( Y, TKW asal Jawa Tengah). Hasil wawancara dengan beberapa responden menunjukkan bahwa responden memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW tetapi tidak semua memiliki niat untuk menjadi TKW, ada responden yang memang ingin menjadi TKW tetapi juga ada yang menjadi TKW hanya sebagai pelarian karena sedang ada masalah di Indonesia. Mereka menjadi TKW lebih karena mereka menganggap bahwa menjadi TKW adalah solusi untuk mengatasi masalah mereka baik ekonomi maupun sosial, sehingga responden menjadi TKW lebih karena kondisi mereka di Indonesia bukan karena keinginan atau memang berencana menjadi TKW. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa beberapa responden juga ingin segera pulang ke Indonesia karena mereka mengalami hal yang tidak menyenangkan, seperti pelecehan dan gaji yang tidak dibayar. Fenomena ini yang menyebabkan sikap terhadap profesi TKW bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada niat menjadi TKW khususnya di Mesir. 7. Pengaruh norma subjektif pada niat menjadi TKW Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R norma subjektif pada niat menjadi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,166 memiliki tingkat signifikansi p<0,05 dan berpengaruh

98 84 positif, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 didukung. Hal ini menunjukkan semakin tinggi norma subjektif, semakin tinggi pula niat untuk menjadi TKW. Hasil penilitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ajzen (1991). Hasil temuan pengaruh positif dan signifikan menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan yang dirasakan dari orang-orang penting disekitarnya akan meningkatkan niat untuk menjadi TKW. Banyaknya dorongan dari lingkungan sekitar, baik dari keluarga maupun teman yang menyetujui, mengharapkan, menganjurkan, maupun mengajak untuk menjadi TKW merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan niat seseorang untuk menjadi TKW khususnya di Mesir. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut: Pada dasarnya, keberadaan TKW di Mesir ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: Pertama, datang langsung ke Mesir dari Indonesia. Biasanya TKW yang datang langsung ke Mesir dan dari awal menjadikan Mesir sebagai tujuan mereka bekerja adalah para TKW yang sudah memiliki jaringan kerja di Mesir, baik tetangga, sanak saudara mapun penyalur yang berdomisili di Mesir. Kedua, datang ke Mesir karena dibawa sang majikan. Pada awalnya para TKW tersebut bekerja di rumah majikannya yang berkewarganegaraan Arab non-egypt (seperti Negara-negara Teluk), lalu sang majikan membawa TKW tersebut ke Mesir saat mereka berlibur di salah satu villa yang mereka miliki. Pada saat mereka kembali ke Negara asalnya, TKW tersebut tidak dibawa kembali, tetapi tetap tinggal di Mesir. Ketiga, para TKW yang bekerja di Mesir tanpa keinginan mereka sendiri, tetapi dikirimkan secara sepihak oleh para penyalur (mahasiswa Universitas Al- Azhar yang mengetahui proses pengiriman TKW PLRT di Mesir). Saya jadi TKW karena commit bujukan to user sponsor/penyalur. Sponsor datang ke rumah saya untuk membujuk saya agar mau menjadi TKW.

99 85 Tetangga saya juga banyak yang menjadi TKW ( E, TKW asal Serang ). Pertama kali jadi TKW karena saya diajak oleh teman saya yang sukses menjadi TKW. Tetangga saya juga banyak yang bekerja menjadi TKW ( R, TKW asal Bekasi). Sponsor atau tim perekrut TKW Indonesia bekerja keras untuk meyakinkan calon TKW dan keluarganya dengan cara menjanjikan kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik kepada calon TKW. Selain itu, mereka juga sering menjanjikan penghasilan yang lumayan menggiurkan serta proses yang mudah dan cepat (mahasiswa Universitas Al-Azhar yang mengetahui proses pengiriman TKW PLRT di Mesir). Saya menjadi TKW karena terpengaruh orang lain ( K, TKW asal Bekasi). Saya tertarik bekerja di luar negeri (Mesir) karena bujukan dari agen/sponsor yang datang ke rumah ( T, TKW asal Indramayu). Hasil wawancara menunjukkan bahwa responden menjadi TKW karena ajakan keluarga, tetangga ataupun sponsor (penyalur). Mereka mengatakan bahwa memutuskan menjadi TKW karena bujukan dari sponsor dan melihat tetangganya ada yang sukses dengan menjadi TKW. Sponsor (penyalur) sering memberikan bujukan dan janji-janji kepada para calon TKW tentang penghasilan yang lumayan tinggi dan menarik serta proses yang mudah dan cepat. Hal ini merupakan faktor kuat yang mempengaruhi calon TKW menjadi tertarik sehingga mereka berniat untuk menjadi TKW khususnya di Mesir.

100 86 8. Pengaruh persepsi pengendalian perilaku pada niat menjadi TKW Hasil perhitungan pada Tabel IV.11, menunjukkan nilai C.R persepsi pengendalian perilaku pada niat menjadi TKW sebesar dengan nilai estimasi sebesar 0,022 memiliki tingkat signifikansi p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 8 tidak didukung. Hal ini menjelaskan bahwa persepsi pengendalian perilaku bukan variabel penting untuk membentuk niat menjadi TKW. Hasil yang diperoleh tidak mendukung penelitian sebelumnya, yang menjelaskan bahwa niat adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu sikap, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku (PBC) (Ajzen, 1991). Hasil deskripsi tanggapan responden menunjukkan bahwa di satu sisi sebagian besar responden belum mengetahui mengenai syarat-syarat menjadi TKW, prosedur untuk menjadi TKW, dan juga belum mengetahui hal-hal yang harus dilakukan selama menjadi TKW di Mesir. Sedangkan di sisi lain sebagian besar responden menyatakan menjadi TKW sepenuhnya adalah tergantung mereka sendiri dan sebagian besar responden juga menyatakan siap untuk mejadi TKW di Mesir jika ada kesempatan. Selain itu juga cukup banyak responden yang juga sudah mengetahui mengenai syarat-syarat, prosedur, maupun hal-hal yang harus dilakukan selama menjadi TKW di Mesir. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut:

101 87 Saya menjadi TKW atas kemauan sendiri. Saya menjadi TKW dengan bantuan sponsor/penyalur. Selama di tempat penampungan di Bekasi saya tidak mendapatkan pelatihan ( SA, TKW asal Indramayu). Saya sebenarnya tidak berencana menjadi TKW. Saya ditawari untuk bekerja di Jakarta tapi ternyata saya dijadikan TKW. Pada awalnya saya menolak karena saya merasa tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan di luar negeri. Kemudian saya mendapatkan pelatihan kecakapan dasar mengurusi pekerjaan rumah tangga. Setelah saya dan kawan-kawan dianggap memiliki keterampilan yang cukup, kami diberangkatkan ke Mesir ( Y, TKW asal Jawa Tengah). Saya menjadi TKW hanya sebagai pelarian karena ada masalah di Indonesia dan ingin mencari pengalaman baru. Saya mengetahui syarat-syarat dan prosedur untuk menjadi TKW ( IM, TKW asal Sukabumi). Hasil wawancara dengan beberapa responden juga menunjukkan bahwa ada responden yang sudah mengetahui syarat-syarat, prosedur, maupun hal-hal yang dilakukan selama menjadi TKW di Mesir tetapi juga ada responden yang belum mengetahui syarat-syarat, prosedur, maupun hal-hal yang dilakukan selama menjadi TKW di Mesir. Selain itu juga responden mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan pelatihan sebelum dikirim menjadi TKW. Mengenai niat menjadi TKW, ada responden yang memang ingin menjadi TKW tetapi juga ada yang menjadi TKW hanya sebagai pelarian karena sedang ada masalah di Indonesia. Fenomena ini yang menyebabkan persepsi pengendalian perilaku bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada niat menjadi TKW.

102 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah uraikan pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM) dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji hipotesis 1 sampai 5 tentang karakteristik demografis menunjukkan bahwa: a. Usia tidak berpengaruh pada sikap terhadap profesi TKW. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan usia seseorang tidak mempengaruhi persepsi mereka mengenai profesi TKW. b. Pengaruh status pernikahan pada sikap terhadap profesi TKW tidak didukung dalam penelitian ini. Hal ini berarti persepsi mengenai suatu profesi dalam hal ini adalah TKW tidak dipengaruhi oleh status pernikahan seseorang. c. Jumlah tanggungan tidak berpengaruh pada sikap terhadap profesi TKW. Hal ini berarti banyak sedikitnya jumlah keluarga yang harus dibiayai tidak berpengaruh pada persepsi seseorang mengenai profesi TKW. d. Pendapatan sebelum menjadi TKW tidak berpengaruh pada sikap terhadap profesi TKW. Hal ini berarti tingkat pendapatan seseorang tidak menyebabkan seseorang commit to memiliki user persepsi yang baik atau buruk 88

103 89 terhadap suatu profesi, dalam hal ini TKW. Seseorang dengan profesi yang sama belum tentu memiliki pendapatan yang relatif sama, sehingga besar kecilnya pendapatan seseorang bukan merupakan faktor yang penting dalam membentuk persepsi seseorang mengenai profesi TKW. e. Pengaruh status pekerjaan sebelum menjadi TKW pada sikap terhadap profesi TKW didukung dalam penelitian ini. Seseorang yang belum memiliki pekerjaan akan cenderung memandang atau memiliki persepsi yang baik mengenai semua pekerjaan, termasuk menjadi TKW. Hal ini dikarenakan mereka mengganggap menjadi TKW adalah solusi untuk mereka memiliki pekerjaan. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap profesi TKW tidak berpengaruh pada niat untuk menjadi TKW. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai keputusan menjadi TKW adalah keputusan yang baik, benar dan banyak memberikan manfaat tidak selalu diikuti dengan meningkatnya niat menjadi TKW. 3. Pengaruh norma subjektif pada niat menjadi TKW didukung dalam penelitian ini. Hal ini berarti dukungan, harapan, anjuran, serta ajakan orang-orang sekitar (keluarga, teman, tetangga, penyalur, dll) berpengaruh untuk meningkatkan niat seseorang menjadi TKW. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengendalian perilaku tidak berpengaruh pada niat untuk menjadi TKW. Hal ini berarti ada tidaknya pengetahuan seseorang mengenai commit to TKW user dan tingkat kontrol yang dimiliki

104 90 seseorang dalam memutuskan untuk menjadi TKW tidak berpengaruh pada niat mereka untuk menjadi TKW. B. Keterbatasan 1. Responden dalam penelitian ini adalah TKW illegal sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling. Hal ini menyebabkan keterbatasan generalisasi, TKW yang menjadi responden mungkin belum dapat menggambarkan fenomena TKW PLRT di Mesir secara keseluruhan. 2. Salah satu informan yang penting dalam penelitian ini adalah penyalur, tetapi karena TKW yang diteliti adalah TKW illegal, peneliti kesulitan untuk melakukan wawancara dengan penyalur secara langsung, hanya dapat melakukan wawancara dengan orang-orang yang mengetahui proses pengiriman TKW illegal ke Mesir. Hal ini memungkinkan adanya informasi yang kurang lengkap dari informan. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Saran untuk penelitian berikutnya Hasil pengujian model menunjukkan bahwa model yang diajukan memiliki tingkat kesesuaian yang kurang baik sehingga kurang tepat untuk menggambarkan model commit migrasi to user TKW penata laksana rumah tangga

105 91 di Mesir. Penelitian selanjutkan sebaiknya menguji model yang sama dengan diterapkan pada negara yang berbeda sehingga dapat diketahui apakah faktor negara berpengaruh ataupun bisa mengajukan model lain dengan tetap mengikutsertakan variabel norma subjektif sebagai variabel yang mempengaruhi niat untuk menjadi TKW. Penelitian selanjutnya juga sebaiknya melakukan wawancara pendahuluan sebelum menentukan model yang diajukan untuk menggambarkan migrasi TKW illegal. 2. Saran Praktis Hasil penelitian menunjukkan dari tiga variabel yang menjadi determinan dari niat menjadi TKW, hanya satu variabel yang berpengaruh pada niat menjadi TKW, yaitu norma subjektif. Hal ini memberikan implikasi perlunya perhatian pemerintah untuk segera menangkap orangorang yang menjadi penyalur TKW illegal. Selain itu juga diperlukan sosialisasi mengenai resiko menjadi TKW illegal, serta adanya pelatihan untuk calon TKW maupun mantan TKW sehingga mereka bisa menjadi TKW yang bekerja di sektor formal, dan juga bagi mantan TKW bisa membuka usaha sendiri di Indonesia.

106 DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. 50: Ajzen, I Attitudes, personality, and behavior (2nd. Edition). Milton- Keynes, England: Open University Press / McGraw- Hill. Ajzen, I Constructing a Theory of Planned Behavior. diakses tanggal 13 Februari Alam, S.S., and Sayuti, N.M Applying the Theory of Planned Behavior (TPB) in halal food purchasing. International Journal of Commerce and Management, 21 (1): Albayrak, T., Aksoy, S., Caber, M The effect of environmental concern and scepticism on green purchase behaviour. Marketing Intelligence & Planning, 31 (1): Arsenault, P Validating generational differences: A legitimate diversity and leadership issue. The Leadership and Organization Development Journal, 25: Baruch, Y., P.S. Budhwar, and N. Khatri Brain drain: Inclination to stay abroad after studies. Journal of World Business, 42 (1): Bogdanowicz, M.S., and E.K. Bailey The value of knowledge and the values of the new knowledge worker: Generation X in the new economy. Journal of European Industrial Training, 26 (2): Buchori, C., & Amalia, M Lembaran Fakta Migrasi, Remitansi dan Pekerja Migran Perempuan _ /Rendered/PDF/512450WP0Box341hs0BAHASA 0INDONESIAN.pdf. Diakses tanggal 13 Februari Chiou, Jyh-Shen The Effects of Attitude, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control on Consumers Purchase Intentions: The Moderating Effects of Product Knowledge and Attention to Social Comparison Information. Proc Natl. Sci. Counc. ROC (C), Vol. 9 No. 2, Cieri, H. D., Sheehan, C., Costa, C., Fenwick, M., and Cooper, B. K International talent flow and intention to repatriate: an identity Explanation Human Resource Development International, 12 (3): Creswell, J.W Research Design: commit to Pendekatan user Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 92

107 93 Data Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo Perlunya moratorium ke seluruh Negara Timteng dan pengetatan keberangkatan TKI Informal dari Indonesia. Nomor R-00188/CAIRO/ Daulay, H Pergeseran Pola Relasi Gender di Keluarga Migran; Studi Kasus TKWI di Kecamatan Rawamarta, Kabupaten Karawang Jawa Barat, Galang Press, Yogyakarta. Do Paco; Ferreira, JM; Raposo M; Rodrigues RG; Dinis A Behaviours and entrepreneurial intention: Empirical findings about secondary students. Journal Intention Entrepreneur 9:20 38 Farwick, A Internal Migration, Chalengges and Perspectives for the Research Infrastructure. RatSWD Working Paper No. 97. Ferdinand, Agusty Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Semarang: BPFE UNDIP. Fischlmayra, IC dan Iris Kollinger Work-life balance a neglected issue among Austrian female expatriates. The International Journal of Human Resource Management. Vol. 21, No. 4, pp Ghozali, I dan Fuad Structural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J., Anderson, R. E., Tatham, R. L., and Black, W. C Multivariate Data Analysis, New York : Prentice Hall Inc. Harrisona, EC dan Snejina Michailova Working in the Middle East: Western female expatriates experiences in the United Arab Emirates. The International Journal of Human Resource Management. Vol. 23, No. 4, pp Hutchings K., E French., T Hatcher Lament of the ignored expatriate An examination of organisational and social network support for female expatriates in China. Equal Opportunities International. Vol. 27 No. 4, pp Jones, T.A Migration Theory in the Domestic Context, North-South Labor Movement in Brazil. Human Architecture: Journal of the Sociology of Self-Knowledge, (7)4: Kim, H.Y., and Chung, J-E Consumer purchase intention for organic personal care products. Journal of Consumer Marketing, 28 (1):

108 94 Kittler, MG., D Rygl., A Mackinnon., K Wiedemann Work role and work adjustment in emerging markets A study of German expatriates in CEE countries and Russia. Cross Cultural Management: An International Journal. Vol. 18 No. 2, pp Kolvereid, L Prediction of employment status choice intentions. Entrepreneurship Theory and Practice. vol.20, No 3, p Lee, E. S A Theory of Migration. Demography, 3 (1): Leonard, L. N.K., and Cronan, T. P Attitude toward ethical behavior in computer use: a shifting model. Industrial Management & Data Systems, 105 (9): Linehan, M dan H, Scullion European female expatriate careers: critical success factors. Journal of European Industrial Training. Vol 25 no 8, pp Linehan, M dan H, Scullion The repatriation of female international managers a empirical study. International Journal of Manpower. Vol 23 no 7 pp Paas, T; Halapuu, V Attitudes towards immigrants and the integration of ethnically diverse societies. Norface Migration. Discussion paper no Pringle, J.K., and M. Mallon Challenges for the boundaryless career odyssey. International Journal of Human Resource Management, 14 (5): Safrida Dampak Kebijakan Migrasi terhadap Pasar Kerja dan Perekonomian Indonesia. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Sekaran, U., Research Methodes for Bussiness. New York: John Wiley & Sons, Inc. Sekaran, U dan Bougie, R Research Methods for Business: A Skill Building Approach. UK: John Wiley & Sons. Solesvik, M.Z Entrepreneurial motivations and intentions: investigating the role of education major. Education + Training, 55 (3): Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sukirno, S Teori Pengantar Makro ekonomi. Edisi ketiga. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta. Suryaningsih Peluang kerja dan migrasi tenaga kerja wanita Indonesia. Jurnal Fisip Umrah. Vol. 2, commit no. 2, to hal user

109 95 Sutopo Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Tang, Z., Chen, X., Wu, Z Using behavior theory to investigate individuallevel determinants of employee involvement in TQM. Total Quality Management, 21 (12): Tzeng, R Gender issues and family concerns for women with international careers Female expatriates in Western multinational corporations in Taiwan. Women in Management Review. Vol. 21 No. 5, pp Tohidia, Z., and Mosakhani, M Knowledge sharing behaviour and its predictors. Industrial Management & Data Systems, 110 (4): Vadlun, F Migrasi Wanita dan Ketahanan Ekonomi Keluarga. Media Litbang Sulteng, III (1): Vilčeková, L., and Sabo, M The influence of demographic factors on attitudes toward brands and brand buying behavior of Slovak consumers. International Journal of Education and Research, 1 (11). Volkmar, JA dan KL,Westbrook Does a decade make a difference? A second look at western women working in Japan. Women in Management Review. Vol. 20 No. 7, pp Walsh, LH Self-Initiated Expatriates: An Interpretative Phenomenological Analysis of Professional Female Expatriates. International Journal of Business and Management. Vol 3, no 10. Wijaya, T Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.10, No. 2. Wirawan, I.B. Migrasi Sirkuler Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Luar Negeri: Studi tentang Proses Pengambilan Keputusan Bermigrasi oleh Wanita Pedesaan di Jawa. Disertasi. Universitas Airlangga, Surabaya.

110

111 LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN IDENTITAS RESPONDEN Isilah titik-titik berikut ini dan berilah tanda silang (X) pada kode jawaban yang menggambarkan jawaban Ibu/Saudari. 1) Nama : 2) Usia : tahun 3) Status Pernikahan : Menikah Tidak Menikah 4) Kepemilikan Tanggungan : memiliki tidak memiliki (seperti: orang tua, anak, suami) 5) Jumlah Tanggungan :... 6) Pendapatan sebelum jadi TKW :.. 7) Status Pekerjaan sebelum jadi TKW : Tidak Bekerja Bekerja KUESIONER PENELITIAN Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju Norma Subyektif No Pernyataan STS TS N S SS 1 Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) menyetujui saya untuk menjadi TKW di Mesir

112 2 Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) mengharapkan saya untuk menjadi TKW di Mesir 3 Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) menganjurkan saya untuk menjadi TKW di Mesir 4 Kebanyakan orang yang penting bagi saya (keluarga, teman, dll) mengajak saya untuk menjadi TKW di Mesir 5 Kebanyakan orang seperti saya, bekerja sebagai TKW di Mesir 6 Kebanyakan orang dapat sukses dengan menjadi TKW Sikap terhadap TKW Menjadi TKW di Mesir, bagi saya adalah... No Pernyataan STS TS N S SS 1 Keputusan yang benar 2 Keputusan yang baik 3 Keputusan yang bermanfaat Persepsi pengendalian perilaku (Perceived Behavior Control) No Pernyataan STS TS N S SS 1 Saya mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menjadi TKW di Mesir 2 Saya mengetahui prosedur (proses atau alur) untuk menjadi TKW di Mesir 3 Saya mengetahui hal-hal yang harus dilakukan selama menjadi TKW di Mesir 4 Menjadi TKW di Mesir sepenuhnya adalah tergantung saya 5 Jika saya memiliki kesempatan untuk menjadi TKW di Mesir, saya siap melakukannya Niat berperilaku No Pernyataan STS TS N S SS 1 Sebelum bekerja di Mesir, saya ingin menjadi TKW 2 Sebelum bekerja di Mesir, saya ingin menjadi TKW di Mesir 3 Sebelum bekerja di Mesir, saya berniat menjadi TKW 4 Sebelum bekerja di Mesir, saya berniat menjadi TKW di Mesir 5 Sebelum bekerja di Mesir, commit saya berencana to user

113 menjadi TKW 6 Sebelum bekerja di Mesir, saya berencana menjadi TKW di Mesir LAMPIRAN 2 : DATA MENTAH TKW PLRT DI MESIR Keterangan: SP KT JT P S : Status Pernikahan : Kepemilikan Tanggungan : Jumlah Tanggungan : Pendapatan sebelum menjadi TKW : Status Pekerjaan sebelum menjadi TKW NO NAMA USIA SP KT JT P S 1 SUMIATUN SULASIH BINTI TOHA NURHAYATI NURSIAH WATIAH BINTI AMIN SRI WULAN HANDAYANI TOIPAH BINTI KAIRUN FARIDA FATMA RITA ITA LOSY HAYA NURAINI SUTINI SARWAN RODIAH BINTI CAHYA SANIP ATIMAH BINTI BAMBANG ROS TM EUIS KARTINI DAIMAH BINTI SAMILI RUTINI

114 29 SULAMI MARYEM NURHAYATI MUSRIYAH RINII SARNI DARMA SUBIKHAH SRIKANTI RETNO MAYLINDA SUMARYO SUNAYAH YANTI BINTI RAIS EMI JARMIASIN HASIRAH IRMAWATI ROSI BINTI TANKA UNANENI NIA TANIA UMYATI ATI ROHAYATI LATIFAH TATA LILIS KURNIA SADIAH BT USI KENDERE RATNASIH TASBI MUKMAINAH BINTI KAERANI GIYANTI BINTI PARTO FATIMAH BINTI ABU BAKAR JAMINGAH DWI SUJAK UMI MAESAROH BINTI ISNU RATNA BINTI AMING NERAM NURLIANINGSIH BINTI TUMS CAHATI BINTI KARMAN CANG MASYIEM SUMARJI MASROH MASTIRAH MASUM NADIJAH SAMSI SAADAH AMANULLAH RAISAH ISMADI SADIMULYA SAPIAH BINTI GIMANG WENDI ADRIAN IDAH LESTARI SANURI JUMIATUN NI WAYAN SADIN NIAWATI

115 72 SITI SUHARNA MARLIYAH DARSIMIN KURDI TUTI KURNIATI EMI HANI TARUDI SITI MUNIRAH NENG ARFAH TITI DARSATI SATYA MIMIN AMINAH BINTI JUMHA EKA SUSANTI SRI YULIANTI WASTINI SURYANI CECE DASTIRI SURIYAH INAH KONTI CENING SRI MARTINI MARIFATUS SOLIKHAH SUSTIKA SUGENG WAHYUDI SUNAENA SARDIKA MUHAMMAD ARIFIN WAGIANTO DJAMIN MEJO MUHAMMAD ABAS SALIM EKO SUSILO KATIMIN TETTY MASYATI JAINAH WARSITA BIN CARMIYAH SUMANAH WARIJAH BINTI SARIJAN ERNA MELANI BINTI NANANG NURNESIH KASMADI WAKIAH BINTI HASIM HASAN TARSINAH BINTI RUMANTA WASNITI BINTI KAYIB HINDUN SUWANAH BINTI AWI SUKARM DEZY MARINI RINA HANIFAH MADE NITI SUSILA SARI EKOT MULYADI SUDARMAN UMI D IRAWAN MARJOTO

116 115 LIA WATI ELON WATI BINTI DASMA WANGSA YEYED BINTI MASAD HANIK BINTI TALKAH MARSUSAWATI BINTI MISKOR RUSNI RABUDIN EVENA DIANTI NURHAYATI BINTI SARAPIYA MARIYAN BINTI SAIMAN JUA ANITA BINTI SADI WIRYA ALAMIL HUDAH YAHMAN SAIDAH BINTI MUHAMAD UMA KARTINAH BINTI KARSANI K WATI DEWI SUTIANI HARTINI SURJANI RUSTIANITA ATIKA SARI TUNARIH BINTI TANA KASTURIH BINTIWASTIRA SUMIATI BINTI KAPAN WARS LELA KATINAH BINTI CASTA CHAELANI BINTI CHAERUDIN SARYANI BINTI INDUN ROKHYATI BINTI JAENI DIR DIMASWATI IDAH BINTI UKAR MAHRUM TITI SUNARTI ENDAH WULAN SUCI SURYATI BINTI TAHMAN ABD JAENAB SADIYAH BINTI ABDUL MAJI SRI MULYANI MULYADI MARTOREJO SARI IBAH RIYATIN BINTI YADI HARTINA SAMI RAHMATI NASMI AMALIA HABIBAH BINTI SADIKIN JUNISAH BINTI SAKUNI KAD

117 158 ENGKAS ECENG SARIPAH BINTI SARIPUDIN NURUL QOMARIYAH BINTI SU SAPURAH BINTI SARIM WARI SABIATUN ROMLAH BT SAMAN ASRITINI SUMIATI S RINA K HASNAENI SURIATIN/SUPRIYATIN SRIYATI BT LALU LILI MULYANTI BIN AHMAN SAINAH BT DINAH SARNI SARNITI BT SEAN SOPIAH BT UJANG MADING/NURAZIZAH HERNIVATI LISTIANA BT M YAZIO KOMARIAH SARMITA AMBARI MUNIAWATI MASRIFAH NUNIK RATMINI MUSTIKA SULISTIAWATI SUMIATI BT HARIS MARTINA HELWATI NURHANA SUSDIANIZA FITRIA SUMINAH ALANI NGATINIJAMAAN SAMRAH H MARTINA BT ANDI GAYATRI ANDRIANI HARITA LUSINA KOKOM KOMARIAH

118 201 AMY WALIDAH TITIN SABILIAH KHORIA HARNITAMI SUKIYEM KHOLISOH ATIKAH LANJUTAN NO N NS NS NS N N NAMA S S5 S6 S1 S2 S3 1 SUMIATUN SULASIH BINTI TOHA NURHAYATI NURSIAH WATIAH BINTI AMIN SRI WULAN HANDAYANI TOIPAH BINTI KAIRUN FARIDA FATMA RITA ITA LOSY HAYA NURAINI SUTINI SARWAN RODIAH BINTI CAHYA SANIP ATIMAH BINTI BAMBANG ROS TM EUIS KARTINI DAIMAH BINTI SAMILI commit 2 to user

119 28 RUTINI SULAMI MARYEM NURHAYATI MUSRIYAH RINII SARNI DARMA SUBIKHAH SRIKANTI RETNO MAYLINDA SUMARYO SUNAYAH YANTI BINTI RAIS EMI JARMIASIN HASIRAH IRMAWATI ROSI BINTI TANKA UNANENI NIA TANIA UMYATI ATI ROHAYATI LATIFAH TATA LILIS KURNIA SADIAH BT USI KENDERE RATNASIH TASBI MUKMAINAH BINTI KAERANI GIYANTI BINTI PARTO FATIMAH BINTI ABU BAKAR JAMINGAH DWI SUJAK UMI MAESAROH BINTI ISNU RATNA BINTI AMING NERAM NURLIANINGSIH BINTI TUMS CAHATI BINTI KARMAN CANG MASYIEM SUMARJI MASROH MASTIRAH MASUM NADIJAH SAMSI SAADAH AMANULLAH

120 66 RAISAH ISMADI SADIMULYA SAPIAH BINTI GIMANG WENDI ADRIAN IDAH LESTARI SANURI JUMIATUN NI WAYAN SADIN NIAWATI SITI SUHARNA MARLIYAH DARSIMIN KURDI TUTI KURNIATI EMI HANI TARUDI SITI MUNIRAH NENG ARFAH TITI DARSATI SATYA MIMIN AMINAH BINTI JUMHA EKA SUSANTI SRI YULIANTI WASTINI SURYANI CECE DASTIRI SURIYAH INAH KONTI CENING SRI MARTINI MARIFATUS SOLIKHAH SUSTIKA SUGENG WAHYUDI SUNAENA SARDIKA MUHAMMAD ARIFIN WAGIANTO DJAMIN MEJO MUHAMMAD ABAS SALIM EKO SUSILO KATIMIN TETTY MASYATI JAINAH WARSITA BIN CARMIYAH SUMANAH WARIJAH BINTI SARIJAN ERNA MELANI BINTI NANANG NURNESIH KASMADI WAKIAH BINTI HASIM HASAN TARSINAH BINTI RUMANTA

121 104 WASNITI BINTI KAYIB HINDUN SUWANAH BINTI AWI SUKARM DEZY MARINI RINA HANIFAH MADE NITI SUSILA SARI EKOT MULYADI SUDARMAN UMI D IRAWAN MARJOTO LIA WATI ELON WATI BINTI DASMA WANGSA YEYED BINTI MASAD HANIK BINTI TALKAH MARSUSAWATI BINTI MISKOR RUSNI RABUDIN EVENA DIANTI NURHAYATI BINTI SARAPIYA MARIYAN BINTI SAIMAN JUA ANITA BINTI SADI WIRYA ALAMIL HUDAH YAHMAN SAIDAH BINTI MUHAMAD UMA KARTINAH BINTI KARSANI K WATI DEWI SUTIANI HARTINI SURJANI RUSTIANITA ATIKA SARI TUNARIH BINTI TANA KASTURIH BINTIWASTIRA SUMIATI BINTI KAPAN WARS LELA KATINAH BINTI CASTA CHAELANI BINTI CHAERUDIN

122 140 SARYANI BINTI INDUN ROKHYATI BINTI JAENI DIR DIMASWATI IDAH BINTI UKAR MAHRUM TITI SUNARTI ENDAH WULAN SUCI SURYATI BINTI TAHMAN ABD JAENAB SADIYAH BINTI ABDUL MAJI SRI MULYANI MULYADI MARTOREJO SARI IBAH RIYATIN BINTI YADI HARTINA SAMI RAHMATI NASMI AMALIA HABIBAH BINTI SADIKIN JUNISAH BINTI SAKUNI KAD ENGKAS ECENG SARIPAH BINTI SARIPUDIN NURUL QOMARIYAH BINTI SU SAPURAH BINTI SARIM WARI SABIATUN ROMLAH BT SAMAN ASRITINI SUMIATI S RINA K HASNAENI SURIATIN/SUPRIYATIN SRIYATI BT LALU LILI MULYANTI BIN AHMAN SAINAH BT DINAH SARNI SARNITI BT SEAN SOPIAH BT UJANG MADING/NURAZIZAH HERNIVATI LISTIANA BT M YAZIO KOMARIAH

123 179 SARMITA AMBARI MUNIAWATI MASRIFAH NUNIK RATMINI MUSTIKA SULISTIAWATI SUMIATI BT HARIS MARTINA HELWATI NURHANA SUSDIANIZA FITRIA SUMINAH ALANI NGATINIJAMAAN SAMRAH H MARTINA BT ANDI GAYATRI ANDRIANI HARITA LUSINA KOKOM KOMARIAH AMY WALIDAH TITIN SABILIAH KHORIA HARNITAMI SUKIYEM KHOLISOH ATIKAH

124 NO LANJUTAN NAMA PB C 1 PB C2 1 SUMIATUN SULASIH BINTI TOHA NURHAYATI NURSIAH WATIAH BINTI AMIN SRI WULAN HANDAYANI TOIPAH BINTI KAIRUN FARIDA FATMA RITA ITA LOSY HAYA NURAINI SUTINI SARWAN RODIAH BINTI CAHYA SANIP ATIMAH BINTI BAMBANG ROS TM EUIS KARTINI DAIMAH BINTI SAMILI RUTINI SULAMI MARYEM NURHAYATI MUSRIYAH RINII SARNI DARMA SUBIKHAH SRIKANTI RETNO MAYLINDA SUMARYO PB C3 PB C4 PB C5 N 1 N 2 N 3 N 4 N 5 N 6

