BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori teori yang digunakan sebagai referensi pengetahuan dalam memahami halhal yang berkaitan dengan sistem informasi dan komponen komponennya Pengertian Manajemen Logistik Manajemen logistik menurut Bowersox dan Ali (2002:13) adalah: Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, sukucadang dan barang jadi dari para supplier, diantara fasilitasfasilitas perusahaan dan kepada para langganan Tujuan logistik menurut Bowersox dan Ali (2002:13) adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah. Melalui proses logistiklah material mengalir ke kompleks manufacturing yang sangat luas dari negara industri dan produk-produk didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk konsumsi. Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan (utility) waktu dan tempat. Kegunaan merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan juga pemerintah. Semua bentuk perilaku yang terorganisir membutuhkan sokongan logistik. Nilai dalam bentuk tersedianya barang pada waktunya yang ditambahkan kepada material atau produk adalah suatu hasil dari proses logistik. Nilai yang demikian mahal untuk dicapai. Tanggung jawab manajemen logistik menurut Bowersox dan Ali (2002:14) dapat didefinisikan sebagai : Tanggung jawab manajerial mendisain dan mengurus suatu system untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku-cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan 5

2 6 Sasaran penyelenggaraan logistik adalah mencapai level sokongan manufakturing-pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya dengan total biaya serendah mungkin. Misi logistik suatu perusahaan menurut Bowersox dan Ali (2002:32) adalah mengembangkan suatu system yang dapat memenuhi kebijaksanaan pelayanan dengan biaya pengeluaran yang serendah mungkin. Ada 2 pertimbangan kebijaksanaan yang menyangkut perencanaan sokongan logistik menurut Bowersox dan Ali (2002:32) yaitu: 1. Prestasi Pelayanan 2.Total pengeluaran biaya yang memberikan hasil tercapainya pengembalian yang dikehendaki atas investasi atau sasaran-sasaran tertentu lainnya dari perusahaan. Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk system logistic: yaitu: 1. Struktur lokasi fasilitas 2.Transportasi 3.Persediaan (inventory) 4.Komunikasi 5.Penanganan (handling) dan Penyimpanan (storage) Pengertian Pelanggan Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk maupun jasa karena pelanggan merupakan pihak yang mengkonsumsi apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tanpa adanya pelanggan maka apa yang dihasilkan perusahaan tidak akan dapat digunakan sehingga perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan atas usahanya. Seperti yang dikatakan oleh Web Finance, Inc. (n.d), pelanggan adalah sekelompok orang yang menerima atau

3 7 mengkonsumsi produk (barang atau jasa) dan memiliki kemampuan untuk memilih produk atau supplier yang berbeda. Dengan kata lain, pelanggan bisa merupakan individu maupun kelompok yang menerima atau menggunakan produk baik berupa barang maupun jasa. Individu atau kelompok tersebut memiliki kebebasan untuk memilih produk apa yang mereka mau dan siapa yang menyediakan produk tersebut. Dan peran pelanggan sangatlah penting untuk kelangsungan suatu perusahaan Pengertian Business Process Reengineering Menurut Peppard (1995, p.20), dikemukakan bahwa Business Process Reengineering adalah sebuah filosopi pengembangan dimana mengarah untuk mencapai langkah langkah dalam melakukan pengembangan pada kinerja perusahaan dengan mendesain ulang proses proses yang ada di seluruh organisasi. Hal yang sama dikemukakan oleh Brown (1999, p.336), bahwa Business Process Reengineering adalah desain ulang bisnis secara radikal yang mencoba untuk mencapai peningkatan dalam proses bisnis dengan mempertanyakan asumsi atau aturan bisnis yang berhubungan dengan struktur dan prosedur organisasi Berdasarkan pengertian pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Business Process Reeengineering adalah cara berpikir mengenai pengembangan dengan melakukan sebuah perencanaan dan perancangan ulang terhadap proses bisnis yang berhubungan dengan struktur dan prosedur organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Choi (1997) beberapa penyebab kegagalan BPR antara lain: 1. Ketidakmampuan pegawai dan manajemen untuk menyadari keuntungan BPR dalam organisasi. 2. Terlalu bergantung pada teknologi informasi untuk menjalankan BPR 3. Terlalu bergantung pada pihak luar untuk menerapkan BPR dan meacuhkan pendapat karyawan. 4. Standar metodologi yang kurang. 5. Kurang menyadari BPR terhadap yang lain.

