I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein
|
|
- Sudirman Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR TEORI Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe 2+, Zn 2+, Cu 2+ dan Mg 2+ ) atau mengandung molekul organik kompleks. Rumus struktrur dari asam amino secara umum adalah: H NH 2 C C OOH R Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh ph akan menjadi gugus amino terprotonasi (NH 3 + ) dan gugus karboksil terionisasi (COO - ). Pembangun protein adalah asam α-amino, sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut: H O + NH 3 C C O α R Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein. Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari: 1. Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin
2 2. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin 3. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil (- COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat. 4. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan 5. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin 6. Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan kepolarannya yaitu asam amino bersifat polar dan nonpolar. i. Asam amino bersifat nonpolar yaitu Glisin, Alinin, Prolin, Valin, Isoleusin, Metionin, Triptofan, Leusin, dan Phenilalanin. ii. Asam aminao bersifat polar yaitu Asparagin, Threonin, Serin, Asam aspartat, Tirosin, Histidin, Arginin, Lysin, Asam Glutamat, dan Sistein. No Nama Sifat Jenis 1 Glisin Netral Non esensial 2 Alanin Netral Non esensial 3 Valin Netral esensial 4 Leusin Netral esensial 5 Isoleusin Netral esensial 6 Serin Netral Non esensial 7 Threonin Netral esensial 8 Fenilalanin Netral esensial 9 Metionin Netral esensial 10 Sistein Netral Non esensial 11 Asparagin Netral Non esensial 12 Tirosin Netral Non esensial 13 Triptofan Netral esensial 14 Prolin Netral Non esensial 15 Glutamin Netral Non esensial 16 As. Aspartat Asam Non esensial 17 As. Glutamat Asam Non esensial 18 Lisin Basa esensial 19 Arginin Basa esensial
3 20 Histidin Basa esensial Asam amino yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein. Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah: O O H 2 C C NH CH C OH NH 2 CH 2 OH Beberapa penguji reaksi protein adalah: 1. Pereaksi Xantoprotein Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan. 2. Pereaksi Hopkins-Cole Digunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan. Khususnya yang mengandung gugus indol. 3. Pereaksi Millon Digunakan untuk menguji adanya gugus fenol pada protein misalnya tirosin. 4. Pereaksi Nitroprusida Digunakan untuk protein yang asam aminonya mempunyai gugus SH misalnya sistein. 5. Pereaksi Sakaguchi Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah.
4 III. ALAT DAN BAHAN Uji asam amino dan protein a. Alat No Nama Alat Jumlah 1 Tabung reaksi 4 buah 2 Batang pengaduk 1 buah 3 Sikat tabung reaksi 1 buah 4 Botol semprot berisi aquadest 1 buah 5 Penjepit tabung reaksi 1 buah 6 Lampu spritus 1 buah 7 Gelas ukur 10 dan 25 ml/ 2 buah 8 Gelas Kimia 600 ml/1 buah 9 Pipet Tetes 1 b. Bahan No Nama Bahan Jumlah 1 Larutan protein (tahu, tempe,putih telur, susu) 1 : 5 2 NaOH padat Secukupnya 3 NaOH 10% Secukupnya 4 HgCl 2 1 % Secukupnya 5 Kertas lakmus merah - Uji Buret Reagen dan Bahan
5 No Nama Bahan Ukuran/Jumlah 1 Larutan protein (tahu, tempe,putih telur, susu) 1 : 5 2 NaOH 10% Secukupnya 3 CuSO 4 0,1% Secukupnya Pengendapan dengan Pelarut Organik Reagen dan Bahan No Nama Bahan Ukuran/Jumlah 1 Larutan protein (putih telur) 1 : 5 2 Alkohol Tehnis 7 % Secukupnya IV. PROSEDUR KERJA Uji Asam Amino dan Protein 1. Memasukkan 3 tetes protein ke dalam tabung reaksi pertama dan memanaskannya dan mengamati perubahan yang terjadi. Terjadi kogosongan menunjukkan karbon, dan bintik-bintik air diatas tabung menunjukkan adanya oksigen dan hidrogen. 2. Memasukkan 4 tetes protein ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 1 keping NaOH padat dan memanaskannya kemudian mengamati perubahan yang terjadi dari ada tidaknya bau amoniak dan berubah tidaknya kertas lakmus merah menjadi biru bila kertas tersebut didekatkan pada mulut tabung reaksi. 3. Memasukkan 4 tetes putih telur ke dalam tabung reaksi dan menambahkan larutan NaOH 10% sebanyak 2 ml dan kemudian dipanaskan lalu menambahkan 4 tetes HgCl 2 1 % dan mengamati perubahan yang terjadi. Uji Biuret 1. Memasukkan 3 ml larutan protein dan menambahkan 1 ml NaOH 10% dan mengaduknya.
6 2. Menambahkan 1 tetes CuSO4 0,1 % dan mengocoknya. 3. Mencatat perubahan yang terjadi P e n g e n d a p a n Larutan Perlakuan Hasil Pengamatan d e n g a n p e l a r u t Organik 1. Memasukkan 2 ml larutan protein dalam tabung reaksi 2. Menambahkan 10 ml larutan alkohol 70% dan mengaduknya 3. Mengambil endapannya dan memeriksa kelarutannya dalam air V. HASIL PENGAMATAN 1. Uji asam amino dan Protein
7 1. Tahu - 3 tetes protein lalu dipanaskan - Gosong/karbon - Ada bintik-bintik air (oksigen dan hydrogen) - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat dipanaskan - Tercium Amoniak - lakmus merah menjadi biru - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 2. Telur - 3 tetes protein lalu dipanaskan - Terbentuk Warna Kuning - Terdapat bintik-bintik dan gosong - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat dipanaskan - Tercium bau yang menyengat (amonium) - Lakmus merah menjadi biru - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 3. Susu 1 gram susu + 5 ml air - 3 tetes larutan susu dipanaskan - Larutan jadi hitam - Warna Gosong - Terdapat uap air pada dinding tabung - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat + lakmus merah - Lakmus berwarna biru - warna gosong - endapan orange - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 4. Tempe - 3 tetes larutan protein (dipanaskan) - tidak ada perubahan warna - berwarna kuning pada larutan - berwarna hitam (endapan) - Bau Gosong (Carbon) - Ada bintik-bintik air - 4 tetes larutan protein + 1 keping NaOH padat + lakmus - 4 tetes larutan Protein + NaOH - Lakmus berwarna biru - Ada bau gosong - terbentuk larutan berwarna
8 U ji Bi uret 10% 2 ml (dipanaskan) - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% 2 ml (dipanaskan) + 4 tetes HgCl 2 1% hitam menunjukkan adanya karbon Larutan Perlakuan Hasil Pengamatan Tahu - 3 mllarutan protein + 1 ml - warna keruh NaOH 10 % tetes CuSO 4 0,1 % - terbentuk warna ungu Telor - 3 mllarutan protein + 1 ml NaOH 10 % + 3 tetes CuSO 4 0,1 % Susu - 1 ml NaOH 10 % +3 mllarutan susu + 3 tetes CuSO 4 0,1 % - Larutan berwarna ungu pada 1 tetes CuSO 4, setelah 10 tetes warna larutan menjadi nyata (ungu tua) - - Larutan Berwarna ungu (CuSO 4 = 3 tetes) Tempe - 3 ml larutan Tempe + 1 ml NaOH 10 % + 3 tetes CuSO 4 0,1 % - Awalnya larutan kuning muda ( NaOH + Larutan protein) setelah ditambah 1 tetes CuSO 4 larutan berwarna ungu, kemudian ditambah 1 tetes CuSO 4 lagi Menjadi nyata Pengendapan dengan pelarut organik
9 No. Perlakuan Hasil Pengamatan Tahu - 2 ml larutan protein + 10 ml - Terbentuk endapan alkohol 70% kemudian diaduk Telor - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larutan Protein larut dalam pelarut alkohol, tidak terdapat endapan Susu - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larut dan berwarna putih keruh Tempe - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larutan Protein akan larut, tidak terdapat endapan VI. PEMBAHASAN Uji Asam Amino 1. Tahu Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tahu lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun oleh asam-asam amino Pada perlakuan yang kedua 4 tetes tahu + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan tahu ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan protein (Tahu) telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna kuning dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa tahu tidak memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang seharusnya terdapat pada protein. Sebenarnya apabila larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2
10 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 2. Telor Pada perlakuan yang pertama 3 tetes telur lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh telur dan menunjukkan adanya asam amino, karena telur tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan protein + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan protein ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan protein (Telur) telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa telur memiliki unsur belerang yang merupakan unsurunsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 3.Susu Pada perlakuan yang pertama 3 tetes susu lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh susu dan menunjukkan adanya asam amino, karena susu tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan susu + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada
11 mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Dan terdapat endapan berwarna orange. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan susu ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna kuning (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan susu telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa susu memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 4. Tempe Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tempe lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh tempe dan menunjukkan adanya asam amino, karena tempe tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan tempe + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan tempe. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan tempe ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna kuning (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan tempe telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa tempe memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila
12 ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. Jawaban pertanyaan 1. Unsur-unsur yang terdapat dalam protein : Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor 2. Endapan HgS. Dimana HgCl 2 digunakan hanya untuk menguji adanya asam amino dan protein. Uji Biuret 1. Tahu Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan Protein (tahu) ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH Telur Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan telur ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH Susu Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan susu ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan
13 menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH Tempe Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan tempe ditambahkan 1 ml NaOH, pada awalnya berwarna kuning kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH 2. Jawaban pertanyaan 1. Warna yang terjadi adalah warna ungu violet 2. Karena apabila kelebihan pemakaian CuSO 4 akan menyebabkan terbentuk endapan yaitu endapan Cu (OH) 2 yang tentunya akan mengganggu test biuret ini 3. Garam ammonium dapat mengganggu test biuret ini karena ammonium bila direaksikan dengan CuSO 4 akan terbentuk kompleks-kompleks NH Macam zat lain yang dapat memberikan uji biuret positif adalah histisida, serina dan tronina atau yang mengandung gugus CO dan NH 2 Pengendapan Dengan Pelarut Organik Tahu Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (tahu) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, maka akan terbentuk endapan. Endapan tersebut diperiksa kembali kelarutannya dalam air terlihat bahwa endapan tersebut larut dalam air dan hanya sedikit yang terbentuk endapan. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Telor Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (Putih telor) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70%
14 lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan putih telor tersebut larut dalam pelarut alkohol. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Susu Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (Susu) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan susu tersebut larut dalam pelarut alkohol dan warna larutan tersebut menjadi putih keruh. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Tempe Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (tempe) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan tempe tersebut larut dalam pelarut alkohol. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. VII. KESIMPULAN 1. Protein adalah senyawa organik yang molekulnya besar, susunannya kompleks, tersusun atas asam-asam amino terdiri unsur-unsur C, H, O, N kadang-kadang S, P, dsb. 2. Didalam protein terdapat asam-asam amino, namun dalam asam amino belum tentu ada protein 3. Sebagian protein ada yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam air
15 VIII. DAFTAR PUSTAKA Citadi, MS, Prof. DR Penuntun UNPAR Praktikum Biokimia. Palangkaraya: Samsul R Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR Setiadi, Rahmat, dkk Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka Indonesia Yetti Diana Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR IX. LAMPIRAN Fotocopy Laporan Sementara
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I UJI ASAM AMINO UJI MILLON UJI HOPKINS-COLE UJI NINHIDRIN Oleh LUCIANA MENTARI 06091010033 PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN
LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN Nama : Ade Tria NIM : 10511094 Kelompok : 4 Shift : Selasa Siang Nama Asisten : Nelson Gaspersz (20512021) Tanggal Percobaan
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein
Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinciBIOMOLEKUL II PROTEIN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya
Lebih terperinci: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.
II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL UNKNOWN
IDENTIFIKASI ASAM AMIN PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL UNKNWN Kadek Anggra Suprapta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha Email: Dekanggra5@gmail.com Abstract This
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciR E A K S I U J I P R O T E I N
R E A K S I U J I P R O T E I N I. Tujuan Percobaan Memahami proses uji adanya protein (identifikasi protein) secara kualitatif. II. Teori Dasar Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul
Lebih terperinciLaporan Praktikum Biokimia Farmasi Reguler 2011 ASAM AMINO DAN PROTEIN
Laporan Praktikum Biokimia Farmasi Reguler 2011 ASAM AMIN DAN PRTEIN Disusun oleh: KELMPK 8 Agung Ismal (1106051654) Lusi Anggraini (1106000073) Mayangsari (1106008763) Tazkia Khairina F (1106051736) DEPARTEMEN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN I. Nomor Percobaan : II II. Judul Perobaan : Reaksi Uji Potein ercobaan : Untuk menguji kandungan yang terdapat di dalam protein eori : Protein, yang namanya
Lebih terperinciREAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN : JULIAR NUR NIM : H HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN NAMA : JULIAR NUR NIM : H411 10 002 KELOMPOK : I (SATU) HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011 ASISTEN : ARKIEMAH HAMDA LABORATORIUM BIOKIMIA
Lebih terperinciAsam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes
Asam Amino, Peptida dan Protein Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes Pendahuluan Protein adalah polimer alami terdiri atas sejumlah unit asam amino yang berkaitan satu dengan yg lainnya Peptida adalah oligomer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk
Lebih terperinciJ3L PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Laporan Praktikum ari/ tanggal : Selasa, 24 September 2013 Biokimia Waktu : 13.00-14.40 WIB PJP : Puspa Julistia Puspita, S. Si, M. Sc. Asisten : Resti Siti Muthmainah, S. Si. Lusianawati, S. Si. PRTEIN
Lebih terperinciREAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO : RR.DYAH RORO ARIWULAN : H HARI/TGL PERC. : RABU/19 OKTOBER 2011 : MUH. SYARIF AQA ID
LAPRAN PRAKTIKUM REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMIN NAMA NIM KELMPK : RR.DYAH RR ARIWULAN : H41110272 : IV (EMPAT) HARI/TGL PERC. : RABU/19 KTBER 2011 ASISTEN : MUH. SYARIF AQA ID LABRATRIUM BIKIMIA JURUSAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Shinta Selviana NRP :123020011 Kel /Meja : A/5 (Lima) Asisten :Noorman
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM
Lebih terperinciUJI PROTEIN. Muh. Junaidi Fitriawan T. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
UJI PROTEIN Muh. Junaidi Fitriawan T. 15030244025 BIO2015 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan protein
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciUJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam
Lebih terperinciKEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial
PROTEIN KEGUNAAN 1. Zat pembangun dan pengatur 2. Sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N 3. Sumber energi Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi
Lebih terperinciUji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak
Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient
Lebih terperinciPROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan
PROTEIN Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan 2-2015 Contents Definition Struktur Protein Asam amino Ikatan Peptida Klasifikasi protein Sifat fisikokimia Denaturasi protein Definition Protein adalah sumber asam-asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gugus fungsi adalah suatu gugus yang memberikan karakteristik kepada senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel hidup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel hidup. Protein adalah poliamida, dan hidrolisis protein menghasilkan asam-asam amino. Protein mempunyai
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas
Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas Protein Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar Rantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK Golongan / Kelompok : U / D Maria Yosevine K / 2443013033 Chia EstiPhany / 2443013139 SitiHafidatul M / 2443013182 Nori Diva Tanisa
Lebih terperinciREAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak
REAKSI KIMIA 17 Oktober 2014 Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA 11140162000033 Abstrak Percobaan ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perubahan kimia maupun perubahan sifat fisis pada reaksi kimia.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciPROTEIN. Sulistyani, M.Si
PROTEIN Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP DASAR Kata protein berasal dari kata Yunani, proteios yang berarti pertama. Dalam kehidupan sehari-hari, protein terdapat dalam telur, kacangkacangan,
Lebih terperinciEFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)
EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis) Oleh : MARSAID/ 1409.201.717 Pembimbing: Drs.Lukman Atmaja, M.Si.,Ph.D. LATAR BELAKANG PENELITIAN GELATIN Aplikasinya
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik
Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik
Lebih terperinciBAB IV Hasil dan Pembahasan
BAB IV Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian yang dilakukan, dipilih sampel berupa daging teripang hitam (Holothuria edulis) yang sudah dikeringkan. Analisis pendahuluan berupa penentuan kadar protein
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TUGAS KIMIA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI KIMIA OLEH : KELOMPOK 7 1.Ida Ayu Putu Sri Puspitawati 2.Putu Devi Yani 1213031023 1213031017 3.Lalu Tio Noval Wiratama 1213031006 UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM ARTIKEL Oleh : Nama : Tania Liztari NRP : 123020392 Kelompok : Non Reguler Meja : 11 Tanggal percobaan : 04 November 2012 Asisten
Lebih terperinciTITRASI KOMPLEKSOMETRI
TITRASI KOMPLEKSOMETRI I. TUJUAN a. Menstandarisasi EDTA dengan larutan ZnSO 4 b. Menentukan konsentrasi larutan Ni 2+ c. Memahami prinsip titrasi kompleksometri II. TEORI Titrasi kompleksometri adalah
Lebih terperinciI. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol
JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA Oleh: Nama : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP : 133020112 Kelompok : E Meja : 4 (Empat) Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2013 Asisten : Aldia Januaresti
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK Disusun oleh : 1. Filania S. Kanja (2443013133) 2. Ni Made Uthari (2443013195) 3. Angelina Ajeng (2443013268) 4. Desi Setyowati (2443013288)
Lebih terperinciI. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.
Menentukan Kadar Protein Dengan Metode Titrasi Formol I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. II. Tinjauan Pustaka Protein berasal dari bahasa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK OLEH NAMA : ISMAYANI NIM : F1F1 10 074 KELOMPOK : III ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciProtein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN
Protein Kuliah Biokimia ke-3 PS Teknologi Hasil Pertanian Univ.Mulawarman Krishna P. Candra, 2015 PROTEIN Protein berasal dari kata latin Proteus (penting) Makromolekul yang dibentuk dari satu atau lebih
Lebih terperinciAsam amino merupakan komponen utama penyusun
ANALISIS ASAM AMINO DALAM TEPUNG IKAN DAN BUNGKIL KEDELAI Saulina Sitompul Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, dan dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non-esensial.
Lebih terperinciBAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL
BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL TUJUAN : Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan menggunakan tes Lucas dan Ferri Klorida A.
Lebih terperinciprotein PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE
protein A. PENGERTIAN PROTEIN PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE ARTINYA : TERUTAMA ATAU PENTING G. MULDER MENEMUKAN BAHWA SENYAWA INI DITEMUKAN PADA SEMUA ORGANISME
Lebih terperinciModul 1 Analisis Kualitatif 1
Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PROTEIN A. REAKSI UJI PROTEIN 1. PENGENDAPAN PROTEIN OLEH GARAM-GARAM
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL
1 PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL I. TUJUAN PERCOBAAN Menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas.
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciDisusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam dan Basa Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) Windy Saputra ( XI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan
Lebih terperinciASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT
ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT I. DASAR TEORI I.1 Asidi-Alkalimetri Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode analisis titrimetri. Analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia
Lebih terperinci2. Asam Amino, Peptida dan Protein
2. Asam Amino, Peptida dan Protein 1. Pendahuluan Protein memiliki fungsi selular penting dalam tubuh karena berpartisipasi dalam biosintesis porfirin, purin, pirimidin dan urea. Rantai protein merupakan
Lebih terperinciMetabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA
Metabolisme Protein Tenaga Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA Metabolisme protein Tenaga Pendahuluan Metabolisme protein dan asam amino Klasifikasi asam amino Katabolisis
Lebih terperinciINTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar
Lampiran 3 89 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil 1. Golongan Alkohol Etanol + K2Cr 2 O 7 + H 2 SO 4 50 % Larutan warna kuning + H2SO4
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah. Hasil Uji (+/-)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah Sampel Hasil Uji (+/-) Keterangan Schiff Tidak terjadi perubahan warna Sampel A Tollens Tidak
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN Dosen Pengasuh : Drs. H. Hardiansyah, M. Si Dra. Noorhidayati, M. Si Asisten : Istiqamah Muhammad Robbi Febian Oleh: Widya Rizky Amalia A1C211018
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciPembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami
Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciReaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat
Reaksi BIKIMIA PADA UJI BAKTERILGI o UJI BIKIMIA KETEREGA 1. Uji fermentasi karbohidrat Uji positif ditandai dengan perubahan warna indikator BTB (brom timol biru) pada media biakan dari biru menjadi kuning.
Lebih terperinciKELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN DATA PENGAMATAN Eksperimen 1 : Reaksi Eksperimen 2 : Pemanasan Garam Nitr Asam Nitrat dengan Logam Cu Perlakuan 1 keping logam Cu + HNO3 pekat beberapa tetes 1 keping
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperinciPembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.
A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap. B. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
Lebih terperinciLaporan praktikum kimia logam dan non logam
Laporan praktikum kimia logam dan non logam natrium peroksoborat Nama Anggota Kelompok Ebsya Serashi James Marisi Yeshinta Risky Priasmara Putri Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53
Lebih terperinci1 2 1. Sumber energi 4 kkal/gram 2. Membangun jaringan baru 3. Mempertahankan darah tetap netral 4. Mengatur cairan dan keseimbangan elektron 5. C,H,O,N,S,P 6. Nabati dan Hewani 7. Enzim rusak karena panas,
Lebih terperinciPraktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.
Praktikum Kimia XII Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan 1. Neraca 6. Air 2. Tabung reaksi 7. Es batu 3. Sendok
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciPROTEIN. Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010
PROTEIN Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010 PROTEIN merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena disamping sebagai bahan bakar tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Lebih terperinciPROTEIN. Biuret) Kelompok 4 G Departemen Biokimia
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 3 Oktober 2014 Struktur dan Fungsi Biomolekul PJP : Inda Setyawati, S.TP, M. Si Asisten : Hijriana Fikrika Arisya Febrianti Ema Lindawati Gia P. PROTEIN (Uji Millon,
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciAsal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan
PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &
Lebih terperinciKLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para
Lebih terperinciGUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT
GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT AMINA Senyawa yang mengandung gugus NH 2 Strukrur : RNH 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R N H R N H R N R'' H R' R' amina 1 amina
Lebih terperincilaporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret
laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret V.1 HASIL PENGAMATAN 1. TELUR PUYUH BJ = 0,991 mg/ml r 2 = 0,98 VOLUME BSA ( ml) y = 0,0782x + 0,0023 KONSENTRASI ( X ) 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25
Lebih terperinci- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL
- 1 - KIMIA MAKRMLEKUL KARBIDRAT» Merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi» Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:» Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus
Lebih terperinciUJI LIPID (TES KELARUTAN)
TUJUAN UJI LIPID (TES KELARUTAN) Tujuan dari Percobaan ini yaitu: Melakukan uji kelarutan Lipid dalam berbagai macam pelarut I. DASAR TERI Lipid atau lemak merupakan 15% dari tubuh. Senyawa ini terutama
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPROTEIN A. Pengertian Protein B. Terbentuknya Protein (Ikatan Peptida) C. Pemutusan Ikatan Peptida D. Macam-Macam Protein
PROTEIN A. Pengertian Protein Protein berasl dari kata proteos (bahasa Yunani) yang artinya paling utama dan ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein merupakan suatu polimer dengan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciGugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinci2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik
2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi
Lebih terperinci