BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
|
|
- Liana Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang bermutu merupakan tuntutan masyarakat Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia bermutu yang mampu bersaing secara lokal, regional maupun global. Upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu diperlukan strategi, langkah-langkah konkrit dan operasional yang dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu langkah konkrit peningkatan mutu pendidikan adalah pemberdayaan satuan pendidikan agar mampu berperan sebagai subjek penyelenggara pendidikan, yang diberi kewenangan untuk merancang serta melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing dengan tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sejalan dengan program pencapaian SNP, Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun 2008 telah melaksanakan rintisan program pengembangan Pusat Sumber Belajar SMA (PSB-SMA). Pada dasarnya PSB-SMA dikembangkan dengan fungsi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar dan wahana unjuk kinerja. Agar pelaksanaan sekolah PSB dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan profil sekolah PSB yang diharapkan, maka diperlukan sebuah panduan pengelolaan sekolah PSB. B. Tujuan 1. memberikan pemahaman tugas dan tanggungjawab Sekolah PSB 2. memberikan gambaran secara menyeluruh kepada pelaksana PSB di SMA meliputi: a. pengembangan SDM; b. sarana prasana; c. pengorganisasian; d. pengelolaan konten pembelajaran; e. pengawasan; f. supervisi dan evaluasi. 3. memberikan pemahaman penyusunan program kerja sekolah PSB C. Hasil yang diharapkan 1. terpahami tugas dan tanggungjawab sekolah PSB 2. adanya gambaran secara menyeluruh kepada pelaksana PSB di SMA meliputi: a. pengembangan SDM; b. sarana prasana; c. pengorganisasian; d. pengelolaan konten pembelajaran; e. Pengawasan; f. Supervisi dan evaluasi. 3. tersusun program kerja sekolah PSB 2010 Direktorat Pembinaan SMA 1
2 BAB II PENGORGANISASIAN SEKOLAH PSB A. Tugas dan tanggungjawab Sekolah PSB Sekolah PSB adalah sekolah yang diberi tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Menyusun dan mengembangkan konten PSB-SMA; 2. Mengumpulkan dan menyeleksi konten PSB dari Sekolah Mitra PSB, satuan pendidikan lain dan pihak lain; 3. Mengirimkan konten PSB-SMA yang telah memenuhi syarat kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran; 4. Menginformasikan perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan Sekolah PSB ke Direktorat Pembinaan SMA; 5. Melakukan komunikasi intensif dengan Koordinator Pelaksana PSB-SMA dan Mitra Sekolah PSB, maupun satuan pendidikan sekitar yang berkaitan dengan upaya pengembangan PSB-SMA; 6. Melakukan diseminasi hasil pengembangan konten dan hasil inovasi website PSB-SMA kepada Mitra PSB maupun satuan pendidikan di sekitarnya; 7. Melakukan sosialisasi konten dan layanan PSB-SMA melalui In House Training (IHT), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), supervisi dan evaluasi kegiatan. 8. Memotivasi Mitra Sekolah PSB untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK sesuai kompetensi dan potensi satuan pendidikan yang bersangkutan; 9. Memotivasi Mitra Sekolah PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya dalam pengembangan konten PSB-SMA (bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK); 10. Memotivasi Mitra Sekolah PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya untuk berperan aktif mengakses serta berkontribusi dalam website PSB-SMA. B. Karakteristik Sekolah PSB Sekolah PSB mempunyai budaya/kultur karakteristik sebagai sebagai berikut : 1. Seluruh warga sekolah memiliki komitmen dalam pengembangan TIK, dan selalu mengikuti perkembangan TIK. 2. Seluruh warga sekolah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pemanfaatan TIK. 3. Proses pembelajaran berbasis TIK (komputer menjadi media pembelajaran) 4. Pengelolaan administrasi sekolah memanfaatkan jaringan komputer dan program database 5. Sekolah memiliki sarana prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan program PSB, meliputi koneksi internet, lab.komputer, perpustakaan digital. 6. Sekolah memiliki kemampuan untuk mengembangkan konten pembelajaran berbasis TIK, meliputi: a. Internet Based Content: sekolah memfasilitasi penyediaan referensi ilmu pengetahuan terkini (internet based content), dan memiliki aplikasi pengelola internet-based-content b. Multimedia Based Content: sekolah memiliki aplikasi animasi peristiwa, simulasi kasus dalam bentuk CD atau media lain. 7. Sekolah memiliki unit produksi untuk penyusunan dan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK 8. Adanya kebijakan administrasi dan manajemen sekolah dalam pemanfaatan dan pengembangan TIK, meliputi Konten Pembelajaran dan Bahan uji; 2010 Direktorat Pembinaan SMA 2
3 9. Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Komite/Yayasan, Orang tua/wali dan masyarakat luas dalam upaya pengembangan TIK di sekolah. 10. Mendapat pengakuan dalam bidang TIK dari masyarakat luas. C. Organisasi Struktur organisasi kepengurusan pengelola sekolah PSB sebagai berikut: Penanggungjawab Program Penanggungjawab Pelaksana Admin Sekolah PSB Pengisi konten BA - BU Pengisi konten non Bahan Ajar Sekolah Mitra / pihak lain Garis koordinasi Garis pengawasan Penjelasan struktur organisasi Penanggungjawab Program berkoordinasi langsung dengan penanggungjawab pelaksana maupun admin sekolah PSB. Penanggungjawab Pelaksana berkoordinasi langsung dengan Pengisi konten Bahan Ajar dan Bahan Uji, Pengisi konten non Bahan Ajar, Sekolah Mitra atau pihak lain 1. Kriteria pengelola sekolah PSB a. Penanggung Jawab Program b. Penanggung Jawab Pelaksana : Kepala sekolah. : Pendidik yang memahami konsep PSB-SMA, memahami konsep jaringan clien-server, dapat membuat dan menelaah bahan ajar berbasis TIK 2010 Direktorat Pembinaan SMA 3
4 c. Admin PSB sekolah : Pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan mengelola jaringan. d. Pengembang konten bahan ajar e. Pengembang konten non bahan ajar : guru mata pelajaran yang memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, menelaah dan menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun. : Pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan membuat artikel, berita, mengupload konten. 2. Tugas dan tanggungjawab Pengelola Sekolah PSB a. Penanggung Jawab Program Sekolah PSB: 1) bertanggungjawab terhadap keterlaksanaan Sekolah PSB; 2) membuat program kerja PSB yang terintegrasi dengan program kerja sekolah jangka menengah dan satu tahun; 3) membuat rencana anggaran PSB terintegrasi dengan rencana anggaran dan belanja sekolah; 4) melaporkan perkembangan pelaksanaan sekolah secara berkala kepada Penanggungjawab Program PSB-SMA. b. Penanggung Jawab Pelaksana. 1) melaksanakan program kerja sekolah PSB; 2) melaksanakan dan memfasilitasi IHT peningkatan SDM dalam penyusunan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK; 3) mengumpulkan dan menyeleksi konten PSB dari Sekolah Mitra PSB, satuan pendidikan lain dan pihak lain; 4) mengirimkan konten PSB-SMA yang telah memenuhi syarat kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran; 5) menginformasikan perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan Sekolah PSB ke Direktorat Pembinaan SMA; 6) melakukan komunikasi intensif dengan Koordinator Pelaksana PSB-SMA dan Mitra sekolah PSB, maupun satuan pendidikan sekitar yang berkaitan dengan upaya pengembangan PSB-SMA; 7) melakukan diseminasi hasil pengembangan konten dan hasil inovasi website PSB-SMA kepada Mitra PSB maupun satuan pendidikan di sekitarnya; 8) melakukan sosialisasi konten dan layanan PSB-SMA melalui In House Training (IHT), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan supervisi dan evaluasi kegiatan; 9) memotivasi Sekolah Mitra PSB untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK sesuai kompetensi dan potensi satuan pendidikan yang bersangkutan; 10) memotivasi Mitra PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya untuk berperan aktif mengakses serta berkontribusi dalam website PSB-SMA. c. Admin PSB sekolah/teknisi 1) merencanakan monitoring konektivitas jaringan internet untuk mengakses website PSB-SMA secara berkala; 2010 Direktorat Pembinaan SMA 4
5 2) merencanakan perluasan akses web PSB melalui jaringan LAN/ wireless LAN di lingkungan sekolah; 3) menjadwalkan perbaikan/ perawatan jaringan secara berkala. d. Pengembang konten 1) merencanakan pembuatan bahan ajar berbasis TIK sesuai mata pelajaran yang diampu; 2) melakukankan telaah dan penyempurnaan bahan ajar dan bahan uji yang telah disusun menggunakan instrumen yang telah ditetapkan; 3) menyusun jadwal pengumpulan bahan ajar yang telah ditelaah dan disempurnakan kepada Penanggung Jawab Pelaksana PSB Direktorat Pembinaan SMA 5
6 BAB III PENGELOLAAN SEKOLAH PSB A. Perencanaan 1. Inventarisasi kondisi Sebelum sekolah menjadi pelaksana sekolah PSB perlu diadakan inventarisasi kondisi berdasarkan instrumen yang telah disiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA meliputi: a. Sumberdaya Manusia 1) Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet a) Kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan mengoperasikan komputer minimal program office (pengolah kata, pengolah angka, pengolah presentasi) b) Memiliki tenaga pendidik dan/atau tenaga kependidikan yang mampu membuat jaringan komputer sederhana c) Kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan mengunakan internet sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran d) Memiliki teknisi TIK (boleh guru maupun tenaga khusus) 2) Kompetensi pembelajaran berbasis TIK a) Kemampuan pendidik mampu mengoperasikan komputer minimal program office (pengolah kata, pengolah angka, pengolah presentasi) untuk proses pembelajaran b) Kemampuan pendidik mampu membuat bahan ajar berbasis TIK 3) Kompetensi pengelolaan administrasi sekolah berbasis TIK a) Kemampuan tenaga administrasi mampu menggunakan dan mengoperasikan perangkat lunak administrasi sekolah. b) Memiliki tenaga layanan khusus dalam bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah b. Sarana dan Prasarana 1) Laboratorium komputer a) Memiliki ruang laboratorium yang dapat menampung minimum 1 rombongan belajar yang bekerja dalam 2 orang b) Memiliki komputer minimal 20 unit terkoneksi dengan jaringan LAN dan terhubung dengan internet 2) Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi a) Memiliki kecepatan koneksi internet yang sesuai dengan 2010 Direktorat Pembinaan SMA 6
7 kebutuhan b) Memiliki website sekolah yang aktif c) Memiliki jaringan internet minimal terhubung ke laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan d) Memiliki jaringan dengan menggunakan server minimal terhubung ke ruang kelas, laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan e) Memiliki area hotspot internet dan intranet untuk keperluan pembelajaran f) Ruang kelas memiliki perangkat TIK minimal LCD projector g) Ruang perpustakaan dilengkapi dengan komputer yang berisi administrasi perpustakaan dan terdapat kumpulan bahan ajar berbasis TIK 3) Sumber daya listrik Memiliki sumber daya listrik sesuai dengan kebutuhan c. Pengelolaan 1) Organisasi Memiliki tim pengelola PSB yang terdiri atas Penanggung Jawab Program, Penanggung Jawab Pelaksana, admin, pengembang konten bahan ajar, dan pengembang konten non bahan ajar 2) Perencanaan Memiliki program kerja jangka menengah dan tahunan PSB sebagai bagian tak terpisahkan dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) empat tahunan dan Rencana dan Anggaran Kegiatan Sekolah (RAK-S) satu tahunan 3) Pedoman Memiliki pedoman pengelolaan PSB tingkat sekolah 4) Pengelolaan Pembelajaran Memiliki aplikasi pengelolaan administrasi dan konten pembelajaran antara lain dokumen KTSP, silabus, RPP, bahan ajar dan bahan uji d. Proses Pembelajaran 1) Konten Pembelajaran Memiliki bahan ajar berbasis TIK 2) Pelaksanaan pembelajaran Menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) e. Sistem Informasi dan Manajemen (SIM) 1) Administrasi pembelajaran berbasis TIK 2010 Direktorat Pembinaan SMA 7
8 a) Menggunakan aplikasi administrasi pembelajaran berbasis TIK antara lain : (1). penerimaan siswa baru (2). pengelolaan data personal siswa (3). pengelolaan hasil proses pembelajaran siswa (4). pengelolaan proses keuangan (5). pengelolaan data guru dan karyawan (6). pengelolaan aset dan perlengkapan (7). publikasi informasi (8). konsolidasi laporan periodik pendidikan (9). pengelolaan ruangan belajar (10). pengelolaan jadwal pengajaran (11). pengelolaan jadwal guru mengajar (12). pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler - b) Menggunakan program Paket Aplikasi Sekolah 2. Program Kerja PSB Berdasarkan inventarisasi kondisi yang telah dilaksanakan akan dihasilkan pemetaaan kekuatan dan kemampuan, tantangan dan harapan sekolah. Hal tersebut dijadikan dasar penyusunan program kerja sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan. Ada dua program kerja yang perlu disusun dalam upaya meningkatkan peran serta sekolah PSB yaitu Program Kerja 4 Tahun dan Program kerja 1 tahun. 3. Alur Penyusunan Program Kerja PSB SMA Alur penyusunan Program Kerja PSB SMA dapat dilihat pada bagan berikut ini: Kondisi Riil (Supervisi) Analisis Kesenjangan Rencana Pengembangan PSB Program 4 tahun Program Kerja Operasional Tahun 2009 (2010)* Program Kerja Operasional Tahun 2010 (2011*) Program Kerja Operasional Tahun 2011 (2012)* Program Kerja Operasional Tahun 2012 (2013)* Catatan : *) Untuk sekolah rintisan PSB tahun Direktorat Pembinaan SMA 8
9 Penjelasan Alur/Bagan Proses Penyusunan Program Kerja PSB a. Inventarisasi Kondisi Berupa Analisis Kesenjangan antara Kondisi riil dari hasil supervisi dan Rencana Pengembangan PSB dalam rangka penyusunan Program Kerja PSB. Berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil dan profil PSB maka dihasilkan sejumlah rekomendasi bagi satuan pendidikan. Rekomendasi ini digunakan untuk menyusun program kerja PSB SMA. b. Program Kerja Sekolah Program kerja sekolah yang disusun adalah program jangka menengah (Program 4 Tahun ) sekolah PSB yang pencapaiannya merupakan tahapan kegiatan per tahun selama 4 tahun. Program ini harus dapat menjelaskan secara rinci tentang aspek-aspek mutu yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilaksanakan, siapa yang melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan. Penentuan skala prioritas program per tahun anggaran berdasarkan pada: 1) Program kerja yang terukur. a) Kegiatan seperti workshop, rapat dan sejenisnya. Hasil akhir yang diperoleh berupa laporan kegiatan yang memuat proses kegiatan dan hasil yang dicapai. b) Produk berupa sejumlah media pembelajaran berkaitan langsung dengan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, serta pengembangan Sekolah Mitra PSB. 2) Prioritas program. Program yang diprioritaskan adalah kegiatan yang terkait dengan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk 16 mata pelajaran atau disesuaikan dengan struktur kurikulum satuan pendidikan. 3) Pelaksanaan Program. Kegiatan dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun, dua tahun atau tiga tahun sesuai dengan tuntutan keberlanjutan program tersebut. Program Kerja Operasional Sekolah PSB SMA berisi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pengembangan Sekolah PSB berdasarkan skala prioritas. Sumber pembiayaan untuk pelaksanaan program kerja operasional dapat menggunakan dana bantuan (subsidi) dan sumber-sumber lain (baik yang berasal dari pemerintah daerah maupun swadaya). 4. Prinsip Penyusunan Program Kerja PSB SMA Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun program kerja PSB SMA sebagai berikut: i. mengacu pada panduan penyusunan program kerja; ii. disusun secara sistematis, realistis dan operasional; iii. sinergi dengan rencana strategis (renstra) sekolah; iv. mudah dibaca dan dipahami; 2010 Direktorat Pembinaan SMA 9
10 v. disusun bersama oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab program PSB SMA, komite sekolah, penanggung jawab pelaksana PSB SMA, admin PSB SMA, dan pendidik sebagai pengembang konten; vi. memuat rencana kegiatan dan tahapan pelaksanaan semua program; vii. mencantumkan kebutuhan dana, sumber dana dan penggunaannya; viii. mencantumkan identitas penyusun (satuan pendidikan); ix. menyertakan lampiran yang berisi rincian data yang diperlukan, termasuk hasil inventarisasi kondisi yang dilakukan oleh satuan pendidikan. 5. Kerangka Program Kerja Program kerja sekolah rintisan PSB SMA harus disusun secara sistematis dan mencakup berbagai komponen yang diperlukan yaitu program jangka menengah, program tahunan, dan pendanaan (sumber dan jumlah dana) dalam kerangka program kerja sebagai berikut: a. Cover; b. Kata Pengantar dan Daftar Isi; c. Identitas Sekolah dan Kepala Sekolah; d. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Hasil yang Diharapkan); e. Program 4 tahun ; f. Program Kerja Tahun 2010 (aspek dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur yang terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan sumber dana). 6. Sinkronisasi dan Penyempurnaan Program Kerja Sinkronisasi merupakan kegiatan pengkajian program kerja sekolah PSB SMA secara bersama-sama antara Sekolah pelaksana PSB dengan Direktorat Pembinaan SMA terhadap substansi program kerja. Sinkronisasi bertujuan untuk menyelaraskan program kerja sekolah PSB SMA dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, sekolah melakukan penyempurnaan program kerja sesuai dengan hasil yang telah disepakati. Penyempurnaan program kerja bertujuan untuk menyamakan persepsi dan substansi program kerja sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA. Tahapan pelaksanaan sinkronisasi dan penyempurnaan program kerja Sekolah Rintisan PSB SMA sebagai berikut: a. Sekolah menyerahkan naskah program kerja pada saat registrasi kegiatan Sinkronisasi dan Penyempurnaan Program Kerja; b. Naskah program kerja kemudian dikaji oleh Tim Fasilitator dari Direktorat Pembinaan SMA mengacu pada Pedoman Penyusunan Program Kerja dan hasil inventarisasi kondisi yang dilakukan oleh Satuan pendidikan; c. Hasil pengkajian didiskusikan dengan Kepala Sekolah dan Penanggung Jawab Pelaksana PSB untuk menghasilkan kesepakatan tentang substansi program kerja; d. Berdasarkan hasil kesepakatan tersebut, satuan pendidikan menyempurnakan program kerja yang telah disusun Direktorat Pembinaan SMA 10
11 Sinkronisasi meliputi: a. Kelengkapan data Identitas dan Nomor Rekening Sekolah; b. Hasil evaluasi program kerja tahun pelajaran 2009; c. Substansi program kerja tahun 2010, yaitu: 1) Kesesuaian antara program jangka menengah (4 tahun) dengan program kerja sekolah tahun 2009 dan 2010 bagi sekolah rintisan PSB 2010; 2) Rasional secara kualitas dan kuantitas. 3) Mendukung percepatan pencapaian sekolah Rintisan PSB; d. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) 1) Sesuai dengan ketentuan penggunaan dana; 2) Rasional secara kualitas dan cuantiítas; 3) Sesuai dengan kuota dana yang telah ditetapkan. e. Kelengkapan data pendukung program kerja sekolah B. Pelaksanaan Pelaksanaan PSB di sekolah didasarkan pada perencanaan/ program kerja yang telah disusun, meliputi: 1. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) Pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia dilaksanakan melalui IHT, pelatihan, bimbingan dan konsultasi. IHT diadakan dalam dua tahap yaitu: a. IHT Internal IHT Inernal bertujuan untuk memfasilitasi setiap pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan diri terkait dengan: 1) Pengelolaan PSB 2) Kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengoperasikan komputer minimal program office (pengolah kata, pengolah angka, presentasi) 3) Kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan menggunakan perangkat TIK (internet) sebagai media komunikasi 4) Kemampuan pendidik membuat bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK 5) Kemampuan pendidik membuat jaringan komputer sederhana 6) Kemampuan Tenaga administrasi menggunakan perangkat lunak aplikasi administrasi sekolah Diharapkan dalam program tahun pertama 50% warga sekolah telah terbiasa menggunakan internet sebagai sarana komunikasi, dan 90% warga sekolah telah dapat menggunakan internet sebagai alat mencari informasi. b. IHT Eksternal IHT eksternal adalah IHT dengan peserta merupakan pendidik dari sekolah sekitar yang bertujuan untuk : 1) sosialisasi keberadaan dan manfaat PSB-SMA; 2) memberi motivasi sekolah sekitar untuk menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK 3) menjalin kemitraan dengan sekolah sekitar; 2010 Direktorat Pembinaan SMA 11
12 4) mendapatkan dukungan dari sekolah sekitar dalam pengembangan PSB-SMA Setiap kegiatan pengembangan SDM dicatat dalam laporan kegiatan yang meliputi waktu, tempat pelaksanaan, materi, narasumber, jumlah peserta, hasil yang diharapkan, dan hasil yang dicapai, dengan dilampiri notula kegiatan. 2. Infrastruktur dan sarana pendukung Pelaksanaan PSB-SMA di sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana TIK sekolah yang memadai. Dukungan infrastruktur dan sarana pendukung meliputi: a. sumber daya listrik yang mencukupi; b. koneksi internet untuk menunjang operasional kegiatan PSB; c. kapasitas bandwith di sekolah yang memadai; d. terdapat hotspot di lingkungan sekolah; e. memiliki ruang laboratorium komputer minimal 20 unit yang terhubung LAN dan internet dengan luas minimal 30 M 2 ; f. menyediakan komputer yang terhubung internet selain di Lab komputer untuk mencari sumber belajar bagi siswa maupun guru; g. mengadopsi jaringan client-server; h. antar ruangan terhubung jaringan LAN; i. keseluruhan jaringan komputer di sekolah telah terhubung dengan internet; j. ruang kelas memiliki perangkat TIK minimal LCD Projector; k. memiliki website sekolah yang selalu terupdate; l. menyediakan aplikasi referensi ajar untuk mengelola berbagai referensi ajar; m. Sistem Informasi Manajemen. 3. Konten bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK Sekolah harus membuat perencanaan pengadaan dan produksi bahan ajar bahan uji berbasis TIK yang meliputi: a. penyediaan referensi ilmu pengetahuan terkini (internet based content); b. pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK; c. penyediaan aplikasi buku/modul digital; Pelaksanaan pengembangan konten bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, mengacu pada kebutuhan bahan ajar setiap mata pelajaran. Pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK diprioritaskan pada KD yang belum tersedia pada website PSB-SMA. Pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK berpedoman pada panduan pengembangan bahan ajar berbasis TIK yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Bahan ajar yang telah disusun oleh pengembang konten ditelaah oleh penanggungjawab pelaksana Sekolah PSB dengan instrumen yang telah disusun dan disepakati oleh pengelola PSB-SMA. Bahan ajar yang layak upload dikirim ke penanggungjawab mata pelajaran sedangkan yang belum layak upload dikembalikan pada penyusun bahan ajar disertai saran perbaikannya. Sekolah memfasilitasi pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk semua mata pelajaran yang diprogramkan dengan memanfaatkan sarana TIK yang tersedia. Sekolah juga memfasilitasi dengan pendampingan oleh fasilitator sekolah sehingga semua pendidik mampu mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK secara mandiri Direktorat Pembinaan SMA 12
13 Fasilitator sekolah adalah pendidik/ teman sejawat yang mampu membuat bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK atau telah mengikuti workshop pembuatan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang diadakan oleh Direktorat pembinaan SMA. Diharapkan dalam program tahun pertama 90% pendidik mampu merencanakan dan menggunakan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK dalam pembelajarannya, serta 75% pendidik dapat membuat sendiri bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. 4. Konten non bahan ajar Konten non bahan ajar PSB-SMA adalah berita atau artikel tentang pendidikan. Berita pendidikan berupa informasi kegiatan terkait dengan pengembangan sekolah dan sumber daya sekolah, kegiatan siswa dan pencapaian prestasi sekolah. Sedangkan artikel pendidikan adalah karya berupa ide, hasil penelitian, jurnal, saduran atau terjemahan dalam pengembangan pendidikan. 5. Dukungan internal dan eksternal Program PSB tidak lepas dari dukungan internal dan eksternal. Sekolah dapat mengkondisikan lingkungan internal melalui program pemberdayaan SDM dan budaya TIK bagi warga sekolah sedangkan untuk lingkungan eksternal dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, Implementasi maupun IHT. Penggalangan dukungan eksternal dalam pengembangan PSB dapat dilakukan dengan berbagai pihak diantaranya : a. Dinas Pendidkan Kab./Kota Dukungan dinas pendidikan kabupaten/kota dalam pengembangan PSB-SMA diperlukan oleh sekolah dalam bentuk kebijakan, sarana, dana, fasilitasi dan pembinaan. b. Komite/Yayasan Dukungan komite sekolah/yayasan diperlukan dalam pengembangan PSB-SMA dalam bentuk program prioritas/kebijakan, sarana dan pendanaan. c. Orang tua/wali Dukungan orang tua/wali diperlukan dalam bentuk sarana, pembiayaan dan fasilitas serta dorongan bagi anaknya untuk berperan aktif memanfaatkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. d. Lembaga/Institusi lainnya. Dukungan lembaga/instansi terkait diperlukan untuk pengembangan PSB-SMA dalam bentuk dana operasional, kerjasama, penyediaan sarana pendukung atau pelatihan. 6. Kemitraan dengan sekolah sekitar Keberhasilan pengembangan sekolah PSB dapar dirukur dari seberapa banyak sekolah tersebut menjalin kemitraan dengan sekolah sekitar. Untuk mengembangkan dan membina kemitraan dengan sekolah sekitar diatur tersendiri dalam panduan pembinaan dan pengembangan sekolah mitra yang dikembangkan oleh direktorat pembinaan SMA Direktorat Pembinaan SMA 13
14 C. Pembiayaan Pengalokasian dana untuk pelaksanaan sekolah PSB SMA meliputi: 1. Perawatan, pengelolaan dan pengembangan jaringan; 2. Penyusunan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK; 3. Workshop dalam rangka peningkatan Kinerja Tim Pengelola PSB; 4. Workshop dalam rangka memperluas jaringan PSB dengan sekolah PSB Mitra; 5. Koordinasi Sekolah Pelaksana PSB dengan sekolah PSB Mitra di wilayah setempat; 6. Kegiatan Manajemen; 7. Penambahan perangkat pendukung pelaksanaan PSB. Pembiayaan kegiatan tersebut di atas diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kegiatan dalam bentuk pertemuan seperti workshop, rapat kerja dan sejenisnya, komponen yang dapat dibiayai meliputi: a. Transportasi ke lokasi sesuai dengan peraturan yang berlaku b. Konsumsi kegiatan pertemuan c. Pembelian buku referensi yang terkait dengan kegiatan pengembangan program sekolah rintisan PSB. d. Penyusunan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. e. Belanja barang D. Pelaporan Laporan perkembangan keterlaksanaan PSB disusun setiap 3 bulan sekali. Dalam laporan triwulan tersebut mencakup : 1. Laporan penggunaan dana 2. Laporan perkembangan Program PSB 3. Laporan perkembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang telah disusun oleh pengembang konten Format laporan dapat dilihat pada lampiran Laporan triwulan dalam bentuk softcopy dan hardcopy dilengkapi salinan kwitansi, surat setor pajak, tanda tangan peserta kegiatan dan dokumen pendukung lainnya yang dikirim kepada penanggungjawab program PSB SMA Direktorat Pembinaan SMA dengan alamat : Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMA Subdit. Pembelajaran Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan Gedung B Lantai 1 1. Pelaporan SDM a. Sekolah PSB menyampaikan laporan secara periodik (setiap tiga bulan) kepada Koordinator Pelaksana PSB, yang meliputi koneksi jaringan, konten/bahan ajar, manajemen, sosialisasi program dan lain-lain Direktorat Pembinaan SMA 14
15 Tembusannya kepada Dinas pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kab/Kota. b. Koordinator Pelaksana PSB menyampaikan laporan kepada Penanggung Jawab Program secara periodik (bulanan, tiga bulanan, enam bulanan). c. Admin menyampaikan laporan kepada Penanggung Jawab Program secara periodik yang berhubungan dengan aksesibilitas koneksi d. Penanggung Jawab Program menyampaikan laporan periodik (enam bulanan dan tahunan) kepada Direktur Pembinaan SMA. 2. Pelaporan Sarana Sarana dan prasarana yang terkait dengan pelaksanaan PSB dilaporkan oleh Penanggung Jawab Pelaksana PSB kepada Penanggung Jawab Program PSB meliputi hal sebagai berikut: a. Kelengkapan perangkat dan sarana multimedia b. Ketersediaan LAN dan sarana prasarana jaringan internet c. Penyediaan Internet Based Content d. Implementasi Paket Aplikasi Pengelolaan Sekolah (PAS) e. Aplikasi Perkantoran 3. Pelaporan Program Pelaporan Program PSB meliputi: a. Infrastruktur di sekitar sekolah b. Peningkatan SDM dalam proses belajar mengajar berbasis TIK c. Pemenuhan fasilitas /sarana prasarana d. Konten pembelajaran e. Administrasi dan manajemen f. Dukungan 4. Pelaporan Bahan Ajar dan Bahan Uji Laporan mengenai bahan ajar dan bahan uji oleh Penanggung Jawab Pelaksana yang dikembangkan oleh Pengembang Konten mencakup: a. Jumlah mata pelajaran yang dikembangkan b. Jumlah KD tiap mata pelajaran yang dikembangkan c. Jadwal Pembuatan Bahan Ajar dan Bahan Uji 5. Pelaporan sekolah mitra PSB Pelaporan sekolah mitra PSB dibuat berdasarkan hasil supervisi yang dilakukan oleh sekolah PSB menggunakan instrumen supervisi pada pedoman supervisi dan evaluasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Pembinaan SMA 15
16 E. Pengawasan Pengawasan penyelenggaraan PSB-SMA diperlukan agar seluruh kegiatan PSB dilaksanakan sesuai dengan program yang telah tetapkan. Lingkup pengawasan meliputi hubungan antara perencanaan, pelaksanaan, waktu pelaksanaan (jadwal, terget dan pelaksanaan). Pengawasan program dilaksanakan oleh penanggung Jawab diatasnya secara berjenjang, dan tidak menutup kemungkinan Penanggung Jawab Program langsung mengawasi pengisi konten. 1. Pengawasan Sumber daya Manusia (SDM) Pengawasan Pengembangan sumber daya manusia sekolah PSB dilakukan oleh kepala sekolah sebagai Penanggung Jawab Program dan oleh Penanggung Jawab Pelaksana. Pengawasan oleh Penanggung Jawab Program terkait dengan keterlaksanaan program, pengawasan oleh Penanggung Jawab Pelaksana terkait dengan peningkatan kemampuan warga sekolah terhadap penggunaan sarana TIK. 2. Pengawasan Infrastruktur dan sarana pendukung Pengawasan penggunaan infrastruktur dan sarana TIK dilakukan dengan mengumpulkan data frekuensi penggunaan alat atau ferkuensi ketertundaan penggunaan alat karena sedang digunakan oleh pendidik lain. Agar pemanfaatan infrastruktur lebih optimal perlu disusun jadwal pemanfaatannya. Pelaksana pengawasan penggunaan infrastruktur dapat dilakukan oleh Penanggung Jawab Program melalui institusinya. Dapat melalui pendelegasian tugas dan wewenang kepada pendidik/tenaga kependidikan yang berkompeten. 3. Pengawasan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK Pengawasan bahan ajar dilakukan oleh Penanggung Jawab Pelaksana dan dilakukan oleh Penanggung Jawab Pelaksana secara berjenjang. Pengawasan meliputi penggunaan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran, dan pengawasan pengembangan bahan ajar. F. Supervisi dan Evaluasi Program Supervisi dan evaluasi program PSB meliputi: 1. Infrastruktur di sekitar sekolah 2. Peningkatan SDM dalam proses belajar mengajar berbasis TIK 3. Pemenuhan fasilitas/sarana prasarana 4. Konten pembelajaran 5. Administrasi dan manajemen 6. Dukungan 7. Supervisi dan Evaluasi Bahan Ajar dan Bahan Uji 8. Supervisi dan evaluasi sekolah mitra PSB Supervisi dan evaluasi pada sekolah mitra PSB dilakukan oleh sekolah PSB yang mengacu pada pedoman Supervisi dan evaluasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Pembinaan SMA 16
17 BAB VI PENUTUP Pelaksanaan Sekolah PSB agar pengembangannya sesuai dengan yang diharapkan diperlukan tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan meliputi: a. Inventarisasi kondisi terkait sumber daya manusia, sarana prasarana, pengelolaan, proses pembelajaran dan Sistem Informasi Manajemen. b. Penyusunan Program Kerja Kerja 4 Tahun dan Program kerja 1 tahun. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan Sekolah PSB meliputi: a. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) melalui IHT, pelatihan, bimbingan dan konsultasi. b. Peningkatan Infrastruktur dan sarana pendukung c. Penyusunan Konten bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK d. Penyusunan Konten non bahan ajar e. Penggalangan Dukungan internal dan eksternal f. Menjalin kemitraan dengan sekolah sekitar g. Pengalokasian dana untuk pelaksanaan sekolah PSB h. Pelaporan 3. Pengawasan, Supervisi dan evaluasi Pengawasan, Supervisi dan evaluasi program PSB meliputi: a. Peningkatan SDM dalam proses belajar mengajar berbasis TIK b. Infrastruktur di sekitar sekolah c. Pemenuhan fasilitas/sarana prasarana d. Konten pembelajaran e. Administrasi dan manajemen 2010 Direktorat Pembinaan SMA 17
18 Daftar Pustaka 1. Dit.PSMA, Konsep Pengembangan PSB-SMA, Dit. PSMA, Program dan Strategi Pengembangan PSB-SMA, Direktorat Pembinaan SMA 18
19 b. Glossary Bandwidth = Lebar pita, dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini. Blog = Merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Website web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Chatting On- Line = Bentuk komunikasi menggunakan Internet, tetapi secara spesifik mengacu kepada percakapan berbasis teks antara dua orang pengguna Internet. Percakapan di Internet dapat menggunakan perangkat lunak seperti pengirim pesan instan, Internet Relay Chat, dan lain-lain. Download = Unduh, stilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pemindahan data elektronik antara dua komputer atau sistem serupa lainnya Mengunduh adalah proses menerima data (umumnya berbentuk berkas) dari sebuah sistem seperti server web, FTP server, server mail atau sistem serupa lainnya. Internet = Kependekan dari interconnected-networking, ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Juga dapat diartikan sebagai sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. ISP = Penyelenggara Jasa Internet (disingkat PJI) adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. Posting = Menempatkan/mengeposkan konten pada website (artikel, berita, atau komentar). System Administrator Technical Support = System administrator atau sysadmin, adalah orang yang bertugas untuk memelihara dan mengoperasikan sistem komputer dan/atau jaringan (yang dalam hal ini adalah Web Server dan CMS). = Petugas technical support adalah seseorang yang bertugas untuk memantau dan memelihara sistem komputer dan jaringan. Mereka bertanggung jawab menginstalasi dan mengkonfigurasi sistem 2010 Direktorat Pembinaan SMA 19
20 komputer, mendiagnosa kesalahan hardware/software dan mencari jalan keluar atas permasalahan, baik lewat telepon maupun tatap muka. Web = Suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi. Dengan menggunakan teknologi tersebut, informasi dapat diakses selama 24 jam dalam satu hari dan dikelola oleh mesin. Untuk mengakses informasi yang disediakan web ini, diperlukan berbagai perangkat lunak, yang disebut dengan web browser. Web Master = Dapat juga disebut sebagai web architect, web developer, site author, website administrator, atau webmeister, adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan suatu website. Tugas dari pada Web Master adalah memastikan website berjalan normal, mendisain website, membuat dan merevisi halaman website, membalas komentar dari pengunjung dan mempelajari lalu lintas data yang melintasi website. Website = Halaman website. Adalah halaman di internet yang menyediakan informasi. Alamat dari website ini biasanya ditunjukkan berdasarkan URL-nya. Misalnya: Upload = Unggah, istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pemindahan data elektronik antara dua komputer atau sistem serupa lainnya. Mengunggah adalah proses mengirim data (umumnya berbentuk berkas) dari komputer pribadi ke suatu sistem seperti server web, FTP server atau sistem serupa lainnya. Hosting = Adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya layanan untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, , atau DNS. IP Statis = IP (Internet Protocol) yang diberikan bila kita Berlangganan tetap dengan sebuah ISP, biasanya kita diberi 1 IP Static yang terhubung dengan NOC ISP selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sedangkan bila kita berlangganan dengan Personal Dial-Up (tidak tetap), kita dapat berganti-ganti IP, sesuai dengan line telepon yang kita dapat pada saat terkoneksi ke ISP, IP yang bergantiganti ini disebut IP Dynamic. Portal = Dikenal juga sebagai links page, menampilkan informasi dari berbagai sumber. Portal menawarkan layanan lain seperti , berita, informasi, basisdata dan hiburan. Portal dapat juga memuat aplikasi lain sehingga pengunjung dapat berinteraksi pada portal. Contoh portal publik: MSN, Yahoo!, AOL, igoogle and Netvibes. = Surat elektronik (disingkat ratel, ratron, surel, atau surat-e) atau surat digital atau pos elektronik (disingkat pos-el) atau nama umumnya dalam bahasa Inggris " atau " (ejaan Indonesia: imel) adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur Internet Direktorat Pembinaan SMA 20
21 Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMA 2010 Direktorat Pembinaan SMA 21
Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar
Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2 A. Pendahuluan... 2 B. Pengertian Pusat Sumber Belajar SMA... 2 C. Landasan Hukum... 3 D. Landasan Operasional...
Lebih terperinciKONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA
PSB - 01 KONSEP PUSAT SUMBER BELAJAR SMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS KATA PENGANTAR Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi Bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciHotel Batavia - 3 Desember 2010 SASARAN & STRATEGI TINGKAT SEKOLAH PSB
Hotel Batavia - 3 Desember 2010 SASARAN & STRATEGI TINGKAT SEKOLAH PSB 1 Tingkat Identifikasi Sumber Daya Identifikasi sumber daya yang tersedia pada satuan pendidikan yang mengacu pada profil Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinci2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr
No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN
SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2013 TANGGAL : 25 Pebruari 2013 PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/M-DAG/PER/3/2011 TENTANG PEDOMAN TERTIB PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,
Lebih terperinci2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
No.1750, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES Sistem Informasi. Krisis Kesehatan. Penanggulangan Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciSistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional, pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
Lebih terperinciJakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan SMA KATA PENGANTAR. Dr. SUNGKOWO M. NIP Panduan Pengelolaan Website PSB-SMA
KATA PENGANTAR Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia. Untuk itulah pemerintah sangat memberi perhatian dalam menangani pendidikan, karena dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG
PERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN, DAN PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74
Lebih terperinci2013, No
2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWeb Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran
WEB DAN INTERNET Web Internet Intranet Ekstranet Materi Pembelajaran What is an Word Wide Web? Halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi (hyperlink) dengan yang lainnya membentuk sekumpulan
Lebih terperinciBuku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SUBBIDANG PERANGKAT KERAS TAHUN 2008 PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini sudah membawa manusia pada suatu dunia
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG
BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN LAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI STATISTIK DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS SOUTHEAST ASIAN MINISTERS OF EDUCATION ORGANIZATION REGIONAL OPEN LEARNING CENTER 2010 Seacyberclass Seamolec 2010 Page 1 DAFTAR
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SALINAN WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM
Lebih terperinciTujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima
Jaringan komputer Adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya, Menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDAYAGUNAAN WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA JATILOR http://desajatilor.grobogan.go.id
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF
PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT E-BUSINESS DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PE RTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nomor: /UMM/I/2009. Tentang
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nomor: /UMM/I/2009 Tentang PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPanduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi
Panduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi Tes TOEP dan TPDA diselenggarakan di PLT (Pusat Layanan Tes) di Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan menjadi mitra
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0117 TAHUN 2017 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0117 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANANBIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK
BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciPengenalan Internet. Arrummaisha A
Pengenalan Internet Arrummaisha A INTERNET INTERnational NETworking Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional),
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL
PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Lebih terperinciBuku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.
PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12
JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN (SMIPP) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 21 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PENYEDIAAN NUSANTARA INTERNET EXCHANGE UNTUK LAYANAN INTERNET PADA WILAYAH PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI
Lebih terperinciPEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,
RANCANGAN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI KABUPATEN SRAGEN NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI
Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYEDIAAN JASA AKSES INTERNET TANPA KABEL (WIRELESS) PADA PROGRAM KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL DENGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas
KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah
Lebih terperinciINTERNET DASAR DEFINISI INTERNET
INTERNET DASAR Modul Pelatihan dan Pendampingan Rumah Kreatif BUMN DEFINISI INTERNET Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orangorang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN STATUS UPT PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENJADI BADAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017
SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3
Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011
UMAR SAID, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN
Lebih terperinci2014 No
6 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI UNTUK AKSES DATA PADA BADAN PUSAT STATISTIK DALAM RANGKA PEMERIKSAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 120/Permentan/OT.140/11/2013 PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DALAM NEGERI DI BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
Lebih terperinci- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011
- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 TENTANG TATA KELOLA KONTEN SITUS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciKUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Implementasi E-learning di Perguruan Tinggi Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas output. E-learning
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciPert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN
Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang :
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
HO-3D-01 PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci