BAB III PENERAPAN KONSEP FUN LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 01 BANJAREJO KARANGANYAR PEKALONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENERAPAN KONSEP FUN LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 01 BANJAREJO KARANGANYAR PEKALONGAN"

Transkripsi

1 BAB III PENERAPAN KONSEP FUN LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 01 BANJAREJO KARANGANYAR PEKALONGAN A. Gambaran umum SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan 1. Sejarah SDN 01 Banjarejo 1 SDN 01 Banjarejo berdiri pada tahun 1967 di atas tanah status milik sendiri dengan luas 2000 m 2 dan luas bangunan 535 m 2. Sekolah ini terletak di Desa Banjarejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Kemudian SDN 01 Banjarejo memperoleh izin operasional pada tahun Hal ini ditandai dengan turunnya Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah No. 40/3/007/T pada tanggal Dengan izin operasional tersebut, maka sekolah berusaha melaksanakan tugas pembelajaran dengan semaksimal mungkin dan ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari tahun ke tahun, sekolah mengalami peningkatan baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah siswa dan prestasi sekolah yang diraih oleh SDN 01 Banjarejo seperti menjadi juara I pada olympiade MIPA tingkat Kecamatan pada tahun 2009, juara I lomba Ketrampilan, juara II Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan, diambil pada tanggal 04 Juni 55

2 56 lomba paduan suara, juara II pada lomba POPDA tingkat Kecamatan, dan masih banyak prestasi yang lain. Keberhasilan dan kemajuan SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan tidak terlepas dari jasa-jasa para kepala sekolah yang terdahulu sampai sekarang. Adapun periodisasi kepemimpinan SDN 01 Banjarejo antara lain adalah sebagai berikut : a. Sultani tahun 1967 b. Suroso menjabat sampai tahun 1991 c. Mintarsili, A.Ma.Pd menjabat sampai tahun 1998 d. Subekti, A.Ma.Pd dari tahun 1998 sekarang Letak Geografis SDN 01 Banjarejo terletak di tengah pemukiman penduduk desa Banjarsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, letak SD sangat strategis di samping terletak di pusat desa, lokasi SDN 01 Banjarejo juga dekat dengan masjid dan balai desa Banjarejo. Selain itu, jarak dari lokasi sekolah ke kecamatan sekitar ± 2 Km. Adapun batas-batas SDN 01 Banjarejo secara rinci adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur : Perkampunga Penduduk : Perkampungan Penduduk : Area Persawahan Sebelah Barat : Jalan Raya Banjarejo 3 2 Wawancara dengan Ibu Subekti, Kepala SDN 01 Banjarejo pada tanggal 04 Juni 2011

3 57 3. Visi dan Misi a. Visi Raih Prestasi Berdasarkan Iman dan Takwa b. Misi Sedangkan misi yang diemban oleh SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan dalam merealisasikan visi sekolah adalah sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif untuk mengoptimalkan potensi dan pribadi bangsa. 2) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan agama yang dianut oleh siswa sehingga tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. 3) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan budaya Indonesia sehingga terbentuk manusia yang berbudi pekerti luhur dan santun terhadap sesama. 4) Menciptakan suasana yang kondusif untuk efektifitas seluruh kegiatan sekolah. 5) Mengembangkan budaya kompetitif dan persaingan sehat dalam upaya meningkatkan prestasi siswa. 6) Mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas kependidikan dan keguruan. 3 Observasi di SDN 01 Banjarejo pada tanggal 04 Juni 2011

4 58 7) Mengfungsikan dan memberdayakan unsur-unsur pendidikan di sekolah sesuai fungsi dan tanggungjawabnya. 8) Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni, dan budaya. 9) Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air dan bangsa, berjiwa patriot dan suka menolong Struktur Organisasi Dalam menjalankan sebuah lembaga pendidikan, perlu adanya tim manajemen yang solid dan berkomitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan sekolah. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk komitmen tenaga kependidikan di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan membentuk sebuah struktur organisasi agar manajemen sekolah dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun struktur organisasi SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan, diambil pada tanggal 04 Juni

5 59 Tabel 1 Struktur Organisasi SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan Tahun pelajaran 2010/ Komite Sekolah Kepala Sekolah SUBEKTI Unit-unit Kelompok Jabatan Fungsional TU ARIEF Penjaga UTOYO UKS SUMARDI Pramuka SRI NARTI K3 TARODIYAH Guru Kelas I SUMARNI Guru Kelas II SRI NARTI Guru Kelas III BAMBANG Guru Kelas IV TARODIYAH Guru Kelas V SUHARTO Guru Kelas VI WIRO S Guru Agama IMALAH Guru Penjas SUMARDI G. B. Inggris PUTRI N Guru SBK ENGGAR 5 Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karangayar Pekalongan diambil pada tanggal 04 Juni 2011

6 60 5. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan Guru Adapun data guru SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2 Data Guru Dan Pegawai SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan Tahun 2010/ No Nama Pendidikan Tugas Jabatan Terakhir Mengajar 1 Subekti D II Kepala Sekolah PKn 2 Sumarni D II Guru Kelas Kelas I 3 Sri Narti D II Guru Kelas Kelas II 4 Suharto D II Guru Kelas Kelas V 5 Bambang TP D II Guru Kelas Kelas III 6 Tarodiyah D II Guru Kelas Kelas IV 7 Sumardi D II Guru Mapel Penjaskes 8 Wiro Sudono S I Guru Kelas Kelas VI 9 Imalah D II Guru Mapel PAI 10 Putri Nugraheni D II Guru Mulok B. Inggris 11 Arief Hudaya D II Staf TU - 12 Enggar Dwi A D II Guru WB SBK 13 Utoyo STM Penjaga Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karangayar Pekalongan diambil pada tanggal 04 Juni

7 61 b. Keadaan Siswa Siswa merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam pelaksanaan pendidikan. Siswa SDN 01 Banjarejo seluruhnya penduduk asli Banjarejo yang bertempat tinggal di sekitar lokasi sekolah, yaitu berjumlah 93 anak. Untuk rincian jumlah siswa SDN 01 Banjarejo tahun pelajaran 2010/2011 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3 Data Siswa SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/ No. Kelas Jumlah L P Jumlah 1 I II III IV V VI Jumlah Sarana dan Prasarana Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang representative SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan telah memiliki beberapa fasilitas, sarana dan prasarana yang cukup memadai Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karangayar Pekalongan diambil pada tanggal 04 Juni

8 62 Adapun sarana dan prasarana SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Sarana dan Prasarana SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan No. Jenis Barang Jumlah 1 Ruang kepala sekolah dan guru 1 2 Ruang kelas 6 3 Perpustakaan 1 4 Ruang kamar mandi 3 Sedangkan alat-alat perlengkapan tata usaha (TU) dan peralatan belajar lainnya adalah sebagai berukut : Tabel 5 Perlengkapan TU dan Alat Belajar SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan 8 No. Nama Barang Jumlah No. Nama Barang Jumlah 1 Komputer dan print 1 set 19 Meja kursi komputer 1 buah 2 Mesin ketik 2 buah 20 Globe 6 buah 3 Kalkulator 3 buah 21 Peta dinding 9 buah 4 Almari 3 buah 22 Patung anatomi 1 buah 5 brankas 1 buah 23 Alat peraga matematika 6 set 6 Rak buku 3 buah 24 Alat peraga sains 4 set 7 Meja guru 7 buah 25 Bola anatariksa 4 set 8 Kursi guru 10 buah 26 Alat peraga IPS 6 set 9 Meja anak didik 96 buah 27 Bola kaki 1 buah 10 Kursi anak didik 194 buah 28 Bola volley 1 buah 11 Papan tulis 6 buah 29 Raket 3 buah 12 Papan informasi 1 buah 30 Bola kasti 1 buah 13 Meja kursi tamu 1 set 31 Tolak peluru 1 buah 14 Meja kursi kepala sekolah 1 set 32 Tape recorder 2 buah 15 Jam dinding 2 buah 33 Microfon 2 buah 16 Bel listrik 1 buah 34 PA 1 buah 17 Bel besi 1 buah 35 Alat peraga B. Indonesia 6 set 18 Meja kursi guru kelas 6 set 36 Alat peraga KIT 6 set Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karangayar Pekalongan diambil pada tanggal 04 Juni

9 63 7. Struktur Kurikulum Sekolah Struktur kurikulum SDN 01 Banjarejo meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur kurikulum SD disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Adapun struktur kurikulum SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Struktur Kurikulum SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan 9 NO MATA PELAJARAN Alokasi Waktu I II III IV V VI 1. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Kwarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS SBK PenjasOrkes MUATAN LOKAL 1. Bahasa Jawa Bahasa Inggris BTQ Pengembangan Diri Dokumentasi SDN 01 Banjarejo Karangayar Pekalongan diambil pada tanggal 04 Juni

10 Sains Math 64 C. Pelaksanaan Fun Learning dalam Pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan 1. Sistem Pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan Secara umum sistem pembelajaran di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan menggunakan sistem pembelajaran bervisi secara otomatis, hal tersebut berlaku pula pada pembeleajaran PAI. Sistem pembelajaran bervisi meliputi : a. Sistem pembelajaran dikemas sesuai dengan visi dan misi sekolah, agar sekolah dapat mengembangkan pendidikan yang mempunyai identitas atau brand image. b. Sistem pembelajran menggunakanm kurikulum KTSP dengan model jaringan topik atau tema di mana visi dan misi SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan diintegrasikan ke dalam jaringan topik atau tema tersebut. Art / Seni Pendidikan Sosial English Tema Bahasa Agama Jasmani

11 65 c. Sistem pembelajaran dengan KTSP memberi kesempatan para siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan seluas-luasnya, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Selain itu anak didik lebih mudah memahami karena materi sudah holistic (menyeluruh), di mana materi sudah ditata, dipadukan, dikaitkan melalui tema atau topik. d. Sistem pembelajaran KTSP dapat diterapkan karena SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan menerapkan konsep kelas kecil, setiap kelas hanya terdiri maksimal 20 siswa Pola Kegiatan Belajar Mengajar PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan a. Kegiatan Guru-Siswa Kegiatan guru-siswa dilakukan secara klasikal, guru lebih aktif daripada siswa namun siswa tetap diberikan aktivitas. Pada garis besarnya kegiatan guru-siswa antara lain: menjelaskan hasil yang ingin dicapai, appersepsi, pretest, contoh gerakan atau bacaan dari guru dan tanya jawab. b. Kegiatan siswa-siswa Kegiatan siswa-siswa sebagian besar adalah untuk kegiatan siswa. Kegiatan ini berupa kegiatan-kegiatan kelompok. Siswa melaksanakan diskusi, berlatih peran, tanya jawab dan lain-lain. Sedangkan guru melaksanakan bimbingan terhadap kegiatan siswa tersebut. 10 Wawancara dengan Ibu Subekti, Kepala SDN 01 Banjarejo pada tanggal 04 Juni 2011

12 66 c. Kegiatan siswa-guru Kegiatan siswa-guru ini dilakukan secara klasikal, masingmasing kelompok mendemonstrasikan, dan melaporkan hasil kelompok. Sedangkan kelompok lainnya yang membetulkan dan guru memberi penegasan yang benar. 11 Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan ketiga pola di atas dilakukan guru PAI dengan disesuaikan materi kurikulum yang akan disampaikan. 3. Transformasi pembelajaran Fun Learning dalam Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan a. Waktu pembelajaran PAI Pelaksanaan pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran PAI terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain seperti bahasa, sains, IPS dan lain-lain. Jadi alokasi waktu untuk pembelajaran PAI secara formal 2 jam pelajaran untuk kelas I-III dan 3 jam pelajaran untuk kelas IV-VI setiap minggu. Namun dalam pelaksanaannya, PAI diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain. Untuk BTQ dan PDBAI diberikan alokasi waktu tersendiri setiap harinya. Dengan demikian siswa akan memiliki berbagai kompetensi dalam PAI. 11 Wawancara dengan Ibu Imalah, Guru PAI SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan pada tanggal 06 Juni 2011

13 67 b. Metode Pembelajaran Secara umum metode mengajar yang digariskan di dalam pedoman pelaksanaan PAI dilaksanakan oleh guru PAI. Untuk kegiatan intra kurikuler metode diskusi dan tanya jawab lebih dominan di samping metode ceramah. Di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan menggunakan berbagai metode dalam KBM. Penggunaan metode disesuaikan dengan materi, situasi dan kondisi yang akan disampaikan. Terkadang sebagai selingan digunakan metode latihan, tanya jawab, demonstrasi, resitasi, outing, dan bermain peran. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, metode latihan dan drill lebih dominan, misalnya kegiatan qiro ati (membaca Al- Qur an), latihan gerakan sholat, tahfidz juz amma dan lain-lain. Kegiatan ini dimaksudkan agar siwa tidak hanya mengetahui secara teori tetapi juga bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi ini sesuai dengan karakteristik fun learning yang di antaranya menggunakan berbagai metode, sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan. c. Penilaian Proses penilaian PAI yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognitif menuju tahapan afektif sehingga diharapkan siswa termotivasi untuk mengamalkan dan mentaati ajaran Islam (tahapan psikomotorik). Jenis penilaian yang

14 68 dilakukan guru SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan meliputi: 1) Ulangan formatif, meliputi latihan harian dan ulangan harian 2) Pengamatan, meliputi perkembangan qiro ati siswa, tahfidz, hafalan doa, hafalan hadits, praktek sholat, akidah, ibadah, akhlak, dan jasmani. 3) Tugas atau portofolio 4) Sumatif atau ulangan umum semester Untuk alat penilaiannya dengan menggunakan alat tertulis dan non tertulis. Test tertulis dilaksanakan pada ulangan formatif dan sumatif. Sedangkan untuk test non tertulis meliputi test lisan, penmilaian tingkah laku melalui pengamatan, dan praktek yang dilakukan sesuai dengan materi yang berkaitan. Contoh tes lisan antara lain; dengan membaca al qur an dan untuk pembelajran Fiqih dengan mempraktekkan wudlu dan sholat. Adapun implementasi fun learning dalam materi PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan sebagai berikut: 12 1) Al-Qur an Dalam mengajarkan Al-Qur an yang berupa membaca, menulis atau menyalin dan hafalan, di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan menggunakan modeling yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi, meniru, dan latihan. Sedangkan mengartikan atau menerjemahkan dan menyimpulkan kandungan isi ayat atau surat Al- 12 Wawancara dengan Ibu Imalah, Guru PAI SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan pada tanggal 06 Juni 2011

15 69 Qur an disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan kerja kelompok. Untuk penilaiannya diperoleh dari test tertulis, hafalan, perilaku mereka sehari-hari. Sedangkan media yang dipakai berupa kaligrafi, chart dan lain-lain. Kemudian setiap akhir pelajaran atau setiap saat dilakukan refleksi yang berupa renungan terhadap apa yang dipelajari dengan tingkah laku yang pernah dilakukan sehari-hari. Hal ini berlaku juga untuk pengajaran hadits. 2) Keimanan (Aqidah) Metode yang digunakan dalam mengajaran keimanan yaitu metode ceramah, bercerita, sosiodrama, tanya jawab dan karya wisata. Kemudian media yang digunakan berupa apa saja yang ada di sekitar siswa. Menurut Imalah, guru PAI SDN 01 Banjarejo bahwa : Dalam menanamkan keimanan pada diri anak dikembangkan pemikiran bahwa anak akan lebih baik belajar dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi pemikiran mereka sendiri, yaitu dengan mengajak anak keluar kelas untuk memperhatikan makhluk atau keadaan di sekitarnya seperti; tumbuh-tumbuhan, binatang, diri kita,benda-benda mati, dan lain sebagainya. 13 Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan tersebut dapat mempertebal keimanan kita pada Allah SWT. Sedangkan penilaiannya diperoleh tidak hanya dari tes tertulis, tetapi juga dari perilaku mereka sehari-hari, karena hubungan antara iman dan amal sangat erat dan 13 Wawancara dengan Ibu Imalah, Guru PAI SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan pada tanggal 06 Juni 2011

16 70 selalu berkaitan antara satu dengan yang lainnya. 3) Akhlak Dalam mengajarkan akhlak menggunakan metode tanya jawab, ceramah, sosiodrama, simulasi dan praktek (pengalaman). Sedangkan media yang dipakai berupa VCD (mengenai kisah-kisah nabi dan lainlain). Kemudian penilaiannya dilakukan tes tertulis dan perilaku mereka sehari-hari. 4) Ibadah (fiqih) Ibadah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi, meniru, dan latihan, serta praktek (mengamalkan), di samping metode ceramah dan tanya jawab disertai alat peraga (media) misalnya gambaran mengenai prosedur shalat, haji, dan lain-lain. Sedangkan penilaiannya diperoleh dari tes tertulis, tes praktek ibadah, dan pengamalan sisiwa dalam kehidupan sehari-hari. 5) Tarikh Dalam mengajarkan tarikh, di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan menggunakan metode ceramah dengan alat peraga misalnya; film, peta timbul, dan sebagainya. Di samping itu, juga menggunakan metode cerita, tanya jawab, diskusi dan sosiodrama. Untuk penilaiannya diperoleh dari tes tertulis, kegiatan siswa, dan perilaku mereka sehari-hari. Tarikh diajarkan dengan realitas hidup sekarang dan topiktopik pendidikan agama yang lain ataupun dengan bidang studi

17 71 lainnya. Bidang studi sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna kepada pembinaan tingkah laku manusia yang idela dalam kehidupan pribadi dan sosial anak dan mendorong mereka untuk mengikuti teladan yang baik seperti akhlak Rasul. Perlu diketahui dalam pemilihan media, seorang guru harus mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya; tujuan, ketepatgunaan, tingkat kemampuan siswa, biaya, ketersediaan, dan mutu teknis. Begitu juga dalam memilih metode harus mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya; tujuan karakteristik siswa, situasi dan kondisi, perbedaan pribadi dan kemampuan guru, sarana dan prasarana. Hal ini telah dilakukan oleh guru-ugru di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan. 14 D. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan fun learning dalam pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar. Pelaksanaan fun learning dalam pembelajaran merupakan suatu strategi peningkatan kualitas yang harus dipersiapkan secara matang oleh setiap guru, karena selain membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, proses ini adalah sebuah tugas yang sangat sulit bagi sekolah terutama bagi guru. Oleh karena itu, di dalam melaksanakan fun learning dalam pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : 14 Wawancara dengan Ibu Subekti, Kepala SDN 01 Banjarejo pada tanggal 04 Juni 2011

18 72 1. Faktor Pendukung a. Faktor Pendukung Fisik Faktor pendukung ini berupa adanya pengadaan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan/ staf pengajar, dan sarana komunikasi. Di antara fasilitas yang ada di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan adalah fasilitas pembelajaran (gedung), perpustakaan, media pembelajaran, sarana ibadah, fasilitas olah raga, dan peralatan praktek. b. Faktor Pendukung Non Fisik 1) Kepemimpinan Kepala sekolah memiliki sikap kesadaran yang tinggi terhadap kualitas jasa pendidikan dan mentransformasikan perilaku kepemimpinan kualitas total tersebut kepada semua unsur pimpinan yang mencakup dorongan, motivasi, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, inisiatif dan kreatif. Keterlibatan langsung kepala sekolah ini memberikan inspirasi pada semua tenaga pendidik untuk lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. 2) Komitmen yang tinggi Kepala sekolah menciptakan visi yang jelas sehingga menumbuhkan komitmen karyawan terhadap kualitas, memfokuskan semua upaya lembaga pendidikan pada pemuasan kebutuhan siswa. Dengan komitmen yang tinggi menumbuhkan

19 73 sense of team work dalam pekerjaan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 3) Sumber daya manusia yang memadai Pembalajaran PAI dengan pendekatan Fun Learning membutuhkan guru yang kreatif untuk mengkaji materi PAI yang tekstual maupun kontekstual. 2. Faktor Penghambat Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan fun learning dalam pembelajaran PAI di SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan, yaitu: 15 a. Pembalajaran PAI dengan pendekatan Fun Learning membutuhkan guru yang kreatif untuk mengkaji materi PAI yang tekstual maupun kontekstual. b. Dalam pendekatan Fun Learning, diperlukan berbagai metode yang mampu mengaktifkan semangat belajar siswa, yang lebih konkret, yangt menggunakan realitas, yang lebih aktual dan yang lebih nyata perlu diupayakan. c. Untuk menerapkan pembelajaran Fun Learning yang efektif dan efisien, diperlukan kelengkapan sarana dan prasarana bagi keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Tetapi hal ini membutuhkan biaya yang besar dan tenaga ahli yang profesional. d. Pembelajaran Fun Learning membutuhkan waktu yang cukup banyak. 15 Wawancara dengan Ibu Imalah, Guru PAI SDN 01 Banjarejo Karanganyar Pekalongan pada tanggal 06 Juni 2011

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel

BAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran muatan lokal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN Pada bab IV akan membahas tentang analisis Pelaksanaan Program Remedial Pada Mata Pelajaran PAI

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III UPAYA KEPALA SEKOLAH MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR

BAB III UPAYA KEPALA SEKOLAH MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR BAB III UPAYA KEPALA SEKOLAH MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR A. Gambaran umum SD Negeri 03 Pododadi 1. Sejarah Berdirinya SDN 03 Pododadi Karanganyar berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum khusus keagamaan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana agar peserta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan 45 BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SDN Kajongan Kajen kabupaten Pekalongan Pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, strategi pengintegrasian

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Keadaan Umum Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 01 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN I Tabukan Kabupaten Barito SMAN I Tabukan berdiri pada tahun 2006 dengan SK Nomor: 422 Tahun 2006 dan Nomor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang Perpindahan kurikulum

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI, MISI DAN TUJUAN A. V I S I Terwujudnya kinerja sekolah yang optimal sehingga melahirkan siswasiswa yang beriman dan bertaqwa, memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk hidup

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pada rumusan masalah, paparan data, dan temuan hasil penelitian, maka di bawah ini akan disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Pengembangan Kurikulum Diversifikasi Muatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala. BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGAN a. KONDISI FISIK 1) KONDISI FISIK SEKOLAH Sekolah Dasar Negeri Terbahsari adalah salah satu Sekolah Dasar yang termasuk sekolah

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah MTs muhammadiyah kasihan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1983. Selalu konsisten mendidik siswanya untuk menjadi lulusan yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282)531155 Cilacap PENILAIAN SEKOLAH /MADRASAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami

A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami 66 A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami yakni memiliki pengetahuan yang luas tentang agama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan 136 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan rekomendasi. Bagian kesimpulan menguraikan beberapa kesimpulan terhadap temuan-temuan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari permasalah terkait dengan fokus penelitian diatas dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya: Dalam rangka untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Ciri-Ciri Kurikulum 2013 Disususn Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr.Purwati, M.S.,Kons Disusun Oleh Kelompok 17 : Dodo Prastyoko (12.0305.0170) Joni Pranata

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN

BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN 40 BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN A. Sejarah Singkat SMPN 04 Sungai Lilin SMPN 04 Sungai Lilin didirikan pada tahun 2008 dengan nama sekolah SMPN 08 kemudian diganti menjadi SMPN 04 yang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DOKUMEN KURIKULUM NASIONAL a Kerangka Dasar Kurikulum 2004 b Standar Kompetensi Kurikulum 2004 c Kompetensi Dasar Kurikulum 2004 d Standar Kompetensi Kurikulum

Lebih terperinci

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013 Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan

Lebih terperinci

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN. dianalisis bahwa Implementasi kecerdasan verbal-linguistik dalam pembelajaran PAI

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN. dianalisis bahwa Implementasi kecerdasan verbal-linguistik dalam pembelajaran PAI BAB IV ANALISIS DATA IMPLEMENTASI KECERDASAN VERBAL-LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN Berdasarkan wawancara dengan guru PAI SDN 02 PONCOL, dapat dianalisis bahwa Implementasi

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PPT 2.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pengertian Pembelajaran tematik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI KELAS V MI WALISONGO TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI

BAB IV EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI KELAS V MI WALISONGO TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI BAB IV EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI KELAS V MI WALISONGO TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI A. Analisis Penggunaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI

Lebih terperinci

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR ELEMEN PERUBAHAN SKL terstruktur dalam: SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar SKL Menyeimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotor Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan merupakan modal suatu bangsa untuk dapat berkembang secara optimal.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Martapura Sejak berdiri tahun 1958-1969 bernama Yayasan Pendidikan Sinar Harapan, kemudian berubah

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari jenis penelitianya, penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Harjodipuro dalam Iskandar Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Di susun oleh : Dra. Ummul Murtafiah Hasan MTs NUSANTARA Jl. Sunan Giri no 52 telp. ( 0335 ) 429048 Sumber Taman Kota Probolinggo I. Pendahuluan A. Rasional Kurikulum

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I Kecamatan Sungai Tabuk. Subjek Penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MI Islamiyah Gemuh Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Gemuh Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah Dasar Negeri Terbahsari adalah salah satu Sekolah Dasar yang termasuk sekolah inklusi. Sekolah tersebut terletak di dusun Punukan,Wates, Kulon Progo,Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul,

Lebih terperinci

STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Responden : Kepala Sekolah/Guru 2. Hari/tgl/waktu :.. 3. Tempat : Pertanyaan: 1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP Negeri 9 memiliki prestasi yang membanggakan. Langkah

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan didirikan

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah tempat penulis mengajar, yaitu Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Pendidikan mengatur siswa untuk menjadi manusia seutuhnya. Mampu menjadi makhluk yang secara individu

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menyadari pentingnya proses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KELAS UNGGULAN (EXCELLENCE) AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMPN 2 Pamekasan) Suwantoro

IMPLEMENTASI KELAS UNGGULAN (EXCELLENCE) AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMPN 2 Pamekasan) Suwantoro IMPLEMENTASI KELAS UNGGULAN (EXCELLENCE) AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMPN 2 Pamekasan) Suwantoro I Dalam kategori penyebutan identitas manusia, salah

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN

BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN A. Profil Madrasah Islamiyyah Walisongo Logandeng Karangdadap Pekalongan 1.

Lebih terperinci

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH I. Akreditasi 1. Dokumen piagam akreditasi 2. MoU/program kerja sama dengan pihak lain/sekolah/lembaga pendidikan internasional II. III. Kurikulum 1. Dokumen

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Jurusan PGMI 1. Identitas Program Studi Program Studi (PS) : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Unit Pengelola ProgramStudi : Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil SD Negeri 2 Waringinsari Timur 4.1.1 Sejarah SD Negeri 2 Waringinsari Timur Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang berada dipekon Waringinsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER. PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER Siti Nafisah 40 Abstrak.. Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 64 BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Pangkalan Balai yang dirintis oleh ibu Dra. Rismawati

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di MTs Nurussalam, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Nama Lengkap Madrasah : Madrasah Tsanawiyah

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menteri

BAB I PENDAHULUAN. bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menteri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu patokan atau acuan dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair yang beralamat di Jalan A. Yani Km 9.300 Gg. H. Bulan RT. 03 RW.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. atas maka dapat dianalisa sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut :

BAB V ANALISIS DATA. atas maka dapat dianalisa sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut : 116 BAB V ANALISIS DATA Dengan melihat data penelitian dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat dianalisa sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut : 1. Implementasi lingkungan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama

Lebih terperinci