ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT
|
|
- Liana Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPRAN PRAKTIKUM BIKIMIA ISLASI DAN IDRLISIS KARBIDRAT LE: ANNUURUNNISA G1A PRGRAM STUDI BILGI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS MATARAM Page 1
2 ISLASI DAN IDRLISIS KARBIDRAT A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM Tujuan : Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat dengan uji kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish, dan reaksi benedict). ari/tanggal : Selasa, 9 November 2010 Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA Universitas Mataram B. LANDASAN TERI Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C , sukrosa C , sellulosa (C )n. Rumus umum karbohidrat Cn( 2 )m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa (Ebbing, 2001). Karbohidrat digolongkan berdasarkan struktur cincin sikliknya,yaitu furanosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi lima (jumlah atom C=5) dan piranosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi enam (jumlah atom C=6). Digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya yaitu monosakarida,oligosakarida,dan polisakarida. Monosakarida merupakan gula sederhana yang terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton dan tidak dapat di hidrolisis lagi.ligosakarida adalah kelompok karbohidrat yang terdiri atas 2-10 monosakarida. Disakarida,Trisakarida dan seterusnya sesuai dengan jumlah satuan monosakarida termasukk dalam kelompok ini. Page 2
3 Contohnya sukrosa,maltosa,laktosa dan selobiosa. Polisakarida adalah karbohidrat dalam bentuk polimer dari satuan monosakarida dengan rantai sangat panjang.polisakarida berfungsi sebagai komponen struktural dan cadangan makanan bagi makhluk hidup.contoh pati, selulosa, hemiselulosa, gilikogen dan asam hialuronat (Fessenden, 1994). Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik dan cara kromatografi. Penentuan karbohidrat polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida. Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan yang tertentu (Pege, 1997). Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. misalnya sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut juga gula sederhana) adalah suatu karbohidrat yang tersederhana, mereka tak dapat terhidrolisis menjdi molekul karbohidrat yang lebih kecil. monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer, dan sebagainya dan akhirnya polimer. dimer-dimer tersebut adalah disakarida. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satusatuan fruktosa. monosakarida dan diskarida larut dalam air dan umumnya terasa manis. Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (yunani, oligo= beberapa). Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat itu disebut polisakarida. contoh polisakarida adalah pati, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung dan selulosa penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas (Coulson, 2004). Pati atau selulosa 2, + banyak satuan glukosa Gula sederhana dan zat-zat yang dengan hidrolisis menghasilkan sederhana disebut karbohidrat. aslinya nama karbohidrat digunakan karena komposisi kebanyakan gula, pati dan selulosa berpadaan dengan hidrat hipotesis dari karbon. Pada umumnya semua karbohidrat disebut sakarida yang terdiri dari monosakarida yang tidak dapat dihidrolisis, disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekol monosakarida dan polisakarida yang membentuk banyak molekol monosakarida dengan hidrolisis (Keenan, 1999). Uji kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar pati dari isolate amilum pada umbi. Uji kualitatif dilakukan dengan berbagai reaksi kmia yaitu reaksi peragian, reaksi molisch, dan reaksi bennedict. Percobaaan peragian dilakukan untuk menentukan gula Page 3
4 yang dapat difermentasikan. Pada percobaaan, gula yang diuji adalah maltosa. Maltosa adalah gula disakarida. Pada proses disakarida, contohnya maltosa, maltosa akan dihidrolisis menjadi dua molekul glukosa terlebih dahulu dengan enzim zymase yang terdapat pada ragi. Reaksi hidrolisis maltosa yang menghasilkan dua molekul glukosa adalah sebagai berikut: Setelah hidrolisis berlangsung, selanjutnya glukosa yang terbentuk akan mengalami proses fermentasi. Reaksi fermentasi berlansung menurut persamaan berikut: C C C ATP (Energi yang dilepaskan:118 kj per mol) asil dari fermentasi adalah adanya gelembung-gelembung C 2 dan bau alkohol. Maltosa memberikan hasil yang positif dalam pengujian ini. al ini berarti bahwa maltosa adalah salah satu karbohidrat yang dapat difermentasikan (arrow, 1946). Uji molisch, merupakan uji untuk memeriksa atau mengetahui pembentukan furfural pada beberapa jenis karbohidrat. Pentosa hamper secara kuantitatif terdehidrasi menjadi furfural, sedangkan dengan dehidrasi heksosa heksosa manghasilkan hidroksi metal furfural. Pereaksi molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya ditambahkan 2S4 pekat hati hati, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi pondensasi antara furfural dengan α naftol (Poedjiadi, 1994). Pereaksi bennedict merupakan larutan yang mengandung CuS4, Na2C3, dan Na-sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu+ dari CuS4 menjadi ion Cu+ yang selanjutnya mengendap sebagai Cu2. larutan Na2C3 dan Na-sitrat menjadikan pereaksi bennedict bersifat basa lemah. Endapan yang terberntuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan tergantung konsetrasi yang diuji. Pereaksi bennedict banyak digunakan untuk memeriksa kadar glukosa dalam urin daripada pereaksi fehling. al ini disebabkan karena di dalam darah terdapat juga asan urat dan keratin. Kedua senyawa ini dapat mereduksi pereaksi fehling, namun tidak dapat mereduksi pereaksi bennedict. Selain itu pereaksi fehling kurang peka dibandingkan dengan bennedict. Pereaksi bennedict lebih mudah digunakan karena terdiri hanya dari satu macam larutan (Anonim, 2010). Page 4
5 C. ALAT DAN BAAN 1. Alat - Tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Gelas ukur - Gelas kimia - Bunsen - Penangas air - Penjepit - Corong pisah - Gelas beker - Rak tabung reaksi - Blender - Pipet tetes - Pipet volume - Rubber bulb - Timbangan analitik - Penyaring Buchner 2. Bahan - Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) - Aquadest - Alkohol 95% - Larutan 20% suspensi ragi roti - Larutan karbohidrat - Larutan buffer fosfat (p: 6,6 6,8) - Larutan glukosa - Larutan fruktosa - Larutan laktosa - Larutan 10% alfa naftol - Larutan 2 S 4 pekat - Reagen Benedict - Kertas saring - Tissue - Kertas label Page 5
6 D. SKEMA KERJA 1. Isolasi Amilum dari Umbi Umbian Ubi kayu - dikupas - ditimbang 100 gr - ditambah aquadest 200 ml - diblender (selama 30 detik) Ubi kayu yang telah halus - residu disaring dengan kertas saring Residu - ditampung dalam gelas ukur 500 ml - ditambah aquadest 200 ml - dikocok - dibiarkan mengendap hingga jenuh - disaring dengan kertas saring Lar. keruh + endapan I - ditambah 200 ml aquadest - dikocok - dibiarkan mengendap hingga jenuh - disaring larutan jernih di bagian atas Page 6
7 Endapan II - ditambah 100 ml alkohol 95% - disaring dengan penyaring Buchner Pati basah - dikeringkan pada suhu kamar Pati kering - ditimbang - dicatat hasil asil 2. Uji Kualitatif Karbohidrat a. Reaksi Peragian Tabung reaksi - 5 ml larutan 20 % suspensi ragi roti - 5 ml larutan karbohidrat - 5 ml larutan buffer fosfat (p ) Campuran - didiamkan selama 1 jam Timbul gelembung C 2 jika ada reaksi peragian Page 7
8 b. Reaksi Molisch Tabung reaksi I - 2 ml larutan glukosa - 2 tetes larutan 10% alfa naftol - dialirkan 2 ml 2 S 4 melalui dinding tabung Campuran (terbentuknya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat) Tabung reaksi II - 2 ml larutan fruktosa - 2 tetes larutan 10% alfa naftol - dialirkan 2 ml 2 S 4 melalui dinding tabung Campuran (terbentuknya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat) Tabung reaksi III - 2 ml larutan laktosa - 2 tetes larutan 10% alfa naftol - dialirkan 2 ml 2 S 4 melalui dinding tabung Campuran (terbentuknya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat) Page 8
9 c. Reaksi Benedict Tabung reaksi I - 5 ml reagen Benedict - 8 tetes (0,5 ml) larutan glukosa - panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit Campuran (Reaksi +: terjadi warna hijau, kuning, merah atau endapan merah bata) Tabung reaksi I - 5 ml reagen Benedict - 8 tetes (0,5 ml) larutan fruktosa - panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit Campuran (Reaksi +: terjadi warna hijau, kuning, merah atau endapan merah bata) Tabung reaksi I - 5 ml reagen Benedict - 8 tetes (0,5 ml) larutan laktosa - panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit Campuran (Reaksi +: terjadi warna hijau, kuning, merah atau endapan merah bata) Page 9