125 38 SUNAYAH YANTI BINTI RAIS EMI JARMIASIN HASIRAH IRMAWATI ROSI BINTI TANKA UNANENI NIA TANIA UMYATI ATI ROHAYATI LATIFAH TATA LILIS KURNIA SADIAH BT USI KENDERE RATNASIH TASBI MUKMAINAH BINTI KAERANI GIYANTI BINTI PARTO FATIMAH BINTI ABU BAKAR JAMINGAH DWI SUJAK UMI MAESAROH BINTI ISNU RATNA BINTI AMING NERAM NURLIANINGSIH BINTI TUMS CAHATI BINTI KARMAN CANG MASYIEM SUMARJI MASROH MASTIRAH MASUM NADIJAH SAMSI SAADAH AMANULLAH RAISAH ISMADI SADIMULYA SAPIAH BINTI GIMANG WENDI ADRIAN IDAH LESTARI SANURI JUMIATUN NI WAYAN SADIN NIAWATI SITI SUHARNA commit 3 to 3 user MARLIYAH DARSIMIN

126 KURDI 74 TUTI KURNIATI EMI HANI TARUDI SITI MUNIRAH NENG ARFAH TITI DARSATI SATYA MIMIN AMINAH BINTI JUMHA EKA SUSANTI SRI YULIANTI WASTINI SURYANI CECE DASTIRI SURIYAH INAH KONTI CENING SRI MARTINI MARIFATUS SOLIKHAH SUSTIKA SUGENG WAHYUDI SUNAENA SARDIKA MUHAMMAD ARIFIN WAGIANTO DJAMIN MEJO MUHAMMAD ABAS SALIM EKO SUSILO KATIMIN TETTY MASYATI JAINAH WARSITA BIN CARMIYAH SUMANAH WARIJAH BINTI SARIJAN ERNA MELANI BINTI NANANG NURNESIH KASMADI WAKIAH BINTI HASIM HASAN TARSINAH BINTI RUMANTA WASNITI BINTI KAYIB HINDUN SUWANAH BINTI AWI SUKARM commit 1 to 1 user DEZY MARINI

127 108 RINA HANIFAH MADE NITI SUSILA SARI EKOT MULYADI SUDARMAN UMI D IRAWAN MARJOTO LIA WATI ELON WATI BINTI DASMA WANGSA YEYED BINTI MASAD HANIK BINTI TALKAH MARSUSAWATI BINTI MISKOR RUSNI RABUDIN EVENA DIANTI NURHAYATI BINTI SARAPIYA MARIYAN BINTI SAIMAN JUA ANITA BINTI SADI WIRYA ALAMIL HUDAH YAHMAN SAIDAH BINTI MUHAMAD UMA KARTINAH BINTI KARSANI K WATI DEWI SUTIANI HARTINI SURJANI RUSTIANITA ATIKA SARI TUNARIH BINTI TANA KASTURIH BINTIWASTIRA SUMIATI BINTI KAPAN WARS LELA KATINAH BINTI CASTA CHAELANI BINTI CHAERUDIN SARYANI BINTI INDUN ROKHYATI BINTI JAENI

128 DIR 142 DIMASWATI IDAH BINTI UKAR MAHRUM TITI SUNARTI ENDAH WULAN SUCI SURYATI BINTI TAHMAN ABD JAENAB SADIYAH BINTI ABDUL MAJI SRI MULYANI MULYADI MARTOREJO SARI IBAH RIYATIN BINTI YADI HARTINA SAMI RAHMATI NASMI AMALIA HABIBAH BINTI SADIKIN JUNISAH BINTI SAKUNI KAD ENGKAS ECENG SARIPAH BINTI SARIPUDIN NURUL QOMARIYAH BINTI SU SAPURAH BINTI SARIM WARI SABIATUN ROMLAH BT SAMAN ASRITINI SUMIATI S RINA K HASNAENI SURIATIN/SUPRIYATIN SRIYATI BT LALU LILI MULYANTI BIN AHMAN SAINAH BT DINAH SARNI SARNITI BT SEAN SOPIAH BT UJANG MADING/NURAZIZAH commit 4 to 4 user HERNIVATI

129 177 LISTIANA BT M YAZIO KOMARIAH SARMITA AMBARI MUNIAWATI MASRIFAH NUNIK RATMINI MUSTIKA SULISTIAWATI SUMIATI BT HARIS MARTINA HELWATI NURHANA SUSDIANIZA FITRIA SUMINAH ALANI NGATINIJAMAAN SAMRAH H MARTINA BT ANDI GAYATRI ANDRIANI HARITA LUSINA KOKOM KOMARIAH AMY WALIDAH TITIN SABILIAH KHORIA HARNITAMI SUKIYEM KHOLISOH ATIKAH

130 LAMPIRAN 3 : TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN USER TKW INDONESI DI MESIR A. Identitas User: 1. Siapa nama Lengkap anda? Samia Muhammad Nagib. Nama suami saya Dr. Thahir Ismail 2. Alamat? Saya tinggal di Mohandesin St, Cairo. 3. Pekerjaan? Dulu saya dosen. Tapi semenjak saya punya anak, saya lebih memilih berprofesi sebagai ibu rumah tangga. 4. Jumlah anak? Saya memiliki 3 anak: dua laki-laki dan satu perempuan. B. Identitas TKW yang Dipekerjakan 1. Ada berapa jumlah TKW anda asal Indonesia? Kalau TKW ada dua orang. Keduanya adik kakak. Ada juga seorang mahasiswa Indonesia bernama Abdul Wahid. Dia bekerja part time di rumah saya seminggu sekali. 2. Siapa nama TKW anda? Yulianti dan Herni 3. Kira2 berapa tahun usia TKW anda? Awalnya ia bekerja dengan tetangga saya. Karena tetangga saya pindah ke luar mesir, ia menyarankan agar saya bisa meberikan pekerjaan kepada Yulianti. Saat ia bekerja dengan saya, dia berusia 17 tahun. Berarti sekarang ia sekitar 23 tahun. 4. Dari daerah mana asalnya? Saya kurang tahu pasti. Kalau tidak salah, dari Jawa Tengah 5. Sudah berapa lama dia bekerja dengan anda? Dia sudah bekerja lima tahun lebih, bahkan hampir enam tahun C. Informasi Tentang TKW Indonesia dari User 1. Semenjak kapan anda mulai menggunakan jasa TKW Indonesia? Sekitar semenjak sepuluh tahun terakhir commit ini to user

131 2. Dari mana anda mulai mendapatkan informasi tentang adanya TKW yang dapat bekerja dengan anda? Dari tetangga saya. 3. Sudah berapa orang TKW yang bekerja dalam keluarga anda? Sebelum Yulianti, ada seorang TKW Indonesia di rumah saya. Setelah ia pulang, maka Yulianti yang menggantikannya. 4. Bagaimana cara mendapatkan TKW Indonesia: Siapakah yang membantu anda mendapatkan TKW? Seperti yang saya jelaskan tadi, saya mendapatkan Yulianti dari tetangga saya, ketika tetangga saya tersebut akan pindah dari Mesir Apakah anda mendapatkannya lewat penyalur? Tidak. Saya tidak pernah berhubungan dengan penyalur. Apakah penyalur tersebut perorangan atau lembaga penyalur tenaga kerja? Tidak ada Apakah anda mendapatkan TKW tersebut langsung dari Indonesia atau dari Mesir? Langsung di Mesir 5. Apakah ada akad/kontrak dengan TKW? Tidak ada. Begitu saya merasa cocok dengan pekerja tersebut dan mereka juga cocok dnegan saya dan keluarga, mulailah mereka bekerja dengan kami meski tanpa kontrak. 6. Apa saja bidang pekerjaan yang diberikan kepada TKW Indonesia? Ia hanya bertugas menemani anak saya dan menata keperluan rumah tangganya. Untuk pekerjaan lain (seperti membersihkan rumah: red), saya mempunyai pembantu lain, namanya Abdul Wahid. Ia mahassiwa Indonesia yang sedang kuliah di al-azhar. 7. Apakah di rumah anda hanya ada TKW Indonesia atau ada juga TKW dari Negara lain, termasuk Mesir?

132 Iya, ada satu orang Mesir yang bekerja di rumah saya ditambah dua orang kakak beradik (yulianti dan Herni: red) dan satu orang mahasiswa yang bekerja part time untuk membersihkan rumah saya. 8. Apa saja hak-hak yang anda berikan kepada TKW anda? Untuk Yulianti, karena dia sudah bekerja lumayan lama dengan saya, saya memberikannya gaji yang menurut saya lumayan besar, yaitu USD per bulan. Adapun adiknya (Erni: Red.), saya mmebeyarnya U$D /bulan, karena ia masih baru. Ia juga saya berikan libur akhir pekan. Ia boleh pergi dna main kemana saja, tetapi harus diantar oleh sopir saya. Saya tidak mau ia pergi dengan menggunakan kendaraan umum, sebab saya khawtir dnegan keamanan mesir saat ini. Biasanya setiap akhir pekan ia menemui teman-temannya di kawasan Nasr City. Ia diantarkan sopir saya, lalu sorenya ia dijemput pulang. Saya juga memberikan cuti tahunan untuk pulang ke Indonesia. Perlu saya sampaikan juga, bahwa saat akan mendatangkan Herni, saya memberikan uang sebesar $3000 kepada Yulianti. Uang itu saya berikan untuk mengurusi berbagai administrasi untuk mempersiapkan keberangkatannya, membeli tiket pesawat dan meninggali keluarganya di Indonesia. Uang ini saya titip langsung kepda Yulianti (kaka Herni: red), bukan kepada broker ataupun calo. 9. Apakah anda menguruskan izin tinggal TKW anda? Iya. Saya tidak mau pembantu saya bermasalah dari sisi izin tinggal lalu berurusan dengan polisi. Karena saya punya rumah sakit, saya uruskan izin tinggal pembantu saya lewat rumah sakit saya, sebagai karyawan saya di rumah sakit tersebut. 10. Berapa gaji yang anda berikan kepada TKW asal Indonesia? Antara $ , tergantung masa kerjanya. 11. Berapa jam ia bekerja dalam satu hari? Saya tidak menentukan jam kerja untuk pekerja saya yang perempuan, sebab ia berada di rumah saya 24 jam. Jadi kapan saja saya butuhkan, ia harus bekerja. Tetapi jika tidak saya butuhkan, ia dapat beristirahat di rumah saya. Tapi kalau yang laki-laki (mahasiswa: red), dia bekerja mulai jam 10 pagi sampai jam 5 sore. 12. Berapa hari ia bekerja dalam commit satu to user minggu?

133 Tidak tentu. Yang pasti, hari jumat dia libur bekerja, sebab jumat hari libur resmi Mesir. 13. Persoalan apa yang anda hadapi atas keberadaan dua TKW adik kakak ini di rumah anda? Sebetulnya saya sama sekali tidak memiliki persoalan dengan mereka, sebab mereka bekerja sangat baik dnegan saya. Saya juga tidak pernah menganggap mereka sebagai pembantu saya. Mereka seperti anak kandung saya sendiri, apalagi mereka berada di negeri orang, jauh dari sanak saudara. Anak-anak saya juga memperlakukan mereka seperti itu. hanya saja, akhir-akhir ini saya punya persoalan sebagai berikut: dulu saya dan anak saya tinggal di Muhandisin (Provinsi Giza dan sangat dekat dengan Sekolah Indonesia Cairo: red). Hanya saja, anak saya yang perempuan baru cerai dari suaminya. Semenjak perceraian tersbeut, anak saya memilih tinggal di kawasan 6 th Oktober (jaraknya lumayan jauh dari Sekolah Indonesia Cairo: red.). nah, saya tidak mungkin mmebiarkan anak saya yang baru menghadapi persoalan rumah tangga tersebu sendirian. Oleh sebab itu, saya meminta agar Herni dan Yulianti tinggal dengan anak saya di kawasan 6 th Oktober untuk mendampingi anak saya. Konsekwensinya, Herni yang masih sekolah di SLTA Sekolah Indonesia Cairo (SIC), tidak bisa sekolah setiap hari sebagaimana waktu tinggal di Mohandisin. Waktu tinggal di Mohandisin, ia bisa sekolah setiap hari dan selalu diantar jemput oleh sopir saya. Bagi saya, Herni sangat membutuhkan pendidikan untuk bekal masa depannya. Hanya saja, kondisi anak saya yang secara psikologis masih snagat labil (akbat perceraian: red), mengharuskan Herni tinggal bersama anak saya di 6 th Oktober, yang lumayan jauh dari SIC. Oleh sebab itu, saya mohon yang mulia Bapak Duta Besar membantu saya untuk meyakinkan kepala SIC agar mengizinkan Herni sekolah 3 hari dalam seminggu. Selain itu, karena jarak 6 th Oktober-SIC limayan jauh, sopir saya tidak mungkin antar jemput Herni setiap hari. Jika hal ini tidak mungkin mendapatkan izin dari SIC, saya mengusulkan agar Herni tinggal di sebuah asrama mahasiswi yang ada di kawasan Mohandesin. Hanya saja, sopir saya tidak mungkin antar jemput dia setiap hari, karena ia harus stand by di 6 th Oktober mendampingi anak saya. Kalau ia diizinkan tinggal di asrama tersebut, saya siap membayar biayanya.

134 Tapi saya mohon KBRI bisa memberikan jaminan keamanan saat herni pulang pergi ke sekolah, sebab saya masih khawatir dengan kondisi keamanan Mesir. 14. Kenapa anda memilih TKW asal Indonesia? Bagi saya, para pekerja asal Indonesia adalah orang-orang yang snagat terhormat. Mereka sangat jujur dna dapat dipercaya. Mereka juga snagat bertanggung jawab pada pekerjaan mereka, sehingga saya tidak ragu menitipkan rumah saya kepada mereka dan mempercayakan mereka mendampingi anak saya. 15. Apa saja hal-hal negatif yang anda sukai dari TKW asal Indonesia dibandingkan dengan TKW asal Negara lain? Saya rasa, secara umum tidak ada. Saya berharap, semoga tidak pernah ada halhal negatif dari mereka. saya dan keluarga pun akan senantiasa meperlakukan mereka dengan baik. 16. Apakah anda mendengar beberapa kasus yang menimpa TKW Indonesia di Mesir? Iya saya pernah mendengar, bukan hanya di Mesir, tapi saya dengar juga di Negara-negara Timur Tengah lainnya. 17. Kasus apa saja yang anda ketahui? Setahu saya di antaranya: ada TKW yang disiksa oleh majikan, tidak diberikan hak-haknya sebagai pekerja, kehormatan mereka dernggut dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Akhirnya, mereka melakukan perlawanan kepada para majika tersebut, dengan cara apa saja yang bisa mereka lakukan, bahkan hingga mereka terpaksa harus membela diri dengan membunuh sang majikannya. Untuk jika mereka bisa melarikan diri dari sang majikan yang jahat dan dapat segera melapor kepada KBRI, jika tidak, mereka akan menjadi korban penindasan. Tindakan-tindakan tidak manusiawi ini terjadi juga di Mesir. Hal ni dibuktikan dnegan adanya beberapa kasus di pengadilan yang menggugat sang oknum majikan dan menjatuhinya hukuman yang setimpal. 18. Menurut anda, kira-kira ini apa penyebabnya? Menurut saya sederhana saja, majikan yang berbuat seperti itu adalah orang yang tidak takut pada Alloh, sehingga ia berlaku semena-mena. Jika mereka takut pada Alloh lalu sadar akan hak dna kewajban masing-masing, maka kasus-kasus seperti ini tidak prlu terjadi. Bayangkan commit saja, ikatan to user antara najikan dan TKW adalah

135 ikatan saling membutuhkan, dimana sang majikan perlu tenaga dan sang TKW perlu uang untuk dikiirmkan kepada keluarganya. Selama kedua belah pihak menjalankan kewajibannya masing-masing, seharusnya kasus-kasusu seperti itu tidak terjadi. 19. Apa tindakan yang perlu dilakukan oleh KBRI dalam melindungi para TKW tersebut, agar tidak terjadi kasus serupa lagi di masa mendatang? Menurut saya, para TKW tersebut harus mendapatkan bantuan hokum yang layak dan para majikan yang berlaku semena-mena, harus dihukum seadil-adilnya. Para TKW adalah manusia juga seperti kita, mereka berhak mendapatkan penghormatan yang selayaknya. Sangat baik juga jika ada pembinaan secara berkala dari KBRI, supaya para TKW sadar akan hak dan kewajibannya. 20. Jika hal serupa menimpa anda, misalnya TKW di rumah anda kabur atau melakukan tindakan criminal. Apa tindakan anda? Saya yakin para TKW yang ada di rumah saya orangnya sangat baik dan bertanggung jawab. Kami sekeluarga pun memperlakukan mereka dengan baik dan menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Jadi, tidak mungkin mereka kabur dari kami. Seandainya mereka kabur pun, berarti mereka tidak betah tinggal dan bekerja dengan kami. Kami tinggal memberikan pilihan kepada yang bersangkutan untuk kembali ke Indonesia. Catatan: 1. Wawancara dilakukan pada tanggal 22 November 2014 di Cairo. 2. Jika diperhatikan, seluruh isi wawancara dengan user tersebut sangat memberikan keberpihakan yang sangat besar kepada TKW Indonesia. Selain itu, sang user merupakan tipe majikan yang sangat cukup ideal bagi para TKW yang bekerja di luar negeri. Meskipun ia merupakan tipe majikan yang sangat baik, pada saat wawancara, sang user menghadirkan lowyer. Hal ini menunjukkan rasa ketakutan seorang user TKW, sehingga ia menyiapkan tindakan preventif, untuk menghindari hal-hal yang kurang diinginkan, baik saat wawancara maupun pasca wawancara.