4 8 Beberapa faktor kesuksesan BPR antara lain: 1. kerja sama dan kualitas dalam budaya. 2. kualitas sistem manajemen dan penghargaan kepuasan. 3. perubahan manajemen yang efektif. 4. birokrasi yang berkurang dan lebih banyak berpartisipasi. 5. IT. 6. manajemen proyek yang efektif. 7. dukungan finansial yang mumpuni. Menurut Goksoy (2012) tools dan teknik yang digunakan dalam rekayasa bisnis proses adalah sebagai berikut: 1. visualisasi proses. 2. process mapping and modeling. 3. perubahan manajemen. 4. benchmarking. 5. fokus pada pelanggan dan proses. 6. diagnosa dan pemecahan masalah. 7. prototyping proses dan simulasi. 8. manajemen proyek. 9. pengukuran proses. 2.2 Electronic Commerce Pengertian e-commerce Menurut Turban et al (2012;p38), e-commerce atau perdagangan elektronik adalah proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan menurut Chaffey (2009:p10), e-commerce merupakan pertukaran informasi melalui media elektronik antara organisasi atau perusahaan dan pengguna. Disini reengineering fokus pada proses dan

5 9 hasil, bukan tugas. Reengineering sistem memungkinkan pembagian tanggung jawab bagi keseluruhan proses untuk satu orang dan mendesain pekerjaan orang tersebut dalam sebuah tujuan. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk layanan atau informasi melalui media eletronik yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan dengan pengguna atau pembeli. Menurut Turban secara umum ada beberapa jenis e-commerce, yaitu: a. Business to Business (B2B) Yaitu dalam transaksi B2B baik penjual maupun pembeli adalah organisasi bisnis. b. Business to Consumer (B2C) Yaitu penjual merupakan perusahaan dan pembeli adalah perorangan. B2C juga biasanya disebut e-tailing. c. Consumer to Consumer (C2C) Yaitu seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Istilah C2C ini biasanya juga disebut pelanggan ke pelanggan. d. Consumer to Business (C2B) Dalam C2B, konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. e. Government to Citizen (G2C) Dalam G2C ini sebuah unit pemerintah menyediakan layanan kepada para warganya melalui teknologi e-commerce. f. Mobile Commerce (M-Commerce)

6 10 Yaitu e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler atau gadget untuk mengakses internet dan melakukan pembelian barang. Ada beberapa manfaat e-commerce, yaitu: 1. Manfaat bagi organisasi. b. Perdagangan elektronik dapat memperluas pasar ke nasional dan internasional. c. Perdagangan elektronik dapat menurunkan biaya, pengolahan, distribusi, penyimpanan, dan pengambilan informasi dengan menggunakan kertas. d. Rantai pasokan yang tidak efisien, seperti persediaan berlebihan dan keterlambatan pengiriman dapat diminimalkan dengan e- commerce e. Keunggulan kompetitif bagi perusahaan. f. E-commerce memungkinkan untuk banyak model bisnis yang inovatif yang memberikan manfaat dan keuntungan. g. E-commerce mengurangi biaya telekomunikasi karena menggunakan internet akan lebih menghemat biaya. h. Mengurangi pengeluaran modal dan menghemat waktu. 2. Manfaat bagi konsumen a. E-commerce memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan transaksi lainnya sepanjang tahun, selama 24 jam perhari, dan dimana saja. b. E-commerce menyediakan kepada konsumen lebih banyak pilihan sehingga konsumen dapat memilih banyak jenis produk. c. E-commerce menyediakan bagi konsumen dengan produk yang lebih murah dan dengan layanan yang lebih baik.

