Widya Laksana PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Widya Laksana PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Transkripsi

1 ISSN: EDISI JANUARI 2014 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Widya Laksana PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014 i

2 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Majalah Ilmiah Pengabdian Masyarakat WIDYA LAKSANA Penanggung Jawab : Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Pengarah : Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Prof. Dr. Ketut Suma, M.S Redaktur : 1. Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd 2. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S 3. Dr. Wayan Mudana, M.Si 4. Drs. I. B. Putu Mardana, M.Si 5. Drs. I Nyoman Gita, M.Si 6. Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd Penyunting : 1. Prof. Dr. A.A. Istri Marhaeni, M.A 2. Drs. Gede Gunatama, M.Hum 3. Nyoman Dini Andini, S.St.Par., M.Par 4. Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd 5. Drs. Gede Nurjaya, M.Pd Desain Grafis : 1. Nyoman Mudana, S.Sos 2. Ketut Bratha Semadi 3. I Gede Juliantara Sekretariat : 1. Made Diah Pradnya Paramita, SE 2. Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba, SE 3. Ni Ketut Sri Artini 4. Ketut Nata PENERBIT Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha Singaraja Jln. Udayana 14C Singaraja-Bali Telepon (0362) Fax. (0362) Kode Pos i

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kemudahan yang diberikan-nya, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Laksana Edisi Januari 2014 dapat diterbitkan sebagaimana mestinya. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Laksana menyajikan tulisan tentang pelaksanaan dan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat sivitas akademik Undiksha Tahun 2013/2014 dalam memberdayakan masyarakat menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan karya tulis hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru. Kami berharap agar jurnal ini dapat digunakan sebagai sarana informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di lingkungan Undiksha pada umumnya. Selain itu, jurnal ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada para pelaksana kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk melahirkan inovasi dan kreativitas baru. Mengingat Widya Laksana masih mencari bentuk dan jati dirinya, maka baik isi dan kemasannya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Karena itu, kami mengharapkan sumbang saran dan kritik para pembaca untuk meningkatkan kualitas Widya Laksana pada masa yang akan datang. Salam Redaksi ii

4 DAFTAR ISI Pengantar ii Daftar Isi iii PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI Oleh Putu Eka Dambayana Suputra PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati...14 PELATIHAN PERWASITAN BOLA BASKET I Ketut Iwan Swadesi PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN BAGI GURU-GURU DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM Oleh I Made Kirna PELATIHAN TEKNIK PENGGUNAAN BAHAN KIMIA UNTUK PENINGKATKAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA Oleh I Ketut Lasia, I Made Gunamantha, I Ketut Budiada...44 PELATIHAN PENYUSUNAN RPP BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA GURU-GURU DI SEKOLAH DASAR NOMOR 1 KAPAL Oleh I Gede Nurjaya PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KARAKTER BAGI GURU PENJASORKES DI KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Oleh Made Agus Dharmadi iii

5 PELATIHAN PENYUSUNAN GUIDE BOOK POKDARWIS TUNJUNG MEKARDI DESA SAMBANGAN Oleh Dini Andiani PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH MELALUI IMPLEMENTASI REFLECTIVE MODEL PADA PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH SD DI KECAMATAN BULELENG Oleh Putu Kerti Nitiasih PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RPP BERMUATAN KEBUDAYAAN LOKAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA UNTUK GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS II KECAMATAN TEJAKULA Oleh Putu Nanci Riastini DESA BINAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA DI DESA PEMUTERAN KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG Oleh I Wayan Mudana PELATIHAN PERMAINAN TONNIS BAGI GURU PENJASORKES SD DAN SMP SE-KABUPATEN JEMBRANA Oleh Made Agus Wijaya ======================= iv

6 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI oleh, Putu Eka Dambayana Suputra Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Keberadaan masyarakat lokal di sekitar kawasan wisata merupakan potensi yang penting diberdayakan guna perbaikan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kawasan wisata di daerah mereka. Pergeseran tujuan wisata dari wisata hiburan ke wisata spiritual membuka peluang besar bagi masyarakat lokal di Bali pada khususnya untuk menekuni usaha jasa pramuwisata spiritual atau Spiritual Tour Guide. Oleh karena hal tersebut, program Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Spiritual Tour Guide di kawasan Pura Pulaki dijalankan. Mitra adalah pemuda desa Banyupoh di Kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng, Bali. Metode yang digunakan adalah melalui simulasi (training and simulation = TS). Secara umum program berlangsung dengan baik, namun pengetahuan dan keterampilan mitra masih tergolong cukup. Kata-kata kunci: pramuwisata, spiritual tour guide ABSTRACT The existence of the local human resource in line with tourism in some tourist destinations is an important thing to be improved for a betterment of their economic life and improvement of awareness towards an attempt to preserve the destination itself. In addition, the change of tourist interest from tourism for entertainment to tourism for spiritual experience has opened a great opportunity for local people to be involved in a work of so called Spiritual Tour Guide. Because of these two concerns, a program of empowering local people through a workshop on Spiritual Tour Guide in Pulaki temple area (Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Spiritual Tour Guide di kawasan Pura Pulaki) was held. The participants were young people of Banyupoh village of Gerokgak district, Buleleng regency, Bali. Within the workshop, simulation was used as the method. Generally, the program was held successfully, although the participants knowledge and skills still need to be improved. Keywords: tourism, guide, spiritual tour guide. Edisi Januari

7 1. Pendahuluan Usaha wisata di kabupaten Buleleng berkembang dengan cukup baik. Terbukti dengan adanya kunjungan wisatawan lokal dan manca negara ke beberapa objek wisata, restauran, dan hotel-hotel yang ada di beberapa kawasan wisata di Buleleng setiap bulan Juli sampai Desember tiap tahunnya. Mereka datang dalam jumlah besar, baik individu maupun kelompok, terutama pada hari-hari besar atau libur dan perayaan-perayaan tertentu dengan motivasi berwisata yang beragam. Terkait dengan motivasi berwisata, telah terjadi pergeseran dari wisata refreshing atau hiburan menjadi wisata budaya dan bahkan wisata spiritual. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena semakin banyak wisatawan yang mulai bosan dengan paket-paket wisata yang hanya menawarkan hingar-bingar, kemewahan, dan keindahan. Mereka, dewasa ini, cenderung mulai menikmati tawaran wisata yang menawarkan jenis-jenis terapi, meditasi, kunjungan ke situs-situs sejarah/purbakala, kunjungan ke daerahdaerah tempat penduduk asli bermukim, menyaksikan upacara-upacara keagamaan, kunjungan ke tempat-tempat suci guna memperoleh informasi yang akurat dan tepat, mempelajari sejarah dan budaya, memperoleh ketenangan, kenyamanan, dan keharmonisan pikiran, jiwa, dan raga. Wisata semacam ini dikenal dengan istilah Wisata Spiritual atau Spiritual Tour Guide yang bisa juga dilakukan di Buleleng. Namun sangat disayangkan, masyarakat lokal asli yang tahu seluk beluk tentang tempat tujuan wisata tertentu terkendala dalam memberikan informasi yang benar, lengkap, dan tepat kepada wisatawan. Di samping itu pula, mereka mengalami kendala berbahasa asing, utamanya Bahasa Inggris, ketika memandu wisman (wisatawan manca negara). Sering terjadi kesalahpahaman antara mereka dan wisman. Keterbatasan informasi yang mereka miliki karena terbatasnya pengetahuan mereka. Hal ini sangat terlihat ketika wisman mulai bertanya tentang mengapa dan bagaimana (asal-usul, fungsi, dan kegunaan) tempat itu di daerah mereka. Mereka lebih sering menggunakan common sense mereka dalam memberikan keterangan terkait pertanyaan tersebut. Hal ini berdampak pada ketidakpuasan yang dirasakan oleh para wisatawan. Sebagai akibatnya, uang jasa yang mereka terima dalam bentuk tip dirasa tidak sebanding dengan jerih payah mereka dalam melayani wisatawan. Edisi Januari

8 Merujuk pada pentingnya pengembangan jasa pariwisata di wilayah kabupaten Buleleng, khususnya di desa Banyupoh, kecamatan Gerokgak; pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal pada situs-situs pura yang menjadi objek wisata spiritual di masa kini dan pada masa mendatang; dan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, keterampilan pemanduan wisata, serta keterbatasan keterampilan berbahasa asing masyarakat lokal di sekitar lokasi objek wisata spiritual, program Pengabdian Pada Masyarakat bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Spiritual Tour Guide di Kawasan Pura Pulaki dilaksanakan. Program serupa juga telah dilaksanakan pada tahun 2010 dan 2011 dengan tujuan yang sama. Pada periode pertama di tahun 2010, pelatihan diberikan terkait dengan Spiritual Tour Guiding (Pemanduan Wisata Spiritual) tentang pura-pura umum. Pada saat itu, mahasiswa Jurusan Agama Hindu STKIP Agama Hindu Singaraja di Kabupaten Buleleng memperoleh pelatihan guiding dan keterampilan berbahasa Inggris dalam menjelaskan pura-pura umum. Mereka juga mendiskusikan landasan filosofis dan emperis yang terkandung dalam memberikan penjelasan terkait keberadaan masingmasing pura bersama-sama narasumber terkait. Selanjutnya mereka menterjemahkan penjelasan dimaksud, mengemasnya secara singkat dan padat, serta melatihkannnya dalam bentuk simulasi (Nitiasih dkk, 2010). Merespon permintaan mahasiswa dan pihak pengelola STKIP Singaraja, pada periode ke dua tahun 2011, mahasiswa kembali memperoleh pelatihan spiritual tour guide dengan tema Upakara/ banten. Pada saat pelatihan, mahasiswa disertai narasumber terkait berdiskusi secara aktif dalam mengupas makna, fungsi, dan tata cara upakara/ banten sebagai sarana upacara. Mereka juga membuat berbagai jenis banten yang menjadi dasar upakara yang lebih besar. Setelah itu, mereka menterjemahkan segala penjelasan tentang upakara dimaksud ke dalam Bahasa Inggris serta mencoba menjelaskan makna, fungsi, dan tata cara pembuatan upakara/banten dimaksud pada tahap simulasi (Suputra dkk., 2011). Tiga bulan setelah pelaksanaan program P2M di STKIP Agama Hindu Singaraja, mahasiswa asal desa Banyupoh menghubungi salah satu tim kami secara personal dan mengajukan permintaan untuk mengadakan pelatihan serupa di desa mereka. Terkait kebermanfaatan yang mereka rasakan setelah pelaksanaan program P2M dimaksud dan Edisi Januari

9 keinginan mahasiswa untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan serupa pada generasi muda yang tergabung di dalam Sekaha Teruna Teruni desa Banyupoh, maka kami bersama-sama mahasiswa dan anggota sekeha merancang sebuah program pelatihan dan pendampingan yang kemudian menjadi program Pengabdian Kepada Masyarakat. Program ini juga melibatkan keikutsertaan para pemandu wisata lokal di kawasan Pura Pulaki, khususnya mereka yang telah menjadi pemandu wisata secara otodidak di beberapa kawasan Pura Pulaki guna memantapkan pengetahuan dan keterampilan mereka sekaligus berbagi pengalaman pemanduan wisata kepada rekanrekan yang berkeinginan menekuni jasa pemanduan wisata spiritual atau Spiritual Tour Guide. Secara umum terdapat beberapa permasalahan yang muncul di lapangan meliputi: (1) Mitra memiliki keterbatasan jenis usaha yang bisa dikembangkan di wilayah tersebut. Perdagangan, nelayan atau perburuhan merupakan jenis usaha yang bisa dilakukan oleh masyarakat setempat dengan rata-rata pendapatan yang sangat minim, (2) Mitra memerlukan alternatif usaha guna memperbaiki taraf hidup mereka, (3) Mitra tidak memiliki pengetahuan dan pedoman informasi memadai dan praktis tentang kawasan yang berpotensi pariwisata di wilayah mereka, (4) Mitra memiliki keterbatasan keterampilan pemandu wisata (guiding), (5) Mitra memiliki keterbatasan keterampilan berbahasa asing aktif dan komunikatif dalam memberikan informasi kepada para wisman, (6) Pemandu wisata spiritual yang memadai dari segi bobot pengetahuan atau informasi yang benar dan tepat masih sangat kurang. 2. Metode Pelaksanaan Pengabdian Bentuk aktivitas menggunakan strategi pelatihan dan pendampingan dengan simulasi (training and simulation = TS). Tahapan-tahapan aktivitas secara umum yaitu: penyemaian informasi (encoding), pengintegrasian informasi menjadi suatu pemahaman (decoding), perekaman informasi (storing), pelatihan informasi melalui simulasi (rehearsal), dan pembelajaran informasi (learning). Strategi ini dilakukan agar mitra langsung melatihkan dan merasakan pengalaman pemanduan secara optimal. Pemberian penjelasan dasar-dasar pemanduan dan teori terkait serta keterampilan Bahasa Inggris diberikan sebesar 30%. Sisanya (70%) digunakan untuk latihan dan simulasi. Edisi Januari

10 Rancangan metode pelaksanaan kegiatan ini disusun berdasarkan pemetaan permasalahan yang ada di lapangan dan alternatif solusi yang dirancang bersama-sama pihak sekaha teruna- teruni dan kepala desa beserta jajarannya. Pemetaan permasalahan dan alternatif solusi sebagai berikut Tabel 1. Peta Masalah dan Pemecahan Permasalahan Akar Masalah Pendekatan Pemecahan Masalah (Solusi) Keterbatasan Diberikan informasi memadai pengetahuan (tatwa) tentang Pura Pulaki tentang seluk beluk pura Tidak mengetahui informasi dan keberadaan Pura Pulaki secara benar dan tepat Kurang keterampilan berbahasa asing (Bahasa Inggris) komunikatif dan fungsional a. Jarang menggunakan b. Pernah belajar tetapi tidak komunikatif dan fungsional Pemantapan keterampilan berbahasa asing (Bahasa Inggris) komunikatif dan fungsional Kurang keterampilan Guiding yang baik dan benar a. Otodidak b. Tidak pernah belajar guiding secara khusus Pembekalan dan pendampingan keterampilan guiding yang baik dan benar 3. Hasil dan Pembahasan Secara Geografis, kawasan Pura Pulaki, desa Banyupoh, kecamatan Gerokgak terletak di bagian barat Kabupaten Buleleng, sekitar 36 km dari pusat kota Singaraja. Kawasan Pura Pulaki meliputi Pura Pulaki, Pura Pabean, Pura Kerta Kawat, Pura Melanting, dan Pura Pucak. Pura-pura dimaksud tidak hanya menyimpan misteri sejarah pemerintahan jaman kerajaan masa lampau di wilayah Kabupaten Buleleng pada umumnya, tetapi juga mengandung misteri tentang keberadaan unsur-unsur magis yang dikaitkan dengan mitos dan legenda yang tentu saja mengundang keingintahuan para umat dan wisatawan untuk mengunjungi kawasan ini. Diyakini pula bahwa kawasan pura yang Nyegara Gunung (memiliki letak geografis yang mempertemukan wilayah pegunungan dan laut) ini kaya akan benda-benda suci nan sakral yang sewaktu-waktu bisa diperoleh oleh siapa saja, biasanya berupa batu permata dengan segala bentuk dan kegunaannya. Keberadaan kawasan pura Pulaki dengan segala keunikan fisik dan spiritual di atas merupakan potensi wisata alam dan spiritual yang cukup menjanjikan. Daerah sebelah selatan wilayah ini ditandai dengan bukit-bukit cadas dengan kawasan hutan vegetasi iklim tropis sedang yang masih asli. Kawasan hutan dihuni oleh Edisi Januari

11 ratusan kera yang diyakini sebagai penjaga kawasan Pura Pulaki. Wilayah laut membatasi sepanjang garis sisi utara wilayah ini. Masyarakat di kawasan Pura Pulaki, desa Banyupoh tergolong heterogen, mereka terdiri dari masyarakat lokal dan pendatang. Rasio perbandingan masyarakat lokal dan pendatang rata-rata sebesar 3:1. Budaya masyarakat setempat juga dipengaruhi oleh kebudayaan yang dibawa oleh pendatang yang berasal dari luar kecamatan, kabupaten, bahkan luar Bali yang tinggal dan menetap di sekitar kawasan ini. Beberapa etnis budaya yang ada di sekitar masyarakat lokal meliputi Bali, Jawa, Madura, dan Cina. Hal ini terjadi karena posisi desa Banyupoh di kecamatan Gerokgak sangat dekat dengan Pelabuhan Gilmanuk, yang merupakan pelabuhan penyeberangan Jawa-Bali serta akses jalur laut yang begitu terbuka sepanjang bibir pantai. Pendatang dari luar kabupaten berasal dari beberapa kabupaten meliputi kabupaten Jembrana, Tabanan, Karangasem dan Kodya Denpasar. Sekitar 81,5% masyarakat sekitar Pura Pulaki di desa Banyupoh yang beragama Hindu mengandalkan mata pencaharian mereka sebagai petani anggur, peternak, wiraswasta, pedagang di warung atau pasar tradisional, nelayan dan buruh serabutan karena terkendala tingkat pendidikan dan keterampilan yang kurang memadai. Rata-rata pendapatan yang mereka peroleh tidak lebih dari Rp Rp setiap harinya. Hanya kurang dari 21% masyarakat berprofesi sebagai pegawai, baik di negeri maupun swasta. Rasio tingkat pendidikan mereka yang meliputi tingkat SD: SMP: SMA/SMK: Perguruan Tinggi sebanyak 52%: 30%: 12%: 6%. Bahkan ada yang sama sekali tidak pernah sekolah atau putus sekolah di tingkat SD. Secara sosial ekonomi, mereka tergolong masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rata-rata menengah ke bawah. Kelompok sasaran program adalah pemuda Hindu anggota Sekaha Teruna Teruni Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak di kawasan Pura Pulaki yang sedang dan atau telah mengenyam pendidikan di tingkat SMP dan SMA/SMK yang masih produktif, berumur 12 s/d 21 tahun. Mereka menjadi kelompok sasaran karena mereka memiliki dasar kemampuan rata-rata cukup untuk menerima materi program pelatihan dan pendampingan yang berupa pengayaan informasi Kawasan Pura Pulaki, keterampilan bahasa Inggris tingkat dasar/madya, dan keterampilan pemandu wisata. Disamping itu, Edisi Januari

12 mereka juga masih memilki peluang cukup besar untuk mengembangkan karir pada jasa pariwisata dan pemasaran, dalam hal ini produk wisata spiritual. Jumlah mitra yang diberdayakan sebanyak 40 orang dengan melibatkan 3 orang rekan mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris DIII Undiksha yang telah memiliki keterampilan Bahasa Inggris dan pemanduan wisata yang cukup sebagai mitra pendamping. Tempat pelatihan adalah di aula desa Banyupoh yang tepat berada di sebelah kantor desa setempat. Kapasitas aula mencapai kurang lebih 500 orang. Namun pada saat kegiatan pengabdian, peserta berjumlah 40 orang. Tahap awal kegiatan dilaksanakan oleh tim melalui penjajagan awal ke lokasi mitra. Konsultasi dan koordinasi juga dilakukan dengan pihak desa Banyupoh, khususnya dengan bapak perbekel, sekretaris desa, koordinator bidang kesra dan rekan-rekan anggota Sekeha teruna teruni. Rapat-rapat persiapan administrasi dan perencanaan program kegiatan juga dilakukan oleh tim bersama-sama mitra. Setelah melakukan penjajagan dan koordinasi kepada pihak mitra, tim merencanakan dan menyusun materi kegiatan. Materi kegiatan meliputi pengetahuan umum dan praktis tentang aturan dan tata cara pemanduan wisata, beberapa fungsi dan ekpresi Bahasa Inggris yang sering digunakan di dalam pemanduan wisata, dan informasi tentang Pura Pulaki. Informasi-informasi yang terdapat di dalam materi di peroleh dari internet dan referensi-referensi terkait. Informasi tentang pura juga dimintakan klarifikasi kepada staf desa, pemangku, serta penegemong pura setempat sehingga diperoleh informasi dan data yang sahih atau akurat. Selain penyusunan materi, tim juga melaksanakan pembagian tugas untuk dapat memberikan pelatihan secara sistematis dan efektif sesuai dengan metode pelaksanaaan kegiatan yang telah dirancang. Tiga orang dosen memberikan materi masing-masing tata cara pemanduan wisata, fungsi dan ekspresi Bahasa Inggris, dan Wawasan tentang Pura Pulaki secara bergantian. Selanjutnya tim bersama-sama 3 orang mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris DIII memberikan pendampingan kepada peserta pelatihan selama masa pelatihan berlangsung. Tahapan-tahapan aktivitas secara umum yaitu: penyemaian informasi (encoding), yakni tahap pemantapan pengetahuan konsep tentang keberadaan pura secara filosofis, empiris, dan geografis. Informasi tentang pura diperoleh dari beberapa situs di internet Edisi Januari

13 dan didiskusikan kebenarannya lebih lanjut dengan pihak aparat desa, pemangku, dan pengempon pura setempat sehingga diperoleh informasi dan data yang akurat mengenai keberadaan pura. Informasi ini selanjutnya dijadikan bahan di dalam pelatihan dimaksud. Informasi akurat tentang Pura Pulaki juga diberikan kepada peserta pelatihan guna memberikan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang keberadaan pura terkait lokasi, fungsi, struktur, dan sejarah pura dimaksud. Hal ini sangat berguna untuk mereka dalam memberikan penjelasan kepada wisatawan yang ingin mengetahui seluk beluk pura secara detail, benar, dan tepat. Pada awal kegiatan, para peserta memberikan informasi yang bervariasi tentang Pura Pulaki kepada tim panitia. Hal ini mebuktikan bahwa mereka belum memiliki wawasan dan pengetahuan yang sama tentang keberadaan Pura Pulaki. Prosentase pengetahuan peserta tentang Pura Pulaki pada awal kegiatan adalah 56%. Ini menunjukkan prosentase yang cukup, namun beberapa informasi tentang Pura Pulaki yang sebelumnya salah perlu diluruskan guna memantapkan pengetahuan peserta tentang Pura Pulaki. Materi terkait keberadaan pura, yang sebelumnya telah mengalami penyesuaian dan pendalaman berdasarkan informasi pihak desa; pemangku; dan pangemong pura, kemudian dibagikan kepada setiap peserta. Selain itu, keterampilan pemanduan dengan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris dilatihkan dengan memberikan beberapa informasi praktis tentang jasa pemanduan guna memberikan wawasan tentang aturan dan tata cara pemanduan yang baik. Pemberian materi terkait disampaikan oleh ketua tim. Pembekalan diawali dengan menayangkan 3 buah video berisikan pemanduan wisata di Bali yang dilakukan oleh 2 orang asing, penutur asli Bahasa Inggris, dan 1 orang lokal Bali yang masing-masing berdurasi 7-8 menit. Kemudian peserta diminta untuk mendengarkan intisari informasi yang ada di dalam video, termasuk komponen-komponen penting yang perlu disampaikan ketika memberikan pemanduan wisata tentang tempat, acara, budaya tertentu. Kesempatan diskusi kemudian dibuka untuk menampung beberapa pertanyaan peserta pelatihan. Secara umum mereka mampu memahami inti informasi yang disampaikan di dalam 3 video yang ditayangkan.. setelah sesi diskusi, para pemandu lokal kawasan Pura Pulaki pada kesempatan itu juga diberikan waktu untuk Edisi Januari

14 menyampaikan pengalaman mereka dalam guiding yang dapat memberikan gambaran nyata tentang pemanduan wisata khususnya wisata spiritual atau Spiritual Tour Guide di kawasan Pura Pulaki kepada rekan-rekan mereka. Dari penjelasan mereka, ada tiga hal yang disampaikan yakni pramuwisata harus memilki informasi lengkap tentang objek wisata, memiliki keterampilan bahasa yang memadai dan fungsional (dimengerti oleh kedua belah pihak walaupun terkadang struktur kalimat tidak sesuai dengan kaidah bahasa target), dan mampu mengetahui karakteristik wisman yang dipandu secara tepat yang nantinya berpengaruh pada teknis dan jenis pelayanan yang diberikan kepada mereka. Informasi tata cara pemanduan wisata ini penting diberikan kepada mitra karena sebelum menjadi seorang pemandu wisata, mereka seharusnya mengetahui beberapa tata cara yang baik dan benar untuk menjadi seorang pemandu wisata, khususnya pengetahuan tentang etika memandu wisatawan. Pembekalan tentang materi pemandu wisata juga menimbulkan kesadaran peserta pelatihan tentang peran penting jasa pemandu wisata dalam memberikan informasi yang tepat dan benar tentang suatu kawasan wisata, memasarkan potensi-potensi wisata yang ada di daerah mereka selain wisata spiritual, dan menjaga kelestarian dan kesakralan kawasan wisata terkait karena mereka memperoleh manfaat, khususnya manfaat ekonomi, dengan menjaga kelestarian situs pura, budaya, maupun potensi-potensi lainnya. Informasi pemandu wisata juga menggugah sebagian besar peserta untuk mencoba menekuni bisnis jasa pemandu wisata di kawasan wisata spiritual Pura Pulaki. Hal ini berarti bahwa, pembekalan pengetahuan dan informasi terkait telah dapat memberikan potensi alternatif usaha kepada peserta yang pada saat pelaksanaaan program berprofesi sebagai buruh, petani, nelayan, pedagang batu bertuah, dan distributor pangan. Rekan-rekan yang telah menekuni jasa pemanduan wisata juga memperoleh wawasan tentang tata cara yang benar dan etika terkait sehingga nantinya mereka mampu memberikan pelayanan terbaik kepada wisman yang memerlukan informasi dan arahan dari mereka. Informasi praktis tentang beberapa fungsi dan ekpresi Bahasa Inggris yang sering digunakan dalam berkomunikasi dengan wisman oleh para pemandu wisata juga diberikan kepada peserta pelatihan. Fungsi dan ekspresi bahasa yang dilatihkan meliputi: menyapa, memperkenalkan diri, bertanya, menawarkan bantuan, dan Edisi Januari

15 menjelaskan. Fungsi dan ekspresi bahasa Inggris perlu diberikan karena bahasa adalah media utama yang digunakan dalam berkomunikasi (bertanya dan memberikan penjelasan) dengan wisatawan manca negara selama pemanduan wisata berlangsung. Pada saat awal pelatihan, pengetahuan dan keterampilan mereka tentang fungsi dan ekspresi Bahasa Inggris hanya 35%. Pengetahuan ini hanya dimiliki oleh 60% peserta; rekan-rekan guide lokal memiliki pengetahuan 80% dan keterampilan menggunakan 75% karena mereka sudah terbiasa menggunakannya di lapangan, dan sisa 40% menguasai Bahasa Inggris dalam kosakata terkait pariwisata yang masih terbatas. Pada awal kegiatan secara umum, kelemahan peserta terletak pada penguasaan kosakata terkait pariwisata 35%, ketepatan struktur bahasa 30%; pengucapan kata dan intonasi 40%, dan kelancaran berbahasa 40%. Kegiatan selanjutnya adalah pengintegrasian informasi menjadi suatu pemahaman (decoding), yakni penggabungan pengetahuan dasar, pengetahuan tambahan mereka tentang Pura Pulaki, dan keterampilan penyampaian informasi kepada wisatawan dalam Bahasa Inggris. Pada tahap ini mereka diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama peserta pelatihan termasuk dengan para instruktur. Peserta pelatihan diberikan waktu masing-masing 7-8 menit untuk berdiskusi tentang 3 kelompok materi yang telah mereka peroleh. Setiap 7-8 menit kelompok mereka diwajibkan untuk menjawab pertanyaan dan atau memperagakan/ melatihkan beberapa instruksi langsung tentang materi-materi terkait. Dengan cara ini, tim mengidentifikasi tingkat pemahaman peserta tentang materi yang telah disampaikan. Pada tahap ini, 67% pertanyaan terkait informasi tentang guiding dan Pura Pulaki dapat dijawab oleh peserta, dan 60% instruksi tentang guiding dan penggunaan fungsi dan ekspresi Bahasa Inggris bisa diperagakan dengan baik dan tepat. Tahap dilanjutkan dengan perekaman informasi (storing), yakni pemberian kesempatan kepada mitra untuk merekam informasi yang telah diintegrasikan selama beberapa waktu tertentu (dalam waktu sekitar menit) sesuai dengan kemampuan mereka dan melatihkan keterampilan guiding dan Bahasa Inggris. Pada tahap ini mereka di dalam kelompok, didampingi oleh 1 orang instruktur, secara bergantian bertanya dan menjawab/ menjelaskan informasi sederhana tentang Pura Pulaki. Kegiatan ini juga memberikan penguatan atau drilling informasi dan keterampilan berbahasa kepada para Edisi Januari

16 peserta. Semakin sering dan lama mereka melatihkan ini di dalam kelompok mereka, semakin intensif pembelajaran yang mereka lakukan sehingga semakin kuat ekspos informasi dan pengalaman yang mereka peroleh dari kegiatan dimaksud. Pada gilirannya, penguatan informasi dan pengalaman ke dalam memori mereka semakin kuat. Pada tahap ini, keterampilan peserta untuk melakukan guiding tergolong cukup (61%). Kemampuan pemberian informasi tentang Pura Pulaki cukup (69,5%). Permasalahan yang masih ada meliputi ketidakmampuan peserta dalam menyampaikan sejarah Pura Pulaki terutama terkait peran kawasan Pulaki di masa lalu, tahun peristiwaperistiwa penting terkait, dan masa pemerintahan sejalan perubahan lokasi dan struktur pura. Sedangkan keterampilan penggunaan Bahasa Inggris juga tergolong cukup (60,5%). Permasalahan masih cukup banyak muncul pada penguasaan kosakata, struktur bahasa, dan pengucapan kata, termasuk kelancaran penggunaan Bahasa Inggris. Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan simulasi (rehearsal), yakni pelatihan dan pendampingan terhadap mitra dalam menguji cobakan apa yang telah mereka terima dan pahami sebelumnya. Mereka diminta untuk bertanya dan memberikan informasi terkait Pura Pulaki dalam Bahasa Inggris melalui permainan peran (Role play), sebagian berperan sebagai wisman dan sisanya berperan sebagai pemandu wisata. Kemudian mereka bertukar peran. Prosedur pelaksanaanya sama dengan tahap sebelumnya namun mereka diminta secara berkelompok memperagakan keterampilan guiding di depan lokasi pelatihan dan ditonton oleh kelompok peserta lainnya. Dengan cara ini, antar individu dan kelompok dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar dan berlatih. Disamping itu, mereka juga dapat melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing individu dan kelompok untuk dijadikan refleksi demi perbaikan. Pada tahap ini, keterampilan peserta untuk melakukan guiding masih tergolong cukup (64,6%) dan kemampuan menjelaskan keberadaan Pura Pulaki cukup (71,3%). Sejarah dan seluk-beluk pura masih cukup sulit untuk dipahami oleh peserta sedangkan fungsi kawasan Pulaki di masa lalu dan sekarang sudah bisa dijelaskan dengan baik. Sementara itu, keterampilan berbahasa Inggris peserta tergolong cukup (67,5%). Mereka masih bermasalah pada penguasaan kosakata, struktur bahasa, dan pengucapan kata yang sebagian besar sangat berbeda dengan tulisannya. Tingkat kelancaran berbahasa Inggris juga masih perlu dilatih dan ditingkatkan. Edisi Januari

17 Tahap akhir adalah pembelajaran informasi (learning), yakni pemberian penguatanpenguatan dan konfirmasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka terima dan uji cobakan. Pada tahap ini mereka diberi masukkan atau umpan balik terkait dengan beberapa hal yang sudah mereka lakukan dengan baik dan hal-hal yang masih dianggap perlu diperbaiki di masa yang akan datang. Tahap ini dilakukan secara informal guna menjaga kedekatan tim dengan mitra secara personal dan emosional. Tahap ini juga merupakan tahap pendampingan yang diberikan guna memantapkan pengetahuan dan pelatihan mereka. Secara umum, pengetahuan dan keterampilan Spiritual Tour Guide mitra tentang Pura Pulaki cukup dengan nilai rata-rata 67,8%. Kesan yang diberikan sangat baik. Hal ini terbukti dengan tingginya antusiasme warga desa, pemuda Desa Banyupoh, dalam mengikuti kegiatan pelatihan dilaksanakan. Bantuan dalam penyediaan sarana upacara terkait pelaksanaan pelatihan, dan berbagai jenis pertanyaan oleh mitra terkait materi dan keterampilan yang diberikan menunjukkan perhatian mereka yang cukup baik dan antusiame terhadap program yang dijalankan. Disamping itu pula, kepala desa dan peserta secara langsung memohon kepada Tim LPM Undiksha untuk memberikan pelatihan selanjutnya jika melaksanakan program P2M terkait. Secara khusus juga Bapak Kepala Desa memohon kesediaan tim untuk membantu menyusun konsep proposal kegiatan untuk diajukan kepada pemerintah daerah guna menunjang pelaksanaan kegiatan yang sama di desa Banyupoh untuk periode selanjutnya. Tim telah membantu penyiapan proposal dimaksud dan telah menyampaikannya langsung kepada Bapak Kepala Desa sehari setelah kegiatan pembukaan P2M berlangsung untuk segera ditindaklanjuti atau diajukan kepada pihak terkait di bawah Pemerintah Tingkat II Kabupaten Buleleng. 4. Penutup Berdasarkan paparan di atas, program Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Spiritual Tour Guide di Kawasan Pura Pulaki telah memberikan pengalaman peserta pelatihan dalam memandu wisata spiritual, menggunakan Bahasa Inggris aktif dan fungsional dalam memandu wisata spiritual, dan memberikan pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang keberadaan Pura Pulaki. Program juga telah Edisi Januari

18 memberikan keterampilan pemanduan wisata spiritual peserta pelatihan dengan rata-rata kemampuan cukup. DAFTAR PUSTAKA Nitiasih, Putu Kerti, Putu Eka Dambayana Suputra, I Nyoman Adijaya Putra, dan Ni Nyoman Padmadewi Pelatihan Spiritual Tour Guide bagi Mahasiswa Jurusan Agama Hindu STKIP Singaraja. Laporan P2M Undiksha. Tidak dipublikasikan. Suputra, Putu Eka Dambayana, Putu Kerti Nitiasih, I Nyoman Adijaya Putra, dan Ni Nyoman Padmadewi IbM Spiritual Tour Guide: Pelatihan Spiritual Tour Guide bagi Mahasiswa Jurusan Agama Hindu STKIP Singaraja. Laporan P2M Undiksha Edisi Januari

19 PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP di Kabupaten Buleleng. Laporan keuangan meliputi Neraca, laporan sisa hasil usaha dan laporan arus kas. Untuk mencapai tujuan digunakan metode dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP bagi pengurus atau pegawai koperasi Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari tahapan persiapan, tahap implementasi dan tahap monitoring. Dari hasil evaluasi terhadap 23 orang peserta yang mengikuti pelatihan, 83% sudah mampu menyusun laporan keuangan (financial report) berdasarkan SAK ETAP, dengan melihat kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan, kemampuan membuat format laporan keuangan, kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan, kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan, dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas. Kata-kata kunci : koperasi, laporan keuangan, SAK ETAP ABSTRACT Activities of community devotion is intended to improve the ability of the manager or officer of the koperasi in compiling financial reports based on the SAK ETAP in Buleleng regency. Financial report covering Balance, report the result of waste and statement of cash flows. To achieve the purpose of the method used in the form of training organization based SAK ETAP financial reports for managers or officers of cooperative activities undertaken as for stage consists of the stages of preparation, the level of implementation and monitoring stage. From the evaluation of 23 participants following the training, 83 % had managed to compile financial reports based on the SAK ETAP, to see accounts of calculating affordability financial reporting, the ability to make financial reporting formats, the ability mengkalsifikasikan these accounts in financial reporting, the ability to perform the steps of compiling financial reports, and the ability to analyze the activities of which is in the statement of cash flows. Keywords: koperasi, financial report, SAK ETAP Edisi Januari

20 1. Pendahuluan Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Pembangunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan untuk penguatan dan perluasan basis usaha, serta peningkatan mutu sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi harus dikelola dengan baik agar dapat bertahan, berkembang, dan usahanya dapat berkelanjutan (going concern). Agar usaha koperasi dapat berkembang dan berkelanjutan maka perlu diperhatikan usaha dalam mempertinggi tingkat efisien yaitu koperasi harus dapat menangani bidang-bidang usahanya dengan biaya atau pengeluaran yang seminimal mungkin, koperasi harus dapat mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan. Informasi akuntansi mengenai biaya atau pengeluaran, modal, kewajiban, suatu koperasi dapat dilihat dalam laporan keuangan (Financial Report). Informasi akuntansi dapat dipergunakan untuk menilai aktivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya serta dipergunakan juga sebagai alat pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang bekepentingan terhadap laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi untuk dasar pengambilan keputusan mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan ini harus dapat dipenuhi melalui pelaporan keuangan yang bersifat umum yang disusun melalui suatu standar yang baku. Financial report atau laporan keuangan pada koperasi berdasarkan undang-undang koperasi No. 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, lebih lanjut dalam Edisi Januari

21 undang-uandang tersebut disebutkan bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan tersebut dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku saat ini adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas public, yang telah ditetapkan pada tanggal 19 Mei 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: (a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Berdasarkan SAK ETAP laporan keuangan yang diwajibkan antara lain: Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan. Koperasi merupakan bagian dari entitas tanpa akuntanbilitas public sehingga sudah semestinya menerapkan SAK ETAP. Namun sampai saat ini penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan di lapangan terutama pada koperasi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, hal ini disebabkan salah satunya karena kurang mengertinya sumber daya manusia pengelola koperasi akan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Untuk itu pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP sangat diperlukan sehingga laporan keuangan yang dibuat memenuhi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah apakah melalui pelatihan akan dapat meningkatkan kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan yang berdasarkan SAK ETAP. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan penyusunan financial report ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. 2. Metode Pelaksanaan Pengabdian Metode kegiatan P2M ini dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP bagi pengurus atau pegawai koperasi. Edisi Januari

22 Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terarah maka metode kegiatan yang dilakukan adalah dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan. yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap monitoring Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan meliputi (1) penyiapan berbagai adiministrasi yang mungkin diperlukan; (2) koordinasi dengan Dinas Koperasi; (3) penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan; (4) penyiapan Nara Sumber yang kompeten dan relevan dengan materi yang disiapkan; (5) Penyiapan Jadwal pelatihan. Tahap Implementasi (pelaksanaan) meliputi pelatihan penyusunan laporan keuangan. Tahap Monitoring kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan/ monitoring terhadap implementasi laporan keuangan yang telah disusun. 3. Hasil dan Pembahasan Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan ini diawali dengan penyiapan berbagai adiministrasi diperlukan antara lain permohonan ijin melaksanakan pengabdian masyarakat, undangan peserta pelatihan, undangan kepada kepala dinas koperasi kebupaten buleleng, koordinasi dengan Dinas Koperasi untuk waktu dan tempat pelatihan, penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan serta penyiapan Jadwal pelatihan. Peserta yang hadir dalam pelatihan ini adalah sejumlah 23 orang peserta pegawai dan pengurus koperasi yang meliputi 20 unit usaha kopeasi atau sebesar 92% dari target peserta yang diharapkan, yang tersebar di seluruh kabupaten Buleleng. Kegiatan ini diawali dengan sambutan ketua LPM undiksha yang pada saat pelatihan dihadiri oleh Sekretaris LPM, dilanjutkan dengan penyampaian materi laporan keuangan atau financial report berdasarkan SAK ETAP dan dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan financial report. Materi yang disiapkan pada pelatihan ini meliputi proses penyusunan laporan keuangan yaitu pembuatan jurnal, buku besar, laporan neraca, laporan Sisa Hasil Usaha, dan laporan arus kas. Materi tersebut disiapkan dalam bentuk Powerpoint, dan dalam bentuk soal-soal kasus pada koperasi. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan tgl 3 September 2013 bertempat di Ranggon Sunset Jalan Pura Penimbangan Barat Pemaron, Singaraja Bali. Kegiatan pelatihan ini terdiri dari tiga tahapan yang meliputi pemberian materi, diskusi, dan praktik penyusunan laporan keuangan (Financial Report). Edisi Januari

23 Pemberian materi pelatihan ini berlangsung selama dua jam. Materi yang disampaikan antara lain penyusunan jurnal, posting jurnal ke Buku Besar, Laporan Sisa Hasil Usaha, Neraca dan Laporan arus kas. Setelah penyampain materi diakhiri kemudian dilanjutkan dengan diskusi, diskusi ini berlangsung dengan tertib dan terarah. Pada saat diskusi peserta berperan aktif bertanya terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi di usaha mereka masing-masing. Mengakhiri tahap diskusi perserta diberikan praktik penyusunan laporana keuangan dengan mengerjakan soal-soal kasus pada koperasi yang berlangsung sekitar dua jam. Peserta dengan tekun mengerjakan latihan yang diberikan dan langsung menanyakan apabila ada yang hal-hal yang belum mereka pahami. Kegiatan praktik penyusunan Financial report ini berlangsung dengan tertib dan peserta dengan serius mengerjakan latihan yang diberikan. Setelah dilakukan praktik pelatihan penyusunan laporan keuangan atau financial report dilanjutkan dengan pengawasan/ monitoring terhadap implementasi laporan keuangan yang telah disusun oleh koperasi yang hadir pada saat pelatihan, selanjutnya dievaluasi kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan dan kebermanfaatan kegiatan. Kemampuan ini diukur dengan skor penilaian atas produk laporan keuangan yang telah disusun yaitu neraca, laporan Hasil Usaha dan Laporan Arus Kas. Sedangkan kebermanfaatan kegiatan dinilai dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Rubrik penilaian kemampuan peserta dalam menyusun laporan keuangan terdiri dari Kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan dengan tepat (K1), kemampuan membuat format laporan keuangan dengan benar (k2), kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan dengan tepat sesuai SAK ETAP (K3), kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan dengan tepat (K4), dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas dengan benar (K5). Skor penilaian dihitung berdasarkan perbandingan skor perolehan dengan skor maksimal dikalikan 100%. Apabila skor penilaian yang dicapai lebih dari 80 dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah dapat menyusun laporan keuangan dengan baik. Skor penilaian kemampuan peserta dalam hal ini pegawai dan pengurus koperasi dari 23 peserta, 19 peserta yang mendapatkan skor lebih dari 80%, 4 orang peserta memperoleh skor 73-80%. Edisi Januari

24 sehingga secara keseluruhan dapat dihitung bahwa 83% peserta sudah mampu dalam menyusun laporan keuangan (financial Report). Dari skor penilaian yang dicapai peserta dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah mampu dan dapat tmenyusun laporan keuangan dengan baik. Di samping dinilai dari kemampuan peserta dalam menyusun laporan keuangan, keberhasilan pelatihan dilihat juga dari kebermanfaatan kegiatan. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi dalam proses pelatihan. Ada empat aspek yang diukur yaitu aspek partisipasi (A1), aspek motivasi (A2), aspek kerjasama (A3), dan aspek inisiatif (A4). Nilai sikap dalam pelatihan ini yang dihitung melalui perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal dikalikan 100%, Skor nilai sikap berada di atas 80 yang berarti pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi pengurus atau pegawai koperasi dapat diterima dengan baik. Skor penilaian proses kegiatan pelatihan dari 23 peserta, 3 orang peserta yang memperoleh nilai dibawah 80%, dan 20 Orang peserta memperoleh skor di atas 80%, sehingga secara keseluruhan dapat dihitung bahwa 87% peserta sudah berpartisipasi aktif, mempunyai motivasi, dapat bekerjsama dan berinisiatif dalam proses kegiatan pelatihan. 4. Penutup Dari hasil dan pembahasan kegiatan pelatihan penyusunan financial report berdasarkan SAK ETAP pada koperasi di kabipaten Buleleng maka dapat disimpulkan bahwa dari 23 orang peserta yang mengikuti pelatihan, 83% sudah mampu menyusun laporan keuangan (financial report) berdasarkan SAK ETAP, dengan melihat kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan, kemampuan membuat format laporan keuangan, kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan, kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan, dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disarankan hendaknya koperasi menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP dan diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dijadikan dasar yang tepat dalam menilai kinerja koperasi. Edisi Januari

25 DAFTAR PUSTAKA Darminto, DP dan Aji Suryo. (2000) Analisis Laporan Keuangan Hotel, Yogyakarta: Andi Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :Salemba Empat Baridwan, Z. (2000). Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: Penerbit BPFE Kieso, DE dan JJ Weygant. ( 2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid I ( Emil Salim Penerjemah ) Jakarta : Erlangga Kieso, DE dan JJ Weygant. (2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid 3 (Herman Wibowo Penerjemah ) Jakarta : Erlangga Undang-undang No. 25 Tahun Tentang Koperasi Undang-undang No. 17 Tahun Tentang Koperasi Edisi Januari

26 PELATIHAN PERWASITAN BOLA BASKET oleh, I Ketut Iwan Swadesi Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan Pelatihan Perwasitan Bolabasket Se-Kabupaten Buleleng dilakukan dalam upaya menyatukan persepsi dan interpretasi dari peraturan perwasitan yang terbaru yaitu tahun Pelaksanaan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan metode; 1) penyajian konsep, 2) diskusi dan 3) praktek lapangan. Hasil kegiatan pelatihan perwasitan bolabasket ini adalah terciptanya kesamaan pemahaman tentang peraturan perwasitan bolabasket tahun 2012, selain peningkatan kwalitas pertandingan bolabasket. Hal penting lainnya adalah karena IPTEK Keolahragaan bolabasket berkembang secara periodik, penyampaian tentang peraturan tersebut semestinya disampaikan kepada para wasit olahraga bolabasket secara periodik pula. Kata-kata kunci: pelatihan, perwasitan, bolabasket, ABSTRACT The basketball- refereeing training throughout Buleleng regency was conducted in order to uniformise the perception and interpretation towards the most recent 2012 coaching regulation. This social activity was in the form of training in which three methods were applied; 1) conceptual presentations, 2) discussions, 3) field work. At the end of the training, the same understanding about the 2012 basketball coaching regulation was created, apart from the improving quality of basketball matches. The other highlight was that since the sport technology and science of basketball develops periodically, the information regarding basketball-coaching regulation should be given to referees in the same way. Key worlds: training, refereeing, basketball. 1. Pendahuluan Kabupaten Buleleng adalah bagian terbesar dari segi wilayah daerah yaitu 1/3 dari pulau Bali. Ini membuktikan bahwasannya banyak potensi yang dapat dikembangkan baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) atau Sumber Daya Munusianya (SDM). Kabupaten buleleng memiliki luas hektar atau 24,25 % dari luas pulau Bali. Letak dan kondisi Kab Buleleng yaitu paling utara pulau Bali dengan daerah perbukitan Edisi Januari

27 yang cukup jauh dari keramaian kalau dibandingkan dengan Kab Badung dan Kota Madya Denpasar, Pemerintah Kab Buleleng menjadikan Buleleng sebagai Kota Pendidikan (pelajar). Untuk mendukung program ini harus didukung oleh semua komponen masyarakat seperti; organisasi kemasyarakatan, akademisi, sekolah. UKM Bolabasket Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sebagai salah satu masyarakat akdemik, sudah melaksanakan kiprahnya dengan mambangun Singaraja sebagai kota pendidikan dengan cara melaksanakan kejuaraan Bolabasket Rektor Cup dari tahun 1997 s/d sekarang. Dalam peneyelenggaraan kejuaraan yang sudah 16 tahun berjalan, ada cukup permasalahan yang perlu dicarikan solusi, seperti; pelatih, pemain, dan wasit, untuk mengangkat prestasi Bolabasket Kab Buleleng. Berdasarkan jumlah peserta kejuaraan Bolabasket Rektor Cup yang terakhir pada tahun 2011 yaitu; No 1 SMA/K Putri SEKOLAH/CLUB Sertifikat Pelatih Wasit 1. SMA Negeri 1 Seririt - 2. SMA Negeri 1 Singaraja 3. SMA Kesehatan Karya Usadha Seririt SMK Negeri 1 Singaraja SMK Negeri 2 Seririt SMA Lab Singaraja - 2 SMA/K Putra 1. SMA Negeri 4 Singaraja SMA Negeri 1 Tejakula SMA Negeri 1 Gerokgak SMA Negeri 1 Busungbiu 5. SMA Negeri 3 Singaraja SMA Lab Singaraja - 7. SMA Negeri 1 Seririt SMK Negeri 1 Singaraja SMA PGRI Seririt SMA Negeri 2 Singaraja SMK Negeri 3 Singaraja SMA Negeri 1 Singaraja Edisi Januari

PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati

PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI. oleh, Putu Eka Dambayana Suputra

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI. oleh, Putu Eka Dambayana Suputra PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI oleh, Putu Eka Dambayana Suputra Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Keberadaan masyarakat

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA PULAKI Oleh Putu Eka Dambayana Suputra, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIDN 0014117808 Prof.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI

PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha email: ernisulinda@gmail.com

Lebih terperinci

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS ISSN 1829-5282 46 ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati Dosen Jurusan Akuntansi Program Diploma III

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE, Ak,M.Pd Jurusan Akuntansi Program Diploma III FE Undiksha

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA MADUWE KARANG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA MADUWE KARANG LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE DI KAWASAN PURA MADUWE KARANG Oleh: Putu Eka Dambayana Suputra, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIDN 0014117808

Lebih terperinci

PELATIHAN PERWASITAN BOLA BASKET. oleh, I Ketut Iwan Swadesi. Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

PELATIHAN PERWASITAN BOLA BASKET. oleh, I Ketut Iwan Swadesi. Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PERWASITAN BOLA BASKET oleh, I Ketut Iwan Swadesi Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan Pelatihan Perwasitan Bolabasket Se-Kabupaten Buleleng dilakukan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016 PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016 LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU (LPPPM) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016 Kata Pengantar

Lebih terperinci

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012 : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si Guru dan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE, Ak,M.Pd/0004096906

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN GIANYAR Oleh: KETI PRATAMI PUTRI NIM : 0806305005 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama :... NIM :... Program Studi/Jurusan:... Fakultas :... Perolehan SKS :..., mengajukan Mengetahui (1) Judul Penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh Ida Bagus Mega Astawa NIM 0716011074 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN Mei Sulistyiningsih, Reni Rakhmawati, Dwi Prastiyo Hadi, Iffah Muflihati, Umar Hafidz Asy ari Hasbullah PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDI DAYA IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi) ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR GONDANGLEGI) Silvia Meireny Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL PRASYARAT... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... v HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA

PELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 2, MEI 2016 PELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA I.K.A.Purnawan 1 ABSTRAK Tujuan pengabdian ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas yang sangat potensial. Pariwisata mempunyai pengaruh besar dalam membangun perekonomian yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Customer Service dan Bahasa Inggris Profesi Bagi Pelaku Wisata di Kawasan Penelokan, Kintamani, Bangli dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bagi Turis

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati, I Nengah Suparta I Gusti Putu Suharta Fakultas Matematika dan IPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Ketut Gede Suartha Jaya Dana Sadu, I Made Danu Budhiarta, I Ketut Semarayasa Jurusan

Lebih terperinci

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI Oleh: DESAK PUTU DIAH DHARMAPATNI 1001605003 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JUDUL Pelatihan Pembuatan dan Implementasi Perangkat Pembelajaran Berorientasi I2M3 dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Gugus XIV Kecamatan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT LAPORAN P2M PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT TUBERKULOSIS PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes/0021088103

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN Jl. Pahlawan No. 1 Telp. (0362)21146 Singaraja Website: www.bulelengkab.go.id ; e-mail: kominfosandi@bulelengkab.go.id PROPOSAL

Lebih terperinci

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA ABIANSEMAL, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN WANITA TANI YANG KREATIF DAN INOVATIF B.R.T.Putri 1, I.K.W. Parimartha 2, I.W. Budiartha 3,

Lebih terperinci

PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE UNTUK SISWA SEKOLAH BERORIENTASI PARIWISATA

PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE UNTUK SISWA SEKOLAH BERORIENTASI PARIWISATA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SPIRITUAL TOUR GUIDE UNTUK SISWA SEKOLAH BERORIENTASI PARIWISATA Oleh: Putu Eka Dambayana Suputra, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIDN 0014117808 Prof. Dr. Putu

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc / 0012047414 Anggota

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah penulisan

KATA PENGANTAR. Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah penulisan KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Dengan doa dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah penulisan skripsi dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG oleh, Made Windu Antara Kesiman Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman)

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman) e-issn: 2540-9638 p-issn: 2302-4666 VOL. 2, NO. 2, JULI-DESEMBER 2016 LENTERA PUSTAKA Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA Oleh I Putu Oka Putrawan NIM 0816011216 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada ) PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT DIESTY HAYUHANTIKA 1 1 STKIP PGRI Tulungagung 1 diesti@stkippgritulungagung.ac.id

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS BAHASA DAN SENI Alamat : Jl. A. Yani No. 67. Singaraja - Bali -81116 Telp. (0362) 21541 Fax. (0362) 27561 KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI Putu Adi Suprapto 1), Kadek Cahya Dewi 2), Ni Wayan Dewinta Ayuni 3} 1) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Email: putuadisuprapto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam Reeves (2009), terdapat tiga jenis usaha yang bertujuan mencari keuntungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR Oleh : I Nyoman Wijaya Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Pembangunan Kepariwisataan di Provinsi Bali

Lebih terperinci

PELAYANAN KONSULTASI ADAT/BUDAYA BALI BALI SHANTI UNIVERSITAS UDAYANA Astariyani 1 N. L. G., I K. Sardiana 2 dan W. P.

PELAYANAN KONSULTASI ADAT/BUDAYA BALI BALI SHANTI UNIVERSITAS UDAYANA Astariyani 1 N. L. G., I K. Sardiana 2 dan W. P. 1 PELAYANAN KONSULTASI ADAT/BUDAYA BALI BALI SHANTI UNIVERSITAS UDAYANA Astariyani 1 N. L. G., I K. Sardiana 2 dan W. P. Windia 1 ABSTRACT The present community service aimed to give consultation in order

Lebih terperinci

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA Oleh : I Wayan Paramarta Jaya I Gede Putra Ariana Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI Oleh I Dewa Putu Wira Adhi NIM. 0816011030 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu,

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu, KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat atas rahmat- Nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Penerimaan Pajak Hotel, Restoran Dan Pendapatan Retribusi

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di samping mengurangi angka pengangguran, UMKM juga

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA GURU-GURU SD DI DESA PANJI Oleh: dr. Ni Made Sri Dewi Lestari, S.Ked.,M.Kes / NIP 198207022008122002 dr. Adnyana Putra, S.Ked.,M.Kes

Lebih terperinci

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali adalah salah satu daerah tujuan wisata terbaik yang ada di Indonesia bahkan dunia. Keindahan alam yang sangat beraneka ragam, mulai dari laut serta karangnya sampai

Lebih terperinci

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG Oleh: Made Windu Antara Kesiman, dkk Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET Oleh Gede Arya Andreawan NIM 0816011204 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA

Lebih terperinci

P2M PELATIHAN PEMBUATAN MOU POKDARWIS TUNJUNG MEKAR DI DESA SAMBANGAN. oleh, Nyoman Dini Andiani

P2M PELATIHAN PEMBUATAN MOU POKDARWIS TUNJUNG MEKAR DI DESA SAMBANGAN. oleh, Nyoman Dini Andiani P2M PELATIHAN PEMBUATAN MOU POKDARWIS TUNJUNG MEKAR DI DESA SAMBANGAN oleh, Nyoman Dini Andiani Jurusan Managemen Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan

Lebih terperinci

Kita tentunya tidak ingin kota Jakarta menjadi sepi wisatawan hanya karena sulitnya mendapatkan informasi dan sedikitnya fasilitas yang membantu merek

Kita tentunya tidak ingin kota Jakarta menjadi sepi wisatawan hanya karena sulitnya mendapatkan informasi dan sedikitnya fasilitas yang membantu merek Project Review and Selection Project Name: JAKARTA TOURISM INFORMATION AND GUIDANCE SYSTEM Project Originator: Wiratna Sari Wiguna (1200001094) Program Manager Approval: Date: 11 Oktober 2002 Contact Phone

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Pelatihan Dan Pendampingan Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Serta Laporan Keuangan Desa Untuk Pertanggungjawaban Dan Pelaporan Perangkat Desa Pada Desa Di Kecamatan Busungbiu Ni Luh Gede Erni

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TE ROLE OF WOMEN IN TOURISM ACTIVITY AT WUKIRSARI TOURISM VILLAGE IN IMOGIRI DISTRICT BANTUL REGENCY Oleh :

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA

PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA Luh Putu Sri Sugandhini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT Based on the fact in a pattern of religious

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Melalui Bahasa Inggris Komunikatif

Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Melalui Bahasa Inggris Komunikatif Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Melalui Bahasa Inggris Komunikatif Dira Permana, Siti Syafi atul Qomariyah, Jumadil Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Mataram Email: dirapermana@ikipmataram.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan yang angat penting dalam rangka mengemban tugas nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana TANGGUNG JAWAB PENJAMIN ATAS KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP WARGA LUAR DESA PAKRAMAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI DESA PAKRAMAN RENON KECAMATAN DENPASAR SELATAN Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT Oleh I Gusti Agung Gede Ary Wirawan Wetan NIM 0816011034 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PELATIHAN PERHITUNGAN PAJAK BERDASARKAN PP NOMOR 46 TAHUN 2013 KEPADA KOPERASI ANGGOTA GERAKAN KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PERHITUNGAN PAJAK BERDASARKAN PP NOMOR 46 TAHUN 2013 KEPADA KOPERASI ANGGOTA GERAKAN KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG PELATIHAN PERHITUNGAN PAJAK BERDASARKAN PP NOMOR 46 TAHUN 2013 KEPADA KOPERASI ANGGOTA GERAKAN KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Lucy Sri Musmini Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016 DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : BATANNYUH : MARGA : TABANAN : BALI Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi yang baik yaitu Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji 1.2 Lokasi KKN RM XIII berlokasi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA HARRIS HOTEL AND RESIDENCE SUNSET ROAD DI KABUPATEN BADUNG BALI

STRATEGI PEMASARAN PADA HARRIS HOTEL AND RESIDENCE SUNSET ROAD DI KABUPATEN BADUNG BALI STRATEGI PEMASARAN PADA HARRIS HOTEL AND RESIDENCE SUNSET ROAD DI KABUPATEN BADUNG BALI I KADEK ALIT SUKARIASA 1012041011 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG Martia Diwi Sekar Faini 1), Evi Yuniarti 2), Artie Arditha R 3) 1)2)3) Program Studi Akuntansi Jurusan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W 2601409102 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i LEMBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan merupakan pemaparan dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan uraian tentang konteks permasalahan dengan

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini INTERMEDIATE ACCOUNTING; Dilengkapi dengan Soal-soal latihan, oleh Ni Luh Gede Erni Sulindawati, S.E., Ak., M.Pd.; Gede Adi Yuniarta, S.E., M.Si., Ak.; Lucy Sri Musmini, S.E., M.Si., Ak. Hak Cipta 2014

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA FRONT DESK AGENT PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA KUTA BALI DESSY NATALIA SHINTA DEWI

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA FRONT DESK AGENT PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA KUTA BALI DESSY NATALIA SHINTA DEWI ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA FRONT DESK AGENT PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA KUTA BALI DESSY NATALIA SHINTA DEWI 0812014017 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR PM.90/HK

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR PM.90/HK EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR PM.90/HK.501/MKP/2010 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI Oleh I Gusti Agung Istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan ekonomi yang maju dan berhasil. Keberhasilan

Lebih terperinci

ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN

ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN Oleh : NI AYU MADE ASTHITI 0315351209 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2008 1 ACTIVITY EVALUATION PADA

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK JUDUL PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK KKG GUGUS II KECAMATAN SERIRIT Oleh: Ni Ketut Desia

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BULELENG

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BULELENG AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BULELENG Oleh : IDA BAGUS NGURAH SIDHARTA MANUABA NIM : 0515351187 PROGRAM EKSTENSI

Lebih terperinci