136 3. Mengingat sangat sensitifnya fenomena mempekerjakan TKW asing di Mesir, kami sangat kesulitan mendapatkan user yang memperlakukan TKW secara kurang baik. Mereka sangat sadar, bahwa mempekerjakan TKW asal Indonesia merupakan tindakan illegal dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan trafficking, terutama jika memperlakukan TKW secara tidak manusiawi. LAMPIRAN 4 : WAWANCARA DENGAN MAHASISWA INDONESIA DI MESIR YANG MENGETAHUI SELUK BELUK PENGIRIMAN TKW KE MESIR Wawancara dilakukan pada 27 November 2014 di Cairo, dengan identitas para sumber sebagai berikut: 1. EY (asal NAD usia 35 tahun) (mahasiswa Tingkat IV Universitas al-azhar Mesir, cabang Kota Mansurah), tiba di Mesir tahun Y (31 tahun). Tiba di Mesir tahun 2006, sudah selesai S-1 di Indonesia dan sekarang masuk kelas persiapan SLTA al-azhar. 3. AB (asal Sumut) (mahasiswa Tingkat III Universitas al-azhar Mesir) 4. G (asal Sulawesi) mahasiswa Universitas Al-Azhar kelas persiapan Catatan: 1. Nama-nama tersebut sengaja dibuat dalam bentuik inisial, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Para nara sumber secara suka rela banyak berkiprah menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh TKW di Mesir. 3. Mereka sangat sering mendapatkan pengaduan langsung dari TKW bermasalah di Mesir. Mereka juga sering berurusn dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman TKW di Mesir, sehingga mengetahui banyak informasi terkait jaringan dan metode pengiriman calon TKW ke Mesir 4. Untuk membina dan mewadahi para TKW di Mesir, mereka mendirikan BMI Mesir.

137 Daftar Pertanyaan dan Jawaban: 1. Sejauhmana anda semua mengetahui persoalan TKW di Mesir Kami mengetahui sebagian besar akar persoalan dan fenomena maraknya TKW illegal di Mesir. Bahkan kami sudah sangat sering menerima aduan dari para TKW bermasalah. 2. Bagaimana informasi yang anda dapatkan, terkait mekanisme rekruitmen calon TKW dari Indonsia? Pada dasarnya, keberadaan TKW di Mesir ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: Pertama, datang langsung ke Mesir dari Indonesia, dimana Mesir dari awal menjadi target tempat para TKW bekerja. Biasanya TKW yang datang langsung ke Mesir dan dari awal menjadikan Mesir sebagai tujuan mereka bekerja adalah para TKW yang sudah memiliki jaringan kerja di Mesir, baik tetangga, sanak saudara mapun penyalur yang berdomisili di Mesir. Kedua, datang ke Mesir karena dibawa sang majikan. Pada awalnya para TKW tersebut bekerja di rumah majikannya yang berkewarganegaraan Arab non-egypt (seperti Negara-negara Teluk: red), lalu sang majikan membawa TKW tersebut ke Mesir saat mereka berlibur di salah saru villa yang mereka miliki. Pada saat mereka kembali ke Negara asalnya, TKW tersebut tidak dibawa kembali, tetapi tetap tinggal di Mesir. Ketiga, para TKW yang bekerja di Mesir tanpa keinginan mereka sendiri, tetapi dikirimkan secara sepihak oleh para broker. Memang benar, bahwa para penyalur TKW (baik legal maupun illegal) tidak bekerja sendirian. Mereka memiliki jaringan yang cukup kuat dan rapi. Pola rekruitmen yang mereka lakukan sebagai berikut: - Untuk tahap awal, mereka menggunakan tenaga rekruitmen yang diturunkan ke daerah dan ke perkempungan, terutama kawasan yang yang menderita ekonomi lemah. - Tim ini bekerja keras meyakinkan calon TKW dan keluarganya, dengan menjanjikan kehidupan dan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik kepada calon TKW. - Jika calon TKW dan keluarganya telah berhasil diyakinkan, maka tim rekruitmen ini akan segera commit mengurusi to user berbagai dokumen yang dibutuhkan

138 agar yang bersangkutan dapat memiliki paspor. Biaya pengurusan tersebut ada yang dibebankan kepada calon TKW ada yang ditanggung oleh sang calo, yang dananya diperoleh dari calon majikannya di Mesir. Pada proses pengurusan dokumen, sering kali mereka melakukan pemalsuan data, terutama jika calon TKW masih di bawah umur. - Setelah dokumen pemberangkatan lengkap, mereka memiliki modus tersendiri untuk memberangkatkannya. Banyak di antara mereka yang diberangkatkan melalui bandara di luar Sukarno-Hatta, tetapi menggunakan bandara-bandara di daerah. Selain itu, mereka pun tidak langsung menggunakan penerbangan ke Cairo. Modusnya, mereka menerbangkan para calon TKW ke Kuala Lumpur. Di sana mereka diinapkan dan ditampung selama 2-3 hari. Lalu mereka diterbangkan lagi ke Negara lain yang mendekati Mesir. Setelah itu, barulah mereka diterbangkan ke Cairo. - Di Cairo, mereka tidak bisa masuk begitu saja melintasi imigrasi Mesir, mengingat penjagaan dan prosedur yang sangat ketat di imigrasi. Untuk dapat mengeluarkan calon TKW dari imigrasi, mereka harus diejmput oleh pihak-pihak yang memiliki kekebalan hukum, baik orang Indonesia sendiri maupun pihak Mesir. Tanpa itu, mereka tidak akan bisa masuk Mesir. Dengan kata lain, ada pihak di dalam Mesir yang terlibat dalam pengurusan TKW, baik orang Indonesia maupun Mesir. 3. Dari daerah mana saja TKW tersebut? Sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, NTB dan Sulawesi 4. Apakah mereka menyadari akan dikirim ke Mesir? Seperti sudah dijelaskan di atas, ada yang semenjak awal merencanakan berangkat ke Mesir, ada yang dibaw amajikannya ke Mesir ada yang ditempatkan secara sepihak oleh broker, padahal semenjak awal mereka tidak memilih Mesir. 5. Apa saja janji-janji yang diberikan kepada TKW? Secara umum, mereka dijanjikan penghasilan yang lumayan serta proses yang mudah dan cepat. 6. Bagaimanakah jaringan pengiriman TKW ke Mesir? Adakah yang terlibat?

139 Jaringan dan pola kerja mereka sangat rapih. Ada yang brupa jaringan individual, ada juga yang sudah berupa jaringan kuat. Di dalam jaringan ini ada WNI dan WN Mesir yang terlibat, terutama sebagai penyalur. Setahu saya, ada beberapa nama yang terindikasi bagian dari jaringan penyalur TKW ke Mesir. Di antaranya: Inisial K (WN Mesir) yang menikah dnegan WNI. Saat ini mereka tinggal di kawasan Ma adi Inisial H (WN Mesir) yang tinggal di Jakarta Inisial A (WN Mesir) yang tinggal di Mesir Adapun WNI yang terindikasi kuat terlibat antara lain: B, F, Y, H dan IU. Ditambah beberapa penyalur yang sudah ditangkap oleh pihak kepolisian RI di Jakarta. Bahkan, ada juga oknum mahasiswa yang terlibat dalam pengiriman TKW, baik secara individu maupun bagian dari jaringan tersebut. 7. Apa saja masalah yang biasa dihadapi TKW di Mesir? Secara umum, masalah yang biasa dihadapi oleh para TKW di Mesir adalah: - Tidak memiliki kontrak yang jelas, sehingga saat mereka menghadapi masalah, mereka tidak memiliki kekuatan hokum yang jelas - Diberangkatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Majikan yang mempekerjakan mereka pun banyak yang tidak diketahui, baik identitas maupun tempat domisilinya. Hal ini sangat rentan mengakibatkan para TKW rentan terkena kekerasan oleh sang majikan - Tidak diberikan hak-hak sebagaimana mestinya seperti gaji, cuti dan jam kerja yang sesuai. Tetapi selain persoalan yang muncul dari para majikan, beberapa oknum TKW pun ada yang nakal. Sebagai contoh, ada beberapa TKW yang bekerja di tempat tertentu, dengan gajih antara $ Sebelum masa kontrak mereka habis, mereka kabur dari sang majikan dan bergaul dengan para TKW lain yang sudah tidka punya kontrak. Lalu mencari pekerjaan serupa dengan gaji yang lebih besar. Secara umum, gaji TKW kaburan bisa mencapai antara $ per bulan.

140 8. Siapa yang mencarikan para TKW kabruan tersbeut pekerjaan? Bisa kawannya sesame TKW, bisa juga oknum mahasiswa bahkan dahulu ada oknum pegawai setempat KBRI yang menjadi perantara antara TKW kaburan dengan calon user. 9. Bisa anda jelaskan lebih detail, bagaimana modus mereka menyalurkan para TKW kaburan tersebut? Jadi begini, setelah para TKW kabur dari majikannya yang awal, ia tetap berada di Mesir dan berharap mendapatkan pekerjaan serupa dari majikan lain dengan penghasilan berlipat-lipat. Di sisi lain, para calon majikan (orang-orang Mesir yang mampu: red) banyak yang membutuhkan TKW asal Indonesia. Biasanya mereka mencari calon TKW melalui TKW yang sudah bekerja di koleganya, atau melalui penyalur Mesir yang bekerja sama dengan penyalur berkewargaenagaraan Indonesia. Jika sang penyalur berkomunikasi langsung dnegan calon user, maka biasanya mereka mendapatkan kompensasi yang sangat menggiurkan dari sang majikan. Nilainya bisa mencapai $ per TKW. Uang ini sepenuhnya diambil oleh snag penyalur. Biaya ini mereka berikan kepada penyaur, sebab sang calon user tidak mengeluarkan biaya apapun untuk mendatangkan calon TKW, terutama jika dibandingkan dengan TKW yang datang langsung dari Indonesia. Selain itu, para TKW akan mendapatkan gaji yang jauh lebih besar dari majikan awal. Pada intinya, setiap penyalur (baik individu maupun jaringan: red) mendapatkan kompensasi uang dari calon majikan. 10. Apakah para TKW mendapatkan gaji secara lancar? Ada yang bernasib baik ada yang tidak. Jika majikan yang baik, biasanya para TKW mendapatkan gaji dan bonus yang lumayan, libur mingguan dan tahunan. Selain itu, mereka juga mendapatkan izin tinggal resmi dari imigrasi Mesir. Adapun yang kurang beruntung, kadang gaji mereka tidak dibayarkan sesuai janji, bahkan ada yang berujung pada tindakan kekerasan.

141 LAMPIRAN 5 : TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN TKW SECARA UMUM Wawancara dilaksanakan pada 24 September 2014 di Shelter TKW KBRI Cairo RESPONDEN 1 A. Identitas TKW: Nama : Saritem Asal : Indramayu Usia : 47 tahun Pernikahan : Menikah Anak : 4 orang B. Daftar Pertanyaan: 1. Berapa kali anda kerja ke luar negeri? Sekarang yang kedua kali. Yang pertama saya kerja di Riyadh, Saudi Arabia 2. Berapa lama anda bekerja di Riyadh? 4,5 tahun, dan saat itu saya terhitung sukses 3. Siapa yang memberangkatkan anda ke Riyadh? PT Agung Pratama Jaya. Ia terdapat di Jakarta, sekitar Condet. 4. Apakah bekerja di luar negeri atas kemauan sendiri atau ada pihakpihak lain yang menyarankan agar anda bekerja di LN? Saya berangkat atas kemauan sendiri, sebab saat itu saya terlilit utang dan satusatunya jalan untuk membayar utang saya adalah bekerja ke luar negeri. 5. Saat itu anda berusia berapa tahun? Sekitar 35 tahun dan saat itu saya sudah punya 4 anak 6. Kenapa anda tega meninggalkan 4 anak? Karena saya terdesak kebutuhan. Selain itu, suami saya pun pergi meninggalkan saya dan anak-anak. Saya tidak dicerai, tapi ditinggal dan tidak diberi nafkah. 7. Apakah orang tua anda masih commit ada? to user

142 Ibu saya masih ada. Saya 6 bersaudara. Saya nomor 2 dari Sebelum bekerja di luar negeri, apakah anda punya pekerjaan? Iya. Saat itu saya jualan masakan ayam di rumah. Tapi usaha saya ini bangkrut, karena saya banyak utang, termasuk untuk membiayai 4 anak-anak saya. 9. Siapa yang menyalurkan ada menjadi TKW ke LN? Dia adalah orang kampung saya. Pekerjaan utamanya bermain music keliling dengan kerja sambilan mengajak dan merekrut para wanita yang ingin menjadi TKW. 10. Saat itu dia yang mengajak anda agar jadi TKW di LN? Bukan, tapi saya sendiri yang minta pada dia untuk mendaftarkan saya untuk bekerja di LN. lalu saya dibawanya ke Jakarta, ke PT Agung Pratama Jaya. Saat itu saya dibawa ke penampungan dan di sana sangat banyak calon TKW. Jumlahnya bisa mencapai 1500 an orang. Di sana saya 21 hari. Saya dilatih mengerjakan pekerjaan yang akan saya kerjakan di Riyadh. Saya juga diperiksa kesehatan sambil saya disiapkan seluruh dokumen keberangkatan, termasuk paspor. Saya juga dapat sertifikat pelatihan tersebut. Setelah berkas siap, saya dipindahlan lagi ke tempat penampungan lain. 11. Pekerjaan anda seperti apa di Riyadh? Saya ngasuh anak majikan, kebetulan saat saya datang, dia sedang hamil 4 bulan dan ternyata melahirkan 3 bayi. Saya yang mengurus bayi-bayi itu. 12. Berapa gaji anda saat itu? Awal kerja saya digaji 600 real (sekitar Rp : red.). tapi tahun berikutnya gaji saya naik menjadi 800 Real. 13. Lalu bagaimana anda bisa pulang dari Riyadh? Setelah lebih 4 tahun bekerja, saya diberi cuti untuk pulang ke Indonesia 6 bulan. Majikan saya minta pada saya agar setelah cuti, saya kembali lagi bekerja dengan dia dan ia berjanji gaji saya akan dinaikkan menjado 1000 Real.

143 14. Lalu kenapa anda bisa ke Mesir? Saya sendiri merasa ini sebagai kesalahan dan kebodohan saya, karena saat itu saya malah memilih PT lain untuk mendapatkan pekerjaan lain di LN. saya terbuai rayuan orang lain. 15. Siapa yang merekrut anda untuk mendapatkan pekerjaan baru ini? Saat itu saya kenal dengan orang Serang yang bekerja PT Bagus milik Pak Jhon. Saat itu saya janjian ketemu dia di terminal kampung rambutan, lalu saya dibawa ke PT Bagus di Pondok Gede Bekasi. Di sana saya selama 2 minggu. Saya disuruh bekerja di rumahnya Pak Jhon. Setelah itu saya diambil pihak lain untuk diberangkatkan ke Mesir. 16. Bagaimana proses keberangkatan anda ke Mesir? Pertama saya dibawa ke Batam. Di sana saya membuat paspor baru. Dari batam saya dibawa ke Singapura menggunakan perahu kayu. Lalu dari sana saya dibawa ke Johor Malaysia. Dari sana saya dibawa ke Kuala Lumpur, karena tidak bisa terbang dari Johor. Di Kuala Lumpur saya ketemu calon TKW lain dari Philipina. Di sana saya 10 hari. Dari sana saya dikembalikan ke Singapura. Lalu dari singapura saya diterbangkan ke Dubai. Di Dubai, saya dijemput sesorang bernama Ian. Saya diberi uang 100 Dinar. Lalu saya diterbangkan ke Mesir. Setiba di Mesir, saya dijemput Mr. Adel dan pesuruhnya. 17. Bagaimana di imigrasi Mesir, apakah lancar? Lancar. Saya juga tidak mendapatkan pertanyaan apa-apa saat di imigrasi. Lalu saya keluar bandara dan di luar sudah ada orang yang menjemput saya dan kawankawan. Lalu saya dibawa masuk ke kendaraan. Di kendaran inilah saya ketemu Mr. Adel. Selama 2 hari saya dan kawan-kawan ditampung di rumah Mr. Adel. Lalu satu persatu kami diambil orang untuk menuju tempat kerja masing-masing. Saya sendiri saat itu dibawa ke rumah madam Mona, tempat saya bekerja pertama kali di Mesir. Di sana saya hanya bekerja 20 hari, lalu diawa kembali ke rumah Mr. Adel. Sebagai kompensasi bekerja selama 20 hari tersebut, saya digaji sebesar USD 150 oleh Mr. Adel. Tapi uang commit itu saya to user dapatkan setelah saya minta ke Mr.

144 Adel dan saya kasih tahu, bahwa saya tidak dibayar apa-apa oleh majikan saya selama 20 hari. 18. Setelah itu anda bekerja di mana? Setelah itu saya bekerja di rumah Anas Abdel Adel Mohammed, di kawasan 6 th Oktober sampai sekarang. 19. Berapa anda digaji di sana? Sebagaimana info yang saya dapatkan dari Mr. Adel, saya digaji $ 200 untuk tahun pertama. Tahun kedua dan ketiga saya dijanjikan bahw agaji saya akan dinaikkan. 20. Apa profesi majikan anda ini? Setahu saya, dia pengusaha besar. Diaa pemilik perusahaan Delta Masry. 21. Apa pekerjaan anda di rumah itu? Cuman bersih-bersih rumah, tapi 3 lantai. Ditambah satu lagi rumahnya di Marina dan di Alexandria. 22. Kenapa anda lari dari majikan ini? Karena di sana saya dituding mencuri. Awalnya saya difitnah oleh pekerja lain di sana warga Negara Mesir, tukang cuci mobil. Lalu istri majikan saya juga menuduh saya, sampai ia menghasut anaknya supaya benci saya. Saya minta gaji saya, tidak dikasih. Minta pulang juga tidak dikasih, akhirnya saya kabur saja dari sana. 23. Apakah gaji anda dari awal tidak lancar dibayarkan? Awalnya lancer. Tapi sudah 15 bulan ini saya belum dibayar. 24. Berapa lama anda bekerja di sana? 2 tahun 5 bulan. 25. Bisa diceritakan, bagaimana anda bisa keluar dari majikan lalu smapai di KBRI? Waktu itu saya kabur pagi-pagi sekali dengan berjalan kaki dan membawa uang seadanya. Di perjalanan, saya dihampiri commit to orang user mesir dan ditanya mau kemana?

145 Saya bilang, saya mau ke Cairo. Llau saya diajak menumpang mobilnya. Dia mengatakan akan mengantar saya sampai ke jalur kendaraan ke Cairo. Sesampainya di jalur itu, saya dinaikkan ke taksi, dan ia minta agar saya diantar ke Cairo. Setiba di cairo, saya kebingungan, saya akan kemana? Saya hanya bisa bilang, saya mau ke maktab (kantor), tapi saya tidak mengerti kantor apa, tetapi maksud saya adalah kantor KBRI. Setelah lama berputar-putar mencari alamat, akhirnya sopir taksi membawa saya ke kanor polisi dan menanyakan, sebainya saya dianter kemana? Kata polisi, dia orang mana? Kata sopir, orang Indonesia. Kalau begitu, antar saja dia ke Sifaroh (Kedutaan Indonesia). Akhirnya saya diantar ke KBRI ini dan bisa tinggal di penampungan ini. RESPONDEN 2 A. Identitas TKW Nama : Sriyatin Asal : Lombok, NTB B. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama di Mesir? Sudah 3 tahun 2. Apakah punya anak? Anak saya lima, dan suami saya masih ada. Dia bekerja sebagai TKI di Malaysia. Anak saya tinggal dengan mertua saya. 3. Kenapa anda lebih tertarik bekerja di LN? Saya butuh biaya untuk sekolah anak-anak saya. Saya juga masih membiayai orang tua saya. Sekarang ini saya sudah ingin kembali ke kampung halaman saya. Tapi ketika saya bilang ke majikan saya dan minta paspor saya, dia tidak mau memberikan paspor saya. Dia juga tidak mau membayarkan gaji saya selama bekerja di rumahnya. Karena saya memaksa mau pulang, akhirny saya diusir. Sementara itu, gaji saya belum dibayar sepeser pun. Saat ini jumlah total gaji saya yang belum ia bayar sekitar U$D 4500.

146 4. Apakah anda masih ingat dimana majikan anda tinggal? Iya. Ia tinggal di kawasan Ma adi. Alamatnya pun sudah saya serahkan kepada petugas perlindungan KBRI Cairo. 5. Apakah anda merasa betah bekerja di Mesir? Sebetulnya betah. Tapi gaji saya kok tidak dibayarkan sama majikan saya. 6. Saat mau bekerja ke LN, apakah anda sudah tahu akan diberangkatkan ke Mesir? Tidak. Saya oleh Pak Jauhari, hanya dijanjikan akan bekerja di Saudi Arabia. Dia orang Lombok, tinggal di Jakarta. Istrinya dari Jawa. 7. Jadi selama di Jakarta, anda ditampung di rumah Jauhari? Iya ditampung dia, tapi bukan di rumahnya. Kami ditampung di kawasan Condet oleh sebuah PT. 8. Apakah anda diberikan pelatihan sebagai persiapan untuk di lapangan? Tidak sama sekali. 9. Saat itu, calon TKW yang ditampung di rumah Jauhari ada berapa orang? Seingat saya, ada sekitar 30-an orang. 10. Siapa bos PT tersebut? Setahu saya, ya Pak Jauhari. Yang antar saya ke bandara, Ibu Nur. Dia istrinya Mr. Adel (orang Mesir: red.). Mr. Adel inilah yang menjemput saya di bandara Cairo 11. Masih ingat tanda-tanda fisik Mr. Adel? Dia tinggi kurus sudah agak tua. 12. Bisa diceritakan bagaimana proses keberangkatan anda dari Jakarta sampai ke Mesir?

147 Dari Jakarta, kami naik kapal laut ke Batam. Dari Batam, kami naik pesawat ke Dubai. Dari Dubai, kami melanjutkan perjalanan ke Cairo. Waktu itu saya ber empat. Semuanya berasal dari Jawa. 13. Dari bandara, anda dibawa kemana? Kami semua dibawa ke rumah Mr. Adel. Kami semua menginap satu malam di sana. Lalu kami dijemput ke rumah itu oleh para calon majikan kami. Saya sendiri dapat majikan yang rumahnya di kawasan Ma adi. 14. Anda digaji berapa? U$D Anda sudah berapa lama kerja di sana? Sudah 3 tahun. 16. Anda betah kerja di sana? Betah. Awalnya majikan saya ini baik. Tapi ia mulai berubah ketika dia tahu saya akan pulang. Saya mulai tidak dikasih uang. Bahkan, saya minta gaji saya untuk dikirim ke keluarga saya pun, dia tidak mau ngasih. 17. Memangnya gajinya tidak dibayarkan per bulan? Kata majikan saya, saya tidak boleh megang uang sendiri. Nanti uangnya cepat habis. Jadi saya dikasihnya tiap beberapa bulan saja. Dulu saya pernah dikasih gaji saya untuk 5 bulan kerja. Uang itu saya kirim ke keluarga saya. Lalu saya dikasih gaji dua bulan dan saya kirim juga ke keluarga saya. Kalau tidak salah, saya sempat mengirim tiga kali lancar. 18. Kenapa anda pengen pulang? Karena masa kontrak saya sudah habis, kan cuman 3 tahun. Selain itu, paspor saya juga sudah habis, tapi majikan saya gamau buatkan papsor baru untuk saya. Ketika saya tanya hal ini ke Mr. Adel, dia bilang: nanti paspornya akan diurus majikan kamu. Sampai sekarang paspor saya masih dipegang majikan saya. Dia gamau ngasih paspor saya.

148 19. Masih ingat rumah majikannya? Masih. Bahkan ada teman TKW lain yang masih kerja di sana, namanya mbak Maria. Kalau ada yang bisa ngantar saya dari KBRI, saya juga mau ke sana. 20. Masih mau bekerja si Mesir? Kalau saya masih lama di Mesir, saya masih mau kerja di sini. 21. Memangnya anda di Lombok ga ada peluang pekerjaan? Ada sih, tapi penghasilannya sedikit. Sementara, kebutuhan saya sangat besar. 22. Dulu anda juga pernah kerja di Saudi? Betah dimana dibangding dengan di Mesir? Iya, di sana saya kerja 3 tahun. Kalau dibanding2, betah di Saudi. Sebab di sana gaji saya dibayarkan tiap bulan. Jadi saya bisa megang uang saya sendiri. 23. Apakah anda tahu, bahwa TKW kita tidak boleh bekerja di Mesir? Iya tahu. Broker saya juga bilang begitu. Tapi malah dia yang mengirimkan saya ke Mesir. RESPONDEN 3 A. Identitas TKW Nama : Irma Maria Asal : Sukabumi, Jawa Barat B. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama anda bekerja di Mesir? Kalau masa kerja, saya baru lima bulan. Saya berada di shelter KBRI ini sudah dua bulan setengah. 2. Sebelum kerja di Mesir, pernahkah kerja di Negara lain? Pernah, di Saudi Arabia. 3. Kenapa anda meninggalkan commit Saudi? to user

149 Tadinya saya pengen punya pengalaman baru saja. 4. Kira-kiranya kerjanya enak di Mesir atau di Saudi? Enak di Saudi 5. Berapa gaji yang anda dapatkan? Kalau di Saudi 800 real (sekitar $ 225). Di Mesir saya digaji U$D Yang menentukan gaji anda $ 200 siapa? Broker saya 7. Apakah selama masa pemberangkatan, ada dipungut biaya? Tidak sama sekali. 8. Anda memilih bekerja di LN, apakah kemauan anda sendiri atau ada pihak-pihak lain yang mendorong anda? Atas kemauan sendiri. Tapi bisa dibilang sebagai pelarian, atas kekecewaan saya pada pekerjaan saat itu. 9. Sebelum jadi TKW, apa pekerjaan anda? Semenjak keluar SMA, saya langsung berumah tangga. Saya juga sempat kuliah, tapi terputus. Dulu saya kerja di Grand Citra Hotel Karawang. 10. Berapa penghasilan anda di sana? tapi saat itu tugas saya di resepsionis di bagian karaoke. Saya tiga bulan bekerja di sana, tapi saya ada masalah di sana, saya tinggalkan saja pekerjaan itu. 11. Apakah sudah punya anak? Iya, satu orang. Anak saya perempuan. Sekarang usianya sudah 6 tahun. 12. Sekarang anak dan duami tinggal dimana? Di Jakarta. 13. Apakah sudah bercerai atau masih status suami istri? Kami baru bercerai secara agama, commit tapi belum to user bercerai di pengadilan.

150 14. Apakah ada tetangga sekampung yang juga bekerja seperti anda di Mesir? Tidak ada. 15. Menurut anda, para TKW itu sukses tidak secara ekonomi? Lalu mereka bisa memperbaiki kehidupannya? Ada sebagian yang sukses dan bisa mengangkat kemampuan ekonomi keluarganya, ada juga yang menggunakan hasil kerjanya hanya untuk foya-foya dan senang-senang sesaat. 16. Apakah anda tidak takut diperlakukan tidak baik oleh majikan anda? Tidak, karena Alhamdulillah waktu di Saudi, saya mendapatkan majikan yang baik dan menghargai saya. Hal ini berbeda dengan di Mesir. Di Mesir ini, saya mendapatkan majikan yang kurang baik. Kebetulan di rumah majikan saya ini, saya bertugas melayani majikan laki-laki. Bulan pertama, saya tidak merasakan ada keanehan pada dirinya, tapi beberapa bulan berikutnya, saya merasakan ada hal-hal yang aneh. Saya pun mulai curiga. Ternyata benar, dia punya niat tidak baik pada saya. Akhirnya saya kabur dari rumah majikan saya itu. 17. Apakah sebelum berangkat menjadi TKW, anda mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan? Secara umum, saya tahu. Saya mendapatkan informasi tersebut dari selebaran dan buku yang dikeluarkan oleh Konsuler KBRI Cairo. 18. Siapa yang ngasih tahu anda soal info tersebut? Saya searching di internet. 19. Bukunya didapat darimana? Dari teman saya yang baru pulang dari Mesir. 20. Tahukah anda, bahwa kerja di Mesir adalah illegal? Iya saya tahu, bahkan sebenarnya orang tua saya juga tidak setuju saya kerja di Mesir. Tapi entah apa dorongannya, saya tetap bersikeras untuk ke Mesir. Setiba di Mesir, saya juga merasa waswas. 21. Selama kerja di Mesir, apakah commit gaji to user anda lancar?

151 Saya kerja 5 bulan di majikan saya, tapi baru satu bulan saya dibayar. 22. Apakah anda masih berminat kerja di Mesir? Saya sudah kapok. Lebih baik saya kerja di kampung sendiri. Saya ingin segera pulang ke Indonesia. RESPONDEN 4 A. Identitas TKW Nama Usia Asal Pernikahan : Epa : 22 tahun : Serang, Banten : lajang B. Daftar Pertanyaan 1. Apakah anda ke Mesir atas keinginan sendiri atau karena dibujuk orang lain? Karena bujukan sponsor. 2. Bagaimana anda bisa terbujuk dia? Waktu itu saya bau pulang kerja dari Brunai. Lalu ada sponsor/broker yang datang ke rumah saya. 3. Sebelum kerja di Brunai, apa pekerjaan anda? Saya kerja di pabrik sepatu Adidas. 4. Apakah tetangga anda ada juga yang jadi TKW di LN? Ada, tapi di Saudi Arabia. 5. Kenapa anda pindah kerja ke LN, padahal di dalam negeri sudah memiliki pekerjaan yang lumayan di pabrik? Saya ingin dapat pengalama baru saja 6. Sebelum berangkat ke LN, apakah anda mengetahui syarat-syarat jadi TKW?

152 Tahu sebagian saja, sebab sebelum diberangkatkan ke Brunai, saya pernah dilatih selama 1 minggu. 7. Apakah keluarga anda menginzinkan anda untuk bekerja di LN? Iya mengizinkan 8. Di antara keluarga anda, adakah yang juga kerja di LN? Ada, paman dan bibi saya. 9. Jika suatu saat ada kesempatan lain untuk bekerja di LN, apakah anda masih mau? Sebetulnya mahih mau. Tapi setahu saya, kalau calon pekerja sakit, biasanya majikannya tidak mau terima. Kebetulan saya punya penyakit ginjal. 10. Kenapa anda melarikan diri dari majikan anda di Mesir, lalu datang ke KBRI? Sebetulnya saya tidak lari dari majikan, tapi saya lari dari agen yang membawa saya. Waktu itu saya lari dari kendaraannya saat di luar. Lalu saya ditolong orang hitam dan diajak ke asrama mahasiswa asing al-azhar. Lalu saya diantar oleh mahasiswa Indonesia ke KBRI. 11. Berapa orang keluarga yang menjadi tanggungan anda? Lima orang: kedua orang tua saya dan 3 adik saya. RESPONDEN 5 A. Identitas TKW Nama : Herniwati Asal : Mataram, NTB Usia : 17 tahun Pernikahan : lajang B. Daftar Pertanyaan: 1. Sudah berapa lama anda di Mesir?

153 Saya baru satu bulan di Mesir. Saya datang ke Mesir, tetapi di bandara Mesir saya dipermasalahkan, lalu saya diambil oleh petugas KBRI Cairo dan dibawa ke KBRI. 2. Jadi anda belum sempat bekerja sama sekali? Iya belum. 3. Tapi anda masih ingin tetap bekerja di Mesir? Iya, saya ingin bekerja 4. Anda masih di bawah umur, kenapa mau bekerja jadi TKW di Mesir? Sebetulnya saya ke sini mau ikut sama kakak saya. Dia sudah bekerja lama di Cairo. Tapi katanya saya masih di bawah umur, jadi tidak boleh bekerja. 5. Kalau tidak boleh bekerja, apa yang akan anda lakukan sekarang? Saya dapat informasi dari KBRI, saat ini KBRI sedang berunding dengan calon majikan saya, agar saya tidak dipekerjakan, tetapi diberikan kesmepatan sekolah. Katanya calon majikan saya setuju dan akan membuat surat pernyataan tersebut. Dia bersedia menjadi semacan orang tua asuh untuk saya. 6. Jadi anda mau disekolahkan di Mesir? Mau 7. Berarti anda tidak akan jadi bekerja di Mesir? Tidak apa-apa RESPONDEN 6 A. Identitas TKW Nama Asal Usia Pernikahan : Sofiah binti Ujang : Subang, Jawa Barat : 28 tahun : Janda B. Daftar Pertanyaan

154 1. Sudah berapa lama anda bekerja di Mesir? Sudah hamper 4 tahun. 2. Apakah sebelumnya pernah bekerja di LN? Iya, di Suriah. 3. Enak di Suriah atau di Mesir? Bagi saya, enak di Mesir. Di Suriah gaji saya cuman $ 100. Kalau di Mesir, saat saya kontrak, saya digaji $ 200. Tapi setelah kaburan, saya digaji $ Apa penyebab bedanya gaji kontrak dan kaburan? Kalau kontrak, saya kan berangkat dari Indonesia. Di sana ada agen, calo dll. Si calon majikan saya, harus bayar ke agen-agen tadi. Jadi ngasih gaji ke TKW nya lebih sedikit. Sedangkan kalau kaburan, calon majikan kan tidak harus bayar apaapa, mereka tinggal pekerjakan dan bayar gaji. Jadi gajinya lebih tinggi. 5. Jadi anda mengalami kerja di dua majikan? Iya. Majikan pertama saya bekerja 1 tahun saja. Lalu majikan kedua saya bekerja hamper 3 tahun. 6. Kenapa anda kabur dari majikan pertama? Karena saya sudah tidak betah. Saya juga pengen agar penghasilan saya bertambah. 7. Siapa yang membantu anda kabur? Orang Mesir. Namanya Hany. 8. Apa hubungan anda dengan dia? Awalnya dia pacar saya. Lalu saya menikah secara sirri dengan dia. 9. Anda punya anak dari pernikahan kedua ini? Iya, satu orang. Dia laki-laki. 10. Lalu sekarang bagaimana status pernikahan dan anak anda?

155 Sekarang saya sedang menghadapi masalah besar. Saya mau bawa pulang anak saya ke Indonesia sesegera mungkin. Tapi suami saya tidak mau ngasih. Selain itu, karena pernikahan kami tidak tercatat secara resmi, jadi anak saya tidak jelas kewarganegaraannya. Saat ini saya sedang menghadapi masalah ini, agar saya bisa segera pulang dengan anak saya. 11. Apakah and aingin pulang seterusnya ke Indonesia, ataukah akan kembali lagi ke Mesir? Saya ingin pulang seterusnya ke Indonesia dan saya ingin menetap di sana. 12. berapa orang tanggungan anda? Ada lima: kedua orang tua saya, adik, anak dan satu keponakan. 13. Tetangga anda di Subang, ada juga yang jadi TKW di LN? Banyak 14. Apakah mereka rata-rata sukses atau gagal? Ada yang sukses dan ada juga yang gagal. 15. Bagi anda, enak tidak bekerja di LN? Ya ada enak dan tidaknya. Tapi lebih banyak tidak enaknya, terutama kalau saya sudah jadi bulan-bulanan persoalan yang dihadapi majikan saya dan keluarganya. Saya sangat tidak betah kalau dalam kondisi seperti ini. RESPONDEN 7 A. Identitas TKW Nama Asal Pernikahan Umur : Mariah : Lombok Timur, NTB : Janda : 25 tahun B. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama kerja commit di Mesir? to user

156 3 tahun 2. Apakah sebelumnya pernah kerja juga di Negara lain? Belum pernah 3. Kenapa anda memilih bekerja di LN? Karena di kampung halaman, saya susah mencari pekerjaan. Saya juga melihat kondisi ekonomi keluarga saya yang sangat susah. 4. Siapa yang pertama kali mendorong anda untuk kerja di LN? Awalnya memang saya sendiri yang minta bekerja di LN ke orang tua saya. Lalu saya difasilitasi broker TKW di kampung saya. Dia lah yang mengurusi keberangkatan saya. 5. Di kampung anda, apakah banyak wanita yang bekerja di LN? Iya, banyak sekali. Mereka ada yang sukses dan ada yang gagal. 6. Apakah anda dibekali keterampilan untuk kerja di LN? Tidak ada. Broker saya namanya Jaohari. Dia tidak memberikan saya keterampilan sama sekali. Saya cuman dipekerjakan di rumahnya selama satu minggu. Dia banyak sekali menampung dan mengirimkan TKW ke LN. Jadi selama di Jakarta, saya tidak pernah dilatih apa-apa. Mereka hanya mengurusi dokumen perjalanan saya. 7. Jaohari tinggalnya dimana? Seingat saya di Kalibata. Tapi saya lupa kalau alamat persisnya. Namanya PT Anugerah Super Rezki. 8. Kalau suatu saat ada kesempatan lagi kerja di LN, apa masih mau? Saya lihat-liat dulu kondisinya. Yang jelas, sekarang ini saya pengen segera pulang RESPONDEN 8 A. Identitas TKW Nama : Rumiasih

157 Asal Pernikahan : Bekasi, Jawa Barat : Janda B. Daftar Pertanyaan 1. sebelum bekerja di LN, apa pekerjaan anda di Indonesia? Biasanya membantu rumah tangga atau jaga toko. Penghasilan saya sekitar Rp 1 juta 2. Mengapa anda memilih kerja di LN? Karena terdesak kebutuhan ekonomi. Sebelumnya saya pernah kerja di Qatar, lalu pulang. Ketika ingin berangkat lagi ke Qatar, saya tidak bisa. Konon katanya karena masa tinggal saya di Indonesia, saat itu belum dua tahun. Akhirnya saya dibawa ke Mesir oleh sponsor saya yang bernama Ibu Mike. 3. Apakah tetannga anda di bekasi ada yang bekerja di LN juga? Banyak, Pak. 4. Darimana anda mendapatkan informasi ada lowongan kerja di LN? Saya tahu pertama kali dari sponsor atau broker yang datang nawari ke rumah saya. Saya juga diajak teman saya yang pernah bekerja di Kuwait. 5. Apakah keluarga anda menyetujui anda untuk bekerja di LN? waktu saya pertama keli bekerja ke Qatar, keluarga saya mengizinkan. Kemudian ketika saya akan berangkat keduakalinya ke Mesir ini, orang tua saya memang tidak mengizinkan, sebab ibu saya tinggal sendirian enggak ada yang ngurus. 6. Lalu bagaimana anda berangkat ke Mesir kalau orang tua anda tidak mengizinkan? Saya memang tidak pamitan kepada ibu saya, sebab kalau pamitan, saya pasti tidak akan diizinkan. Saya juga terpaksa berangkat kerja lagi di LN, karena tidak punya pilihan kerja lain dan saya terdesak kebutuhan. Sampai sekarang, saya sudah dua bulan kerja di Mesir, tapi saya belum berani menghubungi saya. Apalagi saat ini saya menghadapi persoalan di Mesir.

158 7. Sebelum berangkat, apakah anda mengetahui bayangan pekerjaan di LN? Iya saya tahu. Dari awal saya sudah tahu, bahwa saya akan bekerja sebagai PRT 8. Anda masih akan mencari pekerjaan di Mesir atau mau kembali ke Indonesia? Saya mau pulang ke Indonesia 9. Jika ada tawaran lain untuk kerja lagi di LN, apakah akan anda terima? Saya lihat dulu, dimana tempatnya. 10. Apakah dari awal anda berniat kerja di LN, atau baru ingin bekerja di LN setelah ada pihak lain yang memberi informasi? Iya, setelah ada yang menginformasikan ke saya, bahwa gaji di LN lebih besar daripada di dalam negeri. 11. Siapa yang urus orang tua? Bibi saya 12. Bisa diceritakan awal mula keberangkatan anda untuk kerja ke LN? Sepulang dari Qatar, saya kerja di jakarta dapat gaji Rp 800 ribu. Karena kebutuhan mendesak, saya mendatangi sponsor yang pernah memberangkatkan saya ke Qatar. Ke sponsor itu saya bertanya apakah saya bisa kerja lagi di Qatar? Aawalnya saya di iya kan oleh dia. Lalu berkas-berkas saya mulai diurusnya lagi. Saya menunggu sekitar 3 minggu. Setelah 3 minggu, saya dikabari bahwa saya harus ke penampungan di Jakarta. Setelah di penampungan, saya dikabari bahwa saya tidak bisa ke Qatar lagi, sebab saya keluar dari Qatar belum mencapai 2 tahun. Lalu saya ditawari ke Mesir. Saya sempat takut, karena setahu saya, Mesir sedang rusuh dan tidak aman. Saya hanya bisa pasrah dan menangis. Tapi saya pun menerima, hingga saya disuruh siap-siap berangkat, padahal di paspor saya belum ada visa mesir. Saya sempat dinasehati teman-teman saya agar tidak berangkat, tapi saya sudah pasrah.

159 Saya pun naik taksi dari penampungan ke bandara. Saya terbang ke batam. Di sana saya menginap dua malam. Lalu saya pergi ke Singapura lewat laut. Dari sana barulah saya terbang ke Yordania. Di sana saya nginap satu malam. 13. Anda kan tidak punya visa, siapa yang ngurus perjalanan ini? Setiap tempat ada yang mengurusi. Dari Jakarta ke batam, keberangkatan saya diurus pak edi. Di batam juga ada yang atur, termasuk di Yordania. Dari Yordan, saya terbang lagi ke Cairo. Di cairo saya dijemput dan diatur Mr. Maher. Orang Mesir. Dia jemput ke dalam bandara. Saat itu ternyata ada 3 orang Indonesia dan 2 orang Pilipina. Kami dibawa dalam dua mobil. Lalu di sebuah rumah makan, kami dibagi-bagi dan dibawa orang Mesir. Kami dibaw anaik taksi, lalu ditawarkan dari satu majikan ke majikan lain, sampai menemukan calon majikan yang mau menerima kami. Jadi saya juga saat itu merasa takut. Sebab yang saya tahu, biasanya kita dibawa kea gen, lalu para calon majikan yang mencari kami ke agen. 14. Akhirnya siapa yang mau menerima anda? Saya diterima di sebuah rumah, ternyata di sana ada pembantu lain orang Indonesia. Dia sudah sangat kurus dan ingin kembali ke Indonesia. Dia juga sedang dalam masalah, sebab gajinya tidak dibayar lancar dikasih. Dia sering nangis-nangis. Karena kondisi kaya gitu, saya gak mau jadi susah seperti dia. Saya pun pergi hingga bertemu orang Indonesia yang bersuami orang Sudan. Saya tinggal dua malam di sana. Saya tidurnya di taman. Saya bilang ke dia, mau ke KBRI saja, saya semakin takut ada di Mesir. Tapi dia tidak mengizinkan. Malah dia nyuruh saya bekerja di rumahnya. Saya tetap maksa mau ke KBRI. Akhirnya saya bertemu ibu-ibu orang mesir, dia bersedia menelponkan ke KBRI. Dia memberikan alamat ke petugas KBRI, lalu saya dijemput petugas KBRI dan dibawa ke KBRI. 15. Berarti anda belum lama di Mesir? Iya saya hanya beberapa hari saja di Mesir ini.

160 16. Sekarang anda menunggu pekerjaan baru atau mau ke Indonesia saja? Saya mau ke Indonesia saja. Saya tidak mau kerja di LN lagi, kecuali kalau diberangkatkan secara legal. RESPONDEN 9 A. Identitas TKW Nama Asal Pernikahan : Supriatin : Jawa Tengah : Lajang B. Daftar Pertanyaan 1. Sebelum bekerja di LN, apa pekerjaan anda di Indonesia? Saya ga punya pekerjaan 2. Kenapa anda mau bekerja di luar negeri? Saya terdesak kebutuhan keluarga. Saya harus membiayai orang tua dan adik saya. 3. Kenapa anda mau bekerja di Mesir? Sebetulnya saya tidak ada rencana kerja ke Mesir. Saya dijanjikan kerja di Dubai. Tapi saya dibawa majikan saya yang lama ke Mesir terus ga dibawa balik ke Dubai. 4. Dari mana anda dapat informasi soal kerja di LN? Tetangga saya banyak yang kerja di LN 5. Mereka sukses? Ada yang sukses, ada yang tidak. Dari tidak punya rumah dan kendaraan, sekarang dia punya rumah sendiri. Sebagian besar mereka sukses. 6. Apakah orang tua anda mengizinkan? Iya mengizinkan?

161 7. Apakah anda mau kerja lagi di Mesir? Kalau legal, saya mau. Atau kalau majikan saya yang sekarang ini baik, saya mau tetp bekerja sama dia. 8. Jadi anda masih aktif bekerja? Iya masih. 9. Kenapa anda ada di KBRI? Karena saya ga punya paspor. Paspor saya ditahan sama majikan saya yang pertama, jadi saya ga bisa kemana-mana. 10. Menurut anda, apakah keputusan bekerja di LN ini tepat dan baik? Tidak baik, karena saya jauh dgn keluarga. Tapi saya perlu biaya untuk keluarga saya. RESPONDEN 10 A. Identitas TKW Nama Asal Pernikahan : Yuliani binti Ahmad : Lombok, NTB : Lajang B. Daftar Pertanyaan 1. Apa yang mendorong anda bekerja di LN? Saya ingin tahu pengalaman kerja di LN. Di samping itu, saya juga butuh dana untuk bantu keluarga. 2. Bagaimana pengalamannya? Kalau di Mesir sangat tidak enak. Waktu di Saudi, saya betah bekerja 3. Apakah keluarga anda setuju anda kerja di LN? Awalnya tidak, tapi lama kelamaan setuju juga akhirnya. 4. Apakah ada tetangga anda commit yang to kerja user di LN juga?

162 Banyak. Sebagian besar mereka sukses, kehidupan ekonominya meningkat 5. Anda sendiri merasa sukses atau gagal? Kalau di Mesir, saya gagal. Kalau di Saudi, saya termasuk yang sukses 6. Kalau ada kesempatan kerja lagi di Mesir, anda masih mau kerja atau pulang ke Indonesia? Kalau masih ada kesempatan, saya masih mau kerja lagi. 7. Anda dapat informasi darimana soal kerja di LN? Dari tetangga saya RESPONDEN 11 A. Identitas TKW Nama : Komariah Asal : Bekasi, Jawa Barat Pernikahan : Janda Usia : 55 B. Daftar Pertanyaan 1. Sebelum bekerja di LN, apa pekerjaan anda di Indonesia? Iya, di perusahaan perkebunan. Digaji Rp 500 ribu 2. Kenapa anda tiba-tiba memutuskan kerja di LN? karena terpengaruh orang lain. Katanya gajinya lebih besar 3. Kenyatannya? Waktu saya kerja di Saudi Arabia, 2 tahun memang gajinya lebih besar. Sehingga saya bisa selesai membangun rumah hasil kerja di sana. Habis kontrak dari sana, saya kerja di Libia. Di sana saya dipindah pindah, dari satu majkan ke majikan lain. Saya juga tidak dapat gaji. Akhirnya saya ketemu Mr. Jamil dan saya dibawa ke Mesir. Di Mesir, saya kerja juga serius. Tapi saya tidak betah, sebab saya selalu dipukuli anak majikan saya. commit Akhirnya to user saya kabur

163 4. Apakah keluarga anda mengizinkan anda bekerja di LN? Sebetulnya tidak, terutama anak saya. Apalagi mereka melihat saya sudah tua begini. 5. Ada tetangga yang kerja di LN juga? Banyak. Ada yang sukses dan ada yang gagal. Saya sendiri waktu di Saudi mah sukses 6. Kalau ada kesempatan kerja lagi? Saya mau pulang aja, mau pensiun. Saya juga rumah sudah ada RESPONDEN 12 Wawancara dilaksanakan pada 26 September 2014 di KBRI Cairo A. Identitas TKW: Nama : Yulianti Asal : Jawa Tengah Usia : 24 tahun Pernikahan : Belum Nama : Herni Asal : Jawa Tengah Usia : 17 tahun Pernikahan : Belum B. Daftar Pertanyaan dan Jawaban: 1. Bisa anda ceritakan, bagaimana anda bisa bekerja di Mesir? Saat itu saya berusia sekitar 17 tahun. Jujur saja, saya korban broken home, sebab ayah dan ibu saya bercerai. Saya sendiri memiliki dua orang adik yang masih kecil. Lalu saya ditawari seseorang untuk bekerja di Jakarta. Tanpa fikir panjang, saya pun menerima pekerjaan tersebut. Ternyata pekerjaan saya di Jakarta ini bukan tujuan final, sebab beberapa hari setelah bekerja di Jakarta, saya dikasih tahu orang yang membawa saya, bahwa saya sudha didaftarkan untuk bekerja di Luar Negeri, tepatnya di Mesir. Pada awalnya, saya sempat menolak tawaran ini, sebab saya merasa tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan di luar negeri. Saya juga tidak bisa bahasa asing sedikit pun.

164 Penolakan saya ini tidak serta merta ditanggapi oleh orang tersebut (maaf saya lupa namanya). Dia hanya mengatakan, bahwa saya akan diberikan pelatihan untuk menghadapi situasi kerja di luar negeri. Meski dmeikian, saya tetap meras atakut dan belum tertarik untuk bekerja di luar negeri. Beberapa minggu kemudian, saya dikenalkan dengan beberapa perempuan, yang ternyata akan dipekerjakan di luar negeri pula. Di antara mereka ada yang menjadikan pekerjaan ini sebagai pilihan dan sudah sangat siap menghadapi semua resiko yang dihadapi, tapi ada juga yang masih setengah hati seperti saya. Saya dan para wanita tersebut mendapatkan pelatihan kecakapan dasar mengurusi pekerjaan rumah tangga. Setelah saya dan kawan-kawan dianggap memiliki keterampilan yang cukup, saya dan 3 orang teman lainnya mulai dipersiapakn berbagai berkas untuk berangkat ke Mesir. Dengan penuh kepasrahan, saya pun mengikuti prosedur demi prosedur. Kemudian saya diberangkatkan ke Mesir bersama 3 rekan saya tersebut. Setiba di Mesir, saya ditampung di salah satu rumah di Cairo. Orang-orang menyebut pemilik rumah tersebut bernama Asyraf. Beberapa hari kemudian, saya dikasih tahu Asyraf, bahwa calon majikan saya akan datang untuk membawa saya ke rumahnya. Akhirnya, saya pun dibawa ke rumahnya, dan di sanalah saya bekerja kontrak, sesuai kesepakatan. 2. Saat itu berapa gaji anda? Sesuai kontrak yang ada, satu bulan saya digaji $ Apa pekerjaan anda di sana? Saya mengurusi semua pekerjaan rumah tangga. Tapi saya tidak sendirian. Di sana juga ada pembantu berkewarganegaraan Mesir. 4. Apakah majikan anda baik? Gaji lancar dibayar dan tidak pernah melakukan kekerasan pada anda? Kebetulan saya bekerja di rumah anak majikan saya. Alhamdulillah dia sangat baik. Dia sangat faham agama. Saya juga lama kelamaan sangat betah bekerja di sana. Saya juga merasa punya keluarga baru. 5. Berapa lama anda bekerja di sana? Sekitar hampir 2 tahun.

165 6. Mengapa anda keluar dari sana? Ya sesuai kontrak, saya punya waktu bekerja 2 tahun di sana. Sekitar 2 bulan sebelum masa kontrak saya habis, orang tua majikan saya memanggil saya. Dia cerita, bahwa anaknya akan pindah ke Eropa ikut suaminya. Saya sempat sedih, sebab saya merasa akan kehilangan majikan yang sangat baik hati. Tapi ayah majikan saya tersebut mengatakan pada saya, dia punya teman yang juga sangat baik. Di sangat membutuhkan pembantu. Lalu dia merekomendasikan agar mengambil saya, setelah kontrak saya dengan anaknya selesai. 7. Lalu anda pindah ke majikan baru tersebut? Iya. Ternyata benar kata majikan saya yang pertama. Dia sangat baik hati, seperti majikan saya yang pertama. 8. Boleh tahu identitas majikan anda? Namanya Madamme Samia Muhammad Nagib. Nama suami saya Dr. Thahir Ismail. Mereka keluarga terhormat dan sangat baik. Ia punya tiga anak. Dua lakilaki dan satu perempuan. 9. Apakah pendapatan anda di majikan baru ini tetap, bertambah atau berkurang? Kalau dibandingkan dengan beberapa tahun sekarang ini, pendapatan saya jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Saat ini saya digaji antara $ /bulan. 10. Apakah anda ada kontrak kerja dengan majikan baru ini? Tidak punya. Dia bilang, tidak perlu kontrak. Selama saya masih betah bekerja dengan dia, saya bisa bekerja sampai kapan pun. Kalau saya sudah tidak betah, saya bisa sampaikan pada dia untuk segera dipulangkan ke Indonesia. Jadi saya bekerja dia tidak terikat kontrak. 11. Apakah anda punya izin tinggal resmi di Mesir? Iya punya. Izin saya diurus oleh majikan saya. Setahu saya, saya dimasukkan ke dalam daftar kariawannya di rumah sakit miliknya, sehingga saya mendapatkan izin tinggal resmi dari imigrasi Mesir. Jadi saya pun tidak was-was kalau dibawa kemanapun oleh majikan saya.

166 12. Berapa lama anda bekerja per minggu? Tidak ada ketentuan sih. Tapi rata-rata 6 hari seminggu. Setiap hari Jumat, saya diperbolehkan libur keluar rumah. Biasanya saya dianter supir pribadinya. Lalu saya didrop ke tempat yang saya mau. Sore harinya, saya dijemput pulang ke rumah majikan saya. 13. Di kawasan mana tempat majikan anda berada? Di kawasan Mohandesen, provinsi Giza, dekat dengan Cairo. 14. Apakah anda pernah cuti pulang ke Indonesia? Alhamdulillah hampir setiap tahun saya pulang ke Indonesia. Saya diberi tiket oleh majikan saya. 15. Ada informasi, bahwa anda membawa adik anda juga ke Mesir untuk bekerja dengan anda? Iya benar. Namanya Herni. Dia baru kelas 1 SMA. 16. Kami boleh wawancara dengan adik anda? Boleh.

167 RESPONDEN 13 Wawancara dengan TKW bernama Herni 1. Benarkah anda baru kelas 1 SLTA? Iya benar. 2. Kenapa anda memilih bekerja di Mesir dengan kakak anda, daripada sekolah di Indonesia? Awalnya saya tinggal di Bogor dengan paman saya. Tapi karena paman saya juga orang kurang mampu, kehidupan saya terlunta lunta. Sekolah saya juga sering terhambat. Tahun lalu, mbak saya (Yulianti: red.) liburan ke Indonesia. Dia cerita, bahwa majikannya sudah tahu perihal keluarga kami dan keadaan saya yang terlunta-lunta. Kata mbak saya, majikannya minta saya dibawa ke Mesir, bekerja dengan mbak saya. Bahkan kata mbak saya majikannya juga brjanji menyekolahkan saya di Mesir. Setiba di Mesir, saya tinggal di rumah majikan saya, satu kamar dengan mbak saya, karena kamarnya cukup luas dan sangat bagus. Setelah beberapa hari saya tinggal di sana, saya ditawari majikan saya untuk melanjutkan studi saya. 3. Lalu apa respon anda, apakah tetap memilih kerja atau melanjutkan studi? Saat itu majikan saya menawari saya, jika saya mau, saya boleh sekolah 5 hari dalam seminggu dan sisanya (jumat sabtu: red.), saya tetap bekerja dengan mbak saya di rumah majikan saya. Jadi saya bisa tetap bekerja dan bisa tetap melanjutkan studi saya. 4. Anda sekolah dimana sekarang? Saya sekolah di SIC (Sekolah Indonesia Cairo). Saya diterima di kelas 1 SLTA. 5. Anda datang tiap hari ke sekolah? Iya, kecuali hari libur. Biasanya saya diantar oleh supir majikan saya dan sorenya saya dijemput pulang. 6. Apakah kedatangan anda murni diajak oleh mbak anda atau ada pihak lain yang mendorong?

168 Benar, hanya mbak saya yang mengajak saya. Bahkan, biaya saya ke Mesir pun ditanggung oleh majikan saya semuanya. 7. Anda betah bekerja di sana? Iya betah. Saya bisa dapat uang, tapi juga bisa tetap sekolah. Majikan saya juga baik. 8. Sampai kapan anda akan tetap bekerja di sana? Kalau memungkinkan, minimal sampai saya lulus SLTA. 9. Apakah anda pernah mengalami masalah selama bekerja di sana? Secara umum tidak pernah. Paling sekarang ini saya kasihan melihat anak majikan saya yang baru bercerai. Rumahnya harus pindah dari kawasan Mohandesen ke 6 th Oktober. Jadinya saya pun harus menemaninya di kota 6 th Oktober, padahal jaraknya cukup jauh dari sekolah saya. 10. Berarti anda tidak bisa sekolah sekarang ini? Masih bisa, tapi agak terganggu. Saya hanya bisa sekolah 2-3 hari dalam seminggu. Itu pun bukan karena dilarang majikan saya, tetapi karena jaraknya yang jauh dan sopirnya tidaa mungkin antar jemput saya. 11. Lalu bagaimana kalau begitu? Kata majikan saya, situasi ini tidak akan berlangsung lama. Kalau anaknya sudah pulih, saya akan dipindahkan lagi k eke Mohandesen dan dekat lagi ke SIC. Sekarang saya sedang mengupayakan pemadatan materi untuk mata pelajaran yang tertinggal.

169 RESPONDEN 14 Wawancara dengan TKW bernama Supiyani 1. Sudah berapa lama menjadi TKW? 8 tahun menjadi TKW 2. Bagaimana Ceritanya bisa sampai disini (menjadi TKW)? Dari Jakarta dibawa ke Saudi selama 5 bulan, terus majikan pindah saya dibawa ke mesir. 3. Berapa gajinya di Saudi? Tiga juta lima ratus 4. Tahu informasi tentang KBRI dari mana? Saya tahu dari internet 5. Buka internet nya dengan menggunakan apa? Dengan menggunakan HP 6. Bisa sampai ke KBRI bagaimana caranya? Naik taksi dengan menggunakan uang simpanan Catatan: Artinya, TKW tersebut bisa ada di mesir karena ditinggal majikan dan dibawa ke mesir. RESPONDEN 15 Wawancara dengan TKW bernama Anita 1. Dari mana asalnya? Dari Sumatra selatan, Palembang berdomisili di lampung 2. Namanya siapa? Anita 3. Umurnya berapa? Kelahiran 93, berarti sekarang berumur 22 tahun 4. Disini sudah berapa lama?

170 10 bulan 5. Sebelum disini sudah kemana saja? Bekerja di hongkong, kanada, Taiwan. Di hongkong sekolah sambil bekerja. 6. Darimana informasinya? Tidak ada yang kasih tahu, lewat internet, majalah, Koran, terus datang ke Jakarta bawa uang 50 ribu dari lampung. 7. Ada saudara dirumah? Saya berasal dari 7 bersaudara, yang sayang sama aku hanya satu, saya anak bungsu 8. Bagaimana ceritanya? Ke hongkong melalui PT TRIASTAMA MANDIRI secara legal. Melamar ke Kanada lewat agen Hongkong. Sekolah lulus SMEA di Hongkong 9. Berapa di gaji di Hongkong? Rp Dipotong 6 bulan oleh agensi sebesar 1.5 juta 10. Sudah enak di Hongkong kenapa pindah ke Kanada? Mau cari pengalaman baru, suasana baru, lingkungan baru 11. Bagaimana ceritanya bisa sampai ke Kanada? Cari informasi lewat agensi, lewat internet. 12. Di Kanada berapa tahun? 3 tahun. 13. Di Kanada meneruskan sekolah? Di kanada tidak melanjutkan sekolah, fokus untuk kerja. Di Taiwan saya meneruskan sekolah lagi 14. Di Kanada berapa digaji? Rp Apa pekerjaannya di Kanada commit? to user

171 Kerjaannya menjaga anak umur 2 sampai 5 tahun 16. Kenapa dari Kanada pergi ke Taiwan? Cari suasana baru lagi. Aku tidak mau merepotkan sanak saudara, keluarga, ingin mandiri, berpijak dikaki sendiri. 17. Di Taiwan berapa tahun? 3 tahun 18. Di Taiwan pekerjaannya apa? Pekerjaannya sama pembantu rumah tangga, alhamdulilah semua keluarga baik. 19. Di Taiwan berapa di gaji? Rp , potongan 9 bulan. Gaji lebih besar di Kanada, tetapi tidak tahan di Kanada karena musim salju 20. Pekerjaannya apa? Kalau di Kanada ngrawat anak, kalau di Taiwan jaga kakek nenek. 21. Bagaimana bisa sampai ke Taiwan? Ke Taiwan pakai agensi, TRIASTAMA MANDIRI 22. Kenapa bisa sampai mesir? Itu dia yang bikin saya sedih, Sebenarnya saya mau kerja ke italia. Dari Taiwan pulang dulu kerumah Lampung (Indonesia) selama 3 bulan. Pusing dirumah, saya tidak bisa diam karena sifat saya sebagai wanita pekerja. Saya nemui bapak Karim di Jakarta,tidak melalui PT TRIASTAMA MANDIRI lagi. Untuk minta dipekerjakan di Itali. Tetapi, oleh bapak karim dikirimkan melalui jalur Cairo. Pak Karim mengatakan: kenapa kamu selalu ke Negara non-muslim, kenapa tidak mencoba ke Negara muslim? disini menjanjikan, Negara muslim. Saya Tanya, gaji saya berapa di sana? pak Karim berkata sampai 3 bulan. Akhirnya Saya mencoba ke Negara muslim, kata pak karim gaji naik setiap tiga bulan sekali bukan 3 tahun, kamu ke majikan menteri kerumah pkerajaan, pembantu ada 8, bukan tukang masak cuci piring.

172 Akhirnya saya tertarik ke cairo Negara muslim mebersihkan diri. Saya berminat karena percaya dengan kata-kata Pak Karim. Diproses sampai 2 bulan bolak-balik Jakarta-lampung. Setelah itu, saya nunggu dirumah, dirumah belum satu minggu ada panggilan suruh nunggu di Jakarta tinggal di rumah pak Karim. Terus diantar ke agensi kedua, namanya pak Ali, dari pak Ali diantar ke Mr. Abdurahman, dari dia saya diberangkatkan kesini lewat PT yang tidak jelas. Saya diajak berangkat malam pulang juga malam. Bukan PT tapi penyalur. Didalam rumah itu ada TKW sekitar TKW di Daerah Jakarta Timur Duren Sawit. Saya diberangkatkan dari Jakarta lewat bandung tertutup, malamnya di terbangkan ke Cairo dari bandara Soekarno-Hatta. Suruh berangkat sendiri hanya diberi tiket dan paspor. Naik pesawat dari Singapura naik Singapura Airlines. Dari Singapura ke Dubai naik Emirates, dari Dubai ke Cairo Tiga kali naik pesawat. Jam 3 malam sampai Cairo. Di Cairo di jemput oleh majikan yang bernama mbak neneng kapten, jendral polisi. Rumahnya gede (besar), pembantunya hanya saya sendiri. Nama panggilannya Hamdi. Mereka punya akses masuk bandara, menantunya Jendral. 10 bulan kerja disana sendiri. Rumah gede ngepel pake tangan, makan 2 minggu dikulkas dikasih, makanan bekas dikasih. Terkurung banget tidak boleh kemana-mana, taunya hanya di dapur. 2 bulan minta pulang. Digaji tidak sesuai dijanjikan di Indonesia sebesar 250 dollar. Minta pulang tidak boleh. Bertahan lagi, tiga kali nuntut naik gaji, tidak boleh. Bertahan sampai 9 bulan. Terus saya lari dari rumah majikan, 23. Bagaimana caranya bisa keluar? Pakai sepatu, pakaian, tas yang bermerek, halal, pakaian modis, menyamar supaya tidak kelihatan pembantu. Banyak penjaga yang tidak tahu, malah disapa dikira majikan atau saudara atau keluarga majikan. Langsung ke KBRI naik taksi. Cari KBRI pakai internet. Catatan: Intinya, TKW tersebut bisa sampai ke Mesir karena dibujuk oleh Calo atau Sponsor.

173 RESPONDEN 16 Wawancara dengan TKW bernama Tamiroh 1. Siapa namanya? Tamiroh dari indramayu kabupaten subang. 2. Sudah berapa lama disini? Sudah 3 tahun. 3. Berapa umurnya? Umur 25 tahun 4. Dari indonesia langsung kesini atau bagaimana? Langsung dari Indonesis ke sini, lewat agensi illegal, tidak tahu kalau illegal. 5. Bagaimana ceitanya bisa sampai kesini? Didatangi agen langsung kerumah, dan ditawari, pasrah ke agensi, semua diurus agensi. 6. Berangkat kesini berapa orang? Berangkat kesini dulu 4 orang. 7. Siapa yang mendatangi kerumah? Pensiunan jendral namanya MR Adil. Yang datang kerumah saya sponsor namanya wawan, dia sponsor. 8. Bagaimana pemberangkatan kesini? Diberangkatkan ke cairo ditampung di rumah Mr, Adil. Habis ditampung dikasihkan majikan. 9. Di majikan yang pertama di tahrir berapa lama? 9 bulan. 10. Gaji perbulan berapa? 200 dolar. Sudah dikirim ke suami, dikirim oleh majikan. 11. Hanya di gaji 5 bulan, yang empat bulan gimana?

174 Saya tidak tahu. Sama Mr. Adil di antar ke majikan kedua di Rehab di New Cairo. 12. Disana di gaji berapa? Pertama 200 kedua Berapa lama? 1 tahun setengah. 14. Orangnya baik? Cerewet, anjingnya banyak. Saya tidak kuat tidak betah, saya kabur. RESPONDEN 17 Wawancara dengan TKW bernama Rita 1. Siapa namanya? Rita. 2. Dari mana? Dari bandung majalaya. 3. Sudah berapa lama disini? Disini 3 bulan 4. Punya suami dan anak? Punya suami punya anak 2 5. Umur berapa? Umur 32 tahun 6. Pertama kali keluar negeri kesini? Di Riyad selama 2 tahun. Pake PT ZAM-ZAM CONDET secara legal. 7. Bagaimana pengurusan paspor? Yang ngurus paspor dan prosedur semua PT 8. Berapa gajinya? Digaji 800 reyal 200 dolar sampai 2 tahun tidak naik. Majikan baik 9. Kenapa keluar?

175 Pulang ke indonesia lihat anak, berangkat lagi ke Abu Dhabi. Ganti PT. Albuni di Jakarta 10. Berapa gaji di Abu Dhabi? Ke abudabhi digaji 700 reyal 11. Berapa lama di Abu Dhabi? 2 tahun di Abu Dhabi. 12. Bagaimana ceritanya? Informasi dari sponsor (orang yang datang kerumahnya/marketing). Setelah itu pulang, terus dirumah 10 bulan. Ada sponsor lagi, sebenarnya pengen ke Qatar, tidak diberangkatkan ke Qatar tapi ke Cairo. Sponsornya berbeda dengan yang dulu. Dulu, sponsornya namanya pak haji orang cianjur sukabumi, sekarang Entis setelah itu Rahma terus ke Ahmad orang mesir terus ke Adam orang mesir punya istri di Jakarta. 13. Di mesir sudah berapa lama? 3 bulan. 14. Digaji berapa? Belum menerima gaji terus kabur karena pekerjaan berat. 15. Apa pekerjaannya? Bangun jam 7, makan jam 2, makanan Cuma roti doang tidak ada yang lain. Tidak boleh masak hanya bersih bersih rumah yang besar. Ngepel pakai tangan. Saya bisa kabur dari rumah majikan karena ada teman TKW. 16. Bagaimana Cara Keluar dari Rumah Majikan? Keluar jam setengah 4 pagi masih sepi masih pada tidur, lewat pintu paling bawah, ambil tangga, benteng tinggi, naik tangga terus naik, turunnya loncat sampai kaki patah, terus jalan kaki tidak naik taksi karena tidak punya uang. Sampai ke KBRI diantar sama taksi bayar 300 ribu.

176 LAMPIRAN 6 : HASIL OUTPUT PENGOLAHAN DATA Confirmatory Factor Analysis (CFA) BELUM VALID Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

177 Estimate NS6 <--- Norma Subyektif,443 NS5 <--- Norma Subyektif,731 NS4 <--- Norma Subyektif,787 NS3 <--- Norma Subyektif,831 NS2 <--- Norma Subyektif,907 NS1 <--- Norma Subyektif,759 S3 <--- Sikap thd Profesi TKW,838 S2 <--- Sikap thd Profesi TKW,949 S1 <--- Sikap thd Profesi TKW,849 PBC5 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,188 PBC4 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,379 PBC3 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,800 PBC2 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,952 PBC1 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,951 N6 <--- Niat untuk menjadi TKW,772 N5 <--- Niat untuk menjadi TKW,856 N4 <--- Niat untuk menjadi TKW,778 N3 <--- Niat untuk menjadi TKW,884 N2 <--- Niat untuk menjadi TKW,827 N1 <--- Niat untuk menjadi TKW,902

178 Confirmatory Factor Analysis (CFA) VALID

179 Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate NS5 <--- Norma Subyektif,717 NS4 <--- Norma Subyektif,792 NS3 <--- Norma Subyektif,827 NS2 <--- Norma Subyektif,917 NS1 <--- Norma Subyektif,755 S3 <--- Sikap thd Profesi TKW,838 S2 <--- Sikap thd Profesi TKW,950 S1 <--- Sikap thd Profesi TKW,849 PBC3 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,795 PBC2 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,947 PBC1 <--- Persepsi Pengendalian Perilaku,958 N6 <--- Niat untuk menjadi TKW,773 N5 <--- Niat untuk menjadi TKW,856 N4 <--- Niat untuk menjadi TKW,778 N3 <--- Niat untuk menjadi TKW,884 N2 <--- Niat untuk menjadi TKW,828 N1 <--- Niat untuk menjadi TKW,902

180 Model Penelitian

MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI

MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI MODEL PERILAKU MIGRASI TENAGA KERJA WANITA PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (TKW PLRT) INDONESIA DI MESIR DISERTASI Oleh: NURFAIZI SUWANDI NIM : T 431302005 PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar)

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) TESIS Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975) 9 TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku yang telah Direncanakan (Theory of Planned Behavior) Para teoritikus sikap memiliki pandangan bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek sudah dapat dijadikan prediktor

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA

PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DALAM MEMEDIASI PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL YANG DIPERSEPSIKAN DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PADA KINERJA (Studi Pada Karyawan AJB Bumiputera 1912) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen Theory of planned behaviour merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein

Lebih terperinci

DISERTASI. Oleh : SYAHRAN T PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT: MANAJEMEN

DISERTASI. Oleh : SYAHRAN T PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT: MANAJEMEN DISERTASI KETERKAITAN ANTARA SIKAP, KEINGINAN, DAN AKSES MENDAPATKAN MODAL: PERAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH NORMA SUBJEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA Oleh : SYAHRAN T431108032 PROGRAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARASIKAP,KEINGINAN, DAN AKSES MENDAPATKAN MODAL: PERAN SELF EFFICACY

KETERKAITAN ANTARASIKAP,KEINGINAN, DAN AKSES MENDAPATKAN MODAL: PERAN SELF EFFICACY DISERTASI KETERKAITAN ANTARASIKAP,KEINGINAN, DAN AKSES MENDAPATKAN MODAL: PERAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH NORMA SUBJEKTIFPADA NIAT BERWIRAUSAHA Oleh : SYAHRAN T431108032 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Theory of Planned Behaviour Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan niat, dalam hal ini adalah tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24

BAB I. Pendahuluan. rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah anugrah yang mulia namun ibu rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24 jam, selama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode sekolah dimulai saat anak berusia kurang lebih 6 tahun. Periode tersebut meliputi periode pra-remaja atau pra-pubertas. Periode ini berakhir saat anak berusia

Lebih terperinci

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen 55 PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil contoh mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) pada contoh yang hanya mengikuti

Lebih terperinci

KETERKAITAN PENGALAMAN KEWIRAUSAHAAN, SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT UNTUK MENJADI WIRAUSAHAWAN

KETERKAITAN PENGALAMAN KEWIRAUSAHAAN, SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT UNTUK MENJADI WIRAUSAHAWAN KETERKAITAN PENGALAMAN KEWIRAUSAHAAN, SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT UNTUK MENJADI WIRAUSAHAWAN (Studi Pada Perajin Batik Di Kota Surakarta, Kabupaten Sragen Dan Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. 1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (selanjutnya disingkat TPB, dikemukakan olehajzen (1991). Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) berdampak negatif terhadap produk-produk dalam negeri. Produk-produk dalam negeri akan

Lebih terperinci

THEORY OF REASONED ACTION

THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum masalah utama yang sedang dihadapi secara nasional adalah sedikitnya peluang kerja, padahal peluang kerja yang besar dalam aneka jenis pekerjaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibukota negara Indonesia. Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota administrasi, yaitu: Jakarta

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

Lebih terperinci

INTENSI BERWIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA (STUDI KOMPARASI ANTAR JURUSAN DI FEB UNUD)

INTENSI BERWIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA (STUDI KOMPARASI ANTAR JURUSAN DI FEB UNUD) INTENSI BERWIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA (STUDI KOMPARASI ANTAR JURUSAN DI FEB UNUD) SKRIPSI Oleh: Oleh: GEDY PASCA MAHARDIKA NIM: 1106205038 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior/TPB digunakan sebagai model dan kerangka teori karena sudah banyak diterapkan dan teruji dalam menangkap hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang terkait secara sistematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) (Cooper dan Schindler,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena BAB II LANDASAN TEORI A. Intensi Berwirausaha 1. Pengertian Intensi Berwirausaha Fishbein dan Ajzein (Sarwono, 2002) mengembangkan suatu teori dan metode untuk memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ahmad Farras Adibuddin

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di Larissa Aesthetic Center Cabang Gajahmada Surakarta) TESIS Untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 0leh. Wiendi Wiranty S

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 0leh. Wiendi Wiranty S PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERANKAN TOKOH DALAM PEMENTASAN DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING DAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PUTUSSIBAU KABUPATEN KAPUAS HULU TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) Salah satu bentuk kecurangan yang terjadi dibidang pendidikan dinamakan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI (STUDI PADA KARYAWAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia adalah perempuan abad modern ini. Cita-cita para aktifis gerakan feminisme telah terwujud menjadi sosok-sosok perempuan tangguh yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki faktor penting dalam era global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang berlimpah.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI MEMBELI PRODUK SABUN MUKA PADA PRIA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI MEMBELI PRODUK SABUN MUKA PADA PRIA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI MEMBELI PRODUK SABUN MUKA PADA PRIA SKRIPSI Oleh : Muhammad Arief Budiman NIM : 109070000067 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEORI PLANNED BEHAVIOR DALAM KASUS WHISTLEBLOWING

PENGUJIAN TEORI PLANNED BEHAVIOR DALAM KASUS WHISTLEBLOWING PENGUJIAN TEORI PLANNED BEHAVIOR DALAM KASUS WHISTLEBLOWING (Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNS) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama : Manajemen Sumber Daya Manusia

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama : Manajemen Sumber Daya Manusia PENGARUH NARSISME DAN JOB STRESSOR PADA PERILAKU KERJA KONTRA PRODUKTIF DENGAN RESPON EMOSIONAL NEGATIF (ANGER) SEBAGAI MEDIATOR (Studi Pada Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Solo) TESIS Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, tingkat pendapatan yang rendah dan lain sebagainya. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok merupakan salah satu penyebab yang menimbulkan munculnya berbagai penyakit dan besarnya angka kematian. Hal ini wajar, mengingat setiap tahunnya

Lebih terperinci

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan yang berada di Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan

Lebih terperinci

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH PATH ANALYSIS HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH BELIEF MODEL DENGAN KINERJA KADER PADA PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

PERAN MEDIASI PERSEPSI KEADILAN GAJI DALAM PENGARUH PERSEPSI PERBEDAAN GAJI DAN PEMAHAMAN GAJI PADA

PERAN MEDIASI PERSEPSI KEADILAN GAJI DALAM PENGARUH PERSEPSI PERBEDAAN GAJI DAN PEMAHAMAN GAJI PADA PERAN MEDIASI PERSEPSI KEADILAN GAJI DALAM PENGARUH PERSEPSI PERBEDAAN GAJI DAN PEMAHAMAN GAJI PADA KEPUASAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Untuk Mememnuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Indonesia mengalami berbagai macam perubahan yang terjadi di setiap aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, ekonomi, sosial

Lebih terperinci

KUALITAS AUDIT INTERN PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (PERSEPSI TIM AUDITOR DAN AUDITEE)

KUALITAS AUDIT INTERN PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (PERSEPSI TIM AUDITOR DAN AUDITEE) KUALITAS AUDIT INTERN PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (PERSEPSI TIM AUDITOR DAN AUDITEE) DISERTASI Oleh: KARTIKA DJATI NIM: T431002003 PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PENJUALAN DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA IBU RUMAH TANGGA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PENJUALAN DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA IBU RUMAH TANGGA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PENJUALAN DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA IBU RUMAH TANGGA Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : DYAH ISWARI PROBORINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang akan meneruskan estafet kepemerintahan Indonesia, salah satu pilar pentingnya adalah mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi di semua sektor, baik industri, bisnis, maupun pemerintahan bergantung pada sistem informasi dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya sektor penata laksana rumah tangga (PLRT)

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN SEJARAH DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA. (Studi Kasus Kelas X SMA Al-Muayyad Surakarta) TESIS

ANALISIS PEMBELAJARAN SEJARAH DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA. (Studi Kasus Kelas X SMA Al-Muayyad Surakarta) TESIS ANALISIS PEMBELAJARAN SEJARAH DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA (Studi Kasus Kelas X SMA Al-Muayyad Surakarta) TESIS Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA (Pada Mata Kuliah ASKEB 1 di STIKES Insan Unggul Surabaya) TESIS Disusun untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengkomsumsi rokok. Banyak di lapangan kita temui orang-orang merokok

BAB I PENDAHULUAN. yang mengkomsumsi rokok. Banyak di lapangan kita temui orang-orang merokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok adalah perilaku membakar dedaunan (tembakau) yang dilinting atau diletakkan pada pipa kecil lalu menghisapnya melalui mulut dan dilakukan secara berulang-ulang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau (Studi Produk AC LG Ramah Lingkungan Pada Masyarakat Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari kompetitornya, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan yang layak sesuai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono,

BAB I PENDAHULUAN. & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal (Potter & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono, 2001), tugas perkembangan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 Pengaruh Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial pada Customer Emotion, Kepuasan Konsumen, dan Niat Beli Ulang Konsumen (Studi pada Pelanggan Produk Fashion Matahari Department Store Solo Grand Mall Surakarta)

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 PERAN MEDIASI KEPUASAN DAN STRES KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI PADA RELAWAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKOHARJO) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 1 BENTUK LEGALISASI MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) KETENAGAKERJAAN INDONESIA MALAYSIA TAHUN 2006 TENTANG REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (THE LEGALIZATION TYPE OF MEMORANDUM OF

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: Rino

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Label Halal Label adalah sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum, label minimal harus berisi nama atau merek produk, bahan baku,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi (Simamora, 2006). Mesin-mesin atau

PENDAHULUAN. terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi (Simamora, 2006). Mesin-mesin atau PENDAHULUAN Sumber daya manusia atau yang disebut dengan tenaga kerja atau karyawan merupakan asset penting perusahaan. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE

ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE ANALISIS HUBUNGAN TRUST DAN RISK TERHADAP NIAT ADOPSI E-COMMERCE (Studi Pada Mahasiswa di Surakarta) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat ketat bagi para pelaku bisnis, sehingga berdampak pada adanya tuntutan bagi setiap manajemen perusahaan

Lebih terperinci

The Psychology of Entrepreneurship

The Psychology of Entrepreneurship The Psychology of Entrepreneurship Bagaimana individu memutuskan menjadi seorang entrepreneur dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi? Dua faktor yang mempengaruhi berwirausaha (Suryana, 2001): Internal

Lebih terperinci

Oleh : FITRI ROHMAH IZZATI NIM : S

Oleh : FITRI ROHMAH IZZATI NIM : S HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DALAM BALANCED SCORECARD (StudiKasus pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Pemerintah Kota Surakarta) TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan X Bandung. Pemilihan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor kewirausahaan sedang gencar digalakan oleh pemerintah Indonesia karena mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Merokok 1. Intensi Merokok Intensi diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan perilaku didasari oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa seseorang untuk bisa lebih kreatif

Lebih terperinci

Oleh: Dian Arumsari NIM: S

Oleh: Dian Arumsari NIM: S PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

HEALTH BELIEF MODEL TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADAWANITA PEKERJA SEKS TESIS

HEALTH BELIEF MODEL TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADAWANITA PEKERJA SEKS TESIS HEALTH BELIEF MODEL TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADAWANITA PEKERJA SEKS TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat MagisterProgram Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Utama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan

Lebih terperinci

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

STUDI KASUS DI HOTEL SAHID JAYA SOLO, HOTEL LOJI SOLO, DAN HOTEL AZIZA DI SURAKARTA 2015 SKRIPSI

STUDI KASUS DI HOTEL SAHID JAYA SOLO, HOTEL LOJI SOLO, DAN HOTEL AZIZA DI SURAKARTA 2015 SKRIPSI DAMPAK BEBAN KERJA BERLEBIHAN, WORK-FAMILY CONFLICT, DAN FAMILY-WORK CONFLICT TERHADAP KETERIKATAN KERJA DAN HASIL KINERJA YANG DIMEDIASI OLEH KELELAHAN EMOSIONAL STUDI KASUS DI HOTEL SAHID JAYA SOLO,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta) Skripsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN ORIENTASI KESUKSESAN USAHA

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN ORIENTASI KESUKSESAN USAHA HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN ORIENTASI KESUKSESAN USAHA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : FADILA

Lebih terperinci