DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2 A. Pendahuluan... 2 B. Pengertian Pusat Sumber Belajar SMA... 2 C. Landasan Hukum... 3 D. Landasan Operasional... 3 E. Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus... 4 F. Fungsi... 4 G. Pengembangan PSB... 4 H. Pelaksanaan Program PSB SMA Pengembangan Website PSB Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Pelaksana PSB Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Model berkarakteristik PSB I. Supervisi Evaluasi Keterlaksanaan PSB J. Penutup... Direktorat Pembinaan SMA 1

2 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA A. Pendahuluan Mulai tahun 2008 Direktorat Pembinaan SMA memfasilitasi kemauan dan kemampuan pendidik dalam pengembangan bahan ajar dan bahan ujian ini dengan membentuk website PSB. Pada tahun 2009 perkembangan website ini berkembang secara signifikan. Data yang ada hingga tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah bahan ajar yang terkumpul sebanyak 404 bahan ajar dari berbagai mata pelajaran. Mata Pelajaran Ekonomi memiliki 44 bahan ajar, sementara Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika merupakan empat mata pelajaran lainnya yang tercatat dengan bahan ajar terbanyak yaitu masing-masing dengan jumlah 70, 70, 54, dan 30 atau bila diprosentasikan sebanyak 61% dari keseluruhan bahan ajar yang telah ada merupakan bahan ajar dari kelompok MIPA. Tahun 2010, Direktorat Pembinaan SMA menargetkan jumlah bahan ajar yang tersedia dalam PSB mencapai 724 naskah. Data lain menunjukkan bahwa jumlah pengunjung website tercatat sebanyak pengunjung; anggota ; dan pengunjung per hari Selain mengembangkan website PSB, Direktorat Pembinaan SMA juga melakukan pengembangan sekolah PSB di 33 SMA di Indonesia. Pengembangan sekolah PSB selain sebagai pengembang konten pada website PSB juga sebagai bagian dari program sosialisasi PSB ke sekolah lain maupun stakeholder yang terkait. Dengan demikian, sekolah PSB harus memenuhi memenuhi profil PSB agar mampu mengemban program PSB di sekolah maupun sekolah sekitar B. Pengertian Pusat Sumber Belajar SMA Pusat Sumber Belajar SMA yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA merupakan sistem pengelolaan yang terorganisasi untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan sumber belajar dalam mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar, dan media unjuk kinerja. Sebagai media informasi dan komunikasi, PSB-SMA menyediakan informasi berkaitan dengan proses pembelajaran dan kegiatan lain yang ada di satuan pendidikan, kebijakan pemerintah tentang pendidikan, maupun sebagai media komunikasi antarpendidik, peserta didik-peserta didik, pendidik-peserta didik, dan satuan pendidikan-satuan pendidikan, serta satuan pendidikan-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran. Sebagai wahana belajar, PSB-SMA menyediakan bahan ajar dan bahan uji yang disusun oleh pendidik agar dapat dimanfaatkan oleh pendidik lain. Dengan demikian terjadi proses pertukaran bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. Hakikatnya semua pendidik dapat menyumbangkan hasil karyanya untuk dimanfaatkan oleh pendidik lain sebagai referensi. Sebagai media unjuk kinerja, PSB-SMA memberi ruang kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun halhal lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran. Pendidik dapat berbagi pengalaman pembelajaran yang telah maupun yang sedang dilaksanakan untuk dapat dijadikan referensi, tambahan wawasan dan acuan bagi pendidik Direktorat Pembinaan SMA 2

3 C. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003). 2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). 3. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2006 tentang 7 (tujuh) Flagship Program Pemerintah yang Berkaitan dengan TIK. 4. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. 5. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 6. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 7. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 8. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. 9. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 10. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. 11. Permendiknas Nomor 2 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional D. Landasan Operasional 1. Kewajiban satuan pendidikan memiliki buku dan sumber belajar lainnya antar lain jurnal, majalah, artikel, website, dan compact disk (Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, Pasal 42). 2. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP No. 19/2005, Pasal 19 Ayat 1) 3. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, butir E. Sistem Informasi Manajemen) 4. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga kependidikan (Renstra Depdiknas , Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir c) 5. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah (Renstra Depdiknas , Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir Direktorat Pembinaan SMA 3

4 E. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal. 2. Tujuan Khusus a. Membangun jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik di seluruh pelosok tanah air. b. Menyediakan sumber belajar, bahan ajar dan bahan ujian berbasis TIK untuk seluruh mata pelajaran di SMA. c. Memberi ruang kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran. d. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi guru SMA dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan ujian berbasis TIK. e. Meningkatkan kemampuan guru SMA dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK. F. Fungsi PSB yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA memiliki fungsi: 1. Sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, proses pembelajaran dan forum diskusi antarpendidik-pendidik, peserta didik-peserta didik, pendidik-peserta didik, dan satuan pendidikan-satuan pendidikan, serta satuan pendidikan-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran; 2. Sebagai wahana belajar melalui pertukaran dan pemanfaatan bahan ajar serta bahan uji berbasis TIK; 3. Sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi dalam proses pembelajaran. G. Pengembangan PSB Direktorat Pembinaan SMA melakukan pembinaan dan pengembangan PSB di Sekolah PSB dan Sekolah Mitra PSB melalui program Sekolah Rintisan PSB selama tiga tahun ( ). Pengembangan Sekolah Rintisan PSB dilakukan secara bertahap yaitu tahun 2008 sebanyak 30 SMA, tahun 2009 menjadi sebanyak 33 SMA dan diharapkan tahun 2010 sebanyak 132 SMA. Setiap Sekolah PSB minimal berkolaborasi dengan dua SMA di sekitarnya sebagai Sekolah Mitra PSB. Pada tahun 2010, pengembangan PSB diselaraskan dengan pengembangan sekolah Model SKM, PBKL dan PSB yang merupakan tindak lanjut dari Rintisan SKM/SSN, Rintisan PBKL dan Rintisan PSB yang telah dilakukan sebelumnya oleh Direktorat Pembinaan SMA. H. Pelaksanaan Program PSB SMA 1. Pengembangan Website PSB Website PSB-SMA berupakan website yang bersifat dinamis, berisi konten yang diperuntukkan untuk dunia pendidikan khususnya pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan alamat situs PSB-SMA adalah Direktorat Pembinaan SMA 4

5 Pada dasarnya semua pengguna website PSB-SMA dapat menjadi anggota dengan mendaftar terlebih, walaupun demikian tidak semua pendaftar akan di-approave menjadi angota apabila tidak mengisi identitas sesuai dengan ketentuan Prosedur mengenai tata cara penggunaan website PSB dapat dilihat pada Panduan Pengelolaan website PSB-SMA Konten website PSB-SMA terdiri dari : a. Beranda Memuat informasi umum tentang program kebijakan pengembangan SMA, arah pengembangan dan informasi aktual dalam pendidikan di SMA. b. Bahan Ajar Berisi konten bahan ajar berbasis TIK yang dikembangkan oleh pendidik yang telah mengalami proses seleksi dan telaah oleh Penanggung Jawab Mata Pelajaran (PJ Mapel). Bahan ajar terdiri atas bahan ajar biasa (non interaktif) dan bahan ajar tutorial (interaktif). c. Bahan uji Berisi konten bahan uji berbasis TIK yang dikembangkan oleh pendidik yang telah mengalami proses seleksi dan telaah oleh Penanggung Jawab Mata Pelajaran (PJ Mapel). d. Info PSB Berisi konsep dan arah program pengembangan PSB, informasi seputar program PSB, pengumuman yang berkaitan dengan kegiatan PSB serta hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan dan kegiatan PSB. e. Artikel Berisi tulisan dan referensi mengenai inovasi pendidikan dan proses pembelajaran serta penggunaan software dalam pembelajaran. f. Galeri Berisi kumpulan album foto atau video yang berkaitan dengan program kegiatan pengembangan baik yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA maupun satuan pendidikan yang telah terdaftar menjadi anggota website. g. Forum Mapel Merupakan media komunikasi antar pengguna yang dimoderatori oleh Penanggung Jawab Mata Pelajaran (PJ Mapel). h. Blog Fasilitas yang disediakan bagi pengguna untuk menuangkan atau mempublikasikan ide, gagasan dan kegiatan para anggotanya. Blog bisa berupa teks, gambar, link, audio atau video yang di-update secara berkala serta mewakili dan berdasarkan sudut pandang karakter tertentu yang menjadikan kontennya. Blog diurutkan secara kronologis terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan dapat dikomentari. i. Kontak Kami Fasilitas yang disediakan untuk memasukkan kritik, saran atau pengaduan tentang website PSB-SMA bagi pengunjung kepada pengelola website PSB-SMA. j. Chat Online Admin Fasilitas ini muncul apabila merupakan kegiatan komunikasi melalui sarana baris-baris tulisan singkat yang diketikkan melalui keyboard bagi admin. k. Chat Online Pengelola Fasilitas kegiatan komunikasi melalui sarana baris-baris tulisan singkat yang diketikkan melalui keyboard bagi Direktorat Pembinaan SMA 5

6 Website PSB dikelola oleh Pengelola PSB-SMA dibawah koordinasi langsung Direktorat Pembinaan SMA. Pengelola Website PSB-SMA terdiri dari : a. Penanggung Jawab Program PSB-SMA. b. Koordinator Pelaksana c. System Administrator Website PSB-SMA d. Web Master e. Technical support f. Penanggung Jawab Mata Pelajaran Dalam rangka pembinaan pengelola PSB-SMA, maka Direktorat Pembinaan SMA menyelenggarakan Bimbingan Teknis kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran dalam bentuk Workshop Penanggung Jawab Mata Pelajaran 2. Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Pelaksana PSB Dalam rangka perluasan jaringan PSB-SMA, Direktorat Pembinaan menunjuk beberapa satuan pendidikan tingkat SMA sebagai sekolah PSB.Penetapan sekolah PSB berdasarkan atas hasil supervisi dan evaluasi terhadap ketercapaian profil PSB. a. Profil Sekolah PSB 1) Sumber Daya Manusia a) Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet (1) Lebih dari 90% pendidik dan tenaga kependidikan mampu mengoperasikan komputer minimal program office (pengolah kata, pengolah angka (2) Memiliki tenaga pendidik dan/atau tenaga kependidikan yang mampu membuat jaringan komputer sederhana (3) Lebih dari 90% pendidik dan tenaga kependidikan mengunakan internet sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran (4) Memiliki teknisi TIK (boleh guru maupun tenaga khusus) b) Kompetensi pembelajaran berbasis TIK (1) Lebih dari 90% pendidik mampu mengoperasikan komputer minimal program office (pengolah kata, pengolah angka, pengolah presentasi) untuk proses pembelajaran (2) Lebih dari 75% pendidik mampu membuat bahan ajar berbasis TIK c) Kompetensi pengelolaan administrasi sekolah berbasis TIK (1) Lebih dari 75% tenaga administrasi mampu menggunakan dan mengoperasikan perangkat lunak administrasi sekolah. (2) Memiliki tenaga layanan khusus dalam bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah 2) Sarana dan Prasarana a) Laboratorium komputer (1) Memiliki ruang laboratorium yang dapat menampung minimum 1 rombongan belajar yang bekerja dalam 2 orang (2) Memiliki komputer minimal 20 unit terkoneksi dengan jaringan LAN dan terhubung dengan internet b) Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (1) Memiliki kecepatan koneksi internet yang sesuai dengan kebutuhan (2) Memiliki website sekolah yang Direktorat Pembinaan SMA 6

7 (3) Memiliki jaringan internet minimal terhubung ke laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan (4) Memiliki jaringan dengan menggunakan server minimal terhubung ke ruang kelas, laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan (5) Memiliki area hotspot internet dan intranet untuk keperluan pembelajaran (6) Lebih dari 75% ruang kelas memiliki perangkat TIK minimal LCD projector c) Sumber Daya Listrik (1) Memiliki sumber daya listrik sesuai dengan kebutuhan 3) Pengelolaan a) Organisasi (1) Memiliki tim pengelola PSB yang terdiri atas penanggung jawab, admin, pengembang konten bahan ajar, dan pengembang konten non bahan ajar b) Perencanaan (1) Memiliki program kerja jangka menengah dan tahunan PSB sebagai bagian tak terpisahkan dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) empat tahunan dan Rencana dan Anggaran Kegiatan Sekolah (RAK-S) satu tahunan c) Pedoman (1) Memiliki pedoman pengelolaan PSB tingkat sekolah d) Pengelolaan Pembelajaran (1) Memiliki aplikasi pengelolaan administrasi dan konten pembelajaran antara lain dokumen KTSP, silabus, RPP, bahan ajar dan bahan uji 4) Proses Pembelajaran a) Konten Pembelajaran (1) Lebih dari 75% mata pelajaran memiliki bahan ajar berbasis TIK b) Pelaksanaan Pembelajaran (1) Lebih dari 75% mata pelajaran menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 5) Sistem Informasi Manajemen (SIM) a) Administrasi pembelajaran berbasis TIK (1) Menggunakan aplikasi administrasi pembelajaran berbasis TIK antara lain: (a) penerimaan siswa baru (b) pengelolaan data personal siswa (c) pengelolaan hasil proses pembelajaran siswa (d) pengelolaan proses keuangan (e) pengelolaan data guru dan karyawan (f) pengelolaan aset dan perlengkapan (g) publikasi informasi (h) konsolidasi laporan periodik pendidikan (i) pengelolaan ruangan belajar (j) pengelolaan jadwal pengajaran (k) pengelolaan jadwal guru mengajar (l) pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler a. Tugas dan Tanggungjawab sekolah PSB : 1) Menyusun dan mengembangkan konten PSB-SMA; 2) Mengumpulkan dan menyeleksi konten PSB dari Sekolah Mitra PSB, satuan pendidikan lain dan pihak Direktorat Pembinaan SMA 7

8 3) Mengirimkan konten PSB-SMA yang telah memenuhi syarat kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran; 4) Menginformasikan perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan Sekolah PSB ke Direktorat Pembinaan SMA; 5) Melakukan komunikasi intensif dengan Koordinator Pelaksana PSB-SMA dan Mitra sekolah PSB, maupun satuan pendidikan sekitar yang berkaitan dengan upaya pengembangan PSB-SMA; 6) Melakukan diseminasi hasil pengembangan konten dan hasil inovasi website PSB-SMA kepada Mitra PSB maupun satuan pendidikan di sekitarnya; 7) Melakukan sosialisasi konten dan layanan PSB-SMA melalui In House Training (IHT), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan supervisi dan evaluasi kegiatan. 8) Memotivasi Sekolah Mitra PSB untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK sesuai kompetensi dan potensi satuan pendidikan yang bersangkutan; 9) Memotivasi Mitra PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya dalam pengembangan konten PSB-SMA (bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK);i) 10) Memotivasi Mitra PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya untuk berperan aktif mengakses serta berkontribusi dalam website PSB-SMA. b. Karakteristik Sekolah PSB : 1) Seluruh warga sekolah memiliki komitmen dalam pengembangan TIK, dan selalu mengikuti perkembangan TIK 2) Seluruh warga sekolah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pemanfaatan TIK 3) Proses pembelajaran berbasis TIK (komputer menjadi media pembelajaran) 4) Pengelolaan adminstrasi sekolah memanfaatkan jaringan komputer dan program data base 5) Sekolah memiliki sarana prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan program PSB, meliputi koneksi internet, lab.komputer, perpustakaan digital. 6) Sekolah memiliki kemampuan untuk mengembangkan konten pembelajaran berbasis TIK, meliputi: a) Internet Based Content: sekolah memfasilitasi penyediaan referensi ilmu pengetahuan terkini (internet based content), dan memiliki aplikasi pengelola internet-based-content b) Multimedia Based Content: sekolah memiliki aplikasi animasi peristiwa, simulasi kasus dalam bentuk CD atau media lain. 7) Sekolah memiliki unit produksi untuk penyusunan dan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK 8) Adanya kebijakan administrasi dan manajemen sekolah dalam pemanfaatan dan pengembangan TIK, meliputi Konten Pembelajaran dan Bahan uji; 9) Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Komite/Yayasan, Orang tua/wali dan masyarakat luas dalam upaya pengembangan TIK di sekolah. 10) Mendapat pengakuan dalam bidang TIK dari masyarakat Direktorat Pembinaan SMA 8

9 c. Pengorganisasian Sekolah PSB Struktur organisasi kepengurusan pengelola sekolah PSB sebagai berikut Penanggungjawab Program Penanggungjawab Pelaksana Admin Sekolah PSB Pengisi konten Pengisi konten non Sekolah Mitra Garis koordinasi Garis pengawasan Penjelasan Struktur organisasi 1) Penangungjawab Program berkoordinasi langsung dengan penanggungjawab pelaksana maupun admin sekolah PSB. 2) Penanggungjawab Pelaksana berkoordinasi langsung dengan Pengisi konten Bahan Ajar dan Bahan Uji, Pengisi konten non Bahan Ajar, Sekolah Mitra atau pihak lain Dalam menjalankan fungsinya, pengelola PSB harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Penanggung Jawab Program Kepala Sekolah yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan TIK dan PSB di Sekolah 2) Penanggung Jawab Pelaksana Pendidik yang memahami konsep PSB-SMA, memahami konsep jaringan clien-server, dapat membuat dan menelaah bahan ajar berbasis TIK 3) Admin PSB sekolah Pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan mengelola jaringan 4) Pengembang konten bahan ajar Guru mata pelajaran yang memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, menelaah dan menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun 5) Pengembang konten non bahan ajar Pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan membuat artikel, berita, mengupload konten. Dalam rangka Pembinaan dan Pengembangan Sekolah PSB, Direktorat Pembinaan SMA menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis PSB dan Supervisi dan Evaluasi tekerlaksanaan PSB di sekolah PSB serta sosialisasi Direktorat Pembinaan SMA 9

10 Dinas Pendidikan Propinsi serta Dinas pendidikan kabupaten/kota pada berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA Bimbingan Teknis Terhadap sekolah PSB dilakukan dalam bentuk workshop tingkat nasional berupa Workshop Penanggungjawab PSB-SMA Tingkat Sekolah dan Workshop Pengembang Konten PSB di Sekolah. Sedangkan Kegiatan Supervisi dan Evaluasi keterlaksanaan PSB di lakukan untuk mengetahui ketercapaian profil PSB yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun 3. Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Model berkarakteristik PSB SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah SMA yang telah memenuhi/hampir memenuhi 8 (delapan) SNP, menyelenggarakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL), dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan manajemen sekolah. Sekolah model berkarakteristik PSB mencerminkan pengembangan dan pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan sekolah maupun pembelajaran yang ada didalamnya. Karakteristik dari SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah : a. Memenuhi atau hampir memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, Standar Penilaian Pendidikan b. Melaksanakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik (panduan pengembangan KTSP, BSNP). Sedangkan Dit. Pembinaan SMA mengoperasionalkan konsep PBKL adalah pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber seperti sumberdaya alam, sumberdaya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik. c. Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan manajemen administrasi sekolah. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di SMA dikembangkan salah satunya melalui konsep Pusat Sumber Belajar. sistem pengelolaan yang terorganisir di sekolah untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan sumber belajar untuk mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 4. Menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai dengan panduan yang diterbitkan oleh BSNP (sambil menunggu dikeluarkannya ketentuan pelaksanaannya, maka belum dibahas secara khusus dalam naskah Direktorat Pembinaan SMA 10

11 Pengembangan Sekolah Model berkarakteristik PSB lebih diarahkan pada bagaimana sekolah memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada dalam pengembangan TIK pada umumnya dan pengembangan PSB pada khususnya sesuai profil PSB dan program kerja yang telah disusunnya I. Supervisi Evaluasi Keterlaksanaan PSB Direktorat Pembinaan SMA melakukan Supervisi dan evaluasi Sekolah PSB dilaksanakan dengan tujuan: 1. Mendapatkan informasi yang obyektif, akurat, valid, dan reliabel mengenai keterlaksanaan PSB-SMA, tingkat kesiapan satuan pendidikan dalam pelaksanaan PSB-SMA, yang mencakup: a. infrastuktur pendukung TIK satuan pendidikan; b. sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar berbasis TIK; c. sumber daya manusia dalam pengelolaan sekolah PSB; d. fasilitas/sarana prasarana; e. konten pembelajaran; f. administrasi dan manajemen satuan pendidikan; 2. Mendapatkan gambaran kualitas pelaksanaan Program PSB-SMA; 3. Meningkatkan peran serta dan dukungan stakeholder sekolah (Pemda/ Dinas Pendidikan Kab/Kota, Komite Sekolah dan instansi lain yang relevan), dalam pelaksanaan program PSB-SMA. Dengan diadakannya supervisi, maka diperoleh gambaran keterlaksanaan PSB di Sekolah PSB, berupa : 1. informasi yang obyektif, akurat, valid, dan reliabel mengenai pelaksanaan Sekolah PSB, yang mencakup: a. infrastuktur pendukung TIK satuan pendidikan; b. sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar berbasis TIK; c. sumber daya manusia dalam pengelolaan sekolah PSB; d. fasilitas/sarana prasarana; e. konten pembelajaran; f. administrasi dan manajemen satuan pendidikan; 2. Hasil identifikasi tingkat ketercapaian PSB-SMA. 3. Hasil identifikasi kelemahan dan keberhasilan keterlaksanaan program PSB-SMA. 4. Gambaran kualitas pelaksanaan Program PSB-SMA; 5. Peningkatan peran serta dan dukungan stakeholder sekolah (Pemda/Dinas Pendidikan Kab/Kota, Komite Sekolah dan instansi lain yang relevan), dalam pelaksanaan program PSB-SMA. J. Penutup 1. PSB yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal. 2. PSB SMA dikembangan melalui pengembangan website PSB dan Pembinaan sekolah PSB di 33 SMA Di Indonesia 3. Pengembangan PSB merupakan bagian dari Pengembangan Sekolah Model SKM-PBKL- PSB yang merupakan pengintegrasian dari 3 program rintisan yang telah dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA, yaitu Rintisan SKM/SNN, Rintisan PBKL dan Rintisan Direktorat Pembinaan SMA 11

12 4. Dalam pengelolaan PSB dibentuk Tim Pengelola PSB di tingkat pusat dan Tim pengelola PSB di Sekolah. Dalam Pelaksanaannya, semua TIM Pengelola PSB berkoordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMA. 5. Direktorat Pembinaan melakukan Pembinaan PSB melalui kegiatan Bimbingan Teknis dan pengintegrasian program dalam pengembangn Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. 6. Direktorat Pembinaan SMA melakukan Supervisi dan Evaluasi keterlaksanaan PSB di Sekolah penyelenggara PSB guna mengetahui ketercapaian program PSB yang telah dicapai dalam rangka pembinaan dan Direktorat Pembinaan SMA 12

KONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA

KONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA PSB - 01 KONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS KATA PENGANTAR Pendidikan

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi Bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan SMA KATA PENGANTAR. Dr. SUNGKOWO M. NIP Panduan Pengelolaan Website PSB-SMA

Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan SMA KATA PENGANTAR. Dr. SUNGKOWO M. NIP Panduan Pengelolaan Website PSB-SMA KATA PENGANTAR Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia. Untuk itulah pemerintah sangat memberi perhatian dalam menangani pendidikan, karena dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang bermutu merupakan tuntutan masyarakat Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia bermutu yang mampu bersaing secara lokal, regional maupun global.

Lebih terperinci

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com

Lebih terperinci

Hotel Batavia - 3 Desember 2010 SASARAN & STRATEGI TINGKAT SEKOLAH PSB

Hotel Batavia - 3 Desember 2010 SASARAN & STRATEGI TINGKAT SEKOLAH PSB Hotel Batavia - 3 Desember 2010 SASARAN & STRATEGI TINGKAT SEKOLAH PSB 1 Tingkat Identifikasi Sumber Daya Identifikasi sumber daya yang tersedia pada satuan pendidikan yang mengacu pada profil Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan dan kemudahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) VISI PENDIDIKAN NASIONAL Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan bukan sesuatu yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis sehingga senantiasa harus tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Letak Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangatlah pesat, salah satu perkembangan tersebut adalah internet. Internet, singkatan dari interconnection

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan SMA. Dr. SUNGKOWO M. NIP KATA PENGANTAR. Panduan Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Mitra PSB

Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan SMA. Dr. SUNGKOWO M. NIP KATA PENGANTAR. Panduan Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Mitra PSB KATA PENGANTAR Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia. Untuk itulah pemerintah sangat memberi perhatian dalam menangani pendidikan, karena dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan

Lebih terperinci

I. WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

I. WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN I. WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN www.pusluh.kkp.go.id A PENGERTIAN Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LANDASAN KONSEPTUAL Definisi Umum: SBI adalah sekolah/madrasah yang

Lebih terperinci

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL F. FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL Untuk melihat penyebab permasalahan rendahnya nilai UN maka dilakukan analisis tulang ikan terhadap data yang sudah dikumpul. Pada tahan pertama semua

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi moderen sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA OLEH : PASKALIS K. SAN DEY NIM. 1407046007 PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen saling terkait bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik dan berkualitas. Untuk

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 - 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 TENTANG TATA KELOLA KONTEN SITUS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 46 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi: Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi & Tujuan SNP Dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Tujuan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah

I. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: Awan Sundiawan. pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme 9:26 PM

Disampaikan oleh: Awan Sundiawan. pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme 9:26 PM Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme 9:26 Madiknas PM Kosgoro Sumber: www.internetworldstat.com 2001-2012 Sumber: www.internetworldstat.com

Lebih terperinci

MENGENAI OPERASIONAL DAN PEMANFAATA WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENGENAI OPERASIONAL DAN PEMANFAATA WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENGENAI OPERASIONAL DAN PEMANFAATA WEBSITE PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN www.pusluh.kkp.go.id A PENGERTIAN Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 46 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah menghimbau beberapa sekolah (melalui asesor akreditasi, monitoring dan evaluasi serta kunjungan pengawas) termasuk sekolah di tempat peneliti bekerja

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan bahwa sistem penjaminan dan

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH AIR MINUM DAN SANITASI

PROGRAM HIBAH AIR MINUM DAN SANITASI Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEBSITE PROGRAM HIBAH AIR MINUM DAN SANITASI www.prohamsan.com 1 2 PANDUAN PENGOPERASIAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 419 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaimana dibahas pada Bab IV terdahulu, disampaikan kesimpulan secara umum dan kesimpulan secara khusus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini istilah teknologi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan dalam dunia pengetahuan.

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN Lampiran 3 Instrumen Pengembangan KKG dan MGMP RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 3 CONTOH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) / MUSYAWARAH GURU MATA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) (Kemampuan Yang Diuji Yang Skornya Rendah =

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah

BAB V PENUTUP. hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah 196 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian di lapangan serta hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah dalam peningkatan profesionalisme

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA Kualitas SNP (Isi, Kompetensi Lulusan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Penilaian, Proses, Biaya) SPM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; dan Permendiknas No. 23 Tahun

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. ujuan...... C. Ruang Lingkup... II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

Panduan Kegiatan. Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Blog

Panduan Kegiatan. Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Blog Edisi Revisi II Panduan Kegiatan Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Lomba Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Blog Lomba Pengayaan Sumber Belajar pada Website / Blog

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Standar Pelayanan Umum ini dibuat sebagai salahsatu persyaratan pelayanan publi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

KATA PENGANTAR. Standar Pelayanan Umum ini dibuat sebagai salahsatu persyaratan pelayanan publi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan STANDAR PELAYANAN UMUM OPERASIONAL SISTEM INFORMASI PENYEBARLUASAN MATERI

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan. RPP Terintegrasi TIK di Portal Rumah Belajar

Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan. RPP Terintegrasi TIK di Portal Rumah Belajar Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK di Portal Rumah Belajar Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) JAKARTA 2012

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang paling penting karena gurulah yang melaksanakan proses pendidikan langsung menuju

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN RESPONDEN: GURU SD PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 19 (DIKTI, 2005), proses pembelajaran pada satuan pendidikan perlu dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci