A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013
|
|
- Sugiarto Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 D. Tujuan : Menentukan kadar glukosa dalam darah. E. Dasar Teori : Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memuta cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dala buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara mg tiap 100 ml darah. pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut dengan resistensi insulin. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Penentuan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode yang digunakan untuk penentuan kadar glukosa darah adalah reaksi reduksi ion kupri (Cu 2+ ) di dalam larutan kupritartrat oleh glukosa darah menjadi ion kupro (Cu + ) dalam suasana basa. Sebelumnya darah harus bebas protein (deproteinasi filtrat darah). Deproteinasi dilakukan karena dalam menentukan kadar glukosa darah maka albumin/protein dalam darah harus dihilangkan karena protein juga dapat bereaksi dengan Cu, ketika protein telah terdenaturasi maka tidak akan mengganggu absorbansi glukosa dengan analisis spektrofotometri UV-VIS sehingga didapatkan hasil yang valid untuk penentuan kadar glukosa.
2 Senyawa Cu 2 O yang terbentuk dari hasil penambahan larutan kupritartrat bereaksi dengan asam fosfomolibdat membentuk senyawa fosfomolibdenum oksida yangberwarna biru tua. Intensitas warna biru yang terbentuk sebanding dengan kadar glukosa didalam darah sampel sehingga dapat diukur serapannya secara spektrofotometri. Filtrat bebas protein dipanaskan dalam larutan tembaga alkalis akan menghasilkan Cu 2 O. Kemudian Cu 2 O direaksikan dengan asam fosfomolibdat yang akan menghasilkan warna biru yang dapat dibaca pada spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm. Intensitas warna biru molibdat ini merupakan ukuran banyaknya tembaga yang direduksi dengan demikian menyatakan jumlah glukosa yang diperoleh dibandingkandengan standar. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain hanya dibutuhkan dua pelarut, filtrat yang terbentuk lebih netral, dan proses filtrasi ebih cepat. Spektrofotometer UV VIS adalah semacam alat ukur yang bekerja berdasarkan prinsip spektrofotometri. Sederhananya adalah berdasarkan penyerapan panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan Hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik melewatisuatu media, maka sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantulkan, dan sebagiandipancarkan. Perubahan warna yang terjadi diamati dan intensitas warnanya diamati dengan spektronik -2 0 pada panjang gelombang maksimum yaitu 660 nm. A = k x c x l Dimana : A : absorbansi (serapan cahaya) k : koefisien ekstintik molar larutan l : tebal kuvet c : konsentrasi sampel Berdasarkan hukum lambert-beer, serapan cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi. Konsentrasi glukosa darah merupakan faktor yang sangat penting untuk kelancaran kerja tubuh. Kadar normal glukosa dalam darah mg/ 100 ml.
3 Keadaan dimana kadar glukosa berada di bawah mg/ 100 ml disebut hipoglisemia, sedangkan di atas 90 mg/ 100 ml disebut hiperglisemia. F. Alat Dan Bahan: Alat 1. Spektrofotometer UV-VIS 2. Sentrifuge 3. Tabung reaksi 4. Penangas air 5. Larutan Cu alkalis 6. Gelas ukur 7. Gelas piala Bahan 1. Larutan Ba(OH) 2 0,3 N 2. Larutan ZnSO 4.7H 2 O 5% 3. Larutan standar glukosa 1 mg/l 4. Pereaksi arsenomolibdat
4 G. Alur Percobaan 1. Deproteinasi Filtrat Darah 0,1 ml darah oxalated - Dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge yang berisi 1,9 ml akuades - Dicampur dengan baik (dengan pengaduk - Ditambah 1,5 ml Ba(OH) 2 0,3 N - Diaduk hingga rata - Ditambahkan lagi 1,5 ml ZnSO 4.7H 2 O 5% - Dicampur dengan baik - Didiaamkan selama 5 menit - Disentrifuge selama 10 menit - Didekantasi Residu Filtrat (filtrat darah bebas protein) Dilakukan uji biuret 3-5 tetes Hasil
5 2. Penentuan Kadar Glukosa dalam Darah 1,0 ml Filtrat darah bebas protein Hasil - Dimasukkan ke dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit, kemudian dimasukkan dalam air dingin - Ditambahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk hingga merata - Dibaca absorbansinya 3. Pembuatan Kurva Standart 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml glukosa glukosa glukosa glukosa glukosa 0,1 mg/ml 0,2 mg/ml 0,3 mg/ml 0,4 mg/ml 0,5 mg/ml - Dipipet masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit - Dimasukkan ke dalam air dingin - Ditabahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk sampai merata - Dibaca absorbansinya Hasil Pengamatan
6 4. Larutan Blanko 1 ml larutan blanko - Dipipet masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit - Dimasukkan ke dalam air dingin - Ditabahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk sampai merata - Dibaca absorbansinya Hasil Pengamatan
7 H. Hasil Pengamatan No. Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan 1. 0,1 ml darah oxalated Sebelum - Aquades : tak berwarna Residu - Dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge yang berisi 1,9 ml akuades - Dicampur dengan baik (dengan pengaduk - Ditambah 1,5 ml Ba(OH) 2 0,3 N - Diaduk hingga rata - Ditambahkan lagi 1,5 ml ZnSO 4.7H 2 O 5% - Dicampur dengan baik - Didiamkan selama 5 menit - Disentrifuge selama 10 menit - Didekantasi Filtrat (filtrat darah bebas protein) Hasil Dilakukan uji biuret 3-5 tetes - Ba(OH) 2 0,3 N : larutan jernih jernih tak berwarna - Darah : merah - ZnSO 4.7H 2 O : larutan jernih tidak berwarna Sesudah - Darah + aquades : merah - Setelah ditambah Ba(OH) 2 : larutan darah menjadi hijau kecokelatan.terdapat gelembung dan terbentuk 2 lapisan Lapisan atas : jernih dan tak berwarna Ba(OH) 2 sebagai suasana basa dan mengendapkan albumin ZnSO 4.7H 2 O membantu pengendapan protein dalam darah sehingga filtrat setelah didekantasi darah akan bebas dari protein Filtrat darah yang dihasilkan berwarna biru setelah dilakukan uji biuret. Sehingga filtrate darah yang dihasilkan masih mengandung protein.
8 Lapisan bawah: endapan hijau keruh - Setelah disentrifuge :larutan menjadi 2 lapisan yaitu lapisan atas jernih dan tak berwarna sedangkan lapisan bawah :endapan putih - Uji biuret : larutan berwarna biru. 2. Sebelum: 1,0 ml Filtrat darah bebas protein - Cu alkalis : larutan Hasil - Dimasukkan ke dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit, kemudian dimasukkan dalam air dingin - Ditambahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk hingga merata - Dibaca absorbansinya berwarna biru jernih - Arsenomolibdat : larutan jernih tak berwarna. Sesudah : - Filtrat darah + Cu alkalis : larutan biru muda jernih. Glukosa darah akan mereduksi ion Cu + dalam suasana basa dan hasil reduksi akan bereaksi dengan asrsebomolibdat menghasilkan warna biru Diperoleh nilai absorbansi sebesar 0,020 Konsentrasi sampel adalah -0,180
9 - Setelah dipanaskan : terbentuk endapan putih (+), larutan biru jernih. - Setelah didinginkan : terbentuk endapan putih (++), larutan biru jernih - Absorbansi = 0, Sebelum : 1 ml glukosa 0,2 ppm 1 ml glukosa 0,2 ppm 1 ml glukosa 0,2 ppm - Dipipet masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit - Dimasukkan ke dalam air dingin - Ditabahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk sampai merata - Dibaca absorbansinya 1 ml glukosa 0,2 ppm 1 ml glukosa 0,2 ppm - Glukosa : larutan jernih tak berwarna. - Cu alkalis : larutan biru jernih. - Arsenomolibdat : larutan jernih tidak berwarna. Sesudah: - Glukosa + Cu alkalis : larutan berwarna biru jernih. - Setelah dipanaskan : Kadar gula normal adalah mg/100ml Semakin besar konsentrasi maka semakin besar nilai absorbansi Semakin besar konsentrasi maka semakin besar nilai absorbansi y = 0,65521x + 0,13788 Hasil Pengamatan
10 Tabung 1 : larutan berwarna biru jernih (++). Tabung 2 : larutan berwarna hijau kebiruan, jernih (+) Tabung 3 : larutan berwarna hijau kebiruan (-) Tabung 4 : larutan berwarna merah kecokelatan (-), jernih Tabung 5 : larutan merah kecokelatan agak keruh (+) - Setelah ditambah arsenomolibdat : Tabung 1 : larutan biru jernih (++),ada gel yang naik Tabung 2 : larutan biru jernih + Tabung 3 : larutan biru jernih +++ Tabung 4 : larutan biru jernih +
11 4. 1 ml larutan blanko Sebelum - Dipipet masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambah 1,0 ml pereaksi Cu alkalis - Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit - Dimasukkan ke dalam air dingin - Ditabahkan 1,0 ml pereaksi arsenomolibdat - Diaduk sampai merata - Dibaca absorbansinya Hasil Pengamatan Tabung 5 : larutan biru Nilai absorbansi Std.1 : 0,101 Std.2 : 0,358 Std.3 : 0,429 Std.4 : 0,355 Std.5 : 0,430 - Larutan balnko (akuades) : tidak berwarna - Cu alkalis : larutan berwarna biru jernih - Arsenomolibdat : larutan jernih tak berwarna. Sesudah - Blanko + Cu alkalis : biru jernih - Setelah ditambahkan arsenomolibdat : larutan hijau
12 I. Analisis Data 1. Denaturasi protein dalam darah Pada percobaan ini bertujuan untuk memperoleh sampel filtrat darah yang bebas protein. Yang pertama dilakaukan adalah 0,1 ml (2 tetes) darah yang oxalated dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse, kemudian ditambahkan aquades sebanyak 1,9 ml. Penambahan aquades bertujuan untuk mengencerkan darah yang digunakan sehingga albumin dalam darah akan terlarut oleh aquades. Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas dan biasanya terdapat dalam serum darah. Kemudian ditambahkan 1,5 ml Ba(OH) 2 0,3 N (larutan tidak berwarna), larutan tetap tidak berwarna. Larutan Ba(OH) 2 tersebut berperan untuk mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. Lalu ditambahkan 1,5 ml ZnSO 4 5% (larutan tak berwarna), larutan menjadi keruh berwarna hijau kecoklatan. Kemudia larutan didiamkan selama 5 menit. Tujuan didiamkan ini agar terjadi endapan albumin secara sempurna. Penambahan ZnSO 4 ini berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pengendapan albumin oleh Ba(OH) 2. Selanjutnya larutan disentrifuge selama 10 menit agar terjadi endapan albumin secara sempurna, dan dihasilkan lapisan atas merupakan larutan bening dan tetap terdapat endapan berwarna hijau keruh. Dimana bagian yang bening/tak berwarna merupakan albumin darah yang merupakan filtrat darah bebas protein sedangkan bagian yang mengendap merupakan filtrat darah yang tak tersentrifuge secara sempurna. Kemudian dilakukan dekantasi pada larutan tersebut sehingga diperoleh filtrat darah bebas protein tak berwarna dan diuji dengan penambahan 2 tetes biuret (biru jernih), ternyata larutan tersebut tetap tak berwarna/bening, hal ini menandakan filtrat tersebut bebas dari protein. 2. Penentuan Kadar Glukosa Darah Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar glukosa darah pada sampel filtrate bebas protein dari percobaan pertama diatas.
13 Pada penentuan kadar glukosa darah yang dilakukan adalah diambil 1 ml filtrat darah bebas protein hasil sentrifuge dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan Cu alkalis (biru jernih) dan larutan menjadi berwarna biru mudda jernih. Dimana penambahan Cu alkalis ini berfungsi sebagai pereduksi glukosa dalam sampel tersebut. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20 menit, dimana pemanasan ini bertujuan untuk menambah laju reaksi oleh Cu alkalis menghasilkan endapan putih (+) dan larutan berwarna biru jernih. Lalu larutan didinginkan menghasilkan larutan warna biru jernih dan endapan putih (++) bertambah. Selanjutnya ditambahkan 1 ml pereaksi arsenomolibdat yang berwarna kuning jernih. Pada penambahan Cu alkalis terbentuk larutan berwarna hijau ketika ditambahkan pereaksi arsenomolibdat, karena larutan mengandung asam laktat dan ion Cu 2+. Hal ini sesuai dengan prinsip uji Tauber yang akan memberikan hasil positif (larutan biru) pada larutan yang mengandung monosakarida (glukosa). Ion kupri (Cu + ) akan direduksi oleh gula menjadi kupro (Cu 2+ ) dan mengendap sebagai Cu 2 O (kuprooksida). Penambahan pereaksi arsenomolibdat tersebut bertujuan agar Cu 2 O dapat larut kembali dan warna larutan berubah menjadi biru tersebut karena adanya oksidasi arsenomolibdat. Selanjutnya larutan diukur absorbansinya dengan metode spektofotometri. Spektrometer absorbsi adalah sebuah instrumen untuk mengukur absorbsi/penyerapan cahaya dengan energi (panjang gelombang) tertentu oleh suatu atom/molekul. Dalam praktikum ini pengukuran dilakukan pada panjang gelombang pada panjang gelombang 660 nm. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa absorbansi glukosa yang diperoleh sebesar 0,020. Dan konsentrasi sampel -0,180.
14 3. Penentuan Kurva Standar Pada percobaan ini bertujuan untuk membuat kurva standar dan akan diperoleh kurva yang memiliki persamaan regresi untuk digunakan sebagai penentuan kadar glukosa darah darah pada percobaan kedua. Untuk membuat kurva standar tahap pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan standar. Larutan standar dibuat dengan cara larutan glukosa 0,05 mg/ml. untuk larutan standart 0,01 mg/ml dibutuhkan 5 ml larutan glukosa 0,05 mg/ml yang diencerkan dengan aquades sampai volume 25 ml. Selanjutnya untuk membuat larutan glukosa 0,008 mg/ml; 0,006 mg/ml; 0,004 mg/ml; 0,002 mg/ml digunakan rumus pengenceran: M 1 x V 1 = M 2 x V 2 Tahap selanjutnya, masing-masing larutan standart yang telah dibuat dipipet 1 ml dan diletakkan pada lima tabung reaksiyang berbeda. Kemudian ditambahkan 1 ml Cu alkalis pada masing-masing tabung dan dihasilkan larutan yang berwarna biru jernih. Penambahan Cu Alkalis mengakibatkan ion kupri (Cu+) akan direduksi oleh glukosa menjadi kupro (Cu2+) dan mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida). Setelah ditambahkan Cu Alkalis, tabung reaksi dipanaskan dalam air mendidih selama 20 menit. Pemanasan ini bertujuan untuk menambah laju reaksi oleh Cu alkalis, lalu didinginkan. Larutan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Kemudian ditambahkan 1 ml pereaksi arsenomolibdat sehingga larutan berwarna hijau. Penambahkan pereaksi arsenomolibdat bertujuan agar Cu2O melarut lagi dan warna larutan akan berubah menjadi hijau yang disebabkan oleh adanya oksidasi. Lalu larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 660 nm, pengukuran panjang gelombang dilakukan pada panjanggelombang tersebut karena warna hijau memiliki rentang panjang gelombang pada nm. Adapun absorbansi yang didapat adalah sebagai berikut: - Glukosa 0,01 = 0,101 (hijau +++++)
15 Absorbansi - Glukosa 0,008 = 0,358 (hijau ++++) - Glukosa 0,006 = 0,429 (hijau +++) - Glukosa 0,004 = 0,355 (hijau ++) - Glukosa 0,002 = 0,430 (hijau +) Berdasarkan absorbansi yang didapat pada masing-masing larutan standart, dapat diperoleh kurva kalibrasi sebagai berikut: No. Konsentrasi Absorbansi 1 0,010 0, ,008 0, ,006 0, ,004 0, ,002 0,490 Penentuan Kurva Standar y = x R² = y = x R² = Konsentrasi Konsentrasi Absorbansi Linear (Konsentrasi) Linear (Absorbansi) 4. Pembuatan blanko Larutan blanko dibuat sebagai larutan standar dimana dari larutan blanko ini dapat diperoleh nilai absorbansi yang sebenarnya tanpa ada partikel partikel lain didalam larutan tersebut. Dengan perlakuan sebagai berikut : dipipet 1 ml aquades dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
16 Selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan Cu alkalis (biru jernih) dan larutan menjadi berwarna biru keruh. Kemudian larutan dimasukkan kedalam air mendidih selama 20 menit, dimana pemanasan ini bertujuan untuk menambah laju reaksi oleh Cu alkalis, lalu larutan didinginkan. Selanjutnya ditambahkan 1 ml pereaksi arsenomolibdat yang berwarna kuning jernih. Pada penambahan Cu alkalis terbentuk larutan berwarna hijau ketika ditambahkan pereaksi arsenomolibdat, karena larutan mengandung asam laktat dan ion Cu 2+. Hal ini sesuai dengan prinsip uji Tauber yang akan memberikan hasil positif (larutan biru) pada larutan yang mengandung monosakarida (glukosa). Ion kupri (Cu + ) akan direduksi oleh gula menjadi kupro (Cu 2+ ) dan mengendap sebagai Cu 2 O (kuprooksida). Penambahan pereaksi arsenomolibdat tersebut bertujuan agar Cu 2 O dapat larut kembali dan warna larutan berubah menjadi biru tersebut karena adanya oksidasi arsenomolibdat. Selanjutnya larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 660 nm. Dan hasil absorbansi yang didapat dari larutan blanko yang besar, lebih dari 0,001. J. Diskusi Dalam percobaan ini didapatkan kurva absorbansi yang tidak linear. Hasil pengukuran kadar sampel filtrat darah bebas protein menunjukkan bahwa absorbansi glukosa yang diperoleh sebesar 0,020. Dan konsentrasi sampel -0,180. Hal ini disebabkan nilai absorbansi blanko pada percobaan kami terlalu besar, yaitu lebih dari 0,001, sehinga faktor pengurangnya terlalu besar mengakibatkan nilai absorbansi glukosa darah menjadi negatif. Seharusnya nilainya mendekati atau sama dnegan 0,001. Hal ini mungkin dikarenakan proses pengenceran sampel dan pengambilan larutan blanko yang tidak teliti. K. Kesimpulan Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
17 1. Filtrat darah yang digunakan dalam sampel telah bebas dari protein yang ditandai oleh pengujian biuret menghasilkan warna larutan yang tidak berwarna. 2. Hasil pengukuran kadar sampel filtrat darah bebas protein menunjukkan bahwa absorbansi glukosa yang diperoleh sebesar 0,020. Dan konsentrasi sampel -0, Dengan pembuatan kurva larutan standar menghasilkan persamaan regresi : y = -0,002x + 0, Larutan blanko dihasilkan nilai absorbansi sangat besar, yaitu lebih dari 0,001. Sehingga berpengaruh pada nilai absorbansi darah, karena absorbansi blanko berperan sebagai faktor pengurangan. L. Daftar Pustaka Fesenden, J Ralp, dan Joan S. Fessenden Kimia Organik Jilid 2. Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga. Imam Laporan Praktikum Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah. (online). diakses tanggal 27 oktober Lehninger, Albert L Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaja. Jakarta: Erlangga. Tim Penuntun Praktikum Biokimia. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
18 M. Jawaban Pertanyaan 1. Tentukan kadar glukosa darah dalam mg glukosa/ 100 ml darah 2. Apa fungsi proses pendidihan pada percobaan diatas? Proses pendidihan pada percobaan di atas berfungsi untuk melepas ikatan siklik dari glukosa sehingga gugus aldehid dari glukosa dapat mereduksi ion kupri (Cu 2+ ) di dalam larutan kupritartrat menjadi ion kupro (Cu + ) dalam suasana basa. H 2 O H C O + 5OH - + 2CU 2+ H (sitrat) H C O - O + Cu 2 O (endapanmerahbata) 3. Jelaskan peranan hormon insulin dealam proses pengaturan kadar glukosa! Hormon insulin berfungsi untuk Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati,membantu glukosa dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga.dan merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel. Sehingga Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah normal.
19 LAMPIRAN PERHITUNGAN Untuk 0,5 mg/ml Untuk 0,4 mg/ml Untuk 0, 3 mg/ml Untuk 0,2 mg/ml Untuk 0,1 mg/ml
20 LAMPIRAN FOTO Alat yang digunakan Bahan yang digunakan Darah oxalated ditambah aquades Penambahan Ba(OH) 2 dan ZnSO 4 Disentrifuse selama 10 menit Setelah disentrifuse, darah bebas protein
21 Dimasukkan ke dalam 5 tabung Penambahan biuret (tetap tidak berwarna) Pengenceran sampel glukosa dan penambahan Cu Alkalis Dipanaskan selama 20 menit Setelah dipanaskan, sampel berubah warna menjadi merah kecoklatan Didinginkan, kemudian dibaca absorbansinya
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/14 Mei 2014 Biokimia Umum Waktu : 14.00-17.00 WIB PJP : Rahadian Pratama, M.Si Asisten : Syahdan Sayidah Ulfah Ayu Kartika Hermanto Amar Husna PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Lebih terperinciMenyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.
Pembahasan benedict Pada praktikum biokimia gizi tentang pemeriksaan kadar glukosa urine dengan metode benedict, kelompok kami menggunakan sampel urine fenti. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/ 15 Mei 2013 Biokimia Umum Waktu : 08.00 s.d. 11.00 PJP :dr. Husnawati. Asisten : Andi Arya AC. Yayuk Kartika. Dhian Anugrah PS PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH KELOMPOK 10. Randi Hadianta (G ) Yovita Sari (G ) Kurrataa yun (G ) DEPARTEMEN BIOKIMIA
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH KELOMPOK 10 Randi Hadianta (G34090020) Yovita Sari (G34090028) Kurrataa yun (G34090105) DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL DOSEN PEMBIMBING : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) PENETAPAN KADAR GULA DARAH 1. Dr. rer.nat Mardyanto, M.Si, Apt.
Lebih terperinciUji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin Dasar teori : Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperincicincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan
HASIL DAN DATA PENGAMATAN 1. Uji molish warna cincin ungu pada batas larutan pati cincin ungu pada batas larutan arabinosa cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan
PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperincilaporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret
laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret V.1 HASIL PENGAMATAN 1. TELUR PUYUH BJ = 0,991 mg/ml r 2 = 0,98 VOLUME BSA ( ml) y = 0,0782x + 0,0023 KONSENTRASI ( X ) 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR GLUKOSA
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR GLUKOSA NAMA : NURHAJRAH NIM : H 311 09 275 KELOMPOK : II (DUA) HARI / TGL. PERC. : KAMIS / 07 APRIL 2011 ASISTEN : YUSTIN LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciAnalisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Rizki Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH
LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH Disusun oleh : Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciLaporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga
Tujuan Praktikum : Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga Oleh : Ferry Prawira Gurusinga; Maya Anjelir Antika; Winda Kharunnisa Harahap Hari/Tanggal : Kamis / 10 Oktober 2013 1. Untuk
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinci1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pembuatan minuman instan daun binahong dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji aktivitas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan dilaksanakan di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Dinno Rilando (157008006) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : Yuliandriani Wannur (157008004)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( )
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA : RAHMIWITA (157008005) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 BINAYANTI NAINGGOLAN (157008008) Tujuan Praktikum 1. Mampu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinci1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar
1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 2. Dasar Teori 5.1. Kafein Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) merupakan alkaloid yang terdapat dalam teh, kopi,
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL ) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciUJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama
UJI KUANTITATIF DNA Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama A. PENDAHULUAN Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700824) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih
ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : T.M. Reza Syahputra Henny Gusvina Batubara Tgl Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hijau yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara Gunung Mas di Bogor. Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciLampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum
Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH NAMA : HARRYYANTO ISHAQ AGASI NIM : 11215035 KELOMPOK : 5 PRODI ASISTEN : REKAYASA HAYATI : Afandi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Disusun oleh Sucilia Indah Putri 10511019 Kelompok 2 Tanggal percobaan : 27 September 2013 Asisten : Lisna Dewi (20513082) Rustianingsih
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PRAKTIKUM V PENETAPAN KADAR PROTEIN.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PRAKTIKUM V PENETAPAN KADAR PROTEIN Hari/ Tanggal Percobaan : Selasa / 18 Mei 2010 Golongan/ Kelas : I / FKK 2010 Dosen Pembimbing : Muthi Ikawati,M,Sc.,Apt Asisten
Lebih terperinciANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hitam yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Bogor grade BP1 (Broken Pekoe 1).
Lebih terperinciEkstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)
Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah
LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama Praktikan : Sri Wulandari Yunita Wannur Azah Tanggal : 10 maret 2015 Tujuan Pratikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciUJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam
Lebih terperinciANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW
ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW KADAR AIR PRINSIP PENGUKURAN: METODE OVEN BAIK OVEN KERING DAN OVEN VAKUUM: PENGURANGAN BERAT, AKIBAT PENGERINGAN. METODE OVEN KERING: BAHAN DIKERINGKAN 110 0C sampai berat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah glukosa dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat yang terdapat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di dalam hati dan otot rangka
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016
LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI Nama : Juwita (127008003) Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Hari / Tanggal Praktikum: Kamis / 15 Oktober 2012 Waktu
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 28 September 2012 Tanggal Laporan : 5 Oktober 2012 Asisten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA
LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA NAMA :Dian Ratnasari PRODI :Teknik Kimia NIM: 12.01.4017 KAMPUS POLITEKNIK LPP Jln. LPP No 1A, Balapan, Yogyakarta 55222, Telp
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciA. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : T.M. Reza Syahputra Dinno Rilando Hari / Tgl: Kamis / 24 Maret 2016 Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa/i dapat memahami pengertian dan fungsi
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER
BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,
18 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rencangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciTourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah
PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Oleh: Henny E. S. Ompusunggu dan Yulia Fitri Ghazali Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Kamis/ 11 Oktober 2012/ 12.00 WIB I.
Lebih terperinci