10 E. ASIL PENGAMATAN No Langkah Kerja asil Pengamatan 1. Isolasi Amilum dari Ubi Kayu 100 gr ubi kayu ditambah 200 ml aquadest diblender selama 30 dtk. Larutan ubi disaring dengan kertas saring, ditampung, ditambah aquadest, dikocok dan dibiarkan mengendap. Larutan jenuh didekantasi, ditambah 200 ml aquadest, dikocok dan dibiarkan mengendap kemudian disaring. Larutan jernih diatas didekantasi lagi kemudian disaring kembali. Endapan ditambah 100 ml alcohol 95%, kemudian disaring dengan penyaring Buchner. Pati kemudian dikeringkan, setelah kering ditimbang ditempatkan pada kertas saring. Tekstur menjadi halus dan berwarna putih kekuningan dan keruh. Larutan keruh ditampung Endapan tertinggal pada kertas saring berwarna putih kekuningan Larutan yang telah didekantasi agak bening, sedangkan endapannya berwarna putih kekuning-kuningan. Residu tertinggal pada kertas saring Diperoleh larutan hasil filtrate dan endapan yang kini berwarna lebih putih dan bersih. Endapan hasil penyaringan dengan Buchner berwarna putih bersih, dan bertekstur lembut. Patipun diperoleh Pati + kertas saring = 19,66 gram Kertas saring = 1,02 gram Berat pati = 19,66 1,02 = 18,64 gram Kadar amilum=18,64gr/100gr x 100% = 18,64% 2. Uji Kualitatif Karbohidrat Reaksi Peragian 5ml lar. 20% suspensi ragi roti + 5ml lar. karbohidrat + 5ml lar. buffer fosfat (p ). Campuran dibiarkan selama ± 1 jam (amati apakah timbul gelembung C 2 atau tidak?) Ragi roti berwarna kekuningan dan berbau tak sedap, lar. karbohidrat berwarna putih dan keruh, lar. buffer berwarna bening. Campuran menjadi keruh dan berwarna putih kekuningan, dan baunya tak sedap. Timbul gelembung C 2, hal ini menunjukkan adanya reaksi peragian. Page 10
11 Reaksi Molisch 2 ml larutan glukosa + 2 tetes larutan 10% α naftol; dimasukkan kedalam tabung reaksi, dialirkan melalui dinding tabung reaksi 2 ml 2 S 4 pekat secara perlahan. Amati apakah terbentuk cincin ungu pada bidang batas dua cairan tersebut?? Awalnya semua larutan berwarna bening, saat glukosa dicampur dengan larutan 10% α naftol, belum tampak perubahan, namun setelah 2 S 4 pekat ditambahkan warna larutan mulai berubah dan menjadi agak keruh. Terdapat partikel-partikel berwarna hitam yang melayang dipermukaan larutan. Terbentuk cincin berwarna ungu (menunjukkan adanya karbohidrat). 2 ml larutan fruktosa + 2 tetes larutan 10% α naftol; dimasukkan kedalam tabung reaksi, dialirkan melalui dinding tabung reaksi 2 ml 2 S 4 pekat secara perlahan. Amati apakah terbentuk cincin ungu pada bidang batas dua cairan tersebut?? Awalnya semua larutan berwarna bening, saat fruktosa dicampur dengan larutan 10% α naftol, belum tampak perubahan, namun setelah 2 S 4 pekat ditambahkan warna larutan mulai berubah dan menjadi agak keruh. Terdapat partikel-partikel berwarna hitam yang tersebar dalam larutan, dan warnanya berubah kemerahan. Terbentuk cincin berwarna ungu (menunjukkan adanya karbohidrat). 2 ml larutan laktosa + 2 tetes larutan 10% α naftol; dimasukkan kedalam tabung reaksi, dialirkan melalui dinding tabung reaksi 2 ml 2 S 4 pekat secara perlahan. Amati apakah terbentuk cincin ungu pada bidang batas dua cairan tersebut?? Laktosa berwarna putih keruh, saat laktosa dicampur dengan larutan 10% α naftol, belum tampak perubahan, namun setelah 2 S 4 pekat ditambahkan warna larutan mulai berubah dan menjadi agak keruh. Terdapat partikel-partikel berwarna hitam yang tenggelam dalam larutan. Terbentuk cincin berwarna ungu, namun letaknya agak kedasar tabung (menunjukkan adanya karbohidrat). Reaksi Benedict 5 ml Reagen Benedict + 8 tetes (0.5ml) lar. glukosa dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan bunsen selama ± 1 menit. Lar. glukosa berwarna bening, sedangkan reagen Benedict berwarna biru. Campuran berwarna biru muda dan bening. Page 11
12 Amati apakah terjadi perubahan warna menjadi hijau, kuning, merah, orange, atau terbentuk endapan merah bata (menunjukkan reaksi +) Setelah dipanaskan larutan berubah warna menjadi kehijauan (hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi positif terhadap Benedict) 5 ml Reagen Benedict + 8 tetes (0.5ml) lar. fruktosa dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan bunsen selama ± 1 menit. Amati apakah terjadi perubahan warna menjadi hijau, kuning, merah, orange, atau terbentuk endapan merah bata (menunjukkan reaksi +) Lar. Fruktosa berwarna bening, sedangkan reagen Benedict berwarna biru. Campuran berwarna biru muda dan bening. Setelah dipanaskan larutan berubah warna menjadi hijau di bagian atas (hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi positif terhadap Benedict) 5 ml Reagen Benedict + 8 tetes (0.5ml) lar. laktosa dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan bunsen selama ± 1 menit. Lar. laktosa berwarna putih agak keruh, sedangkan reagen Benedict berwarna biru. Campuran berwarna biru muda dan sedikit keruh. Amati apakah terjadi perubahan warna menjadi hijau, kuning, merah, orange, atau terbentuk endapan merah bata (menunjukkan reaksi +) Setelah dipanaskan larutan berubah warna menjadi kehijauan di bagian atas, dan tampak sedikit endapan merah didasarnya (hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi positif terhadap Benedict) Page 12
13 F. ANALISIS DATA 1. Isolasi Amilum dari Umbi-Umbian > Berat Ubi Kayu = 100 gram > Berat Pati yang diperoleh + Kertas Saring = 19,66 gram > Berat Kertas Saring = 1,02 gram > Berat Pati = 19,66 gram 1,02 gram = 18,64 gram > Kadar Pati (Amilum) dalam Ubi Kayu = BeratPati x100% BeratUbiKayu 2. Uji Kualitatif Karbohidrat a. Reaksi Peragian C C C ATP (Energi yang dilepaskan:118 kj per mol) 18,64gram = x100% 100gram = 18,64 % b. Reaksi Molisch Page 13
14 c. Reaksi Benedict Glukosa C 2 C 2 + C 2 C + + C 2 C Cu 2+ ion tartrat C 2 C - + Cu 2 merah Fruktosa 2 C C 2 2 C + C 2 2 C C + C2 2 C 2 C + C Cu 2+ ion tartrat C 2 C 2 + Cu 2 merah Laktosa C 2 C 2 C 2 C 2 + C 2 C 2 + C 2 C 2 C Cu 2+ ion tartrat C 2 C 2 C - + Cu 2 merah Page 14
15 G. PEMBAASAN Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C , sukrosa C , sellulosa (C )n. Rumus umum karbohidrat Cn( 2 )m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa (Ebbing, 2001). Pada praktikum kali ini yakni mengenai isolasi dan hidrolisis karbohidrat kita bertujuan untuk Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat dengan uji kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish,dan reaksi benedict). Percobaan pertama yakni mengisolasi amilum dari singkong/ubi kayu (Manihot esculenta Crantz). Dari hasi pengamatan, setelah pencucian terakhir dengan menggunakan alkohol 95% dan disaring dengan penyaring Buchner, diperolehlah pati sebesar 18,64 gram, sehingga jika kita melakukan perhitungan kadar pati/amilum dalam 100 gram ubi kayu, maka diperolehlah kadar pati sebesar 18,64%. Pati (starch) atau amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman, terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Pati sebagai komponen utama karbohidrat yang pada suhu tinggi dapat mengalami hidrolisis. Meningkatnya suhu akan meningkatkan kecepatan hidolisis pati. Pada suhu tinggi pati dapat mengalami pemecahan pemecahan menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti glukosa, maltosa dan dekstrin. Selain pada suhu tinggi, hidrolisis juga dapat dilakukan dengan asam (2S4) maupun dengan basa (Na). Komponen karbohidrat lainnya yaitu sukrosa juga mengalami hidrolisis pada kadar air rendah. idrolisis pati dapat juga dipengaruhi oleh p, konfigurasi anomerik dan ukuran cincin glukosil. Glikosidis lebih mudah terhidrolisis pada kondisi asam daripada kondisi basa dan cenderung stabil. Karbohidrat cenderung tidak stabil pada suasana asam, khususnya pada suhu tinggi. Perbedaan nilai anomerik hidrolisis β-d-glikosidis adalah lebih kecil dari pada α-d- Page 15
16 anomer, perbedaan ini disebabkan variasi struktural dan perbedaan pada derajat gabungan antara oligo dan polisakarida. Cincin furanosa jauh lebih mudah dihidrolisis daripada cincin firanosa, walaupun hidrolisa firanosa adalah gabungan molekul, hidrolisis furanosa dianggap sebagai bimolekuler karena entropi negatifnya diaktifkan. Percobaan selanjutnya yaitu uji kualitatif karbohidrat. Untuk percobaan ini, dilakukan tiga pengujian yakni dengan reaksi peragian, reaksi Molisch, dan reaksi Benedict. Pengujian pertama yakni dengan reaksi peragian, adanya gelembung C 2 yang terbentuk diakhir percobaan nantinya akan menunjukkan bahwa reaksi peragian memang benar terjadi. Pada percobaan ini, yang akan kita fermentasikan adalah latutan karbohidrat. Kita mengetahui bahwa karbohidrat merupakan polisakarida yang tersusun atas banyak monomer sakarida, salah satu diantaranya adalah glukosa. Reaksi peragian (sering juga disebut reaksi fermentasi) akan memecah glukosa dan mengubahnya menjadi dua molekul alkohol dan melepaskan energi dalam bentuk ATP kurang lebih sebesar 118 kj/mol. Selain itu dihasilkan pula hasil sampingan berupa dua molekul C 2. Ringkasnya, reaksi peragian tersebut berlangsung menurut persamaan di bawah ini: C C C ATP Molekul C 2 yang terdapat dalam produk pada proses reaksi di atas itulah yang kita amati di akhir proses percobaan ini. asil pengamatan menunjukkan bahwa setelah didiamkan selama kurang lebih satu jam, terlihat gelembung-gelembung C 2 di dasar tabung. al ini membuktikan bahwa proses fermentasi (reaksi peragian) telah berlangsung. Pengujian kedua yakni dengan Reaksi Molisch. Uji Molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu ans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sample. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, 2 S 4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan. 2 S 4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu. Ada tiga sampel yang digunakan dalam percobaan ini, yakni glukosa, fruktosa dan laktosa. Ketiga sampel ini menunjukkan hasil possitif, karena dari hasil pengamatan ketiga sampel tersebut membentuk cincin warna ungu, dimana hal ini Page 16
17 membuktikan bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat. Glukosa membentuk dua lapisan, dengan lapisan di bagian atas berwarna putih keruh dengan partikel-partikel hitam yang melayang di permukaanya, serta di bagian bawah lapisan berwarna bening, dan cincin berwarna ungu tersebut terbentuk diantara kedua lapisan ini. al yang sama ditunjukkan oleh fruktosa, sedangkan untuk fruktosa hanya berbeda sedikit yakni cincin ungu yang terbentuk terletak agak ke bagian dasar tabung. Pengujian terakhir, yakni menggunakan reaksi Benedict. Selain reaksi Molisch, pengujian karbohidrat dapat pula dilakukan dengan reaksi Benedict. Benedict terdiri dari campuran Na 2 Co 3 + CuS 4 + Natrium sitrat. Reaksi Benedict akan menyebabkan larutan sampel yang awalnya berwarna biru berubah menjadi orange, kuning, hijau atau terbentuk endapan berwarna merah bata. Perubahan ini menandakan bahwa sampel tersebut mengandung karbohidrat. Sama halnya dengan reaksi Molisch di atas, dalam percobaan ini kita juga menggunakan tiga sampel, yakni glukosa, fruktosa, dan laktosa. Sampel pertama yang digunakan yakni glukosa, merupakan larutan berwarna bening dan setelah ditambahkan reagen Benedict, larutan berubah warna menjadi biru. Setelah pemanasan dengan menggunakan bunsen selama kurang lebih satu menit, warnanya kembali mengalami peubahan menjadi kehijauan. al yang sama ditunjukkan oleh fruktosa, sedangkan untuk sampel laktosa, yang warnanya sedikit lebih keruh dibandingkan dengan dua sampel sebelumnya, setelah ditambahkan reagen Benedict larutannya menjadi berwarna biru keruh, ketika pemanasan selesai dilakukan, larutan kembali berubah warna menjadi kehijauan dan terdapat endapan merah bata di dasar tabung. al ini menunjukkan bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat, karena glukosa yang merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi yang mampu mereduksi pereaksi Benedict. Ion Cu 2+ akan direduksi menjadi Cu + dan akan mengendap sebagai Cu 2. Proses reaksi lengkapnya dapat dilihat pada bab analisis data di atas. Jadi endapan berwarna merah yang terlihat di dasar tabung tadi merupakan endapan Cu 2, sehingga terbukti bahwa ketiga sampel di atas mengandung karbohidrat. Page 17
18 . KESIMPULAN Dari hasil praktikum kali ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni: Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C , sukrosa C , sellulosa (C )n. Rumus umum karbohidrat Cn( 2 )m. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat dikelompokkan menjadi empat kelompok penting yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Dari hasil percobaan isolasi pati di atas diperoleh kadar pati (amilum) dalam 100 gram ubi kayu adalah sebesar 18,64%. Terjadinya reaksi fermentasi (reaksi peragian) ditandai oleh terbentuknya gelembung-gelembung C 2 dan proses reaksinya berlangsung menurut persamaan berikut: C C C ATP Pada percobaan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Molisch, adanya karbohidrat ditandai dengan terbentuknya cincin ungu. Uji Molisch didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh 2 S 4 membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sample. Sedangkan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Benedict, adanya karbohidrat ditunjukkan oleh perubahan warna larutan sampel dari biru menjadi kuning, orange, hijau atau terbentuk endapan merah bata di dasar tabung. Glukosa yang merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi yang mampu mereduksi pereaksi Benedict (campuran Na 2 Co 3 +CuS 4 +Natrium sitrat). Ion Cu 2+ direduksi menjadi Cu + dan akan mengendap sebagai Cu 2. I. SARAN Diharapkan kepada praktikan agar lebih serius lagi dalam praktikum, agar hasil yang diperoleh dapat maksimal, dan kepada kakak-kakak Co.Ass harap pengarahan dan bimbingannya lebih ditingkatkan. Terima kasih. Page 18
19 DAFTAR PUSTAKA Anonim Polimer Bahan Alam ( ) diakses pada tanggal 20 November 2010, 01:17 am. Coulson, E.., and Ingle, Richard Nuffield Chemistry: andbook for Pupils. USA: Prentice all Longman Group Limited, Inc. Ebbing, Darrell D General Chemistry. USA: aughton, Muffin Company. Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden Kimia rganik Jilid 1 Edisi Ke-4 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden Kimia rganik Jilid 2 Edisi Ke-4 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. arrow, Benjamin Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder Company. Keenan Kimia untuk Universitas (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Pege, D. S Prinsip-Prinsip Biokimia Edisi Ke-2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Poedjiadi, A Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: University of Indonesia Press. Page 19
SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA
AARA I SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya 2. ari, tanggal praktikum : Sabtu, 29 Juni
Lebih terperinciUJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.
PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat
Lebih terperincicincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan
HASIL DAN DATA PENGAMATAN 1. Uji molish warna cincin ungu pada batas larutan pati cincin ungu pada batas larutan arabinosa cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 25 September 2015 Struktur dan Fungsi Biomolekul Waktu : 08.00-11.00 WIB PJP : Inda Setyawati, STP, MSi Asisten : Listia Vidyawati MM Mayang Dewi MU Annisa Dhiya
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
LAPORAN PRATIKUM KIMIA PANGAN ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT Disusun Oleh : KELOMPOK 6 GIZI NONREGULER M. Rifki Fahrian (12310075) M. Zefri (12310076) Najah Imtihani (12310077) Nia Indah Yurica (12310078)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
LAPRAN PRAKTIKUM KIMIA RGANIK ANALISIS KUALITATIF KARBIDRAT NAMA : GATSULLA AL-JALILY NIM : 135100601111042 KELAS : K JURUSAN : TEP KELLMPK : K5 ASISTEN : LABRATRIUM KIMIA FAKULTAS TEKNLGI PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMenyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.
Pembahasan benedict Pada praktikum biokimia gizi tentang pemeriksaan kadar glukosa urine dengan metode benedict, kelompok kami menggunakan sampel urine fenti. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui
Lebih terperinciKIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN I. Pengujian Secara Kualitatif 1. Uji Benedict 1 Glukosa Biru Muda Orange 2 Fruktosa Biru Muda Orange 3 Sukrosa Biru Muda Biru Muda 4 Maltosa Biru Muda Orange
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT Analisis Kualitatif Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yg dapat dgunakan untuk analisis kualitatif. Beberapa reaksi yg lebih
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH
LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH Disusun oleh : Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciUji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin Dasar teori : Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
Lebih terperinciANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih
ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,
Lebih terperinciKARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciAnalisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si
KARBOHIDRAT Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP TEORI Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidarat berasal dari kata
Lebih terperinciUji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak
Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT NAMA : SARAH MELATI D NIM : K211 10 291 KELOMPOK : 6 ( ENAM ) ASISTEN : NUR RADHIYAH TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011 LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil C H C C CH 2 OH H H C C OH OH
KARBIDRAT Pendahuluan Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : 1. Irmayanti (157008011) 2. Binayanti Nainggolan (157008008) 3. Henny Gusvina Batubara (157008010) Tanggal Praktikum : 31 Maret 2016 Tujuan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Pangan yang diampu oleh: Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si dan Shinta Maharani
Lebih terperinciI. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol
JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010
Lebih terperinci: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.
II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n
KARBOHIDRAT Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Februari 2010 Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n Karbohidrat meliputi sebagian zat-zat
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PROTEIN A. REAKSI UJI PROTEIN 1. PENGENDAPAN PROTEIN OLEH GARAM-GARAM
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126
Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA
LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA NAMA :Dian Ratnasari PRODI :Teknik Kimia NIM: 12.01.4017 KAMPUS POLITEKNIK LPP Jln. LPP No 1A, Balapan, Yogyakarta 55222, Telp
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006. Tempat penelitian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Kezia Christianty C NRP : 123020158 Kel/Meja : F/6 Asisten : Dian
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan
PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan
Lebih terperinci02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan
Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech Kemanisan Beberapa monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis bahan pemanis Contoh: sukrosa (kristal), glukosa (dalam sirup jagung) dan dekstrosa
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II Uji Seliwanoff, Osazon, dan Iod
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 2 Oktober 2015 Struktur dan Fungsi Biomolekul Waktu : 08.00-11.00 WIB PJP : Inda Setyawati, STP, MSi Asisten : Caecilia Jessica U Mayang Dewi MU Rizqy Fachria KARBOHIDRAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah. Hasil Uji (+/-)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah Sampel Hasil Uji (+/-) Keterangan Schiff Tidak terjadi perubahan warna Sampel A Tollens Tidak
Lebih terperinciKADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA
KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciDISAKARIDA. - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida :
DISAKARIDA Disakarida : - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida : Sukrosa : glukosa + fruktosa Laktosa : Glukosa + galaktosa Maltosa : 2 glukosa Selobiosa : 2 glukosa - Kedua
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK Kimia SMK KELAS XII SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG SK DAN KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar
Lebih terperinciBIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT
BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT 1 Karbohidrat Karbohidrat adalah biomolekul yang paling banyak terdapat di alam. Setiap tahunnya diperkirakan kira-kira 100 milyar ton CO2 dan H2O diubah kedalam molekul selulosa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015
LAPORAN PRAKTIKUM NAMA PRAKTIKAN : Nini Chairani (14700801) Zakirullah Syafei (1470080) PRODI : Magister Ilmu Biolmedik JUDUL : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 015
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5 SK dan KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar Menjelaskan
Lebih terperinciPenggolongan Karbohidrat
KARBIDRAT Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. leh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting : * Gugus hidroksil * Gugus keton/aldehid Penggolongan
Lebih terperinciUJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL
UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana R merupakan gugus alkil. Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciCiri karbohidrat lain :
Fungsi : karbohidrat 1. Sbg bahan bakar/sumber energi 2. Sbg bahan penyusun struktur sel mis : - selulosa, berenergi tetapi tdk dpt diambil energinya oleh makhluk hidup ttt - Chitin - lignin disebut karbohidrat
Lebih terperinciReaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat
Reaksi BIKIMIA PADA UJI BAKTERILGI o UJI BIKIMIA KETEREGA 1. Uji fermentasi karbohidrat Uji positif ditandai dengan perubahan warna indikator BTB (brom timol biru) pada media biakan dari biru menjadi kuning.
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (4.1) Penelitian Pendahuluan, dan (4.2) Penelitian Utama. 4.1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan lama
Lebih terperinciKARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR
KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Protein dan Karbohidrat : Sifat dan Reaksi Kimia Nama : Grace E M Hutahaean NIM : 11212021 Kelompok : 3 Tanggal percobaan : 24 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan laporan :
Lebih terperinciKarbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014
Karbohidrat Definisi karbohidrat Definisi Klasifikasi karbohidrat Metabolisme karbohidrat Analisis karbohidrat Peran Karbohidrat Contoh aplikasi Karbohidrat Karbohidrat Sumber: biomolekul paling banyak
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN
LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN Nama : Ade Tria NIM : 10511094 Kelompok : 4 Shift : Selasa Siang Nama Asisten : Nelson Gaspersz (20512021) Tanggal Percobaan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinci- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL
- 1 - KIMIA MAKRMLEKUL KARBIDRAT» Merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi» Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:» Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus
Lebih terperinciLAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I UJI ASAM AMINO UJI MILLON UJI HOPKINS-COLE UJI NINHIDRIN Oleh LUCIANA MENTARI 06091010033 PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gugus fungsi adalah suatu gugus yang memberikan karakteristik kepada senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN FOOD ANALYSIS AND BIOCHEMISTRY PRACTICE Endrika WIDYASTUTI Food Science and Technology Department 2013 UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT CARBOHYDRATE ANALYSIS Uji KH secara
Lebih terperinciPERCOBAAN I KARBOHIDRAT Uji Molish
1 PERCOBAAN I KARBOHIDRAT 1. Tujuan Instruksional Mahasiswa diharapkan mampu : a. Mengenal berbagai macam karbohidrat b. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya karbohidrat 1.1. Uji Molish 2. Dasar Teori
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Onggok Sebelum Pretreatment Onggok yang digunakan dalam penelitian ini, didapatkan langsung dari pabrik tepung tapioka di daerah Tanah Baru, kota Bogor. Onggok
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di
31 III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Universitas
Lebih terperinciMETODE ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT
METODE ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT Oleh : Ni Luh Mega Desyanti P07134011035 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2013 Metode
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ALKOHOL MELALUI FERMENTASI BUAH
Laboratorium Teknologi Bioproses Semester IV 2013/2014 LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI ALKOHOL MELALUI FERMENTASI BUAH Pembimbing : Dr. Pirman Kelompok : I Tgl. Praktikum : 21 Mei 2013 Nama : Muh. Rezki
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciDAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN
DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN Terkadang ketika di laboratorium, ada rasa ingin tahu bagaimana cara membuat pereaksi molisch, barfoed, seliwanoff dan sebagainya. Nah, disini saya mencoba menyajikan bagaimana
Lebih terperinciA. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 D. Tujuan : Menentukan kadar glukosa dalam darah. E. Dasar
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005
Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005 UN-SMK-05-01 Perhatikan perubahan materi yang terjadi di bawah ini: (1) sampah membusuk (2) fotosintesis (3) fermentasi (4) bensin menguap (5) air membeku
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperincimembantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis gula yang terjadi belakangan ini mengakibatkan konsumsi pemanis selalu melampaui produksi dalam negeri, sehingga Indonesia terpaksa mengimpor pemanis dari luar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Meutia Atika Faradilla (147008014) Sri Wulandari (147008005) Tanggal Praktikum : 10 Maret 2015 Tujuan Praktikum : 1. Memahami prinsip dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciMAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PENGARUH ph TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM : RR. DYAH RORO ARIWULAN NIM : H
LAPRAN PRAKTIKUM BIKIMIA PERCBAAN VII PENGARU p TERADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM NAMA : RR. DYA RR ARIWULAN NIM : 411 10 272 KELMPK : VI (EMPAT) ARI / TANGGAL : RABU/ 9 NVEMBER 2011 ASISTEN : MU. SYARIF AQA
Lebih terperinciI. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein
I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik
Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik
Lebih terperinciA. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK
POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK 1. Diantara beberapa monomer di bawah ini : Monomer manakah yang dapat membentuk polimer adisi. A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius
Lebih terperinciEkstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)
Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil 1. Golongan Alkohol Etanol + K2Cr 2 O 7 + H 2 SO 4 50 % Larutan warna kuning + H2SO4
Lebih terperinciLaporan praktikum kimia logam dan non logam
Laporan praktikum kimia logam dan non logam natrium peroksoborat Nama Anggota Kelompok Ebsya Serashi James Marisi Yeshinta Risky Priasmara Putri Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010
LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadangkadang
Lebih terperinciPERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER
LAPORAN PRAKTIKUM 2 PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER NAMA: 1. YULIANDRIANI (NIM: 157008004) 2. KARIN TIKA FITRIA (NIM: 157008003) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 31 MARET 2016 TEMPAT : LABORATORIUM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Juwita (127008003) Herviani Sari (127008008) Tanggal Praktikum: 4 Oktober 2012 Tujuan Praktikum: 1. Memahami prinsip dasar larutan buffer
Lebih terperinci: Kirana patrolina sihombing
Laporan Praktikum Biomedik BM 506 Tema : ph Meter, Buffer dan Pengenceran Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/10 Maret 2015 Jam Nama Praktikan Tujuan Praktikum : 10.00 WIB 14.00 WIB : Melya Susanti : Kirana
Lebih terperinciTerbentuk endapan coklat formaldehid 2 1ml KMnO4 1%+ 1tetes aseton Tidak terbentuk endapan 3 1ml KMnO4 1% +1tetes benzaldehid
Oksidasi KMnO4 no Langkah percobaan Hasil percobaan 1 1ml KMnO4 1% +1tetes Terbentuk endapan coklat formaldehid 2 1ml KMnO4 1%+ 1tetes aseton Tidak terbentuk endapan 3 1ml KMnO4 1% +1tetes benzaldehid
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ALDEHID dan KETON
LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ALDEHID dan KETON I. Tujuan Tujuan dari praktikum uji kualitatif seyawa aldehid dan keton adalah untuk mengetahui didalam sampel mengandung gugus aldehid dan keton.
Lebih terperinciLaporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga
Tujuan Praktikum : Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga Oleh : Ferry Prawira Gurusinga; Maya Anjelir Antika; Winda Kharunnisa Harahap Hari/Tanggal : Kamis / 10 Oktober 2013 1. Untuk
Lebih terperinci