7 11 d. E-commerce memungkinkan untuk melakukan pengiriman yang lebih cepat. e. E-commerce memfasilitasi kompetisi yang menghasilkan harga yang jauh lebih rendah bagi konsumen. 2.3 Sistem Informasi Sistem informasi sangat berperan penting dalam perkembangan bisnis dijaman teknologi ini guna untuk meningkatkan produktivitas. Berikut penjabaran pengertian sistem informasi : Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:7) sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan berkerja bersamaan untuk mencapai suatu hasil. Menurut O Brien (2005:22), sistem dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem sejenis ini (kadang disebut sebagai sistem yang dinamis) memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi: 1. Input, meliputi pengambilan dan perakitan elemen yang memasuki sistem untuk diproses. 2. Processing, meliputi proses transformasi yang mengubah dari input menjadi output. 3. Output, meliputi pengiriman elemen yang telah dihasilkan dari proses transformasi ke tujuan utama.

8 12 Pengertian Data Menurut Connolly & Begg (2010:70), data merupakan komponen yang paling penting dalam Database Management System ( DBMS ), berasal dari sudut pandang dari end-user. Data berperan sebagai penghubung antara mesin dengan pengguna. Pengertian Informasi Menurut O brien (2005:38) informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu. Menurut Rainer, Turban & Potter (2007:5) informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memiliki makna dan nilai kepada penggunanya. Pengertian Sistem Informasi Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:7) sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesai-kan tugas bisnis. O brien (2005:5) sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan sistem informasi dalam sebuah organisasi. Komponen Sistem Informasi Menurut O Brien (2005:34), yaitu: People, Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi. Hardware, Meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.

9 13 Software, Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Network, Menekankan bahwa teknologi informasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Data, Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan entitas lainnya Internet Internet sangat dimanfaatkan manusia untuk menambah fungsi alat elektronik sehingga menjadi dasar dari pola pikir manusia di zaman sekarang. Berikut adalah pengertian internet menurut pakarnya Pengertian Internet Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:274) internet adalah sebuah koleksi global dari jaringan yang menggunakan protocol jaringan yang sama TCP/IP. Menurut O brien (2005:261), internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan ratusan juta komputer serta pemakainya di lebih dari 200 negara Fasilitas Internet Menurut Yuhefizar (2008:10) internet menyediakan beberapa fasilitas utama, yaitu: 1. Website Kumpulan halaman web yang mengandung informasi. Informasi yang disajikan diolah sedemikian rupa sehingga mampu memberikan multiflier efek seperti online shopping, e-government, dan e-banking.

10 14 2. Website Kumpulan halaman web yang mengandung informasi. Informasi yang disajikan diolah sedemikian rupa sehingga mampu memberikan multiflier efek seperti online shopping, e-government, dan e-banking. 3. Mailing List Media untuk membentuk ruang diskusi di internet yang dapat diikuti oleh siapa saja yang mempunyai minat terhadap suatu topik. 4. File Transfer Protocol ( FTP ) Fasilitas untuk mengirim dan mengambil file atau folder antar komputer yang terhubung dengan jaringan internet. 5. Chatting Fasilitas untuk mengobrol secara online baik secara teks maupun grafik. Berikut adalah beberapa jenis jaringan internet yang ada sebagai berikut: LAN ( Local Area Network ) Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2008:272) LAN adalah sebuah jaringan computer yang mencakup jarak local, contohnya seperti lokasi didalam gedung yang sama. WAN ( Wide Area Network ) Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2008:272) WAN adalah sebuah jaringan computer yang terbentang mencakupi area yang luas seperti kota, provinsi, atau negara. 2.4 Teori Khusus Teori teori yang digunakan sebagai acuan pola kerja dan pola pikir untuk mencapai tujuan reengineering proses bisnis serta didalamnya termasuk menganalisa dan merancang sistem informasi yang dibutuhkan.

11 UML ( Unified Modeling Language ) Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:48), Unified Modeling Language adalah suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pemodelan berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa notasi yaitu: Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:144) Activity Diagram adalah sebuah tipe dari work flow diagram yang mendeskripsikan aktifitas user dan tahapan - tahapan pengerjaannya secara sekuensial. Gambar 2.1 Activity Diagram (Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p145) Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:184) adalah sebuah model grafikal yang digunakan di dalam pendekatan object oriented untuk menunjukkan class-class yang ada di dalam sistem. Sebuah

12 16 class dalam class diagram berbentuk seperti berikut: Gambar 2.2 Enkapsulasi Object Atribut dan Method (Sumber: Satzinger, Jackson & Burd, 2008, p184) <<Stereotype Name>> diisi dengan nama kelas seperti TrPenjualan, Customer, sesuai objek yang digambarkan class tersebut. Attribute List diisi dengan atribut apa saja yang dimiliki class tersebut. Sebagai contoh atribut dari class Customer adalah IDCustomer,nama Customer, telepon Customer. Method List diisi method yang dimiliki oleh class. Sebagai contoh method dari Customer adalah getpelanggan(). dalam Class Diagram memiliki asosiasi multiplicity. Multiplicity adalah hubungan kelas satu ke banyak dalam satu arah dan satu untuk satu di arah lain. Biasanya disebut one to many atau one to one. Gambar 2.3 Class Diagram (Sumber: Satzinger, Jackson & Burd, 2008, p187)

13 17 Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:215) Use case diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara actor external dan sistem selama use case berlangsung Komponen dari Use Case Diagram Gambar 2.3 Komponen Use Case (Sumber: Satzinger, Jackson & Burd, 2008, p215) Aktor yang menggambarkan peran dari user. Digambarkan dengan gambar manusia yang bentuk tubuh yang lengkap. Garis Penghubung, menguhubungkan aktor dengan tugas mereka dengan sistem Tugas dari user ditulis di dalam sebuah lingkaran ellipse. Statechart Diagram Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:214) Statechart diagram merupakan sebuah diagram yang menunjukan siklus hidup dari sebuah objek dalam state dan transition. Gambar 2.4 State Chart Diagram (Sumber: Satzinger, Jackson & Burd, 2005, p214)

14 18 DFD (Data Flow Diagram) Menurut Whitten et al, (2004, p326), DFD adalah sebuah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah system dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh system. Menurut Satzinger (2008, p56) DFD adalah sebuah model analisis terstruktur yang menampilkan input, proses, penyimpanan, dan output dari sebuah system. Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan DFD adalah model proses analisis yang dilakukan sistem yang menampilkan input, process, dan output. Notasi DFD : 1. Aliran Data : menggambarkan aliran data dalam gambaran DFD. Gambar 2.5 Aliran Data, notasi DFD 2. Proses : menggambarkan suatu proses di dalam DFD. Gambar 2.6 Proses dalam notasi DFD 3. Entitas : menggambarkan Entitas di dalam DFD. Gambar 2.7 Entitas dalam notasi DFD

15 19 4. Data Store : menggambarkan tujuan dari alur proses dalam DFD. Gambar 2.8 Data Store dalam notasi DFD User Interface Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:442) User Interface adalah tempat dimana sistem informasi menangkap input dan menghasilkan output, serta terjadinya input dan output antara sistem dan lingkungannya. Gambar 2.9 User Interface (Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p443)

16 20 Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2008:454) untuk meningkatkan kegunaan dari sistem aplikasi penting untuk memiliki interface yang dirancang dengan baik. Shneiderman, Plaisant, Colient & Jacobs (2010:88) mendeskripsikan panduan desain interaksi yang baik dalam The eight golden rules for designing interactive interface, yaitu: 1. Konsistensi Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada, menu, serta layar bantuan. 2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untul tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik sederhana. Tetapi ketika tindakan merupalan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahan. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan Urutan tindakan sebiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informative akan memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. 5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekasnisme yang sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

17 21 6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karea pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan pilihan lain yang belum biasa dilakukan. 7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control) Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. 2.5 Metodologi Business Process Reengineering Menurut Jeston (1988, p ), dikemukakan bahwa Metodologi Business Process Reengineering adalah tahapan yang sistematis dan jelas dalam menjalankan berbagai kegiatan, Karena dalam metodologinya terdapat langkah langkah yang harus dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Beberapa metodologi yang dikemukakan oleh pakar dan dapat digunakan, yaitu : 1. Organization Strategy Penyelerasan organisasi merupakan bagian penting untuk mendapatkan langsung hasil dalam suatu organisasi, dan ada banyak elemen yang harus digunakan atau disimpan. Setiap organisasi harus memastikan bahwa proyek harus menghabiskan beberapa waktu untuk memahami strategi organisasi dan memastikan bahwa proyek dapat menambah nilai terhadap hasil yang strategis.

18 22 Organization Strategy juga harus Memastikan bahwa tim proyek mengerti mengenai strategi, visi dan misi, Goal yang dicapai serta tujuan dari bisnis dan eksekutif secara jelas. 2. Process Architecture Process Architecture adalah hubungan antara strategi organisasi dan tahap Launch Pad. Sama seperti tahap strategi organisasi, tahap Arsitektur Proses merupakan prasyarat untuk organisasi mana pun yang ingin memiliki aktivitas manajemen proses yang berhasil, yang dimana jika hal tersebut ditemukan selama proyek yang diharapkan nilai bisnisnya tidak dapat direalisasikan, proyek tersebut harus dihentikan. Jika kasus bisnis tersebut dipertahankan dan diperbaharui maka akan menjadi jelas. Tahap Arsitektur Proses adalah fondasi untuk proyek yang memiliki hubungan dengan 3. Launch Pad Pada fase ini terdapat tiga hasil utama : Pemilihan darimana memulai suatu proyek BPM apakah dari awal (atau berikutnya) dalam oganisasi. Persetujuan dari Goal dan tujuan proses yang telah dipilih oleh organisasi. Pembentukan dari proyek yang telah dipilih proses organisasi.

19 23 4. Understand Understand merupakan tahap yang digunakan agar anggota tim proyek dan bisnis mendapatkan pemahaman yang cukup dari proses bisnis agar dapat mendukung tahap inovasi untuk bekerja. Hal ini mencakup pengumpulan metrik yang tepat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lanjut, dan juga menetapkan prioritas untuk inovasi atau rekayasa ulang. Tahap ini juga digunakan untuk memvalidasi proses yang ada sampai sekarang yang ada di dalam organisasi dan menentukan peningkatan prioritas dalam lingkup proyek. Ini akan membantu menentukan perubahan, jika memang perubahan terhadap proses sangatlah dibutuhkan. Root Cause Analysis merupakan sebuah tools yang didesain untuk membantu mengindentifikasi tidak hanya apa dan bagaimana suatu kejadian dapat terjadi, namu juga mengapa dapat terjadi. Hanya saat penginvestigasi dapat menetukan mengapa suatu kejadian terjadi mereka dapat menjelaskan tindakan apa untuk mencegah hal tersebut kedepannya. 5. Innovate Innovate merupakan tahap dimana sebuah proses yang ada di dalam lingkup proyek dibuat secara efektif dan seefisien mungkin, untuk memenuhi keinginan dan ekspektasi pemegang saham saat ini. Tahap ini juga menyediakan kesempatan untuk mengukur lebih lanjut manfaat yang diuraikan di dalam kasus bisnis yang sebenarnya.

20 24 6. Develop Develop merupakan sebuah tahap yang memiliki langkah yang penting untung mendapatkan proses yang telah direkayasa ulang atau ditingkatkan dari tahap inovasi yang menjadi tahap implementasi dan penyebarannya. Tahap ini merupakan tahap dimana harus ada persiapan yang telah selesai dan solusi yang juga telah disiapkan, yang dimana akan dilanjutkan dengan tahap implementasi. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa perkembangan, dalam konteks ini harus diselesaikan secara paralel dengan tahap People yang dimana komponennya dielaborasikan 7. People People merupakan tahap terpenting yang ada di dalam pengimplementasian proses BPM, dan kalau hal ini tidak ditangani secara menyeluruh dan standar yang tinggi, maka akan secara keseluruhan menempatkan proyek pada resiko yang tinggi. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa tahap ini berbeda dengan tahap implementasi yang berfokus kepada pencarian solusi. Tahap People biasanya dilakukan disaat yang sama dengan tahap pengembangan dari proyek. Tahap pengembangan menghasilkan solusi otomatis dan tahap People menghasilkan peran dan solusi pengukuran.

21 25 8. Implement Implementasi adalah tahap dimana seluruh proses yang telah didesain dan dikembangkan akan langsung dicoba untuk dijalankan ke dalam sebuah perusahaan. Implementasi juga adalah sebuah tahap dimana aktivitas perubahan manajemen digabungkan menjadi satu. Tahap ini harus dipertimbangkan secepat mungkin dan sebelum tahap Launch Pad, dimana ini merupakan awal dari proyek yang dimana sebuah keputusan harus dibuat tentang bagaimana proyek tersebut harus diimplementasikan di dalam sebuah bisnis. Keputusan terhadap pengimplementasian tersebut akan berdampak pada aspek-aspek dari proyek yang ada berada pada bidang seperti bagaimana sebuah proses dirancang atau direkayasa ulang, bagaimana pengembangan dan pengujian dapat dilakukan. Keputusan akan terus ditinjau ulang selama proyek sedang berlangsung, menyadari bahwa cara pengimplementasian dapat berubah. 9. Realize value Nilai dari bisnis tidak langsung keluar dari proyek-proyek tanpa adanya usaha. Manfaat perlu direncanakan, dimiliki dan dikerjakan agar nilai dapat muncul. Realisasi nilai bisnis jarang terjadi setelah implementasi bisnis. Sering sekali ada masa

22 26 transisi dimana biaya operasional meningkat untuk periode waktu yang singkat setelah implementasi, dan kemudian manfaat mulai disadari dan biaya operasional mulai menurun. Tujuan dari fase ini adalah memastikan keuntungan yang didapat dari Bisnis Proyek agar dapat terealisasi. 10. Sustainable Performance Sustainable Performance merupakan tahap terakhir dari kerangka kerja manajemen proses bisnis, yang dimana memiliki hubungan dengan kebutuhan untuk melakukan perubahan dari BPM proses menjadi bisnis. Karena ini merupakan tahap terakhir dari kerangka kerja tersebut, ini merupakan tahap pertama dari BPM sebagai aktivitas bisnis. 2.6 Business Process Reengineering Triggers dan Drivers Menurut Jeston (1988, p.17), dikemukakan bahwa BPR Trigger dan Drivers digunakan untuk mengetahui solusi dari perusahaan yang akan melakukan rekayasa bisnis dimana dengan Triggers dan Drivers ini kita dapat melihat pemicu pemicu yang ada didalam perusahaan seperti bagian organisasi, manejemen, karyawan, pelanggan, pemasok, produk dan jasa, proses dan persfektif IT. Berikut adalah Table yang menunjukkan Triggers dan Drivers yang memicu perlunya dilakukan Proses Rekayasa Bisnis pada Tabel 2.1 :

23 27 Tabel 2.1 Business Process Reengineering Triggers dan Drivers Kategori Organisasi Manajemen Karyawan Pelanggan / Pemasok Produk dan Jasa Triggers dan Drivers 1. Pertumbuhan yang tinggi 2. Merger dan Akuisisi 3. Reorganisasi : mengubah peran dan tanggung jawab 4. Mengubah Strategi 5. Tujuan dan objektif organisasi yang tidak tercapai 6. Kebutuhan kemampuan bisnis untuk mengahadapi peluang bisnis yang ada 1. Kebutuhan untuk menyediakan manajer dengan kemampuan untuk mengontrol proses 2. Kebutuhan dalam menciptakan budaya dalam melakukan performa tinggi 3. Pemotongan Budget 4. Kemampuan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih dengan staff yang ada 1. Perubahan secara signifikan dari para karyawan 2. Isu pelatihan para karyawan 3. Kepuasan karyawan yang rendah 4. Keinginan untuk meningkatkan kekuatan karyawan 5. Karyawan susah dalam mengikuti pertumbuhan dan perubahan 1. Tingkat kepuasan yang rendah terhadap pelayanan 2. Lamanya waktu pemrosesan dalam memenuhi permintaan 3. Segmentasi pelanggan 1. Tidak disetujuinya waktu pemrosesan untuk mencapai pasar 2. Buruknya tingkat pelayanan Stakeholders 3. Adanya produk dan jasa yang baru 4. Produk dan jasa yang bersifat kompleks

24 28 Proses Teknologi Informasi 1. Tidak jelasnya peran dan tanggung jawab dari perspektif proses 2. Kualitas yang buruk 3. Tidak terjaminnya standarisasi proses 4. Buruknya tujuan proses dan objektif secara jelas 5. Buruknya pemahaman dan komunikasi mengenai proses end to end 1. Pengenalan terhadap sistem yang baru seperti CRM, ERP 2. melangkah keluar dari sistem aplikasi yang lama 3. Sistem aplikasi yang berjalan sudah melebihi batas dan tidak dipahami secara jelas 4. Pengenalan terhadap arsitektur IT yang baru 5. Pengenalan terhadap layanan melalui web 6. Pandangan yang mengatakan biaya IT diluar kontrol atau terlalu mahal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Business Process Reengineering 2.1.1.1 Pengertian Process Menurut Peppard (1995, p.6), dikemukakan bahwa Process adalah tindakan terus menerus dan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut O brien & Marakas (2010) adalah kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi semua manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari hari dimana teknologi tersebut berguna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Piramida Sistem Informasi Pada kondisi sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan yang ada telah disusun secara sistem. Sistem adalah suatu hal yang menghubungkan suatu hal dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan informasi dari website Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo, 2015) jumlah anggota perusahaan swasta yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750, dengan penemuan mesin uap telah menggantikan posisi pekerjaan manual dengan mesin, yang memberikan hasil dramatis. Kemudian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, meningkatnya perusahaan yang bergerak di bidang baik barang maupun jasa dengan skala enterprise, khususnya dengan produk layanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Atin Triwahyuni (2012) dengan judul Sistem Informasi Absensi Siswa Pada Perguruan Islam Mathali ul Falahpati Jawa Tengah. Sistem

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memperlancar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini, penulis membahas tentang teori - teori yang relevan yang digunakan dalam penyusunan karya ini. Teori-teori yang akan dibahas terkait dengan teori BPM, proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web

Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web 95 Rancang Bangun Aplikasi Arus Kas Pada Kredit Rumah Tangga Berbasis Web Edi Tekat Bronto Waluyo 1, Adeliani Dita Mayasari 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah ilmu yang mempelajari suatu sistem aljabar dengan satu atau lebih operasi biner yang diberlakukan pada sistem aljabar tersebut. Struktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2013:35) manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya alam dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif untuk

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila mereka menjadi satu kesatuan (Bennet et al, 2010, p22). Selain itu, O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya perbedaan suatu wilayah atau Negara, mengakibatkan timbulnya perbedaan dari segi sumber daya alam, iklim, struktur ekonomi dan letak geografis. Sehingga berdampak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan informasi, dan yang mendapatkan informasi dengan cepatlah yang akan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. akan informasi, dan yang mendapatkan informasi dengan cepatlah yang akan dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini arus informasi mengalir dengan begitu derasnya, semua orang butuh akan informasi, dan yang mendapatkan informasi dengan cepatlah yang akan dapat bertahan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan (atau mendukung) saluran pengiriman tradisional. (Rangga, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. dengan (atau mendukung) saluran pengiriman tradisional. (Rangga, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan elektronik adalah pertukaran (pengiriman atau transaksi) elektronik tentang informasi, barang, jasa dan pembayaran atas jaringan telekomunikasi.

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Customer Service Customer service secara definisi dapat dijabarkan sebagai semua aktivitas yang dilakukan dengan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut ditunjang dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce 2.1.1 Pengertian E-Commerce Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: E- Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL REENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (Studi Kasus Telkom Maintenance Service Centre Jawa Timur) Rumaesya Fudhola (Mahasiswi Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-qur an dan hadits sebagai sumber pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Al qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Pemodelan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Unified Modelling Language; Use Case Diagram; Class Diagram dan Object Diagram; Activity

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan bisnis dan teknologi informasi (TI) telah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Bisnis Menurut Aguilar Shaven dan Olhger (2002) proses bisnis adalah elemen kunci saat terintegrasi dengan sebuah perusahaan Kemudian Aguilar Saven (2004) menekankan proses

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : bappedajakarta.go.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : bappedajakarta.go.id BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk di Indonesia khususnya di Ibukota Jakarta semakin bertambah Setiap harinya. Berdasarkan dari data yang ada, terhitung pada tahun 2013 jumlah penduduk di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, sehingga sangat memberikan kemudahan manusia dalam melakukan pekerjaan. Maka dari itu tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki berbagai macam aspek dikehidupan, kecepatan serta kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi telah membuat banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi dengan penggunaan internet sudah tidak asing lagi terhadap masyarakat untuk kepentingan yang berbeda seperti, kebutuhan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xx. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xx. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xx DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang Masalah... 1 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat elemen yang saling terhubung atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci